id
stringlengths
1
7
url
stringlengths
31
225
title
stringlengths
1
157
text
stringlengths
24
470k
word_count
int64
3
96k
3485
https://id.wikipedia.org/wiki/Sang%20Hyang%20Kamahayanikan
Sang Hyang Kamahayanikan
Sang Hyang Kamahayanikan adalah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Di bagian belakang disebut nama seorang raja Jawa, yaitu Mpu Sendok, yang bertakhta di Jawa Timur mulai dari tahun 929 sampai tahun 947 Masehi. Kitab ini seluruhnya berisi 129 ayat. Dalam disertasi Dr. Noehardi Magetsari (2000) disebutkan bahwa Borobudur sesungguhnya adalah sebuah candi yang strukturnya menampilkan tahap-tahap perkembangan pengalaman seorang yogi untuk mencapai titik Kebudhaan di mana perasaan dan pikiran berhenti. Sebutan Kamadhatu, Rupadhatu, Arupadhatu yang populer di Borobudur juga terdapat dalam kitab Sanghyang Kamahayanikan. Sejarah Menurut penelitian yang pernah dilakukan, kitab Sanghyang Kamahayanikan disusun antara tahun 929-947 Masehi oleh Mpu Shri Sambhara Surya Warama dari Jawa Timur, yaitu penerus Kerajaan Mataram yang bergeser ke Jawa Timur. Naskah tertua Sanghyang Kamahayanikan ditemukan di pulau Lombok pada tahun 1900 Masehi yang kemudian dibahas oleh Profesor Yunboll pada tahun 1908 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh J.deKatt pada tahun 1940. Setelah itu, naskah tersebut diteliti lagi oleh Profesor Wuff dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh I Gusti Bagus Sugriwa. Proses penerjemahan terakhir dilakukan oleh "Tim Penerjemah Kitab Suci Agama Buddha Ditura Buddha", Ditjen BimasHindu dan Buddha, Departemen Agama RI. Isi Kitab ini isinya mengenai pelajaran agama Buddha Mahayana (khususnya Tantrayana). Kebanyakan mengenai susunan perincinan dewa-dewa dalam mazhab Mahayana dan kerapkali cocok dengan penempatan raja-raja Buddha dalam candi Borobudur. Selain itu ada pula tentang tatacara orang bersamadi. Menurut dr. DK. Widya, isi kitab Sanghyang Kamahayanikan mengajarkan bagaimana seseorang mencapai Kebuddhaan, yaitu seorang siswa pertama-tama harus melaksanakan Catur Paramita (Empat Paramita), kemudian dijelaskan Paramaguhya dan Mahaguhya. Selain itu, dijelaskan juga falsafah Adwaya yang mengatasi dualisme "ada" dan "tidak ada". Dalam kitab itu terdapat uraian yang sangat rinci bagaimana seorang yogi penganut Tantrayana menyiapkan diri di jalan spiritual, mulai fase pembaiatan hingga pelaksanaan peribadatan yang bertingkat-tingkat. Di situ disebutkan bahwa ajaran Tantrayana adalah laku meditasi terhadap Panca Tathagata. Dengan memuja mereka, seorang yogi dapat mencapai kesucian pikiran. Namun, sebagian besar penganut Buddha masih belum mengenal dan memperlajari kitab ini karena Sanghyang Kamahayanikan ditulis dalam bahasa sastra (penuh metafora) sehingga diperlukan kemampuan lebih serta bimbingan guru supaya tidak salah dalam mempelajarinya. Sebagai kitab beraliran Mahayana-Tantrayana, Sang Hyang Kamahayanikan menempatkan mantra-mantra dan diagram serta mudra dalam posisi sentral sebagai bentuk formula rahasia yang bersifat mistis. Kitab Sanghyang Kamahayanikan juga menjelaskan waktu dalam tiga jenis, yaitu waktu lampau (atīta), waktu kini (wartamana), dan waktu yang akan datang (anagata). Masing-masing waktu selalu terdapat Buddha: masa lalu terdapat Bhatara Wipaçye, Wiçwabhu, Krakucchanda, Kanakamuni, dan Kāçyapa; masa sekarang adalah Sakyamuni; sedangkan Buddha yang akan lahir pada masa datang adalah Maitreya atau Samantabhadra. Sang Hyang Kamahayanikan juga menyebutkan bahwa pokok ajaran Buddha adalah kebenaran yang digambarkan seperti lingkaran atau roda, yaitu dharmacakra: roda kebenaran dari sebab akibat, sebab yang satu akan muncul dari akibat yang lain. Gambaran tersebut sangat erat dengan wujud dasar candi Borobudur. Kultur populer Sanghyang Kamahayanikan Award adalah nama penghargaan yang akan menjadi ciri khas penyelenggaraan Borobudur Writers & Cultural Festival. Penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh perorangan atau kelompok yang telah berjasa dan memiliki kontribusi besar dalam pengkajian budaya dan sejarah Nusantara baik sejarawan, sastrawan, arkeolog, budayawan, penulis buku berlatar sejarah, dramawan, dalang, rohaniawan, filolog dan sebagainya. Lihat pula Sastra Jawa Kuno Sang Hyang Kamahayanikan Award Borobudur Writers and Cultural Festival Referensi Pranala luar Sanghyang-kamahayanikan J. Kats, Sang Hyang Kamahayanikan, 1910. Buddhisme Sastra Jawa Kuna
548
3486
https://id.wikipedia.org/wiki/Burundi
Burundi
Burundi (), Republik Burundi (, ) adalah sebuah negara terkurung daratan di daerah Danau Besar di tengah benua Afrika. Negara ini berbatasan dengan Rwanda di utara, Tanzania di selatan dan timur, dan Republik Demokratik Kongo di barat. Meskipun negara ini tidak mempunyai batas laut, banyak dari perbatasan baratnya bersebelahan dengan Danau Tanganyika. Nama negara ini berasal dari bahasa Bantu, Kirundi. Negara ini sangat miskin. Dibanding Indonesia, pendapatan perkapitanya 11 kali lebih kecil daripada Indonesia Tanpa batas laut, menghadapi tekanan penduduk dan memiliki sumber daya alam yang sedikit, Burundi merupakan salah satu negara termiskin dan mempunyai paling banyak konflik di Afrika dan di dunia. Ukurannya yang kecil menutupi masalah besar yang dihadapinya dalam mencari penyelesaian klaim supremasi dari minoritas Tutsi yang berkuasa dengan permintaan partisipasi politik dari suku mayoritas Hutu. Sejarah Burundi merupakan sebuah kerajaan merdeka sejak abad ke-16. Asal-muasal kerajaan Burundi sendiri masih diselimuti mitos. Menurut beberapa legenda, Ntare Rushatsi, pendiri dinasti pertama, datang dari Rwanda pada abad ke-17; sumber-sumber lain yang lebih tepercaya memberikan kemungkinan bahwa Ntara berasal dari Buha, di tenggara, dan mendirikan kerajaannya di wilayah Nkoma. Hingga jatuhnya kerajaan pada tahun 1966, ia merupakan salah satu taut terakhir dengan sejarah Burundi pada masa lalu. Pada tahun 1903, Burundi menjadi jajahan Jerman dan diserahkan kepada Belgia pada Perang Dunia II. Ia kemudian menjadi bagian dari mandat Liga Bangsa-Bangsa Belgia, Ruanda-Urundi pada tahun 1923, dan kemudian Wilayah Kepercayaan PBB di bawah otoritas Belgia setelah Perang Dunia II. Sejak merdeka pada tahun 1962 hingga pemilu pada tahun 1993, Burundi dikuasai serangkaian diktator militer, seluruhnya dari kelompok minoritas Tutsi. Periode tersebut dipenuhi kerusuhan etnis termasuk kejadian-kejadian besar pada tahun 1964, 1972 dan akhir 1980-an. Pada tahun 1993, Burundi mengadakan pemilu demokratis pertamanya, yang dimenangi Front untuk Demokrasi di Burundi (FRODEBU) yang didominasi suku Hutu. Pemimpin FRODEBU Melchior Ndadaye menjadi presiden Hutu Burundi pertama, namun beberapa bulan kemudian dia dibunuh sekelompok tentara Tutsi. Pembunuhan ini lalu mengakibatkan terjadinya perang saudara. Perang saudara antar suku Hutu dan Tustsi terus berlanjut hingga tahun 1996, saat mantan presiden Pierre Buyoya mengambil alih kekuasaan dalam suatu kudeta. Antara tahun 1993 dan 1999, perang antar etnis antara suku Tutsi dan Hutu telah mengakibatkan korban sebanyak 250.000 jiwa. Pada Agustus 2000, persetujuan damai ditandatangani hampir seluruh kelompok politik di Burundi yang menjelaskan rencana menuju perdamaian. Kemudian pada tahun 2003, gencatan senjata disetujui antara pemerintah Buyoya dan kelompok pemberontak Hutu terbesar, CNDD-FDD. Meski telah ada persetujuan damai, hingga kini konflik masih berlanjut. Dalam pemilu yang diadakan bulan Juli 2005, mantan pemberontak Hutu, CNDD-FDD berhasil memenagkan pemilu. Politik Sistem politik Burundi adalah republik demokrasi perwakilan presidensial berdasarkan negara multi-partai. Presiden Burundi adalah kepala negara dan kepala pemerintahan. Saat ini ada 21 partai terdaftar di Burundi. Pada tanggal 13 Maret 1992, pemimpin kudeta Tutsi Pierre Buyoya menetapkan sebuah konstitusi, yang menyediakan proses politik multi-partai dan mencerminkan kompetisi multi-partai. Enam tahun kemudian, pada 6 Juni 1998, konstitusi diubah, memperluas kursi Majelis Nasional dan menetapkan dua wakil presiden. Karena Persetujuan Arusha, Burundi memberlakukan pemerintahan transisi pada tahun 2000. Cabang legislatif Burundi adalah majelis sistem dua kamar, yang terdiri dari Majelis Nasional Transisi dan Senat Transisi. Pada tahun 2004, Majelis Nasional Transisi terdiri dari 170 anggota, dengan Front Demokrasi di Burundi memegang 38% kursi, dan 10% majelis dikendalikan oleh UPRONA. Lima puluh dua kursi dikuasai oleh partai lain. Konstitusi Burundi mengamanatkan keterwakilan di Majelis Nasional Transisi harus konsisten dengan 60% Hutu, 40% Tutsi, dan 30% anggota perempuan, serta tiga anggota Batwa. Anggota Majelis Nasional dipilih melalui pemilihan umum dan menjabat selama lima tahun. Senat Transisi memiliki lima puluh satu anggota, dan tiga kursi disediakan untuk mantan presiden. Karena ketentuan dalam konstitusi Burundi, 30% anggota Senat harus perempuan. Anggota Senat dipilih oleh dewan pemilih, yang terdiri dari anggota dari masing-masing provinsi dan komune Burundi. Untuk masing-masing dari delapan belas provinsi Burundi, satu senator Hutu dan satu senator Tutsi dipilih. Satu periode untuk Senat Transisi adalah lima tahun. Bersama-sama, cabang legislatif Burundi memilih presiden untuk masa jabatan lima tahun. Presiden Burundi mengangkat pejabat ke Dewan Menterinya, yang juga merupakan bagian dari cabang eksekutif. Presiden juga dapat memilih empat belas anggota Senat Transisi untuk bertugas di Dewan Menteri. Anggota Dewan Menteri harus disetujui oleh dua pertiga dari legislatif Burundi. Presiden juga memilih dua wakil presiden. Setelah pemilu 2015, presiden Burundi adalah Pierre Nkurunziza. Wakil presiden pertama adalah Therence Sinunguza, dan Wakil presiden kedua adalah Gervais Rufyikiri. Pada 20 Mei 2020, Evariste Ndayishimiye, calon yang dipilih langsung sebagai pengganti Nkurunziza oleh CNDD-FDD, memenangkan pemilihan dengan 71,45% suara. Tak lama kemudian, pada 9 Juni 2020, Nkurunziza meninggal karena serangan jantung, pada usia 55 tahun. Sesuai konstitusi, Pascal Nyabenda, presiden majelis nasional, memimpin pemerintahan hingga pelantikan Ndayishimiye pada 18 Juni 2020. Cour Suprême (Mahkamah Agung) adalah pengadilan tertinggi di Burundi. Ada tiga Pengadilan Banding langsung di bawah Mahkamah Agung. Pengadilan Tingkat Pertama digunakan sebagai pengadilan yudisial di setiap provinsi Burundi serta 123 pengadilan lokal. Hak Asasi Manusia Pemerintah Burundi telah berulang kali dikritik oleh organisasi hak asasi manusia termasuk Human Rights Watch atas berbagai penangkapan dan pengadilan jurnalis Jean-Claude Kavumbagu karena isu-isu yang terkait dengan laporannya. Amnesty International (AI) menobatkannya sebagai tahanan hati nurani dan menyerukan "pembebasan segera dan tanpa syarat". Pada April 2009, pemerintah Burundi mengubah undang-undang untuk mengkriminalkan homoseksualitas. Orang-orang yang dinyatakan bersalah atas hubungan sesama jenis yang suka sama suka berisiko dua hingga tiga tahun penjara dan denda 50.000 hingga 100.000 franc Burundi. Amnesty International mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kewajiban Burundi di bawah hukum hak asasi manusia internasional dan regional, dan bertentangan dengan konstitusi, yang menjamin hak privasi. Burundi secara resmi meninggalkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada 27 Oktober 2017, negara pertama di dunia yang melakukannya. Langkah itu dilakukan setelah PBB menuduh negara itu melakukan berbagai kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia, seperti pembunuhan di luar hukum, penyiksaan dan kekerasan seksual, dalam laporan September 2017. ICC mengumumkan pada 9 November 2017 bahwa pelanggaran hak asasi manusia sejak Burundi menjadi anggota masih akan diadili. Pembagian wilayah administrasi Burundi di bagi menjadi 17 provinsi, 117 komune, dan 2.638 koline (hills). Pemerintah provinsi disusun berdasarkan batas-batas ini. Pada tahun 2000, provinsi yang mencakup Bujumbura dipisahkan menjadi dua provinsi, Bujumbura Rural dan Bujumbura Mairie. Berikut daftar provinsi di Burundi: Geografi Menjadi salah satu negara terkecil di Afrika, Burundi terkurung daratan dan memiliki iklim khatulistiwa. Burundi bagian dari Patahan Albertine, perpanjangan barat dari Patahan Afrika Timur. Negara ini terletak di dataran tinggi bergulir di tengah Afrika. Burundi berbatasan dengan Rwanda di utara, Tanzania di timur dan tenggara, dan Republik Demokratik Kongo di barat. Burundi terletak di dalam hutan pegunungan patahan Albertine, hutan miombo Zambezian Tengah, dan ekoregion mosaik hutan-sabana Victoria Basin. Ketinggian rata-rata dataran tinggi tengah adalah 1.707 m (5.600 kaki), dengan elevasi yang lebih rendah di perbatasan. Puncak tertinggi, Gunung Heha pada 2.685 m (8.810 kaki), terletak di sebelah tenggara kota terbesar dan ibu kota ekonomi, Bujumbura. Sumber Sungai Nil berada di provinsi Bururi dan dihubungkan dari Danau Victoria ke hulunya melalui Sungai Ruvyironza. Danau Victoria juga merupakan sumber air penting yang berfungsi sebagai percabangan ke Sungai Kagera. Danau besar lainnya adalah Danau Tanganyika yang terletak di sebagian besar sudut barat daya Burundi. Ada dua taman nasional, Taman Nasional Kibira di barat laut (wilayah kecil hutan hujan, bersebelahan dengan Taman Nasional Hutan Nyungwe di Rwanda), Taman Nasional Ruvubu di timur laut (di sepanjang Sungai Rurubu, juga dikenal sebagai Ruvubu atau Ruvuvu). Keduanya didirikan pada tahun 1982 untuk melestarikan populasi satwa liar. Ekonomi Burundi adalah negara yang terkurung daratan, miskin sumber daya dengan sektor manufaktur yang terbelakang. Ekonominya didominasi pertanian, menyumbang 50% dari PDB pada 2017 dan mempekerjakan lebih dari 90% populasi. Pertanian subsisten menyumbang 90% dari pertanian. Ekspor utama Burundi adalah kopi dan teh, yang menyumbang 90% dari pendapatan devisa, meskipun ekspor adalah bagian yang relatif kecil dari PDB. Produk pertanian lainnya diantaranya kapas, teh, jagung, sorgum, ubi jalar, pisang, ubi kayu (tapioka); daging sapi, susu dan kulit. Meskipun pertanian subsisten sangat diandalkan, banyak orang tidak memiliki sumber daya untuk menopang diri mereka sendiri. Hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang besar dan tidak ada kebijakan yang koheren yang mengatur kepemilikan tanah. Pada tahun 2014, ukuran lahan rata-rata sekitar satu hektar. Burundi menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Sebagian karena geografinya yang terkurung daratan, sistem hukum yang buruk, kurangnya kebebasan ekonomi, kurangnya akses ke pendidikan dan penyebaran HIV/AIDS. Sekitar 80% penduduk Burundi hidup dalam kemiskinan. Kelaparan dan kekurangan makanan telah terjadi di seluruh Burundi, terutama pada abad ke-20. Menurut Program Pangan Dunia, 56,8% anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi kronis. Pendapatan ekspor Burundi – dan kemampuannya untuk membayar impor – bergantung pada kondisi cuaca serta harga kopi dan teh internasional. Daya beli sebagian besar orang Burundi telah menurun karena kenaikan upah tidak mengikuti inflasi. Sebagai akibat dari kemiskinan yang semakin dalam, Burundi akan tetap sangat bergantung pada bantuan dari donor bilateral dan multilateral. Bantuan asing mewakili 42% dari pendapatan nasional Burundi, tingkat tertinggi kedua di Afrika Sub-Sahara. Burundi bergabung dengan Komunitas Afrika Timur pada tahun 2009, yang seharusnya meningkatkan hubungan perdagangan regionalnya, dan juga pada tahun 2009 menerima bantuan utang sebesar $700 juta. Korupsi telah menghambat perkembangan sektor swasta yang sehat karena perusahaan berusaha untuk menavigasi lingkungan dengan aturan yang selalu berubah. Studi sejak 2007 telah menunjukkan orang Burundi memiliki tingkat kepuasan hidup yang sangat rendah. World Happiness Report 2018 menilai rakyat Burundi paling tidak bahagia di dunia. Demografi Pada Oktober 2021, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan Burundi memiliki populasi 12.346.893 orang, dibandingkan dengan hanya 2.456.000 pada tahun 1950. Tingkat pertumbuhan penduduknya 2,5 persen per tahun, lebih dari dua kali lipat kecepatan rata-rata global. Seorang wanita Burundi memiliki rata-rata 5,10 anak, lebih dari dua kali lipat tingkat kesuburan internasional. Burundi memiliki tingkat kesuburan total tertinggi kesepuluh di dunia, tepat di belakang Somalia, pada tahun 2021. Banyak orang Burundi telah bermigrasi ke negara lain akibat dari perang saudara. Pada tahun 2006, Amerika Serikat menerima sekitar 10.000 pengungsi Burundi. Burundi tetap merupakan masyarakat pedesaan, dengan hanya 13% dari populasi yang tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2013. Kepadatan penduduk sekitar 315 orang per kilometer persegi (753 per sq mi) dan yang tertinggi kedua di Afrika Sub-Sahara. Kira-kira 85% penduduknya berasal dari etnis Hutu, 15% etnis Tutsi dan kurang dari 1% penduduk asli Twa. Bahasa resmi Burundi adalah Kirundi, Prancis, dan Inggris, yang terakhir telah dijadikan bahasa resmi tambahan pada tahun 2014. Lihat pula Daftar negara-negara di dunia Pranala luar Referensi Negara di Afrika Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
1,718
3493
https://id.wikipedia.org/wiki/Amerika%20Serikat
Amerika Serikat
Amerika Serikat, disingkat dengan AS atau A.S. (bahasa Inggris: United States of America, disingkat USA atau U.S.A. atau United States, disingkat US atau U.S., harfiah: "Perserikatan Negara-Negara Bagian Amerika"), atau secara umum dikenal dengan Amerika saja, adalah sebuah negara republik konstitusional federal yang terdiri dari lima puluh negara bagian dan sebuah distrik federal. Negara ini terletak di bagian tengah Amerika Utara, yang menjadi lokasi dari empat puluh lima negara bagian yang saling bersebelahan, beserta distrik ibu kota Washington, D.C.. Amerika Serikat diapit oleh Samudra Pasifik dan Atlantik di sebelah barat dan timur, berbatasan dengan Kanada di sebelah utara, dan Meksiko di sebelah selatan. Dua negara bagian lainnya, yaitu Alaska dan Hawaii, terletak terpisah dari dataran utama Amerika Serikat. Negara bagian Alaska terletak di sebelah ujung barat laut Amerika Utara, berbatasan dengan Kanada di sebelah timur dan Rusia di sebelah barat, yang dipisahkan oleh Selat Bering. Sedangkan negara bagian Hawaii adalah sebuah kepulauan yang berlokasi di Samudra Pasifik. Amerika Serikat juga memiliki beberapa teritori di Pasifik dan Karibia. Dengan luas wilayah 3,79  juta mil persegi (9,83 juta km2) dan jumlah penduduk sebanyak 341 juta jiwa, Amerika Serikat merupakan negara terluas ketiga di dunia, dan terbesar ketiga menurut jumlah penduduk. Amerika Serikat adalah salah satu negara multietnik dan multikultural di dunia seperti halnya Indonesia. Hal tersebut muncul akibat adanya imigrasi besar-besaran dari berbagai penjuru dunia. Iklim dan geografi Amerika Serikat juga sangat beragam dan negara ini menjadi tempat tinggal bagi beragam spesies. Penduduk Asli Amerika/Bangsa Indian mulai bermigrasi dari Asia ke daratan yang saat ini menjadi Amerika Serikat sekitar 15.000 tahun yang lalu. Setelah tahun 1500 M, kedatangan Bangsa Kaukasia dari Eropa dan wabah penyakit secara perlahan-lahan mulai mengurangi jumlah populasi mereka. Migrasi dan Kolonisasi Bangsa Kaukasia dari Eropa dimulai sekitar tahun 1600, terutama dari Inggris. Amerika Serikat terbentuk dari Tiga Belas Koloni Inggris yang membentang di sepanjang pesisir Atlantik, yang mengembangkan sistem ekonomi dan sistem politik demokratis tersendiri yang terpisah dari Inggris. Perselisihan antara Inggris dan para kolonis Amerika menyebabkan pecahnya Revolusi Amerika. Pada tanggal 4 Juli 1776, dengan suara bulat, delegasi dari 13 koloni Inggris memproklamasikan kemerdekaan, yang menjadi awal berdirinya Amerika Serikat. Negara baru ini berhasil mengalahkan Inggris dalam Perang Revolusi. Perang ini merupakan perang kemerdekaan pertama yang berhasil mengalahkan imperium Eropa. Konstitusi yang berlaku saat ini pertama kali dirumuskan pada 17 September 1787; beberapa amendemen dilakukan di kemudian hari, memodifikasi pasal-pasalnya, namun tetap tidak mengubah isi teks aslinya. Sepuluh amendemen pertama yang secara kolektif dikenal dengan Bill of Rights, disahkan pada tahun 1791 dan mengatur mengenai jaminan hak asasi dan kebebasan. Didorong oleh doktrin "Manifest Destiny", di sepanjang abad ke-19, Amerika Serikat memulai ekspansi besar-besaran ke wilayah Amerika Utara lainnya, menyingkirkan penduduk asli, menduduki serta membeli teritori-teritori baru, dan secara bertahap menjadikannya sebagai negara bagian yang baru. Perang Saudara yang meletus pada 18611865 mengakhiri perbudakan di Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-19, perekonomian nasional Amerika Serikat merupakan perekonomian termaju di dunia. Kemenangannya dalam Perang Spanyol-Amerika dan Perang Dunia I semakin mempertegas status Amerika Serikat sebagai kekuatan militer dunia. Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul sebagai negara adidaya baru di dunia, menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata nuklir, dan menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Amerika Serikat tergolong ke dalam negara maju pascaindustri, dan merupakan negara dengan perekonomian termaju di dunia, dengan perkiraan PDB 2012 sekitar $15,6 triliun 19% dari PDB global menurut kemampuan berbelanja pada tahun 2011. PDB per kapita AS adalah yang terbesar keenam di dunia pada 2010. Majunya perekonomian Amerika Serikat didorong oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang tinggi. Meskipun negara ini tergolong ke dalam negara pascaindustri, Amerika Serikat tetap menjadi produsen terbesar di dunia. Amerika Serikat juga menjadi negara dengan pengeluaran militer tertinggi di dunia, dan menjadi yang terdepan dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik, serta pemimpin dalam riset ilmiah dan inovasi teknologi. ️ Etimologi Pada tahun 1507, kartografer Jerman Martin Waldseemüller membuat sebuah peta dunia yang di dalamnya terdapat kata "America" untuk merujuk pada benua bagian barat. Penamaan ini dinamakan berdasarkan seorang penjelajah dan kartografer Italia bernama Amerigo Vespucci. Dokumentasi pertama yang terkait dengan penggunaan frasa "United States of America" terdapat dalam sebuah esai anonim yang diterbitkan dalam surat kabar Virginia Gazette di Williamsburg, Virginia pada 6 April 1776. Pada bulan Juni 1776, Thomas Jefferson menggunakan frasa "UNITED STATES OF AMERICA" dengan huruf-huruf kapital dalam baris judul rancangan Deklarasi Kemerdekaan. Namun, dalam versi akhir Deklarasi Kemerdekaan, judul tersebut diganti menjadi "united States of America". Pada 1977, Pasal Konfederasi secara resmi menyatakan: "Nama dari Konfederasi ini haruslah 'The United States of America'". Bentuk pendek "United States" (Negara-Negara Serikat) juga kerap digunakan sebagai bentuk standar negara ini. Bentuk umum lainnya adalah "U.S.", "USA", dan "America". Sebutan sehari-seharinya adalah "U.S. of A.", dan secara internasional kadang hanya disebut dengan "the States". "Columbia", kata yang populer dalam puisi dan lagu-lagu pada akhir 1700-an, diambil dari nama Christopher Columbus; kata ini menjadi dasar penamaan "Distrik Columbia". Sebutan standar untuk merujuk pada warga negara Amerika Serikat adalah "American". "United States", "American" dan "U.S." juga digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan Amerika Serikat. Dalam bahasa Inggris sendiri, istilah "American" jarang digunakan untuk merujuk pada subjek yang tidak terkait dengan Amerika Serikat. Meskipun pada kenyataannya Amerika adalah sebuah benua dan terdapat banyak negara lainnya di benua tersebut, istilah "Amerika" ini secara umum digunakan hanya untuk merujuk pada hal-hal yang terkait dengan Amerika Serikat. Frasa "United States" pada awalnya difungsikan sebagai bentuk jamak untuk mendeskripsikan mengenai kumpulan negara-negara merdeka, misalnya dalam Amendemen Ketigabelas Konstitusi Amerika Serikat, yang disahkan pada tahun 1865, tertulis: "the United States are...". Frasa ini kemudian secara umum difungsikan sebagai bentuk tunggal; misalnya, setelah berakhirnya Perang Saudara, dinyatakan: "the United States is...". Bentuk tunggal ini lalu digunakan sebagai standar sampai sekarang, namun bentuk jamaknya masih tetap dipertahankan dalam idiom "these United States". Perbedaan ini dianggap bukanlah sebagai kesalahan penggunaan kata, namun untuk mencerminkan perbedaan antara kumpulan negara-negara bagian (states) dan sebuah negara berdaulat (country). Dalam bahasa non-Inggris, penamaan negara ini sering diterjemahkan dari frasa "United States" maupun dari "United States of America", dan secara umum juga dikenal dengan "America". Selain itu, inisial/penyingkatan terkadang juga digunakan. Misalnya, dalam bahasa Spanyol, sebutan umum untuk "United States" adalah "Estados Unidos", berasal dari kata "states" dan "united", dan disingkat dengan "EE.UU."; huruf-huruf ganda menandakan bahwa kata ini digunakan sebagai bentuk jamak di Spanyol. Dalam bahasa Indonesia, nama yang digunakan adalah Amerika Serikat, berasal dari frasa "United States of America", dengan bentuk singkat AS, dan umumnya juga disebut dengan "Amerika" saja. Sejarah Penduduk asli Amerika dan pemukiman Eropa Penduduk asli di dataran Amerika bermigrasi dari Asia, yang dimulai sekitar 40.000 hingga 12.000 tahun yang lalu. Beberapa di antaranya, seperti kebudayaan Mississippi pra-Columbia, telah mengembangkan teknik pertanian yang maju, arsitektur megah, dan masyarakat setingkat negara. Setelah penjelajah Eropa dan para pedagang melakukan kontak pertama dengan para penduduk asli, jutaan dari mereka tewas karena wabah penyakit yang ditularkan oleh para pendatang Eropa, misalnya cacar. Penjelajah Spanyol pertama kali berlabuh di "La Florida" pada tahun 1513. Spanyol mendirikan permukiman di California dan New Mexico, yang kemudian bergabung dengan Tiga Belas Koloni. Terdapat juga beberapa permukiman Prancis di sepanjang Sungai Mississippi. Permukiman Inggris yang didirikan di sepanjang pesisir Atlantik adalah faktor awal yang penting dalam pembentukan Amerika Serikat. Koloni Virginia didirikan pada tahun 1607 dan Koloni Plymouth pada 1620. Sekitar 100.000 Puritan bermigrasi ke New England, terutama ke Koloni Massachusetts Bay. Pada awal 1614, Belanda menduduki wilayah yang kelak akan membentuk New York; koloni tersebut mereka namakan Nieuw Nederland, dan koloni ini diambil alih oleh Inggris pada tahun 1674, namun pengaruh Belanda yang kuat tetap bertahan di bagian utara New York City, Hudson Valley, selama bergenerasi-generasi lamanya. Para imigran baru dari Afrika diperbudak selama kolonisasi ini. Pada pergantian abad ke-18, para imigran dari Afrika telah menjadi sasaran utama perbudakan di berbagai koloni. Setelah dimekarkannya Carolina pada 1729 dan dikuasainya Georgia pada 1732, Tiga Belas Koloni Inggris yang kelak akan menjadi Amerika Serikat sudah terbentuk. Koloni-koloni ini memiliki pemerintahan daerah tersendiri, namun tetap diwajibkan untuk tunduk dan mengabdi kepada tanah leluhur mereka, yaitu Inggris. Semua koloni melegalkan perdagangan budak Afrika. Dengan angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah serta imigrasi yang stabil, penduduk kolonial makin tumbuh pesat. Munculnya gerakan kebangkitan Kristen pada periode 1730-an dan 1740-an yang dikenal dengan Gerakan Kebangunan Rohani memicu semangat untuk memerjuangkan kebebasan beragama. Dalam Perang Prancis-Indian, pasukan Inggris berhasil merebut Kanada dari Prancis, namun koloni di Kanada ini terpisah secara politik dari koloni-koloni di selatan. Dengan pengecualian penduduk asli Amerika yang sedang mengungsi, ketigabelas koloni Inggris memiliki populasi sekitar 2,6 juta jiwa pada tahun 1770, kira-kira sepertiga dari total populasi Inggris pada saat itu. Hampir seperlima dari total populasi di Tiga Belas Koloni yang kelak akan membentuk Amerika Serikat adalah budak kulit hitam. Ekspansi kolonial Inggris ke arah barat ditentang oleh suku-suku asli yang sudah lebih dulu bermukim di sana. Mereka berupaya mempertahankan permukiman mereka dengan berbagai cara seperti bersekutu dengan bangsa Eropa dan berperang. Di sisi lain, pemukim Inggris di Tiga Belas Koloni dijadikan subjek pajak Inggris, namun hal ini ditentang oleh para kolonis karena mereka tidak memiliki perwakilan di Parlemen Britania Raya. Kemerdekaan dan perluasan Revolusi Amerika adalah perang kemerdekaan kolonial pertama yang sukses dalam melawan kekuatan Eropa. Warga Amerika telah mengembangkan sistem pemerintahan daerah yang demokratis dan ideologi "republikanisme", menyelenggarakan pemerintahan yang bertumpu pada kehendak rakyat (bukannya raja), menentang korupsi, dan menuntut kebajikan sipil. Mereka menuntut hak-hak mereka sebagai orang Inggris dan menolak upaya Inggris untuk memungut pajak tanpa persetujuan legislatura kolonial. Inggris tetap bersikeras untuk memungut pajak dan konflik meningkat menjadi perang berskala penuh pada tahun 1775, yang dikenal dengan Perang Revolusi Amerika. Pada tanggal 14 Juni 1775, Kongres Kontinental yang bersidang di Philadelphia membentuk Tentara Kontinental yang di komandoi oleh George Washington. Kongres juga menyatakan bahwa "semua manusia diciptakan sama" dan diberkahi dengan "hak asasi tertentu". Kongres ini lalu mengesahkan Deklarasi Kemerdekaan yang disusun oleh Thomas Jefferson pada 4 Juli 1776. Tanggal tersebut selanjutnya diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. Pada tahun 1777, Pasal Konfederasi mengatur pembentukan sebuah pemerintahan lemah yang bertahan sampai tahun 1789. Setelah kekalahan Inggris di Yorktown oleh pasukan Amerika yang dibantu oleh Prancis, Amerika Serikat akhirnya menjadi negara merdeka. Dalam Traktat Perdamaian 1783, Inggris mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas sebagian besar wilayah di sebelah timur Sungai Mississippi. Para nasionalis menyerukan mengenai pembentukan pemerintahan federal yang jauh lebih kuat dengan cara memungut pajak, yang menyebabkan lahirnya konvensi konstitusional pada tahun 1787. Setelah melalui debat panjang, Konstitusi Amerika Serikat akhirnya disahkan pada 1788 oleh ketigabelas negara bagian. Kongres dan Dewan Perwakilan Rakyat pertama dibentuk dan George Washington ditunjuk sebagai presiden pertamayang mulai menjabat pada 1789. Bill of Rights, yang melarang pembatasan kebebasan pribadi dan menjamin berbagai perlindungan hukum, disahkan pada tahun 1791. Sikap terhadap perbudakan juga berubah; semua negara bagian melarang perdagangan budak internasional, dan pemerintah federal mengkriminalisasikan kegiatan impor atau ekspor budak pada tahun 1807. Seluruh negara bagian Utara menghapuskan perbudakan antara tahun 1780 dan 1804. Sementara itu, dengan tingginya produksi kapas setelah tahun 1820, bangsa kulit putih di Selatan memutuskan bahwa perbudakan adalah hal yang positif bagi semua orang, termasuk para budak. Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada 1800-an, menyebabkan jutaan orang memeluk agama Protestan. Di Utara, muncul beberapa gerakan reformasi sosial, termasuk abolisionisme. Hasrat Amerika untuk memperluas wilayahnya ke arah barat memicu berkobarnya serangkaian peperangan dengan bangsa Indian. Pembelian Louisiana dari Prancis oleh Presiden Thomas Jefferson pada 1803 memperluas wilayah Amerika Serikat hampir dua kali lipat dari ukuran sebelumnya. Perang 1812 untuk menyingkirkan pengaruh Inggris semakin memperkuat nasionalisme Amerika Serikat. Serangkaian serangan militer AS ke Florida membuat Spanyol menyerahkan koloni-koloninya di Pantai Teluk kepada Amerika Serikat pada tahun 1819. Andrew Jackson menjadi presiden pada 1829 dan memulai serangkaian reformasi yang melahirkan era demokrasi Jacksonian, yang berlangsung dari 18301850. Reformasi ini termasuk memperluas hak pilih bagi pria, dan beberapa penyesuaian dalam pelimpahan kekuasaan pada pemerintahan federal. Kebijakannya ini juga memicu terbentuknya Sistem Partai Kedua, yang mengacu pada partai-partai dominan yang sudah ada sejak 1828 sampai 1854. Kebijakan Trail of Tears pada 1830-an adalah contoh kebijakan penyingkiran Bangsa Indian dengan cara membangun reservasi khusus untuk mereka sendiri dengan subsidi tahunan dari pemerintah. Amerika Serikat menganeksasi Republik Texas pada 1854, di tengah-tengah periode bergulirnya konsep "Manifest Destiny" (Pembuktian Takdir). Traktat Oregon pada tahun 1846 antara AS dengan Inggris menyebabkan AS menguasai wilayah yang saat ini menjadi Amerika Serikat Barat Laut. Sebagai akibat dari kemenangan AS dalam Perang Meksiko-Amerika, Meksiko menyerahkan California pada tahun 1848, penyerahan ini termasuk sebagian besar wilayah yang saat ini membentuk Amerika Serikat Barat Daya. Demam Emas California yang berlangsung pada 1848-1849 semakin memacu migrasi bangsa Barat ke daratan Amerika. Jalur kereta api baru dibangun untuk memudahkan relokasi para pendatang. Hal ini semakin meningkatkan konflik dengan penduduk asli Amerika. Selama setengah abad, lebih dari 40 juta kerbau atau bison Amerika dibantai dan diambil kulit dan dagingnya untuk memudahkan pembangunan jalur kereta. Berkurangnya jumlah kerbau, yang menjadi makanan utama bagi suku Indian, menjadi pukulan serius bagi keberlangsungan kebudayaan pribumi di dataran Amerika. Perbudakan, perang saudara, dan industrialisasi Ketegangan antara budak dan negara bagian merdeka memunculkan argumen mengenai hubungan antara negara bagian dengan pemerintahan federal. Terjadi konflik kekerasan terkait dengan penyebaran perbudakan ke negara bagian yang baru. Abraham Lincoln, kandidat Partai Republik yang antiperbudakan, terpilih menjadi presiden pada tahun 1860. Sebelum ia menjabat, tujuh negara bagian budak menyatakan memisahkan diri dari Amerika Serikat dan kemudian membentuk Konfederasi Amerika. Setelah Konfederasi menyerang Fort Sumter, Perang Saudara pun dimulai dan empat negara bagian budak lainnya juga ikut bergabung dengan Konfederasi. Proklamasi Emansipasi yang dikeluarkan oleh Lincoln pada 1863 menyatakan bahwa budak di Negara Konfederasi harus dibebaskan. Setelah kemenangan Uni pada 1865, tiga amendemen terhadap Konstitusi menjamin kebebasan bagi hampir empat juta penduduk Afrika-Amerika yang telah diperbudak, menjamin kewarganegaraan mereka, dan memberi mereka hak pilih. Perang Saudara dan resolusinya menyebabkan meningkatnya kekuasaan pemerintah federal. Perang ini menjadi konflik mematikan yang pernah terjadi dalam sejarah Amerika Serikat, mengakibatkan kematian lebih dari 620.000 tentara. Setelah perang, pembunuhan Abraham Lincoln menyebabkan lahirnya kebijakan Rekonstruksi yang bertujuan untuk mengintegrasikan dan membangun kembali negara-negara bagian Selatan sembari memastikan hak-hak para budak yang baru dibebaskan. Namun, sengketa atas hasil pemilu 1876 mengakhiri kebijakan Rekonstruksi ini. Di negara bagian Utara, terjadi urbanisasi dan masuknya gelombang imigran dari Eropa Timur dan Selatan secara besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini turut mempercepat industrialisasi Amerika Serikat. Gelombang imigrasi, yang berlangsung sampai 1924, memasok AS dengan tenaga kerja dan perlahan-lahan mulai mengubah kebudayaan Amerika. Pembangunan infrastruktur nasional mendorong pertumbuhan ekonomi. Berakhirnya Perang Saudara mendorong munculnya permukiman yang lebih luas dan dikembangkannya American Old West. Hal ini memicu digalakkannya berbagai pembangunan sosial dan teknologi, termasuk dibangunnya Telegraf Transbenua Pertama pada tahun 1861 dan Jalur Kereta Transbenua Pertama pada 1869. Pembelian Alaska dari Rusia pada tahun 1867 mengakhiri perluasan daratan Amerika Serikat. Pembantaian Wounded Knee pada 1890 adalah konflik bersenjata terakhir yang terjadi selama Perang Indian. Pada 1893, monarki pribumi Kerajaan Hawaii di Pasifik digulingkan dalam kudeta yang dipimpin oleh warga Amerika; Amerika Serikat kemudian mencaplok Hawaii pada tahun 1898. Kemenangannya dalam Perang Spanyol-Amerika pada tahun yang sama semakin menunjukkan statusnya bahwa Amerika Serikat adalah kekuatan dunia. Pada tahun-tahun selanjutnya, Amerika Serikat juga menduduki Puerto Riko, Guam, dan Filipina. Filipina memperoleh kemerdekaan setengah abad kemudian, sedangkan Puerto Riko dan Guam tetap menjadi teritori AS sampai saat ini. Munculnya para industrialis terkemuka pada akhir abad ke-19 menyebabkan lahirnya Era Serikat Buruh, yaitu periode tingginya pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Periode ini selanjutnya mendorong munculnya Era Progresif, yang ditandai dengan terjadinya reformasi besar-besaran dalam bidang sosial, termasuk perlindungan hukum bagi masyarakat, dan perhatian terhadap kondisi kehidupan kelas pekerja. Presiden Theodore Roosevelt merupakan salah satu pendukung utama reformasi progresif ini. Perang Dunia I, Depresi Besar, dan Perang Dunia II Ketika Perang Dunia I meletus pada tahun 1914, Amerika Serikat memilih untuk tetap netral. Sebagian besar warga Amerika bersimpati pada Inggris dan Prancis, meskipun juga banyak yang menentang intervensi AS. Pada tahun 1917, Amerika Serikat bergabung dengan Sekutu, dan Pasukan Ekspedisi Amerika turut membantu dalam melawan Blok Poros. Presiden Woodrow Wilson memainkan peran penting dalam Konferensi Perdamaian Paris 1919 yang membantu membangun kembali dunia pascaperang. Wilson menganjurkan agar AS bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa. Namun, Senat menolak menyetujui hal ini, dan AS tidak ikut meratifikasi Perjanjian Versailles, awal pembentukan Liga Bangsa-Bangsa. AS menerapkan kebijakan unilateralisme dan isolasionisme. Pada tahun 1920, pemberian hak pilih bagi perempuan berhasil lolos dalam amendemen konstitusi. Era kesejahteraan diakhiri dengan Bencana Wall Street 1929 yang kemudian memicu munculnya era Depresi Besar. Setelah terpilih sebagai presiden pada tahun 1932, Franklin D. Roosevelt mengeluarkan kebijakan New Deal, yaitu serangkaian kebijakan yang memperluas campur tangan pemerintah dalam perekonomian, termasuk pembentukan sistem Jaminan Sosial. "Dust Bowl" yang terjadi pada pertengahan 1930-an melemahkan perekonomian sebagian besar masyarakat petani dan memacu gelombang baru migrasi Barat. Amerika Serikat pada awalnya memilih untuk bersikap netral dalam Perang Dunia II. Setelah Jerman Nazi menginvasi Polandia pada 1939, AS mulai memasok senjata kepada pihak Sekutu pada bulan Maret 1941 melalui program Lend-Lease. Pada tanggal 7 Desember 1941, Kekaisaran Jepang melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbor, yang mendorong AS untuk terjun ke dalam kancah peperangan dan bergabung dengan pihak Sekutu dalam melawan Blok Poros. Keikutsertaan AS dalam perang mendorong terjadinya investasi modal dan berkembangnya industri perang. Di antara negara-negara peserta perang, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang tidak jatuh miskinbahkan jadi lebih kaya lagisetelah perang berakhir. Konferensi Sekutu di Bretton Woods dan Yalta menghasilkan sebuah kesepakatan mengenai pembentukan sistem organisasi internasional baru yang menempatkan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pusat kekuatan dunia. Setelah perayaan kemenangan di Eropa, sebuah konferensi internasional diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1945. Konferensi ini menghasilkan Piagam PBB, yang kemudian diefektifkan setelah perang usai. Menjelang PD II berakhir, Amerika Serikat mengembangkan senjata nuklir pertama dan menggunakannya untuk mengebom kota-kota Jepang Nagasaki dan Hiroshima pada bulan Agustus. Perang berakhir pada 2 September 1945 dengan menyerahnya Jepang. Perang Dingin dan protes politik Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut kekuasaan setelah Perang Dunia II, yang diwujudkan dalam Perang Dingin. Kedua belah pihak berupaya untuk mendominasi urusan militer Eropa melalui NATO dan Pakta Warsawa. Selain itu, kedua negara ini juga terlibat dalam perang proksi dan saling mengembangkan persenjataan nuklir yang kuat. Meskipun demikian, kedua negara ini tetap berusaha untuk menghindari konflik militer secara langsung. AS sering kali menentang gerakan sayap kiri di Dunia Ketiga yang dianggapnya disponsori oleh Soviet. Tentara Amerika melawan tentara Komunis Tiongkok dan Korea Utara dalam Perang Korea (1950-1953). House Un-American Activities Committee dan CIA menyelidiki dan mengusut serangkaian investigasi subversi sayap kiri yang dicurigai, dan Senator Joseph McCarthy menjadi simbol dari sentimen antikomunis. Pada tahun 1961, Soviet meluncurkan pesawat antariksa berawak pertama. Untuk menandinginya, Presiden John F. Kennedy memerintahkan untuk "mendaratkan manusia pertama di Bulan", yang terwujudkan pada tahun 1969. Kennedy juga menghadapi konfrontasi nuklir dengan Soviet di Kuba. