id
stringlengths
1
7
url
stringlengths
31
225
title
stringlengths
1
157
text
stringlengths
24
470k
word_count
int64
3
96k
2977
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak%20cipta
Hak cipta
Hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur, mengumumkan atau memperbanyak penggunaan hasil penuangan gagasan, hasil ciptaan atau informasi tertentu atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan Undang-undang yang berlaku. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas. Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, tetapi hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya. Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, tetapi tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum. Sejarah hak cipta Konsep hak cipta dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari konsep copyright dalam bahasa Inggris (secara harfiah artinya "hak salin"). Copyright ini diciptakan sejalan dengan penemuan mesin cetak. Sebelum penemuan mesin ini oleh Johannes Gutenberg, proses untuk membuat salinan dari sebuah karya tulisan memerlukan tenaga dan biaya yang hampir sama dengan proses pembuatan karya aslinya. Sehingga, kemungkinan besar para penerbitlah, bukan para pengarang, yang pertama kali meminta perlindungan hukum terhadap karya cetak yang dapat disalin. Awalnya, hak monopoli tersebut diberikan langsung kepada penerbit untuk menjual karya cetak. Baru ketika peraturan hukum tentang copyright mulai diundangkan pada tahun 1710 dengan Statute of Anne di Inggris, hak tersebut diberikan ke pengarang, bukan penerbit. Peraturan tersebut juga mencakup perlindungan kepada konsumen yang menjamin bahwa penerbit tidak dapat mengatur penggunaan karya cetak tersebut setelah transaksi jual beli berlangsung. Selain itu, peraturan tersebut juga mengatur masa berlaku hak eksklusif bagi pemegang copyright, yaitu selama 28 tahun, yang kemudian setelah itu karya tersebut menjadi milik umum. Berne Convention for the Protection of Artistic and Literary Works ("Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Seni dan Sastra" atau "Konvensi Bern") pada tahun 1886 adalah yang pertama kali mengatur masalah copyright antara negara-negara berdaulat. Dalam konvensi ini, copyright diberikan secara otomatis kepada karya cipta, dan pengarang tidak harus mendaftarkan karyanya untuk mendapatkan copyright. Segera setelah sebuah karya dicetak atau disimpan dalam satu media, si pengarang otomatis mendapatkan hak eksklusif copyright terhadap karya tersebut dan juga terhadap karya derivatifnya, hingga si pengarang secara eksplisit menyatakan sebaliknya atau hingga masa berlaku copyright tersebut selesai. Hak-hak yang tercakup dalam hak cipta Hak eksklusif Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada pemegang hak cipta adalah hak untuk: membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan tersebut (termasuk, pada umumnya, salinan elektronik), mengimpor dan mengekspor ciptaan, menciptakan karya turunan atau derivatif atas ciptaan (mengadaptasi ciptaan), menampilkan atau memamerkan ciptaan di depan umum, menjual atau mengalihkan hak eksklusif tersebut kepada orang atau pihak lain. Yang dimaksud dengan "hak eksklusif" dalam hal ini adalah bahwa hanya pemegang hak ciptalah yang bebas melaksanakan hak cipta tersebut, sementara orang atau pihak lain dilarang melaksanakan hak cipta tersebut tanpa persetujuan pemegang hak cipta. Konsep tersebut juga berlaku di Indonesia. Di Indonesia, hak eksklusif pemegang hak cipta termasuk "kegiatan menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada publik, menyiarkan, merekam, dan mengkomunikasikan ciptaan kepada publik melalui sarana apapun". Selain itu, dalam hukum yang berlaku di Indonesia diatur pula "hak terkait", yang berkaitan dengan hak cipta dan juga merupakan hak eksklusif, yang dimiliki oleh pelaku karya seni (yaitu pemusik, aktor, penari, dan sebagainya), produser rekaman suara, dan lembaga penyiaran untuk mengatur pemanfaatan hasil dokumentasi kegiatan seni yang dilakukan, direkam, atau disiarkan oleh mereka masing-masing (UU 28/2014 bab III). Sebagai contoh, seorang penyanyi berhak melarang pihak lain memperbanyak rekaman suara nyanyiannya. Hak-hak eksklusif yang tercakup dalam hak cipta tersebut dapat dialihkan, misalnya dengan pewarisan atau perjanjian tertulis (UU 28/2014 pasal 16). Pemilik hak cipta dapat pula mengizinkan pihak lain melakukan hak eksklusifnya tersebut dengan lisensi, dengan persyaratan tertentu (UU 28/2014 bab XI). Hak ekonomi dan hak moral Banyak negara mengakui adanya hak moral yang dimiliki pencipta suatu ciptaan, sesuai penggunaan Persetujuan TRIPs WTO (yang secara inter alia juga mensyaratkan penerapan bagian-bagian relevan Konvensi Bern). Secara umum, hak moral mencakup hak agar ciptaan tidak diubah atau dirusak tanpa persetujuan, dan hak untuk diakui sebagai pencipta ciptaan tersebut. Menurut konsep Hukum Kontinental (Prancis), "hak pengarang" (droit d'aueteur, author right) terbagi menjadi "hak ekonomi" dan "hak moral" (Hutagalung, 2012). Hak cipta di Indonesia juga mengenal konsep "hak ekonomi" dan "hak moral". Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan, sedangkan hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku (seni, rekaman, siaran) yang tidak dapat dihilangkan dengan alasan apa pun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan. Contoh pelaksanaan hak moral adalah pencantuman nama pencipta pada ciptaan, walaupun misalnya hak cipta atas ciptaan tersebut sudah dijual untuk dimanfaatkan pihak lain. Hak moral diatur dalam pasal 21–22 Undang-undang Hak Cipta. Perolehan dan pelaksanaan hak cipta Pada umumnya, suatu ciptaan haruslah memenuhi standar minimum agar berhak mendapatkan hak cipta, dan hak cipta biasanya tidak berlaku lagi setelah periode waktu tertentu (masa berlaku ini dimungkinkan untuk diperpanjang pada yurisdiksi tertentu). Perolehan hak cipta Setiap negara menerapkan persyaratan yang berbeda untuk menentukan bagaimana dan bilamana suatu karya berhak mendapatkan hak cipta; di Inggris misalnya, suatu ciptaan harus mengandung faktor "keahlian, keaslian, dan usaha". Pada sistem yang juga berlaku berdasarkan Konvensi Bern, suatu hak cipta atas suatu ciptaan diperoleh tanpa perlu melalui pendaftaran resmi terlebih dahulu; bila gagasan ciptaan sudah terwujud dalam bentuk tertentu, misalnya pada medium tertentu (seperti lukisan, partitur lagu, foto, pita video, atau surat), pemegang hak cipta sudah berhak atas hak cipta tersebut. Namun, walaupun suatu ciptaan tidak perlu didaftarkan dulu untuk melaksanakan hak cipta, pendaftaran ciptaan (sesuai dengan yang dimungkinkan oleh hukum yang berlaku pada yurisdiksi bersangkutan) memiliki keuntungan, yaitu sebagai bukti hak cipta yang sah. Pemegang hak cipta bisa jadi adalah orang yang memperkerjakan pencipta dan bukan pencipta itu sendiri bila ciptaan tersebut dibuat dalam kaitannya dengan hubungan dinas. Prinsip ini umum berlaku; misalnya dalam hukum Inggris (Copyright Designs and Patents Act 1988) dan Indonesia (UU 28/2014). Dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia, terdapat perbedaan penerapan prinsip tersebut antara lembaga pemerintah dan lembaga swasta. Ciptaan yang dapat dilindungi Ciptaan yang dilindungi hak cipta di Indonesia dapat mencakup misalnya buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, ceramah, kuliah, pidato, alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan, lagu atau musik dengan atau tanpa teks, drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, pantomim, seni rupa dalam segala bentuk (seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan), arsitektur, peta, seni batik (dan karya tradisional lainnya seperti seni songket dan seni ikat), fotografi, sinematografi, dan tidak termasuk desain industri (yang dilindungi sebagai kekayaan intelektual tersendiri). Ciptaan hasil pengalihwujudan seperti terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai (misalnya buku yang berisi kumpulan karya tulis, himpunan lagu yang direkam dalam satu media, serta komposisi berbagai karya tari pilihan), dan database dilindungi sebagai ciptaan tersendiri tanpa mengurangi hak cipta atas ciptaan asli (UU 28/2014 pasal 40). Penanda hak cipta Dalam yurisdiksi tertentu, agar suatu ciptaan seperti buku atau film mendapatkan hak cipta pada saat diciptakan, ciptaan tersebut harus memuat suatu "pemberitahuan hak cipta" (copyright notice). Pemberitahuan atau pesan tersebut terdiri atas sebuah huruf c di dalam lingkaran (yaitu lambang hak cipta, ©), atau kata "copyright", yang diikuti dengan tahun hak cipta dan nama pemegang hak cipta. Jika ciptaan tersebut telah dimodifikasi (misalnya dengan terbitnya edisi baru) dan hak ciptanya didaftarkan ulang, akan tertulis beberapa angka tahun. Bentuk pesan lain diperbolehkan bagi jenis ciptaan tertentu. Pemberitahuan hak cipta tersebut bertujuan untuk memberi tahu (calon) pengguna ciptaan bahwa ciptaan tersebut berhak cipta. Pada perkembangannya, persyaratan tersebut kini umumnya tidak diwajibkan lagi, terutama bagi negara-negara anggota Konvensi Bern. Dengan perkecualian pada sejumlah kecil negara tertentu, persyaratan tersebut kini secara umum bersifat manasuka kecuali bagi ciptaan yang diciptakan sebelum negara bersangkutan menjadi anggota Konvensi Bern. Lambang © merupakan lambang Unicode 00A9 dalam heksadesimal, dan dapat diketikkan dalam (X)HTML sebagai ©, ©, atau © Jangka waktu perlindungan hak cipta Hak cipta berlaku dalam jangka waktu berbeda-beda dalam yurisdiksi yang berbeda untuk jenis ciptaan yang berbeda. Masa berlaku tersebut juga dapat bergantung pada apakah ciptaan tersebut diterbitkan atau tidak diterbitkan. Di Amerika Serikat misalnya, masa berlaku hak cipta semua buku dan ciptaan lain yang diterbitkan sebelum tahun 1924 telah kedaluwarsa. Di kebanyakan negara di dunia, jangka waktu berlakunya hak cipta biasanya sepanjang hidup penciptanya ditambah 50 tahun, atau sepanjang hidup penciptanya ditambah 70 tahun. Secara umum, hak cipta tepat mulai habis masa berlakunya pada akhir tahun bersangkutan, dan bukan pada tanggal meninggalnya pencipta. Penegakan hukum atas hak cipta Penegakan hukum atas hak cipta biasanya dilakukan oleh pemegang hak cipta dalam hukum perdata, tetapi ada pula sisi hukum pidana. Sanksi pidana secara umum dikenakan kepada aktivitas pemalsuan yang serius, tetapi kini semakin lazim pada perkara-perkara lain. Perkecualian dan batasan hak cipta Perkecualian hak cipta dalam hal ini berarti tidak berlakunya hak eksklusif yang diatur dalam hukum tentang hak cipta. Contoh perkecualian hak cipta adalah doktrin fair use atau fair dealing yang diterapkan pada beberapa negara yang memungkinkan perbanyakan ciptaan tanpa dianggap melanggar hak cipta. Lisensi Hak Cipta Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak yang bersangkutan berwajib untuk menjaga dan menyimpan ciptaannya atau produk hak terkaitnya dengan aman dan persaratan tertentu pemilik hak cipta. Kritik atas konsep hak cipta Kritikan-kritikan terhadap hak cipta secara umum dapat dibedakan menjadi dua sisi, yaitu sisi yang berpendapat bahwa konsep hak cipta tidak pernah menguntungkan masyarakat serta selalu memperkaya beberapa pihak dengan mengorbankan kreativitas, dan sisi yang berpendapat bahwa konsep hak cipta sekarang harus diperbaiki agar sesuai dengan kondisi sekarang, yaitu adanya masyarakat informasi baru. Keberhasilan proyek perangkat lunak bebas seperti Linux, Mozilla Firefox, dan Server HTTP Apache telah menunjukkan bahwa ciptaan bermutu dapat dibuat tanpa adanya sistem sewa bersifat monopoli berlandaskan hak cipta . Produk-produk tersebut menggunakan hak cipta untuk memperkuat persyaratan lisensinya, yang dirancang untuk memastikan kebebasan ciptaan dan tidak menerapkan hak eksklusif yang bermotif uang; lisensi semacam itu disebut copyleft atau lisensi perangkat lunak bebas. Kutipan Bacaan lanjutan Ellis, Sara R. Copyrighting Couture: An Examination of Fashion Design Protection and Why the DPPA and IDPPPA are a Step Towards the Solution to Counterfeit Chic, 78 Tenn. L. Rev. 163 (2010), available at Copyrighting Couture: An Examination of Fashion Design Protection and Why the DPPA and IDPPPA are a Step Towards the Solution to Counterfeit Chic . Ghosemajumder, Shuman. Advanced Peer-Based Technology Business Models . MIT Sloan School of Management, 2002. Lehman, Bruce: Intellectual Property and the National Information Infrastructure (Report of the Working Group on Intellectual Property Rights, 1995) Lindsey, Marc: Copyright Law on Campus. Washington State University Press, 2003. . Mazzone, Jason. Copyfraud. SSRN McDonagh, Luke. Is Creative use of Musical Works without a licence acceptable under Copyright? International Review of Intellectual Property and Competition Law (IIC) 4 (2012) 401–426, available at SSRN Rife, by Martine Courant. Convention, Copyright, and Digital Writing (Southern Illinois University Press; 2013) 222 pages; Examines legal, pedagogical, and other aspects of online authorship. Shipley, David E. "Thin But Not Anorexic: Copyright Protection for Compilations and Other Fact Works " UGA Legal Studies Research Paper No. 08-001; Journal of Intellectual Property Law, Vol. 15, No. 1, 2007. Silverthorne, Sean. Music Downloads: Pirates- or Customers? . Harvard Business School Working Knowledge, 2004. Sorce Keller, Marcello. "Originality, Authenticity and Copyright", Sonus, VII(2007), no. 2, pp. 77–85. Rose, M. (1993), Authors and Owners: The Invention of Copyright, London: Harvard University Press Loewenstein, J. (2002), The Author's Due: Printing and the Prehistory of Copyright, London: University of Chicago Press. Hutagalung, S.M. 2012. Hak Cipta Kedudukan dan Peranannya dalam Pembangunan. Jakarta: Sinar Grafika. Lihat pula Hak cipta di Indonesia Hak cipta penulis Copyleft Creative Commons Domain umum Plagiarisme Kekayaan intelektual Paten Merek Saya Bukan Pencuri - esai Jimmy Wales Pranala luar Tanya jawab hak cipta di situs Ditjen HKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Masa berlaku hak cipta di berbagai negara , beserta pranala ke rangkuman atau salinan hukum yang mengaturnya Karya Cipta Indonesia —organisasi nirlaba bagi perlindungan dan administrasi hak cipta milik pencipta dari Indonesia Kekayaan intelektual Aktiva tak berwujud Manajemen data Manajemen produk Hukum pidana Monopoli ekonomi
2,147
2978
https://id.wikipedia.org/wiki/Film
Film
Film (, juga dikenal sebagai gambar hidup, film teater atau foto bergerak) adalah serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan ilusi gambar bergerak yang dikarenakan efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut. Proses pembuatan film adalah gabungan dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat dengan memotret adegan sungguhan dengan kamera film; memotret gambar atau model "miniatur" menggunakan teknik animasi tradisional; dengan CGI dan animasi komputer; atau dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual lainnya. Kata "sinema" yang merupakan kependekan dari sinematografi, sering digunakan untuk merujuk pada industri film, pembuatan film dan seni pembuatan film. Definisi sinema zaman sekarang merupakan seni dalam (simulasi) pengalaman untuk mengkomunikasikan ide, cerita, tampilan, sudut pandang, rasa, keindahan atau suasana dengan cara direkam dan gambar bergerak yang diprogram bersamaan dengan penggerak sensorik lainnya. Kata "film" (movie) biasanya digunakan khusus untuk film layar lebar di bioskop dan juga di aplikasi film berbayar, sedangkan film atau serial yang diproduksi untuk televisi dikenal dengan istilah sinetron dan FTV. Etimologi dan istilah alternatif "Film" pada awalnya merujuk pada lapisan tipis emulsi fotokimia pada strip seluloid, yang pada masa lalu menjadi media nyata untuk merekam dan menampilkan gambar bergerak. Berbagai istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan film, termasuk "gambar", "pertunjukan visual", "gambar bergerak", "photoplay", dan "film". Istilah "film" paling umum digunakan di Amerika Serikat, sedangkan di Eropa lebih dikenal dengan istilah "film". Istilah-istilah kuno untuk film antara lain "gambar animasi" dan "fotografi animasi". Istilah "flick" pertama kali tercatat pada tahun 1926 dan merupakan istilah bahasa gaul. Istilah ini berasal dari kata "flicker", karena tampilan film pada masa awal sering berkedip-kedip. Istilah umum untuk bidang ini pada umumnya adalah "layar lebar", "layar perak", "film", dan "sinema"; istilah "sinema" sering digunakan sebagai istilah umum pada teks ilmiah dan esai kritis. Pada tahun-tahun awal, istilah "lembaran" juga sering digunakan sebagai pengganti "layar". Cara pembuatan film Seorang penulis naskah akan menulis sebuah naskah, yang berisi tentang cerita yang akan difilmkan dan kata-kata yang akan diucapkan artis. Kemudian seorang produser akan menyewa orang untuk bekerja pada film tersebut dan mendapatkan uang yang akan dibutuhkan untuk membayar para artis dan peralatan. Produser biasanya mendapatkan uang dengan meminjamnya dari sebuah bank atau dengan mencari investor untuk dipinjami uang untuk pembuatan film. Beberapa produser bekerja untuk sebuah studio film dan yang lainnya bekerja secara independen (mereka tidak bekerja untuk studio film). Artis dan sutradara membaca naskah untuk mengetahui apa yang harus dikatakan dan apa yang harus dilakukan. Kemudian sutradara memberitahu artis apa yang harus dilakukan dan seorang kameramen akan mengambil gambarnya dengan kamera film. Ketika film terselesaikan, seorang editor meletakan gambar secara bersama-sama yang akan disusun untuk membentuk keseluruhan cerita dengan durasi tertentu. Editor suara dan musik akan merekam beberapa musik dan nyanyian dan menggabungkannya ke dalam gambar film. Setelah selesai, banyak salinan yang dibuat dan ditaruh ke sebuah gulungan film. kemudian gulungan film dikirim ke bioskop-bioskop. Sebuah mesin elektrik yang disebut proyektor akan mengeluarkan sinar melewati gulungan film yang diputar dan gambarnya akan muncul di layar besar untuk dinikmati penonton. Genre Genre adalah sebutan untuk membedakan berbagai jenis film. Film bisa jadi bersifat fiksi (dibuat-buat) atau kisah nyata ataupun campuran keduanya. Walaupun ratusan film dibuat setiap tahunnya tetapi hanya sedikit film hanya menggunakan satu genre kebanyakan menggabungkan dua genre atau lebih. Aksi - Film ini menampilkan efek dan adegan yang mencengangkan seperti kejar-kejaran menggunakan mobil ataupun tembak-tembakan yang melibatkan stuntman. Genre ini biasanya menceritakan kebaikan yang melawan kejahatan, jadi perang dan kriminal adalah subjek yang biasa. Film aksi biasanya hanya membutuhkan usaha yang kecil untuk ditonton, karena alur yang biasanya sederhana. Contoh, film Die Hard di mana ada sekelompok teroris yang mengambil alih gedung pencakar langit dan meminta tebusan untuk para sandera. Bagaimanapun juga seorang pahlawan akan menyelamatkan semuanya. Film aksi biasanya tidak membuat orang menangis, tetapi jika genre ini dicampur drama maka emosi akan dilibatkan. Petualangan - Biasanya menceritakan tokoh utama yang melakukan perjalanan untuk menyelamatkan dunia atau orang terdekatnya. Animasi - Film yang menggunakan karakter kartun sebagai tokohnya. Gambarnya dulu harus digambar oleh tangan, tetapi sekarang lebih sering menggunakan komputer. Persahabatan - Melibatkan dua orang tokoh, di mana yang satu harus menyelamatkan yang lainnya dan keduanya harus mengatasi masalah yang menghadang. Film persahabatan kadang-kadang dicampur komedi, tetapi ada juga yang dibumbuhi sedikit emosi, karena persahabatan di antara keduanya. Komedi - Film lucu tentang orang bodoh yang melakukan hal aneh atau menjadi bodoh dan terlibat hal konyol yang membuat penonton tertawa. Dokumenter - Film tentang (atau diklaim tentang) kehidupan nyata seseorang dan kejadian nyata. Genre ini hampir selalu serius dan mungkin melibatkan emosi yang kuat, contoh film Catatan Terakhir Di Nusakambangan. Drama - Film serius dan kadang-kadang tentang orang yang jatuh cinta atau perlu membuat keputusan yang besar dalam hidup mereka. Genre ini menceritakan tentang hubungan di antara manusia. Genre ini biasanya mengikuti alur dasar di mana 1 atau 2 karakter harus mengatasi sebuah rintangan untuk mendapatkan apa yang mereka mau. didasarkan pada cerita fiktif yang sifatnya menghibur. contoh film drama umumnya cerita kisah percintaan. Tragedi - Tragedi mirip dengan drama, tentang orang yang sedang memiliki masalah. Contoh, sepasang suami istri yang bercerai dan masing-masing harus membuktikan ke pengadilan bahwa mereka adalah yang terbaik untuk mengasuh anak mereka. Emosi (perasaan) adalah bagian terbesar dari film ini dan penonton mungkin jadi bingung dan bahkan menangis. Film Noir - Film drama detektif era 1940-an tentang kriminal dan kekerasan. Keluarga - Film yang dibuat dengan baik untuk semua keluarga. Genre ini kebanyakan dibuat untuk anak-anak, tetapi kadang menghibur juga untuk orang dewasa. Disney terkenal karena film Keluarga mereka. Horor - Film yang menggunakan ketakutan untuk menarik penonton. Musik, pencahayaan dan latar, semua ditambahkan untuk menambahkan sensasi dan pengalaman. Romantis - Komedi romantis biasanya tentang cerita cinta dua orang yang berasal dari dunia berbeda, yang harus melewati rintangan agar bisa bersama. Fiksi Sains (Sci-Fi) - Berlatar masa depan atau luar angkasa. Biasanya menceritakan dunia fiksi berimajinasi tentang sebagian besar makhluk luar angkasa (monster) ataupun hal-hal yang berbau robot. Thriller - Biasanya tentang misteri, kejadian aneh, atau kriminal yang harus dipecahkan. Penonton akan tetap menebak-nebak sampai akhir film, ketika biasanya ada akhir yang twist (mengejutkan). Kejahatan - menceritakan yang berfokus pada kehidupan kejahatan. Western - menceritakan tentang koboi di barat (Amerika 1800-an). Genre ini bisa jadi melibatkan suku Indian (penduduk asli amerika). Suspense - Film yang membuat anda tetap duduk di kursi anda. Genre ini biasanya memiliki lebih dari satu twist yang bisa membingungkan penonton. Fantasi - Film fantasi ini melibatkan sihir dan hal yang mustahil yang tidak bisa dilakukan manusia sungguhan. Gore - Film yang sering memperlihatkan aksi brutal atau hal-hal sadis yang berlumuran darah dan sebagainya. Perang - genre film yang berkaitan dengan perang, biasanya sekitar angkatan laut, angkatan udara atau angkatan darat, kadang-kadang fokus pada tawanan perang, operasi rahasia, pendidikan dan pelatihan militer atau topik terkait lainnya. Gangster - Film ini melibatkan sekelompok orang orang yang bisa dipandang jahat (antagonis) tetapi bisa juga dipandang baik (protagonis) bagi seseorang. Lihat pula Daftar film dengan durasi terlama Film horor Film Asean Film Brunei Film Indonesia Film Malaysia Film Singapura Film Thailand Film Vietnam Film Afrika Film Mesir Film Maroko Film Amerika Film Amerika Latin Film Asia Selatan Film India Film Pakistan Film Asia Timur Film Tiongkok Film Hongkong Film Taiwan Film Jepang Film Korea Film Tibet Film Eropa Film Barat Film Eropa Barat Film Eropa Timur Film Iran Referensi Pranala luar Reka cipta Prancis
1,232
2979
https://id.wikipedia.org/wiki/Kroket
Kroket
Kroket adalah nama sebuah makanan yang dipungut dari bangsa Belanda di Indonesia tetapi diambil dari Prancis. Di Belanda, kroket adalah sebuah makanan yang terdiri dari ragout yang dilapisi dengan putih telur dan tepung panir lalu digoreng. Di Indonesia, biasanya kroket adalah gumpalan kentang tumbuk halus berisi daging cincang yang dibumbui dan dicampur dengan sayuran seperti wortel atau buncis. Kroket dilumuri kocokan telur dan tepung panir sebelum digoreng di dalam minyak goreng yang banyak. Kroket di berbagai negara Spanyol: Croquettes, dibuat dari daging ayam, dan termasuk ke dalam makanan pembuka (tapas). Brasil: Croquettes atau croquetes, umumnya dibuat dari daging sapi, dan dijual di Brasil sebagai hidangan dari Jerman. Meksiko: Croquettes dibuat dari ikan tuna dan kentang. Republik Ceko: Krokety, bundar-bundar dan kecil, dibuat dari kentang, telur, tepung terigu, dan mentega. Kuba: dibuat dari ham, daging babi, daging ayam, atau kombinasi ketiganya. Amerika Serikat: Di Tampa, Florida, kroket dibuat dari daging kepiting yang sedang musim, dan dilapis dengan tepung panir yang berasal dari Roti Kuba. Penduduk setempat menyebutnya deviled crab (croqueta de jaiba). Hungaria: Krokett, mirip dengan kroket di Republik Ceko, namun berbentuk lonjong dan sering diberi bumbu pala. India: Alu-tikki adalah kroket kentang makanan khas India Utara yang dimakan sebagai makanan ringan. Sering juga disebut cutlet, dan bisa dijumpai di rumah makan siap saji. Bangladesh: Mirip dengan Alu-tikki, tetapi diberi nama Alu-chop dan di tengahnya diisi daging sapi. Jepang: adalah makanan ringan yang populer, dan banyak dijual di pasar swalayan dan toko daging. Korokke dibuat dari kentang, dan umumnya berbentuk agak pipih. Isi kroket bisa bermacam-macam, mulai dari sayur-sayuran, daging sapi, babi, atau campuran daging babi dan sapi (aibiki). Selain itu, kroket berisi ragut daging kepiting (disebut kani korokke) dan udang juga populer. (minced cutlet) adalah sebutan untuk daging cincang yang dibalut tepung panir dan digoreng. Menchi katsu tidak dibuat dari kentang, dan bila tidak dinyatakan sebagai daging sapi, maka daging yang dipakai adalah campuran daging sapi dan babi. Filipina: Croqueta adalah sebutan untuk kroket kentang dengan isi daging atau ikan. Referensi Pranala luar Resep kroket Resep kroket Belanda Gorengan Kue Indonesia Jajanan
342
2980
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamera
Kamera
Kamera atau tustel adalah alat paling populer dalam kegiatan fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", yang ditemukan oleh Al Haitam atau Alhazen sekitar tahun 1000 Masehi, mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem kanta membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret. Sejarah Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera obscura yang merupakan kotak kamera yang belum di lengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya. Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce memublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kolaborasi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, di mana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Prancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang. Komponen Sebuah kamera minimal terdiri atas: Kotak yang kedap cahaya (badan kamera) Sistem lensa Pemantik potret (shutter) Pemutar film Sistem lensa Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer. Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan. Di samping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom). Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa). Focal length memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom. Pemantik potret Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film. Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan. Bagian lain Bagian lain sebuah kamera, antara lain: Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan. Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut. Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer). Kamera film Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih Jenis film Pembagian film berdasarkan ukuran: Small format (35mm) Medium format (100-120mm) Large format Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula. Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya: Film hitam putih Film warna Film positif Film negatif Film daylight Film tungsten Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek) Kamera polaroid Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film. Kamera digital Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card. Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja Kamera single lens reflex Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan. Kamera instan Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret dfbbhp paket secara otomatis telah diatur. Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak. Kamera saku Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti, umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela bidik (viewfinder) dengan lensa. Kamera TLR Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama. Lihat pula Kamera digital Kamera sekali pakai Kamera stereo Fotografi Referensi Pustaka Ensiklopedia Nasional Indonesia. Pranala luar Ulasan mengenai kamera Fotografi Istilah fotografi
1,184
2981
https://id.wikipedia.org/wiki/Daging
Daging
Daging adalah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang rawan. Sebagai komoditas dagang, daging biasanya disematkan untuk yang berasal dari hewan besar (mamalia dan reptil) saja. Daging semacam ini disebut pula "daging merah", dan diperdagangkan dalam bentuk potongan-potongan, Sementara itu ikan, amfibi, hewan laut dan unggas tidak termasuk komoditas daging, karena dapat diperdagangkan secara utuh. Daging non-komoditas disebut pula "daging putih". Terminologi Daging berasal dari kata Inggris kuno mete artinya makanan atau meat (daging yang dapat dimakan), yang berarti yang secara umum merujuk pada makanan. Mad dalam bahasa Denmark, mat dalam bahasa Swedia dan Norwegia, dan matur dalam bahasa Islandia dan Faroe adalah istilah yang juga menyiratkan 'makanan'. Istilah mete juga dikenal dalam Frisia Lama pada tingkat yang lebih rendah, Frisia Barat modern, istilah ini digunakan untuk menggambarkan makanan penting yang membedakannya dari swiets (manisan) dan dierfied (pakan hewan). Istilah meat atau daging biasanya selalu dikaitkan pada acuan otot rangka, lemak, dan jaringan lain, tapi juga dapat mengacu ke jaringan konsumsi lainnya seperti jeroan. Daging juga dapat merujuk pada daging spesies mamalia (seperti daging babi, daging sapi, daging domba, dll.) yang telah siap untuk konsumsi oleh manusia, tanpa terkecuali ikan, makanan laut lainnya, serangga, unggas, ataupun hewan lainnya. Daging dalam konteks makanan, juga dapat merujuk pada "komponen yang dapat dimakan dari segala sesuatu yang dibedakan dari penutupnya (seperti sekam atau cangkang/tempurung)". Contoh daging kelapa yang melekat pada tempurung kelapa. Ada pula penggunaan kata ini khusus dalam bahasa Inggris untuk daging hewan tertentu. Kemunculan istilah daging pada tahun 1066 diiringi dengan Invasi Norman ke Inggris, penggunaan istilah ini memakai nama Inggris sementara terhadap hewan-hewan tersebut, yang mana daging yang dikirim ke meja makanan penjajah yang kemudian istilah itu disebutkan dalam bahasa Norman-Prancis untuk spesies tertentu. Seiring waktu, seluruh penduduk mulai menggunakan istilah ini. Sejarah Sejarah produksi daging Bukti paleontologis menunjukkan bahwa daging merupakan bagian penting dari makanan manusia paling awal. Pemburu-pengumpul awal bergantung pada perburuan terorganisasi hewan-hewan besar seperti bison dan rusa. Domestikasi hewan, terbukti bermula sejak zaman glasial terakhir (sekitar 10.000 SM), memungkinkan produksi daging secara sistematis dan pengembangbiakan hewan dengan maksud untuk meningkatkan produksi daging. Hewan yang sekarang menjadi sumber utama daging dijinakkan bersamaan dengan perkembangan peradaban awal: Domba, yang berasal dari Asia barat, didomestikasi dengan bantuan anjing sebelum pembentukan pertanian menetap, kemungkinan sedini 8 milenium SM. Beberapa ras domba didirikan di Mesopotamia kuno dan Mesir pada tahun 3500-3000 SM. Saat ini, ada lebih dari 200 keturunan domba . Sapi didomestikasi di Mesopotamia setelah pertanian menetap didirikan sekitar 5000 SM, dan beberapa ras dimulai pada 2500 SM. Ternak peliharaan modern jatuh ke dalam kelompok Bos taurus (sapi Eropa) dan Bos taurus indicus (zebu), keduanya diturunkan dari auroch yang sekarang sudah punah. Pemuliaan sapi potong, ternak yang dioptimalkan untuk produksi daging sebagai lawan dari hewan yang paling cocok untuk dipekerjakan atau produk susu, dimulai pada pertengahan abad ke-18. Babi domestik, yang diturunkan dari babi hutan, diketahui telah ada sekitar 2500 SM di Hungaria modern dan di Troy, tembikar dari Tell es-Sultan (Jericho) dan Mesir menggambarkan babi liar. Sosis babi dan ham sangat penting secara komersial pada zaman Yunani-Romawi. Babi terus dikembangbiakkan secara intensif karena babi dioptimalkan untuk menghasilkan daging yang paling cocok untuk produk daging tertentu. Hewan-hewan lain atau telah dibesarkan atau diburu untuk diambil dagingnya. Jenis daging yang dikonsumsi sangat bervariasi antara budaya yang berbeda, perubahan dari waktu ke waktu, tergantung pada faktor-faktor seperti tradisi dan ketersediaan hewan. Jumlah dan jenis daging yang dikonsumsi juga bervariasi berdasarkan pendapatan, baik antar negara dan dalam suatu negara. Kuda biasanya dimakan di Perancis, Italia, Jerman dan Jepang, di antara negara-negara lain. Kuda dan mamalia besar lainnya seperti rusa diburu selama Paleolitikum akhir di Eropa barat. Anjing dikonsumsi di Cina, Korea Selatan dan Vietnam. Anjing juga sesekali dimakan di daerah Kutub Utara. Secara historis, daging anjing telah dikonsumsi di berbagai belahan dunia, seperti Hawaii, Jepang, Swiss, dan Meksiko. Kucing dikonsumsi di Cina Selatan, Peru dan kadang-kadang juga di Italia Utara. Babi Guinea dibesarkan untuk daging mereka di Andes. Paus dan lumba - lumba diburu, sebagian untuk dagingnya, di Jepang, Alaska, Siberia, Kanada, Kepulauan Faroe, Greenland, Islandia, Saint Vincent dan Grenadines dan oleh dua komunitas kecil di Indonesia. Sejarah budaya Daging adalah bagian dari makanan manusia yang tidak perlu dipertanyakan lagi karena sebagian besar telah ada dalam sejarah manusia sebagai pemangsa tertinggi. Pada abad kedua puluh barulah menjadi topik yang perbincangan dan perdebatan di kalangan masyarakat, politik, dan budaya secara lebih luas. Jenis Berdasarkan hewan yang menjadi sumber, dikenal beberapa macam daging, di antaranya daging sapi daging kerbau daging kambing daging domba daging babi (termasuk babi hutan) daging kuda dan daging keledai daging unta daging kelinci. daging ayam Daging sapi merupakan komoditas dagang utama dibandingkan dengan daging yang lainnya dan merupakan komoditas perdagangan internasional. Selain sumber-sumber yang "baku" tersebut, dikenal pula sumber-sumber alternatif atau lokal, seperti bison di Amerika Utara llama dan alpaka di Amerika Selatan tikus belanda ("marmut") di Amerika Selatan yak di Tibet anjing laut dan singa laut di Lingkar Arktik rusa kutub di Eropa Utara paus laut di beberapa masyarakat asli dunia, yang dikenal adalah di Norwegia, Jepang, dan NTT, Indonesia anjing kucing ular, dianggap berkhasiat obat beberapa jenis tikus Daging unggas dan ikan serta hasil laut/perairan umumnya tidak dianggap "daging". Daging sapi Sumber utama daging sapi adalah sapi (baik dari kelompok zebu maupun taurus) dan beberapa kerabat dekat (seperti sapi bali) atau persilangan antarmereka. Daging sapi segar berwarna merah cerah, tekstur lunak. Sebagai komoditas dagang, daging sapi dibedakan nilainya berdasarkan bagian asal di tubuh; juga berdasarkan usia potong. Bagian yang diambil dagingnya mulai dari kepala, leher, seluruh badan, tungkai, dan ekor. Ke dalam daging sapi juga termasuk bagian moncong (hidung/"cingur") dan lidah. Bagian jeroan (isi perut) tidak dianggap sebagai daging. Selain direbus, digoreng, atau dibakar, produk olahan daging sapi bermacam-macam, seperti abon, dendeng, sosis dan salami, serta kornet. Daging sapi dimakan di hampir seluruh bagian dunia. Daging sapi tidak dimakan oleh kelompok-kelompok tertentu umat Hindu karena sapi merupakan hewan yang berguna bagi kehidupan masyarakat seperti bertani, penghasil susu, menarik pedati dan sebagainya, selain itu sapi adalah hewan kendaraan Dewa Siwa, salah satu dewa utama umat Hindu. Daging kerbau Secara umum, daging kerbau relatif keras konsistensinya dengan warna merah agak gelap. Kandungan lemak daging kerbau relatif rendah daripada daging sapi. Daging kerbau dikonsumsi oleh banyak penduduk di Asia Selatan dan Asia Tenggara, tempat asal hewan ini. Pengolahan daging kerbau biasanya sama dengan daging sapi. Daging kambing Daging kambing merupakan sumber gizi yang penting bagi negara berkembang yang biasanya terletak di daerah iklim tropis. Daging kambing lebih empuk daripada daging sapi dan kerbau, serat dagingnya lebih halus dan mempunyai rasa dan aroma khusus yang digemari beberapa bangsa di negara berkembang. Daging kambing yang ada di pasaran berasal dari dua golongan umur, yaitu daging kambing muda dan daging kambing tua. Perbedaan umur daging tersebut diduga akan berpengaruh terhadap flavor daging kambing. Daging dapat diperpanjang masa simpannya dengan menyimpannya dalam kondisi yang tepat. Penyimpanan dingin merupakan salah satu cara yang dapat dipilih untuk memperpanjang masa simpan daging. Pada kondisi penyimpanan dingin, masih terdapat kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan kimiawi pada daging. Daging domba Daging domba merupakan pangan hewani alternatif selain daging sapi. daging domba juga dapat dijadikan bakso. Kualitas fisik daging domba juga dapat dipengaruhi oleh pakan yang diberikan Daging babi Secara umum, daging babi memiliki tekstur yang empuk. Daging babi dikonsumsi oleh banyak penduduk di Tionghoa dan Eropa. Pengolahan daging babi biasanya sama dengan daging sapi. Daging babi tidak dimakan oleh kelompok-kelompok tertentu umat Islam dan Yahudi karena babi diharamkan di ajaran agama tersebut. Daging kuda daging kuda memiliki kadar protein yang tinggi, rendah lemak, cita rasa yang agak manis dan memiliki karakteristik cita rasa antara sapi dan rusa. Ada perbedaan karakteristik daging kuda antara kuda jantan dan betina, daging kuda betina lebih empuk dibanding daging kuda jantan Daging unta Unta dapat menyediakan daging yang cukup banyak. Unta dromedari jantan dapat memiliki tubuh dengan massa 300–400 kg, sedangkan daging unta baktrian jantan mencapai 650 kg. Daging unta betina lebih ringan. Daging bagian punggung, rusuk, dan pinggang adalah yang paling dicari, bagian punuk lebih jarang. Punuk unta mengandung lemak berwarna keputihan yang dapat digunakan untuk mengawetkan daging unta, kambing, dan sapi. Daging unta disebutkan memiliki rasa seperti daging sapi yang kasar, dan unta yang lebih tua memiliki daging yang lebih alot. Daging unta dapat menjadi lunak jika dimasak lebih lama. Daging kelinci Daging kelinci memliki sifat yang mirip dengan daging ayam, sehingga dapat dijadikan alternatif pangan hewani pengganti daging ayam. Salah satu caranya yaitu dengan mengolahnya menjadi sosis yang berbahan dasar daging kelinci yang menghasilkan karakteristik menyerupai sosis daging ayam. Daging kelinci memiliki sifat fisik dan kimia daging yang berbeda antara jenis kelinci yang dapat dipengaruhi oleh perbedaan manajemen pemeliharaannya Produksi Daging diproduksi dengan menyembelih hewan dan memotong dagingnya. Cara lain untuk mendapatkan daging tanpa menyembelih hewan adalah dengan cara in vitro, dan metode ini tergolong baru. Transportasi Setelah mencapai usia siap potong, hewan ternak biasanya ditransportasikan dari peternakan ke rumah potong hewan. Transportasi secara besar-besaran sering kali menimbulkan stres dan luka bagi hewan, tidak jarang ada yang mati ketika dalam perjalanan. Stres sebelum penyembelihan dipercaya mempengaruhi rasad aging. Otot tubuh dari hewan yang mengalami stres mengandung sedikit air dan glikogen, dan nilai pH-nya bersifat lebih basa sehingga kualitas daging menurun. Penyembelihan Di negara barat, hewan disembelih dengan cara dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih. Pemingsanan hewan dilakukan dengan pistol baut, listrik, dan karbon dioksida. Darah hewan yang telah disembelih harus benar-benar kering dari karkas sebelum diproses karena darah dapat menjadi sarang berkembang biak mikroorganisme. Pemingsanan hewan dengan pukulan di kepala dapat menyebabkan hewan mati sebelum lehernya dipotong karena kerusakan otak, sehingga pemingsanan hewan tidak diizinkan dalam penyembelihan ritual. Pemotongan Setelah darah hewan bersih dari karkas, lalu dilakukan pemotongan dengan pertama kali memisahkan kepala, kuku, kulit, dan ekornya, lalu dikeluarkan organ tubuhnya. Yang tersisa adalah tulang dan daging. Di beberapa negara, terutama negara berkembang, jeroan tidak dibuang melainkan dijual sebagai makanan manusia. Pengkondisian Pengkondisian adalah penyimpanan daging dalam kondisi higienis dan aseptik pada temperatur sedikit di atas titik beku daging (sekitar –1.5 °C) selama enam minggu. Seperti halnya pemeraman, daging hewan mengalami peningkatan kualitas, terutama dalam hal kelunakan dan rasa. Karena seelah disembelih, sel hewan masih melakukan glikolisis anaerobik hingga asam laktat terakumulasi dan meningkatkan keasaman hingga pH turun menjadi sekitar 5.5. Dan seiring waktu, protein otot selain kolagen dan elastin terdenaturasi. Selama terdenaturasi, protein myoglobin dengan senyawa besinya menyebabkan warna daging menjadi kecoklatan, terutama yang terpapar dengan udara karena besi teroksidasi. Bahan tambahan makanan Pada daging olahan, bahan tambahan makanan dapat ditambahkan pada daging untuk mengubah rasa, meningkatkan usia simpan, atau mengubah sifat lainnya. Contoh bahan aditif yang ditambahkan pada daging yaitu: Garam merupakan bahan aditif yang paling banyak digunakan. Selain mempengaruhi rasa, garam juga menghambat pertumbuhan mikrob sehingga memperpanjang usia simpan. Umumnya jumlah garam yang ditambahkan berjumlah 1.5 hingga 2.5% dari massa daging yang diproses. Nitrit digunakan untuk mengawetkan, menstabilkan warna dan rasa daging, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme penghasil spora seperti Clostridium botulinum. Sosis dan prosciuto merupakan produk daging yang paling sering menggunakan nitrit. Fosfat, terutama natrium tripolifosfat digunakan sebagai pengikat air, pengemulsi protein daging, penghambat oksidasi lipid, mengurangi pertumbuhan mikrob, dan menjaga kestabilan rasa. Eritorbat dan asam askorbat (vitamin C) digunakan untuk menstabilkan warna daging. Gula dan sirup jagung sebagai pemanis, juga untuk mengikat air dan memberikan warna coklat ketika dimasak karena reaksi Maillard. Bumbu yang terbuat dari rempah-rempah, rempah daun, oleoresin, dan minyak atsiri. Penguat rasa seperti mononatrium glutamat. Enzim proteolitik untuk melunakkan daging. Bahan antimikroba seperti asam laktat, asam sitrat, asam asetat, dan sebagainya. Antioksidan. Pengatur keasaman, sering kali adalah asam laktat dan asam sitrat. Salah identifikasi Kemunculan rantai pasokan kompleks, seperti sistem rantai dingin di suatu negara maju, mengakibatkan jarak antara petani atau nelayan dan pelanggan meningkat dan kesalahan identifikasi pada daging yang disengaja dan tidak disengaja pada berbagai tahap dalam rantai pasokan. Di seluruh Eropa pada tahun 2013, terungkap bahwa produk berlabel yang mengandung daging sapi padahal sebenarnya ialah daging kuda. Sebuah studi penelitian yang dirilis pada Februari 2013 menemukan bahwa sekitar sepertiga makanan laut (ikan mentah) di Amerika Serikat merupakan kesalahan didiagnosis atau diidentifikasi. Imitasi Berbagai daging palsu atau imitasi telah dikembangkan untuk orang yang tidak ingin mengkonsumsi daging (termasuk vegetarian) tetapi ingin merasakan citra rasa dan teksturnya. Daging imitasi, juga sering disebut sebagai meat analogue, adalah nama alternatif daging yang dibuat dari bahan vegetarian. Dua nama umum tambahan untuk daging imitasi yakni daging vegan atau daging vegetarian adalah. Daging ini biasanya dibuat dari kacang kedelai seperti tahu dan tempe, meskipun bisa juga dibuat dari gluten gandum, isolat protein kacang polong, atau bahkan jamur (quorn). Industri daging di Indonesia Produksi daging mamalia Berikut adalah produksi daging per tahun di Indonesia: tahun 2003 = 369.700 ton tahun 2004 = 445.600 ton tahun 2005 = 358.700 ton tahun 2006 = 395.800 ton tahun 2007 = 418.300 ton tahun 2009 = 399.000 ton tahun 2010 = 410.000 ton (perkiraan) tahun 2014 = 590.000 ton (target) Daerah yang dijadikan fokus peningkatan produksi daging sapi yakni Aceh, Sumut, Sumsel, Jambi, Riau, Lampung, Sumbar, Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, Bali, Kalsel, Sulsel, Sulbar, Sulteng, Sultra, Gorontalo, NTB dan NTT. Lihat pula Bagian daging sapi Daging palsu Referensi Industri daging
2,197
2983
https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan
Makanan
Makanan atau panganan adalah zat yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan nutrisi yang kemudian diolah menjadi energi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan nutrien dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Cairan untuk dikonsumsi sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai untuk menggantikannya. Makanan yang dikonsumsi oleh manusia disebut pangan, sedangkan makanan yang dikonsumsi oleh hewan disebut pakan. Kualitas suatu makanan dapat dinilai dari energi makanan dan umur simpan yang dimilikinya. Konsumsi makanan yang tidak tepat atau tidak cukup akan menyebabkan malnutrisi, dan dapat berdampak pada berbagai gangguan kesehatan. Selain itu, beberapa jenis makanan bisa memicu timbulnya alergi makanan saat dikonsumsi oleh individu yang sensitif. Bahan makanan diolah menjadi berbagai hidangan yang berbeda-beda dan menjadi ciri khas suatu kebudayaan atau penduduk di lokasi geografis tertentu. Makanan merupakan subjek yang dipelajari dalam berbagai ilmu, seperti ilmu pangan, ilmu gizi atau nutrisi, dan gastronomi. Sumber Sebagian besar makanan berasal dari tumbuhan. Beberapa makanan diperoleh langsung dari tumbuhan. Biji-bijian sereal adalah makanan pokok yang menyediakan lebih banyak energi pangan di seluruh dunia daripada jenis tanaman lainnya. Jagung (jagung), gandum, dan beras - dalam semua varietasnya - menyumbang 87% dari semua produksi biji-bijian di seluruh dunia. Sebagian besar biji-bijian yang diproduksi di seluruh dunia dijadikan pakan ternak. Beberapa makanan yang bukan berasal dari hewani atau tumbuhan termasuk berbagai jamur yang dapat dimakan, terutama jamur. Jamur dan bakteri digunakan dalam persiapan makanan fermentasi dan acar seperti roti beragi, minuman beralkohol, keju, acar, kombucha, dan yogurt. Contoh lainnya adalah alga hijau-biru seperti Spirulina. Zat anorganik seperti garam, soda kue, dan krim tartar digunakan untuk mengawetkan atau mengubah bahan kimiawi. Fungsi Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, dan lemak adalah salah satu contoh gizi yang akan didapatkan dari makanan. Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan, baik otak maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan energi. Zat Gizi Seimbang Pada Makanan makanan yang doikonsumsi memiliki zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Zat gizi yang terdapat pada makanan ada enam. pertama karbohidrat yang merupakan sumber energi utama. makanan sumber karbohidrat terdapat pada nasi, jagung dan kentang. Kedua sumber energi cadangan yaitu lemak yang digunakan tubuh ketika sumber energi utama habis. sumber mkanan tinggi lemak yaitu daging, mentega, alpukat. Zat gizi ketiga berfungsi sebagai penggannti sel tubuh yang rusak yaitu protein. Protein juga diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan sumber energi. Beberapa makanan sumber protein yaitu telur, tempe, dagig dan kacang-kacangan.Keempat yaitu mineral yang dibutuhkan dalam proses pembentukan enzim dan metabolisme tubuh. contoh mineral yang dibutuhkan tubuh yaitu kalsium, magnesium zat besi dan klorida. Kelima adalah vitamin yang mmeiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai jenisnya. viamin A untuk kesehatan mata. vitamin B membantu metabolisme tubuh, vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. vitamin D untuk kesehatan gigi dan tulang. Vitami E untuk menagkal radikal bebasa atauantioksidan. Terkahir vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan darah. Adapaun sumber vitamin terdapat di buah-buahan dan sayuran. Zat gizi berikutnya adalah air. Air sangat penting bagi tubuh yaitu berperan dalam menjaga suhu tubuh, mencegah batu ginjal dan mempertahankan kelembaba kulit. Masalah Kekurangan makanan dapat mengakibatkan kelaparan dalam artian tidak tercukupinya kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan kalori bagi orang dewasa wanita membutuhkan sekekitar 2.100 kalori per hari, sedangkan kebutuhan kalori per hari pria dewasa sekitar 2.500 kalori. Selain itu kekurangan makanan juga menyangkut kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan munculnya beraneka macam penyakit, seperti busung lapar atau kwashiorkor karena kekurangan protein, anemia karena kekurangan zat besi, gondok yang disebabkan kekurangan kekurangan mineral, dan berbagai penyakit seperti beri-beri, pelagra, pernisiosa, rakitis, dan skorbut yang disebabkan kekurangan banyak vitamin. Referensi Lihat pula Makanan pokok Gastronomi Penggila makanan Pranala luar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Indonesia Food Timeline Wikibooks Cookbook Food, BBC Radio 4 discussion with Rebecca Spang, Ivan Day and Felipe Fernandez-Armesto (In Our Time, 27 December 2001)
713
2984
https://id.wikipedia.org/wiki/Minuman
Minuman
Minuman adalah cairan yang dimaksudkan untuk dikonsumsi manusia. Selain fungsi dasar mereka untuk memuaskan dahaga, minuman memainkan peran penting dalam budaya manusia. Jenis minuman yang umum termasuk air minum biasa, susu, jus, smoothie, dan minuman-minuman bersoda. Minuman hangat tradisional termasuk kopi, teh, dan cokelat panas. Minuman berkafein yang mengandung kafein stimulan memiliki sejarah yang panjang. Pada umumnya manusia mengonsumsi air putih yang bersih, jernih, dan steril sebagai minuman utama untuk dikonsumsi dan juga baik untuk kesehatan. Langkah mensterilkan air pada umumnya terbagi tiga yakni: Ozonisasi yakni proses pengolahan air dengan menggunakan ozon yang lazim dilakukan oleh perusahaan-perusahaan air minum dalam kemasan berskala besar Dengan menggunakan sinar ultra violet sebagaimana digunakan oleh usaha depot air minum isi ulang Merebus yang lazim dilakukan di sebagian besar rumah tangga di Indonesia. Manfaat minum air putih terbagi menjadi tiga yaitu: Menurunkan tekanan darah Memelihara kesehatan tulang Mengatasi sembelit Menjaga kesehatan jantung Selain yang disebutkan di atas, minuman juga mencakup beraneka ragam hidangan yang disajikan baik dalam acara-acara resmi, rehat atau break, ataupun acara santai, baik di rumah bersama keluarga maupun pada pertemuan-pertemuan. Setiap suku bangsa memiliki minuman khas masing-masing. Minuman yang lazim disajikan antara lain: Susu Teh Kopi Jus Cokelat Anggur (wine) Vodka Minuman khas Indonesia Minuman khas di Indonesia memiliki banyak variasi. Setiap daerah memiliki minuman khas masing-masing dan disajikan dalam dua bentuk. Ada yang disajikan selagi panas yang biasanya terdapat di daerah bersuhu dingin atau disajikan saat cuaca sedang dingin. Ada juga minuman yang disajikan menggunakan es agar menambah kesegaran dari minuman tersebut. Biasanya terdapat di daerah yang bersuhu panas atau sebagai sajian buka puasa juga saat perayaan tertentu. Minuman khas setiap daerah sebagai berikut: Minuman khas Aceh Minuman khas Aceh adalah Kopi Gayo, Kopi Sanger, Le Boh Timon, Teh Tarik, Le Seureubet, Kupi Khop, Le Tube atau Es Tebu dan U Muda Teu Toet atau Kelapa Bakar . Minuman khas Sumatera Utara Minuman khas Sumatera Utara adalah Tuak, Cendol Panas, Teh susu telur, Soda cap Badak, Jus Martabe, Es Pokat Kocok, Es Kolak Durian Minuman khas Sumatera Barat Minuman khas Sumatera Barat adalah Teh Talua, Ampiang Dadiah, Aia aka atau cincau, Kawa Daun, Es Cindua atau Cendol dan Es Tebak . Minuman khas Riau dan Kepulauan Riau Minuman khas Riau adalah Air mata pengantin, Es Laksamana Mengamuk, Jus Tiga Rasa, Es Lancang Kuning, Es Sirup Mak Inang dan Air Tebu Nostalgia . Minuman khas Jambi Minuman khas Jambi adalah Jus pinang, Kopi jangkat, Kopi AAA, Kopi Tuak khas Jambi Tulo, Air Kawo khas Kerinci dan Sirup Kayu Manis . Minuman khas Bangka Belitung Minuman khas Bangka Belitung adalah Es Jeruk Kunci, Es Campur Ayung, Es Pelangi , Theufufa dan Tai Fu Sui . Minuman khas Bengkulu Minuman khas Bengkulu adalah Sirup Kalamansi dan Teh Sle . Minuman khas Sumatera Selatan Minuman khas Sumatera Selatan adalah Es Kacang Merah, Es Jagung, Kopi Besemah, Teh Secang, Sarsaparilla, Smoothies Saron dan Pokat Kocok . Minuman khas Lampung Minuman khas Lampung adalah Serbat Kweni, Durian Kopi Luwak dan Es Kacang Merah Durian . Minuman khas Banten Minuman khas Banten adalah Sirup Rosela, Es Sekemu, Es Kuwut dan Sirop Bonteng Puan . Minuman khas Jakarta Minuman khas Banten adalah Es Selendang Mayang, Es Goyang, Bir Pletok, Es Cincau dan Es Campur Betawi . Minuman khas Jawa Barat Minuman khas Jawa Barat adalah Bajigur, Bandrek, Cendol, Es Goyobod, Es Doger, Es Oyen dan Es lilin . Minuman khas Jawa Tengah Minuman khas Jawa Tengah adalah Wedang Pekak, Es Gempol, Wedang Kacang, Es Sagwan, Adon-adon coro dan Es Santan Pekalongan. Minuman khas Jawa Timur Minuman khas Jawa Timur adalah Wedang Jaselang, Wedang Angsle, Wedang Cemue, Es Buto Ijo, Es Sinom, Es Gudir, Es Pleret, Sirup Pokak, Es Anakonda dan Teh Kocok. Minuman khas DI Yogyakarta Minuman khas DI Yogyakarta adalah Rujak Es Krim, Es Buah PK, Wedang Tahu, Wedang Ronde, Kopi Jos, Wedang Uwuh dan Es Semlo . Minuman khas Bali Minuman khas Bali adalah Es Tambring, Es Daluman, Es Loloh Cemcem, Es Bir dan Es Kolak Ancruk.. Minuman khas Nusa Tenggara Timur Minuman khas Nusa Tenggara Timur adalah Moke, Sophia, Kopi Sumba dan Saboak Drink . Minumah khas Nusa Tenggara Barat Minuman khas Nusa Tenggara Barat adalah Tuak Manis, Bubur Reket Bereng, Serbat Jahe, Es Tape, Tuak Pait, Poteng, Es Bubur Bireng atau Es Ketan Hitam dan Es Balen atau Es Sarang Burung . Minuman khas Kalimantan Barat Minuman khas Kalimantan Barat adalah Ce Hun Tiao atau Ce Hun Tiaw, Es Krim Angi, Es Lidah Buaya, Liang Teh Pontianak, Kopi Asiang dan Es Bongko Minuman khas Kalimantan Selatan Minuman khas Kalimantan Selatan adalah Lahang dan Tamulawak Minuman khas Kalimantan Tengah Minuman khas Kalimantan Tengah adalah Baram atau yang biasa dikenal dengan nama Tuak Minuman khas Sulawesi Utara Minuman khas Sulawesi Utara adalah Siguer, Es Tji Mei, Es Sirsak Manado, Cap Tikus, Es Kacang Merah dan Es Tambah-Tambah Mokupa. Minuman khas Gorontalo Minuman khas Gorontalo adalah Bohito , Es Brenebon, Gohu Pepaya, Omu dan Kopi Pinogu Minuman khas Sulawesi Barat Minuman khas Sulawesi Barat adalah Es Kelacin Minumah khas Sulawesi Tenggara Minuman khas Sulawesi Tenggara adalah Jus Patikala , Kameko, Pongasi, Konau, Ballo, Arak Mata , Ineawi atau Sagueru, O'uro dan Pine Wulele Minumah khas Sulawesi Selatan Minuman khas Sulawesi Selatan adalah Sarabba, Sirup Markisa , Sirup Pisang Ambon, Es Pisang Ijo dan Es Pallu Butung. Minumah khas Maluku dan Maluku Utara Minuman khas Maluku dan Maluku Utara adalah Guraka , Sarabati , Kopi Sibu-sibu, Jus Buah Pala, Sopi dan Kopi Rarobang . Minumah khas Papua dan Papua Barat Minuman khas Papua dan Papua Barat adalah Es Matoa, Teh Sarang Semut, Swansrai dan juga ada minuman Arak atau Ara dju, Segora dan Bobo Minuman khas Negara lain yang terkenal Sangria dari Spanyol Eggnog dari Inggris Air Mata Kucing dari Malaysia Sake dari Jepang Lemonade dari Mesir Thai Tea dari Thailand Es Kelapa Muda dari Indonesia Es Cendol dari Indonesia Pranala luar Wikibooks Cookbook
975
2985
https://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi
Nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Dahulu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan kebutuhan dasar (standar) nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektivitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri. Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, di mana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi. Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit seriawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini. Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C. Pada saat ini kebanyakan penduduk Indonesia mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya kekurangan nutrisi. Pada tahun 2007 angka kematian akibat penyakit non-infeksi mencapai 59,5 persen atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat penyakit infeksi. Pada tahun 2015, Kementerian Kesehatan meluncurkan program "G4 G1 L5" atau maksimum 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram) dan 5 sendok makan minyak (67 gram). Ilmu gizi Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh. Ilmu ini berguna untuk mengetahui berbagai kandungan dalam makanan dan zat-zat yang kiranya berbahaya bagi tubuh. Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tetapi tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga berkurang. 4 Sehat 5 Sempurna Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari Amerika. "Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat. Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut: 1.Makanan Pokok Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian. 2.Lauk Pauk Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe. 3.Sayur-Sayuran Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya. 4.Buah-Buahan Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. 5.Susu Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi dengan susu. Gizi seimbang Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet". Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, Pedoman Gizi Seimbang kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru pada tahun 2009 secara resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” . Tumpeng Gizi Seimbang dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). Tumpeng Gizi Seimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang: Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan Kebersihan Aktivitas fisik Memantau berat badan ideal. Tumpeng Gizi Seimbang terdiri atas beberapa potongan tumpeng: Satu potongan besar Dua potongan sedang Dua potongan kecil Satu potongan terkecil di puncak. Luas potongan Tumpeng Gizi Seimbang menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. Tumpeng Gizi Seimbang yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dimakan setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak Tumpeng Gizi Seimbang makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi Seimbang tidak cukup. Diperlukan beberapa macam Tumpeng Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi Seimbang Beberapa hal yang membedakan konsep 4 sehat 5 sempurna dengan konsep Gizi Seimbang yakni: Pertama Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap sehat. Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. Pedoman Gizi Seimbang pun memperhatikan aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain. Kedua Susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan pemerintah, menganggap susu merupakan "jawaban" atas masalah gizi. Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging. Oleh karena itu di dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinqggi daripada susu. Ketiga Slogan 4 sehat 5 sempurna dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan iptek gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4 sehat 5 sempurna pada masa itu, namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatnya penyakit degeneratif terkait gizi. Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet" dengan visual piramida. Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi Pedoman Gizi Seimbang yang juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia Pedoman Gizi Seimbang berlaku sejak bayi dengan memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang. Referensi Pranala luar Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) Teknologi pertanian eo:Nutrado fi:Ravitsemustiede Kesehatan masyarakat
1,615
2987
https://id.wikipedia.org/wiki/Kasino%20%28disambiguasi%29
Kasino (disambiguasi)
Kasino adapalah perusahaan yang bergerak di bidang perjudian; gedung atau ruangan yang digunakan sebagai tempat perjudian. Film Casino, film drama kriminal Amerika Serikat tahun 1995 Orang Kasino (pelawak), aktor dan pelawak Indonesia Lihat juga
34
2995
https://id.wikipedia.org/wiki/Kue
Kue
Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bukan makanan utama. Kue biasanya bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin. Kue sering kali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung, baik tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun terigu. Kue tradisional Nusantara lazim ditemukan di Indonesia, Malaysia, Singapura, serta Belanda melalui hubungan sejarahnya dengan Indonesia. Kata "kue" berasal dari kata serapan dari Bahasa Hokkian: 粿 koé, hal ini menunjukkan pengaruh seni memasak Tionghoa di Nusantara, beberapa kue memang menunjukkan asal mulanya dari Tiongkok seperti bakpia. Kebanyakan kue basah adalah kue tradisional Nusantara, sementara beberapa kue lain seperti lapis legit, risoles, pastel dan panekuk menunjukkan pengaruh Eropa, yaitu Belanda dan Portugis. Pada awalnya istilah kue memang digunakan untuk menyebut kue tradisional dan kue peranakan Tionghoa, akan tetapi kini dalam Bahasa Indonesia istilah ini telah meluas menjadi istilah yang memayungi berbagai jenis makanan ringan berbahan adonan tepung, biasanya dari tepung terigu atau tepung beras, termasuk untuk menyebut kue basah, kue kering, kue pastri, dan kue bolu. Kue dapat dimasak dengan cara dikukus, dipanggang, atau digoreng. Kue di Indonesia biasanya dikategorikan berdasarkan kadar airnya, yaitu kue basah dan kue kering. Kue terasa lezat apabila dinikmati selagi hangat ditemani teh atau kopi sembari mengobrol dengan kerabat terdekat. Kue basah Kue basah merupakan makanan kecil yang bisa dijadikan alternatif camilan. Biasa disantap di pagi atau sore hari. Kue basah umumnya empuk, lembut, dan tidak bertahan lama (hanya bertahan beberapa hari). Biasanya terbuat dari tepung terigu, sagu, gula, bahkan ada yang berbahan santan atau ketan. Kue basah umumnya empuk, bertekstur lembut, dan tidak dapat bertahan lama (hanya bertahan beberapa hari atau kurang). Hal ini karena umumnya kue tradisional terbuat dari tepung beras, gula, dan santan, sehingga lekas basi. Kue basah biasanya dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau digoreng. Kebanyakan kue tradisional Nusantara adalah kue basah, dan umumnya dapat ditemui di pasar tradisional di Indonesia. Kue agar-agar busa Kue agar-agar kering Kue ali agrem (kue cincin) Kue ape Kue apem Kue apem selong Kue apem talipuk Kue bacang Kue bantal Kue bantal pisang Kue bagea kenari Kue bagelen Kue bapel Kue bakpia Kue bakwan sayur Kue bawang Kue bika Ambon Kue biji-biji Kue biji ketapang Kue bingka Kue bolen Kue bolu Kue bolu gulung Kue bolu gulung keju Kue bolu gulung lapis coklat Kue bolu kukus Kue bolu kemojo Kue brownies Kue brownies kukus Kue bugis Kue bugis mandi Kue bulan Kue burayot Kue cakue Kue cantik manis Kue carabikang Kue carang gesing Kue cenil Kue cendil Kue cikak Kue ciput Kue cireng Kue comro Kue cubit Kue clorot Kue cucur Kue dadar gulung Kue dadar mento isi enten Kue delapan jam Kue getuk Kue engkak ketan Kue gemblong Kue geplak Kue getas Kue getuk lindri Kue hunkwe Kue jipang Kue jongkong kue kamir Kue katrisolo Kue kembang goyang (kue saroja) Kue keranjang Kue ketan kinca Kue ketimus Kue kipo Kue klapertaart Kue klepon Kue kremes Kue kroket kentang Kue kroket jagung Kue kroket nasi Kue kompiang Kue koya kacang ijo Kue ku (kue kura-kura) Kue laddu Kue lalampa Kue lapis Kue lapis beras Kue lapis ketan serikaya (kue seri muka) Kue lapis legit, atau spekkoek Kue lapis Surabaya Kue leker Kue lelemuh Kue lemang Kue lemang tapai Kue lemet singkong Kue lemper Kue lepet (kue leupeut) Kue lontar (pai susu) Kue lumpang Kue lumpia Kue lumpia mini isi abon Kue lumpur pandan Kue lumpur surga Kue lupis Kue madu mongso Kue mangkuk Kue maksuba Kue martabak mini Kue martabak tahu Kue misro Kue moci Kue moci kedelai Kue modak Kue moho Kue nagasari kue nopia Kue onde-onde Kue onde kacang merah Kue odading Kue ongol-ongol Kue opak Kue panada Kue pancong Kue pandan Kue pandan wijen Kue pastel Kue peuyuem (tapai) molen Kue pia Kue pisang epe Kue pisang hijau Kue pisang kelapa Kue pisang molen Kue pisang goreng Kue pisang goreng ijo Kue pisang rai Kue poffertjes Kue pohul-pohul Kue pukis Kue pulut Kue pulut besta Kue putu Kue putu mayang Kue putu pisang Kue putu gula merah Kue rangi Kue rempeyek Kue risoles Kue roti gambang Kue sagon kelapa Kue sarang semut Kue semar mendem Kue semprong Kue serabi Kue sumping waluh Kue sus Kue talam Kue talam jagung manis Kue talam ubi jalar Kue tape goreng (kue rondo royal) Kue tape uli Kue tingting Kue tori Kue wajik Kue wingko Kue yangko Kue Lempang-Lempung Kue kering Kue kering adalah kue dengan kadar air yang minimal, sehingga dapat tahan disimpan lebih lama daripada kue basah. Kue kering biasanya bertekstur keras tetapi renyah karena dibuat dengan cara dipanggang memakai oven. Kue kering memiliki daya tahan yang cukup lama. Bahan yang umum digunakan untuk pembuatan kue kering di antaranya tepung beras, tepung ketan, terigu, ataupun sagu. Kue kering lebih dikategorikan sebagai kue yang dipanggang mirip seperti kukis. Kue kering biasanya populer disajikan pada saat perayaan lebaran atau natal. Kue akar kelapa Kue bangkit Kue bola keju Kue Kering Kue durian renyah Kue jahe Kue keju suiker Kue lidah kucing Kue nastar Kue nastar cengkih Kue nastar durian Kue nastar keju Kue nastar lemon Kue kaastengel Kue kacang sabit Kue keping coklat Kue kering coklat kue keciput (kue buah rotan) Kue kelapa Kue kopi kelapa Kue kurma Kue kuping gajah Kue lanting Kue putri salju Kue sagu Kue sagu keju Kue satu Kue sus kering keju Kue tambang Kue telur gabus Kue pastri Kue bolu Galeri Lihat pula Kue pastri Roti Dodol Kue Kering Kue Indonesia Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia
910
3005
https://id.wikipedia.org/wiki/Kropak
Kropak
Kropak bisa berarti: Sebuah "buku" yang terbuat dari daun lontar atau juga disebut dengan nama lontar (terutama di Jawa). Peti tempat menyimpan lontar atau wayang kulit (terutama di Bali). Desa-desa di Indonesia: Kropak, Winong, Pati Kropak, Wirosari, Grobogan Kropak, Bantaran, Probolinggo Kropak, Raas, Sumenep
44
3008
https://id.wikipedia.org/wiki/Karung
Karung
Karung adalah kantong besar yang dibuat dari goni yang kasar untuk wadah beras, bahan makanan, atau material lain. Karung atau sak () juga merupakan satuan berat atau massa dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk batubara dan wol. Satuan ini juga telah digunakan untuk komoditas lain berdasarkan berat, komoditas berdasarkan volume, dan untuk berat dan volume di Amerika Serikat. Di Indonesia karung juga digunakan untuk lomba balap karung, yang bisanya digelar selama memperingati kemerdekaan. Pepatah yang memiliki kata "karung" "Bagaikan membeli kucing dalam karung." Referensi Pranala luar Tetbury woolsack race Alat
90
3016
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
Arsitektur
Arsitektur atau seni bina () adalah proses dan produk dari perencanaan, perancangan, dan konstruksi bangunan atau struktur lainnya. Karya arsitektur, dalam bentuk bangunan atau struktur, dianggap sebagai simbol kultural dan sebagai karya seni. Peradaban-peradaban bersejarah terkadang diidentifikasikan melalui pencapaian-pencapaian arsitektur mereka yang masih bertahan. Praktiknya yang dimulai pada masa prasejarah digunakan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan budaya pada tiap peradaban di semua benua. Dengan alasan ini, arsitektur dianggap sebagai salah satu bentuk kesenian. Teks-teks mengenai arsitektur telah ditulis sejak zaman kuno. Teks paling tua tentang teori arsitektur adalah risalah dari abad ke-1 yang berjudul De architectura oleh arsitek romawi, Vitruvius. Menurutnya, bangunan yang baik harus memiliki firmitas (kekuatan), utilitas (kegunaan), dan venustas (keindahan). Pada abad ke-19, Louis Sullivan membuat pernyataan "form follows function" yang memiliki arti "bentuk mengikuti fungsi". Pernyataan ini sering diasosiasikan sebagai konsep modern dari arsitektur. Unsur "fungsi" di sini tidak hanya mencakup kegunaan saja namun juga estetika, psikologis, dan dimensi kultural. Ide arsitektur berkelanjutan mulai diperkenalkan pada akhir abad ke-20. Selama bertahun-tahun, bidang konstruksi arsitektur telah berkembang mencakup segala hal mulai dari desain kapal hingga dekorasi interior. Arsitektur ialah ilmu seni Teknik Sipil atau praktik perancangan dan pembangunan struktur dan konstruksi bangunan. Dalam arti yang lebih luas, arsitektur dapat mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan level makro, misalnya perencanaan kota, tidak hanya satu bangunan dan pelengkapnya saja. Mangunwijaya dan Wastu Citra (1995, hlm. 12) mengungkapkan bahwa arsitektur berasal dari bahasa Yunani “archee” dan “tectoon”. Archee berarti yang asli, yang utama, yang awal. Sementara Tectoon berarti kokoh, tidak roboh atau stabil. Maka archeetectoon berarti orisinal dan kokoh. Dari pengertian etimologi tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa arsitektur setidaknya harus memenuhi dua kriteria, yaitu harus unik atau indah dan kuat. Berbicara mengenai kretiria, Vitruvius (31 SM–700 Mujarrod Rasulullah SAW) seorang old master arsitek dalam buku Ten Books of Architecture mengatakan hal senada, bahwa ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sebuah bangunan, yaitu: Firmitas (ketahanan), Utilitas (fungsi), Venustas (keindahan). Definisi Arsitektur dapat berarti: Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya. Metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan. Aktivitas merancang seorang arsitek, mulai dari level makro (perencanaan kota, arsitektur lanskap) hingga ke level mikro (detail konstruksi dan furnitur). Praktik arsitek, di mana arsitektur berarti menawarkan atau memberikan layanan profesional sehubungan dengan desain dan konstruksi bangunan, atau lingkungan binaan. Teori arsitektur Pentingnya teori untuk menjadi Referensi praktik tidak boleh terlalu ditekankan, meskipun banyak arsitek mengabaikan teori sama sekali. Vitruvius berujar: "praktik dan teori adalah akar arsitektur. Praktik adalah perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi bahan bangunan dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktik tanpa dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih. Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktik hanya berpegang kepada "bayangan" dan bukannya substansi. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktik, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan". Ini semua tidak lepas dari konsep pemikiran dasar bahwa kekuatan utama pada setiap Arsitek secara ideal terletak dalam kekuatan idea. Sejarah Asal dan arsitektur vernakular Bangunan berkembang dari dinamika antara kebutuhan (tempat tinggal, keamanan, ibadah, dll.) dengan sarana (bahan bangunan yang tersedia dan keterampilan yang menyertainya). Ketika budaya manusia berkembang dan pengetahuan mulai diformalkan melalui tradisi dan praktik lisan, bangunan menjadi kerajinan dan "arsitektur" adalah nama yang diberikan untuk kerajinan tersebut. Keberhasilan arsitektur diasumsikan sebagai produk dari proses percobaan dan replikasi. Arsitektur prasejarah Pemukiman manusia purba sebagian besar merupakan pedesaan. Kemajuan ekonomi mengakibatkan terciptanya kawasan perkotaan yang dalam beberapa kasus tumbuh dan berkembang sangat pesat, seperti Çatalhöyük di Anatolia dan Mohenjo-daro dari Peradaban Lembah Sungai Indus di Pakistan. Pemukiman dan "kota" neolitik lainnya adalah Göbekli Tepe di Turki, Yerikho di Levant, Mehrgarh di Pakistan, Knap of Howar dan Skara Brae di Kepulauan Orkney, Skotlandia, dan pemukiman budaya Cucuteni-Trypillian di Rumania, Moldova, dan Ukraina. Arsitektur kuno Di banyak peradaban kuno seperti peradaban di Mesir dan Mesopotamia, arsitektur dan urbanisme mencerminkan keterlibatan terus-menerus dengan unsur ilahi dan supranatural. Ada banyak budaya kuno yang menggunakan monumentalitas dalam arsitektur untuk mewakili secara simbolis kekuatan politik penguasa, elit penguasa, atau negara itu sendiri. Arsitektur dan urbanisme Peradaban Klasik, seperti bangsa Yunani dan bangsa Romawi, berkembang dari cita-cita sipil, bukan agama atau empiris, dan membuat jenis bangunan baru bermunculan. “Gaya” arsitektur berkembang dalam bentuk tatanan Klasik. Arsitektur Romawi dipengaruhi oleh arsitektur Yunani karena mereka memasukkan banyak elemen Yunani ke dalam praktik bangunan mereka. Teks tentang arsitektur telah ditulis sejak zaman kuno. Teks-teks ini memberikan nasihat umum dan resep atau kanon formal khusus. Beberapa contoh kanon ditemukan dalam tulisan-tulisan Arsitek Romawi abad ke-1 SM, Vitruvius Arsitektur berkembang dalam ruang nyata, ada di dalam kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain, selalu memiliki keadaan yang terkait dengan dinamika kehidupan masyarakat. Berarti ada hubungan imbal balik antara arsitektur dengan kehidupan masyarakat. Saling mempengaruhi antar kedua belah pihak. Dengan demikian, arsitektur disatu waktu dapat menjadi obyek sementara dilain waktu juga dapat menjadi subyek atas hubungan imbal balik itu. Sebagai subyek, seringkali arsitektur memiliki peran menentukan perubahan pada masyarakat, sementara jika ditinjau sebagai obyek, arsitektur yang muncul terkait erat dengan kemajuan peradaban manusia di mana pemahaman teknologi bahan bangunan menjadi salah satu aspek yang mempengaruhi perwujudan bangunan ataupun penataan ruang luar dengan eskalasi tertentu.. Arsitektur Asia Arsitektur dari berbagai bagian Asia berkembang mengikuti garis yang berbeda dari Eropa; Arsitektur Buddhis, Hindu, dan Sikh masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Arsitektur India dan Tionghoa memiliki pengaruh besar terhadap daerah sekitarnya, sedangkan arsitektur Jepang tidak. Arsitektur Buddhis, khususnya, menunjukkan keragaman regional yang besar. Arsitektur candi Hindu yang berkembang dari sekitar abad ke-5 M secara teori diatur oleh konsep-konsep yang ditetapkan dalam Shastra, dan berkaitan dengan pengungkapan makrokosmos dan mikrokosmos. Di banyak negara Asia, agama panteistik mengarah pada bentuk arsitektur yang dirancang khusus untuk meningkatkan lanskap alami. Di banyak bagian Asia, rumah-rumah, bahkan yang termegah sekalipun, terkadang memiliki struktur yang relatif ringan karena masih menggunakan kayu hingga saat ini. Oleh karena itu, hanya ada sedikit struktur yang bertahan hidup hingga usia yang besar. Buddhisme diasosiasikan dengan perpindahan ke struktur keagamaan batu dan bata, kemungkinan dimulai sebagai arsitektur potongan batu, yang bertahan dengan sangat baik. Tulisan-tulisan awal dari Asia mengenai arsitektur termasuk Kao Gong Ji dari Tiongkok abad ke-7 hingga ke-5 SM; Shilpa Shastra dari India kuno; Manjusri Vasthu Vidya Sastra dari Sri Lanka dan Araniko dari Nepal. Arsitektur Islam Arsitektur Islam dimulai pada abad ke-7 M, menggabungkan bentuk arsitektur dari Timur Tengah kuno dan Bizantium, tetapi juga mengembangkan fitur yang sesuai dengan kebutuhan agama dan sosial masyarakat. Contohnya dapat ditemukan di seluruh Timur Tengah, Turki, Afrika Utara, Sub-benua India dan di beberapa bagian Eropa, seperti Spanyol, Albania, dan Negara-negara Balkan, sebagai akibat dari ekspansi Kekaisaran Ottoman. Jenis Arsitektur aerodinamis Arsitektur aerodinamis merupakan jenis arsitektur yang mampu memanfaatkan aliran udara untuk menghasilkan kenyamanan termal yang sesuai untuk suatu bangunan. Aliran udara dimanfaatkan baik secara langsung melalui lingkungan maupun melalui tata ruang di dalam bangunan. Arsitektur aerodinamis juga dapat dihasilkan melalui pengaturan penggunaan bahan bangunan, perlindungan dari sinar matahari secara langsung, atau melalui reduksi hasil pendinginan aktif. Aliran udara berperan sebagai pendinginan pasif bagi struktur bangunan serta mengeluarkan udara panas yang membawa polusi dan mempercepat penguapan. Bangunan yang menerapkan arsitektur aerodinamis mempunyai efek sejuk dalam hal fisiologi dan psikologi. Proses pendinginan pasif pada arsitektur aeordinamis memanfaatkan prinsip konveksi maupun konduksi sinar matahari ke ruangan atau lingkungan lain. Arsitektur bioklimatik Arsitektur bioklimatik merupakan jenis arsitektur yang melakukan perancangan bangunan berdasarkan pada hubungan antara bentuk bangunan, lingkungan dan iklim. Prinsip dasar dari arsitektur bioklimatik adalah penggunaan desain pasif surya dan bioklimatik yang hemat energi melalui penggunaan energi alami yang berasal dari lingkungan di sekitar bangunan. Arsitektur bioklimatik mengutamakan kondisi kenyamanan bagi penghuni atau pemakai bangunan. Konsep bioklimatik pada arsitektur pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950 oleh Olygay. Penerapan praktis dari arsitektur bioklimatik barumulai digunakan pada tahun 1963. Pada arsitektur bioklimatik, suhu dan kelembapan menjadi tolok ukur dalam menentukan tingkat kenyamanan pemakaian bangunan. Pengembangan konsep arsitektur bioklimatik merupakan akibat dari krisis energi dan perubahan iklim yang membuat manusia memerlukan teknologi arsitektur yang hemat energi dan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Arsitektur tropis Arsitektur tropis merupakan jenis arsitektur yang sesuai diterapkan pada lingkungan yang memiliki iklim tropis. Jenis arsitektur tropis terbagi menjadi arsitektur tropis lembap dan arsitektur tropis kering. Pada arsitektur tropis, kenyamanan bangunan ditentukan oleh kondisi bangunan dan kondisi lingkungan di sekitar bangunan. Dari segi kondisi bangunan, struktur dan letak bangunan serta bahan bangunan menjadi faktor utama terhadap kenyamanan pemakaian arsitektur tropis. Sementara itu, suhu ruangan, kelembapan relatif, dan pergerakan udara menjadi faktor penentu dari segi lingkungan yang termasuk ke dalam kenyamanan termal. Arsitektur tropis merupakan bentuk penyesuaian bangunan dengan iklim tropis. Lingkungan yang sesuai untuk membuat arsitektur tropis ialah lingkungan yang selalu terkena sinar matahari, curah hujan yang banyak dan kelembapan yang tinggi. Penerapan arsitektur tropis juga pada tempat-tempat yang dekat dengan alam. Contoh penerapan arsitektur tropis secara tradisional adalah pada rumah-rumah tradisional yang ada di Indonesia. Bahan bangunan yang digunakan sebagian besar diperoleh dari sumber daya alam di sekitar tempat bangunan didirikan. Sedangkan arsitektur tropis modern lebih mengutamakan perancangan pencahayaan alami dan ventilasi alami dengan tetap menggunakan bahan bangunan alami. Ciri utama dari arsitektur tropis adalah penggunaan pintu dan jendela yang berperan sebagai ventilasi alami. Ciri lain dari bangunan yang menerapkan arsitektur tropis ialah pembuatan langit-langit yang cukup tinggi yang umumnya mempunyai plafon yang rata dengan bagian atap tanpa ada loteng. Lihat pula Filosofi arsitektur Rekayasa arsitektur Teknologi arsitektur Index artikel arsitektur Garis besar arsitektur Lini masa arsitektur Referensi Pranala luar World Architecture Community Architecture.com, dipublikasi oleh Royal Institute of British Architects Ikatan Arsitek Indonesia Glossary of Architectural Terms Cities and Buildings Database–Koleksi gambar bangunan dan kota yang telah digitalisasi, diambil dari waktu ke waktu dan dari seluruh penjuru dunia oleh Perpustakaan Universitas Washington
1,635
3019
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi
Komputasi
Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritme. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer. Secara umum iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu. Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut. Kelahiran Ilmu atau sains berdasarkan objek kajiannya dibedakan antara Fisika, Kimia, Biologi dan Geologi. Ilmu dapat pula digolongkan berdasarkan metodologi dominan yang digunakannya, yaitu ilmu pengamatan/percobaan (observational/experimental science), ilmu teori (theoretical science) dan ilmu komputasi (computational science). Yang terakhir ini bisa dianggap bentuk yang paling baru yang muncul bersamaan dengan perkembangan kekuatan pemrosesan dalam komputer dan perkembangan teknik-teknik metode numerik dan metode komputasi lainnya. Dalam ilmu (sains) tradisional seperti Fisika, Kimia dan Biologi, penggolongan ilmu berdasarkan metodologi dominannya juga mewujud, yang ditunjukkan dengan munculnya bidang-bidang khusus berdasarkan penggolongan tsb. lengkap dengan jurnal-jurnal yang relevan untuk melaporkan hasil-hasil penelitiannya. Sebagai contoh dalam kimia, melengkapi kimia percobaan (experimental chemistry) dan kimia teori (theoretical chemistry), berkembang pula kimia komputasi (computational chemistry), seperti juga di bidang Biologi dikenal Biologi Teori (theoretical biology) serta Biologi Komputasi (computational biology), lengkap dengan jurnalnya seperti Journal of Computational Chemistry dan Journal of Computational Biology. Cara penggolongan yang digunakan berbeda dengan cara penggolongan lain berdasarkan objek kajian, seperti penggolongan kimia atas Kimia Organik, Kimia Anorganik, dan Biokimia. Walaupun dengan titik pandang yang berbeda, ilmu komputasi sebagai bentuk ketiga dari ilmu (sains) telah banyak disampaikan oleh berbagai pihak, antara lain Stephen Wolfram dengan bukunya yang terkenal: A New Kind of Science, dan Jürgen Schmidhuber. Komputasi sains Komputasi sains merupakan salah satu cabang ilmu komputasi. Secara umum komputasi sains mengkaji aspek-aspek komputasi untuk aplikasi / memecahkan masalah di bidang sains lain, seperti fisika, kimia, biologi dan lain-lain. Di Indonesia sudah banyak pertemuan atau kegiatan ilmiah terkait dengan komputasi, tetapi umumnya lebih terkait dengan aspek teknologi informasi. Sedangkan kajian di komputasi sains masih sangat kurang. Hal ini tidak mengherankan karena komputasi sains lebih condong sebagai kajian teori murni, sehingga komunitasnya masih sangat terbatas seperti halnya fisika teori. Hanya ada satu kegiatan ilmiah yang terkait langsung dan fokus pada kajian komputasi sains, yaitu Workshop on Computational Science yang diadakan rutin setiap tahun oleh konsorsium yang tergabung dalam Masyarakat Komputasi Indonesia - MKI. Selain itu, telah tersedia juga portal ilmiah untuk publik terkait dengan komputasi sains, yaitu komput@si. Jurnal di Indonesia yang fokus pada topik komputasi adalah Journal of Theoretical and Computational Studies JTCS . Jurnal ini merupakan kolaborasi dari MKI dan GFTI. Referensi Pranala luar komput@si: portal komputasi sains Indonesia GFTK - Grup Fisika Teoritik dan Komputasi LIPI Istilah komputer ar:الحوسبة (عام) en:Computation fi:Komputaatio he:חישוב (מדעי המחשב) hr:Računanje mn:Тооцоолол pt:Computação su:Komputasi tr:Berim
581
3035
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabel
Kabel
Kabel (serapan dari , dari , berarti "tali") merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Kabel seiring dengan perkembangannya terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan satu dengan lainnya. Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi tiga, yaitu kabel tembaga, kabel koaksial/kabel sepaksi, dan kabel serat optik. Sejarah Kabel mulai ditemukan saat manusia membutuhkan sebuah alat yang berguna untuk menghubungkan suatu Perangkat dengan perangkat lain., dan ditemukan pada awal 1400an. Proses penemuan kabel ini tidak sama antara satu jenis kabel dengan kabel lainnya. Penemuan kabel tembaga membutuhkan proses yang paling lama dibanding kabel yang lain,hingga akhirnya berhasil ditemukan sebuah Telepon. Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan kabel tembaga. Baru-baru ini,kabel koaksial telah disempurnakan kembali dengan penemuan kabel Serat Optik yang sangat tipis dan mampu mentransmisikan Sinyal Cahaya. Jenis Kabel tembaga Kabel Tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya. Kabel UTP terdiri dari empat pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya. Semakin rapat jalinan tersebut,tingkat Transmisi dan harganya semakin tinggi. Kabel UTP ini menggunakan Konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Eternet,ISDN,atau sambungan Telepon. Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN. Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung. Kabel koaksial Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside. Merupakan kabel yang terdiri dari dua buah konduktor,yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan Isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar. Kabel koaksial memiliki 3 bagian utama, yakni pelindung luar,pelindung berupa anyaman tembaga,dan isolator plastik. Kabel Koaksial memiliki kapasitas Pita Lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas Node 30 node. Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk Frekuensi sinyal Radio. Beberapa jenis kabel koaksial, yaitu: Kabel coaxial RG-62A/U: merupakan kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm). Thin coaxial cable: merupakan kabel koaksial berdiameter rata-rata 5mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan dikalangan Radio amatir. Thick coaxial cable: merupakan kabel berdiameter rata-rata 12mm dan sering dikenal sebagai yellow cable. kabel coaxial RG6 : merupakan kabel untuk CCTV yang dipakai area outdoor,kabel lebih tebal dan tahan terhadap cuaca yang berubaha rubah panas hujan Kabel serat optik Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari Kaca atau Plastik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal Cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media transimisi dalam teknologi komunikasi modern. Bagian-bagian utama serat optik tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya Gelombang cahaya,lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti dengan Indeks bias yang lebih kecil, dan lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan plastik yang elastis. Komponen utama sistem serat optik terdiri dari transmitter (Laser Diode dan Laser Emmiting Diode), information channel yang berupa serat optik,dan receiver. Manfaat Secara umum,kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian Pesan. Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga sering kali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan Eternet. Kabel koaksial sering kita gunakan pada Televisi dan Radio. Sedangkan, kabel fiber optik sering kita gunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan media transmisi antar Samudra, qube, dan video pay per view. Kelebihan Kabel Tembaga.Beberapa kelebihan dari kabel tembaga, antara lain adalah harganya murah,instalasinya mudah,mudah didapat,dan fleksibel, menggunakan satu medium untuk semua. Kabel Koaksial.Beberapa kelebihan dari kabel koaksial adalah kapasitas Bandwith dan jangkauan Transmisi yang lebih besar,pengiriman informasi yang lebih cepat,dan lebih murah dari serat optik. Kabel Serat Optik.Beberapa kelebihan dari kabel serat optik adalah berukuran tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia,dapat mentransmisikan sinyal cahaya,kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar,mencapai terabyte, mudah untuk dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan Frekuensi listrik. Kelemahan Kabel Tembaga. Beberapa kelemahan dari kabel tembaga adalah rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya, dan kapasitas bandwithnya yang kecil. Kabel Koaksial. Beberapa kelemahan dari kabel koaksial adalah sulit dalam instalasinya, sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak di ground dengan baik, dan lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga. Kabel Serat Optik. Beberapa kelemahan dari kabel serat optik adalah harganya yang mahal termasuk peralatan khusus untuk penyambungannya, serta konstruksinya yang lemah sehingga memerlukan lapisan penguat untuk proteksi. Referensi Pranala luar Mobileindonesia.net - Kabel Coaxial disvenga.com - kabel coaxial RG6 Komunikasi Teknologi
735
3038
https://id.wikipedia.org/wiki/Klasik%20%28disambiguasi%29
Klasik (disambiguasi)
Klasik berasal dari kata sifat Latin classicus, berarti "warga negara tingkat atas." Kata itu awalnya digunakan untuk menggambarkan anggota Patricians, kelompok penguasa kerajaan di Roma kuno. Pada abad ke-2 M, kata klasik kemudian digunakan dalam penilaian karya tulis untuk menggambarkan para penulis terbaik. Pada abad ke-6 M, kata tersebut memiliki arti kedua, merujuk pada murid di sekolah. Di masa sekarang, berbagai arti kata klasik berakar dari kedua arti tersebut. Kata Benda Aliran musik yang berkembang di Eropa sekitar tahun 1750 hingga 1830. musik klasik Bahasa dan sastra Melayu yang berkembang dan dipengaruhi oleh Arab dan Persia selama tahun 1300 M hingga 1800-an M. Melayu klasik, bahasa Melayu klasik, sastra Melayu klasik Kata Sifat Tingkat tinggi dalam hal nilai dan daya tarik. buku klasik, cerita klasik, tulisan klasik, sastra klasik Tidak pernah ketinggalan zaman, terlihat bagus oleh semua orang dari zaman ke zaman. gaya klasik, mobil klasik Menginspirasi orang lain setelahnya, jadi dasar perkembangan karya-karya pada zaman mereka sendiri dan hingga puluhan dan bahkan berabad-abad berikutnya. buku klasik, cerita klasik, tulisan klasik, sastra klasik, teori ekonomi klasik Menyampaikan bahasan² yang dipahami semua orang di dunia – seperti cinta, sikap baik dan buruk (benar dan salah), kematian, keyakinan, masa sulit – dan menawarkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam kepada pembaca di zaman mana pun. Selalu terasa segar. buku klasik, cerita klasik, tulisan klasik, sastra klasik Berpengaruh penting pada budaya atau menjadi bagian dari budaya itu sendiri. buku klasik, cerita klasik, tulisan klasik, sastra klasik, corak klasik, batik klasik Menggambarkan masa dimana ia ditulis. buku klasik, cerita klasik, tulisan klasik, sastra klasik termasyhur karena bersejarah: bangunan klasik, lukisan klasik Bentuk, gaya, dan nilai yang serba tradisional atau zaman dulu. teori klasik, konsep klasik, masalah klasik, dalih klasik Lahir, berkembang, diperagakan di istana, diturunkan turun temurun oleh para bangsawan, dicirikan dengan keanggunan dan kemewahan. tari klasik, tari jawa klasik Gaya bangunan Yunani abad kelima dan Romawi abad ketiga.bangunan klasik berasal dari masa lampau, tetapi tidak kolot atau ketinggalan zaman. Kata ini juga memiliki konotasi agung, adiluhung dan serba tinggi. Klasik dapat mengacu pada: Musik klasik klasik (album) - album dari grup musik KLa Project klasik (album Siti Nurhaliza) - album kompilasi oleh Siti Nurhaliza Zaman klasik - periodisasi dalam sejarah atau arkeologi Indonesia
369
3039
https://id.wikipedia.org/wiki/Kidung
Kidung
Kidung adalah suatu bentuk puisi lama, terutama yang berkembang sejak era sastra Jawa periode Tengahan, yaitu dari masa Majapahit akhir. Sebagai puisi lama, bentuknya sangat terikat dengan metrum yang ketat, dalam mengatur pola sajak (rima) dalam suatu bait, jumlah suku kata (syllable) dalam satu baris, dan jumlah baris dalam satu bait. Dalam perkembangannya, khususnya di Bali, pembacaan kidung juga melibatkan instrumen musik sehingga unsur lagu/nada berhubungan dalam suatu pola bait. Aturan semacam ini juga dikenal dalam bentuk puisi lama lain dalam sastra Jawa, seperti kakawin dan macapat. Kidung juga dapat diartikan sebagai pola metrum. Secara leksikal, kata "kidung" berasal dari bahasa Jawa Pertengahan dan mempunyai padanan dengan tembang atau sekar, bermakna 'nyanyian' dalam bahasa Jawa baru. Bentuk verba kidung dalam bahasa Jawa Tengahan menjadi mangidung, 'bernyanyi'. Bahasa Jawa Baru juga mengenal istilah kidung yang memiliki makna yang kurang lebih sama dengan kidung dalam bahasa Jawa Tengahan, dan bentuk verbanya menjadi ngidung atau angidung. Makna ini kemudian sering dipakai dalam penggunaan istilah "kidung" sebagai nyanyian pujian atau religius dalam bahasa Jawa moderen maupun bahasa Indonesia. Perbedaan kidung dari kakawin yang paling jelas adalah penggunaan bahasanya. Kakawin menggunakan bahasa Jawa Kuna, sedangkan kidung menggunakan bahasa Jawa Pertengahan. Perbedaan lain yang juga tampak dalam absennya guru laghu (aturan nada) pada kidung, yang pada kakawin menjadi salah satu aturan yang baku. Perbedaan metrik tentu saja juga menjadi penciri penting dari kedua bentuk puisi tersebut. Kidung dipakai untuk menyajikan cerita maupun bacaan ritual, khususnya dalam tradisi Hindu Bali. Cerita-cerita rakyat warisan dari periode Jawa pra-Islam banyak diabadikan dalam bentuk kidung, seperti cerita-cerita Panji (misalnya dalam Kidung Malat, Kidung Wangbang Wideya, dan Kidung Waseng) atau cerita-cerita lain sezaman, seperti Kidung Harsawijaya, Kidung Sunda, Kidung Sorandaka, dan Kidung Ranggalawe, Ada pula kidung yang mengolah cerita binatang sebagaimana tertuang dalam Tantri Kamandaka (misalnya dalam Kidung Tantri Pisacaharana dan Kidung Tantri Manduka Prakarana). Zoetmulder pernah menuliskan, dalam tradisi sastra Jawa periode Tengahan, bentuk sastra kakawin tidak pernah dipakai untuk menyajikan cerita-cerita lokal; sebaliknya kidung dipakai untuk cerita-cerita lokal, meskipun ada kidung yang dipakai untuk menceritakan kisah-kisah sempalan/kembangan/carangan dari Mahabharata, seperti Kidung Dewaruci, Kidung Korawasrama, Kidung Sudamala, dan Kidung Sri Tanjung. Daftar sumber kutipan Puisi Sastra Jawa
357
3046
https://id.wikipedia.org/wiki/Kami
Kami
kami adalah kata ganti orang atau pronomina pertama jamak atau tunggal yang bersifat menunjukkan kehormatan si pembicara yang bersifat eksklusif. Dengan kata lain, lawan bicara tidak termasuk, berbeda dengan kita. Kami juga berarti Lurah atau kepala desa yang tidak diangkat secara resmi oleh pemerintahan yang berkuasa tetapi diangkat dan diakui secara adat di beberapa daerah Jawa Tengah. Kami juga merupakan nama sebuah surat kabar Indonesia yang terbit dari akhir tahun 1960-an hingga tahun 1974 KAMI dalam sejarah Indonesia, KAMI adalah singkatan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia yang dibentuk setelah peristiwa G30S sebagai gerakan di kalangan mahasiswa yang menuntut pembubaran PKI dan ormas-ormasnya, serta pengadilan terhadap Presiden Soekarno yang dituduh terlibat dalam G30S. Jepang Kami juga dapat merujuk kepada roh atau fenomena yang disembah dalam agama Shinto. Kami adalah tokoh fiksi karya Akira Toriyama dalam serial anime dan manga Dragon Ball. Pemain sepak bola Jepang: Hisao Kami Seiji Kami Lihat pula Kita Nama
152
3052
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman
Pemrograman
Pemrograman atau penataolahan adalah proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug), dan memelihara kode yang membangun suatu program komputer. Kode ini ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Tujuan dari pemrograman adalah untuk memuat suatu program yang dapat melakukan suatu perhitungan atau 'pekerjaan' sesuai dengan keinginan si pemrogram. Untuk melakukan pemrograman, diperlukan keterampilan dalam algoritme, logika, bahasa pemrograman, dan pada banyak kasus, pengetahuan-pengetahuan lain seperti matematika. Pemrograman adalah suatu seni dalam menggunakan satu atau lebih algoritme yang saling berhubungan dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman tertentu sehingga menjadi suatu program komputer. Bahasa pemrograman yang berbeda mendukung gaya pemrograman yang berbeda pula. Gaya pemrograman ini biasa disebut paradigma pemrograman. Apakah memprogram perangkat lunak lebih merupakan seni, ilmu, atau teknik telah lama diperdebatkan. Pemrogram yang baik biasanya menggabungkan ketiga hal tersebut, agar dapat menciptakan program yang efisien, baik dari sisi saat dijalankan (run time) atau memori yang digunakan. Pemrograman kompetitif Pemrograman adalah bahan yang digunakan di berbagai kompetisi komputer di Indonesia maupun dunia. Di tingkat SMA, contohnya, pemrograman dipertandingkan dalam Olimpiade Sains Nasional setiap tahun. Ketigapuluh peraih medali di Olimpiade Sains Nasional ini kemudian menjadi Tim Olimpiade Komputer Indonesia, dan menempuh Pelatihan Nasional yang menyeleksi empat orang wakil untuk mengikuti Olimpiade Sains Internasional bidang Informatika (International Olympiad in Informatics) yang diadakan setiap tahun. Sejarah pemrograman Mekanisme Antikythera dari Yunani kuno adalah kalkulator menggunakan persneling dari berbagai ukuran dan konfigurasi untuk menentukan operasi, yang dilacak siklus Metonik masih digunakan di bulan ke surya kalender, dan yang konsisten untuk menghitung tanggal olimpiade. Al-Jazari dibangun Automata diprogram pada tahun 1206. Salah satu sistem yang digunakan dalam perangkat ini adalah penggunaan pasak dan Cams ditempatkan ke drum kayu di lokasi tertentu, yang secara berurutan akan memicu tuas yang pada gilirannya dioperasikan instrumen perkusi. Keluaran dari perangkat ini adalah drumer kecil bermain berbagai ritme dan pola drum. The Jacquard Loom, Joseph Marie Jacquard yang dikembangkan pada tahun 1801, menggunakan serangkaian karton kartu dengan menekan lubang di dalamnya. Pola lubang pola yang mewakili alat tenun harus mengikuti menenun kain. Alat tenun bisa menghasilkan tenun yang sama sekali berbeda dengan menggunakan kumpulan kartu yang berbeda. Charles Babbage mengadopsi penggunaan kartu menekan sekitar tahun 1830 untuk mengendalikan Analytical Engine. Program komputer pertama ditulis untuk Analytical Engine oleh matematikawan Ada Lovelace untuk menghitung urutan Bilangan Bernoulli. Sintesis perhitungan numerik, operasi dan keluaran telah ditentukan, bersama dengan cara untuk mengatur dan masukan instruksi dengan cara yang relatif mudah bagi manusia untuk hamil dan menghasilkan, menyebabkan perkembangan modern pemrograman komputer. Pengembangan pemrograman komputer dipercepat melalui Revolusi Industri. Pada akhir 1880-an, Herman Hollerith menemukan rekaman data pada media yang kemudian dapat dibaca oleh mesin. Sebelum menggunakan mesin dibaca dari media, di atas, telah untuk kendali, bukan data. "Setelah beberapa percobaan awal dengan kertas pita, ia menetap di kartu menekan ..." Untuk memproses kartu menekan ini, pertama kali dikenal sebagai "kartu Hollerith" dia menciptakan tabulator, dan mesin keypunch. Ketiga penemuannya dasar dari industri pengolahan informasi modern. Pada tahun 1896 ia mendirikan Tabulating Machine Company (yang kemudian menjadi inti dari IBM). Penambahan panel kendali (plugboard) ke 1906 Tipe I Tabulator memungkinkannya untuk melakukan pekerjaan yang berbeda tanpa harus secara fisik dibangun kembali. Pada akhir 1940-an, ada berbagai mesin panel kendali diprogram, disebut catatan unit peralatan, untuk melakukan pengolahan data tugas. Data dan instruksi dapat disimpan pada external punched card, yang disimpan dalam rangka dan disusun dalam deck. Penemuan arsitektur von Neumann memungkinkan program komputer untuk disimpan dalam memori komputer. Program awal harus susah payah dibuat dengan menggunakan instruksi (operasi dasar) dari mesin tertentu, sering kali dalam notasi biner. Setiap model komputer mungkin akan menggunakan instruksi yang berbeda (bahasa mesin) untuk melakukan tugas yang sama. Kemudian, perakitan bahasa tersebut dikembangkan yang memungkinkan pemrogram menentukan setiap instruksi dalam format teks, singkatan memasukkan kode untuk setiap operasi, bukan menetapkan sebuah nomor dan alamat dalam bentuk simbolik (misalnya, ADD X, JUMLAH). Memasuki sebuah program dalam bahasa assembly biasanya lebih nyaman, lebih cepat, dan kurang rentan terhadap kesalahan manusia daripada menggunakan bahasa mesin, tetapi karena bahasa assembly adalah sedikit lebih dari satu notasi yang berbeda untuk bahasa mesin, setiap dua mesin dengan instruksi yang berbeda set juga memiliki perakitan yang berbeda bahasa. Pada tahun 1954, FORTRAN diciptakan, melainkan tingkat pertama bahasa pemrograman tinggi untuk memiliki implementasi fungsional, dibandingkan dengan hanya rancangan di atas kertas (Sebuah bahasa tingkat tinggi adalah, dalam istilah yang sangat umum,. bahasa pemrograman yang memungkinkan pemrogram untuk menulis program dalam istilah yang lebih abstrak dari instruksi bahasa assembly, yaitu pada tingkat abstraksi "lebih tinggi" daripada bahasa assembly.) Ini memungkinkan pemrogram untuk menentukan perhitungan dengan memasukkan formula secara langsung (misalnya Y = X * 2 + 5 * X + 9). Program teks, atau sumber, diubah menjadi instruksi mesin menggunakan program khusus yang disebut kompilator, yang diterjemahkan program FORTRAN ke dalam bahasa mesin. Bahkan, nama FORTRAN adalah singkatan dari "Formula Translation". Banyak bahasa lainnya dikembangkan, termasuk beberapa program untuk komersial, seperti COBOL. Program itu sebagian besar masih masuk menggunakan punched card atau pita kertas. (Lihat pemrograman komputer pada era punch card). Pada akhir 1960-an, perangkat penyimpanan data dan terminal komputer menjadi cukup murah bahwa program dapat dibuat dengan mengetikkan langsung ke dalam komputer. Penyunting teks tersebut dikembangkan yang memungkinkan perubahan dan perbaikan harus dilakukan jauh lebih mudah dibandingkan dengan kartu berlubang. (Biasanya, kesalahan dalam meninju kartu berarti bahwa kartu harus dibuang dan yang baru menekan untuk menggantikannya.) Ketika waktu telah berkembang, komputer telah membuat lompatan raksasa di bidang kekuatan prosesor. Ini telah membawa bahasa pemrograman baru yang lebih disarikan dari perangkat keras. Meskipun bahasa tingkat tinggi biasanya dikenakan biaya overhead yang lebih besar, peningkatan kecepatan komputer modern telah membuat penggunaan bahasa ini jauh lebih praktis daripada pada masa lalu. Bahasa ini semakin disarikan biasanya lebih mudah untuk belajar dan memungkinkan pemrogram untuk mengembangkan aplikasi jauh lebih efisien dan dengan sedikit kode sumber. Namun, bahasa tingkat tinggi masih praktis untuk beberapa program, seperti di mana tingkat rendah kendali perangkat keras diperlukan atau di mana kecepatan pemrosesan maksimum itu penting. Sepanjang separuh kedua abad ke-20, pemrograman adalah karier yang menarik di sebagian besar negara maju. Beberapa bentuk pemrograman telah semakin tunduk pada outsourcing atau urun daya (impor perangkat lunak dan jasa dari negara lain, biasanya dengan upah rendah), membuat keputusan karier pemrograman di negara maju lebih rumit, sementara meningkatkan peluang ekonomi di daerah kurang berkembang. Tidak jelas seberapa jauh kecenderungan ini akan berlanjut dan seberapa dalam dampak akan pemrogram upah dan kesempatan. Persyaratan kualitas Apapun pendekatan pengembangan perangkat lunak mungkin, program akhir harus memenuhi beberapa sifat mendasar. Properti berikut adalah di antara yang paling relevan: Efisiensi / Kinerja: Jumlah sumber daya sistem program yang mengkonsumsi waktu proses, ruang memori, perangkat bawah seperti cakram, lebar pita jejaringan dan bahkan sampai batas tertentu interaksi dari pemakai): semakin sedikit, semakin baik. Ini juga termasuk pembuangan benar beberapa sumber, seperti membersihkan berkas-berkas sementara dan tidak adanya kebocoran memori. Keterandalan: Seberapa sering hasil dari sebuah program sudah benar. Hal ini tergantung pada kebenaran konseptual algoritme, dan pemrograman meminimisasi kesalahan, seperti kesalahan dalam manajemen sumber daya (misalnya, buffer overflows dan ras kondisi) dan kesalahan logika (seperti pembagian dengan nol). Kekokohan: Seberapa baik program mengatasi masalah yang bukan karena kesalahan pemrogram. Ini termasuk situasi seperti salah, tidak pantas atau merusak data, tidak tersedianya sumber daya yang dibutuhkan seperti memori, sistem operasi layanan dan koneksi jaringan, dan kesalahan pengguna. Kegunaan: yang ergonomi sebuah program: kemudahan dengan mana seseorang dapat menggunakan program untuk tujuan, atau dalam beberapa kasus bahkan tujuan tak terduga. Isu-isu tersebut dapat membuat atau menghancurkan kesuksesan bahkan tanpa masalah lain. Hal ini melibatkan berbagai tekstual, grafis dan kadang-kadang elemen-elemen perangkat keras yang meningkatkan kejelasan, intuitif, kekompakan dan kelengkapan program antarmuka pengguna. Portabilitas: Kisaran perangkat keras komputer dan platform sistem operasi yang kode sumber dari program dapat dikompilasi / ditafsirkan dan lari. Hal ini tergantung pada perbedaan-perbedaan dalam fasilitas pemrograman yang disediakan oleh platform yang berbeda, termasuk hardware dan sistem operasi sumber daya, perilaku yang diharapkan dari hardware dan sistem operasi, dan ketersediaan platform compiler tertentu (dan kadang-kadang perpustakaan) untuk bahasa dari source code. Kemampu-rawatan: Kemudahan dengan sebuah program yang dapat dimodifikasi oleh pengembang sekarang atau pada masa mendatang dalam rangka untuk membuat perbaikan atau penyesuaian, memperbaiki bug dan lubang keamanan, atau disesuaikan dengan lingkungan baru. Praktik yang baik selama pengembangan awal membuat perbedaan dalam hal ini. Kualitas ini mungkin tidak secara langsung jelas bagi pengguna akhir tetapi dapat secara signifikan memengaruhi nasib sebuah program jangka panjang. Kompleksitas algoritme Bidang akademik dan praktik teknik pemrograman komputer yang baik terutama berkaitan dengan menemukan dan menerapkan algoritme yang paling efisien untuk suatu masalah kelas. Untuk tujuan ini, algoritme diklasifikasikan menjadi perintah dengan menggunakan apa yang disebut notasi Big O, O (n), yang mengungkapkan penggunaan sumber daya, seperti waktu eksekusi atau pemakaian memori, dalam hal ukuran sebuah input. Ahli pemrogram yang akrab dengan berbagai mapan algoritme dan kompleksitas masing-masing dan menggunakan pengetahuan ini untuk memilih algoritme yang paling cocok dengan keadaan. Metodologi Langkah pertama dalam sebagian besar proyek-proyek pengembangan perangkat lunak formal adalah analisis persyaratan, diikuti dengan pengujian untuk menentukan model nilai, pelaksanaan, dan kegagalan penghapusan (debug). Terdapat banyak pendekatan yang berbeda untuk masing-masing tugas. Salah satu pendekatan yang populer untuk analisis kebutuhan adalah Kasus Gunakan analisis. Teknik model populer meliputi Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) dan Model-Driven Architecture (MDA). The Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah notasi yang digunakan untuk kedua OOAD dan MDA. Teknik yang sama digunakan untuk rancangan pangkalan data adalah Entity-Relationship Modeling (ER Modeling). Pelaksanaan teknik termasuk bahasa imperatif (object-oriented atau prosedural), fungsional bahasa, dan logika bahasa. Mengukur pemakaian bahasa Sangat sulit untuk menentukan apa yang paling populer bahasa pemrograman modern. Beberapa bahasa yang sangat populer untuk jenis aplikasi tertentu (misalnya, COBOL masih kuat di pusat data perusahaan, sering pada mainframe besar, FORTRAN dalam aplikasi teknik, bahasa scripting dalam pengembangan web, dan C di aplikasi terbenam), sementara beberapa bahasa teratur digunakan untuk menulis berbagai macam aplikasi. Metode untuk mengukur popularitas bahasa pemrograman meliputi: menghitung jumlah iklan lowongan pekerjaan yang menyebutkan bahasa [10], jumlah buku-buku pengajaran bahasa yang dijual (overestimates ini pentingnya bahasa baru), dan perkiraan jumlah baris yang ada kode yang ditulis dalam bahasa (meremehkan ini jumlah pengguna bahasa bisnis seperti COBOL). Debugging Debugging (pengawakutuan) adalah tugas yang sangat penting dalam proses pengembangan perangkat lunak, karena program yang salah dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi penggunanya. Beberapa bahasa yang lebih rentan terhadap beberapa jenis kesalahan karena mereka tidak memerlukan spesifikasi kompilator untuk melakukan pemeriksaan sebanyak bahasa lainnya. Penggunaan alat analisis statis dapat membantu mendeteksi beberapa kemungkinan masalah. Debug (awakutu) sering dilakukan dengan IDE seperti Visual Studio, NetBeans, dan Eclipse. Standalone debugger seperti gdb juga digunakan, dan ini kurang sering menyediakan lingkungan bervisual, biasanya menggunakan baris perintah. Bahasa pemrograman Bahasa pemrograman yang berbeda mendukung gaya pemrograman yang berbeda (disebut paradigma pemrograman). Pilihan bahasa yang digunakan adalah tunduk pada banyak pertimbangan, seperti kebijakan perusahaan, kesesuaian untuk tugas, ketersediaan pihak ketiga paket, atau keinginan individunya. Idealnya, bahasa pemrograman yang paling cocok untuk tugas yang dihadapi akan dipilih. Trade-off atau untung rugi dari ideal ini melibatkan cukup menemukan pemrogram yang tahu bahasa untuk membangun sebuah tim, ketersediaan kompilator untuk bahasa, dan efisiensi dengan program-program yang ditulis dalam bahasa tertentu mengeksekusi. Beberapa bahasa pemrograman adalah: Assembly Ada Basic C atau C++ C# Cobol Java Fortran Clipper Pascal Visual Basic Allen Downey, dalam bukunya How To Think Like A Computer Scientist, menulis: Rincian terlihat berbeda dalam berbagai bahasa, tetapi beberapa petunjuk dasar muncul di hampir setiap bahasa: * Masukan: Ambil data dari papan ketik, berkas, atau beberapa perangkat lain. * Keluaran: Tampilkan data pada layar atau mengirim data ke berkas atau perangkat lain. * Berhitung: Lakukan operasi aritmetika dasar seperti penjumlahan dan perkalian. * Bersyarat eksekusi: Periksa kondisi tertentu dan melaksanakan urutan sesuai pernyataan. * Pengulangan: Lakukan beberapa tindakan berulang-ulang, biasanya dengan beberapa variasi. Banyak bahasa komputer menyediakan mekanisme untuk memanggil fungsi yang disediakan oleh perpustakaan. Menyediakan fungsi-fungsi di perpustakaan mengikuti konvensi runtime yang sesuai (misalnya, metode lewat argumen), maka fungsi-fungsi ini dapat ditulis dalam bahasa lainnya. Pemrogram Lihat juga: Pengembang perangkat lunak dan Perekayasa perangkat lunak Pemrogram komputer atau penata olah adalah orang-orang yang menulis perangkat lunak komputer. Pekerjaan mereka meliputi: * Pengodean (Coding) * Kompilasi (Compilation) * Dokumentasi (Documentation) * Integrasi (Integration) * Pemeliharaan (Maintenance) * Analisis persyaratan (Requirements analysis) * Arsitektur perangkat lunak (Software architecture) * Pengujian perangkat lunak (Software testing) * Spesifikasi (Specification) * Pengawakutuan (Debugging) * Pemurwarupaan (Prototyping) Lihat pula Wikipedia Buku Wikipedia: Buku memiliki buku pada: Pemrograman Cari Wikiquote Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Pemrograman Artikel utama: Daftar topik dasar pemrograman komputer * Accu (organisasi) * Association for Computing Machinery * Computer pemrograman pada era kartu pons * Hello world program * Daftar topik dasar pemrograman komputer * Daftar topik pemrograman komputer * Pemrograman paradigma * Software engineering * The Art of Computer Programming Referensi
2,096
3059
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuala
Kuala
Dalam pengertian geografi di bahasa indonesia, kuala merupakan pertemuan dari dua sungai atau sungai dengan laut. Kuala dapat terbentuk dari berbagai rupa, seperti di pertemuan anak sungai yang bergabung dengan sungai utama; atau dimana kedua arus sungai bertemu untuk membentuk sungai baru (seperti sungai Nil Biru dan Nil Putih yang menyatu membentuk Sungai Nil); atau dimana dua arus dari sungai yang sama terpisah (oleh pulau sungai) kembali menyatu. Nama tempat Beberapa tempat di Indonesia dan Malaysia memiliki kata depan kuala yang biasanya menandakan tempat tersebut sebagai tempat pertemuan antara kedua sungai: Kuala Lumpur, Wilayah persekutuan Kuala Terengganu, Terengganu Kuala Bali, Sumatera Utara Kuala Baru, Aceh Singkil, Aceh Kuala Dua, Kalimantan Barat Kuala Indah, Jambi Kuala Jelai, Kalimantan Tengah Kuala Kencana, Papua Kuala Kurun, Kalimantan Tengah Kuala Lama, Sumatera Utara Kuala Lupak, Kalimantan Selatan Kuala, Langkat Kuala Besilam, Padang Tualang, Langkat Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah Kuala Pling, Aceh Kuala Simpang, Aceh Kuala Rosan, Kalimantan Barat Kuala Tanjung, Sumatera Utara Kuala Tungkal, Jambi Lihat pula Estuari Muara Tempuran sungai Rujukan Geografi fisik Kata dan frasa Indonesia Perairan Sungai
176
3061
https://id.wikipedia.org/wiki/Kantin
Kantin
Kantin (dari bahasa Belanda: kantine) atau Kafetaria adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di sana. Kantin sendiri harus mengikuti prosedur tentang cara mengolah dan menjaga kebersihan kantin.Makanan yang disediakan kantin haruslah bersih dan halal.Jenis-jenis makanan yang disediakan pun minimal harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna.Biasanya para pembeli harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli makanan. Kantin hampir selalu ada di tiap sekolah di Indonesia. Biasanya kantin menjadi tempat berkumpul bagi para murid. Pesan ambil bayar duduk mungkin merupakan prinsip para pengguna fasilitas kantin. Ramainya kantin disebabkan oleh obrolan siswa-siswi yang makan bersama. Kebanyakan murid menganggap penting kantin sebagai tempat bersosialisasi, tempat berkumpulnya seluruh angkatan. Bangunan dan struktur
124
3069
https://id.wikipedia.org/wiki/Kilo
Kilo
Kilo bisa berarti: Kilo- sebagai awalan dalam sistem satuan SI. Kilogram, satuan massa dalam sistem metrik Kilometer, satuan panjang dalam sistem metrik Kilo sebagai nama kelas kapal selam buatan Uni Sovyet. Distrik Kilo - sebuah distrik di Finlandia Stasiun Kilo - sebuah stasiun KA komuter di distrik di atas Kilo - sebuah kecamatan di Nusa Tenggara Barat, Indonesia Kilo - sebuah desa di Sulawesi Tengah, Indonesia Kilo - sebuah desa di Maluku, Indonesia Kilo Meter VI - sebuah gampong di Aceh, Indonesia Kilo Meter VIII - sebuah gampong di Aceh, Indonesia Kilo Ali - penyanyi rapper dari Amerika Serikat Kilo - sebutan untuk huruf "K" dalam alfabet ejaan ICAO El Kilo - album musik grup musik hip-hop Orishas dari Kuba El Kilo - salah satu lagu dalam album musik di atas
131
3074
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin
Mesin
Mesin adalah suatu alat atau peralatan yang cara kerjanya didasarkan kepada perubahan dua bentuk energi pada suatu sistem tertentu. Bentuk energi yang umum diubah pada mesin ialah energi mekanik atau energi listrik. Tujuan pengubahan energi pada mesin adalah untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pemicu, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel. Mesin dalam bahasa Indonesia sering pula disebut pesawat, contoh pesawat misalnya telepon. Namun belakangan ini kata pesawat cenderung mengarah ke pesawat terbang. Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja. Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya. Pesawat sederhana Bantalan Roda gigi Tuas Katrol Bidang miring Sekrup Pegas Baji Roda As roda Derek Poros bubungan Mesin pembakaran dalam Mesin bensin Mesin diesel Putaran empat-tak Motor bakar dua langkah Mesin wankel Mesin pembakaran luar Mesin uap Mesin stirling Putaran empat-tak Mesin perkakas Konvensional Mesin bubut Mesin frais Mesin sekrap Mesin tempa Non-konvensional Mesin pelepasan listrik Jet air Jam Jam atom Kronometer Jam pendulum Jam quartz Kompresor Sekrup Archimedes Ejektor Pompa hidram Tuyau Pompa vakum Keterkaitan Pantograf Turbin Turbin gas Mesin jet Turbin uap Turbin air Turbin udara Airfoil Sail Sayap Kemudi Sirip sayap Peredam Baling-baling Mesin penghitung Kalkulator Komputer analog Terowongan angin Komputer digital Mesin Turing Teknologi tepat guna Mesin pengolah makanan Mesin pengemas Mesin percetakan Mesin pendingin Mesin pemanas Lihat pula Sistem manufaktur fleksibel Minyak pelumas Daftar mesin Daftar mesin terbesar Referensi Lebih lanjut Teknik mesin Permesinan
286
3076
https://id.wikipedia.org/wiki/Energi
Energi
Dalam fisika, energi atau tenaga adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1 newton. Kerja dan panas adalah 2 contoh proses atau mekanisme yang dapat memindahkan sejumlah energi. Hukum kedua termodinamika membatasi jumlah kerja yang didapat melalui proses pemanasan-beberapa di antaranya akan hilang sebagai panas terbuang. Jumlah maksimum yang dapat digunakan untuk kerja disebut energi tersedia. Sistem seperti mesin dan benda hidup membutuhkan energi tersedia, tidak hanya sembarang energi. Energi mekanik dan bentuk-bentuk energi lainnya dapat berpindah langsung ke bentuk energi panas tanpa batasan tertentu. Ada berbagai macam bentuk-bentuk energi, tetapi semua tipe energi ini harus memenuhi berbagai kondisi seperti dapat diubah ke bentuk energi lainnya, mematuhi hukum konservasi energi, dan menyebabkan perubahan pada benda bermassa yang dikenai energi tersebut. Bentuk energi yang umum di antaranya energi kinetik dari benda bergerak, energi radiasi dari cahaya dan radiasi elektromagnetik, energi potensial yang tersimpan dalam sebuah benda karena posisinya seperti medan gravitasi, medan listrik atau medan magnet, dan energi panas yang terdiri dari energi potensial dan kinetik mikroskopik dari gerakan-gerakan partikel tak beraturan. Beberapa bentuk spesifik dari energi potensial adalah energi elastis yang disebabkan dari pemanjangan atau deformasi benda padat dan energi kimia seperti pelepasan panas ketika bahan bakar terbakar. Setiap benda yang memiliki massa ketika diam, memiliki massa diam atau sama dengan energi diam, meski tidak dijelaskan dalam fenomena sehari-hari di fisika klasik. Menurut neraca massa-energi, semua bentuk energi membutuhkan massa. Contohnya, menambahkan 25 kilowatt-jam (90 megajoule) energi pada objek akan meningkatkan massanya sebanyak 1 mikrogram; jika ada timbangan yang sebegitu sensitif maka penambahan massa ini bisa terlihat. Matahari mengubah energi potensial nuklir menjadi bentuk energi lainnya; total massanya akan berubah ketika energi terlepas ke sekelilingnya terutama dalam bentuk energi radiasi. Meskipun energi dapat berubah bentuk, tetapi hukum kekekalan energi menyatakan bahwa total energi pada sebuah sistem hanya berubah jika energi berpindah masuk atau keluar dari sistem. Hal ini berarti tidak mungkin menciptakan atau memusnahkan energi. Total energi dari sebuah sistem dapat dihitung dengan menambahkan semua bentuk energi dalam sistem tersebut. Contoh perpindahan dan transformasi energi adalah pembangkitan listrik, reaksi kimia, atau menaikkan benda. Organisme hidup juga membutuhkan energi tersedia untuk tetap hidup; manusia misalnya, membutuhkan energi dari makanan beserta oksigen untuk memetabolismenya. Peradaban membutuhkan pasokan energi untuk berbagai kegiatan; sumber energi seperti bahan bakar fosil merupakan topik penting dalam ekonomi dan politik. Iklim dan ekosistem bumi juga dijalankan oleh energi radiasi yang didapat dari matahari (juga energi geotermal yang didapat dari dalam bumi. Sejarah Kata energi berasal dari , yang kemungkinan muncul pertama kali dalam karya Aristoteles pada abad ke-4 SM. Kebalikan dengan definisi modern, energeia adalah konsep filosofis kualitatif yang sangat luas. Pada akhir abad ke-17, Gottfried Leibniz mengusulkan ide , atau gaya hidup, yang didefinisikan sebagai perkalian antara massa objek dengan kuadrat kecepatannya; ia percaya bahwa total vis viva adalah kekal. Untuk memperhitungkan perlambatan akibat friksi/gesekan, Leibniz membuat teori bahwa energi termal terdiri dari gerak acak dari bagian pembentuk zat, meski pada akhirnya hal ini membutuhkan waktu lebih dari satu abad untuk diterima secara umum. Analogi modern dari besaran ini (energi kinetik) hanya berbeda pada faktor pengali setengah. Pada tahun 1807, Thomas Young kemungkinan adalah orang pertama yang menggunakan istilah "energi" daripada vis viva. Gustave-Gaspard Coriolis menjelaskan "energi kinetik" pada tahun 1829, dan William Rankine memunculkan istilah "energi potensial" tahun 1853. Hukum kekekalan energi juga pertama kali dipostulatkan pada awal abad ke-19, dan berlaku pada semua sistem terisolasi. Pernah dipertentangkan apakah panas adalah substansi fisika atau bukan, atau hanyalah besaran fisika seperti momentum. Pada tahun 1845 James Prescott Joule menemukan hubungan antara kerja mekanik dengan munculnya panas. Pengembangan ini memunculkan teori kekekalan energi, dirumuskan formal oleh William Thomson (Lord Kelvin) dalam termodinamika. Termodinamika memberikan penjelasan bagi pengembangan proses-proses kimia oleh Rudolf Clausius, Josiah Willard Gibbs, dan Walther Nernst. Clausius juga mengemukakan konsep entropi dan Jožef Stefan mengenalkan hukum energi radiasi. Menurut teorema Noether, hukum kekekalan energi adalah akibat daripada hukum fisika tidak berubah terhadap waktu. Satuan SI dan satuan berhubungan Energi dinyatakan dalam satu joule (J). Penggunaan satuan ini dinamakan untuk menghormati jasa dari James Prescott Joule atas percobaannya dalam persamaan mekanik panas. Dalam istilah yang lebih mendasar 1 joule sama dengan 1 newton-meter dan, dalam istilah satuan pokok SI, 1 J sama dengan 1 kg m2 s−2. Penggunaan dalam sains Mekanika klasik Dalam mekanika klasik, energi yang properti yang berguna secara konsep dan matematis. Beberapa perumusan mekanika telah dikembangkan menggunakan energi sebagai konsep utama. Kerja, sebuah bentuk energi, adalah gaya dikali jarak. Disini dikatakan bahwa kerja () sama dengan integral garis dari gaya F sepanjang lintasan C; untuk lebih detailnya lihat pada artikel kerja mekanik. Kerja dan energi adalah tergantung kerangka. Total energi dalam sistem terkadang disebut Hamiltonian, diambil dari nama William Rowan Hamilton. Persamaan gerak klasik dapat ditulis dalam bentuk Hamiltonian, meski untuk sistem yang sangat kompleks dan abstrak. Persamaan klasik ini memiliki analogi langsungnya dalam mekanika kuantum nonrelativistik. Konsep lain berkaitan dengan energi disebut sebagai Lagrangian, diambil dari nama Joseph-Louis Lagrange. Formulasi ini sama pentingnya dengan Hamiltonian, dan keduanya dapat digunakan untuk menurunkan atau diturunkan dari persamaan gerak. Konsep ini ditemukan dalam konteks mekanika klasik, tetapi berguna secara umum untuk fisika modern. Konsep Lagrangian didefinisikan sebagai energi kinetik minus energi potensial. Umumnya, konsep Lagrange secara matematis lebih mudah digunakan daripada Hamiltonian untuk sistem non-konservatif (seperti sistem dengan gaya gesek). Biologi Dalam bidang biologi, energi berperan pada seluruh tingkat sistem biologis, dari biosfer sampai ke makhluk hidup terkecil. Biosfer yaitu bagian atau lapisan dari bumi di mana terdapat kehidupan. Cakupan biosfer yaitu mulai dari sistem akar paling dalam pohon-pohon yang ada di bumi ke ekosistem bersuasana gelap di palung terdalam yang ada di samudra, hutan hutan yang dalam dan puncak gunung-gunung tinggi. Pergerakan energi terjadi di biosfer. Energi yang masuk ke biosfer berasal dari matahari. Ada banyak jenis energi yang dipancarkan matahari, namun yang diterima oleh bumi adalah sebagian kecil energi tersebut. Energi yang berasal dari matahari yang biasa digunakan oleh makhluk hidup adalah energi panas dan cahaya. Energi panas penting bagi bumi agar tetap menjadi biosfer sebagaimana energi panas dapat mempertahankan suhu bumi agar optimal bagi kehidupan. Cahaya diperlukan agar makhluk hidup dapat melihat. Selain itu, cahaya juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk membuat gula dan pati sebagai nutrisi bagi makhluk hidup lainnya. Pada makhluk hidup, energi berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel atau organel dari suatu organisme. Pada dasarnya, setiap aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup memerlukan energi. Proses sintesis molekul, penguraian molekul, serta pemindahan molekul dari satu tempat ke tempat lain juga memerlukan energi. Perpindahan Kerja Kerja didefinisikan sebagai "integral batas" gaya F sejauh s: Persamaan di atas mengatakan bahwa kerja () sama dengan integral dari perkalian dot antara gaya () yang bekerja benda dan posisi benda mendekati nol (). Jenis Energi kinetik Energi kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan suatu benda. Persamaan di atas menyatakan bahwa energi kinetik () sama dengan integral dari perkalian dot kecepatan () sebuah benda dan momentum benda mendekati nol (). Energi potensial Berlawanan dengan energi kinetik, yang adalah energi dari sebuah sistem dikarenakan gerakannya, atau gerakan internal dari partikelnya, energi potensial dari sebuah sistem adalah energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya dan interaksi mereka satu sama lain. Jumlah partikel yang mengeluarkan gaya satu sama lain secara otomatis membentuk sebuah sistem dengan energi potensial. Gaya-gaya tersebut, contohnya, dapat timbul dari interaksi elektrostatik (lihat hukum Coulomb), atau gravitasi. Energi dalam Energi internal adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul, dan energi potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom di dalam molekul. Energi internal seperti energi adalah sebuah fungsi keadaan yang dapat dihitung dalam sebuah sistem. Energi listrik Energi listrik merupakan energi yang berkaitan dengan perhitungan arus elektron yang dinyatakan dalam satuan Watt-jam atau kiloWatt-jam. Perpindahan energi listrik terjadi dalam bentuk aliran elektron melalui konduktor jenis tertentu. Energi listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatik melalui medan listrik yang dihasilkan oleh terkumpulnya muatan elektron pada pelat-pelat kapasitor. Total energi medan listrik ditambah dengan energi medan elektromagnetik, sama dengan energi yang berkaitan dengan medan magnet yang timbul akibat aliran elektron melalui kumparan induksi. Energi mekanik Bentuk perubahan energi mekanik adalah kerja. Energi mekanik tersimpan dalam bentuk energi potensial atau energi kinetik. Energi elektromagnetik Energi elektromagnetik adalah bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik. Energi radiasi dinyatakan dalam satuan elektron-Volt (eV) atau mega elektron-Volt (MeV). Radiasi elektromagnetik tidak berkaitan dengan massa dan merupakan bentuk energi murni. Apabila panjang gelombangnya semakin pendek dan frekuensinya semakin tinggi, maka energi transmisi semakin besar atau semakin energetik. Sumber radiasi atau panjang gelombang radiasi elektromagnetik dibagi atas beberapa kelas. Radiasi sinar gamma (y) merupakan jenis radiasi yang paling energetik dari energi elektromagnetik. Sinar X dihasilkan oleh keluar orbitnya elektron. Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik timbul akibat getaran atom. Kelompok energi elektromagnetik ini termasuk radiasi ultraviolet atau radiasi temperatur tinggi, radiasi tembus pandang dan kelompok radiasi temperatur rendah atau sinar inframerah. Jenis radiasi elektromagnetik yang lainnya adalah radiasi gelombang milimeter dan gelombang mikro yang digunakan untuk radar serta microwave-cookers. Energi kimia Energi kimia merupakan hasil interaksi elektron antara dua atau lebih atom/molekul yang mengalami pencampuran. Reaksi kimia ini menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis. Satuan energi kimia dinyatakan dalam kiloJoule, satuan panas Britania, atau kiloKalori. Bila energi dalam reaksi kimia terserap maka disebut dengan reaksi endotermis. Reaksi kimia eksotermis adalah sumber energi bahan bakar yang sangat penting bagi manusia dalam proses pembakaran yang melibatkan oksidasi dari bahan bakar fosil. Energi nuklir Energi nuklir merupakan energi dalam bentuk tersimpan yang dapat dilepas. Pembentukan energi nuklir merupakan akibat dari interaksi partikel dengan atau dalam inti atom. Energi ini dilepas sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk memperoleh kondisi yang lebih stabil. Satuan energi nuklir adalah juta elektron reaksi. Peluruhan radioaktif, fisi dan fusi terjadi selama reaksi nuklir berlangsung . Energi termal Energi termal adalah bentuk energi dasar yang dapat dikonversi secara penuh menjadi energi panas. Pengubahan energi termal ke energi lain dibatasi oleh Hukum Termodinamika Kedua. Bentuk transisi dari energi termal dapat pula dalam bentuk energi tersimpan sebagai kalor laten atau kalor sensibel yang berupa entalpi. Termodinamika Energi dalam Energi dalam adalah jumlah dari semua elemen energi mikroskopik yang ada pada sistem. Energi dalam merupakan energi yang dibutuhkan untuk menciptakan sistem. Energi dalam berhubungan dengan energi potensial, seperti struktur molekul, struktur kristal, gerak partikel, dan aspek geometri lain. Termodinamika berfokus pada perubahan energi dalam, tetapi bukan nilai absolutnya. Hukum pertama termodinamika Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi always conserved dan aliran panas merupakan bentuk perpindahan energi. Untuk sistem homogen, dengan suhu dan tekanan yang telah ditentukan, rumus penurunan dari hukum pertama, bahwa sistem yang hanya berdasar dari gaya tekanan dan perpindahan panas (misalnya silinder penuh berisi gas), perubahan diferensial energi dalam sistem dirumuskan dengan , dengan suku pertama di sebelah kanan adalah panas yang dipindahkan ke dalam sistem, dinyatakan dalam temperatur T dan entropi S (nilai entropi naik dan perubahan dS bernilai positif ketika sistem dipanaskan, dan suku terakhir di sebelah kanan adalah kerja yang dilakukan pada sistem, di mana tekanan P dan volume V (tanda negatif berasal dari kompresi pada sistem yang membutuhkan kerja yang dilakukan pada sistem sehingga perubahan volume, dV, bernilai negatif ketika kerja dilakukan pada sistem). Persamaan ini sangat spesifik, mengabaikan semua energi kimia, listrik, nuklir maupun gravitasi. Rumus umum hukum pertama termodinamika nilainya tetap valid meskipun pada situasi di mana sistem tidak homogen. Untuk kasus ini, perubahan energi dalam pada sistem tertutup dinyatakan dengan dengan adalah panas yang masuk dalam sistem dan adalah kerja yang dilakukan pada sistem. Transformasi Transformasi energi atau konversi energi merupakan proses pengubahan energi dari satu bentuk energi ke suatu bentuk energi yang lain atau berbeda. Prinsip transformasi energi dimanfaatkan oleh manusia menjadi suatu sistem yang mampu menghasilkan usaha. Setiap proses transformasi energi pasti mengalami kerugian. Setiap kerugian dalam transformasi energi dipengaruhi oleh lingkungan. Ini disebabkan oleh sifat alami energi yang cenderung dapat terseba ke mana-manar. Kegiatan konversi energi yang terencana wajib memiliki beberapa prinsip umum. Validitas dari prinsipnya harus berupa bukti empiris sehingga dapat digunakan oleh pemakai akhir energi. Prinsip utama dalam transformasi energi adalah penghematan energi, pengurangan rugi energi dan peningkatan efisiensi energi yang dikelola melalui manajemen energi. Transformasi energi dilakukan dengan memperhatikan manajemen energi tanpa mempertimbangkan kondisi keragaman teknologi dari pemakai energi di bagian akhir siklus energi. Proses transformasi energi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin konversi energi. Pengubahan energinya dapat dalam energi mekanis, energi listrik, energi kimia, energi nuklir dan energi termal. Manajemen Manajemen energi selalu berkaitan dengan transformasi energi. Prinsip umum manajemen energi dan transformasi energi adalah sama. Masing-masing harus menggunakan prinsip yang bersifat umum dan telah memiliki tingkat keabsahan yang dapat ditunjukkan melalui bukti empiris. Manajemen energi tidak dipengaruhi oleh tingkat keragaman pengguna akhir energi. Kondisi ini berlaku untuk segi standar teknis, ekonomi maupun lingkungan. Konversi energi di dalam kajian manajemen energi berarti bahwa setiap proses perubahan energi harus dapat dibuat mengalami kerugian energi dengan jumlah yang sesedikit mungkin. Manajemen energi dalam hal ini berperan dalam meningkatkan efisiensi energi yang dipengaruhi oleh adanya kegiatan konversi energi. Manajemen energi yang efektif tercapai melalui tahap pengumpulan dan penyampaian informasi. Tahap pengumpulan informasi meliputi analisis data sejarah energi, audit energi, akuntansi, analisis teknik serta pembuatan proposal investasi dengan studi kelayakan sebagai acuannya. Sementara tahap penyampaian informasi meliputi pelatihandan pemberian informasi kepada personel yang bekerja di bidang energi. Program manajemen energi disesuaikan dengan kemampuan anggaran perusahaan dalam pembiayaan energi. Indeks kinerja utama pada energi-energi yang penting dkenali untuk keperluan penghematan energi. Pekerjaan manajemen energi ini dapat dilakukan oleh konsultan dai pihak internal maupun eksternal. Lihat pula Energi dalam ilmu alam Konversi energi enthalpy exergy daya (fisika) Energi orbital spesifik termodinamika entropi termodinamika Topik utama Daftar topik energi Krisis energi Pengembangan energi Teknologi energi Kebijakan energi Energi terbaharui Artikel lainnya Keseimbangan energi Energy demand management and DSM Penyimpanan energi Transmisi energi EU Energy Label Spiritual energy (seperti contoh pada New Age) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Pranala luar Situs Berita Energi Terbarukan Portal Media Informasi Teknologi dan Energi Hijau Energy Encyclopedia Encyclopedia of free energy Conversions of energy units Renewable Energy What does energy really mean? From Physics World Glossary of Energy Terms International Energy Agency IEA - OECD Bacaan lanjutan Feynman, Richard. Six Easy Pieces: Essentials of Physics Explained by Its Most Brilliant Teacher. Helix Book. See the chapter "conservation of energy" for Feynman's explanation of what energy is and how to think about it. Einstein, Albert (1952). Relativity: The Special and the General Theory (Fifteenth Edition). ISBN 0-517-88441-0 Artikel topik utama Alam Alam semesta Besaran skalar
2,446
3080
https://id.wikipedia.org/wiki/Katarsis
Katarsis
Katarsis adalah pelepasan emosi yang tersimpan dalam hati yang terkait dengan kejadian traumatis dengan memunculkan emosi tersebut ke alam sadar. Secara etimologi Katarsis berasal dari bahasa Yunani: κάθαρσις, yang berarti pemurnian atau pembersihan. Katarsis pada prinsipnya merupakan sebuah upaya untuk melepaskan emosi negatif agar dapat berpikir lebih jernih untuk menghadapi suatu masalah. Katarsis pertama kali diungkapkan oleh Sigmund Freud lalu menjadi populer di kalangan para filsuf Yunani kuno, istilah ini digunakan antara lain oleh: "Penyucian" yang dihasilkan pada para pemirsa dalam sebuah pentasan sandiwara, menurut Aristoteles metode psikologi (psikoterapi) yang menghilangkan beban mental seseorang dengan menghilangkan ingatan traumatisnya dengan membiarkannya menceritakan semuanya (JS Badudu, hlm 175). Dalam agama Kristen pembaharuan mental yang dicapai dalam penyucian diri. Kelegaan jiwa, ketika seorang penulis berhasil merapungkan tulisannya (Wibisono, hlm 204). Pembersihan diri dari segala aktivitas duniawi yang menyulitkan. Bentuk katarsis Mendengarkan musik Mendengarkan musik sebagai bentuk katarsis dengan mendengarkannya lalu membebaskan emosi yang dirasakan, ketika seseorang sedang bersedih mendengarkan musik sedih dapat menjadi alternatif melepaskan emosi sedih dengan menangis. Menulis Menulis dengan emosi untuk mengisi hati dan pikiran membuat emosi terpendam mengalir lewat kata-kata melalui tulisan. Menulis secara ekspresif dapat mendatangkan banyak manfaat seperti memperbaiki imun tubuh, menghilangkan stres, dll. Metode katarsis ini dilakukan dengan mengekspresikan emosi atau perasaan melalui tulisan-tulisan sebagai bentuk perantara untuk menyalurkan emosi. Penyingkapan emosi yang dialami saat seseorang menulis pengalaman emosionalnya adalah faktor yang menghasilkan efek teraupetik. Menurut Pennebaker pada tahun 1997, proses teraupetik berpusat pada penyingkapan pengalaman emosional, pengakuan dan penyingkapan adalah proses dasar yang muncul dalam psikoterapi dan secara alamiah muncul dalam interaksi sosial yang dianggap membawa manfaat secara psikologis maupun fisik. Menulis dapat dilakukan dengan cara membuat buku harian pada setiap harinya dengan menyalurkan emosi yang dirasakan pada setiap harinya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menulis buku harian dapat membawa beberapa dampak positif dan juga dengan menulis dapat melatih konsistensi manajemen diri. Menonton film Sama halnya dengan mendengarkan musik, menonton film dengan genre film sesuai emosi yang dirasakan, bisa dijadikan untuk perantara pelepasan emosi. Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Wibisono, Wahyu. 2007. Berani Menulis Artikel (Babak Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa Cetak). Jakarta: Gramedia Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Kompas Bibliografi Emosi Kata dan frasa Yunani
368
3087
https://id.wikipedia.org/wiki/Kafir
Kafir
Dalam Islam, kafir (, kāfir; jamak: , kuffār) adalah istilah yang merujuk kepada orang-orang yang tidak percaya pada perkataan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul penutup. Kafir berdasarkan kepercayaan terbagi menjadi dua, yaitu Ahlul Kitab dan Musyrik. Ahlul Kitab ialah para penganut agama Abrahamik (Samawi) yang tidak percaya pada kenabian Muhammad, beberapa di antaranya adalah penganut Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Musyrik adalah tiap orang yang menyembah Tuhan selain Allah. Di dalam Al-Qur'an yang menurut Islam diwahyukan Allah kepada Muhammad, Allah menyifati orang-orang kafir sebagai orang-orang yang tuli, bisu, buta, binatang terburuk, lebih bodoh dari hewan ternak, kekal di dalam neraka jahanam, dan lain sebagainya karena tidak mempercayai kenabian Muhammad. Orang-orang kafir juga dilarang untuk memasuki Makkah dan beberapa bagian dari Madinah yang merupakan dua kota suci umat muslim karena Al-Qur'an menyebut mereka sebagai najis, pasca penaklukkan dan pengambil alihan kedua kota tersebut oleh pasukan Muhammad dari orang-orang kafir. Allah juga mengatakan bahwa tidak akan didapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang kafir meskipun mereka adalah saudara, anak, bapak, atau keluarga sendiri. Dan larangan untuk mendo'akan dan menjadikan mereka pelindung. Dengan menekankan bahwa yang membangkang atas perintah tersebut adalah orang-orang zalim. Kata Kafir dianggap menghina; Itu sebabnya beberapa Muslim merekomendasikan menggunakan kata "non-Muslim"/muwathinun untuk menciptakan sikap toleransi antarumat beragama. Definisi menurut berbagai Agama Menurut Kamus Bahasa Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kafir adalah orang yang ingkar dan tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Ada kafir muahid yaitu orang kafir yang telah mengadakan perjanjian dengan umat Islam bahwa mereka tidak akan menyerang atau bermusuhan dengan umat Islam selama perjanjian berlaku, dan ada kafir zimi yaitu orang kafir yang tunduk kepada pemerintahan Islam dengan kewajiban membayar pajak bagi yang mampu. Menurut Islam Q.S. 2:6-7 "Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." Innal ladziina kafaruu sawaa-un 'alaihim a andzartahum am lam tundzirhum laa yu'minuun khatamallaahu 'alaa quluubihim wa 'alaa sam'ihim wa 'alaa abshaarihim ghisyaawatuw wa lahum 'adzaabun 'azhiim. Q.S. 2:39 "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." Wa ladziina kafaruu wa kadzdzabuu bi aayaatinaa ulaa-ika ash-haabun naari hum fiihaa khaaliduun. Menurut Ensiklopedi Islam Indonesia, dalam teologi Islam, sebutan kafir diberikan kepada siapa saja yang mengingkari atau tidak percaya kepada kerasulan nabi Muhammad (571-632 M) atau dengan kata lain tidak percaya bahwa agama yang diajarkan olehnya berasal dari Allah pencipta alam. Kendati orang Yahudi atau Kristen meyakini adanya Tuhan, mengakui adanya wahyu, membenarkan adanya hari akhirat dan lain-lain, mereka – dalam teologi Islam – tetap saja diberi predikat kafir, karena mereka menolak kerasulan nabi Muhammad atau agama wahyu yang dibawanya. Menurut Alquran, orang Yahudi dan Nasrani adalah kafir sebagaimana ayat berikut Sungguh, telah kafir orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia) yang berada di bumi?” Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu - (Al-Maidah:17) Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan, bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih - (Al-Maidah:73) Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? - (At-Taubah:30) Menurut Yahudi Menurut Tanakh (Perjanjian Lama Ibrani), yang disebut "kafir" adalah bangsa-bangsa di luar Israel. Bilangan 23:9 LAI TB, Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir (GOYIM) . KJV, For from the top of the rocks I see him, and from the hills I behold him: lo, the people shall dwell alone, and shall not be reckoned among the nations (GOYIM) . Sebenarnya kata Ibrani גֹּויִם - GOYIM, gimel-vâv-yõd-mêm , bentuk jamak dari kata גּוֹי - GOY, yang bermakna "bangsa". Kata גּוֹי - GOY ini memang semestinya bisa ditujukan kepada bangsa Israel, keturunan Abraham, maupun bangsa-bangsa lain. Namun, dalam Perjanjian Lama, istilah גֹּויִם - GOYIM sebagian besar ditujukan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi, untuk membedakannya dengan bangsa Yahudi. Bangsa Israel atau yang selanjutnya disebut juga bangsa Yahudi mereka menganggap dirinya bukan גֹּויִם - GOYIM (seperti kebanyakan bangsa-bangsa yang lain . Mereka adalah khusus, yaitu Bangsa pilihan Allah, The Chosen People: עַם סְגֻלָּה - 'AM SEGULAH. Oleh karena itu bangsa-bangsa di luar bangsa Israel disebut dengan kata generik: גֹּויִם - GOYIM . Menurut Kristen Matius 5:21-22 5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: "Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! (RHAKA) harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil (MÔROS)! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala." Pada ayat 21, Yesus Kristus – Isa Al Masih mengemukakan: "Kalian telah mendengar, dan mengingatnya" tentang hukum "Jangan Membunuh" (Keluaran 20:13). Ia berbicara kepada mereka yang telah mengenal hukum Taurat, yang telah mendengarkan hukum Musa dibacakan di rumah ibadat setiap hari Sabat. Kamu telah mendengar hal itu dikatakan oleh mereka, atau lebih tepat, kepada nenek moyang mereka, yaitu bangsa Yahudi, "Jangan membunuh." Namun perintah ini kala itu hanya dipahami dalam sifatnya yang lahiriah saja. Pengamalan dari perintah tersebut tidak mencakup "mengekang nafsu batin" yang merupakan sumber timbulnya sengketa dan pertengkaran. Ia bersabda, bahwa: Orang yang marah terhadap saudaranya berada dalam bahaya akan dihukum dan dimurkai Allah. Orang yang berkata, "Kafir!" harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan dihukum oleh dewan Sanhedrin karena mencerca orang Israel. Tetapi siapa yang berkata, "Jahil, orang celaka, anak neraka," akan diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala karena mengutuki saudaranya. Maka Ia mengajarkan kepada mereka bahwa kemarahan tanpa pikir panjang sama saja dengan membunuh dalam hati (ayat 22), yang dengan demikian telah melanggar firman keenam. Harus dipahami bahwa yang dimaksudkan dengan "saudara" di sini adalah siapa saja, meskipun kedudukannya jauh di bawah, misalnya anak atau pelayan, atau bahkan yang "tidak sama imannya". Matius 5:22 ini dikenal sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Yesus Kristus memberi jiwa baru kepada hukum tentang pembunuhan yang terkenal ini. Masalahnya bukan sekadar soal membunuh, tapi juga soal kecenderungan hati. Orang tidak dibenarkan menyebut saudaranya dengan sebutan-sebutan kemarahan. Dalam jiwanya, ini merupakan pelanggaran yang sama besarnya dengan pembunuhan yang sebenarnya. Etimologi Kata kāfir memiliki akar kata K-F-R yang berasal dari kata kufur yang berarti menutup. Pada zaman sebelum datangnya Agama Islam, istilah tersebut digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di ladang, kemudian menutup (mengubur) dengan tanah. Sehingga kalimat kāfir bisa dimplikasikan menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri". Dengan demikian kata kafir menyiratkan arti seseorang yang bersembunyi atau menutup diri. Jadi menurut syariat Islam, manusia kāfir yaitu: seorang yang mengingkari Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad sebagai utusan-Nya. Penggolongan kafir dalam Islam Al-Muharibin Al-Muharibin adalah orang kafir harbi di mana mencakup seluruh orang musyrik dan ahli kitab yang tinggal di luar Darul Islam (Negara Islam) dan tidak terikat dalam perjanjian dengan Negara Islam. Nabi Muhamamad bersabda, "Aku diperintahkan (oleh Allah) agar memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan rasulNya, menghadap ke kiblat kita, makan sembelihan kita, dan melakukan shalat kita. Apabila mereka melakukan hal tersebut maka telah haram atas kita darah dan harta mereka kecuali dengan haknya." Umat islam dihalalkan untuk memperbudak perempuan-perempuan dan anak-anak dari golongan kafir ini, menyetubuhi mereka tanpa dinikahi, dan memperjual-belikan mereka. Adz-Dzimmah Kafir dzimmi adalah orang-orang ahli kitab penduduk wilayah yang ditaklukkan oleh umat muslim, mereka diwajibkan membayar jizyah atau upeti yang dipungut tiap selang beberapa waktu sebagai ganti mereka menolak untuk memeluk islam. Jumlah yang diambil dapat bervariasi. Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad mengambil 50% dari jumlah panen rakyat yahudi Khaibar yang telah ditaklukkan pasukan beliau. Hanya kafir ahli kitab yang dapat memperoleh hak menjadi dzimmi, sedangkan yang di luar itu seperti orang-orang musyrik pilihannya hanyalah islam atau mati. Al-Mu’ahad Kafir Mu'ahad adalah orang-orang kafir pada zaman Nabi yang memiliki kesepakatan (perjanjian) damai dengan beliau untuk tidak berperang. Setelah turunnya ayat-ayat pedang, Allah membatalkan segala jenis perjanjian damai dengan mereka. Bagi yang batas waktu perjanjiannya telah ditentukan maka mereka bisa berjalan di muka bumi dan menyelamatkan diri ke mana saja mereka mau sampai akhir waktu perjanjian. Sedangkan yang batas waktu perjanjiannya tidak ditentukan, maka tenggatnya adalah hingga akhir 4 bulan haram sewaktu ayat tersebut diturunkan. Setelah habis bulan-bulan haram itu maka: Al-Musta'man Orang kafir yang mendapat jaminan perlindungan keamanan dari kaum muslimin atau sebagian kaum muslimin. Hukum memerangi kafir dalam Islam Dari kesemua jenis-jenis di atas hanya satu yang wajib diperangi yaitu kafir harbi, sedangkan untuk mu'ahad, dzimmah dan musta'man itu haram untuk diperangi. Kemudian jika di antara muslim ada yang membunuh kafir itu tanpa ada alasan yang benar maka ancaman untuknya adalah neraka. Jika kafir mu'ahad telah melanggar perjanjian maka diwajibkan untuk memerangi mereka, karena mereka telah melanggar kesepakatan. Adapun membunuh orang kafir yang berada dalam perjanjian dengan kaum muslimin secara tidak sengaja, Allah telah mewajibkan adanya diat dan kafaroh sebagaimana firman-Nya, Kata kāfir dalam Al-Qur'an Di dalam Al-Qur'an, kitab suci agama Islam, kata kafir dan variasinya digunakan dalam beberapa penggunaan yang berbeda: Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu Esa. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Al-Maidah ayat 73) Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152) Kufur at-tabarri (melepaskan diri) Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Al-Maidah ayat 17) Kufur al-juhud (Mengingkari sesuatu)..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89) Kufur at-taghtiyah (menanam/mengubur sesuatu)Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). (Al-Hadid 20) Penggunaan lainnya Semenjak abad ke-15, istilah kaffir digunakan para Muslim di Afrika untuk menyebut penduduk asli Afrika yang non-Muslim. Banyak di antara para kufari tersebut diperbudak dan dijual oleh penangkap mereka yang Muslim kepada para pedagang Eropa dan Asia, terutama dari Portugis, yang pada masa tersebut telah memiliki pusat-pusat perdagangan di sepanjang pantai Afrika Barat. Para pedagang Eropa tersebut kemudian menyerap istilah kafir beserta dengan turunan-turunannya. Beberapa catatan awal penggunaan istilah tersebut di kalangan Bangsa Eropa dapat ditemukan di The Principal Navigations, Voyages, Traffiques and Discoveries of the English Nation oleh Hakluyt, Richard, 1552–1616. Pada Bab 4, Hakluyt menulis: "memanggil mereka Cafars dan Gawars, yaitu, infidel atau orang-orang yang tidak percaya. Bab 9 merujuk para budak (yang disebut Cafari) dan para penduduk Ethiopia (dan biasanya mereka menggunakan kapal-kapal kecil dan berdagang dengan para Cafars), dua nama yang berbeda tetapi mirip satu sama lain. Kata tersebut juga digunakan untuk merujuk pantai Afrika yang disebut sebagai tanah Cafraria. Di akhir abad ke-19, kata kafir sudah umum digunakan di seluruh Eropa dan koloni-koloni mereka, umum ditemui pada koran-koran dan berbagai tulisan lainnya di masa tersebut. Salah satu kapal-kapal milik Union-Castle Line yang beroperasi di sekitar pantai Afrika Selatan diberi nama SS Kafir. Di awal abad ke-20, dalam bukunya yang berjudul The Essential Kafir, Dudley Kidd menulis bahwa kata "kafir" telah digunakan untuk menyebut semua tribal Afrika Selatan yang berkulit gelap. Demikianlah, pada berbagai tempat di Afrika Selatan, kata "kafir" telah menjadi sinonim dengan kata "pribumi". Namun, akhir-akhir ini di Afrika Selatan, kata kaffir sering kali digunakan sebagai penghinaan rasial yang ditujukan secara peyoratif atau ofensif kepada orang kulit hitam Afrika. Lagu berjudul "Kafir" yang dinyanyikan oleh band metal Amerika Nile pada album keenam mereka yang berjudul Those Whom the Gods Detest menyebut istilah kafir dalam hubungannya dengan sikap kekerasan yang dilakukan para ekstrimis Muslim terhadap para Kafir. Bangsa Nuristanis secara formal dikenal sebagai Bangsa Kaffirs yang mendiami Kafiristan sebelum Afghanistan melakukan islamisasi pada wilayah tersebut. Sebenarnya nama pribumi mereka adalah Kapir, tetapi karena bahasa Arab tidak memiliki huruf "P", mereka tanpa sengaja disebut Kafir. Namun, kesalahan tersebut juga dapat dibenarkan karena dalam praktiknya bangsa tersebut merupakan penganut politeisme dan henoteisme. Bangsa Kalash yang mendiami rangkaian pegunungan Hindu Kush di barat daya Chitral juga dikenal dengan nama Kafir oleh para Muslim di Chitral. Dalam bahasa Spanyol modern, kata cafre yang diserap dari kata Arab kafir'' juga memiliki pengertian "orang kasar" atau "tidak beradab". Referensi Pranala luar Apakah Semua Orang Kafir Sama di Almanhaj.or.id Istilah Islam Kata dan frasa Arab Sindiran terkait Islam
2,240
3092
https://id.wikipedia.org/wiki/Insektivor
Insektivor
Insektivora atau pemakan serangga (dari bahasa Latinin sectum "serangga" dan vorare "makan") adalah sebutan untuk organisme yang makanannya adalah serangga dan hewan kecil lainnya. Binatang yang dimaksud sebetulnya bukan binatang besar tetapi serangga seperti lalat, semut, laba-laba, hingga anak kodok. Sedangkan tanaman yang dimaksud adalah Kantong semar (Nephantes sp.), Venus Fly Trap (Dionaea muscipula), Punggu Api (Drosera burmannii), dan Sarasenia (Saraccenia sp.) yang disebut juga tumbuhan insektivor. Di Indonesia, tumbuhan insektivora yang dikenal dan merupakan flora langka adalah tumbuhan kantong semar (Nephentes sp.). Kantong semar paling banyak ditemui di Kalimantan, tetapi terdapat juga di Sumatra, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Awalnya kantong semar "memancing" serangga dengan cara mengeluarkan aroma dari kelenjar nektar di kantongnya, supaya mendekati bibir kantong. Setelah itu serangga akan tergelincir dan masuk ke dalam kantong dan terjebak dalam cairan kantong. Cairan asam berfungsi mencabik-cabik tubuh serangga menjadi molekul protein. Selanjutnya kantong semar mengeluarkan enzim proteolase (nephenthesin) sebagai enzim pengurai protein menjadi zat-zat sederhana (nitrogen, fosfor, kalium & garam-garam mineral). Zat-zat ini yang akan diserap menjadi nutrisi makanan. Cara kerjanya sama dengan lambung manusia. Tumbuhan ini tidak bisa menggigit manusia, apalagi memakannya. Satu-satunya daging yang dimakan kantong semar hanyalah daging serangga. Lihat juga Entomofagi Ordo Insectivora Herbivor Karnivor Omnivor Enzim Perilaku makan
203
3101
https://id.wikipedia.org/wiki/Peta
Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. Sejarah Syarat-syarat Conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan. Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan. Equivalent, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang ada di lapangan. Fungsi Pembuatan Peta Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk: menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi. Dengan membaca peta kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat. memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta, Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati pada peta Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda menyajikan data tentang potensi suatu daerah, misalnya: Peta potensi rawan banjir Peta potensi kekeringan Peta Potensi Air Peta Potensi Ikan memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihitung dengan membandingkan skala petanya. Tujuan Pembuatan Peta membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan, analisis data spasial, misalnya perhitungan volume, menyimpan informasi, membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan komunikasi informasi ruang. Unsur-unsur Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah: Judul Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas. Legenda Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta. Orientasi/tanda arah Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah. Skala Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu: Skala angka. Misalnya 1: 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata. Simbol Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain: Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil. Warna Peta Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu: Warna hijau Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan. Warna merah Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi. Warna hijau muda Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah. Warna kuning Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo. Warna cokelat muda Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu. Warna cokelat Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah. Warna biru keputihan Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya. Warna biru muda Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum. Warna biru tua Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterpretasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum. Tipe Huruf (Lettering) Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering: Objek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta Objek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa Garis Astronomis Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis. Inset Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain: Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta. Sumber dan Tahun Pembuatan Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh. Garis Lintang dan Garis Bujur Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara. Jenis Peta dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu: Berdasarkan isi data yang disajikan Peta umum, yakni peta yang menggambarkan ketampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Berupa Suatu Daerah / Wilayah Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Peta berdasarkan sumbernya (data) Peta turunan (derived map) yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta berdasarkan bentuk/simetrisnya Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda. Peta berdasarkan tingkat skalanya/kedetailannya Peta skala kadaster/teknik adalah peta yang berskala 1 : 100 - 1 : 5.000 Peta skala besar adalah peta yang berskala 1 : 5.000 - 1 : 250.000 Peta skala sedang adalah peta yang berskala 1 : 250.000 - 1 : 500.000 Peta skala kecil adalah peta yang berskala 1 : 500.000 - 1 : 1.000.000 Referensi Kutipan Daftar pustaka A.M., Sardiman; Mulyani, Endang; Muhsinatun, Siasah; Suryo, Dyah Respati (2018). Pembelajaran IPS untuk Kelas VII SMP dan MTs. Tiga Serangkai, Solo, Indonesia. ISBN 978-602-320-274-4.  David Buisseret, ed., Monarchs, Ministers and Maps: The Emergence of Cartography as a Tool of Government in Early Modern Europe. Chicago: University of Chicago Press, 1992, Denis E. Cosgrove (ed.) Mappings. Reaktion Books, 1999 Freeman, Herbert, Automated Cartographic Text Placement. White paper. Ahn, J. and Freeman, H., “A program for automatic name placement,” Proc. AUTO-CARTO 6, Ottawa, 1983. 444–455. Freeman, H., “Computer Name Placement,” ch. 29, in Geographical Information Systems, 1, D.J. Maguire, M.F. Goodchild, and D.W. Rhind, John Wiley, New York, 1991, 449–460. Mark Monmonier, How to Lie with Maps, O'Connor, J.J. and E.F. Robertson, The History of Cartography. Scotland : St. Andrews University, 2002. Lihat pula Peta terbalik Pranala luar International Cartographic Association (ICA), the world body for mapping and GIScience professionals Geography and Maps, an Illustrated Guide, by the staff of the U.S. Library of Congress. The History of Cartography Project at the University of Wisconsin, a comprehensive research project in the history of maps and mapping Mapping History Project – University of Oregon Kartografi Geodesi Geografi
1,897
3104
https://id.wikipedia.org/wiki/Berat
Berat
Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, tetapi berat sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut. Berat dihitung dengan mengalikan massa sebuah benda dengan percepatan gravitasi di mana benda tersebut berada. Berat sebuah benda di bumi akan berbeda dengan beratnya di bulan. Sebuah benda bermassa 10 kilogram, akan tetap mempunyai massa 10 kilogram di bumi maupun di bulan, tetapi di bumi, benda tersebut akan mempunyai berat 98 Newton, sedangkan di bulan, benda tersebut akan mempunyai berat 16,3 Newton saja. Rumus untuk berat: apabila percepatan gravitasi, massa benda dan berat benda. Satuan SI (Sistem Internasional) untuk berat adalah newton (N). Berat dan massa Dalam penggunaan istilah secara modern, berat dan massa secara mendasar adalah dua kuantitas yang berbeda: massa adalah suatu sifat intrinsik dari materi, sedangkan berat adalah suatu gaya yang merupakan hasil aksi gravitasi pada materi. Namun, pengenalan perbedaan ini, berdasarkan sejarahnya, adalah sesuatu yang baru-baru saja. Dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari, kata "berat" tetap untuk menyebut "massa" suatu objek (terutama manusia), misalnya "Berat saya 70 kilogram", walaupun diketahui bahwa kilogram adalah suatu satuan massa. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari berat gaya pegas pulpen adalah 0,9 N,itu berarti berat pegas pulpen di bulan 0,0015 Fisika Persamaan mekanika klasik Persamaan fisika Persamaan matematika Persamaan
223
3114
https://id.wikipedia.org/wiki/Nomor%20atom
Nomor atom
Nomor atom atau nomor proton (simbol Z) dari suatu unsur kimia adalah jumlah proton yang ditemukan dalam inti atom. Jumlahnya identik dengan jumlah muatan pada inti. Nomor atom secara unik mengidentifikasi elemen kimia. Dalam atom yang tidak bermuatan, nomor atom juga sama dengan jumlah elektron . Jumlah dari nomor atom Z dan jumlah neutron N, memberikan nomor massa A dari sebuah atom. Karena proton dan neutron memiliki massa yang kira-kira sama (dan massa elektron diabaikan untuk banyak keperluan) dan energi ikatan nukleon selalu kecil dibandingkan dengan massa nukleon, ketika massa atom dari setiap atom dinyatakan dalam satuan massa atom terpadu (menjadi kuantitas yang disebut "massa isotop relatif"), bernilai kurang lebih 1% dari seluruh bilangan A. Atom dengan nomor atom Z yang sama tetapi nomor neutron N berbeda, dan karenanya memiliki massa atom yang berbeda, dikenal sebagai isotop. Lebih dari tiga perempat unsur yang ada di alam berada dalam kondisi campuran isotop, dan massa rata-rata isotop untuk campuran isotop dari suatu unsur (disebut massa atom relatif) dalam lingkungan di Bumi, menentukan berat atom standar elemen. Secara historis, berat unsur-unsur atom ini (dibandingkan dengan hidrogen) merupakan jumlah yang dapat diukur oleh ahli kimia di abad ke-19. Simbol konvensional Z berasal dari kata Jerman yang berarti nomor yang mana di masa sebelum adanya sintesis ide-ide modern dari kimia dan fisika, hanya menunjukkan tempat numerik suatu unsur dalam tabel periodik, yang urutannya kira-kira (tetapi tidak sepenuhnya) konsisten dengan urutan unsur-unsur dengan bobot atom. Hanya setelah 1915, dengan saran dan bukti bahwa nomor Z ini juga merupakan muatan nuklir dan karakteristik fisik atom, kata (dan nomor atom setara bahasa Indonesia) mulai umum digunakan dalam konteks ini. Sejarah Tabel periodik dan bilangan alami untuk setiap elemen Secara umum, keberadaan tabel periodik menciptakan urutan elemen, sehingga dapat diberi nomor sesuai urutan. Dmitri Mendeleev mengklaim bahwa ialah yang pertama kalinya mengatur tabel periodik (pertama kali diterbitkan pada 6 Maret 1869) dalam urutan massa atom ("Atomgewicht"). Namun, dengan mempertimbangkan sifat-sifat kimia yang diamati unsur-unsur, ia mengubah urutan sedikit dan menempatkan telurium (berat atom 127,6) di depan yodium (berat atom 126,9). Penempatan ini konsisten dengan praktik modern pemesanan elemen dengan nomor proton Z, tetapi nomor itu tidak diketahui atau terduga pada saat itu. Namun, penomoran sederhana berdasarkan posisi tabel periodik tidak pernah sepenuhnya memuaskan berbagai pihak. Selain kasus yodium dan telurium, kemudian beberapa pasangan unsur lainnya (seperti argon dan kalium; kobalt dan nikel) diketahui memiliki bobot atom yang hampir sama atau terbalik, sehingga membutuhkan penempatannya dalam tabel periodik agar ditentukan oleh sifat bahan kimianya. Namun identifikasi bertahap unsur-unsur lantanida yang semakin mirip secara kimiawi - yang nomor atomnya tidak jelas, menyebabkan ketidakkonsistenan dan ketidakpastian dalam penomoran unsur secara periodik setidaknya dari lutetium (elemen 71) seterusnya (hafnium tidak diketahui saat ini). Model Rutherford-Bohr dan van den Broek Pada tahun 1911, Ernest Rutherford mengusulkan sebuah model atom di mana inti pusat memegang sebagian besar massa atom dan muatan positif, yang dalam satuan muatan elektron, kira-kira sama dengan setengah dari berat atom atom, dinyatakan dalam jumlah atom hidrogen. Dengan demikian, muatan pusat ini kira-kira setengah dari berat atom (meskipun hampir 25% unsur berbeda dari jumlah atom emas , ), tapi itulah satu-satunya elemen yang digunakan Rutherford untuk menebaknya). Namun demikian, terlepas dari perkiraan Rutherford bahwa emas memiliki muatan pusat sekitar 100 (tetapi unsur pada tabel periodik), sebulan setelah kertas Rutherford muncul, Antonius van den Broek pertama kali secara resmi menyarankan bahwa muatan pusat dan jumlah elektron dalam sebuah atom persis sama dengan tempatnya dalam tabel periodik (juga dikenal sebagai nomor elemen, nomor atom, dan dilambangkan Z). Ini akhirnya terbukti menjadi pokok permasalahannya. Eksperimen Moseley 1913 Posisi eksperimental meningkat secara dramatis setelah penelitian oleh Henry Moseley pada tahun 1913. Moseley, setelah berdiskusi dengan Bohr yang berada di lab yang sama (dan yang menggunakan hipotesis Van den Broek dalam model atom Bohrnya), memutuskan untuk menguji hipotesis Van den Broek dan Bohr secara langsung, dengan melihat apakah garis spektrum dipancarkan dari atom yang tereksitasi tepat dengan teori Bohr yang menyatakan bahwa frekuensi garis spektrum sebanding dengan kuadrat Z. Untuk melakukan ini, Moseley mengukur panjang gelombang transisi foton terdalam (garis k dan l) yang dihasilkan oleh unsur-unsur dari aluminium (Z = 13) menjadi emas (Z = 79) digunakan sebagai serangkaian target anodik bergerak di dalam tabung x-ray. Akar kuadrat dari frekuensi foton ini meningkat dari satu target ke yang berikutnya dalam perkembangan aritmatika. Hal ini mengarah pada suatu kesimpulan (hukum Moseley) bahwa nomor atom memang berhubungan erat (jikalau offset satu unit untuk garis K, dalam karya Moseley) dengan muatan listrik yang dihitung dari inti, yaitu jumlah elemen Z. Antara hal lainnya, Moseley menunjukkan bahwa rangkaian lantanida (dari lantanum hingga inklusif lutetium) harus memiliki 15 anggota elemen — tidak kurang dan tidak lebih — yang jauh dari penjelasan kimia pada waktu itu. Elemen yang hilang Setelah Moseley wafat pada tahun 1915, nomor atom semua unsur yang diketahui dari hidrogen ke uranium (Z = 92) diperiksa dengan metodenya. Ada tujuh elemen (dengan Z < 92) yang tidak ditemukan dan karenanya diidentifikasi masih belum ditemukan, sesuai dengan nomor atom 43, 61, 72, 75, 85, 87 dan 91. Dari tahun 1918 hingga 1947, ketujuh unsur yang hilang ini ditemukan. Pada saat ini empat unsur transuranium pertama juga telah ditemukan, sehingga tabel periodik lengkap tanpa ada jarak sejauh kurium (Z = 96). Proton dan ide elektron nuklir Pada tahun 1915 alasan terhadap muatan nuklir dikuantisasi dalam satuan Z - yang sekarang terbukti sama dengan jumlah elemen, tidak dipahami. Sebuah ide lama yang disebut hipotesis Prout telah mendalilkan bahwa semua unsur terbuat dari residu (atau "protile") dari unsur hidrogen yang paling ringan - yang dalam model Bohr-Rutherford memiliki satu elektron dan satu muatan nuklir satu. Namun, pada awal 1907 Rutherford dan Thomas Royds telah menunjukkan bahwa partikel alfa, yang bermuatan +2, adalah inti dari atom helium, yang memiliki massa empat kali lipat dari hidrogen, bukan dua kali. Jika hipotesis Prout benar, sesuatu harus menetralkan sebagian muatan inti hidrogen yang ada dalam inti atom yang lebih berat. Pada tahun 1917 Rutherford berhasil menghasilkan inti hidrogen dari reaksi nuklir antara partikel alfa dan gas nitrogen, dan percaya bahwa ia telah membuktikan hukum Prout. Dia menyebut partikel nuklir berat baru tersebut "proton" pada tahun 1920 (nama alternatifnya adalah prouton dan protyles). Sudah jelas dari karya Moseley bahwa inti atom yang berat memiliki massa lebih dari dua kali lipat dari yang dihasilkan dari inti hidrogen, dan oleh karena itu diperlukan hipotesis untuk netralisasi proton tambahan yang diduga hadir di semua inti atom berat. Inti helium diduga terdiri dari empat proton ditambah dua "elektron nuklir" (elektron yang terikat di dalam inti) untuk saling menetralkan kedua muatan. Di ujung lain dari tabel periodik, terdapat nukleus emas dengan massa 197 kali dari hidrogen dianggap mengandung 118 elektron nuklir dalam nukleus untuk memberinya muatan residu +79, konsisten dengan nomor atomnya. akhir dengan penemuan neutron oleh James Chadwick pada tahun 1932. Sebuah atom emas sekarang dianggap mengandung 118 neutron, bukan 118 elektron nuklir, dan muatan positifnya sekarang direalisasikan sepenuhnya berasal dari konten 79 proton. Karena itu, setelah tahun 1932, nomor atom suatu unsur Z juga dinyatakan identik dengan nomor proton nukleusnya. Simbol Z Simbol konvensional Z mungkin berasal dari kata Jerman (nomor atom). Namun, sebelum 1915, kata Zahl digunakan untuk nomor elemen yang didapat pada tabel periodik. Sifat kimia Setiap elemen memiliki seperangkat sifat kimia tertentu sebagai konsekuensi dari jumlah elektron yang ada dalam atom netral, yaitu Z (nomor atom). Konfigurasi elektron ini mengikuti prinsip-prinsip mekanika kuantum . Jumlah elektron dalam kelopak elektron setiap elemen, terutama kulit valensi terluar, adalah faktor utama dalam menentukan perilaku ikatan kimianya. Oleh karena itu, hanya nomor atom yang menentukan sifat kimia suatu unsur; dan untuk alasan inilah unsur dapat didefinisikan terdiri dari campuran atom apa pun dengan nomor atom tertentu. Elemen baru Pencarian elemen baru biasanya digambarkan menggunakan nomor atom. Pada 2010, semua elemen dengan nomor atom 1 hingga 118 telah diamati. Sintesis elemen baru dilakukan dengan membombardir atom target elemen berat dengan ion, sehingga jumlah nomor atom target dan elemen ion sama dengan jumlah atom elemen yang sedang dibuat. Secara umum, waktu paruh menjadi lebih pendek ketika jumlah atom meningkat, meskipun "pulau stabilitas" mungkin ada untuk isotop yang belum ditemukan dengan jumlah proton dan neutron tertentu. Lihat juga Teori atom Elemen kimia Nomor atom efektif Sejarah tabel periodik Daftar unsur kimia menurut nomor atom Lambang unsur Hipotesis Prout Referensi Angka Atom Fisika nuklir Sifat kimia
1,380
3116
https://id.wikipedia.org/wiki/Kertas
Kertas
Kertas adalah bahan tipis yang dihasilkan dari kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya berbahan alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak, melukis, dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas; misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan. ataupun keperluan toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis-menulis yang menyumbangkan perubahan besar dalam peradaban dunia. Sebelum kertas ditemukan, bangsa-bangsa dahulu menggunakan loh dari lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit, atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah Nusantara beberapa abad lampau. Sejarah Mesir Peradaban Mesir Kuno menggunakan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa bangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas. Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia. Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi di mana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia. Tiongkok Terinspirasi dari proses penggulungan sutra, orang China kuno berhasil menemukan bahan seperti kertas yang disebut bo yang terbuat dari sutra. Namun, produksi bo sangatlah mahal karena kelangkaan bahan. Pada awal abad kedua, pejabat pengadilan bernama Cai Lun berhasil menemukan kertas jenis baru yang terbuat dari kulit kayu, kain, batang gandum dan yang lainnya. Kertas jenis ini relatif murah, ringan, tipis,tahan lama, dan lebih cocok untuk digunakan dengan kuas. Pada awal abad ketiga, proses pembuatan kertas pertama ini menyebar ke wilayah Korea dan kemudian mencapai Jepang. Kertas jenis ini merambah negeri Arab pada masa Dinasti Tang dan mulai menyentuh Eropa pada abad ke-12. Pada abad ke 16, kertas mencapai wilayah Amerika dan secara bertahap menyebar ke seluruh dunia. Indonesia Di Indonesia, kertas pertama kali telah di buat di Wengker atau Ponorogo sejak abad ke-7 yang terbuat dari kulit kayu pohon setempat. Kertas yang telah dibuat di Ponorogo tersebut dipergunakan sebagai menulis para biksu yang belajar agama Buddha di kerajaan Sriwijaya hingga Mataram Kuno karena cocok pada daerah tropis. Namun meskipun sudah dapat membuat kertas, Ponorogo tidak menuliskan peristiwa pada kertas, melainkan pada sebuah lempengan tembaga pada temuan abad ke-9 di Desa Taji tentang peristiwa keagamaan Buddha. Selain itu, kertas buatan Ponorogo digunakan sebagai media melukis wayang beber, yang menjadi cikal bakal dari wayang kulit dan bahan utama Damar Kurung pada masa Majapahit. Ketika Islam di Indonesia, kertas buatan Ponorogo dipergunakan untuk material Balon Lebaran Ponorogo dalam perayaan idul fitri yang umat Islam Ponorogo sebelumnya juga perayaan umat Budha di Ponorogo sejak abad ke 7, selain itu kertas Ponorogo juga digunakan sebagai menulis kitab suci Al-Qur'an pada Pesantren Tegalsari yang diasuh oleh Kyai Ageng Hasan Besari. Pembuatan kertas Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson pada tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier. Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tetapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak. Lihat pula Ukuran kertas Washi Kertas batu Kertas daluwang Kertas lontar Industri pulp dan kertas Proses kraft Pustaka "Document Doubles" in Detecting the Truth: Fakes, Forgeries and Trickery , a virtual museum exhibition at Library and Archives Canada Pranala luar TAPPI Technical Association of the Pulp and Paper Industry How is paper made? at The Straight Dope, 22 November 2005 United States Government Printing Office: Government Paper Specification Standards How Organic Paper is Made Modern Paper Making Production System Bahan Perlengkapan menulis Bahan kemasan Industri pulp dan kertas
879
3118
https://id.wikipedia.org/wiki/Polimer
Polimer
Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, seluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang. Asal-usul istilah Kata polimer merupakan turunan dari bahasa Yunani yaitu poly dan mer. Poly berarti "banyak", sedangkan mer berarti “bagian”. Polimer memiliki sinonim yaitu makromolekul. Sinonim ini berkaitan dengan polimer sintetik yang dihasilkan dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer. Penggunaan kata polimer pertama kali dilakukan pada tahun 1833 oleh kimiawan berkebangsaan Swedia yaitu Berzelius. Para kimiawan pada abad ke-19 Masehi bekerja dengan meilbatkan makromolekul tanpa memiliki suatu pengertian yang jelas mengenai strukturnya. Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi. Sejarah 1839 Eduard Simon menemukan polistiren. 1843 Hancock di Inggris dan Goodyear di AS mengembangkan vulkanisasi karet dengan mencampurnya dengan belerang. 1854 Samuel Peck memproduksi "union case" untuk foto dengan mencampurkan lak (dihasilkan dari sekresi kumbang lac yang hidup di pohon asli India dan Asia Tenggara) serbuk gergaji, bahan kimia dan pewarna lainnya, dan memanaskan dan menekan campuran ke dalam cetakan untuk membentuk bagian-bagian dari Union Case. Istilah “union” mengacu pada komposisi material, yaitu istilah lain dari campuran. 1862 Alexander Parkes memamerkan Parkesine, terbuat dari selulosa nitrat, di Pameran Internasional di London. 1868 Hyatt bersaudara di Amerika memproduksi seluloid dari selulosa nitrat yang dicampur dengan kapur barus. Th tidak stabil dan selanjutnya menyebabkan pengembangan selulosa asetat. Mereka mengembangkan banyak teknik produksi massal plastik pertama seperti blow moulding, kompresi moulding dan ekstrusi. 1869 Daniel Spill mengambil alih hak untuk memproduksi Parkesine di Inggris dan mendirikan Perusahaan Xylonite yang memproduksi Xylonite dan Ivoride. 1872 Eugen Baumann, salah satu orang pertama yang menemukan polivinil klorida(PVC). 1897 Spitteler di Jerman mematenkan kasein, dipasarkan sebagai Galalith, terbuat dari protein dari susu yang dicampur dengan formaldehida. 1907 Leo Baekeland memproduksi fenol-formaldehida, plastik sintetis pertama yang sebenarnya, Bakelite. Dicor dengan pigmen menyerupai onyx, batu giok, marmer dan amber yang kemudian dikenal sebagai resin fenolik. 1910 Dreyfus bersaudara menyempurnakan pernis selulosa asetat dan film plastik. 1912 Fritz Klatte menemukan polivinil asetat dan mematenkan proses pembuatan PVC. 1924 Rossiter memproduksi urea thiourea formaldehyde, dipasarkan sebagai Lingga Longa atau sebagai barang Bandalasta oleh British Cyanides. 1928 Otto Rohm di Jerman menempelkan dua lembar kaca secara bersama-sama menggunakan ester akrilik dan secara tidak sengaja menemukan kaca pengaman, dan produksi beberapa barang lain dimulai pada tahun 1933. 1933 ICI menemukan polietilen. 1933 Resin melamin formaldehida dikembangkan antara tahun 1930-an dan 1940-an di perusahaan-perusahaan seperti American Cyanamid, Ciba dan Henkel. 1935 Wallace Carothers, bekerja untuk DuPont, menemukan poli(hexamethylene-adipamide), Du Pont menamai produk ini sebagai nilon. Carothers tidak melihat penerapan luas karyanya dalam barang-barang konsumen seperti sikat gigi, pancing, dan pakaian dalam, atau dalam penggunaan khusus seperti benang bedah, parasut, atau pipa, atau efek kuat yang dimilikinya dalam meluncurkan seluruh sebuah era dari sintetis. Sayangnya, ia meninggal pada awal 1937 pada usia muda sekitar 41 tahun. 1936 Lembaran polimetil metakrilat, Perspex, dicetak oleh ICI, dan tak lama setelah itu digunakan dalam kaca pesawat. 1936 Wulff bersaudara di Jerman memproduksi polistiren yang layak digunakan secara komersial. 1937 Otto Bayer mematenkan poliuretan. 1938 Roy Plunkett bekerja untuk DuPont secara tidak sengaja menemukan poli(tetra fl uroetilen), PTFE, merek dagang Teflon. 1941 Dimulainya pengembangan poliester komersial untuk pencetakan di Amerika Serikat. 1941 Polyethylene terephthalate (PET), poliester jenuh yang dipatenkan oleh John Rex Whinfi eld dan James Tennant Dickson. 1948 Akrilonitril butadiena stirena (ABS). 1951 Paul Hogan dan Robert Banks dari Phillips Petroleum menemukan polietilen dengan kerapatan yang tinggi dan polipropilena kristal. 1953 Polimerisasi polietilen dicapai pada tekanan rendah menggunakan katalis Ziegler. 1954 Giulio Natta berhasil dalam mempolimerisasi propilena “stereospesifik” dengan katalis tipe Ziegler. Karl Ziegler dan Giulio Natta menerima Hadiah Nobel Kimia untuk penelitian mereka pada tahun 1963. 1958 Polikarbonat dimasukkan ke dalam produksi massal. 1964 Stephanie Louise Kwolek dari DuPont mengembangkan serat Kevlar dari poliaramid (poliamida aromatik). 1987 BASF di Jerman memproduksi poliasetilen yang memiliki konduktivitas listrik dua kali lipat dari tembaga. Pembuatan Polimer dibuat dengan mengikat molekul-molekul kecil yang disebut monomer menjadi polimer dengan proses polimerisasi. Proses ini membentuk ikatan kovalen antar monomer sehingga terbentuk ikatan yang kuat. Dengan katalis atau proses tertentu polimer dapat memiliki struktur yang linier, bercabang, rantai yang pendek, maupun gabungan dari beberapa struktur tersebut. Jenis Berdasarkan sumbernya Polimer berdasarkan sumbernya dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu: Polimer alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Contohnya ialah karet alami, amilum dalam beras, protein dalam daging, dan selulosa dalam kayu. Polimer semi sintetik, yaitu polimer hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contohnya ialah selulosa nitrat. Polimer sintesis, yaitu polimer yang dibuat melalui polimerisasi monomer-monomer polimer. Jenis polimer ini dikembangkan oleh kimiawan berkebangsaan Belgia yaitu Leo Baekeland. Pengembangan polimer sintesis dimulai sejak permulaan abad ke-19 Masehi. Polimer sintesis yang pertama kali bernilai komersial ialah damar dengan kandungan fenol formaldehida. Berdasarkan sifat kekenyalannya Termoplastik Termoplastik merupakan jenis plastik yang melunak jika mengalami pemanasan dan akan mengeras jika mengalamipendinginan. Proses pelunakan dan pengerasan termoplastik dapat berlangsung berulang kali. Penamaan termoplastik diperoleh dari pembentukan ulang sifat plastik dengan proses pemanasan. Termoplastik mengandung resin hidrokarbon dan manik-manik kaca. Penerapan termoplastik yang paling umum adalah untuk pembuatan marka jalan. Marka jalan yang berbahan termoplastik memiliki refleksi yang tinggi, daya tahan yang kuat dan umur pemakaian yang sangat lama. Termoset Termoset merupakan polimer yang tidak dapat mencair atau meleleh saar mengalami pemanasan. Sifat utama dari termoset adalah adanya ikatan silang sehingga menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar. Termoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat larut saat dipanaskan. Jenis termoset di antaranya ialah fenol formaldehida, urea-formaldehida, poliester tak jenuh, epoksi, dan melamin-formaldehida. Fenol-formaldehida digunakan dalam pembuatan peralatan listrik dan elektronik, bagian mobil, perekat kayu lapis, dan pegangan alat dapur. Urea-formaldehida digunakan sebagai bahan pelapis Poliester tak jenuh digunakan pada bahan bangunan, bagian-bagian mobil, lambung kapal, aksesoris kapal, saluran anti korosi, pipa, tangki dan peralatan bisnis. Epoksi ditemukan pada bahan pelapis protektif, perekat, peralatan listrik dan elektronik, bahan lantai industri, bahan pengaspal jalan raya, dan material komposit. Sedangkan melamin-formaldehida banyak digunakan pada bingkai dekorasi, taplak meja, dan alat makan. Elastomer Elastomer adalah bahan cetak yang terbuat dari polisulfid, polieter, silikon kondensasi dan silikon adisi. Penggunaan elastomer banyak ditemukan di bidang kedokteran gigi. Silikon adisi pada elastomer merupakan bahan cetak yang sangat sangat cocok digunakan untuk mencetak pembuatan gigi tiruan cekat karena memiliki keakuratan yang tinggi. Kekurangannya terletak pada harga yang mahal dan sifatnya yang hidrofobik. Berdasarkan kegunaannya Polimer komersial Polimer komersial umumnya dihasilkan di negara berkembang dengan harga yang murah untuk keperluan sehari hari. Bahan dasar utama dalam pembuatan polimer komersial yaitu polietilena, polipropilen, polistirena, polivinilklorida, atau melamin formaldehid. Polietilena dengan massa jenis rendah digunakan dalam lapisan pengemas, isolasi kawat, lapisan kabel, barang mainan, botol yang lentur, dan bahan pelapis. Polietilena dengan massa jenis tinggi digunakan dalam pembuatan botol, drum, pipa, saluran, lembaran film, isolasi kawat dan kabel. Polipropilena digunakan dalam pembuatan tali, anyaman, karpet, dan film. Polivinil klorida digunakan sebagai bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantai, serta isolasi kawat dan kabel. Sedangkan polistirena digunakan sebagai bahan pengemas dengan lapisan busa, perabotan rumah, dan barang mainan. Polimer teknik Polimer teknikdihasilkan oleh negara berkembang maupun negara maju. Harga polimer teknik cukup mahal karena sifatnya yang canggih. Polimer teknik memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang kuat. Penggunaan polimer teknik yaitu dalam bidang transportasi kendaraan roda empat dan pesawat terbang. Dalam ilmu material, polimer digunakan sebagai bahan pembuatan pipa ledeng, peralatan listrik untuk mesin bisnis, peralatan elektronik khususnya komputer, serta pada mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi. Jenis polimer teknik meliputi nilon, polikarbonat, polisulfon, dan poliester. Polimer fungsional Polimer fungsional dihasilkan dan dikembangkan di negara maju. Pembuatan polimer fungsional ditujukan untuk penggunaan khusus sehingga produksinya dilakukan dalam skala kecil. Polimer fungsional dapat berbentuk kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus listrik dan foton, polimer peka cahaya, membran, atau biopolimer. Sifat Mekanik Polimer Sifat mekanik polimer mencakup bagaimana sifat fisik yang terjadi pada suatu polimer setelah dikenai berbagai macam gaya eksternal. Sifat-sifat ini sangat berguna untuk mempertimbangkan bagaimana polimer dapat digunakan. Beberapa parameternya antara lain: Seberapa kuat polimernya? Seberapa kuat suatu bahan yang diregangkan sampai sebelum pecah/putus? Seberapa kaku polimernya? Seberapa kaku suatu bahan ketika ditekuk? Apakah itu rapuh? Apakah mudah rusak jika dipukul dengan keras? Apakah itu keras atau lunak? Apakah itu bertahan dengan baik di bawah tekanan berulang? Kekuatan Inti dari uji kekuatan berkaitan dengan bagaimana pengaruh perlakuan gaya eksternal yang diberikan terhadap bahan dengan luas tertentu atau istilah yang sering digunakan adalah tekanan atau tegangan. Menurut arah gayanya, macam-macam kekuatan dibedakan menjadi: Kekuatan Tarik, berkaitan dengan sifat fisik polimer setelah diregangkan atau diberi gaya tarik. Hasilnya berupa pertambahan panjang. Istilah yang sering digunakan dalam fisika mengenai efek pertambahan panjang setelah suatu bahan dikenai gaya tarik adalah regangan. Kekuatan Tekan, berkaitan dengan sifat fisik polimer setelah diberi tekanan atau diberi gaya dorong. Bahan yang ditekan akan mengalami penyusutan atau pengurangan panjang maupun volume. Beton adalah contoh bahan dengan kekuatan tekan atau kekuatan kompresi yang baik. Suatu material yang berfungsi menopang berat harus memiliki kekuatan kompresi yang baik. Kekuatan Lentur, berkaitan dengan sifat fisik polimer ketika ditekuk atau dibengkokkan. Secara fisik ketika suatu benda dibengkokkan maka akan terlihat perubahan sudutnya. Kekuatan torsional berkaitan dengan sifat fisik polimer setelah diputar. Perpanjangan Maksimal Perpanjangan maksimal menunjukkan berapa persen regangan maksimum yang dapat dicapai suatu polimer sebelum akhirnya patah atau putus, persentasenya diukur berdasarkan perubahan panjang material. Modulus Elastisitas Modulus elastisitas atau modulus Young merupakan rasio tegangan terhadap regangan yang terjadi pada bahan. Modulus elastisitas secara efektif memberikan ukuran elastisitas suatu bahan. Ketangguhan Ketangguhan menyatakan seberapa besar energi yang diperlukan sampai bahan mengalami patah atau putus. Viskoelastisitas Penerapan praktis Polimer memiliki peran penting pada berbagai industri. Enam komoditas utama dari polimer yang banyak digunakan, yaitu polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polietilena tereftalat, polistirena, dan polikarboat. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia. Polimer adalah bahan yang juga digunakan pada aplikasi biosensor, biomedis, otomotif, pengemasan, kosmetik, dan berbagai penggunaan lain. Bahan yang digunakan pada polimer mencakup: bahan mentah, senyawa polimer, busa, perekat dan komposit struktural, pengisi, serat, film, membran, emulsi, pelapis, karet, bahan penyegel, resin perekat, pelarut, tinta dan pigmen. Popok sekali pakai Popok sekali pakai dibuat dengan bahan polimer yang sulit mengalami penguraian secara biologi. Umur pakai dari popok sekali pakai sangat singkat, tetapi bahannya bertahan sangat lama. Di negara-negara maju, popok menjadi salah satu komponen utama sampah padat kota yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Bahan kunyah Polimer yang memiliki sifat elastis dan dapat dikunyah disebut bahan kunyah. Bahan kunyah dibedakan menjadi bahan kunyah alami dan bahan kunyah sintetik. Jumlah tertentu pada residu polimer digunakan untuk membuat bahan kunyah sintetik sebagai bahan dasar pembuatan permen karet. Karet Polimer dapat menghasilkan karet alami dan karet silikon. Karet alami merupakan salah satu jenis polimer alam, sedangkan karet silikon merupakan salah satu jenis polimer sintetis. Karet alami dihasilkan melalui perkebunan karet, sedangkan karet silikon dihasilkan melalui industri petrokimia. Karet silikon telah digunakan dalam ilmu medis dalam pembuatan tiruan organ rektum. Sedangkan karet alami digunakan dalam percobaan untuk pembuatan jaringan tubuh manusia tiruan sebagai pengganti bahan kegiatan praktek ilmu kedokteran. Karakteristik karet alami dan karet silikon dipelajari melalui eksplorasi dalam radioterapi dengan menggunakan akselerator linier. Komposit Komposit merupakan bahan yang terbentuk dari penggabungan dua atau lebih komponen yang memiliki sifat saling berlainan. Bahan pembuatan komposit dapat berupa hibrida yang terbuat dari resin polimer dan diperkuat dengan serat sehingga menggabungkan sifat-sifat mekanik dan fisik keduanya. Komposit juga dapat terbentuk melalui pencampuran dari dua atau lebih atom yang berbeda dengan kondisi molekul dan sel kristal masih tunggal. Pada kondisi ini, komposit dibuat dari logam campuran, polimer ataupun pencampuran logam campuran dan polimer. Ligonoselulosa Lignoselulosa merupakan gabungan dari tiga jenis polimer dengan ikatan matriks padat. Bahan penyusun lignoselulosa meliputi lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Lignoselulosa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bioetanol. Pengukuran Osmometri Osmometri adalah salah satu metode penentuan bobot molekul rata-rata jumlah polimer. Prinsip kerja yang dipakai yaitu osmosis. Suatu penghalang digunakan untuk memisahkan pelarut dari larutan polimer, sehingga hanya pelarut saja yang dapat lewat. Penghalang dilengkapi dengan membran semipermiabel sehingga zat terlarut tertahan di dalamnya. Kelemahan dari metode osmometri adalah tidak mampu mengukur beberapa polimer yang memiliki berat molekul yang rendah. Polimer dengan berat molekul rendah akan terdifusi melewati membran. Dengan demikian, jumlah bobot molekul rata-rata jumlah yang terukur tidak menyatakan secara tepat tentang harga keseluruhan dari bobot molekul polimer sampel. Analisis gugus ujung Analisis gugus ujung merupakan metode analisis pengukuran bobot molekul rata-rata jumlah polimer. Caranya dengan memanfaatkan gugus fungsi yang berada paling ujung dari polimer. Dalam metode ini, bobot dapat diukur secara kimia maupun fisika. Jenis metode pengukurannya terbagi menjadi titrasi dan spektrometri. Metode ini hanya dapat digunakan untuk polimer linier dan polimer cabang yang jumlah cabangnya diketahui dengan pasti dan memiliki mekanisme polimerisasi yang pasti pula. Metode analisis gugus ujung tidak efektif digunakan untuk polimer yang memiliki dua gugus ujung atau lebih, atau untuk beberapa gugus ujung yang berbeda dalam satu rantai polimer. Kekurangan lainnya dari metode ini yaitu hanya efektif untuk mengukur polimer-polimer yang memiliki berat molekul 5000–10000. Ultrasentrifugasi Ultrasentrifugasi adalah pengukuran bobot molekul rata-rata jumlah polimer dengan menghitung kesetimbangan dan kecepatan sedimentasi. Kesetimbangan sedimentasi dilakukan dengan pemutaran dengan kecepatan rendah terhadap larutan polimer dalam waktu tertentu. Pemutaran dihentikan jika tercapai kesetimbangan antara sedimentasi dan difusi. Sedimentasi dihasiilkan pada kecepatan putaran yang mencapai 70.000 rpm. Laju sedimentasi menentukan besarnya sedimentasi yang diukur. Besarnya laju sedimentasi adalah tetapan sedimentasi yang terhubung dengan massa partikel. Penerapan dalam keilmuan Ilmu membran Ilmu tentang membran belum memiliki banyak penerapan praktis sebelum tahun 1950. Peningkatan penerapan ilmu membran terjadi setelah adanya kemajuan dalam kimia polimer. Pembuatan polimer sintesis menyediakan membran baru dengan sifat pembawaan tertentu. Selain itu, dihasilkan polimer dengan stabilitas mekanik dan termal yang sangat baik. Polimer kemudian dijadikan sebagai fokus utama dari pembuatan bunga dan produk industri yang berbasis membran. Membran sintetis akhirnya dapat terbentuk melalui polimer sintetis berjenis poliamida, poliakrilonitril, polisulfon, atau polietilen. Referensi Daftar pustaka Bacaan lanjutan Malcolm, P.S., 2001. Polymer Chemistry: An Introduction, diindonesiakan oleh Lis Sopyan, cetakan pertama, PT Pradnya Paramita: Jakarta Fried, J.R., 1995. Polymer Science and Technology. Prentice Hall PTR: New Jersey Mark, J.E. 1992. Inorganic Polymers. Prentice-Hall International, Inc.: New Jersey Odian, G. 1991. Principles of Polymerization. 3rd edition, John Wiley & Sons, Inc: New York Van Krevelen, D.W., 1990. Properties of Polymers. Elsevier Science B.V: Amsterdam Sperling, L.H., 1986. Introduction to Physical Polymer Science. John Wiley & Sons, Inc: New York Billmeyer, F.W., 1984. TextBook of Polymer Science. 3rd edition, Joh Willey & Sons Inc: New York McCaffery, E.L., 1970. Laboratory Preparation for Macromolecular Chemistry. McGraw-Hill Book Company: New Yorkoplok
2,559
3120
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab%20Ezra
Kitab Ezra
Kitab Ezra (disingkat Ezra; akronim Ezr.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Kitab Ezra–Nehemia" atau "Kitab Ezra", yang termasuk dalam kitab-kitab tanpa pengelompokan resmi dalam Ketuvim. Nama Nama kitab ini merujuk pada tokoh Ezra bin Seraya, yaitu seorang ahli Taurat (sofer) dan imam Israel (kohen) yang pulang dari Babel ke Yerusalem bersama orang-orang buangan lainnya dan mengajarkan kembali hukum Taurat kepada orang-orang Israel di Yerusalem. Nama "Ezra" sendiri pada pangkalnya merupakan serapan dari (Ezra) yang secara harfiah berarti "pertolongan" atau "bantuan". Kata ini merupakan varian dari kata עֶזְרָה (ezra) dan seakar dengan kata עָזַר (azar, har. "menolong"). Menurut tradisi, nama ini mungkin merupakan singkatan dari עזריהו (Azaryahu, har. "Yahweh menolong"), yaitu gabungan dari kata עָזַר (azar) dan יה (Yah). Dalam Septuaginta Yunani, nama tersebut diserap menjadi "Ἔσδρας" (Ésdrās), dan dari situ bahasa Latin menyerap nama itu menjadi "Esdras". Isi Kitab ini berlatar waktu setelah negeri Babel runtuh dan dikuasai oleh Persia. Kitab ini menceritakan tentang orang-orang buangan yang pulang dari Babel ke Yerusalem setelah diizinkan oleh Raja Koresh Agung dari Persia, serta usaha-usaha mereka dalam membangun kembali Bait Suci. Setelah itu, rombongan orang-orang buangan gelombang kedua, yang dipimpin seorang imam dan ahli Taurat bernama Ezra, juga pulang ke Yerusalem dengan surat perintah dari Raja Artahsasta I dari Persia. Di Yerusalem, Ezra memulihkan kerohanian dan moralitas umat Israel dengan mengajarkan kembali hukum Taurat. Dalam Alkitab Kristen, Kitab Ezra terletak setelah kitab Kitab Tawarikh. Secara garis besar isi Alkitab terbagi menjadi sebagai berikut: Ezra 1-6: Kelompok pertama orang-orang buangan Israel pulang dari Babel ke Yerusalem, sesuai dengan perintah Koresh, raja Persia (538 SM). Bait Allah (Rumah TUHAN) di Yerusalem dibangun kembali dan ditahbiskan, dan ibadat dipulihkan (537 SM). Ezra 7-10: Kelompok Israel lain kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra, seorang imam dan ahli Taurat. Ezra membantu menyusun kembali kehidupan rakyat dalam bidang agama dan sosial, agar dapat melindungi warisan rohani Israel.(458 SM) Naskah sumber Naskah Masorah (bahasa Ibrani, abad ke-10 M) Septuaginta (bahasa Yunani; abad ke-3 SM) Naskah Laut Mati (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama: 4Q117 (4QEzra) Kepengarangan Kitab Ezra tidak mencantumkan nama pengarang, tetapi tradisi Yahudi meyakini bahwa Ezra dan murid-muridnya menuliskan kitab ini bersama dengan kedua Kitab Tawarikh dan sebagian Kitab Nehemia. Pakar modern umumnya setuju dengan tradisi tersebut. Meskipun terdapat sejumlah perbedaan corak, Kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia umumnya diyakini merupakan serangkaian kitab dengan tema yang menitiberatkan pada Bait Allah dan orang Lewi serta perhatian yang lebih terhadap tokoh yang ada dalam kitab-kitab tersebut. Perikop Judul perikop dalam Kitab Ezra menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Kepulangan orang-orang buangan dan pembangunan Bait Suci Koresh mengizinkan orang-orang buangan pulang ke negerinya (1:1–11) Daftar orang-orang yang kembali dari pembuangan (2:1–70) Pembangunan mezbah (3:1–7) Perletakan dasar Bait Suci (3:8–13) Pembangunan Yerusalem terhambat oleh perlawanan (4:1–24) Pembangunan dimulai lagi dengan izin raja Darius (5:1 – 6:12) Pekerjaan selesai; pentahbisan rumah Allah dan hari raya Paskah yang pertama (6:13–22) Kepulangan rombongan Ezra dan peneguhan kembali hukum Taurat Ezra diberi kuasa oleh raja untuk mengatur kebaktian dalam rumah Allah (7:1–28a) Persiapan perjalanan (7:28b – 8:30) Tiba di Yerusalem (8:31–36) Ezra mengaku dosa orang-orang Israel dalam doa (9:1–15) Tindakan Ezra terhadap perkawinan campuran (10:1–44) Penyusunan kitab Penyusunan dan penamaan dari "Kitab Ezra" sebenarnya bermacam-macam tergantung tradisi gerejanya. Susunan dan nama "Kitab Ezra" dan "Kitab Nehemia" yang digunakan dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia umumnya merupakan tradisi modern yang diikuti oleh kebanyakan Alkitab versi modern. Terdapat beberapa versi kitab Ezra, yakni "Ezra Ibrani", "Ezra Yunani" dan "Ezra Latin". Ezra Ibrani, penamaan modern adalah "Kitab Ezra" dan "Kitab Nehemia". Naskah-naskah tertua dari Alkitab memasukkan kitab Ezra–Nehemia ("Ezra Ibrani") sebagai kitab tunggal dengan label nama "Ezra". Naskah Masorah sebagai contohnya, memuat kitab ini dengan nama (Séfer Ezraʾ). Kitab Vulgata yang disusun oleh Hieronimus dan diterjemahkan dari naskah-naskah Ibrani juga melabeli Kitab Ezra–Nehemia sebagai "Ezra". Kitab Ezra–Nehemia dibagi menjadi dua karya terpisah dimulai pada abad ke-3 oleh seorang teolog dan cendekiawan Kristen, Origenes, meskipun pada saat itu pembagian ini belum populer. Pemisahan dalam Alkitab-Alkitab Yahudi dilakukan sebelum Abad Pertengahan berakhir. Pemisahan Kitab Ezra dan Nehemia mulai tersebar pada abad ke-8, meskipun muncul secara tidak menentu. Barulah pada Alkitab Vulgata Paris dan Vulgata Clementina kitab-kitab ini secara jelas dibagi dua. Sejak Reformasi Protestan, pemisahan kedua kitab ini populer dan menjadi umum dalam versi-versi Alkitab modern. Ezra Yunani, penamaan modern adalah "Kitab 1 Esdras". Septuaginta Yunani dan Alkitab-Alkitab Kristen mula-mula menambahkan satu kitab "Ezra Yunani" yang pada dasarnya merupakan kitab "Ezra Ibrani" (Ezra–Nehemia) tetapi dalam bahasa Yunani, kecuali kitab ini memiliki satu bagian tambahan (dan juga beberapa perubahan terkait) di bagian tengah Ezra 4. Tambahan tersebut menyusun naskah Kitab Ezra dengan suatu struktur kiastik dan mengurangi masalah tekstual seputar identitas Raja Ahasyweros yang tercantum dalam . Perbedaan lain adalah penambahan sedikit pasal dari akhir Kitab Tawarikh dan Kitab Nehemia ke dalam kitab ini. Selain itu, meskipun isinya secara substansial sama, ayat-ayatnya menggunakan penomoran yang berbeda dengan Kitab Ezra Ibrani. Ezra Latin, penamaan modern adalah "Kitab 2 Esdras". Dalam perkembangan Alkitab Kristen mula-mula, muncul kitab "Ezra Latin", yang disebut demikian karena versi Latin dari kitab ini adalah versi yang paling bertahan hingga saat ini. Tidak seperti kitab Ezra Yunani, isi kitab Ezra Latin sama sekali berbeda dengan Kitab Ezra–Nehemia. Pasal 3–14 merupakan isi utama dari kitab ini, yang menceritakan wahyu Yahudi tentang "akhir zaman". Pasal 1–2 dan 15–16 ditambahkan kemudian dan banyak versi Alkitab yang tidak memasukkannya. Kaitan dengan kitab lain Dalam Alkitab Kristen, kitab Ezra ditempatkan dalam urutan sebelum Kitab Nehemia dan Kitab Ester, karena mempunyai kaitan erat dengan kedua kitab tersebut. Ketiga kitab sejarah ini mencakup masa sekitar 100 tahun, yaitu antara tahun 536 SM - 432 SM. Ada dua periode utama yang tercatat di dalamnya: 536-516 SM (20 tahun), yaitu di bawah Bupati Zerubabel dan Imam Besar Yesua, Bait Suci dibangun kembali di Yerusalem setelah sejumlah umat Israel kembali dari pembuangan di Babel (Ezra 3-6). Dalam periode ini bekerja nabi-nabi Hagai dan Zakharia, yang masing-masing tercatat dalam Kitab Hagai dan Kitab Zakharia. 457-432 SM (25 tahun), yaitu di bawah Bupati Nehemia dan Imam Ezra, tembok kota Yerusalem dibangun kembali, dan Yerusalem dipulihkan sebagai kota berbenteng. Dalam periode ini nabi Maleakhi menyampaikan nubuat yang tercatat dalam Kitab Maleakhi. Kitab Ezra mencatat peristiwa dalam kedua periode ini. Kitab Nehemia mencatat hanya periode kedua. Kitab Ester mencatat peristiwa yang terjadi di antara kedua periode tersebut. Lihat pula Esdras Perjanjian Lama Uzayr Kitab 1 Tawarikh, Kitab 2 Tawarikh Kitab Nehemia Catatan Referensi Pranala luar Komentari Blenkinsopp, Joseph, "Ezra-Nehemiah: A Commentary" (Eerdmans, 1988) Blenkinsopp, Joseph, "Judaism, the first phase" (Eerdmans, 2009) Coggins, R.J., "The Books of Ezra and Nehemiah" (Cambridge University Press, 1976) Ecker, Ronald L., "Ezra and Nehemiah", Ecker's Biblical Web Pages, 2007. Fensham, F. Charles, "The books of Ezra and Nehemiah" (Eerdmans, 1982) Grabbe, L.L., "Ezra-Nehemiah" (Routledge, 1998) Grabbe, L.L., "A history of the Jews and Judaism in the Second Temple Period, Volume 1" (T&T Clark, 2004) Pakkala, Juha, "Ezra the scribe: the development of Ezra 7–10 and Nehemiah 8" (Walter de Gryter, 2004) Throntveit, Mark A., "Ezra-Nehemiah" (John Knox Press, 1992) Terjemahan Ezra (Judaica Press) – translation [with Rashi's commentary] at Chabad.org Bible Gateway (opens at NIV version) Ezra – King James Version Ez Ezra–Nehemia
1,210
3121
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab%20Nehemia
Kitab Nehemia
Kitab Nehemia (disingkat Nehemia; akronim Neh.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Kitab Ezra–Nehemia" atau "Kitab Ezra", yang termasuk dalam kitab-kitab tanpa pengelompokan resmi dalam Ketuvim. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, kitab ini disebut "Kitab Nehemia". Nama Nama kitab ini merujuk pada tokoh Nehemia bin Hakhalya, yaitu bupati atas wilayah Yehud (bekas Yehuda) di bawah permerintahan Raja Artahsasta I dari Kekaisaran Akhemeniyah di Persia, yang berusaha untuk membangun kembali Yerusalem dan menegakkan kembali hukum Taurat. Nama "Nehemia" sendiri merupakan terjemahan dari (Nekhemyah) yang kemungkinan merupakan gabungan dari kata נִחַם (nikham, har. "dihibur, menyesal") atau נֶחָמָה (nekhama, har. "penghiburan") dan nama יה (Yah). Oleh karena itu, nama tersebut kemungkinan berarti "Allah yang menghibur" atau "penghiburan oleh Allah". Isi Kitab Nehemia berisi tentang riwayat Nehemia yang dipercaya ditulis oleh dirinya sendiri dalam bentuk menyerupai autobiografi. Menurut tradisi, kitab ini ditulis antara tahun 431 SM – 430 SM. Kitab ini mengungkapkan kehidupan bangsa Israel di Yerusalem setelah pulang dari pembuangan Babel. Di bawah kepemimpinan Nehemia sebagai "bupati" (pakhat), bangsa Israel berhasil membangun kembali tata agama dan politik, membangun kembali tembok kota yang mengelilingi Yerusalem dan mengadakan upacara pembaruan perjanjian antara umat Israel dan TUHAN. Kitab ini terdiri dari tiga bagian: Riwayat Nehemia I: Nehemia yang pulang ke Yerusalem dan pembangunan kembali Tembok Yerusalem. (Nehemia 1-7) Riwayat Ezra: Pembacaan Taurat oleh Ezra dan perayaan Hari Raya Pondok Daun serta puasa dan perjanjian bangsa Israel. (Nehemia 8-10) Riwayat Nehemia II: Pemukiman kembali kota Yerusalem dan peresmian tembok Yerusalem, diikuti oleh pembaruan Nehemia dalam bidang sosial dan agama selama masa jabatannya yang kedua sebagai bupati. Selain itu, terdapat juga beberapa daftar statistik. (Nehemia 11-13) Naskah sumber Naskah sumber utama dari Kitab Nehemia adalah Naskah Masorah, naskah bahasa Ibrani dari abad ke-10, dan Septuaginta, terjemahan dalam bahasa Yunani dari abad ke-2 SM, tetapi naskah tertua yang ditemukan berasal dari abad ke-4 M. Pada bulan Mei 2012 sejumlah pakar mengidentifikasi potongan Kitab Nehemia dalam bahasa Ibrani di antara Naskah Laut Mati yang berasal dari Qumran dan gua Bar-Kokhba. Potongan ini diyakini berasal dari abad ke-1 SM. Kepengarangan Kitab gabungan Ezra–Nehemia pada masa Kristen dan Yahudi mula-mula dinamai "Kitab Ezra" dan diyakini ditulis oleh Ezra sendiri. Meskipun begitu, menurut tradisi rabinik Nehemia merupakan pengarang yang sebenarnya (setidaknya pada bagian "riwayat Nehemia", yaitu Nehemia 1-7 dan 11-13) tetapi dilarang untuk menerima hak kepengarangan karena kebiasaan buruknya dalam meremehkan orang lain. Perikop Judul perikop dalam Kitab Nehemia menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Riwayat Nehemia Doa Nehemia bagi orang Israel (1:1–11) Nehemia diutus ke Yerusalem (2:1–10) Tekad untuk membangun kembali tembok Yerusalem (2:11–20) Para peserta dalam pembangunan (3:1–32) Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan (4:1–23) Nehemia memperhatikan keluhan-keluhan sesama orang Yahudi (5:1–13) Sikap Nehemia yang tidak mencari keuntungan (5:14–19) Pembangunan tembok diselesaikan — Usaha-usaha membunuh Nehemia (6:1–19) Tindakan-tindakan untuk melindungi kota (7:1–3) Daftar orang-orang yang kembali dari pembuangan (7:4–73) Riwayat Ezra Pembacaan kitab hukum — Hari raya Pondok Daun (8:1–19) Pengakuan dosa dan permintaan doa (9:1–37) Piagam perjanjian (9:38 – 10:39) Riwayat Nehemia yang kedua Daftar penduduk Yerusalem dan Yehuda (11:1–34) Daftar para imam dan orang-orang Lewi (12:1–26) Pentahbisan tembok Yerusalem (12:27–43) Jaminan hidup untuk para imam dan orang-orang Lewi (12:44–47) Kesetiaan Nehemia kepada hukum (13:1–31) Penyusunan kitab Penyusunan dan penamaan dari "Kitab Ezra" sebenarnya bermacam-macam tergantung tradisi gerejanya. Susunan dan nama "Kitab Ezra" dan "Kitab Nehemia" yang digunakan dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia umumnya merupakan tradisi modern yang diikuti oleh kebanyakan Alkitab versi modern. Terdapat beberapa versi kitab Ezra, yakni "Ezra Ibrani", "Ezra Yunani" dan "Ezra Latin". Ezra Ibrani, penamaan modern adalah "Kitab Ezra" dan "Kitab Nehemia". Naskah-naskah tertua dari Alkitab memasukkan kitab Ezra–Nehemia ("Ezra Ibrani") sebagai kitab tunggal dengan label nama "Ezra". Naskah Masorah sebagai contohnya, memuat kitab ini dengan nama (Séfer ʿEzraʾ). Kitab Vulgata yang disusun oleh Hieronimus dan diterjemahkan dari naskah-naskah Ibrani juga melabeli Kitab Ezra–Nehemia sebagai "Ezra". Kitab Ezra–Nehemia dibagi menjadi dua karya terpisah dimulai pada abad ke-3 oleh seorang teolog dan cendekiawan Kristen, Origenes, meskipun pada saat itu pembagian ini belum populer. Pemisahan dalam Alkitab-Alkitab Yahudi dilakukan sebelum Abad Pertengahan berakhir. Pemisahan Kitab Ezra dan Nehemia mulai tersebar pada abad ke-8, meskipun muncul secara tidak menentu. Barulah pada Alkitab Vulgata Paris dan Vulgata Clementina kitab-kitab ini secara jelas dibagi dua. Sejak Reformasi Protestan, pemisahan kedua kitab ini populer dan menjadi umum dalam versi-versi Alkitab modern. Ezra Yunani, penamaan modern adalah "Kitab 1 Esdras". Septuaginta Yunani dan Alkitab-Alkitab Kristen mula-mula menambahkan satu kitab "Ezra Yunani" yang pada dasarnya merupakan kitab "Ezra Ibrani" (Ezra–Nehemia) tetapi dalam bahasa Yunani, kecuali kitab ini memiliki satu bagian tambahan (dan juga beberapa perubahan terkait) di bagian tengah Ezra 4. Tambahan tersebut menyusun naskah Kitab Ezra dengan suatu struktur kiastik dan mengurangi masalah tekstual seputar identitas Raja Ahasyweros yang tercantum dalam . Perbedaan lain adalah penambahan sedikit pasal dari akhir Kitab Tawarikh dan Kitab Nehemia ke dalam kitab ini. Selain itu, meskipun isinya secara substansial sama, ayat-ayatnya menggunakan penomoran yang berbeda dengan Kitab Ezra Ibrani. Ezra Latin, penamaan modern adalah "Kitab 2 Esdras". Dalam perkembangan Alkitab Kristen mula-mula, muncul kitab "Ezra Latin", yang disebut demikian karena versi Latin dari kitab ini adalah versi yang paling bertahan hingga saat ini. Tidak seperti kitab Ezra Yunani, isi kitab Ezra Latin sama sekali berbeda dengan Kitab Ezra–Nehemia. Pasal 3–14 merupakan isi utama dari kitab ini, yang menceritakan wahyu Yahudi tentang "akhir zaman". Pasal 1–2 dan 15–16 ditambahkan kemudian dan banyak versi Alkitab yang tidak memasukkannya. Kesejarahan Kitab Nehemia dapat ditempatkan pada periode 200 tahun pada saat bangsa Israel menjadi warga negara Kekaisaran Akhemeniyah, yaitu Kekaisaran Persia Pertama. Kejadian-kejadian yang dituliskan di dalam Kitab Nehemia ini terjadi pada bagian pertama periode Persia (538 S.M-400 S.M). Seratus tahun lebih setelah Kerajaan Utara, Israel, ditaklukkan oleh Kerajaan Asyur, Kerajaan Selatan, Yehuda, pun jatuh ke tangan Kerajaan Babel. Bait Allah yang dibangun pada masa Salomo pun dihancurkan dan semua peralatan berharga diangkut pergi. Tujuh puluh tahun setelah kejatuhan Yerusalem, kerajaan Babel ditundukkan oleh Kerajaan Persia. Kekuatan dari Kerajaan Babel memang menurun dengan pesat setelah Raja Nebukadnezar meninggal pada tahun 562 SM. Kerajaan Persia pada waktu itu merupakan sebuah kekuatan baru yang menonjol kekuataannya di daerah Timur Tengah. Pendiri kerajaan itu adalah raja Koresy. Kerajaan ini terus memperluas wilayah kerajaannya, hingga akhirnya pada tahun 539 SM, Koresy berhasil menaklukkan Kerajaan Babel dan menguasai wilayahnya. Raja Koresy merupakan penguasa yang bijaksana. Ia mengizinkan bangsa-bangsa yang dibuang oleh Kerajaan Babel untuk kembali ke tanah airnya. Ia juga menghormati keagamaan dari bangsa yang berada di bawah kekuasaannya dan memberikan otonomi kepada penguasa daerah tersebut. Dalam sebuah dokumen yang diperkirakan berasal dari masa itu (Silinder Koresh), kebijaksanaan raja Persia digambarkan sebagai berikut: "Saya kembali ke kota-kota suci (ini) di seberang Tigris, yang tempat-tempat sucinya sudah lama menjadi puing-puing. Patung-patung yang (dulu) ada di dalamnya dan membangun bagi mereka tempat beribadat. Saya (juga) mengumpulkan semua penghuni (sebelumnya) dan memulihkan kebiasaan mereka." Akan tetapi, ia juga tetap memegang kendali pemerintahannya melalui para tentara Persia dan sistem pemerintahannya. Bersamaan dengan izin yang diberikan oleh raja Koresy terhadap para bangsa yang telah dibuang oleh Kerajaan Babel, bangsa Yahudi juga kembali ke Yehuda pada tahun 535 SM. Bukan hanya itu saja, raja Koresy juga memberikan dana untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Kepulangan kembali dan perbaikan ini dilaksanakan secara bertahap, saling terjalin dan terarah. Bait Allah berdiri di tengah-tengah kota Yerusalem dan di sekitarnya dikelilingi oleh tembok kota Yerusalem. Setelah buku ini, maka tamatlah kisah daripada Perjanjian Lama. Kaitan dengan kitab lain Kitab Nehemia merupakan kitab sejarah yang kedua setelah Kitab 1 dan 2 Tawarikh dan Kitab Ezra. Kitab Ezra–Nehemia dipercaya merupakan kelanjutan dari Kitab Tawarikh. Kitab ini termasuk dalam salah satu dari tiga kelompok besar dalam Alkitab Ibrani yang mengisahkan peristiwa-peristiwa beruntun dalam sejarah Israel. Kelompok pertama Kejadian–Bilangan menceritakan riwayat awal mula manusia sampai ketika bangsa Israel bersiap memasuki tanah Kanaan. Kelompok kedua Yosua–Raja-raja mengisahkan bangsa Israel setelah masuk ke Tanah Perjanjian sampai pada masa pembuangan Babel. Kelompok ketiga Tawarikh–Ezra–Nehemia) mengisahkan masa pemerintahan Raja Daud sampai usaha pembangunan kembali Yerusalem sesudah pembuangan. Dalam Alkitab Kristen, kitab Nehemia ditempatkan dalam urutan di antara Kitab Ezra dan Kitab Ester, karena mempunyai kaitan erat dengan kedua kitab tersebut. Ketiga kitab sejarah ini mencakup masa sekitar 100 tahun, yaitu antara tahun 536 SM - 432 SM. Ada dua periode utama yang tercatat di dalamnya: 536-516 SM (20 tahun), yaitu di bawah Bupati Zerubabel dan Imam Besar Yesua, Bait Suci dibangun kembali di Yerusalem setelah sejumlah umat Israel kembali dari pembuangan di Babel (Ezra 3-6). Dalam periode ini bekerja nabi-nabi Hagai dan Zakharia, yang masing-masing tercatat dalam Kitab Hagai dan Kitab Zakharia. 457-432 SM (25 tahun), yaitu di bawah Bupati Nehemia dan Imam Ezra, tembok kota Yerusalem dibangun kembali, dan Yerusalem dipulihkan sebagai kota berbenteng. Dalam periode ini nabi Maleakhi menyampaikan nubuat yang tercatat dalam Kitab Maleakhi. Kitab Nehemia mencatat hanya periode kedua, sedangkan Kitab Ester mencatat kedua periode di atas. Kitab Ester mencatat peristiwa yang terjadi di antara kedua periode tersebut. Lihat pula Esdras Perjanjian Lama Kitab Ezra Catatan Referensi Pranala luar Komentari Blenkinsopp, Joseph, "Ezra-Nehemiah: A Commentary" (Eerdmans, 1988) Coggins, R.J., "The Books of Ezra and Nehemiah" (Cambridge University Press, 1976) Ecker, Ronald L., "Ezra and Nehemiah" (Ecker's Biblical Web Pages, 2007) Fensham, F. Charles, "The books of Ezra and Nehemiah" (Eerdmans, 1982) Grabbe, L.L., "Ezra-Nehemiah" (Routledge, 1998) Throntveit, Mark A., "Ezra-Nehemiah" (John Knox Press, 1992) Lainnya Clements, R.E. (ed), "The World of Ancient Israel" (Cambridge University Press, 1989) Blenkinsopp, Joseph, "Judaism, the first phase" (Eerdmans, 2009) Garbini, G., "Myth and history in the bible" (Sheffield Academic Press, 2003) Grabbe, L.L., "A history of the Jews and Judaism in the Second Temple Period, Volume 1" (T&T Clark, 2004) Graham, M.P, and McKenzie, Steven L., "The Hebrew Bible today: an introduction to critical issues" (Westminster John Knox Press, 1998) Pakkala, Juha, "Ezra the scribe: the development of Ezra 7–10 and Nehemiah 8" (Walter de Gryter, 2004) Neh Ezra–Nehemia
1,652
3123
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab%20Amsal
Kitab Amsal
Kitab Amsal (disingkat Amsal; akronim Ams.; ) merupakan salah satu kitab pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Kitab Amsal merupakan bagian dari kelompok kitab-kitab puisi pada Perjanjian Lama Alkitab, dan juga merupakan salah satu dari tiga kitab puisi dalam kelompok Ketuvim pada Tanakh. Dalam Septuaginta Yunani, kitab ini disebut "Βιβλίον Παροιμία" (Biblíon Paromíai), yang diterjemahkan menjadi "Liber Proverbiorum" dalam Vulgata Latin. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, kitab ini disebut "Surat Amsal Salomo". Pengarang dari kumpulan amsal-amsal disebutkan secara jelas dalam kitab ini, meskipun kebenaran dari keberadaan beberapa tokoh tersebut dan bukti atas kebenaran kepengarangan amsal-amsal dari tokoh-tokoh lainnya tidak dapat ditemukan. Nama Kata "Amsal" dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari (ʾamṯāl), yang merupakan bentuk jamak dari مَثَل (maṯal, har. "kemiripan, umpama, perumpamaan, metafora, simile, pepatah, peribahasa, misal, contoh, pelajaran, model, pembelajaran"). Kata Arab ini berasal dari akar kata yang sama dengan kata dalam (masyal, har. "contoh, misal, perumpamaan, nasihat, pepatah, dongeng, kisah beramanah"). Bentuk status konstruktus jamak dari kata Ibrani tersebut, yaitu מִשְלֵי (misylei), menjadi nama kitab ini dalam Bahasa Ibrani. Nama tersebut berasal dari frasa מִשְׁלֵי שְׁלֹמֹה (mishlei syelomoh, har. "Amsal-amsal Salomo") yang terdapat dalam ayat-ayat , , dan . Kata מָשָׁל (masyal) diterjemahkan dalam Septuaginta Yunani menjadi παροιμία (paroimía, har. "kata kunci, pepatah, peribahasa, perumpamaan") atau bentuk jamaknya πaροιμίαι (paromíai). Kata Yunani tersebut berasal dari dari kata πάροιμος (pároimos, har. "pinggiran jalan, tetangga") dengan imbuhan pembentuk nomina abstrak feminin -ία (-ía). Kata ini kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin menjadi proverbium (har. "peribahasa, pepatah, penglihatan, perumpamaan"; proverbia), yang kemudian diserap menjadi proverb dalam bahasa Inggris. Isi Kitab Amsal singkatnya merupakan kumpulan dari amsal-amsal, yaitu sajak-sajak atau ucapan-ucapan ringkas yang berbentuk nasihat untuk mendidik manusia. Kitab ini ditulis dalam bentuk puisi yang artinya tersusun teratur. Karena Kitab Amsal ini terdiri dari 31 pasal, kitab ini mejadi kitab yang paling populer untuk menjadi acuan bacaan harian yang diulang-ulang setiap bulannya. Kitab Amsal berisi kumpulan tulisan dengan aneka ragam gaya yang berbeda-beda. Keanekaragaman gaya penulisan ini memberikan arti yang luas atas kata "amsal" atau "masyal". Karena "amsal" atau "masyal" berasal dari akar kata yang berarti "mirip" atau "menyerupai", sehingga kata ini awalnya mungkin berarti semacam "perumpamaan" atau "ibarat". Ayat-ayat penting Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. () Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. () Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. () Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang (). Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. (). Naskah sumber Naskah Masorah (bahasa Ibrani, abad ke-10 M) Septuaginta (bahasa Yunani; abad ke-3 SM) Naskah Laut Mati (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama: 4Q102 Proverbs 4Q103 Proverbs Perikop Judul perikop dalam Kitab Amsal menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Amsal hikmat Tujuan Amsal ini (1:1–7) Nasihat dan peringatan (1:8–19) Nasihat hikmat (1:20–33) Faedah dari pada menuntut hikmat (2:1–22) Berkat dari hikmat (3:1–26) Anjuran untuk berbuat baik (3:27–35) Nasihat untuk mencari hikmat (4:1–27) Nasihat mengenai perzinahan (5:1–23) Berbagai-bagai nasihat (6:1–19) Nasihat tentang perzinahan (6:20 – 7:27) Wejangan hikmat (8:1–36) Undangan hikmat dan undangan kebodohan (9:1–18) Kumpulan amsal-amsal Kumpulan amsal-amsal Salomo (10:1 – 22:6) Amsal-amsal orang bijak (22:17 – 24:34) Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia (25:1 – 29:27) Perkataan-perkataan Agur (30:1–33) Amsal-amsal untuk Lemuel dari ibunya (31:1–9) Puji-pujian untuk isteri yang cakap (31:10–31) Pengurutan pasal Alkitab Ibrani umumnya mengikuti urutan Naskah Masorah, tetapi Alkitab terjemahan bahasa Yunani Koine, yakni Septuaginta, yang berasal dari abad ke-3 SM memiliki urutan pasal-pasal Kitab Amsal yang sedikit berbeda. Alkitab Terjemahan Baru (TB) mengikuti urutan Naskah Masorah. Penomoran pasal yang digunakan di bawah ini berdasarkan penomoran pasal dalam Alkitab TB. Esyet Khayil Perikop Amsal 31:10–31 disebut sebagai Esyet Khayil (אֵשֶׁת־חַיִל, har. "Istri yang Cakap") merupakan puisi sebait yang berisi pujian untuk "istri yang cakap", yaitu penggambaran atas sifat-sifat istri yang "sempurna" atau "ideal" dalam Yahudi. Pada naskah-naskah sumber Ibraninya (seperti dalam Naskah Masorah), puisi ini merupakan salah satu dari sajak akrostik dalam Alkitab. Huruf awal dari setiap baris dalam bait puisi merangkum seluruh abjad Ibrani yang ada. Catatan Referensi Pranala luar Ams Salomo
704
3126
https://id.wikipedia.org/wiki/Protestanisme
Protestanisme
Protestanisme atau Kristen Protestan adalah cabang Kekristenan yang menganut akidah-akidah Reformasi Protestan, yakni pergerakan yang muncul pada abad ke-16 dengan tujuan mereformasi Gereja Katolik dari hal-hal yang dianggap sebagai kekeliruan, penyelewengan, dan ketidaksesuaian. Protestanisme menitikberatkan ajaran pembenaran orang-percaya oleh Allah di dalam iman semata-mata (sola fide), bukannya oleh iman beserta amal baik sebagaimana diajarkan Gereja Katolik; ajaran bahwa keselamatan datang berkat kasih karunia Allah atau merupakan "anugerah cuma-cuma" belaka (sola gratia); ajaran imamat am orang-percaya; dan ajaran bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kewibawaan bagi iman dan amalan Kristen (sola scriptura). Umat Protestan menolak doktrin supremasi paus yang diajarkan Gereja Katolik, dan menganut beragam pandangan menyangkut jumlah sakramen, kehadiran nyata Kristus di dalam Ekaristi, maupun hal ihwal tatanan gerejawi dan suksesi apostolik. Beberapa denominasi Protestan dan golongan Protestan nondenominasional lazimnya tidak menghiraukan perkara-perkara teologis tersebut, dan hanya fokus kepada persepsi mereka tentang ajaran-ajaran Kristen yang sudah gamblang di dalam Alkitab itu sendiri. Kelima solae Lutheran dan Kalvinis merangkum perbedaan-perbedaan akidah yang paling mendasar dengan Gereja Katolik. Dewasa ini, Protestanisme merupakan corak Kekristenan terbesar-kedua, dengan jumlah total pemeluk mencapai 800 juta sampai 1 miliar jiwa di seluruh dunia, atau kurang lebih 37% dari keseluruhan umat Kristen. Reformasi Protestan bermula di Kekaisaran Romawi Suci pada tahun 1517, tatkala Martin Luther menerbitkan Sembilan Puluh Lima Dalilnya sebagai reaksi terhadap penyelewengan-penyelewengan dalam penjualan indulgensi oleh Gereja Katolik, yang dimaksudkan sebagai pemberian remisi hukuman temporer atas dosa-dosa kepada pembelinya. Meskipun demikian, istilah protestan dipetik dari surat protes yang dilayangkan pangeran-pangeran Lutheran Jerman pada tahun 1529 untuk menggugat maklumat Rapat Negara di Speyer yang membidatkan ajaran-ajaran Martin Luther. Pada abad ke-16, mazhab Lutheran menyebar dari Jerman ke Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Islandia. Mazhab Kalvinis disebarluaskan di Jerman, Hongaria, Belanda, Skotlandia, Swiss, dan Prancis oleh para reformator Protestan seperti Yohanes Kalvin, Huldrych Zwingli, dan John Knox. Pemisahan politis gereja Inggris dari Takhta Suci pada masa pemerintahan Raja Henry VIII memunculkan mazhab Anglikan, yang melibatkan Inggris dan Wales ke dalam pergerakan Reformasi Protestan di Eropa Daratan, di bawah kepemimpinan Thomas Cranmer, reformator yang berjasa menempa doktrin dan jati diri mazhab Anglikan. Umat Protestan telah mengembangkan secara ekstensif suatu budaya khas yang sudah banyak bermanfaat di bidang pendidikan, humaniora dan ilmu pengetahuan, politik dan tatanan sosial, ekonomi dan kesenian, maupun berbagai bidang lain. Alih-alih merupakan suatu struktur tunggal seperti Gereja Katolik, Kristen Ortodoks Timur, maupun Kristen Ortodoks Oriental, Protestanisme merupakan suatu kemajemukan, lantaran terbagi-bagi menjadi banyak denominasi berdasarkan teologi dan eklesiologi, Umat Protestan menganut konsep gereja tak kasatmata, bertolak belakang dengan Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, Gereja-Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Asyuri di Timur, dan Gereja Purba di Timur, yang masing-masing menganggap dirinya sendiri sebagai satu-satunya Gereja sejati, yakni "satu Gereja sejati" yang didirikan Yesus Kristus (kendati denominasi-denominasi Protestan tertentu, termasuk denominasi Lutheran bersejarah, juga menganut pendirian yang sama). Beberapa denominasi Protestan memiliki ruang lingkup dan keanggotaan yang mendunia, tetapi denominasi-denominasi Protestan selebihnya tersekat di satu negara saja. Mayoritas umat Protestan tergolong di dalam segelintir rumpun denominasi Protestan yang ada, yaitu Advent, Anabaptis, Anglikan atau Episkopal, Baptis, Kalvinis atau Gereformir, Lutheran, Metodis, Moravian, Serikat Persaudaraan Plymouth, Presbiterian, dan Serikat Handai-Tolan. Gereja-gereja nondenominasional, karismatik, dan independen juga sedang tumbuh, dan merupakan bagian penting dari Protestanisme. Terminologi Protestan Keenam Pangeran-Elektor Kekaisaran Romawi Suci dan kepala-kepala pemerintahan dari empat belas kota kekaisaran merdeka, yang melayangkan protes (atau keberatan) terhadap maklumat Rapat Negara di Speyer tahun 1529, adalah orang-orang pertama yang disebut Protestan. Maklumat tersebut mementahkan konsesi-konsesi bagi umat Lutheran yang sudah ditetapkan atas persetujuan Kaisar Karel V tiga tahun sebelumnya. Meskipun mula-mula murni bersifat politis, istilah protestan (pemrotes) kemudian hari mengalami perluasan makna dan dipakai untuk menyifatkan anggota jemaat Kristen Barat mana pun yang menganut akidah-akidah pokok Protestan. Seorang Protestan adalah pengikut salah satu dari sekian banyak badan Kristen yang terpisahkan dari Gereja Roma pada zaman Reformasi Protestan, atau pengikut salah satu kelompok turunan dari badan-badan tersebut. Pada zaman Reformasi, istilah protestan jarang sekali dipakai di luar gelanggang politik Jerman. Orang-orang yang terlibat di dalam pergerakan agamawi menggunakan istilah injili (). Uraian lengkapnya dapat dibaca di bawah. Lambat laun protestan menjadi istilah yang umum, yakni sebutan bagi siapa saja yang menceburi pergerakan Reformasi Protestan di kawasan penutur bahasa Jerman. Istilah protestan pada akhirnya dipakai golongan Lutheran, kendati Martin Luther sendiri bersikeras bahwa hanya istilah Kristen atau injili yang pantas dijadikan sebutan bagi orang-orang yang mengaku beriman kepada Kristus. Umat Protestan Prancis dan Swiss lebih menyukai istilah gereformir (), yang menjadi sebutan alternatif, netral, dan populer bagi golongan Kalvinis. Injili Kata injili (), yang mengacu kepada injil, secara luas digunakan sebagai sebutan bagi orang-orang yang terlibat di dalam pergerakan agamawi di kawasan penutur bahasa Jerman pada tahun 1517. Injili masih menjadi istilah kesukaan beberapa denominasi bersejarah di dalam mazhab Lutheran, Kalvinis, dan Persatuan (Lutheran dan Kalvinis) di Eropa, maupun pihak-pihak yang erat kaitannya dengan denominasi-denominasi tersebut. Di atas segala-galanya, istilah injili dipakai badan-badan Protestan di kawasan penutur bahasa Jerman, misalnya Gereja Injili di Jerman. Ada dua kata Jerman yang diterjemahkan menjadi "injili" di dalam bahasa Indonesia, yaitu evangelisch dan evangelikal. Di dalam bahasa Jerman, kata evangelisch berarti Protestan, sementara kata evangelikal (dari kata Inggris evangelical) digunakan untuk menyifatkan gereja-gereja yang dijiwai semangat pergerakan Injili. Kata evangelical di dalam bahasa Inggris biasanya dipakai untuk menyifatkan gereja-gereja Protestan Injili, dan oleh karena itu hanya mengacu kepada bagian tertentu dari Protestanisme, alih-alih mengacu kepada Protestanisme secara keseluruhan. Istilah Inggris ini dicetuskan golongan Puritan, cikal bakal pergerakan Injili, dan kemudian hari terbawa sampai ke Amerika Serikat. Martin Luther tidak pernah menyukai istilah Lutheran. Dia lebih suka memakai istilah evangelisch, dari kata Yunani ewanggelion, yang berarti "kabar baik", yaitu "injil". Para pengikut Yohanes Kalvin, Huldrych Zwingli, dan teolog-teolog lain yang erat kaitannya dengan mazhab Kalvinis pun ikut memakai istilah injili. Untuk membedakan kedua kelompok injili tersebut, pihak-pihak lain mulai menyebut yang satu sebagai Lutheran Injili dan yang lain sebagai Kalvinis Injili. Dengan cara yang sama, istilah ini lekat pula dengan kelompok-kelompok arus utama lainnya, contohnya Metodis Injili. Seiring bergulirnya waktu, kata injili ditinggalkan orang. Golongan Lutheran mulai memakai istilah Lutheran pada pertengahan abad ke-16 untuk membedakan dirinya dari kelompok-kelompok lain, misalnya golongan Filipis dan golongan Kalvinis. Reformatoris Istilah reformatoris (), yang berarti "bersifat reformasi" atau "berkenaan dengan reformasi", dipakai sebagai alternatif bagi istilah injili () di Jerman. Reformatoris tidak sama dengan gereformir (, , ), yang berarti "tereformasi" dan mengacu kepada gereja-gereja yang dijiwai gagasan-gagasan Yohanes Kalvin, Huldrych Zwingli, dan teolog-teolog Kalvinis lainnya. Istilah yang diturunkan dari kata "reformasi" ini muncul kira-kira bersamaan dengan istilah injili (tahun 1517) dan protestan (tahun 1529). Teologi Akidah pokok Banyak ahli di bidang ini berusaha menentukan prasyarat yang harus dipenuhi sebuah denominasi Kristen agar dapat disebut sebagai bagian dari Protestanisme. Menurut suatu konsensus umum yang disetujui oleh sebagian besar dari mereka, sebuah denominasi Kristen dapat dianggap Protestan jika mengamini tiga akidah pokok Protestanisme berikut ini. Alkitab semata-mata Akidah yang diutamakan oleh Martin Luther ini adalah keimanan kepada Alkitab sebagai sumber kewibawaan tertinggi bagi gereja. Gereja-gereja Reformasi terdahulu mengamalkan cara membaca kitab suci secara kritis tetapi khusyuk, dan menjunjung Alkitab sebagai sumber kewibawaan yang lebih tinggi daripada tradisi gereja. Maraknya penyelewengan di dalam Gereja Barat sebelum Reformasi Protestan mendorong para reformator untuk menolak banyak tradisi Gereja Barat. Pada awal abad ke-20, muncul kebiasan membaca dan memahami Alkitab secara kurang kritis di Amerika serikat, yang melahirkan penafsiran kitab suci "fundamentalis". Golongan fundamentalis Kristen membaca Alkitab sebagai Firman Allah yang "mustahil keliru dan tanpa kekeliruan" sebagaimana yang diimani umat Katolik, Ortodoks Timur, Anglikan, dan Lutheran, tetapi menafsirkannya secara harfiah tanpa menggunakan metode kritis-historis. Sehubungan dengan doktrin ini, golongan Metodis dan Anglikan tidak sehaluan dengan golongan Lutheran dan Kalvinis, karena mereka mengajarkan doktrin prima scriptura, yakni keyakinan bahwa kitab suci adalah sumber utama bagi doktrin Kristen, tetapi "tradisi, pengalaman, dan akal budi" dapat menyuburkan agama Kristen sepanjang masih selaras dengan Alkitab (Alkitab Protestan). "Kekristenan Alkitab", yang berfokus kepada telaah Alkitab secara mendalam, merupakan ciri khas dari sebagian besar golongan Protestan, bertolak belakang dengan "Kekristenan Gereja", yang diwakili tradisi Katolik dan Ortodoks. Meskipun demikian, golongan Handai-Tolan dan Pentakosta menitikberatkan Roh Kudus dan kedekatan pribadi dengan Allah. Pembenaran oleh iman semata-mata Akidah ini adalah keyakinan bahwa orang-percaya dibenarkan, atau diampuni dosa-dosanya, semata-mata lantaran beriman kepada Kristus, bukannya lantaran beriman dan beramal baik. Bagi umat Protestan, amal baik merupakan konsekuensi wajib, bukan sebab dari pembenaran. Meskipun berakidah pembenaran oleh iman semata-mata, ada pendirian bahwa iman tersebut bukanlah nuda fides. Yohanes Kalvin menjelaskan bahwa "iman semata yang membenarkan, akan tetapi iman yang membenarkan itu tidaklah berdiri sendiri, sama seperti panas matahari sajalah yang menghangati bumi, akan tetapi di dalam matahari panas itu tidaklah sendirian, lantaran tunak disertai cahaya." Umat Lutheran dan Kalvinis tidak sejalan dengan umat Metodis dalam memahami doktrin ini. Imamat am orang-percaya Imamat am orang-percaya mengisyaratkan hak dan kewajiban umat Kristen awam bukan hanya untuk membaca Alkitab di dalam bahasa sehari-hari, melainkan juga untuk mengambil bagian di dalam penyelenggaraan Gereja dan segala urusan publik Gereja. Akidah ini bertolak belakang dengan tatanan hierarkis yang menempatkan intisari dan wewenang Gereja di dalam suatu imamat ekslusif, dan yang menjadikan imam-imam tertahbis sebagai pengantara yang perlu ada di antara Allah dan umat. Imamat am orang-percaya tidak sama dengan konsep imamat segenap umat-beriman, yang tidak memberikan hak kepada orang-orang pribadi untuk menafsirkan Alkitab sendiri-sendiri di luar dari komunitas Kristen secara keseluruhan, karena imamat am orang-percaya justru membuka peluang semacam itu. Ada sarjana-sarjana yang mengatakan bahwa doktrin ini cenderung merangkum semua pembedaan di dalam gereja di bawah satu entitas rohaniah tunggal. Kalvin menyebut imamat am orang-percaya sebagai ungkapan hubungan orang-percaya dengan Allahnya, yang mencakup kemerdekaan bagi seorang Kristen untuk datang kepada Allah melalui Kristus tanpa pengantaraan manusia. Ia juga menandaskan bahwa akidah ini mengakui Kristus sebagai nabi, imam, dan raja, dan bahwasanya imamat Kristus dibagikan kepada umatnya untuk dimiliki bersama-sama dengannya. Tritunggal Umat Protestan yang mengamini Syahadat Nikea mengimani tiga pribadi (Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus) sebagai satu Allah. Gerakan-gerakan yang muncul kira-kira bersamaan dengan Reformasi Protestan, tetapi bukan bagian dari Protestanisme (misalnya Unitarianisme), menolak Tritunggal. Penolakan inilah yang kadang-kadang dijadikan alasan oleh berbagai pengamat untuk mengecualikan golongan Universalisme Unitarian, Pentakosta Keesaan, dan gerakan-gerakan lainnya dari Protestanisme. Unitarianisme terus bertahan sampai sekarang, terutama di Transilvania, Inggris, dan Amerika Serikat. Lima solae Lima solae adalah lima frasa (atau semboyan) dalam bahasa Latin yang tercetus pada zaman Reformasi Protestan dan merangkum akidah-akidah pokok para reformator yang berseberangan dengan ajaran Gereja Katolik pada masa itu. Kata Latin sola berarti "semata-mata", "saja", atau "tunggal". Pemakaian frasa-frasa tersebut sebagai rangkuman ajaran bermula pada zaman Reformasi Protestan, bersendikan asas-induk sola scriptura (oleh kitab suci semata-mata) Lutheran dan Kalvinis. Asas sola scriptura mengandung empat doktrin pokok mengenai Alkitab, yaitu bahwasanya ajaran Alkitab diperlukan demi beroleh kesematan (Alkitab itu diperlukan); bahwasanya semua ajaran yang diperlukan demi beroleh keselamatan semata-mata bersumber dari Alkitab (Alkitab itu sudah memadai); bahwasanya segala sesuatu yang diajarkan di dalam Alkitab itu benar (Alkitab itu tanpa kekeliruan); dan bahwasanya, oleh Roh Kudus yang mengatasi dosa, orang-percaya dapat membaca dan memahami kebenaran dari Alkitab itu sendiri, sekalipun memahami Alkitab itu sukar, sehingga sarana-sarana yang sering kali dipakai untuk menuntun setiap orang-percaya menuju ajaran yang benar adalah saling bertukar pikiran di dalam gereja (Alkitab itu sudah gamblang). Diperlukannya Alkitab dan tidak adanya kekeliruan di dalam Alkitab merupakan gagasan-gagasan yang sudah mapan, sehingga hanya sedikit menuai kritik, kendati kemudian hari dijadikan pokok pedebatan oleh pihak luar pada Abad Pencerahan. Yang paling menghebohkan pada masa itu adalah gagasan bahwa siapa pun boleh begitu saja mengambil dan mempelajari Alkitab secukupnya demi beroleh keselamatan. Meskipun menaruh perhatian besar kepada eklesiologi (doktrin tentang bagaimana gereja bekerja sebagai sebuah badan), para reformator tidak sepaham mengenai proses penerapan kebenaran-kebenaran kitab suci di dalam kehidupan orang-percaya, dibanding gagasan Katolik bahwa orang-orang tertentu di dalam Gereja, atau gagasan-gagasan yang sudah cukup lama bercokol, memiliki status istimewa untuk memberikan pengertian akan isi kitab suci. Asas pokok yang kedua, sola fide (oleh iman semata-mata), menyatakan bahwa keimanan kepada Kristus saja sudah memadai demi beroleh keselamatan dan pembenaran kekal. Meskipun didalikan dari kitab suci, dan oleh karena itu secara logis merupakan konsekuensi dari asas sola scriptura, asas ini merupakan asas yang menuntun kiprah Luther maupun para reformator terkemudian. Karena sola scriptura menempatkan Alkitab sebagai satu-satunya sumber ajaran, sola fide menyarikan pokok pikiran dari ajaran hendak dikaji kembali oleh para reformator, yaitu hubungan pribadi yang akrab dan bersifat langsung di antara Kristus dan orang-percaya, itulah sebabnya para reformator bersikukuh bahwa kiprah mereka bersifat Kristosentris. Sebagai bentuk pernyataan, sola-sola selebihnya baru muncul kemudian hari, akan tetapi gagasan yang diwakilinya juga merupakan bagian dari Reformasi Protestan terdahulu. Solus Christus: Kristus semata-mata Dogma tentang Paus selaku kepala Gereja di dunia mewakili Kristus, konsep tentang amal perbuatan yang dijadikan berpahala oleh Kristus, dan gagasan Katolik tentang khazanah pahala Kristus dan orang-orang kudusnya, disifatkan umat Protestan sebagai penyangkalan bahwa Kristus adalah satu-satunya pengantara Allah dengan manusia. Di lain pihak, umat Katolik mempertahankan pemahaman tradisional Yahudi tentang perkara-perkara tersebut, dan membenarkan pendirian mereka dengan merujuk kepada konsensus sedunia tradisi Kristen. Sola Gratia: Kasih karunia semata-mata Umat Protestan beranggapan bahwa keselamatan seseorang menurut Gereja Katolik bergantung kepada kasih karunia Allah dan pahala amal perbuatannya. Para reformator berdalil bahwa keselamatan adalah anugerah Allah (yaitu tindakan kasih karunia Allah yang cuma-cuma), yang disalurkan oleh Roh Kudus berkat karya penebusan Yesus Kristus semata-mata. Oleh karena itu mereka berpendapat bahwa seorang pendosa tidak diterima Allah lantaran perubahan yang dikerjakan kasih karunia Allah di dalam diri orang-percaya itu, dan bahwasanya orang-percaya itu diterima Allah tanpa memandang pahala amal perbuatannya, karena tidak seorangpun yang layak beroleh keselamatan. Soli Deo Gloria: Kemuliaan bagi Allah semata-mata Segala kemuliaan hanya pantas diberikan kepada Allah, lantaran keselamatan hanya terwujud berkat kehendak dan tindakan-Nya, bukan hanya anugerah karya penebusan-dosa yang sungguh-sungguh memadai oleh Yesus di atas kayu salib, melainkan juga anugerah keimanan akan karya penebusan-dosa itu yang dicetuskan di dalam hati orang-percaya oleh Roh Kudus. Para reformator yakin bahwa umat manusia, bahkan orang-orang kudus yang dikanonisasi Gereja Katolik, paus-paus, dan hierarki gerejawi, tidak layak dipermuliakan. Kehadiran Kristus di dalam Ekaristi Pergerakan Protestan mulai terpecah menjadi beberapa cabang berlainan pada pertengahan abad ke-16. Salah satu sebab utamanya adalah perbedaan paham mengenai Perjamuan Kudus. Umat Protestan yang terdahulu menolak dogma transubstansiasi Katolik, yang mengajarkan bahwa roti dan anggur yang digunakan di dalam upacara Misa kehilangan hakikat alamiahnya pada saat diubah menjadi tubuh, darah, jiwa, dan keilahian Kristus. Golongan-golongan Protestan berbeda pandangan satu sama lain mengenai kehadiran Kristus maupun tubuh dan darahnya di dalam Komuni Kudus. Golongan Lutheran berpendirian bahwa di dalam Perjamuan Kudus, tubuh dan darah Kristus hadir "di dalam, bersama-sama, dan di balik rupa" roti dan anggur bagi semua orang yang menyantap dan meminumnya, yakni doktrin yang disebut persatuan sakramental di dalam Formula Kesehatian (). Allah dengan tulus ikhlas menawarkan pengampunan dosa dan keselamatan kekal kepada semua orang yang menyambut sakramen itu. Golongan Kalvinis menitikberatkan kehadiran rohaniah nyata, atau kehadiran sakramental Kristus, dengan mengatakan bahwa sakramen Perjamuan Kudus adalah kasih karunia yang menguduskan, yang melaluinya orang-percaya yang terpilih tidak betul-betul mengambil bagian dalam menyantap Kristus, akan tetapi Kristus sekadar hadir bersama dengan roti dan anggur, bukan di dalam roti dan anggur. Golongan Kalvinis menyangkal pernyataan golongan Lutheran bahwa semua penyambut komuni, baik orang-percaya maupun orang yang tidak percaya, dengan mulutnya menyambut tubuh dan darah Kristus di dalam roti dan anggur sakramen Perjamuan Kudus, tetapi menegaskan bahwa Kristus dipersatukan dengan orang-percaya melalui iman, yang kepada iman itu Perjamuan Kudus merupakan suatu bantuan yang lahiriah dan kasatmata. Yohanes Kalvin juga menitikberatkan kehadiran nyata Kristus oleh Roh Kudus sepanjang penyelenggaraan Perjamuan Kudus. Pandangan semacam ini kerap disebut kehadiran dinamis. Golongan Anglikan dan golongan Metodis menolak mendefinisikan kehadiran Kristus di dalam Ekaristi, dan lebih suka membiarkannya tetap menjadi suatu misteri. Buku-buku doa menyifatkan roti dan anggur sebagai tanda yang lahiriah dan kasatmata dari kasih karunia yang batiniah dan rohaniah, yaitu tubuh dan darah Kristus. Meskipun demikian, kalimat-kalimat di dalam liturgi-liturgi mereka mengisyaratkan bahwa orang dapat saya menganut keyakinan akan kehadiran nyata sekaligus keyakinan akan kehadiran rohaniah dan sakramental. Sebagai contoh, "... dan Engkau telah memberi kami makan makanan rohani di dalam sakramen tubuh dan darah-Nya;" "...makanan rohani tubuh dan darah termulia Putra-Mu, Juru Selamat kami, Yesus Kristus, dan untuk meneguhkan kami di dalam misteri-misteri kudus ini..." Buku Doa Umum Amerika, 1977, hlmn. 365–366. Golongan Anabaptis, yang menganut suatu simplifikasi populer dari pandangan Zwingli, tanpa menghiraukan segala kerumitan teologis yang diuraikan di atas, dapat saja memandang Perjamuan Kudus sekadar sebagai lambang kebersamaan iman para peserta perjamuan, sebagai peringatan fakta-fakta penyaliban, maupun sebagai pengingat akan kebersamaan mereka sebagai tubuh Kristus (yakni pandangan yang disebut memorialisme). Sejarah Prareformasi Salah seorang tokoh yang paling dahulu disanjung sebagai perintis Protestanisme adalah Yovinianus, mantan rahib yang hidup pada abad ke-4 Masehi. Yovinianus mencerca monastisisme dan asketisme, serta meyakini bahwa orang-percaya yang sudah diselamatkan tidak bakal dapat dikalahkan setan. Pada abad ke-9, teolog Gottschalk dari Orbais dibidatkan Gereja Katolik. Gottschalk meyakini bahwa keselamatan dari Yesus bersifat terbatas, dan penebusan Yesus hanya diperuntukkan bagi orang-terpilih. Teologi Gottschalk merintis jalan bagi Reformasi Protestan. Ratramnus juga membela teologi Gottschalk dan menyangkal kehadiran nyata Kristus di dalam Ekaristi. Kemudian hari, karya tulisnya turut memengaruhi Reformasi protestan. Klaudius dari Turin pada abad ke-9 pun sudah menganut gagasan-gagasan khas Protestan, misalnya sola fide dan penolakan terhadap supremasi Petrus. Pada akhir dasawarsa 1130-an, Arnaldo da Brescia, seorang imam tarekat di Italia, menjadi salah seorang teolog pertama yang berusaha mereformasi Gereja Katolik. Sesudah ia wafat, ajaran-ajarannya mengenai kemiskinan apostolik diamalkan golongan Arnoldis, dan kemudian hari dianut golongan Waldensian dan golongan Fraticelli, kendati tidak ada lagi karya tulis Arnaldo yang tersisa sesudah ajarannya dibidatkankan secara resmi. Pada awal dasawarsa 1170-an, Pierre Vaudès membentuk golongan Waldensian. Ia menganjurkan tafsir Injil yang memicu sengketa dengan Gereja Katolik. Pada tahun 1215, golongan Waldensian dinyatakan sebagai golongan ahli-bidat sehingga terancam dianiaya. Meskipun demikian, golongan Waldensian terus bertahan hidup sampai sekarang di Italia sebagai bagian dari rumpun Kalvinis. Pada dasawarsa 1370-an, John Wycliffe, imam dan teolog Oxford yang kemudian hari dijuluki "Bintang Timur Reformasi", memulai kiprahnya sebagai tokoh reformator Inggris. Ia menolak kewenangan paus atas pemerintah sekuler, menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris sehari-hari, dan mengotbahkan reformasi yang bersifat antirohaniwan dan bersendikan Alkitab. Penolakannya terhadap ajaran kehadiran nyata ilahi di dalam roti dan anggur Ekaristi merintis jalan bagi gagasan-gagasan serupa yang kelak dicetuskan Huldrych Zwingli pada abad ke-16. Para pengagum Wycliffe kemudian hari disebut golongan "Lollardi". Pada dasawarsa pertama abad ke-15, Jan Hus, seorang profesor sekaligus imam Katolik di Ceko yang dipengaruhi karya-karya tulis John Wycliffe, membentuk golongan Husite. Ia gencar mengajak orang-orang untuk bergabung dengan denominasi reformatoris Bohemia yang dibentuknya, dan akhirnya diekskomunikasi dan dihukum bakar hidup-hidup di tiang pancang pada tahun 1415 oleh pemerintah sekuler di Konstanz, praja Kepangeranan Keuskupan Konstanz, karena bersikeras menganut bidat dan tidak mau bertobat meninggalkannya. Sesudah Jan Hus dihukum mati, timbul pemberontakan. Golongan Husite mampu mematahkan gempuran lima Perang Salib beruntun yang dilancarkan paus terhadap mereka. Kemudian hari, golongan Husite mengalami perpecahan akibat sengketa teologis. Muncul golongan Kalisnici yang bersikeras agar baik roti maupun anggur diterimakan kepada umat di dalam perayaan Ekaristi. Pecahan besar lainnya adalah golongan Taborite, yang melawan golongan Kalisnici dalam Pertempuran Lipany pada masa Perang Husite. Ada dua kubu di dalam golongan Husite, yakni kubu moderat dan kubu radikal. Pecahan-pecahan Husite lainnya yang lebih kecil dan bersifat kedaerahan di Bohemia antara lain adalah golongan Adamite, golongan Orebite, golongan Yatim-Piatu, dan golongan Orang-Praha. Perang Husite berakhir dengan kemenangan di pihak Kaisar Sigismund, sekutu-sekutu Katoliknya, dan golongan Husite moderat, serta kekalahan di pihak golongan Husite radikal. Ketegangan muncul tatkala Perang Tiga Dasawarsa merembet ke Bohemia pada tahun 1620. Baik golongan Husite moderat maupun golongan Husite radikal kian lama kian ditindas oleh angkatan perang Katolik dan angkatan perang Kaisar Romawi Suci. Pada abad ke-14, sebuah kelompok tasawuf Jerman yang disebut Gottesfreunde mengecam Gereja katolik dan segala kebobrokannya. Banyak pimpinan mereka yang dihukum mati akibat menyerang Gereja Katolik. Mereka percaya bahwa Allah akan segera menghakimi gereja. Gottesfreunde merupakan pergerakan umat awam demokratis dan perintis Reformasi Protestan yang sangat mengutamakan kekudusan dan ketakwaan, Semenjak tahun 1475, Girolamo Savonarola, seorang padri Dominikan Italia, menyerukan pembaharuan Kristen. Kemudian hari Martin Luther membaca beberapa karya tulisnya serta memujinya sebagai martir dan pelopor yang mencetuskan gagasan-gagasan menyangkut iman dan kasih karunia yang merintis jalan bagi doktrin sola fide Luther. Beberapa pengikut Jan Hus membentuk Unitas Fratrum (Persatuan Saudara Seiman), yang diperbaharui di bawah kepemimpinan Bupati Nicolaus von Zinzendorf di Herrnhut, Sachsen, pada tahun 1722, sesudah nyaris musnah dalam Perang Tiga Dasawarsa dan Kontrareformasi (Reformasi Katolik). Dewasa ini, Unitas Fratrum lazim disebut gereja Moravian, dan disebut Herrnhuter Brüdergemeine di Jerman. Pada abad ke-15, muncul tiga orang teolog Jerman perintis Reformasi Protestan, yakni Wessel Gansfort, Johann Ruchrat von Wesel, dan Johannes von Goch. Mereka sudah menganut gagasan-gagasan seperti predestinasi, sola scriptura, dan gereja tak kasatmata, menyangkal pandangan Katolik Roma mengenai pembenaran dan wewenang Sri Paus, serta mempertanyakan monastisisme. Wessel Gansfort juga menyangkal transubstansiasi dan merintis jalan bagi pandangan Lutheran tentang pembenaran oleh iman semata-mata. Reformasi Reformasi Protestan dimunculkan sebagai upaya untuk mereformasi Gereja Katolik. Pada tanggal 31 Oktober 1517, yakni pada hari umat Kristen memperingati Malam Semua Orang Kudus, konon Martin Luther memakukan naskah Sembilan Puluh Lima Dalil atau Gugatan terhadap Kuasa Indulgensi pada daun pintu Gereja Semua Orang Kudus di Wittenberg. Naskah tersebut berisi penjabaran berbagai macam penyelewengan Gereja Katolik, baik yang berkaitan dengan doktrin maupun yang berkaitan dengan amalan, teristimewa penjualan indulgensi. Sembilan Puluh Lima Dalil menggugat dan mengecam banyak aspek dari Gereja maupun lembaga kepausan, antara lain soal purgatorium, penghakiman khusus, dan wewenang paus. Kemudian hari Martin Luther juga menghasilkan karya-karya tulis menentang devosi Katolik kepada Perawan Maria, perantaraan orang-orang kudus, devosi kepada orang-orang kudus, kewajiban selibat bagi kaum rohaniwan, monastisisme, wewenang paus, hukum gerejawi, sensor dan ekskomunikasi, peran para pemimpin sekuler di dalam kehidupan beragama, hubungan Kekristenan dengan hukum, amal baik, dan sakramen-sakramen. Reformasi Protestan merupakan kemenangan bagi literasi dan mesin cetak yang baru saja diciptakan oleh Johannes Gutenberg. Terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Jerman yang dikerjakan Luther merupakan tonggak sejarah penyebarluasan literasi, serta merangsang pencetakan dan distribusi buku-buku maupun selebaran-selebaran agamawi. Sejak tahun 1517, selebaran-selebaran agamawi membanjiri Eropa. Sesudah paus mengekskomunikasi Martin Luther dan mengutuk Reformasi Protestan, kiprah dan karya-karya tulis Yohanes Kalvin berjasa memunculkan suatu konsensus-longgar di antara berbagai kelompok di Swiss, Skotlandia, Hongaria, Jerman, dan lain-lain. Selepas peristiwa pengusiran Pangeran-Uskup Jenewa pada tahun 1526, dan kegagalan yang dialami reformator Guillaume Farel di Bern, Yohanes Kalvin diminta mengerahkan kemahirannya dalam berorganisasi yang ia kuasai semenjak duduk di bangku kuliah ilmu hukum untuk menegakkan ketertiban di kota Jenewa. Ordonansi Tahun 1541 yang dikeluarkannya mencakup suatu kerjasama dalam penyelenggaraan urusan gereja dengan sidang majelis pemerintahan kota dan konsistori demi menegakkan akhlak mulia di dalam segala segi kehidupan masyarakat. Sesudah Akademi Jenewa berdiri pada tahun 1559, Jenewa menjadi ibu kota tidak resmi pergerakan Protestan, kota yang memberikan suaka kepada orang-orang Prostestan dari seluruh Eropa yang terbuang dari negeri asal mereka, dan mendidik mereka menjadi misionaris-misionaris Kalvinis. Akidah Protestan terus menyebar sesudah Yohanes Kalvin wafat pada tahun 1563. Protestanisme juga menyebar dari daerah-daerah di Jerman ke Prancis, tempat umat Protestan dijuluki golongan Huguenot (suatu istilah yang agak sukar dijelaskan asal usulnya). Yohanes Kalvin masih terus memperhatikan urusan-urusan agamawi Prancis dari markasnya di Jenewa. Ia secara teratur melatih gembala-gembala jemaat untuk memimpin jemaat-jemaat Protestan di Prancis. Meskipun ditindas dan dianiaya, mazhab Kalvinis terus bertumbuh di Prancis, memikat hati orang-orang yang tersingkirkan oleh sikap tegar tengkuk dan berpuas diri Gereja Katolik. Protestanisme di Prancis lambat laun mulai bersifat politis, yang tampak semakin jelas ketika orang-orang dari kalangan bangsawan berpindah keyakinan ke Protestan pada dasawarsa 1550-an. Perkembangan ini pada akhirnya memicu serangkaian konflik yang disebut Perang Agama Prancis. Perang-perang saudara ini semakin berkobar ketika Raja Henri II tiba-tiba mangkat pada tahun 1559. Kekejaman dan kengerian menjadi hal yang lumrah pada masa itu, dan mencapai puncaknya ketika terjadi peristiwa Pembantaian Hari Santo Bartolomeus pada bulan Agustus 1572, tatkala kubu Katolik membantai 30.000 sampai 100.000 orang Huguenots di seluruh Prancis. Perang Agama Prancis baru usai sesudah Raja Henri IV mengeluarkan Maklumat Nantes, yang menjanjikan toleransi resmi terhadap golongan minoritas Protestan, tetapi disertai pembatasan-pembatasan yang sangat ketat. Kristen Katolik tetap menjadi agama resmi negara Prancis, dan nasib umat Protestan Prancis kian lama kian terpuruk selama satu abad berikutnya. Keterpurukan ini mencapai puncaknya ketika Raja Louis XIV mengeluarkan Maklumat Fontainebleau, yang membatalkan Maklumat Nantes dan sekali lagi menetapkan Kristen Katolik sebagai satu-satunya agama yang sah. Sebagai tanggapan terhadap Maklumat Fontainebleau, Pangeran-Elektor Brandenburg, Friedrich Wilhelm I, mengeluarkan Maklumat Potsdam, yang memberikan izin bebas masuk kepada para pengungsi Huguenot. Menjelang akhir abad ke-17, banyak orang Huguenot mengungsi ke Inggris, Belanda, Prusia, Swiss, maupun daerah-daerah koloni Inggris dan Belanda di seberang samudra. Dewasa ini masih ada komunitas Protestan Prancis yang cukup besar di daerah Cévennes. Sebagaimana di Jerman, di Swiss pun muncul pergerakan reformasi di bawah kepemimpinan Huldrych Zwingli, seorang sarjana dan imam Katolik yang berhijrah ke Zürich pada tahun 1518. Meskipun pergerakan di Jerman dan pergerakan di Swiss sehaluan dalam banyak pokok bahasan teologi, ada beberapa perbedaan yang tak kunjung terjembatani, sehingga kedua pergerakan itu tetap terpisah. Kepahitan yang sudah lama menjadi sekat pemisah di antara praja-praja Jerman dan Konfederasi Swiss memunculkan perdebatan tentang seberapa banyak gagasan Zwingli yang ia petik dari ajaran-ajaran Luther. Pangeran-Elektor Hessen, Philipp I, melihat ada peluang untuk membentuk aliansi Zwingli-Luther, lantas mempertemukan kedua tokoh tersebut di purinya pada tahun 1529. Pertemuan yang sekarang disebut Kolokium Marburg ini justru terkenal karena gagal merukunkan Zwingli dan Luther. Keduanya tidak berhasil mencapai satu pun kata mufakat, lantaran berbeda pendapat mengenai satu doktrin utama. Pada tahun 1534, Raja Henry VIII meniadakan semua yurisdiksi paus di Inggris karena Sri Paus tidak bersedia menganulir perkawinannya dengan Catalina de Aragón (lantaran pertimbangan politik yang melibatkan Kaisar Romawi Suci). Keputusan sang raja membuka pintu bagi masuknya gagasan-gagasan pembaharuan gereja. Pendirian para reformator di Gereja Inggris, yang kadang-kadang condong kepada tradisi purba Katolik dan kadang-kadang pula condong kepada akidah-akidah Kalvinis, sedikit demi sedikit berkembang menjadi suatu mazhab yang dianggap sebagai jalan tengah () di antara mazhab Katolik dan mazhab Potestan. Reformasi Inggris menempuh jalan tersendiri. Ciri khusus Reformasi Inggris bersumber dari kenyataan bahwa pemicunya adalah kepentingan politik Raja Henry VIII. Raja Henrylah yang memutuskan untuk mengeluarkan Gereja Inggris dari lingkup kewenangan Roma. Pada tahun 1534, terbit Undang-Undang Supremasi yang mendapuk sang raja sebagai satu-satunya Pemimpin Tertinggi Gereja Inggris di muka bumi. Antara tahun 1535 sampai 1540, di bawah kepemimpinan Thomas Cromwell, dilaksanakanlah kebijakan pemerintah yang disebut Penutupan Biara. Selepas pemulihan kedudukan agama Katolik yang berlangsung singkat pada masa pemerintahan Ratu Mary I, dimunculkanlah suatu konsensus longgar pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Penuntasan Masalah Agama Rezim Elizabeth sangat memengaruhi pembentukan Anglikanisme menjadi suatu mazhab tersendiri. Kompromi yang dibuat terasa janggal dan bersikap mendua di antara ajaran Kalvinis ekstrem di satu pihak dan ajaran Katolik di lain pihak, tetapi relatif sukses sampai dengan timbulnya Revolusi Puritan atau Perang Saudara Inggris pada abad ke-17. Keberhasilan Kontra Reformasi (Reformasi Katolik) di Eropa Daratan dan pertumbuhan golongan Puritan yang berusaha memajukan langkah-langkah pembaharuan Protestan mewarnai masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Pergerakan Puritan perdana adalah pergerakan yang memperjuangkan pembaharuan di dalam Gereja Inggris. Para penganjurnya ingin agar Gereja Inggris lebih serupa dengan gereja-gereja Protestan di Eropa, teristimewa gereja Protestan di Jenewa. Pergerakan Puritan terkemudian, yang kerap disebut kaum pembantah dan kaum Nonkonformis, pada akhirnya memunculkan berbagai denominasi Kalvinis. Reformasi Skotlandia tahun 1560 benar-benar mengubah bentuk Gereja Skotlandia. Reformasi Protestan di Skotlandia mencapai puncaknya di bidang gerejawi dengan dibentuknya sebuah gereja yang selaras dengan akidah-akidah Kalvinis, maupun di bidang politik dengan menangnya pengaruh Inggris atas pengaruh Prancis. John Knox dipandang sebagai pemimpin Reformasi Skotlandia. Parlemen Reformasi Skotlandia tahun 1560 mengingkari kewenangan paus dengan mengesahkan Undang-Undang Yurisdiksi Paus tahun 1560, melarang perayaan Misa, dan menyetujui suatu rumusan Pengakuan Iman Protestan. Reformasi Skotlandia dimungkinkan oleh revolusi melawan hegemoni Prancis di bawah rezim pemangku Marie de Guise, yang memerintah Skotlandia atas nama putrinya. Aktivis-aktivis utama Reformasi Protestan lainnya adalah Jacobus Arminius, Théodore de Bèze, Martin Bucer, Andreas Karlstadt, Heinrich Bullinger, Balthasar Hubmaier, Thomas Cranmer, Guillaume Farel, Thomas Müntzer, Laurentius Petri, Olaus Petri, Philipp Melanchthon, Menno Simons, Louis de Berquin, Primož Trubar, dan John Smyth. Di tengah-tengah gelora pergerakan agamawi ini, timbul Perang Kaum Tani Jerman tahun 1524–1525 yang menyapu praja-praja kepangeranan Bayern, Thuringen, dan Schwaben. Seusai Perang Delapan Dasawarsa di Negeri-Negeri Hilir dan Perang Agama Prancis, perpecahan akibat perbedaan akidah di antara negara-negara bagian Kekaisaran Romawi Suci pada akhirnya menimbulkan Perang Tiga Dasawarsa antara tahun 1618 sampai 1648. Perang ini meluluhlantakkan hampir seluruh Jerman, menewaskan 25 sampai 40 persen populasinya. Pokok-pokok penting Perjanjian Damai Westfalen, yang mengakhiri Perang Tiga Dasawarsa, adalah sebagai berikut: Semua pihak harus menerima Perjanjian Damai Augsburg tahun 1555, yang memberikan hak kepada tiap-tiap pangeran untuk menentukan agama prajanya masing-masing, yaitu Katolik, Lutheran, atau Kalvinis (asas cuius regio, eius religio). Umat Kristen yang bertempat tinggal di praja-praja kepangeranan, yang denominasinya bukan gereja resmi praja, dijamin haknya untuk mengamalkan agamanya secara terbuka pada jam-jam tertentu dan secara tertutup sekehendak hatinya. Perjanjian ini juga secara efektif mengakhiri kuasa politik pan-Eropa paus. Di dalam bula Zelo Domus Dei, Paus Inosensius X menyatakan perjanjian ini "kosong, hampa, cacat, fasik, tidak adil, terkutuk, bejat, sia-sia, tidak bermakna, dan tidak berfaedah sepanjang segala masa." Para penguasa Eropa, baik Katolik maupun Protestan, tidak mengindahkan pernyataan tersebut. Pascareformasi Kebangunan Dahsyat adalah masa-masa tergugahnya ketakwaan masyarakat yang berlangsung singkat dan dramatis dalam sejarah kehidupan beragama di Amerika Utara. Kebangunan Dahsyat Pertama adalah pergerakan injili dan revitalisasi yang melanda negeri-negeri Protestan di Eropa dan tanah jajahan Inggris di benua Amerika, khususnya daerah-daerah koloni Inggris di Amerika pada dasawarsa 1730-an dan 1740-an. Pergerakan ini meninggalkan pengaruh yang permanen di dalam Protestanisme Amerika. Kebangunan Dahsyat Pertama timbul sebagai akibat dari khotbah berapi-api yang menggugah sanubari sidang pendengarnya sehingga menginsafi kebutuhan mereka akan keselamatan oleh Yesus Kristus. Dengan menjauh dari ritual, upacara, sakramentalisme, dan hierarki, pergerakan ini membuat Kekristenan terkesan sebagai urusan kemaslahatan pribadi bagi orang-orang biasa, dengan menumbuhkan rasa yakin rohaniah dan rasa terampuni yang mendalam, maupun dengan menganjurkan sikap bermawas diri dan bertekad bulat untuk menerapkan suatu tolok ukur akhlak yang baru kepada diri sendiri. Kebangunan Dahsyat Kedua bermula sekitar tahun 1790. Pergerakan ini mengalami perkembangan pesat pada tahun 1800. Selepas tahun 1820, terjadi peningkatan pesat dalam jumlah keanggotaan jemaat-jemaat Baptis dan Metodis, yakni mazhab-mazhab para pendeta yang memimpin pergerakan tersebut. Pada akhir dasawarsa 1840-an, Kebangunan Dahsyat Kedua sudah melewati puncaknya dan mulai mengendur. Pergerakan ini telah disifatkan sebagai suatu reaksi terhadap skeptisisme, deisme, dan rasionalisme, kendati tidak sepenuhnya dapat dipahami mengapa paham-paham tersebut kian terasa merajalela pada masa itu sampai-sampai memicu kebangunan rohani. Kebangunan Dahsyat Kedua menambahkan jutaan anggota baru ke dalam denominasi-denominasi injili yang ada, bahkan melahirkan denominasi-denominasi baru. Kebangunan Dahsyat Ketiga mengacu kepada jangka waktu hipotetis yang ditandai oleh aktivisme agamawi di dalam sejarah Amerika dan merentang dari akhir dasawarsa 1850-an sampai awal abad ke-20. Kebangunan Dahsyat Ketiga memengaruhi denominasi-denominasi Protestan pietis dan mengandung unsur aktivisme sosial yang kuat. Pergerakan ini menimba kekuatan dari keyakinan pascaseribu tahun bahwa Kedatangan Kali Kedua Kristus akan terjadi sesudah umat manusia memperbaharui seluruh bumi. Kebangunan Dahsyat Ketiga berafiliasi dengan pergerakan Injil Sosial, yang menerapkan Kekristenan kepada isu-isu sosial dan menimba kekuatan dari Kebangunan Dahsyat Ketiga, sama seperti pergerakan misi sedunia. Muncul kelompok-kelompok baru, misalnya golongan Kekudusan, golongan Orang Nasaret, dan golongan Ilmupengetahuan Kristen. Kebangunan Dahsyat Keempat adalah kebangunan rohani Kristen yang menurut beberapa sarjana (yang paling terkenal adalah Robert Fogel) berlangsung di Amerika Serikat pada akhir dasawarsa 1960-an dan awal dasawarsa 1970-an, sementara menurut sarjana-sarjana lain terjadi pada kurun waktu seusai Perang Dunia II. peristilahannya kontroversial. Oleh karena itu gagasan tentang Kebangunan Dahsyat Keempat itu sendiri tidak berterima-umum. Pada tahun 1814, Le Réveil melanda daerah-daerah Kalvinis di Swiss dan Prancis. Pada tahun 1904, terjadi kebangunan rohani Protestan di Wales yang besar dampaknya terhadap ketakwaan masyarakat setempat. Sebagai bagian dari modernisasi Inggris Raya, kebangunan rohani ini menarik banyak orang ke gereja, khususnya gereja-gereja Metodis dan Baptis. Perkembangan di dalam Protestanisme pada abad ke-20 yang layak diberi perhatian khusus adalah kemunculan pergerakan Pentakosta modern. Pergerakan yang berakar pada mazhab Metodis dan ajaran-ajaran John Wesley ini muncul dari pertemuan-pertemuan di sebuah gereja rintisan yang terletak di Jalan Azusa, Los Angeles. Dari tempat itulah pergerakan Pentakosta menyebar ke seluruh dunia, dibawa oleh orang-orang yang mengalami peristiwa yang mereka yakini sebagai gerakan mukjizat Allah di Jalan Azuza. Manifestasi-manifestasi serupa-Pentakosta ini sudah mencuat sepanjang sejarah, sebagaimana terlihat di dalam dua Kebangunan Dahsyat. Pentakostalisme, yang kemudian hari melahirkan pergerakan Karismatik di dalam denominasi-denominasi yang sudah ada, terus menjadi kekuatan penting di dalam Kekristenan Barat. Di Amerika Serikat dan berbagai tempat lain di dunia, terjadi pertumbuhan yang jelas terlihat di dalam jumlah keanggotaan jemaat denominasi-denominasi Protestan yang berhaluan injili, khususnya denominasi-denominasi yang yang lebih ekslusif injili, dan bersamaan dengan itu terjadi pula penurunan jumlah keanggotaan jemaat gereja-gereja liberal arus utama. Pada masa Pascaperang Dunia I, Kekristenan Liberal sedang mengalami pertumbuhan, dan cukup banyak pula seminari yang menganut dan mengajar dari sudut pandang liberal. Pada masa Pascaperang Dunia II, kecenderungan tersebut mulai berbalik arah ke kubu konservatif di seminari-seminari dan gereja-gereja Amerika. Di Eropa, sudah terjadi pergeseran umum dari ketaatan beragama dan kepercayaan kepada ajaran-ajaran Kristen ke arah sekularisme. Pencerahan adalah sebab utama dari meluasnya sekularisme tersebut. Sejumlah sarjana memperdebatkan keterkaitan Protestanisme dengan kebangkitan sekularisme, dan menjadikan kebebasan yang luas di negara-negara mayoritas Protestan sebagai argumen mereka. Meskipun demikian, Prancis, yang merupakan contoh tunggal, menunjukkan bahwa di negara-negara mayoritas Katolik, dampak Pencerahan yang tak terbendung telah mendatangkan sekularisme dan kebebasan berpikir yang justru lebih kuat lagi lima abad kemudian. Lebih berdasar untuk beranggapan bahwa Reformasi Protestan memengaruhi para pemikir kristis dari abad-abad sesudahnya, dengan menyediakan ranah intelektual, agamawi, dan filsafati, tempat para filsuf masa depan dapat mengemukakan kritik mereka terhadap gereja, maupun asumsi-asumsi teologis, filsafati, sosial pada zaman mereka. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa filsuf-filsuf Pencerahan terdahulu justru membela konsepsi Kristen mengenai dunia, tetapi dibarengi kritik yang tajam dan tuntas terhadap Gereja, politiknya, etikanya, wawasan dunianya, maupun asumsi-asumsi ilmiah dan kulturalnya, yang bermuara kepada devaluasi segala bentuk Kekristenan berlembaga, yang berlanjut hingga berabad-abad. Reformasi Radikal Tidak seperti pergerakan-pergerakan arus utama Lutheran, Kalvinis, dan Zwinglian, Reformasi Radikal, yang tidak didukung negara, pada umumnya meninggalkan gagasan "Gereja kasatmata" sebagai sesuatu yang berbeda dari "Gereja tak kasatmata". Pendirian semacam ini muncul sebagai perpanjangan rasional dari penentangan Protestan yang disetujui negara, yang mendorong nilai kemerdekaan dari kewenangan mapan selangkah lebih maju lagi, dengan berpandangan bahwa kemerdekaan yang sama juga harus terwujud di ranah sipil. Reformasi Radikal bukanlah pergerakan arus utama, meskipun mayoritas warga beberapa daerah di Jerman, Swiss, dan Austria bersimpati dengan Reformasi Radikal walau dibayang-bayangi ancaman aniaya dari pihak Katolik maupun pihak Protestan Magisterial. Kaum Anabaptis perdana meyakini bahwa reformasi bukan hanya harus memurnikan teologi, melainkan juga harus memurnikan kehidupan sehari-hari orang Kristen, terutama hubungan politik dan sosial mereka. Oleh karena itu, gereja seharusnya tidak didukung negara, baik dengan persepuluhan dan pajak, maupun dengan pedang; Kekristenan adalah urusan keyakinan pribadi, yang tidak boleh dipaksakan kepada siapa pun juga, tetapi membutuhkan keputusan pribadi untuk menerimanya. Para pemimpin gereja Protestan seperti Balthasar Hubmaier dan Melchior Hoffman mengkhotbahkan ketidakabsahan pembaptisan kanak-kanak, dan sebagai gantinya menganjurkan pembaptisan orang yang sudah bertobat (pembaptisan orang-percaya). Doktrin semacam ini bukanlah suatu hal yang baru bagi para reformator, karena sudah diajarkan oleh kelompok-kelompok terdahulu, misalnya oles golongan Albigenses pada tahun 1147. Meskipun sebagian besar reformator Radikal adalah Anabaptis, beberapa di antaranya tidak sejalan dengan mazhab Anabaptis arus utama. Thomas Müntzer terlibat dalam Perang Kaum Tani Jerman. Andreas Karlstadt berbeda pandangan teologis dengan Huldrych Zwingli dan Martin Luther, dengan mengajarkan sikap antikekerasan dan menolak membaptis kanak-kanak, sekalipun tidak membaptis ulang orang-percaya yang sudah dewasa. Kaspar Schwenkfeld dan Sebastian Franck dipengaruhi mistisisme Jerman dan spiritualisme. Di mata banyak pihak yang erat hubungannya dengan Reformasi Radikal, Reformasi Magisterial tidak melangkah cukup jauh. Sebagai contoh, reformator Radikal Andreas von Bodenstein Karlstadt, menjuluki para teolog Lutheran di Wittenberg sebagai "kaum papis baru". Lantaran istilah "magister" juga berarti "pengajar", pengutamaan wibawa pengajar pun menjadi ciri khas Reformasi Magisterial, terbukti dengan ketokohan Luther, Kalvin, dan Zwingli sebagai pemimpin gerakan pembaharuan di wilayah kiprah pelayanan mereka masing-masing. Lantaran kewibawaannya, mereka kerap dikritik para reformator Radikal sebagai orang-orang yang terlampau menyerupai para Paus Roma. Sisi yang lebih politis dari Reformasi Radikal tampak pada pemikiran dan amalan Hans Hut, meskipun golongan Anabaptis lazimnya dihubung-hubungkan dengan paham pasifisme. Golongan Anabaptis dalam beragam bentuknya, seperti Amische, Menonit, dan Hutterit, terlahir dari Reformasi Radikal. Kemudian hari muncul pula Serikat Persaudaraan Schwarzenau dan Gereja Masehi Rasuli di dalam rumpun Anabaptis. Denominasi Umat Protestan menyebut pengelompokan jemaat atau gereja yang seakidah dan senama sebagai denominasi. Istilah denominasi (badan nasional) harus dibedakan dari cabang (rumpun denominasi, mazhab), persekutuan (badan internasional), dan jemaat (gereja). Berikut ini adalah salah satu contoh pengelompokan, untuk menunjukan perbedaan istilah-istilah tersebut (cara pengelompokan seperti ini tidak dapat diterapkan secara umum, karena struktur gereja-gereja Protestan adakalanya sangat berlainan satu sama lain): Cabang (rumpun denominasi/aliran/mazhab): Metodis Persekutuan (badan internasional): Dewan Metodis Sedunia Denominasi (badan nasional): Gereja Methodist Indonesia Jemaat (gereja): Gereja Methodist Indonesia Jemaat Sion Jelambar Umat Protestan menolak doktrin Gereja Katolik yang menyatakan bahwa Gereja Katoliklah satu-satunya Gereja sejati. Untuk menyanggah doktrin tersebut, beberapa pihak mengajarkan keyakinan tentang gereja tak kasatmata, yang terdiri atas semua orang yang beriman kepada Yesus Kristus. Sudah menjadi tradisi bagi gereja Lutheran untuk memandang dirinya sendiri sebagai "batang pohon Kristen yang bersejarah" yang didirikan oleh Kristus dan para rasul, dengan berkeyakinan bahwa Gereja Roma sudah jatuh ke dalam dosa pada zaman Reformasi Protestan. Ada pula denominasi-denominasi juga terbentuk lantaran perbedaan-perbedaan teologis yang sangat tipis. Denominasi-denominasi lain hanyalah ungkapan-ungkapan kedaerahan atau etnis belaka dari akidah-akidah yang sama. Karena kelima solae adalah akidah-akidah pokok Protestan, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi nondenominasional pun dianggap tergolong Protestan. Berbagai pergerakan oikumene sudah berusaha menjalin kerjasama atau mereorganisasi berbagai macam denominasi Protestan yang terpecah belah menurut berbagai macam model persatuan, tetapi perpecahan masih saja lebih kerap terjadi daripada terwujudnya persatuan, lantaran tidak ada kewenangan induk yang dipatuhi gereja Protestan manapun yang berwenang menetapkan akidah. Sebagian besar denominasi Protestan menganut akidah-akidah pokok yang sama, tetapi berbeda pendapat dalam doktrin-doktrin sekunder, meskipun mana yang pokok dan mana yang sekunder lagi-lagi berpulang kepada keyakinan masing-masing. Beberapa negara memiliki gereja nasional resmi, yang mempertautkan struktur gerejawi dengan negara. Yurisdiksi-yurisdiksi tempat sebuah denominasi Protestan dijadikan agama negara antara lain adalah beberapa negara Nordik. Denmark (termasuk Tanah Hijau), Kepulauan Faroe (gerejanya mandiri sejak tahun 2007), Islandia dan Norwegia memiliki gereja Lutheran Injili resmi negara. Tuvalu memiliki satu-satunya gereja resmi negara yang bermazhab Kalvinis di dunia, sementara Tonga memiliki satu-satunya gereja resmi negara yang bermazhab Metodis di dunia. Gereja Inggris adalah lembaga keagamaan resmi negara di Inggris, sekaligus gereja induk Persekutuan Anglikan sedunia. Pada tahun 1869, Finlandia menjadi negara Nordik pertama yang mencopot status agama negara dari gereja Lutheran Injili di negara itu, lewat pengesahan Undang-Undang Gereja. Sekalipun masih ada suatu jalinan hubungan khusus dengan negara, Gereja Lutheran Injili Finlandia tidak disifatkan sebagai agama negara di dalam undang-undang dasar Finlandia maupun undang-undang lain yang diloloskan Parlemen Finlandia. Pada tahun 2000, Swedia menjadi negara Nordik kedua yang mengambil langkah serupa. Gereja-gereja persatuan dan penyatuan Gereja-gereja persatuan dan penyatuan adalah gereja-gereja yang terbentuk dari penggabungan (atau lewat cara penyatuan lainnya) dua atau lebih denominasi Protestan yang berlainan. Menurut sejarahnya, persatuan gereja-gereja Protestan diupayakan oleh negara, biasanya dengan maksud untuk memperketat kendali negara atas ranah kehidupan beragama rakyatnya, tetapi juga karena alasan-alasan kelembagaan lainnya. Seiring dengan kemajuan oikumenisme, persatuan di antara beragam mazhab Protestan kian umum terjadi, sehingga lahirlah gereja-gereja persatuan dan penyatuan yang terus bertambah jumlahnya. Contoh-contoh termutakhir antara lain adalah Gereja India Utara (tahun 1970), Gereja Persatuan Protestan Prancis (tahun 2013), dan Gereja Protestan di Belanda (tahun 2004). Seiring susutnya Protestanisme arus utama di Eropa dan Amerika Utara lantaran kebangkitan sekularisme atau di kawasan-kawasan tempat Kekristenan menjadi agama minoritas semisal di Anak Benua India, denominasi-denominasi Kalvinis, Anglikan, dan Lutheran bergabung, dan kerap melahirkan denominasi-denominasi besar yang melingkupi seantero wilayah sebuah negara. Fenomena ini lebih jarang didapati di lingkungan gereja-gereja injili, nondenominasional, dan karismatik, karena gereja-gereja baru terus bermunculan dan sebagian besar di antaranya tetap independen satu sama lain. Gereja persatuan resmi yang paling tua mungkin berada di Jerman, negara tempat Gereja Injili di Jerman menjadi suatu perserikatan gereja-gereja Lutheran, Persatuan (Persatuan gereja-gereja Prusia) dan Kalvinis yang sudah terbentuk sejak tahun 1817. Peristiwa yang mengawali serangkaian ikhtiar persatuan gereja-gereja di Jerman adalah sinode yang diselenggarakan di Idstein untuk membentuk Gereja Protestan di Hessen dan Nassau pada bulan Agustus 1817, yakni peristiwa yang seratus tahun kemudian diabadikan kenangannya lewat penamaan bangunan gereja kota Idstein menjadi Unionskirche (Gereja Persatuan). Masing-masing gereja persatuan atau gereja penyatuan di berbagai belahan dunia merupakan campuran-campuran beragam dari denominasi-denominasi Protestan yang membentuknya. Meskipun demikian, pola kecenderungannya terbaca jelas, karena sebagian besar gereja persatuan atau gereja penyatuan terlahir dari penggabungan gereja-gereja yang satu atau lebih di antaranya bermazhab Kalvinis, dan banyak yang menjadi anggota Aliansi Gereja-Gereja Gereformir Sedunia. Cabang-cabang utama Umat Protestan dapat dipilah-pilah dengan menilik bagaimana mereka dipengaruhi oleh pergerakan-pergerakan penting semenjak Reformasi, yang dewasa ini dianggap sebagai cabang-cabang Protestanisme. Beberapa di antara pergerakan-pergerakan tersebut memiliki silsilah yang sama, dan adakalanya langsung melahirkan denominasi-denominasi tertentu. Lantaran denominasi Protestan sangat banyak jumlahnya, bagian ini hanya membahas rumpun-rumpun denominasi atau cabang-cabang utama yang lazimnya dianggap sebagai bagian dari Protestanisme. Jika diurutkan secara alfabetis, cabang-cabang utama tersebut adalah Advent, Anglikan, Baptis, Husite, Kalvinis (Gereformir), Lutheran, Metodis, Pentakosta, Serikat Handai-Tolan, dan Serikat Persaudaraan Plymouth. Anabaptis juga ikut dibahas karena merupakan cabang yang penting secara kesejarahan, sekalipun bukan sebuah rumpun denominasi yang besar. Bagan di bawah ini menampilkan hubungan timbal-balik dan asal-usul kesejarahan rumpun-rumpun utama denominasi Protestan, atau bagian-bagiannya. Lantaran faktor-faktor seperti Kontra Reformasi (Reformasi Katolik) dan asas hukum cuius regio, eius religio, banyak orang yang menjalani hidup sebagai Nicodemit, yakni terang-terangan mengaku memeluk suatu agama. tetapi diam-diam bersimpati kepada pergerakan yang sedikit atau banyak bertentangan dengan agama yang dipeluknya. Sebagai akibatnya, batas-batas antardenominasi tidak betul-betul jelas seperti yang dikesankan oleh bagan ini. Manakala suatu populasi ditindas atau dianiaya supaya menjadi warga gereja yang dominan, dari generasi ke generasi populasi tersebut terus memengaruhi gereja yang diikutinya secara lahiriah. Karena kehadiran mazhab Kalvinis di Kekaisaran Romawi Suci tidak diakui secara khusus sampai dengan terbitnya Perjanjian Damai Westfalen tahun 1648, banyak umat Kalvinis yang menjani hidup sebagai kaum Kriptokalvinis (Kalvinis Terselubung). Sebagai akibat dari usaha-usaha pemberantasan Protestanisme yang dipicu Kontra Reformasi di negeri-negeri Katolik pada abad ke-16 sampai abad ke-19, banyak umat Protestan yang menjalani hidup sebagai kaum Kriptoprotestan. Sebaliknya di negeri-negeri Protestan, umat Katolik kadang-kadang menjalani hidup sebagai kaum Kriptopapis, kendati orang-orang di Eropa Daratan lebih leluasa beremigrasi sehingga keadaan tersebut tidak umum terjadi. Advent Mazhab Advent terbentuk pada abad ke-19, saat terjadinya Kebangunan Dahsyat Kedua di Amerika Serikat. Nama "Advent" mengacu kepada keyakinan bahwa kedatangan kali kedua (atau "Adven Kedua") Yesus Kristus sudah berada di ambang pintu. William Miller mencetuskan pergerakan Advent pada dasawarsa 1830-an. Para pengikutnya kelak dikenal dengan sebutan "kaum Millerit". Meskipun menganut banyak akidah yang sama, gereja-gereja Advent berbeda paham teologis mengenai apakah arwah-arwah di alam penantian itu tertidur atau terjaga, apakah orang-orang fasik pada akhirnya diganjari kebinasaan kekal atau siksa kekal, apakah hakikat kehidupan kekal, apakah orang-orang fasik akan dibangkitkan atau tidak dibangkitkan selepas masa seribu tahun, dan apakah tempat kudus yang disebut-sebut di dalam bab ke-8 dari Kitab Daniel itu adalah tempat kudus di dalam surga atau tempat kudus di muka bumi. Pergerakan ini mendorong orang untuk menelaah seluruh isi Alkitab, sehingga menuntun kelompok Advent Hari-Ketujuh dan beberapa kelompok Advent lain yang lebih kecil kepada amalan memelihara hari Sabat. Konferensi Umum Advent Hari Ketujuh telah menghimpun akidah-akidah pokok gereja Advent Hari Ketujuh di dalam 28 Keyakinan Dasar (pada tahun 1980 dan 2005), dan menyitir ayat-ayat Alkitab sebagai pembenarannya. Pada tahun 2010, mazhab Advent mengaku beranggotakan 22 juta pengikut yang tersebar di berbagai gereja independen. Gereja terbesar di dalam pergerakan Advent, yakni Gereja Advent Hari Ketujuh, beranggotakan lebih dari 18 juta pengikut. Anabaptis Mazhab Anabaptis muncul dari Reformasi Radikal. Kaum Anabaptis mengamalkan penangguhan baptisan sampai calon baptis mengakukan keimanannya. Meskipun sementara pihak beranggapan bahwa pergerakan Anabaptis adalah salah satu cabang Protestanisme, pihak-pihak lain menganggapnya berdiri sendiri di luar Protestanisme. Kaum Amische, Hutterit, dan Menonit adalah turunan-turunan langsung pergerakan Anabaptis. Serikat Persaudaraan Schwarzenau, Bruderhof, dan Gereja Masehi Rasuli dianggap sebagai kelompok-kelompok Anabaptis yang baru muncul kemudian hari. Sebutan Anabaptis, yang berarti "baptis ulang", adalah julukan yang diberikan kepada golongan ini oleh pihak-pihak yang menganiaya mereka, lantaran mereka membaptis ulang anggota baru yang sudah pernah dibaptis saat masih kanak-kanak. Kaum Anabaptis memprasyaratkan keberdayaan calon baptis untuk mengakukan sendiri keimanannya, dan oleh karena itu menolak pembaptisan kanak-kanak. Anggota-anggota perdana pergerakan ini menolak disebut Anabaptis. Mereka menegaskan bahwa lantaran pembaptisan kanak-kanak tidak Alkitabiah dan oleh karena itu batal demi hukum, pembaptisan orang-percaya bukanlah baptis ulang melainkan sesungguhnya adalah baptis nyata pertama yang mereka terima. Sebagai akibat dari pandangan-pandangan mereka tentang hakikat pembaptisan dan berbagai hal lain, kaum Anabaptis dianiaya habis-habisan pada abad ke-16 sampai memasuki abad ke-17, baik oleh umat Protestan Magisterial maupun oleh umat Katolik. Pada umumnya kaum Anabaptist menganut tafsir harfiah atas Khotbah di atas Bukit, yang memustahilkan pengambilan sumpah, keikutsertaan di dalam aksi-aksi militer, dan keikutsertaan di dalam pemerintahan sipil, tetapi ada pula pihak-pihak pengamal baptis ulang yang berbeda sikap. Oleh karena itu, secara teknis mereka tergolong kaum Anabaptists, meskipun golongan Amische, Menonit, dan Hutterit yang konservatif maupun beberapa sejarawan cenderung menganggap mereka berada di luar mazhab Anabaptis yang sejati. Para reformator Anabaptis di dalam pergerakan Reformasi Radikal terbagi menjadi golongan Radikal dan golongan yang disebut Garis Depan Kedua. Teolog-teolog penting Reformasi Radikal antara lain adalah Jan van Leiden, Thomas Müntzer, Kaspar Schwenkfeld, Sebastian Franck, dan Menno Simons. Reformator-reformator Radikal antara lain adalah Hans Denck, Conrad Grebel, Balthasar Hubmaier, dan Felix Manz. Banyak jemaat Anabaptis sampai sekarang masih menggunakan Ausbund, buku puji-pujian tertua yang masih terus dipakai orang. Anglikan Mazhab Anglikan mencakup Gereja Inggris dan gereja-gereja yang bertautan sejarah dengannya atau yang memelihara akidah, amalan peribadatan, dan struktur gereja yang sama dengannya. Kata Anglikan dipetik dari frasa ecclesia anglicana, frasa Latin Abad Pertengahan yang setidaknya sudah muncul pada tahun 1246, dan yang berarti Gereja Inggris. Tidak ada "Gereja Anglikan" yang tunggal dengan wewenang yuridis universal, karena tiap-tiap gereja nasional atau gereja regional merupakan gereja berotonomi penuh. Sesuai dengan namanya, persekutuan Anglikan adalah perserikatan gereja-gereja yang menjalin persekutuan paripurna dengan Uskup Agung Canterbury. Mayoritas umat Anglikan adalah warga gereja-gereja yang tergabung dalam Persekutuan Anglikan internasional, yang beranggotakan 85 juta pengikut. Gereja Inggris menyatakan kemerdekaannya dari Gereja Katolik pada masa-masa penuntasan masalah agama rezim Elisabeth. Banyak bagian dari tata kebaktian baru Anglikan pada pertengahan abad ke-16 yang sangat mirip dengan tata kebaktian Kalvinis semasa. Pembaharuan-pembaharuan tersebut dipahami oleh salah seorang tokoh yang paling bertanggung jawab menghadirkannya, yakni Thomas Cranmer, Uskup Agung Canterbury ketika itu, sebagai upaya mencari jalan tengah di antara dua mazhab Protestan yang tengah naik daun pada masa itu, yakni Lutheran dan Kalvinis. Pada akhir abad ke-16, pelanggengan berbagai unsur liturgi tradisional dan jawatan uskup di dalam mazhab Anglikan sudah dianggap tidak bisa dibenarkan lagi oleh pihak-pihak penganjur akidah-akidah Protestan termutakhir. Salah satu keistimewaan yang hanya dimiliki mazhab Anglikan adalah Buku Doa Umum, yaitu kumpulan tata kebaktian yang dipakai jemaat di sebagian besar gereja Anglikan selama berabad-abad. Meskipun sudah berulang kali direvisi, dan gereja-gereja Anglikan di berbagai negara sudah menerbitkan buku-buku sembahyang yang lain, Buku Doa Umum masih diakui sebagai salah satu simpul pengukuh Persekutuan Anglikan. Baptis Umat Baptis berpegang kepada doktrin bahwa hanya orang-percaya yang mengakukan keimanannyalah yang boleh dibaptis (pembaptisan orang-percaya, bertolak belakang dengan pembaptisan kanak-kanak), dan harus pembaptisan dilaksanakan dengan cara menyelamkan sekujur tubuh calon baptis ke dalam air (bertolak belakang dengan cara menuangkan atau merecikkan air ke atas kepala calon baptis). Akidah-akidah lain yang dianut gereja-gereja mencakup kompetensi jiwa (kebebasan jiwa), keselamatan melalui iman semata-mata, Alkitab sajalah yang merupakan kaidah iman dan amalan, serta keswatantraan jemaat lokal. Umat Baptis mengakui dua jabatan pelayanan jemaat, yaitu jabatan gembala jemaat dan jabatan diaken. Pada umumnya gereja-gereja Baptis dianggap sebagai gereja-gereja Protestan, kendati sebagian umat Baptis menepis anggapan tersebut. Sedari awal kemunculannya, golongan-golongan umat Kristen yang dewasa ini menyebut dirinya "kaum Baptis" sangat berbeda satu sama lain, baik dalam akidah, cara beribadat, sikap terhadap umat Kristen dari golongan lain, maupun dalam pemahaman tentang unsur yang penting di dalam pembinaan orang Kristen menjadi murid Kristus. Menurut para sejarawan, gereja tertua yang disebut Baptis muncul pada tahun 1609 di Amsterdam, di bawah pimpinan tokoh separatis Inggris John Smyth selaku gembala jemaatnya. Berdasarkan tafsirnya atas Perjanjian Baru, John Smyth menolak pembaptisan kanak-kanak dan hanya memperbolehkan pembaptisan orang-percaya yang sudah dewasa. Amalan mazhab Baptis menyebar ke Inggris. Di negara itu, umat Baptis terpecah menjadi dua golongan, yakni golongan Baptis Umum dan golongan Baptis Khusus. Golongan Baptis Umum berpandangan bahwa karya penebusan-dosa Kristus dianugerahkan bagi semua orang, sementara golongan Baptis Khusus meyakini bahwa karya penebusan Kristus hanya dianugerahkan kepada orang-orang terpilih. Pada tahun 1638, Roger Williams mendirikan jemaat Baptis yang pertama di daerah-daerah koloni Amerika Utara. Pada pertengahan abad ke-18, Kebangunan Dahsyat yang pertama memperlaju pertumbuhan mazhab Baptis di daerah New England dan di daerah Selatan. Kebangunan Dahsyat yang kedua di daerah Selatan pada awal abad ke-19 meningkatkan keanggotaan gereja-gereja Baptis, tetapi menurunkan dukungan para pendeta Baptis terhadap usaha menghapus sistem perbudakan dan amalan memerdekakan budak belian, yang sudah menjadi bagian dari ajaran mazhab Baptis pada abad ke-18. Para misionaris Baptis sudah menyebarluaskan gereja mereka ke segala benua. Menurut laporan Aliansi Baptis Sedunia, jumlah umat Baptis berjumlah lebih dari 41 juta jiwa yang tersebar di lebih dari 150.000 jemaat. Pada tahun 2002, ada lebih dari 100 juta umat Baptis maupun kelompok bercorak Baptis di seluruh dunia, dan ada lebih dari 33 juta umat Baptis di Amerika Utara. Perhimpunan Baptis terbesar adalah Southern Baptist Convention, dengan jumlah keseluruhan umat di atas 14 juta jiwa yang tersebar di gereja-gereja anggotanya. Husite Mazhab Husite menganut ajaran-ajaran Jan Hus, reformator Ceko yang tersohor sebagai tokoh terkemuka Reformasi Bohemia dan salah seorang tokoh perintis Reformasi Protestan. Salah satu buku nyanyian puji-pujiannya yang terdahulu adalah puji-pujian Jistebnice yang ditulis tangan. Pergerakan yang sarat dengan muatan keagamaan ini digelorakan isu-isu sosial dan diperkuat kesadaran nasional Ceko. Dewasa ini, para pengikut mazhab Husite terwadahi di dalam Gereja Moravian, Persatuan Saudara Seiman dan Gereja Husite Cekoslowakia. Kalvinis Kalvinisme atau tradisi Gereformir () dibangun oleh beberapa orang teolog seperti Martin Bucer, Heinrich Bullinger, Petrus Martir Vermigli, dan Huldrych Zwingli, tetapi menyandang nama besar reformator Prancis, Yohanes Kalvin, baik karena pengaruhnya yang besar terhadap mazhab ini maupun karena peranannya dalam perdebatan-perdebatan keimanan dan kegerejaan pada abad ke-16. Dewasa ini, istilah "Kalvinisme" juga digunakan sebagai sebutan bagi doktrin-doktrin dan amalan-amalan beragama gereja-gereja Gereformir, yakni gereja-gereja di dalam rumpun Protestan yang dipelopori Yohanes Kalvin. Meskipun jarang, istilah ini juga digunakan sebagai sebutan bagi tiap-tiap pokok ajaran Yohanes Kalvin. Kekhususan teologi Kalvinis dapat dijelaskan dengan beberapa cara. Mungkin ikhtisarnya yang paling terkenal adalah Lima Pokok Pikiran Kalvinisme, kendati kelima pokok pikiran tersebut sesungguhnya mencerminkan pandangan-pandangan soteriologi Kalvinis alih-alih merangkum keseluruhan sistem teologi Kalvinis. Secara garis besar boleh dikata Kalvinisme menitikberatkan keberdaulatan atau kemahakuasaan Allah atas segala sesuatu, baik di dalam urusan keselamatan maupun di dalam segala aspek kehidupan. Konsep ini tampak jelas di dalam doktrin predestinasi dan doktrin kebejatan mutlak. Perhimpunan Kalvinis terbesar adalah Persekutuan Gereja Gereformir Sedunia, dengan keanggotaan melebihi 80 juta jiwa yang tersebar di 211 denominasi anggotanya di seluruh dunia. Ada pula federasi-federasi Kalvinis yang lebih konservatif, misalnya Serikat Persaudaraan Gereformir Sedunia dan Konferensi Internasional Gereja-Gereja Gereformir, maupun gereja-gereja Kalvinis independen. Lutheran Mazhab Lutheran erat kaitannya dengan teologi Martin Luther, rahib sekaligus imam, tokoh pembaharu gerejawi, dan teolog berkebangsaan Jerman. Mazhab Lutheran mengajarkan doktrin pembenaran "oleh kasih karunia semata-mata melalui iman semata-mata berdasarkan Kitab Suci semata-mata", serta doktrin bahwa Kitab Suci adalah kewibawaan tertinggi dalam segala perkara iman, dengan menolak maklumat para waligereja Katolik di dalam Konsili Trento bahwa kewibawaan tersebut berasal dari Kitab Suci maupun Tradisi Suci. Selain itu, golongan Lutheran mengamini ajaran-ajaran keempat Konsili Oikumene yang terdahulu. Tidak seperti golongan Kalvinis, golongan Lutheran masih mempertahankan banyak amalan liturgis dan ajaran sakramen dari Gereja Prareformasi dengan pengutamaan terhadap Ekaristi, atau Perjamuan Kudus. Teologi Lutheran berbeda dari teologi Kalvinis dalam kajian Kristologi, tujuan Hukum Allah, Rahmat Allah, konsep ketekunan orang-orang kudus, dan predestinasi. Dewasa ini, mazhab Lutheran merupakan salah satu cabang terbesar Protestanisme. Dengan jumlah pengikut sekitar 80 juta jiwa, mazhab Lutheran menjadi cabang Kristen Protestan ketiga yang paling umum dijumpai keberadaannya, sesudah denominasi-denominasi Pentakosta bersejarah dan gereja Anglikan. Federasi Lutheran Sedunia, persekutuan terbesar gereja-gereja Lutheran di tingkat global, mewakili kira-kira 72 juta pengikut. Angka 80 maupun 702 juta jiwa tidak betul-betul menunjukkan jumlah umat Lutheran di seluruh dunia karena banyak anggota jemaat gereja-gereja anggota Federasi Lutheran Sedunia tidak menganggap diri mereka sebagai pengikut mazhab Lutheran atau menghadiri kebaktian jemaat-jemaat yang mengaku-ngaku bermazhab Lutheran. Selain itu, masih ada lagi organisasi-organisasi internasional lain, misalnya Forum Lutheran Konfesional dan Misional, Dewan Lutheran Internasional, dan Konferensi Lutheran Injili Konfesional, maupun denominasi-denominasi Lutheran yang tidak menganggotai salah satu dari organisasi-organisasi internasional tersebut. Metodis Mazhab Metodis lebih mengutamakan teologi John Wesley, seorang imam dan penginjil Anglikan. Pergerakan injili ini bermula sebagai suatu gerakan kebangunan rohani di dalam tubuh Gereja Inggris pada abad ke-18, tetapi kemudian dan menjadi sebuah gereja tersendiri sesudah John Wesley wafat. Karena sangat giat berdakwah, pergerakan ini menyebar ke seluruh wilayah imperium Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara lain. Saat ini mazhab Metodis mengaku beranggotakan sekitar 80 juta pengikut di seluruh dunia. Mulanya mazhab ini secara khusus menarik minat kaum buruh dan budak belian. Di bidang soteriologi, sebagian besar umat Metodis menganut ajaran Arminius, yang menegaskan bahwa Kristus menuntaskan karya penyelamatan bagi seluruh umat manusia, dan bahwasanya umat manusia harus melakukan suatu tindakan yang lahir dari kemauannya sendiri untuk menyambut karya penyelamatan Kristus (bertolak belakang dengan doktrin monergisme Kalvinis tradisional). Di bidang liturgi, umat Metodis dari generasi ke generasi beralirangereja rendah, kendati pengamalannya berbeda-beda dari jemaat ke jemaat. Wesley bersaudara sendiri sangat menghargai liturgi dan tradisi gereja Anglikan. Mazhab Metodis terkenal dengan tradisi musiknya yang kaya. Adik kandung John Wesley yang bernama Charles adalah tokoh yang berjasa menggubah banyak nyanyian puji-pujian yang dipakai gereja Metodis, dan banyak di antara penggubah lagu puji-pujian yang terkenal berasal dari mazhab Metodis. Gerakan Kekudusan mengacu kepada seperangkat amalan yang berkiblat kepada doktrin Penyempurnaan Orang Kristen yang muncul di dalam mazhab Metodis pada abad ke-19, bersamaan dengan munculnya sejumlah denominasi injili dan organisasi semigereja (misalnya rapat-rapat perkemahan). Jumlah pengikut denominasi-denominasi yang sehaluan dengan gerakan kekudusan-Wesleyan diperkirakan mencapai 12 juta jiwa. Contoh-contoh yang paling menonjol dari denominasi-denominasi semacam itu adalah Gereja Metodis Bebas, Bala Keselamatan, dan Gereja Metodis Wesleyan. Para pengikut Gerakan Kekudusan selebihnya tetap bertahan di dalam mazhab Metodis arus utama, yaitu Gereja Persatuan Metodis. Pentakosta Mazhab Pentakosta adalah suatu pergerakan yang lebih mengutamakan penghayatan pribadi akan Allah melalui baptisan Roh Kudus. Istilah Pentakosta diambil dari nama Yunani untuk hari besar agama Yahudi yang disebut Hari Raya Tujuh Minggu. Bagi umat Kristen, hari besar tersebut diperingati sebagai hari turunnya Roh Kudus ke atas murid-murid Yesus Kristus, sebagaimana diriwayatkan di dalam bab ke-2 Kisah Para Rasul. Ciri khas yang membedakan mazhab ini dari mazhab-mazhab Protestanisme lainnya adalah kepercayaan kepada baptisan Roh Kudus sebagai suatu pengalaman yang terpisah dari pertobatan, yang memungkinkan seorang Kristen untuk menjalani kehidupan yang diberdayakan dan dipenuhi Roh Kudus. Pemberdayaan tersebut mencakup pemanfaatan karunia-karunia Roh Kudus semisal kemampuan berbahasa lidah dan mukjizat penyembuhan, yakni dua ciri khas lain yang lekat dengan mazhab Pentakosta. Lantaran menjunjung tinggi wibawa Alkitab, karunia-karunia Roh, dan mukjizat, umat Pentakosta cenderung berpandangan bahwa pergerakan mereka mencerminkan kuasa rohani dan ajaran-ajaran yang sama dengan yang ada di dalam Gereja Perdana pada zaman para Rasul. Itulah sebabnya sebagian umat Pentakosta mengembel-embeli pergerakan mereka dengan istilah Rasuli atau Injil Sepenuh. Mazhab Pentakosta kemudian hari melahirkan ratusan denominasi baru, termasuk denominasi-denominasi besar semisal Sidang Jemaat Allah. Kurang-lebih ada 279 juta jiwa umat Pentakosta di seluruh dunia, dan mazhab ini sedang tumbuh di berbagai belahan dunia, teristimewa di Belahan Bumi Selatan. Sejak dasawarsa 1960-an, kehadiran mazhab Pentakosta kian disambut baik oleh mazhab-mazhab Kristen lainnya, dan akidah-akidah mazhab Pentakosta terkait baptisan Roh Kudus dan karunia-karunia Roh Kudus sudah diterima berbagai golongan umat Kristen non-Pentakosta, baik Protestan maupun Katolik, lewat Gerakan Karismatik. Jika disatukan, jumlah pengikut mazhab Pentakosta dan umat Kristen Karismatik melebihi angka 500 juta jiwa. Serikat Handai-Tolan Handai-tolan atau kaum Quaker adalah bagian dari rumpun pergerakan agamawi yang disebut Serikat Agamawi Handai-Tolan. Doktrin yang diutamakan dan yang mempersatukan rumpun pergerakan ini adalah imamat am orang percaya. Banyak handai-tolan memandang diri mereka sebagai anggota suatu denominasi Kristen. Mereka merangkul orang-orang berpaham injili, kekudusan, liberal, maupun yang berpaham Handai-Tolan Konservatif tradisional. Tidak seperti banyak golongan lain di dalam Kekristenan, Serikat Agamawi Handai-Tolan secara aktif berusaha menghindari syahadat-syahadat dan struktur-struktur hierarkis. Serikat Persaudaraan Plymouth Serikat Persaudaraan Plymouth adalah sebuah denominasi injili konservatif yang berhaluan gereja-rendah. Sejarah denominasi ini bermula di kota Dublin, Irlandia, pada akhir dasawarsa 1820-an, terlahir di lingkungan Kristen Anglikan. Di antara berbagai akidah yang dianut golongan ini, sola scriptura yang paling diutamakan. Bagi para anggota Serikat Persaudaraan Plymouth, golongan mereka bukanlah sebuah denominasi melainkan suatu jejaring-kerja, malah sekumpulan jejaring-kerja gereja-gereja-independen-sepaham yang saling bertumpang-tindih. Meskipun selama bertahun-tahun menolak menyandang nama denominasional apa pun, bahkan sebagian dari mereka masih berpegang teguh kepada pendirian semacam ini, Serikat Persaudaraan telah menjadi sebutan yang dapat diterima baik oleh banyak pihak di dalam golongan ini dengan alasan saudara-saudara adalah istilah yang digunakan di dalam Alkitab sebagai sebutan bagi segenap umat beriman. Lain-lain Masih banyak lagi denominasi Protestan lain yang tidak sepenuhnya cocok digolongkan ke dalam salah satu di antara mazhab-mazhab di atas, dan yang jauh lebih sedikit jumlah anggotanya. Beberapa golongan umat Kristen yang menganut akidah-akidah pokok Protestan hanya menyebut dirinya sebagai "orang Kristen" atau "orang Kristen lahir-baru". Golongan-golongan semacam ini biasanya berusaha menjauhi konfesionalisme atau syahadatisme komunitas-komunitas Kristen lainnya dengan menyifatkan dirinya sebagai golongan "nondenominasional" atau "injili". Lantaran acap kali didirikan oleh pendeta-pendeta perorangan, golongan-golongan ini hanya memiliki keterkaitan dengan denominasi-denominasi bersejarah. Sekalipun terlahir dari Reformasi Protestan, Unitarianisme dikecualikan dari Protestanisme lantaran corak teologinya yang Nontrinitarianis. Unitarianisme sudah lama populer di daerah Transilvania di Rumania sekarang, di Inggris, dan di Amerika Serikat. Paham ini muncul nyaris bersamaan di Transilvania dan di Persemakmuran Polandia-Lituania. Pergerakan lintas-denominasi Ada pula pergerakan-pergerakan Kristen yang melintasi batas-batas denominasi bahkan mazhab, dan tidak dapat diklasifikasikan pada tataran yang sama dengan bentuk-bentuk penggolongan yang sudah disebutkan di atas. Salah satu contoh yang menonjol adalah Pergerakan Injili. Beberapa di antara pergerakan-pergerakan ini secara khusus bergiat di dalam ruang lingkup Protestanisme, sementara beberapa lagi bergiat di dalam ruang lingkup Kekristenan yang lebih luas. Pergerakan-pergerakan lintas-denominasi kadang-kadang bahkan mampu memengaruhi beberapa bagian dari Gereja Katolik, sebagaimana yang dilakukan Pergerakan Karismatik, yang bertujuan mendarahdagingkan akidah-akidah dan amalan-amalan yang mirip dengan yang dimiliki mazhab Pentakosta ke dalam berbagai cabang Kekristenan. Gereja-gereja Karismatik-Baru kadang-kadang dipandang sebagai salah satu subkelompok dari Pergerakan Karismatik. Kedua-duanya dilabeli sebutan umum "Kristen Karismatik" (lumrah disebut golongan Pembaharuan), selain sebutan "Kristen Pentakosta". Gereja-gereja Nondenominasional dan berbagai macam gereja rumah acap kali mengadopsi, atau berkerabat dengan salah satu dari pergerakan-pergerakan tersebut. Gereja-gereja raksasa biasanya dipengaruhi pergerakan-pergerakan lintas-denominasi. Di tingkat dunia, jemaat-jemaat raksasa ini merupakan suatu perkembangan penting di dalam ruang lingkup Kristen Protestan. Di Amerika Serikat, fenomena ini sudah meningkat empat kali lipat dalam dua dasawarsa terakhir. Sejak saat itu pula fenomena ini merembet ke seluruh dunia. Bagan di bawah ini memperlihatkan keterkaitan timbal-balik dan asal-usul kesejarahan dari pergerakan-pergerakan lintas-denominasi yang utama maupun perkembangan-perkembangan lain di dalam ruang lingkup Protestanisme. Pergerakan Injili Pergerakan Injili, atau Protestanisme Injili, adalah pergerakan lintas-denominasi di tingkat dunia yang mempertahankan inti sari injil yang terkandung di dalam doktrin keselamatan oleh kasih karunia melalui iman akan karya penebusan-dosa Yesus Kristus. Sempalan-sempalan Protestan Arminian Mazhab Arminian dibangun di atas gagasan-gagasan teologis yang dicetuskan teolog Gereformir Belanda Yakobus Arminius (1560–1609) beserta para pendukungnya yang dikenal dengan sebutan kaum Remonstran. Ajaran-ajaran Arminius bertumpu pada kelima solae Reformasi Protestan, tetapi dapat dibedakan dari ajaran-ajaran Martin Luther, Huldrych Zwingli, Yohanes Kalvin, dan para reformator Protestan lainnya. Arminius berguru kepada Théodore de Bèze di Universitas Teologi Jenewa. Di mata sebagian pihak, ajaran mazhab Arminian adalah suatu diversifikasi dari ajaran mazhab Kalvinis di bidang soteriologi, tetapi bagi pihak-pihak lain, ajaran mazhab Arminian merupakan suatu usaha untuk menghidupkan kembali konsensus-konsensus teologis Gereja purba. Ajaran mazhab Arminian di Belanda mula-mula terikhtisarkan di dalam piagam Remonstrasi (gugatan) tahun 1610, yaitu surat pernyataan teologis yang ditandatangani oleh 45 orang pendeta dan diajukan ke hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Negeri Belanda. Banyak denominasi Kristen sudah dipengaruhi pandangan-pandangan mazhab Arminian mengenai kehendak manusia yang dimerdekakan oleh kasih karunia sebelum lahir-baru, terutama golongan Baptis pada abad ke-16, golongan Metodis pada abad ke-18, dan golongan Advent Hari Ketujuh pada abad ke-19. Budaya Protestan Meskipun merupakan pergerakan agamawi, Reformasi Protestan juga besar dampaknya terhadap segala aspek kehidupan, termasuk perkawinan dan rumah tangga, pendidikan, humaniora dan ilmu pengetahuan, politik dan tatanan sosial, ekonomi, maupun kesenian. Gereja-gereja Protestan menolak gagasan imamat yang selibat sehingga mengizinkan rohaniwannya untuk menikah. Banyak keluarga rohaniwan yang turut berjasa membentuk kalangan elit intelektual di negara-negara mereka. Kira-kira sejak tahun 1950, kaum wanita mulai menceburi bidang pelayanan jemaat di kebanyakan gereja Protestan, bahkan beberapa di antaranya dipercaya memegang jabatan kepemimpinan (misalnya jabatan uskup). Karena para reformator menghendaki agar semua warga gereja dapat membaca Alkitab, pendidikan di segala tingkatan sangat dianjurkan. Pada pertengahan abad ke-18, tingkat melek aksara kira-kira mencapai 60 persen di Inggris, 65 persen di Skotlandia, dan 80 persen di Swedia. Sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas pun didirikan. Sebagai contoh, kaum Puritan yang membuka daerah Koloni Teluk Massachusetts pada tahun 1628, delapan tahun kemudian sudah mendirikan Sekolah Tinggi Harvard. Kira-kira selusin sekolah tinggi lain menyusul pada abad ke-18, termasuk Yale (tahun 1701). Pennsylvania pun menjadi sebuah pusat kegiatan pembelajaran. Warga jemaat denominasi-denominasi Protestan arus utama telah memainkan peran kepemimpinan dalam banyak bidang kehidupan di Amerika Serikat, antara lain bidang politik, dunia usaha, ilmu pengetahuan, kesenian, dan pendidikan. Merekalah yang mendirikan sebagian besar lembaga pendidikan tinggi yang terkemuka di negara itu. Fikrah dan etos kerja Konsep Protestan tentang Allah dan manusia memungkinkan orang-percaya untuk memanfaatkan segala kemampuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, antara lain kemampuan bernalar. Itu artinya orang-percaya dimungkinkan untuk meneroka alam ciptaan Allah, dan seturut nas , memanfaatkannya secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan demikian terciptalah suatu iklim budaya yang sangat mendukung perkembangan humaniora dan ilmu pengetahuan. Konsekuensi lain dari pemahaman Protestan tentang manusia adalah bahwasanya orang-percaya, sebagai ungkapan syukur atas keterpilihan mereka dan penebusan diri mereka di dalam Kristus, sepatutnya menaati perintah-perintah Allah. Rajin, irit, tekun, disiplin, dan rasa tanggung jawab yang besar menjadi jantung kaidah moral mereka. Yohanes Kalvin pada khususnya menolak kemewahan. Oleh karena itu para pengrajin, pengusaha, dan pelaku-pelaku usaha lainnya mampu menginvestasikan kembali sebagian besar dari laba usaha mereka dengan membeli mesin-mesin yang paling tepat-guna dan menerapkan metode-metode produksi termodern yang bersendikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai hasilnya, produktivitas meningkat dan laba bertambah, sehingga majikan pun mampu menggaji karyawannya lebih tinggi. Lewat cara ini, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi saling memacu. Peluang untuk berperan serta di dalam kesuksesan ekonomis penemuan-penemuan teknologi menjadi semacam pengobar semangat bagi para penemu maupun para investor. Etos kerja Protestan merupakan kekuatan penting di balik aksi massa tak-terencana dan tak-terkoordinasi yang memengaruhi perkembangan kapitalisme dan Revolusi Industri. Gagasan ini disebut pula "tesis etika Protestan". Meskipun demikian, sejarawan terkenal Fernand Braudel (wafat tahun 1985), salah seorang pemimpin Aliran Annales, mengemukakan lewat tulisannya bahwa "semua sejarawan sudah menyanggah teori yang rapuh ini (tesis Etika Protestan), kendati tidak mampu meniadakannya sekali untuk selama-lamanya. Akan tetapi teori ini jelas abal-abal. Negara-negara utara hanya mengambil alih tempat yang sebelumnya sudah sangat lama dan dengan sangat cemerlangnya diduduki pusat-pusat kapitalis lama di kawasan Laut Tengah. Mereka tidak menciptakan apa-apa, baik di bidang teknologi maupun di bidang manajemen bisnis." Pakar ilmu sosial Rodney Stark lebih jauh lagi mengemukakan bahwa "pada periode kritis perkembangan ekonomi, pusat-pusat kapitalisme di utara tersebut beragama Katolik, bukan Protestan—Reformasi masih jauh di awang-awang," sementara sejarawan Inggris Hugh Trevor-Roper (wafat tahun 2003) mengatakan, "gagasan bahwa kapitalisme industri berskala besar konon katanya mustahil terwujud sebelum Reformasi justru dibuyarkan oleh fakta sederhana bahwa kapitalisme semacam itu memang sudah ada sebelum Reformasi." Dalam sebuah analisis faktor dari gelombang terakhir data World Values Survey, Arno Tausch (Universitas Corvinus Budapest) mendapati bahwa Protestanismelah yang paling mendekati perpaduan agama dan tradisi-tradisi liberalisme. Indeks Perkembangan Nilai Global, yang dihitung Arno Tausch, bertumpu pada dimensi-dimensi World Values Survey semisal kepercayaan terhadap hukum negara, ketiadaan dukungan bagi ekonomi hitam, aktivisme pascamaterial, dukungan bagi demokrasi, ketidakterimaan terhadao kekerasan, xenofobia, serta rasisme, kepercayaan terhadap permodalan lintas negara dan universitas-universitas, kepercayaan terhadap keandalan ekonomi pasar, dukungan bagi keadilan gender, dan keterlibatan dalam aktivisme lingkungan hidup, dst. Umat Episkopal dan Presbiterian, maupun golongan WASP lainnya, cenderung cukup sejahtera dan lebih terdidik (rata-rata berijazah sarjana dan pascasarjana) dibanding kelompok-kelompok agamawi lainnya di Amerika Serikat, dan secara tidak proporsional terwakili di jenjang teratas dunia usaha, hukum, dan politik Amerika Serikat, teristimewa Partai Republik. Beberapa keluarga kaya raya di Amerika Serikat seperti keluarga Vanderbilt, keluarga Astor, keluarga Rockefeller, keluarga Du Pont, keluarga Roosevelt, keluarga Forbes, keluarga Ford, keluarga Whitney, keluarga Mellon, keluarga Morgan dan keluarga Harriman adalah keluarga-keluarga Protestan arus utama. Ilmu pengetahuan Protestanisme juga penting pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan. Menurut Tesis Merton, ada korelasi positif antara kebangkitan Puritanisme Inggris serta Pietisme Jerman di satu pihak dan eksperimen ilmiah di lain pihak. Tesis Merton terdiri atas dua bagian terpisah. Bagian pertama mencuatkan teori bahwa ilmu pengetahuan berubah lantaran adanya akumulasi pengamatan dan meningkatnya teknik dan metodologi eksperimen. Bagian kedua mengedepankan argumen bahwa popularitas ilmu pengetahuan dan demografi agamawi Perhimpunan Kerajaan di London bagi Peningkatan Pengetahuan Alam di Inggris pada abad ke-17 (sebagian besar ilmuwan Inggris pada masa itu berasal dari kaum Puritan atau golongan-golongan Protestan lainnya) dapat dijelaskan oleh suatu korelasi antara Protestanisme dengan nilai-nilai ilmiah. Merton berfokus pada Puritanisme Inggris dan Pietisme Jerman sebagai faktor-faktor yang sudah bertanggung jawab atau perkembangan revolusi keilmuan pada abad ke-17 dan abad ke-18. Ia menjelaskan bahwa keterkaitan afiliasi keagamaan dengan minat akan ilmu pengetahuan adalah hasil sinergi yang sifnifikan antara nilai-nilai zuhud Protestan dan nilai-nilai ilmu pengetahuan. Nilai-nilai Protestan memajukan penelitian ilmiah dengan cara mengizinkan ilmu pengetahuan untuk mengidentifikasi pengaruh Allah terhadap dunia ciptaan-Nya, dan dengan demikian memberikan pembenaran agamawi terhadap penelitian ilmiah. Menurut buku Scientific Elite: Nobel Laureates in the United States karangan Harriet Zuckerman, berisi tinjauan terhadap Hadiah Nobel yang diterima warga Amerika Serikat antara tahun 1901 sampai 1972, 72% dari warga Amerika Serikat yang menerima Hadiah Nobel diketahui berasal dari latar belakang Protestan. Secara keseluruhan, 84% dari seluruh Hadiah Nobel yang diberikan kepada warga Amerika Serikat di bidang kimia, 60% di bidang kedokteran, dan 59% di bidang fisika antara tahun 1901 dan 1972 diterima oleh orang-orang Protestan. Liturgi Kesenian Akidah-akidah Protestan sudah banyak mengilhami penciptaan karya-karya seni. Martin Luther, Paul Gerhardt, George Wither, Isaac Watts, Charles Wesley, William Cowper, maupun sekian banyak pujangga dan pengarang lagu lainnya telah menciptakan berbagai nyanyian puji-pujian gereja yang terkenal. Para musikus seperti Heinrich Schütz, Johann Sebastian Bach, George Frideric Handel, Henry Purcell, Johannes Brahms, Philipp Nicolai, dan Felix Mendelssohn menciptakan berbagai gubahan musik. Pelukis-pelukis terkemuka yang berlatar belakang Protestan antara lain adalah Albrecht Dürer, Hans Holbein the Younger, Lucas Cranach Tua, Lucas Cranach Muda, Rembrandt, dan Vincent van Gogh. Kesusastraan dunia kian semarak dengan karangan-karangan Edmund Spenser, John Milton, John Bunyan, John Donne, John Dryden, Daniel Defoe, William Wordsworth, Jonathan Swift, Johann Wolfgang Goethe, Friedrich Schiller, Samuel Taylor Coleridge, Edgar Allan Poe, Matthew Arnold, Conrad Ferdinand Meyer, Theodor Fontane, Washington Irving, Robert Browning, Emily Dickinson, Emily Brontë, Charles Dickens, Nathaniel Hawthorne, Thomas Stearns Eliot, John Galsworthy, Thomas Mann, William Faulkner, John Updike, dan banyak lagi sastrawan lain. Tanggapan Katolik Di mata Gereja Katolik, denominasi-denominasi Protestan tidak dapat dianggap sebagai Gereja-Gereja melainkan hanya sebagai komunitas-komunitas gerejawi atau komunitas-komunitas beriman-percaya tertentu, karena dari segi kesejarahannya, ordonansi-ordonansi dan doktrin-doktrin protestan tidak sama dengan sakramen-sakramen dan dogma-dogma Katolik, lagi pula komunitas-komunitas Protestan tidak memiliki rohaniwan yang menerima sakramen imamat dan oleh karena itu tidak memiliki suksesi apostolik yang sejati. Menurut Uskup Hilarion Alfeyev, dalam hal ini Gereja Ortodoks Timur sepandangan dengan Gereja Katolik. Tidak seperti yang kerap disangka telah dilakukan para reformator Protestan, konsep tentang suatu Gereja semesta atau katolik tidaklah diketepikan pada masa pergerakan Reformasi Protestan. Justru sebaliknya, kesatuan kasatmata dari Gereja katolik atau Gereja semesta dianggap sebagai doktrin Reformasi yang penting dan hakiki sifatnya oleh para reformator Protestan. Para reformator Magisterial, misalnya Martin Luther, Yohanes Kalvin, dan Huldrych Zwingli, meyakini bahwa mereka sedang mereformasi Gereja Katolik, yang mereka pandang sudah bobrok. Masing-masing menanggapi dengan serius dakwaan menciptakan skisma dan inovasi yang dilontarkan kepada mereka, dengan menyangkal dakwaan-dakwaan tersebut dan bersikukuh bahwa Gereja Katoliklah yang sudah meninggalkan mereka. Para reformator Protestan merumuskan suatu opini teologis yang baru dan benar-benar berbeda, yaitu bahwasanya Gereja yang kasatmata itu "katolik" (dengan huruf "k" kecil) alih-alih "Katolik" (dengan huruf "K" besar), oleh karena itu gereja-gereja tingkat paroki, tingkat jemaat, atau tingkat nasional yang tak terbilang banyaknya itu bukanlah organisasi-organisasi gerejawi yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan bagian dari satu republik rohani besar, kendati opini mereka berbeda-beda satu sama lain. Pandangan semacam ini sangat jauh menyimpang dari pemahaman Katolik yang mentradisi dan bersejarah bahwasanya Gereja Katolik Romalah satu-satunya Gereja Kristus yang sejati. Meskipun demikian, menurut pemahaman Protestan, gereja kasatmata bukanlah suatu genus yang mencakup banyak spesies. Demi membenarkan penyimpangan mereka dari Gereja Katolik, umat Protestan sering kali mengemukakan argumen baru, bahwasanya tidak ada Gereja kasatmata dengan wewenang ilahi di dunia nyata, yang ada hanyalah suatu gereja yang bersifat rohaniah, tak kasatmata, dan tersembunyi. Argumen semacam ini mulai mengemuka pada masa-masa permulaan Reformasi Protestan. Di mana pun tempatnya merebak, Reformasi Magisterial, yang didukung pemerintah, melahirkan sebuah gereja Protestan nasional tereformasi yang dicita-citakan menjadi bagian dari keseluruhan gereja tak kasatmata, tetapi tidak bersetuju dalam beberapa perkara doktrin dan amalan terkait-doktrin dengan apa yang sampai dengan saat itu dianggap sebagai tolok ukur normatif dalam perkara-perkara semacam itu, yakni lembaga kepausan dan kewenangan terpusat Gereja Katolik. Dengan demikian gereja-gereja tereformasi tersebut percaya akan suatu ragam agama Katolik, yang dibina di atas doktrin-doktrin lima solae mereka, dan suatu organisasi gerejawi yang berlandaskan pergerakan konsiliar abad ke-14 dan ke-15, menolak jabatan maupun infalibilitas paus dan sebagai gantinya menerima konsili-konsili oikumene, tetapi menolak konsili oikumene terakhir, yakni Konsili Trento. Oleh karena itu, bagi mereka, kesatuan agamawi bukankanlah kesatuan dalam doktrin dan jati diri melainkan kesatuan dalam ciri tak kasatmata, yang di dalamnya terkandung kesatuan dalam keimanan kepada Yesus Kristus, bukan kesamaan jati diri, kesamaan doktrin, kesamaan keyakinan, maupun kebersamaan dalam bertindak. Ada pula umat Protestan, khususnya dari mazhab Kalvinis, yang menepis atau meremehkan sebutan Protestan lantaran ada kesan negatif yang tersirat dari kata itu di samping makna utamanya. Mereka lebih suka disebut Gereformir (Tereformasi), Injili, bahkan Katolik Tereformasi sebagai ungkapan dari pandangan mereka bahwasanya agama yang mereka peluk adalah agama Katolik yang sudah direformasi, dan mendalilkan pandangan tersebut dengan menyitir pengakuan-pengakuan iman Protestan. Oikumenisme Pergerakan oikumene telah memengaruhi gereja-gereja Protestan arus utama, setidaknya sejak tahun 1910, dengan digelarnya Konferensi Misi Edinburgh. Pergerakan oikumene terlahir dari kebutuhan akan kerjasama di lahan misi di Afrika, Asia, dan Oseania. Dewan Gereja Sedunia sudah berkiprah sejak tahun 1948, tetapi tidak efektif dalam penciptaan sebuah gereja persatuan. Ada pula badan-badan oikumene di tingkat regional, nasional, bahkan lokal di berbagai belahan dunia, tetapi skisma masih jauh lebih kerap terjadi ketimbang persatuan. Salah satu ekspresi pergerakan oikumene adalah gerakan membentuk gereja-gereja persatuan, misalnya Gereja India Selatan, Gereja India Utara, Gereja Kristus Bersatu yang berbasis di Amerika Serikat, Gereja Persatuan Kanada, Gereja Penyatuan di Australia, dan Gereja Kristus Bersatu di Filipina yang jumlah anggota jemaatnya merosot tajam. Keterlibatan gereja-gereja Ortodoks di dalam pergerakan oikumene pun cukup kuat, sekalipun reaksi dari teolog-teolog Ortodoks secara perorangan berkisar dari persetujuan setengah hati terhadap ikhtiar mempersatukan umat Kristen sampai dengan pengutukan keras terhadap dampak pelunturan doktrin Ortodoks yang menjadi kekhawatiran mereka. Baptisan Protestan dianggap sah oleh Gereja Katolik jika dilaksanakan dengan melisankan rumusan Tritunggal dan disertai niat untuk membaptis. Meskipun demikian, tahbisan rohaniwan Protestan dianggap tidak sah oleh Gereja Katolik lantaran ketiadaan suksesi apostolik dan keterpecahbelahan Protestanisme, sehingga semua sakramen lain (kecuali sakramen perkawinan) yang diselenggarakan oleh denominasi-denominasi dan rohaniwan-rohaniwan Protestan juga dianggap tidak sah. Itulah sebabnya, umat Protestan yang ingin bersatu dengan Gereja Katolik tidak dibaptis ulang (meskipun tetap diwajibkan menerima sakramen penguatan), tetapi rohaniwan Protestan yang ingin menjadi rohaniwan Katolik harus ditahbiskan menjadi imam sesudah menjalani pendidikan selama jangka waktu tertentu. Pada tahun 1999, wakil-wakil Federasi Lutheran Sedunia dan Gereja Katolik menandatangani Deklarasi Bersama Perihal Doktrin Pembenaran, sehingga tampaknya menuntaskan konflik seputar hakikat pembenaran yang merupakan perkara asasi Reformasi Protestan, kendati deklarasi ini ditolak oleh golongan Lutheran Konfesional. Penolakan tersebut dapat dimaklumi, karena memang tidak ada pihak berwenang yang wajib dipatuhi di dalam mazhab Lutheran. Pada tanggal 18 Juli 2006, utusan-utusan yang menghadiri Konferensi Metodis Sedunia dengan suara bulat memutuskan untuk mengadopsi Deklarasi Bersama tersebut. Sebaran dan demografi Ada lebih dari 900 juta jiwa umat Protestan di seluruh dunia, di antara kira-kira 2,4 miliar umat Kristen. Pada tahun 2010, jumlah total umat Protestan mencapai lebih dari 800 juta jiwa, termasuk 300 juta jiwa di Afrika Sub-Sahara, 260 juta jiwa di Benua Amerika, 140 juta jiwa di kawasan Asia-Pasifik, 100 juta jiwa di Eropa, dan 2 juta jiwa di Timur Tengah-Afrika Utara. Jumlah umat Protestan mencapai hampir 40 persen dari jumlah umat Kristen sedunia, dan melebihi sepersepuluh dari jumlah keseluruhan populasi manusia. Berbagai perkiraan menyajikan angka 33%, 36%, 36.7%, dan 40%, sebagai angka persentase jumlah umat Protestan dari jumlah total umat Kristen sedunia, serta angka 11.6% dan 13% sebagai angka persentase jumlah umat Protestan dari jumlah total populasi dunia. Di negara-negara Eropa yang sangat dipengaruhi Reformasi, Protestanisme masih menjadi agama yang paling banyak diamalkan. Negara-negara Nordik dan Inggris Raya juga tergolong ke dalam negara-negara tersebut. Di benteng-benteng Protestan yang bersejarah seperti Jerman, Belanda, Swiss, Latvia, dan Estonia, Protestanisme masih menjadi salah satu agama yang paling merakyat. Meskipun Republik Ceko adalah tempat kemunculan salah satu pergerakan prareformasi yang paling penting, hanya ada segelintir umat Protestan di negara itu. Sebab utamanyanya adalah alasan-asalan sejarah seperti aniaya terhadap umat Protestan oleh pemerintah Habsburg yang beragama Katolik, batasan-batasan yang diberlakukan oleh rezim Komunis, maupun sekularisasi yang kian merajalela. Sepanjang beberapa dasawarsa terakhir, ketaatan beragama telah mengalami penurunan seiring meningkatnya sekularisasi. Menurut hasil kajian Eurobarometer mengenai religiusitas di Uni Eropa yang dilakukan pada tahun 2019, umat Protestan merupakan 9% dari populasi Uni Eropa. Menurut Pew Research Center, umat Protestan kurang lebih merupakan seperlima (atau 18%) dari populasi Kristen di Benua Eropa pada tahun 2010. Clarke dan Beyer memperkirakan bahwa umat Protestan merupakan 15% dari keseluruhan populasi Eropa pada tahun 2009, sementara Noll mengklaim bahwa kurang dari 12% umat Protestan berdiam di Eropa pada tahun 2010. Berbagai perubahan penting telah terjadi di dalam Protestanisme di seluruh dunia sepanjang satu abad terakhir. Sejak tahun 1900, Protestanisme telah menyebar dengan pesat di Afrika, Asia, Oseania, dan Amerika Latin. Perkembangan tersebut menjadikan Protestanisme disifatkan sebagai sebuah agama non-Barat. Sebagian besar dari pertumbuhan tersebut terjadi seusai Perang Dunia II, ketika bangsa-bangsa penjajah hengkang dari Afrika dan berbagai pembatasan terhadap umat Protestan di negara-negara Amerika Latin dihapuskan. Menurut salah satu sumber, 2,5% penduduk Amerika Latin, 2% penduduk Afrika, dan 0,5% penduduk Asia bergama Kristen Protestan. Pada tahun 2000, persentase umat Protestan sudah mencapai 17% di Amerika Latin, lebih dari 27% di Afrika, dan 6% di Asia. Menurut Mark A. Noll, 79% umat Anglikan menetap di Inggris Raya pada tahun 1910, sementara sebagian besar dari umat Anglikan selebihnya terdapat di Amerika Serikat dan negara-negara Persemakmuran Inggris. Pada tahun 2010, 59% umat Anglikan terdapat di Afrika. Pada tahun 2010, jumlah umat Protestan di India sudah melebihi jumlah umat Protestan di Inggris maupun Jerman, sementara jumlah umat Protestan di Brasil sudah sama banyak dengan gabungan jumlah umat Protestan di Inggris dan Jerman. Umat Protestan Nigeria maupun Tiongkok hampir menyamai jumlah umat Protestan di seluruh Eropa. Tiongkok adalah tanah air bagi golongan minoritas Protestan terbesar di dunia. Protestanisme sedang bertumbuh di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Oseania, tetapi mengalami penurunan di Amerika Utara dan Eropa, dengan beberapa perkecualian seperti Prancis, tempat Protestanisme diberantas sesudah Maklumat Nantes dibatalkan dengan Maklumat Fontainebleau dan menyusul aniaya terhadap kaum Huguenot, tetapi yang sekarang ini diklaim sebagai negara yang stabil jumlah umat Protestannya, bahkan sedikit meningkat. Menurut beberapa pihak, Rusia adalah negara lainnya yang mengalami kebangkitan Protestanisme. Pada tahun 2010, rumpun-rumpun denominasi Protestan yang terbesar adalah denominasi-denominasi Pentakosta bersejarah (11%), Anglikan (11%), Lutheran (10%), Baptis (9%), gereja-gereja persatuan dan penyatuan (persatuan-persatuan beragam denominasi) (7%), Presbiterian atau Kalvinis (7%), Metodis (3%), Advent (3%), Kongregasional (1%), Serikat Persaudaraan (1%), Bala Keselamatan (<1%), dan Moravian (<1%). Denominasi-denominasi selebihnya terhitung berjumlah 38% dari keseluruhan umat Protestan. Sekitar 20% umat Protestan bermukim di Amerika Serikat. Menurut suatu kajian dari tahun 2012, persentase umat Protestan dari keseluruhan populasi Amerika Serikat merosot menjadi 48%, sehingga untuk pertama kalinya Protestanisme tidak lagi menjadi agama mayoritas di negara itu. Kemerosotan tersebut dikait-kaitkan terutama dengan penurunan jumlah anggota jemaat gereja-gereja Protestan Arus Utama, sementara jumlah anggota jemaat gereja-gereja Protestan Injili dan gereja-gereja Orang Kulit Hitam tetap stabil dan terus bertambah. Pada tahun 2050, Protestanisme diprakirakan bakal meningkat sedikit lebih besar daripada setengah dari total populasi umat Kristen sedunia. Menurut ahli-ahli lain seperti Hans J. Hillerbrand, umat Protestan bakal sama banyaknya dengan umat Katolik. Menurut Mark Jürgensmeyer dari Universitas California, Protestanisme populer adalah pergerakan agamawi yang paling dinamis di dunia dewasa ini, bersama-sama dengan kebangkitan kembali Islam. Baca juga Antikatolik Kritik terhadap Protestanisme Perang agama Eropa Protestanisme dan Islam Protestanisme di Jerman Reformasi Protestan dan pengaruhnya terhadap arsitektur gereja Keterangan Rujukan Bahan bacaan lanjutan Bruce, Steve. A house divided: Protestantism, Schism and secularization (Routledge, 2019). Cook, Martin L. (1991). The Open Circle: Confessional Method in Theology. Minneapolis, MN: Fortress Press. xiv, 130 hlmn. N.B.: Membahas kedudukan Pengakuan Iman di dalam teologi Protestan, khususnya di dalam mazhab Lutheran. Dillenberger, John, dan Claude Welch (1988). Protestant Christianity, Interpreted through Its Development. Edisi Ke-2. New York: Macmillan Publishing Co. Giussani, Luigi (1969), diterjemahkan oleh Damian Bacich (2013). American Protestant Theology: A Historical Sketch. Montreal: McGill-Queens UP. Grytten, Ola Honningdal. "Weber revisited: A literature review on the possible Link between Protestantism, Entrepreneurship and Economic Growth." (NHH Dept. of Economics Discussion Paper 08, 2020). online Howard, Thomas A. Remembering the Reformation: an inquiry into the meanings of Protestantism (Oxford UP, 2016). Howard, Thomas A. dan Mark A. Noll, (penyunting). Protestantism after 500 years (Oxford UP, 2016). Leithart, Peter J. The end of Protestantism: pursuing unity in a fragmented church (Brazos Press, 2016). Nash, Arnold S. (penyunting). 1951. Protestant Thought in the Twentieth Century: Whence & Whither? New York: Macmillan Co. – liputan ilmiah komprehensif mengenai Protestanisme di seluruh dunia, yang mutakhir maupun yang bersejarah; 2195 hlmn. Melton, J, Gordon. Encyclopedia of Protestantism (Facts on File, 2005), 800 artikel dalam 628 hlmn. Ryrie, Alec Protestants: The Radicals Who Made the Modern World (Harper Collins, 2017). Ryrie, Alec "The World's Local Religion" History Today (20 September 2017) daring Pranala luar Protestanisme di Encyclopedia.com "Protestanisme" sejak tahun 1917 di Catholic Encyclopedia Situs web Historyscoper Dewan Gereja Sedunia - badan dunia yang mewadahi gereja-gereja Protestan arus utama Istilah Kristen
12,979
3127
https://id.wikipedia.org/wiki/Taurat
Taurat
At-Taurot atau Kitab Taurat (; , Torah – yang berarti "instruksi") adalah lima kitab pertama Tanakh/Alkitab Ibrani dan bagian dari Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam bahasa Yunani kumpulan 5 kitab ini disebut Pentateukh ("lima wadah" atau "lima gulungan"). Taurat adalah bagian penting dari kanon/kitab suci orang Yahudi. Kelima kitab dalam Taurat adalah: Kejadian (bahasa Latin: Genesis; bahasa Ibrani: בראשית, beresyit) Keluaran (bahasa Latin: Exodus; bahasa Ibrani: שמות, syemot) Imamat (bahasa Latin: Leviticus; bahasa Ibrani: ויקרא, wayiqra) Bilangan (bahasa Latin: Numerii; bahasa Ibrani: במדבר, bemidbar) Ulangan (bahasa Latin: Deuteronomium; bahasa Ibrani: דברים, devarim) Nama lain bagi kumpulan kitab suci ini adalah "Lima Kitab Musa", "Taurat Musa", atau "Pentateukh" (dari Septuaginta) dalam bahasa Yunani. Penamaan Kata torah dari kata kerja bahasa Ibrani yarah. Dalam pangkal verba (konjugasi) hifil, kata ירה (yarah) berarti "memberi pengajaran, mengajarkan, menunjukkan" (misalnya pada Kitab Imamat 10:11). Jadi kata torah dapat bermakna "ajaran" atau "instruksi", boleh ajaran dari ibu, ajaran dari ayah, atau ajaran dari Tuhan. Terjemahan yang paling sering dipakai, "hukum", sebenarnya mengandung makna yang kurang tepat, karena kata bahasa Ibrani untuk "hukum" adalah din. Kesalahan pengertian "Torah" sebagai "Hukum" dapat menjadi halangan untuk "memahami pemikiran yang disarikan dengan istilah talmud torah (תלמוד תורה, "pelajaran Taurat").. Selanjutnya kata "torah" lebih digunakan dalam artian luas, meliputi peraturan tertulis maupun lisan dan akhirnya meliputi seluruh ajaran agama Yahudi, termasuk Mishnah, the Talmud, the Midrash and lain-lain. Selain itu, juga dapat diterjemahkan sebagai "pengajaran, petunjuk, perintah", atau "kebiasaan" atau sistem. Di dalam Alkitab Ibrani, judul yang dipakai untuk bagian pertama ("Ta-" dari "Tanakh") adalah "Taurat Musa". Judul ini sebenarnya tidak pernah dijumpai dalam Taurat itu sendiri maupun dalam sastra periode pembuangan ke Babel. Nama ini dipakai dalam Kitab Yosua (; ) serta Kitab 1 dan 2 Raja-raja (; ; ), meskipun tidak dapat dipastikan apakah ini benar-benar meliputi keseluruhan 5 kitab. Sebaliknya, ada kemungkinan bahwa pemakaiannya setelah pembuangan ke Babel (; ; ; ; ) diartikan sebagai keseluruhan. Judul kuno lainnya "Kitab Musa" (; ; ; bandingkan ) dan "Kitab Taurat" () tampaknya adalah kependekan nama lengkapnya, "Kitab Taurat Allah" (; bandingkan ).</blockquote> Istilah Pentateukh, pertama kali digunakan oleh orang Yahudi berbahasa Yunani di kota Alexandria, yang bermakna "lima kitab", atau sebagai "Hukum", atau "Hukum Musa". Orang Islam menyebut "Torah" sebagai Tawrat (, "Hukum"), kata bahasa Arab untuk wahyu yang diberikan kepada nabi Musa (, Musa dalam tulisan Arab). Tradisi Yahudi Kelima buku pertama ini dianggap penting karena kelima buku ini memuat peraturan-peraturan yang dipercayai ditulis atau disusun oleh Musa. Dalam literatur rabbinik, kata "torah" selain menyatakan 5 kitab ini, juga mengacu kepada: Torah Syebikitab (תורה שבכתב, "Torah yang ditulis"), dan Torah Syebe'al Peh (תורה שבעל פה, "Torah yang diucapkan" atau "Torah Oral"). "Torah Oral" terdiri dari interpretasi dan amplifikasi tradisional yang diturunkan dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi, yang sekarang menjadi kumpulan Talmud (תַּלְמוּד) serta Midrash (מדרש) . Menurut tradisi Yahudi, seluruh Taurat, baik yang tertulis maupun oral, diwahyukan kepada Musa di atas gunung Sinai. Menurut penanggalan naskah oleh para rabbi Ortodoks, pewahyuan ini terjadi pada tahun 1312 SM; atau menurut perhitungan yang lain, pada tahun 1280 SM. Dalam mistik Yahudi pada abad pertengahan dipercayai bahwa Taurat diciptakan sebelum penciptaan dunia, dan digunakan sebagai rancangan (blueprint) penciptaan di Kitab Kejadian. Beberapa sumber rabbinik menyatakan bahwa seluruh Taurat diberikan seketika itu juga dalam peristiwa ini. Menurut kepercayaan "maksimalis", pendiktean ini tidak hanya kutipan yang muncul di dalam tulisan, melainkan setiap kata dalam tulisan itu, termasuk frasa-frasa misalnya "Dan Tuhan berfirman kepada Musa ...", termasuk bagian dimana Allah memberitahu Musa mengenai kematiannya dan peristiwa selanjutnya. Sumber rabbinik lain umumnya meyakini bahwa Taurat diwahyukan kepada Musa dalam jangka waktu bertahun-tahun, dan selesai pada waktu kematiannya. Pemikiran rabbinik lain meyakini bahwa meskipun Musa menulis sebagian besar Taurat, empat ayat terakhirnya ditulis oleh Yosua setelah kematian Musa. Abraham ibn Ezra dan Joseph Bonfils mengamati bahwa sejumlah frasa dalam Taurat memberikan informasi yang hanya diketahui setelah Musa wafat. Ibn Ezra memberi indikasi, dan Bonfils menyatakan terang-terangan, bahwa Yosua (atau mungkin nabi-nabi sesudahnya) menulis bagian-bagian Taurat ini. Rabbi-rabbi lain tidak menerima pandangan ini. Dalam Talmud (tractate Sabb. 115b) dinyatakan bahwa ada sebuah bagian istimewa dalam Kitab Bilangan, yaitu pasal 10:35-36, yang dibatasi oleh 2 huruf Ibrani nun yang sengaja ditulis terbalik, merupakan kitab terpisah. Sebuat midrash mengenai ayat ini dalam buku Mishle ("Amsal"; bahasa Inggris: "Book of Proverbs") dinyatakan bahwa "Kedua ayat ini berasal dari buku terpisah yang pernah ada, tetapi kemudian disingkirkan!." Suatu midrash lain (kemungkinan lebih awal), Ta'ame Haserot Viyterot, menyatakan bahwa bagian ini sebenarnya berasal dari kitab nubuat "Eldad dan Medad". Dalam Talmud ada pernyataan bahwa Allah mendiktekan empat kitab pertama Taurat, sedangkan Musa menulis Kitab Ulangan dengan kata-katanya sendiri. Semua pandangan rabbinik klasik menyatakan bahwa Taurat seluruhnya atau hampir seluruhnya berasal dari Musa dan sumber ilahi. Jumlah kata dan huruf Dalam versi Teks Masoret yang menjadi edisi Alkitab Ibrani standar bagi orang Yahudi sejak abad ke-10, jumlah kata dan huruf dalam Taurat (bahasa Ibrani) telah dihitung cermat oleh tokoh Masoret, Aharon Ben Asher, dalam tulisannya "Dikdukei Taamim" sebagai berikut: Apakah jumlah 304.805 huruf dalam Taurat ini tepat demikian? Apakah Allah memberikan Musa huruf-huruf berjumlah demikian dalam Taurat? Hal ini tidak diketahui pasti, tetapi diyakini sangat dekat dengan jumlah itu. Ada dua alasan mengapa jumlahnya tidak dapat dipastikan: 1. Dikatakan dalam Gemara pada Kiddushin 30a bahwa "kita tidak ahli dalam chaser dan yeter". Ada sejumlah bunyi huruf hidup dalam bahasa Ibrani yang dapat dieja dengan (yeter) atau tanpa (chaser) suatu huruf pembantu. Penting dicatat bahwa adanya atau tiadanya huruf pembantu ini tidak mengubah makna atau pelafalan. Kata-kata dan ayat-ayat bermakna tepat sama apakah dilafalkan chaser atau yeter, yang mungkin menyebabkan adanya ketidakpastian itu. Karenanya, dalam hal ini terlihat sejumlah diskrepansi bahkan di antara versi-versi Taurat yang baik. Mulai abad ke-18, kaum Masoret berupaya membakukan pelafalan kata-kata chaser dan yeter dengan merekamnya di dalam catatan-catatan masoretik mereka. Heran bahkan sejumlah naskah bagus tidak mengikuti Masora ini secara tepat (lihat pengantar R' Mordechai Breuer pada Aleppo Codex and the Accepted Text of the Bible, par. 20). Namun, standardisasi chaser dan yeter terjadi setelah pernyataan talmudik bahwa "kami bukan ahlinya untuk itu, sehingga standardaisasi ini tidak final" (lihat Rama, Orach Chaim 143:3). Jadi, tetap ada perbedaan-perbedaan antara teks-teks mengenai chaser and yeter. Sekali lagi, penting untuk menakankan bahwa perbedaan-perbedaan kecil ini tidak mengubah makna maupun pelafalan kata-kata. 2. Ada sejumlah diskrepansi antara versi-versi salinan Taurat di mana kata-katanya masih diperdebatkan ejaannya. Ada dua pertanyaan utama: memuat suatu kata yang dapat dieja ויהי atau ויהיו. Taurat Ashkenazi memuat 4 huruf, sedangkan Taurat Yahudi Yaman memuat 5 huruf. Perbedaannya adalah antara bentuk tunggal atau bentuk jamak, tetapi tidak cukup penting sehingga tidak mengubah penerjemahan ke dalam bahasa lain. Namun, tetap ada perbedaan bagaimanapun kecilnya apakah suatu kata itu dieja דכא atau דכה. Dalam kasus ini sama sekali tidak ada perbedaan makna. Ada yang berpendapat berdasarkan midrashim bahwa ada segelintir perbedaan-perbedaan satu huruf lain dalam Taurat tetapi yang lain berargumen bahwa ini hanya merupakan kesalahan penafsiran teknik midrash. Pada akhirnya, dari 300.000 huruf lebih dalam Taurat, paling banyak ada sedusin di mana suatu huruf dipertanyakan. Hal ini berarti teks Taurat yang ada sekarang ini lebih dari 99.99% tepat. Ini penting untuk diingat bila membahas topik ini. Penggunaan ritual Pembacaan Taurat () merupakan ritual agamawi Yahudi yang melibatkan pembacaan di depan umum suatu nas dari Gulungan Taurat (Sefer Torah). Istilah ini sering merujuk kepada seluruh upacara mulai dari mengeluarkan gulungan Taurat dari tempat (tabut) penyimpanannya, menyanyikan lagu yang sesuai dengan kantilasi khusus, sampai pengembalian gulungan itu ke dalam tabut. Ini berbeda dengan studi Taurat secara akademik. Pembacaan umum Taurat diperkenalkan oleh Ezra, sang jurutulis itu, setelah orang Yahudi kembali dari pembuangan ke Babel (~ 537 SM), sebagaimana dicatat dalam Kitab Nehemia. Dalam zaman modern, penganut Yudaisme Ortodoks melakukan pembacaan Taurat menurut suatu prosedur yang mereka yakini tidak berubah sejak 2000 tahun lalu, yaitu pada waktu Bait Allah kedua di Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi pada tahun 70 M. Pada abad ke-19 dan ke-20, gerakan-gerakan baru seperti Yudaisme Reform dan Yudaisme Konservatif melakukan adaptasi praktik pembacaan Taurat, tetapi pola dasar pembacaan Taurat biasanya tetap sama. Hukum Alkitabiah Taurat membuat cerita-cerita, pernyataan-pernyataan hukum dan pernyataan-pernyataan etika. Secara keseluruhan hukum-hukum ini biasanya disebut "hukum alkitabiah" (biblical law) atau "perintah-perintah" (commandments) juga dikenal sebagai Hukum Musa (Law of Moses atau Mosaic Law; Torat Moshe, ). Musa menerima seluruh hukum Allah ini di atas gunung Sinai. Hukum-hukum ini merupakan bagian pertama Taurat yang diterimanya. Taurat lisan Tradisi rabbinik menyatakan bahwa Taurat tertulis disampaikan bersama-sama dengan tradisi lisan. Di mana Taurat membiarkan kata-kata atau konsep tanpa definisi jelas, dan menyebutkan tatacara tanpa penjelasan atau instruksi, pembaca perlu mencari detail yang hilang dari sumber-sumber suplemental yang dikenal sebagai "hukum lisan" atau "Taurat lisan". Sejumlah perintah-perintah Taurat yang perlu penjelasan lebih lanjut adalah: Tefillin: Sebagaimana diindikasikan antara lain pada , tefillin harus diletakkan pada lengan dan kening di antara kedua mata. Namun, tidak ada detail bagaimana bentuknya maupun cara pembuatannya. Kashrut: Sebagaimana diindikasikan antara lain pada , seorang anak domba tidak boleh dimasak dalam susu induknya. Masalah tambahan untuk memahamai perintah yang tidak jelas ini adalah tidak adanya huruf hidup pada Taurat; dan ini diberikan oleh tradisi lisan. Hal yang relevan dengan perintah ini adalah kata Ibrani untuk "susu" (חלב) tepat sama dengan kata untuk lemak binatang tanpa huruf-huruf hidup. Tanpa tradisi lisan, tidak diketahui pasti apakah yang dimaksud di sini larangan untuk mencampur daging dengan susu atau dengan lemak. Hukum-hukum Sabat: Mengingat beratnya hukuman untuk pelanggaran Sabat, yaitu hukuman mati, diperlukan petunjuk jelas bagaimana menegakkan perintah ini. Namun, tidak banyak informasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Tanpa tradisi lisan, sulit untuk menjalankan hukum ini. Mistisisme Yahudi Penganut Kabbalah percaya bahwa tidak hanya kata-kata yang memberi pesan ilahi, melainkan ada pesan yang jauh melampuinya. Demikianlah mereka yakin bahwa tanda sekecil apapun misalnya kotzo shel yod (קוצו של יוד), yaitu guratan kait (serif) pada huruf Ibrani yod (י), huruf terkecil, atau tanda hiasan, atau kata-kata yang berulang, ditempatkan di sana oleh Allah untuk memberi sejumlah pelajaran. Pembuatan dan penggunaan gulungan Taurat Naskah Taurat dalam bentuk gulungan masih dipakai dan diproduksi untuk maksud ritual (yaitu ibadah agamawi); gulungan ini disebut Sefer Torah ("Kitab Taurat"). Penulisannya sangat teliti dan hanya dilakukan oleh para jurutulis yang sangat berkualitas. Ini menghasilkan salinan-salinan yang sampai sekarang boleh dikatakan tidak berubah sejak ribuan tahun. Diyakini bahwa setiap kata, atau tanda, mempunyai makna ilahi, dan tidak ada satu bagianpun yang boleh diubah tanpa disengaja, supaya tidak terjadi kesalahan. Ketepatan teks Ibrani dari Tanakh (seluruh Alkitab Ibrani), dan khususnya Taurat, dianggap luar biasa, sampai huruf terakhir: terjemahan atau transkripsi dipertanyakan untuk pemakaian ibadah resmi, dan penyalinan selalu dilakukan sangat cermat. Suatu kesalahan dari satu huruf, pemberian ornamen, atau simbol pada 304.805 huruf yang ditulis dengan gaya khusus, yang membentuk keseluruhan Taurat Ibrani, membuat suatu gulungan Taurat tidak boleh dipakai, sehingga keahlian khusus diperlukan dan setiap gulungan membutuhkan waktu untuk ditulis dan diperiksa. Penyelesaian penyalinan suatu sefer Torah merupakan alasan untuk berpesta besar, dan adalah suatu Mitzvah bagi setiap orang Yahudi untuk menyalin atau dibuatkan salinan satu gulungan Taurat lengkap. Gulungan Taurat disimpan di bagian paling kudus dari setiap sinagoge pada suatu tabut khusus yang disebut "Tabut Kudus" ( aron hakodesh). Aron dalam bahasa Ibrani berarti "lemari" atau "kamar", dan kodesh diturunkan dari kata kadosh, atau "kudus". Terjemahan bahasa Indonesia Dalam sejarah penerjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia, kelima nama kitab Taurat ini telah diterjemahkan menjadi beberapa versi: Polemik asal usul Kitab Taurat Sejumlah pakar Alkitab pada zaman modern menganggap kitab-kitab yang tertulis ini mulai disusun dalam periode pembuangan ke Babel (sekitar tahun 600 SM) dan dilengkapi sebelum zaman Persia ("Yehud Medinata") sekitar tahun 400 SM. Ada pandangan yang sekarang sudah mulai ditinggalkan, bahwa Taurat memiliki empat sumber cerita, yang diberi tanda dengan huruf Y, E, D, dan P. Sumber Y ("Yahwist") merupakan sumber cerita yang besar, tetapi ditambah sumber lain, misalnya kisah penciptaan di Kitab Kejadian dianggap berasal dari P dan Y. Dalam agama Islam Dalam Islam kitab Taurat adalah كتاب الله (Kitabullāh) (Kitab Allah) dan berisikan syariat (hukum) dan kepercayaan yang benar dan diturunkan kepada Nabi Musa alaihi salam, pada kira-kira abad 12 sebelum masehi. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah bagi Bani Israil. Selain itu, Taurat berisikan tentang sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Nabi Musa AS dan kumpulan hukum. Lihat pula Alkitab Alkitab Ibrani Bacaan Taurat Mingguan Eneateukh Heksateukh Oktateukh Parsyah Pembagian Alkitab Ibrani lainnya: Nevi'im Ketuvim Pembagian utama lainnya di Perjanjian Lama: Kitab-kitab sejarah Kitab-kitab puisi kitab-kitab kenabian Referensi Alkitab Ibrani Yahudi Kitab Perjanjian Lama Musa
2,070
3132
https://id.wikipedia.org/wiki/Kafan
Kafan
Kafan adalah kain yang dipakai untuk membungkus jenazah sebelum dimakamkan dalam upacara pemakaman umat Muslim dan juga Yahudi. Kain kafan biasanya dipilih dari kain yang warnanya putih untuk melambangkan kesucian. Biasanya, minimal tiga kain kafan yang digunakan serta dibeli oleh harta sang almarhum (atau bisa juga harta sang suami jika istrinya dan harta sang bapak jika anaknya). Di Indonesia, kafan biasanya terbuat dari kain mori. Lihat pula Kain Kafan dari Torino Kain Kematian
73
3138
https://id.wikipedia.org/wiki/Abjad%20Jawi
Abjad Jawi
Abjad Jawi huruf Jawi, aksara Jawi, abjad Arab-Melayu, abjad Yawi, tulisan Jawi, atau tulisan Melayu (جاوي, jawi; ยาวี, yawi) adalah kumpulan huruf berbasis abjad Arab yang umumnya digunakan untuk menuliskan teks dalam bahasa Melayu (dialek Malaysia, Brunei, Siak, Pahang, Terengganu, Johor, Deli, Kelantan, Riau, Pontianak, Palembang, Jambi, Sarawak, Musi dan dialek lainnya) dan bahasa-bahasa lainnya; seperti bahasa Aceh, Betawi, Banjar, Kerinci, Minangkabau maupun Tausug. Abjad Pegon yang digunakan untuk bahasa Jawa, Sunda, dan Madura adalah sistem abjad yang masih terkait namun memiliki beberapa perbedaan, yaitu huruf-huruf tambahan untuk bunyi yang tidak dapat dilambangkan oleh abjad Jawi. Etimologi Secara etimologinya, kata jawi (جاوي) adalah kependekan dari istilah ( 'kepulauan Jawa') yang merupakan sebuah pengistilahan oleh bangsa Arab untuk kepulauan Indonesia. Kata jawi yang digunakan oleh bangsa Arab tersebut merupakan sebuah kata serapan langsung yang berakar dari yang merupakan istilah krama dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk merujuk pulau Jawa maupun etnis Jawa. Kata 'Jawi' digunakan karena pada masa lampau, kepulauan Indonesia secara umum berada dibawah kekuasaan kemaharajaan yang berasal dari pulau Jawa. Penyebutan Jawi juga berasal dari sebutan Pulau Sumatra sebagai Al-Jawah dalam buku Al-Rihlah yang ditulis oleh Ibnu Batutah. Sementara itu, menurut Abdul Hadi WM, asal-usul penyebutan huruf Jawi sebab huruf ini disusun oleh Syekh Jawini. Syekh Jawini adalah guru bahasa yang hidup pada akhir abad ke-13 di Samudra Pasai, Aceh. Beliau lah yang mempelopori penggunaan huruf Jawi dalam tulisan-tulisan berbahasa Melayu. Sejarah Kemunculan Jawi berkaitan dengan kedatangan agama Islam ke Nusantara. Abjad ini didasarkan pada abjad Arab dan digunakan untuk menuliskan ucapan Melayu. Dengan demikian, tidak terhindarkan adanya tambahan atau modifikasi beberapa huruf untuk mengakomodasi bunyi yang tidak ada dalam bahasa Arab (misalnya ucapan /o/, /p/, atau /ŋ/). Bukti terawal tulisan Arab Melayu ini berada di Malaysia dengan adanya Prasasti Terengganu yang bertanggal 702 Hijriah atau abad ke-14 Masehi (Tanggal ini agak bermasalah sebab bilangan tahun ini ditulis tidak menggunakan angka).Di sini hanya bisa terbaca tujuh ratus dua: 702H. Tetapi kata dua ini bisa diikuti dengan kata lain: (20 sampai 29) atau -lapan → dualapan → "delapan". Kata ini bisa pula diikuti dengan kata "sembilan". Dengan ini kemungkinan tarikh ini menjadi banyak: (702, 720 - 729, atau 780 - 789 H). Tetapi karena prasasti ini juga menyebut bahwa tahun ini adalah "Tahun Kepiting" maka hanya ada dua kemungkinan yang tersisa: yaitu tahun 1326 M atau 1386 M. Abjad Arab adalah salah satu dari abjad pertama yang digunakan untuk menulis bahasa Melayu, dan digunakan sejak zaman Kerajaan Pasai, sampai zaman Kesultanan Malaka, Kesultanan Johor, dan juga Kesultanan Aceh serta Kesultanan Patani pada abad ke-17. Bukti dari penggunaan ini ditemukan di Batu Bersurat Terengganu, bertarikh 1303 Masehi (atau 702H pada Kalender Islam). Penggunaan alfabet Romawi pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19. Abjad Arab merupakan tulisan resmi dari Negeri-negeri Melayu Tidak Bersekutu pada zaman kolonialisme Britania. Zaman dahulu, abjad Arab memainkan peranan penting dalam masyarakat. Abjad ini digunakan sebagai media perantara dalam semua urusan tata usaha, adat istiadat, dan perdagangan. Sebagai contoh, huruf ini digunakan juga dalam perjanjian-perjanjian penting antara pihak raja Melayu dengan pihak Portugis, Belanda, atau Inggris. Selain itu, pernyataan kemerdekaan 1957 bagi negara Malaysia sebagian juga tertulis dalam aksara Arab. Sekarang abjad ini digunakan untuk urusan kerohanian dan tata usaha budaya Melayu di Terengganu, Kelantan, Kedah, Perlis, dan Johor. Orang-orang Melayu di Patani masih menggunakan abjad Arab sampai saat ini. Abjad Kolom yang diabu-abukan merupakan abjad adaptasi yang tidak umum didapati pada sistem penulisan atau abjad Arab yang baku. Galeri Referensi Daftar pustaka J.G. de Casparis, Indonesian Paleography, 1975, p. 70-71. Lihat pula Aksara Nusantara Abjad Pegon Abjad Arab Aksara Arab Pranala luar Abjad Arab Bahasa Melayu
599
3145
https://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologi
Kosmologi
Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara ruang dan waktu terhadap alam semesta. Jenis hubungan yang dipelajari meliputi asal-usul dan struktur dari ruang dan waktu yang berkaitan dengan alam semesta. Kosmologi membahas mengenai sejarah alam semesta dalam skala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek. Kosmologi dipelajari dalam astronomi, filsafat, dan agama. Kosmologi fisik Ledakan Dahsyat (Big Bang) Metrik Friedmann-Lemaître-Robertson-Walker Bentuk alam semesta dalam teori dentuman dahsyat Prinsip kosmologi Hukum Hubble jarak 'comoving' Latar belakang gelombang mikro kosmik (Cosmic Microwave Background/CMB) Variansi kosmik Nukleosintesis dentuman dahsyat Pembentukan dan evolusi galaksi Struktur kosmos berskala besar - beberapa ratus Mpc - beberapa persen dari horison Materi gelap Energi gelap Inflasi kosmik Defeksi topologi Takdir alam semesta Karena kondisi ekstrem yang dipercaya terjadi pada beberapa menit pertama dari sejarah alam semesta, kosmolog sering kali bekerja sama dengan para ilmuwan dari area seperti fisika partikel. Kosmologi lainnya Kuantifikasi Pergeseran merah (Redshift Quantization) -- Fred Hoyle, Halton Arp Kosmologi filosofis filsuf Presokratik Prinsip Antropik Kosmologi religius Lihat pula Garis waktu kosmologi (sebagai ilmu) Garis waktu kosmologi (kejadian kosmologi, dan beberapa yang lebih dekat) Daftar kosmolog Publikasi penting dalam bidang kosmologi Kosmogoni Referensi Pranala luar Kosmologi di Indonesia Origins, Nova Online - Provided by PBS. Wright, Ned, "Cosmology tutorial and FAQ". Division of Astronomy & Astrophysics, UCLA. Jordan, Thomas F., "Cosmology calculations almost without general relativity". (arXiv.org) Madore, Barry F., "Level 5: A Knowledgebase for Extragalactic Astronomy and Cosmology". Caltech and Carnegie. Pasadena, California, USA. Hoiland, Paul, "Modern Cosmology Examined "Musing on the Evolution of a Cosmos Gouldsboro, Maine. Smith, Tony, "Cosmology -- At the Millennium, Experimental Observations tell us a lot about Cosmology". Cosmology —Cosmology Of The Universe. Center for Cosmological Physics. University of Chicago, Chicago, Illinois. Tyler, Pat, and Phil Newman "Beyond Einstein". Laboratory for High Energy Astrophysics (LHEA) NASA Goddard Space Flight Center. Dictionary of the History of Ideas: Cosmic Images Dictionary of the History of Ideas: Cosmology from Antiquity to 1850 Dictionary of the History of Ideas: Cosmology since 1850 Astrofisika Istilah filsafat
338
3159
https://id.wikipedia.org/wiki/Abjad%20Pegon
Abjad Pegon
Abjad Pegon (Bahasa Jawa/Bahasa Sunda: ابجد ڤَيڮَون, Abjad Pégon; Bahasa Madura: أبجٓاد ڤَيک࣭و, Abjâd Pèghu) adalah abjad Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa, Madura dan Sunda. Kata pegon berasal dari kata berbahasa Jawa pégo yang berarti "menyimpang". Sebab bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim. Selain itu bisa jadi karena penulisan abjad Pegon ditulis secara miring (menyimpang). Aksara Pegon masih berkerabat dengan abjad Jawi. Perbedaan utama dengan Jawi adalah di dalam Pegon terdapat beberapa huruf tambahan untuk merepresentasikan beberapa konsonan dalam bahasa Jawa yang tidak dapat diwakilkan oleh abjad Arab standar dan abjad Jawi. Abjad Sorabe yang pernah digunakan untuk menulis bahasa Malagasi di Madagaskar, diyakini diturunkan dari Abjad Pegon. Sejarah Pegon sendiri digunakan di kalangan umat Muslim, yang hidup dari pendidikan agama di pesantren. Pegon sendiri muncul bersama Islam di Jawa. Pada saat itu, orang-orang Jawa masih menggunakan aksara Kawi dan aksara Jawa untuk menuliskan teks berbahasa Jawa klasik, dan aksara Sunda kuno untuk menuliskan bahasa Sunda Klasik. Ketika Islam masuk ke Pulau Jawa, penggunaan abjad Arab sangat diintensifkan, karena dibutuhkan untuk memaknai kitab-kitab Al-Qur'ān, tafsirnya, serta kitab-kitab ḥadiṡ. Untuk berkomunikasi dengan orang Jawa yang menuturkan bahasa Jawa, para 'ulama kemudian mengadaptasi abjad Arab yang digunakan olehnya sebagai bahasa sehari-hari ke dalam bahasa Jawa. Mereka menulisnya agar orang-orang Jawa lebih mudah dalam memahami agama, terlebih metode dakwah keliling saat itu masih lazim untuk menyiarkan Islam. Di era Wali Songo, contoh kitab misalnya Suluk Sunan Bonang, yang diyakini merupakan buah karya Sunan Bonang. Di wilayah Melayu sendiri, abjad yang masih bersaudara dengan Pegon adalah abjad Jawi, digunakan untuk menulis bahasa Melayu. Dalam perkembangannya, seluruh lembaga pendidikan agama Islam di Jawa maupun Sumatra menggunakan kitab-kitab dengan abjad Arab, baik dalam bahasa Arab sendiri maupun bahasa-bahasa yang dipakai di daerah setempat, utamanya bahasa Melayu, Jawa, sampai Thailand Selatan. Pegon sendiri berbeda dengan aksara Jawi. Aksara Pegon digunakan secara eksklusif hanya untuk urusan-urusan keagamaan. Sedangkan Aksara Jawi digunakan untuk segala hal, baik yang bersifat sakral ataupun sekular. Sayangnya, abjad Arab asli ini tidak mendukung fonem-fonem bahasa Jawa seperti e atau o, ca, dha, tha, nga, pa, ga, dan nya. Pada akhirnya, di samping mengadopsi huruf-huruf asli Arab, abjad ini juga mengadopsi abjad Persia yang memiliki fonem-fonem tersebut selain dha dan tha. Pada akhirnya, huruf-huruf baru diciptakan, yang diyakini diturunkan dari abjad Persia seperti ca dan gaf. Huruf-huruf lainnya diyakini diciptakan berdasarkan huruf asli Arab, misalnya pa dari fa yang diberi tiga titik, atau ca dari jim diberi tiga titik. Pada masa lalu, Pegon ditulis dengan harakat untuk membedakan e dan o, namun saat ini abjad Pegon sudah tidak lagi menggunakan harakat (beberapa orang menyebut ini Gundhil). Karena abjad ini digunakan untuk menulis bahasa Jawa, maka orang Arab tidak mampu membaca teks ini sebelum mampu mempelajari bahasa Jawa karena ada huruf-huruf yang dianggap "asing" bagi mereka. Saat ini huruf Pegon di Jawa dipergunakan oleh kalangan umat Muslim, terutama di pesantren-pesantren. Biasanya ini hanya dipergunakan untuk menulis tafsiran atau arti pada Al-Qur'ān, tetapi banyak pula naskah-naskah manuskrip cerita yang secara keseluruhan ditulis dalam Pegon. Misalkan naskah-naskah Serat Yusup. Daftar aksara Transkripsi didasarkan pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987.https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7099/10.%20PEDOMAN%20TRANSLITERASI.pdf Konsonan Warna kuning menunjukkan aksara tersebut bukan huruf asli Arab. Harakat Dalam penulisan Pegon, harakat fatḥah digunakan untuk membedakan fonem i dan é, serta u dan o penanda konsonan mati dilambangkan dengan huruf tanpa harakat vokal ê dilambangkan dengan simbol pepet ( ۤ) vokal è dilambangkan dengan simbol alif khanjariah ( ‌ٰ) huruf vokal diawal dilambangkan dengan huruf alif hamzah (أ) huruf konsonan rangkap huruf vokal rangkap kaidah menyambung huruf pegon sama dengan menyambung huruf hijaiyah, penulisannya juga dari kanan kata serapan dari bahasa arab tetap ditulis seperti aslinya. Contoh : kata batin harus ditulis باطن bukan باطينContoh kalimat Bahasa Jawa:كانجۤڠ نبي محمد ڤونيكو اوتوسانيڤون ؼوستي الله ڎاتۤڠ سدايا مخلوق، دينَي ڤوناڤا ماوَون إڠكڠ ديڤون چريَوساكٓن دَينيڠ كانجۤڠ نبي محمد ڤونيكو ۑاتا٢ لٓرٓس. ڤراميلا سدايا مخلوق واجب اڠلٓرٓساكٓن لن هانڎيرَيك مريڠ كانجۤڠ نبي محمدLatin: "Kanjêng Nabi Muhammad puniku utusanipun Gusti Allah dhatêng sêdåyå makluk, déné punåpå mawon ingkang dipun-criyosakên déning Kanjêng Nabi Muhammad puniku nyåtå-nyåtå lêrês. Pramila sêdåyå makhluk wajib anglêrêsakên lan handhèrèk maring Kanjêng Nabi Muhammad." Bahasa Madura:كانجۤڠ نبي محمد ڤانَيكا أَوتَوسانَيڤَون ک࣭وستَي اللّٰه دٓاء كا ساڎٓاجٓا مخلَوق، ڤان-ڤَوناڤان سَي أَيچارَيتاأک࣭ي سارۤڠ كانجۤڠ نبي محمد ڤانَيكا ۑاتا بۤندۤرّٓا. ماڠكا ساڎٓاجٓا مخلَوق وٓاجب مابۤندۤر تَور نَورَوء ڠيرَيڠ كانجۤڠ نبي محمد Latin: "Kanjeng Nabi Muhammad panèka otosanèpon Ghustè Allah dâ' ka sadhâjâ makhlok, pan-ponapan sè ècarètaaghi sareng Kanjeng Nabi Muhammad panèka nyata bhenderrâ. Mangka sadhâjâ makhlok wâjib mabhender tor noro' ngirèng Kanjeng Nabi Muhammad." Bahasa Sunda:كانجۤڠ نبي محمد ماڠروڤيكن أوتوسان ؼوستي الله كا سادايا مخلوق، ناءَون واَي أنو ديچارييَوسكن كو كانجۤڠ نبي محمد ۑاَيتا كاۑاتاءن أنو لۤرس. جانتۤن سادايا مخلوق واجب مۤنركن سارۤڠ نوتوركن كانجۤڠ نبي محمدLatin: "Kanjeng Nabi Muhammad mangrupikeun utusan Gusti Allah ka sadaya makhluk, naon waé anu dicarioskeun ku Kanjeng Nabi Muhammad nyaéta kanyataan anu leres. Janten sadaya makhluk wajib menerkeun sareng nuturkeun Kanjeng Nabi Muhammad." Terjemahan Pegon Indonesia bahasa indonesia: Pegon Indonesia:بڮيندا نبي محمد اداله اوتوسن الله كڤد سموا مخلوق، اڤ ساج يڠ دچريتاكن اوليه بڮيندا نبي محمد اداله كبنرن يڠ ۑات. مک سموا مخلوق واجب ممبنركن دان مڠيكوتي بڮيندا نبي محمدLatin: “Baginda Nabi Muhammad adalah utusan Allah kepada semua makhluk, Apa saja yang diceritakan oleh Baginda Nabi Muhammad adalah kebenaran yang nyata. Maka semua makhluk wajib membenarkan dan mengikuti Baginda Nabi Muhammad.” • Pada contoh di atas terdapat 5 kata serapan (hanya yang bersifat serapan/kesamaan kosa kata) dari bahasa Arab yang harus ditulis sesuai dengan bahasa Arab yaitu: Nabi harus ditulis نبي bukan نابيMuhammad harus ditulis محمد bukan موهممادAllah harus ditulis الله bukan أللاهMakhluk harus ditulis مخلوق bukan ماخلوكWajib Harus ditulis واجب bukan واجيب''' Galeri Lihat pula Aksara Nusantara Abjad Jawi Catatan Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Ferrand, Gabriel (1905). Les migrations musulmanes et juives à Madagascar''. Paris: Revue de l'histoire des religions. Bacaan lanjutan Pedoman Lainnya Pranala luar Abjad Arab Bahasa Jawa Bahasa Sunda Bahasa Maduraragelem ngamalne:Bahasa Jawa
996
3162
https://id.wikipedia.org/wiki/Elips
Elips
Dalam matematika, sebuah elips atau oval yang beraturan adalah gambar yang menyerupai lingkaran yang telah dipanjangkan ke satu arah. Elips adalah salah satu contoh dari irisan kerucut dan dapat didefinisikan sebagai lokus dari semua titik, dalam satu bidang, yang memiliki jumlah jarak yang sama dari dua titik tetap yang telah ditentukan sebelumnya (disebut fokus). Dalam bahasa Indonesia, selain istilah elips atau oval yang beraturan, juga sering dikenal istilah sepadan, yakni bulat lonjong (atau lonjong saja), bulat bujur, dan bulat panjang. Definisi sebagai lokus poin Elips dapat didefinisikan secara geometris sebagai satu set atau lokus titik dalam bidang Euclidean: Diberi dua poin tetap disebut fokus dan jarak yang lebih besar dari jarak antara fokus, elips adalah himpunan poin sedemikian rupa sehingga jumlah dari jarak adalah sama dengan : Titik tengah dari segmen garis yang bergabung dengan fokus disebut pusat elips. Garis melalui fokus disebut sumbu utama , dan garis tegak lurus melalui pusat adalah sumbu minor . Sumbu utama memotong elips pada titik- titik simpul , yang memiliki jarak ke pusat. Jarak dari fokus ke pusat disebut jarak fokus atau eksentrisitas linier. Hasil bagi adalah eksentrisitas . Kasus dapat dilihat dengan cara yang berbeda (lihat gambar): Jika adalah lingkaran dengan titik tengah , maka jarak suatu titik ke lingkaran sama dengan jarak ke fokus : disebut directrix melingkar (terkait dengan fokus ) of the ellipse. Properti ini tidak boleh disamakan dengan definisi elips menggunakan garis directrix di bawah ini. Dengan menggunakan bola Dandelin , orang dapat membuktikan bahwa setiap bagian bidang kerucut dengan bidang adalah elips, dengan asumsi bidang tidak mengandung puncak dan memiliki kemiringan kurang dari garis pada kerucut. Sistem Koordinat Kartesius Persamaan standar Bentuk standar elips dalam koordinat Cartesian mengasumsikan bahwa asal adalah pusat elips, x- sumbu adalah sumbu utama, dan: fokus adalah poinnya , simpulnya adalah . Untuk titik arbitrer jarak ke fokus adalah dan ke fokus lainnya . Karena itu intinya is on the ellipse whenever: Menghapus radikal dengan squarings yang sesuai dan menggunakan menghasilkan persamaan standar elips: atau, memecahkan y: Keliling lebar dan tinggi disebut sumbu semi mayor dan semi minor . Poin atas dan bawah Ini mengikuti dari persamaan bahwa elips simetris sehubungan dengan sumbu koordinat dan karenanya sehubungan dengan asal. Keliling Sumbu semi mayor dan semi minor Sepanjang artikel ini Sebuah adalah sumbu semi-mayor, yaitu Secara umum persamaan elips kanonik mungkin (dan karenanya elips akan lebih tinggi daripada lebar); dalam bentuk ini sumbu semi-mayor akan menjadi . Formulir ini dapat dikonversi ke formulir standar dengan mentransposisi nama variabel Eksentritas linear Ini adalah jarak dari pusat ke fokus: . Keanehan Eksentrisitas dapat dinyatakan sebagai: , Rektum semi-lektur Panjang akord melalui satu fokus, tegak lurus terhadap sumbu utama, disebut rektum latus . Separuh di antaranya adalah rektum semi-latus Perhitungan menunjukkan: Garis singgung Garis arbitrer memotong sebuah elips pada 0, 1, atau 2 poin, masing-masing disebut garis eksterior , garis singgung dan garis potong . Melalui setiap titik elips ada garis singgung yang unik. Garis singgung pada suatu titik dari elips memiliki persamaan koordinat: Persamaan parametrik vektor garis singgung adalah: with Bukti: Biarkan be a point on an ellipse and menjadi persamaan garis apa pun mengandung . Memasukkan persamaan garis ke dalam persamaan elips dan menghormati yields: Elips bergeser Jika elips standar digeser untuk memiliki pusat , persamaannya adalah Sumbu masih sejajar dengan sumbu x dan y. Luas elips Luas elips adalah Keliling elips Keliling elips adalah Keliling I Keliling II (model Ramanujan) dan di mana Keliling III (model integral) dan Lihat pula Elipsoid Referensi Pranala luar Elips (matematika) di Encyclopædia Britannica Elips di PlanetMath.org The Shape and History of The Ellipse in Washington, D.C. oleh Clark Kimberling Irisan kerucut Bentuk
604
3169
https://id.wikipedia.org/wiki/Geometri
Geometri
Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk. Seorang ahli matematika yang bekerja di bidang geometri disebut ahli geometri. Geometri muncul secara independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu pengetahuan praktis tentang panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu matematika formal yang muncul di Barat sedini Thales (abad 6 SM). Pada abad ke-3 SM geometri dimasukkan ke dalam bentuk aksiomatik oleh Euclid, yang dibantu oleh geometri Euclid, menjadi standar selama berabad-abad. Archimedes mengembangkan teknik cerdik untuk menghitung luas dan isi, dalam banyak cara mengantisipasi kalkulus integral yang modern. Bidang astronomi, terutama memetakan posisi bintang dan planet pada falak dan menggambarkan hubungan antara gerakan benda langit, menjabat sebagai sumber penting masalah geometrik selama satu berikutnya dan setengah milenium. Kedua geometri dan astronomi dianggap di dunia klasik untuk menjadi bagian dari Quadrivium tersebut, subset dari tujuh seni liberal dianggap penting untuk warga negara bebas untuk menguasai. Pengenalan koordinat oleh René Descartes dan perkembangan bersamaan aljabar menandai tahap baru untuk geometri, karena tokoh geometris, seperti kurva pesawat, sekarang bisa diwakili analitis, yakni dengan fungsi dan persamaan. Hal ini memainkan peran penting dalam munculnya kalkulus pada abad ke-17. Selanjutnya, teori perspektif menunjukkan bahwa ada lebih banyak geometri dari sekadar sifat metrik angka: perspektif adalah asal geometri proyektif. Subyek geometri selanjutnya diperkaya oleh studi struktur intrinsik benda geometris yang berasal dengan Euler dan Gauss dan menyebabkan penciptaan topologi dan geometri diferensial. Dalam waktu Euclid tidak ada perbedaan yang jelas antara ruang fisik dan ruang geometris. Sejak penemuan abad ke-19 geometri non-Euclid, konsep ruang telah mengalami transformasi radikal, dan muncul pertanyaan: mana ruang geometris paling sesuai dengan ruang fisik? Dengan meningkatnya matematika formal dalam abad ke-20, juga 'ruang' (dan 'titik', 'garis', 'bidang') kehilangan isi intuitif, jadi hari ini kita harus membedakan antara ruang fisik, ruang geometris (di mana ' ruang ',' titik 'dll masih memiliki arti intuitif mereka) dan ruang abstrak. Geometri kontemporer menganggap manifold, ruang yang jauh lebih abstrak dari ruang Euclid yang kita kenal, yang mereka hanya sekitar menyerupai pada skala kecil. Ruang ini mungkin diberkahi dengan struktur tambahan, yang memungkinkan seseorang untuk berbicara tentang panjang. Geometri modern memiliki ikatan yang kuat dengan beberapa fisika, dicontohkan oleh hubungan antara geometri pseudo-Riemann dan relativitas umum. Salah satu teori fisika termuda, teori string, juga sangat geometris dalam rasa. Sedangkan sifat visual geometri awalnya membuatnya lebih mudah diakses daripada bagian lain dari matematika, seperti aljabar atau teori bilangan, bahasa geometrik juga digunakan dalam konteks yang jauh dari tradisional, asal Euclidean nya (misalnya, dalam geometri fraktal dan geometri aljabar). Geometri awal Catatan paling awal mengenai geometri dapat ditelusuri hingga ke zaman Mesir kuno, peradaban Lembah Sungai Indus dan Babilonia. Peradaban-peradaban ini diketahui memiliki keahlian dalam drainase rawa, irigasi, pengendalian banjir dan pendirian bangunan-bangunan besar. Kebanyakan geometri Mesir kuno dan Babilonia terbatas hanya pada perhitungan panjang ruas-ruas garis, luas, dan volume. Salah satu teori awal mengenai geometri dikatakan oleh Plato dalam dialog Timaeus (360SM) bahwa alam semesta terdiri dari 4 elemen: tanah, air, udara dan api. Hal tersebut tersebut dimaksud untuk menggambarkan kondisi material padat, cair, gas dan plasma. Hal ini mendasari bentuk-bentuk geometri: tetrahedron, kubus(hexahedron), octahedron, dan icosahedron di mana masing-masing bentuk tersebut menggambarkan elemen api, tanah, udara dan air. Bentuk-bentuk ini yang lalu lebih dikenal dengan nama Platonic Solid. Ada penambahan bentuk kelima yaitu Dodecahedron, yang menurut Aristoteles untuk menggambarkan elemen kelima yaitu ether. Sejarah Permulaan geometri paling awal yang tercatat dapat ditelusuri ke Mesopotamia kuno dan Mesir pada milenium ke-2 SM. Geometri pada awalnya adalah kumpulan prinsip yang ditemukan secara empiris mengenai panjang, sudut, luas, dan volume, yang dikembangkan untuk memenuhi beberapa kebutuhan praktis dalam survei, dan konstruksi. Teks geometri paling awal yang diketahui adalah Mesir Papirus Rhind (2000–1800 SM) dan Papirus Moskow (sekitar 1890 SM), Tablet tanah liat Babilonia seperti Plimpton 322 (1900 SM). Contohnya, Papirus Moskow memberikan rumus untuk menghitung volume piramida terpotong, atau frustum. Tablet tanah liat (350-50 SM) menunjukkan bahwa astronom Babilonia menerapkan prosedur trapesium untuk menghitung posisi Jupiter dan gerakan dalam kecepatan waktu. Prosedur geometris tersebut mengantisipasi Kalkulator Oxford, termasuk teorema kecepatan rata-rata, pada abad ke 14. Di selatan Mesir, Nubia kuno membangun sistem geometri termasuk versi awal jam matahari. Pada abad ke 7 SM, Yunani ahli matematika Thales of Miletus menggunakan geometri untuk menyelesaikan masalah seperti menghitung tinggi piramida dan jarak kapal. Hal tersebut dikreditkan dengan penggunaan pertama dari penalaran deduktif yang diterapkan pada geometri, dengan menurunkan empat akibat wajar dari Teorema Thales. Pythagoras mendirikan Sekolah Pythagoras, yang dikreditkan dengan bukti pertama dari Teorema Pythagoras, Padahal pernyataan teorema tersebut memiliki sejarah yang panjang. Eudoxus (408–355 SM) mengembangkan metode, yang memungkinkan perhitungan luas dan volume gambar lengkung, serta teori rasio yang menghindari masalah besaran yang tidak dapat dibandingkan, yang memungkinkan geometer berikutnya untuk membuat kemajuan yang signifikan. Sekitar 300 SM, geometri direvolusi oleh Euclid, yang Elemen , secara luas dianggap sebagai buku teks paling sukses dan berpengaruh sepanjang masa, diperkenalkan ketelitian matematika melalui metode aksiomatik dan merupakan contoh paling awal dari format yang masih digunakan dalam matematika saat ini, bahwa definisi, aksioma, teorema, dan bukti. Meskipun sebagian besar konten Elemen sudah diketahui, Euclid mengatur menjadi satu kerangka kerja logis yang koheran. Element diketahui oleh semua orang terpelajar di Barat hingga pertengahan abad ke 20 dan isinya masih diajarkan di kelas geometri hingga saat ini.. Archimedes (c. 287–212 SM) dari Syracuse menggunakan metode tersebut untuk menghitung luas di bawah busur dari parabola dengan penjumlahan dari tak terhingga pada deret, dan memberikan perkiraan yang sangat akurat dari Pi. Dia juga mempelajari spiral yang menyandang namanya dan memperoleh rumus untuk volume dari permukaan revolusi. Geometri aljabar Geometri aljabar merupakan cabang matematika yang mempelajari akar dari suatu suku banyak. Dalam kajian modern, digunakan berbagai alat dari aljabar abstrak seperti aljabar komutatif dan teori kategori. Studi geometri aljabar dilakukan dengan mengonstruksi suatu objek matematika (misalnya, skema dan sheaf) lalu kemudian meninjau hubungannya dengan struktur yang sudah dikenal. Berbagai alat ini dibuat untuk membantu memahami permasalahan mendasar terkait geometri. Salah satu objek fundamental dalam studi geometri aljabar adalah varietas aljabarik yang merupakan manifestasi geometris dari akar suatu sistem suku banyak. Dari struktur ini, dapat dikaji berbagai kurva aljabarik seperti garis, parabola, elips, kurva eliptik dan lain-lain. Geometri aljabar merupakan salah satu topik sentral dalam matematika dengan berbagai topik terkait seperti analisis kompleks, topologi, teori bilangan, teori kategori, dan lain-lain. Geometri dalam dimensi Dalam dua dimensi Geometri dalam dua dimensi adalah suatu bentuk yang berupa dua dimensi, yang berarti bangunan tersebut hanya melibatkan panjang dan lebar. Persegi Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Bangun ini disebut juga sebagai bujur sangkar. Persegi panjang Persegi panjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang sisi yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Segitiga Sebuah segitiga adalah poligon dengan tiga ujung dan tiga simpul. Ini adalah salah satu bentuk dasar dalam geometri. Segitiga dengan simpul A, B, dan C dilambangkan . Dalam geometri Euclidean, setiap tiga titik, ketika non-collinear, menentukan segitiga unik dan sekaligus, sebuah bidang unik (yaitu ruang Euclidean dua dimensi). Dengan kata lain, hanya ada satu bidang yang mengandung segitiga itu, dan setiap segitiga terkandung dalam beberapa bidang. Jika seluruh geometri hanya bidang Euclidean, hanya ada satu bidang dan semua segitiga terkandung di dalamnya; namun, dalam ruang Euclidean berdimensi lebih tinggi, ini tidak lagi benar. Trapesium Trapesium adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang dua di antaranya saling sejajar namun tidak sama panjang.Trapesium termasuk jenis bangun datar segi empat yang mempunyai ciri khusus. Jajar genjang Jajar genjang atau jajaran genjang () adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut yang masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya. Jajar genjang termasuk turunan segiempat yang mempunyai ciri khusus. Jajar genjang dengan empat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat. Lingkaran Lingkaran adalah bentuk yang terdiri dari semua titik dalam bidang yang berjarak tertentu dari titik tertentu, pusat; ekuivalennya adalah kurva yang dilacak oleh titik yang bergerak dalam bidang sehingga jaraknya dari titik tertentu adalah konstan. Jarak antara titik mana pun dari lingkaran dan pusat disebut jari-jari. Artikel ini adalah tentang lingkaran dalam geometri Euclidean, dan, khususnya, bidang Euclidean, kecuali jika dinyatakan sebaliknya. Secara khusus, sebuah lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang membagi pesawat menjadi dua wilayah: interior dan eksterior. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "lingkaran" dapat digunakan secara bergantian untuk merujuk pada batas gambar, atau keseluruhan gambar termasuk bagian dalamnya; dalam penggunaan teknis yang ketat, lingkaran hanyalah batas dan seluruh gambar disebut cakram. Lingkaran juga dapat didefinisikan sebagai jenis elips khusus di mana dua fokus bertepatan dan eksentrisitasnya adalah 0, atau bentuk dua dimensi yang melingkupi area per satuan perimeter kuadrat, menggunakan kalkulus variasi. Elips Elips atau oval yang beraturan adalah gambar yang menyerupai lingkaran yang telah dipanjangkan ke satu arah. Elips adalah salah satu contoh dari irisan kerucut dan dapat didefinisikan sebagai lokus dari semua titik, dalam satu bidang, yang memiliki jumlah jarak yang sama dari dua titik tetap yang telah ditentukan sebelumnya (disebut fokus). Dalam bahasa Indonesia, elips atau oval yang beraturan juga sering dikenal istilah sepadan, yakni bulat lonjong (atau lonjong saja), bulat bujur, dan bulat panjang. Dalam tiga dimensi Dalam empat dimensi Konsep penting dalam geometri Berikut ini adalah beberapa konsep terpenting dalam geometri. Aksioma Euclid mengambil pendekatan abstrak untuk geometri di Elements, salah satu buku paling berpengaruh yang pernah ditulis. Euklides memperkenalkan aksioma, atau postulat tertentu, yang mengekspresikan sifat utama atau bukti dengan sendirinya dari titik, garis, dan bidang. Untuk melanjutkan untuk secara ketat menyimpulkan properti lain dengan penalaran matematika. Ciri khas pendekatan geometri Euclid adalah ketelitiannya, dan kemudian dikenal sebagai geometri aksiomatik atau sintetik. Pada awal abad ke-19, penemuan geometri non-Euclidean oleh Nikolai Ivanovich Lobachevsky (1792–1856), János Bolyai (1802–1860), Carl Friedrich Gauss (1777–1855) dan yang lainnya menyebabkan kebangkitan minat dalam disiplin tersebut pada abad ke-20, David Hilbert (1862–1943) menggunakan penalaran aksiomatik dalam upaya untuk memberikan dasar geometri modern. Titik Titik yang dianggap sebagai objek fundamental dalam geometri Euclidean. Mereka telah didefinisikan dalam berbagai cara, termasuk definisi Euclid sebagai 'yang tidak memiliki bagian' dan melalui penggunaan aljabar atau set bersarang. Banyak bidang geometri, seperti geometri analitik, geometri diferensial, dan topologi, semua objek dianggap dibangun dari titik. Namun demikian, ada beberapa studi geometri tanpa mengacu pada titik. Garis Euclid mendeskripsikan sebuah garis sebagai "panjang tanpa lebar" yang "terletak sama terhadap titik-titik pada dirinya sendiri". Dalam matematika modern, mengingat banyaknya geometri, konsep garis terkait erat dengan cara menggambarkan geometri. Misalnya, dalam geometri analitik, garis pada bidang sering didefinisikan sebagai himpunan titik yang koordinatnya memenuhi persamaan linier tertentu, tetapi dalam pengaturan yang lebih abstrak, seperti geometri kejadian, garis mungkin merupakan objek independen, berbeda dari kumpulan titik yang terletak di atasnya. Dalam geometri diferensial, geodesik adalah generalisasi gagasan garis menjadi ruang melengkung. Bidang Bidang adalah permukaan datar dua dimensi yang memanjang jauh tak terhingga. Bidang digunakan di setiap bidang geometri. Contohnya, bidang dapat dipelajari sebagai permukaan topologi tanpa mengacu pada jarak atau sudut; dapat dipelajari sebagai ruang affine, di mana collinearity dan rasio dapat dipelajari tetapi bukan jarak; itu dapat dipelajari sebagai bidang kompleks menggunakan teknik analisis kompleks; dan seterusnya. Sudut Euclid mendefinisikan bidang sudut sebagai kemiringan satu sama lain, dalam bidang, dari dua garis yang saling bertemu, dan tidak terletak lurus satu sama lain. Dalam istilah modern, sudut adalah sosok yang dibentuk oleh dua sinar, disebut sisi dari sudut, berbagi titik akhir yang sama, disebut simpul dari sudut. Dalam geometri Euklides, sudut digunakan untuk mempelajari poligon dan segitiga, serta membentuk sebuah objek belajar dengan sendirinya. Studi tentang sudut segitiga atau sudut dalam sebuah lingkaran satuan membentuk dasar dari trigonometri. Dalam geometri diferensial dan kalkulus, sudut antara kurva bidang atau kurva ruang atau permukaan dapat dihitung menggunakan turunan.--> Kurva Kurva adalah objek 1 dimensi yang bisa lurus (seperti garis) atau tidak; kurva dalam ruang 2 dimensi disebut kurva bidang dan kurva dalam ruang 3 dimensi disebut. Dalam topologi, kurva didefinisikan dari fungsi pada interval bilangan real ke ruang lain. Dalam geometri diferensial, definisi yang sama digunakan, tetapi fungsi penentu harus dapat terdiferensiasi Studi geometri aljabar kurva aljabar, yang didefinisikan sebagai varietas aljabar dari dimensi satu. Permukaan Permukaan adalah objek dua dimensi, seperti bola atau parabola. Dalam geometri diferensial dan topologi, permukaan dijelaskan oleh 'tambalan' dua dimensi (atau lingkungan) yang dirangkai oleh diffeomorphism atau homeomorphism, masing-masing. Dalam geometri aljabar, permukaan dijelaskan oleh persamaan polinomial.--> Manifold manifold adalah generalisasi dari konsep kurva dan permukaan. Dalam topologi, monifold adalah ruang topologi di mana setiap titik memiliki lingkungan yaitu homeomorfik ke ruang Euklides. Dalam geometri diferensial, monifold terdiferensiasi adalah ruang di mana setiap tetangga diffeomorphic terhadap dimensi pada ruang Euklides. Manifold digunakan secara luas dalam fisika, termasuk dalam relativitas umum dan teori string. Panjang, luas, dan volume Panjang, luas, dan volume mendeskripsikan ukuran atau luas suatu objek masing-masing dalam satu dimensi, dua dimensi, dan tiga dimensi. Dalam geometri Euklides dan geometri analitik, panjang ruas garis sering kali dapat dihitung dengan Teorema Pythagoras. Luas dan volume dapat didefinisikan sebagai besaran fundamental yang terpisah dari panjang, atau dapat dijelaskan dan dihitung dalam istilah panjang dalam bidang atau ruang 3 dimensi. Matematikawan telah menemukan banyak rumus untuk luas dan rumus untuk volume dari berbagai objek geometri. Dalam kalkulus, luas dan volume dapat didefinisikan dalam integral s, seperti integral Riemann atau Integral Lebesgue.--> Metrik dan ukuran Konsep panjang atau jarak dapat digeneralisasikan, yang mengarah ke gagasan metrik. Misalnya, metrik Euclidean mengukur jarak antar titik di bidang Euclidean, sedangkan metrik hiperbolik mengukur jarak di bidang hiperbolik. Contoh penting lainnya dari metrik termasuk metrik Lorentz dari relativitas khusus dan semi metrik Riemannian dari relativitas umum. Kekongruenan dan keserupaan Kesesuaian dan kesamaan adalah konsep yang mendeskripsikan jika dua bentuk memiliki karakteristik yang serupa. Dalam geometri Euclidean, kesamaan digunakan untuk mendeskripsikan objek yang memiliki bentuk yang sama, sedangkan congruence digunakan untuk mendeskripsikan objek yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama.<!-;Hilbert, in his work on creating a more rigorous foundation for geometry, treated congruence as an undefined term whose properties are defined by axioms.--> Kesamaan dan kesamaan digeneralisasikan dalam geometri transformasi, yang mempelajari properti objek geometris yang dipertahankan oleh berbagai jenis transformasi.--> Lukisan dengan jangka dan mistar Geometer klasik memberikan perhatian khusus untuk membangun objek geometris yang telah dijelaskan dengan cara lain. Secara klasik, satu-satunya instrumen yang diperbolehkan dalam konstruksi geometris adalah kompas dan penggaris lurus. Selain itu, setiap konstruksi harus diselesaikan dalam jumlah langkah yang terbatas. Namun, beberapa masalah ternyata sulit atau tidak mungkin diselesaikan dengan cara ini sendiri, dan konstruksi cerdik menggunakan parabola dan kurva lainnya, serta perangkat mekanis. Dimensi Dimana geometri tradisional mengizinkan dimensi 1 (a garis), 2 (a bidang) dan 3 (dunia ambien kita dipahami sebagai ruang tiga dimensi)), matematikawan dan fisikawan telah menggunakan dimensi yang lebih tinggi selama hampir dua abad. Salah satu contoh penggunaan matematika untuk dimensi yang lebih tinggi adalah ruang konfigurasi dari sistem fisik, yang memiliki dimensi yang sama dengan derajat bebas. Misalnya, konfigurasi sekrup dapat digambarkan dengan lima koordinat. Dalam topologi umum, konsep dimensi telah diperpanjang dari bilangan asli, menjadi dimensi tak hingga (ruang Hilbert s, misalnya) dan positif bilangan real (dalam geometri fraktal). Dalam geometri aljabar, dimensi variasi aljabar telah menerima sejumlah definisi yang tampaknya berbeda, yang semuanya setara dalam kasus yang paling umum. Simetri Geometri kompentasi Geometri Euklides Geometri Euklides adalah geometri dalam pengertian klasiknya. Karena memodelkan ruang dunia fisik, ia menggunakan di banyak bidang ilmiah, seperti mekanika, astronomi, kristalografi, dan banyak bidang teknis, seperti teknik, Arsitektur, geodesi, aerodinamika, and navigasi. Kurikulum pendidikan wajib dari sebagian besar negara mencakup studi tentang konsep Euklides seperti titik, garis, bidang, sudut, segitiga, kongruensi, kesamaan. Geometri diferensial Geometri Diferensial menggunakan teknik kalkulus dan aljabar linier untuk mempelajari masalah dalam geometri. Hal tersebut memiliki aplikasi dalam fisika, ekonometrik, dan bioinformatika, diantara yang lain. Khususnya, geometri diferensial penting bagi fisika matematika karena postulasi relativitas umum Albert Einstein bahwa alam semesta adalah lengkung. Geometri diferensial dapat berupa intrinsik (artinya ruang yang dianggapnya adalah lipatan halus yang struktur geometrisnya diatur oleh metrik Riemannian, yang menentukan bagaimana jarak diukur di dekat setiap titik) atau ekstrinsik (di mana objek yang diteliti adalah bagian dari beberapa ruang Euclide datar ambien). Geometri non-Euklides Geometri Euklides bukanlah satu-satunya bentuk geometri historis yang dipelajari. Geometri bola telah lama digunakan oleh astronom, astrolog, dan navigator. Immanuel Kant berpendapat bahwa hanya ada satu, mutlak, geometri, yang diketahui benar a priori oleh fakultas pikiran batin: Geometri Euklides adalah sintetik a priori. Pandangan ini pada awalnya agak ditantang oleh para pemikir seperti Saccheri, kemudian akhirnya dibatalkan oleh penemuan revolusioner geometri non-Euklides dalam karya-karya Bolyai, Lobachevsky, dan Gauss (yang tidak pernah menerbitkan teorinya). They demonstrated that ordinary Euclidean space is only one possibility for development of geometry. A broad vision of the subject of geometry was then expressed by Riemann in his 1867 inauguration lecture Über die Hypothesen, welche der Geometrie zu Grunde liegen (On the hypotheses on which geometry is based), hanya setelah kematiannya. Ide baru Riemann tentang ruang terbukti penting dalam teori relativitas umum Albert Einstein. Geometri Riemannian, yang mempertimbangkan ruang yang sangat umum di mana pengertian panjang didefinisikan, adalah andalan geometri modern. Topologi Geometri kompleks Geometri diskrit Geometri komputasi Aplikasi Geometri telah menemukan aplikasi di banyak bidang, beberapa di antaranya dijelaskan di bawah ini. Seni Matematika dan seni terkait dalam berbagai cara. Contohnya, teori perspektif menunjukkan bahwa geometri lebih dari sekadar properti metrik dari sebuah figur.: perspektif adalah asal mula geometri proyektif. Seniman telah lama menggunakan konsep proporsi dalam desain. Vitruvius mengembangkan teori rumit tentang proporsi ideal untuk sosok manusia. Konsep tersebut telah digunakan dan diadaptasi oleh seniman dari Michelangelo hingga seniman komik modern. Rasio emas adalah proporsi tertentu yang memiliki peran kontroversial dalam seni. Sering diklaim sebagai rasio panjang yang paling estetis, sering dikatakan sebagai rasio panjang karya seni terkenal, meskipun contoh yang paling dapat diandalkan dan tidak ambigu dibuat dengan sengaja oleh seniman yang mengetahui legenda tersebut. Ubin, atau tessellations, telah digunakan dalam seni sepanjang sejarah. Seni Islam sering menggunakan tessellation, seperti halnya seni Escher. Karya Escher juga memanfaatkan geometri hiperbolik. Cézanne mengajukan teori bahwa semua gambar dapat dibangun dari bola, kerucut, dan tabung. Ini masih digunakan dalam teori seni hari ini, meskipun daftar pasti bentuk bervariasi dari penulis ke penulis. Arsitektur Geometri memiliki banyak aplikasi dalam arsitektur. Faktanya, telah dikatakan bahwa geometri merupakan inti dari desain arsitektur. Aplikasi geometri pada arsitektur mencakup penggunaan geometri proyektif untuk membuat perspektif paksa, penggunaan bagian berbentuk kerucut dalam membangun kubah dan benda serupa, penggunaan tessellations, dan penggunaan simetri. Fisika Bidang astronomi, terutama yang berkaitan dengan pemetaan posisi bintang dan planet pada bola langit dan menjelaskan hubungan antara pergerakan benda-benda langit, telah menjadi sumber penting masalah geometris sepanjang sejarah. Geometri geometri Riemannian dan pseudo-Riemannian digunakan dalam relativitas umum. Teori string menggunakan beberapa varian geometri, seperti halnya teori informasi kuantum. Bidang matematika lainnya Kalkulus sangat dipengaruhi oleh geometri. Misalnya, pengenalan koordinat oleh René Descartes dan perkembangan bersamaan aljabar menandai tahapan baru untuk geometri, karena figur geometris seperti kurva bidang dari sekarang dapat direpresentasikan secara analitis dalam bentuk fungsi dan persamaan. Ini memainkan peran kunci dalam munculnya kalkulus sangat kecil pada abad ke-17. Geometri analitik terus menjadi andalan dalam kurikulum pra-kalkulus dan kalkulus. Area aplikasi penting lainnya adalah teori bilangan. Di Yunani kuno Pythagoras menganggap peran angka dalam geometri. Namun, penemuan panjang yang tak dapat dibandingkan itu bertentangan dengan pandangan filosofis mereka. Sejak abad ke-19, geometri telah digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam teori bilangan, misalnya melalui geometri bilangan atau, yang lebih baru, teori skema, yang digunakan dalam bukti Wiles tentang Teorema Terakhir Fermat. Lihat pula Daftar Daftar geometer :Kategori:Geometer aljabar :Kategori:Geometer Diferensial :Kategori:Geometer :Kategori:Ahli topologi Daftar rumus dalam geometri dasar Daftar topik geometri Daftar publikasi penting dalam geometri Daftar topik matematika topik-topik terkait Daftar topik Geometri Geometri deskriptif Geometri hingga Tanah Datar, sebuah buku yang ditulis oleh Edwin Abbott tentang dua dan ruang tiga dimensi, untuk memahami konsep empat dimensi Daftar perangkat lunak geometri interaktif Bidang lain Geometri molekuler Catatan Sumber Bacaan lebih lanjut Pranala luar A geometry course from Wikiversity Unusual Geometry Problems The Math Forum – Geometry The Math Forum – K–12 Geometry The Math Forum – College Geometry The Math Forum – Advanced Geometry Nature Precedings – Pegs and Ropes Geometry at Stonehenge The Mathematical Atlas – Geometric Areas of Mathematics "4000 Years of Geometry", lecture by Robin Wilson given at Gresham College, 3 October 2007 (available for MP3 and MP4 download as well as a text file) Finitism in Geometry at the Stanford Encyclopedia of Philosophy The Geometry Junkyard Interactive geometry reference with hundreds of applets Dynamic Geometry Sketches (with some Student Explorations) Geometry classes at Khan Academy
3,404
3172
https://id.wikipedia.org/wiki/Teleskop
Teleskop
Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya. Galileo diakui menjadi orang pertama yang menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960. Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi ataupun teleskop partikel berenergi tinggi. Pendahuluan Pengertian teropong bintang adalah sebuah jenis peralatan yang digunakan untuk membantu pengindraan jauh guna mengamati keberadaan benda-benda yang ada di angkasa. Dengan demikian, kita bisa melihat posisi sebuah benda di angkasa yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Dari pengertian teropong bintang, menunjukkan bahwa alat ini memiliki bentuk seperti teropong. Teropong sendiri digunakan untuk melihat sebuah benda dari jarak yang jauh sehingga akan tampak lebih jelas. Dalam pengertian teropong bintang juga dijelaskan bahwa teropong ini menggunakan dua buah lensa positif. Di mana masing-masing lensa berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Inilah yang membedakan antara teropong bintang dengan teleskop. Pada teropong bintang, jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler. Teropong sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah alat optik yang dimanfaatkan untuk melihat benda yang berada di tempat jauh. Misalnya di gunung atau bintang, sehingga bisa tampak lebih dekat serta lebih jelas. Benda ini sudah banyak digunakan kurang lebih sejak abad 4 SM untuk penggunaan dalam kelautan dan astronomi. Walau Teleskop telah ada sejak ratusan tahun sebelum masehi Meski demikian, tidak ada catatan dalam sejarah yang menjelaskan mengenai siapa penemu benda tersebut pertama kali. Hanya saja, pada tanggal 2 Oktober 1608, pernah dicatat seorang bernama Hans Lippershey yang mencoba mendapatkan hak paten atas teleskop yang dibuatnya. Namun begitu, usaha Luppershey ini gagal karena mendapatkan penolakan dari tim penilai. Sebab, menurut mereka, sebelum Lippershey mendaftarkan hak paten tersebut, sudah banyak dijumpai teleskop yang ada sebelumnya. Sehingga menurut mereka, teleskop tersebut bukanlah hak paten dari Lippershey. Setahun berikutnya tepatnya pada tahun 1609, Galileo pernah menciptakan sebuah teleskop yang kemudian disebut dengan teropong panggung. Banyak pula orang yang menyebutnya sebagai teropong Galileo. Setelah pembuatan teropong ini, Galileo kemudian sering membuat berbagai jenis teleskop sampai kemudian berhasil melakukan beberapa penemuan di bidang astronomis. Berbagai penemuan inilah yang kemudian menjadikannya dikenal dalam sejarah dunia. Secara garis besar, teropong sendiri dibagi ke dalam dua kategori besar. Yang pertama adalah teropong bias, yaitu jenis teropong yang tersusun dari beberapa lensa. Sedangkan jenis kedua adalah teropong pantul, yaitu jenis teropong yang disusun dari beberapa cermin serta lensa. Untuk teropong bias sendiri, memiliki beberapa macam jenisnya. Antara lain teropong bintang atau teropong astonomi, teropong bumi, teropong panggung dan teropong prima atau binokuler. Untuk teropong bintang sendiri sudah dijelaskan diatas, yaitu sebagai sebuah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda yang berada di luar angkasa. Selain teropong bintang, yang tergolong sebagai jenis teropong biasa adalah teropong bumi. Teropong bumi dikenal juga dengan sebutan teropong medan atau teropong yojana. Teropong bumi ini mampu menciptakan bayangan akhir yang tegak pada arah benda semula. Hal ini bisa didapatkan dengan memanfaatkan lensa cembung ketiga yang diletakkan di antara lensa objektif serta lensa okuler. Lensa cembung ketiga ini fungsinya untuk melakukan pembalikan bayangan, namun tidak memberikan efek pembesaran. Itulah mengapa, lensa ketiga ini disebut dengan lensa pembalik. Untuk teropong yang ditemukan oleh Galileo disebut dengan teropong panggung. Teropong jenis ini kerap juga dikenal dengan sebutan teropong Belanda atau teropong tonil. Teropong ini mampu memberikan bayangan akhir yang tegak serta memperbesar objek. Caranya dengan memamnfaatkan dua buah lensa, yaitu lensa positif yang berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa negatif yang menjadi lensa okuler. Terakhir adalah teropong prisma, yang menggunakan lensa pembalik. Di mana lensa pembalik ini akan mampu menghasilkan bayangan akhir yang tegak. Akibatnya, teropong bumi biasanya cenderung lebih panjang. Guna menghindarinya, maka dilakukan penggantian lensa pembalik denga menggunakan dua prisma siku-siku sama kaki. Prisma ini diletakkan di antara lensa objektif dan lensa okuler. Prisma tersebut berfungsi sebagai pembalik bayangan dengan memberikan pantulan yang sempurna. Contoh Teleskop Teleskop Hubble Teleskop luar angkasa Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama "Hubble" diambil dari nama ilmuwan terkenal Amerika, Edwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, adalah jasa teleskop Hubble. Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut dan pada tahun tersebut pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai. Konstruksi teleskop Hubble berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk pertama kalinya pada tanggal 24 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger. Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia! Pada bulan Desember 1993, pesawat ulang-alik Endeavor dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya. Observatorium Boscha Di Indonesia sendiri memiliki tempat untuk melakukan pengamatan luar angkasa menggunakan teropong bintang. Tempat pengamatan tersebut disebut denga observatorium Boscha yang ada di Lembang, Jawa Barat. Observatorium Bosscha ini dibangun oleh pemerintahan Belanda melalui Nederlandsch Indisdhe Sterrekundige Vereniging atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Tujuan pendirian observatorium ini sendiri adalah untuk memajukan ilmu Astronomi yang ada di Hindia Belanda. Pembangunan lembaga penelitian ini dilakukan di atas tanah milik Karel Albert Rudolf Bosscha, yang merupakan bos perkebunan teh Malabar. Selain menyumbangkan tanah, Bosscha juga berjanji untuk menyediakan dana guna membeli teropong bintang yang akan digunakan dalam lembaga penelitian tersebut. Itulah mengapa, lembaga ini kemudian disebut dengan Observatorium Bosscha, yang merupakan bentuk penghormatan atas jasa dari Karel Albert Rudolf Bosscha. Pembangunan observatorium ini sendiri berlangsung selama lima tahun. Dimulai pada tahun 1923, dan diselesaikan pada tahun 1928. Setelah berdiri, observatorium ini melakukan publikasi internasional pertamanya pada tahun 1933. Namun, seiring dengan berlangsungnya perang dunia ke II di mana Indonesia turut menjadi korban, maka kegiatan penelitian yang dilakukan lembaga tersebut kemudian turut dihentikan. Setelah perang dunia berakhir, observatorium tersebut mengalami kerusakan dan dilakukanlah renovasi total sehingga observatorium tersebut bisa kembali beroperasi. Selanjutnya, pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan pengelolaan observatorium ini kepada pemerintahan Indonesia. Dan setelah Institut Teknologi Bandung berdiri pada tahun 1959, maka Observatorium Bossha dijadikan sebagai bagian dari ITB dan dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan penelitian secara formal. Observatorium Bosscha sendiri pada saat ini memiliki lima buah teropong bintang yang mempunyai fungsi masing-masing. Kelima teleskop tersebut antara lain adalah teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO dan Teleskop Refraktor Unitron. Untuk teleskop yang terakhir ini, sering digunakan untuk melakukan pengamatan pada kemunculan hilal atau bulan. Di mana hal ini biasanya terjadi pada saat memasuki bulan Ramadhan untuk menentukan awal dan akhir puasa. Sebab, sebagian besar rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam menggunakan kalender yang didasarkan pada peredaran hilal untuk menentukan hari-hari tersebut. Fungsi teleskop Fungsi-fungsi teleskop dapat kita temukan dalam bidang astronomi. Teleskop adalah sebuah alat yang berfungsi untuk melihat benda yang sangat jauh. Alat tersebut mengandalkan cermin sebagai pembentukan gambar yang akan diterima oleh mata. Teleskop pertama kali dibuat oleh beberapa ilmuwan, seperti Galileo, Newton, Foucault, dan sebagainya. Teleskop tersebut dinamakan teleskop optikal yang berkerja dengan panjang gelombang tampak. Fungsi dari teleskop tersebut adalah untuk melihat benda-benda yang sangat jauh, seperti halnya benda-benda langit. Teleskop bekerja dengan cara menangkap gambar melalui bantuan radiasi elektromagnetik panjang gelombang yang bisa menembus lapisan atmosfer. Berdasarkan objeknya, teleskop dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teleskop refraktor (dioptrik), reflektor (catoptrik), dan catadioptrik. Teleskop jenis refraktor (dioptrik) mempunyai sistem kerja dengan menggunakan dua buah lensa objektif. Lensa utama akan mengumpulkan bayangan benda dan cahaya yang kemudian akan diteruskan ke lensa mata, lalu diterima oleh mata saat melihat objek menjadi sebuah bayangan benda. Teleskop jenis reflektor (catoptrik) mempunyai sistem kerja dengan menggunakan cermin. Cermin yang digunakan adalah cermin cekung. Cermin cekung ini akan merefleksikan cahaya dan bayangan gambar. Teleskop reflektor ini merupakan alternatif dari teleskop refraktor. Terkadang, teleskop refraktor akan mengalami kelainan optik yang membuat bayangan yang diterima menjadi tidak fokus. Berbeda dengan teleskop reflektor yang menggunakan cermin cekung, reflektor tersebut memiliki elemen penting sehingga bayangan yang diterima tetap dalam keadaan fokus. Teleskop catadioptrik mempunyai sistem kerja yang tidak jauh berbeda dengan teleskop refraktor dan reflektor, yaitu menyerap cahaya dan bayangan benda untuk diterima oleh mata. Namun, teleskop jenis ini adalah penggabungan dari dua jenis teleskop sebelumnya, yaitu menggunakan cermin dan lensa yang dapat kita temukan pada mikroskop, mercusuar, dan lensa tele kamera SLR. Semua teleskop yang pernah dibuat memiliki kinerja dan fungsi yang sama, yaitu untuk mengamati benda-benda yang sangat jauh seperti benda-benda langit dan benda-benda kecil, seperti mengamati sel dengan menggunakan mikroskop. Fungsi-fungsi teleskop yang baru ditemukan pada zaman sekarang ini adalah hubble telescope yang dipasang di luar angkasa untuk mengirim gambar dengan menggunakan gelombang elektomagnetik. Gelombang tersebut akan ditangkap oleh bumi dengan hasil yang jernih. Jadi, teleskop ini membantu manusia untuk mengamati benda-benda di luar angkas. Sejarah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata bugil. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Jupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih dalam lagi benda-benda langit, hingga berisar pada tahun 1564-1642 M dengan teropong refraktornya dia mampu menjadikan manusia bisa melihat benda langit dengan mata bugil.disamping itu Galileo pada waktu itu bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari.Pada tahun 1629-1695 teleskop galileo disempurnakan oleh Christian Huygens yaitu seorang ilmuan yang menemukan satelit saturnus. Pada tahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan konsep baru dalam desain teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan apa yang disebut lenturan kromatik (lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin). Newton menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin pemantul ini bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya: semakin besar keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut teleskop refleksi (reflektor).Perkembangan teleskop berefek pada perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit serta hubungan antara satu dan yang lainnya .dan selanjutnya bisa mendeteksi kemungkinan pencarian dan perhitungan benda-benda langit yang lainnya. Jenis-jenis teleskop Teleskop optik Sebuah teleskop optik adalah teleskop yang bekerja mengumpulkan cahaya atau memfokuskan cahaya terutama dari spektum cahaya tampak dari spektrum elektromagnetik (meskipun ada beberapa yang juga bekerja mengumpulkan sinar inframerah dan ultraviolet). Teleskop optik digunakan untuk memperbesar dan memperjelas bentuk objek yang berada pada jarak yang jauh. Agar gambar dapat diamati, difoto, dipelajari, dan dikirim ke komputer, teleskop dilengkapi dengan menggunakan satu atau lebih elemen optik lengkung, biasanya terbuat dari kaca, untuk mengumpulkan cahaya dan radiasi elektromagnetik lainnya ke titik fokus. Teleskop optik yang digunakan untuk astronomi dan di banyak instrumen non-astronomi, seperti teropong yang digunakan untuk pengamat burung atau bird watching, dan teropong untuk keperluan mengamati alam sekitarnya. Ada tiga jenis optik utama: Teleskop pembiasan yang menggunakan lensa untuk membentuk sebuah gambar. Teleskop pemantulan yang menggunakan susunan cermin untuk membentuk sebuah gambar. Teleskop Catadioptric yang menggunakan cermin dikombinasikan dengan lensa untuk membentuk sebuah gambar. Selain jenis teleskop yang sudah umum dikenal, ada beberapa jenis lain yang mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu seperti astrograf, pencari komet, dan teleskop surya. Bagian-bagian teleskop Findescope optik, seperti teleskop miniatur yang terpasang pada tabung teleskop, berfungsi untuk memperbesar kolom foto serta membentu dalam pemusatan peneropongan bintang. Focuser, setiap teleskop memiliki focuser dan focusers datang dalam berbagai gaya. melekat pada tabung teleskop dan memegang lensa mata teleskop. Kebanyakan model teleskop memiliki tombol di sisi (rak dan pinion, Crayford) yang membuat tabung internal untuk bergerak ke atas dan ke bawah sampai fokus dicapai, tetapi beberapa model (heliks) baik kiri atau kanan untuk mencapai fokus. Eyepieces, terdiri dari berbagai jenis. Pada dasarnya, Eyepiece adalah alat yang digunakan untuk memperbesar gambar objek dan diletakkan di dekat posisi pengamat (okuler). Tabung Teleskop, setiap Teleskop juga memiliki tabung - atau tabung optik.. Ini hanyalah sebuah tabung hampa terbuat dari berbagai bahan yang membentuk bagian teleskop . Untuk teleskop refraktor, lensa utama berjalan di depan dengan focuser di belakang, sedangkan reflektor memiliki cermin utama di belakang, depan terbuka dan focuser berada di sepanjang sisi atas. Desain bervariasi antara jenis teleskop dan produsen Primer Mirror Cell: Ini adalah perakitan lengkap yang memegang cermin utama dari teleskop reflektor . Desain juga bervariasi dari produsen ke produsen, tetapi prinsipnya adalah sama.yaitu memegang cermin dan memungkinkan untuk penyesuaian. Lensa, adalah bagian utama teleskop refraktor. Hal ini pada dasarnya kerah yang memegang lensa primer di tempatnya dan cocok ke tabung teleskop. Tripod, yaitu 3 kaki pada teleskop yang berfungsi untuk menahan teleskop hingga ketinggian tertentu di mana orang dapat berdiri untuk menggunakannya Lensa mata, adalah bagian bahwa seseorang terlihat melalui dan tergantung pada jenis teleskop, beberapa mungkin memiliki lensa tambahan individu berada di dalam. Pencari, adalah salah satu bagian yang paling penting dari teleskop karena memungkinkan pengguna untuk melacak benda-benda di ruang angkasa. Without the finder it would make it almost impossible to find objects that are long distances away. Tanpa si penemu itu akan membuat hampir tidak mungkin untuk menemukan benda yang jarak jauh. It is attached to the side of the main telescope. Hal ini melekat pada sisi teleskop utama. Lensa Barlow, adalah lensa tambahan yang bisa ditempatkan di antara focuser dan lensa mata. Ini efektif meningkatkan panjang fokus teleskop, sehingga meningkatkan perbesaran teleskop (biasanya 2x tetapi bisa pergi ke 5x). Mount, adalah bagian dari sebuah teleskop yang menjaga teleskop tetap di tempatnya. Ada dua tipe mount yaitu alt-azimuth dan equatorial. Ada jenis lain dari gunung tetapi mereka biasanya digunakan untuk yang lebih besar, teleskop canggih yang tidak tersedia di toko ritel. Mounting teleskop Mounting atau yang lebih familiar dikenal dengan "dudukan teleskop" terbagi dalam 2 jenis yaitu jenis mounting equatorial dan jenis mounting altazimuth. Mounting Equatorial bekerja menggunakan 3 buah sumbu yaitu sumbu RA, Deklinasi dan Equator. Sedang mounting altazimuth menggunakan 2 buah sumbu yaitu sumbu x atau altitude(atas bawah) dan Y atau azimuth(kanan kiri). Untuk pengoperasian mounting altazimuth jauh lebih mudah dibanding mounting equatorial. Bilamana anda kedepan ingin serius mempelajari astronomi maka pilihan mounting equatorial adalah pilihan yang tepat. Jenis teleskop berdasarkan spektrum Teleskop yang beroperasi berdasarkan spektrum elektromagnetik: *Links pada kategori. Lihat pula Tata koordinat langit Astronomi Satelit Orbit Bola langit Observatorium Planetarium Binokular Referensi Pranala luar Galileo to Gamma Cephei – The History of the Telescope The Galileo Project – The Telescope by Al Van Helden '' "The First Telescopes". Part of an exhibit from Cosmic Journey: A History of Scientific Cosmology by the American Institute of Physics Timeline of telescopic technology Outside the Optical: Other Kinds of Telescopes http://www.telescopes.com/telescopes/helpunderstandingtelescopesarticle.cfm http://www.souledout.org/rsl/telescope/choosingtelescope.html http://www.space.com/15693-telescopes-beginners-telescope-reviews-buying-guide.html http://www.astronomynotes.com/telescop/s2.htm http://www.united-optics.com/support/types_of_telescope/types_of_telescope.html http://www.backyardastronomy.com/Backyard_Astronomy/The_Best_Beginner_Telescopes.html http://lcogt.net/blog/dpetry/first-1-meter-telescope-ships http://www.stephenramsden.com/charliebates/pages/luntscopedonation.html http://www.universetoday.com/12968/nano-engineered-liquid-mirror-telescopes/ http://telescopes.stardate.org/works/hobby-eberly-telescope.php https://suite.io/carolyn-m-cash/22n426e http://www.eso.org/public/australia/news/eso9810/ Reka cipta Belanda
2,739
3178
https://id.wikipedia.org/wiki/Radio
Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Saat ini radio dapat didengarkan melalui ponsel pintar, berbeda halnya sebelum abad ke-20, ketika konsep nirkabel masih dianggap kisah fiksi semata. Sejarah Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Stasiun radio paling awal menggunakan sistem radiotelegrafi dan tidak membawa audio. Agar siaran audio dimungkinkan, perangkat deteksi dan amplifikasi elektronik harus digunakan. Sejarah penemuan radio dimulai di Inggris dan Amerika Serikat. Donald Mc. Nicol dalam bukunya Radio’s Conquest of Space menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh Dane, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik. Penemuan berikutnya adalah oleh tiga orang cendikiawan muda, di antaranya adalah James Maxwell berkebangsaan Inggris pada tahun 1865. Ia dijuluki scientific father of wireless, karena berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetik, yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi. Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897, Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (). Selanjutnya, pada tahun 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Prancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian ( 1901) Dr. Lee De Forest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee De Forest. Penggunaan radio sebagai alat atau media komunikasi massa pada awalnya diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Selanjutnya Le De Forrest melalui eksperimen siaran radionya, yang telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1916, sehingga ia dikenal sebagai pelopor penyiaran radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio. Penggunaan awal Radio pada awalnya digunakan dalam keperluan maritim untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan penerima di darat. Salah satu pengguna awal teknologi ini adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan teknologi ini yang paling dikenang adalah pada komunikasi antara operator di kapal RMS Titanic dengan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat. Siaran komersial radio mulai dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran komersial, siaran titik-ke-titik (point-to-point), termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada dekade 1920-an dan 1930-an. Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan menggunakan radar. Sekarang, terdapat banyak kegunaan dari gelombang radio, termasuk jaringan nirkabel, komunikasi segala jenis, dan juga penyiaran komersial radio. Pada masa Perang Dunia II, radio digunakan untuk memberikan perintah dan berkomunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk mengirim pesan diplomatik saat kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania Raya. Selain itu, Amerika Serikat juga menyampaikan Program 14 dari Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Penemuan radio AM & FM dan penyiaran publik Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam program serta hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik. Radio AM bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio. Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk. Ketika radio AM mulai umum digunakan, Armstrong menemukan masalah saat radio lain ditransmisikan menggunakan kekuatan sinyal yang sama. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk. Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (sebagai penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi. Pasca Depresi besar Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmitter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong. Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika Serikat, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi. Adaptasi dengan teknologi Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional ke sinyal digital. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (shortwave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobati rasa kangen pada daerah asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya. Ada pula radio satelit, dimana radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang sejajar dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja apabila tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater (pengulang) seperti di Amerika Serikat agar kualitas layanan prima. Pasca Kemerdekaan RI Sampai pada masa Awal Kemerdekaan RI, radio siaran masih dikuasai oleh Jepang hingga ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia berita ini tidak dapat disiarkan secara langsung melalui radio siaran. Akan tetapi akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat dikumandangkan di udara melalui radio siaran station call “Radio Indonesia Merdeka”. Radio pertama yang berdiri dan menjadi milik Indonesia setelah kemerdekaan adalah Radio Republik Indonesia, yang didirikan pada 11 September 1945. Sampai akhir tahun 1966, RRI menjadi satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi radio siaran ditingkatkan. Sebagai media massa, RRI mempunyai fungsi menghibur, mendidik dan penerangan. Ketiga fungsi ini dilaksanakan oleh RRI. RRI hadir di tengah-tengah masyarakat, menjalankan misi (tujuan) mulia yang dapat dipertanggungjawabkan. RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial, RRI berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional. Pada masa awal Orde Baru, sekitar 1966-1968, radio siaran swasta mulai tumbuh di Indonesia yang keberadaannya mengikuti berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Adapun payung hukum bagi keberadaan radio siaran swasta nasional Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah. Dikutip dari laman radio PRSSNI disebutkan bahwa dalam PP tersebut diatur mengenai fungsi, hak, kewajiban, dan tanggung jawab radio siaran, syarat penyelenggaraan, perizinan, dan pengawasannya. Pada tanggal 16–17 Desember 1974, diselenggarakan Kongres Pertama Radio Siaran Swasta se-Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh perwakilan dari 173 radio siaran swasta dari 34 kota di 12 provinsi yang ada di Indonesia. Kongres tersebut menghasilkan keputusan dibentuknya sebuah organisasi bagi radio siaran swasta di Indonesia yang dinamakan Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia atau PRSSNI. Kemudian pada tahun 1983 diselenggarakan Munas ke IV PRSSNI di Bandung dan menghasilkan keputusan penggantian istilah “Niaga” dengan “Nasional”. Sehingga PRSSNI menjadi Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia. Gelombang radio Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik. Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena, osilasi dari medan listrik, dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya yang membawa siaran, dan informasi. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan bagi penyiaran, dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik, dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio. Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM). Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya. Penemuan Gelombang Radio Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865. Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan, dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tetapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi. Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang. Penggunaan radio Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal, dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam, dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah, dan komunikasi antara Angkatan Darat, dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa, dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon, dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an. Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat/kapal dengan penggunaan radar. Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita, dan musik saja. Lihat pemrograman radio. Lihat pula Daftar stasiun radio di Indonesia Radio komunitas Daftar radio komunitas Amatir Radio (ORARI) Radio Antar Penduduk / Citizen Band (RAPI) Referensi Pranala luar Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Combine Resource Institution (CRI) Radio dari Masa ke Masa Telekomunikasi
2,276
3182
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapten
Kapten
Kapten dari bahasa Belanda, kapitein, dari bahasa Latin, capitaneus dari kata dasar caput (kepala). Kapten adalah: Nakhoda sebuah kapal. Panggilan untuk Pilot pesawat komersial, biasanya disingkat "kapt" (dari Bahasa Inggris: "capt" dari Captain) Sebuah pangkat perwira militer pada Tentara Nasional Indonesia serta sebagian militer negara lain. Pangkat ini adalah pangkat perwira pertama yang tertinggi, satu tingkat di bawah mayor dan satu tingkat di atas Letnan Satu. Kapten laut, sebuah pangkat perwira pada Angkatan Laut di beberapa negara yang setara dengan Kolonel pada Angkatan Darat. Kapten grup, sebuah pangkat perwira pada Angkatan Udara Kerajaan Inggris dan beberapa Angkatan Udara negara persemakmuran. Seorang ketua dalam tim pasukan olahraga. Kadang-kadang kata kapten dieja sebagai kapiten. Pangkat militer
114
3184
https://id.wikipedia.org/wiki/Kala%20%28disambiguasi%29
Kala (disambiguasi)
Kala (film), film thriller psikologis Indonesia produksi tahun 2007 Kala (geologi), skala waktu geologi yang menyusun suatu periode Kala (linguistik), pembedaan bentuk verba untuk menyatakan perbedaan waktu atau jangka perbuatan atau keadaan
32
3194
https://id.wikipedia.org/wiki/Kartu%20Tanda%20Penduduk
Kartu Tanda Penduduk
Kartu Tanda Penduduk (disingkat KTP) adalah identitas resmi seorang penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP), yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Sejak tahun 2011, KTP nonelektronik digantikan dengan KTP elektronik (KTP-el). Sebelumnya KTP bagi WNI berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan, keculai warga berusia 60 tahun ke atas yang KTP-nya berlaku seumur hidup. Setelah adanya KTP-el, KTP bagi WNI berlaku seumur hidup untuk semua umur. KTP bagi WNA berlaku sesuai dengan masa Izin Tinggal Tetap. Sejarah Hindia Belanda Kartu identitas umum selama era kolonial Belanda disebut sertifikat tempat tinggal (bahasa Belanda: verklaring van ingezetenschap). Kartu ini tidak mencatat agama pembawa. Warga yang mencari bukti tempat tinggal diharuskan menghubungi controleur (controller) lokal mereka dan membayar biaya 1,5 gulden. Kartu kertas berukuran 15x10 cm dikeluarkan dan ditandatangani oleh kepala pemerintah daerah (hoofd van plaatselijk). Dua jenis tambahan dokumen identitas diperlukan oleh orang Cina di Hindia Belanda, yaitu: izin masuk (Belanda: toelatingskaart) dan izin tinggal (vergunning tot vestiging, dikenal sebagai ongji oleh orang Cina). Penjajahan Jepang Kartu tanda pendudukan Jepang (1942-1945) terbuat dari kertas dan jauh lebih luas dari KTP saat ini. Ini menampilkan teks Jepang dan Indonesia. Di belakang bagian data utama adalah omelan propaganda yang secara tidak langsung mengharuskan pemegang untuk bersumpah setia kepada penjajah Jepang. Oleh karena itu dikenal sebagai KTP-Propaganda.. 32 tahun pertama kemerdekaan Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945, sertifikat kependudukan digantikan dengan Surat Tanda Kewarganegaraan Indonesia. Dokumen ini sebagian diketik dan sebagian ditulis tangan. Itu digunakan dari 1945 hingga 1977. Itu adalah kartu kertas tanpa laminasi. Kartu mengalami beberapa perubahan selama periode ini, sebagian mengenai hak dan tanggung jawab pembawa. Kartu ID yang berbeda dikeluarkan oleh berbagai daerah dan akhirnya menjadi seragam di bawah kepala Registrasi Penduduk pada tahun 1976. Diskriminasi Selama rezim Orde Baru Soeharto (1966-1998), kartu kewarganegaraan yang dipegang oleh mantan tahanan politik (tapol) dan etnis Tionghoa menampilkan kode khusus untuk menunjukkan status mereka. Kebijakan ini memungkinkan pejabat pemerintah untuk mengetahui apakah seseorang adalah mantan tahanan politik atau keturunan Cina. Kode diskriminatif kemudian ditinggalkan. KTP 1977-2003 KTP terbuat dari kertas, dilaminasi plastik dan dicap dengan stempel tinta. Kartu dikeluarkan oleh tingkat administrasi lingkungan terendah, yang dikenal sebagai RT dan RW. Kartu-kartu tersebut menampilkan foto, tanda tangan, nomor seri, dan cetak ibu jari. Warna latar belakang KTP sering kali kuning. KTP Darurat Aceh Ketika provinsi Aceh ditempatkan di bawah keadaan Darurat Militer pada tahun 2003, provinsi tersebut memiliki desain KTP yang berbeda dengan latar belakang merah dan putih dan burung garuda. Kartu itu ditandatangani oleh camat, komandan militer setempat dan kepala polisi. KTP Nasional, 2004-2011 Foto pembawa dicetak langsung ke kartu plastik. Pengawasan, verifikasi, dan validasi tetap di tingkat RT / RW. KTP ini menampilkan cetak ibu jari pembawa dan nomor seri yang unik. Tidak seperti versi sebelumnya, KTP ini dapat digunakan di seluruh negeri, bukan di kota atau kabupaten tertentu. KTP Elektronik Program KTP-el diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Program KTP-el di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2009 dengan ditunjuknya empat kota sebagai proyek percontohan nasional. Adapun keempat kota tersebut adalah Padang, Makasar, Yogyakarta dan Denpasar. Sedangkan kabupaten/kota lainnya secara resmi diluncurkan Kementerian Dalam Negeri pada bulan Februari 2011 yang pelaksanannya dibagi dalam dua tahap. Pelaksanaan tahap pertama dimulai pada tahun 2011 dan berakhir pada 30 April 2012 yang mencakup 67 juta penduduk di 2348 kecamatan dan 197 kabupaten/kota. Sedangkan tahap kedua mencakup 105 juta penduduk yang tersebar di 300 kabupaten/kota lainnya di Indonesia. Secara keseluruhan pada akhir 2012 ditargetkan setidaknya 172 juta penduduk sudah memiliki KTP-el dan dari awal sampai akhir tahun 2013 perekaman data penduduk tetap berlanjut sampai seluruh penduduk Indonesia wajib KTP terekam data pribadinya. Informasi yang tercantum pada KTP KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, termasuk: Nomor Induk Kependudukan Nama lengkap Tempat & Tanggal lahir Jenis kelamin Agama Status Golongan darah Alamat lengkap pemegang KTP (RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan) Pekerjaan Pas foto Tempat dan tanggal dikeluarkannya KTP Tanda tangan pemegang KTP Nama dan nomor induk pegawai pejabat yang menandatanganinya Lihat pula KTP elektronik Referensi Undang-undang Pranala luar Mengenai KTP di situs web Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Pemerintahan Indonesia Dokumen pribadi Psikologi perkembangan
725
3197
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan
Perkawinan
Perkawinan adalah hubungan permanen antara dua orang yang diakui sah oleh masyarakat yang bersangkutan yang berdasarkan atas peraturan perkawinan yang berlaku. Bentuk perkawinan tergantung budaya setempat bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Ikatan perkawinan yang sah dibuktikan dengan adanya dokumen berupa akta perkawinan. Etimologi Perkawinan adalah kata benda turunan dari kata kerja dasar kawin; kata itu berasal dari kata jawa kuno ka-awin atau ka-ahwin yang berarti dibawa, dipikul, dan diboyong kata ini adalah bentuk pasif dari kata jawa kuno awin atau ahwin selanjutnya kata itu berasal dari kata vini dalam bahasa Sanskerta. Perkawinan dalam UUD UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP) mengatur tentang perkawinan, termasuk usia yang diizinkan untuk menikah. Berdasarkan UUP tersebut, usia minimal yang diizinkan untuk menikah adalah 16 tahun bagi perempuan. Dan 19 tahun bagi laki-laki. Namun, dalam kasus khusus, perkawinan di bawah usia tersebut dapat diizinkan dengan persetujuan dari hakim dan orang tua atau wali. Pada tahun 2019, Undang-Undang Perkawinan direvisi dan usia minimal pernikahan dinaikkan menjadi 19 tahun baik untuk laki-laki maupun perempuan. Revisi ini dilakukan untuk mengatasi masalah pernikahan anak di bawah usia yang rentan terhadap risiko kesehatan, pendidikan terhenti, serta masalah sosial dan ekonomi. Tujuannya adalah melindungi hak anak, mendukung pendidikan, dan mengurangi dampak negatif perkawinan usia muda. Tujuan perkawinan Menjaga Diri dari Hal-Hal yang Dilanggar Menjadi Pasangan yang Bertakwa Memperoleh Keturunan Membangun Generasi Beriman. Bentuk perkawinan Menurut jumlah suami-istri Monogami (mono berarti satu, gamos berarti kawin) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Poligami (poli berarti banyak) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki atau wanita dan lebih dari satu wanita atau laki-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami dibagi menjadi dua yaitu: Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang. Poligini sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu: Poligini sororat, bila para istrinya beradik-kakak. Poligini non-sororat, bila para istrinya bukan beradik-kakak. Poliandri, yaitu seorang istri bersuami lebih dari satu orang. Poliandri dibagi menjadi 2 macam, yaitu: Poliandri fraternal, bila para suami beradik-kakak. Poliandri non-fraternal, bila para suami bukan beradik-kakak. Poliandri antara lain terdapat pada orang Eskimo, Markesas (Oceania), Toda di India Selatan dan beberapa bangsa di Afrika Timur dan Tibet. Pembatalan perkawinan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembatalan berasal dari kata batal, yaitu menganggap tidak sah, menganggap tidak pernah ada. Jadi, pembatalan perkawinan berarti menganggap perkawinan yang telah dilakukan sebagai peristiwa yang tidak sah, atau dianggap tidak pernah ada. Pasal 22 UU No. 1 tahun 1974 menyatakan bahwa pembatalan perkawinan dapat dilakukan, bila para pihak tidak memenuhi syarat melangsungkan perkawinan, pembatalan perkawinan dilakukan pada awal perkawinan, namun apabila setelah 6 (enam) bulan perkawinan tidak memenuhi syarat masih dilanjutkan maka perkawinan tersebut dinyatakan suatu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah, ada juga syarat yang memang menjadi putusan sang suami, keburukan untuk bertaubat. Pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan Berdasarkan Pasal 23 UU No. 1 tahun 1974, Berikut ini adalah pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan: Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami. Suami dan istri. Siapa saja yang tidak berkepentingan atas kebatalan perkawinan tersebut, termasuk oleh anak-anak dari perkawinan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Pengadilan. Pasal 73 KHI menyebutkan bahwa yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan adalah: Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah dari suami. Suami dan istri. Pengadilan. Syarat perkawinan menurut hukum dan peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut dalam pasal 67. Alasan pembatalan perkawinan Untuk Alasan Pembatalan Perkawinan Lihat Pernikahan Pengajuan pembatalan perkawinan Untuk Pengajuan Pembatalan Perkawinan Lihat Pernikahan Cara mengajukan permohonan pembatalan perkawinan Anda atau kuasa hukum Anda mendatangi pengadilan agama bagi yang beragama Islam dan pengadilan negeri bagi non-muslim (UU No.7/1989 pasal 73). Kemudian Anda mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada ketua pengadilan (HIR pasal 118 ayat (1)/Rbg pasal 142 ayat (1)), sekaligus membayar uang muka biaya perkara kepada bendaharawan khusus. Anda sebagai pemohon, dan suami (atau beserta istri barunya) sebagai termohon harus datang menghadiri sidang pengadilan berdasarkan surat panggilan dari pengadilan, atau dapat juga mewakilkan kepada kuasa hukum yang ditunjuk (UU No. 7/1989 pasal 82 ayat (2), PP No. 9/1975 pasal 26, 27 dan 28 Jo HIR pasal 121, 124, dan 125). Pemohon dan termohon secara pribadi atau melalui kuasanya wajib membuktikan kebenaran dari isi (dalil-dalil) permohonan pembatalan perkawinan/tuntutan di muka sidang pengadilan berdasarkan alat bukti berupa surat-surat, saksi-saksi, pengakuan salah satu pihak, persangkaan hakim atau sumpah salah satu pihak (HIR pasal 164/Rbg pasal 268). Selanjutnya hakim memeriksa dan memutus perkara tersebut. Pemohon atau Termohon secara pribadi atau masing-masing menerima salinan putusan Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap. Pemohon dan termohon menerima akta pembatalan perkawinan dari pengadilan. Setelah Anda menerima akta pembatalan, sebagai pemohon Anda segera meminta penghapusan pencatatan perkawinan di buku register Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan sipil. Batas waktu pengajuan Ada batas waktu pengajuan pembatalan perkawinan. Untuk perkawinan Anda sendiri (misalnya karena suami anda memalsukan identitasnya atau karena perkawinan Anda terjadi karena adanya ancaman atau paksaan), pengajuan itu dibatasi hanya dalam waktu enam bulan setelah perkawinan terjadi. Jika sampai lebih dari enam bulan Anda masih hidup bersama sebagai suami-istri, maka hak Anda untuk mengajukan permohonan pembatalan perkawinan dianggap gugur (pasal 27 UU No. 1 tahun 1974). Sementara itu, tidak ada pembatasan waktu untuk pembatalan perkawinan suami Anda yang telah menikah lagi tanpa sepengetahuan Anda. Kapan pun anda dapat mengajukan pembatalannya. Pemberlakuan pembatalan perkawinan Batalnya perkawinan dimulai setelah keputusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan berlaku sejak saat berlangsungnya perkawinan. Keputusan Pembatalan perkawinan tidak berlaku surut terhadap anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut. Artinya, anak-anak dari perkawinan yang dibatalkan, tetap merupakan anak yang sah dari suami Anda. Dan berhak atas pemeliharaan dan pembiayaan serta waris (pasal 28 UU No. 1 Tahun 1974). Lihat pula Pernikahan Poligami Perceraian Pergundikan Sertifikat kursus calon pengantin Referensi Pranala luar Portal Informasi dan Direktori Pernikahan Indonesia
981
3199
https://id.wikipedia.org/wiki/Kasta
Kasta
Kasta berasal dari Indonesia bahasa Inggris dan bahasa Portugal (casta) yang berarti keturunan atau suku. Kasta pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Tetapi persepsi awal pembagian tersebut memiliki tingkatan, kenyataannya pada Weda sendiri tidak menjelaskan tingkatan sosial hanya menjelaskan pembagian kerja yg disebut Varna. Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu. Di Indonesia, sistem kasta dapat dilihat di Bali. Anak-anak di Bali diberi nama berdasarkan kasta keluarga mereka dan urutan kelahiran mereka. Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta Catur Warna Hindu, walaupun tidak serumit yang terjadi di India. Versi sederhana ini menjelaskan pembagian manusia ke dalam 4 kasta yang berbeda: Kasta Brahmana, orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti sulinggih, pandita dan rohaniawan. Selain itu disandang oleh para guru dan cendekiawan. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan Ida Bagus (untuk cowok) Ida Ayu (untuk cewek) Kasta Ksatria, terdiri dari Raja anggota militer, bangsawan, kepala dan anggota lembaga pemerintahan. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan I Gusti Agung, Anak Agung, Dewa, I Gusti. Kasta Waisya, orang yang telah memiliki bisnis dan harta benda sendiri dari hasil pekerjaannya seperti petani, nelayan, pedagang, seniman, wirausaha, pemilik lahan, dan lain-lain. Kasta Sudra, pelayan bagi ketiga kasta di atasnya. Umumnya bekerja sebagai buruh dan pelayan. Kasta ini merupakan yang paling banyak terdapat di Bali, hampir 90% dari jumlah penduduk warga Bali. biasanya yang berasal dari keturunan ini memiliki nama depan, Putu, Kadek, Komang, Ketut. Keempat kasta ini mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan orang-orang dengan kasta yang berbeda. Bahasa Bali Madya biasa digunakan untuk lawan bicara yang belum diketahui kastanya, untuk menghindari ketidakhormatan kepada lawan bicara. Sedangkan di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah: Kaum Paria, golongan orang rendahan yang tugasnya melayani para Brahmana dan Ksatria. Kaum Candala, golongan orang yang berasal dari perkawinan antar kasta (umumnya dari hubungan perkawinan ibu yang berkasta lebih tinggi dari ayahnya), atau bangsa asing. Lihat pula Catur Warna (golongan masyarakat dalam Hinduisme) Sistem kasta Bali Sistem kasta India Referensi Masyarakat Pemisahan sosial
346
3201
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Bila tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukan kalimat, melainkan hanya sebuah frasa. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu). Kalimat majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: Kalimat Majemuk Setara Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara merupakan penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni Penggabungan, Penguatan/Penegasan, Pemilihan, Berlawanan dan Urutan Waktu. Contoh: Rani pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1) Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2) Rani pergi ke pasar sedangkan Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk) Reza berangkat ke sekolah, sedangkan ibunya pergi ke pasar. (kalimat majemuk) Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objek yang sama. Bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh: Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1) Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2) Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3) Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan) Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni syarat, tujuan, perlawanan (konsesif), penyebaban, pengakibatan, cara, alat, perbandingan, penjelasan, dan kenyataan. Contoh: Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat) Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu) Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1) Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2) Kalimat majemuk campuran Kalimat majemuk campuran ialah gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1) Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu) Toni bermain dengan Kevin dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya kemarin. (kalimat majemuk campuran) Pola Kalimat Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut. Kalimat Dasar Berpola S P Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya: Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja) Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda) Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat) Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan) Kalimat Dasar Berpola S P O Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya: Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O Kalimat Dasar Berpola S P Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya: Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya: Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel. Kalimat Dasar Berpola S P K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K Kalimat Dasar Berpola S P O K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitive atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K Kalimat berpelengkap menggunakan kata pelengkap untuk membuat kalimat supaya menjadi utuh. Kalimat pasif dan negatif Kalimat pasif Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Pada umumnya ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- dan ter-. Terdapat dua kaidah umum untuk membentuk kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam bahasa Indonesia. fggd Subyek sebagai kata ganti orang Saya memasak nasi goreng. (kalimat aktif) Nasi goreng kumasak. (kalimat pasif) Dia memarahi Dita. (kalimat aktif) Dita dimarahi dia. (kalimat pasif) Subyek bukan sebagai kata ganti orang Bapak memasak nasi goreng. (kalimat aktif) Nasi goreng dimasak (oleh) bapak. (kalimat pasif) Dina memarahi Dia. (kalimat aktif) Dia dimarahi (oleh) Dina. (kalimat pasif) Kalimat negatif Saya memasak nasi goreng. (kalimat positif) Saya tidak memasak nasi goreng. (kalimat negatif) Dia memarahi Dita. (kalimat positif) Dia tidak memarahi Dita. (kalimat negatif) Referensi Pranala luar Basic Sentence Structures The definition and meaning of the words "idea", "thought" and "sentence". Sentence Variety: Sentence Types The Sentence: A Group of Words Expressing a Meaning "The Book-Length Sentence" and "The Art of the Very Long Sentence", a history of very long sentences. Ed Park, New York Times Book Review, December 24, 2010 and January 3, 2011 (respectively). phraseup* – A writing assistant that helps with completing sentences by finding the missing words we can't recall. Fraze.it – A search engine for sentences and phrases. Supports six languages, filtered by form, zone, context, etc. Linguistik Bahasa WDL error
1,347
3203
https://id.wikipedia.org/wiki/Injil%20Matius
Injil Matius
Injil Matius adalah salah satu dari empat yang terletak dalam Kanon Alkitab Kristen, selain Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Selain itu, kitab ini juga digolongkan ke dalam Injil Sinoptik, bersama Injil Markus dan Lukas. Isi Garis besar Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian: Latar belakang (Matius 1–2): Silsilah, kelahiran, dan masa kecil Yesus. Narasi pertama (Matius 3–4): Pembaptisan Yesus dan awal pelayanan. Amanat pertama (Matius 5–7): Khotbah di Bukit. Narasi kedua (Matius 8–9): Pelayanan di Galilea. Amanat kedua (Matius 10): Amanat Misioner, yaitu pedoman untuk mengikuti Yesus. Narasi ketiga (Matius 11–12): Penolakan terhadap Yesus dan perlawanannya. Amanat ketiga (Matius 13): Amanat Perumpamaan. Narasi keempat (Matius 14–17): Pelayanan lebih lanjut. Amanat keempat (Matius 18): Amanat Gereja, yaitu ajaran mengenai keanggotaan Kerajaan Allah. Narasi kelima (Matius 19–23): Pelayanan di sepanjang perjalanan ke Yerusalem dan ketika di Yerusalem. Amanat kelima (Matius 24–25): Khotbah di Bukit Zaitun atau Khotbah tentang Akhir Zaman. Klimaks (Matius 26–28): Kesengsaraan, wafat, dan kebangkitan Yesus. Ayat-ayat terkenal : Khotbah di bukit, yang berisi antara lain: : "Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." : Doa Bapa Kami : "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." : (Etika timbal balik) Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. : (Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Ciri-ciri Tujuh ciri utama menandai Injil ini: Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya. Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat. Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus: selama pelayanan-Nya di Galilea dan mengenai hal-hal terakhir (eskatologi). Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru. Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru. Matius menekankan: standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7) kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan kejayaan kerajaan itu pada masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17). Perikop Judul perikop dalam Injil Matius menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Silsilah, kelahiran, dan masa kanak-kanak Yesus Silsilah Yesus Kristus () Kelahiran Yesus Kristus () Orang-orang majus dari Timur () Penyingkiran ke Mesir () Pembunuhan anak-anak di Betlehem () Kembali dari Mesir () Pembaptisan dan awal pelayanan Yesus Yohanes Pembaptis () Yesus dibaptis Yohanes () Pencobaan di padang gurun () Yesus tampil di Galilea () Yesus memanggil murid-murid yang pertama () Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang () KHOTBAH DI BUKIT Ucapan bahagia () Garam dunia dan terang dunia () Yesus dan hukum Taurat () Hal memberi sedekah () Hal berdoa () Hal berpuasa () Hal mengumpulkan harta () Hal kekuatiran () Hal menghakimi () Hal yang kudus dan berharga () Hal pengabulan doa () Jalan yang benar () Hal pengajaran yang sesat () Dua macam dasar () Kesan pendengar () Pengajaran dan mukjizat Yesus di Galilea Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta () Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum () Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain () Hal mengikut Yesus () Angin ribut diredakan () Dua orang yang kerasukan disembuhkan () Orang lumpuh disembuhkan () Matius pemungut cukai mengikut Yesus () Hal berpuasa () Anak kepala rumah ibadat — Perempuan yang sakit pendarahan () Yesus menyembuhkan mata dua orang buta () Seorang bisu disembuhkan () Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak () Perutusan Yesus dan panduan dalam mengikuti Yesus Yesus memanggil kedua belas rasul () Yesus mengutus kedua belas rasul () Penganiayaan yang akan datang dan pengakuan akan Yesus () Yesus membawa pemisahan — Bagaimana mengikut Yesus ( – ) Penolakan terhadap Yesus dan perlawanannya Yesus dan Yohanes Pembaptis () Yesus mengecam beberapa kota () Ajakan Juruselamat () Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat () Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat () Yesus Hamba Tuhan () Yesus dan Beelzebul () Tanda Yunus () Kembalinya roh jahat () Yesus dan sanak saudara-Nya () Perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Surga Perumpamaan tentang seorang penabur () Perumpamaan tentang lalang di antara gandum () Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi () Penjelasan perumpamaan tentang lalang di antara gandum () Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga () Perumpamaan tentang pukat () Mukjizat dan pengajaran Yesus lebih lanjut Yesus ditolak di Nazaret () Yohanes Pembaptis dibunuh () Yesus memberi makan lima ribu orang () Yesus berjalan di atas air () Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret () Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi () Perempuan Kanaan yang percaya () Yesus menyembuhkan banyak orang sakit () Yesus memberi makan empat ribu orang () Orang Farisi dan Saduki meminta tanda () Tentang ragi orang Farisi dan Saduki () Pengakuan Petrus () Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus — syarat-syarat mengikut Dia () Yesus dimuliakan di atas gunung () Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan () Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus () Yesus membayar bea untuk Bait Allah () Ajaran tentang keanggotaan Kerajaan Surga Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga () Siapa yang menyesatkan orang () Perumpamaan tentang domba yang hilang () Tentang menasihati sesama saudara () Perumpamaan tentang pengampunan () Mukjizat, pengajaran, dan perumpamaan Yesus di Yerusalem Perceraian () Yesus memberkati anak-anak () Orang muda yang kaya () Upah mengikut Yesus () Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur () Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus () Permintaan ibu Yakobus dan Yohanes — Bukan memerintah melainkan melayani () Yesus menyembuhkan dua orang buta () Yesus dielu-elukan di Yerusalem () Yesus menyucikan Bait Allah () Yesus mengutuk pohon ara () Pertanyaan mengenai kuasa Yesus () Perumpamaan tentang dua orang anak () Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur () Perumpamaan tentang perjamuan kawin () Tentang membayar pajak kepada Kaisar () Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan () Hukum yang terutama () Hubungan antara Yesus dan Daud () Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi () Keluhan terhadap Yerusalem () KHOTBAH TENTANG AKHIR ZAMAN Bait Allah akan diruntuhkan () Permulaan penderitaan () Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu () Kedatangan Anak Manusia — Perumpamaan tentang pohon ara () Nasihat supaya berjaga-jaga () Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat () Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh () Perumpamaan tentang talenta () Penghakiman terakhir () Kesengsaraan, wafat, dan kebangkitan Yesus Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus – Rencana untuk membunuh Yesus () Yesus diurapi () Yudas mengkhianati Yesus () Yesus makan Paskah dengan murid-murid-Nya () Penetapan Perjamuan Malam () Petrus akan menyangkal Yesus () Di taman Getsemani () Yesus ditangkap () Yesus di hadapan Mahkamah Agama () Petrus menyangkal Yesus () Yesus diserahkan kepada Pilatus — Kematian Yudas () Yesus di hadapan Pilatus () Yesus diolok-olokkan () Yesus disalibkan () Yesus mati () Yesus dikuburkan () Kubur Yesus dijaga () Kebangkitan Yesus () Dusta Mahkamah Agama () Perintah untuk memberitakan Injil () Kepengarangan Pengarang Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada yang menduga ditulis oleh Matius lain yang hidup 80 tahun setelah Yesus wafat. Namun, penemuan naskah papirus yang sekarang disimpan di Magdalen College, Oxford, Inggris, menunjukkan bahwa Injil Matius ini sudah selesai ditulis sebelum tahun 66. Irenaeus menulis: "Matius, sekali lagi, mengisahkan penjelmaan-Nya (Yesus) sebagai seorang manusia, katanya, ‘Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham;’ dan juga, ‘ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut.’ Jadi, ini adalah Injil Kemanusiaan-Nya; dengan alasan itu juga (karakter) manusia yang rendah hati dan lembut ini terus dinyatakan dalam seluruh Injil." (Melawan Ajaran Sesat 3.11.8) Epifanius (atau Epiphanius; ~320-403 M) yang hidup sezaman dengan Hieronimus (=Jerome) menulis dalam catatannya "Panarion" bahwa Matius menulis Injil dalam bahasa Yunani yang dikutipnya dan dengan jelas ia menggunakan frasa baku yang menyatakan status pengarang. Epiphanius Panarion 8.2 “Karena St. Matius mendaftarkan generasi-generasi (dari Silsilah Kristus) dalam tiga paragraf, dan mengatakan ada empat belas generasi dari Abraham sampai Daud, empat belas dari Daud sampai ke pembuangan, dan empat belas dari pembuangan sampai ke Kristus.” Epiphanius Panarion 51.5.4 “Dan ia menulis pada awalnya, ‘Kitab generasi (=silsilah) Yesus Kristus, putra Daud,’ dan kemudian mengatakan ‘putra Abraham.’ Kemudian, kembali ke poin utamanya, ia mengatakan “Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut. Ketika ibunya Maria bertunangan dengan Yusuf, sebelum mereka berkumpul bersama ia didapati mengandung anak oleh Roh Kudus.” Epiphanius Panarion 51.6.2 “Bukankah Allah memberikan setiap penulis Injil tugas tersendiri, sehingga masing-masing dari empat penulis Injil yang kewajibannya adalah mengabarkan Injil dapat menemukan apa yang harus dilakukan dan menyampaikan hal-hal yang bersesuaian dan mirip untuk menunjukkan bahwa semuanya dari sumber yang sama, tetapi juga menulis apa yang tidak dimuat oleh yang lain, karena masing-masing menerima bagian yang disediakan dari Roh?” Eusebius menulis: "(5) Dan pengikut-pengikut sisanya dari Juruselamat kita, keduabelas rasul, ketujuh puluh murid, dan yang lain yang tak terhitung, bukannya tidak tahu akan hal-hal tersebut. Namun, dari semua murid-murid Tuhan, hanya Matius dan Yohanes, yang meninggalkan kenangan tertulis, dan mereka, menurut tradisi, didorong untuk menulis hanya karena tekanan kebutuhan. (6) Karena Matius, yang mulanya memberitakan kepada orang Ibrani, ketika ia hendak pergi ke bangsa lain, menekadkan untuk menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya, sehingga mengkompensasi mereka yang harus ditinggalkannya atas kehilangan kehadirannya. (7) Dan ketika Markus dan Lukas sudah menerbitkan Injil-injil mereka, mereka berkata bahwa Yohanes, yang telah menggunakan seluruh waktunya untuk memberitakan Injil secara lisan, akhirnya terdorong untuk menuliskannya dengan alasan berikut. Ketiga Injil tersebut sebelumnya telah sampai ke tangan semua orang dan ke tangannya juga, mereka berkata ia menerima mereka dan memberi kesaksian atas kebenaran mereka; tetapi ada kekurangan dalam mereka kisah perbuatan yang dilakukan oleh Kristus pada permulaan pelayanan-Nya. (8) Dan ini memang benar. Karena terbukti bahwa ketiga penginjil hanya mencatat perbuatan yang dilakukan sang Juruselamat setahun setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, dan mengindikasikan hal ini pada catatan mereka. (9) Karena Matius, setelah empat puluh hari puasa dan pencobaan yang mengikutinya, mengindikasikan kronologi pekerjaan-Nya ketika ia berkata: "Maka ketika Ia mendengar bahwa Yohanes dipenjarakan Ia meninggalkan Yudea dan pergi ke Galilea. (10) Markus juga mengatakan yang sama: "Maka setelah Yohanes dipenjarakan Yesus datang ke Galilea." Dan Lukas, sebelum memulai kisahnya mengenai perbuatan Yesus, mencatat waktu sedemikian, ketika ia berkata bahwa Herodes, "menambah semua perbuatan jahat yang telah dilakukannya, memasukkan Yohanes ke dalam penjara." (Eusebius Church History 3.24.5-8) Jika diteliti, dapat dilihat bahwa Eusebius merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Ibrani pada ayat 5-7 sebagai salah satu dari “ketiga Injil tersebut sebelumnya” tetapi ia merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Yunani ketika ia berkata, “ telah sampai ke tangan semua orang.” Satu-satunya kemungkinan adalah Eusebius menganggap kedua versi itu sebagai satu karya, versi Ibrani dan Yunani dari satu Injil Matius. Dapat dipahami benar jika Injil Matius bahasa Yunani merupakan terjemahan yang dikembangkan dari Injil Matius bahasa Ibrani, keduanya ditulis oleh Matius. Pada ayat 9-10, ia membandingkan tulisan-tulisan Matius dengan Markus dan Lukas menggunakan frasa serupa yang menyatakan kepengarangan semua empat penginjil sementara mengutip dari Injil Matius bahasa Yunani. Thomas dan Farnell setuju dengan kesimpulan ini ketika mereka berkomentar tentang nas Eusebius ini (3.24.5-10), “Meskipun Eusebius menyebutkan bahwa Matius pertama kali menulis dalam bahasa Ibrani, ia juga menganggap Injil Matius bahasa Yunani juga sampai ke tangan sang rasul (Yohanes). Ia mencatat bahwa Yohanes tahu mengenai Injil Matius, Markus dan Lukas, serta mengakui keakuratan mereka ketika ia menyusun Injilnya sendiri. Eusebius merujuk kepada bagian-bagian Injil Matius bahasa Yunani dan menyebut sang rasul (Matius) sebagai pengarangnya." Teori waktu penulisan Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria, meskipun ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip langsung Injil Matius, yang berarti Injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi. Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford Papyri", oleh Prof. Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan Yesus di rumah Simon si kusta di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas Iskariot. Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M. Sejumlah sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus. Injil Matius sebagai Injil yang pertama kali ditulis Selama 1500 tahun pertama Kekristenan, Gereja secara mutlak meyakini bahwa keempat Injil itu dalam sejarahnya ditulis sesuai urutan yang didapati dalam kanon Alkitab: Matius yang pertama, Markus kedua, Lukas ketiga, dan Yohanes yang terakhir dari semuanya. Alasan mempercayai bahwa Injil Matius ditulis terdahulu cukup sederhana: kesaksian dari para saksi kuno yang menegaskan bahwa Injil Matius yang pertama ditulis dan juga ditulis dalam bahasa Ibrani/Aram. Santo Agustinus menulis pada tahun 420-an M demikian: "Maka, keempat penulis Injil tersebut yang namanya mendapatkan penyebaran yang menakjubkan ke seluruh dunia, dan yang jumlahnya telah ditetapkan hanya empat, ... diyakini telah menulis dalam urutan sebagai berikut: pertama Matius, kemudian Markus, ketiga Lukas, terakhir Yohanes." "Dari keempatnya, jika benar, hanya Matius yang dicatat telah menulis dalam bahasa Ibrani; yang lain dalam bahasa Yunani. Dan bagaimanapun mereka tampaknya masing-masing memegang urutan pengisahan tertentu, hal ini tentunya tidak dapat dianggap bahwa masing-masing penulis memilih untuk menulis dengan mengacuhkan apa yang telah dilakukan para pendahulunya." Ada pula alasan lain mengapa Matius mungkin merupakan yang pertama menuliskan Injil Kristus - ia memiliki kertas dan tinta! Para Rasul lain kebanyakan adalah para nelayan. Matius adalah seorang pemungut cukai, artinya ia merupakan pencatat pembukuan dan akuntan keuangan. Pada masa di mana penulisan, kertas perkamen, dan tinta adalah komoditas langka, sangat tepat jika seorang Rasul yang mempunyai akses pada hal-hal tersebut merupakan yang pertama menuliskan riwayat kehidupan Kristus. Injil Matius ditulis sebelum Injil Markus Bahwa Injil Matius kemungkinan bukan Injil yang pertama ditulis baru muncul akhir-akhir ini karena sejumlah pakar mengajukan keraguan atas kebangkitan Yesus dan Ketuhanan-Nya, sehingga muncul dugaan bahwa ada pesan Kristen yang dipalsukan. Dengan demikian muncul anggapan bahwa Injil yang paling pendek dan sederhana mungkin adalah yang tertua. Pakar-pakar ini mengusulkan bahwa Injil Markus yang paling pendek itu adalah yang paling awal ditulis karena tidak banyak memuat pengajaran Kristus dan kisah kebangkitan di dalamnya paling sederhana. Kemudian, diajukan pula dugaan bahwa ada satu sumber tak dikenal yang memuat perkataan-perkataan Yesus (disebut “Q” dari bahasa Jerman "Quelle" artinya "sumber") yang dipakai untuk “mengisi” kekosongan informasi akan pengajaran-pengajaran Kristus. Ini semua hanyalah spekulasi dan tidak memiliki dasar sejarah. Teori ini sendiri masih terus diperdebatkan dan terbagi-bagi, sementara bukti-bukti sejarah tidak mendukung Injil Markus sebagai Injil yang pertama ditulis. Ide bahwa Injil Markus menjadi sumber dari Injil Matius dan Markus tidaklah sejelas yang dikemukakan sebagai argumen. Bisa jadi Markus yang mengambil bahan dari Matius dan Lukas, mengikuti urutan mereka jika sepakat, tetapi memutuskan untuk mengikuti salah satu jika berbeda. Ini didukung oleh fakta bahwa pada gereja mula-mula, yang lebih dekat pada tarikh penerbitan keempat Injil, secara mutlak memilih komposisi Matius sebagai yang pertama, tanpa ada bukti bahwa Injil Markus ditulis terlebih dulu. Lebih lagi, Matius adalah seorang saksi mata, tidaklah perlu untuk tergantung pada Markus, yang bukan seorang saksi mata, untuk mengumpulkan informasi mengenai kehidupan Kristus, termasuk pertobatan Matius sendiri! Bahasa penulisan Dua bapa gereja dan sejarawan pada masa awal gereja, Eusebius dan Origen, menulis bawa ada rasul lain yaitu Bartolomeus yang juga pergi ke India dan membawa serta suatu teks Injil besertanya, menurut penemuan Samuel Moffett, sarjana dan pengarang dari Princeton. Dalam bukunya, A History of Christianity in Asia, Moffett menyatakan bahwa seorang sejarawan dan misionaris bernama Pantaenus pergi ke India tahun 180 M, dan menemukan sebuah salinan Injil Matius dalam bahasa Ibrani yang dulu dibawa oleh Bartolomeus ke sana. Eusebius (abad ke-4) menulis bahwa Pernah dilaporkan di antara orang-orang yang mengenal Kristus, (Pantaenus) menemukan Injil menurut St. Matius (yang tiba lebih dari seabad sebelum tibanya Pantaenus). Karena Bartolomeus, salah satu dari para rasul telah mengabarkan Injil kepada mereka dan meninggalkannya (di India) tulisan Matius dalam bahasa Ibrani yang mereka lestarikan. Moffett menulis, Fakta bahwa Pantaenus adalah ... seorang Yahudi ... menjelaskan ketertarikannya secara khusus pada salinan bahasa Ibrani Injil Matius. Fakta bahwa ia kembali ke Aleksandria membawa salinan Injil itu menambah validitas penemuan ini. Sarjana George Howard, dalam bukunya, The Gospel of Matthew According to a Primitive Hebrew Text, mengutip tulisan dari awal abad ke-2 oleh Papias (~ 60-130 M), uskup Hierapolis di Asia Minor, yang menyatakan bahwa Matius mengumpulkan perkataan-perkataan dalam bahasa Ibrani. Sejarawan Epiphanius dan Eusebius, keduanya dari abad ke-4 menulis bahwa Matius menerbitkan Injilnya dalam bahasa Ibrani dan bahwa ia menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya. Catatan para bapa gereja mengindikasikan bahwa Injil Matius awalnya ditulis dalam bahasa Aram/bahasa Ibrani, yaitu bahasa sehari-hari pada zaman itu di Israel, dengan tulisan Ibrani. Kemudian Matius juga membuat terjemahan bahasa Yunani yang dikenal saat ini. Pada tahun 130-an, Papias, uskup di Hieropolis di Asia Minor, menulis, "Matius menyusun perkataan-perkataan-Nya [Tuhan] dalam bahasa Aram, dan setiap orang menerjemahkannya sebisanya" Sekitar tahun 180 Irenaeus dari Lyons menulis bahwa: Maka Matius menerbitkan suatu Injil tertulis di antara orang-orang Ibrani dalam bahasa dialek mereka, sementara Petrus dan Paulus mengabarkan (Injil) di Roma dan meletakkan dasar Gereja. Setelah keberangkatan (kematian) mereka, Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga menyerahkan kepada kita dalam tulisan apa yang dikotbahkan Petrus. Juga Lukas, teman seperjalanan Paulus, mencatat dalam satu kitab, Injil yang disampaikan kepadanya. Setelahnya, Yohanes, murid Tuhan, yang pernah pula bersandar di dada-Nya, menerbitkan sendiri sebuah Injil selama Ia tinggal di Efesus di Asia. Beberapa waktu setelah tahun 244 peneliti Kitab Suci, Origen menulis, "Di antara empat Injil, yaitu yang tak terbantahkan dalam Gereja Allah di kolong langit, aku mempelajari dari tradisi bahwa yang pertama ditulis oleh Matius, yang pernah menjadi pemungut cukai, tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, dan [Injil] itu dipersiapkan untuk orang yang beralih kepercayaan (converts) dari Yudaisme dan menerbitkannya dalam bahasa Ibrani." Eusebius sendiri menyatakan bahwa "Matius mulai dengan mengabarkan (Injil) kepada orang Ibrani, dan ketika ia membulatkan tekad untuk pergi ke orang-orang (bangsa) lain juga, ia menurunkan Injilnya sendiri dalam tulisan bahasa asalnya [bahasa Aram], supaya bagi mereka yang akan ditinggalkannya kekosongan yang diakibatkan oleh kepergiannya dapat diisi dengan apa yang ditulisnya." Namun, Eusebius juga menyatakan bahwa Matius menerjemahkan Injilnya ke dalam bahasa Yunani: "Karena di satu sisi penginjil Matius menyampaikan Injil dalam bahasa Ibrani. Di sisi lain, setelah mengubahnya ke dalam bahasa Yunani, ia mengatakan ‘waktu menjelang fajar pada hari Tuhan, setelah berakhirnya Sabat.' Jadi, Matius menyebut waktu menjelang fajar hari Tuhan, ‘setelah berakhirnya Sabat-sabat [jamak]’ bukannya mengatakan ‘sore hari Sabat’, maupun ‘setelah Sabat [singular].’” Selain itu Eusebius juga menulis: "Kata-kata, ‘Allahku, sendengkanlah telingamu untukku, mengapa Engkau meninggalkan aku?’ diucapkan pada permulaan Mazmur (Mazmur 22), dicatat oleh Matius sebagai telah dikatakan oleh Juruselamat kita pada waktu kesengsaraan-Nya: ‘Dan pada jam keenam (=jam 12 siang), kegelapan menyelimuti seluruh bumi sampai jam kesembilan (=jam 3 siang), dan pada jam kesembilan Yesus berkata dengan suara nyaring, Eloim, Eloim, lama sabachthani, dengan kata lain, dapat diterjemahkan, Allahku, Allahku, mengapa Engkau menginggalkan Aku?’” (Eusebius Demonstratio Evangelica 10.8) John Owen setuju dengan hal ini ketika ia menulis: “Kata-kata yang diucapkan-Nya diambil dari Mazmur 22:1, di mana ‘Eli, Eli, lama’ adalah dari bahasa Ibrani, dan ‘sabachthani’ adalah dalam bahasa Aram atau Syro-Chaldaic, yang merupakan bahasa umum pada waktu itu …’Dengan kata lain, yaitu yang dapat diterjemahkan.’ Ini adalah kata-kata sang Penginjil, yang menulis Injil-Nya dalam bahasa Yunani, tetapi mempertahankan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus, agar dapat menunjukkan mengapa orang Yahudi mengira Ia memanggil Elia (Elias). Mereka yang percaya bahwa Injil Matius ditulis pertama kali dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram, menganggap kata-kata ‘dengan kata lain,’ berasal dari penerjemah.” Latar belakang Jika Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk: ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan; hal merunut garis silsilah Yesus, bermula dari Abraham (); pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (); penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain). Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (misalnya ). Secara umum, kitab ini bertemakan Yesus, Raja Mesianis. Muatan teologis Matius menulis Injil ini untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus, untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa: Hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Hanya pada akhir zaman, Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa. Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; ) bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia. Lihat pula Matius Perjanjian Baru Catatan Referensi Pustaka tambahan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002 Pengantar Kitab Matius di Situs Web Sabda.org Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971. Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke. London: G. Chapman, 1977. France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary. Leicester: Inter-Varsity, 1985. Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982. Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981 Jones, Alexander. The Gospel According to St. Matthew. London: Geoffrey Chapman, 1965. McLaughlin, Ra. "The Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-25". Reformed Perspectives Magazine, vol. 7, no. 35. 2005. Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew.'' Atlanta: John Knox Press, 1975 Pranala luar Teks Injil Matius versi Terjemahan Baru Teks Injil Matius versi Bahasa Indonesia Sehari-hari Early Christian Writings: texts and introductions James W.Deardorff, "Dependence of Mark upon Matthew" a synopsis of the evidence Article from the Catholic Encyclopedia A textual commentary on the Gospel of Matthew Detailed text-critical discussion of the 300 most important variants of the Greek text (PDF, 438 halaman) Commentary on the Gospel of Saint Matthew An interpretation of the inner, practical meaning of the Gospel, oleh Swami Nirmalananda Giri. Matius Injil01 Yesus
4,018
3214
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal
Kapal
Kapal () adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya di mana sebuah Perahu disebut Kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Berabad-abad kapal dipakai oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Ekranoplane. Serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam. Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal-pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream. Etimologi Kata "kapal" di bahasa Indonesia dan Melayu berasal dari rumpun bahasa Dravida "kappal". Kata ini mulai muncul pada literatur Tamil sebagai kata கப்பல் setelah abad ke-17. Pada literatur dari Nusantara sebelum abad ke-17, kata kapal selalu merujuk kepada kendaraan air buatan luar negeri (dalam hal ini, India). "Kapal" dulunya digunakan untuk merujuk pada kendaraan air dari pesisir Koromandel (pantai Timur India), dari bahasa Telugu atau Telinga, yang memiliki sistem layar persegi (square-rigged vessel). Sebelum abad itu, perahu merujuk kepada kendaraan air besar (lihat K'un-lun po), sampai akhirnya benar-benar digantikan oleh kata "kapal" untuk merujuk kepada kendaraan air besar. Sejarah Pra-Sejarah Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali dikenal pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki fungsi yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air, tetapi hanya itu. Terutama digunakan untuk berburu dan memancing. Kano tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari batang pohon coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana. Sekitar 5.000 tahun lalu, orang tinggal dekat Kongens Lyngby di Denmark menemukan lambung terpisah, yang memungkinkan ukuran perahu ditingkatkan secara bertahap. Perahu segera berkembang menjadi perahu lunas yang mirip dengan kapal kerajinan kayu saat ini. Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh Samuel F.B. Morse dan radio oleh G. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot di mana 1 knot = 1,85200 km/jam. Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan, kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat, akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile. Jenis-jenis Kapal Kapal sulit untuk diklasifikasikan, terutama karena banyak sekali kriteria yang menjadi dasar klasifikasi dalam sistem yang ada seperti: Berdasarkan tenaga penggerak Kapal bertenaga manusia (Pendayung) Kapal layar Kapal uap Kapal diesel atau Kapal motor Kapal nuklir Berdasarkan jenis pelayarannya Kapal permukaan Kapal selam Kapal mengambang Kapal bantalan udara Berdasarkan fungsinya Kapal Perang Kapal penumpang Kapal barang Kapal tanker Kapal feri Kapal pemecah es Kapal tunda Kapal pandu Tongkang Kapal tender Kapal Ro-Ro Kapal dingin beku Kapal keruk Kapal peti kemas / Kapal kontainer Kapal pukat harimau Referensi Sumber Pranala luar Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Teknik Sistem Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) PT. PAL Indonesia Peraturan - Peraturan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut di Indonesia Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Pendidikan, Ujian Negara dan Sertifikasi Kepelautan (dokumen PDF) Modern ships and crew Angkutan Transportasi air
849
3215
https://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin%20Ku%C3%B1jarakarna
Kakawin Kuñjarakarna
Kakawin Kuñjarakarna Dharmakathana adalah gubahan dalam bentuk syair (kakawin) dari karya sastra prosa; Kuñjarakarna. Judul dan penulis Judul dari kakawin ini, Kuñjarakarna Dharmakathana, adalah sebuah frasa bahasa Sanskerta yang memiliki banyak makna. Jika judul ini dibaca sebagai kata majemuk dalam bahasa Sanskerta Kuñjarakarnadharmakathana, maka bisa diartikan sebagai "Cerita mengenai Dharma (hukum) dan hubungannya dengan Kuñjarakarna". Namun bisa pula frasa Dharmakathana ini dibaca secara lepas sebagai konstruksi bahuvrîhi sehingga artinya adalah: "(Sang Buddha) di mana katanya adalah Dharma". Biar bagaimanapun artinya adalah jelas bahwa kakawin ini mengenai dharma. Penulis kakawin ini menyebut dirinya sebagai "Mpu Dusun". Hal ini mengartikan bahwa kakawin ini berasal dari kalangan pedesaan. Selain itu diperkirakan bahwa kakawin ini ditulis pada abad ke-15 Masehi. Menurut Prof. Slamet Muljana, judul kakawin di atas diambil dari kalimat pada kolofon: "iti Kunjarakarna dharma katha na samapta kirtti siddha mpu Dusun", yang berarti "Ini Kunjarakarna, cerita suci, telah selesai, hasil karya Mpu Dusun". Kalimat itu dilanjutkan dengan keterangan tentang tempat penyalinan, nama penyalin, dan tahun disalin: "..telas sinurat ing Kancana tekap ni Artha Pamasah" pada tahun 1660. Sebagaimana halnya nama Nagarakretagama yang tertulis pada kolofon ternyata bukan nama asli Kakawin Desawarnana, Slamet Muljana meyakini bahwa Kunjarakarna juga bukan nama ciptaan si penulis untuk karya sastra ini, melainkan Sugataparwawarnnana (=uraian tentang kisah sang Buddha). Nama Mpu Dusun diperkirakan merupakan nama samaran. Slamet Muljana berpendapat bahwa Mpu Dusun tidak lain adalah Mpu Prapanca, yang nama aslinya adalah Dang Acarya Nadendra, seorang bekas Dharmmadyaksa Kasogatan di Majapahit pada zaman Raja Hayam Wuruk. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hal: Naskah Kunjarakarna berada seberkas dengan naskah Nagarakretagama; dan langgam bahasa kedua naskah adalah serupa. Nagarakretagama pupuh 94/3 memuat keterangan bahwa Prapanca juga menulis Kakawin Sugataparwawarnnana, yang diselesaikan sebelum Desawarnana Kunjarakarna, pada pupuh I/1-2 telah memuat dua kali nama "Sugata" (bhatara Sugata, yakni sang Buddha); sesuai dengan pengertian Sugataparwawarnnana Suryasengkala pada naskah Kunjarakarna menyebutkan tahun 1283 Saka (1361 M) sebagai tahun diselesaikannya penulisan kakawin; cocok dengan keterangan Nagarakretagama pupuh 94/3, yang menyebutkan Kakawin Sugataparwawarnnana diselesaikan sebelum Desawarnana (selesai 1365 M, jadi 4 tahun sesudahnya) Nama Mpu Dusun menunjukkan si penulis tinggal di dusun, selaras dengan penjelasan Nagarakretagama pupuh 95 yang menyebutkan bahwa si pujangga (Mpu Prapanca) tinggal di dusun. Untuk beberapa hal, Slamet Muljana juga merujuk pada pendapat Prof. Poerbatjaraka yang hampir serupa dengan di atas. Isi cerita Kakawin Kuñjarakarna menceritakan seorang yaksa, semacam raksasa yang bernama Kuñjarakarna. Cerita ini berdasarkan agama Buddha Mahayana. Kakawin dimulai dengan manggala yang diikuti dengan sebuah deskripsi tentang gunung Mahameru di mana Kuñjarakarna sedang bertapa supaya pada kelahiran berikutnya ia bisa berreinkarnasi sebagai manusia berparas baik. Maka datanglah ia menghadap Wairocana. Maka ia diperbolehkan menjenguk neraka, tempat batara Yama. Di sana ia mendapat kabar bahwa temannya Purnawijaya akan meninggal dalam waktu beberapa hari lagi dan disiksa di neraka. Kunjarakarna menghadap Wairocana untuk meminta keringanan. Akhirnya ia diperbolehkan memberi tahu Purnawijaya. Purnawijaya terkejut ketika diajak melihat neraka. Lalu ia kembali ke bumi dan berpamitan dengan istrinya, sang Kusumagandawati. Akhirnya ia mati tetapi hanya disiksa selama 10 hari dan bukannya seratus tahun. Lalu ia diperbolehkan kembali hidup. Cerita berakhir dengan bertapanya Kunjarakarna dan Purnawijaya di lereng gunung Mahameru. Catatan kaki Bacaan selanjutnya A. Teeuw, S.O. Robson, A.J.B. Kempers, 1981, Kunjarakarna Dharmakathana, Leiden:KITLV. Bibliotheca Indonesia 21 Kuñjarakarna, Kakawin Kuñjarakarna Kuñjarakarna, Kakawin
536
3217
https://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin%20Arjunawiw%C4%81ha
Kakawin Arjunawiwāha
Kakawin Arjunawiwāha (aksara Bali: ; Jawa: ) adalah kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu Kanwa pada masa pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di kerajaan Medang-Kahuripan, Jawa Timur dari tahun 1019 sampai dengan 1042 Masehi. Sedangkan kakawin ini diperkirakan selesai digubah sekitar tahun 1030 dan disebut menggambarkan kehidupan Prabu Airlangga. Kakawin ini menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa di gunung Mahameru. Lalu ia diuji oleh para Dewa, dengan dikirim tujuh bidadari. Bidadari ini diperintahkan untuk menggodanya. Nama bidadari yang terkenal adalah Dewi Supraba dan Tilottama. Para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Batara Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca, seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah boleh mengawini tujuh bidadari ini. Oleh para pakar ditengarai bahwa kakawin Arjunawiwaha berdasarkan Wanaparwa, kitab ketiga Mahābharata. Salinan teks Latin yang sangat penting berada di Belanda, yaitu dalam Jurnal Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 82 (1926) halaman 181-305. Ikhtisar cerita Di bawah ini disajikan ringkasan cerita yang terdapat dalam kakawin Arjunawiwāha. Ringkasan ini berdasarkan ulasan P.J. Zoetmulder (1983:298-302) dan terjemahan Ignasius Kuntara Wiryamartana (1990:124-182). Niwātakawaca, seorang raksasa mempersiapkan diri untuk menyerang dan menghancurkan kahyangan Batara Indra. Karena raksasa itu tak dapat dikalahkan, baik oleh seorang dewa maupun oleh seorang raksasa, maka Batara Indra memutuskan untuk meminta bantuan dari seorang manusia. Pilihan tidak sukar dan jatuh pada sang Arjuna yang sedang bertapa di gunung Indrakīla. Namun sebelum Arjuna diminta bantuannya, terlebih dahulu harus diuji ketabahannya dalam melakukan yoga, karena ini juga merupakan jaminan agar bantuannya benar-benar membawa hasil seperti yang diharapkan. Maka tujuh orang bidadari yang kecantikannya sungguh menakjubkan dipanggil. Sebenarnya tujuh bidadari itu tercipta dari sebuah cahaya, yang kemudian mengalami pembiasan dan membentuk tujuh cahaya beraneka warna. Kemudian, tujuh cahaya tersebut berubah bentuk menjadi tujuh wanita, dengan nama Supraba, Tilottama, Warsiki, Surendra, Gagarmayang, Tunjungbiru, dan Lenglengmulat. Mereka semua diutus dari kahyangan untuk mengunjungi Arjuna lalu mempergunakan kecantikan mereka untuk merayunya. Maka berjalanlah para bidadari melalui keindahan alam di gunung Indrakīla menuju tempat bertapanya sang Arjuna. Mereka beristirahat di sebuah sungai lalu menghias diri dan membicarakan bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka. Mereka sampai pada gua tempat Arjuna duduk, terserap oleh samadi, lalu memperlihatkan segala kecantikan mereka dan mempergunakan segala akal yang dapat mereka pikirkan guna menggodanya, tetapi sia-sia belaka. Dengan rasa kecewa mereka pulang ke kahyangan dan melapor kepada batara Indra. Namun bagi para dewa kegagalan mereka merupakan suatu sumber kegembiraan, karena dengan demikian terbuktilah kesaktian Arjuna. Tertinggallah hanya satu hal yang masih disangsikan: apakah tujuan Arjuna dengan mengadakan yoga semata-mata untuk memperoleh kebahagiaan dan kekuasaan bagi dirinya sendiri, sehingga ia tidak menghiraukan keselamatan orang lain? Maka supaya dalam hal yang demikian penting itu dapat diperoleh kepastian, Indra sendiri yang menjenguk Arjuna dengan menyamar sebagai seorang resi tua yang telah pikun dan bungkuk. Sang resi tua ini berpura-pura batuk dan lalu disambut dengan penuh hormat oleh sang Arjuna yang sebentar menghentikan tapanya dan dalam diskusi falsafi yang menyusul terpaparlah suatu uraian mengenai kekuasaan dan kenikmatan dalam makna yang sejati. Dalam segala wujudnya, termasuk kebahagiaan di sorga, kekuasaan dan nikmat termasuk dunia semu dan ilusi; karena hanya bersifat sementara dan tidak mutlak, maka tetap jauh dari Yang Mutlak. Barangsiapa ingin mencapai kesempurnaan dan moksa, harus menerobos dunia wujud dan bayang-bayang yang menyesatkan, jangan sampai terbelenggu olehnya. Hal seperti ini dimengerti oleh Arjuna. Ia menegaskan, bahwa satu-satunya tujuannya dalam melakukan tapa brata ialah memenuhi kewajibannya selaku seorang ksatria serta membantu kakaknya Yudistira untuk merebut kembali kerajaannya demi kesejahteraan seluruh dunia. Indra merasa puas, mengungkapkan siapakah dia sebenarnya dan meramalkan, bahwa Batara Siwa akan berkenan kepada Arjuna, lalu pulang. Arjuna meneruskan tapa-bratanya. Dalam pada itu raja para raksasa telah mendengar berita apa yang terjadi di gunung Indrakila. Ia mengutus seorang raksasa lain yang bernama Mūka untuk membunuh Arjuna. Dalam wujud seekor babi hutan ia mengacaukan hutan-hutan di sekitarnya. Arjuna, terkejut oleh segala hiruk-pikuk, mengangkat senjatanya dan keluar dari guanya. Pada saat yang sama dewa Siwa, yang telah mendengar bagaimana Arjuna melakukan yoga dengan baik sekali tiba dalam wujud seorang pemburu dari salah satu suku terasing, yaitu suku Kirāṭa. Pada saat yang sama masing-masing melepaskan panah dan babi hutan tewas karena lukanya. Kedua anak panah ternyata menjadi satu. Terjadilah perselisihan antara Arjuna dan orang Kirāṭa itu, siapa yang telah membunuh binatang itu. Perselisihan memuncak menjadi perdebatan sengit. Panah-panah yang penuh sakti itu semuanya ditanggalkan kekuatannya dan akhirnya busurnya pun dihancurkan. Mereka lalu mulai berkelahi. Arjuna yang hampir kalah, memegang kaki lawannya, tetapi pada saat itu wujud si pemburu lenyap dan Batara Siwah menampakkan diri. Batara Siwah bersemayam selaku ardhanarīśwara 'setengah pria, setengah wanita' di atas bunga padma. Arjuna memujanya dengan suatu madah pujian dan yang mengungkapkan pengakuannya terhadap Siwah yang hadir dalam segala sesuatu. Siwah menghadiahkan kepada Arjuna sepucuk panah yang kesaktiannya tak dapat dipatahkan; namanya Pasupati. Sekaligus diberikan kepadanya pengetahuan gaib bagaimana mempergunakan panah itu. Sesudah itu Siwah menghilang sekejap. Tengah Arjuna memperbincangkan, apakah sebaiknya ia kembali ke sanak saudaranya, datanglah dua bidadari yang bernama Supraba dan Tilottama, membawa sepucuk surat dari Indra; ia minta agar Arjuna bersedia menghadap, membantu para dewa dalam rencana mereka untuk membunuh Niwatakawaca. Arjuna merasa ragu-ragu, karena ini berarti bahwa ia akan lebih lama lagi terpisah dari saudara-saudaranya, tetapi akhirnya ia setuju. Ia mengenakan sebuah kemeja ajaib bersama sepasang sandal yang dibawa oleh Supraba dan Tilottama, kemudian mereka bertiga terbang ke istana batara Indra di Kahyangan. Ia disambut dengan riang gembira dan para bidadari yang tergila-gila padanya. Indra menjelaskan tentang niat jahat Niwatakawaca yang akan memporak porandakan kahyangan dan bumi. Raksasa itu hanya dapat ditewaskan oleh seorang manusia, tetapi terlebih dahulu mereka harus menemukan titik lemahnya. Sang bidadari bernama Supraba yang sudah lama diincar oleh Niwatakaca, akan mengunjunginya dan akan berusaha untuk mengatahui rahasianya dengan ditemani oleh Arjuna. Arjuna menerima tugas itu dan mereka turun ke bumi. Suprabha pura-pura malu karena hubungan mereka tampak begitu akrab, akibat tugas yang dibebankan kepada mereka. Dalam kepolosannya Supraba tidak menghiraukan kata-kata manis Arjuna dan berusaha mengalihkan percakapan mereka ke hal-hal lain. Waktu sore hari mereka sampai ke tempat kediaman si raja raksasa itu; di sana tengah diadakan persiapan-persiapan perang melawan para dewata. Supraba, sambil membayangkan bagaimana ia akan diperlakukan oleh Niwatakawaca, merasa tidak berani melaksanakan apa yang ditugaskan kepadanya, tetapi ia diberi semangat oleh Arjuna. Misi ini pasti akan berhasil asal Supraba harus mau merayu Niwatakaca dengan berbagai cara seperti yang diperlihatkan ketika Arjuna sedang bertapa di dalam gua, biarpun pada waktu itu tidak membuahkan hasil. Supraba menuju sebuah sanggar mestika (balai kristal murni), di tengah-tengah halaman istana. Sementara itu Arjuna menyusul dari dekat. Namun Arjuna memiliki ajian supaya ia tidak dapat dilihat orang. Itulah sebabnya mengapa para dayang-dayang yang sedang bercengkerama di bawah sinar bulan purnama, hanya melihat Suprabha. Beberapa dayang-dayang yang dulu diboyong ke mari dari istana Indra, mengenalinya dan menyambutnya dengan gembira sambil menanyakan bagaimana keadaan di kahyangan. Supraba menceritakan, bagaimana ia meninggalkan kahyangan atas kemauannya sendiri, karena tahu informasi bahwa kahyangan akan dihancurkan kaum raksasa; sebelum ia bersama dengan segala barang rampasan ditawan, ia menghampiri Niwatakawaca. Dua orang dayang-dayang menghadap raja dan membawa berita yang sudah sekian lama dirindukannya. Seketika ia bangun dan menuju ke taman sari. Niwatakawaca pun menimang dan memangku sang Suprabha. Suprabha menolak dengan halus rayuan dan sentuhan dari Niwatakaca yang penuh nafsu birahi dan memohon agar sang raja bersabar sampai fajar menyingsing. Ia merayunya sambil memuji-muji kekuatan raja Niwatakaca yang tak terkalahkan itu, lalu bertanya tapa macam apa yang mengakibatkan ia dianugerahi kesaktian yang luar biasa oleh Batara Rudra. Niwatakawaca terjebak oleh bujukan Suprabha dan membeberkan rahasianya bahwa sumber kekuatannya terletak di ujung lidahnya. Ketika Arjuna mendengar itu ia meninggalkan tempat persembunyiannya dan menghancurkan gapura istana. Niwatakawaca terkejut oleh kegaduhan yang dahsyat itu; Supraba langsung melarikan diri bersama Arjuna. Meluaplah angkara murka sang raja yang menyadari bahwa ia telah ditipu; ia memerintahkan pasukan-pasukannya agar seketika berangkat ke kahyangan dan berbaris melawan para dewa-dewa. Kahyangan diliputi suasana gembira karena Arjuna dan Suprabha telah pulang dengan selamat. Dalam suatu rapat umum oleh para dewa diperbincangkan taktik untuk memukul mundur si musuh, tetapi hanya Indra dan Arjuna yang mengetahui senjata apa telah mereka miliki karena ucapan Niwatakawaca yang kurang hati-hati. Bala tentara para dewa, apsara dan gandharwa menuju ke medan pertempuran di lereng selatan pegunungan Himalaya. Menyusullah pertempuran sengit yang tidak menentu, sampai Niwatakawaca terjun ke medan laga dan mencerai-beraikan barisan para dewa yang dengan rasa malu terpaksa mundur. Arjuna yang bertempur di belakang barisan tentara yang sedang mundur, berusaha menarik perhatian Niwatakawaca. Pura-pura ia terhanyut oleh tentara yang lari terbirit-birit, tetapi busur telah disiapkannya. Ketika Niwatakaca para raksasa mulai mengejarnya dan berteriak-teriak dengan amarahnya, Arjuna menarik busurnya, anak panah melesat masuk ke mulut sang raja dan menembus ujung lidahnya. Ia jatuh tersungkur dan mati. Para raksasa melarikan diri atau dibunuh, dan para dewa yang semula mengundurkan diri, kini kembali sebagai pemenang. Mereka yang tewas dihidupkan dengan air tirta amerta dan pulang ke kahyangan. Di sana istri para dewa menunggu kedatangan mereka dengan rasa was-was bahwa jangan-jangan suami mereka lebih suka kepada wanita-wanita yang ditawan, ketika mereka merampas harta para musuh. Inilah satu-satunya awan yang meredupkan kegembiraan mereka. Kini Arjuna menerima penghargaan bagi bantuannya. Selama tujuh hari (menurut perhitungan di sorga, dan ini sama lama dengan tujuh bulan di bumi manusia) ia akan menikmati buah hasil dari kelakuannya yang penuh kejantanan itu: ia akan bersemayam bagaikan seorang raja di atas singgasana Indra. Setelah ia dinobatkan, menyusullah upacara pernikahan sampai tujuh kali dengan ketujuh bidadari. Satu per satu, dengan diantar oleh Menaka (ketua para bidadari), mereka memasuki ruang mempelai. Yang pertama datang ialah Suprabha, sesudah perjalanan mereka yang penuh bahaya, dialah yang mempunyai hak pertama. Kemudian Tilottama lalu ke lima yang lain, satu per satu; Warsiki, Surendra, Tunjungbiru, Gagarmayang, dan Lenglengmulat. Hari berganti hari dan Arjuna mulai menjadi gelisah. Ia rindu akan sanak saudaranya yang ditinggalkannya. Ia mengurung diri dalam sebuah balai di taman dan mencoba menyalurkan perasaannya lewat sebuah syair. Hal ini tidak luput dari perhatian Menaka, Supraba, dan Tilottama. Yang terakhir ini berdiri di balik sebatang pohon dan mendengar, bagaimana Arjuna menemui kesukaran dalam menggubah baris penutup bait kedua. Tilottama lalu menamatkannya dengan sebuah baris yang lucu dan jenaka. Maka setelah tujuh bulan itu sudah lewat, Arjuna berpamit kepada Indra; ia diantar kembali ke bumi oleh Matali dengan sebuah kereta sorgawi. Kakawin ini ditutup dengan keluh kesah dan kegalauan para bidadari yang ditinggalkan di kahyangan dan sebuah kolofon mpu Kanwa. Manggala Kakawin Arjunawiwaha memiliki sebuah manggala. Berikut adalah manggala beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Gambar-gambar Catatan kaki Referensi Ignatius Kuntara Wiryamartana, 1990, Kakawin Arjunawiwaha. Transformasi Teks Jawa Kuno. Yogyakarta: Duta Wacana University Press P.J. Zoetmulder, 1983, Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Penerbit Djambatan. Hal. 298 - 316. Lihat pula Sastra Jawa Kuno Pranala luar Teks Kakawin Arjunawiwaha yang telah ditransliterasi dan diterjemahan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. R. Ng. Poerbatjaraka yang diterbitkan pada Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 82 (1926) . Arjunawiwaha Sastra Jawa
1,857
3219
https://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin%20Nagarakretagama
Kakawin Nagarakretagama
Kakawin Nagarakretagama (Nāgarakṛtâgama) (aksara Jawa: ꦏꦏꦮꦶꦤ꧀ꦤꦴꦒꦫꦏꦽꦠꦴꦒꦩ), (aksara Bali: ᬓᬓᬧᬶᬦ᭄ᬓᬵᬕᬭᬓᬺᬢᬵᬕᬫ) atau juga disebut dengan nama Kakawin Desyawarnana (Deçawarṇana) (aksara Jawa: ꦏꦏꦮꦶꦤ꧀ꦢꦺꦯꦮꦂꦟ꧀ꦤꦤ), (aksara Bali: ᬓᬓᬧᬶᬦ᭄ᬤᬾᬰᬯᬃᬡ᭄ᬦᬦ) karya Empu Prapañca bisa dikatakan merupakan kakawin Jawa Kuno yang paling termasyhur. Kakawin ini ditulis Empu Prapanca yang merupakan juru tulis kerajaan majapahit pada tahun 1365 M pada zaman Majapahit Raja Hayam Wuruk, Kakawin Negarakretagama merupakan kakawin yang paling banyak diteliti. Pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1894 oleh J.L.A. Brandes, seorang ilmuwan Belanda yang mengiringi ekspedisi KNIL di Lombok. Dia menyelamatkan isi perpustakaan Raja Lombok di Cakranagara sebelum istana sang raja itu dibakar oleh tentara KNIL. Judul Judul kakawin ini, yakni Nagarakretagama memiliki arti "negara dengan tradisi (agama) yang suci". Nama "Nagarakretagama" sendiri tidak disebut dalam kakawin tersebut. Pada pupuh 94/2, Prapanca menyebut ciptaannya Deçawarnana atau uraian tentang desa-desa. Namun, nama yang diberikan oleh pengarangnya tersebut malah dilupakan oleh umum. Kakawin itu hingga sekarang biasa disebut sebagai Nagarakretagama. Nama Nagarakretagama tercantum pada kolofon naskah yang digarap Dr. J.L.A. Brandes: "Iti Nagarakretagama Samapta". Rupanya, nama Nagarakretagama adalah tambahan penyalin Arthapamasah pada bulan Kartika tahun saka 1662 (20 Oktober 1740 Masehi). Nagarakretagama disalin dengan huruf Bali di Kancana. Penulis Naskah ini selesai ditulis pada bulan Aswina tahun Saka 1287 (September – Oktober 1365 Masehi), penulisnya menggunakan nama samaran Prapanca, berdasarkan hasil analisis kesejarahan yang telah dilakukan diketahui bahwa penulis naskah ini adalah Dang Acarya Nadendra, bekas pembesar urusan agama Buddha di istana Majapahit. Dia adalah putra dari seorang pejabat istana di Majapahit dengan pangkat jabatan Dharmadyaksa Kasogatan (pejabat negara urusan agama Buddha). Penulis naskah ini menyelesaikan naskah kakawin Negarakretagama di usia senja dalam pertapaan di lereng gunung di sebuah desa bernama Kamalasana. Hingga sekarang umumnya diketahui bahwa pujangga "Mpu Prapanca" adalah penulis Nagarakretagama. Isi Kakawin ini menguraikan keadaan di keraton Majapahit dalam masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, raja agung di tanah Jawa dan juga Nusantara. Ia bertakhta dari tahun 1350 sampai 1389 Masehi, pada masa puncak kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Bagian terpenting teks ini tentu saja menguraikan daerah-daerah "wilayah" kerajaan Majapahit yang harus menghaturkan upeti. Nagarakretagama ditulis dalam bentuk kakawin (syair) Jawa Kuna. Tiap kakawin terdiri dari empat baris, disebut pada. Tiap barisnya terdiri dari delapan hingga 24 suku-kata, disebut matra. Naskah kakawin ini terdiri dari 98 pupuh, dibagi dalam dua bagian, yang masing-masing terdiri dari 49 pupuh. Tiap pupuh terdiri dari antara satu hingga sepuluh pada. Dilihat dari sudut isinya pembagian pupuh-pupuh ini sudah dilakukan dengan sangat rapi. Bagian pertama 49 pupuh, dari pupuh 1 sampai 49, dengan rincian: 7 pupuh tentang raja dan keluarganya (pupuh 1–7) 9 pupuh tentang kota dan wilayah Majapahit (pupuh 8–16) 23 pupuh tentang perjalanan keliling Lumajang (pupuh 17–39) 10 pupuh tentang silsilah raja-raja Majapahit dari Rangga Rajasa hingga Kertanegara (pupuh 40–44), dan Kertarajasa Jayawardhana sampai Hayam Wuruk (pupuh 45–49) Bagian kedua 49 pupuh, dari pupuh 50 sampai 98, dengan rincian: 10 pupuh tentang perjalanan Hayam Wuruk yang sedang berburu di hutan Nandawa hingga pulang ke Majapahit (pupuh 50–59) 23 pupuh tentang oleh-oleh dari pelbagai daerah yang dikunjungi (pupuh 60), perhatian Raja Hayam Wuruk kepada leluhurnya berupa pesta srada (pupuh 61–70), berita kematian Patih Gajah Mada (pupuh 71-72), dan tentang bangunan-bangunan suci di Jawa dan Bali (pupuh 73–82) 9 pupuh tentang upacara keagamaan berkala yang berulang kembali setiap tahun di Majapahit, yakni musyawarah, kirap, dan pesta tahunan (pupuh 83–91) 7 pupuh tentang pujian para pujangga yang setia kepada raja, termasuk Prapanca (pupuh 92–94); serta nasib Prapanca sendiri (pupuh 95–98) Kakawin ini bersifat pujasastra, artinya karya sastra yang menyanjung dan mengagung-agungkan Raja Majapahit Hayam Wuruk, serta kewibawaan kerajaan Majapahit. Akan tetapi karya ini bukanlah disusun atas perintah Hayam Wuruk sendiri dengan tujuan untuk politik pencitraan diri ataupun legitimasi kekuasaan. Melainkan murni kehendak sang pujangga Mpu Prapanca yang ingin menghaturkan bhakti kepada sang mahkota, serta berharap agar sang Raja ingat sang pujangga yang dulu pernah berbakti di keraton Majapahit. Artinya naskah ini disusun setelah Prapanca pensiun dan mengundurkan diri dari istana. Nama Prapanca sendiri merupakan nama pena, nama samaran untuk menyembunyikan identitas sebenarnya dari penulis sastra ini. Karena bersifat pujasastra, hanya hal-hal yang baik yang dituliskan, hal-hal yang kurang memberikan sumbangan bagi kewibawaan Majapahit, meskipun mungkin diketahui oleh sang pujangga, dilewatkan begitu saja. Karena hal inilah peristiwa Pasunda Bubat tidak disebutkan dalam Negarakretagama, meskipun itu adalah peristiwa bersejarah, karena insiden itu menyakiti hati Hayam Wuruk. Karena sifat pujasastra inilah oleh sementara pihak Negarakretagama dikritik kurang netral dan cenderung membesar-besarkan kewibawaan Hayam Wuruk dan Majapahit. Akan tetapi terlepas dari itu semua, Negarakretagama dianggap sangat berharga karena memberikan catatan dan laporan langsung mengenai kehidupan di Majapahit. Naskah Teks ini semula dikira hanya terwariskan dalam sebuah naskah tunggal yang diselamatkan oleh J.L.A. Brandes, seorang ahli Sastra Jawa Belanda, yang ikut menyerbu istana Raja Lombok pada tahun 1894. Ketika penyerbuan ini dilaksanakan, para tentara KNIL membakar istana dan Brandes menyelamatkan isi perpustakaan raja yang berisikan ratusan naskah lontar. Salah satunya adalah lontar Nagarakretagama ini. Semua naskah dari Lombok ini dikenal dengan nama lontar-lontar Koleksi Lombok yang sangat termasyhur. Koleksi Lombok disimpan di perpustakaan Universitas Leiden Belanda. Naskah Nagarakretagama disimpan di Leiden dan diberi nomor kode L Or 5.023. Lalu dengan kunjungan Ratu Juliana, Belanda ke Indonesia pada tahun 1973, naskah ini diserahkan kepada Republik Indonesia. Naskah disimpan di Perpustakaan Nasional RI dan diberi kode NB 9. Setelah itu masih ditemukan beberapa naskah lain Nagarakretagama. Satu naskah yang ditemukan pada 7 Juli 1978 di Amlapura, Karangasem, memiliki judul Deçawarnana, tanpa adanya tulisan Nagarakretagama pada kolofon atau bagian lainnya. Sebuah naskah turunan yang lain ditemukan pula dari Geria Pidada, Klungkung, dan dua lainnya dari Geria Carik Sideman; semuanya di Bali. Kakawin Nagarakretagama pada tahun 2008 diakui sebagai bagian dalam Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World Programme) oleh UNESCO. Lihat pula Sastra Jawa Wilayah Majapahit Rujukan Bacaan selanjutnya J.L.A. Brandes, Nāgarakrětāgama; Lofdicht van Prapanjtja op koning Radjasanagara, Hajam Wuruk, van Madjapahit, naar het eenige daarvan bekende handschrift, aangetroffen in de puri te Tjakranagara op Lombok 1902. H. Kern & N.J. Krom, Het Oud-Javaansche Lofdicht Nāgarakŗtāgama van Prapañca (1365 AD), 1919. Slametmuljana (dkk.), Prapantja:Nagarakretagama, diperbaharui kedalam bahasa Indonesia, 1953. C.C. Berg, Het Rijk van de Vijfvoudige Buddha, 1962. Th. Pigeaud, Java in the Fourteenth Century, 1960-'63. S.O. Robson, Desawarnana (Nagarakrtagama), 1995 Pranala luar Sebuah terjemahan ke bahasa Inggris dari Universitas Hamburg, diadaptasi dari Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1960). Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume I: Javanese Texts in Transcription (3rd (revised) ed.). The Hague: Martinus Nijhoff dan Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1960). Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume III: Translations (3rd (revised) ed.). The Hague: Martinus Nijhoff. Terjemahan Naskah Kakawin Nagarakretagama Dari situs Jejak Nusantara. Diadaptasi dari Muljana, Slamet (1979). Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Bhratara Karya Aksara. Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit Kakawin Kerajaan Majapahit Buku tahun 1365 Peristiwa 1894 Aksara Bali Bahasa Kawi Benda cagar budaya di Indonesia Cagar budaya peringkat nasional Cagar budaya Indonesia di Daerah Khusus Ibukota Jakarta
1,146
3224