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat terus meningkat secara berkelanjutan. Di tengah-tengah maraknya kehadiran kelompok-kelompok nasionalis kulit putih, khususnya Ku Klux Klan, perkembangan gerakan hak-hak sipil yang menggelar konfrontasi tanpa kekerasan untuk menentang segregasi dan diskriminasi ras juga meningkat. Ini dilambangkan dengan munculnya kelompok-kelompok yang dipimpin oleh kulit hitam Amerika seperti Rosa Parks dan Martin Luther King, Jr.. Di sisi lain, juga ada beberapa kelompok nasionalis kulit hitam seperti Black Panther Party dengan lingkup yang lebih militan. Setelah pembunuhan Kennedy pada tahun 1963, Undang-Undang Hak Sipil 1964 dan Undang-Undang Hak Pilih 1965 diluluskan oleh pemerintahan Presiden Lyndon B. Johnson. Ia juga mengesahkan program Medicare dan Medicaid. Johnson dan penggantinya, Richard Nixon, semakin memperluas intervensi AS dalam perang proksi di Dunia Ketiga. Salah satunya adalah Perang Vietnam di Asia Tenggara. Perang ini tidak sukses dan menjadi kekalahan yang memalukan bagi Amerika Serikat. Gerakan kontrakultural tumbuh pesat, yang didorong oleh penentangan terhadap Perang Vietnam, nasionalisme kulit hitam, dan revolusi seksual. Betty Friedan, Gloria Steinem, dan yang lainnya memimpin gelombang baru feminisme yang menuntut kesetaraan politik, sosial, dan ekonomi bagi perempuan. Sebagai akibat dari skandal Watergate, Nixon menjadi presiden AS pertama yang mengundurkan diri pada tahun 1974. Pemerintahan Jimmy Carter yang berkuasa pada akhir 1970-an dihadapkan pada peristiwa-peristiwa seperti stagflasi dan krisis sandera Iran. Terpilihnya Ronald Reagan sebagai presiden pada tahun 1980 menandai terjadinya pergeseran arah politik Amerika Serikat, yang tercermin dari perubahan besar-besaran dalam prioritas perpajakan dan pengeluaran negara. Terpilihnya Reagan sebagai presiden untuk kedua kalinya menghantarkan AS pada skandal Contra-Iran dan perbaikan hubungan dengan Soviet. Runtuhnya Soviet pada awal 1990-an mengakhiri sekaligus menobatkan AS sebagai pemenang Perang Dingin dan menjadikannya sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia. Era kontemporer Di bawah pemerintahan George H. W. Bush, Amerika Serikat memainkan peran penting dalam Perang Teluk. Ekspansi ekonomi terlama dalam sejarah modern Amerika Serikat terjadi pada masa pemerintahan Bill Clinton, dari Maret 1991 hingga Maret 2001, termasuk gelembung dot-com. Skandal seks pada 1998 menyebabkan Clinton dikecam publik, namun ia tetap menjabat sebagai presiden. Pemilu presiden 2000 menjadi salah satu pemilu terketat dalam sejarah Amerika. Pemilu ini dimenangkan oleh George W. Bush, putra dari mantan presiden George H. W. Bush. Pada tanggal 11 September 2001, teroris al-Qaeda menabrakkan pesawat bajakan ke World Trade Center di New York City dan The Pentagon di dekat Washington, D.C., menewaskan hampir tiga ribu orang. Sebagai tanggapan, pemerintahan Bush melancarkan perang global melawan terorisme, menyerang Afganistan, menyingkirkan pemerintahan Taliban, dan memburu al-Qaeda ke kamp-kamp pelatihan. Namun Taliban terus mengobarkan perang gerilya. Pada tahun 2003, pemerintahan Bush memulai invasi untuk mengubah rezim di Irak dengan alasan yang kontroversial. Tentara Amerika Serikat mulai menginvasi Irak pada 2003 dan berhasil mengusir Saddam Hussein. Pada tahun 2005, Badai Katrina menyebabkan kerusakan parah di sepanjang Pantai Teluk, melumpuhkan New Orleans. Pada tahun 2008, di saat AS sedang dilanda oleh resesi ekonomi global, Barack Obama terpilih sebagai presiden Afrika-Amerika pertama. Kebijakan utama Obama adalah mereformasi perawatan kesehatan dan sistem keuangan yang mulai diberlakukan dua tahun kemudian. Pada 2011, sebuah serangan oleh Navy SEAL di Pakistan berhasil menewaskan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden. Perang Irak secara resmi berakhir dengan ditariknya seluruh tentara AS dari Irak pada bulan Desember 2011. Pada Oktober 2012, Badai Sandy melanda AS dan menyebabkan kerusakan parah di sepanjang garis pantai Amerika Serikat Timur Laut dan Atlantik Tengah. Menjelang akhir 2012, Barack Obama terpilih kembali sebagai presiden. Geografi Luas wilayah daratan utama Amerika Serikat adalah . Alaska, yang dipisahkan dari daratan utama Amerika Serikat oleh Kanada, adalah negara bagian terluas, dengan luas . Hawaii berlokasi di tengah-tengah Samudra Pasifik, di sebelah barat daya Amerika Utara, dengan luas wilayah . Amerika Serikat adalah negara terluas ketiga atau keempat di dunia (menurut luas daratan dan perairan), di bawah Rusia dan Kanada serta satu tingkat di atas atau di bawah RRC. Pemeringkatan tersebut bervariasi, tergantung pada apakah wilayah-wilayah yang dipersengkatan oleh RRC dan India turut dihitung dan bagaimana pengukuran luas total dari Amerika Serikat sendiri: kisaran perhitungan mulai dari hingga dan . Jika yang dihitung hanya luas daratan saja, maka AS menempati peringkat ketiga, di bawah Rusia dan RRC serta di atas Kanada. Dataran di sebelah pesisir Atlantik terdiri dari hutan gugur dan perbukitan Piedmont. Pegunungan Appalachia membagi pantai timur Amerika Serikat menjadi dua bagian, yaitu kawasan Danau-Danau Besar dan padang rumput Midwest. Sungai Mississippi–Missouri, yang merupakan sistem sungai terpanjang keempat di dunia, mengalir dari utara ke selatan melalui jantung Amerika Serikat. Di sebelah barat, membentang padang rumput Great Plains yang subur dan datar, dan diujungnya terdapat dataran tinggi di sebelah tenggara. Pegunungan Rocky terletak di tepi barat Great Plains, membentang dari utara ke selatan di seluruh negara, dengan ketinggian lebih dari 14.000 kaki (4.300 m) di Colorado. Di sebelah baratnya lagi, terdapat Great Basin dan padang gurun seperti Chihuahua dan Mojave. Pegunungan Sierra Nevada dan Cascade terletak di sepanjang pesisir Pasifik, keduanya memiliki tinggi lebih dari 14.000 kaki. Titik terendah dan tertinggi di Amerika Serikat daratan berada di negara bagian California, keduanya hanya berjarak 80 mil. Dengan ketinggian 20.320 kaki (6.194 m), Gunung McKinley di Alaska adalah puncak tertinggi di Amerika Serikat dan di Amerika Utara. Gunung api aktif umumnya terdapat di Alaska, misalnya di Kepulauan Alexander dan Aleutian. Hawaii juga memiliki banyak gunung berapi aktif. Supervulkan yang mendasari terbentuknya Taman Nasional Yellowstone adalah situs vulkanis terbesar yang terdapat di Amerika Serikat. Iklim Dengan luasnya yang besar dan keadaan geografis yang beragam, Amerika Serikat juga memiliki berbagai tipe iklim. Di sebelah timur meridian ke-100, iklimnya berkisar antara kontinental lembap di sebelah utara hingga subtropis lembap di sebelah selatan. Ujung selatan Florida beriklim tropis, begitu juga di Hawaii. Great Plains di sebelah barat meridian ke-100 beriklim semi-kering. Sedangkan sebagian besar pegunungan di bagian Barat beriklim alpen. Di Great Basin iklimnya kering, barat daya beriklim gurun, sementara pesisir California beriklim Mediterania, dan iklim laut terdapat di Oregon, Washington, dan Alaska selatan. Sebagian besar Alaska beriklim subarktik atau kutub. Cuaca ekstrem sering terjadi di negara-negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko yang rentan terhadap badai; sebagian besar tornado di dunia terjadi di Amerika Serikat, terutama di Tornado Alley, Midwest. Biodiversitas Amerika Serikat dianggap sebagai negara yang memiliki "megakeragaman" ekologi; sekitar 17.000 spesies tumbuhan berpembuluh tumbuh di daratan utama Amerika Serikat dan Alaska. Selain itu, lebih dari 1.800 tumbuhan berbunga ditemukan di Hawaii, beberapa di antaranya juga tumbuh di AS daratan. Amerika Serikat juga menjadi kediaman bagi lebih dari 400 mamalia, 750 burung, 500 reptil dan spesies amfibi. Kurang lebih 91.000 spesies serangga juga hidup di Amerika Serikat. Undang-Undang Pelestarian Spesies 1973 disahkan untuk melindungi spesies-spesies yang habitatnya terancam dan hampir punah. Pelestarian ini dipantau oleh United States Fish and Wildlife Service. Terdapat lima puluh delapan taman nasional dan ratusan taman, hutan, dan padang gurun lainnya yang dikelola oleh pemerintah federal di Amerika Serikat. Secara keseluruhan, pemerintah pusat menguasai 28,8% dari luas keseluruhan negara. Sebagian besarnya adalah kawasan-kawasan yang dilindungi, namun beberapa di antaranya juga disewakan untuk kepentingan pengeboran minyak dan gas, pertambangan, perkayuan, atau peternakan, sedangkan 2,4% sisanya dimanfaatkan untuk kepentingan militer. Politik Sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah federasi tertua di dunia yang masih tetap bertahan sampai saat ini. AS merupakan sebuah negara republik konstitusional dan demokrasi perwakilan, "dengan kekuasaan mayoritas dibatasi oleh hak-hak minoritas yang dilindungi oleh undang-undang". Pemerintahan diatur menurut sistem pemisahan kekuasaan yang ditetapkan oleh Konstitusi Amerika Serikatsumber hukum tertinggi negara. Dalam sistem federal Amerika Serikat, warga negara biasanya tunduk pada tiga tingkat pemerintahan, yaitu tingkat federal, negara bagian, dan pemerintah daerah. Tugas pemerintah daerah biasanya dibagi antara pemerintah county (setingkat kabupaten) dan munisipal. Secara umum, pejabat legislatif dan eksekutif dipilih melalui pemungutan suara pluralitas oleh warga negara menurut distrik. Tidak ada perwakilan proporsional di tingkat federal, begitu juga dengan tingkat di bawahnya. Pemerintahan federal terdiri dari tiga badan: Legislatif: Kongres dwidewan, yang terdiri dari Senat dan DPR. Tugasnya adalah membuat undang-undang federal, menyatakan perang, menyetujui perjanjian-perjanjian, menyetujui anggaran, dan memiliki kekuatan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah, yang bisa melengserkan seseorang dari kursi pemerintahan. Eksekutif: Presiden adalah panglima militer tertinggi, memiliki hak veto untuk menangguhkan atau menolak Rancangan Undang-Undang legislatif sebelum disahkan menjadi undang-undang (dengan persetujuan Kongres), menunjuk anggota kabinet (dengan persetujuan Senat) dan pejabat pemerintah lainnya untuk mengatur dan menegakkan kebijakan dan undang-undang federal. Yudikatif: Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan federal yang lebih rendah. Hakim-hakimnya ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan Senat, bertugas menegakkan undang-undang dan mengkaji serta membatalkan hukum yang mereka anggap inkonstitusional. Dewan Perwakilan Rakyat memiliki 435 anggota dewan yang dipilih melalui pemungutan suara, masing-masingnya mewakili distrik kongresional dengan masa jabatan dua tahun. Pembagian kursi di DPR ditentukan menurut jumlah penduduk di masing-masing negara bagian setiap sepuluh tahun sekali (sesuai dengan sensus). Misalnya, berdasarkan sensus 2000, tujuh negara bagian memiliki minimal satu wakil, sedangkan California, yang merupakan negara bagian terpadat, memilik 53 wakil di DPR. Senat memiliki 100 anggota; masing-masing negara bagian diwakili oleh dua senator yang dipilih oleh seluruh penduduk negara bagian untuk masa jabatan enam tahun, sepertiga dari kursi Senat dipilih setiap dua tahun sekali. Presiden menjabat selama empat tahun dan dapat dipilih kembali dalam pemilihan umum tidak lebih dari dua kali. Presiden tidak dipilih melalui pemungutan suara secara langsung, namun melalui pemilihan tidak langsung oleh Kolese Elektoral Amerika Serikat; setiap negara bagian dan Distrik Columbia akan menentukan elektor untuk memilih presiden dan wakilnya. Mahkamah Agung yang diketuai oleh Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat memiliki sembilan anggota Hakim Agung dengan masa jabatan seumur hidup. Pemerintah negara bagian memiliki struktur politik yang kurang lebih sama dengan pemerintah federal. Nebraska memiliki struktur yang berbeda, dengan badan legislatif ekadewan. Gubernur (kepala eksekutif) di masing-masing negara bagian dipilih secara langsung oleh rakyat. Beberapa hakim negara bagian dan anggota kabinet ditunjuk oleh gubernur di setiap negara bagian, sedangkan yang lainnya dipilih melalui pemungutan suara. Naskah asli Konstitusi Amerika Serikat menetapkan struktur dan tanggung jawab pemerintah federal dan hubungannya dengan masing-masing negara bagian. Pasal Satu melindungi hak "writ agung" habeas corpus, dan Pasal Tiga menjamin hak untuk memperoleh pengadilan berjuri dalam semua kasus kriminal. Amendemen Konstitusi memerlukan persetujuan setidaknya tiga perempat negara bagian. Konstitusi AS telah diamendemen sebanyak 27 kali; sepuluh amendemen pertama secara kolektif dikenal dengan Bill of Rights (Deklarasi Hak-Hak), dan Amendemen Keempatbelas melahirkan dasar-dasar utama hak-hak individu warga Amerika. Semua undang-undang dan prosedur pemerintah harus tunduk pada tinjauan yuridis. Setiap undang-undang yang melanggar Konstitusi tidak akan disahkan. Prinsip tinjauan yuridis ini memang tidak diatur secara eksplisit dalam Konstitusi, namun ditetapkan oleh Mahkamah Agung dalam Marbury v. Madison (1803). Pembagian administratif Amerika Serikat adalah gabungan federasi dari lima puluh negara bagian. Ketigabelas negara bagian yang asli adalah penerus dari Tiga Belas Koloni yang dulunya memberontak melawan pemerintah Inggris. Tiga negara bagian baru kemudian dimekarkan dari negara-negara bagian yang sudah ada: Kentucky dari Virginia; Tennessee dari North Carolina; dan Maine dari Massachusetts. Sebagian besar negara-negara bagian lainnya diperoleh melalui peperangan atau pembelian oleh pemerintah AS, dengan pengecualian Vermont, Texas, dan Hawaii: ketiganya adalah republik merdeka sebelum bergabung dengan Uni. Saat pecahnya Perang Saudara Amerika, West Virginia memisahkan diri dari Virginia. Negara bagian terakhir yang bergabung dengan Amerika Serikat adalah Hawaii, yaitu pada 21 Agustus 1959. Kesemua negara bagian ini tidak memiliki hak untuk memisahkan diri secara sepihak dari perserikatan. Hampir keseluruhan negara-negara bagian ini berlokasi di daratan utama Amerika Serikat, kecuali Alaska dan Hawaii. Dua wilayah lainnya yang dianggap sebagai bagian integral dari Amerika Serikat adalah Distrik Columbia, tempat berlokasinya distrik federal ibu kota Washington D.C.; dan Atol Palmyra, sebuah wilayah tak berpenghuni di Samudra Pasifik. Amerika Serikat juga memiliki lima wilayah seberang laut, yaitu: Puerto Riko dan Kepulauan Virgin Amerika Serikat di Karibia; serta Samoa Amerika, Guam, dan Kepulauan Mariana Utara di Samudra Pasifik. Mereka yang lahir di wilayah-wilayah ini (kecuali Samoa Amerika) memiliki kewarganegaraan AS. Penduduk yang tinggal di wilayah seberang laut AS memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan penduduk yang tinggal di negara-negara bagian, dengan pengecualian dalam membayar pajak penghasilan federal, memilih presiden, dan hanya memiliki perwakilan tanpa hak suara dalam Kongres AS. Amerika Serikat juga memberikan kedaulatan pribumi bagi suku-suku asli. Reservasi-reservasi penduduk asli dibangun di perbatasan negara-negara bagian, namun reservasi-reservasi tersebut tetap memiliki kedaulatan tersendiri. Meskipun Amerika Serikat mengakui kedaulatan ini, tetapi negara-negara lainnya tidak mengakuinya. Partai dan ideologi Sepanjang sejarahnya, Amerika Serikat dikelola di bawah sistem dua partai. Untuk jabatan terpilih di sebagian besar tingkat pemerintahan, negara bagian menyelenggarakan pemilihan umum pendahuluan untuk memilih calon partai-partai utama yang akan bertanding dalam pemilihan umum. Sejak pemilu 1856, dua partai politik utama di AS adalah Partai Republik (didirikan 1824) dan Demokrat (didirikan 1854). Setelah Perang Saudara, tercatat hanya satu Partai Ketiga yang berhasil meraih suara sebesar 20%, yaitu Partai Progresif yang mengusung Theodore Roosevelt dalam pemilu 1912. Partai politik ketiga terbesar saat ini adalah Partai Libertarian. Dalam budaya politik Amerika, Partai Republik dianggap beraliran kanan-tengah atau konservatif dan Partai Demokrat beraliran kiri-tengah atau liberal. Negara-negara bagian di Timur Laut dan Pantai Barat serta beberapa negara bagian di Danau-Danau Besar dikenal sebagai "negara bagian biru", yang cenderung lebih liberal. Sedangkan "negara bagian merah" yang cenderung konservatif terdapat di Selatan, sebagian Great Plains, dan di Pegunungan Rocky. Pemenang pemilu presiden 2008 dan 2012 adalah kandidat Demokrat Barack Obama. Ia adalah presiden AS ke-44, namun sebenarnya ia adalah individu ke-43 yang menjabat; Grover Cleveland menjabat dua kali secara tidak berurutan dan ia secara kronologis dihitung sebagai presiden ke-22 dan ke-24. Dalam Kongres ke-113 Amerika Serikat, DPR dikendalikan oleh Partai Republik, sedangkan Partai Demokrat memiliki kontrol terhadap Senat. Saat ini, keanggotaan Senat terdiri dari 53 Demokrat, dua independen yang berkaukus dengan Demokrat, dan 45 Republikan, sedangkan keanggotaan DPR terdiri dari 232 Republikan dan 200 Demokrat (ada tiga kursi kosong). Terdapat 30 Republikan dan 19 Demokrat yang menjabat sebagai gubernur negara bagian, serta satu independen. Sejak berdirinya Amerika Serikat sampai tahun 2000-an, kursi pemerintahan selalu didominasi oleh penduduk kulit putih keturunan Inggris yang beragama Protestan (WASP). Namun, baru-baru ini situasi telah berubah; dari 17 kursi teratas (empat kandidat nasional dari dua partai utama dalam pemilu 2012, empat pemimpin dalam Kongres ke-112, dan sembilan Hakim Agung) hanya terdapat satu orang WASP. Hubungan luar negeri dan militer Amerika Serikat melakukan upaya besar-besaran untuk membangun hubungan luar negeri dan memperkuat militernya. Negara ini adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan New York City menjadi lokasi dari Markas Besar PBB. Amerika Serikat juga merupakan anggota G8, G20, dan Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD). Hampir semua negara-negara di dunia memiliki kedutaan di Washington, D.C., dan banyak juga konsulat-konsulat yang bertebaran di berbagai negara bagian. Secara umum, hampir semua negara telah menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. Negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan AS adalah Iran, Korea Utara, Bhutan, dan Republik Tiongkok (Taiwan)meskipun AS tetap memasok peralatan militer kepada Taiwan. Amerika Serikat memiliki "Hubungan Istimewa" dengan Britania Raya dan menjalin hubungan yang erat dengan Kanada, Australia, Selandia Baru, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Israel dan beberapa negara Eropa seperti Prancis dan Jerman. AS juga bekerja sama dalam isu-isu militer dan keamanan dengan negara sahabatnya sesama anggota NATO serta dengan negara tetangganya melalui Organisasi Negara-Negara Amerika dan perjanjian perdagangan bebas seperti trilateral Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dengan Kanada dan Meksiko. Pada tahun 2008, Amerika Serikat menghabiskan anggaran bersih sekitar $25,4 miliar untuk bantuan pembangunan resmi; jumlah terbesar di dunia. Namun, sebagai negara dengan Produk Nasional Bruto (PNB) yang besar, di antara 20 negara-negara donor lainnya, sumbangan Amerika Serikat yang sebesar 0,18% berada di posisi terakhir. Sebaliknya, sumbangan pribadi yang diberikan oleh warga Amerika cukup dermawan. Presiden memegang jabatan panglima tertinggi angkatan bersenjata nasional. Ia juga memiliki hak untuk menunjuk pemimpin militer, menunjuk menteri pertahanan dan Staf Kepala Gabungan. Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengelola angkatan bersenjata nasional, termasuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, Korps Marinir, dan Angkatan Udara. Pasukan Penjaga Pantai dikelola oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri pada masa-masa damai dan oleh Departemen Angkatan Laut pada masa perang. Pada 2008, angkatan bersenjata AS memiliki 1,4 juta personel yang aktif bertugas. Selain itu, terdapat juga pasukan cadangan dan Garda Nasional yang memiliki 2,3 juta tentara. Departemen Pertahanan juga mempekerjakan sekitar 700.000 warga sipil, tidak termasuk kontraktor. Pelayanan militer di AS dilakukan secara sukarela, namun wajib militer juga bisa diberlakukan pada masa-masa perang. Militer Amerika memiliki sejumlah besar armada pesawat udara, sebelas kapal induk aktif Angkatan Laut, dan Unit Ekspedisi Marinir di laut dengan armada Angkatan Laut di Pasifik dan Atlantik. Militer AS juga mengoperasikan 865 fasilitas dan pangkalan militer di luar negeri, serta memfasilitasi keberadaan kurang lebih 1,4 juta personelnya yang tersebar di 25 negara asing. Karena begitu meluasnya kehadiran personel militer AS di seluruh dunia, negara ini dianggap seolah-olah sedang membangun "imperium pangkalan militer". Total pengeluaran militer AS pada tahun 2011 lebih dari $700 miliar, atau sekitar 41% dari total pengeluaran militer dunia dan lebih besar dari jumlah pengeluaran militer nasional empat belas negara berikutnya jika digabungkan. Dengan persentase pengeluaran militer 4,7% dari total PDB, AS merupakan negara dengan pemborosan militer tertinggi kedua di dunia setelah Arab Saudi. Berdasarkan persentasenya dari total PDB, anggaran pertahanan AS adalah yang tertinggi ke-23 di dunia menurut CIA. Anggaran pertahanan AS umumnya menurun dalam beberapa dekade terakhir, mencapai puncaknya saat Perang Dingin (14,2% pada 1953 dan merosot ke 4,7% pada 2011). Anggaran militer yang diusulkan oleh Departemen Keamanan pada tahun 2012 adalah $553 miliar; naik 4,2% dari anggaran militer tahun sebelumnya. Selain itu, $118 miliar juga diusulkan untuk mendanai kampanye militer di Irak dan Afganistan. Tentara Amerika terakhir yang bertugas di Irak ditarik pada bulan Desember 2011; tercatat sebanyak 4.484 prajurit gugur selama Perang Irak. Sekitar 90.000 tentara AS juga bertugas di Afganistan; hingga 4 April 2012, sebanyak 1.924 prajurit AS gugur selama Perang Afganistan. Kriminalitas dan penegakan hukum Penegakan hukum di Amerika Serikat adalah tanggung jawab utama badan kepolisian lokal dan departemen sheriff, sedangkan kepolisian negara bagian memberikan pelayanan yang lebih luas. Lembaga-lembaga federal seperti Biro Investigasi Federal (FBI) dan U.S. Marshals Service memiliki tugas-tugas khusus. Di tingkat federal dan hampir di keseluruhan negara bagian, sistem hukum yang digunakan adalah hukum umum yang diadopsi dari hukum Inggris. Pengadilan negara bagian bertugas menggelar sebagian besar persidangan kriminal; pengadilan federal menangani kejahatan-kejahatan tertentu yang tidak bisa ditangani oleh pengadilan kriminal negara bagian. Hukum federal melarang kepemilikan obat-obatan tertentu, namun negara bagian terkadang juga mengeluarkan undang-undang yang bertentangan dengan hukum federal. Usia merokok yang diijinkan bagi warga negara umumnya 18 tahun, dan usia minum umumnya 21 tahun. Di antara negara-negara maju lainnya, angka kriminalitas di Amerika Serikat cukup tinggi. Tindakan kriminal yang paling banyak terjadi adalah kekerasan bersenjata dan pembunuhan. Pada 2011, terjadi 4,7 kasus pembunuhan per seribu jiwa; 14,5% lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2000 (5,5 kasus), dan 19,0% lebih sedikit sejak mencapai puncaknya pada 2006 (5,8 kasus). Kepemilikan senjata api di AS masih menjadi subjek perdebatan politik yang kontroversial. Amerika Serikat termasuk salah satu negara yang memiliki tingkat penahanan dan total populasi penjara tertinggi di dunia. Pada awal 2008, lebih dari 2,3 juta warga Amerika mendekam di penjara, dengan rasio penahanan 1 per 100 orang dewasa. Angka penahanan saat ini meningkat hampir tujuh kali lipat sejak 1980, dan tiga kali lipat lebih tinggi dari angka penahanan di Polandianegara OECD dengan angka penahanan tertinggi kedua. Jumlah pria Afrika-Amerika yang menghuni penjara empat kali lipat lebih banyak dari jumlah pria kulit putih dan tiga kali lipat lebih banyak dari pria Hispanik. Tingginya tingkat penahanan di Amerika Serikat terutama sekali disebabkan oleh kebijakan hukuman dan obat-obatan terlarang. Hukuman mati di Amerika Serikat dikenakan kepada kejahatan-kejahatan federal dan militer tertentu, dan diterapkan oleh tiga puluh negara bagian. Tidak ada eksekusi yang dijatuhkan antara tahun 1967-1977 karena keputusan Mahkamah Agung saat itu menolak penggunaan hukuman mati. Namun, pada 1976, Mahkamah Agung memutuskan bahwa hukuman mati secara konstitusional dapat dijatuhkan. Semenjak itu, tercatat lebih dari 1.300 eksekusi telah dilakukan di wilayah hukum Amerika Serikat, sebagian besarnya terjadi di tiga negara bagian; Texas, Virginia, dan Oklahoma. Empat negara bagian telah menghapuskan hukuman mati, namun dua di antaranya (New Mexico dan Connecticut) belum mengubah hukum-hukumnya. Selain itu, pengadilan negara bagian di Massachusetts dan New York belum memutuskan status hukuman mati di wilayah hukum mereka. Pada 2010, Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah hukuman mati tertinggi kelima di dunia, setelah RRC, Iran, Korea Utara, dan Yaman. Ekonomi Amerika Serikat menerapkan sistem ekonomi kapitalis campuran yang didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang tinggi. Menurut International Monetary Fund (IMF), PDB AS adalah $15,1 triliun, atau sekitar 22% dari produk dunia bruto, dan dengan nilai pertukaran pasar hampir 19% dari total produk dunia bruto menurut keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB). Jika dihitung sebagai negara tunggal, angka ini merupakan yang terbesar di dunia; PDB nasional AS hanya 5% lebih kecil dari total PDB Uni Eropa yang jumlah populasinya 62% lebih banyak. Di antara negara-negara lainnya, Amerika Serikat menempati peringkat ke-9 di dunia menurut PDB nominal per kapita dan peringkat 6 menurut PDB (KKB) per kapita. Dolar Amerika Serikat adalah cadangan mata uang utama di dunia. Amerika Serikat adalah importir barang terbesar pertama dan eksportir terbesar kedua di dunia, meskipun ekspor per kapita nya masih agak rendah. Pada tahun 2010, total defisit perdagangan Amerika Serikat adalah $635 biliun. Kanada, RRC, Meksiko, Jepang, dan Jerman adalah mitra perdagangan utama AS. Pada 2010, minyak adalah komoditas impor terbesar, sedangkan alat transportasi adalah komoditas ekspor terbesar Amerika Serikat. RRC dan Jepang adalah dua negara asing terbesar pemegang utang publik AS. Pada tahun 2009, sektor swasta diperkirakan menyumbangkan 86,4% bagi perekonomian nasional, diikuti oleh perekonomian pemerintah federal sebesar 4,3% dan perekonomian negara bagian dan pemerintah daerah (termasuk transfer federal) sebesar 9,3%. Perekonomian AS tergolong ke dalam perekonomian pascaindustri; sektor jasa menyumbangkan sekitar 67,8% bagi total PDB. Meskipun demikian, AS masih dianggap sebagai kekuatan industri utama di dunia. Ladang bisnis utama menurut penerimaan bisnis bruto berasal dari sektor perdagangan grosir dan ritel; sedangkan menurut pendapatan bersih, bisnis utama perekonomian AS adalah manufaktur. Sektor manufaktur didominasi oleh produk-produk kimia. AS merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia, dan juga importir minyak terbesar. Negara ini juga menjadi produsen terbesar energi nuklir dan listrik, begitu juga dengan gas alam likuid, sulfur, fosfat, dan garam. Meskipun sektor pertanian hanya menyumbangkan kurang dari 1% bagi total PDB, AS merupakan produsen terbesar tanaman jagung dan kedelai. Bursa Saham New York adalah bursa saham terbesar di dunia menurut jumlah dagangan dalam dolar. Coca-Cola dan McDonald's adalah dua merek dagang asal AS yang paling terkenal di dunia. Pada Agustus 2010, angkatan kerja di Amerika Serikat berjumlah 154,1 juta orang. Sektor pemerintahan adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yang mempekerjakan sekitar 21,2 juta orang. Sedangkan sektor swasta yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor kesehatan dan bantuan sosial, mempekerjakan lebih dari 16 juta orang. Sekitar 12% angkatan kerja di AS telah tergabung ke dalam serikat pekerja, lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat (30% secara keseluruhan). Pada 2011, Bank Dunia menempatkan AS di peringkat teratas negara-negara di dunia dari segi kemudahan dalam merekrut dan memecat tenaga kerja. Resesi ekonomi global 2008-2012 sangat memengaruhi perekonomian Amerika Serikat. Sebagai contoh, tingkat pengangguran semakin tinggi, Indeks Kepercayaan Konsumen rendah, pendapatan rumah tangga terus menurun, dan penyitaan serta kebangkrutan pribadi semakin meningkat, yang ujung-ujungnya memicu krisis utang federal, inflasi, dan melonjaknya harga bahan pangan dan minyak bumi. Meskipun data resmi menunjukkan bahwa perekonomian AS sudah pulih, sebuah jajak pendapat pada tahun 2000 menunjukkan bahwa separo warga Amerika menganggap perekonomian AS masih dalam keadaan resesi, bahkan lebih parah lagi, depresi. Pada tahun 2009, AS menjadi negara dengan produktivitas tenaga kerja per orang tertinggi ketiga di dunia, di belakang Luksemburg dan Norwegia. Pada tahun yang sama, AS juga menjadi negara keempat yang produktif per jam, di belakang kedua negara yang disebutkan sebelumnya dan Belanda. Jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa, tarif pajak penghasilan di AS masih lebih tinggi, sedangkan pajak konsumen tarifnya lebih rendah. Pendapatan dan pembangunan manusia Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, rata-rata penghasilan rumah tangga warga AS sebelum kena pajak adalah $49.445 per tahun; rata-rata penghasilan rumah tangga Asia-Amerika adalah $65.469, sedangkan rata-rata penghasilan rumah tangga Afrika-Amerika adalah $32.584. Dengan menggunakan tingkat pertukaran kemampuan berbelanja, rata-rata penghasilan keseluruhan rumah tangga warga AS termasuk yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Pada tahun 2007, rata-rata penghasilan rumah tangga di AS adalah yang tertinggi kedua di antara negara-negara OECD, satu tingkat di bawah Luksemburg. Masih pada tahun yang sama, rata-rata gaji tenaga kerja di AS adalah yang tertinggi di antara negara-negara OECD lainnya. Setelah merosot tajam pada pertengahan abad ke-20, angka kemiskinan di AS telah stabil pada awal 1970-an; tercatat hanya 11-15% warga Amerika yang hidup di bawah garis kemiskinan setiap tahunnya, dan sekitar 58,5% warga AS pernah hidup dalam kemiskinan selama sekurang-kurangnya satu tahun pada saat berusia 25-75 tahun. Pada tahun 2010, 43,2 juta penduduk Amerika hidup dalam garis kemiskinan. Kesejahteraan hidup di AS adalah salah satu yang tertinggi di antara negara-negara maju lainnya, baik dalam mengurangi kemiskinan relatif maupun kemiskinan absolut, yang angkanya jauh lebih kecil dari rata-rata negara kaya lainnya, meskipun pengeluaran per kapita pemerintah dan swasta di AS adalah yang tertinggi. Kemiskinan secara efektif berkurang di kalangan warga yang berusia tua. Sebuah studi pada 2007 yang dilakukan oleh UNICEF mengenai kesejahteraan anak-anak di 21 negara-negara maju menempatkan AS di peringkat bawah. Antara tahun 1947 dan 1979, rata-rata pendapatan riil warga AS meningkat lebih dari 80% di semua kelas masyarakat, dengan pendapatan warga miskin meningkat lebih cepat dibandingkan dengan pendapatan warga kaya. Namun, pendapatan gaji menurun, terutama sekali disebabkan oleh kelesuan ekonomi. Pendapatan rumah tangga rata-rata juga meningkat untuk semua kelas sejak tahun 1980, sebagian besar disebabkan oleh terdapatnya lebih dari dua orang pencari nafkah dalam satu rumah tangga, berakhirnya kesenjangan gaji menurut gender, dan jam kerja yang lebih lama. Secara keseluruhan, pada 2005, hanya 1%—21,8% warga Amerika yang pendapatannya telah meningkat dua kali lipat sejak 1980, hal ini menjadikan AS sebagai negara dengan kesenjangan pendapatan terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Amerika Serikat mengenakan sistem pajak progresif kepada warga negaranya; penduduk yang berpenghasilan besar membayar pajak dengan persentase yang lebih besar dari penghasilan mereka yang terkena pajak. Kekayaan warga AS, sama halnya dengan pendapatan dan pajak, sangat bervariasi: 10% warga Amerika terkaya menguasai 69,8% kekayaan rumah tangga negara, tertinggi kedua jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. 1% di antaranya memiliki 33,4% dari total kekayaan bersih. Pada 2011, United Nations Development Programme (UNDP) menempatkan Amerika Serikat di peringkat ke-23 dari 139 negara menurut kesenjangan indeks pembangunan manusia, atau 19 peringkat di bawah standar IPM. Ilmu pengetahuan dan teknologi Amerika Serikat telah menjadi pemimpin dalam riset ilmiah dan inovasi teknologi sejak akhir abad ke-19. Pada tahun 1876, Alexander Graham Bell menerima paten pertama AS atas penemuan telepon. Laboratorium Thomas Edison mengembangkan fonograf, lampu pijar tahan lama, dan kamera film pertama. Nikola Tesla memelopori penciptaan arus bolak-balik, motor AC, dan radio. Pada awal abad ke-20, perusahaan mobil Ransom E. Olds dan Henry Ford memopulerkan sistem lini perakitan. Pada 1903, Wright bersaudara menciptakan sejarah dengan melakukan penerbangan bertenaga terkontrol dan berkelanjutan pertama dengan material yang lebih berat dari udara. Munculnya Nazisme pada 1930-an mendorong ilmuwan-ilmuwan Eropa seperti Albert Einstein, Enrico Fermi, dan John von Neumann untuk berbondong-bondong hijrah ke Amerika Serikat. Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat mengembangkan senjata nuklir, yang kemudian menghantarkan dunia ke Zaman Atom. Perlombaan Antariksa pada era Perang Dingin menghasilkan kemajuan yang pesat dalam bidang peroketan, sains material, dan komputer. IBM, Apple Computer, dan Microsoft memperkenalkan dan memopulerkan penggunaan komputer pribadi (PC). AS sangat berperan besar dalam mengembangkan ARPANET dan penerusnya, Internet. Saat ini, sekitar 64% pendanaan untuk kepentingan riset dan pengembangan berasal dari sektor swasta. Amerika Serikat adalah negara terdepan dalam pangsa jurnal dan kutipan ilmiah. Pada April 2011, 80% rumah tangga di Amerika Serikat setidaknya telah memiliki satu komputer, dan 68% di antaranya telah tersambung dengan layanan Internet jalur lebar. Sekitar 85% warga Amerika juga telah memiliki telepon genggam pada tahun 2011. Negara ini juga merupakan pengembang dan penanam utama makanan modifikasi genetik dan memproduksi setengah dari tanaman bioteknologi dunia. Transportasi Transportasi pribadi di AS didominasi oleh mobil, yang beroperasi di lebih dari 13 juta jaringan jalan raya, salah satunya merupakan sistem jalan raya terpanjang di dunia. Amerika Serikat juga merupakan pasar mobil terbesar kedua di dunia (setelah RRC), memiliki angka kepemilikan kendaraan per kapita tertinggi di dunia; dengan rasio 765 kendaraan per 1.000 jiwa. Sekitar 40% dari total kendaraan pribadi adalah mobil van, SUV, atau truk ringan. Rata-rata orang dewasa di AS menghabiskan waktu 55 menit berkendara setiap harinya, dengan jarak tempuh . Angkutan massal dipergunakan oleh sekitar 9% perjalanan umum di Amerika Serikat. Pemanfaatan kereta api untuk transportasi barang sangat meluas, namun sangat sedikit warga AS yang menggunakan layanan kereta untuk bepergian. Meskipun demikian, jumlah penumpang Amtraklayanan kereta api penumpang antar kotameningkat sebesar 37% antara tahun 2000 dan 2010. Pengembangan kereta rel listrik juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Transportasi sepeda umumnya digunakan oleh para pekerja komute. Industri penerbangan sipil sepenuhnya dimiliki oleh swasta dan sebagian besarnya telah teregulasi sejak tahun 1978, sedangkan hampir keseluruhan bandar udara utama dimiliki oleh pemerintah. Tiga maskapai penerbangan terbesar di dunia menurut jumlah penumpang yang diangkut berbasis di Amerika Serikat; nomor satunya adalah Delta Air Lines. Dari tiga puluh bandar udara penumpang tersibuk di dunia, enam belas di antaranya terdapat di Amerika Serikat; yang tersibuk adalah Bandar Udara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta. Energi Pasaran energi Amerika Serikat adalah 29.000 jam-terawatt per tahun. Konsumsi energi per kapita adalah 7,8 ton kesetaraan minyak per tahun; tertinggi ke-10 di dunia. Pada 2005, 40% energi ini berasal dari minyak bumi, 23% dari batu bara, dan 22% dari gas alam. Sisanya dipasok oleh tenaga nuklir dan sumber energi terbarukan lainnya. Amerika Serikat adalah konsumen minyak bumi terbesar kedua di dunia. Selama beberapa dekade terakhir, tenaga nuklir di Amerika Serikat hanya memainkan peran yang relatif kecil jika dibandingkan dengan sebagian besar negara maju lainnya; hal ini antara lain disebabkan oleh persepsi publik yang muncul akibat musibah 1979. Pada tahun 2007, beberapa usulan untuk membangun pembangkit nuklir yang baru mulai diajukan. Amerika Serikat juga dilaporkan memiliki 27% dari total cadangan batu bara dunia. Demografi Populasi Biro Sensus Amerika Serikat memperkirakan bahwa penduduk negara itu sekarang berjumlah 315.585.000 jiwa, termasuk 11,2 juta warga negara asing yang diperkirakan menetap secara ilegal. Populasi AS membengkak hampir empat kali lipat di sepanjang abad ke-20, dari sekitar 76 juta jiwa pada tahun 1900. Jumlah ini menjadikan AS sebagai negara dengan jumlah populasi terbanyak di dunia setelah RRC dan India. Di antara ketiga negara ini, AS adalah satu-satunya negara industri yang peningkatan besar-besaran populasinya dapat diproyeksikan. Dengan angka kelahiran 13 per 1.000 jiwa, atau 35% di bawah rata-rata dunia, pertumbuhan populasi AS meningkat positif sebesar 0,9%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan kebanyakan negara-negara maju lainnya. Pada tahun fiskal 2011, lebih dari satu juta imigran (kebanyakan berasal dari reunifikasi keluarga) diberikan status sebagai warga negara. Meksiko menjadi negara dengan imigran terbanyak yang memasuki AS selama lebih dari dua dekade; sejak 1998, RRC, India, dan Filipina juga menempati peringkat teratas sebagai negara pemasok imigran terbanyak ke Amerika Serikat setiap tahunnya. Sekitar sembilan juta warga Amerika Serikat mengaku sebagai lesbian, gay, biseksual, dan transgender, atau sekitar 4% dari total populasi. Sebuah survei pada tahun 2010 juga menemukan bahwa 7% pria dan 8% wanita di AS mengidentifikasi diri mereka sebagai gay, lesbian, atau biseksual. Amerika Serikat adalah negara yang sangat multietnik; terdapat tiga puluh satu kelompok keturunan yang masing-masingnya memiliki lebih dari satu juta anggota. Kulit putih Amerika adalah kelompok ras terbesar di AS, yang paling banyak adalah Jerman-Amerika, Irlandia-Amerika, dan Inggris-Amerika. Kulit hitam Amerika adalah kelompok ras minoritas terbesar dan kelompok keturunan terbesar ketiga, dengan persentase 12,6% dari total populasi. Di bawahnya ada Asia-Amerika sebagai kelompok ras minoritas terbesar kedua, yang paling banyak adalah keturunan Tionghoa-Amerika dan Filipina-Amerika. Pada 2010, sekitar 5,2 juta penduduk AS diperkirakan adalah Indian Amerika atau penduduk asli Alaska (2,9 juta) dan sekitar 1,2 juta jiwa adalah penduduk asli Hawaii atau pemukim Pasifik (0,5 juta). Hasil sensus juga menemukan bahwa lebih dari 19 juta jiwa penduduk berasal dari "ras lainnya" yang tidak bisa dikategorikan ke dalam "lima ras resmi pada 2010". Pertumbuhan populasi Amerika Hispanik dan Latin menjadi tren utama dalam demografi Amerika Serikat. Sekitar 50,5 juta warga Amerika adalah keturunan Hispanik menurut sensus 2010; 64% Hispanik Amerika adalah keturunan Meksiko. Dalam rentang tahun 2000 dan 2010, populasi Hispanik di Amerika meningkat 43%, sedangkan populasi non-Hispanik hanya meningkat sebesar 4,9%. Pertumbuhan ini terutama sekali disebabkan oleh migrasi; pada 2007, 12,6% dari populasi AS adalah kelahiran asing, 54% di antaranya lahir di Amerika Latin. Angka kesuburan juga menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan populasi di Amerika; pada 2010, rata-rata wanita Hispanik (dari ras apapun) melahirkan 2,35 anak sepanjang hidupnya, sedangkan wanita kulit hitam non-Hispanik hanya 1,97 dan kulit putih non-Hispanik hanya 1,79 (di bawah angka pergantian 2,1). Kelompok minoritas (non-Hispanik dan non-kulit putih) berjumlah sekitar 36% dari total populasi pada 2010, dan terdapat lebih dari 50% anak-anak berusia di bawah satu tahun yang diperkirakan akan membentuk kelompok mayoritas pada tahun 2042. Sedangkan menurut data sensus 2010, 54% (2.162.406 dari 3.999.386) kelahiran dalam kelompok minoritas pada 2010 berasal dari kulit putih non-Hispanik. Sekitar 82% penduduk Amerika tinggal di kawasan perkotaan (termasuk pinggiran kota); sekitar setengahnya tinggal di kota-kota dengan populasi lebih dari 50.000 jiwa. Pada 2008, 273 tempat di AS memiliki populasi lebih dari 100.000 jiwa. Sembilan di antaranya memiliki jumlah populasi di atas 1 juta jiwa, dan terdapat empat kota global dengan populasi lebih dari dua juta jiwa, yaitu: New York City, Los Angeles, Chicago, dan Houston. Terdapat lima puluh dua kawasan metropolitan di AS dengan populasi lebih dari satu juta jiwa. Dari 50 kawasan metro dengan pertumbuhan tercepat, 47 di antaranya terdapat di Barat dan Selatan. Kawasan metropolitan Dallas, Houston, Atlanta, dan Phoenix mengalami peningkatan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa antara tahun 2000 dan 2008. Bahasa Bahasa Inggris (Inggris Amerika) adalah bahasa nasional de facto. Meskipun tidak ada bahasa resmi di tingkat federal, beberapa hukum seperti hukum naturalisasi AS menstandarkan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Pada tahun 2010, sekitar 230 juta, atau 80% dari penduduk yang berusia di atas lima tahun, menuturkan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Bahasa Spanyol dituturkan oleh 12% penduduk, menjadi bahasa kedua yang paling banyak dituturkan dan diajarkan di Amerika Serikat. Beberapa negara bagian menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara, setidaknya di 28 negara bagian. Di Hawaii, bahasa Hawaii dan Inggris adalah bahasa resmi menurut hukum negara bagian. Karena tidak memiliki bahasa resmi, New Mexico menetapkan bahasa Spanyol dan Inggris sebagai bahasa resmi, sedangkan Louisiana memilih untuk menggunakan bahasa Prancis dan Inggris. Negara-negara bagian lainnya, seperti California, mewajibkan untuk menerbitkan dokumen-dokumen pemerintah dalam bahasa Spanyol, termasuk dokumen pengadilan. Negara-negara bagian yang sebagian besar penduduknya menuturkan bahasa non-Inggris menerbitkan dokumen-dokumen pemerintah dalam bahasa yang paling banyak dituturkan di negara bagian tersebut, yang paling umum adalah bahasa Spanyol dan Prancis. Beberapa teritori AS masih menggunakan bahasa asli mereka sebagai bahasa resmi, bersamaan dengan bahasa Inggris; bahasa Samoa dan Chamorro digunakan di Samoa Amerika dan Guam; bahasa Carolinia dan Chamorro diakui sebagai bahasa resmi di Kepulauan Mariana Utara; sedangkan bahasa Spanyol adalah bahasa resmi di Puerto Riko dan secara umum penuturnya lebih banyak jika dibandingkan dengan penutur bahasa Inggris. Agama Secara resmi, Amerika Serikat adalah sebuah negara sekuler, Amendemen Pertama Konstitusi AS menjamin kebebasan bagi setiap aktivitas keagamaan dan melarang pembentukan pemerintahan agama. Dalam sebuah studi pada 2002, sekitar 59% warga Amerika mengaku bahwa agama "memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan mereka", angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara kaya lainnya. Menurut sebuah survei pada 2007, sekitar 78,4% orang dewasa di AS mengaku sebagai penganut Kristen; angka ini turun dari 86,4% pada tahun 1990. Protestan adalah denominasi yang penganutnya paling banyak di AS, sekitar 51,3%, sedangkan Katolik Roma adalah denominasi terbesar kedua, dengan jumlah penganut sekitar 23,9%. Jumlah penganut agama-agama non-Kristen pada tahun 2007 adalah sebesar 4,7%, mengalami peningkatan dari 3,3% pada tahun 1990. Agama-agama ini di antaranya Yahudi (1,7%), Buddha (0,7%), Islam (0,6%), Hindu (0,4%), dan Unitarian Universalisme (0,3%). Survei tersebut juga melaporkan bahwa sekitar 16,1% warga Amerika mengaku sebagai agnostik, ateis, atau tidak beragama; angka ini naik dari yang sebelumnya hanya 8,2% pada tahun 1990. Terdapat juga penganut Baha'i, Wicca, Druid, Jain, agama pribumi, humanis dan komunitas deis. Keraguan mengenai keberadaan Tuhan atau Dewa semakin berkembang pesat di kalangan warga Amerika yang berusia di bawah 30 tahun. Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan warga Amerika terhadap Tuhan menurun secara bertahap, dan warga Amerika yang berusia muda juga semakin tidak religius. Struktur keluarga Pada tahun 2007, 58% warga Amerika yang berusia di atas 18 tahun telah berstatus menikah, 6% telah menjadi janda, 10% bercerai, dan 25% selebihnya belum pernah menikah. Saat ini, kebanyakan wanita bekerja di luar rumah dan mayoritasnya sudah menyandang gelar sarjana. Angka kehamilan remaja di AS adalah 79,8 per 1.000 wanita, tertinggi dibandingkan dengan negara-negara OECD lainnya. Kebijakan aborsi diserahkan kepada tiap-tiap negara bagian sampai Mahkamah Agung melegalkan praktik aborsi pada tahun 1973. Meskipun demikian, kebijakan ini masih tetap kontroversial. Opini publik umumnya terbagi selama bertahun-tahun; sebagian besar negara bagian melarang pendanaan publik untuk prosedurnya dan membatasi praktik aborsi, harus dengan persetujuan orang tua, dan mewajibkan masa tunggu aborsi. Rasio aborsi di AS adalah 241 per 1.000 kelahiran hidup, dan angka aborsinya adalah 15 per 1.000 wanita yang berusia antara 15-44 tahun, masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebagian besar negara-negara Barat lainnya. Pernikahan sesama jenis adalah isu yang sangat kontroversial di Amerika Serikat. Beberapa negara bagian mengizinkan kesatuan sipil dan "kumpul kebo" sebagai pengganti pernikahan. Namun, sejak 2003, beberapa negara bagian telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Pemerintah federal dan mayoritas negara bagian menganggap bahwa pernikahan semestinya adalah antara seorang pria dan seorang wanita, dan/atau secara eksplisit melarang pernikahan sesama jenis. Opini publik terhadap masalah ini umumnya telah bergeser dari yang awalnya menentang pada 1990-an menjadi mayoritas mendukung. Pendidikan Pendidikan umum di Amerika Serikat dikelola oleh negara bagian dan pemerintah daerah, serta diregulasikan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat dengan anggaran dari pemerintah federal. Di sebagian besar negara bagian, anak-anak diwajibkan bersekolah ketika berusia enam atau tujuh tahun (taman kanak-kanak atau kelas satu) sampai mereka berusia delapan belas tahun (kira-kira kelas dua belas, akhir dari sekolah menengah atas). Beberapa negara bagian memperbolehkan siswa untuk meninggalkan sekolah pada usia 16 atau 17 tahun. Sekitar 12% anak-anak terdaftar di sekolah swasta keagamaan ataupun nonkeagamaan. Hanya 2% anak-anak yang mengikuti sekolah rumah (homeschooling). Amerika Serikat memiliki banyak institusi sekolah tinggi yang kompetitif, baik yang berstatus negeri maupun swasta. Menurut sebuah pemeringkatan internasional, 13 dari 15 sekolah tinggi dan universitas di Amerika menempati daftar 20 universitas terkemuka di dunia. Ada juga kolese komunitas lokal yang menawarkan kebijakan yang lebih terbuka, program akademik yang lebih singkat, dan biaya pendidikan yang lebih murah. Dari keseluruhan warga Amerika yang berusia di atas 25 tahun, 84,6% di antaranya adalah lulusan sekolah menengah atas, dengan rincian 52,6% sedang kuliah di universitas, 27,2% telah menyandang gelar sarjana, dan 9,6% selebihnya telah meraih ijazah pascasarjana. Angka melek huruf di AS diperkirakan sebesar 99%, dengan artian hanya 1% warga AS yang tidak bisa membaca. Pada 2006, PBB memberikan Indeks Pendidikan 0,97 kepada Amerika Serikat; yang tertinggi ke-12 di dunia. Kesehatan Angka harapan hidup di Amerika Serikat pada tahun 2011 adalah 78,4 tahun; peringkat ke-50 dari 221 negara. Meningkatnya obesitas di AS dan semakin majunya kesehatan di negara-negara lain adalah faktor utama yang menyebabkan menurunnya peringkat angka harapan hidup negara ini sejak tahun 1987; yang mana pada saat itu AS menempati peringkat ke-11 di dunia. Tingkat obesitas di Amerika Serikat termasuk yang tertinggi di dunia. Diperkirakan sepertiga dari populasi orang dewasa mengidap obesitas dan sepertiganya lagi memiliki kelebihan berat badan; tingkat obesitas di negara ini adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya, meningkat dua kali lipat dalam seperempat abad terakhir. Diabetes tipe 2, penyakit yang terkait dengan obesitas, telah dianggap sebagai wabah oleh para pakar kesehatan. Angka kematian bayi adalah 6,06 per 1000, menempatkan AS di peringkat ke-46 dari 222 negara. Amerika Serikat adalah negara terdepan dalam inovasi kedokteran. Menurut sebuah jajak pendapat oleh para dokter pada tahun 2001, Amerika Serikat mengembangkan atau memberikan kontribusi yang signifikan terhadap 9 dari 10 inovasi kedokteran teratas yang penting sejak tahun 1975, sedangkan Uni Eropa dan Swiss jika digabungkan hanya menyumbangkan lima kontribusi. Sejak 1966, AS adalah penerima Hadiah Nobel Kedokteran terbanyak daripada negara manapun di dunia. Dari 1989-2002, investasi di perusahaan-perusahaan bioteknologi swasta di Amerika Serikat lebih banyak empat kali lipat jika dibandingkan dengan Eropa. Anggaran kesehatan di Amerika Serikat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, baik yang diukur menurut pengeluaran per kapita ataupun menurut persentasenya dari PDB. Pelayanan kesehatan di AS dikelola melalui kerja sama antara sektor publik dan swasta, dan tidak bersifat universal seperti di kebanyakan negara-negara maju lainnya. Pada tahun 2004, asuransi swasta membiayai 36% dari pengeluaran kesehatan pribadi, swasta 15%, dan pemerintah federal, negara bagian, dan pemerintah daerah membiayai 44%. Pada tahun 2005, 46,6 juta warga Amerika, atau 15,9% dari total populasi, tidak diasuransikan; meningkat dari 5,4 juta pada tahun 2001. Penyebab utama kenaikan ini adalah semakin berkurangnya jumlah pengusaha Amerika yang mengasuransikan karyawannya. Tingginya jumlah penduduk Amerika yang tidak diasuransikan telah menjadi isu politik utama akhir-akhir ini. Pada tahun 2006, Massachusetts menjadi negara bagian pertama yang mewajibkan asuransi kesehatan universal. Sebuah Undang-undang federal dirumuskan pada tahun 2010 untuk membentuk suatu sistem asuransi kesehatan universal di seluruh negara bagian, yang akan mulai diberlakukan pada 2014. Budaya Amerika Serikat adalah negara multikultural, tempat tinggal bagi berbagai kelompok etnik, tradisi, dan nilai-nilai. Selain sejumlah kecil penduduk asli Amerika dan penduduk asli Hawaii, hampir semua penduduk Amerika berasal dari nenek moyang yang bermigrasi ke Amerika Serikat pada zaman dahulu. Kebudayaan utama Amerika berasal dari kebudayaan Barat yang bersumber dari tradisi imigran Eropa (terutama Inggris di Utara dan Spanyol di Selatan), dan kemudian dipengaruhi oleh berbagai sumber seperti tradisi yang dibawa oleh budak-budak Afrika. Munculnya gelombang migrasi bangsa Asia dan Amerika Latin juga turut memperkaya khasanah budaya Amerika Serikat. Para imigran ini tetap mempertahankan karakteristik budaya asli mereka. Kebudayaan Amerika dianggap sebagai kebudayaan yang sangat individualistik di dunia. Konsep "American Dream", atau anggapan bahwa kehidupan sosial di Amerika lebih baik, berkembang di kalangan banyak orang dan berperan penting dalam menarik para imigran. Meskipun budaya arus utama menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah negara dengan masyarakat tanpa kelas, para pakar menemukan terdapat perbedaan kelas sosial yang signifikan di negara itu, perbedaan ini tampak dalam segi sosialisasi, penggunaan bahasa, dan nilai-nilai. Warga Amerika kelas menengah dan profesional telah memelopori dan memperkenalkan tren-tren sosial kontemporer seperti feminisme modern, environmentalisme, dan multikulturalisme. Citra diri, sudut pandang sosial, dan ekspektasi budaya warga Amerika telah dikaitkan dengan pencapaian dan kemajuan Amerika Serikat. Sedangkan kebiasaan warga Amerika yang cenderung menilai sesuatu berdasarkan prestasi sosial ekonomi secara umum dianggap sebagai atribut yang positif. Media populer Film komersial pertama di dunia dibuat di New York City pada tahun 1894 dengan menggunakan kinetoskop Thomas Alfa Edison. Setahun kemudian, penayangan film komersial pertama di dunia juga dilakukan di New York City. Selama dekade-dekade berikutnya, Amerika Serikat berada di garis depan dalam pengembangan film bersuara. Sejak awal abad ke-20, sebagian besar industri film AS telah dipusatkan di sekitar Hollywood, California. Sutradara D. W. Griffith adalah tokoh utama yang mengembangkan tata bahasa film, dan film Citizen Kane (1941) karya sutradara Orson Welles sering disebut-sebut sebagai film terbaik sepanjang masa. Pemeran-pemeran Amerika seperti John Wayne, John Travolta dan Marilyn Monroe telah menjadi ikon populer di dunia. Produser dan pengusaha Walt Disney adalah pelopor dan tokoh terkemuka dalam film animasi dan pernak-pernik film. Hollywood juga menjadi salah satu produsen film-film terlaris di dunia. Amerika Serikat memiliki jumlah pemirsa televisi terbanyak di dunia, dan rata-rata waktu menonton televisi terus meningkat sepanjang tahun, mencapai 5 jam per hari pada tahun 2006. Empat jaringan televisi utama adalah saluran komersial. Warga Amerika juga gemar mendengarkan radio, dengan rata-rata lebih dari dua setengah jam per hari. Sebagian besar saluran radio ini juga bersifat komersial. Selain portal web dan mesin pencari, situs-situs yang paling populer di Amerika Serikat adalah Facebook, YouTube, Wikipedia, Blogger, eBay, dan Craigslist. Musik Afrika-Amerika yang bergaya ritmis dan liris telah ikut memengaruhi perkembangan musik Amerika, yang membedakannya dengan musik-musik Eropa. Unsur-unsur musik rakyat seperti blues dan old-time music telah diadopsi dan diubah menjadi genre pop yang menyebar ke seluruh dunia. Musik jazz dikembangkan di AS oleh musisi-musisi seperti Louis Armstrong dan Duke Ellington pada awal abad ke-20. Musik country berkembang pada tahun 1920-an, dan rhythm and blues pada 1940-an. Elvis Presley dan Chuck Berry yang populer pada pertengahan 1950-an adalah pionir dari rock and roll. Pada 1960-an, Bob Dylan muncul dari kebangkitan musik rakyat dan menjadi salah satu penulis lagu Amerika yang terkenal. Pada tahun-tahun berikutnya, James Brown memelopori perkembangan funk. Genre musik asal Amerika yang baru-baru ini populer ke seluruh dunia adalah musik hip hop dan musik house. Bintang pop Amerika seperti Elvis Presley, Michael Jackson, Madonna, dan Lady Gaga telah menjadi selebritas dunia. Sastra, filsafat, dan seni Pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, seni dan sastra Amerika sangat dipengaruhi oleh Eropa. Kemudian, penulis-penulis seperti Nathaniel Hawthorne, Edgar Allan Poe, dan Henry David Thoreau mulai membentuk identitas sastra Amerika tersendiri pada pertengahan abad ke-19. Mark Twain dan penyair Walt Whitman adalah beberapa tokoh sastra terkemuka pada abad ke-20; Emily Dickinson, yang hampir tidak dikenal sepanjang hidupnya, saat ini diakui sebagai salah satu penyair Amerika yang berpengaruh. Sastra Amerika umumnya mengandung aspek-aspek fundamental kebangsaan, perjuangan hidup, dan kepahlawanan, termasuk novel-novel yang dijuluki dengan "Great American Novel": Moby-Dick (1851) karya Herman Melville, The Adventures of Huckleberry Finn (1885) karya Twain, dan The Great Gatsby (1925) karya F. Scott Fitzgerald. Sejauh ini, ada sebelas warga negara AS yang telah menerima Hadiah Nobel Sastra, yang terbaru adalah Toni Morrison pada 1993. William Faulkner dan Ernest Hemingway adalah nama-nama yang sering dianggap sebagai penulis Amerika yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Genre sastra populer seperti fiksi Barat dan fiksi kriminal berkembang di Amerika Serikat. Penulis-penulis dari Beat Generation memelopori pendekatan sastra baru, misalnya penulis-penulis pascamodernis seperti John Barth, Thomas Pynchon, dan Don DeLillo. Para rohaniwan, yang dipimpin oleh Thoreau dan Ralph Waldo Emerson, mendirikan pergerakan filsafat Amerika yang pertama. Setelah Perang Saudara, Charles Sanders Peirce, William James, dan John Dewey memelopori perkembangan aliran pragmatisme. Pada abad ke-20, pemikiran-pemikiran W. V. O. Quine, Richard Rorty, dan Noam Chomsky telah memperkenalkan konsep filsafat analitik ke kalangan akademisi filsafat Amerika. Pada dekade berikutnya, John Rawls dan Robert Nozick memelopori kebangkitan filsafat politik. Dalam seni rupa, Aliran Sungai Hudson adalah aliran yang memperkenalkan tradisi naturalisme Eropa di Amerika Serikat pada pertengahan abad 19. Lukisan-lukisan karya para realis seperti Thomas Eakins saat ini banyak diagung-agungkan. Pameran Armory Show di New York City pada 1913 yang memamerkan karya-karya seni modernis Eropa telah menarik perhatian publik dan mengubah pandangan dunia terhadap seni rupa Amerika. Georgia O'Keeffe, Marsden Hartley, dan yang lainnya bereksperimen dengan gaya-gaya baru yang lebih individualistis. Gaya seni rupa modern baru-baru ini seperti ekspresionisme abstrak karya Jackson Pollock dan Willem de Kooning serta seni pop karya Andy Warhol dan Roy Lichtenstein secara umum juga dikembangkan di Amerika Serikat. Gelombang modernisme dan pascamodernisme telah mentenarkan arsitek-arsitek Amerika seperti Frank Lloyd Wright, Philip Johnson, dan Frank Gehry. Salah satu promotor besar pertama yang berperan penting dalam perkembangan teater Amerika adalah impresario P. T. Barnum, yang mulai mengoperasikan kompleks hiburan Manhattan pada 1841. Pada akhir 1970-an, tim Harrigan dan Hart memproduksi sejumlah pertunjukan komedi musikal populer di New York. Pada awal abad ke-20, pertunjukan teater mulai dipusatkan di Distik Teater Broadway, New York City. Saat ini, Broadway merupakan salah satu pusat pertunjukan teater berbahasa Inggris terkemuka di dunia, bersama dengan Teater West End di London. Lagu-lagu dari komposer teater musikal Broadway seperti Irving Berlin, Cole Porter, dan Stephen Sondheim telah menjadi standar pop. Dramawan Eugene O'Neill menerima Nobel Sastra pada tahun 1936. Dramawan Amerika terkemuka lainnya di antaranya penerima Pulitzer Tennessee Williams, Edward Albee, dan August Wilson. Meskipun hanya sedikit karya-karyanya yang diketahui, Charles Ives dianggap sebagai komposer musik klasik pertama Amerika Serikat, sedangkan eksperimentalis seperti Henry Cowell dan John Cage menciptakan pendekatan musik klasik Amerika yang berbeda dengan Eropa. Aaron Copland dan George Gershwin mengembangkan sintesis dari musik klasik dan musik pop. Koreografer Isadora Duncan dan Martha Graham juga berperan dalam menciptakan tarian modern, sedangkan George Balanchine dan Jerome Robbins adalah pionir balet pada abad ke-20. Warga Amerika juga memiliki kontribusi besar dalam perkembangan fotografi modern; fotografer-fotografer Amerika terkemuka di antaranya adalah Alfred Stieglitz, Edward Steichen, dan Ansel Adams. Inovasi Amerika lainnya adalah strip komik dan buku komik. Tokoh komik superhero seperti Superman telah terkenal ke seluruh dunia dan menjadi ikon Amerika. Kuliner Kuliner Amerika serupa dengan kuliner yang ada di negara-negara Barat lainnya. Gandum adalah biji-bijian yang umumnya dipakai sebagai sereal utama. Masakan tradisional Amerika menggunakan bahan-bahan asli, seperti kalkun, daging rusa, kentang, ubi jalar, jagung, labu, dan sirup mapel. Makanan ini dikonsumsi oleh penduduk asli Amerika dan pemukim awal bangsa Eropa. Barbekyu daging sapi dan babi, kue ketam, keripik kentang, dan kue cokelat adalah makanan-makanan khas Amerika. Soul food, yang dikembangkan oleh budak-budak Afrika, populer di Selatan di kalangan warga Afrika-Amerika. Masakan sinkretis seperti Louisiana creole, Cajun, dan Tex-Mex juga populer di beberapa daerah. Makanan-makanan seperti pai apel, ayam goreng, pizza, hamburger, dan hot dog diperkenalkan oleh para imigran Eropa. Sedangkan kentang goreng, masakan Meksiko seperti burrito dan taco, serta pasta, diadaptasi dari masakan Italia, dan umumnya dikonsumsi secara luas. Kebanyakan warga Amerika lebih menyukai kopi daripada teh. Industri di AS sebagian besar menguasai pasar makanan cepat saji, cola, jus jeruk, dan susu kemasan di seantero dunia. Industri makanan cepat saji Amerika adalah yang terbesar di dunia, memelopori sistem pesan-antar pada 1930-an. Tingginya konsumsi makanan cepat saji telah memicu masalah kesehatan. Selama periode 1980-an dan 1990-an, asupan kalori warga Amerika meningkat 24%; kebiasaan warga Amerika yang sering kali makan di gerai makanan siap saji dikaitkan oleh para pakar kesehatan dengan apa yang mereka sebut dengan "wabah obesitas Amerika". Minuman ringan juga sangat populer di AS; minuman bergula menyumbangkan 9% bagi asupan kalori warga Amerika. Olahraga Bisbol telah ditetapkan sebagai olahraga nasional sejak akhir abad 19, sedangkan sepak bola Amerika (futbol) dianggap sebagai olahraga yang paling populer menurut jumlah penonton. Bola basket dan hoki es adalah dua olahraga populer lainnya, dengan tim-tim yang sukses secara internasional. Pertandingan futbol dan bola basket universitas selalu disaksikan oleh banyak orang. Tinju dan pacuan kuda dulunya adalah olahraga individu yang paling banyak disaksikan, namun kemudian digantikan oleh golf dan balap mobil, terutama NASCAR. Sedangkan sepak bola (di Amerika disebut soccer) kurang populer jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Tenis dan kebanyakan olahraga luar ruangan juga populer di kalangan warga Amerika. Turnamen tenis Grand Slam digelar di New York City setiap tahunnya. Sebagian besar olahraga utama di AS telah berevolusi dari olahraga Eropa; bola basket, bola voli, skateboarding, snowboarding, dan cheerleading adalah penemuan-penemuan Amerika yang populer di negara-negara lainnya. Lacrosse dan selancar berasal dari aktivitas penduduk asli Amerika dan penduduk asli Hawaii sebelum kedatangan bangsa Barat. Delapan ajang Olimpiade telah diselenggarakan di Amerika Serikat. Sejauh ini, AS telah mendulang 2.301 medali dalam Olimpiade Musim Panas, lebih banyak dari negara manapun, dan 253 medali dalam Olimpiade Musim Dingin; yang terbanyak kedua pada 2006. Sistem pengukuran Meskipun Amerika Serikat berwenang dalam menetapkan sistem metrik pada 1866 dan menjadi salah satu negara yang menandatangani Konvensi Meter pada 1875, sistem pengukuran di Amerika Serikat sangat mirip dengan satuan imperial Britania dan juga diadopsi dari sistem satuan Inggris. Panjang dan jarak dinyatakan dalam inci, kaki, dan mil; berat dalam pon dan ton dari 2000 pon; serta suhu dalam derajat Fahrenheit. Sebagian besar penamaan satuan AS memang sama dengan satuan imperial Britania, namun kapasitas pengukurannya berbeda; galon AS dan pint AS setara dengan 83% dalam satuan imperial, sedangkan fluid ons AS 4% lebih besar dari fl.oz imperial. Menurut CIA World Factbook, Amerika Serikat adalah salah satu dari tiga negara di dunia yang tidak menggunakan sistem metrik Satuan Internasional (SI) sebagai sistem satuan berat dan ukuran resmi mereka. Meskipun demikian, penggunaan SI tetap dominan dalam bidang sains, kedokteran, teknologi, dan perdagangan internasional. Lihat pula Daftar artikel terkait Amerika Serikat Amerika (benua) Kolonisasi Britania di Amerika Catatan Bacaan lebih lanjut Referensi Pranala luar United States, dari BBC News Key Development Forecasts for the United States dari International Futures Pemerintahan Official U.S. Government Web Portal Gateway to government sites House Official site of the United States House of Representatives Senate Official site of the United States Senate White House Official site of the President of the United States [ Supreme Court] Official site of the Supreme Court of the United States Sejarah Historical Documents Collected by the National Center for Public Policy Research U.S. National Mottos: History and Constitutionality Analysis by the Ontario Consultants on Religious Tolerance USA Collected links to historical data Peta National Atlas of the United States Official maps from the U.S. Department of the Interior Negara G8 Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Republik Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1776 Negara di Amerika Utara Negara G20 Negara G7 Bekas koloni Britania Raya Negara lintas benua
11,847
3497
https://id.wikipedia.org/wiki/Q%20%28disambiguasi%29
Q (disambiguasi)
"Q" adalah huruf ketujuh belas dalam alfabet Latin. Q (majalah) adalah nama sebuah majalah musik Sumber Q adalah sebuah sumber Perjanjian Baru Q Channel, salah satu nama terdahulu dari BTV jaringan televisi di Indonesia
34
3515
https://id.wikipedia.org/wiki/Filateli
Filateli
Filateli adalah studi atau penelitian tentang prangko dan sejarah pos. Filateli juga mengacu pada kegiatan koleksi, apresiasi dan penelitian pada prangko serta produk filateli lainnya. Filateli melibatkan lebih dari sekadar pengumpulan prangko atau studi tentang prangko; seseorang bisa saja menjadi filatelis tanpa mengoleksi prangko. Misalnya, jika prangko-prangko yang sedang dipelajari mungkin sangat langka atau hanya ada di museum. Etimologi Kata "filateli" berasal dari bahasa Inggris philately yang berasal dari bahasa Prancis "philatélie", yang diciptakan oleh filatelis Georges Herpin pada tahun 1864. Ia menciptakan istilah baru tersebut untuk menggantikan kata timbromanie yang sempat digunakan selama beberapa tahun, namun kurang disukai. Ia menggabungkan akar kata bahasa Yunani φιλ(ο)- phil(o)-, berarti "suka", dan ἀτέλεια ateleia, berarti "tidak membayar kewajiban dan pajak" membentuk kata "filateli". Pada zaman itu, penggunaan prangko berarti penerima surat tidak dibebani biaya lagi, karena sudah dibayarkan oleh pengirim; sebelumnya, penerima suratlah yang harus membayar biaya pengiriman surat. Istilah alternatif "timbromania", "timbrofilia" dan "timbrologi" secara bertahap tidak digunakan lagi setelah istilah filateli diterima secara luas pada tahun 1860-an Galeri Lihat pula Perkumpulan Filatelis Indonesia Referensi Pranala luar Situs Web Kantor Filateli PT Pos Indonesia Situs Love Indonesia Philately Situs Majalah Prangko Indonesia Situs Himpunan Penulis Filateli Indonesia Pos Koleksi
198
3531
https://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme
Taoisme
Taoisme (Tionghoa: 道教 atau 道家 ) juga dikenal dengan Daoisme, diprakarsai oleh Laozi (老子;pinyin:Lǎozǐ). Taoisme merupakan ajaran Laozi yang berdasarkan Daode Jing (道德經,pinyin:Dàodé Jīng) berisi analogi Kitab Yi Jing - Kong Jia. Awalnya Daode jing disebut Laozi Wuqianyan (老子五千言) atau Tulisan Laozi Lima Ribu Kata. Kitab singkat yang berjudul Daodejing itu, untuk selanjutnya menjadi kitab pegangan utama bagi para penganut Daoisme.Pengikut Laozi yang terkenal adalah Zhuangzi (莊子) yang merupakan tokoh penulis kitab yang berjudul Zhuangzi. Selain itu ada Lie Zi 列子, Huainan zi 淮南子 juga termasuk filsuf Taoisme. Lie Zi, Huainan Zi juga membuat kitab yang berjudul Lie Zi dan Huainan Zi. Taoisme adalah sebuah aliran filsafat yang mempelajari kehidupan alam berasal dari Cina. Taoisme muncul pada era akhir Dinasti Han Timur dan akar-akar pemikirannya telah ada setelah Agama Ruisme atau Kong Jia. Hal ini dapat disebut sebagai tahap awal terbentuknya kelompok Taiping Dao yang membuat Filsafat Taoisme dengan analeknya. Bentuk Taoisme yang lebih sistematis dan berupa aliran filsafat muncul setelahnya. Selain aliran filsafat, Taoisme juga muncul dalam bentuk aliran kepercayaan rakyat, yang mulai berkembang 2 abad setelah perkembangan filsafat Taoisme. Taoisme sebelum Dinasti Qin Setelah berakhirnya Zaman Chunqiu, Disaat Zaman Berperangan yang menjadikan Cina terbagi-bagi menjadi beberapa kerajaan yang berbeda-beda, sehingga Shihuangdi (秦始皇帝) menyatukan semua kerajaan tersebut dan membentuk Dinasti Qin. Sebelum Dinasti Qin, Taoisme merupakan filsafat Laozi dan Zhuangzi, tetapi bukan sebuah agama. Taoisme yang mementingkan kesehatan, pernah mendiskusikan “hidup abadi” dalam konteks ajarannya, Taoisme dijadikan dasar perkembangan kepercayaan manusia untuk menjadi dewa dalam mencapai keabadian. Agama Dao dan Daojia Sima Tan 司馬談 ( 165-110 SM ) membagi pemikiran filsuf-filsuf Tiongkok menjadi enam. Yaitu: Ruisme/ Rujia 儒家, Taoisme/ Daojia 道家, Legalisme/ Fajia 法家, Aliran filsafat Yinyang / Yinyangjia 陰陽家, Mohisme/ Mojia 墨家, Filsafat nama ( logika )/ Mingjia 名家. Filsafat Tao ( disebut Dao jia 道家 ) ini kemudian digabung dengan pemikiran-pemikiran Huangdi 黃帝 ( Kaisar Kuning ). Disebut Huanglao Dao 黃老道 ( jalan/ajaran Huangdi dan Laozi ). Huanglao dao ini adalah cikal bakal agama Tao. Sedangkan Daojia tetap berjalan sebagai aliran filsafat. Bahkan menjadi sistem pemerintahan pada masa awal dinasti Han berdiri hingga dihapus oleh kaisar Han Wudi 漢武帝( 157-87 BCE ) atas usulan Dong Zhongshu 董仲舒. Agama Tao atau Daojiao 道教 didirikan oleh Zhang Ling atau yang lebih dikenal dengan nama Zhang Daoling 張道陵 ( 34-156 ). Selain menggunakan kitab Daodejing, Zhang Daoling juga menggunakan kitab Taiping jing 太平經 ( kitab kedamaian agung ). Agama Tao mengenal tiga tokoh yang mendirikan dan membangun ajaran Tao. Pertama adalah Lao Tze atau Zhang Jiao atau Zhang Jue, kedua adalah Zhang Bao dan ketiga adalah Zhang Daoling atau Zhang Liang. Pada era sekarang ini, agama Dao merupakan ajaran-ajaran Laozi-Zhuangzi yang berkembang yang memiliki banyak penganut. Agama Dao bertujuan agar mengarahkan manusia mencapai TAO yaitu suatu keadaan di mana Manusia mencapai Kesempurnaan, agama ini lebih bersifat kemanusiaan, dan berpotensi memenuhi keperluan rohaniah manusia. Dalam agama Dao, Laozi didewakan sebagai Taishanglaojun (太上老君) dan hari lahirnya adalah tanggal 15 bulan 2 kalender Tionghoa.Kitab-kitab Daode Jing dan Zhuangzi, Taipingjing 太平經, Zhengyi jing 正一經, Gaoshang Xinying Miao jing 高尚心印妙經, Qingjing jing 清靜經 dan masih banyak kitab lainnya yang menjadi kitab suci agama Tao dikanonisasi. Disebut Daozang 道藏 ( kanon Dao ). Daojia adalah pusat pengkajian filsafat tentang Daode Jing dan Zhuangzi, ajaran ini mengandung unsur mistisme yang tidak mendewakan apa-apa. Daojia digolongkan kepada tiga generasi yaitu “Daojia sebelum Qin” (先秦老莊道家),”Qin-Han Daojia” (秦漢黃老道家), dan ”Wei-Jin Daojia” (魏晋玄學道家). Setelah generasi Wei-Jin, Daojia tidak lagi berupa agama tersendiri, tetapi digabungkan dalam ajaran agama Dao. Saat ini, ajaran tersebut dikenal sebagai Taoisme. Tokoh Sentral Tokoh sentral dari Taoisme adalah Laozi atau Zhang Jiao. Mengenai biografinya, terdapat sebuah pertanyaan mengenai kebenaran historis Laozi. Ada berbagai pihak yang memperdebatkan mengenai hal ini. Ada pihak yang menyatakan Laozi hanya tokoh rekaan, karena cerita-cerita mengenai dirinya banyak yang tidak masuk akal. Di pihak lain, ada yang menerima semua cerita dan tradisi. Maka secara hasil penelitian bahwa lao zi adalah tokoh manisfestasi pengkultusan dalam kelompok Tao oleh para muridnya. Mereka menerima tokoh Laozi benar-benar ada, namun hal itu tidak terlalu penting untuk dibicarakan. Mereka lebih suka membahas kitabnya dan isi pengajaran Taoisme. Sumber mengenai kehidupan Laozi dapat dilihat dalam Shi Ji 史記 yang merupakan catatan sejarah dari Sima Qian 司馬遷 yang hidup pada abad pertama sebelum Masehi. Meskipun Sima Qian mengetahui ada konflik historis di dalan cerita tersebut, namun ia tetap menulis apa adanya, karena ia tidak mengetahui mana yang benar atau tidak. Ia hanya menuliskannya dalam 248 huruf Tionghoa dan diterjemahkannya melalui kisah dari mulut ke mulut dalam lingkungan menganut Tao. Menurut tradisi Laozi lahir kira-kira tahun 50-200 M di negara Chu (provinsi Honan). Nama Laozi dapat diterjemahkan sebagai “Putra Tua”, “Sahabat Tua”, ataupun “Sang Guru Tua”. Sebutan ini merupakan suatu gelar kecintaan dan penghormatan. Pekerjaannya adalah pemelihara arsip, dan sebagai Kepala perpustakaan Dinasti Han Timur bahwa dengan pekerjaannya itu ia hidup secara sederhana dan tidak banyak tuntutan. Kepribadiannya, hampir seluruhnya didasarkan pada sebuah buku kecil yang dianggap ditulis oleh dia sendiri. Sedih karena kecenderungan orang mengambil manfaat dari kebaikan yang diajarkannya, serta berusaha mencari kedamaian pribadi yang lebih besar pada usianya yang semakin lanjut, akhirnya Laozi menunggang seekor kerbau dan pergi ke arah Barat, yaitu yang sekarang disebut Tibet (Lembah Hankao). Sebelum pergi, ada seorang penjaga gerbang yang berusaha menahannya agar tidak pergi. Karena usahanya gagal, ia meminta Laozi untuk meninggalkan suatu catatan mengenai pandangan Laozi. Kemudian Laozi tinggal selama tiga hari, dan setelah itu ia kembali dengan sebuah buku kecil yang berisi ± 5000 huruf Cina berjudul Dao De Jing. Laozi juga dikatakan hidup satu zaman dengan Konfusius. Akan tetapi dengan menyelidiki kitab Daode Jing, dapat disimpulkan bahwa hal tersebut tidak mungkin, karena ada beberapa gagasan yang tidak mungkin dikenal umum pada masa Konfusius. Kebanyakan ahli masa kini menyatakan Laozi hidup ± 2 abad setelah Konfusius. Ajaran Taoisme Dao Inti pengajaran Taoisme adalah "Dao" (道) yang berarti tidak berbentuk, tidak terlihat, tetapi merupakan proses kejadian dari semua benda hidup dan segala benda-benda yang ada di alam semesta. Dao yang berwujud dalam bentuk benda hidup dan kebendaan lainnya adalah De (德). Gabungan Dao dengan De dikenal sebagai Taoisme yang merupakan landasan kealamian. Taoisme bersifat tenang, tidak berbalah, bersifat lembut seperti air, dan bersifat abadi. Keabadian manusia terwujud di saat seseorang mencapai kesadaran Dao, dan orang tersebut akan menjadi dewa. Penganut-penganut Taoisme mempraktikkan Dao untuk mencapai kesadaran Dao, dan menjadi seorang dewa. Taoisme membahas proses terjadinya alam semesta dan semua mahluk, dalam Daode Jing Bab 42: “道生一,一生二,二生三,三生万物。万物负阴而抱阳,冲气以为和" Berarti: Dao melahirkan sesuatu, yang dilahirkan itu melahirkan Yin dan Yang, Yinyang saling melengkapi untuk menghasilkan tenaga atau kekuatan. Kekuatan tersebut sebagai sumber dari jutaan benda di dunia. Setiap benda di alam semesta yang berupa benda hidup ataupun benda mati mengandung Yinyang yang saling melengkapi untuk mencapai keseimbangan. Secara terminologi, Yin dan Yang diterjemahkan sebagai negatif dan positif. Setiap benda bersifat dualisme yang terdiri dari unsur positif dan unsur negatif. Benda yang tidak memiliki unsur negatif dan positif, itu bermakna kosong dan hampa. Seperti halnya magnet, magnet mempunyai unsur positif dan negatif, kedua-duanya bersifat saling melengkapi. Magnet tanpa unsur positif, maka tidak terwujudnya unsur negatif. Itu bermakna bahwa magnet tidak akan terwujud jika tidak memiliki kedua unsur tersebut. Kemudian Taoisme memiliki penekanan kuat terhadap keselarasan manusia dengan Dao dan alam semesta. Dao dipandang mengatasi segala hal, baik manusia maupun alam, dan sekaligus juga tersebar di dalam alam ini. Dalam Taoisme dikatakan bahwa manusia harus hidup menurut tata cara alam (Dao), memahami hakikatnya, dan hidup selaras dengannya. Dao sebenarnya tidak dapat diberi nama, dan ia juga tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Dao yang sesungguhnya hanya dapat dipahami dengan melalui kesadaran rohani manusia. Akan tetapi, untuk dapat memudahkan orang mengerti akan Dao ini, maka Dao harus dijelaskan dengan kata-kata. Dao secara harafiah dapat dikatakan sebagai "jalan setapak" atau "jalan". Untuk dapat lebih memahami "jalan" ini, maka ada tiga makna yang dapat dipelajari: 1. Tao adalah Jalan dari Kenyataan Terakhir Dao tidak dapat ditangkap karena melampaui jangkauan panca indera. Dao melampaui segala pikiran dan khayalan. Oleh sebab itu, kata-kata tidak akan dapat menjelaskan Dao yang sesungguhnya. Dao adalah yang maha besar dan merupakan asas totalitas segala benda dan kehidupan. Dao adalah substansi yang mewujudkan segala benda, termasuk makhluk hidup, juga merupakan sumber asal dari setiap awal dan setiap akhir. Makna Dao yang pertama dan terdasar ini dapat diketahui, hanya melalui kesadaran mistik yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. 2. Tao adalah Jalan Alam Semesta Dao memiliki sifat transenden tetapi juga imanen. Dao menjadi penggerak dari alam semesta ini, yaitu sebagai kaidah, irama, dan kekuatan pendorong seluruh alam, dan juga sebagai asas penata yang berada di belakang semua yang ada. Dao adalah roh yang mendiami seluruh alam, sehingga ia menjadi “benda” dan bersifat imanen. 3. Tao adalah Jalan Manusia Menata Hidupnya Dao juga memberikan petunjuk kepada manusia mengenai kehidupan yang seharusnya dijalani oleh manusia supaya selaras dengan cara bekerja alam semesta ini. Hal ini berkaitan dengan ajaran-ajaran dan etika Taoisme lainnya. Lambang Yin Yang Lambang Yin Yang yang paling populer adalah lambang Xiantian Taiji (先天太極圖) atau Yinyang Yu (陰陽魚) diperkenalkan oleh Lai Zhide (來知德; tahun 1525~1604). Sejarah pengkajian dan perkembangan lambang Yinyang dimulai pada masa Dinasti Song hingga abad ke-15. Lambang Taoisme yang lainnya adalah Chentuan (陳摶) dan Zhou Dunyi (周敦頤), popularitas kedua lambang ini kedudukannya setelah popularitas lambang Xiantian Taiji . Lambang asli dari Taoisme adalah lambang Wuji(無極圖) oleh Chentuan pada awal Dinasti Song, kemudiannya dimajukan oleh Chou Dunyi yang memperkenalkan lambang Taiji (太極圖). Pandangan tentang Wu Wei Wu-wei dapat secara harafiah diterjemahkan dengan ‘tidak mempunyai kegiatan’ atau ‘tidak berbuat’. Istilah ini sesungguhnya tidak berarti sama sekali tidak ada kegiatan, atau sama sekali tidak berbuat apapun, melainkan berarti berbuat tanpa dibuat-buat dan tidak semau-maunya. Karena wu-wei adalah sifat dasar kehidupan yang selaras dengan alam semesta. Bersikap dibuat-buat dan semau-maunya berlawanan dengan sikap kodrati atau sikap yang wajar. Menurut teori Wu-wei, seseorang hendaknya membatasi kegiatan-kegiatannya pada apa yang diperlukan dan apa yang kodrati atau wajar. Seperti dalam mencapai tujuan tertentu, jangan sampai berbuat berlebihan atau melakukan upaya semau-maunya. Dalam melakukan perbuatan ini, hendaknya orang mengambil kesederhanaan sebagai prinsip hidup yang membimbingnya, sebab umat manusia mempunyai terlampau banyak keinginan dan terlalu banyak pengetahuan. Mereka mencari kebahagiaan dengan cara memenuhi keinginan mereka. Akan tetapi, ketika mereka berusaha memenuhi terlampau banyak keinginan, mereka memperoleh hasil yang sebaliknya. Wu-wei adalah hidup yang dijalani tanpa ketegangan. Wu-wei merupakan perwujudan yang murni dari kelemah-lembutan, kesederhanaan, dan kebebasan; suatu kemampuan yang efektif, yang murni di mana tidak ada gerak yang dihambur-hambur sekadar untuk dipamerkan ke luar. Jika Wu-wei dilihat dari luar, terlihatlah ia tanpa daya, karena tidak pernah memaksa dan tidak pernah terlihat tegang. Rahasianya terletak pada cara mencari ruang kosong dalam hidup dan alam, dan bergerak melaluinya. Chuang Tzu menjelaskan hal ini dengan ceritanya tentang seorang pejagal yang pisaunya tidak pernah tumpul selama dua puluh tahun. Sewaktu didesak untuk menjelaskan rahasianya, pejagal itu menjawab, “Dari antara tulang-tulang pada setiap persendian selalu ada suatu ruang. Jika tidak demikian, tentu tidak akan ada gerakan. Dengan mencari ruang ini dan meingisinya di situ, maka pisau saya dapat melalui tulang-tulang itu tanpa menyentuhnya.” Gejala alam yang paling mirip dengan Tao dalam pandangan para penganut Taoisme adalah air. Mereka kagum dengan cara air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan mencari tempat-tempat yang terletak paling rendah. Air juga mempunyai kekuatan yang mampu meluluhkan batu karang dan menghanyutkan bukit-bukit. Sifat luwes tak berhingga namun kokoh tanpa bandingan. Itulah kebajikan air dan demikian juga kebajikan dari Wu-wei. Ciri yang terakhir adalah kejernihannya di saat ia tenang. Namun, kejernihan hanya dapat tertangkap oleh mata batin jika kehidupan manusia itu mencapai ketenangan yang diam dari suatu telaga yang dalam dan hening. Pandangan tentang Manusia Menurut pandangan Taoisme, hidup manusia sudah digariskan oleh ‘langit’. Manusia sudah memiliki jalannya masing-masing. Yang harus dilakukan manusia hanya meneliti jalan itu dan mengikuti jejak itu tanpa coba memaksakan pandangannya yang sempit, serta tanpa kehendak ingin menyelewangkan diri dari yang alamiah demi keuntungan pribadi. Sikap semacam itulah yang disebut dengan Wu Wei, yang artinya tidak mencampuri. Wu-wei dapat juga diartikan ‘tidak berkeinginan’. Manusia dalam pandangan Taoisme, harus menghilangkan keinginannya, dan mengikuti jalannya proses alam tanpa mencampuri proses itu. Menurut Taoisme, apabila manusia menjadi sombong dan melakukan hal di luar kemampuannya, maka suatu saat dia akan mendapat celaan yang dapat membuatnya berduka atau menderita. Karena itu, seorang bijaksana yang mengenal Dao dan hukum alam akan memilih mengundurkan diri dan menolak segala penghargaan yang diberikan padanya. Ia memilih untuk tidak menonjolkan dirinya. Meskipun demikian, Taoisme tidak mengajarkan bahwa seseorang harus menyingkirkan seluruh harta benda yang dimiliki untuk mencapai ketentraman batin. Hal yang perlu dibuang adalah rasa kemelekatan terhadap harta tersebut. Apabila harta dibuang namun masih ada kemelekatan terhadapa harta tersebut, maka sia-sia saja. Karena itu buanglah kemelekatan terhadap harta dari diri manusia, dan harta benda harus digunakan untuk kepentingan sosial. Dengan demikian manusia tidak akan merasakan penderitaan akibat kehilangan harta. Seperti tertulis dalam Daode Ching Bab 2 ayat 11b: “…Oleh karena tidak mempunyai apa-apa, maka dia tidak pernah kehilangan apa-apa.” Manusia yang mengikuti Dao tidak mencampuri hidup orang lain, dalam arti ia tidak memaksakan orang lain membutuhkan, ia menolong mereka menjadi bebas dengan mengikuti Dao. Manusia yang baik adalah yang mampu mengikuti jalannya alam semesta sesuai dengan Dao. Jika manusia telah berhasil mengikuti jalan Dao, maka ia tidak perlu takut akan kematian. Kematian adalah sebuah proses alam dan manusia tidak dapat melawan alam, oleh karena itu manusia tidak perlu taku atau cemas terhadap kematian. Kematian hanya mengembalikan manusia kepada Dao. Etika Taoisme Dalam menjalani kehidupan yang ada, manusia mengarah pada kehidupan yang alamiah tanpa adanya proses ikut campur. Kehidupan yang alami inilah yang menjadi suatu kebajikan dasar yang memicu munculnya tiga buah kebajikan lain yang menuntun manusia dalam kehidupannya, yaitu lemah lembut, rendah hati, dan menyangkal diri. Kelemah-lembutan merupakan teman dari kehidupan, sebaliknya, kekerasan dan kekakuan adalah teman dari kematian. Rendah hati adalah sikap mampu membatasi diri dengan berbuat seperlunya saja. Di dalam kitab Daode Ching dikatakan, “Tidak ada kutuk yang lebih besar daripada merasa kurang puas. Tidak ada dosa yang lebih besar daripada selalu ingin memiliki.” Kemudian menyangkal diri adalah sikap menganggap diri dan hidup manusia hanyalah sebagai pinjaman dari alam semesta kepada manusia. Oleh karena itu, manusia yang bijaksana dan menginginkan hidup tenang dan tenteram akan mempercayakan seluruh hidupnya kepada Dao atau alam semesta. Perkembangan ajaran yang berdasarkan paham Taoisme Bidang-bidang yang berkembang berdasarkan paham Taoisme, antara lain: Taiji, Qigong, bidang kesehatan, Kimia, musik, dsb. Salah satu perkumpulan Taoisme di Tiongkok memiliki kumpulan kitab-kitab hasil kajian Taoisme. Kitab-kitab tersebut berisikan rangkuman tentang ajaran asli Taoisme, peraturan Taoisme, Qigong, kajian-kajian tentang kesehatan, Kimia, musik dsb. Aliran-aliran Taoisme Perkembangan Taoisme selama 2000 tahun ini, telah berkembang menjadi beberapa aliran Taoisme. Secara umum ada dua aliran besar Taoisme. Pertama adalah aliran Zhengyi 正一派 dan aliran Quanzhen 全真派. Dikenal juga dengan aliran Fulu 符箓派 dan Danding pai 丹鼎派. Ciri khas sekte Zhengyi adalah: Pertama, semua keturuan Zhang Daoling menjadi pemimpin. Sejak tianshi ke 38 Zhang Yucai menjadi “Zhengyi jiaozhu”,jabatan ini dilanjutkan oleh keturunan tianshi. Walau penganugrahan gelar sebagai tianshi ini dihapuskan pada masa dinasti Ming dan Qing, nama Zhengyi jiaozhu juga bukan anugrah dari kaisar, tetapi bagi umat-umatnya adalah hal yang wajar untuk tetap menjadikan keturunan Zhang Daoling sebagai pemimpin mereka. Kedua, dari segi organisasi, karena terjadinya penggabungan itu asalnya dari berbagai sekte fulu baik yang lama maupun yang baru.Termasuk sekte Longhu, Maoshan, Gezao, Taiyi, Jingming, juga sekte Shenxiao, Qingwei, Donghua, Tianxin dan berbagai sekte kecil lainnya.Organisasinya lebih kendor.Setelah menjadi sekte besar, yang asalnya sekte kecil atau karena kurangnya pewaris kemudian melebur dalam sekte besar, pewarisan di sekte-sekte kecil tetap seperti dahulu, tetapi menjadikan Tianshi sebagai yang utama.Misalnya sekte Longhu, Jingming, Qingwei dan lain-lain, hingga saat ini pewarisannya tidak terputus. Ketiga, Kitab yang dihormati dan dijunjung bersama adalah kitab “Zhengyi jing”正一经, dengan ilmu utama adalah talisman, menjapa mantra,qirang zaijiao. Keempat, Daoshi ( pendeta Tao ) boleh tidak tinggal di biara, boleh menikah dan memiliki keturunan, mereka ini disebut “huoju daoshi” 火居道士.Lingkup biaranya dibandingkan biara Quanzhen itu lebih kecil, sila dan aturannya juga tidak ketat. Dari dua aliran itu kemudian ada sekte-sektenya. Antara lain adalah: Wudoumi Dao (正一盟威道 atau 五斗米道) Qingshui Dao(清水道) Tianxin Pai (天心派) Fulu Pai (符箓派) Qingwei Pai (清微派) Lijia Dao (李家道) Shangqing Pai (上清派) Zhongxuanxie Pai (重玄学派) Jingming Dao (净明道) Taiyi Jiao (太一教 atau太乙道) Xuan Jiao (玄教) Wudang Pai (武当派) Zhong Pai (中派) Xi Pai (西派) Danding Pai (丹鼎派 atau 金 丹 道 教, Jindan Daojiao) Yujun Dao (于君道) Bojia Dao (帛家道) Lingbao Pai (灵宝派) Donghua Pai (东华派) Louguan Dao (楼观道) Lushan Pai (闾山派) Shengxiao Pai (神霄派) Dadao Jiao (大道教 atau 真大道教) Yuxian Pai (遇仙派) Quanzhen Dao (全真道) Nanwu Pai (南无派) Longmen Pai (龙门派) Pidong Zhong (碧洞宗) Dong Pai (东派) Perkembangan Taoisme di Indonesia Tidak ada catatan resmi kapan Taoisme masuk ke Nusantara, selain hanya diperkirakan masuk seiring dengan kedatangan orang Tionghoa. Bangunan-bangunan kelenteng dan dewa-dewa utama bisa menunjukkan pengaruh Taoisme, seperti penggunaan istilah‘gong/ kiong 宮’, dewata utamanya seperti Xuantian Shangdi 玄天上帝, Tianshang Shengmu 天上聖母 dan lain-lain. Jejak-jejak keberadaannya terasa terutama dari aliran Zhengyi sekte Maoshan 茅山 dan Lüshan 閭山, Liuren 六壬. Selain itu di Indonesia ada sekte Zhengyi lainnya yaitu sekte Lüshan 閭山派. Sekte Quanzhen 全真.yang didirikan oleh Wang Chongyang 王重陽( 1113-1170 ). Di Indonesia berkembang pula kelompok Thày shàng mén 太上门 Xiāo yáo pài 逍遥派,. Selain memuja Thay Shang Lao Cin (= Tài shàng lǎo jūn 太上老君), Er Lang Shen (Èr láng shén 二郎神) dan Ciu Thien Sien Ni (= Jiǔ tiān xuán nǚ 九天玄女), juga memuja Dewa Dewi Tao yang lain. Aliran ini juga mengajarkan Senkung (Shén gōng 神功)(senam kesehatan Tao yang diajarkan oleh Maha Dewa Thay Shang Lao Cin) juga Qigong (Qì gōng 气功)(Olah Raga Pernapasan kesehatan Tao untuk menghimpun Qi dalam tubuh) serta Cingco (Jìng zuò 静坐)(Duduk diam / Meditasi ). Aliran ini mengutamakan pedoman Wu (悟)(Kesadaran - Kecerdasan - Kebijaksanaan) sebagai pedoman cara berpikir dan cara bertindak dalam mempelajari Taoisme dan dalam Kehidupan sehari hari. Dengan harapan agar pengikut aliran dapat memperbaiki kehidupan Spiritual dan Duniawi menjadi lebih baik, di mana kemudian akan membawa kemajuan pula bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat disekitarnya. Lihat pula Agama I Kuan Tao Zhuangzi Referensi Website resmi Agama Tao Thay Shang Men - Xiao Yao Pai Pranala luar Halaman berkutipan disertai URL mentah Halaman berkutipan tanpa judul
3,009
3533
https://id.wikipedia.org/wiki/Wikimedia%20Foundation
Wikimedia Foundation
Wikimedia Foundation, Inc. () adalah organisasi pusat dari Wikipedia, Wiktionary, Wikiquote, Wikibooks, Wikisource, Wikispecies, Wikiversity serta proyek-proyek kolaboratif Meta-Wiki. Wikimedia merupakan Organisasi nirlaba yang berada di bawah Undang-undang Florida, Amerika Serikat. Tujuan yayasan ini adalah mendukung perkembangan pengetahuan bebas, proyek-proyek berdasarkan Wiki, dan menyediakan isi daripada proyek ini kepada khalayak ramai secara bebas, gratis dan tanpa iklan. Sejarah Keberadaan Wikimedia secara resmi dicanangkan oleh CEO (direktur) Bomis dan salah satu pendiri Wikipedia, Jimbo Wales pada tanggal 30 Juni 2003. Nama "Wikimedia" ditetapkan oleh Sheldon Rampton dalam posting milis WikiEN-l pada bulan Maret 2003. Kemudian nama domain wikimedia.org dan wikimediafoundation.org didapatkan untuk yayasan Wikipedia oleh seorang kontributor, Daniel Mayer. Tata kelola WMF dikelola oleh sebuah Dewan Pengawas (Board of Trustees) dan dipimpin seorang Direktur Eksekutif. Terdapat pula sebuah Dewan Penasihat (Advisory Board). Dewan Pengawas Dewan Pengawas merupakan lembaga tertinggi WMF. Sejak tahun 2008, dewan ini memiliki 10 orang anggota: 3 dipilih oleh komunitas Wikimedia; 2 dipilih oleh organisasi mitra Wikimedia (mitra lokal, organisasi tematis, dan kelompok pengguna); 4 diangkat oleh para anggota Dewan itu sendiri; satu kursi emeritus untuk Jimmy Wales. Ketua Dewan Pengawas dari masa ke masa (dicetak tebal menandakan penjabat saat ini): Jimmy Wales (Jimbo Wales) (20 Juni 2003 - 28 Oktober 2006) Florence Devouard (Anthere) (28 Oktober 2006 - 17 Juli 2008) Michael Snow (Michael Snow) (17 Juli 2008 - 8 Juli 2010) Ting Chen (Wing) (8 Juli 2010 - 12 Juli 2012) Kat Walsh (Mindspillage) (12 Juli 2012 - 8 Agustus 2013) Jan-Bart de Vreede (Jan-Bart) (8 Agustus 2013 - 17 Juli 2015) Patricio Lorente (Patricio.lorente) (17 Juli 2015 - 23 Juni 2016) Christophe Henner (Schiste) (23 Juni 2016 - 19 Juli 2018) María Sefidari (Raystorm) (19 Juli 2018 - 3 Juni 2021) Nataliia Tymkiv (NTymkiv (WMF)) (13 Oktober 2021 - sekarang) Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif WMF diangkat oleh Dewan Pengawas untuk menjalankan kegiatan sehari-hari dan memimpin staf profesional. Sejak 30 Januari 2019, jabatan ini secara resmi bernama Chief Executive Officer and Executive Director. Pada bulan September 2021, Dewan Pengawas WMF menunjuk Maryana Iskander sebagai direktur eksekutif, menggantikan Katherine Maher. Ia mulai bertugas pada bulan Januari 2022. Mitra lokal Sumbangan Wikimedia menerima sumbangan uang di halaman penggalangan dana. Sekarang ini sumbangan bisa diberikan secara elektronis lewat PayPal atau dikirim per pos. Proyek Global Indonesia Referensi Pranala luar Official website Official site navigation WMF mailing list archives Wikimedia Foundation 2010–11 Annual Plan, WMF wiki Foundation's financial report, WMF wiki Wikimedia Foundation annual report, WMF wiki The Wikimedia Foundation bylaws, WMF wiki Wikimedia Foundation Social Profiles: Twitter, YouTube
419
3536
https://id.wikipedia.org/wiki/Faksi
Faksi
Faksi () adalah suatu kelompok di dalam suatu partai politik yang memiliki kepentingan atau pemahaman yang berbeda dengan anggota-anggota partai lainnya. Meskipun tidak selalu, faksi-faksi tersebut dapat menimbulkan konflik antarkubu yang akhirnya menimbulkan perpecahan menjadi dua atau lebih partai politik. Contoh konflik antarfaksi di Indonesia adalah perseteruan kubu pendukung Megawati Soekarnoputri dan kubu pendukung Soerjadi yang melatarbelakangi terjadinya Peristiwa 27 Juli. Referensi Bacaan lanjutan Robert J. Alexander, "Splinter Groups in American Radical Politics," Social Research, vol. 20, no. 3 (Autumn 1953), pp. 282–310. In JSTOR . Politik
87
3549
https://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme
Feminisme
Feminisme (berasal dari kata feminin dalam bahasa Prancis) adalah sebuah kata sifat yang berarti "kewanitaan" atau untuk menunjukkan sifat perempuan. Feminisme merupakan aliran pergerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Gerakan dan ideologi yang bertujuan untuk mencapai tingkat gender yang bernaung pada hak asasi manusia. Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, gerakan politik, dan ideologi yang memiliki tujuan memperjuangkan hak-hak wanita dengan menetapkan kesetaraan pada aspek politik, ekonomi, pribadi, dan sosial dari dua jenis kelamin. Feminisme menggabungkan posisi bahwa masyarakat memprioritaskan sudut pandang laki-laki dan bahwa perempuan diperlakukan secara tidak adil di dalam masyarakat tersebut. Upaya untuk mengubahnya termasuk dalam memerangi stereotip gender serta berusaha membangun peluang pendidikan dan profesional yang setara dengan laki-laki. Gerakan feminis telah dan terus mengkampanyekan hak-hak perempuan termasuk hak untuk memilih, memegang jabatan politik, bekerja, mendapatkan upah yang adil, upah yang setara dan menghilangkan kesenjangan upah gender, untuk memiliki properti, mendapatkan pendidikan, masuk kontrak, memiliki hak yang sama dalam pernikahan dan untuk memiliki cuti kehamilan. Feminis berupaya melindungi wanita dari tindak kekerasan integrasi sosial, untuk melindungi perempuan dari pemerkosaan, pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Perubahan dalam berpakaian dan aktivitas fisik yang dapat diterima sering menjadi bagian dari gerakan feminis. Beberapa cendekiawan menganggap kampanye feminis sebagai kekuatan utama di balik perubahan sosial utama dalam sejarah terhadap hak-hak perempuan, khususnya di Barat, di mana mereka hampir secara universal dihargai atas pencapaian hak pilih perempuan, bahasa netral gender, hak reproduksi bagi perempuan (termasuk akses terhadap kontrasepsi dan hak untuk memasuki kontrak dan memiliki properti. Meski anjuran feminis terutama berfokus pada hak-hak perempuan, beberapa feminis, termasuk Bell hooks, berpendapat untuk memasukkan pembebasan laki-laki di dalam tujuan feminisme karena mereka percaya bahwa laki-laki juga dirugikan oleh peran gender tradisional mereka. Teori feminis, yang muncul dari gerakan feminis, bertujuan untuk memahami sifat ketidaksetaraan gender dengan memeriksa peran sosial dan pengalaman hidup perempuan; ini telah mengembangkan teori-teori dalam berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi isu-isu tentang gender. Banyak gerakan dan ideologi feminis yang telah berkembang selama tahun-tahun terakhir ini serta mewakili berbagai sudut pandang dan tujuan. Beberapa bentuk feminisme telah dikritik karena hanya memperhitungkan perspektif kulit putih, kelas menengah, dan berpendidikan tinggi. Kritik ini mengarah pada penciptaan bentuk-bentuk feminisme yang spesifik secara etnis dan multikultural, termasuk feminisme kulit hitam dan feminisme interseksional. Sejarah feminisme Gerakan feminisme dimulai sejak akhir abad ke-18 dan berkembang pesat sepanjang abad ke-20 yang dimulai dengan penyuaraan persamaan hak politik bagi perempuan. Tulisan Mary Wollstonecraft yang berjudul A Vindication of The Rights of Woman dianggap sebagai salah satu karya tulis feminis awal yang berisi kritik terhadap Revolusi Prancis yang hanya berlaku untuk laki-laki namun tidak untuk perempuan. Satu abad setelahnya di Indonesia, Raden Ajeng Kartini ikut membuahkan pemikirannya mengenai kritik keadaan perempuan Jawa yang tidak diberikan kesempatan mengecap pendidikan yang setara dengan laki-laki, selain dari kritik terhadap kolonialisme Belanda. Di akhir abad ke-20, gerakan feminis banyak dipandang sebagai sempalan gerakan Critical Legal Studies, yang pada intinya banyak memberikan kritik terhadap logika hukum yang selama ini digunakan, sifat manipulatif dan ketergantungan hukum terhadap politik, ekonomi, peranan hukum dalam membentuk pola hubungan sosial, dan pembentukan hierarki oleh ketentuan hukum secara tidak mendasar. Walaupun pendapat feminis bersifat pluralistik, namun satu hal yang menyatukan mereka adalah keyakinan mereka bahwa masyarakat dan tatanan hukum bersifat patriarki. Aturan hukum yang dikatakan netral dan objektif sering kali hanya merupakan kedok terhadap pertimbangan politis dan sosial yang dikemudikan oleh ideologi pembuat keputusan, dan ideologi tersebut tidak untuk kepentingan wanita. Patriarki dalam masyarakat dan ketentuan hukum merupakan penyebab ketidakadilan, dominasi dan subordinasi terhadap wanita, sehingga sebagai konsekuensinya adalah tuntutan terhadap kesetaraan gender. Kesetaraan gender tidak akan dapat tercapai dalam struktur institusional ideologis yang saat ini berlaku. Feminis menitikberatkan perhatian pada analisis peranan hukum terhadap bertahannya hegemoni patriarki. Segala analisis dan teori yang kemudian dikemukakan oleh feminis diharapkan dapat secara nyata diberlakukan. Sebab segala upaya feminis bukan hanya untuk menghiasi lembaran sejarah perkembangan manusia, melainkan lebih kepada upaya manusia untuk bertahan hidup. Timbulnya gerakan feminis merupakan gambaran bahwa ketentuan yang abstrak tidak dapat menyelesaikan ketidaksetaraan. Maka, sangat sulit terselesaikan analisis ini dengan alasan memihak terhadap keadilan dalam sosial mengedepan nilai-nilai kemanusiaan, perlunya gerder dibahas agar wanita tidak minder ketika mempunyai harapan tinggi dalam menggapai masa depan yang cerah dan abadi. Dasar - dasar Feminisme Feminisme adalah sebuah paradigma, sebuah pemahaman komprehensif tentang keadilan berbasis gender yang bisa menjadi pijakan untuk pemikiran, gerakan, maupun kebijakan. Feminisme dapat dikelompokkan menjadi tiga spektrum, yakni sebagai gerakan sosial, alat analisis, dan ilmu pengetahuan, dan ketiganya saling melengkapi. Nyaris tidak mungkin menemukan pemikir feminis yang tidak berkecimpung dalam sebuah organisasi feminis, begitu pula jika ada aktivis pergerakan feminis yang tidak paham dasar-dasar teori feminisme sebagai ilmu pengetahuan ataupun alat analisis. Pengantar Memahami Feminisme Pada awal kemunculannya, feminisme digunakan sebagai nama untuk sebuah gerakan sosial yang mengusung tentang hak-hak perempuan di Seneca Falls, New York, pada tahun 1848 oleh Elizabeth Cady Stanton dan kawannya, Susan B. Anthony. Mereka adalah duo pertama yang direkam sejarah melakukan pengorganisasian gerakan sosial perempuan pada abad ke-19 yang berjuang untuk penghapusan perbudakan di Amerika Serikat dan hak perempuan untuk memilih. Gerakan ini kemudian disebut sebagai feminisme gelombang pertama. Satu abad berikutnya, perjuangan pergerakan perempuan bernapas dalam ideologi sosialisme yang diusung oleh feminis Eropa seperti Clara Zetkins, Rosa Luxemburg dan Emma Goldman. Semangat feminisme dan pembebasan terhadap perbudakan dan penjajahan kemudian menular ke negara-negara Asia dan Afrika yang berada di bawah penjajahan beberapa negara Eropa pada awal abad ke-20. Pemikiran tentang hak-hak perempuan mendapat pengaruh dari munculnya pemikiran Abad Pencerahan tentang individu, negara, dan hak asasi warga negara. Pada abad yang sama, Indonesia masih berupa wilayah kerajaan-kesultanan dan kesadaran tentang sebuah bangsa belum terbentuk. Setelah tahun 1900-an, muncul ide tentang bangsa dan kebebasan dari penjajahan yang nantinya hadir dalam benak para pendiri bangsa Indonesia. Adalah tokoh feminis R.A. Kartini dalam surat-suratnya yang dibukukan berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang yang memberikan fondasi awal tentang imajinasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Buku tersebut menjadi bacaan wajib dan merupakan kurasi dari surat menyurat Kartini dengan Stella Zeehandelar, seorang feminis sosialis dari Belanda. Mengapa penting untuk menyebut Stella dan Belanda dalam pemahaman dasar tentang feminisme? Karena ketika paham sosialisme menyeruak di parlemen Belanda pada akhir abad ke-17, muncul tokoh-tokoh liberal dan sosialis yang menentang penjajahan terhadap bangsa negara. Maka tuduhan bahwa feminisme adalah ideologi dari Barat menjadi tidak relevan karena jika tidak ada pertukaran ide dan gagasan tentang “bebas dari penindasan dan hidup yang layak sebagai seorang manusia”, maka Indonesia tidak pernah lahir. Indonesia lahir karena ada pertukaran dan dialog antar feminis yang menyadari posisinya sebagai manusia dan keperempuanan, serta pikiran tentang kebebasan dan keadilan. Feminisme masuk dalam kategori pemikiran modern yang berarti alat analisis feminisme akan menyangkut posisi perempuan dan posisinya sebagai warga negara. Layaknya setiap pemikiran, feminisme punya asumsi dasar yang tidak bisa diganggu gugat, perempuan tertindas. Untuk itu alat analisis dan konteks sosial dibutuhkan untuk mencurigai mengapa dan bagaimana perempuan tertindas. Dari asumsi tersebut pula akan muncul “Women’s Question” yang menjadi acuan para feminis untuk menganalisis lingkungan dan ketidakadilan serta memproyeksikan gerakan sosial. Pemikiran modern lekat dengan pemikiran ideologi seperti Liberalisme, Marxisme, Sosialisme, dan lain-lain, tetapi feminisme bukan berusaha menjadi antitesis ataupun imitasi dengan tambahan kata “perempuan” dari pemikiran yang telah ada sebelumnya. Feminisme mempunyai epistemologinya tersendiri untuk menganalisis. Maka, label untuk “feminis liberal” atau “feminis radikal” tidak digunakan sebagai patokan mutlak, apalagi menjadi identitas tersendiri. Label-label digunakan untuk mengategorisasikan pemikiran ataupuan ciri dari gerakan supaya mudah dikenali. Beragam pemikiran feminisme juga sering menimbulkan kontradiksi satu sama lain, misalnya dalam isu pornografi atau aborsi. Namun perbedaan-perbedaan tersebut tidak menjadikan feminisme monolitik, justru saling melengkapi dan kaya karena setiap perempuan juga beragam dan punya kondisi yang berbeda-beda. Awalnya, kata perempuan ditujukan kepada jenis kelamin betina tetapi pada tahapan selanjutnya akan dibahas apa itu perempuan. Mereka adalah feminis gelombang kedua yang berfokus pada individu dan menelaah women’s question menjadi lebih dalam yakni, “apa itu perempuan”. Dari hasil pergulatan tersebut, perempuan adalah sebuah kategori sosial akibat konstruksi masyarakat. Istilah jenis kelamin/gender banyak digunakan untuk menjabarkan bahwa penindasan terhadap perempuan memiliki spektrum perempuan sebagai ketubuhan dan sosial di mana keduanya ternyata saling berkelindan dan memengaruhi. Karenanya, kata perempuan dalam feminisme perlahan berubah menjadi gender, begitu juga institusi-institusi pengetahuan seperti Kajian Wanita Universitas Indonesia yang berdiri tahun 1960 berubah menjadi Kajian Gender. Di Indonesia lahir karena ada pertukaran dan dialog antar feminis yang menyadari posisinya sebagai manusia dan keperempuanan, serta pikiran tentang kebebasan dan keadilan. Feminisme Sebagai Ilmu Pengetahuan Saya merujuk pada buku-buku pemikir feminis Rosemarie Putnam Tong dengan sedikit modifikasi dari saya untuk mengelompokkan aliran feminisme di seluruh dunia dan sejarah yang melingkupinya, supaya pembaca bisa melihat bahwa pemikiran feminisme memang sangat lekat dengan ruang dan waktu. Aliran pemikiran feminis dibagi menjadi tiga gelombang, yakni gelombang pertama, kedua, dan ketiga, dan sebagaimana gelombang berarti aliran tersebut tidak berhenti di satu waktu. Aliran pemikiran itu terus ada dan bercabang bahkan kadang kontradiktif satu dengan lainnya. Pelabelan yang dilakukan dalam aliran gelombang adalah sekedar alat bantu, supaya lebih mudah untuk dipahami. Feminisme Liberal tidak bisa dipisahkan dari pemikiran liberalisme tentang kebebasan sebagai tren pencerahan yang berkembang di Eropa pada abad ke-17. Revolusi Perancis merupakan letusan awal pengakuan individualisme dan aliran liberalisme adalah tonggak awal dalam pergerakan feminisme lainnya. Sebuah esai yang ditulis oleh Mary Wollstonescraft tentang revolusi Borjuis Perancis dan hak-hak perempuan sebagai warga negara menjadi penanda awal kemunculan kajian tentang perempuan sebagai manusia yang hak-haknya harus dipenuhi sebagaimana semangat Revolusi Prancis yang menuntut individualisme dari monarki absolut Perancis. Disusul oleh tulisan Hariet Taylor dan John Stuart Mill pada abad ke-17. Pencerahan dan revolusi ini dilakukan oleh para borjuis yang menentang monarki dan mengedepankan individu, sehingga lekat dengan posisi kelas menengah atas yang mampu mengakses pendidikan dan membaca. Kembali lagi pada konstelasi sejarah, letupan Revolusi Prancis berimbas pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang nantinya mendorong adanya Revolusi Industri di Inggris dan wilayah Eropa lainnya. Liberalisme dan pengakuan individu menghasilkan borjuasi yang melakukan penumpukan kapital melalui kerja dari manusia dengan kelas sosial yang lebih rendah. Di sini, kerja dan kelas sosial menjadi terfragmentasi semakin jelas dan penyerapan tenaga kerja menghasilkan pencemaran lingkungan bahkan eksploitasi terhadap anak dan perempuan. Situasi ini kemudian memunculkan aliran berikutnya. Feminisme Marxis dan Sosialis hadir untuk menjawab kritik terhadap Revolusi Industri dan kapitalisme, kedua aliran feminis ini melihat bahwa kapitalisme hadir tidak hanya dalam proses produksi tetapi juga reproduksi sosial yang dibebankan kepada perempuan. Feminis Marxis memercayai bahwa segala ketidakadilan berpangkal pada kapitalisme dan Feminis Sosialis meyakini ada monster berkepala dua yang terus menggerus keadilan perempuan dalam masyarakat, yakni kapitalisme dan patriarki. Perkembangan selanjutnya dalam dunia adalah imperialisme dan kehadiran negara-negara baru, sehingga feminisme sosialis dan Marxis berfokus pada isu produksi dan reproduksi, bahwa terjadi pembagian kerja yang tidak adil secara gender dan perempuan dianggap sebagai ibu yang melakukan reproduksi sosial yang tidak dilihat sebagai kerja. Feminisme Radikal dilatarbelakangi ketidakpuasan atas analisis feminis Sosialis dan Marxis, karena menurut mereka penindasan perempuan terjadi karena ketubuhan perempuan. Feminis Radikal berfokus pada tubuh, seksualitas, dan kepuasan yang bersinggungan dengan gerakan lesbianisme. Mereka ingin perubahan mendalam yang dimulai dari mencabut seluruh insitusi dari akarnya. Aliran feminis radikal dipecah menjadi Feminis Radikal Kultural (FRK) dan Feminis Radikal Libertarian (FRL). FRK mengagungkan keperempuanan dan kemampuan rahim perempuan menghasilkan kehidupan, dan bahwa hubungan seks heteroseksual adalah kekerasan terhadap perempuan. Sementara itu, FRL melihat sebaiknya perempuan tidak dibebankan lagi dengan reproduksi dan mereka menuntut adanya teknologi yang membuat rahim menjadi portable. FRL menekankan pada androgini, bahwa maskulinitas dan feminitas harus dihargai sama dan berada dalam tubuh yang sama tanpa ada ide tentang perempuan sejati dan keperempuanan. Feminisme gelombang kedua muncul setelah Perang Dunia II tahun 1940an. Kajian dan publikasi terkait perempuan senyap ditelan perang. Pada PD II perempuan mengambil alih tugas laki-laki di pabrik dan mencicipi bagaimana dunia publik. Sayangnya setelah perang selesai, dimulai propaganda untuk para perempuan kembali ke rumah. Gelombang kedua lekat dengan kehadiran kaum intelektual yang menentang perang dan melihat bagaimana perang dan penjajahan telah menghancurkan sebuah negara dan mengoyak-ngoyak hak asasi manusia. Feminisme Eksistensialis lahir dari kelompok intelektual, seperti di Perancis yang nanti melahirkan Simone de Beauvoir dan bukunya yang terkenal The Second Sex. Buku tersebut menjadi kanon karena berusaha menjawab apa itu perempuan melalui filsafat. Jawabannya adalah, perempuan tidak hanya biologis tapi juga sebuah kategori sosiologis. Feminisme eksistensialis membuka cara pandang perempuan menjadi gender, sebuah terobosan yang nanti digunakan oleh kajian feminis selanjutnya. Feminisme Psikoanalisis mencoba membaca mengapa perempuan “menjadi” perempuan melalui psyche atau kesadaran dan ketidaksadaran. Feminis psikoanalisis melihat bahwa perempuan memiliki cara kerja moral yang tidak dihargai oleh dunia (yang terlanjur) patriarki. Feminis psikoanalisis percaya bahwa perempuan menjadi perempuan melalui kerja penalaran, pengambilan keputusan, dan apa yang dianggap adil bagi perempuan berbeda dengan yang pemikiran umum pikirkan tentang keadilan. Feminisme Gelombang Ketiga hadir bersamaan dengan negara-negara Asia-Afrika yang telah melewati serangkaian perjuangan kemerdekaan. Kini, sejarah tidak selalu tentang Eropa Barat tapi muncul perspektif perempuan dari negara lain. Lahir setelah Civil Rights Movement dan penghapusan diskriminasi berdasarkan warna kulit, gelombang ketiga memunculkan apa yang disebut Feminisme Interseksional untuk melihat bahwa analisis gender harus dilengkapi dengan kelas sosial, warna kulit, identitas seksual, dan konteks lokasi yang memengaruhi lapisan penindasan. Feminisme Post Modern berusaha membedah epistemologi dan ilmu pengetahuan yang telah mapan dan mencurigai praktik- praktik kolonialisme yang masih bercokol dalam bentuk budaya. Feminis posmodern berangkat dari konsep liyan atau yang lain untuk direbut kembali dan dimaknai ulang sehingga muncul pemahaman baru. Feminisme post modern percaya bahwa liyan mampu mengkritik struktur dominan dan membongkar praktik ketidakadilan yang telah menjadi fosil dalam kepala kita semua seperti diskriminasi terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGB)), dan sebagainya. Feminisme Multikultural/Global mencoba menyuarakan pengalaman berbeda dari tubuh dan negara yang berbeda . Bahwa dasar epistemologi feminisme adalah empirisme atau pengalaman perempuan dan nyatanya pengalaman perempuan selalu berbeda. Pengalaman perempuan Tionghoa hidup di Amerika Serikat dengan perempuan Tionghoa yang tinggal di China atau Indonesia sangat berbeda dan tidak bisa disamakan. Begitu juga perempuan muslim di negara-negara yang berbeda. Feminisme Multikultural membuka suara terhadap feminisme teologi, di mana sebelumnya agama dipandang sebagai sistem patriarki sempurna. sehingga memberikan tafsir baru dari pengalaman perempuan dalam beragama yang berperspektif feminis. Ekofeminisme populer di Indonesia sebagai aliran feminisme yang muncul akibat kerusakan sumber daya alam dan eksploitasi besar-besaran alam untuk industri. Ekofeminisme menekankan pada hubungan perempuan dan alam yang sama- sama menjadi korban perkosaan kapitalisme dan menekankan mistisisme dan legenda sebagai alat penjabarannya. Selain ekofeminisme ada pula Feminisme Ekologi yang melihat dampak kerusakan alam terhadap hubungan antar manusia yang bersandar pada kajian ekologi. Teori feminisme Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme tidak seperti pandangan atau pemahaman lainnya. Feminisme tidak berasal dari sebuah teori atau konsep yang didasarkan atas formula teori tunggal. Itu sebabnya, tidak ada abstraksi pengertian secara spesifik atas pengaplikasian feminisme bagi seluruh perempuan disepanjang masa. Pengertian feminisme itu sendiri menurut Najmah dan Khatimah Sai’dah dalam bukunya yang berjudul Revisi Politik Perempuan (2003:34) menyebutkan bahwa feminisme adalah suatu kesadaran akan penindasan dan eksploitasi terhadap perempuan yang terjadi baik dalam keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat serta adanya tindakan sadar akan laki-laki maupun perempuan untuk mengubah keadaan tersebut secara leksikal. Feminisme adalah gerakan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki. Pengertian feminisme dapat berubah dikarenakan oleh pemahaman atau pandangan para feminis yang didasarkan atas realita secara historis dan budaya, serta tingkat kesadaran persepsi dan perilaku. Bahkan diantara perempuan dengan jenis-jenis yang hampir mirip terdapat perbedaan pendapat dan perdebatan mengenai pemikiran feminis, sebagian didasarkan atas alasan (misalnya akar kebudayaan) patriarki dan dominasi laki-laki, dan sampai resolusi final atas perjuangan perempuan akan non-eksploitasi lingkungan, kebebasan kelas, latar belakang, ras, dan gender. Pada tahun 1960an para feminis berusaha untuk melihat wacana patriarkhal yang tampil agresif terhadap perempuan atau sebaliknya justru tidak memasukkan persoalan-persoalan perempuan di dalamnya. Dari sana kemudian, dalam perkembangan teori feminis, ciri-ciri umum selanjutnya adalah upaya-upaya untuk memasukkan, (Tong, 2010:150) yaitu: Perempuan dan feminitas menjadi obyek teori dan penelitian yang luas. Perempuan dan feminitas yang telah sekian lama diabaikan dalam teori tradisional kini dikonsepkan sebagai setara dengan penelitian-penelitian seperti kajian sosial ekonomi. Wacana patriarkhal sendiri mendapat kritik yang tajam, dan pada saat bersamaan sebagai tangga pannya, dan upaya-upaya untuk membuat kerangka kerja teori wacana feminis secara ontologis, epistemologi dan juga politis. Teori feminis ingin melihat pendekatan wacana patriarkhal melalui pengertiannya dengan permasalahan perempuan, dan juga permasalahan yang lebih “luas” atau “publik”. Teori Feminisme Menurut Para Ahli Adapun definisi teori feminisme menurut para ahli adalah sebagai berikut: 1. June Hannam (2007:22) Di dalam buku Feminism, kata feminisme bisa diartikan sebagai: A recognition of an imbalance of power between the sexes, with woman in a subordinate role to men (Pengakuan tentang ketidakseimbangan kekuatan antara dua jenis kelamin, dengan peranan wanita berada dibawah pria). 