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi (serapan dari ) adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan bahasa lisan berupa kata-kata, sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurut Anwar Arifin, komunikasi merupakan jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Skinner juga berpendapat mengenai bagaimana komunikasi sebagai suatu perilaku lisan maupun simbolik di mana pelaku berusaha memperoleh efek yang diinginkan. Kemudian menurut Forsdale komunikasi adalah jenis proses pembentukan, pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal yang telah dikirimkan berkesesuaian dengan aturan. Sedangkan menurut Gode komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat sesuatu kemudian ditujukkan kepada orang lain. Definisi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi nonverbal. Sejarah Komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya. Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit, dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya. Namun, subjeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Filsafat Filsafat adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis mengenai teori dari proses komunikasi yang meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunikasi. Berikut penjabarannya: Bidang komunikasi: Bidang ini meliputi komunikasi sosial, komunikasi organiasi, komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi internasional, komunikasi antarbudaya, komunikasi pembangunan, dan komunikasi tradisional Sifat komunikasi: Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal., Tatanan komunikasi: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media Tujuan komunikasi: mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, mengubah masyarakat, dan lain-lain Fungsi komunikasi: mendidik, menginformasikan, menghibur, dan memengaruhi Teknik komunikasi: komunikasi informatif, komunikasi persuasif, komunikasi pervasif, komunikasi koersif, komunikasi instruktif, dan hubungan manusiawi Metode komunikasi: jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat saraf, perpustakaan, dan sebagainya Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan dengan metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya. Komponen Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi, yaitu Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol"). Proses Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Model-model komunikasi Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya. Model komunikasi linear Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message), dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima. Model interaksional Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik, atau tanggapan terhadap suatu pesan. Umpan balik ini dapat berbentuk verbal atau non-verbal, dan berfungsi sebagai mekanisme untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti dengan benar. Umpan balik membantu memperbaiki atau mengoreksi komunikasi yang mungkin kurang jelas atau kurang efektif. Model transaksional Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna. Faktor yang memengaruhi Faktor yang memengaruhi komunikasi diantaranya: Latar belakang budaya. Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif. Ikatan kelompok atau grup Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat memengaruhi cara mengamati pesan. Harapan Harapan memengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan. Sebuah model komunikasi transaksional. Komunikasi bisnis harus/ada melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan. Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi bisnis harus/ada melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu : Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan. Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen. Jenis-jenis komunikasi bisnis 1. Komunikasi bisnis internal Kegiatan bertukar pesan ini dilakukan oleh antar unsur perusahaan, meliputi: Komunikasi ke atas: berupa penyampaian informasi dari orang dengan posisi  bawahan kepada atasan. Tentu berdasarkan hierarki organisasi perusahaan. Komunikasi ke bawah: berupa penyampaian pesan dari atasan kepada bawahannya dalam struktur perusahaan. Komunikasi lateral atau teknis: berupa penyampaian yang dilakukan antar departemen kerja atau teman kerja dalam satu departemen/divisi. 2. Komunikasi bisnis eksternal Berbeda dengan yang pertama, komunikasi ini kaitannya dengan penyampaian pesan kepada orang-orang di luar lingkaran perusahaan, meliputi: Pelanggan Vendor Kompetitor Mitra perusahaan dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal. Jenis-jenis komunikasi nonverbal 1. Ekspresi wajah Ini adalah salah satu jenis komunikasi nonverbal yang memiliki peran besar. Saat berkomunikasi, ekspresi wajah seseorang adalah hal pertama yang akan terlihat, bahkan sebelum kita mendengar apa yang akan lawan bicara katakan. Dari ekspresi wajah, ada banyak sekali informasi yang bisa didapatkan. Ekspresi wajah juga disebut komunikasi nonverbal yang paling universal. Hal ini karena rata-rata orang akan menunjukkan ekspresi wajah yang sama untuk emosi tertentu. Misalnya, rata-rata orang akan cemberut ketika sedang sedih dan tersenyum berseri-seri saat sedang jatuh cinta. 2. Gestur Gestur atau gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Gestur yang sering digunakan misalnya seperti melambai, menunjuk, atau menganggukan kepala. Berbeda dengan eskpresi wajah yang dinilai sangat universal, gestur lebih dipengaruhi oleh budaya dalam suatu masyarakat. Misalnya, ada beberapa gestur yang dinilai tidak sopan jika dilakukan pada suatu kelompok masyarakat tertentu, tetapi pada kelompok masyarakat yang lain gestur tersebut mungkin bersifat netral. 3. Postur tubuh Postur tubuh juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang dapat menyampaikan banyak informasi. Bila dikombinasikan dengan gerak tubuh tertentu, postur tubuh bisa memberikan banyak informasi. Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul cenderung menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa. 4. Paralinguistik Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara (komunikasi verbal). Aspek ini meliputi nada bicara, volume suara, dan ketinggian nada yang digunakan pada suatu pembicaraan. Paralinguistik ini bisa menunjukkan makna yang sebenarnya dari suatu pembicaraan. Sebagai contoh, Anda menanyakan kabar pada teman, lalu dia menjawab, “Saya baik-baik saja,” dengan nada pelan dan dingin. Dari nada bicaranya ini, Anda bisa tahu bahwa teman Anda mungkin sedang tidak baik-baik saja. 5. Tatapan mata Tatapan mata juga memainkan peran penting dalam komunikasi nonverbal. Cara seseorang melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa menunjukkan berbagai emosi yang ada pada dirinya. Misalnya, ketika Anda bertemu eorang yang Anda sukai atau hormati, biasanya kecepatan berkedip akan meningkat dan pupil mata membesar. Tatapan mata pun sering dijadikan patokan untuk menentukan apakah seseorang sedang berkata jujur atau tidak. Kontak mata yang normal dan stabil sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang mengatatakan kebenaran dan dapat dipercaya. Sebaliknya, jika sedang berbohong, orang akan cenderung mengalihkan tatapannya. 6. Sentuhan Sentuhan juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Sentuhan bisa digunakan untuk mengomunikasikan berbagai emosi, misalnya kasih sayang, keakraban, dan simpati. Sentuhan yang dilakukan oleh wanita dan pria biasanya memiliki arti yang berbeda. Wanita cenderung menggunakan sentuhan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang, sedangkan pria biasanya menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan dan kendalinya atas orang lain. 7. Penampilan Penampilan, seperti pilihan warna, pakaian, dan gaya rambut, juga dianggap sebagai salah satu alat komunikasi nonverbal. Penampilan bisa menentukan cara pandang dan reaksi seseorang terhadap orang lain, karena penampilan merupakan salah satu hal yang bisa dilihat pertama kali. Kendati demikian, informasi yang didapat dari sebuah penampilan biasanya berbeda-beda antar masyarakat, tergantung pada kondisi sosial dan budaya yang ada di masyarakat tersebut. 8. Proksemik Proksemik merupakan jenis komunikasi nonverbal yang berupa jarak saat komunikasi berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini biasanya ditentukan oleh seberapa akrab dan nyaman Anda dengan lawan bicara Anda. Ruang pribadi seseorang biasanya adalah 0,5–1,5 m. Jarak ini biasanya hanya untuk keluarga, sahabat, atau kekasih. Sementara itu, jarak yang biasanya pantas untuk komunikasi profesional dengan rekan kerja atau mengobrol santai dengan teman adalah 1,5–4 m. Jarak komunikasi yang terlalu dekat dengan seseorang yang baru ditemui atau rekan kerja akan terasa seperti penerobosan ruang pribadi dan bisa membuat lawan bicara tidak nyaman. Sebaliknya, bicara berjauh-jauhan dengan seseorang yang dikenal dekat, misalnya orang tua, guru, atau sahabat, juga akan terasa tidak lazim. 9. Objek Objek yang dikenakan atau digunakan oleh seseorang juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Dari objek ini, Anda bisa mendapat banyak informasi tentang identitas seseorang. Sebagai contoh, jika Anda melihat seseorang memakai jas dokter, Anda bisa langsung mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang dokter tanpa perlu berbicara atau bercakap-cakap dengannya. Komunikasi objek Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam. Sentuhan Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif. Kronemik Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality). Gerakan tubuh Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Proksemik Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal: Jarak intimJarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan. Jarak personalJarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki. Jarak sosialDalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki. Jarak publikJarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga. Vokalik Vokalik adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari. Lingkungan Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Di antaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. Fungsi Komunikasi Nonverbal Fungsi pertama: Repetisi Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC. Fungsi Kedua: Subtitusi Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak"). Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem. Fungsi Ketiga: Kontradiksi Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir. Fungsi Keempat: Aksentuasi Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverbal tersebut disebut affect display. Fungsi Kelima: Komplemen Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya. Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan ketepercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa, yaitu fonologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis. Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca). Komunikasi lintas budaya adalah proses di mana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya, baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)". Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling berinteraksi. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya. Komunikasi bisnis antar budaya Komunikasi bisnis antar budaya sangat membantu dalam membangun kecerdasan budaya melalui pembinaan dan pelatihan dalam komunikasi antar budaya, antar-budaya negosiasi, multikultural resolusi konflik, layanan pelanggan, bisnis, dan komunikasi organisasi. Pemahaman antar budaya tidak hanya untuk ekspatriat yang masuk. Pemahaman antar budaya dimulai dengan orang-orang yang bertanggung jawab untuk proyek dan mencapai orang-orang di dalam menyampaikan layanan, atau konten. Kemampuan untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan bekerja secara efektif dengan orang-orang dari budaya lain sangat penting untuk bisnis internasional. Masalah Masalah dalam komunikasi lintas budaya biasanya datang dari masalah di dalam transmisi pesan. Dalam komunikasi antara orang-orang dari budaya yang sama, orang yang menerima pesan menafsirkannya berdasarkan pada nilai-nilai, keyakinan, dan harapan untuk perilaku yang mirip dengan orang-orang yang mengirim pesan. Ketika ini terjadi, cara pesan yang ditafsirkan oleh penerima cukup mirip dengan apa yang dimaksudkan oleh sang pembicara. Namun, ketika penerima pesan adalah orang dari budaya yang berbeda, penerima menggunakan informasi dari budaya sang pembicara untuk menafsirkan pesan. Pesan yang ditafsirkan mungkin sangat berbeda dari apa yang pembicara maksudkan. Atribusi adalah proses di mana orang-orang yang mencari penjelasan tentang perilaku orang lain. Ketika seseorang tidak memahami orang lain, ia biasanya menyalahkan kebingungan tersebut kepada orang lain "kebodohan, kebohongan, atau kegilaan". Komunikasi yang efektif bergantung pada pengertian informal antara pihak-pihak yang terlibat yang didasarkan pada kepercayaan yang berkembang di antara mereka. Ketika kepercayaan itu ada, implisit pengertian dalam komunikasi dan perbedaan budaya dapat diabaikan, dan masalah-masalah dapat ditangani dengan lebih mudah. Arti dari kepercayaan dan bagaimana hal ini dikembangkan serta dikomunikasikan berbeda-beda di masyarakat. Demikian pula, beberapa budaya memiliki kecenderungan yang lebih dipercaya dibandingkan dengan yang lain. Komunikasi nonverbal adalah suatu perilaku yang berkomunikasi tanpa kata—kata-meskipun sering kali dapat disertai dengan kata-kata. Variasi kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak-pihak antar budaya. Perilaku kinestetik adalah cara komunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Arti dari perilaku tersebut bervariasi di tiap negara. Occulesics adalah bentuk dari kinesics yang melibatkan kontak mata dan penggunaan mata untuk menyampaikan pesan. Proxemics menyangkut kepada kedekatan serta tempat dari proses komunikasi (misalnya: ruang pribadi atau tata letak kantor). Paralanguage mengacu pada bagaimana sesuatu dikatakan bukan isi dari apa yang dikatakan, misalnya kecepatan nada bicara, perubahan suara, suara-suara lain, tawa, menguap, dan keheningan. Objek bahasa atau kebudayaan material mengacu pada cara kita berkomunikasi melalui bahan artefak—misalnya, arsitektur, desain kantor dan perabotan, pakaian, mobil, kosmetik, dan waktu. Pada monochronic budaya, waktu dialami secara linear dan sebagai sesuatu yang harus dihabiskan, disimpan, dibuat, atau disia-siakan. Orang-orang cenderung untuk berkonsentrasi hanya pada satu hal dalam suatu waktu. Pada polychronic budaya, orang-orang mentolerir banyak hal-hal yang terjadi secara bersamaan dan menekankan keterlibatan dengan orang lain. Dalam budaya ini, orang-orang sangat mudah teralihkan, fokus pada beberapa hal sekaligus, dan sering mengubah rencana. Manajemen Poin-poin penting untuk dipertimbangkan: Mengembangkan kepekaan budaya. Mengantisipasi makna yang akan diterima oleh penerima. Kehati-hatian dalam menulis kode. Menggunakan kata-kata, gambar, dan gerak tubuh. Menghindari slang, idiom, pepatah daerah. Transmisi selektif. Membangun hubungan, saling bertatapan muka jika mungkin. Hati-hati dalam menjabarkan isi kode dari tanggapan pihak lain. Mendapatkan tanggapan dari beberapa pihak. Meningkatkan kemampuan mendengar dan keterampilan dalam observasi. Menindaklanjuti setiap tindakan. Fasilitasi Ada hubungan antara kepribadian seseorang dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan di suatu negara tertentu—termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dalam lingkungan tersebut. Dua kunci kepribadian adalah keterbukaan dan ketahanan. Keterbukaan meliputi ciri-ciri seperti toleransi untuk ambiguitas, sikap ekstrovert, dan keterbukaan pikiran. Ketahanan termasuk memiliki kemampuan pengendalian diri yang baik, ketekunan, toleransi untuk ambiguitas, dan akal. Faktor-faktor tersebut yang dikombinasikan dengan kebudayaan seseorang dan identitas rasial serta tingkat kesiapan terhadap perubahan akan menghasilkan pribadi yang memiliki potensi untuk dapat beradaptasi. Teori-teori Berikut ini jenis teori dapat dibedakan dalam untaian yang berbeda: fokus pada hasil yang efektif, akomodasi atau adaptasi, identitas negosiasi dan manajemen, jaringan komunikasi, akulturasi dan penyesuaian. Rekayasa sosial hasil yang efektif Konvergensi budaya Dalam sistem sosial yang relatif tertutup, di mana komunikasi antara anggota tidak dibatasi, sistem secara keseluruhan akan cenderung berkumpul dari waktu ke waktu menuju negara yang memiliki keseragaman budaya yang lebih besar. Sistem akan cenderung menyimpang ke arah keragaman ketika komunikasi dibatasi. Teori akomodasi komunikasi Teori ini berfokus pada strategi linguistik untuk mengurangi atau menambah jarak komunikatif.. Adaptasi lintas budaya Teori ini dirancang untuk menjelaskan bagaimana komunikator beradaptasi satu sama lain di "pertemuan terkait tujuan", di mana faktor-faktor budaya perlu dimasukkan. Menurut teori adaptasi lintas budaya, kompetensi komunikatif adalah ukuran dari adaptasi yang disamakan dengan asimilasi. Menurut Gudykunst dan Kim (2003), "proses adaptasi antar budaya melibatkan interaksi terus menerus dari dekulturasi dan akulturasi budaya yang membawa perubahan pada orang asing [imigran] ke arah asimilasi, tingkat tertinggi dari adaptasi secara teoretis dapat dibayangkan" (p. 360). Pendekatan ini pertama kali diteorikan pada puncak kolonialisme di Victorian England oleh Herbert Spencer yang menerapkan gagasan adaptasi yang ia pinjam dari Francis Galton untuk penyesuaian sosial dan efisien hasil kekayaan produksi. Kompetensi komunikatif didefinisikan sebagai pemikiran, perasaan, dan perilaku pragmatis dalam cara-cara yang ditetapkan sesuai dengan budaya mainstream yang dominan. Kompetensi komunikasi merupakan hasil yang berdasarkan ukuran yang dikonseptualisasikan sebagai fungsional/operasional yang sesuai dengan kriteria lingkungan seperti kondisi kerja. Di luar ini, adaptasi berarti "kebutuhan untuk menyesuaikan diri" (p. 373) pada mainstream "realitas objektif" dan "mode pengalaman yang diterima" (Gudykunst dan Kim, 2003, hlm. 378). Teori adaptasi mendukung "dekulturasi" imigran dan migran, "melupakan" diri mereka sendiri, serta mencampurkan nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan perilaku budaya lokal sehingga mereka dapat menjadi "cocok untuk hidup dengan" budaya tersebut (Gudykunst dan Kim, 2003, hlm. 358). Adaptasi dengan demikian didalilkan sebagai proses zero-sum di mana minoritas orang dikonseptualisasikan sebagai sesuatu seperti wadah terbatas sehingga ketika beberapa tujuan baru atau keyakinan ditambahkan atau dipelajari, sesuatu yang lama harus "dihilangkan". Penggerak utama asimilias mengulangi argumen spencer yang menyatakan bahwa demi keberhasilan budaya mainstream ("efektif kemajuan") adaptasi/asimilasi harus berada di arah dominan dari budaya mainstream. Sementara Spencer mendalilkan budaya mainstream yang dominan dari cara berpikir, merasa, dan berperilaku, Gudykunst dan Kim (2003) mendefinisikan kelompok dominan sebagai mayoritas numerik sederhana ("diferensial ukuran populasi" Gudykunst dan Kim, 2003, hlm. 360). Setiap kecenderungan oleh pendatang baru untuk mempertahankan identitas asli mereka (bahasa, agama-agama, etnis asosiasi termasuk perhatian "etnis media", keyakinan, cara berpikir, dan sebagainya) didefinisikan oleh Gudykunst dan Kim (2003) sebagai operasional/fungsional ketidaklayakan (hlm. 376), penyakit mental (hlm. 372-373, 376), dan ketidakmampuan untuk berkomunikasi, disposisi dihubungkan oleh Spencer dan Galton dan kemudian Gudykunst dan Kim (2003), untuk melekat kepada kecenderungan dari kepribadian serta sifat-sifat lain seperti sikap tertutup terhadap ide baru (hlm. 369), emosional yang belum matang (hlm. 381), etnosentris (hlm. 376), dan kurang kompleksitas kognitif (hlm. 382, 383). Kesesuaian dari tekanan telah ditetapkan sejak W. E B. Dubois pada tahun 1902 sebagai simbolik dari kekerasan terutama ketika kaum minoritas tidak sesuai bahkan karena sifat yang melekat seperti cacat, ras, gender, etnis, dan sebagainya. Dipaksakannya kepatuhan / asimilasi berdasarkan kelompok mayoritas merupakan paksaan dari apa yang dtulis Pierre Bourdieu pada tahun 1960-an dan berkaitan dengan isu-isu komunikasi lintas budaya dan konflik yang disebut kekerasan simbolik (dalam bahasa inggris, Bourdieu, P. (1977). Garis besar Teori Praktek. Cambridge dan New York: Cambridge Univ Press). Sebagai Bourdieu (1977) menyatakan, efek dari kekerasan simbolik seperti pemaksaan budaya asli, katalis untuk adaptasi antar budaya yang "positif" menurut Gudykunst dan Kim (2003), hasil minoritas dari kejiwaan orang . Jika kekuatan koersif cukup besar dan efikasi diri serta harga diri kaum imigran minoritas hancur, dapat menyebabkan efek seperti adanya pengakuan hubungan kekuasaan yang terletak di dalam matriks sosial dari bidang tertentu. Misalnya, dalam proses timbal balik penukaran hadiah dalam bahasa Kabyle di masyarakat Aljazair, di mana ada asimetri kekayaan antara dua pihak baik yang diberkahi pemberi "akan dapat memaksakan hubungan hirarki yang ketat dan utang pada penerima." Proses kerja teori budaya Dalam bentuk paling umum, proses kerja teori komunikasi budaya mengacu pada interaksi antara pihak yang kurang terwakili dengan dominan anggota kelompok. Proses kerja teori budaya termasuk di dalamnya tetapi tidak membatasi orang-orang dari berbagai warna kulit, wanita, orang-orang cacat, laki-laki gay dan lesbian, dan orang-orang dalam kelas sosial bawah. Proses kerja dari teori budaya, seperti yang dikembangkan oleh Mark P. Orbe, tampak pada cara-cara strategis di mana proses kerja dari teori budaya ada pada saat anggota kelompok berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, kerja dari kerangka budaya memberikan penjelasan untuk bagaimana orang yang berbeda dapat berkomunikasi berdasarkan enam faktor. Negosiasi Identitas atau manajemen Teori manajemen identitas Negosiasi identitas Teori identitas budaya Model ayunan ganda Jaringan komunikasi Jaringan dan kompetensi komunikasi grup luar Jaringan intracultural VS jaringan intercultural Jaringan dan akulturasi Akulturasi dan penyesuaian Akulturasi komunikasi Teori ini mencoba untuk menggambarkan di mana "adaptasi antar budaya sebagai upaya kolaboratif orang asing dan penerimaan lingkungan terlibat dalam upaya bersama." Kegelisahan / ketidakpastian Ketika orang asing berkomunikasi dengan orang lokal, mereka mengalami ketidakpastian dan kecemasan. Orang asing perlu untuk mengelola ketidakpastian serta kecemasan mereka dalam rangka untuk dapat secara efektif berkomunikasi dengan orang lokal dan kemudian mencoba untuk mengembangkan prediksi-prediksi akurat dan penjelasan-penjelasan untuk perilaku orang-orang lokal. Asimilasi, penyimpangan, dan kondisi keterasingan Asimilasi dan adaptasi adalah hasil yang tidak permanen dari proses adopsi; sebaliknya, mereka adalah hasil sementara dari proses komunikasi antara orang lokal dan imigran. "Keterasingan atau asimilasi dalam kelompok atau individu, adalah hasil dari hubungan antara perilaku menyimpang dan lalai dalam komunikasi." Komunikasi bisnis antar budaya sangat membantu dalam membangun kecerdasan budaya melalui pembinaan dan pelatihan dalam komunikasi antar budaya, antar-budaya negosiasi, multikultural resolusi konflik, layanan pelanggan, bisnis, dan komunikasi organisasi. Pemahaman antar budaya tidak hanya untuk ekspatriat yang masuk. Pemahaman antar budaya dimulai dengan orang-orang yang bertanggung jawab untuk proyek dan mencapai orang-orang di dalam menyampaikan layanan, atau konten. Kemampuan untuk berkomunikasi, bernegosiasi dan bekerja secara efektif dengan orang-orang dari budaya lain sangat penting untuk bisnis internasional. Kompetensi lintas budaya Komunikasi lintas budaya kompeten ketika ia menyelesaikan tujuan dengan cara yang sesuai dengan konteks dan hubungan. Komunikasi lintas budaya menjadi kebutuhan untuk menjembatani dikotomi antara kesesuaian dan efektivitas: yang tepat pada sarana komunikasi lintas budaya dan mengarah ke 15% penurunan miskomunikasi. Kesesuaian. Menghargai aturan-aturan, norma-norma, dan harapan dari hubungan tidak dilanggar secara signifikan Efektivitas. Menghargai tujuan atau imbalan (relatif terhadap biaya dan alternatif) yang dicapai. Teori-teori Berikut ini jenis teori dapat dibedakan dalam untaian yang berbeda: fokus pada hasil yang efektif, akomodasi atau adaptasi, identitas negosiasi dan manajemen, jaringan komunikasi, akulturasi dan penyesuaian. Konteks: Sebuah penilaian bahwa seseorang yang kompeten adalah yang dibuat di kedua relasional dan konteks situasional. Ini berarti bahwa kompetensi tidak didefinisikan sebagai sebuah atribut tunggal, artinya seseorang bisa menjadi sangat kuat dalam satu bagian dan cukup baik di tempat lain. Situasional berbicara mengenai kompetensi yang dapat didefinisikan secara berbeda untuk budaya yang berbeda. Misalnya, kontak mata menunjukkan kompetensi dalam budaya barat sedangkan untuk budaya Asia terlalu banyak kontak mata menjadi sesuatu yang kurang sopan. Kesesuaian: berarti bahwa perilaku yang dapat diterima dan sesuai harapan dari setiap budaya tertentu. Efektivitas: perilaku yang menyebabkan hasil yang diinginkan dapat tercapai. Pengetahuan: Ini ada hubungannya dengan luasnya informasi yang Anda miliki tentang kebudayaan orang yang sedang berinteraksi dengan Anda. Hal ini penting agar Anda dapat menafsirkan makna dan memahami budaya mereka secara umum dan pengetahuan budaya tertentu. Motivasi: Ini ada hubungannya dengan asosiasi emosional karena mereka berkomunikasi antar budaya. Perasaan dari reaksi Anda terhadap pikiran dan pengalaman berhubungan dengan motivasi. Niat dari pikiran yang memandu pilihan Anda, itu adalah tujuan atau rencana yang mengarahkan perilaku Anda. Ini dua hal yang berperan dalam motivasi. Alat-alat dasar untuk perbaikan Berikut ini adalah cara untuk meningkatkan kompetensi dalam komunikasi: Tampilan menarik: menunjukkan rasa hormat dan hal positif untuk orang lain Orientasi pengetahuan: Istilah yang digunakan orang untuk menjelaskan diri mereka sendiri dan persepsi mereka tentang dunia Empati: Berperilaku dalam cara-cara yang menunjukkan Anda memahami dunia sebagaimana yang orang lain lakukan interaksi manajemen: keterampilan di mana Anda mengatur percakapan Tugas peran perilaku: memulai ide-ide yang mendorong kepada kegiatan pemecahan masalah. Relasional perilaku peran: harmoni antara interpersonal dan mediasi Toleransi untuk ambiguitas: kemampuan untuk bereaksi terhadap situasi-situasi baru dengan sedikit ketidaknyamanan Interaksi postur: Menanggapi orang lain dalam deskriptif, non-menghakimi cara. Faktor-faktor penting Kemahiran dalam bahasa budaya lokal: pemahaman tata bahasa dan kosakata Pemahaman bahasa pragmatik: bagaimana menggunakan strategi kesopanan dalam membuat permintaan dan cara menghindari dalam memberikan terlalu banyak informasi Menjadi sensitif dan menyadari pola komunikasi non verbal dalam budaya lain Menyadari gerakan yang dapat menyinggung atau memiliki arti yang berbeda dalam berbagai budaya Pemahaman budaya kedekatan dalam ruang fisik dan paralinguistik suara untuk menyampaikan makna yang dimaksud. Ciri-ciri Fleksibilitas Toleransi terhadap ketidakpastian yang tinggi Reflectiveness Keterbukaan pikiran Sensitivitas Kemampuan beradaptasi Terlibat dalam sistem tingkat berpikir yang berbeda. Faktor - faktor yang memengaruhi komunikasi verbal: Nada suara Menggunakan kata-kata deskriptif Penekanan pada frasa tertentu Volume suara Cara pesan diterima tergantung pada faktor-faktor ini karena mereka memberikan interpretasi yang lebih besar bagi penerima dan seperti apa yang dimaksudkan oleh pesan. Dengan menekankan frasa tertentu dengan nada suara, hal ini menunjukkan bahwa hal tersebut penting dan harus lebih terfokus pada hal itu. Selain atribut-atribut ini, komunikasi verbal ini juga disertai dengan isyarat non-verbal. Isyarat ini membuat pesan menjadi lebih jelas dan memberikan indikasi kepada pendengar mengenai cara informasi yang harus diterima. Negosiasi identitas atau manajemen Ekspresi wajah Gerakan tangan Penggunaan benda-benda Gerakan tubuh Dalam hal komunikasi lintas budaya ada hambatan bahasa yang dipengaruhi oleh bentuk verbal dari komunikasi. Dalam hal ini ada kesempatan untuk terjadi miskomunikasi antara dua pihak atau lebih. hambatan-hambatan lain yang berkontribusi terhadap miskomunikasi dapat menjadi jenis kata-kata yang dipilih dalam percakapan. Jangan sampai perbedaan budaya menjadi ada yang berbeda dalam makna dan kosakata yang dipilih, hal ini memungkinkan untuk pesan antara pengirim dan penerima dapat disalahartikan. Komunikasi nonverbal Jaringan komunikasi Ekspresi wajah dan gerak tubuh Pakaian Gerakan Postur tubuh Kontak mata Bila tindakan ini dipasangkan dengan komunikasi verbal, maka pesan dibuat dan dikirim. Bentuk komunikasi nonverbal adalah perilaku kinesik. Perilaku kinesik adalah komunikasi melalui gerakan tubuh—misalnya, postur, gerak tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Makna dari perilaku tersebut bervariasi antar negara dan memengaruhi komunikasi lintas budaya. Bentuk komunikasi nonverbal secara kinesik adalah kontak mata dan menggunakan mata untuk menyampaikan pesan. Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal memberikan petunjuk untuk apa yang dikatakan secara verbal dengan penggambaran fisik. Teknik komunikasi nonverbal yang digunakan di seluruh dunia dan di beberapa budaya. Komunikasi nonverbal dan kinesik bukan satu-satunya cara untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. Proxemics, bentuk komunikasi nonverbal, berkaitan dengan pengaruh kedekatan dan ruang komunikasi. Bentuk lain dari perilaku nonverbal dan komunikasi yang berhubungan dengan komunikasi lintas budaya adalah paralanguage. Paralanguage mengacu pada bagaimana sesuatu yang dikatakan, bukan isi dari apa yang dikatakan—misalnya, kecepatan bicara, nada dan infleksi suara, suara-suara lain, tertawa, menguap, dan keheningan. Paralanguage akan kemudian menyentuh dalam bagian verbal dari komunikasi lintas budaya. Komunikasi nonverbal telah ditunjukkan untuk memperhitungkan antara 65% dan 93% dari ditafsirkannya proses komunikasi. Variasi Kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak pelaku lintas budaya. Hal tersebut adalah di mana komunikasi nonverbal dapat menyebabkan masalah dengan komunikasi lintas budaya. Kesalahpahaman dengan komunikasi nonverbal dapat menyebabkan miskomunikasi dan penghinaan dengan perbedaan budaya. Sebagai contoh, kegiatan menjabat tangan dalam satu budaya mungkin akan sebagai sesuatu yang pantas dilakukan, sedangkan bagi kebudayaan lain dapat disebut sebagai sesuatu yang kasar atau tidak pantas. Komunikasi nonverbal dapat digunakan tanpa menggunakan komunikasi verbal. Hal ini dapat digunakan sebagai sistem pengkodean untuk orang-orang yang tidak menggunakan perilaku verbal untuk berkomunikasi di dalam budaya yang berbeda, di mana berbicara tidak diperbolehkan. Sebuah ekspresi wajah yang dapat memberikan isyarat kepada orang lain dan juga untuk mengirimkan pesan, tanpa menggunakan komunikasi verbal. Sesuatu yang biasanya terjadi tanpa disadari dalam budaya dan komunikasi adalah bahwa cara berpakaian seseorang dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Apa yang dipakai seseorang dapat juga memberitahu banyak hal tentang mereka. Misalnya, apakah seseorang tersebut miskin atau kaya, muda atau tua atau jika mereka memiliki budaya dan keyakinan tertentu semua dapat dikatakan melalui cara berpakaian dan gaya yang mereka tampilkan. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Komunikasi De Vito (2009) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau lebih, formal maupun informal. Komunikasi interpersonal dimengerti sebagai umpan balik yang saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan untuk membantu seseorang meningkatkan efektivitas pribadi dan efektivitas antara pribadi. Komunikasi interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka antara dua orang atau lebih dengan membawakan pesan verbal maupun non verbal sehingga masing-masing bisa memahami satu sama lain dan berinteraksi secara efektif. Rogers (dalam Rakhmat, 2012) mengatakan bahwa makin baik komunikasi interpersonal, maka makin terbuka seseorang mengungkapkan dirinya dan makin positif persepsinya terhadap orang lain melebihi persepsi dirinya. Tubbs dan Moss (2008) mengartikan komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses komunikasi antara komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya saling pengertian, kesenangan, saling memengaruhi, hubungan sosial yang baik, juga adanya tindakan nyata sebagai umpan-balik. Komunikasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang timbul pada kelompok yang berkaitan dengan kejenuhan dalam pekerjaan. Cangara (2005) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal sangat penting untuk meningkatkan hubungan antar individu, menghindari dan mengatasi konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian, berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain, mengendalikan perilaku, memberi motivasi, sebagai pernyataan emosi, dan memberikan suatu informasi. Komunikasi merupakan suatu gejala yang kompleks dan oleh sebab itu, setiap individu yang mengamati gejala komunikasi memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Komunikasi adalah proses di mana saling membagi informasi, gagasan dan perasaan antar individu. Komunikasi dalam menyentuh aspek-aspek yang lebih dalam dari setiap orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut, baik tentang hidup pada masa lalu, tentang keluarga, dan kegiatan yang sedang dilakukan sekarang. Salah satu komponen komunikasi adalah saling mendengarkan. Mendengarkan sangat penting, karena dengan mendengarkan setiap pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa komunikasi dapat saling memahami dan memberi umpan balik atau respons dengan cara yang baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap pihak dapat menjadi pemberi dan pengirim pesan sekaligus pada waktu yang bersamaan. Selain proses, komunikasi juga dapat dimaknai sebagai suatu transaksi informasi di mana tidak hanya berkaitan dengan kegiatan fisik. Komunikasi juga merupakan suatu tindakan yang bersifat psikologis, yakni berkaitan dengan impresi dari orang yang terlibat dalam komunikasi. Impresi dibentuk dalam pikiran orang-orang yang sedang terlibat dalam komunikasi. Komponen-komponen Komunikasi Pemberi Pesan Setiap orang terlibat dalam komunikasi karena memiliki informasi, gagasan, dan perasaan yang mereka bagi kepada orang lain. Komunikasi tidak berjalan satu arah, namun bersifat timbal balik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pemberi pesan dapat menjadi penerima pesan, dan penerima pesan dapat menjadi pemberi pesan. Peran-peran ini dapat terjadi saat komunikasi sedang berlangsung. Pesan Pesan merupakan ide-ide dan perasaan yang dibagi antara pengirim dan penerima. Inti dari sebuah peristiwa komunikasi adalah pesan, suatu maksud atau gagasan yang ingin disampaikan. Faktor yang memengaruhi suatu pesan diterima adalah kejelasan, kesiapan penerima, kompleksitas, panjangnya pesan, dan informasi yang terorganisir. Ide-ide dan perasaan dikomunikasikan jika ide atau gagasan itu dipresentasikan dengan simbol-simbol. Simbol terdiri dari dua, yaitu simbol verbal dan nonverbal. Simbol verbal bersifat terbatas dan kompleks, sedangkan simbol nonverbal dapat berupa ekspresi wajah, gestikulasi, postur tubuh, tekanan suara, penampilan dan lain-lain. Umpan Balik Umpan Balik merupakan respons yang diberikan oleh penerima dan pemberi pesan dalam sebuah peristiwa komunikasi. Dengan adanya umpan balik, para partisipan yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dapat mengetahui bahwa gagasan atau perasaan mereka diterima sesuai dengan yang diharapkan. Pengirim dan penerima pesan dalam komunikasi tatap muka memiliki kesempatan yang sangat besar untuk memberikan umpan balik secara langsung. Dalam komunikasi tatap muka ini, para partisipan dapat memiliki kesempatan untuk melihat apakah pesan yang disampaikan dipahami dan diikuti atau tidak. Gangguan Gangguan adalah segala sesuatu yang mengganggu komunikasi, termasuk sikap dan emosi penerima dan pemberi pesan. Stres, cemas, sikap-sikap negatif dan motivasi rendah merupakan faktor yang memengaruhi gangguan. Gangguan dapat terjadi dalam tiga bentuk yakni eksternal, internal, dan semantik. Gangguan Eksternal (External Noise)[ Gangguan eksternal datang dari lingkungan. Lingkungan dapat berupa udara panas maupun dingin, kegaduhan dan suasana yang tidak menyenangkan lainnya. Kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan dapat mengganggu penerima dan pemberi pesan dalam memahami pesan yang disampaikan. Gangguan Internal (Internal Noise) Gangguan internal terjadi dalam pikiran penerima dan pemberi pesan. Bila pemberi dan penerima pesan tidak fokus pada pesan atau komunikasi yang sedang terjadi, maka pesan tidak dapat dimengerti atau disampaikan sebagaimana mestinya. Misalnya, seorang mahasiswa tidak mendengar dosennya, karena pada saat dosen mengajar, mahasiswa tersebut sedang berpikir tentang makan siang. Gangguan Semantik (Semantic Noise) Gangguan semantik disebabkan oleh reaksi emosional para partisipan terhadap kata-kata yang digunakan. Para partisipan biasanya memiliki reaksi negatif terhadap orang-orang yang membuat pernyataan. Media/Saluran] Media/saluran adalah perantara yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Dalam komunikasi tatap muka, media yang utama adalah suara dan pandangan. Media yang lain berupa radio, televisi, tape, surat kabar, dan majalah. Setting (Lingkungan) Setting adalah lingkungan di mana komunikasi terjadi. Setting dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada komunikasi. Formal Setting tepat untuk presentasi formal. Misalnya auditirorium yang baik digunakan untuk memberikan pidato, dan presentasi, tetapi tidak baik untuk percakapan yang bersifat personal dan intim. Openness (Keterbukaan) Artinya tiap pihak bersedia membuka diri atau membagi informasi tentang dirinya yang biasanya dirahasiakan, dan juga bersedia mendengarkan pesan dari lawan bicara secara terbuka dan merespons dengan jujur. Empathy (Empati) Artinya kemampuan individu untuk memahami lawan bicara berdasarkan sudut pandang lawan bicaranya tersebut. Kemampuan ini membantu individu untuk mengerti apa yang dilalui oleh lawan bicaranya secara emosional. Jadi ikut merasakan perasaan orang lain. Positiveness (Sikap positif) Mengacu pada kemampuan individu dalam menggunakan pesan yang positif. Memuji hal-hal positif yang dimiliki oleh lawan bicara, mengekspresikan kepuasan dalam berkomunikasi dengannya, tersenyum, menjaga kedekatan posisi tubuh pada saat berbicara, dll. Supportiveness (Sikap Mendukung) Terdiri dari dukungan yang terucap maupun yang tidak terucap, seperti senyuman atau anggukan kepala. Memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap: deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik, dan provisional bukan sangat yakin Equality (Kesetaraan) Komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk dibagi. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, perselisihan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan individu untuk menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesamaan kepribadian bertujuan agar masing-masing pihak yang berkomunikasi merasa dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki suatu yang penting untuk dikontribusi kepada orang lain. Media komunikasi Media komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti telinga dan mata. Media juga merupakan jendela yang memungkinkan kita untuk dapat melihat lingkungan yang lebih jauh, sebagai penafsir yang membantu memahami pengalaman, sebagai landasan penyampai informasi, sebagai komunikasi interaktif yang meliputi opini audiens, Sebagai penanda pemberi intruksi atau petunjuk, Sebagai penyaring atau pembagi pengalaman dan fokus terhadap orang lain, cermin yang merefleksikan diri kita dan penghalang yang menutupi kebenaran. Media komunikasi juga dijelaskan sebagai sebuah sarana yang dipergunakan sebagai memproduksi, reproduksi, mengolah dan mendistribusikan untuk menyampaikan sebuah informasi. Media komunikasi sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Secara sederhana, sebuah media komunikasi adalah sebuah perantara dalam menyampaikan sebuah informasi dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan agar efisien dalam menyebarkan informasi atau pesan. Komunikasi merupakan bentuk percakapan yang berlangsung atas dasar persamaan persepsi. Komunikasi dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio dan berasal dari kata communis yang berarti sama. Teori Media Teori Semiotik pesan media sangat menarik dari sudut pandang semiotik atas campuran sebuah simbol yang diatur secara spasial dan kronologis untuk menciptakan sebuah pesan, kesan, dan penyampaian sebuah gagasan untuk memunculkan sebuah makna dari khalayak. Teori Sosiokultural pesan[ media yang disampaikan untuk sosialisasi dan kulturisasi serta penempatan sebuah makna yang bisa memunculkan sebuah argumentasi dari khalayak kepada media agar dapat memberikan sebuah informasi yang berkarakter dan tidak menimbulkan SARA. Teori Sosiopsikologis teori yang menggabungkan antara sosial dan psikologis dari audiens yang menikmati sebuah media. Apabila status sosial digabungkan dalam psikologis dari audiens dapat dicontohkan sebagai sebuah konten atau isi acara yang bersifat segmented/segmentasi acara. Teori Sibernitika pengaruh dari opini khalayak dari suatu isi media adalah sebuah fenomena yang sangat menarik atau bisa dikatakan sebagai teori “spiral ketenangan” menunjukan bahwa komunikasi interpersonal dan media berjalan bersama dalam perkembangan opini masyarakat. Teori Kritis implikasi budaya lebih luas, dalam beberapa hal teori kritis ini disebutkan bahwa banyak ideologi atau paham dari sebuah pemilik media yang seharusnya dapat dikritisi oleh khalayak agar tidak ada keberpihakan dalam penyampaian suatu informasi. Metafora Media Menurut Joshua Meyrowitz media komunikasi memiliki tiga metafora yang mewakili sudut pandang media, antara lain: Media sebagai Vessel sebuah gagasan bahwa media adalah pembawa pesan yang netral. Media sebagai Bahasa media memiliki unsur struktural dalam penyampaian informasi dan tata kalimat yang dirancang menjadi satu kesatuan yang disebut dengan bahasa. Media Sebagai Lingkungan metafora ini dilandasi dengan gagasan bahwa hidup di dalam lingkungan dengan berbagai informasi yang disebarkan dengan beragam kecepatan ,ketepatan, dan kemampuan dalam melakukan interaksi. Fungsi Media Komunikasi, Menurut Marshall Mc Luhan Efektivitas media komunikasi akan mempermudah kelancaran dalam penyampaian informasi. banyak Efisiensi media komunikasi akan mempercepat penyampaian dalam sebuah informasi. Konkrit media komunikasi akan membantu mempercepat isi pesan yang memiliki sifat abstrak. Motivatif media komunikasi akan lebih atraktif dan memberikan sebuah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Fungsi media Komunikasi, Menurut Burgon Dan Huffner Efisiensi penyebaran informasi penghematan dalam segi biaya, tenaga, pemikiran dan waktu. Memperkuat eksistensi informasi media komunikasi yang hi-tech dapat membuat informasi ataupun pesan lebih berkesan terhadap komunikan. Menghibur media komunikasi dapat menyenangkan dan lebih menarik bagi audiens. Jenis-Jenis Media Komunikasi,Berdasarkan Fungsi Media Fungsi produksi media komunikasi sangat berguna agar menghasilkan sebuah informasi. Fungsi reproduksi media komunikasi berguna untuk dapat memproduksi ulang dan menggandakan sebuah informasi. Karakteristik Media Komunikasi Karakteristik dalam media Intra Personal pikiran merupakan umpan balik yang diterima oleh pribadi seseorang dan hanya memutar dalam diri sendiri, arus pesan yang disampaikan adalah persepsi yang memusat, efek yang dihasilkan dalam karakteristik intrapersonal adalah sikap dan perilaku. Karakteristik Inter Personal seluruh panca indera digunakan sebagai umpan balik dari sebuah informasi yang disampaikan, melalui kode tertulis, lisan, isyarat serta arus pesan dua arah dan mempunyai efek terhadap sikap yang tinggi dan rendah terhadap kognitif. Karakteristik Media Massa bersifat melembaga, satu arah, meluas dan serempak serta menggunakan peralatan teknis atau mekanis dan bersifat terbuka. Karakteristik media publik diterima oleh semua alat indera baik lisan maupun isyarat arus pesan yang disampaikan bisa satu atau dua arah banyak dan terbatas serta memiliki efek tinggi terhadap perilaku, akan tetapi rendah terhadap kognitif. Bentuk Media Komunikasi Media Cetak segala jenis barang/media komunikasi yang dapat dilakukan melalui proses pencetakan dan dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan atau informasi. Contoh: surat kabar, buku, brosur, majalah, dan buletin. Media visual atau media pandang penerimaan pesan yang tersampaikan melalui panca indera dan dapat dilihat . Contoh: gambar dan Foto. Media audio[ penerimaan pesan yang tersampaikan dengan melalu indera pendengaran. Contoh: Radio dan Tape recorder. Media Audio visual aid (AVA) media komunikasi yang dapat dilihat dan juga dapat didengar, untuk mendapatkan informasi secara bersamaan. Contoh: televisi. Jangkauan Penyebaran Media Komunikasi Media Komunikasi Eksternal media komunikasi yang dapat dipergunakan untuk dapat menjalin sebuah hubungan dan menyampaikan sebuah informasi dengan pihak luar. Media komunikasi yang sering digunakan adalah: Media cetak media komunikasi tercetak dan tertulis agar dapat menjangkau publik eksternal, seperti pemilik saham, konsumen, pelanggan dan mitra kerja. Media elektronik Radio adalah sebuah alat eletronik yang digunakan sebagai media komunikasi dan informasi. Radio dapat memberikan rangsangan terhadap pendengaran. Dengan radio seseorang bisa mendapatkan sebuah informasi dan berbagai peristiwa yang penting dan baru serta acara hiburan yang menyenangkan. Pengertian radio menurut ensiklopedi Indonesia adalah penyampaian pesan informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1mm). Secara garis besar, radio mempunyai manfaat sebagai perjelas pesan dan informasi, mengatasi sebuah ruang dan waktu, daya indera dan juga tenaga. Manfaat radio lainnya adalah menimbulkan gairah untuk belajar, informasi yang langsung didapatkan oleh komunikan menerima pesan atau decode. Dan memberikan rangsangan terhadap pengalaman yang dapat menimbulkan persepsi yang sama. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran yang menghasilkan gambar atau visualisasi. Kata televisi berasal dari kata tele yang artinya jauh dan vision yang artinya jauh, dan dapat dijelaskan bahwa televisi adalah tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh. Sejarah singkat televisi telah mengubah sifat, cara beroperasi dan hubungan antara komunikator dan komunikan. Ruang lingkup dan sifat industri penyiaran televisi di dominasi oleh organisasi dengan produksi, distribusi, dan pengambilan keputusan yang tersentralisasi. Jaringan ini berhubungan dengan para afiliasi dengan tujuan untuk menghantarkan penonton kepada pengiklan. Afiliasi lokal membawa program jaringan untuk dapat mengosongkan waktu sebagai penukar kegiatan untuk suatu program yang disebut kompensasi dan waktu spot lokal dapat dinegosiasikan dengan afiliasi dari berbagai stasiun televisi. Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Internet adalah media komunikasi yang berbasis dengan teknologi informasi. Keunggulan media komunikasi internet adalah mudah, cepat, murah, dan dapat dijangkau sampai seluruh dunia. Internet adalah jaringan komputer yang terkoneksi secara global dan dapat berkomunikasi secara bebas dan dapat bertukar sebuah informasi. Pada internet semakin berkembang pada saat ini, seperti hal nya e-mail, seseorang bisa melakukan pertukaran informasi secara singkat dan lebih efisien serta mendapatkan respons yang cepat satu dengan lainnya. Media Komunikasi Internal Media komunikasi internal adalah sarana penyampaian informasi di antara publik internal yang bersifat non-komersial. Baik penerima ataupun pengirim informasi adalah orang dari publik internal. Media yang digunakan secara internal adalah: Telephone digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan secara langsung melalui suara antara komunikan dan komunikator serta hasil yang disampaikan dapat dirasakan secara langsung. Surat merupakan media komunikasi internal dalam bentuk tertulis yang dilakukan oleh sender untuk memberikan informasi kepada receiver. Akan tetapi, respons yang didapati tidak secara langsung membutuhkan waktu serta biaya. Papan Pengumuman penyampaian informasi secara internal melalui papan pengumuman hanya untuk memberikan sebuah informasi dari receiver kepada publik internal. House journal (Majalah Bulanan) sebagai media cetak dan tertulis. Penyampaian informasi tidak dilakukan secara langsung. Akan tetapi, seorang reporter atau pencari berita membutuhkan waktu untuk mencari sebuah informasi yang benar dan akurat, serta dapat dipercaya. Printed material (Media Komunikasi dan Publikasi berupa Bahan Cetakan)sebagai media komunikasi yang dicetak seperti pamflet dan brosur hanya memberikan informasi kepada publik. Media pertemuan dan Pembicaraan media pertemuan seperti diskusi ataupun rapat menjadi media komunikasi, penyampaian pesan secara internal agar kalangan tersebut bisa menyamakan dalam satu persepsi. Elemen Media Komunikasi Ilmuan media bernama Art Silverblatt mengidentifikasi ada tujuh elemen dasar sebagai media komunikasi baru, antara lain adalah: Keterampilan berpikir secara kritis untuk dapat mengembangkan penilaian independen terhadap suatu media. Berpikir secara kritis adalah sebuah esensi dasar. Pemahaman terhadap sebuah proses komunikasi massa, sebagai komponen dan mengetahui media dalam beroperasi Kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat. Kesadaran agar khalayak tidak terjebak dalam sebuah informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebuah keaslian berita atau informasi. Strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan media. Khalayak dapat menyerap dan juga memilih sebuah media yang memberikan sebuah informasi yang akurat dan tepercaya. Sebuah kesadaran akan isi dari sebuah media atau teks yang menyediakan sebuah wawasan bagi kehidupan. Kemampuan untuk dapat menikmati, memahami dan menghargai dari isi media. Pengembangan keterampilan produksi yang efektif dan bertanggung jawab. Keterampilan Melek Media Komunikasi Kemampuan dan kemauan melakukan suatu usaha untuk dapat memahami suatu isi media, memberi perhatian dan menyaring terhadap gangguan. Pemahaman dan penghargaan kepada kekuatan pesan media. Kemampuan untuk dapat membedakan reaksi emosional dan rasional ketika menilai ataupun merespons isi media. Pengembangan ekspektasi yang lebih tinggi terhadap media. Pengetahuan terhadap kesepakatan akan suatu genre atau aliran untuk dapat mengenali sebuah aliran dapat digabungkan dengan media lain. Kemampuan berpikir secara kritis tentang isi media dan tidak terlalu peduli dengan kredibilitas sumber apabila suatu informasi masih bersifat rancu. Pengetahuan tentang bahasa yang dipakai kalangan berbagai media dan memahami pengaruhnya. Aplikasi Dan Implikasi Media sebagai komunikasi pendukung pembentukan khalayak Teori McLuhan menstimulasi cara pandang baru terhadap gagasan dan bahasan subjek untuk memahami suatu proses komunikasi secara lebih luas dan terarah. Dan variabel dari komunikasi memberikan gambaran dalam pengaruh terhadap media. Pengaruh media terhadap masyarakat dapat dilihat dari beralihnya masyarakat lisan menjadi masyarakat tulisan, di mana masyarakat pada zaman dahulu untuk menyampaikan sebuah informasi menggunakan suara untuk menyampaikan suatu pesan, kemudian pada saat ini apabila ingin menyampaikan sebuah pesan dapat dikirim melalui sebuah SMS. Perubahan masyarakat dari mendengar berita secara lisan dan duduk membaca buku kemudian beralih menjadi masyarakat yang menonton dan memilih sebuah konten tayangan televisi, dan gambaran mulai bergerak dan dilihat oleh khalayak dan dapat disadari atau tidak media sudah sangat memengaruhi kehidupan khakayak yang menggunakan media tersebut. Institusi media memiliki peran penting dalam produksi budaya Faktanya media memang sangat memengaruhi budaya dan tingkah laku serta pola pikir masyarakat. Pengaruh melalui media terhadap saluran interpersonal merupakan bagian integral dari suatu budaya yang berskala dan besar seperti televisi dan media cetak. Banyak para ahli yang menyatakan bahwa individu memiliki kendali besar atas hasil transaksi media dalam kehidupan masyarakat. Produk interaksi yang beragam dari pemenuhan kebutuhan, hasrat dan ketergantungan individu, dan sulit sekali untuk menguranginya. Teori ketergantungan menengahi beberapa masalah antara model penggunaan dan kepuasan dengan model pengaruh yang sangat kuat. Teori tersebut menilai perbedaan individu dalam penanggapan pengaruh media, menunjukan kerumitan interaksi beragam dalam aspek transaksi media. Peleburan beberapa teori penggunaan dan kepuasan dengan teori ketergantungan memberikan sebuah gabungan yang lengkap. Audiens atau masyarakat penikmat media ikut serta dalam pesan media Audiens dianggap populasi yang sangat besar dapat hasil dari suatu transaksi media yang bisa dijadikan dua khalayak sebagai khalayak pasif dan khalayak aktif, keduanya adalah penikmat media. Akan tetapi, dapat menjadi dua kategori yang difergen, di mana khalayak pasif akan jauh lebih menerima suatu pesan yang diberikan media tanpa ada penyortiran untuk kelayakan dalam pembentukan karakter ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan masyarakat yang aktif lebih memilih suatu isi pesan yang akan disampaikan media. Referensi
8,825
3239
https://id.wikipedia.org/wiki/Hari%20Asyura
Hari Asyura
Hari Asyura (, , ) adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriah. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh. Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Sunni dan Syi'ah merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680). Akan tetapi, Sunni meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un (Exodus). Menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani, dan meminta orang-orang pula untuk berpuasa. Sejarah Pada masa pra-Islam, 'Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut 'Asyura. Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran. Dalam sejarah Arab, hari 'Asyura (10 Muharram) adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita. Asyura Sunni Sebelum Islam, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa. Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Paskah Yahudi atau dalam tradisi Yahudi disebut sebagai hari Yom Kippur. Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu. Di kalangan suku Banjar yang merupakan muslim Sunni di Kalimantan, Hari Asyura dirayakan ekspresi kegembiraan dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka puasa sunat Hari Asyura. Hari Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram, diantaranya adalah: Hari diciptakannya Nabi Adam dan hari tobatnya pula Berlabuhnya bahtera Nabi Nuh di bukit Judi Nabi Idris diangkat ke surga Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemu dengan Nabi Yusuf Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun saat menyeberangi Laut Merah Nabi Sulaiman diberikan kerajaan besar dan menguasai bumi Nabi Yunus dikeluarkan dari perut paus Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha tentara Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal Asyura Syi'ah Syahidnya Husain bin Ali Tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan pengkhianat penduduk Kufah yang dipimpin oleh Umar bin Sa'ad atas perintah gubernur Kufah, Ibnu Ziyad. Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali zainal abidin bin Husain. Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah. Peringatan kesyahidan Husain Peringatan kesyahidan Husain di Indonesia Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad , Husain bin Ali. Di Pariaman, Sumatera Barat upacara tradisional ini dikenal pula dengan istilah Tabuik. Upacara ini sekaligus sebagai bukti sejarh bahwa Syiah telah lama masuk di Indonesia meski pengaruhnya masih belum kuat. Asyura dalam kalender Gregorian Hari Asyura selalu sama pada kalender Islam, tanggal di dalam Kalender Gregorian bervariasi dari tahun ke tahun dikarenakan perbedaan antara dua kalender. 1993: 30 Juni 1994: 20 Juni 1995: 9 Juni 1996: 28 Mei 1997: 17 Mei 1998: 6 Mei 1999: 26 April 2000: 15 April 2001: 4 April 2002: 24 Maret 2003: 12 Maret 2004: 1 Maret 2005: 19 Februari 2006: 9 Februari 2007: 28 Januari 2008: 18 Januari 2009: 7 Januari dan 27 Desember 2010: 16 Desember 2011: 6 Desember 2012: 24 November 2013: 14 November 2014: 3 November 2015: 24 Oktober 2016: 12 Oktober 2017: 1 Oktober 2018: 21 September 2019: 10 September 2020: 29 Agustus 2021: 19 Agustus 2022: 8 Agustus 2023: 28 Juli 2024: 17 Juli 2025: 5 Juli 2026: 26 Juni 2027: 15 Juni 2028: 3 Juni 2029: 24 Mei 2030: 13 Mei 2031: 2 Mei 2032: 20 April 2033: 10 April 2034: 31 Maret Daftar tanggal di atas hanya estimasi. Lihat pula Husain bin Ali Referensi Pranala luar Pidato Peringatan Tanggal 10 Muharram Asyura Syiah Pertempuran Karbala
719
3240
https://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin%20Sutasoma
Kakawin Sutasoma
Kakawin Sutasoma adalah sebuah kakawin dalam bahasa Jawa Kuno. Kakawin ini termasyhur, sebab setengah bait dari kakawin ini menjadi motto nasional Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika (Bab 139.5). Motto atau semboyan Indonesia tidaklah tanpa sebab diambil dari kitab kakawin ini. Kakawin ini mengenai sebuah cerita epis dengan pangeran Sutasoma sebagai protagonisnya. Amanat kitab ini mengajarkan toleransi antar agama, terutama antar agama Hindu-Siwa dan Buddha. Kakawin ini digubah oleh Empu Tantular pada abad ke-14. Ikhtisar isi Calon Buddha (Bodhisattva) dilahirkan kembali sebagai Sutasoma, putra Raja Hastinapura, prabu Mahaketu. Setelah dewasa Sutasoma sangat rajin beribadah, cinta akan agama Buddha. Ia tidak senang akan dinikahkan dan dinobatkan menjadi raja. Maka pada suatu malam, sang Sutasoma melarikan diri dari negara Hastina. Maka setelah kepergian sang pangeran diketahui, timbullah huru-hara di istana, sang raja beserta sang permaisuri sangat sedih, lalu dihibur oleh orang banyak. Setibanya di hutan, sang pangeran bersembahyang dalam sebuah kuil. Maka datanglah dewi Widyukarali yang bersabda bahwa sembahyang sang pangeran telah diterima dan dikabulkan. Kemudian sang pangeran mendaki pegunungan Himalaya diantarkan oleh beberapa orang pendeta. Sesampainya di sebuah pertapaan, maka sang pangeran mendengarkan riwayat cerita seorang raja, reinkarnasi seorang raksasa yang senang makan manusia. Alkisah adalah seorang raja bernama Purusada atau Kalmasapada. Syahdan pada suatu waktu daging persediaan santapan sang prabu, hilang habis dimakan anjing dan babi. Lalu si juru masak bingung dan tergesa-gesa mencari daging pengganti, tetapi tidak dapat. Lalu ia pergi ke sebuah pekuburan dan memotong paha seorang mayat dan menyajikannya kepada sang raja. Sang raja sungguh senang karena merasa sangat sedap masakannya, karena dia memang reinkarnasi raksasa. Kemudian dia bertanya kepada sang juru masak, tadi daging apa. Karena si juru masak diancam, maka iapun mengaku bahwa tadi itu adalah daging manusia. Semenjak saat itu diapun gemar makan daging manusia. Rakyatnyapun sudah habis semua; baik dimakan maupun melarikan diri. Lalu sang raja mendapat luka di kakinya yang tak bisa sembuh lagi dan iapun menjadi raksasa dan tinggal di hutan. Sang raja memiliki kaul akan mempersembahkan 100 raja kepada batara Kala jika dia bisa sembuh dari penyakitnya ini. Sang Sutasoma diminta oleh para pendeta untuk membunuh raja ini tetapi ia tidak mau, sampai-sampai dewi Pretiwi keluar dan memohonnya. Tetapi tetap saja ia tidak mau, ingin bertapa saja. Maka berjalanlah ia lagi. Di tengah jalan syahdan ia berjumpa dengan seorang raksasa ganas berkepala gajah yang memangsa manusia. Sang Sutasoma hendak dijadikan mangsanya. Tetapi ia melawan dan si raksasa terjatuh di tanah, tertimpa Sutasoma. Terasa seakan-akan tertimpa gunung. Si raksasa menyerah dan ia mendapat khotbah dari Sutasoma tentang agama Buddha bahwa orang tidak boleh membunuh sesama makhluk hidup. Lalu si raksasa menjadi muridnya. Lalu sang pangeran berjalan lagi dan bertemu dengan seekor naga. Naga ini lalu dikalahkannya dan menjadi muridnya pula. Maka akhirnya sang pangeran menjumpai seekor harimau betina yang lapar. Harimau ini memangsa anaknya sendiri. Tetapi hal ini dicegah oleh sang Sutasoma dan diberinya alasan-alasan. Tetapi sang harimau tetap saja bersikeras. Akhirnya Sutasoma menawarkan dirinya saja untuk dimakan. Lalu iapun diterkamnya dan dihisap darahnya. Sungguh segar dan nikmat rasanya. Tetapi setelah itu si harimau betina sadar akan perbuatan buruknya dan iapun menangis, menyesal. Lalu datanglah batara Indra dan Sutasoma dihidupkan lagi. Lalu harimaupun menjadi pengikutnya pula. Maka berjalanlah mereka lagi. Hatta tatkala itu, sedang berperanglah sang Kalmasapada melawan raja Dasabahu, masih sepupu Sutasoma. Secara tidak sengaja ia menjumpai Sutasoma dan diajaknya pulang, ia akan dikawinkan dengan anaknya. Lalu iapun berkawinlah dan pulang ke Hastina. Ia mempunyai anak dan dinobatkan menjadi prabu Sutasoma. Maka diceritakanlah lagi sang Purusada. Ia sudah mengumpulkan 100 raja untuk dipersembahkan kepada batara Kala, tetapi batara Kala tidak mau memakan mereka. Ia ingin menyantap prabu Sutasoma. Lalu Purusada memeranginya dan karena Sutasoma tidak melawan, maka dia berhasil ditangkap. Setelah itu dia dipersembahkan kepada batara Kala. Sutasoma bersedia dimakan asal ke 100 raja itu semua dilepaskan. Purusada menjadi terharu mendengarkannya dan iapun bertobat. Semua raja dilepaskan. Petikan dari kakawin ini Bhinneka Tunggal Ika Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Lengkapnya ialah: Penggubah dan masa penggubahan Kakawin Sutasoma digubah oleh mpu Tantular pada masa keemasan Majapahit di bawah kekuasaan prabu Rajasanagara atau raja Hayam Wuruk. Tidak diketahui secara pasti kapan karya sastra ini digubah. Oleh para pakar diperkirakan kakawin ini ditulis antara tahun 1365 dan 1389. Tahun 1365 adalah tahun diselesaikannya kakawin Nagarakretagama sementara pada tahun 1389, raja Hayam Wuruk mangkat. Kakawin Sutasoma lebih muda daripada kakawin Nagarakretagama. Selain menulis kakawin Sutasoma, mpu Tantular juga jelas diketahui telah menulis kakawin Arjunawijaya. Kedua kakawin ini gaya bahasanya memang sangat mirip satu sama lain. Kakawin Sutasoma sebagai sebuah karya sastra Buddhis Kakawin Sutasoma bisa dikatakan unik dalam sejarah sastra Jawa karena bisa dikatakan merupakan satu-satunya kakawin bersifat epis yang bernapaskan agama Buddha. Penurunan kakawin Sutasoma Kakawin Sutasoma diturunkan sampai saat ini dalam bentuk naskah tulisan tangan, baik dalam bentuk lontar maupun kertas. Hampir semua naskah kakawin ini berasal dari pulau Bali. Namun ternyata ada satu naskah yang berasal dari pulau Jawa dan memuat sebuah fragmen awal kakawin ini dan berasal dari apa yang disebut "Koleksi Merapi-Merbabu". Koleksi Merapi-Merbabu ini merupakan kumpulan naskah-naskah kuno yang berasal dari daerah sekitar pegunungan Merapi dan Merbabu di Jawa Tengah. Dengan ini bisa dipastikan bahwa teks ini memang benar-benar berasal dari pulau Jawa dan bukan pulau Bali. Resepsi kakawin Sutasoma di Bali Di pulau Bali kakawin ini merupakan salah satu kakawin yang cukup digemari. Hal ini berkat kiprah I Gusti Sugriwa, salah seorang pakar susastra dari Bali yang memopulerkan kakawin ini. Ia sebagai contoh banyak menggunakan petikan-petikan dari kakawin ini dalam bukunya mengenai pelajaran kakawin. Penerbitan kakawin Sutasoma Kakawin Sutasoma telah diterbitkan dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Soewito Santoso. Suntingan teksnya diterbitkan pada tahun 1975. Selain itu di Bali banyak pula terbitan suntingan teks. Salah satu contohnya yang terbaru adalah suntingan yang diterbitkan oleh "Dinas Pendidikan provinsi Bali" (1993). Namun suntingan teks ini dalam aksara Bali dan terjemahan adalah dalam bahasa Bali. Antara tahun 1959 - 1961 pernah diusahakan penerbitan teks sebuah naskah yang diiringi dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia oleh I Gusti Bagus Sugriwa. Pada tahun 2009 terbit terjemahan baru dalam bahasa Indonesia beserta teks aslinya dalam bahasa Jawa Kuno. Suntingan teks dan terjemahan diusahakan oleh Dwi Woro R. Mastuti dan Hastho Bramantyo. Daftar pustaka Dinas Pendidikan Bali, 1993, Kakawin Sutasoma. Denpasar: Dinas Pendidikan Bali. Dwi Woro Retno Mastuti dan Hastho Bramantyo, 2009, Kakawin Sutasoma. Mpu Tantular. Jakarta: Komunitas Bambu. ISBN 979-3731-55-9 Poerbatjaraka dan Tardjan Hadiwidjaja, 1952, Kepustakaan Djawa'. Djakarta/Amsterdam: Djambatan. Soewito Santoso, 1975, Sutasoma. New Delhi: Aditya Prakashan I Gusti Bagus Sugriwa, 1959 - 1961 Sutasoma / ditulis dengan huruf Bali dan Latin, diberi arti dengan bahasa Bali dan bahasa Indonesia. Denpasar: Pustakamas P.J. Zoetmulder, 1974, Kalangwan: a survey of old Javanese literature. The Hague: Martinus Nijhoff ISBN 90-247-1674-8 P.J. Zoetmulder, 1983, Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. pp. 415–437. Jakarta: Djambatan Lihat pula Sastra Jawa Kuno Agama Buddha Kakawin Arjunawijaya'' Pranala luar Tentang Sutasoma dalam budaya Bali (berkas pdf) Buddhisme Sutasoma
1,138
3241
https://id.wikipedia.org/wiki/Kader
Kader
Kader atau Politisi adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi sebagai 'pemihak' dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut (Nano Wijaya). Dalam hal membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut, seorang kader dapat berasal dari luar organisasi tersebut dan biasanya merupakan simpatisan yang berasas dan bertujuan sama dengan institusi organisasi yang membinanya(Nano Wijaya). Pada umumnya penggunaan kata 'kader' sangat lekat pada partai politik, dengan harapan, para kader tersebut kelak dapat meneruskan kepengurusan atau kepemimpinan organisasi. Namun organisasi kemasyarakatan juga mempunyai kader-kader yang membantu tugas ormas tersebut, misal: kader kesehatan; yaitu mereka bukan pegawai dinas yang melaksanakan fungsi kesehatan. Kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader secara terstruktur dalam organisasi yang biasanya mengikuti suatu silabus tertentu. Kader diambil dari istilah yang diperkenalkan Lenin pada masa pembentukan Partai Komunis Soviet.KBBI: Kader, diakses 16 Mei 2017Indonesian Publick Health: Pengertian, Syarat, dan Peran kader Posyandu, diakses 16 Mei 2017Sarjanaku: Pengertian kader Posyandu Kesehatan , diakses 16 Mei 2017Jevuska: Pengertian, Peran dan Fungsi Kader Kesehatan , diakses 16 Mei 2017Brainly: Pengertian kader, diakses 16 Mei 2017 Lihat pula Organisasi Referensi Politik Organisasi
191
3243
https://id.wikipedia.org/wiki/Kakak
Kakak
Kakak adalah saudara yang lebih tua yang berstatus anak kandung dari orang tua. Sebutan kakak berasal dari bahasa Melayu yaitu lebih mengacu kepada saudara perempuan atau laki-laki yang lebih tua. Di Indonesia Di berbagai daerah di Indonesia terdapat banyak panggilan kepada kakak laki-laki maupun perempuan, berikut istilah yang telah masuk ke dalam khazanah bahasa Indonesia: Abang adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Melayu. Mbekayu Adalah sebutan untuk kakak perempuan di Banyumasan Kakang adalah sebutan untuk kakak laki-laki di Banyumasan dan Bahasa Cirebon Bagongan. Bung adalah panggilan untuk kakak laki-laki di beberapa daerah di Indonesia, terutama Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Mbak adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Jawa. Empok adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Betawi. Aa atau Akang adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Sunda. Kaka adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Sunda Banten dan bahasa Sunda Brebes. Teteh atau Ceuceu adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Sunda. Uda adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Minang. Ajo adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Minang dialek Pariaman. Uni adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Minang. Uniang adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Minang dialek Pariaman. Mas atau Raka adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Jawa dan Bahasa Cirebon Bebasan khusus untuk panggilan Raka. Bli adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Bali. Daeng adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Makassar. membali~sa adalah sebutan untuk kakak (perempuan) atau (laki-laki). Kata ini berasal dari bahasa Buton Uti adalah sebutan lain untuk laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Gorontalo. No'u adalah sebutan lain untuk perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Gorontalo. Panggilan umum kakak Sebutan "kakak" (atau disingkat "Kak") juga merupakan panggilan resmi di dalam kepramukaan untuk menyebut Pembina, anggota dewasa pramuka. Selain itu, sebutan "kakak" digunakan juga untuk menyebut sesama anggota Gerakan Pramuka yang lebih tinggi tingkatan atau golongannya. Sebutan "kakak" biasanya digunakan untuk orang yang memiliki selisih usia 2 hingga 18 tahun lebih tua dari diri-sendiri. Biasanya panggilan "kakak" tidak umum digunakan untuk selisih usia 1 tahun atau kurang dari 1 tahun, karena perbedaan usia yang kecil dan seumuran mungkin tidak dianggap signifikan untuk membangun hierarki kakak-adik. Keluarga
412
3244
https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu
Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan. Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk. Sejarah Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395 hingga 400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal pengemasan dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan. Bagian Batang pohon yang dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang lunak, lalu ke bagian luar adalah kayu teras, kayu gubal, dan terakhir adalah pepagan (kulit kayu). Bagian percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai "mata kayu". Cincin pertumbuhan Cincin pertumbuhan atau juga disebut lingkaran tumbuh adalah gambar pola-pola konsentrik pada penampang melintang kayu. Terbentuknya cincin pertumbuhan kayu ini adalah karena terjadinya perbedaan musim yang dialami oleh pohon tersebut. Pada satu tahun pohon akan mengalami periode dengan pertumbuhan cepat dan periode dengan pertumbuhan yang lambat, dan itu mempengaruhi pertumbuhan diameter batang pohon. Diameter yang bertumbuh cepat, lalu melambat, akan membentuk cincin satu tahun, dan seterusnya. Bagian paling tengah dari cincin pertumbuhan kayu merupakan tahap hidup awal dari sebuah pohon yang masih mengalami pertumbuhan relatif lebih cepat, sehingga massa jenisnya lebih rendah dibandingkan dengan bagian kayu dari cincin pertumbuhan yang dekat dengan kulit terluarnya. Mata kayu Mata kayu atau knot adalah bagian dari kayu yang merupakan dasar dari percabangan atau kuncup yang dorman. Mata kayu memiliki pengaruh terhadap kayu, dan sering kali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi kekuatan kayu sehingga akan bernilai rendah ketika digunakan sebagai struktur bangunan atau keperluan lain di mana kekuatan menjadi pertimbangan. Namun untuk tujuan seni, keberadaan mata kayu dapat meningkatkan nilai. Kayu teras Kayu teras (disebut juga heartwood, duramen) adalah kayu yang terbentuk lebih awal pada suatu pohon dan telah mati dan terletak di bagian dalam dari sebuah kayu. Kayu teras tidak memiliki pembuluh yang berfungsi lagi. Kayu teras sebelumnya adalah kayu gubal (bagian dari kayu yang masih hidup) yang mengalami penumpukan mineral. Keberadaan mineral ini menjadikan kayu teras cenderung lebih keras dibandingkan kayu gubal. Seiring dengan pertumbuhan kayu, diameter batang melebar, saluran pembuluh baru terbentuk dekat dengan tepi luar, dan saluran pembuluh yang lebih dalam perlahan mati. Meski dikatakan telah mati, kayu teras masih menanggapi respon terhadap organisme yang menyerang kayu, meski hanya sekali. Biasanya kayu teras dapat dibedakan dengan kayu gubal secara visual. Namun tidak semua tumbuhan berkayu menghasilkan kayu teras. Kayu teras bukanlah komponen terpenting dari sebuah pohon, karena pohon yang sudah berusia terlalu tua, bagian kayu terasnya dapat saja sudah membusuk namun pohon tersebut masih tetap hidup. Kayu gubal Kayu gubal (disebut juga sapwood, alburnum) adalah bagian dari kayu yang dekat dengan tepi luar dan masih hidup. Semua kayu pada awalnya adalah kayu gubal hingga ia mati dan membentuk kayu teras. Kayu gubal mengandung pembuluh yang menghantarkan air dari akar ke daun dan juga untuk menyimpan air. Semakin banyak jumlah daun, semakin besar volume kayu gubal. Kayu gubal lebih tebal di batang bagian atas, tetapi secara volume sama dengan batang bagian bawah. Kayu keras dan kayu lunak Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis pohon yang menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu bervariasi menurut spesiesnya dan menentukan kekuatan kayu tersebut. Kayu mahoni dan jati, misalnya, memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga baik untuk diolah sebagai furniture dan kayu konstruksi. Akan tetapi kayu dadap dan kapuk kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak memerlukan banyak kekuatan. Namun, pengertian 'kayu keras' dan 'kayu lunak' dalam bahasa Inggris (yakni hardwood dan softwood, berturut-turut) lebih terkait dengan kelompok tumbuhan yang menghasilkannya. Hardwood dihasilkan oleh jenis-jenis pohon berdaun lebar (kelompok dikotil), sedangkan softwood dihasilkan oleh pohon-pohon berdaun jarum (konifer). Dalam kenyataannya, jenis-jenis 'kayu keras' tertentu, yang memiliki kerapatan rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis 'kayu lunak' berkerapatan tinggi. Sifat fisik Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang menentukan kualitas dan fungsi dari kayu tersebut. Kayu lunak (softwood) misalnya lebih dipilih untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan dan dijadikan pulp. Sedangkan kayu keras (hardwood) digunakan sebagai tiang bangunan. Selain itu, keberadaan fitur tertentu seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya tidak akan sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan longitudinal (memanjang kayu, dari bawah ke atas). Kadar air Air terdapat di dalam kayu dalam bentuk: air di dalam dinding sel air di dalam protoplasma air di antara ruang kosong dan celah antar sel Secara teori tidak pernah ada kayu yang seratus persen tanpa kadar air meski dikeringkan di dalam tanur (oven) sekalipun. Sehingga pengukuran kadar kayu yang, biasanya untuk keperluan kimiawi, kayu yang dikeringkan dengan tanur dapat dikatakan "kering absolut". Efek keberadaan air di dalam kayu adalah menjadikan kayu lebih lunak dan mudah dibentuk. Sehingga kadar air ini mempengaruhi sifat fisik lainnya seperti kekuatan tarik dan kekuatan tekan. Unsur kimiawi Selain air, kayu memiliki tiga komponen utama, yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Gabungan dari ketiganya disebut dengan lignoselulosa. Selulosa merupakan senyawa polimer kristalin turunan dari glukosa, yang mengisi sekitar 41-43% dari kayu. Hemiselulosa merupakan pentosa yang terhubung secara tidak beraturan, dan mengisi 20% pada tumbuhan berdaun lebar, dan 30% di konifer. Lignin tersusun dari cincin aromatik hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofobik dan mengisi sekitar 23% pada tumbuhan berdaun lebar dan 27% pada konifer. Dalam ilmu kimia, perbedaan antara kayu keras dan kayu lunak ada pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya. Senyawa ekstraktif Selain lignoselulosa, kayu terdiri dari berbagai jenis senyawa organik yang disebut dengan senyawa ekstraktif yang jumlah dan jenisnya bervariasi tergantung dari spesies pohonnya. Kayu memiliki senyawa ekstraktif berupa asam lemak, resin, lilin, dan terpena. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi batang kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan non-kayu. Kayu monokotil Secara kasar, terdapat berbagai jenis batang yang dalam definisi non-botani (terutama dalam perdagangan) juga disebut dengan kayu. Bambu secara botani merupakan monokotil dari suku rumput-rumputan yang memiliki batang dengan kekuatan yang dapat disetarakan dengan kayu. Saat ini bambu banyak digunakan sebagai bahan bangunan, lantai, papan, dan sebagainya di mana sebelumnya didominasi oleh kayu. Batang tumbuhan monokotil lainnya yang juga disebut kayu adalah batang pohon palem. Batang dari pohon genus Pandanus, Dracaena, dan Cordyline juga dapat digunakan sebagai pengganti kayu dalam skala kecil. Manfaat Bahan bakar Kayu telah lama digunakan sebagai bahan bakar hingga saat ini, terutama di pedesaan. Kayu keras lebih dipilih sebagai bahan bakar karena mampu terbakar lebih lama dengan asap yang lebih sedikit. Tungku pembakaran dengan cerobong asap (fireplace) banyak dibangun di rumah di kawasan beriklim sedang yang bertujuan untuk memberikan kehangatan di dalam rumah. Selain dibakar secara langsung, kayu dapat dijadikan biofuel dengan mengolah biomassa lignoselulosa dengan gasifikasi, pirolisis, dan biokimia menghasilkan berbagai jenis bahan bakar seperti syngas, biometanol, bioetanol, dimetil eter, dan butanol tergantung jenis proses yang digunakan. Seni Kayu telah lama digunakan sebagai media seni untuk membuat pahatan kayu. Patung totem hasil karya masyarakat pribumi Amerika Utara dibuat dari kayu konifer, biasanya Cedar Merah (Thuja plicata). Berbagai jenis alat musik, seperti biola dan gitar terbuat dari kayu. Jenis kayu yang dipilih disesuaikan dengan nada yang diinginkan. Olahraga Berbagai peralatan olahraga seperti pemukul baseball dan lantai arena basket terbuat dari kayu. Papan ski, tongkat hoki, busur panah juga biasanya terbuat dari kayu namun kini telah banyak digantikan oleh bahan polimer dan logam. Kedokteran Pada tahun 2010, para ilmuwan Italia mengatakan bahwa kayu dapat digunakan sebagai bahan pengganti tulang. Diperkirakan pada tahun 2015 metode ini dapat diaplikasikan ke manusia. Bahan salib Kristen Kayu merupakan bahan yang digunakan dalam peristiwa penyaliban Yesus (crux dalam bahasa Latin; stauros dan xylon dalam bahasa Yunani), berupa sebuah balok kayu tegak dengan tambahan palang horisontal sehingga membentuk "salib" atau struktur berbentuk T. Kata crux dalam zaman pra-imperial Romawi merujuk pada tiang gantungan atau tiang pancang, suatu instrumen yang terbuat dari kayu dan digunakan untuk melakukan eksekusi, namun belum tentu bersilangan atau membentuk "salib". Dalam Perjanjian Baru, Petrus tercatat dua kali menggunakan kata xylon (dalam Alkitab bahasa Inggris "tree", dalam Alkitab TB "kayu salib") sementara Paulus hanya satu kali menggunakan kata xylon. Dalam naskah-naskah Yunani, kata xylon (secara harfiah bermakna "potongan kayu") dapat digunakan untuk menyebut setiap objek yang terbuat dari kayu, termasuk dalam konteks yang berbeda-beda, tiang gantungan, batang kayu, patok dan pancang. Karenanya, salib Kristen tradisional dengan palang horisontal juga dapat disebut xylon. Pesta Salib Suci dirayakan sebagai penghormatan secara khusus terhadap kayu salib yang digunakan dalam peristiwa penyaliban Yesus. Lihat pula Daftar kayu Daftar kayu di Indonesia Referensi Pustaka Shigo, Alex. (1986) A New Tree Biology Dictionary. Shigo and Trees, Associates. ISBN 0-943563-12-7 The Wood in Culture Association The Wood Explorer: A comprehensive database of commercial wood species APA – The Engineered Wood Association Pranala luar Industri kayu Bahan bangunan Kehutanan Pengerjaan kayu Pohon Sumber daya alam Bahan alami Bahan pengerjaan kayu Bahan seni rupa
1,573
3260
https://id.wikipedia.org/wiki/Karantina
Karantina
Karantina merupakan suatu intervensi epidemiologis yang menunda perpindahan orang dan barang selama periode waktu tertentu untuk mencegah penularan penyakit. Karantina identik dengan pengasingan terhadap orang atau benda yang akan melintasi perbatasan suatu negara atau wilayah. Dalam masa pengasingan, biasanya di area atau di sekitar pelabuhan atau bandara, dilakukan observasi dan pemeriksaan kesehatan. Masa karantina berakhir apabila diagnosis yang pasti telah diperoleh. Meskipun maknanya berbeda, istilah karantina sering kali disamakan dengan isolasi medis, yaitu pemisahan individu yang menderita penyakit menular dengan populasi lain yang masih sehat. Walaupun pada awalnya karantina dibuat untuk mencegah penyebaran penyakit pada manusia, tetapi pada perkembangan selanjutnya, konsep karantina juga digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan dan penyakit tumbuhan. Etimologi dan terminologi Kata karantina berasal dari quarantena, yang berarti "empat puluh hari", yang digunakan dalam bahasa Venesia abad ke-14 dan ke-15 yang merujuk pada periode yang dipersyaratkan bagi semua kapal untuk diisolasi sebelum penumpang dan kru dapat berlabuh di pantai selama epidemi Maut Hitam. Istilah ini muncul untuk merevisi trentino, atau periode isolasi tiga puluh hari, yang pertama kali dikenakan pada tahun 1377 di Republik Ragusa, Dalmatia (sekarang Dubrovnik di Kroasia). Kamus Merriam-Webster memberikan berbagai makna terhadap karantina sebagai kata benda, termasuk "periode 40 hari", beberapa definisi yang berkaitan dengan kapal, "pemberlakuan keadaan isolasi", dan sebagai "pembatasan perpindahan orang dan barang yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran penyakit atau hama". Kata karantina juga digunakan sebagai kata kerja. Karantina berbeda dengan isolasi medis, yaitu isolasi atau pemisahan terhadap mereka yang dikonfirmasi menderita penyakit menular dari populasi yang sehat. Di sisi lain, karantina dapat digunakan secara bergantian dengan cordon sanitaire, dan meskipun kedua istilah tersebut terkait, cordon sanitaire mengacu pada pembatasan perpindahan orang ke atau keluar dari area geografis yang ditentukan, seperti komunitas, untuk mencegah infeksi agar tidak menyebar. Sejarah Zaman kuno Penyebutan awal untuk isolasi penyakit ditemukan dalam Kitab Imamat, yang ditulis pada abad ketujuh SM atau mungkin sebelumnya, yang menggambarkan prosedur untuk memisahkan orang yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran penyakit di bawah Hukum Musa: "Jika cahaya pada kulit berwarna putih tetapi tidak terlihat lebih dari kulit dalam dan rambut di dalamnya pun belum memutih, imam harus mengisolasi orang yang terkena selama tujuh hari. Pada hari ketujuh imam harus memeriksanya, dan jika ia melihat bahwa luka tidak berubah dan belum menyebar di kulit, dia harus mengisolasinya selama tujuh hari lagi." Dunia Islam Abad Pertengahan Nabi Muhammad menganjurkan untuk memisahkan orang sehat dan sakit: "Jangan mencampurkan yang sakit dengan yang sehat." Selain itu, Muhammad juga memerintahkan untuk tidak bepergian dalam kondisi wabah: "Jika kalian mendengar wabah di suatu negeri, janganlah kalian memasukinya, tapi jika terjadi wabah di negeri yang kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu." Ibnu Sina juga merekomendasikan karantina untuk pasien dengan penyakit menular, terutama tuberkulosis. Karantina rumah sakit diwajibkan bagi kelompok pasien khusus, termasuk penderita kusta, yang dimulai sejak awal sejarah Islam. Antara 706 dan 707, khalifah Umayyah keenam Al-Walid I membangun rumah sakit pertama di Damaskus dan mengeluarkan perintah untuk mengisolasi mereka yang terinfeksi kusta dari pasien lain di rumah sakit. Praktik karantina wajib bagi penderita kusta di rumah sakit umum ini berlanjut sampai tahun 1431, ketika Kesultanan Utsmaniyah membangun rumah sakit kusta di Edirne. Penerapan karantina dilakukan di seluruh dunia Muslim, dengan bukti karantina komunitas secara sukarela dalam beberapa insiden yang dilaporkan ini. Karantina komunitas sukarela yang pertama kali didokumentasikan didirikan oleh reformasi karantina Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1838. Eropa Abad Pertengahan Kata "karantina" berasal dari quarantena, bentuk bahasa Venesia yang berarti "empat puluh hari". Istilah ini berasal dari isolasi kapal selama 40 hari dalam rangka praktik pencegahan penyakit pes. Antara 1348 dan 1359, Maut Hitam memusnahkan sekitar 30% populasi Eropa dan persentase yang signifikan dari populasi Asia. Bencana penyakit seperti ini membuat pemerintah menetapkan langkah-langkah pengendalian untuk menangani epidemi berulang. Sebuah dokumen dari tahun 1377 menyatakan bahwa sebelum memasuki negara-kota Republik Ragusa di Dalmasia (sekarang Dubrovnik di Kroasia), para pendatang harus menghabiskan 30 hari (trentine) di tempat terbatas (awalnya pulau terdekat), menunggu untuk melihat apakah gejala Maut Hitam akan berkembang. Pada 1448 Senat Venesia memperpanjang masa tunggu hingga 40 hari sehingga melahirkan istilah "karantina". Karantina empat puluh hari terbukti menjadi formula yang efektif untuk menangani wabah pes. Dubrovnik adalah kota pertama di Eropa yang membuat situs karantina seperti Lazareto Dubrovnik, tempat personel kapal yang tiba ditahan hingga 40 hari. Menurut perkiraan saat ini, wabah pes memiliki periode 37 hari dari infeksi hingga kematian; oleh karena itu, karantina Eropa sangat berhasil dalam menentukan kesehatan awak kapal. Praktik karantina juga diterapkan terhadap penyakit lain saat sebelum dan sesudah kehancuran akibat wabah pes. Secara historis, orang-orang yang menderita kusta terisolasi dalam jangka panjang dari masyarakat. Selain itu, berbagai upaya dilakukan untuk memeriksa penyebaran sifilis di Eropa bagian utara setelah 1492, munculnya demam kuning di Spanyol pada awal abad ke-19, dan munculnya kolera Asia pada 1831. Republik Venesia memimpin dalam langkah-langkah pemeriksaan menyebarnya wabah dengan menunjuk tiga penjaga kesehatan masyarakat pada tahun-tahun pertama Maut Hitam (1348). Catatan tindakan pencegahan berikutnya datang dari Reggio/Modena pada tahun 1374. Venesia mendirikan lazaret pertama (di sebuah pulau kecil yang berdampingan dengan kota) pada 1403. Pada 1467, Genoa mengikuti contoh Venesia, dan pada 1476 rumah sakit penderita kusta di Marseille diubah menjadi rumah sakit pes. Lazaret besar Marseille, mungkin yang paling lengkap dari lazaret lainnya, didirikan pada 1526 di pulau Pomègues. Praktik karantina di semua lazaret Mediterania tidak berbeda dari prosedur yang diterapkan di Inggris dalam perdagangan Levantin dan Afrika Utara. Ketika wabah kolera datang pada tahun 1831, beberapa lazaret baru didirikan di pelabuhan barat, terutama lazaret yang sangat luas di dekat Bordeaux, yang kemudian dialihkan untuk penggunaan lain. Sejarah modern Epidemi demam kuning menghancurkan komunitas perkotaan di Amerika Utara sepanjang akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, contoh paling terkenal adalah epidemi demam kuning Philadelphia 1793, serta wabah di Georgia (1856), dan Florida (1888). Epidemi kolera dan cacar terus berlangsung sepanjang abad ke-19, dan epidemi pes memengaruhi Honolulu dan San Francisco dari tahun 1899 hingga 1901. Pemerintah negara bagian pada umumnya mengandalkan cordon sanitaire sebagai tindakan karantina geografis untuk mengendalikan pergerakan orang yang keluar-masuk komunitas yang terkena dampak. Selama pandemi influenza 1918, beberapa komunitas melembagakan sekuestrasi protektif (kadang-kadang disebut sebagai "karantina terbalik") untuk menjaga agar orang yang terinfeksi tidak memasukkan influenza ke dalam populasi yang sehat. Pada pertengahan abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah telah mendirikan stasiun karantina, termasuk di Anatolia dan Balkan. Di pelabuhan Izmir, misalnya, semua kapal dan muatannya akan diperiksa dan mereka yang dicurigai membawa penyakit akan ditarik ke dermaga yang terpisah dan personel kapal akan ditempatkan di gedung yang terpisah untuk jangka waktu tertentu. Di Thessalia, di sepanjang perbatasan Yunani–Turki, semua pelancong yang masuk dan keluar dari Kesultanan Utsmaniyah akan dikarantina selama 9–15 hari. Setelah munculnya wabah, stasiun karantina akan dimiliterisasi dan tentara Utsmaniyah akan dilibatkan dalam pengawasan perbatasan dan pemantauan penyakit. Konferensi internasional (1851–1938) Serangkaian konferensi antarnegara diadakan untuk menstandarkan peraturan karantina internasional untuk mencegah penyebaran kolera, pes bubonik, dan demam kuning. Konferensi Sanitasi Internasional (ISC) mulanya diinisiasi oleh negara-negara Eropa untuk mencegah penyebaran kolera dari arah timur (Mesir, Levant, dan Asia pada umumnya), tanpa terlalu menghambat perdagangan. Konferensi ini dilangsungkan sebanyak 14 kali antara 1851 hingga 1938. Tidak ada perjanjian atau konvensi yang disepakati pada enam penyelenggaraan ISC pertama di Paris (1851 dan 1959), Konstantinopel (1866), Wina (1874), Washington (1881), dan Roma (1885), tetapi masing-masing pertemuan tersebut menciptakan pemahaman akan kolera dan pentingnya melakukan tindakan yang sesuai untuk mencegah penyebarannya. Sebuah konvensi akhirnya disepakati oleh negara-negara peserta pada ISC ketujuh di Venesia (1892) terkait dengan tindakan pencegahan kolera pada kapal-kapal yang melintasi Terusan Suez. Konvensi yang diterbitkan pada tahun 1892 ini disebut Konvensi Sanitasi Internasional (International Sanitary Convention). Konvensi lebih lanjut disepakati pada ISC ke-8 di Dresden (1983) terkait penanganan kolera yang lebih mendetail, pada ISC ke-9 di Paris (1894) mengenai pengendalian kolera terhadap kapal-kapal jemaah haji dari Mekkah, dan pada ISC ke-10 di Venesia (1897) yang menciptakan konvensi baru tentang penyakit pes bubonik. Konferensi ke-11 di Paris (1903) menggabungkan aturan pencegahan kolera dan pes bubonik dan menyatukan dua konvensi sebelumnya. Pada ISC ini juga disetujui pembentukan organisasi internasional yang menangani urusan kesehatan. Organisasi kesehatan internasional pertama kali didirikan pada tahun 1902 dengan nama Biro Sanitasi Pan-Amerika, yang kemudian berubah menjadi Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO). Anggota organisasi ini adalah negara-negara di Benua Amerika. Lima tahun kemudian, pembicaraan untuk mendirikan Kantor Internasional Higiene Publik (, disingkat OIHP) berlangsung di Roma pada 3 Desember 1907. Organisasi ini pun didirikan di Paris dan dibuat untuk mengumpulkan dan menyebarkan fakta dan dokumen yang berhubungan dengan penyakit menular, terutama kolera, pes bubonik, dan demam kuning. Selain itu, OIHP juga mengawasi aturan internasional mengenai karantina kapal dan pelabuhan untuk mencegah penyebaran penyakit, serta untuk mengelola konvensi kesehatan masyarakat lainnya. OIHP dibubarkan pada tahun 1946 dan layanan epidemiologisnya digabungkan dalam Komisi Sementara WHO pada tahun 1947, sebelum WHO terbentuk secara resmi pada 1948. Konferensi ISC selanjutnya terus menghasilkan perubahan konvensi yang semakin lama semakin komprehensif dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. ISC ke-12 hingga ke-14 dilangsungkan di Paris, yang masing-masing diselenggarakan pada tahun 1911–1912, 1926, dan 1938. Pada akhirnya, penyakit yang diatur dalam konvensi ini yaitu kolera, pes bubonik, demam kuning, demam tifus, dan variola. Selain itu, telah diketahui bahwa hewan pengerat memiliki peran penting dalam menyebarkan penyakit di kapal penumpang. Organisasi Kesehatan Dunia (1946–sekarang) Setelah Perang Dunia II, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengoordinasikan semua organisasi internasional yang menangani kesehatan di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk Organisasi Kesehatan Liga Bangsa-Bangsa, Kantor Internasional Higiene Publik, dan Divisi Kesehatan United Nations Relief and Rehabilitation Administration; sementara itu, Organisasi Kesehatan Pan-Amerika menjadi salah satu dari enam organisasi regional WHO. Pasal 21 Konstitusi WHO 1946 di antaranya menyatakan bahwa Majelis Kesehatan Dunia (WHA) memiliki otoritas untuk mengadopsi peraturan mengenai sanitasi dan persyaratan karantina, serta prosedur lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit secara internasional. Pada rapat WHA tahun 1951, Konvensi Sanitasi Internasional diubah menjadi Peraturan Sanitasi Internasional (ISR) yang mencakup enam penyakit. Pada tahun 1969, WHA mengganti ISR menjadi Peraturan Kesehatan Internasional (IHR). Penerapan karantina terhadap berbagai penyakit telah diatur dalam IHR. Walaupun demikian, beberapa wabah bersifat meresahkan sehingga ditetapkan oleh WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (disingkat KKMMD dalam bahasa Indonesia dan PHEIC dalam bahasa Inggris). Dalam IHR (2005) KKMMD didefinisikan sebagai "kejadian luar biasa yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas batas negara dan membutuhkan tanggapan internasional yang terkoordinasi". Pengumuman ini dirancang ketika sebuah kejadian bersifat "serius, mendadak, tidak wajar, atau tidak terduga", "dapat memengaruhi kesehatan masyarakat di luar batas negara terdampak", dan "perlu ditanggapi segera oleh berbagai negara". Pernyataan KKMMD dipandang perlu dilakukan akibat wabah SARS 2002–2004 yang melanda berbagai negara. Sejak tahun 2009, telah ada tujuh pernyataan KKMMD, yaitu pandemi flu 2009, deklarasi polio 2014, wabah virus Ebola di Afrika Barat, wabah virus Zika 2015–2016, wabah Ebola Kivu 2018–2020, pandemi Covid-19, dan wabah mpox 2022–2023. Bendera dan sinyal Berbagai jenis bendera digunakan oleh kapal laut sebagai simbol untuk menyampaikan keadaan kapal tersebut, termasuk status penyakitnya. Dalam bendera sinyal maritim internasional, bendera sinyal dengan kode huruf L (Lima) menyatakan bahwa kapal tersebut sedang dalam proses karantina sedangkan bendera sinyal dengan kode huruf Q (Quebec) menyatakan bahwa kapal tersebut bebas penyakit. Keduanya dikenal dengan bendera "Yellow Jack". Pada zaman dahulu, bendera kuning polos memberi sinyal bahwa suatu kapal sedang dikarantina. Saat ini, bendera tersebut menyimbolkan hal sebaliknya, bendera kuning polos menunjukkan bahwa suatu kapal bebas penyakit dan meminta untuk berlabuh dan diperiksa statusnya. Penyelenggaraan Kekarantinaan dijalankan oleh pemerintah suatu negara. Di dunia internasional, dikenal istilah CIQ sebagai petugas pemerintah yang bertugas di pintu masuk suatu negara, seperti bandar udara, pelabuhan, dan pos lintas batas negara dalam rangka perlindungan dan pengendalian perbatasan. Kepanjangan dari CIQ yaitu customs (kepabeanan), immigration (keimigrasian), dan quarantine (kekarantinaan). Terkadang, istilah ini diubah menjadi CIQS dengan tambahan huruf S dari security (keamanan). Berbagai negara mengatur penerapan karantina di negara tersebut melalui undang-undang. Undang-Undang Karantina pertama ditetapkan di Marseille, Prancis pada tahun 1383. Di Britania Raya, UU Karantina dibuat pada tahun 1710 dan 1721. Di Amerika Serikat, UU Karantina disahkan pada tahun 1878 yang kemudian diubah menjadi UU Layanan Kesehatan Masyarakat pada 1944. Selain itu, AS juga membuat UU Reautorisasi Kesiapan Pandemi dan Semua Bahaya pada 2013. Australia membuat UU Karantina pada 1908 yang diubah menjadi UU Biosekuriti pada tahun 2015. Jepang mengesahkan UU Karantina pada 1951, sementara Kanada pada 2005. Indonesia menerbitkan UU Karantina Laut dan UU Karantina Udara pada tahun 1962 yang kemudian dicabut dan digantikan oleh UU Kekarantinaan Kesehatan pada tahun 2018. Karantina hewan dan karantina tumbuhan Karantina hewan Sama seperti pengaturan karantina terhadap penyakit pada manusia, penerapan karantina untuk hewan juga diinisiasi oleh merebaknya penyakit hewan, terutama sampar sapi di Eropa. Karantina dan pengendalian pergerakan sapi telah dilakukan di Eropa sejak tahun 1712. Sementara itu, fasilitas karantina hewan telah didirikan di Québec, Kanada, pada tahun 1876. Walaupun demikian, usaha untuk mencegah penyebaran penyakit sampar sapi antarnegara baru dilakukan setelah Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) berdiri pada tahun 1924. Konferensi pertama WOAH diadakan di Jenewa pada tahun 1928 untuk menyepakati pengendalian sanitasi internasional. Konferensi ini menyatakan bahwa "hanya dokumen sanitasi dari negara-negara dengan layanan kedokteran hewan yang terorganisir dengan benar, yang dapat dianggap memberi jaminan memadai bagi negara pengimpor." WOAH pun menetapkan daftar penyakit hewan yang kemunculannya wajib diberitahukan oleh negara-negara anggotanya. Pada tahun 2020, daftar penyakit WOAH ini mencakup 117 penyakit hewan. Pemberitahuan yang dilakukan oleh negara-negara ini selaras dengan Perjanjian tentang Penerapan Tindakan Sanitari dan Fitosanitari (SPS Agreement) di bawah kerangka Organisasi Perdagangan Dunia. Karantina tumbuhan Penerapan karantina tumbuhan untuk mencegah penyebaran penyakit tumbuhan dimulai sejak tahun 1660 di Prancis. Penyakit yang dicegah saat itu adalah karat batang pada gandum akibat serangan fungi Puccinia graminis. Konsep karantina tumbuhan antarnegara dimulai pada 1881 ketika lima negara menandatangani perjanjian untuk mengendalikan penyebaran kutu bengkak akar pada tanaman anggur akibat kutu daun Phylloxera vitifolia. Pada masa modern, kerja sama antarnegara mengenai karantina tumbuhan dilakukan berdasarkan Konvensi Perlindungan Tumbuhan Internasional. Konvensi ini ditandatangani pada tahun 1951 dan berada di bawah pengawasan Organisasi Pangan dan Pertanian. Konvensi ini diakui oleh SPS Agreement sebagai satu-satunya badan yang mengatur standar internasional untuk kesehatan tumbuhan. Lihat pula Karantina di Indonesia Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Kesehatan Pencegahan
2,326
3280
https://id.wikipedia.org/wiki/Kali
Kali
Kali dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Matematika Ucapan tanda perkalian: 5 x 5 = 25 atau 5 * 5 = 25 -> lima kali lima sama dengan dua puluh lima Biologi Kali - genus tumbuhan Fisika KALI - akselerator elektron linear yang kuat buatan India Perkomputeran Kali - perangkat lunak yang memungkinkan multiplayer online IPX dimainkan Kali Linux - distribusi Linux berbasis Debian yang diluncurkan untuk uji penetrasi Agama Dewi Kālī — dewi kematian dalam Agama Hindu Setan Kali - penguasa Kali Yuga dan musuh Kalki Kali Yuga — zaman kali / zaman kegelapan dalam filsafat Hindu Budaya Kali - lukisan karya Tyeb Mehta Kali - genre puisi Punjabi Kali sang Ibu - buku karya Nivedita Kali sang Ibu - puisi karya Swami Vivekananda Seni bela diri bertongkat - merupakan bagian seni bela diri dari Filipina: Kali - Arnis - Eskrima Geografi India Kali, India Indonesia Kali, Arma Jaya, Bengkulu Utara Kali, Lipunoto, Buol Kali, Pineleng, Minahasa Kali, Tombatu, Minahasa Tenggara Kali Asin, Tanjung Bintang, Lampung Selatan Kali Balangan, Abung Selatan, Lampung Utara Kali Berau, Bayung Lencir, Musi Banyuasin Kali Besar, Kurau, Tanah Laut Kali Cinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara Kali Dadi, Kalirejo, Lampung Tengah Kali Deras, Mesuji, Ogan Komering Ilir Kali Harapan, Nabire, Nabire Kali Merah, Masni, Manokwari Kali Miring, Kota Agung Barat, Tanggamus Kali Ngara, Wewewa Timur, Sumba Barat Daya Kali Nilam, Delta Pawan, Ketapang Kali Oki, Tombatu, Minahasa Tenggara Kali Padang, Selupu Rejang, Rejang Lebong Kali Papan, Negeri Agung, Way Kanan Kali Pasir, Way Bungur, Lampung Timur Kali Rungkut, Rungkut, Surabaya Kali Serayu, Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau Kali Susu, Nabire, Nabire Kali Upa, Tobelo Tengah, Halmahera Utara Iran Kali, Bushehr Kali, Khorasan Selatan Kali, Zanjan Kroasia Kali, Kroasia Togo Kali, Togo Hiburan KALI-FM - stasiun radio di Amerika Serikat Kali - musim terakhir dalam Sanctuary
299
3282
https://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit
Majapahit
Majapahit (; ; Sanskerta: Wilwatikta) adalah sebuah kemaharajaan yang berpusat di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri tahun 1293–1527 M. Kemaharajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya menantu Kertanagara, maharaja Singhasari terakhir, dan mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan raja Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350–1389. Kemaharajaan Majapahit adalah kemaharajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai monarki terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu), Manila (Saludung), Sulawesi, Papua, dan lainnya. Sisa-sisa peninggalan arkeologis dan reruntuhan bangunan kunonya banyak ditemukan di Kabupaten Mojokerto, karena pernah menjadi ibukota Majapahit. Historiografi Sejarah mengenai kemaharajaan Majapahit masih menjadi salah satu subjek penelitian yang menarik untuk dibahas dan ditelusuri lebih jauh lagi. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan diantaranya adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama adalah puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Kakawin Nagarakretagama pada tahun 2008 diakui sebagai bagian dalam Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World Programme) oleh UNESCO. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain. C.C. Berg menganggap bahwa sebagian naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Kebanyakan sarjana tidak menerima pandangan ini, karena catatan sejarah Majapahit sesuai dengan catatan Cina yang tidak mungkin memiliki maksud yang sama. Daftar penguasa dan detail struktur negara tidak menunjukkan tanda-tanda dibuat-buat. Pada tahun 2010, sekelompok pengusaha Jepang dipimpin Takajo Yoshiaki membiayai pembuatan kapal Majapahit atau Spirit of Majapahit yang akan berlayar ke Asia. Menurut Takajo, hal ini dilakukan untuk mengenang kerjasama Majapahit dan Kerajaan Jepang melawan Kerajaan Yuan China (Mongol) dalam perang di Samudera Pasifik. Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic, jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Bahkan ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang populer di Filipina dengan anggotanya dari Asia dan Amerika. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kemaharajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Selatan Thailand. Sejarah Pendirian Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran penasehat kerajaan Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang. Jawaban dari surat di atas disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru dengan pelabuhan utama di Canggu. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing. Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang tepercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya wafat pada tahun 1309. Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk. Puncak kejayaan Majapahit Rajapatni (Gayatri) wafat pada tahun 1350. Setelah ibundanya wafat, Ratu Tribhuwanatunggadewi menyerahkan tahta Majapahit kepada putranya, Hayam Wuruk. Ketika naik tahta Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun Ibnu Battuta dalam perjalanannya antara tahun 1332–1347 mengunjungi tempat yang disebut "Mul Jawa" (pulau Jawa atau Jawa Majapahit, kebalikan dari "al-Jawa" yang mengacu pada Sumatra). Negeri itu membentang sebesar 2 bulan perjalanan, dan memerintah negara Qaqula dan Qamara. Dia tiba di kota bertembok bernama Qaqula/Kakula, dan mengamati bahwa kota itu memiliki kapal perang untuk bajak laut yang merampok dan mengumpulkan tol dan gajah dipekerjakan untuk berbagai tujuan. Dia bertemu dengan penguasa Mul Jawa dan tinggal sebagai tamu selama tiga hari. Ibnu Battuta mengatakan bahwa perempuan Jawa menunggang kuda, memahami cara memanah dan berperang seperti laki-laki. Ibnu Battuta mencatat sebuah cerita tentang sebuah negara bernama Tawalisi yang menentang raja China (Dinasti Yuan) dan berperang dengannya menggunakan banyak kapal jung sampai dia berdamai dengan syarat tertentu. Setelah naik tahta Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanegara. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami zaman keemasan. Hayam Wuruk didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada. Hayam Wuruk menjadi raja Majapahit yang paling terkenal. Gajah Mada meneruskan cita-citanya. Satu persatu kerajaan di nusantara dapat ditaklukkan dibawah Majapahit. Wilayah kerajaannya meliputi hampir seluruh wilayah nusantara sekarang, ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Kebesaran Majapahit mencapai puncaknya pada zaman pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi Jayawishnuwardhani (1328–1350). Dan mencapai zaman keemasan pada masa pemerintahan Prabhu Hayam Wuruk (1350–1389) dengan Mahapatih Gajah Mada-nya yang kesohor dipelosok Nusantara itu. Pada masa itu kemakmuran benar-benar dirasakan seluruh rakyat nusantara. Hayam Wuruk (Sri Rajasanegara) sebagai raja Majapahit berlangsung sesudah mangkatnya Sri Rajapatni pada tahun saka 1272 (1350), hal ini juga dibuktikan dalam piagam Singhasari yang menjelaskan bahwa dengan penobatan Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit, Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani berhenti memagung tampuk pimpinan negara. Hayam Wuruk dibantu dengan patihnya Yaitu Gadjah Mada yang dikenal dengan “Sumpah Palapa” dia bersumpah tidak akan merasakan palapa (menikmati istirahat) sebelum menyatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit. Pada masa Hayam Wuruk hampir seluruh wilayah nusantara dapat dipersatukan dengan Panji-panji kerajaan Majapahit. Pengaruh kekuasaan dan kerjasama Majapahit meluas sampai ke luar nusantara. Pada era Hayam Wuruk agama Hindu menjadi agama para rakyat Majapahit secara keseluruhan. Berbeda dengan Hayam Wuruk yang beragama Hindu agama mahapatih Gadjah Mada adalah Budha. Dalam Negarakertagama, wilayah Majapahit diawali dengan sebuah kota kecil yang dibangun di daerah Tarik, yang awalnya merupakan sebuah hutan belantara, berkat orang-orang yang dikirim oleh Aria Wiraraja untuk membuka hutan tersebut, akhirnya berdiri sebuah desa benama Majapahit. Setelah Daha runtuh berkat serbuan tentara Tatar (Mongol) dengan Raden Wijaya juga ikut menyerbu Jayakatwang, desa Majapahit dijadikan pusat pemerintahaan kerajaan baru, yang disebut dengan kerajaan Majapahit. Pada masa itu kekuasaan Majapahit meliputi daerah lama kerajaan Singhasari hanya sebagian saja wilayah Jawa Timur. Sepeninggal Ranggalawe dan atas janji Raden Wijaya yang diberikan kepada Wiraraja kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua. Bagian timur yang meliputi daerah Lumajang (dulu: Lamajang), diserahkan kepada Wiraraja. Pada masa ini kerajaan Majapahit hanya meliputi daerah Kediri, Singhasari, Jenggala dan Madura. Wilayah Majapahit akhirnya diperluas berkat penundukan Sadeng, di tepi sungai Badadung dan Keta di pantai utara dekat Panarukan seperti diberitakan dalam Negarakertagama, pada masa ini Majapahit menguasai seluruh wilayah Jawa Timur dan pulau Madura. Baru setelah seluruh Jawa Timur di kuasai penuh, Majapahit mulai menjangkau pulau-pulau diluar Jawa yang disebut nusantara, meliputi; Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Papua, Maluku, Tumasik (Singapura), dan sebgaian kepulauan Filipina. Seperti yang dijelaskan pada kitab Nagarakertagama Pupuh XII–XV: Pupuh XII Pupuh XIII Pupuh XIV Pupuh XV Kemunduran Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Kematian Hayam Wuruk dan adanya konflik perebutan takhta menyebabkan daerah-daerah Majapahit di bagian utara Sumatra dan Semenanjung Malaya memerdekakan diri, di mana semenanjung Malaya menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Ayutthaya hingga nantinya muncul Kesultanan Melaka yang didukung oleh Dinasti Ming. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya yaitu Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Regreg diperkirakan terjadi pada tahun 1404–1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, sementara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dihukum mati. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas wilayah-wilayah taklukannya di daerah-daerah lain. Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel; maka Islam pun mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa. Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat Nusantara. Di bagian barat kemaharajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke Sumatra. Sementara itu beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di Nusantara, satu per satu mulai melepaskan diri. Pada masa pemerintahan Wikramawardhana, daerah kekuasaan Majapahit di pulau Sumatra hanya tinggal Indragiri, Jambi dan Palembang, sebagaimana ditulis pada catatan Yingyai Shenglan ciptaan Ma Huan, salah satu penerjemah laksamana Cheng Ho. Dan setelah kematian Wikramawardhana dan masa pemerintahan penerusnya, daerah Indragiri diberikan kepada Mansur Syah dari Malaka sebagai hadiah pernikahannya dengan putri Majapahit, yang semakin mengurangi kendali Majapahit di Sumatra. Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1429, dan diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1429 sampai 1447. Ia adalah putri kedua Wikramawardhana dari seorang selir yang juga putri kedua Bhre Wirabhumi. Pada 1447, Suhita mangkat dan pemerintahan dilanjutkan oleh Kertawijaya, adik laki-lakinya. Ia memerintah hingga tahun 1451. Setelah Kertawijaya wafat, Bhre Pamotan menjadi raja dengan gelar Rajasawardhana dan memerintah di Kahuripan. Ia wafat pada tahun 1453 M. Terjadi jeda waktu tiga tahun tanpa raja akibat krisis pewarisan tahta antara putra Rajasawardhana dengan Girisawardhana, adik Rajasawardhana, putra Kertawijaya. Girishawardhana menang dan naik takhta pada 1456. Ia kemudian wafat pada 1466 dan digantikan oleh Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adiknya, anak bungsu Kertawijaya. Kemudian pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi putra bungsu Rajasawardhana memberontak terhadap Singhawikramawardhana. Setelah mengalami kekalahan dalam perebutan kekuasaan dengan Bhre Kertabumi, Singhawikramawardhana melarikan diri ke pedalaman di daerah Keling, Daha (bekas ibu kota Kerajaan Kediri). Setelah Singhawikramawardhana meninggal, ia digantikan oleh putranya Ranawijaya. Pada 1474, Ranawijaya mengalahkan Kertabhumi dengan memanfaatkan ketidakpuasan umat Hindu dan Budha atas kebijakan Bhre Kertabumi serta mempersatukan kembali Majapahit menjadi satu kerajaan. Hal ini diperkuat oleh prasasti Trailokyapuri (Jiyu) dan Petak, Ranawijaya mengaku bahwa pada tahun 1474, ia telah mengalahkan Kertabhumi Ranawijaya memerintah pada kurun waktu 1474 hingga 1498 dengan gelar Girindrawardhana hingga ia digantikan oleh Patih Udara. Akibat konflik dinasti ini, Majapahit menjadi lemah dan mulai bangkitnya kekuatan kerajaan Demak. Keruntuhan Kekalahan Bhre Kertabhumi dari Ranawijaya pada tahun 1474, memicu perang antara Kerajaan Majapahit dengan Demak, karena Demak sudah menjadi penguasa pesisir Jawa yang dominan, dan mereka mengambil alih daerah Jambi dan Palembang dari kekuasaan Majapahit yang telah terpukul dan berfokus di pedalaman pulau Jawa. Konon, waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527. Tetapi dalam tradisi Jawa yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala atau kronogram tersebut adalah wafatnya Bhre Kertabhumi pada tahun 1478. Sebenarnya perang Majapahit-Demak ini sudah mulai mereda ketika Patih Udara menggantikan Girindrawardhana dan mengakui kekuasan Demak, tetapi peperangan berkecamuk kembali ketika Patih Udara meminta bantuan Portugis untuk mengalahkan Demak. Sehingga pada tahun 1527, Demak melakukan serangan ke Majapahit yang mengakhiri sejarah Majapahit. Dengan jatuhnya ibukota yang dihancurkan oleh Demak pada tahun 1527, pada awal abad ke-16 kekuatan kerajaan Demak akhirnya mengalahkan sisa-sisa Majapahit dan menjadi akhir dari Kerajaan Majapahit. Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis (Tomé Pires), dan Italia (Antonio Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Pati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M. Sisa-sisa keluarga Majapahit keturunan Girindrawardhana kemudian melarikan diri ke daerah Panarukan, Blambangan (sekarang daerah Kabupaten Banyuwangi). Sejumlah besar abdi istana, seniman, pendeta, dan anggota keluarga kerajaan mengungsi kepulau Bali. Demak memastikan posisinya sebagai kekuatan regional dan menjadi kerajaan Islam pertama yang berdiri di tanah Jawa. Saat itu setelah keruntuhan Majapahit, sisa kerajaan Hindu yang masih bertahan di Jawa hanya tinggal kerajaan Pasuruan, Panarukan, Blambangan di ujung timur, serta Kerajaan Sunda yang beribu kota di Pajajaran di bagian barat. Perlahan-lahan Islam mulai menyebar seiring mundurnya masyarakat Hindu ke pegunungan dan ke Bali. Beberapa kantung masyarakat Hindu Tengger hingga kini masih bertahan di pegunungan Tengger, kawasan Bromo dan Semeru. Militer Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran teknik pembuatan keris. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterusnya, bilah keris yang ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat. Tentara Majapahit dibagi menjadi 2 jenis, pasukan utama yaitu prajurit (pasukan profesional) dan pasukan wajib militer yang diambil dari para petani. Senjata utamanya adalah tombak. Pada awalnya, kavaleri ada dalam jumlah terbatas, mereka digunakan untuk pengintaian dan patroli, mungkin dipersenjatai dengan tombak. Setelah serangan Mongol, penggunaan kuda di Jawa semakin meluas terutama untuk perang. Kereta perang digunakan untuk mengangkut para prajurit ke medan perang dan "diparkirkan" sebelum bertempur. Beberapa kereta perang memang digunakan dalam pertempuran, sebagai contoh patih Nambi menggunakan kereta perang dan berperan sebagai pemanah pada pemberontakan Rangga Lawe (1295 Masehi), Gajah Mada juga menaiki kereta perang saat menyerang pasukan Sunda dalam pertempuran Bubat (1357). Kereta perang dipahatkan pada Candi Penataran, tampaknya dimodelkan dari dunia nyata. Gajah perang digunakan terutama untuk transportasi, atau sebagai tunggangan untuk bangsawan dan tentara berpangkat lebih tinggi. Majapahit memiliki 30.000 tentara profesional yang bekerja tetap, dimana para prajurit dan komandannya digaji dengan emas. Ini menunjukkan adanya standing army (tentara permanen) sebuah pencapaian yang hanya bisa dicapai segelintir kerajaan Asia Tenggara. Selain tentara profesional ini, Majapahit diperkuat dengan pasukan yang berasal dari negara bawahan dan pemimpin daerah. Dari catatan Suma Oriental dan Sejarah Melayu, jumlah keseluruhan pasukan Majapahit dapat mencapai 200.000 orang. Pasukan Majapahit bersifat multietnis, mirip seperti militer Kesultanan Yogyakarta yang memiliki pasukan Bugis dan Dhaeng (Makassar). Sebagaimana dicatat Hikayat Raja-Raja Pasai:Maka kedua pihak laskhar pun kembali-lah masing-masing pada tempat-nya. Demikian-lah perang itu tiap-tiap hari, kira-kira tiga bulan lama-nya perang itu, tiada beralahan, karna Jawa itu sa-bagai datang juga bantu-nya dari benua asing. Selain keris, berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak dan meriam kapal sederhana yang disebut cetbang. Majapahit di bawah Mahapatih (perdana menteri) Gajah Mada memanfaatkan teknologi senjata bubuk mesiu yang diperoleh dari dinasti Yuan untuk digunakan dalam armada laut. Cetbang awal (disebut cetbang bergaya timur) bentuknya mirip meriam dan meriam tangan Cina. Cetbang bergaya timur kebanyakan dibuat dari bahan perunggu dan merupakan meriam isian depan. Ia menembakkan proyektil berupa panah, namun peluru bulat dan proyektil co-viative juga dapat digunakan. Panah ini dapat berujung pejal tanpa peledak, maupun disertai bahan peledak dan pembakar di belakang ujungnya. Di bagian dekat belakang, terdapat kamar atau bilik bakar, yang merujuk kepada bagian yang menggelembung dekat belakang meriam, di mana mesiu ditempatkan. Cetbang ini dipasang pada dudukan tetap, ataupun sebagai meriam tangan yang diletakkan di ujung galah. Ada bagian mirip tabung di bagian belakang meriam. Pada cetbang jenis meriam tangan, tabung ini digunakan sebagai tempat untuk menancapkan galah. Karena dekatnya hubungan maritim Nusantara dengan wilayah India Barat, setelah tahun 1460 jenis senjata bubuk mesiu baru masuk ke Nusantara melalui perantara orang Arab. Senjata ini sepertinya adalah meriam dan bedil tradisi Turki Usmani, misalnya prangi, yang merupakan meriam putar isian belakang. Ia menghasilkan cetbang jenis baru, disebut "cetbang bergaya barat". Ia dapat dipasang sebagai meriam tetap atau meriam putar, yang kecil dapat dengan mudah dipasang di kapal-kapal kecil. Meriam ini dipergunakan sebagai senjata anti personil, bukan anti kapal. Pada zaman ini, bahkan sampai abad ke-17, prajurit angkatan laut Nusantara bertempur di panggung yang biasa disebut balai. Ditembakan pada kumpulan prajurit dengan peluru scattershot (peluru sebar atau peluru gotri, dapat berupa grapeshot, case shot, atau paku dan batu), cetbang sangat efektif untuk pertempuran jenis ini. Majapahit memiliki pasukan elit yang disebut Bhayangkara. Tugas utama pasukan ini adalah untuk melindung raja dan kaum bangsawan, namun mereka juga dapat diterjunkan ke pertempuran jika diperlukan. Hikayat Banjar mencatat perlengkapan Bhayangkara di istana Majapahit: Maka kaluar dangan parhiasannya orang barbaju-rantai ampat puluh sarta padangnya barkupiah taranggos sakhlat merah, orang mambawa astenggar [senapan sundut] ampat puluh, orang mambawa parisai sarta padangnya ampat puluh, orang mambawa dadap [sejenis perisai] sarta sodoknya [senjata mirip tombak dengan mata lebar] sapuluh, orang mambawa panah sarta anaknya sapuluh, yang mambawa tumbak parampukan barsulam amas ampat puluh, yang mambawa tameng Bali bartulis air mas ampat puluh.— Hikayat Banjar, 6.3 Pasukan militer di berbagai bagian Asia Tenggara menggunakan pakaian pelindung ringan. Seperti umumnya di Asia Tenggara, sebagian besar pasukan Jawa terdiri dari rakyat jelata yang dimobilisasi sementara dari petani yang dipimpin oleh prajurit dan kasta bangsawan. "Tentara petani" biasanya bertelanjang dada mengenakan sarung, bersenjatakan tombak, pedang pendek, atau busur dan anak panah. Prajurit yang lebih kaya menggunakan baju pelindung yang disebut kawaca. Menurut Irawan Djoko Nugroho, baju pelindung ini mungkin berbentuk seperti tabung panjang dan terbuat dari tembaga yang dicetak. Sebaliknya, prajurit infanteri profesional (bukan rakyat wajib militer) Majapahit mengenakan zirah sisik yang disebut siping-siping. Ada juga semacam helm baja yang disebut rukuh. Jenis baju zirah lain yang digunakan di Jawa era Majapahit adalah waju rante (zirah rantai) dan karambalangan (lapisan logam yang dikenakan di depan dada). Dalam Kidung Sunda pupuh 2 bait 85 dijelaskan bahwa mantri-mantri (menteri atau perwira) Gajah Mada mengenakan baju besi dalam bentuk zirah rantai atau plastron dengan hiasan emas dan mengenakan pakaian kuning, sedangkan dalam Kidung Sundayana pupuh 1 bait 95 disebutkan bahwa Gajah Mada mengenakan karambalangan berhias timbul dari emas, bersenjata tombak berlapis emas, dan perisai penuh dengan hiasan dari intan berlian. Majapahit juga mengawali penggunaan senjata api di Nusantara. Meskipun pengetahuan membuat senjata berbasis serbuk mesiu di Nusantara sudah dikenal setelah serangan Mongol ke Jawa, dan pendahulu senjata api, yaitu meriam galah/meriam tangan (bedil tombak), dicatat Ma Huan dalam Yingyai Shenglan-nya digunakan oleh orang Jawa pada tahun 1413, pengetahuan membuat senjata api sejati datang jauh kemudian, setelah pertengahan abad ke-15. Ia dibawa oleh negara-negara Islam di Asia Barat, kemungkinan besar oleh orang Arab. Tahun pengenalan yang tepat tidak diketahui, tetapi dapat dengan aman disimpulkan tidak lebih awal dari tahun 1460. Xingcha Shenglan (星槎勝覽) yang ditulis oleh Fei Xin sekitar tahun 1436 menyebutkan bahwa Jawa (Majapahit) dilengkapi dengan tentara berbaju zirah dan perlengkapan perang, dan merupakan pusat masyarakat timur. Haiguo Guangji (海国广记) dan Shuyu zhouzi lu (殊域周咨錄) mencatat bahwa Jawa sangat luas dan padat penduduknya, serta tentara berbaju zirah dan meriam tangan (火銃—huǒ chòng) milik mereka mendominasi lautan timur. Catatan Tome Pires tahun 1513 menyebutkan pasukan tentara Gusti Pati (Patih Udara), wakil raja Batara Vojyaya (mungkin Brawijaya atau Ranawijaya), berjumlah 200.000 orang, 2.000 diantaranya adalah prajurit berkuda dan 4.000 adalah musketir. Duarte Barbosa sekitar tahun 1514 mengatakan bahwa penduduk Jawa sangat ahli dalam membuat artileri dan merupakan penembak artileri yang baik. Mereka membuat banyak meriam 1 pon (cetbang atau rentaka), senapan lontak panjang, spingarde (arquebus), schioppi (meriam tangan), api Yunani, gun (bedil besar atau meriam), dan senjata api atau kembang api lainnya. Setiap tempat disana dianggap sangat baik dalam mencetak/mengecor artileri, dan juga dalam ilmu penggunaanya. Kavaleri sejati pertama, unit terorganisir dari penunggang kuda yang kooperatif, mungkin telah muncul di Jawa selama abad ke-12 M. Naskah Jawa kuno kakawin Bhomāntaka menyebutkan kisah kuda Jawa awal dan sejarah menunggang kuda. Naskah tersebut mungkin mencerminkan konflik (secara alegoris) antara kavaleri Jawa yang baru jadi dan infanteri elit mapan yang membentuk inti dari pasukan Jawa sampai abad ke-12. Pada abad ke-14 M, Jawa menjadi peternak kuda yang penting dan pulau ini bahkan terdaftar di antara pemasok kuda ke Cina. Selama masa Majapahit, jumlah kuda dan kualitas kuda keturunan Jawa terus berkembang sehingga pada tahun 1513 masehi Tomé Pires memuji kuda-kuda yang sangat dihiasi dari bangsawan Jawa, dilengkapi dengan sanggurdi bertatahkan emas dan pelana yang dihiasi dengan mewah yang "tidak ditemukan di tempat lain di dunia". Kuda poni Sumbawa tampaknya berasal dari kuda domestikasi Jawa yang diperkenalkan oleh Majapahit sejak abad ke-14 M. Majapahit memiliki pasukan angkatan laut yang berbeda dengan satuan pasukan darat, yang disebut wwang jaladhi. Pasukan laut mendapat perlakuan istimewa dalam hal fasilitas. Personel angkatan laut Majapahit berjumlah besar, sebagaimana dicatat Nagarakretagama pupuh 16 bait 5: () () () () Untuk angkatan laut, armada Majapahit menggunakan jong secara besar-besaran sebagai kekuatan lautnya. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah total jong yang dimiliki Majapahit, tetapi jumlah terbesar yang pernah digunakan dalam satu ekspedisi adalah berjumlah 400 buah, tepatnya saat Majapahit menyerang Pasai. Setiap kapal berukuran panjang keseluruhan sekitar 28,99–88,56 meter, berat mati (deadweight) sekitar 100–2000 ton dan dapat membawa 50–1000 orang. Sebuah jong dari tahun 1420 hampir saja menyeberangi samudera Atlantik. Jenis jong besar sembilan tingkat yang tercatat di Kidung Panji Wijayakrama-Rangga Lawe (sekitar 1334) disebut jong sasangawangunan, ia membawa 1000 prajurit dengan layar merah. Jong yang umum digunakan oleh Majapahit rata-ratanya dapat membawa 600–700 orang, berbobot mati 1200–1400 ton, dengan panjang keseluruhan sekitar 76,18–79,81 m. Sebelum tragedi Bubat tahun 1357, raja Sunda dan keluarganya datang di Majapahit setelah berlayar di laut Jawa dalam armada dengan 200 kapal besar dan 2000 kapal yang lebih kecil. Kapal yang dinaiki keluarga kerajaan adalah sebuah jong hibrida Cina-Asia tenggara bertingkat sembilan (Bahasa Jawa kuno: Jong sasanga wangunan ring Tatarnagari tiniru). Kapal hibrida ini mencampurkan teknik China dalam pembuatannya, yaitu menggunakan paku besi selain menggunakan pasak kayu dan juga pembuatan sekat kedap air (watertight bulkhead), dan penambahan kemudi sentral. Jenis kapal lain yang digunakan Majapahit adalah malangbang, kelulus, jongkong, cerucuh, tongkang, dan pelang. Pada abad ke-16, lancaran dan penjajap juga digunakan. Penggambaran angkatan laut Majapahit pada masa modern sering kali menggambarkan kapal-kapal bercadik, namun pada kenyataannya kapal ini berasal dari abad ke-8 yaitu kapal Borobudur, yang digunakan dinasti Sailendra. Penelitian oleh Irawan Djoko Nugroho menyimpulkan bahwa jenis kapal utama yang digunakan oleh Majapahit tidak menggunakan cadik, dan menggunakan ukiran Borobudur sebagai dasar rekonstruksi kapal Majapahit adalah sesat dan menyesatkan. Pelayaran Selama era Majapahit penjelajahan orang-orang Nusantara mencapai prestasi terbesarnya. Ludovico di Varthema (1470–1517), dalam bukunya Itinerario de Ludouico de Varthema Bolognese menyatakan bahwa orang Jawa Selatan berlayar ke "negeri jauh di selatan" hingga mereka tiba di sebuah pulau di mana siang harinya hanya berlangsung selama empat jam dan "lebih dingin daripada di bagian dunia mana pun". Penelitian modern telah menentukan bahwa tempat tersebut terletak setidaknya 900 mil laut (1666 km) selatan dari titik paling selatan Tasmania. Orang Jawa, seperti suku-suku Austronesia lainnya, menggunakan sistem navigasi yang mantap: Orientasi di laut dilakukan menggunakan berbagai tanda alam yang berbeda-beda, dan dengan memakai suatu teknik perbintangan sangat khas yang dinamakan star path navigation. Pada dasarnya, para navigator menentukan haluan kapal ke pulau-pulau yang dikenali dengan menggunakan posisi terbitnya dan terbenamnya bintang-bintang tertentu di atas cakrawala. Pada zaman Majapahit, kompas dan magnet telah digunakan, selain itu kartografi (ilmu pemetaan) telah berkembang. Pada tahun 1293 Raden Wijaya memberikan sebuah peta dan catatan sensus penduduk pada pasukan Mongol dinasti Yuan, menunjukkan bahwa pembuatan peta telah menjadi bagian formal dari urusan pemerintahan di Jawa. Penggunaan peta yang penuh garis-garis memanjang dan melintang, garis rhumb, dan garis rute langsung yang dilalui kapal dicatat oleh orang Eropa, sampai-sampai orang Portugis menilai peta Jawa merupakan peta terbaik pada awal tahun 1500-an. Ketika Afonso de Albuquerque menaklukkan Malaka (1511), orang Portugis mendapatkan sebuah peta dari seorang mualim Jawa, yang juga menampilkan bagian dari benua Amerika. Mengenai peta itu, Albuquerque berkata:... peta besar seorang mualim Jawa, yang berisi Tanjung Harapan, Portugal dan tanah Brazil, Laut Merah dan Laut Persia, Kepulauan Cengkih, navigasi orang Cina dan Gore, dengan garis rhumb dan rute langsung yang bisa ditempuh oleh kapal, dan dataran gigir (hinterland), dan bagaimana kerajaan berbatasan satu sama lain. Bagiku, Tuan, ini adalah hal terbaik yang pernah saya lihat, dan Yang Mulia akan sangat senang melihatnya memiliki nama-nama dalam tulisan Jawa, tetapi saya punya saya orang Jawa yang bisa membaca dan menulis, saya mengirimkan karya ini kepada Yang Mulia, yang ditelusuri Francisco Rodrigues dari yang lain, di mana Yang Mulia dapat benar-benar melihat di mana orang Cina dan Gore (Jepang) datang, dan tentu saja kapal Anda harus pergi ke Kepulauan Cengkih, dan di mana tambang emas ada, dan pulau Jawa dan Banda, asal pala dan fuli pala, dan tanah raja Siam, dan juga akhir dari navigasi orang Cina, arah yang dilaluinya, dan bagaimana mereka tidak bernavigasi lebih jauh.– Surat Albuquerque untuk raja Manuel I dari Portugal, 1 April 1512.Duarte Barbosa menyebutkan tempat dan rute yang dikunjungi kapal-kapal Majapahit, yang meliputi Maluku, Timor, Banda, Sumatra, Melaka, Cina, Tenasserim, Pegu, Benggala, Pulicat, Koromandel, Malabar, Cambay (Khambat), dan Aden. Dari catatan penulis lain, dapat diketahui bahwa ada juga yang pergi ke Maladewa, Calicut (Kozhikode), Oman, Aden, dan Laut Merah. Para penumpang membawa istri dan anak-anak mereka, bahkan sampai-sampai beberapa dari mereka tidak pernah meninggalkan kapal untuk pergi ke pantai, juga tidak memiliki tempat tinggal lain, karena mereka dilahirkan dan mati di kapal. Kebudayaan "Dari semua bangunan, tidak ada tiang yang luput dari ukiran halus dan warna indah" [Dalam lingkungan dikelilingi tembok] "terdapat pendopo anggun beratap ijuk, indah bagai pemandangan dalam lukisan... Kelopak bunga katangga gugur tertiup angin dan bertaburan di atas atap. Atap itu bagaikan rambut gadis yang berhiaskan bunga, menyenangkan hati siapa saja yang memandangnya".<p style="text-align: right;">— Gambaran ibu kota Majapahit kutipan dari Nagarakertagama. Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa utama dalam kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret–April) ketika semua utusan dari semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti atau pajak. Kawasan Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton termasuk kawasan ibu kota dan sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Bali yang secara langsung dikepalai oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh raja; serta wilayah-wilayah taklukan di kepulauan Nusantara yang menikmati otonomi luas. Ibu kota Majapahit di Trowulan adalah kota besar dan terkenal dengan perayaan besar keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha, Siwa, maupun Wisnu. Nagarakertagama sama sekali tidak menyinggung tentang Islam, akan tetapi sangat mungkin terdapat beberapa pegawai atau abdi istana muslim saat itu. Makam Troloyo/Tralaya, sebuah kompleks pemakaman Islam ditemukan di daerah Trowulan, ibu kota kerajaan Majapahit. Para ahli berpendapat bahwa kuburan itu digunakan antara tahun 1368 dan 1611 M, yang berarti para pedagang Muslim telah tinggal di ibu kota sejak pertengahan abad ke-14 pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Dua batu nisan Muslim di Troloyo berasal dari abad ke-14 (1368 M, 1376 M). Kedekatan situs dengan kraton berarti ada orang Muslim yang memiliki hubungan dekat dengan istana. Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelumnya, arsitek Majapahitlah yang paling ahli menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dengan memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yang masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Gapura Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto. Beberapa elemen arsitektur berasal dari masa Majapahit, antara lain gerbang terbelah candi bentar, gapura paduraksa (kori agung) beratap tinggi, dan pendopo berdasar struktur bata. Gaya bangunan seperti ini masih dapat ditemukan dalam arsitektur Jawa dan Bali. "Di sekitar itu (pulau Sumatra) ada pulau besar, bernama Jawa, yang memiliki ukuran 3000 mil. Dan rajanya memiliki bawahan tujuh raja yang bermahkota. Sekarang pulau ini sangat padat penduduknya, dan merupakan yang terbaik kedua dari semua pulau yang ada. Karena di dalamnya tumbuh kapur barus, kemukus, kapulaga, buah pala, dan banyak rempah-rempah berharga lainnya. Ia juga memiliki persediaan makanan yang baik kecuali anggur. Raja pulau ini (Jawa) memiliki istana yang benar-benar mengagumkan. Karena itu sangat besar, dan memiliki tangga yang sangat besar, lebar dan tinggi, dan anak tangganya dari emas dan perak secara bergantian. Demikian juga jalan istana dipasangi satu ubin dari emas dan yang lain dari perak, dan dindingnya di bagian dalam dilapisi dengan lapisan emas, di mana ada pahatan ksatria yang semuanya terbuat dari emas, yang memiliki lingkaran emas besar di sekitar kepala mereka, seperti yang kami berikan untuk sosok orang-orang suci. Dan lingkaran ini semua dikelilingi dengan batu mulia. Terlebih lagi, langit-langitnya terbuat dari emas murni, dan singkatnya, istana ini lebih kaya dan lebih indah daripada istana lain yang ada pada hari ini di dunia. Sekarang Khan Agung Cathay (Cina dinasti Yuan) sudah sering berperang dengan raja ini; tetapi selalu dapat dikalahkan. Dan masih banyak hal lain disana yang belum saya tulis." <p style="text-align: right;">— Gambaran Majapahit menurut Mattiussi (Pendeta Odorico da Pordenone). Catatan yang berasal dari sumber Italia mengenai Jawa pada era Majapahit didapatkan dari catatan perjalanan Mattiussi, seorang pendeta Ordo Fransiskan dalam bukunya: "Perjalanan Pendeta Odorico da Pordenone". Ia mengunjungi beberapa tempat di Nusantara: Sumatra, Jawa, dan Banjarmasin di Kalimantan. Ia dikirim Paus untuk menjalankan misi Katolik di Asia Tengah. Pada 1318 ia berangkat dari Padua, menyeberangi Laut Hitam dan menembus Persia, terus hingga mencapai Kolkata, Madras, dan Srilanka. Lalu menuju kepulauan Nikobar hingga mencapai Sumatra, lalu mengunjungi Jawa dan Banjarmasin. Ia kembali ke Italia melalui jalan darat lewat Vietnam, China, terus mengikuti Jalur Sutra menuju Eropa pada 1330. Di buku ini ia menyebut kunjungannya di Jawa tanpa menjelaskan lebih rinci nama tempat yang ia kunjungi. Disebutkan raja Jawa menguasai tujuh raja bawahan. Disebutkan juga di pulau ini terdapat banyak cengkih, kemukus, pala, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Ia menyebutkan istana raja Jawa sangat mewah dan mengagumkan, penuh bersepuh emas dan perak. Ia juga menyebutkan raja Mongol beberapa kali berusaha menyerang Jawa, tetapi selalu gagal dan berhasil diusir kembali. Kerajaan Jawa yang disebutkan di sini tak lain adalah Majapahit yang dikunjungi pada suatu waktu dalam kurun 1318–1330 pada masa pemerintahan Jayanegara. Dalam Yingya Shenglan—catatan tentang ekspedisi Cheng Ho (1405–1433)—Ma Huan menggambarkan budaya, adat istiadat, berbagai aspek sosial dan ekonomi Chao-Wa (Jawa) pada masa Majapahit. Ma Huan mengunjungi Jawa pada ekspedisi ke-4 Cheng Ho pada tahun 1413, pada masa pemerintahan raja Majapahit Wikramawardhana. Ia menggambarkan perjalanannya ke ibu kota Majapahit: pertama, ia tiba di pelabuhan Tu-pan (Tuban) di mana ia melihat sejumlah besar pemukim Tionghoa bermigrasi dari Guangdong dan Chou Chang. Kemudian dia berlayar ke timur menuju kota perdagangan baru yang berkembang pesat, Ko-erh-hsi (Gresik), Su-pa-erh-ya (Surabaya), dan kemudian berlayar ke pedalaman menuju sungai dengan perahu kecil ke barat daya hingga mencapai pelabuhan sungai Chang-ku (Changgu). Melanjutkan perjalanan darat ke arah barat daya sampailah ia di Man-che-po-I (Majapahit), tempat tinggal raja. Ada sekitar 200 atau 300 keluarga asing yang tinggal di tempat ini, dengan tujuh atau delapan pemimpin yang melayani raja. Iklimnya selalu panas, seperti musim panas. Dia menggambarkan pakaian raja: memakai mahkota dari daun dan bunga emas atau kadang-kadang tanpa penutup kepala; bertelanjang dada tanpa mengenakan gamis, bagian bawahnya memakai dua ikat pinggang berbahan sutra bersulam. Tali sutra tambahan dilingkarkan di pinggang sebagai ikat pinggang, dan di ikat pinggang tersebut disisipkan satu atau dua bilah pendek yang disebut pu-la-t'ou (belati atau lebih tepatnya keris), berjalan tanpa alas kaki. Saat bepergian ke luar, raja mengendarai gajah atau kereta yang ditarik sapi. Pakaian rakyat jelata bagi laki-laki adalah tanpa tutup kepala dan perempuan menata rambutnya seperti sanggul yang diikat dengan jepit rambut. Mereka mengenakan pakaian di bagian atas tubuh dan membungkus bagian bawah dengan kain yang tidak dijahit, Laki-laki mulai dari anak laki-laki berusia tiga tahun hingga orang tua menyelipkan pu-la-t'ou (belati) di ikat pinggang mereka. Belati tersebut seluruhnya terbuat dari baja dengan motif rumit yang digambar halus. Gagangnya terbuat dari emas, cula badak atau gading yang diukir dengan gambaran manusia atau setan, hasil ukirannya sangat indah dan dibuat dengan terampil. Masyarakat Majapahit baik laki-laki maupun perempuan sangat menghargai kepala mereka. Jika kepala seseorang disentuh, atau jika terjadi kesalahpahaman atau pertengkaran saat mabuk, mereka akan langsung menghunus pisau dan saling menusuk. Penduduk negara tersebut tidak mempunyai tempat tidur atau kursi untuk duduk dan untuk makan mereka tidak menggunakan sendok atau sumpit. Pria dan wanita senang mengunyah sirih yang dicampur daun sirih, dan kapur putih yang terbuat dari cangkang kerang. Mereka makan nasi, mula-mula mereka mengambil satu gayung air dan merendam sirih di mulutnya, lalu mencuci tangan dan duduk membuat lingkaran; mengambil sepiring nasi yang direndam dalam mentega (mungkin maksudnya santan) dan kuah daging, lalu makan menggunakan tangan untuk mengangkat nasi dan memasukkannya ke dalam mulut. Saat menerima tamu, mereka akan menawarkan tamunya bukan dengan teh, tapi dengan sirih pinang. Penduduknya terdiri dari para pedagang Muslim dari barat (Arab dan Muslim India, tetapi sebagian besar berasal dari negara-negara Muslim di Sumatera), Tionghoa (diklaim sebagai keturunan Dinasti Tang), dan penduduk setempat yang tidak beradab. Raja mengadakan turnamen senenan tahunan. Tentang ritual pernikahan; mempelai pria berkunjung ke rumah keluarga mempelai wanita, maka ikatan perkawinan pun terwujud. Tiga hari kemudian, mempelai laki-laki mengantar mempelai wanita kembali ke rumahnya, di mana keluarga laki-laki menabuh kendang dan gong kuningan, meniup seruling yang terbuat dari batok kelapa (senterewe), menabuh kendang yang terbuat dari tabung bambu (mungkin sejenis gamelan bambu atau kolintang), dan menyalakan kembang api. Dikawal di depan, belakang, dan berkeliling oleh laki-laki yang memegang pisau pendek dan perisai. Sedangkan mempelai wanita adalah wanita berambut kusut, berbadan terbuka dan bertelanjang kaki. Ia membungkus dirinya dengan sulaman sutra, memakai kalung di lehernya yang dihiasi manik-manik emas, dan gelang di pergelangan tangannya dengan hiasan emas, perak dan hiasan berharga lainnya. Keluarga, teman dan tetangga menghiasi perahu hias dengan daun sirih, pinang, alang-alang dan bunga yang dijahit, dan mengadakan pesta untuk menyambut pasangan pada acara yang meriah tersebut. Ketika mempelai laki-laki tiba di rumah, gong dan gendang dibunyikan, mereka akan minum wine (mungkin maksudnya arak atau tuak) dan bermain musik. Setelah beberapa hari, perayaan berakhir. Tentang ritual penguburan, jenazah ditinggalkan di pantai atau tanah kosong untuk dimakan anjing (untuk kelas bawah), dikremasi, atau dibuang ke perairan (bahasa Jawa: Larung). Masyarakat kelas atas melakukan sati, yaitu ritual bunuh diri yang dilakukan oleh istri janda, selir atau pembantu perempuan, dengan cara bakar diri dengan cara menceburkan diri ke dalam api kremasi yang menyala-nyala. Dalam catatan ini, Ma Huan juga menggambarkan rombongan musik yang melakukan perjalanan pada malam bulan purnama. Sejumlah orang berpegangan bahu membentuk barisan tak terputus sambil menyanyi dan melantunkan serempak, sedangkan keluarga yang rumahnya dikunjungi akan memberikan koin tembaga atau hadiah. Ia juga menggambarkan sekelompok perajin yang menggambar berbagai gambar di atas kertas dan menampilkan pertunjukan teatrikal. Narator menceritakan kisah legenda, dongeng, dan romansa yang digambar di atas layar kertas yang digulung. Pertunjukan semacam ini dikenal dengan nama wayang bébér, sebuah seni bercerita yang telah bertahan selama berabad-abad di Jawa. Diplomat Portugis Tomé Pires, yang mengunjungi Nusantara pada 1512, mencatat kebudayaan Jawa pada akhir zaman Majapahit setelah kunjungannya ke Jawa antara Maret–Juni 1513. Kisah Pires menceritakan tentang para tuan dan bangsawan di Jawa. Mereka digambarkan sebagai: ... tinggi dan tampan, dengan dekorasi mewah, dan mereka memiliki banyak kuda yang sangat dihiasi. Mereka menggunakan keris, pedang, dan tombak dari berbagai jenis, semuanya bertatahkan emas. Mereka adalah pemburu dan penunggang kuda yang hebat—kuda itu memiliki sanggurdi semua bertatahkan emas dan pelana yang juga bertatahkan, yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Penguasa Jawa begitu mulia dan agung sehingga tidak ada bangsa yang bisa dibandingkan dengan mereka di wilayah yang luas di bagian ini. Kepala mereka dicukur—setengah dicukur—sebagai tanda keindahan, dan mereka selalu mengusap rambut mereka dari dahi ke atas tidak seperti yang dilakukan orang Eropa. Penguasa Jawa dipuja seperti dewa, dengan rasa hormat yang tinggi dan penghormatan yang dalam. Para bangsawan pergi berburu atau mencari kesenangan dengan gaya yang agung. Mereka menghabiskan seluruh waktu mereka dalam kesenangan, pengiring memiliki begitu banyak tombak dengan gagang emas dan perak, begitu kaya tatahannya, dengan begitu banyak anjing jenis harrier, greyhound dan anjing lainnya; dan mereka memiliki begitu banyak gambar yang dilukis dengan pemandangan dan pemandangan berburu. Pakaian mereka dihiasi dengan emas, keris, pedang, pisau, kelewang mereka semua bertatahkan emas; mereka memiliki sejumlah selir, kuda jennet, gajah, lembu untuk menarik kereta dari kayu yang dicat dan bersepuh emas. Para bangsawan pergi dengan kereta kemenangan, dan jika mereka pergi melalui laut mereka pergi dengan kelulus yang dicat dan dihiasi; ada apartemen indah untuk wanita mereka, tempat lain untuk para bangsawan yang menemaninya. Agama Buddhisme, Siwaisme, dan Wisnuisme semuanya dipraktikkan: raja dianggap sebagai inkarnasi dari ketiganya. Meski Nagarakretagama tidak menyebutkan Islam, sudah pasti ada anggota istana yang beragama Islam pada saat itu. Sebuah kompleks pemakaman Islam ditemukan di ibukota Majapahit (Trowulan), dikenal dengan nama makam Tralaya (sekarang disebut Troloyo). Para ahli berpendapat bahwa kuburan itu digunakan antara tahun 1368 dan 1611 M, yang berarti orang Muslim telah tinggal di ibu kota sejak pertengahan abad ke-14 pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Kedekatan makam itu dengan situs kraton mengindikasikan ada orang Muslim yang memiliki hubungan dekat dengan istana. Hindu dan Budha telah membentuk peradaban, agama, dan spiritualisme Jawa sejak masa awal, mulai abad ke-9 Kerajaan Mataram, Kahuripan, Kadiri, hingga Kerajaan Singhasari. Nampaknya agama Hindu dan Budha dianut secara luas oleh masyarakat Majapahit. Meskipun demikian, perdukunan asli Jawa mungkin masih ada dan dipraktikkan di daerah pedesaan pinggiran. Raja dan sebagian besar keluarga kerajaan menganut agama Hindu, dengan penekanan tertentu pada pemujaan terhadap dewa utama pilihan mereka, baik Siwa, Wisnu, Durga, atau dewa lainnya. Raja pertama Majapahit, Kertarajasa Jayawardhana secara anumerta digambarkan sebagai Harihara, dewa kombinasi Siwa dan Wisnu, di kuil kamar mayatnya di Candi Simping. Namun agama Buddha Mahayana juga disukai oleh keluarga kerajaan dan pejabat Majapahit. Misalnya saja ratu Majapahit Gayatri Rajapatni dan Gajah Mada yang dikenal beragama Buddha. Gayatri kemudian secara anumerta digambarkan sebagai Prajnaparamita. Namun agama negara kemungkinan adalah Buddha Siwa, sinkretisme Jawa antara Shaivisme dan Buddha, yang menekankan kesamaan antara Siwa dan Buddha yang keduanya digambarkan sebagai pertapa dan guru spiritual. Keadaan spiritual Majapahit, nampaknya mendorong keharmonisan antara penganut Siwa dan Buddha. Sebagaimana terlihat dalam naskah Sutasoma yang ditulis pada abad ke-14 oleh Mpu Tantular yang mengedepankan toleransi beragama antara Hindu dan Budha, khususnya mengedepankan doktrin sinkretis Siwa-Buddha. Pada masa Majapahit, ajaran agama memegang peranan penting dalam masyarakat. Pendidikan agama dapat dilakukan secara perseorangan di rumah tangga bangsawan kshatriya dan elite agama brahmana, atau di pusat pengajaran agama yang menyerupai ashram atau pesantren yang disebut Mandala atau Kadewaguruan. Kadewaguruan biasanya terletak di daerah terpencil yang jauh dari pemukiman, misalnya di hutan yang sepi, di perbukitan, atau di daerah pegunungan. Kadewaguruan dipimpin oleh seorang mahāresi atau pendeta tinggi, yang juga dikenal sebagai śiddharesi atau dewaguru; maka pusat pendidikan tersebut dinamakan Kadewaguruan. Literatur Sastra Majapahit merupakan kelanjutan dari tradisi keilmuan Hindu-Buddha Kawi Jawa yang menghasilkan puisi kakawin yang berkembang di Jawa sejak abad ke-9 era Medang Mataram, hingga periode Kadiri dan Singhasari. Karya sastra Jawa terkenal yang berasal dari masa sebelumnya, seperti Arjunawiwaha karya Kanwa zaman Kadiri, Smaradahana karya Dharmaja abad ke-12, Bharatayuddha karya Sedah, Hariwangsa karya Panuluh serta kitaran Panji yang populer terus dilestarikan dan ditulis ulang oleh Rakawi (penyair atau cendekiawan Hindu-Buddha) di Majapahit zaman. Karya sastra terkemuka yang dihasilkan pada masa Majapahit antara lain Nagarakretagama karya Prapanca, Sutasoma karya Tantular, dan Tantu Pagelaran. Kisah popule Sri Tanjung dan Damarwulan juga berasal dari zaman Majapahit. Kakawin Jawa Kuno ini ditulis dan digubah oleh Rakawi (penyair) untuk memuja raja para dewa yang inkarnasinya diwakili oleh raja. Nagarakretagama yang disusun oleh Prapanca pada tahun 1365 merupakan sumber penting catatan sejarah utama historiografi Majapahit. Sedangkan Sutasoma merupakan karya sastra yang penting bagi kehidupan bangsa Indonesia modern, karena menjadi semboyan nasional Bhinneka Tunggal Ika, yang biasa diterjemahkan Bhinneka Tunggal Ika, diambil dari pupuh naskah ini. Kutipan ini berasal dari Sutasoma pupuh 139 bait 5. Bait lengkapnya berbunyi sebagai berikut: Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. Semula puisi tersebut dimaksudkan untuk mempromosikan toleransi beragama antara agama Hindu dan Buddha, khususnya mempromosikan doktrin sinkretis Siwa-Buddha.. Dalam Yingya Shenglan, Ma Huan menjelaskan sistem penulisan yang digunakan di Majapahit. Untuk penulisannya, mereka telah mengenal abjad dengan menggunakan huruf So-li (Chola — Coromandel/India Selatan). Tidak ada kertas atau pulpen, mereka menggunakan Chiao-chang (kajang) atau daun lontar, ditulis dengan cara dikikis dengan pisau tajam. Mereka juga memiliki sistem bahasa dan tata bahasa yang berkembang. Arsitektur Dalam bukunya Yingya Shenglan, Ma Huan juga menggambarkan kota-kota Majapahit: Sebagian besar tidak memiliki tembok yang mengelilingi kota atau pinggiran kota. Ia menggambarkan istana raja di Majapahit. Kediaman raja dikelilingi tembok bata merah tebal setinggi lebih dari tiga chang (sekitar 30 kaki 7 inci atau 9,32 meter), dengan panjang lebih dari 200 langkah (340 yard atau 310 meter) dan pada dindingnya terdapat dua lapis. dari gerbang, istana dijaga dengan sangat baik dan bersih. Istana raja berbentuk bangunan dua lantai, masing-masing setinggi 3 atau 4 chang (9,32–12,42 meter atau 30,58–40,75 kaki). Lantainya terbuat dari papan kayu dan tikar terbuka terbuat dari rotan atau alang-alang (mungkin daun palem), tempat orang duduk bersila. Atapnya terbuat dari atap kayu keras (bahasa Jawa: sirap) yang dipasang genteng. Gambaran istana ini sangat berbeda dengan gambaran Odoric dari Pordenone yang mengunjungi Majapahit pada abad sebelumnya, pada masa pemerintahan Jayanegara (1309–1328). Perbedaan ini terjadi karena Ma Huan kemungkinan besar berada pada area khusus yang diperuntukkan bagi utusan, yang jaraknya masih 1,5 hari perjalanan dari istana Majapahit yang sebenarnya. Odoric menggambarkan istana ini secara lebih rinci: Istana Majapahit digambarkan lebih kaya dan lebih bagus daripada istana mana pun yang ada pada saat itu di dunia. Tangganya megah, lebar, dan tinggi; dimana anak tangganya terbuat bergantian dari emas dan perak. Jalan istana dibuat bergantian dengan satu ubin emas dan satu lagi dari perak, dan dinding bagian dalam seluruhnya dilapisi emas, dengan patung ksatria dari emas yang dihias dengan batu-batu berharga. Langit-langit istana Majapahit terbuat dari emas murni. Menurut Ma Huan, rumah-rumah rakyat jelata beratap jerami (daun nipah). Setiap keluarga mempunyai gudang penyimpanan yang terbuat dari batu bata, sekitar 3 atau 4 chi (48,9 inci atau 1,24 meter) di atas tanah, tempat mereka menyimpan harta keluarga, dan mereka tinggal di atas bangunan ini, untuk duduk dan tidur. Tidak semua rumah di Jawa terlihat seperti ini: Menurut buku Sejarah Dinasti Song, rumah-rumah di Jawa besar dan indah — mereka dihiasi dengan emas dan batu giok. Kronik tersebut juga mencatat bahwa ketika para pedagang Tionghoa tiba di sana, mereka diterima sebagai tamu di sebuah bangunan umum. Ini menunjukkan bahwa Ma Huan belum sampai di pusat ibukota Majapahit, dan hanya mengamati daerah pinggiran saja. Arsitektur candi Majapahit mengikuti gaya Jawa Timur, berbeda dengan gaya Jawa Tengah sebelumnya. Gaya candi Jawa Timur ini juga berasal dari zaman Kediri sekitar abad ke-11. Bentuk candi Majapahit cenderung ramping dan tinggi, dengan atap yang dibangun dari beberapa bagian berundak membentuk gabungan struktur atap melengkung ke atas mulus menciptakan ilusi perspektif bahwa candi dianggap lebih tinggi dari tinggi sebenarnya. Puncak candi biasanya berbentuk kubus (kebanyakan candi Hindu), kadang berbentuk dagoba berbentuk silinder (candi Budha). Meskipun beberapa candi yang berasal dari zaman Majapahit menggunakan batu andesit atau batu pasir, bata merah juga merupakan bahan konstruksi yang populer. Meskipun batu bata pernah digunakan pada candi zaman klasik Indonesia, arsitek Majapahit abad ke-14 dan ke-15 lah yang menguasainya. Dengan memanfaatkan lesung nira dan gula aren, candi mereka memiliki kualitas geometris yang kuat. Contoh candi Majapahit adalah Candi Brahu di Trowulan, Candi Pari di Sidoarjo, Candi Jabung di Probolinggo, dan Candi Surawana dekat Kediri. Candi Jabung disebutkan di Nagarakretagama sebagai Bajrajinaparamitapura, meskipun beberapa bagian atap dan puncaknya kini hilang, namun merupakan salah satu arsitektur candi Majapahit yang paling terpelihara. Contoh lainnya adalah Candi Gunung Gangsir dekat Pasuruan. Beberapa candi berasal dari masa sebelumnya namun direnovasi dan diperluas pada masa Majapahit, seperti Penataran, candi terbesar di Jawa Timur yang dibangun pada zaman Kediri. Candi ini diidentifikasi di Nagarakretagama sebagai Candi Palah dan dilaporkan dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk selama tur kerajaannya di Jawa Timur. Candi terkenal lainnya dengan gaya Jawa Timur adalah Candi Jawi di Pandaan — juga dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk, candi tersebut disebutkan di Nagarakretagama sebagai Jawawa, dan didedikasikan sebagai candi pemakaman untuk kakek buyutnya, Raja Kertanegara dari Singhasari. Beberapa gaya arsitektur khas diyakini berkembang pada masa Majapahit; seperti gapura bata merah beratap tinggi dan ramping yang biasa disebut kori agung atau paduraksa, serta gapura candi bentar yang terbelah. Gapura Wringin Lawang terbelah besar yang terletak di Jatipasar, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, merupakan salah satu candi bentar tertua dan terbesar yang masih ada yang berasal dari zaman Majapahit. Candi bentar berbentuk struktur candi khas Majapahit — terdiri dari tiga bagian; kaki, badan, dan atap tinggi — dibagi rata menjadi dua struktur cermin untuk membuat jalan di tengah agar orang bisa lewat. Jenis gerbang terpisah ini tidak memiliki pintu dan tidak memberikan tujuan pertahanan nyata selain mempersempit jalur. Mungkin hanya untuk tujuan seremonial dan estetika, untuk menciptakan kesan keagungan, sebelum memasuki kompleks berikutnya melalui gerbang paduraksa beratap tinggi dengan pintu tertutup. Contoh gapura bergaya kori agung atau paduraksa adalah gapura Bajang Ratu yang anggun dan kaya akan hiasan setan Kala, cyclop, dan juga relief yang menceritakan kisah Sri Tanjung. Gaya arsitektur khas Majapahit tersebut sangat mempengaruhi arsitektur Jawa dan Bali pada periode selanjutnya. Maraknya pendopo gaya Majapahit, candi bentar dan gerbang paduraksa saat ini disebabkan oleh pengaruh estetika Majapahit pada arsitektur Jawa dan Bali. Pada periode selanjutnya menjelang jatuhnya Majapahit, seni dan arsitektur Majapahit menyaksikan kebangkitan elemen arsitektur megalitik asli asli Austronesia, seperti candi Sukuh dan Cetho di lereng barat Gunung Lawu. Berbeda dengan candi-candi Majapahit sebelumnya yang memperlihatkan arsitektur khas Hindu dengan struktur menjulang tinggi, bentuk candi-candi ini adalah piramida berundak, sangat mirip dengan piramida Mesoamerika. Struktur piramida berundak yang disebut Punden Berundak (gundukan berundak) adalah struktur megalitik yang umum pada zaman prasejarah Indonesia sebelum adopsi budaya Hindu-Buddha. Ekonomi Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Pajak dan denda dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang sejak abad ke-8 pada masa kerajaan Medang yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan perak. Sekitar tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, sebuah perubahan moneter penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti dengan uang "kepeng" yaitu keping uang tembaga impor dari China. Pada November 2008 sekitar 10.388 keping koin China kuno seberat sekitar 40 kilogram digali dari halaman belakang seorang penduduk di Sidoarjo. Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur memastikan bahwa koin tersebut berasal dari era Majapahit. Alasan penggunaan uang logam atau koin asing ini tidak disebutkan dalam catatan sejarah, akan tetapi kebanyakan ahli menduga bahwa dengan semakin kompleksnya ekonomi Jawa, maka diperlukan uang pecahan kecil atau uang receh dalam sistem mata uang Majapahit agar dapat digunakan dalam aktivitas ekonomi sehari-hari di pasar Majapahit. Peran ini tidak cocok dan tidak dapat dipenuhi oleh uang emas dan perak yang mahal. Daoyi Zhi, yang ditulis sekitar 1339 M, menyebutkan tentang kekayaan dan kemakmuran Jawa pada masa itu:"Ladang-ladang di Jawa kaya dan tanahnya rata dan berair baik, maka dari itu gandum dan beras berlimpah, dua kali lipat di negara lain. Orang-orang tidak mencuri, dan apa yang dijatuhkan di jalan tidak diambil. Pepatah umum: "Jawa yang makmur" berarti negara ini. Pria dan wanita menutup kepala mereka dan mengenakan pakaian panjang."Beberapa gambaran mengenai skala ekonomi dalam negeri Jawa saat itu dikumpulkan dari berbagai data dan prasasti. Prasasti Canggu yang berangka tahun 1358 menyebutkan sebanyak 78 titik perlintasan berupa tempat perahu penyeberangan di dalam negeri (mandala Jawa). Prasasti dari masa Majapahit menyebutkan berbagai macam pekerjaan dan spesialisasi karier, mulai dari pengrajin emas dan perak, hingga penjual minuman, dan jagal atau tukang daging. Meskipun banyak di antara pekerjaan-pekerjaan ini sudah ada sejak zaman sebelumnya, namun proporsi populasi yang mencari pendapatan dan bermata pencarian di luar pertanian semakin meningkat pada era Majapahit. Menurut catatan Wang Dayuan, pedagang Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung Kakaktua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik Roma dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1321, menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata. Kemakmuran Majapahit diduga karena dua faktor. Faktor pertama adalah kesuburan lahan di lembah Sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa Timur utara mendukung pertanian padi. Pada masa jayanya Majapahit membangun berbagai infrastruktur irigasi, sebagian dengan dukungan pemerintah. Faktor kedua adalah pelabuhan-pelabuhan Majapahit di pantai utara Jawa yang berperan penting sebagai ekspor-impor serta transit bagi komoditas rempah-rempah dari timur (Maluku). Pajak yang dikenakan pada komoditas rempah-rempah yang melewati Jawa merupakan sumber pemasukan penting bagi Majapahit. Nagarakretagama menyebutkan bahwa kemasyhuran penguasa Wilwatikta telah menarik banyak pedagang asing, di antaranya pedagang dari India, Khmer, Siam, dan Tiongkok. Pajak khusus dikenakan pada orang asing terutama yang menetap semi-permanen di Jawa dan melakukan pekerjaan selain perdagangan internasional. Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yang menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa. Selama era Majapahit, hampir semua komoditas dari Asia ditemukan di Jawa. Ini dikarenakan perdagangan laut ekstensif yang dilakukan oleh kerajaan Majapahit yang menggunakan berbagai jenis kapal, terutamanya jong, untuk berdagang ke tempat-tempat yang jauh. Ma Huan (penerjemah Cheng Ho) yang mengunjungi Jawa pada 1413, menyatakan bahwa pelabuhan di Jawa adalah memperdagangkan barang dan menawarkan layanan yang lebih banyak dan lebih lengkap daripada pelabuhan lain di Asia Tenggara. Struktur pemerintahan Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi. Aparat birokrasi Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan, dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu: Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang disebut Bhattara Saptaprabhu. Pembagian wilayah Dalam pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Singhasari, terdiri atas beberapa kawasan tertentu di bagian timur dan bagian tengah Jawa. Daerah ini diperintah oleh uparaja yang disebut Paduka Bhattara yang bergelar Bhre atau "Bhatara i". Gelar ini adalah gelar tertinggi bangsawan kerajaan. Biasanya posisi ini hanyalah untuk kerabat dekat raja. Tugas mereka adalah untuk mengelola kerajaan mereka, memungut pajak, dan mengirimkan upeti ke pusat, dan mengelola pertahanan di perbatasan daerah yang mereka pimpin. Hierarki dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai berikut: Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau bhre (pangeran atau bangsawan) Watek: dikelola oleh wiyasa, Kuwu: dikelola oleh lurah, Wanua: dikelola oleh thani, Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral. Saat Majapahit memasuki era kemaharajaan Thalasokrasi saat pemerintahan Gajah Mada, beberapa negara bagian di luar negeri juga termasuk dalam lingkaran pengaruh Majapahit, sebagai hasilnya, konsep teritorial yang lebih besar pun terbentuk: Negara Agung, atau Negara Utama, inti kerajaan. Area awal Majapahit atau Majapahit Lama selama masa pembentukannya sebelum memasuki era kemaharajaan. Yang termasuk area ini adalah ibu kota kerajaan dan wilayah sekitarnya di mana raja secara efektif menjalankan pemerintahannya. Area ini meliputi setengah bagian timur Jawa, dengan semua provinsinya yang dikelola oleh para Bhre (bangsawan), yang merupakan kerabat dekat raja. Mancanegara, area yang melingkupi Negara Agung. Area ini secara langsung dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa, dan wajib membayar upeti tahunan. Akan tetapi, area-area tersebut biasanya memiliki penguasa atau raja pribumi, yang kemungkinan membentuk persekutuan atau menikah dengan keluarga kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit menempatkan birokrat dan pegawainya di tempat-tempat ini dan mengatur kegiatan perdagangan luar negeri mereka dan mengumpulkan pajak, namun mereka menikmati otonomi internal yang cukup besar. Wilayah Mancanegara termasuk di dalamnya seluruh daerah Pulau Jawa lainnya, Madura, Bali, dan juga Dharmasraya, Pagaruyung, Lampung dan Palembang di Sumatra. Nusantara, adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi termasuk ke dalam koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan. Mereka menikmati otonomi yang cukup luas dan kebebasan internal, dan Majapahit tidak merasa penting untuk menempatkan birokratnya atau tentara militernya di sini; akan tetapi, tantangan apa pun yang terlihat mengancam ketuanan Majapahit atas wilayah itu akan menuai reaksi keras. Termasuk dalam area ini adalah kerajaan kecil dan koloni di Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Ketiga kategori tersebut masuk ke dalam lingkaran pengaruh Kerajaan Majapahit. Akan tetapi Majapahit juga mengenal lingkup keempat yang didefinisikan sebagai hubungan diplomatik luar negeri. Luas wilayah Menurut kitab Negarakretagama Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII–XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit. Menurut prasasti Jayanegara II Prasasti Tuhañaru/Jayanagara II, berasal dari tahun 1245 Saka/1323 Masehi, mencatat aneksasi wilayah di luar Jawa:... seperti bulan yang membuka kembang tunjung-jantung dari perkampungan segala orang baik-baik; yang membinasakan segala musuh; seperti matahari yang melenyapkan kegelapan pada waktu malam hari, yang digembirakan Wipra dan Satria, yang berbahagia dapat bertegak nama penobatan raja, berbunyi: Iswara Sundarapandyadewa, ...Menurut H.B. Sarkar, gelar raja Jayanegara ini menandakan bahwa Majapahit memegang kekuasaan tinggi (suzerainty) atas raja Pandia di India Selatan. Menurut Hikayat Raja-Raja Pasai Hikayat Raja-Raja Pasai mencatat banyak wilayah Majapahit: Menurut Kidung Sunda Berdasarkan Kidung Sunda pupuh 1 bait 54b dan 65a, kekuasaan Majapahit meliputi Palembang, Tumasik (Singapura), Sampit, Madura, Bali, Koci (Cochinchina, Vietnam), Wandan (Banda, Maluku Tengah), Tanjungpura (Kalimantan) dan Sawakung (Pulau Sebuku). Menurut Kidung Harsa-Wijaya Kidung Harsa Wijaya mencatat wilayah Majapahit di luar Jawa antara lain Bali, Tatar, Tumasik, Sampi, Gurun, Wandan, Tanjung-pura, Dompo, Palembang, Makasar, dan Koci. Menurut Pararaton Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12 wilayah pusat Majapahit, yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Menurut prasasti Waringin Pitu Sedangkan dalam Prasasti Waringin Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu: Kahuripan Daha Tumapel Wengker Matahun Wirabumi Kabalan Kembang Jenar Pajang Jagaraga Keling Kelinggapura Singhapura Tanjungpura Menurut naskah Calon Arang Kisah Calon Arang disebutkan dalam beberapa manuskrip, aslinya ditulis pada era Jawa klasik (sebelum jatuhnya Majapahit pada tahun 1527). Manuskrip-manuskrip yang ada menyebut Malaka, sebuah kesultanan yang berdiri antara tahun 1400 sampai 1511 M. Manuskrip yang bertahan sebagian besar ditemukan di Bali dengan tanggal setelah 1500 Masehi. Wilayah yang disebutkan adalah: Menurut buku Suma Oriental Buku Suma Oriental karya Tomé Pires yang ditulis tahun 1515 mencatat bahwa Jawa (Majapahit) memerintah sejauh Maluku di sisi timur dan sebagian besar sisi barat Nusantara; dan hampir seluruh pulau Sumatra berada di bawah kekuasaannya dan juga menguasai semua pulau yang diketahui orang Jawa. Majapahit menguasai semua ini untuk waktu yang lama sampai sekitar seratus tahun sebelumnya, ketika kekuatannya mulai berkurang hingga menjadi seperti saat tahun kunjungan Pires di Jawa (Maret–Juni 1513). Menurut kitab Sulalatus Salatin Berdasarkan kitab Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu), daerah Majapahit diantaranya: Indragiri di Sumatra dan Siantan (sekarang Pontianak pada pesisir barat Kalimantan), yang menurut Sulalatus Salatin, diberikan sebagai hadiah pernikahan kepada Kesultanan Malaka atas pernihkahan sultan Mansur Syah dari Malaka dengan putri Majapahit. Sultan Mansur Syah memerintah pada tahun 1459–1477, sehingga pada tahun 1447 artinya Indragiri dan Siantan masih dibawah kekuasaan Majapahit. Jambi dan Palembang, yang hanya mulai lepas dari genggaman Majapahit ketika diambil-alih oleh Kesultanan Demak pada saat masa perangnya melawan Majapahit yang diperintah Ranawijaya. Dan Bali yang merupakan daerah pengungsian terakhir para bangsawan, seniman, pendeta dan penduduk agama Hindu di Jawa ketika Majapahit runtuh oleh Demak. Menurut Hikayat Banjar Wilayah Majapahit yang dicatat Hikayat Banjar adalah: Jawa, Bantan (Banten), Palembang, Mangkasar (Makassar), Pahang, Patani, Bali, Pasai, Campa, Maningkabau (Minangkabau), Jambi, Bugis (daerah suku Bugis), Johor, dan Acih (Aceh). Hubungan diplomatik Hubungan diplomatik dengan negara lain dijelaskan dari Kakawin Nagarakretagama pupuh 15, bait 1 sampai 3. Lengkapnya ialah: Pola kesatuan politik khas sejarah Asia Tenggara purba seperti ini kemudian diidentifikasi oleh sejarahwan modern sebagai "mandala", yaitu kesatuan yang politik ditentukan oleh pusat atau inti kekuasaannya daripada perbatasannya, dan dapat tersusun atas beberapa unit politik bawahan tanpa integrasi administratif lebih lanjut. Daerah-daerah bawahan yang termasuk dalam lingkup mandala Majapahit, yaitu wilayah Mancanegara dan Nusantara, umumnya memiliki pemimpin asli penguasa daerah tersebut yang menikmati kebebasan internal cukup luas. Wilayah-wilayah bawahan ini meskipun sedikit-banyak dipengaruhi Majapahit, tetap menjalankan sistem pemerintahannya sendiri tanpa terintegrasi lebih lanjut oleh kekuasaan pusat di ibu kota Majapahit. Pola kekuasaan mandala ini juga ditemukan dalam kerajaan-kerajaan sebelumnya, seperti Sriwijaya dan Angkor, serta mandala-mandala tetangga Majapahit yang sezaman; Ayutthaya dan Champa. Wilayah mancanegara atau luar negeri disebut pada Nagarakretagama pupuh 15 bait 1. Wilayah-wilayah itu antara lain Syangka (Siam), Ayodyapura (Ayutthaya), Dharmmanagari (Ligor), Marutma (Martaban atau Mergui), Rajapura (Rajpuri di selatan Siam), Singhanagari (Singhapuri di cabang sungai Menam), Campa, dan Kamboja. Hubungan antara Majapahit dengan wilayah-wilayah ini disebut kachaya, yang berarti "terkena cahaya". Ini diartikan sebagai dilindungi atau dinaungi. Istilah "wilayah dilindungi" dalam tatanegara modern disebut sebagai wilayah protektorat. Selain itu, pada pupuh 83 bait 4 dan 93 bait 1 disebut tempat-tempat yang menjadi asal para saudagar dan cendekiawan. Wilayah-wilayah itu adalah Jambudwipa (India), Cina, Karnataka (India Selatan), dan Goda (Gauḍa). Yang berbeda sendiri adalah Yawana, sebagaimana dikatakan anyat i yawana mitreka satata (yang lain adalah Yawana yang merupakan sekutu tetap). Kern dan Pigeaud menganggap Yawana adalah Annam, tetapi mencatat bahwa Yawana adalah istilah Sanskerta untuk Yunani (Ionian), yang digunakan orang India untuk merujuk pada orang barbar. Kern mencatat orang India menyebut orang Muslim sebagai Yawana. Menurut Pigeaud, agak tidak mungkin Yawana merujuk pada orang Muslim. Ia menganggap Yawana sebagai Annam, karena pada waktu itu raja-raja Annam sangat kuat dan sangat aneh jika meminta perlindungan kepada Jawa. Irawan Djoko Nugroho menolak pendapat ini, karena Nagarakretagama dibuat tahun 1365, dan kekuatan Champa melebihi Annam (yang waktu itu merujuk pada Dai Viet). Majapahit yang mengalahkan Mongol tidak mungkin memiliki sekutu tetap yang lemah. Selain itu, Annam dalam bahasa Jawa kuno memiliki nama sendiri yakni Koci (sekarang disebut Cochinchina untuk membedakannya dari Kochi di India). Koci berasal dari bahasa Cina Jiāozhǐ, dalam bahasa Kanton Kawci, dan disebut Giao Chỉ di Vietnam. Oleh karena itu, Yawana lebih tepat diartikan sebagai Arab. Daftar pejabat Silsilah dinasti Rajasa Para penguasa Majapahit adalah penerus dari keluarga kerajaan Singhasari, yang dirintis oleh Sri Ranggah Rajasa, pendiri Wangsa Rajasa pada akhir abad ke-13. Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok. Daftar maharaja Daftar perdana menteri Keterangan: Nama Patih dari no. 4 Sampai no. 8, tertulis dalam Kitab Pararaton. Dharmaputra Dharmaputra disebut sebagai pengalasan wineh suka, yang artinya "pegawai istimewa yang disayangi raja". Anggota Dharmaputra tersebut adalah Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa. Daftar kepala daerah Sumber Daftar menteri dan staf Sumber Daftar istilah Nusantara Hasta Mandala Mitreka Satata Bhinneka Tunggal Ika Girindrawarddhana Brawijaya Warisan budaya Arca Candi Candi Bangkal Candi Brahu Candi Cetho Candi Dermo Candi Jabung Candi Jedong Candi Kedaton Candi Minak Jinggo Candi Pari Candi Penataran Candi Sukuh Candi Sumur Candi Surawana Candi Rimbi Candi Tawangalun Candi Tikus Candi Wringin Branjang Gapura Gapura Bajang Ratu Gapura Wringin Lawang Karya sastra Kitab Arjunawijaya Kitab Kutaramanawa Dharmasastra Kitab Nagarakretagama Kitab Panjiwijayakrama Kitab Pararaton Kitab Ranggalawe Kitab Sorandaka Kitab Sundayana Kitab Sutasoma Kitab Tantu Pagelaran Kitab Usana Jawa Beberapa ukiran relief candi dari masa Majapahit juga banyak mengabadikan fragmen cerita-cerita, seperti: Bhubuksah dan Gagangaking Garudeya Sudhamala Selain itu, ada pula cerita lisan yang populer hingga masa kini, seperti: Cerita Panji Sri Tanjung Prasasti Prasasti Kudadu (1294 M) Prasasti Sukamerta (1296 M) Prasasti Prapancasarapura (1320 M) Prasasti Parung (1350 M) Prasasti Singhasari (1351 M) Prasasti Canggu (1358 M) Prasasti Biluluk (1366), (1393), (1395) Prasasti Karang Bogem (1387 M) Prasasti Katiden (1392 M) Prasasti Renek (1457 M) Prasasti Sendang Sedur (1463 M) Prasasti Waringin Pitu (1477 M) Prasasti Jiwu (1486 M) Prasasti Manah i Manuk Situs Situs Kumitir Situs Trowulan Lain-lain Pusat inspirasi Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya. Legitimasi politik Kesultanan-kesultanan Islam Demak, Pajang, dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunannya melalui Kertabhumi; pendirinya, Raden Patah, menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina, yang dikirim ke luar istana sebelum ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yang dipimpin langsung oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting karena merupakan lokasi ibu kota Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yang berusaha membuktikan hubungan para rajanya dengan keluarga kerajaan Majapahit—sering kali dalam bentuk makam leluhur, yang di Jawa merupakan bukti penting—dan legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus mendapat pengaruh besar dari Majapahit, dan masyarakat Bali menganggap diri mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit. Para penggerak nasionalisme Indonesia modern, termasuk mereka yang terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20, telah merujuk pada Majapahit, disamping Sriwijaya, sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini. Dalam propaganda yang dijalankan tahun 1920-an, Partai Komunis Indonesia menyampaikan visinya tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yang diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit untuk kepentingan persatuan bangsa, sedangkan Orde Baru menggunakannya untuk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit, negara Indonesia modern meliputi wilayah yang luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa. Beberapa simbol dan atribut kenegaraan Indonesia berasal dari elemen-elemen Majapahit. Bendera kebangsaan Indonesia "Sang Merah Putih" atau kadang disebut "Dwiwarna" ("dua warna"), berasal dari warna Panji Kerajaan Majapahit. Demikian pula bendera armada kapal perang TNI Angkatan Laut berupa garis-garis merah dan putih juga berasal dari warna Majapahit. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika", dikutip dari "Kakawin Sutasoma" yang ditulis oleh Mpu Tantular, seorang pujangga Majapahit. Pengaruh arsitektur Majapahit memiliki pengaruh yang nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibu kota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini. Meskipun bata merah sudah digunakan jauh lebih awal, para arsitek Majapahitlah yang menyempurnakan teknik pembuatan struktur bangunan bata ini. Beberapa elemen arsitektur kompleks bangunan di Jawa dan Bali diketahui berasal dari masa Majapahit. Misalnya gerbang terbelah candi bentar yang kini cenderung dikaitkan dengan arsitektur Bali, sesungguhnya merupakan pengaruh Majapahit, sebagaimana ditemukan pada Candi Wringin Lawang, salah satu candi bentar tertua di Indonesia. Demikian pula dengan gapura paduraksa (kori agung) beratap tinggi, dan pendopo berlandaskan struktur bata. Pengaruh citarasa estetika dan gaya bangunan Majapahit dapat dilihat pada kompleks Keraton Kasepuhan di Cirebon, Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah, dan Pura Maospait di Bali. Tata letak kompleks bangunan berupa halaman-halaman berpagar bata yang dihubungkan dengan gerbang dan ditengahnya terdapat pendopo, merupakan warisan arsitektur Majapahit yang dapat ditemukan dalam tata letak beberapa kompleks keraton di Jawa serta kompleks puri (istana) dan pura di Bali. Kesenian modern Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yang terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tidak henti-hentinya bagi para seniman masa selanjutnya untuk menuangkan kreasinya, terutama di Indonesia. Berikut adalah daftar beberapa karya seni yang berkaitan dengan masa tersebut. Puisi lama Serat Darmagandhul, sebuah kitab yang tidak jelas penulisnya karena menggunakan nama pena Ki Kalamwadi, namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yang berkaitan dengan perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis "Hindu" ke Islam dan sejumlah ibadah yang perlu dilakukan sebagai umat Islam. Komik dan strip komik Serial "Mahesa Rani" karya Teguh Santosa yang dimuat di Majalah Hai, mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada), adik seperguruan Lubdhaka, seorang rekan Mahesa Rani. Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit, karya Jan Mintaraga. Komik Majapahit karya R.A. Kosasih Strip komik "Panji Koming" karya Dwi Koendoro yang dimuat di surat kabar "Kompas" edisi Minggu, menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming. Komik "Dharmaputra Winehsuka", karya Alex Irzaqi, kisah Ra Kuti dan Ra Semi dalam latar peristiwa pemerontakan Nambi 1316 M. Roman/novel sejarah Sandyakalaning Majapahit (1933), roman sejarah dengan setting masa keruntuhan Majapahit, karya Sanusi Pane. Pelangi Di langit Singasari (1968–1974), roman sejarah dengan setting zaman kerajaan Kediri dan Singasari, karya S. H. Mintardja. Bara Di Atas Singgasana, roman sejarah dengan setting zaman kerajaan singasari dan Majapahit, karya S. H. Mintardja Kemelut Di Majapahit, roman sejarah dengan setting masa kejayaan Majapahit, karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Zaman Gemilang (1938/1950/2000), roman sejarah yang menceritakan akhir masa Singasari, masa Majapahit, dan berakhir pada intrik seputar terbunuhnya Jayanegara, karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri. Senopati Pamungkas (1986/2003), cerita silat dengan setting runtuhnya Singhasari dan awal berdirinya Majapahit hingga pemerintahan Jayanagara, karya Arswendo Atmowiloto. Arus Balik (1995), sebuah epos pasca kejayaaan Nusantara pada awal abad 16, karya Pramoedya Ananta Toer. Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005), roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi, putri dari Kerajaan Sunda yang gugur dalam Peristiwa Bubat. Gajah Mada (2005), sebuah roman sejarah berseri yang mengisahkan kehidupan Gajah Mada dengan ambisinya menguasai Nusantara, karya Langit Kresna Hariadi. Jung Jawa (2009), sebuah antologi cerita pendek berlatar Nusantara, karya Rendra Fatrisna Kurniawan, diterbitkan Babel Publishing dengan ISBN 978-979-25-3953-0. Film/sinetron Tutur Tinular, suatu adaptasi film karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang Kerajaan Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada pemerintahan Jayanagara. Saur Sepuh, suatu adaptasi film karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yang populer pada kurun dasawarsa pertengahan 1980-an hingga awal 1990-an. Film ini sebetulnya lebih berfokus pada sejarah Pajajaran namun berkait dengan Majapahit pula. Walisanga, sinetron Ramadan tahun 2003 yang berlatar Majapahit pada masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak pada zaman Sultan Trenggana. Puteri Gunung Ledang, sebuah film Malaysia tahun 2004, mengangkat cerita berdasarkan legenda Melayu terkenal, Puteri Gunung Ledang. Film ini menceritakan kisah percintaan Gusti Putri Retno Dumilah, seorang putri Majapahit, dengan Hang Tuah, seorang perwira Kesultanan Malaka. Permainan video Civilization V: Brave New World yang terbit pada Juli 2013, terdapat peradaban Indonesia dengan tokoh pemimpinnya Gajah Mada. Meskipun dinamakan peradaban 'Indonesia', namun perdaban ini menggunakan Surya Majapahit sebagai simbolnya. Peradaban ini memiliki bangunan unik yaitu Candi, yang memiliki ikon bergambar Candi bentar di Trowulan, Mojokerto. Kemudian pada Civilization VI sebuah DLC memiliki salah satu pemimpin Majapahit, Dyah Gitarja sebagai pemimpin peradaban Indonesia dengan simbolnya berupa Surya Majapahit yang lebih sederhana. Unit unik untuk peradaban ini adalah jong, yang menggantikan frigate. Age of Empires II: The Age of Kings ekspansi keempat Rise of the Rajas yang terbit pada Desember 2016, menampilkan misi sebagai Gajah Mada, dari awal pendirian Majapahit mengusir tentara Mongolia dan Kediri (Kerajaan Singhasari), menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di kepulauan Nusantara setelah Sumpah Palapa hingga peristiwa Perang Bubat yang mengakhiri karier Gajah Mada sebagai Mahapatih kerajaan Majapahit. Bangunan Candi bentar, Gapura Bajang Ratu serta Candi Kalasan ditampilkan secara visual pada misi Gajah Mada. Gajah Mada juga muncul di Age of Empires II Definitive Edition yang dirilis pada November 2019. Bendera Majapahit, Getih-Getah Samudra atau Gula Kelapa, ada dalam Age of Empires III Definitive Edition (rilis Oktober 2020) sebagai bendera untuk Indonesia, sebuah negara revolusioner yang hadir bagi peradaban Belanda dan Portugis. Sebuah unit bernama Cetbang Cannon tersedia untuk Indonesia. Catatan Referensi Daftar pustaka Lihat pula Kakawin Nagarakretagama Pararaton Kidung Sunda Kerajaan Tumapel Sejarah Nusantara Gajah Mada Museum Pusat Informasi Majapahit Pranala luar Memories of Majapahit - memuat sejarah dan keterangan situs-situs peninggalan Majapahit. Diskusi tentang Perseteruan Ming dan Majapahit Terjemahan Naskah Asli Kitab Negarakretagama Karya Mpu Prapanca - Dari situs www.sejarahnasional.org. Diadaptasi dari Muljana, Slamet (1979). Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Bhratara Karya Aksara. Majapahit Majapahit Majapahit
11,410
3284
https://id.wikipedia.org/wiki/Skala%20pentatonik
Skala pentatonik
Skala pentatonik atau tangga nada pentatonik adalah suatu skala dalam musik dengan lima not per oktaf. Skala pentatonik biasanya digunakan sebagai dasar dalam memainkan jenis musik blues . Ada dua skala pentatonik yang paling sering digunakan yaitu skala pentatonik "Major dan skala pentatonik "Minor" . Pola interval pada skala penatonik "Major" adalah M2-M2-m3-M2-m3, sementara pada skala pentatonik "Minor" adalah m3-M2-M2-m3-M2. Skala pentatonik ditemukan di seluruh dunia: dalam tuning krar di Ethiopia dan gamelan di Indonesia, juga pada melodi dari lagu spiritual Afrika-Amerika dan komponis Claude-Achille Debussy. Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik tradisional di Indonesia misalnya pada musik gamelan. Bacaan lebih lanjut Pentatonicism from the Eighteenth Century to Debussy by Jeremy Day-O'Connell (University of Rochester Press 2007) – the first comprehensive account of the increasing use of the pentatonic scale in 19th century Western art music, including a catalogue of over 400 musical examples. Trần Văn Khê "Le pentatonique est-il universel? Quelques reflexions sur le pentatonisme", The World of Music 19, nos. 1–2:85–91 (1977). English translation p. 76–84 Kurt Reinhard, "On the problem of pre-pentatonic scales: particularly the third-second nucleus", Journal of the International Folk Music Council 10 (1958). Yamaguchi, Masaya (New York: Charles Colin, 2002; Masaya Music, Revised 2006). Pentatonicism in Jazz: Creative Aspects and Practice. ISBN 0-9676353-1-4 Jeff Burns, Pentatonic Scales for the Jazz-Rock Keyboardist (1997). Pranala luar Pentatonic Scales for Guitar- A brief introduction Guitar Lessons of the Pentatonic & Blues Scale Alternative uses for the pentatonic scale Video: How to Play Pentatonic Panflute by Brad White Printable pentatonic scale shapes for guitar Pentatonic Minor - Learning The Five Scale Positions for guitar Detailed Examination of pentatonic scales in Southern Appalachian folksongs Discussing theory and use of pentatonic scale on guitar Pentatonic music of Aka Pygmies (Central Africa) with photos and soundscapes The Power of the Pentatonic Scale on World Science Festival Tangga nada
309
3285
https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan
Gamelan
Gamelan adalah musik ansambel tradisional di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan. Instrumen yang paling umum digunakan adalah metalofon antara lain gangsa, gender, bonang, gong, saron, slenthem dimainkan oleh wiyaga menggunakan palu (pemukul) dan membranofon berupa kendhang yang dimainkan dengan tangan. Juga idiofon berupa kemanak dan metalofon lain adalah beberapa di antara instrumen gamelan yang umum digunakan. Instrumen lain termasuk xilofon berupa gambang, aerofon berupa seruling, kordofon berupa rebab, dan kelompok vokal disebut sinden. Seperangkat gamelan dikelompokkan menjadi dua, yakni gangsa pakurmatan dan gangsa ageng. Gangsa pakurmatan dimainkan untuk mengiringi hajad dalem (upacara adat karaton), jumenengan (upacara penobatan raja atau ratu), tingalan dalem (peringatan kenaikan takhta raja atau ratu), garebeg (upacara peristiwa penting), sekaten (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad). Gangsa ageng dimainkan sebagai pengiring pergelaran seni budaya umumnya dipakai untuk mengiringi beksan (seni tari), wayang (seni pertunjukan), uyon-uyon (upacara adat/hajatan), dan lain-lain. Saat ini, gamelan banyak digunakan di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Sedangkan gamelan yang peredarannya luas dan pelestarian terbanyak adalah Gamelan Reyog dari Ponorogo. Gamelan Jawa merupakan alat musik tertua didunia. Terminologi Kata gamelan berasal dari bahasa Jawa gamêl yang berarti 'memukul' atau 'menabuh', dapat merujuk pada jenis palu yang digunakan untuk memukul instrumen, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Istilah karawitan mengacu pada musik gamelan klasik dan praktik pertunjukan, dan berasal dari kata rawit, yang berarti 'rumit' atau 'dikerjakan dengan baik'. Kata ini berasal dari kata bahasa Jawa yang berakar dari bahasa Sanskerta, 'rawit', yang mengacu pada rasa kehalusan dan keanggunan yang diidealkan dalam musik Jawa. Kata lain dari akar kata ini, pangrawit, berarti seseorang dengan pengertian demikian, dan digunakan sebagai penghargaan ketika mendiskusikan musisi gamelan yang terhormat. Bahasa Jawa halus (krama) untuk 'gamelan' adalah gangsa, dibentuk dari kata tiga dan sedasa (tiga dan sepuluh) merujuk pada elemen pembuat gamelan berupa perpaduan tiga bagian tembaga dan sepuluh bagian timah. Perpaduan tersebut menghasilkan perunggu, yang dianggap sebagai bahan baku terbaik untuk membuat gamelan. Sejarah Keberadaan gamelan mendahului proses transisi budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Nusantara, dalam catatan-catatan awalnya dan dengan demikian mewakili bentuk kesenian asli Indonesia. Dalam mitologi Jawa, gamelan yang awalnya bernama Gamelan Lokananta gamelan tidak berwujud yang berbunyi di awang awang (angkasa udara) diciptakan oleh Batara Guru pada Tahun 167 Saka (atau 230 M), raja dewa yang memerintah sebagai raja seluruh alam semesta jagad raya dari sebuah Kahyangan istana di Wukir Mahendra Giri di Medang Kamulan (sekarang Gunung Lawu). Batara Guru memerintah Batara Indrasurapati menciptakan gamelan yang berwujud tiruan gamelan lokananta yang tidak berwujud yaitu gong, kethuk, kenong, gong, rebab, sebagai sinyal untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih kompleks, kemudian ia menciptakan dua gong lainnya, sehingga membentuk set gamelan utuh. Gambar paling awal dari himpunan alat musik (musik ansambel) gamelan ditemukan di relief dinding candi Borobudur dibangun abad ke-8 oleh Arsitek Candi Borobudur yaitu Gunadharma pada masa wangsa syailendra dari kerajaan Mataram Kuno di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Relief tersebut menampilkan sejumlah alat musik termasuk suling, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik dawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Bagaimanapun, relief tentang himpunan alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan. Kerajaan Bantarangin di Wengker (sekarang Ponorogo, Jawa Timur) membuat gamelan yang merupakan syarat sayembara dari kerajaan Daha abad 11, isi sayembara adalah membuat alat musik dan hiburan kesenian yang belum pernah ada di dunia. Meski gamelan sudah pernah ada, tetapi gamelan yang dibuat oleh wengker menghasilkan musik yang berbeda dari gamelan pada umumnya, yang kemudian dikenal dengan Gamelan Reog. Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan berkembang pada zaman Kerajaan Majapahit, dan menyebar ke berbagai daerah seperti Bali, Sunda, dan Lombok. Menurut prasasti dan manuskrip yang bertanggal dari periode Majapahit, kerajaan bahkan memiliki balai seni yang bertugas mengawasi seni pertunjukan, termasuk gamelan. Balai seni mengawasi konstruksi alat musik, serta menjadwalkan pentas pertunjukan. Di Bali, ada beberapa gamelan selonding yang sudah ada sejak abad ke-9 pada masa Sri Kesari Warmadewa memerintah. Beberapa kata yang merujuk pada gamelan selonding ditemukan dalam beberapa prasasti dan manuskrip Bali kuno. Saat ini, gamelan selonding disimpan dan dilestarikan dengan baik di pura-pura kuno di Bali. Dianggap sakral dan digunakan untuk keperluan upacara keagamaan, terutama saat upacara besar diadakan. Gamelan Selonding merupakan bagian dari kehidupan dan budaya sehari-hari bagi sebagian masyarakat adat di kampung-kampung kuno seperti Bungaya, Bugbug, Seraya, Tenganan Pegringsingan, Timbrah, Asak, Ngis, Bebandem, Besakih, dan Selat di Kabupaten Karangasem. Pada proses penetrasi Islam, Sunan Bonang menggubah gamelan yang waktu itu sangat kental dengan estetika Hindu, juga memberi nuansa baru. Gubahannya waktu itu memberi nuansa transendental atau wirid yang mendorong kecintaan pada kehidupan, dan menambahkan instrumen bonang pada satu set gamelan. Dalam kebudayaan wengker atau Ponorogo, Pada abad ke-15 Gamelan Reog selain digunakan untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo juga digunakan saat latihan bela diri hingga perang, pasukan Ki Ageng Surya Alam dari desa Kutu membunyikan gamelan reog saat sebelum hingga perang berlangsung ketika melawan Majapahit yang berkoalisi dengan Demak saat menyerbu Wengker, alhasil Wengker selalu mendapatkan kemenangannya sebelum pusaka Ki Ageng Surya Alam jatuh ke tangan musuh. Dalam lingkup kraton di Jawa gamelan tertua yang diketahui adalah Gamelan Munggang dan Gamelan Kodok Ngorek, berasal dari abad ke-12. Ini membentuk dasar tempo cepat atau "gaya keras" pada gamelan. Sebaliknya, tempo pelan atau "gaya lembut" berkembang dari tradisi kemanak juga berkaitan dengan tradisi melantunkan geguritan (puisi Jawa), dengan cara yang sering diyakini mirip dengan paduan suara yang menyertai tarian modern bedaya. Pada abad ke-17, gaya keras dan lembut bercampur, dan sebagian besar menjadi variasi pada gaya gamelan modern Bali, Jawa, dan Sunda, dihasilkan dari berbagai cara pencampuran unsur-unsur tersebut. Dengan demikian, terlepas dari keragaman gaya yang tampak, banyak konsep, instrumen, dan teknik teoretis yang sama dibagikan di antara gaya-gaya tersebut. Alat Musik Gamelan Gamelan adalah ansambel multi-timbre yang terdiri dari metalofon, idiofon, xilofon, aerofon, kordofon, suara vokal, siter yang dipetik dan membranofon yang dimainkan dengan tangan disebut kendhang, mengontrol tempo dan irama potongan-potongan serta transisi dari satu bagian ke bagian lainnya. Jenis-jenis instrumen dalam bahasa jawa disebut ricikan/waditra. Beberapa waditra yang membentuk gamelan ditunjukkan di bawah ini : 1 Buah Kendang ageng (Kendang Gending) 1 Buah Kendang ciblon (Batangan) 1 Buah Kendang sabet (Kendhang Wayangan) 1 Buah Kendang ketipung(Ketipung) 1 Buah Bedug 1 Set Bendhe 2 Buah Bonang Penembung 2 Buah Bonang Barung (Bonang) 2 Buah Bonang Penerus 2 Set Kenong 2 Set Kethuk 1 Buah Kempyang 1 Buah Kemong 2 Buah Slenthem (Gender Panembung) 2 Buah Slentho 2 Buah Cluring 3 Buah Gender Barung (Gender) 3 Buah Gender Penerus 2 Buah Saron Demung (Demung) 4 Buah Saron Barung (Saron/Saron Ricik) 2 Buah Saron Peking (Peking/Saron Penerus) 2 Buah Saron Cacahan 2 Buah Gong Ageng (Gong Besar) 2 Buah Gong Suwukan (Gong Siyem) 1 Buah Gong Beri 2 Set Kempul 2 Buah Rebab 2 Buah Gambang 2 Buah Gambang Gangsa 2 Buah Siter 2 Buah Celempung 2 Buah Suling (Seruling) 1 Buah Kecer 3 Buah Kepyak 2 Buah Kemanak 1 Buah Byong (Brong/Gentorag/Klinthing) 1 Buah Rojeh Sindhen (Waranggana/Swarawati) - Penyanyi Wanita Gerong (Wiraswara) - Penyanyi Pria Wiyaga (Nayaga) - Penabuh Gamelan Penyebaran 1. Era Kuno (Zaman Hindu Buddha) Gamelan bentuk kuno menyebar dari Jawa ke Sunda, Madura, Bali dan Lombok. Nampak dari bentuk gendang yang lebih kurus dan ukirannya yang masih dipenuhi hewan mitologis. Saat ini yang masih melestarikan gamelan bentuk kuno adalah Bali dan Lombok. 2. Era Demak - Mataram (Zaman Islam) Gamelan era Kesultanan Demak mengalami sedikit modifikasi oleh para Wali Songo, diantaranya bentuk gendang yang lebih gemuk dan juga ukiran gamelan yang tidak terlalu didominasi hewan mitologis. Gamelan dengan bentuk ini menyebar ke Sunda, Banjar, Kutai dan Palembang. Gamelan Jawa berkembang menjadi berbagai sub gaya diantaranya gaya Cirebon, Banyumas, Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran dll. 3. Era Kolonial Pada era ini kesenian gamelan semakin diperhitungkan. Para saudagar banyak mengoleksi gamelan. Kesultanan melayu di Riau, Pahang dan Trengganu juga turut mengoleksi gamelan. Raffles juga turut mengoleksi gamelan yang ia jarah dari Keraton Yogyakarta dan Madura. Pada tahun - tahun berikutnya gamelan berkesempatan ditampilkan di Paris. Setelah itu banyak komposer - komposer musik barat yang tertarik dengan gamelan. 4. Era Kini Akhirnya gamelan menjadi bagian dari musik dunia. Banyak universitas - universitas di luar Indonesia yang mengajarkan musik gamelan diantaranya: Cambridge University, Inggris University of Minnesota Amerika Serikat Lawrence University, Amerika Serikat University of Michigan, Amerika Serikat Santa Clara University, Amerika Serikat. The University of Sydney, Australia The University of Melbourne, Australia The University of Hawai’i at Mānoa, Amerika Serikat Memorial University of Newfoundland, Kanada Seattle Pacific University, Amerika Serikat The University of Hongkong-Hongkong University of Pittsburgh, Amerika Serikat The University of Manchester, Inggris. University of Waterloo, Kanada University of Maryland, Amerika Serikat Ragam Jenis-jenis gamelan dibedakan berdasarkan koleksi instrumen dan penggunaan suara, penyetelan tangga nada (laras), repertoar, gaya, dan konteks budaya. Secara umum, tidak ada dua ansambel gamelan yang sama, dan yang muncul di kraton sering dianggap memiliki gaya dan penyetelan sendiri. Gaya tertentu juga dapat dibagikan oleh ansambel terdekat, yang mengarah ke gaya daerah. Gamelan Jawa Pada Gamelan Jawa terdapat beberapa jenis Gamelan meliputi : Gamelan Reog Ponorogo, Untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo. Gamelan ini terdiri dari Kendang Reog, Slompret, Kenong, Gong, Angklung Reog, Ketipung. Gamelan Jaranan Thek, Untuk mengiringi kesenian kuda Lumping yang saat ini memiliki banyak Jenis kuda Lumping. Gamelan Karaton Kasunanan Surakarta, untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Karaton Kasunanan Surakarta. Gamelan Kraton Jogja, untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Kraton Jogja Gamelan Wayang, Untuk Mengiringi kesenian Wayang Kulit. Gamelan Banyuwangi, Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banyuwangi. Bunyi musik gamelan ini menghasilkan suara gamelan Jawa keraton, Gamelan Reog, Gamelan Jaranan Thek, dan Bali karena mendapatkan pengaruh dari ke empat jenis gamelan tersebut di banyuwangi. Gamelan Sunda Gamelan Degung, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas Sunda. Biasanya diiringi oleh sorakan suara atau Senggak khas Ponorogo Gamelan Bali Gamelan Wayah (Tua atau era Majapahit) Gamelan Bambu (Rindik), mulanya sebuah Angklung Reog yang kemudian dimainkan dengan cara dipukul Gamelan Madya (Masa Kolonial) Gamelan Anyar (Baru) Gamelan Sasak Lombok Gamelan Sasak, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas suku sasak di Lombok. Gamelan sasak mendapat pengaruh dari Bali. sehingga bunyi yang dihasilkan sangat mirip dengan gamelan Bali. Gamelan Madura Gamelan Saronoin, untuk mengiringi kesenian khas Madura. Gamelan Saronin mendapat pengaruh yang kuat dari Gamelan Reyog Ponorogo, meski begitu nada bunyi yang dihasilkan memiliki ciri khas Madura. Gamelan Kutai Gamelan Kutai, Untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Keraton Kutai Kartanegara yang mendapatkan pengaruh Jawa era Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Demak Gamelan Banjar Gamelan Banjar, Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banjar yang mendapatkan pengaruh Jawa era Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Demak. Gamelan Palembang Gamelan Palembang, Kerajaan Palembang dibangun oleh para bangsawan dari Demak. Seiring dengan itu budaya jawa masuk ke keraton Palembang termasuk gamelan. Gamelan ini biasa digunakan untuk mengiringi wayang kulit dan berbagai kesenian khas Palembang. Gamelan Melayu Gamelan Melayu Riau Gamelan Melayu Semenanjung (Malaysia), Gamelan Melayu baru ada pada zaman kolonial. Secara fisik memiliki bentuk yang sama persis dengan Gamelan Jawa. Yang membedakan ialah lagu-lagunya dibikin oleh orang Melayu. Gamelan ini digunakan untuk mengiringi Joget Gamelan. Jenis gamelan umumnya dikelompokkan berdasarkan geografis, dengan pembagian utama antara gaya yang disukai oleh orang Bali, Jawa, dan Sunda. Orang Madura juga memiliki gaya gamelan sendiri, meskipun tidak lagi digunakan. Gamelan Sunda mempunyai dinamika degung, yang menggunakan subset instrumen gamelan dengan laras pelog tertentu. Gamelan Bali sering dikaitkan dengan keahlian dan perubahan tempo yang cepat dan dinamika gong kebyar. Gamelan Sasak memiliki kemiripan dengan Gamelan Bali, dengan sedikit ragam yang berbeda. Gamelan Jawa, sebagian besar didominasi oleh kraton-kraton di Jawa, sesuai dengan gayanya masing-masing, dikenal dengan kualitas meditasi yang lebih pelan atau bertempo lambat dan bersifat transendental atau mersudi yang meiliki makna berusaha mencapai sesuatu dengan kesabaran. Referensi Pranala luar Situs tentang gamelan di NIU Gamelan Jogja, Lantunan Harmony Alam Semesta 12 Nama Alat Musik Gamelan, Cara Memainkan, dan Keterangannya American Gamelan Institute Gendhing Jawa Gamelan, Orkestra khas Jawa Gamelan - UNESCO: Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity - 2021 Musik tradisional Budaya Indonesia Budaya Jawa Kesenian Jawa Alat musik Alat musik perkusi Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia Warisan budaya takbenda Indonesia
2,008
3286
https://id.wikipedia.org/wiki/Slendro
Slendro
Sléndro adalah penyeteman pentatonik yang digunakan untuk gamelan Jawa yang membagi oktaf menjadi lima interval yang kira-kira sama. Menurut mitologi Jawa, gamelan Slendro lebih tua usianya daripada gamelan Pelog. Sléndro memiliki 5 (lima) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 (C- D E+ G A) dengan interval yang sama atau kalaupun berbeda perbedaan intervalnya sangat kecil. Pelog memiliki 7 (tujuh) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 (C+ D E- F# G# A B) dengan perbedaan interval yang besar. Oleh karena itu skala musik ini mempunyai interval sempurna keempat yang lebih sempit, sekitar 480 sen, berbeda dengan interval pelog yang lebih lebar. Tangga nada slendro biasa disebut dengan Asal mula skala slendro tidak jelas. Akan tetapi istilah slendro berasal dari nama Sailendra, wangsa penguasa Kerajaan Medang dan Sriwijaya. Skala Slendro diduga dibawa ke Sriwijaya oleh pendeta Buddha Mahayana dari Gandhara di India, melalui Nalanda dan Sriwijaya, dari sana berkembang ke Jawa dan Bali. Referensi Gamelan Musik di Indonesia
164
3287
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelog
Pelog
Pèlog adalah jenis tangga nada dalam karawitan Jawa, Sunda, dan Bali yang memberi kesan tenang dan luhur (tiap oktaf terdiri atas lima, enam, atau tujuh nada yang jaraknya tidak sama). Tangga nada pelog dibentuk dengan cara merangkaikan interval sempurna keempat dengan interval yang cukup lebar, sekitar 515 sampai 535 sen. Interval ini berada pada jarak yang ekstrem yang dapat didengar sebagai interval keempat. Laras pelog yang lengkap memiliki tujuh nada yang berbeda (suatu rangkaian dari enam interval keempat), tetapi biasanya suatu komposisi akan ditulis dalam lima nada. Dalam pengajaran tradisional, ketujuh nada dalam skala pelog disebut bem, gulu, dada, papat, lima, nem, dan barang. Nada dalam skala dengan dua interval yang berbeda, dilambangkan dengan L dan S, adalah: gulu-S-dada-L-pelog-S-lima-S-nem-S-barang-L-bem-S-gulu. Dalam hal ini, S adalah sekitar 110-150 sen dan L adalah sekitar 250-300 sen. Kalau disetarakan dengan tangga nada diatonis, susunan tangga nada pelog kurang lebih sama dengan susunan tangga nada mayor (do, re, mi, fa, so, la, si, do). Hanya yang dominan digunakan di daerah yaitu 5 nada (do, mi, fa, sol, si, do) sedangkan yang duanya (re, dan la) menjadi nada sisipan. Nada sisipan bukannya tidak digunakan tetapi jarang hanya untuk lagu-lagu tertentu saja yang ada unsur sisipannya. Sejarah Pelog (dari ) adalah penyetelan heptatonik yang digunakan untuk gamelan Jawa yang terdiri dari interval yang tidak sama yang darinya berbagai tangga nada pentatonik diambil. Referensi Gamelan Musik di Indonesia
230
3306
https://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi
Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi jarak jauh dari suatu tempat ke tempat lain. Informasi tersebut bisa berupa tulisan, suara, gambar, ataupun objek lainnya. Secara garis besar, teknologi telekomunikasi mulai pertama kali berkembang pada awal abad ke-19, melalui perangkat elektronik (masih menggunakan listrik statis pada saat itu) yang bernama telegraf. Seiring perkembangannya, teknologi telekomunikasi kemudian berkembang dalam beragam macam variasi bentuknya sesuai kegunaan dan mekanisme kerjanya seperti telepon, televisi, radio dan Teknologi informasi serta banyak lagi lainnya. Sejarah Telekomunikasi telah memainkan peran penting dalam interaksi sosial masyarakat dunia. Namun demikian, perangkat seperti sistem telepon pada awalnya diiklankan dengan penekanan pada dimensi praktis perangkat (seperti kemampuan untuk melakukan bisnis atau memesan layanan rumah) yang bertentangan dengan dimensi sosial. Baru pada akhir 1920-an dan 1930-an dimensi sosial perangkat menjadi tema utama dalam iklan telepon. Promosi baru mulai menarik emosi konsumen, menekankan pentingnya percakapan sosial dan tetap terhubung dengan keluarga dan teman. Sejak itu peran telekomunikasi dalam hubungan sosial menjadi semakin penting. Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas situs jejaring sosial telah meningkat secara dramatis. Situs-situs ini memungkinkan pengguna untuk saling berkomunikasi serta mengirimkan foto, acara, dan profil untuk dilihat orang lain. Dengan ini, dapat memainkan peran penting terutama dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh Budaya Dalam hal budaya, telekomunikasi telah meningkatkan kemampuan publik untuk mengakses musik dan film. Dengan televisi, orang dapat menonton film yang belum pernah mereka tonton sebelumnya di rumah mereka sendiri tanpa harus pergi ke toko video atau bioskop. Dengan radio dan internet, orang dapat mendengarkan musik yang belum pernah mereka dengar sebelumnya tanpa harus pergi ke toko musik. Trivia Hari telekomunikasi sedunia diselenggarakan pada tanggal 17 Mei. Penetapan tanggal ini mengacu pada pendirian lembaga Persatuan Telekomunikasi Internasional pada tahun 1985, setelah diajukan dalam syang berada di bawah naungan Majelis Umum PBB. Daftar Referensi Lihat pula Daftar Produk Telekomunikasi di Indonesia
300
3318
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepala%20kantor%20wilayah
Kepala kantor wilayah
Kepala kantor wilayah (disingkat kakanwil) adalah pemimpin kantor wilayah. Seorang kakanwil fungsinya adalah pengganti Menteri sebuah kementerian di sebuah provinsi. Kakanwil bertanggung jawab kepada kantor pusat kementerian bukan ke kantor gubernur. Namun begitu, sebagai perwakilan menteri di provinsi, seorang kakanwil berkoordinasi erat dengan gubernur setempat. Pemerintahan daerah di Indonesia
49
3319
https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor%20wilayah
Kantor wilayah
Kantor wilayah (disingkat kanwil) merupakan pelaksana tugas pokok departemen Indonesia yang berkedudukan di ibu kota provinsi. Kantor wilayah dipimpin oleh seorang kepala kantor wilayah (kakanwil). Pemerintahan daerah di Indonesia Kantor
30
3325
https://id.wikipedia.org/wiki/Sinonim
Sinonim
Sinonim atau muradif (umum juga disebut persamaan kata) (serapan dari ) adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu kata dengan kata lainnya. Relasi sinonim ini bersifat dua arah. Maksudnya, jika suatu kata saling bersinonim maka dapat dipastikan kata tersebut memiliki kesamaan makna. Kalau satu satuan ujaran A bersinonim dengan satuan ujaran B, tentu satuan ujaran B itu bersinonim dengan satuan ujaran A. Secara konkret, kalau kata jelek bersinonim dengan kata buruk, dengan demikian, kata buruk juga bersinonim dengan kata jelek. Contoh lain, kata benar bersinonim dengan kata betul, dan kata betul juga bersinonim dengan benar. Hubungan sinonimi ditandai oleh kemampuan dua leksem yang bisa saling menggantikan sebagai pengisi gatra di dalam kalimat tanpa mengubah makna. Sinonim yang tidak mengubah makna itu disebut sinonim mutlak (absolute synonym). Namun, sinonim mutlak jarang sekali ditemukan dalam bahasa karena setiap kata memiliki makna tersendiri. Jika suatu kata yang bersinonim tidak mempunyai makna yang persis sama, kesamaannya terletak pada kandungan informasi yang disajikan. Sinonim secara sederhana juga disebut sebagai persamaan makna atau padanan kata. Dalam menggunakan kata bersinonim dalam sebuah karangan hendaknya memilih kata yang tepat dan sesuai dengan konteks kalimat. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Jenis Sinomim terbagi atas dua jenis, yaitu sinonim umum dan sinonim konteks. Sinonim umum adalah sinonim yang memiliki makna yang hampir sama, tetapi tidak dapat saling digunakan pada konteks yang sama. Sedangkan sinonim konteks adalah dua kata yang memiliki makna yang hampir sama dan dapat saling dipertukarkan pada konteks yang sama tanpa mengubah makna pada konteks tersebut. Sinonim konteks dibagi tiga yaitu sinonim semirip, sinonim mutlak dan sinonim selingkung. Sinonim semirip adalah kata yang bisa saling bertukar posisi/tempat dalam sebuah konteks kebahasaan tertentu. Pertukaran ini dilakukan tanpa mengubah makna dalam sebuah lesikal dan struktural. Terutama dalam rangkaian kalimat, kata, klausa, frasa terhadap kalimat yang dibuat. Contoh: lahiriah = jasmaniah, melatis = menerobos. Sinonim mutlak adalah kata yang bisa saling bertukar posisi atau tempat dalam sebuah konteks kebahasaan apapun, tanpa mengubah lesikal dan struktural. Terutama dalam rangkaian kalimat, kata, klausa, frasa terhadap kalimat yang dibuat. Contoh: laris = laku, efektif = mangkus. Sinonim selingkung adalah kata yang bisa saling bertukar posisi atau tempat dalam sebuah konteks kebahasaan tertentu, tanpa mengubah lesikal dan struktural. Contoh: lemah = lemas. Contoh Berikut ini beberapa kata yang masih bersinonim dengan kata lain: Bertemu = Berjumpa Hewan = Binatang Buruk = Jelek Bohong = Dusta Paras = Wajah Matahari = Mentari Senang = Bahagia Sukar = Sulit Laris = Laku Pintar = Pandai Referensi Bahasa Indonesia
415
3326
https://id.wikipedia.org/wiki/Oposisi%20%28semantik%29
Oposisi (semantik)
Antonim atau lawan kata adalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lainnya. Lebih sederhana, antonim adalah suatu kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh Antonim Berikut ini contoh kata-kata yang berantonim: Atas ≠ Bawah Besar ≠ Kecil Jauh ≠ Dekat Mahal ≠ Murah Baru ≠ Lama Bahagia ≠ Sedih Kuat ≠ Lemah Baik ≠ Buruk Terang ≠ Gelap Asli ≠ Palsu Mudah ≠ Susah Sehat ≠ Sakit Jenis antonim Hubungan antara dua satuan ujaran yang berantonim bersifat dua arah. Jika kata kaya berantonim dengan kata miskin, maka kata miskin juga berantonim dengan kata kaya. Dilihat dari sifat hubungannya, antonim dibedakan menjadi beberapa jenis. Antonim Taksonomis Antonim taksonomis berarti pertentangan makna yang bersifat mutlak. Misalnya, kata hidup dan mati''' Ada batasan yang jelas dan tegas antara kata hidup dan mati. Sesuatu yang hidup tentu belum mati, dan sesuatu yang mati pasti tidak hidup. Antonim Kekutuban Dalam antonim kekutuban, tidak selalu terdapat pertentangan yang mutlak. Antonim ini bersifat relatif atau bergadrasi. Hal ini dikarenakan karena batasan makna kata satu dan lainnya tidak dapat ditentukan dengan jelas dan tegas. Misal, kata besar dan kecil. Kambing akan menjadi sesuatu kecil ketika diperbandingkan dengan kuda dan akan menjadi sesuatu yang besar ketika diperbandingkan dengan kucing. Selanjutnya, kucing akan menjadi sesuatu yang besar ketika diperbandingkan dengan tikus dan akan menjadi sesuatu yang kecil ketika diperbandingkan dengan anjing. Jadi, tidak ada batasan yang jelas untuk kata besar dan kecil''. Antonim Berbalikan atau Bernasabah Antonim Relasional Antonim relasional bermakna hubungan pertentangan yang bersifat relasi. Artinya, kata yang satu muncul akibat kata lainnya. Misal, suami x istri; jual x beli. Antonim Hierarkial Anotonim hierarkial muncul dari pertentangan makna antara kata yang berada dalam satu garis jenjang atau hierarki. Misal, gram x kilogram; tamtama x bintara. Antonim Majemuk Di dalam bahasa Indonesia, mungkin ada satu ujaran yang memilki pasangan antonim lebih dari satu. Misal, kata berdiri. kata berdiri dapat berantonim dengan kata duduk, tidur, tiarap, dan jongkok. Hal semacam ini dinamakan antonim majemuk Rujukan Bahasa Indonesia
346
3336
https://id.wikipedia.org/wiki/Faktor%20persekutuan%20terbesar
Faktor persekutuan terbesar
Dalam matematika, khususnya teori bilangan, faktor persekutuan terbesar atau dikenal juga sebagai persekutuan bilangan terbesar (dilambangkan atau dalam bahasa Indonesia, dan dalam bahasa Inggris, abreviasi dari kata greatest common divisor) terhadap bilangan adalah bilangan bulat terbesar yang membagi setiap bilangan bulat. Sebagai contoh, diberikan bilangan bulat dan . Maka, . Mengenai cara-cara dan metode akan dijelaskan di bawah. Gagasan faktor persekutuan terbesar dapat diperluas melalui polinomial, lihat faktor persekutuan terbesar polinomial atau persekutuan bilangan terbesar polinomial untuk melihat lebih lanjut. Notasi Untuk dan bilangan bulat sembarang, notasi faktor persekutuan terbesar dinotasikan sebagai atau . Dalam versi bahasa Inggris, dinotasikan sebagai atau . Ada beberapa penulisan notasi faktor persekutuan terbesar, yaitu atau . Definisi Misalkan dan adalah dua bilangan bulat yang diberikan. Misalkan membagi dan dan bilangan asli terbesar, maka faktor persekutuan terbesar terhadap bilangan bulat dan adalah Lebih umumnya lagi, untuk sebarang bilangan bulat dan bilangan asli terbesar yang membagi , maka faktor persekutuan terbesarnya adalah Sifat Berikut adalah sifat-sifat faktor persekutuan terbesar, antara lain: Untuk sebarang bilangan bulat positif , bila membagi dan , maka . Untuk sebarang bilangan bulat positif , jika dan hanya jika . Untuk sebarang bilangan bulat positif , . , sifat ini sangat penting dalam kalkulasi algoritme Euklides Contoh Terdapat cara sederhana mengenai pencarian suatu faktor persekutuan terbesar terhadap dua bilangan. Sebagai contoh, kita ambil contoh bilangan bulat di atas sebelumnya, yakni dan . Untuk mengetahui mengapa , kita perhatikan faktor-faktor dari kedua bilangan di bawah ini. Faktor dari adalah Faktor dari adalah Karena faktor persekutuan terbesar dua bilangan adalah bilangan bulat terbesar yang membagi setiap bilangan bulat, maka kita simpulkan . Terdapat cara lain untuk mengerjakan ini. Pohon faktor Sebagai contoh, tinjau kedua bilangan di atas. Kita buatkan pohon faktor dari masing-masing bilangan: 12 20 /\ /\ 3 4 2 10 /\ /\ 2 2 2 5 Kita memperoleh dan , maka, , di mana hasilnya adalah . Visualisasi geometri Ada cara lain untuk mengetahui faktor persekutuan terbesar, yaitu melalui visualisasi geometri. Sebagai contoh, pada gambar di samping kanan, kita memperoleh ubin dengan ukuran 24 kali 60. Ubin tersebut kita bagi lagi menjadi 1 kali 1, 2 kali 2, 3 kali 3, 4 kali 4, 6 kali 6, dan terbesarnya adalah 12 kali 12. Jadi, 12 merupakan faktor persekutuan terbesar dari 24 dan 60, karena dan . Koprima Dua buah bilangan dikatakan koprima, atau relatif prima, atau saling prima jika dan hanya jika faktor persekutuan terbesar dari kedua bilangan tersebut bernilai 1. Penerapan Menyederhanakan pecahan Salah satu penerapan terhadap faktor persekutuan terbesar adalah menyederhanakan pecahan. Sebagai contoh, tinjau pecahan . Kita dapat sederhanakan pecahan ini dengan menggunakan faktor persekutuan terbesar. Faktor persekutuan terbesar dari dan adalah . Kita tuliskan sebagai . Kelipatan persekutuan terkecil Selain digunakan untuk menyederhanakan sebuah pecahan, faktor persekutuan terbesar juga dapat diterapkan dalam kelipatan persekutuan terkecil, di mana hubungan keduanya berkaitan dengan rumus berikut. Algoritme Euklidean Cara lain untuk mencari FPB adalah dengan menggunakan algoritme Euklidean. Misalkan a dan b adalah 2 bilangan bulat yang tidak sama, maka algoritme Euklidean adalah sebagai berikut: a1 = maximum(a,b)-minimum(a,b) b1 = minimum(a,b) a2 = maximum(a1,b1)-minimum(a1,b1) b2 = minimum(a1,b1) . . . ai = maximum(ai-1,bi-1)-minimum(ai-1,bi-1) bi = minimum(ai-1,bi-1) Algoritme tersebut berhenti hingga diperoleh ai = bi. FPB dari a dan b adalah ai = bi. Algoritme ini dapat lebih jauh disederhanakan lagi dengan pembagian Euklidean, yang dideskripsikan sebagai berikut: dengan adalah operasi modulus. Pencarian algoritme Euklid dengan pembagian memerlukan sekitar pembagian. Lihat pula Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) Rujukan Matematika
576
3341
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni%20tradisional
Seni tradisional
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Karena sifatnya yang lekat dengan hidup masyarakat, seni tradisional harus bersifat aktual. Untuk menjaga aktualisasi seni tradisional langkah-langkah preservasi perlu dilakukan agar seni tradisional tidak hilang . Seni tradisional di Indonesia Seni tradisional di Sumatra Seni Tradisional Aceh Seni Tradisional Gayo Seni Tradisional Melayu Seni Tradisional Melayu - Sumatra Timur Seni Tradisional Melayu - Riau Seni Tradisional Melayu - Jambi Seni Tradisional Karo Seni Tradisional Batak Seni Tradisional Batak - Simalungun Seni Tradisional Batak - Tapanuli Utara Seni Tradisional Batak - Tapanuli Selatan Seni Tradisional Minangkabau Seni Tradisional Mentawai Seni Tradisional Anak Kubu Seni Tradisional Bengkulu Seni Tradisional Palembang Seni Tradisional Bangka-Belitung Seni Tradisional Lampung Seni tradisional di Jawa Seni Tradisional Banten Seni Tradisional Betawi Seni Tradisional Sunda Seni Tradisional Banyumasan Seni Tradisional Jawa Seni Tradisional Madura Seni Tradisional Osing Seni tradisional di Kalimantan Seni Tradisional Melayu - Kalimantan Seni Tradisional Banjar Seni Tradisional Dayak Seni Tradisional Tidung Seni tradisional di Sulawesi Seni Tradisional Bugis Seni Tradisional Buton Seni Tradisional Gorontalo Seni Tradisional Minahasa Seni Tradisional Toraja Seni Tradisional Kulawi Seni tradisional di Nusa Tenggara Seni Tradisional Bali Seni Tradisional Sasak Seni Tradisional Bima Seni Tradisional Flores Seni Tradisional Sumba Seni Tradisional Timor Seni Tradisional di Maluku Seni Tradisional Ambon Seni Tradisional Maluku Utara Seni Tradisional Kei dan Tanimbar Seni tradisional di Papua Seni Tradisional Asmat Jenis seni tradisional Alat tabuh Gamelan Gendang / Kendang Marwas Alat tiup Serunai Suling Selompret/Seronen Alat gesek Rebab Alat petik Sitar / Siter Drama & seni tari Bangsawan Ketoprak Lenong Ludruk Makyong Menora Wayang Olahraga & permainan Gasing Karapan Sapi Kateda Main Hadang Patok Lele Pencak Silat Perisaian Sepak Takraw Zawo-zawo Palak Babi
299
3342
https://id.wikipedia.org/wiki/Etimologi
Etimologi
Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata. Etimologi dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Singkatnya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata) dan λόγος (lógos, ilmu). Beberapa kata yang telah diambil dari bahasa lain, kemungkinan dalam bentuk yang telah diubah (kata asal disebut sebagai etimon). Melalui naskah tua dan perbandingan dengan bahasa lain, etimologis mencoba untuk merekonstruksi asal usul dari suatu kata - ketika mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa, dan bagaimana bentuk dan arti dari kata tersebut berubah. Etimologi juga mencoba untuk merekonstruksi informasi mengenai bahasa-bahasa yang sudah lama untuk memungkinkan mendapatkan informasi langsung mengenai bahasa tersebut (seperti tulisan) untuk diketahui. Dengan membandingkan kata-kata dalam bahasa yang saling bertautan, seseorang dapat mempelajari mengenai bahasa kuno yang merupakan “generasi yang lebih lama”. Dengan cara ini, akar bahasa yang telah diketahui yang dapat ditelusuri jauh ke belakang kepada asal usul keluarga bahasa Austronesia. Ide dasar dalam etimologi Kata-kata biasanya dimulai dengan bentuk yang lebih panjang dan kemungkinan juga lebih rumit, yang kemudian menjadi lebih sederhana atau lebih singkat. Misalnya, mesa (“kerbau”) dalam bahasa Jawa Krama berasal dari bahasa Sanskerta mahisa. Sebaliknya dengan butir di atas, kata-kata yang pendek dapat diperpanjang dengan penambahan imbuhan pada kata itu. Misalnya, kata, kedokteran berasal dari ke+dokter+an (dokter berasal dari bahasa Belanda). Kata-kata slang (yang tidak resmi) dapat diterima menjadi bahasa resmi. Kadang-kadang yang sebaliknya juga terjadi, kata-kata yang resmi menjadi slang. Kata-kata yang "kasar" atau "kotor" dapat menjadi eufemisme, dan bisa juga eufemisme menjadi "kasar". Kata-kata yang tabu mungkin dihindari dan kemudian lenyap, sering kali digantikan oleh eufemisme atau pengandaian kata. Kata-kata dapat dilebur menjadi lakuran, seperti misalnya polda, sebuah peleburan dari kata polisi dan daerah. Kata-kata dapat dimulai sebagai akronim, seperti SIM (“Surat Izin Mengemudi”). Bunyi dalam sesuatu perkataan bisa didisimilasikan. Misalnya, laporan berasal dari “rapport” (Bahasa Belanda), tetapi pertama bunyi r sudah diganti menjadi l untuk membedakan bunyi itu dari r nomor dua. Bunyi bisa ditambah kedalam satu perkataan, sesuai dengan morfologi Bahasa Indonesia: Maret (bahasa Belanda: “Maart”) atau dihilangkan (bius dari Bahasa Parsi “bihausi”). Bunyi asing bisa diindonesiakan, seperti petuah (Bahasa Arab: “fatwa”). Kata-kata dapat diciptakan dengan sengaja, seperti perkataan Anda. Kata-kata dapat pula diambil dari sebuah tempat tertentu (toponim, misalkan lombok yang berarti "cabai") atau dari nama orang tertentu (eponim, mis. urat Achilles). Etimologi bahasa Indonesia Sebagai sebuah bahasa, bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa Melayu, salah satu bagian Austronesia, walaupun kosakatanya pada masa kini mencakup kata-kata dari berbagai bahasa. Akar bahasa Melayu dan Austronesia dapat dilihat dalam kemiripan sebutan untuk angka dalam bahasa Indonesia dan misalnya Indonesia: dua = Tagalog dalawa, tiga = telu (Jawa dan Bali) = tilu (Sunda) tello' (Madura) = tatlo (Filipina), dan telingga = tainga (Filipina), sedangkan hidung dalam bahasa Filipina berarti ilong. Walaupun begitu, perubahan bahasa telah menguras banyak unsur gramatikal, seperti sistem morfologi: dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Filipina (Tagalog) masih ada infiks sedangkan dalam bahasa Indonesia sudah disederhanakan. Beberapa unsur khusus dalam kosakata, banyak dipinjam dari bahasa-bahasa Sanskerta, Belanda, Arab, dan Spanyol. Misalnya, saya berasal dari bahasa Sanskerta, sedangkan awak masih memiliki akar Austronesia. Ketika Belanda menjajah Indonesia dari abad ke-17, bahasa Belanda ikut dibawa bersama mereka. Kelas penguasa berbicara dalam bahasa Belanda, sementara para petani menggunakan bahasa Melayu, bahasa Jawa atau bahasa daerah lain masa itu. Hal ini menyebabkan banyak kata yang berpasangan dalam bahasa Indonesia dan Belanda. Contohnya, polisi mirip dengan Bahasa Belanda politie; handuk dengan handdoek, yang memiliki arti "lap (doek) tangan (hand)". Sepeda berasal dari Belanda vélicopède (yang dipinjam Belanda dari Bahasa Prancis). Sesudah Belanda keluar dari Indonesia, banyak perkataan pinjaman Belanda sudah dilatinisasikan: misalnya, kwalitet (Bld. “kwaliteit”) sering diganti menjadi kualitas (Latin “qualitas”). Dalam bidang agama, ratusan kata berasal dari bahasa Arab. Sebelumnya, Bahasa Sanskerta sudah memasukkan banyak perkataan dalam bahasa Indonesia, terutamanya dalam bahasa Jawa. Contohnya: kusuma berarti “bunga”, wijaya berarti “yang menang”, kota berarti “benteng”, pahala berarti “buah”, "hasil" atau “pala”, maha berarti “besar” dan ratusan yang lain. Bahasa Indonesia terbukti mampu mengakomodasi kata-kata dari banyak bahasa: Arab, Belanda, Inggris, Latin, Prancis, Sanskerta, Spanyol, Tionghoa, Yunani dan lain lain. Etimologi populer Etimologi populer (atau etimologi rakyat) berarti "etimologi palsu" yang diciptakan oleh masyarakat karena etimologi tersebut diduga mungkin benar, walaupun ternyata keliru. Mudik menurut etimologi populer berasal dari lakuran dalam Bahasa Jawa "mulih dilik" yang bermakna "pulang sebentar". Namun lakuran itu pasti terbantah mentah-mentah, karena mudik itu berasal dari "me-udik" yang bermakna pergi ke udik (selatan atau lawan kata dari kota). Kata "bacot" yang berasal dari bahasa Betawi, Sunda dan Jawa berarti "mulut" atau "bualan", namun dalam etimologi rakyat disebut berasal dari akronim kalimat Bahasa Inggris“Bad Attitude Control of Tongue”. Perkataan telpon berasal dari telefoon/telephone (Belanda/Inggris). Menurut etimologi populer, perkataan itu kadang-kadang diduga berasal dari "tali pohon", tetapi itu tidak benar. Kata "okay" atau "OK" tidak diketahui sumber aslinya, sehingga muncul banyak etimologi populer Bahasa pemrograman Java dan JavaScript menurut etimologi populer berasal dari pulau atau aksara Jawa (Javanese script) walaupun sebenarnya berasal dari slang populer dalam bahasa Inggris java yang berarti kopi (yang berasal dari Jawa) Pedagang kaki lima. Ada pendapat yang menggunakan istilah PKL untuk pedagang yang menggunakan gerobak (jumlah "kaki"-nya lima: dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak), padahal istilah itu merujuk pada pedagang yang berjual di trotoar, yang panjangnya ditentukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda selebar lima kaki. Capcai menurut etimologi rakyat diartikan sebagai masakan berisi sepuluh jenis sayuran, karena di dalam dialek Hokkian kata cap juga berarti "sepuluh". Walaupun demikian, kata capcai dalam pengertian dan tulisan aslinya bermakna "aneka ragam sayur". Lihat pula Daftar etimologi Back-formation Kata kerabat Etimologi nama perusahaan Etimologi nama negara Awal kata komputer Etimologi palsu Folk etymology Etimologi nama keluarga False cognate False friend Etimologi nama yang diberikan Placename etymology Proto-language Semantic progression Suppletion Terminologi Referensi J. Gonda, Sanskrit in Indonesia, Nagpur 1952 Drs Mohamad Ngajenan, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia, 19923 Zuckermann, Ghil'ad. 2003. Language Contact and Lexical Enrichment in Israeli Hebrew. Palgrave Macmillan. 2003. ISBN 978-1403917232. Pranala luar Asal kata dan frasa Bibliography of etymological dictionaries Etymonline An online etymology dictionary Words origins
1,012
3346
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekal%20%28grup%20musik%29
Kekal (grup musik)
Kekal adalah band avant-garde metal dari Jakarta, Indonesia. Mereka didirikan pada 1995. Pada tahun 2003, mereka menerbitkan album 1000 Thoughts of Violence dan kemudian tur ke Eropa pada tahun 2004. Sejak 2009 Kekal sudah tidak memiliki anggota band aktif walaupun tetap meluncurkan album. Anggota Jeff Arwadi - gitar, vokal, programming, drums Azhar Levi Sianturi - bass, vokal Leo Setiawan - gitar Diskografi Beyond the Glimpse of Dreams - 1998 Embrace the Dead - 1999 The Painful Experience - 2001 1000 Thoughts of Violence - 2003 Acidity - 2005 The Habit of Fire - 2007 Audible Minority - 2008 "8" - 2010 Deeper Underground - 2018 Catatan: Album 1000 Thoughts of Violence, Acidity, dan Audible Minority direlease sebagai free download di situs resmi Kekal sejak tahun 2009.Album Deeper Underground telah dirilis pada tanggal 15 Mei 2018 melalui label Hitam Kelam Records secara terbatas. Pranala luar Official Website Official Kekal Myspace Kekal interview on Ultimate Metal Webzine Kekal Interview on Avantgarde-metal.com Kekal on Instagram
162
3352
https://id.wikipedia.org/wiki/Keling
Keling
Keling (dari bahasa Sanskerta: Kalingga) adalah sebuah daerah di India Selatan. Kata ini bisa pula merujuk kepada suatu suku bangsa Dravida atau Tamil yang berasal dari sana. Juga berdirinya Kerajaan Kalingga (Holing) yang dirajai Ratu Sima, pada abad ke 7 di Indonesia. Selain itu Keling juga merupakan nama wilayah yang sekarang menjadi desa Keling di Kediri. Sehingga menurut pendapat sejarawan, Keling bukan merujuk kepada wilayah di India melainkan wilayah bawahan Majapahit di pulau Jawa. (Veerbek ,1889:10) Pada masa modern ini di Indonesia istilah atau perkataan orang Keling yaitu sebutan untuk orang yang berkulit hitam biasanya ditujukan kepada orang India, sehingga sering kali dianggap sebuah kata ejekan rasis dan seyogianya dipergunakan dengan hati-hati, karena kata ini bernada ofensif terhadap masyarakat keturunan India di Indonesia dan Malaysia. Referensi Sentimen anti-Hindu Sentimen anti-India Sindiran terhadap SARA Budaya Indonesia Budaya Malaysia Rasisme di Asia Diaspora Tamil di Asia
144
3356
https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi
Transportasi
Transportasi atau pengangkutan () adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya serta memiliki tingkat kecelakaan yang relatif lebih rendah daripada transportasi darat dan air. Darat Sarana Angkutan jalan Kereta api Lainnya – Angkutan darat selain mobil, bus, ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa. sepeda bajaj bemo helicak delman sepeda motor listrik trem Kaki Manusia Gerobak Sapi atau Cikar atau pedati. Prasarana Jalan dan jembatan Rel Terminal Stasiun kereta api Halte ATCS Laut Sarana Kapal Feri Sampan Prasarana Pelabuhan Galangan kapal Udara Sarana Pesawat Helikopter Prasarana Bandar udara Lihat pula Aplikasi penyedia transportasi Otomotif Minyak pelumas Servis (otomotif) Kendaraan Sepeda motor Infrastruktur SAR Pranala luar Departemen Perhubungan (Dephub) Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Dephub Badan SAR Nasional Komisi Nasional Keselamatan Transpotasi (KNKT) Aktivitas manusia
234
3357
https://id.wikipedia.org/wiki/Kampung
Kampung
Kampung memiliki beberapa arti, antara lain: suatu daerah, di mana terdapat beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana. daerah tempat tinggal warga menengah ke bawah di daerah kota. sebagai pembagian administratif tingkat IV: nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan satuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/ mukim/ distrik/ banua (benua). Kampung sebagai sinonim dari istilah desa ini dipakai di Lampung (Kab. Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, dan Way Kanan), Papua, dan Kalimantan Timur (Berau dan Kutai Barat). Sebuah kampung dipimpin oleh seorang Kepala Kampung (Kamponghofd) sinonim dari kepala desa. sebagai pembagian administratif tingkat V: nama alternatif untuk dusun/banjar/padukuhan/rukun kampung (RK)/anak kampung, yang semua itu merupakan bagian dari sebuah desa/kelurahan. Kampung sebagai sinonim dari dusun ini dipakai di Jawa, Nusa Tenggara Barat, dan tempat-tempat tertentu. sebagai pembagian administratif tingkat V di Malaysia Istilah kampungan juga sering digunakan untuk merujuk kepada sikap-sikap terbelakang, tidak tahu tata-krama dan sebagainya. Ada kemungkinan kata kampung diambil dari bahasa Portugis; campo, tempat perkemahan. Nama-nama daerah di Kamboja sering disebut kompong yang merupakan sebuah distrik sering kali juga dipakai sebagai nama provinsinya. Istilah kampung dalam bahasa Aceh disebut gampong dan dalam bahasa Minang disebut kampuang. Istilah kampung biasanya disingkat dengan Kp (di Indonesia) atau Kg (di Malaysia). Referensi Pranala luar Berdasarkan KBBI Pembagian administratif
212
3363
https://id.wikipedia.org/wiki/Supermarket
Supermarket
Pasar swalayan atau pasaraya () adalah sebuah toko yang menjual segala macam kebutuhan sehari-hari. Kata supermarket, berasal dari bahasa Inggris yang secara harfiah berarti "pasar yang besar". Barang-barang yang dijual di supermarket biasanya merupakan barang kebutuhan sehari-hari. Seperti makanan, minuman, sayuran, buah-buahan, dan barang kebutuhan seperti tisu, popok, dan sebagainya. Jenis pasar swalayan Selain supermarket (pasar raya) dikenal pula minimarket (pasar rawit), midimarket (pasar ruas), dan hypermarket (pasar raksasa). Perbedaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah di format, ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya: Minimarket berukuran kecil (100m2 s/d 999m2) Supermarket berukuran sedang (1.000m2 s/d 4.999m2) Hypermarket berukuran besar (5.000m2 ke atas) Grosir berukuran besar (5.000m2 ke atas) Pasar swalayan atau toko serba ada dibagi dalam jenis: Minimarket Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan, perbedaannya di sini biasanya minimarket menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of sale untuk penjualannya, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, di mana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang. Sebuah minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah supermarket, di minimarket Circle K jam bukanya hingga 24 jam. Minimarket yang ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, FamilyMart, Circle K, dan banyak minimarket yang dikelola individu perorangan atau sering disebut sebagai minimarket mandiri. Saat ini sebagian besar minimarket di indonesia adalah minimarket berjejaring. Hal paling penting dalam usaha minimarket adalah pemilihan rak minimarket yang tepat. Midimarket Midimarket berukuran sedikit lebih besar dari minimarket, di sini sudah dijual daging dan buah-buahan. Buka bisa 24 jam atau hanya sampai jam 24 saja. Salah satu contoh midimarket adalah Alfamidi. Supermarket Untuk supermarket, semua barang ada; mulai dari kelontong, sepeda, TV dan kamera, mebel, baju, ikan dan daging, buah-buahan, minuman, pokoknya serba ada kebutuhan sehari-hari. Contohnya Bintang Supermarket (Bali), Griya (Jawa Barat), Ada Swalayan, Luwes (Jawa Tengah), Mirota (Yogyakarta), Macan Yaohan (Sumatera Utara), Foodmart, Super Indo, Tip Top Supermarket, Puncak Supermarket (Bangka Belitung) dan lain-lain. Supermarket lebih tinggi kastanya daripada midimarket. Hypermarket Di sini hypermarket adalah supermarket yang besar termasuk lahan parkirnya. Sebagai contoh Transmart, Hypermart, dan lain-lain. Grosir Di sini semua barang tersedia sehingga ada bongkar muat di dalam pusat grosir atau tempat kulakan. Contohnya Indogrosir, Makro (sekarang Lotte Grosir), dan lain-lain. Referensi Lihat pula Alfamart Indomaret Alfamidi Super Indo Pasar Pusat perbelanjaan
399
3367
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium
Kalsium
Kalsium atau zat kapur adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Ca dan nomor atom 20. Sebagai logam alkali tanah, kalsium merupakan logam reaktif yang membentuk lapisan oksida-nitrida gelap bila terpapar udara. Sifat fisik dan kimianya paling mirip dengan homolognya yang lebih berat, stronsium dan barium. Ia adalah unsur paling melimpah kelima di kerak Bumi, dan logam paling melimpah ketiga, setelah besi dan aluminium. Senyawa kalsium yang paling umum di Bumi adalah kalsium karbonat, ditemukan di batu kapur dan sisa-sisa fosil kehidupan laut awal,; gipsum, anhidrit, fluorit, dan apatit juga merupakan sumber kalsium. Nama kalsium berasal dari bahasa Latin calx "kapur", yang diperoleh dari memanaskan batu kapur. Beberapa senyawa kalsium telah diketahui orang dahulu, meskipun sifat kimianya tidak diketahui sampai abad ke-17. Kalsium murni diisolasi pada tahun 1808 melalui elektrolisis oksidanya oleh Humphry Davy, yang menamai unsur tersebut. Senyawa kalsium banyak digunakan di banyak industri: dalam makanan dan obat-obatan untuk suplementasi kalsium, dalam industri kertas sebagai pemutih, sebagai komponen dalam semen dan insulator listrik, dan dalam pembuatan sabun. Di sisi lain, logam kalsium dalam bentuk murni hanya memiliki sedikit aplikasi karena reaktivitasnya yang tinggi; tetap saja, dalam jumlah kecil ia sering digunakan sebagai komponen paduan dalam pembuatan baja, dan kadang-kadang, sebagai paduan kalsium-timbal, dalam pembuatan baterai otomotif. Kalsium adalah logam paling melimpah dan unsur paling melimpah kelima dalam tubuh manusia. Sebagai elektrolit, ion kalsium (Ca2+) memainkan peran penting dalam proses fisiologis dan biokimia organisme dan sel: dalam jalur transduksi sinyal di mana mereka bertindak sebagai pembawa pesan kedua; dalam pelepasan neurotransmiter dari sel saraf; dalam kontraksi semua jenis sel otot; sebagai kofaktor dalam banyak enzim; dan dalam pembuahan. Ion kalsium di luar sel penting untuk mempertahankan perbedaan potensial pada sintesis protein, pembentukan tulang, dan membran sel yang dapat dieksitasi. Karakteristik Klasifikasi Kalsium adalah logam keperakan (kadang-kadang digambarkan sebagai kuning pucat) yang sangat ulet yang sifatnya sangat mirip dengan unsur yang lebih berat dalam golongannya, stronsium, barium, dan radium. Sebuah atom kalsium memiliki dua puluh elektron, tersusun dalam konfigurasi elektron [Ar]4s2. Seperti unsur lain yang ditempatkan pada golongan 2 tabel periodik, kalsium memiliki dua elektron valensi di orbital s terluar, yang sangat mudah hilang dalam reaksi kimia untuk membentuk ion dipositif dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia, dalam kasus ini ialah argon. Oleh karena itu, kalsium hampir selalu divalen dalam senyawanya, yang biasanya bersifat ionik. Garam kalsium univalen hipotetis akan stabil sehubungan dengan unsur-unsurnya, tetapi tidak untuk disproporsionasi dengan garam divalen dan logam kalsium, karena entalpi pembentukan MX2 jauh lebih tinggi daripada entalpi pembentukan MX hipotetis. Hal ini terjadi karena energi kisi yang diberikan oleh kation Ca2+ yang bermuatan lebih tinggi jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kation Ca+ hipotetis. Kalsium, stronsium, barium, dan radium selalu dianggap sebagai logam alkali tanah; berilium dan magnesium yang lebih ringan, juga dalam golongan 2 tabel periodik, sering dimasukkan pula. Namun demikian, berilium dan magnesium berbeda secara signifikan dari anggota golongan 2 lainnya dalam perilaku fisik dan kimianya: mereka masing-masing berperilaku lebih seperti aluminium dan seng dan memiliki beberapa karakter logam yang lebih lemah dari logam pascatransisi, itulah sebabnya definisi tradisional dari istilah "logam alkali tanah" tidak memasukkan mereka berdua. Sifat fisik Logam kalsium melebur pada suhu 842 °C dan mendidih pada suhu 1494 °C; nilai-nilai ini lebih tinggi daripada magnesium dan stronsium, logam golongan 2 yang berdekatan dengannya. Ia mengkristal dalam susunan kubus berpusat-muka seperti stronsium; di atas suhu 450 °C, ia berubah menjadi susunan tetal-rapat heksagonal anisotropik seperti magnesium. Massa jenisnya sebesar 1,55 g/cm3 adalah yang terendah dalam golongannya. Kalsium lebih keras daripada timbal tetapi dapat dipotong dengan pisau dengan tenaga. Walaupun kalsium adalah konduktor listrik yang lebih buruk daripada tembaga atau alumunium berdasarkan volume, ia adalah konduktor yang lebih baik berdasarkan massa daripada keduanya karena massa jenisnya yang sangat rendah. Walaupun kalsium tidak layak sebagai konduktor untuk sebagian besar aplikasi terestrial karena bereaksi cepat dengan oksigen atmosfer, penggunaannya di ruang angkasa telah dipertimbangkan. Sifat kimia Kimia kalsium adalah logam alkali tanah berat yang tipikal. Misalnya, kalsium secara spontan bereaksi dengan air lebih cepat daripada magnesium dan kurang cepat daripada stronsium untuk menghasilkan kalsium hidroksida dan gas hidrogen. Ia juga bereaksi dengan oksigen dan nitrogen di udara untuk membentuk campuran kalsium oksida dan kalsium nitrida. Ketika terbelah halus, ia secara spontan terbakar di udara untuk menghasilkan nitrida. Dalam jumlah besar, kalsium kurang reaktif: ia dengan cepat membentuk lapisan hidrasi di udara lembap, tetapi di bawah kelembapan relatif 30% ia dapat disimpan tanpa batas waktu pada suhu kamar. Selain oksida sederhana CaO, peroksida CaO2 dapat dibuat dengan oksidasi langsung logam kalsium di bawah tekanan oksigen yang tinggi, dan ada beberapa bukti untuk superoksida kuning Ca(O2)2. Kalsium hidroksida, Ca(OH)2, adalah basa kuat, meski tidak sekuat hidroksida stronsium, barium, atau logam alkali. Keempat dihalida kalsium telah diketahui. Kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium sulfat (CaSO4) adalah mineral yang sangat melimpah. Seperti stronsium dan barium, serta logam alkali dan lantanida divalen europium dan iterbium, logam kalsium akan langsung larut dalam amonia cair dan menghasilkan larutan biru tua. Karena ukuran ion kalsium (Ca2+) yang besar, bilangan koordinasi yang tinggi adalah umum, hingga 24 pada beberapa senyawa antarlogam seperti CaZn13. Kalsium mudah dikomplekskan oleh kelat oksigen seperti EDTA dan polifosfat, yang berguna dalam kimia analitik dan menghilangkan ion kalsium dari air sadah. Dengan tidak adanya halangan sterik, kation golongan 2 yang lebih kecil cenderung membentuk kompleks yang lebih kuat, tetapi ketika makrosiklus polidentat besar terlibat, trennya terbalik. Meskipun kalsium berada dalam golongan yang sama dengan magnesium dan senyawa organomagnesium sangat umum digunakan di seluruh kimia, senyawa organokalsium tidak tersebar luas karena lebih sulit dibuat dan lebih reaktif, meskipun baru-baru ini diselidiki sebagai kemungkinan katalis. Senyawa organokalsium cenderung lebih mirip dengan senyawa organoiterbium karena kesamaan jari-jari ion antara Yb2+ (102 pm) dan Ca2+ (100 pm). Sebagian besar senyawa ini hanya dapat dibuat pada suhu rendah; ligan besar cenderung mendukung stabilitas. Sebagai contoh, kalsium disiklopentadienil, Ca(C5H5)2, harus dibuat dengan mereaksikan langsung logam kalsium dengan merkurosena atau siklopentadiena itu sendiri; menggantikan ligan C5H5 dengan ligan C5(CH3)5 yang lebih besar di sisi lain meningkatkan kelarutan, volatilitas, dan stabilitas kinetik senyawa tersebut. Isotop Kalsium alami adalah campuran dari lima isotop stabil (40Ca, 42Ca, 43Ca, 44Ca, dan 46Ca) dan satu isotop dengan waktu paruh yang sangat lama sehingga dapat dianggap stabil untuk semua tujuan praktis (48Ca, dengan waktu paruh sekitar 4,3 tahun). Kalsium adalah unsur pertama (paling ringan) yang memiliki enam isotop alami. Sejauh ini isotop kalsium yang paling umum di alam adalah 40Ca, yang merupakan 96,941% dari semua kalsium alami. Ia diproduksi dalam proses pembakaran silikon dari fusi partikel alfa dan merupakan nuklida stabil terberat dengan jumlah proton dan neutron yang sama; keterjadiannya juga perlahan-lahan ditambah dengan peluruhan 40K primordial. Penambahan partikel alfa lainnya akan menghasilkan 44Ti yang tak stabil, yang dengan cepat meluruh melalui dua tangkapan elektron berturut-turut menjadi 44Ca yang stabil; isotop ini membentuk 2,806% dari semua kalsium alami dan merupakan isotop paling umum kedua. Empat isotop alami lainnya, 42Ca, 43Ca, 46Ca, dan 48Ca, secara signifikan lebih jarang, masing-masing mengandung kurang dari 1% dari semua kalsium alami. Keempat isotop yang lebih ringan sebagian besar merupakan produk dari proses pembakaran oksigen dan pembakaran silikon, meninggalkan dua isotop yang lebih berat untuk diproduksi melalui proses tangkapan neutron. 46Ca sebagian besar diproduksi dalam proses s "panas", karena pembentukannya membutuhkan fluks neutron yang agak tinggi untuk memungkinkan 45Ca yang berumur pendek untuk menangkap neutron. 48Ca diproduksi oleh tangkapan elektron dalam proses r dalam supernova tipe Ia, di mana kelebihan neutron yang tinggi dan entropi yang cukup rendah memastikan kelangsungan hidupnya. 46Ca dan 48Ca adalah nuklida "stabil klasik" pertama dengan kelebihan masing-masing enam neutron atau delapan neutron. Meskipun sangat kaya akan neutron untuk unsur ringan seperti itu, 48Ca sangat stabil karena ia merupakan inti ajaib ganda, memiliki 20 proton dan 28 neutron yang tersusun dalam kulit tertutup. Peluruhan betanya menjadi 48Sc sangat terhambat karena ketidakcocokan besar spin nuklir: 48Ca memiliki spin nuklir nol, merupakan inti genap–genap, sedangkan 48Sc memiliki spin 6+, sehingga peluruhannya dilarang oleh kekekalan momentum sudut. Walaupun dua keadaan tereksitasi 48Sc juga tersedia untuk peluruhan, keduanya juga dilarang karena spinnya yang tinggi. Akibatnya, ketika 48Ca meluruh, ia melakukannya dengan peluruhan beta ganda menjadi 48Ti, menjadi nuklida paling ringan yang diketahui mengalami peluruhan beta ganda. Isotop berat 46Ca juga secara teoretis dapat mengalami peluruhan beta ganda menjadi 46Ti, tetapi hal ini belum pernah teramati. Isotop paling ringan dan paling umum 40Ca juga ajaib ganda dan dapat mengalami tangkapan elektron ganda menjadi 40Ar, tetapi hal ini juga belum pernah teramati. Kalsium adalah satu-satunya unsur yang memiliki dua isotop ajaib ganda primordial. Batas bawah eksperimental untuk waktu paruh 40Ca dan 46Ca masing-masing adalah 5,9 tahun dan 2,8 tahun. Terlepas dari 48Ca yang praktis stabil, radioisotop kalsium yang berumur paling panjang adalah 41Ca. Ia meluruh melalui tangkapan elektron menjadi 41K yang stabil dengan waktu paruh sekitar seratus ribu tahun. Keberadaannya di Tata Surya awal sebagai radionuklida punah telah disimpulkan dari ekses 41K: jejak dari 41Ca juga masih ada hingga sekarang, karena ia merupakan nuklida kosmogenik, yang terus direformasi melalui aktivasi neutron dari 40Ca alami. Banyak radioisotop kalsium lain yang diketahui, mulai dari 35Ca hingga 60Ca. Mereka semua berumur lebih pendek dari 41Ca, yang paling stabil di antara mereka adalah 45Ca (waktu paruh 163 hari) dan 47Ca (waktu paruh 4,54 hari). Isotop yang lebih ringan dari 42Ca biasanya mengalami peluruhan beta plus menjadi isotop kalium, dan yang lebih berat dari 44Ca biasanya mengalami peluruhan beta minus menjadi isotop skandium, meskipun di dekat garis tetesan nuklir, emisi proton dan emisi neutron mulai menjadi mode peluruhan yang signifikan pula. Seperti unsur lainnya, berbagai proses dapat mengubah kelimpahan relatif isotop kalsium. Studi terbaik dari proses ini adalah fraksionasi isotop kalsium yang bergantung pada massa yang menyertai pengendapan mineral kalsium seperti kalsit, aragonit, dan apatit dari larutan. Isotop yang lebih ringan lebih disukai dimasukkan ke dalam mineral ini, meninggalkan larutan di sekitarnya diperkaya dengan isotop yang lebih berat dengan besaran sekitar 0,025% per satuan massa atom (sma) pada suhu kamar. Perbedaan komposisi isotop kalsium yang bergantung massa secara konvensional dinyatakan dengan rasio dua isotop (biasanya 44Ca/40Ca) dalam sampel dibandingkan dengan rasio yang sama dalam bahan referensi standar. 44Ca/40Ca bervariasi sekitar 1% di antara bahan tanah biasa. Sejarah Senyawa kalsium telah dikenal selama ribuan tahun, meskipun susunan kimiawinya baru diketahui pada abad ke-17. Kapur sebagai bahan bangunan dan sebagai plester untuk patung telah digunakan sejak sekitar 7000 SM. Tanur kapur pertama berasal dari tahun 2500 SM dan ditemukan di Khafajah, Mesopotamia. Pada waktu yang hampir bersamaan, gipsum (CaSO4·2H2O) kering digunakan pada Piramida Agung Giza. Bahan ini nantinya akan digunakan untuk plester di makam Tutankhamun. Orang Romawi kuno menggunakan mortar kapur yang dibuat dengan memanaskan batu kapur (CaCO3). Nama "kalsium" sendiri berasal dari kata Latin calx yang berarti "kapur". Vitruvius mencatat bahwa kapur yang dihasilkan lebih ringan dari batu kapur asli, karena air mendidih. Pada tahun 1755, Joseph Black membuktikan bahwa hal ini disebabkan oleh hilangnya karbon dioksida, yang tidak dikenal sebagai gas oleh orang Romawi kuno. Pada tahun 1789, Antoine Lavoisier menduga bahwa kapur mungkin merupakan oksida dari unsur kimia dasar. Dalam tabel unsur-unsurnya, Lavoisier mendaftar lima "tanah yang dapat digarami", yaitu bijih yang dapat dibuat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan garam (salis = garam, dalam bahasa Latin): chaux (kalsium oksida), magnésie (magnesia, magnesium oksida), baryte (barium sulfat), alumine (alumina, aluminium oksida), dan silice (silika, silikon dioksida). Mengenai "unsur-unsur" ini, Lavoisier beralasan: Kalsium, bersama dengan kongenernya magnesium, stronsium, dan barium, pertama kali diisolasi oleh Humphry Davy pada tahun 1808. Mengikuti karya Jöns Jakob Berzelius dan Magnus Martin af Pontin pada elektrolisis, Davy mengisolasi kalsium dan magnesium dengan memasukkan campuran logam oksida masing-masing dengan raksa(II) oksida pada plat platina yang digunakan sebagai anoda, katodanya berupa kawat platina yang sebagian dicelupkan ke dalam raksa. Elektrolisis kemudian menghasilkan amalgam kalsium–raksa dan magnesium–raksa, dan penyulingan raksa menghasilkan logam kalsium. Namun, kalsium murni tidak dapat dibuat dalam jumlah besar dengan metode ini dan proses komersial yang dapat diterapkan untuk produksinya baru ditemukan lebih dari seabad kemudian. Keterjadian dan produksi Pada 3%, kalsium adalah unsur paling melimpah kelima di kerak Bumi, dan logam paling melimpah ketiga setelah aluminium dan besi. Ia juga merupakan unsur paling melimpah keempat di dataran tinggi Bulan. Endapan kalsium karbonat sedimen menyelimuti permukaan Bumi sebagai sisa-sisa fosil kehidupan laut masa lalu; mereka terjadi dalam dua bentuk, kalsit rombohedral (lebih umum) dan aragonit ortorombik (terbentuk di laut yang lebih beriklim). Mineral jenis pertama antara lain batu kapur, dolomit, marmer, dan kapur; endapan aragonit membentuk cekungan Bahama, Florida Keys, dan Laut Merah. Karang, cangkang hewan laut, dan mutiara sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat. Di antara mineral penting kalsium lainnya adalah gipsum (CaSO4·2H2O), anhidrit (CaSO4), fluorit (CaF2), dan apatit ([Ca5(PO4)3F]). Produsen utama kalsium adalah Tiongkok (sekitar 10.000 hingga 12.000 ton per tahun), Rusia (sekitar 6.000 hingga 8.000 ton per tahun), dan Amerika Serikat (sekitar 2.000 hingga 4.000 ton per tahun). Kanada dan Prancis juga di antara produsen yang lebih kecil. Pada tahun 2005, sekitar 24.000 ton kalsium diproduksi; sekitar setengah dari kalsium yang diekstraksi dunia digunakan oleh Amerika Serikat, dengan sekitar 80% dari keluaran digunakan setiap tahun. Di Rusia dan Tiongkok, metode elektrolisis Davy masih digunakan, tetapi diterapkan pada kalsium klorida cair. Karena kalsium kurang reaktif daripada stronsium atau barium, lapisan oksida–oksida-nitrida yang menghasilkan udara stabil dan permesinan bubut serta teknik metalurgi standar lainnya cocok untuk kalsium. Di Amerika Serikat dan Kanada, kalsium diproduksi dengan mereduksi kapur dengan aluminium pada suhu tinggi. Siklus geokimia Siklus kalsium menyediakan hubungan antara tektonik, iklim, dan siklus karbon. Dalam istilah yang paling sederhana, pengangkatan gunung akan mengekspos batuan yang mengandung kalsium seperti beberapa granit terhadap pelapukan kimiawi dan melepaskan Ca2+ ke dalam air permukaan. Ion-ion ini diangkut ke laut di mana mereka bereaksi dengan CO2 terlarut untuk membentuk batu kapur (), yang pada gilirannya mengendap di dasar laut di mana ia dimasukkan ke dalam batuan baru. CO2 terlarut, bersama dengan ion karbonat dan bikarbonat, disebut sebagai "karbon anorganik terlarut" (dissolved inorganic carbon, DIC). Reaksi sebenarnya lebih rumit dan melibatkan ion bikarbonat (HCO) yang terbentuk ketika CO2 bereaksi dengan air pada pH air laut: + 2 → (s) + + Pada pH air laut, sebagian besar CO2 segera diubah kembali menjadi . Reaksi tersebut menghasilkan transportasi bersih dalam satu molekul CO2 dari laut/atmosfer ke litosfer. Hasilnya adalah bahwa setiap ion Ca2+ yang dilepaskan oleh pelapukan kimia pada akhirnya menghilangkan satu molekul CO2 dari sistem permukaan (atmosfer, lautan, tanah, dan organisme hidup), menyimpannya dalam batuan karbonat yang kemungkinan besar akan bertahan selama ratusan juta tahun. Pelapukan kalsium dari batuan dengan demikian menghilangkan CO2 dari laut dan atmosfer, memberikan efek jangka panjang yang kuat pada iklim. Kegunaan Penggunaan terbesar logam kalsium adalah dalam pembuatan baja, karena afinitas kimianya yang kuat terhadap oksigen dan belerang. Oksida dan sulfidanya, setelah terbentuk, memberikan aluminat cair dan inklusi sulfida dalam baja yang mengapung; pada perawatan, inklusi ini menyebar ke seluruh baja dan menjadi kecil dan bulat, meningkatkan kemudahan penuangan, kebersihan dan sifat mekanik secara umum. Kalsium juga digunakan dalam baterai otomotif bebas perawatan, di mana penggunaan paduan kalsium–timbal 0,1% alih-alih paduan antimon–timbal yang biasa akan menyebabkan kehilangan air yang lebih rendah dan pengosongan diri yang lebih rendah. Karena risiko pemuaian dan retak, aluminium terkadang juga dimasukkan ke dalam paduan ini. Paduan timbal–kalsium ini juga digunakan dalam pengecoran, menggantikan paduan timbal–antimon. Kalsium juga digunakan untuk memperkuat paduan aluminium yang digunakan untuk bantalan, untuk mengontrol karbon grafit dalam besi tuang, dan untuk menghilangkan pengotor bismut dari timbal. Logam kalsium ditemukan di beberapa pembersih saluran, di mana ia berfungsi untuk menghasilkan panas dan kalsium hidroksida yang menyabunkan lemak dan mencairkan protein (misalnya, yang ada di rambut) yang menyumbat saluran air. Selain metalurgi, reaktivitas kalsium dieksploitasi untuk menghilangkan nitrogen dari gas argon dengan kemurnian tinggi dan sebagai penangkap oksigen dan nitrogen. Ia juga digunakan sebagai agen pereduksi dalam produksi kromium, zirkonium, torium, dan uranium. Ia juga dapat digunakan untuk menyimpan gas hidrogen, karena ia bereaksi dengan hidrogen untuk membentuk kalsium hidrida padat, dari mana hidrogen dapat dengan mudah diekstraksi kembali. Fraksionasi isotop kalsium selama pembentukan mineral telah menyebabkan beberapa aplikasi isotop kalsium. Secara khusus, pengamatan tahun 1997 oleh Skulan dan DePaolo bahwa mineral kalsium secara isotop lebih ringan daripada larutan dari mana mineral mengendap merupakan dasar aplikasi analog dalam kedokteran dan paleoseanografi. Pada hewan dengan kerangka yang termineralisasi dengan kalsium, komposisi isotop kalsium dari jaringan lunak mencerminkan tingkat relatif pembentukan dan disolusi mineral kerangka. Pada manusia, perubahan komposisi isotop kalsium dalam urin telah terbukti berhubungan dengan perubahan keseimbangan mineral tulang. Ketika laju pembentukan tulang melebihi laju resorpsi tulang, rasio 44Ca/40Ca dalam jaringan lunak meningkat dan sebaliknya. Karena hubungan ini, pengukuran isotop kalsium dalam urin atau darah mungkin berguna dalam deteksi dini penyakit tulang metabolik seperti osteoporosis. Sistem yang serupa terdapat di air laut, di mana 44Ca/40Ca cenderung meningkat ketika laju penghilangan Ca2+ oleh pengendapan mineral melebihi masukan kalsium baru ke laut. Pada tahun 1997, Skulan dan DePaolo mempresentasikan bukti pertama perubahan air laut 44Ca/40Ca selama waktu geologis, bersama dengan penjelasan teoretis tentang perubahan ini. Makalah yang lebih baru telah mengonfirmasi pengamatan ini, menunjukkan bahwa konsentrasi Ca2+ air laut tidaklah konstan, dan bahwa lautan tidak pernah dalam "keadaan stabil" sehubungan dengan masukan dan keluaran kalsium. Ini memiliki implikasi klimatologis yang penting, karena siklus kalsium laut terkait erat dengan siklus karbon. Banyak senyawa kalsium digunakan dalam makanan, sebagai obat-obatan, farmasi, dan lain-lain. Misalnya, kalsium dan fosforus ditambahkan dalam makanan melalui penambahan kalsium laktat, kalsium difosfat, dan trikalsium fosfat. Yang terakhir juga digunakan sebagai bahan pemoles pada pasta gigi dan antasid. Kalsium laktobionat adalah bubuk putih yang digunakan sebagai zat pensuspensi untuk obat-obatan. Dalam memanggang, kalsium fosfat digunakan sebagai bahan pengembang. Kalsium sulfit digunakan sebagai pemutih dalam pembuatan kertas dan sebagai disinfektan, kalsium silikat digunakan sebagai bahan penguat dalam karet, dan kalsium asetat adalah komponen rosin pengapuran dan digunakan untuk membuat sabun metalik dan resin sintetis. Kalsium masuk ke dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia. Sumber makanan Beberapa makanan kaya kalsium adalah produk susu, seperti yoghurt dan keju, sarden, salmon, produk kedelai, kubis keriting, dan sereal sarapan yang difortifikasi. Karena kekhawatiran akan efek samping merugikan jangka panjang, termasuk kalsifikasi arteri dan batu ginjal, Institut Kedokteran AS (IOM) dan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) menetapkan Batas Atas Asupan yang Dapat Ditoleransi (UL) untuk kombinasi diet dan suplemen kalsium. Dari IOM, orang berusia 9–18 tahun tidak boleh melebihi asupan gabungan 3 g/hari; untuk usia 19–50, tidak melebihi 2,5 g/hari; untuk usia 51 tahun ke atas, tidak melebihi 2 g/hari. EFSA menetapkan UL untuk semua orang dewasa sebesar 2,5 g/hari, tetapi memutuskan bahwa informasi untuk anak-anak dan remaja tidak cukup untuk menentukan UL. Susu dan produk susu Susu merupakan minuman yang terkenal akan kandungan kalsium yang tinggi dan dapat membantu memperkuat tulang dan gigi, begitu pula dengan produk berbahan dasar susu. Satu cangkir susu, 200 gram yoghurt, atau 200 ml susu kedelai yang diperkaya kalsium mengandung sekitar 300 mg kalsium. Adapun susu khusus yang diperkaya kalsium dapat memberikan jumlah kalsium yang lebih besar dalam volume susu yang lebih kecil yakni mulai dari 280 mg hingga 400 mg per 200 ml susu. Namun, kebanyakan masyarakat ras Afrika Amerika, Hispanik/Latin, dan Asia cenderung menderita intoleransi laktosa dibandingkan dengan orang keturunan Eropa. Gangguan ini disebabkan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa yang didapatkan dari susu maupun produk susu. Sehingga berbagai produk susu dipilih untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi penderita intoleransi laktosa. Pada 250 gram yoghurt, mengandung kalsium sebanyak 260 mg. Jumlah tersebut sudah dapat memenuhi sekitar 25% kebutuhan kalsium harian orang dewasa. Begitu pula dengan keju yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi, adapun yang paling tinggi kandungannya yakni keju parmesan. Dalam 30 gram keju parmesan, terdapat sekitar 330 mg kalsium yang memenuhi 33% asupan kalsium harian orang dewasa. Biji-bijian Biji-bijian merupakan sumber energi yang mengandung berbagai zat nutrisi kalsium yang tinggi, termasuk biji poppy, wijen, seledri, dan chia. Misalnya, 1 sendok makan (9 gram) biji poppy mengandung 127 mg kalsium atau 10% dari Nilai Harian, sementara biji wijen mengandung 7% kalsium yang direkomendasikan. Ikan Ikan sarden dan salmon kalengan merupakan makanan dengan kadar kalsium yang tinggi karena tulangnya yang bisa dimakan. Satu kaleng sarden seberat 3,75 ons (92 gram) mengandung 27% dari kebutuhan kalsium, sementara salmon kaleng memiliki 19% Sayuran hijau Bayam terkenal akan kandungan kalsium yang tinggi. Dalam 100 gram bayam mengandung 136 mg kalsium yakni 10% dari kebutuhan harian. Selain bayam, brokoli memiliki kandungan kalsium yang tinggi yakni 62 mg per cangkir. Pakcoy rebus juga merupakan salah satu sayuran hijau dengan kandungan kalsium 158 mg/cangkir. Kacang-kacangan Berbagai jenis kacang-kacangan memiliki kandungan kalsium yang tinggi, seperti hazelnut, pistacio, dan walnut. Hazelnut memiliki kandungan kalsium sebanyak 279 mg/cangkir, sementara pistacio sebanyak 132 mg/cangkir, dan walnut mengandung 115 mg/cangkir kalsium. Peran biologis dan patologis Kalsium merupakan mineral dalam tubuh dengan kebutuhan kandungan harian yang tidak terlalu banyak. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, kebutuhan kalsium orang dewasa dalam satu hari sebesar 1100 mg. Sementara, anak-anak memerlukan antara 1000–1200 mg kalsium per hari. Fungsi Kalsium merupakan unsur esensial yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Ion Ca2+ bertindak sebagai elektrolit dan sangat penting untuk kesehatan otot, peredaran darah, dan sistem pencernaan; sangat diperlukan untuk pembangunan tulang; dan mendukung sintesis dan fungsi sel darah. Misalnya, ia mengatur kontraksi otot, konduksi saraf, dan pembekuan darah. Akibatnya, kadar kalsium intra- dan ekstraseluler diatur secara ketat oleh tubuh. Kalsium dapat memainkan peran ini karena ion Ca2+ membentuk kompleks koordinasi yang stabil dengan banyak senyawa organik, terutama protein; ia juga membentuk senyawa dengan berbagai kelarutan, memungkinkan pembentukan kerangka. Pengikatan Ion kalsium dapat dikomplekskan oleh protein melalui pengikatan residu gugus karboksil asam glutamat atau asam aspartat; melalui interaksi dengan residu serina, tirosina, atau treonina terfosforilasi; atau dengan dikelat oleh residu asam amino terkarboksilasi-γ. Tripsin, sebuah enzim pencernaan, menggunakan metode pertama; osteokalsin, sebuah protein matriks tulang, menggunakan yang ketiga. Beberapa protein matriks tulang lainnya seperti osteopontin dan sialoprotein tulang menggunakan yang pertama dan yang kedua. Aktivasi enzim langsung dengan mengikat kalsium adalah umum; beberapa enzim lain diaktifkan oleh asosiasi nonkovalen dengan enzim pengikat kalsium langsung. Kalsium juga mengikat lapisan fosfolipid membran sel, penahan protein yang terkait dengan permukaan sel. Kelarutan Sebagai contoh kelarutan senyawa kalsium yang luas, monokalsium fosfat sangat larut dalam air, 85% kalsium ekstraseluler adalah sebagai dikalsium fosfat dengan kelarutan 2,0 mM dan hidroksiapatit tulang dalam matriks organik adalah trikalsium fosfat pada 100 μM. Nutrisi Kalsium adalah konstituen umum suplemen makanan multivitamin, tetapi komposisi kompleks kalsium dalam suplemen dapat mempengaruhi bioavailabilitasnya yang bervariasi menurut kelarutan garam yang terlibat: kalsium sitrat, malat, dan laktat sangat tersedia secara hayati, sedangkan oksalat lebih sedikit. Persiapan kalsium lainnya termasuk kalsium karbonat, kalsium sitrat malat, dan kalsium glukonat. Usus menyerap sekitar sepertiga kalsium yang dimakan sebagai ion bebas, dan kadar kalsium plasma kemudian diatur oleh ginjal. Regulasi hormonal pembentukan tulang dan kadar serum Hormon paratiroid dan vitamin D mendorong pembentukan tulang dengan memungkinkan dan meningkatkan pengendapan ion kalsium di sana, memungkinkan pergantian tulang yang cepat tanpa mempengaruhi massa tulang atau kandungan mineral. Ketika kadar kalsium plasma turun, reseptor permukaan sel diaktifkan dan sekresi hormon paratiroid terjadi; ia kemudian melanjutkan untuk merangsang masuknya kalsium ke dalam kumpulan plasma dengan mengambilnya dari sel-sel ginjal, usus, dan tulang yang ditargetkan, dengan aksi hormon paratiroid pembentuk tulang diantagonis oleh kalsitonin, yang sekresinya meningkat dengan meningkatnya kadar kalsium plasma. Kadar serum abnormal Kelebihan asupan kalsium dapat menyebabkan hiperkalsemia. Namun, karena kalsium diserap agak tidak efisien oleh usus, kalsium serum yang tinggi lebih mungkin disebabkan oleh sekresi hormon paratiroid (PTH) yang berlebihan atau mungkin karena asupan vitamin D yang berlebihan, yang keduanya memfasilitasi penyerapan kalsium. Semua kondisi ini menyebabkan kelebihan garam kalsium yang disimpan di jantung, pembuluh darah, atau ginjal. Gejalanya meliputi anoreksia, mual, muntah, kehilangan ingatan, kebingungan, pelemahan otot, buang air kecil meningkat, dehidrasi, dan penyakit tulang metabolik. Hiperkalsemia kronis biasanya menyebabkan kalsifikasi jaringan lunak dan konsekuensi seriusnya: misalnya, kalsifikasi dapat menyebabkan hilangnya elastisitas dinding pembuluh darah dan gangguan aliran darah laminar—dan kemudian menyebabkan ruptur plak dan trombosis. Sebaliknya, asupan kalsium atau vitamin D yang tidak memadai dapat menyebabkan hipokalsemia, sering juga disebabkan oleh sekresi hormon paratiroid yang tidak memadai atau reseptor PTH yang rusak dalam sel. Gejalanya meliputi rangsangan neuromuskuler, yang berpotensi menyebabkan tetani dan gangguan konduktivitas pada jaringan jantung. Penyakit tulang Karena kalsium diperlukan untuk perkembangan tulang, banyak penyakit tulang dapat ditelusuri ke matriks organik atau hidroksiapatit dalam struktur molekul atau organisasi tulang. Osteoporosis adalah berkurangnya kandungan mineral tulang per satuan volume, dan dapat diobati dengan suplementasi kalsium, vitamin D, dan bisfosfonat. Jumlah kalsium, vitamin D, atau fosfat yang tidak memadai dapat menyebabkan pelunakan tulang, yang disebut osteomalasia. Manfaat Lingkungan Senyawa kalsium karbonat akan mengikat partikel tanah dan mengubah sifat tanah, sehingga pori-pori tanah menjadi penuh yang dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan tanah. Kalsium menjadi bahan utama yang digunakan dalam teknik biosementasi. Kandungan kalsium dalam tanah juga berfungsi untuk mengoreksi sifat keasaman (pH) tanah, menetralisir kejenuhan zat-zat yang bersifat racun bagi tanah, meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyerapan zat-zat hara, menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro, memperbaiki porositas, struktur, serta aerasi tanah yang bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah, sehingga tanah menjadi gembur, dan sirkulasi udara dalam tanah menjadi lancar. Tanaman Kalsium dalam tanaman berperan dalam proses pertumbuhan, pembelahan, dan perpanjangan sel. Komponen ini dapat membantu menguatkan, mengatur daya tembus, dan serta merawat dinding sel. Selain itu, kalsium juga memiliki peran penting pada titik tumbuh akar. Apabila terjadi defisiensi Ca atau kekurangan kalsium, maka akan mengganggu proses pembentukan dan pertumbuhan akar sehingga berperngaruh terhadap terhambatnya penyerapan zat hara. Adapun berbagai gejala dapat timbul apabila terjadi defisit unsur kalsium, antara lain, melemahnya titik tumbuh dan terjadi perubahan bentuk daun menjadi keriting, mengecil, hingga rontok. Kalsium juga dapat menyebabkan tanaman tumbuh tinggi tetapi tidak kokoh hingga terhambatnya pembentukan bunga. Namun, kelebihan kalsium tidak berdampak banyak hanya mempengaruhi pH tanah. Hewan dan Manusia Peran utama kalsium dalam tubuh adalah untuk memberikan struktur dan kekuatan pada kerangka. Dalam struktur eksoskeleton awal dan pada cangkang, sifat kaku struktural umumnya karena adanya kalsium karbonat. Pada vertebrata seperti reptil, ikan, mamalia, dan manusia, struktur kerangka terutama disusun oleh kalsium fosfat yang disebut kristal hidroksiapatit. Jenis kalsium fosfat ini ditemukan pula dalam kolagen. Ion kalsium pada permukaan tulang berikatan dengan ion dalam cairan tubuh, sehingga memungkinkan pertukaran ion yang penting dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan tulang. Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot. Kalsium juga merupakan struktur yang banyak ditemui pada tulang, disebut juga sebagai bank kalsium. Hal ini berarti, apabila kalsium dalam darah menurun, maka tubuh akan mengambil cadangan dari tulang dengan bantuan beberapa hormon. Kalsium juga membantu mengatur kontraksi otot. Ketika saraf merangsang otot, tubuh akan melepaskan kalsium. Kalsium ini dapat membantu protein dalam otot melakukan kerja kontraksi. Sementara saat tubuh memompa kalsium keluar dari otot, otot akan kembali rileks. Selain itu, kalsium pun memainkan peran kunci dalam pembekuan darah. Proses pembekuan darah merupakan bagian yang kompleks dan memiliki berbagai langkah. Salah satu bagian prosesnya yakni melibatkan berbagai bahan kimia, termasuk kalsium. Berikut beberapa manfaat kalsium bagi manusia: Mengaktifkan saraf Melancarkan peredaran darah Melenturkan otot Menormalkan tekanan darah Menyeimbangkan tingkat keasaman darah Menjaga keseimbangan cairan tubuh Mencegah osteoporosis (keropos tulang) Mencegah penyakit jantung Menurunkan risiko kanker usus Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik Mengatasi keluhan saat haid dan menopause Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas) Setelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% per tahun. Dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan seterusnya mengalami masalah kekurangan kalsium. Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, kram, dan sebagainya. Sementara kekurangan kalsium jangka panjang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, osteopenia, osteoporosis, hipokalsemia, hingga peningkatan risiko patah tulang. Keamanan Kalsium logam Karena kalsium bereaksi secara eksotermik dengan air dan asam, logam kalsium yang bersentuhan dengan kelembapan tubuh menyebabkan iritasi korosif yang parah. Saat tertelan, logam kalsium memiliki efek yang sama pada mulut, kerongkongan, dan lambung, dan dapat berakibat fatal. Namun, paparan jangka panjang tidak diketahui memiliki efek samping yang berbeda. Referensi Bibliografi Pranala luar The Calcium Information Resource Unsur kimia Logam alkali tanah Faktor koagulasi Mineral makanan Suplemen makanan Reduktor Pemblokir saluran natrium Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia Unsur kimia dengan struktur kubus berpusat-muka