2. Marry Wallstonecraff Dalam bukunya The Right of Woman pada tahun 1972 mengartikan Feminisme adalah suatu gerakan emansipasi wanita, gerakan dengan lantang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan wanita dan menolak perbedaan derajat antara laki-laki dan wanita. 3. Rich (dalam Djajanegara 2000:29) Menyatakan bahwa suatu kritik sastra feminis yang radikal pertama-tama akan mengaggap karya sastra sebagai ungkapan tentang cara hidup kita dulu dan sekarang. 4. Geofe (dalam Sugihastuti dan Suharto, 2005:61) Feminisme merupakan kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak dan kepentingan perempuan. Jika perempuan memiliki hak yang sederajat dengan laki-laki, berarti perempuan bebas menentukan dirinya sendiri sebagaimana yang dilakukan oleh laki-laki selama ini. 5. Irhomi (dalam Sugihastuti dan Suharto, 2005:61) Pengertian feminisme adalah gerakan kaum perempuan untuk memperoleh otonomi atau kebebasan menentukan dirinya sendiri. 6. Marry Wallstonecraff Dalam bukunya The Right of Woman pada tahun 1972 mengartikan Feminisme merupakan suatu gerakan emansipasi wanita, gerakan dengan lantang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan wanita dan menolak perbedaan derajat antara laki-laki dan wanita. 7. Fakih (2001:84– 98) Feminisme memiliki beberapa empat aliran yang paling menonjol, yaitu feminisme liberal, feminisme radikal, feminisme marxis, dan feminisme sosial. Perkembangan di Amerika Serikat Gelombang feminisme di Amerika Serikat mulai lebih keras bergaung pada era perubahan dengan terbitnya buku The Feminine Mystique yang ditulis oleh Betty Friedan pada tahun 1963. Buku ini ternyata berdampak luas, lebih-lebih setelah Betty Friedan membentuk organisasi wanita bernama National Organization for Woman (NOW) pada tahun 1966 gemanya kemudian merambat ke segala bidang kehidupan. Dalam bidang perundangan, tulisan Betty Friedan berhasil mendorong dikeluarkannya Equal Pay Right (1963) sehingga kaum perempuan bisa menikmati kondisi kerja yang lebih baik dan memperoleh gaji sama dengan laki-laki untuk pekerjaan yang sama, dan Equal Right Act (1964) yang membuat kaum perempuan mempunyai hak pilih secara penuh dalam segala bidang Gerakan feminisme yang mendapatkan momentum sejarah pada 1960-an menunjukkan bahwa sistem sosial masyarakat modern memiliki struktur yang pincang akibat budaya patriarki yang sangat kental. Marginalisasi peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya ekonomi dan politik, merupakan bukti konkret yang diberikan kaum feminis. Gerakan perempuan atau feminisme berjalan terus, sekalipun sudah ada perbaikan-perbaikan, kemajuan yang dicapai gerakan ini terlihat banyak mengalami halangan. Pada tahun 1967 dibentuklah Student for a Democratic Society (SDS) yang mengadakan konvensi nasional di Ann Arbor kemudian dilanjutkan di Chicago pada tahun yang sama, dari sinilah mulai muncul kelompok "feminisme radikal" dengan membentuk Women´s Liberation Workshop yang lebih dikenal dengan singkatan "Women´s Lib". Women´s Lib mengamati bahwa peran kaum perempuan dalam hubungannya dengan kaum laki-laki dalam masyarakat kapitalis terutama Amerika Serikat tidak lebih seperti hubungan yang dijajah dan penjajah. Pada tahun 1968 kelompok ini secara terbuka memprotes diadakannya "Miss America Pageant" di Atlantic City yang mereka anggap sebagai "pelecehan terhadap kaum wanita dan komersialisasi tubuh perempuan". Gema ´pembebasan kaum perempuan´ ini kemudian mendapat sambutan di mana-mana di seluruh dunia. Pada 1975, "Gender, development, dan equality" sudah dicanangkan sejak Konferensi Perempuan Sedunia Pertama di Mexico City tahun 1975. Hasil penelitian kaum feminis sosialis telah membuka wawasan gender untuk dipertimbangkan dalam pembangunan bangsa. Sejak itu, arus pengutamaan gender atau gender mainstreaming melanda dunia. Memasuki era 1990-an, kritik feminisme masuk dalam institusi sains yang merupakan salah satu struktur penting dalam masyarakat modern. marginalisasai peran perempuan dalam institusi sains dianggap sebagai dampak dari karakteristik patriarkal yang menempel erat dalam institusi sains. Tetapi, kritik kaum feminis terhadap institusi sains tidak berhenti pada masalah marginalisasi peran perempuan. Kaum feminis telah berani masuk dalam wilayah epistemologi sains untuk membongkar ideologi sains yang sangat patriarkal. Dalam kacamata eko-feminisme, sains modern merupakan representasi kaum laki-laki yang dipenuhi nafsu eksploitasi terhadap alam. Alam merupakan representasi dari kaum perempuan yang lemah, pasif, dan tak berdaya. Dengan relasi patriarkal demikian, sains modern merupakan refleksi dari sifat maskulinitas dalam memproduksi pengetahuan yang cenderung eksploitatif dan destruktif. Berangkat dari kritik tersebut, tokoh feminis seperti Hilary Rose, Evelyn Fox Keller, Sandra Harding, dan Donna Haraway menawarkan suatu kemungkinan terbentuknya genre sains yang berlandas pada nilai-nilai perempuan yang anti-eksploitasi dan bersifat egaliter. Gagasan itu mereka sebut sebagai sains feminis (feminist science). Aliran Feminisme liberal Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Setiap manusia -demikian menurut mereka- punya kapasitas untuk berpikir dan bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan dan keterbelakangan pada perempuan ialah karena kesalahan perempuan itu sendiri. Perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka "persaingan bebas" dan punya kedudukan setara dengan lelaki. Feminis Liberal memiliki pandangan mengenai negara sebagai penguasa yang tidak memihak antara kepentingan kelompok yang berbeda yang berasal dari teori pluralisme negara. Mereka menyadari bahwa negara itu didominasi oleh kaum pria, yang terefleksikan menjadi kepentingan yang bersifat “maskulin”, tetapi mereka juga menganggap bahwa negara dapat didominasi kuat oleh kepentingan dan pengaruh kaum pria tadi. Singkatnya, negara adalah cerminan dari kelompok kepentingan yang memiliki kendali atas negara tersebut. Untuk kebanyakan kaum Feminis Liberal, perempuan cenderung berada “di dalam” negara hanya sebatas warga negara bukannya sebagai pembuat kebijakan. Karena itu, ada ketidaksetaraan perempuan dalam hal politik atau bernegara. Pun dalam perkembangan berikutnya, pandangan dari kaum Feminis Liberal mengenai “kesetaraan” setidaknya memiliki pengaruhnya tersendiri terhadap perkembangan “pengaruh dan kesetaraan perempuan untuk melakukan kegiatan politik seperti membuat kebijakan di sebuah negara”. Tokoh aliran ini adalah Naomi Wolf, sebagai "Feminisme Kekuatan" yang merupakan solusi. Kini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan dan pendapatan, dan perempuan harus terus menuntut persamaan haknya serta saatnya kini perempuan bebas berkehendak tanpa bergantung pada lelaki. Feminisme liberal mengusahakan untuk menyadarkan wanita bahwa mereka adalah golongan tertindas. Pekerjaan yang dilakukan wanita di sektor domestik dikampanyekan sebagai hal yang tidak produktif dan menempatkan wanita pada posisi subordinat. Budaya masyarakat Amerika yang materialistis, mengukur segala sesuatu dari materi, dan individualis sangat mendukung keberhasilan feminisme. Wanita-wanita tergiring keluar rumah, berkarier dengan bebas dan tidak bergantung lagi pada pria. Akar teori ini bertumpu pada kebebasan dan kesetaraan rasionalitas. Perempuan adalah makhluk rasional, kemampuannya sama dengan laki-laki, sehingga harus diberi hak yang sama juga dengan laki-laki. Permasalahannya terletak pada produk kebijakan negara yang bias gender. Oleh karena itu, pada abad 18 sering muncul tuntutan agar perempuan mendapat pendidikan yang sama. Pada abad 19 banyak upaya memperjuangkan kesempatan hak sipil dan ekonomi bagi perempuan, dan pada abad 20 organisasi-organisasi perempuan mulai dibentuk untuk menentang diskriminasi seksual di bidang politik, sosial, ekonomi, maupun personal. Dalam konteks Indonesia, reformasi hukum yang berperspektif keadilan melalui desakan 30% kuota bagi perempuan dalam parlemen adalah kontribusi dari pengalaman feminis liberal. Feminisme radikal Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 1970-an. Aliran ini menawarkan ideologi "perjuangan separatisme perempuan". Pada sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun 1960-an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Gerakan ini adalah sesuai namanya yang "radikal". Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki. Tubuh perempuan merupakan objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu, feminisme radikal mempermasalahkan antara lain tubuh serta hak-hak reproduksi, seksualitas (termasuk lesbianisme), seksisme, relasi kuasa perempuan dan laki-laki, dan dikotomi privat-publik. "The personal is political" menjadi gagasan anyar yang mampu menjangkau permasalahan perempuan sampai ranah privat, masalah yang dianggap paling tabu untuk diangkat ke permukaan. Informasi atau pandangan buruk (black propaganda) banyak ditujukan kepada feminis radikal. Padahal, karena pengalamannya membongkar persoalan-persoalan privat inilah Indonesia saat ini memiliki Undang Undang RI no. 23 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Feminisme post modern Ide Posmo - menurut anggapan mereka - ialah ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial. Feminisme anarkis Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan sistem patriarki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan. Feminisme Marxis Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme. Asumsinya bahwa sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi. Teori Friedrich Engels dikembangkan menjadi landasan aliran ini—status perempuan jatuh karena adanya konsep kekayaaan pribadi (private property). Kegiatan produksi yang semula bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri berubah menjadi keperluan pertukaran (exchange). Laki-laki mengontrol produksi untuk pertukaran dan sebagai konsekuensinya mereka mendominasi hubungan sosial. Sedangkan perempuan direduksi menjadi bagian dari properti. Sistem produksi yang berorientasi pada keuntungan mengakibatkan terbentuknya kelas dalam masyarakat—borjuis dan proletar. Jika kapitalisme tumbang, maka struktur masyarakat dapat diperbaiki dan penindasan terhadap perempuan juga dihapus. Kaum Feminis Marxis, menganggap bahwa negara bersifat kapitalis, yakni bahwa negara bukan hanya sekadar institusi melainkan juga perwujudan dari interaksi atau hubungan sosial. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memiliki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun di sisi lain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja. Feminisme sosialis Sebuah paham yang berpendapat "Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme". Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender. Feminisme sosialis muncul sebagai kritik terhadap feminisme Marxis. Aliran ini hendak mengatakan bahwa patriarki sudah muncul sebelum kapitalisme dan tetap tidak akan berubah jika kapitalisme runtuh. Kritik kapitalisme harus disertai dengan kritik dominasi atas perempuan. Feminisme sosialis menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan. Ia sepaham dengan feminisme marxis bahwa kapitalisme merupakan sumber penindasan perempuan. Akan tetapi, aliran feminis sosialis ini juga setuju dengan feminisme radikal yang menganggap patriarki lah sumber penindasan itu. Kapitalisme dan patriarki adalah dua kekuatan yang saling mendukung. Seperti dicontohkan oleh Nancy Fraser di Amerika Serikat, keluarga inti dikepalai oleh laki-laki dan ekonomi resmi dikepalai oleh negara karena peran warga negara dan pekerja adalah peran maskulin, sedangkan peran sebagai konsumen dan pengasuh anak adalah peran feminin. Agenda perjuangan untuk memeranginya adalah menghapuskan kapitalisme dan sistem patriarki. Dalam konteks Indonesia, analisis ini bermanfaat untuk melihat problem-problem kemiskinan yang menjadi beban perempuan. Feminisme pasca kolonial Dasar pandangan ini berakar pada penolakan universalitas pengalaman perempuan. Pengalaman perempuan yang hidup di negara dunia ketiga (koloni/bekas koloni) berbeda dengan perempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami penindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antarbangsa, suku, ras, dan agama. Dimensi kolonialisme menjadi fokus utama feminisme post-kolonial yang pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. Beverly Lindsay dalam bukunya Comparative Perspectives on Third World Women: The Impact of Race, Sex, and Class menyatakan, “hubungan ketergantungan yang didasarkan atas ras, jenis kelamin, dan kelas sedang di buat kekal oleh institusi-institusi ekonomi, sosial, dan pendidikan.” Feminisme Nordik Kaum Feminis Nordik dalam menganalisis sebuah negara sangat berbeda dengan pandangan Feminis Marxis maupun Radikal. Feminis Nordik lebih menganalisis Feminisme bernegara atau politik dari praktik-praktik yang bersifat mikro. Kaum ini menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara. Tokoh feminisme terkenal Mary Wollstonecraft. Penulis dan filsuf Inggris sekaligus advokat hak perempuan pada abad ke-18 dengan karyanya yang terkenal berjudul A Vindication of the Rights of Woman. Bukunya berisi tentang pentingnya pendidikan untuk perempuan serta peran perempuan dalam negara sebagai sosok pendidik anak-anak dan pendamping laki-laki. Dalam buku ini, Wollstonecraft juga menekankan bahwa perempuan adalah manusia yang berhak atas hak dasar sebagaimana laki-laki. Betty Friedan. Penulis, aktivis, serta feminis dari Amerika Serikat yang mempengaruhi kebangkitan feminisme gelombang kedua dengan bukunya yang berjudul The Feminine Mystique. Raden Adjeng Kartini. Pahlawan nasional Indonesia yang menggagas pendidikan untuk perempuan Jawa sebagai bentuk pemenuhan hak perempuan. Terlahir dalam keluarga aristokrat Jepara yang bercita-cita untuk sekolah tinggi namun tidak diizinkan oleh keluarganya. Korespondensi Kartini dengan para feminis Belanda diterbitkan post-modern oleh J. H. Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang. Malala Yousafzai. Perempuan muda asal Pakistan yang meraih Penghargaan Nobel Perdamaian dalam usia 17 tahun sebagai peraih Penghargaan Nobel termuda. Malala banyak menuliskan tentang pengalamannya sebagai perempuan pelajar di kampung halamannya Swat Valley Pakistan yang dikuasai oleh Taliban dan melarang anak-anak perempuan untuk bersekolah. Tulisan-tulisannya yang dimuat di blog BBC menuai ancaman yang berujung pada percobaan pembunuhan dirinya oleh Taliban pada 9 Oktober 2012. Legitimasi Legitimasi dari Alkitab Para pendukung feminisme telah berusaha memperoleh legitimasi dari Alkitab atas paham mereka. Penulisan God (Tuhan) yang bermakna maskulin, telah diubah oleh mereka menjadi Goddes (Dewi) yang bermakna feminin. Seorang aktivis perempuan bernama Tikva Frymer-Kensky menulis sebuah makalah berjudul Goddes: Bibilical Echoes. Makalah ini dimuat dalam buku berjudul Feminist Approaches to The Bibles. Sementara itu, aktivis lain bernama Pamela J. Milne bahwa tradisi dunia Barat telah menjadikan Alkitab sebagai sumber terpenting bagi penindasan terhadap perempuan. Elizabeth Cady Stanton pada tahun 1895 menerbitkan buku berjudul The Women's Bible. Penulisan buku ini merupakan hasil kajiannya atas seluruh teks Alkitab yang membahas tentang perempuan. Ia menyimpulkan dalam bukunya bahwa ajaran-ajaran Alkitab mengandung penghinaan bagi perempuan. Ia juga mengemukakan bahwa dari ajaran-ajaran tersebut, terbentuk dasar-dasar pandangan Kristen terhadap perempuan. Ia juga menyatakan bahwa Alkitab bukanlah firman Tuhan, melainkan hanya sebuah koleksi tentang sejarah dan mitologi yang ditulis oleh kaum laki-laki. Karena hal tersebut, perempuan tidak memiliki kewajiban untuk mengikuti ajaran-ajaran Alkitab secara moral. Lihat pula Feminist Studies Indeks artikel feminisme Penghapusan lesbian Daftar teori feminis Maskulisme Meninisme Teori feminis multiras Feminisme radikal Feminisme jerami Feminisme sosialis Catatan Referensi Bacaan lebih lanjut Hewlett, Sylvia Ann (1986). A Lesser Life: The Myth of Women's Liberation in America. First ed. New York: W. Morrow and Co. Lyndon, Neil (1992). No More Sex Wars: The Failures of Feminism. London: Mandarin, 1993, cop. 1992. Mitchell, Brian (1998). Women in the Military: Flirting with Disaster. Washington, D.C.: Regnery Publishing. xvii, 390 p. . Steichen, Donna (1991). Ungodly Rage: the Hidden Face of Catholic Feminism. San Francisco, Calif.: Ignatius Press. Diposting 13 Desember 2011. Pdf. Feminist.com Psychology's Feminist Voices Topics in Feminism , di Stanford Encyclopedia of Philosophy Pranala luar Artikel Topics in Feminism , di Stanford Encyclopedia of Philosophy Penelitian aktif Feminist Perspectives Scale : And academic survey to determine acceptance or rejection of feminist ideas from: Multimedia dan dokumen Early Video on the Emancipation of Women , film dokumenter s. 1930, yang terdapat cuplikan dari tahun 1890-an. Documents from the Women's Liberation Movement , Special Collections Library, Duke University History of feminism di Heritage Calling, Historic England Aktivisme Ideologi politik Kata dan frasa yang diperkenalkan tahun 1830-an Gender Teori sosial
5,134
3556
https://id.wikipedia.org/wiki/Filologi
Filologi
Filologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang sejarah, pranata, dan kehidupan suatu bangsa yang terdapat dalam naskah-naskah lama. Tujuan dari mempelajari filologi yaitu untuk mengetahui isi teks dari pengarang dan mengetahui bentuk teks yang disajikan. Selain itu, filologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari kebudayaan, ilmu sosial, hingga sejarah. Kata filologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu philogia yang memiliki arti cinta kata-kata. Seiring dengan berjalannya waktu, pengertian tersebut terus meluas yaitu senang berbicara, senang belajar, senang kepada ilmu, senang terhadap tulisan, senang terhadap karya sastra, hingga memiliki arti senang terhadap tulisan yang bernilai tinggi. Filologi juga sering disebut sebagai ilmu pengkajian sastra, karena mampu mengkaji karya-karya Homerus, Plato, Herodotus, Hippokrates, Sokrates, Aristoteles yang dianggap sebagai karya sastra dengan genre yang tinggi. Di Eropa, filologi bertujuan untuk mengkaji, melakukan kritik dan asal-usul teks. Di Belanda filologi digunakan untuk mengkaji teks sastra yang dihubungkan dengan latar belakang budaya. Di Prancis, filologi merupakan ilmu yang berfungsi untuk mengkaji suatu dokumen tertulis. Di Inggris filologi bertujuan untuk mengkaji ilmu linguistik terhadap teks-teks yang sudah lama, atau kajian tersebut sering disebut sebagai linguistik historis. Di Indonesia, penerapan kajian filologi sama dengan negara Belanda yaitu untuk mengkaji asal-usul teks, makna, hingga latar belakang budayanya. Orang yang ahli dalam bidang filologi disebut filolog. Seorang filolog memiliki tugas untuk mengungkapkan kebenaran dalam teks sejarah, juga membuka fakta dari ilmu-ilmu di masa lalu yang dapat dimanfaatkan ilmunya di masa kini. Perkembangan Filologi di Eropa Daratan Kegiatan filologi mulai dilakukan oleh bangsa Yunani di abad ke-3 SM di Kota Iskandariyah. Masyarakat Yunani berhasil membaca naskah kuna di abad ke-8 SM. Teks tersebut ditulis dengan huruf Funisia, yang kini dikenal dengan huruf Yunani. Teks tersebut ditulis dalam media daun papirus yang digunakan untuk kegiatan transliterasi tradisi lisan. Kegiatan penyalinan naskah mulai dilaksanakan dari abad ke-8 SM hingga ke-3 SM. Penyebaran ilmu di abad 3 SM berpusat di Kota Iskandariyah, dikarenakan adanya pusat ilmu pengetahuan di sana. Pusat studi itu berupa perpustakaan, yang banyak menyimpan naskah-naskah kuna dalam lembaran papirus. Naskah-naskah kuna tersebut berisi ilmu mengenai sastra, filsafat, kedokteran, ilmu bintang, ilmu hukum, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kajian filologi sangat berkembang di Yunani. Para filolog dituntut untuk memahami makna dan mengenal huruf hingga bahasa yang ada dalam naskah tersebut. Setelah itu, filolog harus menyalin kembali isi naskah tersebut dengan menggunakan huruf dan bahasa yang sama dengan teks aslinya. Metode menyalin naskah yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut hingga kini dikenal dengan kajian filologi, yang terus berkembang pengaplikasiannya. Cara pertama yang dilakukan oleh para filolog dalam menelaah naskah kuno tersebut dengan memperbaiki huruf bacaan, ejaan, bahasa, hingga tata bahasa dalam tulisan. Setelah itu menyalinnya kembali agar mudah untuk dibaca kembali. Ahli filolog pada zaman tersebut menguasi bidang ilmu kebudayaan Yunani Lama yang sering disebut dengan aliran Iskandariyah. Romawi Barat Perkembangan kajian filologi di Romawi Barat dipengaruhi oleh kegiatan penggarapan naskah yang menggunakan bahasa Latin. Kegiatan ini berlangsung sejak abad ke-3 SM. Naskah tersebut berbentuk puisi dan prosa yang bermanfaat untuk perkembangan dunia pendidikan di Eropa. Tradisi menggunakan bahasa Latin dalam penggarapan naskah menjadikan bahasa Latin dijadikan bahasa ilmu pengetahuan. Selain itu, di Romawi Barat juga banyak melakukan kajian mengenai naskah keagamaan yang dipengaruhi oleh kegiatan penyebaran agama Kristen di benua Eropa. Perkembangan filologi pada abad ke-4 mulai menjadikan naskah-naskah yang sudah diteliti dalam bentuk buku yang disebut codex yang terbuat dari kulit binatang. Hal lain yang mengalami perkembangan yaitu, mulai menggunakan sistem halaman agar memudahkan untuk pencarian informasi. Romawi Timur Perkembangan kajain filologi di Romawi Timur bermula dari kebiasaan menulis mengenai tafsir dari isi naskah yang ditulis di tepi halaman. Catatan tafsir tersebut merupakan scholia. Di saat kajian teks Yunani berkembang di Romawi Timur, para peneliti mengenai kajian filologi masih belum banyak jumlahnya. Sebagai solusinya, naskah-naskah penting diajarkan dalam kelas-kelas ketika kuliah diberbagai perguruan tinggi. Zaman Renaisans Perkembangan kajian filologi pada Zaman Renaisans dipengaruhi oleh kekalahan Kerajaan Romawi Timur oleh bangsa Turki di abad ke-15. Ahli filologi banyak yang berpindah dari Eropa Timur ke Eropa Selatan, dan menetap di Kota Roma. Di tempat baru, para peneliti naskah lebih banyak melakukan kegiatan sebagai pengajar, penyalin naskah, hingga penerjemah teks dari bahasa Yunani ke Bahasa Latin. Selain itu, dengan hadirnya mesin cetak oleh Gutenberg pada abad ke-15 mengakibatkan kajian filologi semakin berkembang. Di Eropa kajian filologi digunakan untuk menelaah naskah lama non-klasik. Oleh karena itu, para ahli filologi harus menguasai bahasa-bahasa yang ada dalam naskah tersebut. Namun, hal tersebut mengakibatkan kajian filologi tidak mempunyai arah ilmu. Di abad ke-19 ilmu mengenai kebahasaan mulai berkembang, yang hingga kini dikenal sebagai ilmu linguistik. Sejak saat itu, kajian teks dan bahasa memiliki rumpunnya sendiri. Di abad ke-20 kajian mengenai filologi tetap kembali ke awal untuk menelaah teks klasik. Namun di kawasan Anglo-Sakson berubah menjadi kajian linguistik. Filologi di Kawasan Timur Tengah Perkembangan filologi di kawasan Timur Tengah dipengaruhi oleh ilmu yang dibawa dari Yunani. Budaya belajar di Timur Tengah sudah ada sejak abad ke-4, hal ini dibuktikan dengan adanya perguruan tinggi yang beroperasi dan beberapa pusat studi dengan berbagai bidang ilmu yang sudah berdiri. Di kawasan Timur Tengah banyak terdapat dokumen-dokumen lama yang ditulis oleh bangsa Arab dan Persia. Karya tersebut ada sebelum agama Islam tersebar di kawasan Timur Tengah, karya-karya tulisan yang tercipta berupa puisi dan prosa. Setelah Islam tersebar di negara Arab, karya-karya tulisan yang memiliki genre mistik menyebar ke Persia di abad ke-10 Masehi hingga abad ke-13 Masehi. Adanya bangsa barat yang datang ke kawasan Timur Tengah mengakibatkan kajian Filologi semakin berkembang. Karya-karya yang dihasilkan oleh bangsa Timur semakin terkenal hingga dunia Barat. Selain itu, teks tersebut juga banyak diteliti oleh para filolog bangsa barat. Filologi di Kawasan Asia-India India adalah salah satu negara di Asia yang banyak memiliki peninggalan naskah kuno. Hal ini terbukti dengan banyaknya peninggalan mengenai naskah-naskah prasasti yang sudah diteliti. Naskah yang terkenal dari negara India yaitu Kassweda yang disusun pada abad ke-6 SM. Naskah tersebut merupakan kitab suci agama Hindu. Naskah-naskah tersebut mulai diteliti oleh bangsa Barat pada tahun 1498. Kajian filologi di kawasan Asia mengenai naskah-naskah yang ada mampu membuka khazanah kebudayaan Asia. Naskah-naskah tersebut digunakan untuk penelitian studi humaniora, selain itu naskah tersebut digunakan untuk memperkuat mengenai penelusuran sejarah bangsa Asia dan kebudayaannya. Metode Kodikologi Kodikologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai naskah-naskah. Istilah kodikologi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1944 oleh seorang ahli bahasa bernama Alphonse Daian. Namun, baru dikenal secara luas pada tahun 1949. Kodikologi membantu para filolog untuk menelaah bentuk fisik dari sebuah naskah. Secara bahasa, kodikologi berasal dari bahasa Latin, yaitu codex atau berarti tunggal dan codices yang berarti jamak. Kata codex sendiri memiliki arti dasar kayu, namun dalam filologi codex ini memiliki arti suatu karya yang memiliki genre karya klasik yang berbentuk naskah. Kodikologi membantu dalam penelitian filologi untuk menelaah gaya tulisan dalam naskah, tanda tangan, hingga segel yang terdapat dalam naskah. Penelitian dengan menggunakan metode kodikologi di Indonesia masih sedikit jumlahnya. Salah satu peneliti yang terkenal meneliti mengenai naskah nusantara yaitu Voorhoeve. Ia menulis tentang pengkajian tempat penyalinan naskah Algemeene Sectretarie yang terletak di Jakarta pada abad ke-19. Penelitian tersebut dikembangkan oleh Maria Indra Rukmi pada tahun 1997 yang meneliti tentang penyalinan naskah Melayu di Jakarta pada Abad ke-19 dengan pendekatan kodikologi. Tekstologi Tekstologi merupakan ilmu yang menelaah asal-usul teks, hingga mengenai pemahaman teksnya. Selain itu tekstologi juga mempelajari tentang asal-usul suatu naskah. Kajian tekstologi mengedepankan penyuntingan dalam sebuah penelitian teks. Penggambaran sejarah mengenai teks harus didahulukan, serta menganalisis bahan-bahan yang ada dalam teks juga harus diteliti. Langkah-Langkah Inventarisasi naskah Tahapan pertama dalam melakukan penelitian filologi yaitu inventarisasi naskah. Kegiatan tersebut merupakan pengumpulan data yang dikerjakan dengan menggunakan studi katalog dan studi lapangan. Studi katalog merupakan kegiatan untuk membaca dan memahami katalog naskah. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari, mencermati, dan menemukan naskah yang akan digarap untuk dikaji. Katalog memberikan informasi mengenai gambaran isi naskah, jumlah halaman, tempat penemuan naskah, penomoran naskah, serta tempat dan waktu penyalinan naskah. Naskah yang sudah terdaftar dalam katalog disediakan di museum, instansi yang mengoleksi naskah, dan perpustakaan. Kegiatan kedua dalam kegiatan inventarisasi naskah yaitu studi lapangan. Studi lapangan dilakukan dengan cara melihat langsung keadaan naskah yang akan digarap penelitiannya. Studi lapangan dikerjakan di museum, perpustakaan atau lokasi di mana naskah tersebut ditemukan. Deskripsi naskah Tahapan kedua dalam melakukan penelitian filologi yaitu deskripsi naskah. Deskripsi naskah merupakan kegiatan untuk menguraikan dan melihat gambaran naskah dalam bentuk fisik secara rinci. Selain itu, dalam tahapan ini peneliti harus mencatat mengenai garis besar isi teks, dimulai dari pembukaan, isi, dan penutup teks. Naskah dan teks dideskripsikan dengan urutan mencatat nomor naskah, mengukur ketebalan teks, melihat dan mendeskripsikan keadaan naskah, melihat tulisan naskah, dan menceritakan garis besar isi teks. Transliterasi naskah Tahapan ketiga dalam melakukan penelitian filologi yaitu transliterasi naskah. Transliterasi naskah yaitu kegiatan mengganti jenis tulisan, dari abjad yang satu ke abjad yang lainnya. Kegiatan transliterasi hanya mengganti aksara bahasa ke dalam huruf Latin. Sebagai contoh, aksara Arab yang diganti ke dalam aksara Latin agar mudah dipahami dan mudah dibaca. Kritik teks Tahapan keempat dalam melakukan penelitian filologi yaitu kritik teks. Kritik teks merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi kesalahan salin tulis dan memberikan alternatif perbaikannya. Tujuannya agar diperoleh teks yang autentik. Hasil dari kegiatan kritik teks yaitu untuk mengkaji umur naskah dan identitas pengarang, hingga diperoleh identitas yang asli sesuai fakta naskah. Suntingan teks Suntingan teks adalah kegiatan untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam teks, yang disesuaikan dengan kaidah penulisan di masa sekarang. Namun, meskipun terdapat banyak perombakan, kegiatan penyuntingan teks tidak boleh mengubah makna dari isi teks tersebut. Perbaikan-perbaikan yang biasa dilakukan dalam kegiatan penyuntingan teks contohnya memperbaiki hilangnya beberapa huruf dalam teks, pengulangan baris dan bait dalam teks, memberikan tanda baca dalam teks, dan memberikan sub judul dalam teks. Naskah hasil suntingan teks yang sudah selesai biasanya disebut dengan edisi teks. Tujuan dari edisi teks tersebut yaitu untuk menyusun ulang naskah sesuai dengan naskah aslinya atau minimal mendekati aslinya. Langkah-langkah dalam menyusun edisi teks yang pertama yaitu recendcio textus, yang merupakan kegiatan memilih naskah yang saling berkaitan dan memiliki penurunan seperti silsilah keluarga. Selain memilih naskah, juga dilakukan tahapan eliminasi dan melakukan pencarian hubungan antar naskah. Tahapan kedua yaitu exminatio atau kegiatan pengujian. Teks dilakukan pengujian untuk mencari naskah yang autentik serta mendekati teks aslinya. Tahapan ketiga yaitu emendation atau kegiatan perbaikan. Kegiatan ini menampilkan hasil naskah yang sudah mengalami perbaikan. Terjemahan Kegiatan menerjemahkan merupakan kegiatan memindahkan makna bahasa dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan penerjemahan yaitu perbedaan frasa dan nomina. Penerjemah harus bisa menemukan makna yang paling mendekati dengan bahasa sumber dan bahasa sasaran. Tujuannya agar mudah dipahami oleh pembaca. Objek kajian Naskah Objek kajian dalam penelitian filologi yaitu naskah dan teks. Naskah merupakan seluruh tulisan yang dituangkan dalam kertas, lontar, kulit kayu, dan rotan. Naskah yang dihasilkan oleh tulisan tangan dinamakan handscrift atau manuskrip. Naskah kuna yang ada di Indonesia banyak tersimpan di negara Belanda. Tujuannya ketika masih dijajah negara Belanda banyak mempelajari adat istiadat dan bahasa dari naskah-naskah tersebut. Naskah-naskah tersebut tersebut banyak tersimpan di Amsterdam, Leiden, Delft, dan Rotterdam. Salah satu naskah tertua di Indonesia yaitu naskah Negarakertagama yang berisi tentang perjalanan kerajaan Mahapahit. Naskah ini ditulis oleh Empu Prapanca dengan menggunakan bahasa Kawi. Secara keseluruhan, kitab Negarakertagama berisi tentang tokoh Prabu Hayam Wuruk dan masa kejayaan kerajaan Majapahit. Selain itu, kitab ini juga berisi tentang kondisi sosial, politik, keagamaan hingga kebudayaan yang ada di kerajaan Majapahit. Teks Objek kedua dari penelitian filologi yaitu teks. Teks adalah bagian abstrak dari suatu naskah. Sifat abstrak mengakibatkan suatu teks hanya bisa dibayangkan saja, namun apabila sudah dibaca baru bisa diketahui isi dari teks yang berupa ide, informasi hingga amanat dari penulisnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa teks merupakan bagian isi dari naskah. Berdasarkan sifatnya, teks dibagi menjadi tiga yaitu, teks lisan, teks tulisan, dan teks yang berbentuk cetakan. Tujuan dan manfaat Tujuan dari kajian filologi yaitu untuk memberikan pemahaman mengenai kebudayaan suatu bangsa dari karya sastra lisan dan sastra tulisan. Mampu mengetahui makna dan fungsi teks bagi masyarakat. Serta mengungkapkan nilai-nilai budaya lama yang ada dalam pengembangan kebudayaan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian filologi yaitu untuk melakukan penyuntingan sebuah teks agar tetap mempertahankan teks aslinya. Kajian filologi mampu mengungkap sejarah terjadinya teks serta perkembangannya. Filologi juga bertujuan untuk mengembalikan teks yang diperkirakan mendekati naskah aslinya melalui teknik perbandingan naskah secara teliti. Sehingga di akhir penelitian, filologi mampu menetapkan bentuk dari sebuah teks yang paling autentik. Manfaat dari mempelajari filologi yaitu: Dapat memahami ide, kebudayaan, serta pemikiran-pemikiran orang terdahulu. Mampu mengetahui adat istiadat orang-orang terdahulu. Bisa melestarikan budaya lama dan melakukan pengembangan masyarakat pada zamannya. Mampu mengetahui proses penulisan dan penyalinan naskah. Referensi Sastra
2,078
3558
https://id.wikipedia.org/wiki/Fatwa
Fatwa
Fatwa (Arab: فتوى, fatwā) adalah sebuah istilah mengenai pendapat atau tafsiran pada suatu masalah yang berkaitan dengan hukum Islam. Fatwa sendiri dalam bahasa Arab artinya adalah "nasihat", "petuah", "jawaban" atau "pendapat". Adapun yang dimaksud adalah sebuah keputusan atau nasihat resmi yang diambil oleh sebuah lembaga atau perorangan yang diakui otoritasnya, disampaikan oleh seorang mufti atau ulama, sebagai tanggapan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peminta fatwa (mustafti) yang tidak mempunyai keterikatan. Dengan demikian peminta fatwa tidak harus mengikuti isi atau hukum fatwa yang diberikan kepadanya. Penggunaannya dalam kehidupan beragama di Indonesia, fatwa dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia sebagai suatu keputusan tentang persoalan ijtihadiyah yang terjadi di Indonesia guna dijadikan pegangan pelaksanaan ibadah umat Islam di Indonesia. Kata fatwa ini masih berkerabat dengan kata petuah dalam bahasa Indonesia. Referensi Racmat Taufik Hidayat dkk.,Almanak Alam Islami, 2000, Pustaka Jaya: Jakarta Pranala luar FatwaIslam.com Fatwa-Online.com
143
3574
https://id.wikipedia.org/wiki/Bangladesh
Bangladesh