4,683
3373
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapur
Kapur
Kapur adalah material yang berasal dari batuan sedimen berwarna putih dan halus yang terutama tersusun dari mineral kalsium. Tiga senyawa utama yang mewujudkan kapur adalah kalsium karbonat (mendominasi gamping dan kapur tambang), kalsium oksida (penyusun utama kapur tohor), dan kalsium hidroksida (yang mendominasi kapur mati). Kapur yang ditemukan di alam juga dapat tercampur dengan mineral magnesium. Kapur yang demikian ini dinamakan dolomit. Dalam banyak kejadian, pembentukan kapur terjadi di laut, ketika organisme laut purba yang memiliki cangkang berkalsium mati dan sisa-sisa jasadnya (cangkang maupun kerangka luar (eksoskeleton) bertumpuk dan perlahan-lahan membentuk lapisan endapan. Setelah berjuta tahun, lapisan ini menjadi batuan melalui proses geologi. Kapur adalah bahan yang sangat bermanfaat dalam berbagai aktivitas manusia dan relatif murah. Pemanfaatan terbanyak adalah di bidang bangunan dan pertanian. Kapur menjadi bagian dari campuran semen karena memiliki sifat merekatkan dan mengubah penampilan. Sebagai salah satu kapur pertanian, kapur berguna dalam menyediakan unsur kalsium dan memperbaiki kemasaman tanah. Istilah "kapur" dalam bahasa Indonesia/Melayu awam sebenarnya dapat mengacu ke hal yang lebih luas; harap lihat bagian Penjelasan istilah. Pemanfaatan Pertanian Pemberian kapur (pengapuran) adalah salah satu tindakan perbaikan ()ameliorasi) tanah agar pH tanah meningkat. Tanah yang terlalu masam (pH rendah) tidak dapat menyediakan beberapa hara mineral penting bagi tanaman, seperti fosfor dan kalsium, dan sebaliknya meningkatkan kelarutan beberapa mineral yang dapat meracun (toksik) bagi tanaman. Pemberian kapur (liming), baik kapur kalsium maupun yang mengandung magnesium, dapat memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil. Jenis kapur yang diberikan tergantung dari tujuan pengapuran: kapur giling (kalsit super), kapur tohor atau kapur hidup (kalsit, quicklime), dolomit, kapur mati atau kapur tembok (slaked lime, Ca(OH)2), kapur liat atau marl, kapur bara (slag), dan cangkang kerang. Galeri Referensi Lihat pula Kapur barus Kars Padalarang Kimia Tanah
283
3374
https://id.wikipedia.org/wiki/Karier
Karier
Karier adalah (bahasa Belanda; carriere) adalah perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Karier merupakan istilah yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang. Karier biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang. Keberhasilan karier Keberhasilan karier adalah istilah yang sering digunakan dalam tulisan akademis dan populer tentang karier. Istilah ini mengacu pada tingkat dan cara bagaimana seorang individu dapat digambarkan sebagai sukses dalam kehidupan kerjanya sejauh ini. Dalam tahun 1950-an dan 1960-an, individu biasanya bekerja untuk satu atau dua perusahaan selama karier mereka dan kesuksesan ditentukan oleh organisasi dan diukur dengan promosi, kenaikan gaji, dan/atau status. Karier tradisional seperti itu dicontohkan oleh model tahap karier Donald Super. Model tahap karier linier Super menyarankan bahwa karier berlangsung dalam konteks struktur organisasi yang stabil. Individu menaiki hierarki organisasi mencari imbalan ekstrinsik yang lebih besar. Keberhasilan karier awal dapat menimbulkan kekecewaan di kemudian hari, terutama ketika harga diri seseorang terikat dalam karier atau prestasi mereka. Keberhasilan profesional cenderung datang lebih awal di beberapa bidang, seperti penelitian ilmiah, dan kemudian di bidang lain, seperti pengajaran. Penghasilan dapat dinyatakan dalam istilah absolut (misalnya jumlah yang diperoleh seseorang) atau dalam istilah relatif (misalnya jumlah yang diperoleh seseorang dibandingkan dengan gaji awal mereka). Penghasilan dan status adalah contoh kriteria keberhasilan yang objektif. Dalam hal ini, "objektif" berarti bahwa kriteria tersebut dapat diverifikasi secara faktual, dan bukan semata-mata masalah pendapat. Banyak pengamat berpendapat bahwa sekarang karier kurang dapat diprediksi dibanding sebelumnya, karena laju perubahan ekonomi dan teknologi yang cepat. Adanya kecenderungan ini berarti bahwa pengelolaan karier yang jelas lebih merupakan tanggung jawab individu daripada organisasi tempatnya bekerja, karena "pekerjaan seumur hidup" adalah sesuatu dari masa lalu. Keadaan demikian lebih menekankan pada kriteria subjektif dari kesuksesan karier. Kriteria tersebut antara lain berupa kepuasan kerja, kepuasan karier, keseimbangan kehidupan kerja, rasa pencapaian pribadi, dan pencapaian pekerjaan yang konsisten dengan nilai-nilai pribadi seseorang. Penilaian seseorang terhadap kesuksesan kariernya kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh perbandingan sosial, seperti seberapa baik kinerja anggota keluarga, teman, atau orang sezaman di sekolah atau perguruan tinggi. Jumlah dan jenis keberhasilan karier yang dicapai seseorang dipengaruhi oleh beberapa bentuk modal karier. Termasuk di dalamnya adalah modal sosial (tingkat dan kedalaman kontak pribadi yang dapat dimanfaatkan seseorang), modal manusia (kemampuan, pengalaman, dan kualifikasi yang dapat dibuktikan), modal ekonomi (uang dan sumber daya material lainnya yang memungkinkan akses ke sumber daya terkait karier), dan modal budaya (memiliki keterampilan, sikap, atau pengetahuan umum untuk berinteraksi secara efektif dalam konteks sosial tertentu). Bantuan karier Ada berbagai intervensi berbeda dalam pendidikan, konseling, dan manajemen sumber daya manusia yang dapat membantu individu untuk mengembangkan dan mengelola karier mereka. Bantuan karier biasanya ditawarkan ketika orang-orang sedang mengikuti pendidikan, ketika mereka mengalami transisi ke pasar tenaga kerja, ketika mereka mengubah karier, saat masa menganggur, dan selama transisi ke masa pensiun. Bantuan dapat ditawarkan oleh profesional karier, profesional lain, atau oleh non-profesional seperti keluarga dan teman. Bantuan karier profesional kadang-kadang disebut sebagai "bimbingan karier" seperti dalam definisi OECD tentang panduan karier: Namun penggunaan istilah "bimbingan karier" ini dapat membingungkan karena istilah ini juga biasa digunakan untuk menggambarkan aktivitas konselor karier. Pemberian bantuan karier Bantuan karier ditawarkan oleh berbagai mekanisme yang berbeda. Banyak bantuan karier bersifat informal dan diberikan melalui jaringan pribadi atau hubungan yang ada seperti manajemen atau pendidikan. Ada pasar untuk bantuan karier swasta namun sebagian besar bantuan karier yang ada sebagai kegiatan profesional disediakan oleh sektor publik. Jenis bantuan karier Jenis utama bantuan karier meliputi: Informasi karier menjelaskan informasi yang mendukung pilihan karier dan pembelajaran. Sub-set penting dari informasi karier adalah informasi pasar tenaga kerja, seperti gaji berbagai profesi, tingkat pekerjaan di berbagai profesi, program pelatihan yang tersedia, dan lowongan pekerjaan saat ini. Asesmen karier adalah tes yang diberikan dalam berbagai bentuk dan menggunakan metodologi kuantitatif dan kualitatif. Asesmen karier dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengartikulasikan dengan lebih baik minat, kepribadian, nilai, dan keterampilan unik mereka untuk menentukan seberapa baik mereka cocok dengan karier tertentu. Beberapa keterampilan yang dapat ditentukan oleh asesmen karier adalah minat, kepribadian, tema pekerjaan dari Holland, keterampilan khusus pekerjaan, keterampilan yang dapat ditransfer, nilai-nilai, dan sumber daya. Asesmen karier juga dapat memberikan jendela peluang potensial dengan membantu individu menemukan tugas, pengalaman, pendidikan, dan pelatihan yang diperlukan untuk karier yang ingin mereka kejar. Konselor karier, pembinaan bisnis, lembaga pendidikan, pusat pengembangan karier, dan penempatan sering melakukan asesmen karier untuk membantu individu memfokuskan pencarian mereka pada karier yang sesuai dengan keunikan profil pribadi mereka. Konseling karier menilai minat, kepribadian, nilai-nilai dan keterampilan orang, dan membantu mereka untuk mengeksplorasi pilihan karier serta jurusan di sekolah, perguruan tinggi, dan pendidikan profesional. Konseling karier memberikan bantuan profesional secara individual atau kelompok dalam menjalankan tugas-tugas eksplorasi dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan memilih jurusan/pekerjaan, transisi ke dunia kerja, atau pelatihan profesional lebih lanjut. Pendidikan karier menggambarkan suatu proses individu dalam belajar tentang diri mereka sendiri, karier mereka, dan dunia kerja. Ada tradisi yang kuat dari pendidikan karier di sekolah, namun pendidikan karier juga dapat terjadi dalam cakupan konteks lain yang lebih luas termasuk pendidikan lanjutan dan pendidikan tinggi serta tempat kerja. Salah satu kerangka kerja yang umum digunakan untuk pendidikan karier adalah DOTS yang merupakan singkatan dari belajar membuat keputusan (Decision), kesadaran peluang (Opportunity), belajar melalui transisi (Transition), dan kesadaran diri (Self). Seringkali, pendidikan tinggi dianggap terlalu sempit atau terlalu berbasis penelitian dan kurang membahas pemahaman materi yang lebih dalam untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk karier tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan penambahan satu tahun sekolah di luar sekolah menengah menciptakan kenaikan upah 17,8% per pekerja. Namun, tambahan tahun sekolah, di atas 9 atau 10 tahun, tidak banyak berpengaruh pada upah pekerja. Singkatnya, pendidikan yang lebih baik memberikan manfaat yang lebih besar. Pada tahun 2010, 90% dari Tenaga Kerja di Amerika Serikat memiliki ijazah sekolah menengah, 64% memiliki ijazah akademi, dan 34% memiliki setidaknya gelar sarjana. Masalah umum yang mungkin dihadapi orang ketika mencoba mengikuti pendidikan untuk karier adalah biaya. Karier disertai dengan pendidikan harus membayar cukup besar untuk dapat membayar sekolah. Manfaat persekolahan dapat sangat berbeda tergantung pada gelar (atau sertifikasi) yang diperoleh, program yang ditawarkan sekolah, dan peringkat sekolah. Terkadang, perguruan tinggi memberi siswa lebih banyak pendidikan hanya untuk mempersiapkan karier. Bukan hal yang aneh bagi perguruan tinggi untuk menyediakan jalur dan bantuan langsung ke dunia kerja yang mungkin diinginkan mahasiswa. Banyak bantuan karier disampaikan secara tatap muka, tetapi kini mulai terjadi peningkatan jumlah bantuan karier yang disampaikan secara online. Perkembangan karier Salah satu teori perkembangan karier yang terkenal adalah Tahapan Perkembangan Karier dari Donald E. Super. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan karier telah dimulai sejak lahir yang meliputi 5 tahapan sebagai berikut: Pertumbuhan, tahap ini dimulai sejak usia 0 hingga 14 tahun. Mereka belajar tentang konsep diri, mengenal berbagai profesi dan mengembangkan sikap sehingga bisa mengerti hal-hal yang disukai. Eksplorasi, pada usia 15-24 tahun memasuki tahapan eksplorasi. Tahapan ini dimulai saat SMA hingga mendapat pekerjaan pertama. Tahap eksplorasi akan dipenuhi dengan mencoba berbagai hal untuk mengetahui keinginan dan minat pribadi. Pemantapan, setelah melewati masa-masa pencarian, seseorang di usia 25 – 44 tahun sudah mulai yakin dan fokus pada satu pekerjaan. Selain itu, sudah mengetahui tujuan hidup dan arah hidup ke depan. Pemeliharaan, permasalahan yang sering muncul di usia 45-60 tahun adalah kesenjangan dengan anak muda. Hal ini sering terjadi di berbagai tempat kerja terkait perbedaan pandangan antar generasi. Penurunan, usia produktif kerja terhitung hingga usia 60 tahun, setelah itu akan pensiun dari pekerjaan. Sebelum memasuki pensiun, banyak perusahaan yang menyiapkan pelatihan persiapan pensiun. Bahkan, terdapat tempat kerja yang memiliki kebijakan untuk mengurangi beban kerja karyawan sebelum pensiun Referensi Pranala luar Complete Source of Medical Jobs and Healthcare Professions Media seputar karir Pembangunan Pembangunan peribadi Pekerjaan
1,274
3376
https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker
Kanker
Kanker juga selalu disebut sebagai Neoplasma ganas atau Tumor ganas () adalah tumor, sifat-sifatnya yang paling sering (berbeda dengan sifat-sifat Tumor jinak) membuatnya sangat mengancam jiwa organisme, yang memberi alasan untuk menyebutnya "ganas". Kanker terdiri dari sel ganas. Tumor epitel ganas disebut kanker di Rusia, Jerman dan negara-negara Baltik, di negara lain istilah ini dapat berarti berbagai bentuk neoplasma ganas (misalnya, menggabungkan chorionepithelioma, endothelioma, sarcoma dan lain-lain) . Neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya sel yang membelah tak terkendali, mampu invasi ke jaringan yang berdekatan dan metastasis ke organ yang jauh.Penyakit ini berhubungan dengan kelainan Proliferasi dan Diferensiasi Sel karena gangguan Genetika. Perkembangan obat dan metode pengobatan kanker merupakan masalah ilmiah yang penting dan masih belum terpecahkan. WHO memperkirakan bahwa kanker menyebabkan 9,6 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2018, dengan 30 hingga 60% kasus kanker dapat dicegah. Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi. Istilah "kanker" tidak mengacu pada satu penyakit, tetapi sekelompok penyakit yang ditandai dengan proliferasi sel yang tidak terkendali. Tidak seperti sel normal dalam tubuh pasien, yang tumbuh, membelah, dan mati dengan cara yang dikontrol ketat, sel kanker berbeda karena terus membelah tanpa terkendali. Tumor bisa jinak atau ganas. Secara umum, ciri-ciri sel kanker adalah: melawan apoptosis berlipat ganda dengan atau tanpa faktor pertumbuhan menolak sinyal yang menghentikan proliferasi sel melawan mekanisme penuaan mereka bermetastasis membuat pembuluh untuk suplai darah mereka Penjelasan umum Penyakit ini sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semuanya adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal, dan terbagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Penyakit ini dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut. Terdapat tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu: Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan. Alat pencernaan terganggu dan susah menelan. Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor). Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal. Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh. Kanker menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Berdasarkan dari dari Badan Kesehatan Dunia - WHO, tahun 2015, tidak kurang dari 8,8 juta manusia meninggal dunia karena penyakit ini. Data tersebut menunjukkan bahwasanya penyakit ini menjadi salah satu dari enam penyakit paling mematikan yang mempengaruhi tingkat mortalitas dunia. Walaupun begitu, 30 hingga 50% dari penyakit ini bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan memberikan informasi dan dukungan untuk menerapkan gaya hidup sehat. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain. Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian. Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosis kanker. Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%). Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%). Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertentu. Pola invasi kanker tanaman dan kanker pada manusia sangat berbeda. Dari segi biaya, penyakit kanker merupakan penyakit nomor 2 di Indonesia, setelah hemodialisis yang banyak menghabiskan dana pemerintah. Klasifikasi Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya: Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid. Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya. Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah. Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh Central Nervous Systems Cancers, merupakan kanker yang dimulai di jaringan otak dan sumsum tulang belakang Patofisiologi Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum). Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metode, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metode koreksi-kecacatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecacatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya: Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat. Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya. Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat. Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya. Pembentukan sel kanker Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat: perpindahan fase G1 menuju fase S. siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kanker. siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan. translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukemia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom. Pada leukemia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia. Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis: inisiasi tumor promosi tumor konversi malignan progresi tumor Angiogenesis Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Sebelum tahun 1960, peneliti kanker berpendapat bahwa asupan nutrisi yang mencapai tumor terjadi oleh karena adanya jaringan pembuluh darah yang telah ada, namun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa lintasan angiogenesis diperlukan bagi tumor untuk berkembang dan menyebar. Tanpa lintasan angiogenesis, sebuah tumor hanya akan berkembang hingga memiliki diameter sekitar 1–2 mm, dan setelah itu perkembangan tumor akan terhenti. Sebaliknya, dengan angiogenesis, sebuah tumor akan berkembang hingga melampaui ukuran diameter 2 milimeter. Oleh karena itu, sel tumor memiliki kemampuan untuk mensekresi protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis. Dari berbagai protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis seperti acidic fibroblast growth factor, angiogenin, epidermal growth factor, G-CSF, HGF, interleukin-8, placental growth factor, platelet-derived endothelial growth factor, scatter factor, transforming growth factor-alpha, TNF-α, dan molekul kecil seperti adenosina, 1-butyryl glycerol, nikotinamida, prostaglandin E1 dan E2; para ilmuwan telah mengidentifikasi dua protein yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Kedua protein ini disekresi oleh berbagai jenis sel kanker dan beberapa jenis sel normal. Sekresi VEGF atau bFGF akan mengikat pada pencerap sel endotelial dan mengaktivasi sel tersebut untuk memicu lintasan metabolisme yang membentuk pembuluh darah baru. Sel endotelial akan memproduksi sejumlah enzim MMP yang akan melakukan degradasi terhadap jaringan matriks ekstraseluler yang mengandung protein dan polisakarida, dan berfungsi untuk sebagai jaringan ikat yang menyangga jaringan parenkima dengan mengisi ruang di sela-sela selnya. Degradasi jaringan tersebut memungkinkan sel endotelial bermigrasi menuju jaringan parenkima, melakukan proliferasi dan diferensiasi menjadi jaringan pembuluh darah yang baru. Reaksi antara asam tetraiodotiroasetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin dan tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor. Metastasis Walaupun telah dilakukan penelitian intensif selama beberapa dekade, mekanisme patofisiologis dari metastasis belum benar-benar diketahui dan masih menjadi kontroversi. Namun terdapat dua model metastasis fundamental, yang mirip dengan proposal metastasis yang diajukan oleh Stephen Paget pada tahun 1889 yang mengatakan bahwa metastasis bergantung pada komunikasi antara sel kanker yang disebut the seed dan lingkungan mikro pada organ tertentu yang disebut the soil. Model yang pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel yang sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas, ketidakseimbangan genomik, akumulasi mutasi atau penyimpangan genetik, hingga terjadi evolusi klonal meliputi perubahan fenotipe dan perilaku sel hingga potensi untuk melakukan metastasis ke organ lain dan membentuk tumor sekunder. Model yang kedua menjabarkan bahwa kanker yang timbul pada organ, terjadi akibat aktivasi ruang yang diperuntukkan bagi sel punca kanker sehingga memungkinkan metastasis dari sejumlah jaringan tubuh yang lain. Faktor risiko Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan. Bahan kimia Patogenesis kanker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen, dan mutagen yang menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen. Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat asbestos dikaitkan dengan mesothelioma. Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen yang bukan mutagen. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi. Riset selama beberapa dekade menunjukkan keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kanker pada paru-paru, laring, kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esofagus, dan pankreas. Asap tembakau memiliki lebih dari lima puluh jenis karsinogen yang sudah dikenali termasuk nitrosamines dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Tembakau bertanggung jawab atas satu per tiga dari seluruh kematian akibat kanker di negara-negara maju, dan sekitar satu per lima di seluruh dunia. Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan pola merokok, dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemik tembakau. Kanker yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari semua kasus. Radiasi ionisasi Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit kanker pada masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini. Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini. Infeksi Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung). Data ekperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam perkembangan kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan bertransformasi secara perlahan. Pada virus yang bertransformasi secara akut, virus tersebut membawa onkogen yang terlalu aktif yang disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi bertransformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikannya, pada virus yang bertransformasi secara perlahan, genome virus dimasukkan di dekat onkogen-proto di dalam genom induk. Ketidakseimbangan metabolisme Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh, sering kali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan menginduksi lintasan karsinogenesis. Ketidakseimbangan hormonal Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju fenotipe miofibroblas. Disfungsi sistem kekebalan Keturunan Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker. Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena salah penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi. Letak kerusakan DNA yang dialami Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker, yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen pensupresi tumor. mutasi pada gen pensupresi tumor lah yang biasanya memicu penurunan kanker. hal tersebut disebabkan karena zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan. Penyebab Lain Diagnosis Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui screening. Kedua metode ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubungan. Karena kanker juga dapat disebabkan adanya metilasi pada promotor gen tertentu, maka deteksi dini dapat dilakukan dengan menguji gen yang menjadi biomarker untuk kanker. Beberapa jenis kanker telah diketahui status metilasi biomarker-nya. Misalnya untuk kanker payudara dapat digunakan biomarker BRCA, sedangkan untuk kanker kolorektal dapat menggunakan biomarker Sox17. Deteksi dini ini sangat penting. Pada beberapa kanker seperti kanker kolorektal apabila diketahui sejak dini peluang untuk sembuh lebih besar. Selain itu, deteksi dini dapat memudahkan dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai. Simtoma klinis Secara umum, gejala klinis kanker bisa dibagi menjadi beberapa kelompok: Gejala lokal: pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor, pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning). Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala awalnya. Gejala sistemik: berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan, kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai kondisi itu disebut dengan diagnosis banding). Kanker mungkin adalah penyebab utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala. Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel endotelial, fibroblas dan matriks ekstraseluler. Pada kanker, terjadi penurunan konsentrasi senyawa penghambat pertumbuhan pembuluh darah baru, seperti trombospondin, angiostatin dan glioma-derived angiogenesis inhibitory factor, dan ekspresi berlebih faktor proangiogenik, seperti vascular endothelial growth factor, yang memungkinkan sel kanker melakukan metastasis. Terapi terhadap tumor pada umumnya selalu melibatkan 2 peran penting, yaitu penggunaan anti-vascular endothelial growth factor monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi faktor proangiogenik, dan pemberian senyawa penghambat angiogenesis, seperti endostatin dan angiostatin. Gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks ekstraseluler (ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP. Hingga saat ini telah diketahui 26 berkas gen MMP yang berperan dalam kanker, dengan pengecualian yang terjadi antara lain pada hepatocellular carcinoma. Simtoma paraklinis Ciri paraklinis umum pada sel tumor maupun kanker adalah produksi asam laktat dan asam piruvat yang tinggi, oksidasi glukosa yang rendah, walaupun tidak selalu disertai simtoma hipoksia, percepatan lintasan glikolisis dan perlambatan laju fosforilasi oksidatif, dan pergeseran lintasan glikolisis dari anaerobik menjadi aerobik, yang dikenal sebagai efek Warburg. Sel kanker memiliki kecenderungan untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energi dari lintasan glikolisis daripada lintasan fosforilasi oksidatif. Faktor transkripsi Ets-1 yang ditingkatkan oleh sekresi H2O2 oleh mitokondria merupakan salah satu pemegang kendali pergeseran metabolisme pada sel kanker. Ciri lain adalah rendahnya kadar plasma vitamin C yang ditemukan pada berbagai penderita kanker, baik dari penderita dengan kebiasaan merokok, maupun tidak. Perubahan morfologi seluler Jaringan kanker memiliki ciri morfologis yang sangat khas saat diamati dengan mikroskop. Diantaranya berupa banyaknya jumlah sel yang mengalami mitosis, variasi jumlah dan ukuran nukleus, variasi ukuran dan bentuk sel, tidak terdapat fitur seluler yang khas, tidak terjadi koordinasi seluler yang biasa tampak pada jaringan normal dan tidak terdapat batas jaringan yang jelas. Immunohistochemistry dan metode molekular lain digunakan untuk menemukan ciri morfologis khas pada sel kanker/tumor, sebagai Referensi diagnosis dan prognosis. Hahn dan rekan menggunakan ekspresi ektopik dari kombinasi antara telomerase transkriptase balik dengan onkogen h-ras dan antigen T dari virus SV40 untuk menginduksi konversi tumorigenik pada sel fibroblas dan sel epitelial manusia, yang terjadi akibat disrupsi pada lintasan metabolik intraseluler. Ciri fenotipe dari sel kanker setelah mengalami transformasi dari sel normal, antara lain: Transformasi in vitro Terjadi perubahan sitologi seperti pada sel kanker in vivo yaitu peningkatan basofil sitoplasmik, peningkatan jumlah dan ukuran nuklei Perubahan pada karakteristik perkembangan sel: a. sulit mati walaupun telah mengalami diferensiasi berkali-kali b. tumbuh berkembang yang tidak terhenti, walaupun telah berdesakan dengan sel di sekitarnya, sehingga jaringan kanker memiliki kepadatan yang tinggi c. membutuhkan serum dan faktor pertumbuhan lebih sedikit d. tidak lagi membutuhkan lapisan antarmuka untuk berkembangbiak, dan dapat tumbuh sebagai koloni bebas di dalam medium semi-padat. e. tidak memiliki kendali atas siklus sel f. sulit mengalami apoptosis Perubahan pada struktur dan fungsi membran sel, termasuk peningkatan aglutinabilitas karena lektin herbal Perubahan pada komposisi antarmuka sel, glikoprotein, proteoglikan, glikolipid dan musin, ekspresi antigen tumorik dan peningkatan penyerapan asam amino, heksos dan nukleosida. Tidak terjadi interaksi matriks sel-sel dan sel-ekstraseluler, sehingga tidak terjadi penurunan laju diferensiasi Sel kanker tidak merespon stimulasi zat yang menginduksi diferensiasi, karena terjadi perubahan komposisi antarmuka sel, termasuk komposisi molekul pencerap zat bersangkutan. Perubahan dalam mekanisme transduksi sinyal seluler, termasuk pada lintasan yang sangat fundamental, selain lintasan regulasi yang mengendalikan fungsi pencerap faktor pertumbuhan, jenjang fosforilasi dan defosforilasi. Kemampuan untuk menginduksi tumor pada model. Kemampuan ini yang menjadi sine qua non yang mendefinisikan kata "ganas" pada transformasi in vitro. Walaupun demikian, sel kanker yang tidak memiliki kemampuan seperti ini, tetap memiliki sifat "tumorigenik" pada model yang lain. Transformasi in vivo Transformasi pada sel manusia memerlukan akumulasi dari berbagai perubahan genetik yang mengakibatkan ketidak-stabilan genomik, seperti: Peningkatan ekspresi protein onkogen sebagai akibat dari translokasi, amplifikasi dan mutasi pada kromosom. Tidak terdapat ekspresi protein dari gen "penekan tumor". Perubahan pada metilasi DNA. Terdapat kelainan transkripsi genetik yang menyebabkan kelebihan produksi zat pendukung pertumbuhan, seperti IGF-2, TGF-α, faktor angiogenesis tumor, PDGF, dan faktor pertumbuhan hematopoietik seperti CSF dan interleukin. Tidak terjadi keseimbangan genetis, sehingga proliferasi menjadi semakin tidak terkendali, peningkatan kemungkinan terjadinya metastasis. Perubahan pada pola enzim dan peningkatan enzim yang berperan dalam sintesis asam nukleat dan enzim yang bersifat litik, seperti protease, kolagenase dan glikosidase. Produksi antigen onkofetal, seperti antigen karsinoembrionik dan hormon plasentis (contoh: gonadotropin korionik), atau isoenzim seperti alkalina fosfatase plasentis. Kemampuan untuk menghindari respon antitumor dari inangnya. Dari berbagai perubahan genetik tersebut, pada tumor pada manusia, sering kali ditemukan translokasi kromosom yang menghasilkan produk kimerik dengan kemampuan transformasi menjadi sel tumor/kanker atau mengubah ekspresi onkogen. Penanganan Riset kanker Riset kanker merupakan usaha ilmiah yang banyak ditekuni untuk memahami proses penyakit dan menemukan terapi yang memungkinkan. Meskipun pemahaman kanker telah tumbuh secara eksponen sejak dekade terakhir dari abad ke-20, terapi baru yang radikal hanya ditemukan dan diperkenalkan secara bertahap. Penghambat tirosin kinase (imatinib dan gefitinib) pada akhir 1990-an dianggap sebuah terobosan utama. Antibodi monoklonal telah terbukti sebuah langkah besar dalam perawatan kanker. Di Indonesia sendiri yang kaya akan keanekaragaman hayati, riset tanaman yang berpotensi anti kanker, seperti: keladi tikus, temulawak, temu putih, dll sangat menjanjikan. David Porter, onkolog dari University of Pennsylvania Medical Center di Philadelphia, melaporkan pertama kali setelah upaya 20 tahun terapi sel GM modifikasi gen sel-T berhasil menghancurkan tumor kanker leukemia. Menemukan cara untuk memprediksi tumor yang akan menyebar menjadi salah satu target paling penting dalam penelitian kanker. Sehyo Choe, fisikawan dari University of Heidelberg di Jerman, dan rekannya membangun model matematika bagaimana tumor berkembang. Markus Gusenbauer di St. Poelten University of Applied Sciences, Austria, dan rekannnya mengembangkan sebuah model bagaimana darah mengalir melalui manik-manik magnetik. Pencegahan Pencegahan kanker didefinisikan sebagai usaha aktif untuk mengurangi risiko terjadinya kanker. Mayoritas dari kasus kanker dikarenakan faktor-faktor risiko lingkungan, dan banyak, tetapi tidak semuanya, faktor-faktor risiko lingkungan tersebut adalah pilihan gaya hidup yang dapat dikendalikan. Jadi, kanker dianggap sebagai penyakit yang dapat dicegah. Lebih dari 30% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menghindari: merokok, kelebihan berat badan / kegemukan, asupan yang kurang, aktivitas fisik yang minimal, alkohol, penyakit menular seksual, dan polusi udara. Tidak semua faktor lingkungan dapat dikendalikan, misalnya radiasi matahari, dan kasus-kasus kanker karena faktor keturunan, oleh karenanya tidak semua kasus kanker dapat dicegah. Asupan Meskipun banyak rekomendasi mengenai diet untuk mengurangi kanker, tetapi bukti-bukti tidak menunjang hal ini secara nyata. Faktor utama asupan yang meningkatkan risiko kanker adalah kegemukan dan konsumsi alkohol; sedangkan asupan rendah buah dan sayur dan makan daging merah yang banyak mungkin berimplikasi, tetapi belum terkonfirmasi. Penelitian meta-analisis pada tahun 2014 tidak menemukan hubungan antara buah dan sayuran dengan kanker. Konsumsi kopi berhubungan dengan berkurangnya risiko kanker hati Penelitian menunjukkan hubungan antara daging merah dan daging olahan dengan peningkatan risiko kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker pankreas, sebuah fenomena yang mungkin terjadi karena adanya karsinogen pada daging yang diproses/dimasak dengan suhu tinggi. Rekomendasi yang dianjurkan untuk mencegah kanker adalah asupan seimbang dari sayur, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan ikan, sedangkan yang harus dihindari adalah daging merah dan daging olahan (sapi, babi, kambing), lewak hewani, dan karbohidrat yang mudah/cepat dicerna. Obat-obatan Konsep penggunaan obat-obatan untuk mencegah kanker itu menarik, dan bukti-bukti menunjangnya dalam berbagai keadaan tertentu. Pada populasi umum, penggunaan obat anti pembengkakan yang bukan steroid (Non-steroidal anti-inflammatory drug) mengurangi risiko kanker usus, tetapi karena adanya efek samping pada sistem pembuluh darah dan pencernaan, makanya penggunaannya akan berbahya jika digunakan untuk pencegahan kanker. Aspirin telah diketahui dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker sebesar kurang lebih 7%. COX-2 inhibitor dapat mengurangi jumlah formasi polip pada penderita familial adenomatous polyposis, bagaimanapun hal ini berhubungan dengan efek samping seperti pada penggunaan obat anti pembengkakan yang bukan steroid. Penggunaan sehari-hari tamoxifen atau raloxifene telah menunjukkan pengurangan risiko terjadinya kanker payudara pada wanita yang berisiko tinggi. Keuntungan dibandingkan kemudaratan penggunnaan 5-alpha-reductase inhibitor seperti finasteride adalah tidak jelas. Vitamin telah diketahui tidak berguna untuk mencegah kanker, walaupun tingkat yang rendah dari vitamin D berhubungan dengan peningkatan risiko kanker. Apakah ini merupakan sebab akibat dan suplemen vitamin D bersifat melindungi tidak pernah dinyatakan. Suplemen Beta-Carotene telah diketahui meningkatkan kanker paru-paru pada mereka yang berisiko tinggi. Asam folat telah diketahui tidak berguna untuk mencegah kanker usus, bahkan justru menuingkatkan terjadinya polip pada usus besar. Tidak jelas apakah suplemen selenium mempunyai efek pengobatan/pencegahan. Vaksinasi Vaksinasi telah dikembangkan untuk mencegah infeksi yang dibabkan oleh virus yang bersifat karsinogen. Human papillomavirus vaccine (Gardasil dan Cervarix) mengurangi risiko bertumbuhnya kanker mulut rahim. Vaksin hepatitis B mencegah infeksi hepatitis B dan tentunya mengurangi risiko terjadinya kanker hati. Pemberian vaksin human papillomavirus dan hepatitis B direkomendasikan jika dana memungkinkan. Lihat pula Tumor Onkologi Estrogen Asam askorbat Yayasan Kanker Indonesia Referensi Pranala luar Yayasan Kanker Indonesia - Organisasi yang menangani kanker di Indonesia
4,329
3384
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti%20Terengganu
Prasasti Terengganu
Prasasti Terengganu (kadang kala Trengganu) adalah prasasti tertua yang tertulis dalam huruf Jawi (gundul). Prasasti Terengganu ditemukan di Terengganu, Semenanjung Malaka kurang lebih 30 kilometer dari pantai timur pada awal abad ke 20. Prasasti ini ditemukan oleh seorang saudagar keturunan Arab yang bernama Sayid Husin bin Ghulam al-Bokhari di sungai Teresat dekat Kuala Berang. Menurut penduduk setempat, prasasti yang termaktub di atas batu ini, sudah lama terletak di depan sebuah surau atau langgar yang dipakai sebagai tumpuan kaki saat berwudhu. Isi teks Isi teks yang berbahasa Melayu Klasik ini mengenai undang-undang seorang raja. Sebuah catatan menarik ialah bahwa di sini Tuhan tidak hanya disebut dengan asma Allah tetapi juga Dewata Mulia Raya. Selain itu beberapa kata bahasa Sanskerta masih dieja menurut kaidah fonetik bahasa ini, seperti kata bhumi. Alihaksara kritis Sisi A Rasulullah dengan yang orang …. bagi mereka …….. ada pada Dewata Mulia Raya beri hamba meneguhkan agama Islam dengan benar bicara darma meraksa bagi sekalian hamba Dewata Mulia Raya di benuaku ini penentu agama Rasul Allah salla’llahu ‘alaihi wa sallama Raja mandalika yang benar bicara sebelah Dewata Mulia Raya di dalam bhumi. Penentua itu fardlu pada sekalian Raja manda- -lika Islam menurut setitah Dewata Mulia Raya dengan benar bicara berbajiki benua penentua itu maka titah Seri Paduka Tuhan mendudukkan tamra ini di benua Terengganu adipertama ada Jum’at di bulan Rejab pada tahun sarathan di sasanakala Baginda Rasul Allah telah lalu tujuh ratus dua… Sisi B keluarga di benua (jauh ?) ........kan......ul datang berikan. Keempat darma barang orang berpihutang jangan mengambil k......(a)mbil hilangkan emas kelima darma barang orang ……………(mer)deka jangan mengambil tugal buat ........t emasnya jika ia ambil hilangkan emas. Keenam darma barang orang berbuat balacara laki-laki perempuan setitah Dewata Mulia Raya jika merdeka bujan palu seratus rautan. Jika merdeka beristri atawa perempuan bersuami ditanam hinggan pinggang dihembalang dengan batu matikan jika ingkar balacara hembalang jika anak mandalika Sisi C bujan dandanya sepuluh tengah tiga jika ia .......... menteri bujan dandanya tujuh tahil sepaha……… tengah tiga. Jika tetua bujan dandanya lima ta(hil…… tujuh tahil sepaha masuk bendara. Jika o(rang…… merdeka. Ketujuh darma barang perempuan hendak.. tida dapat bersuami jika ia berbuat balacara Sisi D ……..tida benar dandanya setahil sepaha kesembilan darma ……..Seri Paduka Tuhan siapa tida……dandanya ..........kesepuluh darma jika anakku atawa pemain(ku) atawa cucuku atawa keluargaku atawa anak ……..tamra ini segala isi tamra ini barang siapa tida menurut tamra ini laanat Dewata Mulia Raya ……….dijadikan Dewata Mulia Raya bagi yang langgar acara tamra ini. Beberapa ketidakjelasan Tarikh prasasti ini agak problematis sebab bilangan tahun ini ditulis, tidak dengan angka. Di sini hanya bisa terbaca tujuh ratus dua: 702H. Tetapi kata dua ini bisa diikuti dengan kata lain; (20-29) atau -lapan -> dualapan -> "delapan". Kata ini bisa pula diikuti dengan kata "sembilan". Dengan ini kemungkinan tarikh ini menjadi banyak: (702, 720 - 729, ata 780 - 789 H). Tetapi karena prasasti ini juga menyebut bahwa tahun ini adalah "Tahun Kepiting" (saratan) maka hanya ada dua kemungkinan yang tersisa: yaitu tahun 1326M atau 1386M. Sumber bacaan H.S. Paterson (& C.O. Blagden), 'An early Malay Inscription from 14th-century Trengganu', Journ. Mal. Br.R.A.S., II, 1924, pp. 258–263. R.O. Winstedt, A History of Malaya, revised ed. 1962, p. 40. J.G. de Casparis, Indonesian Paleography, 1975, p. 70-71. Terengganu
535
3387
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti%20Kedukan%20Bukit
Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh C.J. Batenburg pada tanggal 29 November 1920 di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan, di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi. Prasasti ini berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm, ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuno. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan nomor D.146. Isi teks Batu bertulis ini memiliki goresan di sekujur permukaannya dalam baris-baris teratur sebanyak 10 baris. Alihaksara svasti śrī śakavaŕşātīta 605 ekādaśī śu- klapakşa vulan vaiśākha ḍapunta hiyaṁ nāyik di sāmvau maṅalap siddhayātra di saptamī śuklapakşa vulan jyeşţha ḍapunta hiyaṁ maŕlapas dari Miṉāṅkā tāmvan mamāva yaṁ vala dua lakşa daṅan ko śa(?) duaratus cāra di sāmvau daṅan jālan sarivu tlurātus sapulu dua vañakña dātaṁ di mata jap (mukha upaṃ ?) sukhacitta di pañcamī śuklapakşa vula[n]... (āsāḍha ?) laghu mudita dātaṁ marvuat vanua ... śrīvijaya siddhayātra subhikşa ... (nityakāla ?) Alihbahasa Selamat ! Tahun Śaka telah lewat 605, pada hari ke sebelas paro-terang bulan Waiśakha Dapunta Hiyang naik di sampan mengambil siddhayātra. pada hari ke tujuh paro-terang bulan Jyestha Dapunta Hyang marlapas dari Miṉāṅgā tamwāṉ membawa bala dua laksa dengan perbekalan dua ratus cara/peti di sampan dengan berjalan seribu tiga ratus dua belas banyaknya datang di mata jap (Mukha Upang) sukacita pada hari ke lima paro-terang bulan.... lega gembira datang membuat benua.... Śrīwijaya jaya, siddhayātra sempurna.... Keterangan Pada baris ke-8 terdapat unsur pertanggalan, tetapi bagian akhir unsur pertanggalan pada prasasti ini telah hilang. Seharusnya bagian tersebut diisi dengan nama bulan. Berdasarkan data dari fragmen prasasti No. D.161 yang ditemukan di Situs Telaga Batu, J.G. de Casparis (1956: 11–15) dan Boechari (1993: A1-1–4) mengisinya dengan nama bulan Āsāda. Maka lengkaplah pertanggalan prasasti tersebut, yaitu hari kelima paro-terang bulan Āsāda yang bertepatan dengan tanggal 16 Juni 682 Masehi. Menurut George Cœdès, siddhayatra berarti semacam “ramuan bertuah” (Pr. potion magique), tetapi kata ini bisa pula diterjemahkan lain. Menurut Kamus Jawa Kuna Zoetmulder (1995): sukses dalam perjalanan. Dengan terjemahan tersebut kalimat di atas dapat diubah: “Sri Baginda naik sampan untuk melakukan perjalanan suci, sukses dalam perjalanannya.” Dari prasasti Kedukan Bukit, didapatkan data sebagai berikut: Dapunta Hyang marlapas dari Minanga Tamwan dan menaklukkan kawasan tempat ditemukannya prasasti ini (Sungai Musi, Sumatera Selatan). Karena kesamaan bunyinya, ada yang berpendapat Minangatamwan adalah sama dengan Minangakabau, yakni wilayah pegunungan di hulu Batang Hari. Ada juga berpendapat Minanga tidak sama dengan Malayu, kedua kawasan itu tempat Marlapas oleh Dapunta Hyang, isi prasasti ini menceritakan Perjalanan dari Minanga Tamwan. Sementara, itu Soekmono berpendapat bahwa Minanga Tamwan bermakna pertemuan dua sungai (karena tamwan berarti 'temuan'), yakni Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri di Riau, yakni wilayah sekitar Candi Muara Takus. Kemudian ada yang berpendapat Minanga berubah tutur menjadi Binanga, sebuah kawasan yang terdapat pada sehiliran Sungai Barumun (Provinsi Sumatera Utara sekarang). Pendapat lain menduga bahwa armada yang dipimpin Jayanasa ini berasal dari luar Sumatra, yakni dari Semenanjung Malaya. Namun demikian beberapa sejarawan, menyatakan bahwa Datu Sriwijaya lahir dari Sumatera Selatan itu sendiri, sejarawan menyebutkan bahwa Minanga berada di muara Sungai Komering Sumatera Selatan., M. Arlan Ismail menerangkan pula bahwa lokasi Minanga terdapat di muara Sungai Komering purba, Sumatera Selatan. Lihat pula Prasasti Talang Tuwo Prasasti Telaga Batu Prasasti Karang Berahi Prasasti Kota Kapur Prasasti Nusantara Referensi Bacaan selanjutnya George Coedes, "Les inscriptions malaises de Çrivijaya", BEFEO tome 30(1): 29-80, 1930. J.G. de Casparis, Indonesian Paleography, 1975 Kedukan Bukit Ilir Barat II, Palembang Kerajaan Sriwijaya
563
3388
https://id.wikipedia.org/wiki/MABBIM
MABBIM
Majelis Bahasa Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia atau singkatannya MABBIM adalah sebuah badan yang dibentuk untuk merancang dan memantau perkembangan bahasa Melayu/Indonesia di negara-negara tersebut. MABBIM adalah sebuah badan kebahasaan serantau yang beranggotakan oleh tiga negara, yaitu: Dewan Bahasa dan Pustaka, Brunei Darussalam Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Indonesia Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia. Asalnya badan ini dinamai Majelis Bahasa Indonesia–Malaysia (MBIM), yang didirikan pada tanggal 29 Desember 1972, setelah satu Pernyataan Bersama ditandatangani oleh Tun Hussein Onn, Menteri Pendidikan Malaysia, dan Mashuri Saleh, S.H., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada 23 Mei 1972 di Jakarta. MBIM menjadi MABBIM ketika Brunei Darussalam menjadi anggota Majelis ini pada 4 November 1985. Sementara itu, Singapura masih menjadi negara pemerhati Majelis hingga saat ini. Tujuan dan Fungsi MABBIM Piagam MABBIM yang ditandatangani pada 11 Juni 1987 menyebutkan tujuan dan fungsi MABBIM sebagai berikut: Meningkatkan semangat kebersamaan dan persaudaraan antara negara anggota. Meningkatkan peranan bahasa kebangsaan/resmi negara anggota sebagai alat perhubungan yang lebih luas. Mengusahakan pembinaan dan pengembangan bahasa kebangsaan/resmi negara anggota supaya menjadi bahasa yang setaraf dengan bahasa modern yang lain. Mengusahakan penyelarasan bahasa melalui penulisan ilmiah dan kreatif, pedoman, dan panduan. Mengadakan pertemuan kebahasaan berkala demi penyelarasan dan pendekatan bahasa kebangsaan/resmi negara anggota. Lihat pula Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dewan Bahasa dan Pustaka (Malaysia) Dewan Bahasa dan Pustaka (Brunei) Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) Pranala luar Situs resmi MABBIM Bahasa Indonesia Bahasa Melayu
230
3391
https://id.wikipedia.org/wiki/Wage%20Rudolf%20Soepratman
Wage Rudolf Soepratman
Wage Rudolf Soepratman () adalah guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya", serta merupakan anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band. Tanggal lahir versi pertamanya, 9 Maret, ditetapkan sebagai hari musik nasional. Atas jasanya, ia diberikan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia. Kehidupan pribadi Wage Rudolf Soepratman adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen. Setelah berusia 6 tahun, ia masuk sekolah Boedi Oetomo di Djakarta. Belum sampai dapat menamatkan pelajaran, ibunya meninggal dunia. Pada tahun 1914, Soepratman dibawa oleh kakaknya yang tertua Roekijem Soepratijah dan kakak iparnya Willem van Eldik ke Makassar. Atas usahanya ia dapat masuk sekolah Belanda (Europese Lagare School), setelah menambahkan namanya dengan "Rudolf" sebagai suatu siasat, supaya diterima disekolah tersebut. Karena di jaman penjajahan Belanda dengan adanya politik diskriminasi atau pandang bulu, anak yang tergolong Inlander seperti Soepratman sukar dapat diterima masuk sekolah Belanda. Ia tidak lama dapat belajar disitu, dikeluarkan dari sekolah Belanda, karena diketahui bukan anak kandung Willem van Eldik. Soepratman yang mempunyai sifat keras hati dan kemauan kuat, dengan diam-diam tanpa sepengetahuan kakaknya, ia masuk sekolah Melayu. Akhirnya kakak-kakaknya pun menyetujui dan merasa bangga. Soepratman sangat rajin belajar, tiap tahun naik kelas. Setelah pulang dari sekolah, Soepratman selalu belajar memetik gitar dan menggesek biola. Willem van Eldik selalu mendidiknya dalam hal menggesek biola. Melihat bakat adiknya, biola Willem van Eldik diberikan kepadanya, sebagai kenang-kenangan dan pendorong untuk mengembangkan bakatnya. Setelah tamat sekolah Melayu, pada tahun 1917 Soepratman lalu rajin belajar bahasa Belanda di sekolah malam. Pada tahun 1919 ia berhasil lulus ujian Klein Ambtenaar Examen, yang saat itu dikenal dengan diploma K.A.E. Setelah itu melanjutkan ke Normaalschool, yaitu sekolah guru pada waktu itu hingga selesai. Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar. Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Jakarta. Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda. Soepratman dipindahkan ke kota Sengkang. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer. Selain itu Roekijem juga senang bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca buku musik. Dalam sebuah kutipan tulisan Soejono Tjiptomihardjo dalam Buku Kenang-Kenangan 10 Tahun Kabupaten Madiun, menyebutkan, “Tahun 1932, Soepratman mendapat sakit urat sjaraf, disebabkan lelahnja karena bekerdja keras. Setelah beristirahat 2 bulan, di Tjimahi, beliau kembali ke Djakarta untuk mengikuti aliran Achmadijah. Sedjak April beliau bersama kakaknja bertempat tinggal di Surabaja.” WR Supratman menderita sakit urat saraf, karena lelah bekerja keras. Ia beristirahat di Cimahi lalu kembali ke Jakarta untuk mengikuti aliran Ahmadiyah. Karena tekanan ekonomi, ia kemudian bercerai dengan sang istri dan tinggal bersama kakaknya di Surabaya. Dalam sakit dan keletihan batin, ia masih menciptakan lagu Surya Wirawan dan Mars Parindra. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1938 ia wafat dan dimakamkan di Surabaya. Dikisahkan bahwa sehari sebelum wafat, kepada Roekijem ia berpesan agar lagu Indonesia Raya diserahkan kepada Badan Kebangsaan. Indonesia Raya Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya. Pada waktu itu ia berada di Bandung dan berusia 21 tahun. Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka. Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit. Disebabkan lelahnya karena bekerja keras th. 1932 Soepratman sakit urat saraf. Setelah beristirahat 2 bulan di Cimahi, ia kembali ke Jakarta untuk mengikuti aliran ACHMADIJAH. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938, dimakamkan secara Islam di kuburan Umum Kapas, sebelah Utara Kenjeran, Tambaksari Surabaya, dengan nisan yang indah. Kemudian oleh Panitia monumen dari Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Pengajaran Perwakilan Jawa Timur, makamnya dipindahkan ke Tambak Segaran-Wetan, Selatan jalan Kenjeran Tambaksari, Surabaya, pada tanggal 31 Maret 1956. Penghargaan Soepratman diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia dan Bintang Maha Putera Utama kelas III pada tahun 1971. Kontroversi Tempat dan tanggal lahir Hari kelahiran versi pertama Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Walaupun kedua tanggal tersebut sama-sama berada pada pasaran Wage, pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007. Karya Karya dalam seni lagu: Indonesia Raya Bendera Kita Indonesia Ibuku Ibu Kita Kartini Mars K.B.I, Mars Surya Wirawan, Mars Parindra Di Timur Matahari Bangunkah Hai Kawan, Matahari Terbit Surya Wirawan Mars Parindra Karya dalam seni sastra: Perawan Desa Darah Muda Kaum Panatik Karya dalam dunia kemasyarakatan: Kartu Indonesia Bibliografi Sekolah Katolik yang mengabadikan nama WR. Soepratman: http://www.smaksoepratman.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singkat . Komisi Kerasulan Keluarga. 2016. Sekolah Kehidupanku. Jakarta: Keuskupan Agung Jakarta.hlm.31 Ika Setiaka. (1993). Perjalanan Hidup WR. Supratman Si Pencipta Lagu Kebangsaan. Majalah Senakatha No 17 Oktober 1993. hal 26. Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI http://sejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/04/SENAKATHA-17.pdf Dalam budaya populer Dalam film Wage (2017), Wage Rudolf Soepratman diperankan oleh Rendra Bagus Pamungkas. Referensi Penulis lagu Indonesia Pahlawan nasional Indonesia Tokoh Jawa Indonesia Raya Tokoh dari Purworejo Pemusik jazz Violinis
1,118
3393
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar%20lagu%20kebangsaan%20di%20dunia
Daftar lagu kebangsaan di dunia
Kebanyakan negara memiliki lagu kebangsaan, yang didefinisikan sebagai "sebuah lagu, untuk pujian, pencurahan, atau patriotisme"; kebanyakan lagu kebangsaan bergaya mars atau himne. Sebuah himne dapat menjadi lagu kebangsaan melalui sebuah tujuan dalam konstitusi negara, melalui sebuah hukum yang dicanangkan oleh legislaturnya, atau singkatnya melalui tradisi. Lagu kerajaan adalah lagu patriotik yang mirip dengan lagu kebangsaan, tetapi ini secara khusus memuji atau mendoakan seorang penguasa monarki atau dinasti kerajaan. Lagu-lagu semacam itu biasanya dipentaskan di penampilan publik oleh penguasa monarki atau acara kerajaan penting lainnya. Beberapa negara memakai lagu kerajaan sebagai lagu kebangsaan, seperti lagu kebangsaan Yordania. Terdapat sejumlah pengklaim dari posisi lagu kebangsaan tertua. Salah satu lagu kebangsaan pertama yang dikomposisikan adalah lagu kebangsaan Belanda "Wilhelmus", yang ditulis antara 1568 dan 1572. Lagu kebangsaan Jepang, "Kimigayo", menampilkan lirik lagu kebangsaan tertua, mengambil kata-katanya dari "Kokin Wakashū", yang pertama kali diterbitkan pada 905, meskipun kata-kata tersebut belum dihimpun dalam musik sampai tahun 1880. Lagu kebangsaan pertama yang resmi diadopsi adalah lagu kebangsaan Spanyol "Marcha Real", pada 1770; asal muasalnya masih tak jelas, diyakini berasal dari Venesia pada abad keenam belas, atau bahkan dikomposisikan oleh raja Frederick Agung sendiri; ini juga menjadi salah satu dari beberapa lagu kebangsaan yang tak pernah memiliki lirik resmi. Lagu-lagu kebangsaan menjadi makin populer di negara-negara Eropa pada abad ke-18. Contohnya, lagu kebangsaan Inggris "God Save the Queen" pertama kali ditampilkan dengan judul "God Save the King" pada 1745. Lagu kebangsaan Prancis "La Marseillaise" ditulis satu setengah abad kemudian pada 1792, dan diadopsi pada 1795. Lagu-lagu kebangsaan biasanya ditulis dalam bahasa paling umum di negara tersebut, entah de facto atau resmi. Negara-negara dengan berbagai bahasa nasional dapat menawarkan beberapa versi dari lagu kebangsaannya. Contohnya, lagu kebangsaan Swiss memiliki lirik berbeda untuk setiap empat bahasa nasional di negara tersebut: Prancis, Jerman, Italia, dan Romansh. Lagu kebangsaan Selandia Baru sekarang umumnya dinyanyikan dengan lirik pertama dalam bahasa Māori ("Aotearoa") dan kedua dalam bahasa Inggris ("God Defend New Zealand"). Nadanya sama namun liriknya memiliki pengartian berbeda. Lagu kebangsaan Afrika Selatan memiliki keunikan karena memiliki dua lagu berbeda bersama dengan lima dari sebelas bahasa resmi di negara tersebut yang dipakai, di mana setiap bahasa terdiri dari sebuah stanza. Lagu kebangsaan negara anggota dan negara pengamat PBB Hanya negara anggota dan negara pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dimasukkan dalam tabel ini. Lagu-lagu kebangsaan negara berdaulat yang tak menjadi anggota atau pengamat PBB didaftarkan di tabel terpisah. Sebuah terjemahan Indonesia dari judulnya disediakan saat diperlukan. Lagu kebangsaan negara dan teritorial lainnya Tabel ini meliputi lagu-lagu kebangsaan negara berdaulat de facto yang tak menjadi anggota atau pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beberapa diantaranya tak diakui atau berpengakuan sedikit dari komunitas internasional; beberapa banyak dianggap menjadi bagian dari salah satu negara yang didaftarkan di atas. Lihat pula Daftar lagu daerah Daftar lagu nasional Catatan Umum Spesifik Pranala luar National anthems of the world, performed by the United States Navy Band Lagu kebangsaan Lagu kebangsaan
476
3394
https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga%20Berencana
Keluarga Berencana
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Gerakan keluarga berencana diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan, pengendalian kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga dalam rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Diciptakan sebuah lagu mengenai keluarga berencana yang sering dinyanyikan pada zaman Orde Baru. Lagu ini dikenal dengan judul Lagu KB. Tujuan keluarga berencana Tujuan umum Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Tujuan khusus Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran Lihat pula Cuti orang tua Keluarga berencana alami Natalisme dan anti-natalisme Planned Parenthood Pranala luar Program keluarga berencana di Indonesia Demografi Populasi Propaganda Orde Baru
195
3395
https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu%20KB
Lagu KB
Lagu Keluarga Berencana atau dikenal juga dengan Mars Keluarga Berencana diciptakan oleh Mochtar Embut untuk mensukseskan gerakan KB yang dimulai pada tahun 1970-an. Kala itu pemerintah Indonesia meminta Mochtar Embut, seorang komposer untuk menciptakan lagu yang mudah dikenal dan dihafalkan masyarakat serta enak disenandungkan. Bahkan setelah selesai lagu inipun dijadikan lagu wajib anak-anak sekolah mulai SD. Semenjak Orde Baru runtuh, lagu ini tidak lagi banyak dinyanyikan. Namun, lagu ini masih sering dinyanyikan khususnya dalam acara BKKBN. Lagu Germas Berjaya diciptakan oleh Andi Firman. Lagu ini sebagai Pemenang 1 Lomba Lagu Kesehatan Lampung Tahun 2019. Sebagai bagian Kampanye Kesehatan lagu ini dapat di akses dan disebarluaskan, berisi pesan-pesan kesehatan Mars kb Keluarga berencana sudah waktunya Janganlah diragukan lagi Keluarga berencana besar maknanya Untuk hari depan nan jaya Putra-putri yang sehat cerdas dan kuat 'kan menjadi harapan Bangsa Ayah ibu bahagia, Rukun raharja Rumah tangga tenteram sentosa. Lagu
146
3433
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti
Prasasti
Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Penemuan prasasti pada sejumlah situs arkeologi menandai akhir dari zaman prasejarah, yakni babakan dalam sejarah kuno Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, menuju zaman sejarah, di mana masyarakatnya sudah mengenal tulisan. Ilmu yang mempelajari tentang prasasti disebut Epigrafi. Di antara berbagai sumber sejarah kuno Indonesia, seperti naskah dan berita asing, prasasti dianggap sumber terpenting karena mampu memberikan kronologis suatu peristiwa. Ada banyak hal yang membuat suatu prasasti sangat menguntungkan dunia penelitian masa lampau. Selain mengandung unsur penanggalan, prasasti juga mengungkap sejumlah nama dan alasan mengapa prasasti tersebut dikeluarkan. Dalam pengertian modern di Indonesia, prasasti sering dikaitkan dengan tulisan di batu nisan atau di gedung, terutama pada saat peletakan batu pertama atau peresmian suatu proyek pembangunan. Dalam berita-berita media massa, misalnya, kita sering mendengar presiden, wakil presiden, menteri, atau kepala daerah meresmikan gedung A, gedung B, dan seterusnya dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. Dengan demikian istilah prasasti tetap lestari hingga sekarang. Peristilahan Etimologi Secara etimologi, istilah prasasti merupakan kata serapan dari istilah dalam bahasa kuno Jawa-Bali ꦥꦿꦱꦱ꧀ꦠꦶ (prasasti) dan ᬧ᭄ᬭᬰᬲ᭄ᬢᬶ (praśasti) yang memiliki arti "piagam" atau "dokumen", istilah ini diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskrit प्रशस्ती (praśasti) yang mempunyai makna sebagai "pujian". Penggunaan Pada zaman modern, prasasti juga dapat merujuk kepada segala sesuatu tulisan yang dituliskan atau dipahat pada batu maupun logam. Leluri atau tradisi prasasti pada zaman modern dapat tampak pada kebiasaan yang umumnya untuk menandai sebuah peresmian, peringatan, penghormatan, perayaan, dan sebagainya. Di kalangan arkeolog, prasasti juga sering dikenali sebagai inskripsi, dan bagi kalangan orang awam, prasasti juga kerap kali disebut sebagai batu bertulis ataupun batu bersurat. Meskipun prasasti dalam bahasa Sanskrit berarti "pujian", tidak semua prasasti mengandung puji-pujian (khususnya kepada raja). Secara umum, sebagian besar prasasti diketahui memuat keputusan mengenai penetapan sebuah desa atau daerah menjadi sima atau daerah perdikan. Sima adalah tanah yang diberikan oleh raja atau penguasa kepada masyarakat yang dianggap berjasa. Karena itu keberadaan tanah sima dilindungi oleh kerajaan. Isi Isi prasasti lainnya berupa keputusan pengadilan tentang perkara perdata (disebut prasasti jayapatra atau jayasong), sebagai tanda kemenangan (jayacikna), tentang utang-piutang (suddhapatra), dan tentang kutukan (sapatha) atau sumpah. Prasasti tentang kutukan atau sumpah hampir semuanya ditulis pada masa kerajaan Sriwijaya. Serta adapula prasasti yang berisi tentang genealogi raja atau asal usul suatu tokoh. Sampai kini prasasti tertua di Indonesia teridentifikasi berasal dari abad ke-5 Masehi, yaitu prasasti Yupa dari kerajaan Kutai, Kalimantan Timur. Prasasti tersebut berisi mengenai hubungan genealogi pada masa pemerintahan raja Mulawarman. Prasasti Yupa adalah prasasti batu yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Periode terbanyak pengeluaran prasasti terjadi pada abad ke-8 hingga ke-14. Pada saat itu aksara yang banyak digunakan adalah Pallawa, Prenagari, Sanskerta, Jawa Kuno, Melayu Kuno, Sunda Kuno, dan Bali Kuno. Bahasa yang digunakan juga bervariasi dan umumnya adalah bahasa Sanskerta, Jawa Kuno, Sunda Kuno, dan Bali Kuno. Prasasti dapat ditemukan dalam bentuk angka tahun maupun tulisan singkat. Angka tahun dapat ditulis dengan angka maupun candrasengkala, baik kata-kata maupun tulisan. Tulisan singkat dapat ditemukan pada dinding candi, pada ambang pintu bagian atas dan pada batu-batu candi. Pada zaman kerajaan Islam, prasasti menggunakan aksara dan bahasa Arab ataupun aksara Arab namun berbahasa Melayu aksara Pegon. Sebagian besar prasasti terdapat pada lempengan-lempengan tembaga bersurat, makam, masjid, hiasan dinding, baik di masjid maupun dirumah para bangsawan, pada cincin cap dan cap kerajaan, mata uang, meriam, dll. Pada masa yang lebih muda yaiyu masa kolonial, aksara Latin banyak digunakan, meliputi bahasa-bahasa Inggris, Portugis, dan Belanda. Prasasti Latin umumnya terdapat pada gereja-gereja, rumah dinas pejabat kolonial, benteng-benteng, tugu peringatan, meriam, mata uang, cap, dan makam. Prasasti beraksara dan berbahasa Tionghoa juga dikenal di Indonesia yang tersebar antara masa Klasik sampai masa Islam. Prasasti tersebut terdapat pada mata uang, benda-benda porselin, gong perunggu dan batu-batu kubur yang biasanya terbuat dari batuan pualam. Bahan yang digunakan untuk menuliskan prasasti biasanya berupa batu atau lempengan logam, daun, dan kertas. Selain andesit, batu yang digunakan adalah batu kapur, pualam, dan basalt. Dalam arkeologi, prasasti batu disebut upala prasasti. Prasasti logam yang umumnya terbuat dari tembaga dan perunggu, biasa disebut tamra prasasti. Hanya sedikit sekali prasasti yang berbahan lembaran perak dan emas. Adapula yang disebutripta prasasti, yakni prasasti yang ditulis di atas lontar atau daun tal. Beberapa prasasti terbuat tanah liat atau tablet yang diisi dengan mantra-mantra agama Buddha. Lihat pula Daftar Prasasti Nusantara Prasasti Batu Tulis Prasasti Astana Gede Prasasti Kebon Kopi Prasasti Kebantenan Prasasti Galuh Prasasti Rumatak Prasasti Cikajang Prasasti Hulu Dayeuh Prasasti Ulubelu Referensi Sejarah
743
3463
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Latin
Bahasa Latin
Bahasa Latin (, ) adalah salah satu dari bahasa-bahasa kuno Semenanjung Italia, mula-mula dipertuturkan oleh Bangsa Latin Italia di wilayah Latium pada zaman Romawi Kuno. Seperti sebagian besar bahasa-bahasa Eropa, bahasa Latin juga merupakan turunan dari bahasa Proto-Indo-Eropa purba. Dipengaruhi bahasa Etruska dan menggunakan abjad Yunani sebagai dasarnya, bahasa bangsa Latin ini pun menjelma menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai bahasa Latin di Semenanjung Italia. Bahasa-bahasa Roman modern adalah kelanjutan dari logat-logat bahasa Latin kasar atau (bahasa Latin sehari-hari) setempat. Banyak pelajar, ilmuwan, dan rohaniwan Kristen lancar berbahasa Latin. Bahasa ini juga diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai belahan dunia. Bahasa Latin masih dijadikan sumber dalam pembentukan kosakata baru dalam bahasa-bahasa modern dari berbagai rumpun bahasa, termasuk bahasa Indonesia, dan terutama dalam taksonomi. Bahasa Latin berikut bahasa-bahasa Roman turunannya merupakan bahasa-bahasa yang tersisa dari rumpun bahasa Semenanjung Italia. Bahasa-bahasa lain dalam rumpun ini meninggalkan jejaknya pada prasasti-prasasti Italia awal, namun akhirnya melebur ke dalam bahasa Latin pada era Republik Romawi. Adanya unsur-unsur ucapan khas setempat dalam karya-karya para pujangga terdahulu di Republik Romawi dengan jelas memperlihatkan bahwa bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, leluhur dari bahasa Latin kasar, hadir terpisah dan berdampingan dengan bahasa sastra sepanjang zaman klasik Republik Romawi. Pada zaman akhir Republik Romawi, muncul bentuk baku atau bentuk sastra bahasa Latin, bersumber dari cara bertutur golongan berpendidikan, dan sekarang ini disebut sebagai Bahasa Latin Klasik. Bahasa Latin kasar, justru menjadi bahasa percakapan sehari-hari yang lebih merakyat dan dipertuturkan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi. Berkat penaklukan-penaklukan yang dilakukan bangsa Romawi, bahasa Latin tersebar ke kawasan Laut Tengah dan Eropa Utara, dan logat-logat yang dipertuturkan di kawasan-kawasan ini berbaur sampai taraf tertentu dengan bahasa-bahasa asli setempat sehingga selanjutnya berkembang menjadi bahasa-bahasa Roman modern. Bahasa Latin klasik sedikit demi sedikit berubah seiring kemunduran Kekaisaran Romawi, karena pendidikan dan kesejahteraan menjadi semakin langka. Bahasa Latin Abad Pertengahan, yang dipengaruhi berbagai bahasa suku-suku Jerman dan bahasa-bahasa proto-Roman sampai dimurnikan kembali oleh para sarjana Abad Pencerahan, digunakan sebagai bahasa komunikasi, bahasa pendidikan, dan bahasa ilmiah internasional sampai abad ke-18, yakni saat bahasa Latin mulai digantikan dengan bahasa-bahasa asli setempat. Bahasa Latin adalah bahasa yang sangat inflektif, memiliki tiga macam gender kata, lima sampai tujuh macam kasus kata benda, empat macam konjugasi kata kerja, enam macam bentuk waktu, tiga macam kata ganti orang, tiga macam modus, dua macam bentuk medial, dua macam aspek, dan dua macam kata bilangan. Karakteristik Karakteristik utama bahasa Latin ialah adanya kasus dalam bahasa ini. Dalam bahasa Latin ada 6 kasus: Ablativus Akusativus Dativus Genitivus Nominativus Vokativus Dalam Bahasa Latin Terdapat 2 tipe pentafsiran. Coniugatio Declinatio Tata bahasa Latin Bahasa Latin memiliki beberapa golongan kata benda: Kata benda Bahasa Latin Kata sifat Bahasa Latin Kata kerja Bahasa Latin Bahasa Latin Rakyat dan Roman Bahasa Latin Rakyat (dalam bahasa Latin sermo vulgaris atau "bahasa rakyat") yang dituturkan oleh antara lain bala tentara Romawi menjadi bahasa pengantar di seluruh daerah kerajaan. Di beberapa tempat, bahasa ini bahkan menggantikan bahasa setempat. Bahasa-bahasa turunan dari bahasa Latin ini disebut sebagai bahasa Roman, tetapi bahasa Latin sendiri bukanlah bahasa Roman. Bahasa Latin termasuk rumpun bahasa-bahasa Italik. Alfabet Latin Bahasa Latin ditulis dalam alfabet Latin yang menjadi bentuk tulisan yang paling banyak dipakai di dunia. Bilangan Pada zaman kuno, bilangan dalam bahasa Latin hanya ditulis dengan huruf-huruf. Sekarang ini, bilangan dapat ditulis baik dengan angka Arab maupun dengan angka Romawi. Bilangan 1, 2, 3, dan seluruh bilangan ratusan mulai 200 sampai 900 ditasrifkan sebagai kata benda dan kata sifat, dengan beberapa perbedaan. Bilangan 4 sampai 100 sering kali tidak diganti akhirannya. Lihat pula Daftar Kalimat Latin Referensi Bahasa Italik Rumpun bahasa Latino-Faliski Budaya Vatikan Bahasa yang mempunyai aksara tersendiri Bahasa di Vatikan
609
3466
https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara%20Nusantara
Aksara Nusantara
Aksara Nusantara merupakan ragam aksara atau tulisan tradisional yang digunakan di wilayah Nusantara. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada aksara-aksara abugida turunan Brahmi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan. Sebagian besar aksara Nusantara masih diajarkan sebagai bagian dari muatan lokal di daerah masing-masing, tetapi dengan penerapan yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari. Pengantar Bukti tertua mengenai keberadaan Aksara Nusantara yaitu berupa tujuh buah yupa (tiang batu untuk menambatkan tali pengikat sapi) yang bertuliskan prasasti mengenai upacara waprakeswara yang diadakan oleh Mulawarman, Raja Kutai di daerah Kalimantan Timur. Tulisan pada yupa-yupa tersebut menggunakan aksara Pallawa dan Bahasa Sanskerta. Berdasarkan tinjauan pada bentuk huruf Aksara Pallawa pada yupa, para ahli menyimpulkan bahwa yupa-yupa tersebut dibuat pada sekitar abad ke-4 M. Setidaknya sejak abad ke-4 itulah bangsa Indonesia telah mengenal bahasa tulis yang terus berkembang mengikuti perkembangan bahasa lisan. Perkembangan ini dimulai terutama sejak bahasa daerah (misalnya Bahasa Melayu Kuno dan Bahasa Jawa Kuno) juga dituangkan dalam bentuk tulisan selain dari Bahasa Sanskerta yang pada masa sebelumnya merupakan satu-satunya bahasa yang lazim dituliskan. Sejak abad ke-15 Aksara Nusantara berkembang pesat dengan ditandai beraneka-ragamnya aksara untuk menuliskan berbagai bahasa daerah hingga kemudian peranannya mulai tergeser oleh Abjad Arab dan Alfabet Latin. Sebagaimana halnya dengan identitas budaya lokal di Nusantara, pada masa kini Aksara Nusantara merupakan salah satu warisan budaya yang nyaris punah. Oleh karena itu, beberapa pemerintah daerah yang merasa tergugah untuk menjaga kelestarian budaya tersebut membuat peraturan-peraturan khusus mengenai pelestarian aksara daerah masing-masing. Latar belakang inilah yang akhirnya antara lain menjadi dasar munculnya Aksara Sunda Baku pada tahun 1996. Hampir semua aksara daerah di Indonesia merupakan turunan Aksara Pallawa yang berasal dari daerah India Selatan. Aksara Jawi, Aksara Pegon, dan Aksara Bilang-bilang merupakan turunan Abjad Arab; sedangkan Aksara Nagari berasal dari daerah India Utara. Baik Aksara Pallawa maupun Aksara Nagari adalah turunan dari Aksara Brahmi yang merupakan induk semua aksara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Istilah Aksara Nusantara juga bisa digunakan untuk merangkum aksara-aksara yang digunakan dan berkembang di Kepulauan Filipina. Hampir semua aksara daerah di Filipina merupakan turunan Aksara Kawi (Aksara Jawa Kuno). Aksara-aksara ini meliputi Aksara Baybayin, Aksara Tagbanwa, Aksara Buhid, Aksara Hanunó'o, dan Aksara Kapampangan. Sedangkan Aksara Eskaya merupakan hasil budaya asli Bangsa Filipina. Beberapa aksara daerah dinamai menurut susunan huruf-hurufnya atau menurut nama abecedarium aksara tersebut. Demikianlah maka Aksara Jawa modern dan Aksara Bali disebut Aksara Hanacaraka; sedangkan Aksara Rejang, Aksara Kerinci, Aksara Lampung, dan Aksara Sunda Baku disebut juga Aksara Kaganga mengikuti abecedarium Aksara Pallawa: ka kha ga gha nga. Macam Akar paling tua dari aksara Nusantara adalah aksara Brahmi India yang berkembang menjadi aksara Pallawa di Asia Selatan dan Tenggara antara abad ke-6 hingga 8. Aksara Pallawa kemudian berkembang menjadi aksara Kawi yang digunakan sepanjang periode Hindu-Buddha Indonesia antara abad ke-8 hingga 15 dengan beberapa variasi dan turunan yang digunakan dalam lingkup daerah tertentu. Beberapa aksara dari periode tersebut meliputi: Aksara Pallawa Aksara Nagari Aksara Kawi (Aksara Jawa Kuno) Aksara Buda Aksara Sunda Kuno (pada abad 21 direvitalisasi dan disederhanakan menjadi Aksara Sunda Baku) Dalam perkembangannya, aksara Kawi kemudian berevolusi menjadi aksara-aksara nusantara baik secara langsung atau melalui perantara yang belum teridentifikasi di berbagai daerah Indonesia. Perubahan dari aksara Kawi ini terjadi secara berangsur-angsur dan telah terjadi sejak abad ke-14 hingga 15. Aksara yang berkembang di wilayah Sumatra: Aksara Batak (Surat Batak) Aksara Incung Aksara Lampung (Had Lampung) Aksara Rejang Aksara yang berkembang di wilayah Jawa: Aksara Jawa (Hanacaraka) Aksara Sunda Baku Aksara Sunda Kuno Aksara yang berkembang di wilayah Kalimantan: Aksara Iban (Dunging) Aksara yang berkembang di Bali dan Nusa Tenggara: Aksara Bali Aksara Mbojo Aksara Samawa Aksara Sasak Aksara yang berkembang di wilayah Sulawesi: Aksara Bonda Aksara Lontara Aksara Makassar (Ukiri Jangang-jangang) Aksara Malesung Aksara yang berkembang di wilayah Kepulauan Maluku: Aksara Alifuru Semua aksara Nusantara di atas memiliki konteks dan intensitas penggunaan yang bervariasi antar masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan. Secara umum, aksara Nusantara pada periode tersebut memiliki peran yang substansial dalam masyarakat penggunanya, meski penggunaannya sebagai tulisan sehari-hari sering kali dibarengi dengan huruf Arab dan Latin. Penggunaan aksara Nusantara baru mengalami penurunan yang signifikan pada pertengahan abad 20 M, dan kini seluruh aksara Nusantara hanya digunakan dalam konteks terbatas. Dalam konteks pengguna yang menurun drastis, terdapat berbagai upaya untuk merevitalisasi penggunaan aksara Nusantara di berbagai daerah dengan pendekatan yang berbeda-beda, misal dengan kampanye penggunaan atau penyederhanaan ortografi tradisionanal. Variasi Seiring perubahan zaman, budaya, dan bahasa masyarakat penggunanya, suatu aksara dapat mengalami perubahan jumlah huruf, bentuk huruf maupun bunyinya, walaupun tetap saja dianggap sebagai bagian dari aksara induknya; atau dengan kata lain, tidak terpecah menjadi aksara baru. Demikianlah misalnya Abjad Arab yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Arab sedikit berbeda dengan Abjad Arab yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Melayu, atau juga Alfabet Latin yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Latin sedikit berbeda dengan Alfabet Latin yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Jerman. Dalam perjalanan sejarahnyapun Aksara Nusantara tidak luput dari kecenderungan untuk memunculkan variasi-variasi baru yang tetap mempertahankan kaidah inti aksara induknya. Beberapa variasi Aksara Nusantara antara lain: Variasi Aksara Kawi (Aksara Jawa Kuno) Aksara Kayuwangi: Aksara ini merupakan Aksara Kawi yang ditulis dengan bentuk membundar miring. Disebut Aksara Kayuwangi karena variasi ini banyak dijumpai pada prasasti dari sebelum hingga setelah masa pemerintahan Rakai Kayuwangi, Raja Mataram (855 - 885). Oleh para ahli epigrafi Indonesia, variasi ini dianggap sebagai jenis tulisan Kawi yang paling indah. Aksara Kuadrat: Aksara ini merupakan Aksara Kawi yang ditulis dengan bentuk huruf menyerupai kotak / bujursangkar. Dari situlah variasi ini memperoleh namanya. Variasi ini banyak dijumpai pada prasasti dari masa Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singasari. Aksara Majapahit: Aksara ini merupakan Aksara Kawi yang tiap hurufnya ditulis dengan banyak hiasan sehingga kadang kala sulit dikenali / sulit dibaca. Disebut Aksara Majapahit karena variasi ini banyak dijumpai dari masa Kerajaan Majapahit. Variasi Aksara Batak Aksara Toba: Variasi ini merupakan Aksara Batak yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Toba. Aksara Karo: Variasi ini merupakan Aksara Batak yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Karo. Aksara Dairi: Variasi ini merupakan Aksara Batak yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Dairi. Aksara Simalungun: Variasi ini merupakan Aksara Batak yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Simalungun. Aksara Mandailing: Variasi ini merupakan Aksara Batak yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Mandailing. Variasi Aksara Lampung/Ulu Aksara Ulu untuk menuliskan dialek Pasemah Aksara Ulu untuk menuliskan dialek Serawai Aksara Ulu untuk menuliskan dialek Lembak Aksara Ulu untuk menuliskan dialek Rejang Aksara Ulu untuk menuliskan Bahasa Komering Aksara Ulu untuk menuliskan Bahasa Ogan Variasi Aksara Jawa Aksara Jawa untuk menuliskan Bahasa Jawa. Aksara Jawa untuk menuliskan Bahasa Jawa Kuno. Aksara Jawa untuk menuliskan Bahasa Jawa dialek Banten. Aksara Jawa untuk menuliskan Bahasa Jawa dialek Cirebon. Aksara Jawa untuk menuliskan Bahasa Sunda / Aksara Sunda Cacarakan. Variasi Aksara Bali Aksara Bali untuk menuliskan Bahasa Bali. Aksara Bali untuk menuliskan Bahasa Bali Kuno. Aksara Bali untuk menuliskan Bahasa Sasak. Variasi Aksara Sunda Aksara Sunda untuk menuliskan Bahasa Sunda. Aksara Sunda untuk menuliskan Bahasa Sunda Kuno. Aksara Sunda untuk menuliskan Bahasa Sunda Kuno pada prasasti Kawali. Aksara Sunda untuk menuliskan bahasa Jawa dialek Cirebon. Variasi Aksara Lontara Aksara Jangang-jangang: Variasi dengan bentuk-bentuk huruf tersendiri untuk menuliskan Bahasa Makassar. Aksara Bilang-bilang: Variasi dengan bentuk-bentuk tersendiri untuk menuliskan Bahasa Bugis. Aksara Lota Ende: Variasi dengan bentuk-bentuk huruf tersendiri untuk menuliskan Bahasa Ende. Aksara Makassar: Variasi ini merupakan Aksara Lontara yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Makassar. Aksara Bugis: Variasi ini merupakan Aksara Lontara yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Bugis. Aksara Lontara yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Luwu. Aksara Lontara yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Bima. Variasi Aksara berbasis Arab Aksara Jawi/Jawöe/Gundhil: Variasi ini merupakan aksara berbasis Arab yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Melayu, Minangkabau, dan Banjar. Aksara Pegon: Variasi ini merupakan aksara berbasis Arab yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Jawa (termasuk Osing), Madura, dan Sunda. Sejarah Ada pendapat sebelum hadir abjad Arab dan Latin sekarang, tulisan yang lazim dipergunakan di kawasan Asia Tenggara (kecuali di Vietnam dan sebagian kalangan penduduk Tiongkok Selatan) diduga sebagian besar dari pengaruh India. Begitu pun halnya yang terjadi di Nusantara. Para sarjana (pribumi dan asing) hampir selalu mengajukan pendapat senada bahwa aksara di Nusantara hadir sejalan dengan berkembangnya unsur (Hindu-Buddha) dari India yang datang dan menetap, melangsungkan kehidupannya dengan menikahi penduduk setempat. Maka sangat wajar, langsung atau tidak langsung disamping mengenalkan budaya dari negeri asalnya sambil mempelajari budaya setempat di lingkungan pemukiman baru, salah satu implikasinya adalah bentuk aksara (de Casparis:1975). Namun sejauh fakta yang ada, pendapat itu tidak disertai penjelasan tuntas hingga pada suatu waktu seorang ahli epigrafi yang berkebangsaan Prancis bernama Louis Charles Damais (l951–55) yang menyatakan bahwa hipotesis para ahli tersebut belum benar-benar menegaskan dari mana dan bagaimana awal kehadiran serta mengalirnya arus kebudayaan India ke Nusantara kecuali diperkirakan tidak hanya berasal dari satu tempat saja, tetapi juga dari berbagai tempat lainnya. Walaupun tidak dimungkiri bahwa aksara-aksara di Nusantara memang metampakkan aliran India Selatan atau aliran India Utara, tetapi juga cukup rumit dan sulit ditentukan dari mana kepastian awalnya sebab meskipun ada pengaruh India, tetapi kebudayaan India tidaklah berperan sepenuhnya terhadap lahirnya aksara di Nusantara khususnya suku bangsa yang menghasilkan sumber tertulis dengan mempergunakan aksara-aksara nasional atau aksara daerah yang tergolong kuno itu. Ada asumsi bahwa kebudayaan India datang ke Nusantara semata karena peran cendekiawan Nusantara sendiri yang telah turut ambil bagian ke kancah pergaulan politik internasional, tetapi tidak berarti bahwa di kala itu bangsa Nusantara belum mengenal aksara sebagai alat melakukan interaksi sosial dengan bangsa-bangsa lain. Wujud ataupun bentuk aksara yang berperan pada periode itu pun sesungguh-sungguhnya merupakan hasil daya cipta cendekiawan lokal yang telah meramu secara selektif unsur-unsur asing dari berbagai aliran yang pada klimaksnya mencapai kesepakatan gaya jenis dan bentuk aksara sesuai kondisi wilayah budaya. Saat berlangsungnya proses inovasi, masyarakat Nusantara telah mencapai kondisi siap mental, karena itu tatkala inovasi asing (luar) tiba, khususnya dari India, masyarakat Nusantara segera dapat mencerna dan menyesuaikan diri tentu dengan melalui pengetahuan dan pengalaman kebudayaan setempat (Damais 1952; 1955). Sejarah mencatat bahwa aksara tertua di Nusantara (Asia Tenggara umumnya) disebarluaskan seiring dengan menyebarnya agama Buddha. Jenis aksara yang semula dipergunakan untuk menulis ajaran. mantra-mantra suci atau teks-teks dengan jenis aksara yang dipakainya disebut Sidhhamatrika, disingkat Siddham. Tetapi sarjana Belanda lebih menyukai istilah Prenagari (Damais 1995; Sedyawati 1978). Jenis aksara inilah yang kemudian berkembang di Asia Tenggara walaupun hanya terbatas atau terpatri, untuk menulis teks-teks keagamaan pada media tablet, meterai atau stupika yang dibuat dari tanah liat (bakar atau terakota) atau dijemur dan dikeringkan matahari. Objek tekstual jenis ini hampir dipastikan tidak atau jarang disertai unsur pertanggalan, karenanya sulit ditentukan periodenya secara tepat. Namun melalui analisis palaeografis yakni perbandingan kemiripan tipe, gaya, bentuk aksara dari zaman ke zaman, maka khusus aksara pada tablet, meterai atau stupika yang ditemukan di Asia Tenggara diperkirakan dari sekitar abad pertama sampai ketiga Masehi. Di Nusantara benda-benda seperti ini ditemukan di Sumatra, Jawa dan Bali dengan menggunakan bahasa Sanskerta. Aksara yang kemudian lebih populer di Nusantara adalah aksara dari (dinasti) Pallava (India Selatan) selanjutnya disebut aksara Pallawa (saja), juga memiliki kecenderungan tidak menyertakan unsur pertanggalan, dijumpai pada prasasti tujuh Yupa (tugu peringatan kurban) kerajaan Kutai (Kalimantan timur) yang diperkirakan dari tahun 400 Masehi dan sejumlah prasasti dari kerajaan Tarumanagara (Jawa Barat) tahun 450 Masehi. Kedua kerajaan yang cukup jauh letaknya sama-sama mengggunakan aksara Pallawa-Grantha dan bahasa Sanskerta dengan gaya khas inovasinya. Prasasti-prasasti masa Tarumanagara dipahatkan pada batu alam. Khusus prasasti Ciaruteun dan Muara Cianten (Kampung-muara), di tepi sungai Cisadane dan Cibungbulang (Bogor), Jawa Barat, disusun dan ditata dengan metrum (sloka) Sanskerta; ada juga yang berpahatkan pilin, umbi-umbian dan sulur-suluran. Beberapa sarjana menyebut pahatan pilin, umbi, dan sulur-suluran itu sebagai bentuk aksara khusus yang disebut kru-letters, conch-shell-script atau aksara sangkha. Sejauh mana kebenarannya, yang jelas pilin—pilin gandha ataupun sulur-suluran—merupakan citra gaya seni geometris yang paling tua dikenal manusia di bumi Nusantara, sebelum dikenal aksara (Djafar 1978). Ragam hias yang kemudian lebih banyak ditemukan sebagai karya asli pribumi khususnya berkembang di beberapa daerah di Sulawesi. Karakter-karakter yang memiliki keistimewaan sebagai hasil daya cipta setempat yang telah sangat tua yang dikembangkan di alam dan lingkungan kebudayaan yang didasari kemapanan kreativitas dan berkembang sesuai kondisinya. Ciri perkembangan inilah yang kemudian menjadi rumit sebab setiap individu atau kelompok masyarakat dari suatu lingkungan kebudayaan memiliki konsep-konsep untuk mengembangkan gaya dan bentuk aksara selanjutnya melahirkan tipe-tipe khas pendukung budaya. Pada dasarnya aksara yang berkembang di Nusantara secara visual khususnya pada periode Klasik secara umum terdiri dari 33 dasar ucapan sebagai berikut di bawah: Vokal Dasar Vokal Rangkap [diftong] Vokal Perubahan Konsonan Dasar Sejak awal kehadirannya aksara-aksara di kawasan Asia Tenggara hadir berkembang pada periode-periode yang hampir sama menunjukkan adanya kemiripan berlangsung hingga abad ke-8 Masehi. Meskipun dalam beberapa hal masih memperlihatkan pengaruh Pallawa seperti gaya aksara masa sesudahnya yang oleh Boechari disebut aksara Pasca-Pallawa, tetapi hampir di setiap wilayah Asia Tenggara Daratan dan kepulauan (Nusantara/Dwipantara) sekurang-kurangnya abad ke-8 Masehi telah berkembang aksara yang pada prinsipnya sama tetapi memiliki corak-corak khusus (tersendiri). Gaya dan jenis aksara sebagian besar mirip aksara pada sejumlah dokumen (sumber) tertulis di Sumatra dan Jawa mempergunakan jenis bahasa pengantar yang dikenal berkembang pada masing-masing daerah pendukung budaya (a.l. Malayu Kuno, Jawa Kuno, Sunda Kuno dan Bali Kuno). Beberapa pendapat menyatakan bahwa kemungkinan aksara-aksara yang hadir di Nusantara merupakan perkembangan dari aksara Pallawa namun ciri dan pertaliannya masih belum benar-benar dijelaskan, sebab difrensiasi ciri atas aksara-aksara lokal dan kaitannya kepada Pallawa terlampau jauh. Batas antara gaya aksara yang satu (lebih tua) dengan yang hadir kemudian sulit ditentukan, kemungkinan keduanya berkembang secara hampir bersamaan. Atau gaya yang telah ada kemungkinan tersilih oleh kehadiran gaya dan jenis aksara yang baru, peralihan dan pergantian sesuai perkembangan zaman seperti yang terjadi dengan munculnya aksara Pegon dan Latin. Yang baru telah berkembang lebih meluas sedangkan yang lama berkembang secara lokal saja. Perbedaan tersebut tampak seperti yang kemudian berkembang sebagai aksara Jawa (tengahan atau baru), terdiri 20 aksara [ho-no-co-ro-ko]: [ha]- [na]- [ca]- [ra]- [ka] [da]- [ta]- [sa]- [wa]- [la] [pa]- [dha]- [ja]- [ya]- [nya] [ma]- [ga]- [ba]- [tha]- [nga] Kemudian aksara Sunda yang kerap disebut Ca-ca-ra-kan dengan bunyi yang hampir sama tetapi terdiri dari 18 aksara [ha]- [na]- [ca]- [ra]- [ka] [da]- [ta]- [sa]- [wa]- [la] [pa]- [ja]- [ya]- [nya] [ma]- [ga]- [ba]- [nga] Kuatnya ciri pribumi yang menjadi ciri aksara di Nusantara adalah untuk mengatasi kesulitan tatkala penyesuaikan sistem fonetik (bunyi) bahasa-bahasa Nusantara dalam mengalihaksarakan bunyi pepet/pepat dan hiatus (bunyi peralihan di antara dua monoftong berdampingan dan membentuk dua suku berurutan tanpa jeda atau konsonan antara seperti sia – sya – sya; dua – duwa – dwa), semua unsur bunyi tersebut hanya dikenal di dalam kosakata bahasa-bahasa daerah di Nusantara (Jawa, Sunda, Bali, Sumatra, atau Malayu) yang tidak dikenal dalam kosakata bahasa ataupun aksara pengaruh dari India. Ketiadaan inilah yang justru membedakan antara aksara Nusantara dan India, tanda-tanda bunyi sepenuhnya milik "multlak" masyarakat Nusantara dan tentu saja harus dicantumkan ke bentuk aksara. Pada sejumlah naskah sumber tertulis dari masa lebih tua yang umumnya menggunakan bahasa Sanskrta, kesulitan itu tidaklah terasa benar karena tidak mengenal tanda-tanda bunyi seperti itu sehingga dirasa tidak perlu mencantum-kannya, kecuali tanda-tanda diakritis. Mengatasi kesulitan itu sedapat-dapatnya tidak menuliskan pepat pada akhir suku kata pertama pada pokok kata, melainkan konsonan permulaan sukukata itu dirangkap dengan konsonan permulaan dari sukukata kedua seperti dmakan, wdihan, si kbo, lmah, wdus, wkas, kdung pluk dan seterusnya. Meskipun diakui sang citraleka (penulis prasasti) tidaklah selalu konsekuen pada suku kata yang sulit atau tidak mungkin dirangkap, maka tanda [ĕ] (pepat) di sini diganti menjadi bunyi [a] seperti suket–sukat; mangagem–mangagam; mapeken mapekan dan seterusnya (Boechari:1958). Media dan alat penulisan Perbedaan media tulis dan alat tulis mempengaruhi teknik yang digunakan untuk menulis dengan efektif. Perbedaan teknik penulisan yang efektif untuk tiap jenis media tulis dan alat tulis merupakan faktor besar yang menghasilkan keanekaragaman bentuk huruf aksara daerah. Aksara Sunda Kuno memiliki bentuk huruf yang menyudut karena bentuk huruf menyudut paling mudah untuk dituliskan di daun lontar, sedangkan Aksara Bali memiliki bentuk huruf membundar karena bentuk huruf menyudut akan memecah lembaran daun lontar mengikuti arah seratnya. Aksara Kerinci memiliki bentuk huruf yang menyudut karena bentuk huruf menyudut lebih mudah untuk dituliskan di bilah bambu, sedangkan Aksara Jawa modern memiliki bentuk huruf membundar karena bentuk huruf membundar lebih mudah untuk dituliskan di lembaran kertas. Pada masa lampau aksara diwujudkan atau digambarkan dengan cara digores atau dipahat pada berbagai media keras seperti batu, logam (emas, perunggu, tembaga), kayu, juga bahan-bahan lunak seperti daun tal (ron-tal), atau nipah. Alat menggores atau memahat aksara pun disesuaikan dengan kadar kekerasan bahan yang dipergunakannya yakni semacam tatah kecil (paku/pasak) menyudut tajam pada bagian ujungnya, atau semacam pisau kecil dibentuk melengkung, pipih, sangat tajam. Selain berfungsi untuk menorehkan aksara, juga untuk mengiris dan menghaluskan bahan (daun) menjadi lempiran-lempiran tipis dengan ukuran panjang, lebar dan ketebalan tertentu yang siap pakai. Bahan-bahan keras seperti batu atau jenis logam tertentu (emas, tembaga, perunggu) dipakai semata karena bahan tersebut dianggap lebih tahan lama. Sejumlah besar data tekstual (prasasti) dari masa lampau sebagian besar ditemukan pada batu atau lempeng emas, perunggu maupun tembaga dan selalu dikeluarkan oleh penguasa (raja). Oleh karena itu setiap prasasti adalah dokumen resmi pemerintah negara atau kerajaan dan benar-benar disahkan oleh raja dengan kata lain Surat Keputusan (SK) kerajaan yang bersangkutan. Anugrah dari raja kepada seseorang yang dianggap berjasa atau memutuskan sesuatu perkara hukum (perdata). Karena itu selain digoreskan pada batu (otentik), dibuat beberapa salinan atau tembusan (tinulad/tiruan otentik) prasasti yang digoreskan pada lempeng tembaga disebut tamra prasasti (Kartakusuma 2003; 2006). Pada masa dahulu cara pengawetan sesuatu bahan belum dikenal, satu-satunya upaya kearah itu disalin kembali, namun teknik penyalinan kembali lebih sering dilakukan pada sejumlah naskah pada daun tal (rontal), atau daluwang semacam lembaran kertas atau bahan yang diolah dari kulit pohon tertentu. Berbeda dengan negeri Tiongkok, aksara dituliskan dengan menggunakan kuas dengan cara disapukan setelah dicelupkan pada cairan berwarna pekat (semacam tinta). Tentu saja hasilnya jauh berbeda, betapapun hasil goresan berkesan lebih tampak jikalau dibandingkan hasil sapuan, karena aksara yang digoreskan akan metampakkan jejak-tekan berbekas dalam dan terasa manakala diraba dan tidak memerlukan pewarna (tinta) seperti yang dihasilkan oleh sapuan kuas. Menggores atau memahat aksara dengan alat memang jauh lebih rumit, memerlukan keahlian dan ketrampilan dengan ketekunan khusus, hasil latihan dan kebiasaan (secara terus-menerus). Pada masa lampau, kegiatan menggoreskan aksara atau memahat suatu aksara (naskah karyasastra atau prasasti) dipegang oleh ahli pemahat aksara yang disebut citraleka. Maka itu hasil yang digoreskan atau uang pahatan aksara yang berkembang pada masa klasik bentuknya lebih dapat digolongkan sebagai karya seni kebudayaan menampilkan kekhasan atau keunikan jejak bekas tersendiri. Tentu saja setiap aksara tidak pula ter-lepas dari gaya dan tekanan pahatan yang tampak pada bagian-bagian teks aksara dicirikan oleh tebal, tipis, dengan posisi tubuh aksara tegak, agak tegak, dan miring, ataupun bentuk yang persegi, bulat, pipih memanjang, melebar, tambun, dan kokoh tegak. Silsilah Silsilah ini dapat disimak dalam bentuk gambar (klik di sini) Aksara lain yang digunakan di Nusantara Alfabet Latin Ejaan Van Ophuijsen Ejaan Soewandi EYD (Ejaan yang Disempurnakan) EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) Aksara Hangeul Cia-Cia Aksara Arab Aksara Persia Aksara Tamil Aksara Hanzi atau Tionghoa Lihat pula Aksara Prasasti Nusantara Aksara Pallawa Daftar aksara di Indonesia Rujukan Daftar pustaka Proposal unicode Pranala luar Aksara di Nusantara, situs web penyedia fon beraksara Nusantara Sejarah Nusantara
3,144
3468
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandawa
Pandawa
Pandawa merupakan istilah dalam bahasa Sanskerta, yang secara harfiah berarti anak Pandu, yaitu seorang Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Para Pandawa terdiri dari lima orang: Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Mereka adalah tokoh protagonis dalam Mahabharata, sedangkan yang antagonis adalah para Korawa, yaitu para putra Dretarastra, saudara Pandu. Dalam Mahabharata, kelima Pandawa menikah dengan Dropadi yang diperebutkan dalam sebuah sayembara di Kerajaan Panchala, dan masing-masing anggota Pandawa memiliki seorang putra darinya. Para Pandawa merupakan tokoh utama dalam bagian penting dari wiracarita Mahabharata, yaitu pertempuran besar di daratan Kurukshetra; pertempuran para Pandawa melawan para Korawa beserta sekutu-sekutu mereka. Kisah tersebut menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan Korawa bermain dadu. Menurut Mahabharata, setiap anggota Pandawa merupakan penjelmaan (penitisan) dari dewa tertentu, dan setiap anggota Pandawa memiliki nama lain yang merujuk kepada karakteristik masing-masing. Contohnya Bima yang memiliki nama lain "Wrekodara" (वृकोधार Vṛkodhāra), arti harfiahnya adalah "perut serigala", karena ia diceritakan sebagai orang yang gemar makan. Silsilah Para Pandawa terdiri dari lima orang pangeran, tiga di antaranya (Yudistira, Bima, dan Arjuna) merupakan putra kandung Kunti, sedangkan yang lainnya (Nakula dan Sadewa) merupakan putra kandung Madri, tetapi ayah mereka sama, yaitu Pandu. Penitisan Menurut tradisi Hindu, kelima putra Pandu tersebut merupakan penitisan tidak secara langsung dari masing-masing Dewa. Hal tersebut diterangkan sebagai berikut: Yudistira penitisan dari Dewa Yama, dewa akhirat; Bima penitisan dari Dewa Bayu, dewa angin; Arjuna penitisan dari Dewa Indra, dewa perang; Nakula dan Sadewa penitisan dari dewa kembar Aswin, dewa pengobatan. Anggota Yudistira Yudistira (युधिष्ठिर Yudhiṣṭhira) merupakan saudara para Pandawa yang paling tua. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama dan lahir dari Kunti. Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi dan suka memaafkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Memiliki julukan Dharmasuta (putra Dharma), Ajathasatru (yang tidak memiliki musuh), dan Bhārata (keturunan Maharaja Bharata). Ia menjadi seorang Maharaja dunia setelah perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya. Setelah pensiun, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama dengan saudara-saudaranya yang lain sebagai tujuan akhir kehidupan mereka. Setelah menempuh perjalanan panjang, ia mendapatkan surga. Bima Bima (भीम Bhīma) merupakan putra kedua Kunti dengan Pandu. Nama Bhimā dalam bahasa Sanskerta memiliki arti "mengerikan". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala dan pandai memasak. Bima juga gemar makan sehingga dijuluki Wrekodara. Kemahirannya dalam berperang sangat dibutuhkan oleh para Pandawa agar mereka mampu memperoleh kemenangan dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Ia memiliki seorang putra dari ras raksasa bernama Gatotkaca, turut serta membantu ayahnya berperang, tetapi gugur. Akhirnya Bima memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada kakaknya, Yudistira. Menjelang akhir hidupnya, ia melakukan perjalanan suci bersama para Pandawa ke gunung Himalaya. Di sana ia meninggal dan mendapatkan surga. Arjuna Arjuna (अर्जुन) merupakan putra bungsu Kunti dengan Pandu. Namanya (dalam bahasa Sanskerta) memiliki arti "yang bersinar", "yang bercahaya". Ia merupakan penjelmaan dari Indra, sang dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai kesatria terbaik oleh Drona. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran akbar di Kurukshetra. Arjuna memiliki banyak nama panggilan, seperti misalnya Dhananjaya (perebut kekayaan, karena ia berhasil mengumpulkan upeti saat upacara Rajasuya yang diselenggarakan Yudistira); Kirti (yang bermahkota indah, karena ia diberi mahkota indah oleh Dewa Indra saat berada di surga); Partha (putra Kunti, karena ia merupakan putra Perta alias Kunti). Dalam pertempuran di Kurukshetra, ia berhasil memperoleh kemenangan dan Yudistira diangkat menjadi raja. Setelah Yudistira mangkat, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama para Pandawa dan melepaskan segala kehidupan duniawai. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan mencapai surga. Nakula Nakula (नकुल) merupakan salah satu putra kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan dewa kembar bernama Aswin, dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Sadewa, yang lebih kecil darinya, dan merupakan penjelmaan Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama adiknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Dropadi berkata bahwa Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang kesatria berpedang yang tangguh. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam masa pengasingan di hutan, Nakula dan tiga Pandawa yang lainnya sempat meninggal karena minum racun, tetapi ia hidup kembali atas permohonan Yudistira. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengasuh kuda. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga. Sadewa Sadewa (सहदेव Sahadeva) merupakan salah satu putra kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama kakaknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. Yudistira pernah berkata bahwa Sadewa merupakan pria yang bijaksana, setara dengan Wrehaspati, guru para dewa. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengembala sapi. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga. Riwayat singkat Masa kanak-kanak Dalam kitab Adiparwa berbahasa Sanskerta yang diterjemahkan Kisari Mohan Ganguli, dikisahkan bahwa Pandu dari Hastinapura telah membunuh (tanpa sengaja) seorang resi bernama Kindama saat sang resi sedang bersenggama. Menjelang kematiannya, sang resi mengutuk agar Pandu mati saat melakukan hubungan seksual. Pada waktu itu, Pandu merupakan seorang raja yang belum dikaruniai keturunan. Kutukan dari sang resi telah memupus semangatnya untuk melanjutkan jabatan sebagai raja. Akhirnya ia memutuskan untuk berkhalwat dan menyerahkan takhta kerajaan Kuru kepada kakaknya yang buta, Dretarastra. Dengan ditemani dua istrinya yang bernama Kunti dan Madri, Pandu memutuskan untuk hidup sederhana di tengah hutan (wanaprastha). Di sana Kunti membeberkan rahasia bahwa ia telah diajarkan sebuah mantra oleh Resi Durwasa, yang berguna untuk memanggil dewa serta memperoleh keturunan dari dewa tersebut. Atas anjuran Pandu, Kunti memanggil Dewa Yama, Bayu, dan Indra. Agar bersikap adil terhadap istri keduanya, Pandu menyuruh agar Kunti mengajarkan mantra tersebut kepada Madri; Madri pun memanggil Aswin kembar. Dari pemanggilan dewa tersebut, Pandu dikaruniai lima putra. Urutan kelahiran putra Pandu mulai dari yang sulung adalah: Yudistira, Arjuna, Bima, Nakula dan Sadewa. Pada suatu hari, Pandu tidak mampu lagi menahan hasratnya untuk bercinta dengan Madri, yang akhirnya menyebabkan kematiannya. Madri memutuskan untuk melakukan sati (melompat ke dalam api kremasi) dan menitipkan kedua putranya kepada Kunti, kemudian Kunti bersama lima putra Pandu kembali ke istana Hastinapura untuk tinggal bersama anggota Dinasti Kuru, yaitu keluarga besar Pandu: Bisma, Dretarastra, Widura, dan Krepa. Dretarastra dan Gandari memiliki seratus putra yang disebut Korawa—yang sulung bernama Duryodana—dan seorang putri bernama Dursala. Baik lima Pandawa dan sepupu-sepupunya tinggal bersama dalam suatu istana. Di antara lima Pandawa, Bima selalu tidak akur dengan para Korawa, terutama Duryodana; Duryodana pun menganggap Bima sebagai musuh abadinya. Dalam akhir bab Shambawaparwa diceritakan bahwa Dretarastra merasa gelisah dan tidak senang, sebab para Pandawa—terutama Bima dan Arjuna—selalu tampil menunjukkan kehebatan melebihi para Korawa. Kebakaran Laksagreha Dalam bagian Jatugrihaparwa, kitab Adiparwa dikisahkan bahwa Duryodana bersekongkol dengan Sangkuni, pamannya dari pihak ibu untuk menyingkirkan para Pandawa, dan mengajak Dretarastra untuk mewujudkan rencana tersebut. Rencana dilaksanakan bertepatan dengan masa perayaan untuk memuja Siwa yang diselenggarakan penduduk Waranawata. Atas anjuran dari Dretarastra, maka Pandawa dan Kunti berangkat menuju ke sana, lalu tinggal di sebuah istana yang dibangun oleh Purocana, orang suruhan Duryodana. Istana tersebut direncakan bakal dibakar oleh Purocana saat Pandawa dan ibu mereka mulai kerasan tinggal di sana. Namun sesuatu yang sudah direncanakan Duryodana dibocorkan oleh Widura yang merupakan paman dari Pandawa. Sebelum berangkat ke Waranawata, Widura mewanti-wanti Yudistira, lalu mengirimkan penggali terowongan yang bekerja secara rahasia ketika Pandawa telah tiba di Waranawata. Para Pandawa tinggal di Waranawata dalam waktu yang cukup lama, dan Purocana menungguh saat yang tepat untuk membakar istana kediaman Pandawa. Sebelum Purocana melaksanakan rencananya, Kunti mengadakan pesta bagi Purocana dan penjaga, dengan tujuan untuk membuat mereka mabuk. Kemudian Pandawa membakar istana tersebut dari dalam, lalu pergi melalui terowongan yang sudah dibuat oleh orang suruhan Widura. Terowongan itu membawa mereka ke tepi sungai Gangga. Dengan diantarkan pesuruh Widura, para Pandawa dan ibu mereka menyeberangi sungai, lalu mengembara di hutan. Menikahi Dropadi Di tengah hutan, para Pandawa dan ibu mereka hidup bersama para resi dan memperoleh wawasan dari mereka. Dari informasi para resi, para Pandawa mengetahui akan diadakan sayembara di Kerajaan Panchala dengan syarat, barang siapa yang dapat membidik sasaran dengan tepat boleh menikahi putri Raja Panchala (Drupada) yang bernama Pancali atau Dropadi. Arjuna pun mengikuti sayembara itu dan berhasil memenangkannya. Pandawa pulang ke pondok kediaman mereka dengan membawa serta Dropadi. Sesampainya di sana, mereka datang menghadap Kunti dan mengatakan bahwa mereka membawa biksa (sedekah; hasil meminta-minta). Kunti menyuruh agar mereka membagi rata biksa yang telah diperoleh. Namun ia terkejut ketika tahu bahwa putra-putranya tidak hanya membawa hasil meminta-minta saja, tetapi juga seorang wanita. Kunti tidak mau berdusta maka Dropadi pun menjadi istri lima Pandawa. Lima Pandawa bersepakat bahwa mereka akan menjadi suami Dropadi secara bergiliran dengan jangka waktu satu tahun untuk satu Pandawa; hukuman bagi yang melanggar perjanjian tersebut adalah pengasingan selama setahun. Permainan dadu Setelah Pandawa mendapatkan Dropadi, Pandawa kembali ke Hastinapura. Agar tidak terjadi pertempuran sengit, Kerajaan Kuru dibagi dua untuk dibagi kepada Pandawa dan Korawa. Korawa memerintah Kerajaan Kuru induk (pusat) dengan ibu kota Hastinapura, sementara Pandawa memerintah Kerajaan Kurujanggala dengan ibu kota Indraprastha. Baik Hastinapura maupun Indraprastha memiliki istana megah, dan di sanalah Duryodana tercebur ke dalam kolam yang ia kira sebagai lantai, sehingga dirinya menjadi bahan ejekan bagi Pandawa. Hal tersebut membuatnya bertambah marah kepada para Pandawa. Untuk merebut kekayaan dan kerajaan Yudistira, Duryodana mengundang Yudistira untuk main dadu. Yudistira yang gemar main dadu tidak menolak undangan tersebut dan bersedia datang ke Hastinapura. Pada saat permainan dadu, Duryodana diwakili oleh Sangkuni sebagai bandar dadu, yang memiliki kesaktian untuk mengendalikan angka dadu yang ia kehendaki. Pada mulanya, mereka bertaruh akan harta dan senjata, tetapi lambat laun taruhan terus meningkat menjadi kerajaan, hingga akhirnya Yudistira mempertaruhkan adik-adiknya, termasuk dirinya sendiri. Saat Yudistira tidak memiliki apa-apa lagi, atas hasutan Duryodana dan Sangkuni, ia mempertaruhkan Dropadi. Seperti sebelumnya, Yudistira pun kalah. Pakaian Dropadi ditarik oleh Dursasana (adik Duryodana) karena ia sudah menjadi harta Duryodana sejak Yudistira kalah main dadu, tetapi usaha tersebut tidak berhasil berkat pertolongan gaib dari Kresna. Melihat istrinya dihina, Bima bersumpah akan membunuh Dursasana dan meminum darahnya kelak. Setelah mengucapkan sumpah tersebut, pertanda alam yang buruk muncul di Hastinapura. Dretarastra merasa bahwa malapetaka akan menimpa keturunannya, sehingga ia mengembalikan segala harta Yudistira yang dijadikan taruhan. Duryodana yang merasa kecewa akhirnya membujuk Dretarastra untuk mengizinkannya menyelenggarakan permainan dadu yang kedua kalinya. Kali ini, siapa yang kalah harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun, setelah itu hidup dalam masa penyamaran selama setahun, dan setelah itu berhak kembali lagi ke kerajaannya. Untuk yang kedua kalinya, Yudistira mengikuti permainan tersebut dan sekali lagi ia kalah. Pengasingan Setelah kekalahan Yudistira dalam permainan dadu untuk yang kedua kalinya, para Pandawa terpaksa meninggalkan kerajaan mereka selama 12 tahun dan hidup dalam masa penyamaran selama setahun. Masa pengasingan mereka di dalam hutan diceritakan dalam kitab Wanaparwa. Setelah hidup di hutan selama 12 tahun, Pandawa pun pergi ke Kerajaan Matsya—yang dipimpin Raja Wirata—selama setahun untuk menyamar. Di sana Yudistira menyamar sebagai sanyasin bernama Kangka, Bima sebagai juru masak istana bernama Balawa, Arjuna sebagai penari bernama Wrehanala, Nakula sebagai pengembala kuda bernama Grantika, Sadewa sebagai pengembala sapi bernama Tantipala, dan Dropadi sebagai pelayan (sairandri) bernama Malini. Setelah masa pengasingan habis dan sesuai dengan perjanjian yang sah, Pandawa berhak untuk mengambil alih kembali kerajaan yang dipimpin Duryodana. Namun Duryodana tidak mau menyerahkan kerajaan kepada Pandawa. Misi damai dilakukan oleh Kresna, tetapi berkali-kali gagal. Akhirnya, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi. Perang Kurukshetra Pertempuran besar di Kurukshetra (atau lebih dikenal dengan istilah Bharatayuddha di Indonesia) merupakan pertempuran sengit yang berlangsung selama delapan belas hari. Pihak Pandawa maupun pihak Korawa sama-sama memiliki kesatria-kesatria besar dan angkatan perang yang kuat. Pasukan kedua belah pihak hampir gugur semuanya, dan kemenangan berada di pihak Pandawa karena mereka berhasil bertahan hidup dari pertempuran sengit tersebut. Semua Korawa gugur di tangan mereka, kecuali Yuyutsu, satu-satunya Korawa yang memihak Pandawa sesaat sebelum pertempuran berlangsung. Akhir riwayat Dalam Prasthanikaparwa dikisahkan bahwa setelah Kresna wafat, Byasa menyarankan para Pandawa agar meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup sebagai pertapa (sanyasin). Sebelum meninggalkan kerajaan, Yudistira menyerahkan takhta kerajaan Kuru kepada Parikesit, cucu Arjuna, sementara Indraprastha dipimpin oleh Bajra dari bangsa Yadawa. Setelah menyelesaikan urusan di kerajaannya, para Pandawa beserta Dropadi melakukan perjalanan mengelilingi tempat-tempat suci di Bharatawarsha (India Kuno), dengan tujuan akhir di Gunung Himalaya. Sebelum sampai di puncak, satu per satu dari mereka meninggal dalam perjalanan. Hanya Yudistira yang masih bertahan hidup dan didampingi oleh seekor anjing yang setia. Sesampainya di puncak, Yudistira dijemput oleh Dewa Indra yang menaiki kereta kencana. Sang dewa mengajak Yudistira ke sorga, tetapi anjing yang menemani perjalanannya dilarang untuk ikut. Yudistira pun menolak untuk mencapai surga jika harus meninggalkan anjingnya. Karena sikap tulus yang ditunjukkan oleh Yudistira, anjing tersebut menampakkan wujud aslinya, yaitu Dewa Dharma. Dewa Dharma berkata bahwa Yudistira telah melewati ujian yang diberikan kepadanya dengan tenang dan ia berhak berada di surga. Sesampainya di surga, Yudistira terkejut karena ia tidak melihat saudara-saudaranya; sebaliknya ia melihat Duryodana beserta sekutunya di surga. Dewa Indra berkata bahwa saudara-saudara Yudistira berada di neraka. Mendengar hal itu, Yudistira lebih memilih tinggal di neraka bersama saudara-saudaranya daripada tinggal di surga. Pada saat itu, pemandangan tiba-tiba berubah. Dewa Indra pun berkata bahwa hal tersebut merupakan salah satu ujian yang diberikan kepadanya, dan sebenarnya saudara Yudistira telah berada di surga. Akhirnya Yudistira pun berkumpul bersama para saudaranya di surga. Lihat pula Bharatayuddha Perang Kurukshetra Silsilah Pandawa dan Korawa Referensi Pranala luar The Mahabharata of Krishna Dvaipayana Vyasa (1883–1896), diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke bahasa Inggris oleh Kisari Mohan Ganguli.