Bangladesh, resminya Republik Rakyat Bangladesh (bahasa Bengali: , ) adalah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan dengan India di barat, utara, dan timur, Myanmar di tenggara, serta Teluk Benggala di selatan. Bangladesh, bersama dengan Benggala Barat di India, membentuk kawasan etno-linguistik Benggala. Bangladesh (বাংলাদেশ) secara harfiah bermakna "Negara Bangla". Ibu kota dan kota terbesar Bangladesh ialah Dhaka. Perbatasan Bangladesh ditetapkan melalui pemisahan India pada tahun 1947. Negara ini merupakan sayap timur Pakistan (Pakistan Timur) yang terpisah dari sayap barat sejauh 1.600 kilometer. Perbedaan politik, bahasa, dan ekonomi menimbulkan perpecahan antara kedua sayap, yang berujung pada meletusnya perang kemerdekaan tahun 1971 dan pendirian negara Bangladesh. Tahun-tahun setelah kemerdekaan ditandai dengan kelaparan, bencana alam, kemiskinan, huru-hara politik, korupsi, dan kudeta militer. Bangladesh memiliki jumlah penduduk terbesar kedelapan di dunia dan merupakan salah satu negara terpadat di dunia dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, tetapi pendapatan per kapita Bangladesh telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1975 dan tingkat kemiskinan turun 20% sejak awal tahun 1990-an. Negara ini dimasukkan sebagai salah satu bagian dari "Next Eleven". Ibu kota Dhaka dan wilayah urban lainnya menjadi penggerak utama dibalik pertumbuhan ini. Secara geografis, negara ini berada di Delta Gangga-Brahmaputra yang subur. Bangladesh mengalami banjir muson dan siklon tahunan. Sejarah Sisa peradaban di Benggala Raya dapat ditilik kembali ke masa empat ribu tahun yang lalu, ketika wilayah tersebut dimukimi oleh orang Dravida, Tibeto-Burma, dan Austro-Asiatik. Asal kata "Bangla" atau "Benggala" tidak diketahui, tetapi kata tersebut diduga berasal dari kata Bang, suku berbahasa Dravidia yang tinggal di wilayah tersebut sekitar tahun 1000 SM. Zaman kerajaan Kerajaan Gangaridai dibentuk sekitar abad ke-7 SM, yang selanjutnya disatukan dengan Bihar di bawah Kekaisaran Magadha, Nanda, Maurya, dan Sunga. Benggala kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Gupta dan Harsha dari abad ke-3 hingga abad ke-6. Setelah kejatuhannya, Shashanka mendirikan sebuah kerajaan, dan ia dianggap sebagai raja independen pertama dalam sejarah Bangladesh. Setelah mengalami periode anarkisme, Dinasti Pala yang beragama Buddha menguasai wilayah ini selama empat ratus tahun sebelum selanjutnya digantikan oleh Dinasti Sena yang beragama Hindu. Masuknya Islam Islam masuk ke Benggala pada abad ke-12 melalui pedagang Arab. Misionaris Sufi dan penaklukan Muslim membantu penyebaran agama Islam di wilayah ini. Bakhtiyar Khilji, seorang jenderal Bangsa Turkik, mengalahkan Lakshman Sen dari Dinasti Sena dan menaklukan sebagian besar wilayah Benggala pada tahun 1204. Wilayah ini dikuasai oleh dinasti-dinasti Sultan dan tuan-tuan tanah Bhuiyan selama beberapa ratus tahun kemudian. Pada abad ke-16, Kemaharajaan Mughal menguasai Benggala dan Dhaka menjadi pusat provinsial penting dalam pemerintahan Mughal. Pedagang Eropa datang pada abad ke-15, dan pengaruh mereka berkembang hingga Perusahaan Hindia Timur Britania menguasai Benggala setelah Pertempuran Plassey tahun 1757. Pemberontakan berdarah tahun 1857 – dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy – menyebabkan penyerahan kekuasaan kepada mahkota kerajaan dengan viceroy sebagai pelaksana pemerintahan. Selama masa penjajahan, kelaparan melanda anak benua India berkali-kali, seperti kelaparan di Benggala pada tahun 1943 yang menewaskan 3 juta orang. Antara tahun 1905 hingga 1911, dilakukan usaha untuk memisahkan provinsi Benggala menjadi dua zona, dengan Dhaka sebagai ibu kota zona timur. Kemerdekaan dan Pemisahan India Ketika India dibagi pada tahun 1947, Benggala dibagi berdasarkan garis religius. Bagian barat Benggala masuk ke wilayah India, dan bagian timur bergabung dengan Pakistan sebagai provinsi yang disebut Benggala Timur (nantinya menjadi Pakistan Timur). Pada tahun 1950, reformasi tanah dilakukan di Benggala Timur dengan dihapuskannya sistem zamindar feudal. Pemerintahan Pakistan saat itu didominasi oleh Pakistan Barat. Gerakan Bahasa Bengali pada tahun 1951 merupakan tanda awal perpecahan antara Pakistan Barat dan Timur. Ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat terus meningkat pada dekade-dekade berikutnya dan Liga Awami muncul sebagai suara politik penduduk berbahasa Bengali. Mereka meminta otonomi pada tahun 1960-an dan pada tahun 1966, pemimpin pergerakan Sheikh Mujibur Rahman dipenjara. Ia dilepaskan pada tahun 1969 setelah meletusnya pemberontakan rakyat. Pada tahun 1970, Siklon Bhola menyerang pantai Pakistan Timur. Siklon ini menewaskan hingga setengah juta jiwa, namun pemerintah pusat tidak serius menangani bencana ini. Pada tahun 1970, Liga Awami memenangi suara terbanyak dalam pemilihan parlemen, namun Sheikh Mujibur Rahman dilarang berkuasa, sehingga kemarahan rakyat berbahasa Bengali semakin meningkat. Setelah pembicaraan dengan Mujib, Presiden Yahya Khan menangkapnya pada 26 Maret 1971, dan melancarkan Operasi Searchlight. Target utama operasi tersebut adalah kaum intelektual dan orang Hindu. Operasi ini menewaskan banyak orang. Berpisah dengan Pakistan Sebelum ditangkap, Sheikh Mujibur Rahman secara resmi menyatakan kemerdekaan Bangladesh dan mengarahkan semua orang untuk bertempur hingga semua tentara Pakistan berhasil diusir. Pemimpin Liga Awami mendirikan pemerintahan dalam pembuangan di Kolkata, India. Pemerintahan dalam pembuangan secara resmi diambil sumpahnya di Mujib Nagar, distrik Kustia, Pakistan Timur, pada 17 April 1971 dengan Tajuddin Ahmad sebagai perdana menteri pertamanya. Perang Kemerdekaan Bangladesh berlangsung selama sembilan bulan. Mukti Bahini (Tentara Pembebasan) melancarkan perang gerilya besar-besaran terhadap tentara Pakistan. Pejuang kemerdekaan Bangladesh mendapatkan bantuan penuh dari India. Mukti Bahini dan India berhasil mencapai kemenangan terhadap Pakistan pada 16 Desember 1971, dengan 90.000 orang ditawan oleh India. Setelah merdeka, Bangladesh menjadi negara demokrasi parlementer, dengan Mujib sebagai perdana menteri. Pada pemilihan parlemen tahun 1973, Liga Awami mendapatkan suara terbanyak. Kelaparan menimpa seluruh negeri antara tahun 1973 hingga 1974. Pada awal tahun 1975, Mujib berusaha menerapkan kekuasaan sosialis satu partai melalui BAKSAL yang baru dibentuk. Pada 15 Agustus 1975, Mujib dengan sebagian besar anggota keluarganya dibunuh. Kudeta-kudeta berdarah terus berlangsung hingga Jenderal Ziaur Rahman berkuasa. Ia mengembalikan sistem multipartai dan mendirikan Partai Nasionalis Bangladesh (PNB). Kekuasaan Zia berakhir setelah ia dibunuh pada tahun 1981. Penguasa utama Bangladesh selanjutnya adalah Jenderal Hussain Muhammad Ershad, yang memperoleh kekuasaan melalui kudeta tak berdarah tahun 1982. Ia terpaksa mengundurkan diri pada tahun 1990 setelah meletusnya revolusi besar-besaran. Sejak saat itu, sistem pemerintahan Bangladesh kembali menjadi demokrasi parlementer. Istri Zia, Khaleda Zia, memimpin Partai Nasionalis Bangladesh menuju kemenangan pada pemilihan umum tahun 1991 dan menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Bangladesh. Liga Awami yang dikepalai oleh Sheikh Hasina Wajed (putri Mujib) memenangi pemilu 1996, tetapi kalah kepada Partai Nasionalis Bangladesh pada tahun 2001. Pada 11 Januari 2007, setelah terjadinya kekacauan politik, pemerintahan sementara (caretaker) ditunjuk untuk mengatur pemilihan umum selanjutnya. Perilaku korupsi merajalela di Bangladesh. Pemerintah sementara baru menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama. Akibatnya, banyak politikus, pejabat penting, pejabat kecil, dan anggota partai yang ditangkap atas tuduhan korupsi. Pemerintah pemelihara mengadakan pemilu yang adil dan bersih pada 29 Desember 2008. Sheikh Hasina Wajed memenangi pemilu dan diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri pada 6 Januari 2009. Geografi Bangladesh terletak di Delta Sungai Gangga-Brahmaputra. Delta ini terbentuk oleh pertemuan Sungai Gangga (nama setempat Padma atau Pôdda), Brahmaputra (Jamuna atau Jomuna), Meghna, dan anak-anak sungai yang berhubungan dari Himalaya. Tanah aluvial yang diendapkan oleh sungai-sungai itu telah menciptakan daratan yang amat subur. Sebagian besar Bangladesh berada 12 meter di bawah permukaan laut, dan dipercaya sekitar 50% tanah akan banjir jika permukaan laut naik hingga 1 m. Titik tertinggi di Bangladesh berada di pegunungan Mowdok pada ketinggian sekitar 1.052 m (3.451 kaki). Iklim Iklim Bangladesh bersifat tropis, dengan musim dingin yang sejuk dari Oktober hingga Maret serta musim panas yang panas dan kering dari Maret hingga Juni. Musim hujan yang hangat dan lembap berlangsung dari Juni ke Oktober dan memasok sebagian besar curah hujan negeri itu. Bencana alam, seperti banjir, siklon tropis, dan badai tornado terjadi hampir tiap tahun, ditambah dengan pengaruh deforestasi, degradasi tanah, dan erosi. Cox's Bazar, sebelah selatan kota Chittagong, memiliki garis pantai yang tak terputus sepanjang 120 kilometer (75 mil). Pada September 1998, Bangladesh mengalami banjir terparah dalam sejarah dunia modern. 300.000 rumah dan 9.700 kilometer (6.027 mi) jalan terendam. Lebih dari 1.000 jiwa tewas dan 30 juta menjadi tunawisma. Dua per tiga Bangladesh terendam banjir. Penyebab dari banjir ini adalah curah hujan yang tinggi, mencairnya salju di Pegunungan Himalaya, dan penebangan hutan. Bangladesh kini dianggap sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dipercaya pada dekade berikutnya, peningkatan permukaan air laut akan menimbulkan 20 juta pengungsi akibat perubahan iklim. Air di Bangladesh sering terkontaminasi dengan arsenik karena kandungan arsenik yang tinggi pada tanah. Lebih dari 77 juta orang terekspos terhadap racun arsenik. Puspa dan satwa Sebagian besar garis pantainya terdiri dari hutan berawa yang dinamakan Sundarbans (Bengali: সুন্দরবন Shundorbôn), yaitu sebuah hutan bakau terbesar di dunia dan merupakan rumah bagi beragam flora dan fauna, di antaranya termasuk Harimau Benggala. Pada 1997, kawasan ini dinyatakan terancam. Kucica kampung adalah burung nasional Bangladesh dan dikenal sebagai Doyel atau Doel (). Bunga nasional negara ini adalah lili air, yang dikenal sebagai Shapla. Buah nasional Bangladesh adalah cempedak, yang dalam bahasa Bengali dikenal sebagai Kathal. Politik Sistem dan kebijakan Bangladesh merupakan negara kesatuan yang memiliki sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Presiden ialah kepala negara. Kedudukannya banyak diisi dengan menghadiri upacara-upacara kenegaraan. Kendali pemerintahan sesungguhnya dipegang Perdana Menteri, yang merupakan kepala pemerintahan. Presiden dipilih oleh badan legislatif setiap 5 tahun dan memiliki kekuasaan yang normalnya terbatas. Kekuasaan presiden bertambah selama masa jabatan pemerintahan pemelihara. Pemerintahan sementara bertanggung jawab dalam mengendalikan transisi menuju pemerintahan baru. Pejabat pemerintahan sementara haruslah non-partisan dan memiliki waktu tiga bulan untuk menyelesaikan tugasnya. Sistem ini pertama kali dipraktikkan pada 1991 dan dilembagakan pada 1996 sebagai amendemen ke-13 dari konstitusi. Perdana Menteri dipilih melalui upacara pemilihan oleh presiden serta harus menjadi anggota parlemen dan mendapat kepercayaan mayoritas anggota parlemen. Kabinet terdiri atas para menteri yang dipilih oleh Perdana Menteri dan diangkat oleh presiden. Parlemen unikameral Bangladesh, Jatiyo Sangshad, dipilih oleh rakyat melalui pemilihan suara terbanyak dari konstitusi wilayah tunggal untuk menduduki jabatannya selama 5 tahun. Hak pilih universal berlaku untuk seluruh warga negara saat usianya menginjak 18 tahun. Konstitusi dan Hukum Konstitusi Bangladesh ditulis pada 1972 dan telah mengalami empat belas amendemen. Hukum lainnya yang berlaku di negara itu dibuat oleh parlemen yang merupakan turunan dari konstitusi. Badan peradilan tertinggi ialah Mahkamah Agung. Hakim-hakim agung diangkat oleh presiden. Institusi peradilan dan penegakan hukum di Bangladesh lemah. Pemisahan peradilan dari pemerintahan dilakukan pada 1 November 2007. Diperkirakan pemisahan ini akan membuat badan peradilan menjadi lebih kuat. Hukum-hukum di Bangladesh banyak berdasarkan pada hukum adat Inggris, tetapi hukum privat seperti pernikahan dan warisan berdasar pada yang termaktub dalam kitab suci, sehingga lingkup agama satu bisa jadi berbeda penegakan hukumnya dengan lingkup agama lainnya. Entitas politik Dua partai utama di Bangladesh ialah Partai Nasionalis Bangladesh (PNB) dan Liga Awami. PNB bersekutu dengan partai Islam seperti Jamaat-e-Islami Bangladesh dan Islami Oikya Jote, sedangkan Liga Awami bersekutu dengan partai kiri dan sekuler. Pemain penting lainnya ialah Partai Jatiya, dikepalai oleh mantan penguasa militer Ershad. Persaingan Liga Awami-BNP telah memahit dan memuncak dengan terjadinya demonstrasi, kekerasan, dan pembunuhan. Politik mahasiswa khususnya kuat di Bangladesh, peninggalan dari masa gerakan pembebasan. Hampir semua partai memiliki sayap mahasiswa aktif, dan mahasiswa telah dipilih ke parlemen. Dua partai Islam, Jagrata Muslim Janata Bangladesh (JMJB) dan Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh (JMB) yang dianggap radikal, dilarang pada Februari 2005. Beberapa serangan bom berskala kecil yang terjadi sejak 1999 diduga dilakukan oleh kedua kelompok tersebut. Anggota-anggota partai yang dicurigai sebagai pelaku telah ditahan. Pemerintah Bangladesh dipuji oleh pemimpin-pemimpin dunia akan posisi anti-terorisnya yang kuat. Hubungan luar negeri dan militer Bangladesh memiliki kebijakan luar negeri yang moderat dan bergantung pada diplomasi multinasional. Pada tahun 1974, negara ini bergabung dengan Persemakmuran dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan telah terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1978–1979 dan 2000–2001. Pada tahun 1980-an, Bangladesh memainkan peran penting dalam pendirian South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Asia Selatan lainnya. Hubungan luar negeri Bangladesh yang paling penting adalah hubungan dengan India. Hubungan India dengan Bangladesh berawal baik karena India membantu Bangladesh mencapai kemerdekaannya. Seiring waktu, hubungan antar kedua negara naik turun karena berbagai alasan. Sumber ketegangan utama antara Bangladesh dengan India adalah Bendungan Farakka. Pada tahun 1975, India membangun bendungan di Sungai Gangga, 11 mil (18 km) dari perbatasan dengan Bangladesh. Bangladesh menuduh bendungan itu mengalihkan air dari Bangladesh dan menimbulkan bencana. Di sisi lain, India khawatir dengan gerakan separatis anti-India dan militan Islam dan juga masuknya imigran ilegal. Pada tahun 2007, kedua negara setuju untuk menyelesaikan masalah keamanan, ekonomi, dan perbatasan secara kooperatif. Bangladesh memiliki hubungan yang hangat dengan Republik Rakyat Tiongkok. Antara tahun 2006 hingga 2007, perdagangan antar kedua negara meningkat 28.5% dan telah dibuat persetujuan untuk memberikan akses bebas tarif bagi berbagai komoditas Bangladesh yang akan masuk ke pasar Cina. Kerja sama antara militer Bangladesh dan RRT juga meningkat, dengan dilakukannya penandatanganan persetujuan militer. Kini, Angkatan Bersenjata Bangladesh memiliki sekitar 200.000 personel aktif, 17.000 personel angkatan udara, dan 24.000 personel angkatan laut. Saat ini Bangladesh tidak terlibat dalam perang manapun, tetapi negara ini telah menyumbangkan 2.300 tentara dalam Perang Teluk I tahun 1991 dan juga menyumbangkan tentara bagi misi penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia. Pada Mei 2007, tentara Bangladesh terlibat dalam misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Liberia, Sudan, Timor Leste, dan Pantai Gading. Kini, Bangladesh adalah penyumbang tentara penjaga perdamaian terbesar ke-2. Pembagian administratif Bangladesh terbagi menjadi tujuh divisi (bibhag) yang dinamai menurut ibu kota masing-masing: Barisāl (বরিশাল), Chittagong (চট্টগ্রাম), Dhaka (ঢাকা), Khulna (খুলনা), Rajshahi (রাজশাহী), Sylhet (সিলেট), dan Rangpur (রংপুর). Divisi terbagi menjadi distrik (zila). Terdapat 64 distrik di Bangladesh. Masing-masing distrik terbagi menjadi upazila (sub distrik) atau thana (stasiun polisi). Setiap stasiun polisi, kecuali yang terdapat di daerah metropolitan, dibagi lagi menjadi beberapa kesatuan. Kesatuan-kesatuan ini terdiri dari banyak desa-desa. Di wilayah metropolitan, stasiun polisi terbagi menjadi ward, yang dibagi lagi menjadi mahallas. Tidak ada pejabat terpilih pada tingkat divisi, distrik atau upazila, dan pemerintahan hanya terdiri dari pejabat pemerintahan. Pemilihan langsung yang memilih seorang ketua dan beberapa anggota diadakan di setiap kesatuan (ward). Kota utama Dhaka adalah ibu kota dan kota terbesar di Bangladesh. Kota utama lainnya adalah Chittagong, Khulna, Rajshahi, Sylhet, Barisal, Bogra, Comilla, Mymensingh, dan Rangpur. Di kota-kota tersebut diadakan pemilihan wali kota, sementara munisipalitas lainnya memilih seorang ketua. Wali kota dan ketua memiliki masa jabatan selama lima tahun. Ekonomi Bangladesh masih merupakan negara berkembang, meski telah dilakukan usaha berlanjut untuk meningkatkan prospek ekonomi dan demografi. Pendapatan per kapita pada 2008 tercatat sebesar $520, namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negera Juli 2005-nya, negara ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, penyetaraan gender dalam sekolah, dan pengurangan pertumbuhan penduduk. Yute pernah menjadi mesin ekonomi negara ini. Pangsa pasar ekspor dunianya memuncak pada masa Perang Dunia II dan akhir tahun 1940-an pada 80% dan bahkan di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk yute di seluruh dunia dan industri yute mulai mengalami kemunduran. Selain yute, Bangladesh memproduksi padi, teh, dan sesawi dalam jumlah yang signifikan. Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen. Industri ini mulai menarik investor asing pada 1980-an karena upah buruh yang murah dan nilai tukar mata uang asing yang rendah. Pada 2002, nilai ekspor industri garmen tercatat sebesar $5 miliar. Industri ini kini memperkerjakan sekitar 3 juta orang, 90% di antaranya adalah perempuan. Pemasukan mata uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang tinggal di negara lain. Rintangan bagi pertumbuhan adalah badai siklon dan banjir yang sering datang, perusahaan milik negara yang tidak efisien, fasilitas pelabuhan yang salah urus, pertumbuhan angkatan kerja yang tidak seimbang dengan ruang kerja, penggunaan sumber daya energi yang tidak efisien (seperti gas alam), listrik yang tak mencukupi, perwujudan reformasi ekonomi yang lambat, pertarungan politik, dan korupsi. Menurut Bank Dunia Juli 2005: "Di antara hambatan paling signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya pemerintahan dan lemahnya lembaga masyarakat." Bangladesh juga sedang mengembangkan proyek tenaga listrik berbasis nuklir, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Rooppur. Walaupun berbagai rintangan menghalang, sejak 1990 negeri ini telah mencapai tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5%. Pada Desember 2005, Goldman Sachs menamakan Bangladesh sebagai salah satu "Next Eleven" (Sebelas Berikutnya). Bangladesh juga mengalami peningkatan tajam dalam investasi asing langsung. Sejumlah perusahaan multinasional, termasuk Unocal Corporation dan Tata merupakan penyumbang investasi utama, dengan prioritas penanaman modal dalam sektor gas alam. Pada Desember 2005, bank sentral Bangladesh mencanangkan perkembangan PDB sekitar 6,5%. Satu sumbangan penting bagi pengembangan ekonomi ialah pencanangan kredit mikro oleh Muhammad Yunus (dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian pada 2006) melalui Bank Grameen. Dari akhir 1990-an, Bank Grameen memiliki 2,3 juta anggota, bersama dengan 2,5 juta anggota organisasi lain yang serupa. Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi, pemerintah merancang beberapa zona pemrosesan ekspor untuk menarik investasi asing, yang diatur oleh Bangladesh Export Processing Zone Authority. Demografi Jumlah penduduk Bangladesh diperkirakan berkisar antara 142 hingga 159 juta, sehingga menjadikannya negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-8 di dunia. Dengan luas sebesar 144.000 km2, kepadatan penduduk Bangladesh sangatlah tinggi, yakni sekitar 1.099,3/km². Pertumbuhan penduduk Bangladesh berada di antara yang tertinggi dunia pada 1960-an dan 1970-an, tetapi dengan dilakukannya pengendalian penduduk, pada tahun 1980-an pertumbuhan penduduk melambat. Penduduk Bangladesh relatif muda, dengan 60% dari jumlah penduduk merupakan kelompok berusia 0-25 tahun, sementara jumlah kelompok berusia 65 tahun ke atas hanya 3% saja. Angka harapan hidup penduduk negara ini adalah 63 tahun. Agama Dua agama utama di Bangladesh adalah Islam (89,7%) dan Hindu (9,2%). Aliran Islam yang paling banyak dianut adalah aliran Sunni, sementara sisanya adalah Syi'ah, Ahmadiyyah, atau Sufi. Mayoritas kelompok Bihari menganut aliran Islam Syiah. Kelompok agama lain adalah Buddha (0.7%, kebanyakan Theravada), Kristen (0.3%, kebanyakan Katolik Roma), dan animisme (0.1%). Bangladesh adalah negara Muslim terbesar ke-4 setelah Indonesia, Pakistan, dan India. Islam merupakan agama negara, tetapi agama lain juga boleh dianut. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengakui negara ini sebagai negara Islam yang demokratis dan moderat. Etnis dan suku Kelompok etnis mayoritas di negara Bangladesh adalah suku Bengali (98% dari populasi). Sisanya merupakan migran Bihari dan kelompok suku asli. Terdapat 13 kelompok suku yang tinggal di Chittagong Hill Tracts, dengan yang terbanyak ialah suku Chakma. Sejak lahirnya Bangladesh, di kawasan tersebut sering terjadi ketegangan antar etnis. Kelompok suku terbanyak di luar Hill Tracts itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Selain itu juga terdapat suku Kaibartta, Meitei, Munda, Oraon, dan Zomi. Perdagangan manusia telah menjadi masalah di Bangladesh dan imigrasi ilegal menjadi penyebab perselisihan dengan Myanmar dan India. Bahasa Bahasa resmi dan yang paling banyak dituturkan di Bangladesh adalah bahasa Bengali atau Bangla, sebuah bahasa Indo-Arya yang berasal dari bahasa Sanskerta (seperti Hindi, Punjabi, dan Gujarati serta beberapa bahasa lainnya). Bahasa ini ditulis menggunakan aksaranya sendiri. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa kedua di antara kelas menengah ke atas dan di pendidikan tinggi. Sejak Keputusan Presiden tahun 1987, bahasa Bengali digunakan pada semua korespondensi resmi kecuali korespondensi asing. Kesehatan Tingkat kesehatan dan pendidikan kini meningkat seiring dengan berkurangnya tingkat kemiskinan. Sebagian besar orang Bangladesh tinggal di pedesaan dan bertani. Kesehatan menjadi masalah utama, dikarenakan kontaminasi air permukaan, arsenik yang terkandung dalam air tanah, serta serangan penyakit seperti malaria, leptospirosis, dan demam berdarah. Pendidikan Tingkat melek huruf di Bangladesh sekitar 41%. Tingkat buta huruf telah menurun karena banyak program yang diperkenalkan di negeri ini. Di antara yang berhasil ialah program makanan untuk pendidikan yang diperkenalkan pada tahun 1993 dan program beasiswa untuk perempuan di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Budaya Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur kuno dan modern, yang melambangkan sejarah panjang. Teks tertulis awal dalam bahasa Bengali adalah Charyapada dari abad ke-8. Sastra Bengali pada abad pertengahan merupakan sastra keagamaan (seperti Chandidas), atau adaptasi dari bahasa lain (misalnya Alaol). Sastra Bengali mencapai ekspresi penuhnya pada abad ke-19. Lambang terbesarnya adalah penyair Rabindranath Tagore dan Kazi Nazrul Islam. Bangladesh juga memiliki tradisi panjang dalam sastra rakyat, contohnya Maimansingha Gitika, Thakurmar Jhuli, atau cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar. Tradisi musik Bangladesh berdasarkan pada lirik (Baniprodhan) dengan sedikit diiringi alat musik. Tradisi Baul ialah peninggalan musik rakyat Bangla yang unik. Tradisi musik Bangladesh lainnya bermacam-macam menurut wilayah. Gombhira, Bhatiali, dan Bhawaiya adalah beberapa bentuk musik yang banyak dikenal. Musik rakyat Benggala sering diiringi dengan ektara, instrumen dengan satu dawai. Instrumen lainnya adalah dotara, dhol, suling, dan tabla. Bentuk tarian Bangladesh berasal dari tradisi rakyat, khususnya dari kelompok suku asli, dan juga tradisi tari India. Setiap tahunnya, Bangladesh membuat sekitar 80 film. Film Hindi juga cukup terkenal. Sekitar 200 koran dan 1.800 majalah diterbitkan di Bangladesh, tetapi jumlah pembaca reguler rendah dan hanya mencakup kurang dari 15% penduduk. Penduduk Bangladesh mendengarkan berbagai program radio dari Bangladesh Betar, stasiun radio milik negara, atau stasiun radio swasta seperti Radio Foorti, ABC Radio, Radio Today, dan Radio Amar. Selain itu, terdapat layanan radio dari BBC dan Voice of America. Saluran televisi yang dominan di Bangladesh adalah Bangladesh Television, tetapi dalam tahun-tahun terakhir saluran swasta terus berkembang. Kuliner Tradisi kuliner Bangladesh berhubungan erat dengan masakan India dan Timur Tengah, tetapi masakan Bangladesh juga memiliki ciri khas tersendiri. Nasi dan kari adalah kegemaran tradisional. Penduduk Bangladesh membuat daging manis dari produk susu, contohnya Rôshogolla, Chômchôm, dan Kalojam. Pakaian tradisional Sari (shaŗi) merupakan pakaian yang biasa dikenakan perempuan Bangladesh. Salwar kameez (shaloar kamiz) juga cukup populer. Di daerah urban, beberapa perempuan mengenakan pakaian Barat. Di antara para lelaki, pakaian Eropa banyak disukai. Mereka juga mengenakan kurta-paejama (sering kali pada acara religius) dan lungi. Perayaan Kedua Id, Idul Fitri dan Idul Adha, adalah hari raya besar dalam kalender Islam. Hari-hari sebelum Idul Fitri disebut Chãd Rat (malam bulan), dan sering dirayakan dengan petasan. Hari libur Muslim lainnya juga dirayakan. Festival utama Hindu ialah Durga Puja, Kali Puja, dan Saraswati Puja. Buddha Purnima, yang memperingati Siddhartha Gautama, ialah salah satu festival Buddha terpenting. Sedangkan Natal, disebut Bôŗodin (hari besar) dalam bahasa Bengali, diperingati penduduk beragama Kristen. Festival sekuler terpenting ialah Pohela Boishakh atau Tahun Baru Bengali. Perayaan-perayaan penting lainnya adalah Nobanno, Poush parbon (festival Poush), dan hari raya nasional seperti Shohid Dibosh. Olahraga Kabaddi adalah olahraga nasional Bangladesh, tetapi kriket dan sepak bola lebih populer. Pada tahun 1997, tim nasional kriket Bangladesh memenangi ICC Trophy yang membuat mereka dapat berpartisipasi dalam Piala Dunia Kriket 1999. Dalam penampilan pertama mereka di Piala Dunia, Bangladesh mengalahkan Pakistan dan Skotlandia pada babak pertama. Pada tahun 2000, tim kriket Bangladesh mendapatkan status Test cricket. Olahraga lain yang populer adalah hoki lapangan, tenis, bulu tangkis, bola tangan, voli, catur, menembak, dan karambol. Dewan Pengawas Olahraga Bangladesh mengatur dua puluh sembilan federasi olahraga yang berbeda. Pada tahun 2011, Bangladesh menjadi tuan rumah Piala Dunia Kriket, bersama dengan India dan Sri Lanka. Referensi Pranala luar Portal pemerintahan resmi Pemerintah Bangladesh Parlemen Bangladesh Bangladesh pada UCB Libraries GovPubs. Banglapedia, Ensiklopedia Nasional Bangladesh Profil Negara FAO: Bangladesh Kantor Berita Nasional Bangladesh Benggala Negara mayoritas Muslim Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Negara di Asia Negara anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa
3,677
3576
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti%20Ngadoman
Prasasti Ngadoman
Prasasti Ngadoman ditemukan di kampung Ngaduman, desa Tajuk, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (dekat Salatiga). Prasasti ini penting karena kemungkinan besar merupakan perantara antara aksara Kawi dengan aksara Buda. Alihaksara diplomatis 'ong sri sarasoti kreta wukir hadi damalung uri ping buwana 'añakra murusa patirtan palemaran hapan yang widi hani déni yang raditya yang wulan hanele ‘i halahayu ni dewamanusa yang hanut yang hagawe bajaran tapak tangtu kabah.ha deni dewamanusa muwah. sang tumon sangng amanah arenge luputa ring ila ila pad.a kadelana tutur jati yén ana ngabah ta npa bekel apatik wenang tanpa baktaha histri pitung hajama tan wawa dona wastu sri syati sakawarsa | 1371 Alihbahasa Om Sri Saraswati, gunung Damalung (Merbabu) yang agung dan suci. Engkau adalah kehidupan di buana ini, melingkari, menjelma menjadi manusia, tempat air … sebab Hyang Widi … oleh Dewa Matahari, Dewa Bulan yang menyinari baik buruknya Dewa dan manusia. Juga yang melihat yang punya hati, mendengar dan akan lolos dari apa-apa yang dilarang oleh tradisi. Semuanya sama-sama percaya akan tutur yang sejatinya. Jika ada yang … tanpa memiliki abdi-abdi, mampu tidak membawa seorang wanita, tujuh … tidak beristri dengan sesungguhnya (Pada tahun Saka 1371 (1449/’50 Masehi). Lihat pula Daftar prasasti di nusantara Kerajaan Majapahit Bacaan selanjutnya J.G. de Casparis, Indonesian Paleography, 1975 Ngadoman Getasan, Semarang Kerajaan Majapahit
214
3584
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti%20Astana%20Gede
Prasasti Astana Gede
Prasasti Astana Gede atau Prasasti Kawali merujuk pada beberapa prasasti yang ditemukan di kawasan Kabuyutan Kawali, kabupaten Ciamis, terutama pada prasasti "utama" yang bertulisan paling banyak (Prasasti Kawali I). Adapun secara keseluruhan, terdapat enam prasasti. Kesemua prasasti ini menggunakan bahasa Sunda kuno dan aksara Sunda kuno. Meskipun tidak berisi candrasangkala, prasasti ini diperkirakan berasal dari paruh kedua abad ke-14 berdasarkan nama raja. Berdasarkan perbandingan dengan peninggalan sejarah lainnya seperti naskah Carita Parahyangan dan Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, dapat disimpulkan bahwa Prasasti Kawali I ini merupakan sakakala atau tugu peringatan untuk mengenang kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana, penguasa Sunda yang bertahta di Kawali, putra Prabu Linggabuana yang gugur di Bubat. Isi teks Alihaksara diplomatis Teks di bagian muka: nihan tapak wa- lar nu sang hyang mulia tapa(k) i- nya parĕbu raja wastu mangadĕg di kuta ka- wali nu mahayu na kadatuan surawisesa nu marigi sa- kuliling dayĕh nu najur sakala desa aya ma nu pa(n)deuri pakĕna gawe rahayu pakĕn hebel ja ya dina buana Teks di bagian tepi tebal: hayua diponah-ponah hayua dicawuh-cawuh ia neker inya angger inya ni(n)cak inya re(m)pag Alihbahasa Teks di bagian muka: Inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa dia Yang Mulia Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali, yang telah memperindah kedaton Surawisesa, yang membuat parit pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan, yang memakmurkan seluruh pemukiman. Kepada yang akan datang, hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan kemenangan hidup di dunia. Teks di bagian tepi tebal: Jangan dimusnahkan! Jangan semena-mena! Ia dihormati, ia tetap. Ia menginjak, ia roboh. Bacaan selanjutnya J. G. de Casparis. Indonesian Paleography, 1975. Yoseph Iskandar. Sejarah Jawa Barat: yuganing rajakawasa. Geger Sunten, Bandung. Richadiana Kartakusuma. 2005. Situs Kawali: ajaran Sunda dalam tradisi mégalitik? dalam Sundalana 4: 41-64. Pusat Studi Sunda, Bandung. Lihat pula Prasasti Nusantara Rujukan Sejarah Jawa Barat Kerajaan Sunda Astana Gede Situs arkeologi di Jawa Barat Situs arkeologi Sunda
310
3592
https://id.wikipedia.org/wiki/Farmasi
Farmasi
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari segala seluk-beluk mengenai obat. Ilmu farmasi adalah terapan dari (sedikitnya) tiga bidang ilmu yaitu kedokteran, kimia, dan biologi. Ruang lingkup ilmu farmasi tak hanya berfokus pada bidang ilmu eksakta, melainkan juga pada bidang ilmu sosial seperti Manajemen Farmasi dan Farmakoekonomi. Sesuai regulasi yang diatur pada Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian , pekerjaan kefarmasian merupakan pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Diatur pula dalam regulasi tersebut bahwa pekerjaan kefarmasian tersebut hanya berhak dilakukan oleh para tenaga kefarmasian yang terdiri dari: Apoteker (apt.) Tenaga teknis kefarmasian, yang terdiri dari: Sarjana farmasi (S.Farm.) Ahli madya farmasi (A.Md.Farm.) Analis farmasi Tenaga menengah farmasi/asisten apoteker Apoteker di Indonesia ditandai dengan adanya gelar apt. di depan nama yang berhak. Dalam pekerjaan kefarmasian, hanya apoteker yang dapat menjadi penanggung jawab atas segala pekerjaan kefarmasian yang dilakukan. Berbeda dengan dokter yang mengenakan jas berwarna putih tulang, baju resmi apoteker saat menjalankan praktiknya adalah jas berwarna putih gading. Di luar negeri (dalam bahasa Inggris) apoteker disebut sebagai "pharmacist", yang di-Indonesia-kan menjadi farmasis. Sebutan farmasis tergolong jarang digunakan dan tidak resmi untuk menyebut para tenaga kefarmasian, namun sering kali digunakan untuk merepresentasikan seluruh ahli farmasi yang dihasilkan oleh berbagai tingkatan pendidikan (SMK Farmasi, Diploma Farmasi, Sarjana Farmasi, dan Apoteker). Etimologi "Farmasi" merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "pharmacy". Sedangkan, kata "pharmacy" sendiri mengakar dari kata "pharmacon" yang merupakan sebutan bangsa Yunani Kuno untuk "obat". "Farmacie" (bahasa Prancis) dan "pharmakeia" (bahasa Latin) adalah bentuk-bentuk awal lainnya dari sejarah kata "farmasi". Sejarah Sejarah farmasi dan kedokteran sangat dipengaruhi oleh para tokoh seperti Hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M). Hippocrates (450-370 SM), seorang dokter dari Yunani yang sangat dihargai karena secara ilmiah memperkenalkan farmasi dan kedokteran. Selain itu, Hippocrates juga membuat sistematika dalam pengobatan, menyusun uraian tentang ratusan jenis obat-obatan dan dinobatkan sebagai bapak ilmu kedokteran. Dioscorides (abad ke-1 M), seorang dokter Yunani yang memiliki keahlian dalam bidang botani. Beliau juga adalah orang pertama yang menggunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan dan kemudian menghasilkan karya dengan sebutan De Materia Medika. Dioscorides mengembangkan ilmu farmakognosi dan menghasilkan obat obatan yang dibuat seperti napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon. Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa Yunani yang berkewarganegaraan romawi. Galen terkenal setelah menciptakan sistem pengobatan, fisiologi, dan patologi yang merumuskan kaidah-kaidah yang banyak diikuti selama 1500 tahun. Galen juga dinobatkan sebagai pengarang buku terbanyak di zamannya dan meraih penghargaan untuk 500 bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku lainnya tentang filsafat, hukum, maupun tata bahasa. Hasil karyanya di bidang farmasi uraian mengenai penyediaan obat yang sekarang dikenal dengan sebutan farmasi galenik. Disiplin Ilmu Selain itu, farmasi juga mempelajari pengembangan ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan untuk menyembuhkan kondisi pasien. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Rujukan Lihat juga Farmakologi Farmakoterapi Farmasi Klinik Farmasetika Teknologi Farmasi Sediaan Farmasi Biofarmasetika Farmakokinetika Farmasi Fisika Kimia Farmasi Farmakognosi Kimia Medisinal Sistem Manajemen Farmasi Farmasi Sosial Regulatory Affairs Pemasaran dan Distribusi Farmasi Pranala luar Website Ikatan Apoteker Indonesia (IAI ) Website Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI ) Website Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Indonesia (ISMAFARSI ) Kimia Biologi
581
3632
https://id.wikipedia.org/wiki/Ranah%20internet%20tingkat%20teratas
Ranah internet tingkat teratas
Ranah Internet tingkat teratas () merupakan rujukan kepada huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama domain. Misalnya www.google.com memiliki domain teratas .com (atau COM, karena nama domain tidak mempermasalahkan huruf besar atau kecil). Otoritas Nomor yang Ditugaskan Internet (IANA) saat ini mengklasifikasikan Ranah Internet tingkat teratas ke dalam 3 jenis: Ranah internet tingkat atas kode negara (ccTLD) Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya.id untuk Indonesia, dan .jp untuk Jepang Ranah internet tingkat atas generik (gTLD) Dipergunakan oleh macam-macam organisasi (sebagai contoh, .com untuk organisasi komersial). Domain ini terdiri dari 3 huruf atau lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat digunakan secara luas, tetapi untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov (Pemerintahan Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua otoritas tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang disponsori (Ranah internet tingkat teratas bersponsor (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan .museum, dan ranah yang tidak disponsori (Ranah internet tingkat atas yang tidak bersponsor (uTLD)), misalnya .biz, .info, .name, dan .pro. Ranah internet tingkat atas infrastruktur Satu-satunya yang diterima adalah .arpa. Sementara domain .root ada tetapi tanpa kejelasan mengenai untuk apa keberadaannya. TLD umum .aero: industri pesawat terbang .arpa: Address and Routing Parameter Area .biz: bisnis .com: komersial .coop: koperasi .info: informasi .int: internasional .jobs: sumber daya manusia .museum: museum .name: nama perorangan .net: jaringan .org: organisasi .page: - .pro: profesi .site: umum .space: ruang kreatif .travel: industri wisata .tv: televisi .xyz: umum TLD eksklusif Amerika Serikat .edu: pendidikan (eksklusif untuk Departement Pendidikan Amerika Serikat) .gov: pemerintah (eksklusif untuk pemerintah Amerika Serikat) .mil: militer (eksklusif untuk militer Amerika Serikat) Walau demikian, nama ranah .edu digunakan pula dalam praktiknya untuk beberapa situs Indonesia.cara. TLD di Indonesia .id: domain utama negara Indonesia .go.id: untuk organisasi kepemerintahan di Indonesia .mil.id: penggunaan secara khusus oleh militer Indonesia .co.id: bagi perusahaan atau lembaga komersial Indonesia .or.id: untuk organisasi nirlaba Indonesia .web.id: didesignasi untuk badan informal maupun pribadi warga indonesia .my.id: untuk badan informal maupun pribadi warga indonesia .net.id: untuk organisasi / ranah umum untuk situs Internet Indonesia .war.net.id: diperuntukkan warnet (warung Internet) .sch.id: ranah khusus untuk lembaga sekolah di Indonesia .ac.id: diperuntukkan bagi lembaga akademik (Universitas, Akademi, Sekolah Tinggi) di Indonesia desa.id: untuk situs Desa di Indonesia Kode TLD seluruh dunia Pranala luar Pendaftaran nama ranah Indonesia Registrasi ranah .id Informasi IANA tentang TLD http://www.iana.org/domain-names.htm Survei Domain Internet memberikan kita gambaran mengenai seberapa sering sebuah TLD digunakan: http://www.isc.org/ops/ds/reports/2004-01/dist-bynum.php Pendaftaran Domain Internet Indonesia GT88 Ranah internet tingkat teratas Daftar negara
414
3633
https://id.wikipedia.org/wiki/Batavia
Batavia