2,334
3471
https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara%20Brahmi
Aksara Brahmi
Aksara Brahmi (IAST: , ; ; ISO: Brāhmī) adalah aksara yang berkembang pada pertengahan milenium pertama sebelum Masehi, adalah aksara India Kuno tertua yang dikenal, dengan kemungkinan pengecualian aksara Indus yang sukar dipecahkan. Aksara Brahmi, berjenis abugida, tumbuh di anak benua India dan menggunakan sistem diakritik untuk melambangkan perubahan bunyi vokal pada sistem konsonan. Aksara ini terus berkembang dan diturunkan sebagai rumpun Brahmi, yang terus digunakan hingga saat ini di Asia Selatan dan Tenggara. Prasasti beraksara Brahmi yang paling awal dan terkenal adalah maklumat-maklumat Asoka yang ditemukan di wilayah India tengah-utara, yang dipahat di atas batu dan berasal dari tahun 250-232 SM. Upaya memecahkan teka-teki aksara ini telah berhasil untuk pertama kalinya pada tahun 1836 oleh sarjana Norwegia, Christian Lassen, menggunakan koin dwibahasa Yunani-Brahmi dari raja-raja Indo-Yunani Agathokles dan Pantaleon untuk mengidentifikasi huruf-huruf Brahmi dengan benar. Aksara itu kemudian diuraikan seluruhnya pada tahun 1837 oleh James Prinsep, seorang arkeolog, filolog, dan pegawai Perusahaan Hindia Timur Britania, atas bantuan Alexander Cunningham. Asal mula aksara ini masih diperdebatkan, dengan sebagian besar sarjana menyatakan bahwa aksara ini berasal dari oleh satu atau lebih aksara Semit kontemporer, sementara yang lain menganggap bahwa aksara ini berasal dari aksara Indus yang jauh lebih tua dan sukar ditafsirkan, yang bertumbuh dari Peradaban Lembah Indus. Dalam bahasa Inggris, aksara Brahmi sering kali disebut secara tak resmi sebagai aksara pin-man, yaitu aksara "sketsa garis". Bahkan aksara ini memiliki banyak julukan, hingga 1880-an, Albert Étienne Jean Baptiste Terrien de Lacouperie, berdasarkan pengamatan oleh Gabriel Devéria, menyebutnya sebagai aksara Brahmi, pertama kalinya dalam daftar aksara yang disebutkan pada Lalitawistara. Oleh karena itu, nama Brahmi diadopsi dalam karya Georg Bühler yang sangat berpengaruh, berasal dari varian "Brahma". Aksara Gupta yang muncul pada abad ke-5 terkadang disebut "Brahmi Akhir". Aksara Brahmi mengalami diversifikasi menjadi banyak ragam lokal yang dikelompokkan menjadi satu sebagai rumpun aksara Brahmi. Belasan aksara modern yang digunakan di seluruh Asia Selatan diturunkan dari Brahmi, dan menjadikannya salah satu tradisi penulisan paling berpengaruh di dunia. Sebuah survei telah menemukan 198 aksara yang diturunkan dari aksara Brahmi Aksara ini dikaitkan dengan angka Brahmi, yang pada akhirnya mengilhami bentuk grafis untuk sistem bilangan Hindu-Arab yang sekarang digunakan di hampir seluruh belahan dunia. Bukti teks Aksara Brahmi disebutkan dalam naskah-naskah India kuno baik dari Hindu, Jainisme, dan Buddha, termasuk terjemahannya dalam bahasa Tionghoa. Sebagai contoh, Lipisala samdarshana parivarta mencatat 64 lipi (aksara), dengan aksara Brahmi masuk dalam urutan pertama. Lalitawistara Sūtra menuliskan bahwa Siddhartha muda, calon Buddha Gautama (~500 SM), menguasai ilmu filologi, aksara Brahmi, dan aksara-aksara lain dari Brahmana Lipikāra dan Deva Vidyāiṃha saat menjalani pendidikannya. Daftar 18 aksara kuno India juga ditemukan dalam kitab-kitab Jaina, seperti Sutra Pannavana (abad ke-2 SM) dan Sutra Samavayanga (abad ke-3 SM). Aksara yang disebutkan dalam kitab-kitab tersebut mencakup Brahmi pada no. 1 dan Kharosthi pada no. 4 tetapi juga Javanaliya (mungkin alfabet Yunani) dan ada aksara lain yang tidak ditemukan dalam daftar aksara pada kitab-kitab Buddha. Asal usul Meski aksara Kharosthi benar-benar diyakini diturunkan dari abjad Aram, asal usul aksara Brahmi sangat kurang jelas. Salomon meninjau teori yang telah muncul pada tahun 1998, sedangkan Falk memberikan ikhtisarnya pada tahun 1993. Teori-teori awal menyebutkan bahwa aksara Brahmi diturunkan dari aksara piktograf-akrofonik menurut model hieroglif Mesir. Namun, gagasan tersebut sudah tidak bisa dipercaya lagi, karena aksara itu "murni imajinatif dan spekulatif". Gagasan serupa juga mencoba mengaitkan aksara Brahmi dengan aksara Indus, tetapi akhirnya juga tidak terbukti, dan terbentur fakta bahwa aksara Indus sampai hari ini masih sukar dipecahkan. Asal usul aksara Semit (abjad Fenisia dan abjad Aram) telah diusulkan oleh beberapa sarjana sejak terbitnya publikasi Albrecht Weber (1856) dan On the origin of the Indian Brahma alphabet karya Georg Bühler tahun 1895. Ide-ide Bühler telah berpengaruh besar, meskipun karya mengenai subjek tersebut terbit pada tahun 1895, ia telah mampu mengidentifikasi tidak kurang dari lima teori yang terus diperdebatkan tentang asal usul aksara Brahmi, yang satu mengemukakan bahwa aksara tersebut asli pribumi dan yang lain diturunkan dari model Semit. Poin yang paling diperdebatkan tentang asal muasal aksara Brahmi adalah apakah aksara itu murni dibuat pribumi atau diserap atau diturunkan dari aksara yang berasal dari luar India. Goyal (1979) mencatat bahwa mayoritas yang mendukung bahwa 'aksara Brahmi diciptakan sendiri oleh pribumi' adalah cendekiawan India, sedangkan 'teori aksara Semit' didukung "hampir semua" cendekiawan Barat, dan Salomon menyatakan setuju dengan Goyal bahwa telah ada "prasangka kaum nasionalis" dan "prasangka kaum imperialis" dalam perdebatan tersebut. Meskipun demikian, pandangan bahwa 'Brahmi diciptakan oleh penduduk asli' telah lazim di kalangan sarjana Inggris yang menulis sebelum Bühler: Tulisan Alexander Cunningham, salah satu pendukung teori ini yang paling awal, menunjukkan bahwa pada masa itu, penduduk asli adalah pilihan cendekiawan Inggris yang menentang "teori Barat" yang disukai oleh cendekiawan Eropa daratan. Cunningham dalam seminal Corpus Inscriptionum Indicarum tahun 1877 menganggap bahwa huruf-huruf Brahmi berasal dari piktograf yang didasarkan pada bentuk tubuh manusia, tetapi Bühler menulis tahun 1891, bahwa Cunningham mempertimbangkan asal-usul aksara tersebut dengan tidak teliti. Mayoritas sarjana meyakini bahwa aksara Brahmi kemungkinan berasal dari atau dipengaruhi oleh model aksara Semit, dengan aksara Aram sebagai calon induk aksara tersebut. Namun, masalah ini sukar dipecahkan seutuhnya karena minimnya bukti tulisan dan perbandingan yang tidak dijelaskan terkait abjad Aram, aksara Kharosthi, dan Brahmi. Meskipun aksara Brahmi dan Kharosthi memiliki banyak fitur umum, tetapi perbedaan antara aksara Kharosthi dan Brahmi "jauh lebih besar daripada kesamaannya," dan "perbedaan keseluruhan antara keduanya membuat koneksi pengembangan linear langsung tidak mungkin", begitu kata Richard Salomon. Terlepas dari asal-usulnya, banyak penulis menyepakati bahwa perbedaan antara aksara India, turunan-turunannya, dan pengaruh-pengaruhnya adalah signifikan. Tingkat perkembangan aksara Brahmi di India baik dalam bentuk grafis maupun struktural sangat luas. Juga, telah diterima secara luas bahwa teori tata bahasa Weda mungkin memiliki pengaruh kuat pada perkembangan ini. Sejumlah penulis – baik Barat maupun India – menyatakan bahwa aksara Brahmi diserap atau terilhami dari aksara Semit, dan diciptakan dalam waktu yang amat singkat selama masa pemerintahan Asoka dan kemudian digunakan secara luas dalam prasasti-prasasti Asoka. Sebaliknya, ada beberapa penulis menolak gagasan yang diciptakan oleh asing itu. Bruce Trigger mengakui bahwa aksara Brahmi kemungkinan diturunkan dari abjad Aram tetapi dengan pengembangan lokal yang cukup besar tetapi tidak ada bukti umum langsung yang menyatakan hal itu. Menurut Trigger, pada zaman kuno, aksara Brahmi telah digunakan sebelum tugu batu Asoka dibuat, setidaknya pada abad ke-4 atau ke-5 SM di Sri Lanka dan India, sementara aksara Kharosthi hanya digunakan di barat laut Asia Selatan (wilayah timur Afganistan modern dan sekitar negara tetangga Pakistan) dalam waktu yang tak lama hingga akhirnya punah. Menurut Salomon, bukti adanya aksara Kharosthi ditemukan paling banyak dalam naskah-naskah Buddhis dan catatan orang-orang dari zaman dinasti Indo-Yunani, Indo-Skithia, Indo-Parthia, dan Kushana. Aksara Kharosthi kemungkinan besar sudah tak lagi digunakan pada sekitar abad ke-3 Masehi. Justeson dan Stephens mengusulkan bahwa vokal dalam aksara Brahmi dan Kharosthi berkembang melalui transmisi abjad Semit melalui pembacaan per huruf. Orang yang belajar alfabet Semit akan melafalkan bunyi-bunyi bahasa dengan menggabungkan konsonan dengan vokal tanpa tanda, misalnya /kə/, /kʰə/, /gə/. Bila aksara ini digunakan dalam bahasa lain, suku-suku kata ini dianggap sebagai satu lambang suara. Mereka juga menerima gagasan bahwa aksara Brahmi dibuat berdasarkan model aksara Semit Utara. Hipotesis model Semit Banyak cendekiawan mengaitkan asal usul aksara Brahmi dengan model aksara Semit, khususnya aksara Aram. Penjelasan bagaimana hal ini dapat terjadi, aksara Semit dan kronologi sejarahnya telah menjadi bahan perdebatan. Bühler mengikuti teori Max Weber, mengaitkannya dengan abjad Fenisia dan mengusulkan bahwa aksara ini diserap dari awal abad ke-8 SM. Usulan keterkaitan aksara ini dengan aksara Semit Selatan, cabang yang kurang menonjol dari rumpun aksara Semit, terkadang diusulkan tetapi belum diterima secara luas. Akhirnya, hipotesis abjad Aram sebagai induk dari aksara Brahmi lebih disukai karena kedekatan geografisnya dengan anak benua India. Pengaruhnya mungkin terjadi karena bahasa Aram adalah bahasa resmi Kekaisaran Akhemeniyah. Namun hipotesis ini masih menjadi tanda tanya, mengapa dua aksara yang bentuknya sangat berbeda, Kharosthi dan Brahmi, diturunkan dari abjad Aram yang sama. Penjelasan yang mungkin bisa menjawab hal itu adalah Asoka menciptakan sendiri aksara resmi kekaisaran untuk maklumat-maklumatnya, tetapi tidak ada bukti yang mendukung dugaan tersebut. Teori Bühler Menurut hipotesis Semit yang digagas Bühler pada tahun 1898, prasasti Brahmi tertua diturunkan dari abjad Fenisia. Salomon menganggap bahwa pendapat Bühler adalah "pembenaran historis, geografis, dan kronologi sejarah yang lemah untuk purwarupa abjad Fenisia". Penemuan bukti-bukti tertulis telah dilakukan untuk menjawab teori Bühler, seperti penemuan 6 buah prasasti Maurya yang ditulis dalam abjad Aram, dan darinya dapat disimpulkan bahwa pendapat Bühler tentang abjad Fenisia sangat lemah. Mungkin juga, abjad Aram, yang hampir pasti merupakan induk dari aksara Kharosthi, mungkin menjadi landasan penciptaan aksara Brahmi. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada kejelasan mengapa orang India kuno menciptakan dua aksara yang sangat berbeda. Menurut Bühler, abjad Brahmi menambahkan simbol suara tertentu yang tidak ditemukan dalam bahasa-bahasa berumpun Semit, serta menghapus simbol-simbol suara dalam abjad Aram yang tidak ditemukan dalam bahasa Prakerta. Sebagai contoh, bahasa Aram sama sekali tidak memiliki konsonan tarik-belakang (retrofleks) seperti yang ada dalam bahasa Prakerta, seperti . Dalam aksara Brahmi, simbol konsonan retrofleks dan non-retrofleks secara grafis terlihat sangat mirip, seolah-olah keduanya diturunkan dari satu purwarupa huruf. (Lihat aksara Tibet untuk perkembangan selanjutnya.) Abjad Aram tidak mengenal konsonan aspirat Brahmi (, , dll.), sedangkan aksara Brahmi tidak mengenal konsonan emfatis Aram (), dan hal ini dapat dibuktikan bahwa huruf-huruf emfatis Aram ini kemudian dijadikan sebagai huruf aspirat Brahmi: huruf Aram q digunakan untuk huruf Brahmi kh, huruf Aram ṭ (Θ) untuk huruf Brahmi th (), dll. Karena huruf Aram tidak mengenal konsonan labial henti emfatis p, huruf Brahmi tampaknya telah membagi bunyi tersebut menjadi dua: hal ini terbukti bahwa huruf Brahmi p dan ph secara grafis sangat mirip, seolah-olah diturunkan dari satu huruf Aram p. Bühler juga menemukan adanya turunan sistematis untuk konsonan aspirat lainnya, ch, jh, ph, bh, dan dh, seperti adanya penambahan lengkung atau kait pada huruf (diyakini diturunkan dari h, ), sementara d dan ṭ (jangan dikelurukan dengan emfatis Semit ) diturunkan dari bentuk belakang dari dh dan ṭh. Tabel di bawah ini mencantumkan hubungan antara abjad Brahmi dan Semit Utara. Bühler menyatakan bahwa baik abjad Fenisia maupun Brahmi memiliki tiga konsonan desis (sibilan), tetapi karena urutan abjadnya hilang, hubungan di antara ketiganya menjadi tidak jelas. Bühler mampu mencocokkan bentuk huruf Brahmi dengan seluruh 22 huruf Semit Utara, dan mampu melihat kemiripannya dengan jelas. Ia menekankan kepada kekongruenan fonetis sebagai pedoman penentuan asal huruf, misalnya mengaitkan c dengan tsade bukannya kaph , sebagaimana usulan oleh pendahulunya. Masalah yang dialami oleh penurunan langsung dari abjad Fenisia adalah kurangnya bukti kontak historis dengan bangsa Fenisia pada periode itu. Bühler memberi keterangan bahwa penyerapan huruf-huruf Brahmi bermula jauh lebih dahulu dari bukti paling awal yang diketahui, kira-kira 800 SM, sezaman dengan bentuk guratan abjad Fenisia yang ia cocokkan. Bühler mengutip praktik penulisan lebih modern dari aksara Brahmi yang secara informal tidak menyediakan diakritik vokal sebagai kemungkinan kelanjutan dari tahapan mirip abjad saat pengembangan aksara ini. Hipotesis Semit yang paling lemah mirip dengan pandangan difusi trans-budaya oleh Gnanadesikan tentang pengembangan aksara Brahmi dan Kharosthi, yang ide representasi suara alfabetisnya dipelajari dari orang Persia yang menuturkan bahasa Aram, tetapi aksaranya adalah sebuah pengembangan baru yang disesuaikan dengan fonologi Prakerta. Bukti lain terkait dengan pengaruh Persia adalah proposal Hultzsch pada tahun 1925 bahwa kata bahasa Prakerta/Sanskerta untuk "menulis", lipi, mirip dengan kata dalam bahasa Persia Kuno dipi, yang diyakini merupakan kata serapan. Beberapa maklumat Asoka yang ditemukan di wilayah yang dekat dengan kekaisaran Persia menggunakan dipi sebagai kata bahasa Prakerta untuk "menulis", tetapi kata lipi muncul di tempat lain, dan persebaran geografis kosakata ini telah lama menyebar, setidaknya kembali ke masa Bühler, sebagai penanda bahwa bentuk standar lipi muncul karena perubahan yang menjauh dari pengaruh Persia. Dipi dalam kata bahasa Persia sendiri dianggap sebagai kata serapan bahasa Elam. Teori Falk Buku Falk yang terbit tahun 1993, Schrift im Alten Indien, berisi mengenai studi definitif terkait tulis-menulis di India kuno. Bagian mengenai asal usul aksara Brahmi menampilkan tinjauan luas literatur kala itu. Namun, Falk juga menyusun gagasannya sendiri. Seperti halnya beberapa penulis lain, Falk menganggap bahwa sistem penulisan Brahmi didasarkan dari aksara Kharosthi, yang diturunkan dari abjad Aram. Saat tulisan itu dibuat, maklumat-maklumat Asoka adalah fragmen tertua dari aksara Brahmi yang dapat dipercaya, dan ia merasakan bahwa ada "perkembangan bahasa dari gaya linguistik yang tak teratur menjadi serba terasah" dari waktu ke waktu, dan menunjukkan bahwa aksara tersebut telah dikembangkan. Falk juga menyimpang dari teori arus utama bahwa abjad Yunani sebagai salah satu penyumbang yang signifikan dalam pengembangan aksara Brahmi. Sayang sekali, Salomon tidak setuju dengan pendapat Falk, dan setelah menunjukkan bukti metodologi yang sangat berbeda antara notasi vokal Brahmi dan Yunani, ia menyatakan "sangat diragukan kalau Brahmi menurunkan konsep dasar dari purwarupa Yunani". Lebih lanjut, tambah Salomon, dalam "pengertian terbatas, Brahmi dapat dikatakan diturunkan dari Kharosthi, tetapi terkait bentuk-bentuk hurufnya, perbedaan antara kedua aksara India itu jauh lebih banyak daripada kesamaannya". Falk juga memperkirakan asal usul aksara Kharosthi tidak lebih dari 325 SM, berdasarkan adanya usulan pengaitan terhadap penaklukan Yunani. Salomon mempertanyakan argumen Falk tentang waktu penciptaan aksara Kharosthi dan menulis bahwa "sangat spekulatif dan bukan merupakan alasan kuat terkait waktu penciptaan aksara Kharosthi yang cukup lambat. Justru pendapat yang lebih kuat adalah bahwa kita sampai saat ini tidak memiliki spesimen aksara yang lebih tua daripada maklumat Asoka, maupun bukti langsung dari tahap-tahap perantara dalam perkembangannya. Akan tetapi, bukan berarti bentuk-bentuk awal semacam itu tidak ada, setidaknya kalau itu ada, bukti itu tidak bertahan lama, mungkin saja karena bukti itu tidak digunakan untuk tujuan monumental sebelum Asoka". Tidak seperti Bühler, Falk tidak memberikan rincian mana dan bagaimanakah purwarupa huruf dugaan yang dikaitkan dengan tiap huruf Brahmi. Lebih lanjut, kata Salomon, Falk mengakui bahwa ada penyimpangan fonetis dan diakritik dalam aksara Brahmi yang tidak ditemukan dalam dugaan sumber aksara Kharosthi. Falk mencoba menjelaskan penyimpangan ini dengan menghidupkan lagi hipotesis pengaruh Yunani, sebuah hipotesis yang sebelumnya tidak disukai. Hartmut Scharfe, dalam ulasannya tentang aksara Kharosthi dan Brahmi pada tahun 2002, sependapat dengan pertanyaan Salomon terhadap proposal Falk, dan menyatakan, "pola analisis fonemik bahasa Sanskerta yang telah dikaji oleh para sarjana Weda lebih dekat dengan aksara Brahmi daripada alfabet Yunani". Teori pribumi Teori pribumi India seperti keterkaitan aksara Brahmi dengan aksara Indus didukung oleh beberapa sarjana dan penulis Barat dan India. Kemiripan aksara Brahmi dengan aksara Indus telah dikaji oleh para sarjana Eropa awal seperti arkeolog John Marshall dan Assyriolog Stephen Langdon, dan kemudian turun-temurun hingga para sarjana dan penulis antara lain ilmuwan komputer Subhash Kak, Indologis Jerman Georg Feuerstein, guru agama Hindu Amerika David Frawley, arkeolog Inggris Raymond Allchin, dan antropolog sosial Jack Goody. Raymond Allchin mengakui bahwa ada pendapat yang dengan tegas menentang gagasan bahwa aksara Brahmi diserap dari abjad Semit karena keseluruhan struktur dan konsepnya sangat berbeda. Dia menganggap bahwa asal usul aksara Brahmi kemungkinan adalah aksara Indus sebagai pendahulunya. Namun, Allchin dan Erdosy kemudian pada tahun 1995 menyanggah bahwa masih belum memiliki bukti yang lengkap untuk menjawab hal tersebut. G.R. Hunter dalam bukunya, The Script of Harappa dan Mohenjodaro and Its Connection with Other Scripts (1934) juga mengajukan bahwa aksara Brahmi diturunkan dari aksara Indus, yang memiliki kecocokan lebih banyak daripada abjad Aram dalam perkiraannya. Subhash Kak menyatakan tidak setuju dengan asal usul aksara Brahmi dari abjad Semit, alih-alih menyatakan bahwa hubungan antara dunia India dan Semit sebelum berkembangnya abjad Semit diakui sebagai proses yang terbalik. Namun, kronologi yang dipaparkan dan adanya gagasan tradisi melek huruf yang turun-temurun ditentang oleh sebagian besar akademisi yang mendukung teori pribumi. Bukti kontinuitas antara aksara Indus dan Brahmi juga terlihat dalam kemiripan grafis aksara Brahmi dan Indus akhir, dengan sepuluh ligatur yang paling banyak muncul ternyata cocok dengan bentuk salah satu dari sepuluh glif dalam aksara Brahmi. Ada anggapan bukti kontinuitas dalam penggunaan angka Brahmi. Dukungan terkait kontinuitas aksara ini berasal dari analisis statistik keterkaitan yang dilakukan oleh Das. Salomon menganggap kesamaan grafis antara huruf-huruf tersebut merupakan bukti yang tidak cukup untuk menghubungkan aksara Indus dan Brahmi tanpa mengetahui nilai-nilai fonetis dari aksara Indus, meskipun ia menemukan kesamaan dalam peracikan dan modifikasi tanda diakritis yang cukup "menarik." Namun, ia mengakui bahwa masih terlalu dini untuk menjelaskan dan mengevaluasinya karena kesenjangan kronologis yang besar antara kedua aksara itu dan sejauh ini sifat aksara Indus yang sukar dipecahkan. Hambatan terhadap teori ini adalah kurangnya bukti tertulis selama milenium tersebut dan antara runtuhnya Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM hingga hadirnya aksara Brahmi tertulis pada abad ke-3 atau ke-4 SM. Iravathan Mahadevan menegaskan bahwa kalau seseorang menganggap aksara Indus punah pada tahun 1500 SM dan aksara Brahmi muncul pada tahun 500 SM, artinya terjadi kekosongan sistem penulisan selama seribu tahun. Sayangnya, teka-teki tulisan beraksara Indus belum bisa dipecahkan maknanya secara valid, yang membuat teori berdasarkan pemecahan teka-teki ini menjadi lemah. Hubungan yang menjanjikan antara aksara Indus dan tradisi penulisan selanjutnya dituangkan dalam simbol grafiti megalitik dari budaya megalitikum India Selatan, yang kemungkinan tumpang-tindih dengan inventaris huruf-huruf Indus dan terus dipergunakan melalui penampilan aksara Brahmi dan aksara Brahmi Tamil hingga abad ke-3 Masehi. Grafiti ini biasanya muncul sendiri-sendiri, meski terkadang dapat ditemukan dalam satu kelompok dengan dua atau tiga gambar, dan kemungkinan dianggap sebagai simbol sebuah keluarga, trah, atau agama. Pada tahun 1935, CL Fábri mengajukan bahwa simbol-simbol yang ditemukan pada koin Maurya adalah sisa-sisa aksara Indus yang selamat dari keruntuhan peradaban Lembah Indus. Iravatham Mahadevan, ahli tafsir terkemuka aksara Tamil-Brahmi dan Indus, telah mendukung gagasan bahwa kedua tradisi semiotik tersebut mungkin terus berkesinambungan dengan aksara Indus, tetapi terkait dengan Brahmi, ia dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak percaya teori itu "sama sekali". Bentuk lain dari teori pribumi adalah bahwa aksara Brahmi diciptakan ex nihilo, betul-betul lepas dari pengaruh abjad Semit atau aksara Indus, meskipun Salomon berpendapat bahwa teori ini sepenuhnya spekulatif. Asal usul asing Pāṇini (abad ke 6 hingga 4 SM) menggunakan lipi, kata India untuk "aksara" dalam karya tulisnya yang mengupas tata bahasa Sanskerta, Astadhyayi. Menurut Scharfe, dua kata lipi dan libi diserap dari dipi Persia Lama, yang kemudian diserap dari kata bahasa Sumeria dup. Untuk menggambarkan maklumatnya sendiri, Asoka menggunakan kata Lipī, yang sekarang secara umum diterjemahkan sebagai "tulisan" atau "prasasti". Diperkirakan kata lipi, termasuk juga ditulis dipi dalam dua tugu batu dalam versi aksara Kharosthi, berasal kata bahasa Persia Kuno dipî, juga berarti "prasasti", yang digunakan misalnya oleh Darius I dalam prasasti Behistun-nya, sehingga kata tersebut dianggap serapan. Scharfe menambahkan dalam tinjauannya bahwa bukti terbaik adalah tidak ada aksara yang digunakan atau pernah dikenal di India, selain aksara dari wilayah barat laut yang dikuasai Persia tempat bahasa Aram dipertuturkan, sebelum sekitar 300 SM karena tradisi India "masih menekankan warisan budaya dan sastra lisan." Pengamatan Megastene Megastenes, utusan Yunani untuk Maurya di India Timur Laut hanya seperempat abad sebelum Asoka, membuat berita bahwa dirinya berada di antara orang-orang yang tidak memiliki hukum tertulis, yang bahkan bodoh menulis, dan mengatur semuanya dengan ingatan. Ini telah ditafsirkan dengan beragam dan kontroversial oleh banyak penulis. Ludo Rocher hampir sepenuhnya menganggap Megastenes tidak dapat diandalkan, mempertanyakan kata-kata yang digunakan oleh informan Megastenes dan interpretasi Megastenes tentang mereka. Timmer menganggap bahwa ada kesalahpahaman bahwa orang-orang Maurya buta huruf "berdasarkan fakta bahwa Megastenes dengan tepat mengamati bahwa hukum diatur secara tidak tertulis dan tradisi lisan memainkan peranan yang sangat penting di India." Beberapa pendukung teori pribumi mempertanyakan keandalan dan interpretasi komentar yang dibuat oleh Megastenes (seperti dikutip oleh Strabo dalam Geographica XV.i.53). Pertama, pengamatan kemungkinan berada dalam lingkup Kerajaan "Sandrakottos" (Candragupta). Kedua menurut Strabo (Strab. XV.i.39), Megastenes disebutkan sudah mencatat bahwa hal tersebut sudah menjadi kebiasaan umum bagi kasta "filsuf" di India (mungkin Brahmana) untuk menyerahkan "sesuatu yang bermanfaat dan mereka telah berkomitmen untuk menulisnya" kepada raja, tetapi perincian ini tidak muncul dalam kutipan Megasthenes oleh Arrianos dan Diodoros Sikolos. Implikasi penulisan pada hakikatnya juga tidak sepenuhnya dijelaskan dalam bahasa Yunani sebagaimana istilah συντάξῃ (serumpun dengan kata bahasa Inggris syntax) dapat dibaca sebagai "komposisi" atau "susunan" umum, daripada komposisi tertulis dalam bentuk khusus. Nearkhos sempat mencatat beberapa dekade sebelumnya, mengenai penggunaan kain katun untuk menulis di India Utara. Para ahli Indologi berspekulasi dengan berbagai cara bahwa ini mungkin antara aksara Kharosthi atau abjad Aram. Salomon menganggap bukti dari sumber-sumber Yunani tidak dapat ditarik kesimpulannya. Strabo sendiri mencatat inkonsistensi terkait penggunaan tulisan di India (XV.i.67). Perdebatan terkait waktu Kenneth Norman (2005) menyatakan bahwa aksara Brahmi kemungkinan dibuat jauh sebelum pemerintahan Asoka: "Dukungan untuk gagasan pengembangan pra-Asoka ini telah diberikan baru-baru ini oleh penemuan pecahan tembikar di Anuradhapura di Sri Lanka, ditulis dengan sejumlah kecil huruf yang diduga adalah aksara Brāhmī. Pecahan tembikar ini, baik menggunakan radiokarbon-14 dan penanggalan termoluminesensi, diketahui berasal dari sebelum zaman Asoka, mungkin 2 abad sebelum Asoka." Jack Goody (1987) juga menganggap bahwa India kuno mungkin sudah memiliki "budaya tulis-menulis yang sangat kuno" bersama dengan tradisi lisan dalam menyusun dan menyebarluaskan pengetahuan, karena karya sastra Weda terlalu luas, konsisten, dan rumit untuk dibuat, dihafalkan, disimpan, disebarluaskan, maupun dilestarikan tanpa sistem tertulis. Terkait pendapat tersebut, dimungkinkan tidak ada sistem tulisan apa pun termasuk Brahmi pada periode Weda, mengingat kuantitas dan kualitas literatur Weda, dibagi. Bila Falk (1993) tidak setuju dengan Goody, Walter Ong dan John Hartley (2012) setuju, bahwa tidak mesti didasarkan atas kesulitan melestarikan nyanyian Weda secara lisan, tetapi bahwa sangat sukar tata bahasa Panini disusun. Johannes Bronkhorst (2002) memilih netral; ia menganggap bahwa antara bahwa Weda mungkin bisa dinyanyikan turun-temurun secara lisan, tetapi pengembangan tata bahasa Sanskerta oleh Panini sudah mengandalkan tulisan (hal ini konsisten dengan perkembangan penulisan India pada abad ke-4 SM). Asal usul nama "Brahmi" Tulisan mengenai asal usul nama "Brahmi" telah termuat dalam sejarah dan legenda. Beberapa sutra Jain seperti Sutra Vyakhya Pragyapti, Sutra Samvayanga, dan Sutra Pragyapna menyertakan daftar 18 aksara yang telah digunakan dan diketahui oleh para guru Jain sebelum Mahawira lahir, dengan aksara Brahmi (bambhī dalam bahasa Prakerta asli) menjadi nomor urut 1 dalam daftar tersebut. Namun, aksara ini justru tidak ada dalam daftar 18 aksara pada versi yang masih bertahan dari sutra Jain berikutnya, yaitu Vishesha Avashyaka dan Kalpa Sutra. Mitologi Jain menceritakan bahwa 18 aksara diajarkan oleh Tirthankara pertama, Rishabhanatha, kepada putrinya Brahmi, ia menekankan aksara Brahmi sebagai aksara utama kala ia mengajari orang lain, sehingga nama Brahmi untuk aksara tersebut berasal dari namanya. Ada tulisan Buddha Tionghoa yang dibuat pada abad ke-6 Masehi mengkaitkan penciptaan aksara itu dengan Dewa Brahma, meskipun Monier Monier-Williams, Sylvain Lévi dan yang lainnya mengira bahwa nama Brahmi mungkin diberikan karena aksara itu ditatah oleh para Brahmana. Kata Brahmi muncul dalam tulisan-tulisan India kuno dalam artian yang berlainan. Dengan merujuk pada kaidah penulisan bahasa Sanskerta, kata itu adalah bentuk feminin yang secara harfiah berarti "Brahma" atau "energi feminin dari Brahman". Dalam naskah lain seperti Mahabharata, kata itu merujuk pada dewi, terutama untuk Saraswati, dewi yang merupakan simbol dari kekuatan feminin dan aspek pengetahuan — sakti — dari Brahma. Sejarah Prasasti beraksara Brahmi paling awal yang diketahui dituliskan dalam bahasa Prakerta, berasal dari abad ke-3 hingga pertama SM, termasuk di antaranya maklumat-maklumat Asoka, k. 250 SM. Bahasa Prakerta ini menjadi bahasa yang banyak digunakan dalam prasasti yang ditemukan di anak benua India hingga sekitar abad ke-1 Masehi. Prasasti berbahasa Sanskerta yang dituliskan dalam aksara Brahmi berasal dari abad ke-1 SM, seperti sejumlah prasasti yang ditemukan di Ayodhya, Ghosundi, dan Hathibada (keduanya dekat Chittorgarh). Prasasti kuno juga telah ditemukan di banyak situs bersejarah India Utara dan Tengah, terkadang di India Selatan, dituliskan dalam campuran bahasa Sanskerta-Prakerta. Dengan teknik modern, prasasti ini kemungkinan dibuat antara abad ke-1 dan ke-4 Masehi. Aksara Brahmi banyak dipahatkan/dituliskan pada pilar, dinding kuil, pelat logam, tanah liat, uang koin, kristal, dan naskah-naskah lembaran. Salah satu perkembangan baru-baru ini yang terpenting terkait asal usul aksara Brahmi adalah ditemukannya huruf-huruf Brahmi yang tertulis pada pecahan-pecahan tembikar dari kota dagang Anuradhapura di Sri Lanka, yang berasal dari abad ke-6 hingga ke-4 SM. Coningham dkk. pada tahun 1996, menyatakan bahwa aksara yang dituliskan pada prasasti Anuradhapura adalah Brahmi, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Prakerta bukan bahasa berumpun Dravida. Pengurutan spesimen dilakukan dalam rangka membuktikan adanya evolusi perbaikan gaya menulis selama berabad-abad, dan mereka menyimpulkan bahwa aksara Brahmi kemungkinan "terlibat dalam perdagangan" dan bahwa pertumbuhan jaringan perdagangan di Sri Lanka berkaitan dengan hadirnya aksara Brahmi di daerah tersebut. Salomon dalam ulasannya tahun 1998 menyatakan bahwa adanya prasasti Anuradhapura mendukung teori bahwa aksara Brahmi bertumbuh di Asia Selatan sebelum zaman Maurya, dengan penelitian yang mendukung abad ke-4 SM, tetapi masih diragukan apakah prasasti tersebut dituliskan pada pecahan tembikar pada waktu belakangan. Pakar Indologi Harry Falk berpendapat bahwa maklumat-maklumat Asoka mewakili tahap yang lebih tua dari Brahmi, sedangkan bukti paleografis tertentu bahkan termasuk prasasti Anuradhapura yang paling awal kemungkinan muncul belakangan, sehingga pecahan tembikar ini mungkin berasal dari setelah 250 SM. Baru-baru ini pada tahun 2013, Rajan dan Yatheeskumar menerbitkan publikasinya tentang penggalian di Porunthal dan Kodumanal, Tamil Nadu, tempat ditemukannya banyak prasasti beraksara Brahmi Tamil dan "Brahmi Prakerta". Analisis yang dilakukan dengan stratigrafi digabungkan dengan uji radiokarbon terhadap sampel bulir padi dan arang menunjukkan bahwa prasasti ini muncul pada antara abad ke-6 dan mungkin abad ke-7 SM. Karena masih merupakan terbitan baru, temuan mereka belum dikomentari secara luas dalam literatur. Ahli Indologi Harry Falk telah mengkritik klaim Rajan "sangat minim informasi"; Falk berpendapat bahwa prasasti yang ditemukan tersebut sama sekali tidak menggunakan aksara Brahmi, tetapi disalahartikan sebagai simbol grafiti Megalitikum yang bersifat nonlinguistik, yang digunakan di India Selatan selama beberapa abad selama era pra-literasi. Pemecahan Selain dari beberapa prasasti dalam bahasa Yunani dan Aram (yang hanya ditemukan pada abad ke-20), Maklumat-maklumat Asoka ditulis dalam aksara Brahmi dan kadang-kadang dalam aksara Kharosthi di barat laut, yang keduanya telah punah sekitar abad ke-4 M, dan belum diuraikan pada saat maklumat ini ditemukan dan diselidiki pada abad ke-19. Pada tahun 1834, upaya untuk mengidentifikasi huruf-huruf Brahmi oleh Rev. J. Stevenson telah dilakukan di Gua Karla (sekitar abad ke-1 M) berdasarkan kemiripan dengan aksara Gupta dari tulisan Samudragupta tentang pilar Allahabad (abad ke-4 M) yang baru saja dipecahkan, tetapi baru dapat dipecahkan dengan baik dalam sepertiganya, sehingga pemecahan aksara Brahmi belum seutuhnya. Upaya mengidentifikasi aksara Brahmi dari abad ke-3 hingga ke-2 SM akhirnya berhasil pada tahun 1836 oleh sarjana Norwegia Christian Lassen, yang menggunakan koin dwibahasa Yunani-Brahmi dari raja Indo-Yunani Agathokles dari Baktria dan kemiripan dengan aksara Pali untuk mengidentifikasi sejumlah huruf-huruf Brahmi dengan benar dan tepat. Kecocokan tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut: James Prinsep, seorang arkeolog, filolog, dan pegawai Perusahaan Hindia Timur Britania, yang turut bekerja bersama Alexander Cunningham, dianggap telah berhasil sepenuhnya menguraikan aksara Brahmi. Setelah membenarkan pemecahan pertama oleh Lassen, Prinsep menggunakan koin dwibahasa raja Indo-Yunani Pantaleon untuk menguraikan huruf-huruf lainnya. James Prinsep kemudian menganalisis sejumlah besar prasasti berisi tentang adanya pendanaan pada relief di Stupa Sanchi, dan menemukan banyak sekali kalimat yang berakhir dengan dua huruf Brahmi yang sama: "𑀤𑀦𑀁". Prinsep menebak dengan benar bahwa kata tersebut dibaca sebagai danam, kata dalam bahasa Sanskerta untuk "hadiah", "sumbangan", atau "pendanaan", sehingga terus meningkatkan jumlah huruf yang dikenal. Dengan bantuan Ratna Pala, seorang Sinhala, sarjana bahasa dan ahli bahasa Pali, Prinsep berhasil sepenuhnya menguraikan aksara Brahmi. Dalam hasil penelitian yang diterbitkan pada bulan Maret 1838 Prinsep berhasil menerjemahkan prasasti pada sejumlah besar maklumat batu yang ditemukan di seluruh India, dan sejak saat itu menurut Richard Salomon, aksara Brahmi benar-benar berhasil dipecahkan dengan sempurna. Aksara Brahmi Selatan Prasasti Asoka ditemukan di seluruh India dan varian regionalnya telah diteliti. Aksara Bhattiprolu, dengan bukti awal adalah prasasti yang berasal dari beberapa dekade masa pemerintahan Asoka, diyakini berevolusi dari aksara Brahmi yang bertumbuh di India selatan. Bahasa yang digunakan dalam prasasti-prasasti ini adalah bahasa Prakerta, hampir seluruhnya ditemukan pada relik-relik Buddha, meskipun nama-nama diri dalam bahasa Telugu telah diidentifikasi dalam beberapa prasasti. Dua puluh tiga aksara telah diidentifikasi. Huruf ga dan sa mirip dengan aksara Brahmi Maurya, sementara bha dan da mirip dengan aksara Telugu modern. Aksara Tamil-Brahmi adalah varian dari aksara Brahmi yang digunakan di India Selatan sekitar abad ke-3 SM, khususnya di negara bagian Tamil Nadu dan Kerala. Pada periode yang sama, ada sebuah prasasti yang membuktikan penggunaannya di Sri Lanka. Bahasa yang digunakan di sekitar 70 prasasti Brahmi selatan yang ditemukan pada abad ke-20 telah diidentifikasi sebagai bahasa Prakerta. Dalam bahasa Inggris, banyak reproduksi naskah beraksara Brahmi di Sri Lanka muncul di Epigraphia Zeylanica. Dalam volume pertamanya (1976), banyak prasasti yang berangka tahun dari abad ke-3 hingga ke-2 SM. Berbeda dengan maklumat-maklumat Asoka, kebanyakan prasasti di Sri Lanka ditemukan di atas gua. Bahasa prasasti Brahmi di Sri Lanka sebagian besar adalah Prakerta meskipun beberapa prasasti Brahmi Tamil juga telah ditemukan, seperti segel Annaicoddai. Contoh-contoh tulisan beraksara Brahmi paling awal yang diterima secara luas ditemukan di Anuradhapura, Sri Lanka. Perkembangan di tepi Laut Merah dan Asia Tenggara Prasasti Khuan Luk Pat ditemukan di Thailand dalam aksara Brahmi Tamil. Angka tahunnya tidak dipastikan dan diusulkan berasal dari abad-abad permulaan pada era yang sama. Menurut Frederick Asher, prasasti Brahmi Tamil pada pecahan tembikar telah ditemukan di Quseir al-Qadim dan di Berenike, Mesir yang menunjukkan bahwa telah ada kegiatan perdagangan yang berkembang pada zaman kuno di antara India dan wilayah Laut Merah. Bukti tambahan berupa prasasti Brahmi Tamil juga telah ditemukan di situs purbakala Khor Rori di Oman. Karakteristik Aksara Brahmi ditulis dari kiri ke kanan, termasuk keturunan-keturunannya. Namun, koin yang ditemukan di Eran menuliskan huruf Brahmi dari kanan ke kiri, seperti dalam abjad Aram. Ragam arah penulisan lainnya juga telah diketahui, meskipun inkonsistensi arah penulisan cukup banyak ditemukan dalam sistem penulisan kuno. Konsonan Sebagai abugida, huruf-huruf Brahmi adalah konsonan, sedangkan vokal harus ditulis dengan tanda diakritik yang disebut mātrā dalam bahasa Sanskerta, kecuali ketika kata tersebut diawali dengan huruf vokal (vokal mandiri). Bila karakter diakritik vokal tidak ada, otomatis huruf tersebut memiliki nilai vokal . Karakteristik ini juga mirip dengan Kharosthi, meskipun perlakuan vokalnya berbeda. "Pasangan" "Pasangan" (mirip konsepnya dengan aksara Jawa) digunakan untuk menulis gugus konsonan seperti atau . Dalam aksara Dewanagari modern, "pasangan" ditulis di sebelah kanan konsonan yang dimatikan bila memungkinkan ('tiang' pada konsonan yang dimatikan dihilangkan), sedangkan dalam Brahmi pasangan ditulis di bawah huruf yang dimatikan. Vokal Vokal (sandangan swara) dituliskan pada konsonan sebagai tanda diakritis, tetapi vokal mandiri memiliki huruf khusus. Ada tiga vokal "primer" dalam aksara Brahmi Asoka yang memiliki perbedaan panjang-pendek: /a/, /i/, /u/; vokal panjang diturunkan dari dua grafem vokal pendek. Ada empat vokal "sekunder" yang tidak memiliki perbedaan panjang-pendek, /e/, /ai/, /o/, /au/. Akan tetapi perlu diketahui bahwa grafem /ai/ diturunkan dari /e/ dengan cara yang sama dengan perbedaan pendek-panjang dari vokal primer. Hanya ada sembilan tanda diakritis vokal; huruf-huruf yang tidak diberi tanda diakritis akan dibaca dengan vokal . Simbol vokal mandiri untuk /au/ juga tampaknya kurang cukup bukti sejarah awalnya, meskipun memiliki diakritik. Sumber-sumber kuno menunjukkan ada 11 atau 12 vokal yang disebutkan pada permulaan daftar huruf Brahmi pada era Asoka, mungkin menambahkan aṃ atau aḥ. Aksara Brahmi kemudian menyertakan vokal untuk empat konsonan alir silabis, /ṛ/ dan /ḷ/ pendek dan panjang. Sumber-sumber Tionghoa menunjukkan bahwa ini adalah penemuan baru oleh Nagarjuna atau Śarvavarman, seorang menteri Raja Hāla. Telah diketahui bahwa penggunaan diakritis untuk menandai vokal dalam aksara Brahmi dan Kharosthī, sangat cocok dengan bahasa Prakerta, tetapi karena aksara Brahmi diadaptasi ke bahasa lain, sebuah notasi khusus yang disebut virāma diperkenalkan sebagai pemati konsonan pada kata terakhir sebuah kalimat. Yang membuat aksara Kharoṣṭhī berbeda adalah vokal di awal kalimat menggunakan satu huruf sebagai simbol vokal generik yang diberi diakritik sebagai pembeda, dan vokal panjang tidak dibedakan. Urutan aksara Brahmi diyakini sama dengan turunan-turunannya, yang didasarkan pada Siksha, teori fonologi tradisional bahasa Sanskerta. Huruf dikelompokkan mulai dari vokal (dimulai dengan a), kemudian daftar lima konsonan berturut-turut velar, palatal, retrofleks, dental, labial, dan diakhiri dengan 4 semivokal, 3 konsonan sibilan, dan satu konsonan celah. Thomas Trautmann menyebutkan bahwa huruf-huruf rumpun aksara Brahmi berdasarkan "pengurutan yang cukup beralasan" ini. Tanda baca Tanda baca dapat dikecualikan dari aturan umum dalam penulisan aksara Brahmi Asoka. Misalnya, spasi yang di antara kata-kata sering ada dalam maklumat pilar Asoka tetapi ada juga yang tidak memakainya. ("Maklumat Pilar Asoka" yang merujuk pada teks-teks pada pilar-pilar batu sering kali bertujuan agar membuatnya mudah dibaca publik.) Penulisan per kata menggunakan spasi tidak digunakan secara konsisten. Pada periode awal Brahmi, tanda baca sangat tidak banyak ditampilkan. Huruf-huruf telah ditulis secara mandiri dengan menggunakan spasi antarkata. Pada periode pertengahan, penulisan tanda baca mulai dikembangkan. Tanda pisah dan garis horizontal melengkung mulai dipergunakan. Tanda lotus (bunga) tampaknya menandai akhir dari sebuah bab atau wacana, dan tanda lingkaran dimaknai sebagai tanda titik. Pada akhir periode Brahmi, sistem tanda baca menjadi lebih rumit. Misalnya, ada empat bentuk berbeda dari dua garis miring vertikal (seperti "//") untuk menandai akhir dari penulisan. Terlepas dari semua tanda baca dekoratif yang tersedia selama periode akhir, tanda-tanda itu tetap cukup sederhana dalam prasasti. Alasan yang mungkin adalah bahwa penatahan di atas batu memiliki batasan sedangkan penulisan tidak. Baums mengidentifikasi tujuh jenis tanda baca berbeda yang diperlukan untuk representasi komputer dari aksara Brahmi: tanda vertikal tunggal dan ganda (danda) – membatasi klausa/kalimat dan ayat titik, titik berganda, dan garis horizontal – menandai awal/akhir satuan teks yang lebih pendek (pasal, paragraf) bulan sabit dan bunga lotus – membatasi awal/akhir teks yang lebih besar (bab, wacana) Evolusi aksara Brahmi Aksara Brahmi diklasifikasikan dalam tiga jenis utama, menurut tahapan historis dari evolusinya selama hampir satu milenium: Aksara Brahmi Kuno atau "Aksara Brahmi Asoka" (abad ke-3 SM) Aksara Brahmi Pertengahan atau "Aksara Brahmi Kushana" (abad pertama hingga ke-3 M) Aksara Brahmi Baru atau "Aksara Brahmi Gupta", juga disebut aksara Gupta (abad ke-4 hingga ke-6 M) Aksara Brahmi Kuno Aksara Brahmi Asoka (abad ke-3 SM) tampil sebagai aksara yang geometris dengan tampilan yang cukup rapi Vokal Konsonan Huruf yang tidak cocok dengan daftar di atas adalah . Unicode dan digitalisasi Aksara Brahmi Asoka kini disertakan dalam Standar Unicode pada Oktober 2010 dengan merilis versi 6.0. Blok Unicode untuk Brahmi adalah U+11000 – U+1107F. Penempatannya berada di dalam Supplementary Multilingual Plane. Pada Agustus 2014 ada dua rupa huruf nonkomersial yang mendukung aksara Brahmi, yaitu Noto Sans Brahmi dikembangkan di bawah pengawasan Google yang mencakup semua huruf, dan Adinatha yang hanya mencakup aksara Brahmi Tamil. Segoe UI Historic, yang terinstal bersama dengan Windows 10, juga menampilkan glif aksara Brahmi. Kata dalam bahasa Sanskerta untuk Brahmi, ब्राह्मी ( IAST Brāhmī ) dalam aksara Brahmi akan ditampilkan sebagai berikut: . Prasasti terkenal Aksara Brahmi digunakan untuk menuliskan prasasti paling terkenal dari India kuno, dimulai dengan Maklumat-maklumat Asoka, sekitar 250 SM. Tempat kelahiran Buddha Dalam maklumat Rummindei di Lumbini, Nepal, Asoka menjelaskan kunjungannya saat 21 tahun bertakhta, dan menetapkan Lumbini sebagai tempat kelahiran Sang Buddha. Pertama kalinya dalam sejarah, ia juga memberi nama "Sakyamuni" (orang bijak dari Sakya), untuk menyebut Sang Buddha. Prasasti Heliodorus Pilar Heliodorus adalah pilar batu yang didirikan sekitar 113 SM di India tengah di Vidisha yang saat ini terletak di dekat Besnagar, oleh Heliodorus, seorang utusan Indo-Yunani dari raja Indo-Yunani Antialcidas di Taxila yang dipersembahkan kepada istana Raja Shunga Bhagabhadra. Secara historis, prasasti ini adalah salah satu prasasti terawal yang diyakini berhubungan dengan Waisnawaisme di India. Aksara Brahmi Pertengahan (abad ke-1 hingga abad ke-3 M) Aksara Brahmi Pertengahan, disebut juga "Brahmi Kushana" mulai dipergunakan sejak abad pertama hingga abad ke-3 M. Huruf-hurufnya agak membulat daripada pendahulunya, dan memperkenalkan sejumlah variasi bentuk huruf yang signifikan. Beberapa karakter (r̩ dan l̩), dimasukkan sebagai 'vokal', mulai dipergunakan untuk mengakomodasi transkripsi bahasa Sanskerta. Vokal Konsonan Contoh Aksara Brahmi Baru (Gupta, abad ke-4 hingga abad ke-6 M) Vokal Konsonan Contoh Keturunan Selama kurang lebih satu milenium, aksara Brahmi berkembang menjadi banyak aksara regional dan lokal, umumnya diklasifikasikan menjadi kelompok Selatan yang cenderung kursif dan melengkung dan kelompok Utara yang bersudut-sudut. Seiring waktu, aksara regional tersebut kemudian dijadikan sebagai aksara penulisan bahasa terkait. Aksara Brahmi Utara melahirkan aksara Gupta yang tumbuh pada Kekaisaran Gupta, terkadang juga disebut "Brahmi Baru" (digunakan selama abad ke-5), yang pada gilirannya terdiversifikasi menjadi sejumlah aksara kursif selama Abad Pertengahan, seperti aksara Siddhaṃ (abad ke-6), Śāradā (abad ke-9), dan Dewanagari (abad ke-10). Aksara Brahmi Selatan menurunkan aksara Grantha (abad ke-6), aksara Vatteluttu (abad ke-8), dan adanya pengaruh masuknya Hindu-Buddha di Asia Tenggara selama abad-abad awal Masehi, juga menurunkan aksara Baybayin di Filipina, aksara Jawa di Indonesia, aksara Khmer di Kamboja, dan aksara Mon Kuno di Burma. Aksara yang juga tergolong rumpun Brahmi adalah sejumlah aksara Asia Tengah seperti aksara Tibet, aksara Tokharia, dan aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Saka. Beberapa penulis berpendapat bahwa bentuk huruf dasar dari hangeul dimodelkan pada aksara Phagspa dari Kekaisaran Mongol, yang merupakan turunan dari aksara Tibet, yang juga tergolong rumpun Brahmi. Urutan aksara ini juga mempengaruhi aksara kana Jepang, meskipun asal usul aksara tersebut tidak ada hubungannya. Catatan kaki Referensi Daftar pustaka Gérard Fussman, Les premiers systèmes d'écriture en Inde, in Annuaire du Collège de France 1988–1989 (in French) Oscar von Hinüber, Der Beginn der Schrift und frühe Schriftlichkeit in Indien, Franz Steiner Verlag, 1990 (in German) Pranala luar of the Indian Institute of Science Indoskript 2.0, a paleographic database of Brahmi and Kharosthi Rumpun aksara Brahmi CS1 sumber berbahasa Jerman (de) CS1 sumber berbahasa Sanskrit (sa) Halaman yang menggunakan sintaks gambar usang
6,080
3479
https://id.wikipedia.org/wiki/Poerbatjaraka
Poerbatjaraka
Mpu Prof. Dr. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka (ejaan alternatif: Purbacaraka, ) adalah seorang budayawan, ilmuwan Jawa, filolog otodidak, dan terutama pakar sastra Jawa Kuno. Poerbatjaraka adalah putra seorang bangsawan, Kanjeng Raden Mas Tumenggung Poerbodipoero, yang merupakan sentono dalem (keluarga raja) Keraton Kasunanan Surakarta. Poerbodipoero adalah kerabat keluarga kesayangan Sunan Pakubuwono X. Sekaligus menjabat sebagai Bupati Anom, ia adalah seorang sastrawan dan sering kali mengubah perjalanan-perjalanan Sunan Pakubuwono X dalam bentuk tembang. Poerbatjaraka menunjukkan minat pada sastra Jawa sejak usia dini, membaca dari buku-buku dalam koleksi keraton. Meskipun hanya bersekolah di sekolah dasar, pengetahuannya tentang sastra Belanda dan Jawa memungkinkannya untuk mengambil posisi di Dinas Purbakala di Batavia. Karena intelektual akademinya, ia dikirim oleh pemerintahan Hindia Belanda ke Universitas Leiden di Belanda. Dia diizinkan mendapatkan gelar doktor di Leiden. Dia kemudian kembali ke Hindia Belanda untuk bekerja di Museum Gajah, Batavia (sekarang Jakarta), membuat katalog teks-teks Jawa dan menulis karya ilmiah. Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi profesor di Universitas Indonesia, Gajah Mada, dan Udayana. Berkat penelitiannya, Poerbatjaraka dijuluki sebagai "Bapak dan perintis ilmu Sastra Indonesia." Latar belakang Poerbatjaraka merupakan putra tertua dari pasangan KRMT. Poerbodipoero Yoedonegoro dan RAy. Semu Prawirancono. Ia mempunyai kakak perempuan, RAy. Hamongrejo. Adik-adiknya merupakan RM. Kodrat Purbopangrawit, RM. Wiradat Purbodirenggo, dan RAy. Buyoturonggo. KRMT. Poerbodipoero Yoedonegoro adalah putra dari pasangan RMT. Yoedonegoro dan RAy. Wianyagupita. RMT. Yoedonegoro sendiri merupakan anak dari pasangan KRMT. Tondanagoro, Bupati Nayoko Siti Hageng Surakarta, dan BRAy. Soeimah. Dari KRMT. Tondanagoro, ia adalah putra KPH. Poerbonagoro (putra pasangan Mangkunagoro I dan Nyi Aj. Kertasari) dan GKR. Poerbanagoro (putri pasangan Pakubuwono III dan permaisurinya GKR. Kencana). Dari BRAy. Soeimah, ia adalah putri KGPH. Mangkubumi I (putra Pakubuwuno III dan GKR. Kencana; saudara kandung GKR. Poerbanagoro) dan RAy. Tasikwoelan. Dengan itu, dari garis bapaknya, Poerbatjaraka merupakan keturunan Trah Mangkunagoro I dan Pakubuwono III. Dari garis ibunya, RAy. Semu Prawirancono, Poerbatjaraka adalah keturunan Trah Amangkurat IV. RAy. Semu Prawirancono adalah putri dari Kyai RM. Ng. Prawirancono, yang merupakan putra dari Kyai RM. Soerontani. RM. Soerontani adalah putra dari pasangan RM. Soemodiwiryo dan RAy. Soemodiwiryo Yosodipoero. RM. Soemodiwiryo adalah putra KPH. Hadiwijaya I, Bupati Tanah Kedu, putra dari Amangkurat IV. Di sisi lain, RAy. Soemodiwiryo Yosodipoero adalah putri dari RNg. Yosodipoero, Pujangga Keraton Kartosura. Masa kecil Poerbatjaraka lahir dengan nama lahir (asma timur) Raden Mas Lesya, pada 1 Januari 1884 di Surakarta, Hindia Belanda. Sebagai putra bangsawan dari pasangan KRMT. Poerbodipoero Yoedonegoro, Bupati Anom Kasunanan Surakarta, dan RAy. Semu Prawirancono, Lesya memperoleh sejumlah hak-hak istimewa. Bukan hanya karena itu, hubungan antara ayahnya, Bupati Anom, dengan Sunan Pakubuwono X baik sekali, karena sejak bayi, Pakubuwono X diasuh oleh Poerbodipoero. Pendidikan tari-nyanyi-sastra juga diberikan oleh Bupati Anom tersebut. Tidak hanya ayahnya yang dipandang baik oleh Pakubuwono X, ibunya, RAy. Semu Prawirancono, sangat gemar dengan buku-buku sastra juga, dan pandai memasak sampai Pakubuwono X pun tertambat seleranya. Salah satu hak istimewanya Lesya adalah memperoleh kesempatan untuk bersekolah di HIS (Hollandsch-Indische School), umumnya disediakan hanya untuk anak-anak dari golongan bangsawan dan tokoh-tokoh terkemuka, yang berlangsung selama 7 (tujuh) tahun. Di sini Lesya belajar bahasa Melayu, bahasa Belanda dan pengetahuan dasar lainnya. Akan tetapi, sebelum ia bisa menyelesaikan edukasinya, ia dikeluarkan di tengah-tengah masa pendidikan dengan alasannya tidak jelas. Ia merasa bahwa guru-gurunya (orang Belanda) melihat bahwa kemampuan akademiknya sangat “membahayakan” Belanda. Walaupun itu, Lesya tetap memfasihkan pengetahuannya akan bahasa Belanda dengan bercakap-cakap dengan tentara Belanda yang berada di keraton. Para serdadu Belanda senang bercakap-cakap dengan Lesya karena perangainya yang terbuka. Lesya juga, sebagai putra tertua kerabat keluarga tersayang Pakubuwono X, ditugaskan untuk mendampingi putra-putra Pakubuwuno X ke sekolah ELS (Europeesche Lagere School), termasuk Raden Mas Antasena, yang di nantinya menjadi penerus tahta Surakarta. Karena kedekatan Lesya dengan putra-putra Pakubuwuno X, ia dapat mengikuti pelajaran, walaupun tidak pernah terdaftar sebagai murid resmi. Dengan kedasaran intelektual yang sangat pintar, dan juga tekun belajar, dia sendiri berhasil sampai kelas 6 (enam), dan yang lain gagal dijalan. Di kelas tersebut, Lesya dikeluarkan, dengan alasan “sudah terlalu tua.” Selalu giat untuk belajar, Lesya juga sangat gemar membaca. Pada usia muda ia sudah belajar membaca kitab-kitab dan naskah-naskah klasik Jawa, beberapa di antaranya dalam bentuk naskah manuskrip yang bisa ia temukan dalam perpustakaan keraton. Perkenalan pertamanya dengan sastra Jawa Kuno terjadi ketika ia menemukan buku karangan ahli Indologi termasyhur, Prof. Dr. Hendrik Kern. Buku ini sebenarnya hadiah Residen Belanda kepada Pakubuwono X, tetapi, karena ia kurang mengerti isi buku ini dan tidak fasih dalam bahasa Belanda, sehingga memberikannya kepada Poerbodipoero, yang dimaksudkan agar dapat menjelaskan isi buku tersebut. Sejak saat itu, Lesya menjadi sangat tertarik pada sastra Jawa Kuno. Pada tahun 1900an, Lesya yang sudah remaja masuk ke kehidupan aristokrat Keraton Surakarta, dan diberikan nama Lesya Atmopradonggo. Nama itu disesuaikan dengan tugas yang diembannya di keraton yakni sebagai penabuh gamelan, menyelenggarakan uyon-uyon serta "nembang" atau melantunkan lagu-lagu Jawa. Lesya yang gemar dengan sastra Jawa mendekati para punggawa keraton yang gemar akan sastra Jawa, yang kala itu sering suka mengadakan pertemuan-pertemuan untuk berdiskusi, di mana mereka membicarakan sastra Jawa, terutama beberapa bagian syair dan karya sastra lainnya yang sulit. Lesya yang masih muda suka mengikuti pertemuan ini. Karena ia merasa sudah banyak berpengetahuan kala itu berkat buku-buku Belanda, pernah suatu ketika ia menantang seorang abdi dalem senior. Hal ini ternyata berbuntut panjang dan Lesya merasa tidak betah lagi dalam suasana ini, dan akhirnya tersingkir dari lingkar sastra itu karena dianggap sombong atas kritiknya dengan usianya yang masih muda. Karena Lesya merasa lebih cocok dengan pendekatan ilmiah yang dibacanya dari buku-buku Belanda, maka ia menulis surat kepada Residen Surakarta waktu itu, Residen Helpke. Pada awalnya Pakubuwono X tidak mengizinkannya pindah ke Batavia, menurutnya Lesya tidak berterimakasih, karena sudah disekolahkan dan sudah menjadi pandai, tetapi mau meninggalkan Surakarta. Berkat perantaraan Residen Helpke akhirnya Pakubuwono X menyetujui, karena untuk Lesya, di Surakarta, pengetahuannya tidak akan tambah. Sang residen yang sudah mendengar kepandaian Lesya lalu mengirimnya ke Batavia pada tahun 1910. Masa di Batavia Di Batavia, Lesya dipekerjakan di Dinas Purbakala, Museum Gajah. Di museum ia bertemu dengan Dr. Hendrik Kern, seorang ahli sejarah dan sastra Jawa terkemuka dari Belanda (sebenernya Kern lahir di Purworejo). Pada masa ia di sini, Lesya dianggap pandai dan sering dimintai tolong oleh para pakar. Ia juga rajin menulis di jurnal-jurnal ilmiah Belanda, melanjutkan pelajarannya akan sastra Jawa Kuno, dan mulai mempelajari Bahasa Sanskerta. Dr. Hendrik Kern, memperhatikan potensi Lesya, memutuskan untuk mengirimnya ke Belanda. Sesuai tradisi bangsawan Jawa, disaat kenaikan pangkat secara berkala, mereka diberi gelar yang lebih tinggi dan dapat menentukan nama baru. Lesya Atmopradonggo diberikan nama dewasa oleh Pakubuwuono X: Poerbatjaraka. Nama ini terdiri dari kata purba (utama) dan caraka (utasan atau duta), dari aksara Hanacaraka yang memiliki arti utusan utama. Gelar kebangsawanan Raden Mas Ngabehi, yang lebih rendah dari gelar Kanjeng Raden Mas Tumenggung milik ayahnya, juga diberikan pada kala ini. Di Belanda Dr. Hendrik Kern mengirimnya ke Leiden, Belanda untuk langsung belajar di program doktor di Universitas Leiden sebagai asisten Prof. G.A.J. Hazeu, mahaguru sastra Jawa, menggantikan Samsi Sastrowidagdo. Ia berangkat ke Belanda pada bulan Agustus 1921. Poerbatjaraka sama sekali tidak punya ijazah formal, bahkan ijazah HIS sekalipun tidak ada, namun tetap diberikan kesempatan untuk menempuh ujian-ujian akademis di Leiden karena intelektualnya. Pengetahuannya di bidang yang ditekuninya dikagumi oleh Hazeu, dan itu ia perlihatkan juga di masyarakat Belanda. Poerbatjaraka publikasikan sejumlah artikel dan naskah kuno dalam majalah Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (Jurnal Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial Asia Tenggara). Pada Juni 1926, Poerbatjaraka diperkenankan berpromosi dan mendapatkan gelar doktor dengan disertasinya: Agastya in den Archipel (Argastya di Nusantara). Poerbatjaraka merupakan anggota yang aktif dan unik di dalam organisasi Perhimpoenan Indonesia. Ia juga menjadi anggota yang terhomat dalam organisasi sarjana Oostersch Genootschap (Masyarakat Timur), di mana ia beberapa kali berbicara, dan pada Januari 1925, memberikan pertunjukan tarian Jawa. Bersama rekannya, asisten dosen Mohammad Zain, Poerbatjaraka juga termasuk dalam pengurus Kongres Pengajaran Kolonial ketiga yang berlangsung pada bulan April 1924 di Den Haag. Kongres tersebut memusatkan perhatian pada pengajaran tinggi di Hindia Belanda. Poerbatjaraka menjadi salah satu prasaran masalah-masalah yang didiskusikan. Dalam kongres ketiga ini, tokoh-tokoh Belanda juga ikut serta, dengan Pangeran Hendrik, suami Ratu Wilhelmina, menjadi pelindung dan pembuka kongres. Masa periode kemerdekaan Indonesia Sekembalinya ke Batavia pada tahun 1927, ia diberi pekerjaan di Museum Gajah sebagai kurator naskah manuskrip dan diberi tugas untuk mengkatalogisasi semua naskah Jawa. Sebenarnya, ia ingin mengajar pada AMS Surakarta tetapi tidak diberi kesempatan, dan walaupun saat ketika fakultas sastra dibuka, kesempatan tersebut tetap tertutup baginya. Menurut Poerbatjaraka, pihak Belanda memang sengaja menyimpannya di museum, agar ia tidak dapat mengembangkan kemampuannya dengan mengajar. Tetapi Poerbatjaraka tetap menantang batasan-batasan yang dikenakan padanya. Ia tekun menyelidiki buku-buku dan prasasti kuno dan hasil karyanya terus terbit berupa tulisn dalam majalah ilmiah atau berupa buku-buku. Tidak kurang dari 50 (lima pulu) buah karya ilmiah Poerbatjaraka berada dalam perpustakaan Museum Gajah. Poerbatjaraka juga merupakan salah satu anggota Kongres Bahasa Indonesia I di Surakarta, pada 25—27 Juni 1938. Pada tahun 1940an, saat teater Pasifik Perang Dunia II pecah dan mulainya ekspansi Kekaisaran Jepang ke Asia Tenggara, Poerbatjaraka dan keluarganya meninggali Batavia yang memiliki risiko tinggi menjadi zona perang, dan kembali ke kediaman Poerbodipoeran di lingkungan Keraton Surakarta, Surakarta. Di Surakarta, Poerbatjaraka mengajarkan Prof. Dr. RM. Soetjipto Wirjosoeparto dan Prof. D.R. RM. Koentjaraningrat. Sambil bekerja di Museum Surakarta mereka menerima pelajaran dari Poerbatjaraka mengenai Jawa Kuno dan Sansekerta. Kemudian Prof. Soetjipto pindah mendalami ilmu sejarah, sedangkan Prof. Koenjaraningrat mengambil jurusan antropologi. Poerbatjaraka, yang ayahnya dulu merupakan sentono dalem (kerabat keluarga) kesayangan Pakubuwono X, menasehati penerusnya, Pakubuwono XI, akrab waktu kecil dipanggil Raden Mas Antasena, yang ia sering dampingi ke sekolah ELS. Kedua anak Poerbatjaraka tumbuh besar bersama anak-anak Pakubuwuno XI. Kecantikan putri Poerbatjaraka, RAy. Ratna Himawati, yang luar biasa membuat para aristokrat keraton terpesona, dan menjulukinya sebagai Mawar Keraton Solo. Keluarga Poerbatjaraka hadir dalam penobatan Pakubuwuno XII pada 11 Juni 1945, penerus Pakubuwono XI yang gemar dipanggil Bobbie oleh RAy. Ratna Himawati dan kerabat dekat lainnya. Sampai tahun 1950, Poerbatjaraka dan keluarganya tinggal di kediaman keluarga nDalem Poerbodipoeran sampai selesainya Perang Kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Masa Republik Indonesia dan kematian Poerbatjaraka dan keluarganya pindah ke Jakarta pada tahun 1950, dan tinggal di kediaman baru di daerah Menteng, Jakarta. Ia menjadi anggota Panitia Lambang Negara yang dibentuk Presiden Soekarno pada 10 Januari 1950. Anggota lainnya yakni Sultan Hamid II (ketua panitia), Ki Hajar Dewantara, Mohammad Yamin, Mohammad Natsir (ketua partai islam terbesar, yaitu Masyumi), dan juga MA Pellaupessy selaku menteri penerangan yang juga mewakili Indonesia Timur karena beliau berasal dari Ambon. Poerbatjaraka merupakan tokoh yang mengusulkan lambang pohon beringin di dada lambang negara Garuda Pancasila. Pada masa ini, ia juga menjadi profesor di Universitas Indonesia, Jakarta, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Universitas Udayana, Denpasar, Bali. Bahkan di Denpasar, ia lah yang mendirikan Fakultas Sastra. Di masa pensiunnya, ia terus menulis tentang sejarah dan sastra Jawa untuk jurnal di Indonesia dan Belanda. Pada tahun 1952, ia menerbitkan koleksi studinya dalam sebuah buku berjudul Kapustakaan Djawi. Pada tahun 1957, Pemerintah India mengundang Poerbatjaraka ke India untuk menghadiri peringatan Buddha Jayanti. Peristiwa tersebut merupakan salah satu lembaran bahagia dalam kehidupan Poerbatjaraka, karena kepuasannya yang terletak pada kemampuannya untuk menerjemahkan buku-buku indah penuh pelajaran mulia seperti Ramayana, Arjunawiwaha, Suluk Wijil, dan Dewa Ruci. Poerbatjaraka diangkat menjadi anggota kehormatan Institut Studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda pada tahun 1963. Pada tahun 1964, Jurnal Kajian Budaya Indonesia menerbitkan dua puluh enam artikel untuk menghormatinya yang berulang tahun ke-80. Pada tanggal 3 Mei, civitas akademika Universitas Nasional Jakarta memberinya gelar "Mpu" atas jasa-jasanya di bidang penelitian dan pengembangan ilmu sastra di Indonesia. Pada 25 Juli pada tahun yang sama, beliau tutup usia pada umur 80 tahun di Jakarta. Poerbatjaraka dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta. Pada 17 Agustus 1969, atas pengabdiannya kepada budaya Indonesia, terutama dalam bidang sastra, sejarah, arkeologi, dan filologi, Poerbatjaraka diberikan kehormatan anumerta Bintang Maha Putera Utama oleh Presiden Soeharto, lima tahun setelah ia meninggal dunia. Kehidupan pribadi Poerbatjaraka lahir dalam keluarga Keraton Surakarta sebagai putra tertua dari Kanjeng Raden Mas Tumenggung Purbadipura, yang dekat dengan Sunan Pakubuwono IX dan membesarkan putra mahkotanya, Pakubuwono X. Nama Poerbatjaraka, yang berarti "Duta Besar Utama", diberikan oleh Pakubuwono X, yang mengizinkannya untuk dikirim ke Leiden, Belanda sebagai perwakilan Keraton Surakarta. Sekembalinya, Poerbatjaraka diperintahkan oleh Pakubuwono X untuk menikah dengan BRAy. Roosinah Poeger, putri GPH. Poeger dari keluarga Keraton Yogyakarta, untuk meredakan ketegangan antara kedua keraton. Seorang bangsawan Jawa yang terpandang, ia bangga dengan kebangsawannya, dan dikenang dengan baik karena selalu mengikuti adat keraton dan mengenakan pakaian Jawa sampai akhir hayat. Sepanjang hidupnya, Poerbatjaraka tidak pernah ragu untuk berbagi ilmu dan kebijaksanaan, ia selalu bersedia membantu kerabatnya. Anggota keluarga Poerbatjaraka merupakan keturunan dari Sunan Pakubuwana X dari Keraton Surakarta, Sultan Hamengkubuwana VI dari Keraton Yogyakarta dan KGPAA. Mangkunagoro I dari Keraton Mangkunegaran. Lihat pula Sastra Jawa Tokoh Indonesia Referensi Buku Jurnal Sastra Jawa Sastrawan Indonesia Sastrawan Jawa Profesor Indonesia Guru besar Universitas Udayana Alumni Universitas Leiden Tokoh Jawa Tokoh Jawa Tengah Tokoh dari Surakarta Penerima Bintang Mahaputera Utama
2,139
3483
https://id.wikipedia.org/wiki/Megawati%20Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri
Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri () adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan putri dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia. Pada 20 September 2004, ia kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu Presiden 2004 putaran yang kedua. Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999–2001, ia menjabat Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999. Nama Namanya, Soekarnoputri (berarti 'putri Soekarno'), adalah patronimik, bukan nama keluarga. Orang Jawa sering tidak memiliki nama keluarga. Dia sering disebut hanya sebagai Megawati atau Mega, berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti 'dewi awan'. Dalam pidatonya di depan para siswa SD Sri Sathya Sai, dia menyebutkan bahwa politisi India Biju Patnaik menamainya atas permintaan Soekarno. Kehidupan awal dan pendidikan Masa muda Megawati lahir di Yogyakarta dari pasangan Soekarno dan Fatmawati. Megawati adalah anak kedua dan putri pertama Soekarno. Dia dibesarkan di Istana Merdeka ayahnya. Dia menari untuk tamu ayahnya dan mengembangkan hobi berkebun. Megawati berusia 19 tahun ketika ayahnya melepaskan kekuasaan pada tahun 1966 dan digantikan oleh pemerintahan yang akhirnya dipimpin oleh Presiden Soeharto. Pendidikan Megawati kuliah di Universitas Padjajaran di Bandung untuk belajar pertanian tetapi keluar pada tahun 1967 untuk bersama ayahnya setelah kejatuhannya. Pada tahun 1970, tahun ayahnya meninggal, Megawati pergi ke Universitas Indonesia untuk belajar psikologi tetapi keluar setelah dua tahun. Karier politik awal Anggota parlemen Pada tahun 1986, Soeharto memberikan status Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Megawati. Pengakuan Soeharto memungkinkan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), sebuah partai yang didukung pemerintah, untuk mengkampanyekan nostalgia Soekarno menjelang pemilihan legislatif 1987. Selama ini Megawati melihat dirinya sebagai ibu rumah tangga, tetapi pada tahun 1987 ia bergabung dengan PDI dan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). PDI menerima Megawati untuk mendongkrak citranya sendiri. Megawati dengan cepat menjadi populer, statusnya sebagai putri Soekarno mengimbangi kurangnya keterampilan berpidato. Meski PDI berada di urutan terakhir dalam pemilu, Megawati terpilih menjadi anggota DPR. Seperti semua anggota DPR, ia juga menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Ketua Partai Demokrasi Indonesia Megawati tidak terpilih kembali, tetapi tetap menjadi anggota PDI. Pada bulan Desember 1993, PDI mengadakan kongres nasional. Seperti yang selalu terjadi ketika partai-partai oposisi Orde Baru mengadakan kongres, pemerintah aktif ikut campur. Menjelang Kongres, tiga orang bersaing untuk menjadi ketua PDI. Petahana, Soerjadi, menjadi kritis terhadap pemerintah. Kedua, Budi Harjono sosok ramah pemerintah yang didukung pemerintah. Yang ketiga adalah Megawati. Pencalonannya mendapat dukungan luar biasa sehingga pemilihannya di Kongres menjadi formalitas. Ketika kongres berkumpul, pemerintah terhenti dan menunda upaya untuk mengadakan pemilihan. Kongres menghadapi tenggat waktu ketika izin mereka untuk berkumpul akan habis. Saat jam-jam berlalu hingga akhir kongres, pasukan mulai berkumpul. Dengan waktu tinggal dua jam lagi, Megawati mengadakan konferensi pers, menyatakan bahwa karena dia menikmati dukungan mayoritas anggota PDI, dia sekarang menjadi ketua de facto. Meskipun relatif kurang pengalaman politik, dia populer sebagian karena statusnya sebagai putri Soekarno dan karena dia dipandang bebas dari korupsi dengan kualitas pribadi yang mengagumkan. Di bawah kepemimpinannya, PDI memperoleh banyak pengikut di kalangan kaum miskin perkotaan dan kelas menengah perkotaan dan pedesaan. Perpecahan partai dan Insiden 27 Juli 1996 Pemerintah marah karena gagal mencegah kebangkitan Megawati. Mereka tidak pernah mengakui Megawati meskipun pengangkatannya sendiri disahkan pada tahun 1994. Pada tahun 1996, pemerintah mengadakan kongres nasional khusus di Medan yang memilih kembali Soerjadi sebagai ketua. Megawati dan kubunya menolak untuk mengakui hasil dan PDI dibagi menjadi kubu pro-Megawati dan anti-Megawati. Soerjadi mulai mengancam akan merebut kembali Markas Besar PDI di Jakarta. Ancaman ini dilakukan pada pagi hari 27 Juli 1996. Pendukung Soerjadi (dilaporkan dengan dukungan Pemerintah) menyerang Markas Besar PDI dan menghadapi perlawanan dari pendukung Megawati yang ditempatkan di sana. Dalam pertarungan berikutnya, pendukung Megawati bertahan di markas. Kerusuhan terjadi, diikuti oleh tindakan keras pemerintah. Pemerintah kemudian menyalahkan kerusuhan itu pada Partai Rakyat Demokratik (PRD), dan tetap mengakui fraksi Soerjadi sebagai partai resmi. Pemilu legislatif 1997 Terlepas dari apa yang tampak sebagai kekalahan politik, Megawati mencetak kemenangan moral dan popularitasnya meningkat. Ketika tiba saatnya untuk pemilihan legislatif 1997, Megawati dan pendukungnya memberikan dukungan mereka di belakang Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai oposisi lain yang disetujui. Awal Reformasi Pemilu Legislatif 1999 Pada pertengahan tahun 1997, Indonesia mulai terkena dampak Krisis Keuangan Asia dan menunjukkan kesulitan ekonomi yang parah. Pada akhir Januari 1998 rupiah jatuh ke hampir 15.000 terhadap dolar AS, dibandingkan dengan hanya 4.000 pada awal Desember. Meningkatnya kemarahan publik terhadap korupsi yang merajalela memuncak dengan pengunduran diri Soeharto dan pengangkatan presiden oleh Wakil Presiden B. J. Habibie pada Mei 1998, memulai era Reformasi. Pembatasan terhadap Megawati telah dihapus dan dia mulai mengkonsolidasikan posisi politiknya. Pada Oktober 1998, para pendukungnya mengadakan Kongres Nasional di mana faksi PDI Megawati sekarang dikenal sebagai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Megawati terpilih sebagai Ketua dan dicalonkan sebagai calon presiden PDI-P. PDI-P, bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid dan Partai Amanat Nasional (PAN) pimpinan Amien Rais, menjadi kekuatan reformasi terkemuka. Terlepas dari popularitas mereka, Megawati, Wahid dan Rais mengambil sikap moderat, lebih memilih untuk menunggu sampai pemilihan legislatif 1999 untuk memulai perubahan besar. Pada November 1998, Megawati bersama Wahid, Rais dan Hamengkubuwono X menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan reformasi melalui Pernyataan Ciganjur. Menjelang pemilu, Megawati, Wahid dan Amien mempertimbangkan untuk membentuk koalisi politik melawan Presiden Habibie dan Golkar. Pada bulan Mei, Alwi Shihab mengadakan konferensi pers di rumahnya di mana Megawati, Wahid dan Amien akan mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama. Di menit-menit terakhir, Megawati memilih untuk tidak hadir, karena dia memutuskan tidak bisa mempercayai Amien. Pada bulan Juni, pemilihan diadakan dan PDI-P menjadi pemenang dengan 33% suara. Dengan kemenangan tersebut, prospek kepresidenan Megawati semakin kokoh. Dia ditentang oleh PPP yang tidak menginginkan presiden perempuan. Untuk persiapan Sidang Umum MPR 1999, PDI-P membentuk koalisi longgar dengan PKB. Menjelang Sidang Umum MPR, sepertinya pemilihan presiden akan diperebutkan antara Megawati dan Habibie, tetapi pada akhir Juni, Amien telah menarik partai-partai Islam ke dalam koalisi yang disebut Poros Tengah. Pemilihan presiden menjadi perlombaan tiga arah ketika Amien melontarkan gagasan untuk mencalonkan Wahid sebagai presiden; namun Wahid tidak memberikan tanggapan yang jelas atas usulan tersebut. Pemilihan presiden tidak langsung 1999 Koalisi PDI-P dan PKB Megawati menghadapi ujian pertamanya ketika MPR berkumpul untuk memilih Ketuanya. Megawati memberikan dukungannya di belakang Matori Abdul Djalil, Ketua PKB. Ia dikalahkan habis-habisan oleh Amien, yang selain mendapat dukungan Poros Tengah juga didukung Golkar. Koalisi Golkar dan Poros Tengah kembali menggebrak saat mengamankan pemilihan Akbar Tanjung sebagai Ketua DPR. Pada tahap ini, masyarakat menjadi khawatir bahwa Megawati, yang paling mewakili reformasi, akan dihalangi oleh proses politik dan status quo akan dipertahankan. Pendukung PDI-P mulai berkumpul di Jakarta. Habibie membuat pidato yang kurang diterima tentang akuntabilitas politik yang membuatnya mundur. Pemilihan presiden yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 1999 berpihak pada Megawati dan Wahid. Megawati memimpin lebih dulu, tetapi disusul dan kalah dengan 313 suara dibandingkan dengan 373 suara Wahid. Kekalahan Megawati memicu para pendukungnya untuk memberontak. Kerusuhan berkecamuk di Jawa dan Bali. Di kota Solo, massa PDIP menyerang rumah Amien. Pemilihan wakil presiden Keesokan harinya, MPR berkumpul untuk memilih wakil presiden. PDI-P sempat mempertimbangkan untuk mencalonkan Megawati, tetapi khawatir koalisi Poros Tengah dan Golkar akan kembali menggagalkannya. Sebaliknya, PKB mencalonkan Megawati. Dia menghadapi persaingan ketat dari Hamzah Haz, Akbar Tanjung dan Jenderal Wiranto. Sadar akan kerusuhan itu, Akbar dan Wiranto mundur. Hamzah tetap bertahan, tapi Megawati mengalahkannya 396 berbanding 284. Dalam pidato pelantikannya, dia menyerukan ketenangan. Wakil presiden Menjabat Sebagai wakil presiden, Megawati memiliki kewenangan yang cukup besar karena menguasai banyak kursi di DPR. Wahid mendelegasikan kepadanya masalah di Ambon, meskipun dia tidak berhasil. Pada saat Sidang Tahunan MPR diselenggarakan pada Agustus 2000, banyak yang menilai Wahid tidak efektif sebagai presiden atau sebagai administrator. Wahid menanggapi hal ini dengan mengeluarkan keputusan presiden, yang memberi Megawati kendali sehari-hari atas pemerintahan. Kongres Nasional PDI-P tahun 2000 Kongres Pertama PDI-P diadakan di Semarang, Jawa Tengah, pada bulan April 2000, di mana Megawati terpilih kembali sebagai Ketua untuk masa jabatan kedua. Megawati mengkonsolidasikan posisinya dalam PDI-P dengan mengambil tindakan keras untuk menyingkirkan calon pesaing. Dalam pemilihan Ketua, muncul dua calon lain; Eros Djarot dan Dimyati Hartono. Mereka mencalonkan diri karena tidak ingin Megawati merangkap sebagai ketua dan wakil presiden. Pencalonan Eros dari cabang Jakarta Selatan batal karena masalah keanggotaan. Eros tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam Kongres. Kecewa dengan apa yang dia anggap sebagai kultus kepribadian yang berkembang di sekitar Megawati, Eros meninggalkan PDI-P. Pada Juli 2002, ia membentuk Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia. Meski pencalonan Dimyati tidak ditentang sekeras Eros, ia dicopot sebagai Kepala Cabang Pusat PDI-P. Dia mempertahankan posisinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tetapi meninggalkan partai untuk menjadi dosen universitas. Pada April 2002, Dimyati membentuk Partai Indonesia Tanah Air Kita. Hubungan dengan Wahid dan naik ke kursi kepresidenan Megawati memiliki hubungan ambivalen dengan Wahid. Pada reshuffle Kabinet Agustus 2000 misalnya, Megawati tidak hadir untuk mengumumkan susunan baru. Pada kesempatan lain, ketika gelombang politik mulai berbalik melawan Wahid, Megawati membelanya dan mengecam para kritikus. Pada tahun 2001, Megawati mulai menjauhkan diri dari Wahid ketika Sidang Istimewa MPR mendekat dan prospeknya menjadi presiden meningkat. Meski menolak berkomentar secara spesifik, dia menunjukkan tanda-tanda mempersiapkan diri, mengadakan pertemuan dengan para pemimpin partai sehari sebelum Sidang Istimewa dimulai. Kepresidenan Pada tanggal 23 Juli 2001, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mencopot Wahid dari jabatannya dan kemudian mengangkat Megawati sebagai presiden baru. Dengan demikian, dia menjadi wanita keenam yang memimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim. Pada 9 Agustus 2001, dia mengumumkan Kabinet Gotong Royong. Munculnya ikon oposisi terhadap rezim Soeharto ke kursi kepresidenan pada awalnya disambut secara luas, namun segera menjadi jelas bahwa kepresidenannya ditandai dengan keragu-raguan, kurangnya arah ideologis yang jelas, dan "reputasi untuk tidak bertindak dalam isu-isu kebijakan penting". Sisi baik dari lambatnya kemajuan reformasi dan menghindari konfrontasi adalah dia menstabilkan keseluruhan proses demokratisasi dan hubungan antara legislatif, eksekutif, dan militer. Dia mencalonkan diri untuk pemilihan kembali dalam pemilihan presiden langsung 2004, berharap untuk menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai kepala negara di negara mayoritas Muslim. Namun, dia dikalahkan secara telak oleh Susilo Bambang Yudhoyono di putaran kedua, dengan selisih 61 persen berbanding 39 persen, pada 20 September 2004. Dia tidak menghadiri pelantikan presiden baru, dan tidak pernah mengucapkan selamat kepadanya. Pasca-kepresidenan sebagai Ketua Umum PDI-P Pemilihan umum 2009 Pada 11 September 2007, Megawati mengumumkan pencalonannya dalam pemilihan presiden 2009 di sebuah pertemuan PDI-P. Soetardjo Soerjoguritno menegaskan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai calon presiden dari partainya. Pencalonannya sebagai presiden diumumkan pada 15 Mei 2009, dengan pemimpin Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai pasangannya. Pemilihan Megawati 2009 dibayangi oleh seruannya untuk mengubah prosedur pendaftaran pemilih Indonesia, secara tidak langsung menunjukkan bahwa para pendukung Yudhoyono mencoba memanipulasi suara. Megawati dan Prabowo kalah dalam pemilihan dari Yudhoyono, berada di urutan kedua dengan 26,79% suara. Pemilihan umum 2014 Pada 24 Februari 2012, Megawati menjauhkan diri dari jajak pendapat yang menempatkannya sebagai pesaing utama untuk pemilihan presiden 2014. Megawati, masih Ketua Umum PDI-P, mengimbau partainya dalam pertemuan di Yogyakarta untuk fokus pada prioritas PDI-P saat ini. Meskipun demikian, nama domain tampaknya telah terdaftar atas namanya. Pada 27 Desember 2012, edisi harian The Jakarta Post mengisyaratkan kemungkinan rekonsiliasi dalam pemilihan umum 2014 antara keluarga Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan partai politik mereka, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Demokratnya masing-masing. Untuk pemilihan umum 2014, partai Megawati dan mitra koalisinya mencalonkan Joko Widodo sebagai calon presiden. Jokowi mengalahkan lawannya Prabowo Subianto dalam pemilihan yang diperebutkan. Belakangan, hubungan Megawati dan Widodo menjadi tegang ketika dia mendorong Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan untuk jabatan Kapolri, meskipun dia diselidiki karena korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Budi Gunawan adalah Ajudan Megawati selama masa jabatannya sebagai presiden Indonesia. Pada Muktamar Nasional PDI-P ke-4 tanggal 20 September 2014, Megawati diangkat kembali sebagai Ketua Umum PDI-P untuk tahun ajaran 2015–2020. Jabatan Pasca Presiden Sejauh ini, hanya Megawati yang merupakan mantan presiden Indonesia yang entah bagaimana mempertahankan pengaruhnya di pemerintahan yang berkuasa dan bahkan diangkat ke posisi strategis dengan kemampuan penasihat. Pada 22 Maret 2018, ia diangkat sebagai Ketua Panitia Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Ia juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional sejak 5 Mei 2021. Untuk yang terakhir, meskipun menjabat sejak 5 Mei 2021, ia dilantik secara resmi pada 13 September 2021. Kehidupan pribadi Suami pertama Megawati adalah Letnan Satu Surindro Supjarso, yang dinikahinya pada 1 Juni 1968. Ia tewas dalam kecelakaan pesawat di Biak, Irian Barat, pada 22 Januari 1970. Pada 27 Juni 1972, ia menikah dengan Hassan Gamal Ahmad Hassan, seorang diplomat Mesir. Pernikahan itu dibatalkan oleh Pengadilan Agama kurang dari 3 bulan kemudian. Ia kemudian menikah dengan Taufiq Kiemas pada 25 Maret 1973. Ia meninggal pada 8 Juni 2013. Ia dikaruniai tiga orang anak, Mohammad Rizki Pratama, Muhammad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani. Anak laki-lakinya berasal dari pernikahannya dengan Surindro, sedangkan Puan adalah anak tunggal dari pernikahan Megawati dengan Taufiq. Perjalanan karier Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Bandung) (1965) Anggota Fraksi PDI DPR RI Komisi IV (1987–1997) Ketua DPC PDI Jakarta Pusat Ketua Umum PDI versi Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Surabaya (1993–1996) Ketua Umum PDI Perjuangan (1999–sekarang) Wakil Presiden Republik Indonesia (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001) Presiden Republik Indonesia ke-5 (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004) Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2017–sekarang) Perjalanan pendidikan SD Perguruan Cikini Jakarta (1954–1959) SLTP Perguruan Cikini Jakarta (1960–1962) SLTA Perguruan Cikini Jakarta (1963–1965) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung (1965–1967); tidak selesai Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta (1970–1972); tidak selesai Penghargaan Dalam Negeri Bintang Republik Indonesia Adipurna (8 Agustus 2001) Bintang Republik Indonesia Adipradana (3 Februari 2001) Bintang Mahaputera Adipurna (3 Februari 2001) Bintang Jasa Utama (8 Agustus 2001) Bintang Budaya Parama Dharma (8 Agustus 2001) Bintang Yudha Dharma Utama (8 Agustus 2001) Bintang Kartika Eka Paksi Utama (8 Agustus 2001) Bintang Jalasena Utama (8 Agustus 2001) Bintang Swa Bhuwana Paksa (8 Agustus 2001) Luar Negeri : Order of Nobility (13 Agustus 2022) : Order of National Flag 1st Class (28 Maret 2002) : Order Of Friendship (2 Juni 2021) Dalam budaya populer Dalam film Taufiq, Lelaki yang Menantang Badai (2019), Megawati Soekarnoputri diperankan oleh Aghniny Haque. Lihat pula Daftar Presiden Indonesia Daftar Wakil Presiden Indonesia Presiden Wanita Catatan Referensi Pranala luar Megawati Institute Kepustakaan Presiden: Biografi Megawati Soekarnoputri Ensiklopedi Tokoh Indonesia Artikel Majalah Forbes: The World's Top Ten Most Powerful Women 2004 Artikel Majalah TIME: The Princess Who Settled for the Presidency |- |- Politikus wanita Indonesia Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Presiden Indonesia Wakil Presiden Indonesia Anggota DPR RI 1987–1992 Anggota DPR RI 1992–1997 Anggota DPR RI 1999–2004 Penerima Bintang Republik Indonesia Adipurna Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana Penerima Bintang Mahaputera Adipurna Penerima Bintang Jasa Utama Penerima Bintang Budaya Parama Dharma Penerima Bintang Dharma Wanita pemimpin Wanita Indonesia abad ke-21 Soekarno Tokoh Marhaenis Tokoh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Tokoh Jawa Tokoh Minangkabau Tokoh Yogyakarta Tokoh dari Kota Yogyakarta
2,520