Batavia atau Batauia adalah ibu kota Hindia Belanda, yang wilayahnya kini kurang lebih menjadi Jakarta, ibu kota Indonesia. Batavia didirikan di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten. Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai Kalapa atau Sunda Kelapa, dan merupakan salah satu titik perdagangan Kerajaan Sunda. Dari kota pelabuhan inilah VOC mengendalikan perdagangan dan kekuasaan militer dan politiknya di wilayah Nusantara. Nama Batavia dipakai sejak sekitar tahun 1621 sampai tahun 1942, ketika Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. Sebagai bagian dari de-Nederlandisasi, nama kota diganti menjadi Djakarta. Asal nama Nama Batavia berasal dari suku Batavi, sebuah suku Jermanik yang bermukim di tepi Sungai Rhein pada Zaman Kekaisaran Romawi. Bangsa Belanda dan sebagian bangsa Jerman adalah keturunan dari suku ini. Batavia juga merupakan nama sebuah kapal layar tiang tinggi yang cukup besar asal Belanda yang dimililki perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC), dibuat pada 29 Oktober 1628, dinakhodai oleh Kapten Adriaan Jakobsz. Kapal tersebut kini berada di sebuah museum di Fremantle, Australia. Kapal tersebut akhirnya kandas di pesisir Beacon Island, Australia Barat. Dan seluruh awaknya yang berjumlah 268 orang berlayar dengan perahu sekoci darurat menuju kota Batavia ini. Sejarah Sunda Kelapa Bukti tertua mengenai eksistensi permukiman penduduk yang sekarang bernama Jakarta adalah Prasasti Tugu yang tertanam di desa Batu Tumbuh, Jakarta Utara. Prasasti tersebut berkaitan dengan 4 prasasti lain yang berasal dari zaman kerajaan Hindu, Tarumanegara ketika diperintah oleh Raja Purnawarman. Berdasarkan Prasasti Kebon Kopi, nama Sunda Kalapa (Sunda Kelapa) sendiri diperkirakan baru muncul abad sepuluh. Permukiman tersebut berkembang menjadi pelabuhan, yang kemudian juga dikunjungi oleh kapal-kapal dari mancanegara. Hingga kedatangan orang Portugis, Sunda Kalapa masih di bawah kekuasaan kerajaan Hindu lain, Pakuan Pajajaran. Sementara itu, Portugis telah berhasil menguasai Malaka, dan tahun 1522 Gubernur Portugis d'Albuquerque mengirim utusannya, Enrique Leme yang didampingi oleh Tomé Pires untuk menemui Raja Sangiang Surawisesa. Pada 21 Agustus 1522 ditandatangani perjanjian persahabatan antara Pajajaran dan Portugis. Diperkirakan, langkah ini diambil oleh sang raja Pakuan Pajajaran tersebut guna memperoleh bantuan dari Portugis dalam menghadapi ancaman Kesultanan Demak, yang telah menghancurkan beberapa kerajaan Hindu, termasuk Majapahit. Namun ternyata perjanjian ini sia-sia saja, karena ketika diserang oleh Kerajaan Islam Demak, Portugis tidak membantu mempertahankan Sunda Kalapa. Jayakarta Pelabuhan Sunda Kalapa diserang oleh tentara Kesultanan Demak pada 1526, yang dipimpin oleh Fatahillah, Panglima Perang asal Gujarat, India, dan jatuh pada 22 Juni 1527, dan setelah berhasil direbut, namanyapun diganti menjadi Jayakarta. Setelah Fatahillah berhasil mengalahkan dan mengislamkan Banten, Jayakarta berada di bawah kekuasaan Banten, yang kini menjadi kesultanan. Orang Sunda yang membelanya dikalahkan dan mundur ke arah Bogor. Sejak itu, dan untuk beberapa dasawarsa abad ke-16, Jayakarta dihuni orang Banten yang terdiri dari orang yang berasal dari Demak dan Cirebon. Sampai Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta (1619), orang Banten bersama saudagar Arab dan Tionghoa tinggal di muara Ciliwung. Selain orang Tionghoa, semua penduduk ini mengundurkan diri ke daerah kesultanan Banten waktu Batavia menggantikan Jayakarta (1619). Batavia Pieter Both yang menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama, lebih memilih Jayakarta sebagai basis administrasi dan perdagangan VOC daripada pelabuhan Banten, karena pada waktu itu di Banten telah banyak kantor pusat perdagangan orang-orang Eropa lain seperti Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, sedangkan Jayakarta masih merupakan pelabuhan kecil. Pada tahun 1611 VOC mendapat izin untuk membangun satu rumah kayu dengan fondasi batu di Jayakarta, sebagai kantor dagang. Kemudian mereka menyewa lahan sekitar 1,5 hektare di dekat muara di tepi bagian timur Sungai Ciliwung, yang menjadi kompleks perkantoran, gudang dan tempat tinggal orang Belanda, dan bangunan utamanya dinamakan Nassau Huis. Ketika Jan Pieterszoon Coen menjadi Gubernur Jenderal (1618–1623), ia mendirikan lagi bangunan serupa Nassau Huis yang dinamakan Mauritius Huis, dan membangun tembok batu yang tinggi, di mana ditempatkan beberapa meriam. Tak lama kemudian, ia membangun lagi tembok setinggi 7 meter yang mengelilingi areal yang mereka sewa, sehingga kini benar-benar merupakan satu benteng yang kokoh, dan mulai mempersiapkan untuk menguasai Jayakarta. Dari basis benteng ini pada 30 Mei 1619 Belanda menyerang Jayakarta, yang memberi mereka izin untuk berdagang, dan membumihanguskan keraton serta hampir seluruh pemukiman penduduk. Berawal hanya dari bangunan separuh kayu, akhirnya Belanda menguasai seluruh kota. Semula Coen ingin menamakan kota ini sebagai Nieuwe Hollandia, namun De Heeren Zeventien di Belanda memutuskan untuk menamakan kota ini menjadi Batavia, untuk mengenang orang Batavia. Jan Pieterszoon Coen menggunakan semboyan hidupnya “Dispereert niet, ontziet uw vijanden niet, want God is met ons” menjadi semboyan atau motto kota Batavia, singkatnya “Dispereert niet” yang berarti “Jangan putus asa”. Pada 4 Maret 1621, pemerintah Stad Batavia (kota Batavia) dibentuk. Jayakarta dibumiratakan dan dibangun benteng yang bagian depannya digali parit. Di bagian belakang dibangun gudang juga dikitari parit, pagar besi dan tiang-tiang yang kuat. Selama 8 tahun kota Batavia sudah meluas 3 kali lipat. Pembangunannya selesai pada tahun 1650. Kota Batavia sebenarnya terletak di selatan Kastil yang juga dikelilingi oleh tembok-tembok dan dipotong-potong oleh banyak parit. Pada awal abad ke-17 perbatasan antara wilayah kekuasaan Banten dan Batavia mula-mula dibentuk oleh Kali Angke dan kemudian Kali Cisadane. Kawasan sekitar Batavia menjadi kosong. Daerah di luar benteng dan tembok kota tidak aman, antara lain karena gerilya Banten dan sisa prajurit Mataram (1628-1629) yang tidak mau pulang. Beberapa persetujuan bersama dengan Banten (1659 dan 1684) dan Mataram (1652) menetapkan daerah antara Cisadane dan Citarum sebagai wilayah kompeni. Baru pada akhir abad ke-17 daerah Jakarta sekarang mulai dihuni orang lagi, yang digolongkan menjadi kelompok budak belian dan orang pribumi yang bebas. Pada 5 Januari 1699 Batavia dilanda gempa bumi berkekuatan 7,4 hingga 8,0 Mw berpusat di wilayah Selat Sunda, hingga menyebabkan kerusakan meluas dan menewaskan 128 orang. Pada 1 April 1905 nama Stad Batavia diubah menjadi Gemeente Batavia. Pada 8 Januari 1935 nama kota ini diubah lagi menjadi Stad Gemeente Batavia. Setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi "Jakarta" oleh Jepang untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Penduduk Orang Belanda jumlahnya masih sedikit sekali. Ini karena sampai pertengahan abad ke-19 mereka kurang disertai wanita Belanda dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, banyak perkawinan campuran dan memunculkan sejumlah Indo di Batavia. Tentang para budak itu, sebagian besar, terutama budak wanitanya berasal dari Bali, walaupun tidak pasti mereka itu semua orang Bali. Sebab, Bali menjadi tempat singgah budak belian yang datang dari berbagai pulau di sebelah timurnya. Sementara itu, orang yang datang dari Tiongkok, semula hanya orang laki-laki, karena itu mereka pun melakukan perkawinan dengan penduduk setempat, terutama wanita Bali dan Nias. Sebagian dari mereka berpegang pada adat Tionghoa (misalnya penduduk dalam kota dan Cina Benteng di Tangerang), sebagian membaur dengan pribumi (terutama dengan orang Jawa dan membentuk kelompok Betawi Ora, misalnya: di sekitar Parung). Tempat tinggal utama orang Tionghoa adalah Glodok, Pinangsia dan Jatinegara. Keturunan orang India -orang Koja dan orang Bombay- tidak begitu besar jumlahnya. Demikian juga dengan orang Arab, sampai orang Hadhramaut datang dalam jumlah besar, kurang lebih tahun 1840. Banyak di antara mereka yang bercampur dengan wanita pribumi, namun tetap berpegang pada kearaban mereka. Di dalam kota, orang bukan Belanda yang selamanya merupakan mayoritas besar, terdiri dari orang Tionghoa, orang Mardijker dari India dan Sri Lanka dan ribuan budak dari segala macam suku. Jumlah budak itu kurang lebih setengah dari penghuni Kota Batavia. Orang Jawa dan Banten tidak diperbolehkan tinggal menetap di dalam kota setelah 1656. Pada tahun 1673, penduduk dalam kota Batavia berjumlah 27.086 orang. Terdiri dari 2.740 orang Belanda dan Indo, 5.362 orang Mardijker, 2.747 orang Tionghoa, 1.339 orang Jawa dan Moor (India), 981 orang Bali dan 611 orang Melayu. Penduduk yang bebas ini ditambah dengan 13.278 orang budak (49 persen) dari bermacam-macam suku dan bangsa. Sepanjang abad ke-18, kelompok terbesar penduduk kota berstatus budak. Komposisi mereka cepat berubah karena banyak yang mati. Demikian juga dengan orang Mardijker. Karena itu, jumlah mereka turun dengan cepat pada abad itu dan pada awal abad ke-19 mulai diserap dalam kaum Betawi, kecuali kelompok Tugu, yang sebagian kini pindah di Pejambon, di belakang Gereja Immanuel Jakarta. Orang Tionghoa selamanya bertambah cepat, walaupun sepuluh ribu orang dibunuh pada tahun 1740 di dalam dan di luar kota. Foto pada kartu pos dari awal abad ke 20 menggambarkan rumah-rumah Tionghoa di Mester atau Meester Cornelis sebutan Jatinegara pada zaman penjajahan Belanda dulu. Penduduk Batavia yang kemudian dikenal sebagai orang Betawi sebenarnya adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Wali kota Lihat pula Jakarta Sunda Kelapa Gerbang Amsterdam Batavia Air Referensi Catatan Pranala luar VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) Foto Jakarta tahun 1890-an @ YouTube.com Batavia Tahun 1919 @ YouTube.com Jakarta Hindia Belanda Sejarah Jakarta Batavia
1,396
3656
https://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah biomolekul yang terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), biasanya dengan perbandingan atom hidrogen–oksigen 2:1 (seperti pada molekul air) dan rumus empiris (dengan m bisa saja sama atau berbeda dengan n). Namun, tidak semua karbohidrat sesuai dengan definisi stoikiometri ini (misalnya asam uronat dan gula deoksi seperti fukosa) dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau belerang. Selain itu, tidak semua bahan kimia yang sesuai dengan definisi ini secara otomatis diklasifikasikan sebagai karbohidrat (misalnya formaldehida). Secara biokimia, karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil (–OH), atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Dua monosakarida yang bergabung disebut disakarida, contohnya sukrosa yang terbuat dari glukosa dan fruktosa. Terdapat pula oligosakarida yang merupakan rangkaian beberapa monosakarida. Banyak karbohidrat merupakan polimer (rantai berulang yang panjang), yang tersusun dari banyak rangkaian molekul gula,yang disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di Bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, serta kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan berklorofil dan beberapa organisme lain mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Ahli nutrisi membagi karbohidrat menjadi dua, yaitu karbohidrat sederhana (misalnya gula pasir dan permen) dan karbohidrat kompleks (misalnya gandum utuh dan makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan). Terminologi Dalam literatur ilmiah, istilah "karbohidrat" memiliki banyak sinonim, seperti "gula" (dalam arti luas), "sakarida", "osa", "glusida", "hidrat karbon", atau "senyawa polihidroksi dengan aldehida atau keton". Beberapa istilah ini, khususnya "karbohidrat" dan "gula", juga digunakan dengan arti lain. Dalam ilmu pangan dan dalam banyak konteks informal, istilah "karbohidrat" sering kali berarti makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks berupa pati (seperti sereal, roti, dan pasta) atau karbohidrat sederhana, seperti gula (terdapat dalam permen, selai, dan makanan penutup). Sering kali dalam daftar informasi nutrisi, seperti Basis Data Nutrisi Nasional USDA, istilah "karbohidrat" digunakan untuk semua hal selain air, protein, lemak, abu, dan etanol. Terkadang pula termasuk senyawa kimia seperti asam asetat atau asam laktat, yang biasanya tidak dianggap sebagai karbohidrat. Dalam label nutrisi, karbohidrat juga termasuk serat makanan yang memang merupakan karbohidrat tetapi tidak menyumbang banyak energi makanan (kilokalori), meskipun sering dimasukkan dalam penghitungan total energi makanan seolah-olah serat ini adalah gula. Dalam arti sempit, "gula" diterapkan untuk karbohidrat manis dan larut, yang banyak di antaranya digunakan dalam makanan. Struktur Sebelumnya, nama "karbohidrat" digunakan dalam kimia untuk senyawa apa pun dengan rumus Cm(H2O)n. Menurut definisi ini, beberapa ahli kimia menganggap formaldehida (CH2O) sebagai karbohidrat paling sederhana, sementara ahli yang lain mengklaim sebutan karbohidrat paling sederhana untuk glikolaldehida. Saat ini, istilah karbohidrat umumnya dipahami dalam pengertian biokimia, dengan mengecualikan senyawa yang hanya memiliki satu atau dua karbon dan turut mencakup banyak karbohidrat biologis yang menyimpang dari rumus ini. Meskipun rumus di atas tampaknya telah meliputi karbohidrat yang umum dikenal, karbohidrat yang berlimpah dan ada di mana-mana sering kali menyimpang dari rumus tersebut. Misalnya, karbohidrat bisa mengandung gugus kimia seperti N- asetil (misalnya kitin), sulfat (misalnya glikosaminoglikan), asam karboksilat (misalnya asam sialat), dan modifikasi deoksi (misalnya fukosa dan asam sialat). Sakarida alami umumnya tersusun dari karbohidrat sederhana yang disebut monosakarida dengan rumus umum (CH2O)n dengan angka n adalah tiga atau lebih. Monosakarida umumnya memiliki struktur H–(CHOH)x(C=O)–(CHOH)y–H, yaitu aldehida atau keton dengan tambahan banyak gugus hidroksil, biasanya satu pada setiap atom karbon yang bukan bagian dari gugus fungsi aldehida atau keton. Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa, dan gliseraldehida. Namun, beberapa zat biologis yang digolongkan "monosakarida" tidak sesuai dengan rumus ini (misalnya asam uronat dan gula deoksi seperti fukosa) dan ada banyak bahan kimia yang sesuai dengan rumus ini tetapi tidak dianggap sebagai monosakarida (misalnya formaldehida CH2O dan inositol (CH2O)6). Bentuk rantai terbuka dari monosakarida sering berdampingan dengan bentuk cincin tertutup, berupa gugus karbonil aldehida/keton (C=O) dan gugus hidroksil (–OH) yang bereaksi membentuk hemiasetal dengan jembatan C–O–C baru. Sejumlah monosakarida dapat saling dihubungkan bersama-sama menjadi molekul yang disebut polisakarida (atau oligosakarida) dengan berbagai cara. Banyak karbohidrat mengandung satu unit (atau lebih) monosakarida termodifikasi yang yang salah satu gugusnya (atau lebih) telah diganti atau dihilangkan. Misalnya deoksiribosa, suatu komponen DNA, adalah versi modifikasi dari ribosa; kitin terdiri dari unit N-asetil glukosamin yang berulang, suatu bentuk glukosa yang mengandung nitrogen. Klasifikasi Karbohidrat dapat diklasifikasikan menurut derajat polimerisasinya, dan awalnya dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu gula, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih kecil. Secara kimiawi, monosakarida merupakan aldosa atau ketosa dengan dua gugus hidroksil atau lebih. Rumus kimia dari monosakarida yang tidak termodifikasi adalah (C•H2O)n, yang secara harfiah adalah "karbon hidrat". Monosakarida merupakan molekul bahan bakar penting serta bahan penyusun asam nukleat. Monosakarida terkecil, dengan n=3, adalah dihidroksiaseton serta D- dan L-gliseraldehida. Klasifikasi monosakarida Monosakarida diklasifikasikan menurut tiga karakteristik: penempatan gugus karbonilnya, jumlah atom karbon yang dikandungnya, dan sifat kiral yang dimilikinya. Jika gugus karbonilnya berupa aldehida, monosakarida tersebut digolongkan sebagai aldosa; jika gugus karbonilnya berupa keton, monosakarida tersebut digolongkan sebagai ketosa. Monosakarida dengan tiga atom karbon disebut triosa, yang memiliki empat atom karbon disebut tetrosa, lima disebut pentosa, enam disebut heksosa, dan seterusnya. Kedua sistem klasifikasi ini sering digabungkan. Misalnya, glukosa merupakan aldoheksosa (aldehida enam karbon), ribosa merupakan aldopentosa (aldehida lima karbon), dan fruktosa merupakan ketoheksosa (keton enam karbon). Setiap atom karbon membawa gugus hidroksil (–OH) dan bersifat asimetris, dengan pengecualian karbon pertama dan terakhir, yang menjadikannya pusat stereo dengan dua kemungkinan konfigurasi (R atau S). Karena asimetri ini, mungkin ada sejumlah isomer untuk rumus monosakarida tertentu. Dengan aturan Le Bel-van't Hoff, aldoheksosa D-glukosa, misalnya, memiliki rumus (C·H2O)6, dengan empat dari enam atom karbonnya bersifat stereogenik, yang menjadikan D-glukosa salah satu dari 24=16 kemungkinan stereoisomer. Dalam kasus gliseraldehida (sebuah aldotriosa), ada sepasang stereoisomer yang mungkin, yaitu enansiomer dan epimer. Molekul 1, 3-dihidroksiaseton, yaitu ketosa yang sesuai dengan gliseraldehida aldosa, adalah molekul simetris tanpa pusat stereo. Penetapan D atau L dibuat sesuai dengan orientasi karbon asimetris terjauh dari gugus karbonil: dalam proyeksi Fischer standar, jika gugus hidroksil ada di sebelah kanan, molekulnya disebut gula D, jika tidak, ia disebut gula L. Awalan "D-" dan "L-" tidak boleh disamakan dengan "d-" atau "l-", yang menunjukkan arah gula dalam memutari bidang cahaya terpolarisasi. Penggunaan "d-" dan "l-" tidak lagi dipakai dalam kimia karbohidrat. Isomerisme rantai Gugus aldehida atau keton dari monosakarida rantai lurus akan bereaksi secara reversibel dengan gugus hidroksil pada atom karbon yang berbeda untuk membentuk hemiasetal atau hemiketal sehingga membentuk cincin heterosiklik dengan jembatan oksigen di antara dua atom karbon. Cincin dengan lima dan enam atom masing-masing disebut bentuk furanosa dan piranosa, dan berada dalam kesetimbangan dengan bentuk rantai lurus. Selama konversi dari bentuk rantai lurus ke bentuk siklik, atom karbon yang mengandung oksigen karbonil (disebut karbon anomerik) menjadi pusat stereogenik dengan dua kemungkinan konfigurasi: atom oksigen dapat mengambil posisi di atas atau di bawah cincin sehingga pasangan stereoisomer yang mungkin dihasilkan disebut anomer. Pada anomer α, substituen –OH pada karbon anomerik terletak pada sisi berlawanan (trans) dari cincin pada cabang samping CH2OH. Bentuk alternatifnya, yaitu ketika substituen CH2OH dan hidroksil anomerik berada pada sisi yang sama (cis) dari bidang cincin, disebut anomer β . Penggunaan dalam organisme hidup Monosakarida merupakan sumber bahan bakar utama dalam metabolisme, yang digunakan baik sebagai sumber energi (glukosa merupakan sumber alami yang paling penting) dan dalam biosintesis. Ketika monosakarida tidak segera dibutuhkan oleh banyak sel, mereka diubah menjadi bentuk yang lebih hemat ruang, biasanya berupa polisakarida. Pada banyak hewan, termasuk manusia, bentuk penyimpanan ini adalah glikogen, yang banyak ditemukan pada sel hati dan otot. Pada tumbuhan, pati digunakan untuk tujuan yang sama. Karbohidrat yang paling melimpah, selulosa, merupakan komponen struktural dinding sel tumbuhan dan berbagai bentuk alga. Ribosa merupakan komponen RNA, sedangkan deoksiribosa merupakan salah satu komponen DNA. Liksosa adalah komponen liksoflavin yang ditemukan di jantung manusia. Ribulosa dan xilulosa ditemukan dalam lintasan pentosa fosfat. Galaktosa, salah satu komponen laktosa gula susu, ditemukan di galaktolipid di membran sel tumbuhan dan di glikoprotein di banyak jaringan. Manosa ditemukan dalam metabolisme manusia, terutama dalam glikosilasi protein tertentu. Fruktosa, atau gula buah, ditemukan di banyak tumbuhan dan manusia, dimetabolisme di hati, diserap langsung ke usus selama pencernaan, dan ditemukan di air mani. Trehalosa, gula utama serangga, dengan cepat dihidrolisis menjadi dua molekul glukosa untuk mendukung serangga tersebut agar tetap terbang. Disakarida, oligosakarida, dan polisakarida Dua monosakarida yang bergabung disebut disakarida dan kelompok ini merupakan polisakarida yang paling sederhana. Contoh disakarida yaitu sukrosa dan laktosa. Mereka terdiri dari dua unit monosakarida yang diikat bersama oleh ikatan kovalen yang dikenal sebagai ikatan glikosidik yang terbentuk melalui reaksi dehidrasi. Reaksi ini mengakibatkan hilangnya atom hidrogen (H) dari satu monosakarida dan gugus hidroksil (–OH) dari monosararida lainnya sehingga membentuk dan melepaskan molekul air. Rumus disakarida yang tidak termodifikasi adalah C12H22O11. Meskipun ada banyak jenis disakarida, hanya sedikit disakarida yang dikenal secara umum. Contoh dari disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa) , laktosa (gabungan glukosa dan galaktosa), serta maltosa (gabungan dua molekul glukosa). Sukrosa adalah disakarida yang paling melimpah dan paling banyak ditemukan dalam tumbuhan. Disakarida ni terdiri dari satu molekul D-glukosa dan satu molekul D-fruktosa. Nama sistematis untuk sukrosa, O-α-D-glukopiranosil-(1→2)-D-fruktofuranosida, menunjukkan empat hal: (1) monosakaridanya: glukosa dan fruktosa; (2) jenis cincinnya: glukosa berupa piranosa dan fruktosa berupa furanosa; (3) cara mereka terhubung bersama: oksigen pada karbon nomor 1 (C1) dari α-D-glukosa terkait dengan C2 dari D-fruktosa; dan (4) akhiran -osida menunjukkan bahwa karbon anomerik dari kedua monosakarida berpartisipasi dalam ikatan glikosidik. Laktosa, disakarida yang terdiri dari satu molekul D-galaktosa dan satu molekul D-glukosa, terbentuk secara alami dalam susu mamalia. Nama sistematis untuk laktosa adalah O-β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukopiranosa. Disakarida penting lainnya yaitu maltosa (dua D-glukosa yang terhubung pada α-1,4) dan selulobiosa (dua D-glukosa yang terhubung pada β-1,4). Disakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: disakarida pereduksi dan nonpereduksi. Jika gugus fungsinya berikatan dengan unit gula lain, disakarida ini disebut disakarida pereduksi atau biosa. Oligosakarida adalah sebutan bagi polimer monosakarida dengan derajat polimerisasi 3 sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida adalah jenis gula yang tidak bisa sepenuhnya dicerna usus halus. Hal tersebut menyebabkan jenis gula ini langsung menuju ke usus besar dan diproses oleh bakteri. Sementara itu, polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum. Polisakarida banyak ditemukan pada jenis-jenis makanan seperti kentang, nasi dan gandum. Metode analisis Jumlah karbohidrat di dalam suatu bahan dapat ditentukan melalui metode secara kimia, fisika, serta biokimia. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan enzim. Karbohidrat dianalisis secara kimia untuk menentukan komposisinya. Analisis fisika terhadap karbohidrat digunakan untuk menentukan karakteristik fisik, seperti kekentalan, stabilitas, tekstur, dan daya lengket. Sedangkan karbohidrat dianalisis secara biokimiawi untuk menentukan daya cerna dalam saluran percernaan. Peran biologis Dalam nutrisi: sumber energi Fungsi karbohidrat yang utama adalah sebagai sumber energi. Karbohidrat dapat dibentuk melalui proses fotosintesis. Proses ini menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di Bumi, baik secara langsung atau tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga mampu melakukan fotosintesis sehingga dapat memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan, karena mereka tidak memiliki klorofil. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil energi yang tersimpan di dalamnya melalui proses respirasi seluler. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk menyintesis jenis molekul organik kecil lainnya, seperti asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi sekitar 4 kilokalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula. Namun, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan menyintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan. Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan. Dalam struktur tubuh: materi pembangun Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa. Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) artropoda (serangga, laba-laba, krustasea, dan hewan-hewan sejenisnya). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi. Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel. Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, tetapi proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah. Penentu tingkat kegemukan Kegemukan disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi oleh tubuh. Kelebihan asupan makanan akan mengakibatkan tubuh mengalami kelebihan asupan energi. Kelebihan ini lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan energi yang diperlukan tubuh untuk pengeluaran energi. Zat gizi di dalam berbagai makanan yang masuk ke dalam tubuh diubah menjadi sumber energi bagi tubuh. Salah satu zat gizi yang akan diubah menjadi energi ialah karbohidrat. Dalam jumlah yang normal, asupan karbohidrat akan disimpan oleh tubuh sebagai glikogen dalam jumlah terbatas. Sedangkan asupan karbohidrat yang berlebihan akan menyebabkan kegemukan karena diubah menjadi lemak yang menumpuk di tubuh. Mempertahankan kesehatan manusia Jenis karbohidrat khususnya inulin, dapat mempertahankan kesehatan manusia dan mencegah beberapa jenis penyakit. Inulin merupakan jenis karbohidrat yang tidak dapat diserap sehingga dapat mencegah kanker usus besar dan penurunan gula darah. Selain itu, inulin juga digunakan untuk stimulasi sistem imun serta peningkatan sintesis vitamin di dalam tubuh manusia. Metabolisme Metabolisme karbohidrat menguraikan berbagai proses biokimia yang bertanggung jawab dalam pembentukan, pemecahan, dan interkonversi karbohidrat dalam organisme hidup. Karbohidrat terpenting adalah glukosa, gula sederhana (monosakarida) yang dimetabolisme oleh hampir semua organisme. Glukosa dan karbohidrat lainnya merupakan bagian dari berbagai jalur metabolisme lintas spesies: tumbuhan menyintesis karbohidrat dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan menyimpan energi tersebut secara internal, sering kali dalam bentuk pati atau lipid. Komponen tumbuhan dikonsumsi oleh hewan dan fungi, dan digunakan sebagai bahan bakar untuk respirasi sel. Oksidasi satu gram karbohidrat menghasilkan kira-kira 16 kJ (4 kkal) energi, sedangkan oksidasi satu gram lipid menghasilkan sekitar 38 kJ (9 kkal) energi. Tubuh manusia menyimpan antara 300 dan 500 g karbohidrat tergantung pada berat badan, dan sebagian besar karbohidrat tersebut disimpan di otot rangka. Energi yang diperoleh dari metabolisme (misalnya oksidasi glukosa) biasanya disimpan sementara di dalam sel dalam bentuk ATP. Organisme yang mampu melakukan respirasi, baik secara aerob maupun anaerob, memetabolisme glukosa dan oksigen (aerobik) untuk melepaskan energi, dengan menghasilkan karbon dioksida dan air sebagai produk sampingan. Katabolisme Katabolisme adalah reaksi metabolik yang dialami sel untuk memecah molekul yang lebih besar untuk mengekstraksi energi. Ada dua lintasan metabolisme utama katabolisme monosakarida, yaitu glikolisis dan siklus asam sitrat. Dalam glikolisis, oligosakarida dan polisakarida pertama-tama dipecah menjadi monosakarida yang lebih kecil oleh enzim yang disebut hidrolase glikosida. Unit-unit monosakarida yang dihasilkan kemudian dapat masuk ke dalam proses katabolisme monosakarida. Sebanyak dua molekul ATP diperlukan pada langkah awal glikolisis untuk memfosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-fosfat (G6P) serta fruktosa 6-fosfat (F6P) menjadi fruktosa 1,6-bifosfat (FBP) untuk mendorong reaksi ke depan secara ireversibel. Dalam beberapa kasus, seperti pada manusia, tidak semua jenis karbohidrat dapat dicerna atau dipecah karena enzim pencernaan dan metabolisme yang diperlukan untuk hal ini tidak ada. Peran praktis Pakan ternak rumansia Karbohidrat memiliki komposisi sebanyak 60-70% dalam pakan ternak ruminansia. Jenis karbohidrat yang dipakai yaitu selulosa, hemiselulosa, dan pati. Enzim yang dihasilkan ternak ruminansia tidak dapat mencerna selulosa dan hemiselulosa, tetapi dicerna oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroba rumen. Mikroba rumen mengubah sejumlah besar komponen karbohidrat menjadi asam lemak yang bersifat volatil melalui fermentasi. Asam lemak volatil menghasilkan energi dalam bentuk adenosina trifosfat mengandung 40-60% protein yang diperlukan untuk sintesis protein. Adenosina trifosfat juga digunakan untuk mempertahankan kelestarian kegiatan mikroba di dalam tubuh ruminansia. Referensi Daftar pustaka Pranala luar Karbohidrat, termasuk model interaktif dan animasi (Membutuhkan MDL Chime) Komisi Gabungan IUPAC-IUBMB tentang Nomenklatur Biokimia (JCBN): Nomenklatur Karbohidrat Karbohidrat secara detail Karbohidrat dan Glikosilasi – Perpustakaan Virtual Biokimia, Biologi Molekuler, dan Biologi Sel Gerbang Glikomik Fungsional, sebuah kolaborasi antara Consortium for Functional Glycomics dan Nature Publishing Group Nutrisi Senyawa karbon Hidroksida
3,031
3664
https://id.wikipedia.org/wiki/Kampus
Kampus
Kampus, dari bahasa Latin; campus yang berarti "lapangan luas", "tegal". Dalam pengertian modern, kampus berarti, sebuah kompleks atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas atau perguruan tinggi. Bisa pula berarti sebuah cabang daripada universitas sendiri. Misalkan Universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia memiliki 'kampus Salemba' dan 'kampus Depok', atau Universitas Bunda Mulia memiliki 'kampus Lodan'. Di Inggris dan banyak negara jajahannya seperti Amerika Serikat dan lain-lain, sebuah kampus terdiri dari universitas atau sekolah dengan asrama atau tempat kos atau pondok para mahasiswa. Di sana sebuah gedung sekolah berada di kompleks yang sama dengan gedung penginapan. Di Indonesia hal-hal seperti ini kadang-kadang ada pula, terutama di tempat akademi militer. Perguruan tinggi
110
3675
https://id.wikipedia.org/wiki/Firma
Firma
Firma (bahasa Belanda: venootschap onder firma atau VOF; perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua perusahaan atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemilik firma terdiri dari beberapa orang atau perusahaan yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan. Proses Pendirian & Pembubaran Proses Pendirian Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama. Menurut pendapat lain, Persekutuan Firma adalah setiap perusahaan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah nama bersama atau Firma sebagai nama yang dipakai untuk berdagang bersama-sama. Persekutuan Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka dasar hukum persekutuan firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang terkait. Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa persekutuan firma harus didirikan dengan akta otentik tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada. Pasal 23 KUHD dan Pasal 28 KUHD menyebutkan setelah akta pendirian dibuat, maka harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri di mana firma tersebut berkedudukan dan kemudian akta pendirian tersebut harus diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Selama akta pendirian belum didaftarkan dan diumumkan, maka pihak ketiga menganggap firma sebagai persekutuan umum yang menjalankan segala macam usaha, didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas serta semua sekutu berwenang menandatangani berbagai surat untuk firma ini sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 29 KUHD. Isi ikhtisar resmi akta pendirian firma dapat dilihat di Pasal 26 KUHD yang harus memuat sebagai berikut: Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu firma. Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu umum ataukah terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan tertentu dan dalam hal terakhir dengan menunjukan cabang khusus itu. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan atas nama firma. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya. Dan selanjutnya, pada umumnya bagian-bagian dari perjanjiannya yang harus dipakai untuk menentukan hak-hak pihak ketiga terhadap para sekutu. Pada umumnya Persekutuan Firma disebut juga sebagai perusahaan yang tidak berbadan hukum karena firma telah memenuhi syarat/unsur materiil namun syarat/unsur formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari Negara berupa peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang menyebabkan Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang berbadan hukum. Sebagai sebuah badan usaha maka CV atau Firma berkewajiban untuk mendaftarkan NPWP yang terpisah dengan kewajiban para pemiliknya. Keuntungan usaha merupakan penghasilannya CV atau Firma yang akan dikenai pajak dan dilaporkan oleh CV atau Firma sebagai Wajib Pajak. Sedangkan penghasilan seorang investor dari penanaman modal di CV atau Firma adalah penghasilan berupa pembagian laba. Jika seorang investor juga aktif menjalankan usaha, investor dapat saja menerima tambahan penghasilan lain berupa gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya. Proses Pembubaran Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu sebagai berikut : Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam akta pendirian; Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya; Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma; Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu; Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan atau dinyatakan pailit. Sekutu Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus ditegaskan apakah di antara para sekutu ada yang tidak diperkenankan bertindak keluar untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu kerja tersebut dikeluarkan wewenangnya atau tidak diberi wewenang untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini tidak menghilangkan sifat tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 KUHD. Keuntungan Perihal pembagian keuntungan dan kerugian dalam persekutuan Firma diatur dalam Pasal 1633 sampai dengan Pasal 1635 KUHPerdata yang mengatur cara pembagian keuntungan dan kerugian yang diperjanjikan dan yang tidak diperjanjikan di antara pada sekutu. Dalam hal cara pembagian keuntungan dan kerugian diperjanjikan oleh sekutu, sebaiknya pembagian tersebut diatur di dalam perjanjian pendirian persekutuan. Dengan batasan ketentuan tersebut tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya kepada salah seorang sekutu saja dan boleh diperjanjikan jika seluruh kerugian hanya ditanggung oleh salah satu sekutu saja. Penetapan pembagian keuntungan oleh pihak ketiga tidak diperbolehkan. Apabila cara pembagian keuntungan dan kerugian tidak diperjanjikan, maka pembagian didasarkan pada perimbangan pemasukan secara adil dan seimbang dan sekutu yang memasukkan berupa tenaga kerja hanya dipersamakan dengan sekutu yang memasukkan uang atau benda yang paling sedikit. Pranala luar Bentuk-Bentuk Badan Usaha Referensi Perusahaan
777
3678
https://id.wikipedia.org/wiki/Fonem
Fonem
Fonem (serapan dari ) sebuah istilah linguistik dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi. Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/. Lihat pula Fonemik Fonetik Fonologi Daftar istilah linguistika l Fonetik Fonologi
64
3683
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun%20bahasa%20Indo-Eropa
Rumpun bahasa Indo-Eropa
Rumpun bahasa Indo-Eropa atau India-Eropa adalah kelompok bahasa-bahasa berkerabat dengan jumlah penutur terbesar di seluruh dunia. Ada ratusan bahasa yang masih dituturkan yang termasuk dalam rumpun bahasa ini. Banyak bahasa anggota rumpun ini yang memiliki sejarah tertulis sangat panjang (kedua tertua setelah rumpun bahasa Afroasiatik) sehingga kajiannya relatif eksak dan perbandingan bahasa dapat dilakukan lebih cermat. Kurang lebih separuh dari 6 miliar jiwa penduduk bumi berbahasa ibu dari salah satu rumpun bahasa ini. Bahasa-bahasa Indo-Eropa mencakup delapan subrumpun yang mudah ditilik perbedaan maupun kemiripannya. Mereka adalah subrumpun Indo-Iran, Armenia, Helenik, Albania, Italik, Keltik, Germanik, dan Balto-Slavik. Selain itu terdapat sub rumpun bahasa Anatolia, Tokharia, dan bahasa Proto-Indo-Eropa (hipotetik) yang telah punah. Dari 20 bahasa masa kini yang terbesar menurut jumlah penuturnya menurut Ethnologue SIL, dua belas di antaranya adalah Indo-Eropa: bahasa Spanyol, bahasa Inggris, bahasa Hindi, bahasa Portugis, bahasa Bengali, bahasa Rusia, bahasa Jerman, bahasa Marathi, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Punjabi, dan bahasa Urdu. Penutur asli kedua belas bahasa ini mencakup lebih dari 1,7 miliar jiwa. Sejumlah bahasa Indo-Eropa telah menyumbang banyak kosakata ke dalam bahasa Indonesia, seperti bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Portugis, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris. Etimologi Thomas Young menciptakan istilah "Indo-Europa" pada 1813, dari Indo- + Eropa, karena perbedaan yang besar secara geografis antar kerabat bahasa: dari Eropa Barat hingga India Timur Laut. Klasifikasi bahasa Indo-Eropa Proto Indo-Eropa Bahasa Albania Bahasa Anatolia Bahasa Nesili † Bahasa Luwili † Bahasa Palaic † Bahasa Likia † Bahasa Lidia † Bahasa Karia † Bahasa Pisidia † Bahasa Milia † Bahasa Armenia Bahasa Balto-Slavik Bahasa Baltik Baltik Barat † Bahasa Galindia † Bahasa Prussia kuno † Bahasa Sudovi † Bahasa Skalvi † Baltik Timur Bahasa Latvi bahasa Lituavi Bahasa Kuronia Bahasa Selonia † Bahasa Semigallia Bahasa Slavia Bahasa Slavia timur Bahasa Rusia Bahasa Ukraina Bahasa Belarus Bahasa Rusyn Bahasa Slavia barat Bahasa Ceska Bahasa Slowakia Bahasa Leci Bahasa Polski Bahasa Kasubia Bahasa Slunsko Bahasa Polabia † Bahasa Slavia selatan Subkelompok barat Bahasa Slovenia Bahasa Kroasia Bahasa Bosnia Bahasa Serbia Subkelompok timur Bahasa Bulgaria Bahasa Makedonia Bahasa Indo-Iran Bahasa Iran Bahasa iran timur Timur laut Bahasa Avesta † Bahasa Skitia † Bahasa Ossetia Bahasa Sogdia † Bahasa Yaghnobi Bahasa Baktria † Tenggara Bahasa Pashtun Bahasa Pamiri Bahasa Iran barat Barat laut Bahasa Dari Bahasa Baluchi Bahasa Gilaki Bahasa Kurdi Bahasa Mazanadarani Bahasa Partia Bahasa Talysh Bahasa Zazaki Barat daya Bahasa Farsi kuno † Bahasa Farsi pertengahan † Bahasa Persia Bahasa Luri Bahasa Tat Bahasa Indo-Arya Bahasa Sanskerta Bahasa Pali Zona tengah Bahasa Hindi / Bahasa Urdu bahasa Romani Zona timur Bahasa Angika Bahasa Assam Bahasa Bangla Bahasa Bhojpuri Bahasa Magadhi bahasa Maithili bahasa Oriya Zona Utara Bahasa Nepal Zona Barat laut Bahasa Punjabi Bahasa Sindhi Bahasa Khojki Bahasa Kutchi Bahasa Rajsthani Zona Selatan Bahasa Divehi Bahasa Singhala Zona barat Bahasa Gujarati Bahasa Konkani Bahasa Marathi Bahasa Nuri Bahasa Ashkunu (Ashkun) Bahasa Kamkata-viri (Bashgali) Bahasa Vasi-vari (Prasuni) Bahasa Tregami Bahasa Kalasha-ala (Waigali) Bahasa Dard Bahasa Dameli Bahasa Domaaki Bahasa Gawar-Bati Bahasa Kalsha-mun Bahasa Kashmiri Bahasa Khowar Bahasa Kohistani Bahasa Ningalami Bahasa Pashayi Bahasa Palula Bahasa Shina Bahasa Shumashti Bahasa Jermanik Bahasa Jermanik barat Bahasa Jerman tinggi Bahasa Jerman Bahasa Jerman Tengah Bahasa Jerman Bahasa Jerman Tengah barat Bahasa Jerman atas Bahasa Elsass Bahasa Jerman alemania Bahasa Jerman austria Bahasa Yiddish Bahasa Wymysorys Bahasa Franconia rendah Bahasa Belanda Bahasa Afrikaans Bahasa Low Jerman Bahasa Jerman Rendah Barat Bahasa Jerman Rendah Timur Bahasa Plautdietsch Bahasa Anglo-Frisian Bahasa Frisia Bahasa Anglik Bahasa Inggris Bahasa Bahasa Jermanik Utara Skandinavia Barat Bahasa Norwegia Bahasa Norwegia Bokmål Bahasa Høgnorsk Bahasa Landsmål Bahasa Norwegia Nynorsk Bahasa Riksmål Bahasa Vestlandsk Bahasa Nord-Norsk Norwegia timur Norwegia dataran tengah Bahasa Trøndersk Bahasa Islandia Bahasa Gøtudanskt Bahasa Faroe Bahasa Norn † Skandinavia Timur Bahasa Denmark Bahasa Swedia Bahasa Gutnish Bahasa Yola Bahasa Jermanik timur Bahasa Gotik Bahasa Gotik Krim Bahasa Burgundia Bahasa Vandal Bahasa Italo-Keltik Bahasa Keltik Bahasa Keltik daratan Bahasa Galia Bahasa Lepont Bahasa Nor Bahasa Galatia Bahasa Celtiberia Bahasa Keltik kepulauan Bahasa Goidel Bahasa Irlandia kuno Bahasa Irlandia tengah Bahasa Gael Irlandia Bahasa Gael Skotlandia Bahasa Manx Bahasa Bretonic Bahasa Pictish Bahasa British Bahasa Cumbria Bahasa Welsh Kuno Bahasa Breton Barat daya Bahasa Italik Bahasa Osco-Umbria Bahasa Osca Bahasa Umbria Bahasa Umbria Bahasa Volscia Bahasa Aequia Bahasa Marsia Bahasa Picene Selatan Bahasa Latino-Falisca Bahasa Falisca Bahasa Latin Bahasa Roman Bahasa Itali Bahasa Spanyol Bahasa Prancis Bahasa Romania Bahasa Portugis Bahasa Dalmatia † Bahasa Tokharia Bahasa Yunani Bahasa Trasia Bahasa Illiria Bahasa Frigia (†- Bahasa mati) Bahasa-bahasa Indo-Eropa sudah ribuan tahun dituliskan. Bahasa Indo-Eropa tertua yang tersurat adalah bahasa Hitit dari tahun 1800 SM. Sedangkan fragmen bahasa kitab Rgveda dalam bahasa Sanskerta yang tertua diperkirakan berasal dari tahun 1500 SM. Pada kasus terakhir ini, nyanyian ini baru dituliskan pada kira-kira tahun 500. Sehingga ada tradisi Sastra Oral sepanjang paling tidak 1.000 tahun. Fragmen bahasa Yunani yang tertua adalah dalam bahasa Misenia, dan ditulis menggunakan huruf Linear B dan berasal dari kira-kira tahun 1.200 SM. Hipotesis lain Bahasa Yunani-Arya Lihat pula Penemuan rumpun bahasa Indo-Eropa Referensi Indo-Eropa
825
3729
https://id.wikipedia.org/wiki/Thimphu
Thimphu
Thimpu (, Dzongkha: ཐིམ་ཕུ་), adalah kota terbesar dan ibu kota Bhutan. Kota ini terletak di bagian barat Bhutan dan dikelilingi perbukitan yang semuanya termasuk ke dalam Distrik Thimphu. Kota ini menjadi ibu kota Bhutan pada tahun 1961. Pada tahun 2005, jumlah penduduknya sekitar 79.185 jiwa, sedangkan seluruh Distrik Thimphu berpenduduk 98.676 orang. Kota ini terbelah menjadi 2 sungai Wang Chu yang membelah kota ini pada arah utara-selatan. Thimphu sendiri berada pada ketinggian antara dan . Kota ini juga tidak mempunyai bandara sendiri. Bandara terdekat dari kota ini adalah Bandara Paro di Paro, Bhutan yang terhubung lewat jalan darat 54 km dari kota ini. Thimphu, sebagai pusat politik dan ekonomi Bhutan, menopangkan pendapatannya dari pertanian dan peternakan, yang berkontribusi terhadap 45% GNP negara ini. Tashichoedzong, sebuah benteng/biara, didirikan pada abad ke-13. Gedung ini adalah gedung pemerintahan Bhutan semenjak tahun 1952. Biara Tango dan Cheri terletak dekat kota. Istana Dechenchoeling, rumah Raja, terletak di sebelah utara ini. Transportasi Di kota ini tersedia 'City Bus' yang melayani setiap hari. Kota ini juga memiliki rencana untuk membangun sebuah tram yang ramah lingkungan dan efisiensi. Geografi Iklim Kota kembar Manokwari, Republik Indonesia Kırklareli, Republik Turki Referensi Bacaan lebih lanjut Pranala luar Thimphu on Bhutannica Department of Tourism, Bhutan City map RAO online Thimphu Dzongkhag Five year plan 2002-2007 Attractions in Thimphu 'A Walk in the Clouds', Thimphu in the rains, Travelogue in The Indian Express, 21-06-2009, by Arjun Razdan Lihat pula Daftar Ibukota
238
3754
https://id.wikipedia.org/wiki/Keresidenan
Keresidenan
Keresidenan (bentuk tidak baku: karesidenan) adalah sebuah daerah administratif yang dikepalai oleh residen. Menurut sejarah, pembagian administratif jenis keresidenan hanya pernah digunakan di India Britania dan kemaharajaan Kuno, dan Hindia Belanda serta penerusnya Indonesia dan negara bagian Melaka di Malaysia. Semenjak krisis pada tahun 1950-an, sudah tidak ada keresidenan lagi dan yang muncul faktor kekuasaannya adalah kabupaten. Keresidenan kemudian dikenal dengan istilah "Pembantu Gubernur". Istilah ini sudah tidak digunakan lagi, tapi sebutan "eks-keresidenan" masih dipakai secara informal. Setelah itu, muncul nomenklatur baru yaitu Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) yang berada di bawah pemerintahan provinsi. Kepala Bakorwil tidak memiliki kewenangan otonom dan administatif karena hanya bertugas mengkoordinasikan hal-hal tertentu kepada wali kota atau bupati. Cakupan Bakorwil tidak sama dengan keresidenan. Semisal Jawa Tengah, eks keresidenan Kedu, Banyumas, dan Pekalongan masuk dalam satu Bakorwil. Pengaruh pemberlakuan sistem keresidenan di Indonesia tampak pada pembagian pelat nomor (tanda kendaraan bermotor) hingga sekarang. Sejarah India dan kemaharajaannya Keresidenan dalam sejarah pertama kali digunakan oleh Imperium Britania di India Britania. Pada masa ini, keresidenan adalah sebuah distrik yang menjadi bagian administratif suatu negara atau wilayah. Awalnya, keresidenan didirikan dengan tujuan perdagangan, tetapi pada abad ke-19 berubah menjadi politik secara keseluruhan. Setiap keresidenan dikepalai oleh seorang residen. Setiap residen melaporkan pekerjaannya ke Perusahaan Hindia Timur (hingga 1858), Pemerintah India (sejak 1858), atau salah satu pemerintah provinsi bawahannya. Sistrem keresidenan politik Britania tumbuh hingga 1880-an, ketika sistem ini meliputi 45% Asia Selatan dan Burma, 35% Asia Barat Daya, dan bahkan sebagian kecil Afrika Timur. Keresidenan yang menjadi bagian dari Kemaharajaan Britania pun terdapat di kawasan Timur Tengah yang dikuasai oleh Britania, yaitu Keresidenan Teluk Persia—keresidenan terbesar dan terstrategis India—yang meliputi Negara-Negara Gencatan Senjata, bagian selatan Persia, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar. Pusat keresidenan ini berada di Pulau Qeshm, lalu dipindahkan ke Bushehr pada 1822, kemudian dipindahkan lagi ke Bahrain pada 1946. Terdapat pula Keresidenan Aden (hingga Afrika Timur) yang berubah menjadi Protektorat Aden pada 1890-an, Keresidenan Arab Turki yang berpusat di Bagdad, dan Keresidenan Basra. Terdapat pula Keresidenan Nepal yang beribu kota di Kathmandu. Hindia Belanda dan Indonesia Hindia Belanda dikuasai Britania Raya pada 1811 dengan menempatkan Letjen Thomas Stamford Raffles. Ia memerintah bekas jajahan Belanda ini dengan membagi-bagi Pulau Jawa menjadi beberapa keresidenan (residency dalam bahasa Inggris). Keresidenan-keresidenan ini dikepalai oleh para residen bangsa Eropa. Residen-residen ini membawahi para bupati bangsa pribumi yang mengepalai wilayah kabupaten. Residen pun diberi wewenang untuk menjalankan tugas-tugas dalam bidang administrasi, pemerintahan, fiskal, peradilan, dan kepolisian. Dalam bidang peradilan, perkara besar akan dibawa ke tingkat keresidenan, sedangkan perkara kecil akan dibawa ke tingkat kabupaten. Pada 1816, Hindia Belanda diserahkan kembali ke tangan Belanda sesuai dengan Konvensi London 1814. Pada zaman ini, diadakan kembali pembentukan keresidenan (residentie dalam bahasa Belanda) dan kabupaten secara resmi, tepatnya saat van der Capellen memerintah. Menurut Peraturan Komisaris Jenderal No, 3 tanggal 9 Januari 1819 yang dimuat dalam Staatsblad No. 16 tahun 1819, dibentuklah dua puluh keresidenan di Pulau Jawa: Banten, Jakarta, Bogor, Priangan, Krawang, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kedu, Yogyakarta, Surakarta, Jepara dan Juana, Surabaya, Pasuruan, Besuki, Banyuwangi, Madura dan Sumenep, Rembang, dan Gresik. Pada zaman penjajahan Belanda, seorang residen menjadi penguasa penjajahan tertinggi sekaligus mewakili Gubernur Jenderal Hindia Belanda di wilayah kekuasaannya. Residen pun menjadi wakil dan lambang Pemerintah Hindia Belanda di keresidenannya dengan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di tangannya. Dengan itu, kekuasaannya mutlak dan tak terbatas. Sejarah keresidenan terus berlanjut hingga pendudukan Jepang. Pada zaman tersebut pemerintahan provinsi ditiadakan sehingga keresidenan (syu dalam bahasa Jepang) menjadi bagian administratif tertinggi di Hindia Belanda Jepang. Setelah kemerdekaan, pembagian adminsitratif keresidenan masih diwariskan. Keresidenan memiliki Dewan Perwakilan Rakyatnya sendiri. Hak otonomi keresidenan dicabut pada 1948; keresidenan tetap menjadi bagian administratif. Pada Undang-Undang pembentukan provinsi yang dibuat pada 1950, keresidenan-keresidenan yang bergabung membentuk provinsi dihapuskan, seperti penghapusan Pemerintahan Daerah Keresidenan Banten, Jakarta, Bogor, Priangan, dan Cirebon serta pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah keresidenan-keresidenan tersebut dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Barat. Daftar Keresidenan di Hindia Belanda Bekas keresidenan Rujukan Pustaka Goverment of the Netherlands East-Indies, Political division of territories in N.E.Indies,.pdf , Dirk Teeuwen, 2007 Pembagian administratif Indonesia
675
3759
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar%20kabupaten%20dan%20kota%20di%20Indonesia
Daftar kabupaten dan kota di Indonesia
Berikut merupakan artikel tentang daftar kabupaten dan kota di Indonesia menurut provinsi. Indonesia memiliki daerah administratif tingkat kedua sejumlah 416 kabupaten dan 98 kota, termasuk satu kabupaten yang berstatus sebagai "kabupaten administrasi" dan lima kota yang bersatus sebagai "kota administrasi". Sumatra Aceh Berikut adalah daftar 18 kabupaten dan 5 kota di Aceh per Sumatera Utara Berikut adalah daftar 25 kabupaten dan 8 kota di Provinsi Sumatera Utara per Sumatera Barat Berikut adalah daftar 12 kabupaten dan 7 kota di Provinsi Sumatera Barat per Riau Berikut adalah daftar 10 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Riau per Jambi Berikut adalah daftar 9 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Jambi per Sumatera Selatan Berikut adalah daftar 13 kabupaten dan 4 kota di Provinsi Sumatera Selatan per . Bengkulu Berikut adalah daftar 9 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bengkulu per Lampung Berikut adalah daftar 13 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Lampung per Kepulauan Bangka Belitung Berikut adalah daftar 6 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per Kepulauan Riau Berikut adalah daftar 5 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau per Jawa Daerah Khusus Ibukota Jakarta Berikut adalah daftar 1 kabupaten administrasi dan 5 kota administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta per Jawa Barat Berikut adalah daftar 18 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Barat per Jawa Tengah Berikut adalah daftar 29 kabupaten dan 6 kota di Provinsi Jawa Tengah per Daerah Istimewa Yogyakarta Berikut adalah daftar 4 kabupaten dan 1 kota di Daerah Istimewa Yogyakarta per Jawa Timur Berikut adalah daftar 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur per Banten Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di Provinsi Banten per Kepulauan Nusa Tenggara/Kepulauan Sunda Kecil Bali Berikut adalah daftar 8 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bali per Nusa Tenggara Barat Berikut adalah daftar 8 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat per Nusa Tenggara Timur Berikut adalah daftar 21 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur per Kalimantan Kalimantan Barat Berikut adalah daftar 12 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Kalimantan Barat per Kalimantan Tengah Berikut adalah daftar 13 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Kalimantan Tengah per Kalimantan Selatan Berikut adalah daftar 11 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Kalimantan Selatan per Kalimantan Timur Berikut adalah daftar 7 kabupaten dan 3 kota di Provinsi Kalimantan Timur per Kalimantan Utara Berikut adalah daftar 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Kalimantan Utara per Sulawesi Sulawesi Utara Berikut adalah daftar 11 kabupaten dan 4 kota di Provinsi Sulawesi Utara per Sulawesi Tengah Berikut adalah daftar 12 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Sulawesi Tengah per Sulawesi Selatan Berikut adalah daftar 21 kabupaten dan 3 kota di Provinsi Sulawesi Selatan per Sulawesi Tenggara Berikut adalah daftar 15 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Sulawesi Tenggara per Gorontalo Berikut adalah daftar 5 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Gorontalo per Sulawesi Barat Berikut adalah daftar 6 kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat per Kepulauan Maluku Maluku Berikut adalah daftar 9 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Maluku per Maluku Utara Berikut adalah daftar 8 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Maluku Utara per Pulau Papua Papua Berikut adalah daftar 8 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua per Papua Barat Berikut adalah daftar 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat per Papua Selatan Berikut adalah daftar 4 kabupaten di Provinsi Papua Selatan per Papua Tengah Berikut adalah daftar 8 kabupaten di Provinsi Papua Tengah per Papua Pegunungan Berikut adalah daftar 8 kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan per Papua Barat Daya Berikut adalah daftar 5 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua Barat Daya per Lihat juga Daftar provinsi Indonesia Daftar kota non-administrasi di Indonesia Daftar kecamatan dan kelurahan di Indonesia Pembagian administratif Indonesia Pemekaran daerah di Indonesia - lengkap dengan dasar hukum pembentukan provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia Rencana pemekaran daerah di Indonesia Lambang kabupaten dan kota di Indonesia Daftar lebih detail Daftar kota di Indonesia menurut provinsi Daftar kota di Indonesia menurut jumlah penduduk Daftar kota di Indonesia menurut kepadatan penduduk Daftar kabupaten dan kota di Sumatra Daftar kabupaten dan kota di Jawa Daftar kabupaten dan kota di Kepulauan Nusa Tenggara Daftar kabupaten dan kota di Kalimantan Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Daftar kabupaten dan kota di Kepulauan Maluku Daftar kabupaten dan kota di Pulau Papua Referensi Pranala luar Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Data Wilayah Kemendagri 2017 Depdagri: Daftar Provinsi Hasil sensus penduduk tahun 2010
758
3766
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera%20Utara
Sumatera Utara
Sumatera Utara (disingkat Sumut; Surat Batak: ᯘᯮᯔᯖ᯲ᯒ ᯥᯖᯒ; Jawi: سوماترا اوتار) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Sumatra. Provinsi ini beribu kota di Kota Medan, dengan luas wilayah 72.981,23 km2. Sumatera Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia, setelah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dan terbanyak di Pulau Sumatra. Pada 31 Desember 2022 penduduk Sumatera Utara berjumlah 15.372.437 jiwa, dengan kepadatan penduduk 210 jiwa/km2. Sejarah Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatra yang dipimpin oleh seorang gubernur yang berkedudukan di Kota Medan. Kemudian pada tahun 1948, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1948, Provinsi Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi berbeda yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara. Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatra. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara. Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonom Provinsi Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebagian menjadi wilayah Provinsi Aceh. Geografi Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°–4° Lintang Utara dan 98°–100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 72.981,23 km². Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas: Pesisir Timur Pegunungan Bukit Barisan Pesisir Barat Kepulauan Nias Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau. Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini. Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Batas wilayah Adapun batas wilayah Provinsi Sumatera Utara ialah: Wilayah Provinsi Sumatera Utara meliputi sebanyak 419 pulau. Provinsi Sumatera Utara memiliki dua pualu terluar. Pertama ialah Pulau Simuk yang berada di Kepulauan Nias. Kedua ialah Pulau Berhala di Selat Malaka. Kepulauan Nias terdiri dari 132 pulau yang dibedakan menjadi 1 pulau besar dan 131 pulau kecil. Pulau besarnya ialah pulau Nias. sementara pulau-pulau kecilnya berada di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudra Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli. Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga. Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha. Namun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi. Iklim Daerah ini beriklim tropis. Pada bulan Mei hingga September, curah hujan ringan. Sedangkan Oktober hingga April, curah hujan relatif lebat akibat intensitas udara yang lembap. Politik dan pemerintahan Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi Sumatera sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun 1950, Provinsi Sumatera Utara dibentuk yang meliputi eks keresidenan Sumatera Timur, Tapanuli, dan Aceh. Tahun 1956, Aceh memisahkan diri menjadi Daerah Istimewa Aceh. Sumatera Utara dibagi kepada 25 kabupaten, 8 kota (dahulu kotamadya), 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahan atau desa. Gubernur Gubernur Sumatera Utara bertanggungjawab atas wilayah provinsi Sumatera Utara. Saat ini, gubernur atau kepala daerah yang menjabat di provinsi Sumatera Utara ialah Edy Rahmayadi, dengan wakil gubernur Musa Rajekshah. Mereka menang pada Pemilihan umum Gubernur Sumatera Utara 2018. Edy Rahmayadi merupakan gubernur Sumatera Utara ke-16, sejak provinsi ini dibentuk. Edy dan Musa dilantik oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 5 September 2018, untuk masa jabatan 2018-2023. Selanjutnya, setelah masa jabatan Edy dan Musa selesai pada 5 September 2023, penjabat gubernur Sumatera Utara diberikan kepada Hassanudin. Ia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, tanggal 5 September 2023 di di ruang Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat. Dewan Perwakilan Pemekaran daerah Dengan dimekarkannya kembali Kabupaten Tapanuli Selatan, maka provinsi ini memiliki kabupaten baru, yaitu Kabupaten Padang Lawas yang beribu kota di Sibuhuan dengan dasar hukum UURI No. 38/2007 dan Kabupaten Padang Lawas Utara yang beribu kota di Gunung Tua dengan dasar hukum UURI No. 37/2007. Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi beberapa wilayah administrasi, yakni 8 kota dan 25 kabupaten, ibu kota provinsi berada di Kota Medan. Demografi Penduduk Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP) 1990, penduduk Sumatera Utara berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2010 jumlah penduduk Sumatera Utara telah meningkat menjadi 12,98 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km² dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178 jiwa per km². Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2010 sebesar 1,10 persen. Sensus penduduk tahun 2020, penduduk Sumatera Utara bertambah menjadi 13.937.797 jiwa, dengan kepadatan penduduk 191 jiwa/km², dan per 31 Desember 2022 berjumlah 15.372.437 jiwa. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya tidak tetap. Pada tahun 2000 TPAK di daerah ini sebesar 57,34 persen, tahun 2001 naik menjadi 57,70 persen, tahun 2002 naik lagi menjadi 69,45 persen. Suku bangsa Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, Siladang, Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatra Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Di pesisir pantai timur seperti Langkat dan Deli Serdang terdapat etnis Banjar yang sudah ada sejak abad ke-19. Ada juga etnis India (terutama Tamil) dan Arab yang beradu nasib di Sumatera Utara. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010 dari 12.930.319 jiwa penduduk yang tercatat, mayoritas penduduk Sumatera Utara adalah orang Batak yakni 44,75%, sudah termasuk semua sub suku Batak, yakni Batak Toba, Karo, Angkola, Simalungun, Mandailing, dan Pakpak. Kemudian Jawa, Nias, Melayu, Tionghoa, Minang, Aceh, Banjar, India, dan lain-lain. Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Sumatera Utara: Bahasa Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperti wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Bahasa Melayu Asahan memiliki ciri khas yaitu pengucapan huruf R yang berbeda daripada Bahasa Melayu Deli contoh kata "cari" dibaca "caghi" dan kereta dibaca "kegheto". Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari. Di Medan, orang Tionghoa lazim menuturkan bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Orang India menuturkan bahasa Tamil dan bahasa Punjab disamping bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu Rumpun bahasa Batak utara dan selatan yang dituturkan oleh masing-masing etnis. Rumpun Selatan terdiri dari Bahasa Batak Toba, Angkola, Mandailing, dan Simalungun, sedang Rumpun Utara terdiri dari Bahasa Karo dan Bahasa Pakpak. Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Natal menggunakan bahasa Pesisir. Agama Berdasarkan data Badan Pusat Statistik provinsi Sumatera Utara tahun 2021, mayoritas penduduk Sumatera Utara menganut agama Islam yakni 63,36%, kemudian Kristen 33,99% dimana Protestan 26,66% dan Katolik 7,33%. Kemudian Budha 2,43 %, Konghucu 0,11%, Hindu 0,10 % dan Parmalim 0,01%. Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 12.499 Gereja Protestan, 10.738 Masjid, 4.822 Musala, 2.488 Gereja Katolik, 393 Vihara, 99 Kelenteng dan 84 Pura. Agama yang dianut di Sumatera Utara berdasarkan etnis, agama Islam terutama dianut oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Arab, Mandailing, Angkola, sebagian Karo, Simalungun, Batak Pesisir dan Pakpak. Kemudian, agama Kristen (Protestan dan Katolik), terutama dianut oleh suku Batak Toba, Nias, Karo, Simalungun, Pakpak,dan sebagian Batak Angkola, dan Tionghoa. Sementara agama Buddha dan Konghucu umumnya dianut oleh Tionghoa. Agama Hindu terutama dianut oleh orang Tamil, secara khusus di Kota Medan. Ugamo Malim, agama kepercayaan Batak, dianut oleh orang-orang Batak Toba. Penganut Parmalim banyak bermukim di kecamatan Uluan, kecamatan Lumban Julu, kecamatan Ajibata, dan kecamatan Bonatua Lunasi di kabupaten Toba. Pendidikan Data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Tahun Ajaran 2022/2023 mencatat jumlah Taman Kanak-Kanak di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia di provinsi ini sebanyak 3.167 sekolah, negeri 214 sekolah dan swasta 2.953 sekolah. Tingkat Sekolah Dasar, terdapat 9.816 sekolah, sebanyak 8.238 negeri dan 1.578 swasta. Kemudian jenjang Sekolah Menengah Pertama sebanyak 2.698 sekolah, negeri sebanyak 1.345 sekolah dan swasta sebanyak 1.353 sekolah. Sekolah Menengah Atas sederajat sebanyak 1.074 sekolah, negeri sebanyak 430 sekolah dan swasta sebanyak 644 sekolah. Dan untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 979 sekolah, negeri sebanyak 270 sekolah dan swasta sebanyak 709 sekolah. Sementara, Angka Partisipasi Murni (APM) siswa setiap jenjang pada tahun 2022, tingkat SD sebanyak 98,35%, tingkat SMP sebanyak 81,25%, tingkat SMA sebanyak 66,30%, dan perguruan tinggi sebanyak 20,94%. Untuk jenjang perguruan tinggi, terdapat 221 perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 3 perguruan tinggi negeri dan selebihnya 219 perguruan tinggi swasta. Kesehatan Secara umum, angka penemuan kasus baru tuberkulosis (TBC) di Sumatera Utara mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 kasus TBC diperkirakan berkisar 160/100.000 penduduk. Jika jumlah penduduk Sumatera Utara tercatat 12 juta jiwa, maka penderita TBC di daerah ini sebanyak 19.000. Jumlah penderita HIV/AIDS di Sumatera Utara hingga Oktober 2005 tercatat 301 orang, yakni 26 orang asing dan 276 warga negara Indonesia. Sementara jumlah korban yang HIV/AIDS yang meninggal dunia hingga Agustus 2005 berjumlah 34 orang. Tenaga kerja Angkatan Kerja. Pada tahun 2002 angkatan kerja di Sumut mencapai 5.276.102 orang. Jumlah itu naik 4,72% dari tahun sebelumnya. Kondisi angkatan kerja itu juga diikuti dengan naiknya orang yang mencari pekerjaan. Jumlah pencari kerja pada 2002 mencapai 355.467 orang. Mengalami kenaikan 57,82% dari tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Jumlah TPT di Sumut naik dari 4,47% pada 2001 menjadi 6,74% pada 2002. TPT tertinggi terjadi di Kota Medan mencapai 13,28%, diikuti Kota Sibolga (11,71%), Kabupaten Langkat (11,06%), dan Kodya Tebing Tinggi (10,91%). Angkatan Kerja. Penduduk yang tergolong angkatan kerja berjumlah 5,1 juta jiwa. Sekitar 34% berstatus sebagai majikan, bekerja sendiri (20%), dan pekerja keluarga (23%). Skala usaha tergambar pada komposisi yang didominasi oleh usaha kecil sekitar 99,8% dan hanya sekitar 0,2% yang tergolong usaha besar. Pendidikan Pekerja. Tingkat pendidikan sebagian besar tenaga kerja. Pekerja yang berpendidikan tidak tamat sekolah dasar (SD) atau sampai tamat SD mencapai 48,96%. Lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) mencapai 23%. Sedangkan lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) mencapai 24,08%. Sementara itu, lulusan perguruan tinggi hanya 3,95%. Perekonomian Energi Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam berupa gas alam di daerah Tandam, Binjai dan minyak bumi di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman Hindia Belanda. Selain itu di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara juga terdapat PT Inalum yang bergerak di bidang penambangan bijih dan peleburan aluminium yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara. Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan sekitar Danau Toba juga merupakan sumber daya alam yang cukup berpotensi untuk dieksploitasi menjadi sumber daya pembangkit listrik tenaga air. PLTA Asahan yang merupakan PLTA terbesar di Sumatra terdapat di Kabupaten Toba Samosir. Di kawasan pegunungan terdapat banyak sekali titik-titik panas geotermal yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai sumber energi panas maupun uap yang selanjutnya dapat ditransformasikan menjadi energi listrik. Pertanian dan perkebunan Provinsi ini tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. BUMN Perkebunan yang arealnya terdapat di Sumatera Utara, antara lain PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II), PTPN III dan PTPN IV. Selain itu Sumatera Utara juga tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, cokelat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkih, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan. Luas pertanian padi. Pada tahun 2005 luas areal panen tinggal 807.302 hektare, atau turun sekitar 16.906 hektare dibanding luas tahun 2004 yang mencapai 824.208 hektare. Produktivitas tanaman padi tahun 2005 sudah bisa ditingkatkan menjadi berkisar 43,49 kuintal perhektar dari tahun 2004 yang masih 43,13 kuintal per hektare, dan tanaman padi ladang menjadi 26,26 kuintal dari 24,73 kuintal per hektare. Tahun 2005, surplus beras di Sumatera Utara mencapai 429 ton dari sekitar 2.1.27 juta ton total produksi beras di daerah ini. Luas perkebunan karet. Tahun 2002 luas areal tanaman karet di Sumut 489.491 hektare dengan produksi 443.743 ton. Sementara tahun 2005, luas areal karet menurun atau tinggal 477.000 hektare dengan produksi yang juga anjlok menjadi hanya 392.000 ton. Irigasi. Luas irigasi teknis seluruhnya di Sumatera Utara seluas 132.254 ha meliputi 174 Daerah Irigasi. Sebanyak 96.823 ha pada 7 Daerah Irigasi mengalami kerusakan sangat kritis. Produk Pertanian. Sumatera Utara menghasilkan karet, cokelat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkih, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura (sayur-mayur dan buah-buahan); misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura. Perbankan Selain bank umum nasional, bank pemerintah serta bank internasional, saat ini di Sumut terdapat 61 unit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 7 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Data dari Bank Indonesia menunjukkan, pada Januari 2006, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diserap BPR mencapai Rp 253.366.627.000 dan kredit mencapai Rp 260.152.445.000. Sedangkan aktiva mencapai Rp 340.880.837.000. Sarana dan prasarana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten maupun antar provinsi. Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi ke dalam empat wilayah pembangunan. Pertambangan Ada tiga perusahaan tambang terkemuka di Sumatera Utara: Agincourt Resources Martabe Sorikmas Mining (SMM) Dairi Prima Mineral (DPM) Transportasi Di Sumatera Utara terdapat 2.098,05 kilometer jalan negara, yang tergolong mantap hanya 1.095,70 kilometer atau 52,22 persen dan 418,60 kilometer atau 19,95 persen dalam keadaan sedang, selebihnya dalam keadaan rusak. Sementara dari 2.752,41 kilometer jalan provinsi, yang dalam keadaan mantap panjangnya 1.237,60 kilometer atau 44,96 persen, sementara yang dalam keadaan sedang 558,46 kilometer atau 20,29 persen. Halnya jalan rusak panjangnya 410,40 kilometer atau 14,91 persen dan yang rusak berat panjangnya 545,95 kilometer atau 19,84 persen. Dari sisi kendaraan, terdapat lebih 1,38 juta kendaraan roda dua dan empat di Sumatera Utara. Dari jumlah itu, sebanyak 873 ribu lebih berada di Kota Medan. Provinsi Sumatera Utara sudah terhubung dengan tiga jalan tol yang merupakan bagian dari proyek tol Trans-Sumatra yaitu, jalan tol Medan-Tebing Tinggi yang menghubungkan wilayah Mebidangro, kabupaten di pesisir timur dan bandara internasional Kualanamu dan direncanakan menghubungkan ke provinsi Riau, jalan tol Belawan-Tanjung Morawa yang menghubungkan ke pusat kota Medan dan jalan tol Medan-Binjai yang direncanakan menghubungkan antara Sumatera Utara dan provinsi Aceh. Di Sumatera Utara, terdapat 7 bandar udara, yang terdiri dari 2 bandar udara berstatus internasional dan 5 bandara domestik, seperti berikut ini: Bandar Udara Internasional Kualanamu Bandar Udara Internasional Silangit Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing Bandar Udara Aek Godang Bandar Udara Binaka Bandar Udara Lasondre Bandar Udara Sibisa Perkeretaapian di Sumatera Utara dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara. Jalur yang dilayani meliputi rute Medan–Siantar, Medan–Rantau Prapat, Medan–Tanjungbalai, Medan–Binjai-Kuala Bingai, dan Medan–Belawan. Jalur-jalur ini dahulu merupakan bekas jalur rel Deli Spoorweg Maatschappij yang dahulu digunakan untuk pengangkutan komoditas perkebunan. Dalam rangka mewujudkan hubungan Trans-Sumatra via kereta api, dibutuhkan 30 triliun rupiah untuk membangun jalur kereta api lintas tengah Sumatra sebagai bagian dari proyek jalur kereta api Trans-Sumatra yang akan menghubungkan Aceh, Padang, Palembang, hingga Lampung. Ekspor & impor Kinerja ekspor Sumatera Utara cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 tercatat perolehan devisa mencapai US$4,24 miliar atau naik 57,72% dari tahun sebelumnya dari sektor ini. Ekspor kopi dari Sumatera Utara mencapai rekor tertinggi 46.290 ton dengan negara tujuan ekspor utama Jepang selama lima tahun terakhir. Ekspor kopi Sumut juga tercatat sebagai 10 besar produk ekspor tertinggi dengan nilai US$3,25 juta atau 47.200,8 ton periode Januari hingga Oktober 2005. Dari sektor garmen, ekspor garmen cenderung turun pada Januari 2006. Hasil industri khusus pakaian jadi turun 42,59 persen dari US$ 1.066.124 pada tahun 2005, menjadi US$ 2.053 pada tahun 2006 pada bulan yang sama. Kinerja ekspor impor beberapa hasil industri menunjukkan penurunan. Yakni furniture turun 22,83 persen dari US$ 558.363 (2005) menjadi US$ 202.630 (2006), plywood turun 24,07 persen dari US$ 19.771 menjadi US$ 8.237, misteric acid turun 27,89 persen yakni dari US$ 115.362 menjadi US$ 291.201, stearic acid turun 27,04 persen dari US$ 792.910 menjadi US$ 308.020, dan sabun noodles turun 26 persen dari AS.689.025 menjadi US$ 248.053. Kinerja ekspor impor hasil pertanian juga mengalami penurunan yakni minyak asiri turun 18 persen dari US$ 162.234 menjadi US$ 773.023, hasil laut/udang, minyak kelapa dan kopi robusta juga mengalami penurunan cukup drastis hingga mencapai 97 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan (nilai di atas US$ Juta) adalah biji kakao, hortikultura, kopi arabica, CPO, karet alam, hasil laut (non udang). Untuk hasil industri yakni moulding, ban kendaraan dan sarung tangan karet. APBD Dari tahun ke tahun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Utara terus meningkat. APBD 2006 memberikan alokasi Belanja publik Rp 1.577.946.416.580 (71,59%), sedangkan belanja aparatur Rp 626.138.312.420 (28,41%). Pos anggarannya antara lain: Pada tahun 2006 ditargetkan Rp2,087 triliun. Angka tersebut diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp1,354 triliun, dana perimbangan Rp723,65 miliar, dan Lain-lain. Pendapatan yang sah sebesar Rp23,915 miliar. Khusus sektor PAD terdiri dari pajak daerah Rp 1,270 triliun, retribusi daerah Rp 10,431 miliar, laba BUMD sebesar Rp 48,075 miliar, dan lain-lain pendapatan Rp 25,963 miliar. Perolehan dari dana perimbangan meliputi Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp 183,935 miliar dan Dana Alokasi Umum Rp 539,718 miliar. Sedangkan perolehan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah diperoleh dari Iuran Jasa Air Rp 8,917 miliar. Seni dan budaya Musik Musik yang biasa dimainkan cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang. Suku Batak Toba, Pakpak dan Simalungun mempunyai alat musik yang disebut Gondang yang biasa dibunyikan ketika upacara adat dalam pernikahan, kematian, dan lain sebagainya. Sementara Suku Batak Mandailing dan Angkola memiliki instrumen musik yang mirip dengan gondang yakni Gordang Sambilan. Suku Melayu di Pesisir Timur memiliki alat musik yang sama dengan Suku Melayu pada umumnya seperti Akordeon, gendang Melayu dan Biola. Sementara di Tanah Karo terdapat alat musik Kulcapi dan Gendang yang biasa digunakan untuk mengiringi tari Landek atau Guro Guro Aron. Arsitektur Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai bentuk ornamen.Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat batak melambangkan "kerbau berdiri tegak". Hal ini lebih jelas lagi dengan menghias pucuk atap dengan kepala kerbau. Rumah adat etnis Batak, Ruma Bolon, berdiri kukuh dan megah serta masih banyak ditemui di Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan. Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut "ayo-ayo rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara. Bentuk rumah adat di daerah Simalungun mirip dengan rumah adat Batak Toba. Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai butuh, dan lesung. Bangunan khas Mandailing yang menonjol disebut "Bagas Gadang" (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai musyawarah adat). Rumah adat Melayu di Sumatera Utara tidak jauh berbeda dengan rumah Melayu di provinsi lain, hanya warna hijau lebih dominan. Rumah adat di pesisir barat kelihatan lebih megah dan lebih indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Rumah adat ini masih berdiri kukuh di halaman Gedung Nasional Sibolga. Tarian Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan. Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan. Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII, tarian Gundala-Gundala dari Tanah Karo, tarian Maena dan Moyo dari Nias dan tarian Sikambang dari Pesisir Barus, tarian Sikambang ini biasanya ditampilkan saat perayaan menikah dan khitanan. Kerajinan Selain arsitektur, tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan. Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih. Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan. Pada masyarakat pesisir barat ada tenunan yang dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah merah tua atau kuning emas. Songket Melayu Batubara adalah salah satu kerajinan khas Pesisir Timur yang sudah mendunia. Songket Batu Bara memiliki ciri khas tersendiri, hal ini dapat dilihat dari proses pembuatan kain songket tersebut masih tradisional yakni dengan menggunakan alat tenun dari kayu. Namun tetap memiliki kualitas yang baik, kualitasnya hampir sama dengan songket yang dihasilkan dengan mesin. Kain songket Batu Bara juga memiliki beragam motif seperti Pucuk Rebung, Bunga Manggis, Bunga Cempaka, Pucuk Caul, Tolak Betikam, hingga Naga Berjuang. Makanan khas Perbedaan suku bangsa dan agama yang lebih heterogen di Sumatera Utara, berpengaruh pada jenis makanan yang umumnya dikonsumsi masyarakat. Di daerah pesisir, makanan berbahan ikan laut mudah ditemui, sementara di kawasan Danau Toba dan Kepulauan Nias, makanan berbahan babi lebih banyak ditemui. Masyarakat Batak, umumnya Batak Toba, Simalungun, Pakpak Dairi, dan Karo, kemudian Nias, dan juga Tionghoa, memiliki beragam makanan khas berbahan daging babi. Olahan daging babi yang lebih dikenal yakni Saksang dan Tanggo-tanggo, yang saat ini juga banyak ditemui di provinsi lain di Indonesia. Orang Karo memiliki makanan khas yakni babi panggang Karo, sementara orang Nias memiliki Harinake, daging babi cincang. Masyarakat Tionghoa memili babi hong, olahan daging babi bumbu kecap. Makanan khas Melayu, diantaranya urap Anyang, roti Jala, kue Rasidah, bubur pedas, pajri Nenas, dan Halua, manisan buah dan sayur. Selain itu, beberapa makanan yang dikenal berasal dari Sumatera Utara yakni Bika Ambon dari Kota Medan, kemudian Ikan Mas Arsik, Mie Gomak, Lontong Medan, Lemang, Lapet, Naniura, Ombus-ombus, manuk napinadar, dan lainnya. Referensi Pranala luar Situs web resmi pemerintah provinsi Sumatera Utara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Informasi Lengkap Seputar Sumatera Utara Provinsi di Indonesia Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1948
4,243
3768
https://id.wikipedia.org/wiki/Riau
Riau
Riau (Jawi: رياو) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pantai timur pulau Sumatra bagian tengah. Wilayah pesisirnya berbatasan dengan Selat Malaka. Hingga tahun 2004, provinsi ini juga meliputi Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau utamanya antara lain Pulau Batam dan Pulau Bintan) yang terletak di sebelah Timur Sumatra dan sebelah Selatan Singapura. Kepulauan ini dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada Juli 2004. Ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau adalah Pekanbaru, dan kota besar lainnya setelah Pekanbaru adalah kota Dumai. Berdasarkan hasil Badan Pusat Statistik Riau tahun 2022, penduduk provinsi Riau berjumlah 6.493.603 jiwa, dengan kepadatan penduduk 75 jiwa/km². Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Tetapi, penebangan hutan yang merajalela telah mengurangi luas hutan secara signifikan, dari 78% pada 1982 menjadi hanya 33% pada 2005. Rata-rata 160.000 hektare hutan habis ditebang setiap tahun, meninggalkan 22%, atau 2,45 juta hektare pada tahun 2009. Deforestasi dengan tujuan pembukaan kebun-kebun kelapa sawit dan produksi kertas telah menyebabkan kabut asap yang sangat mengganggu di provinsi ini selama bertahun-tahun, dan menjalar ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Etimologi Ada tiga kemungkinan asal kata riau yang menjadi nama provinsi ini. Pertama, dari kata Portugis, rio berarti sungai. Pada tahun 1514, terdapat sebuah ekspedisi militer Portugis yang menelusuri Sungai Siak, dengan tujuan mencari lokasi sebuah kerajaan yang diyakini mereka ada pada kawasan tersebut, dan sekaligus mengejar pengikut Sultan Mahmud Syah yang melarikan diri setelah kejatuhan Kesultanan Malaka. Versi kedua menyebutkan bahwa riau berasal dari kata riahi yang berarti air laut. Kata ini diduga berasal dari tokoh Sinbad al-Bahar dalam kitab Seribu Satu Malam, dan versi ketiga menyebutkan bahwa kata ini berasal dari penuturan masyarakat setempat, diangkat dari kata rioh atau riuh, yang berarti ramai, hiruk pikuk orang bekerja. Sejarah Masa prasejarah Riau diduga telah dihuni sejak masa antara 10.000-40.000 SM. Kesimpulan ini diambil setelah penemuan alat-alat dari zaman Pleistosin di daerah aliran sungai Sungai Sengingi di Kabupaten Kuantan Singingi pada bulan Agustus 2009. Alat batu yang ditemukan antara lain kapak penetak, perimbas, serut, serpih dan batu inti yang merupakan bahan dasar pembuatan alat serut dan serpih. Tim peneliti juga menemukan beberapa fosil kayu yang diprakirakan berusia lebih tua dari alat-alat batu itu. Diduga manusia pengguna alat-alat yang ditemukan di Riau adalah pithecanthropus erectus seperti yang pernah ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah. Penemuan bukti ini membuktikan ada kehidupan lebih tua di Riau yang selama ini selalu mengacu pada penemuan Candi Muara Takus di Kampar sebagai titik awalnya. Masa prakolonial Pada awal abad ke-16, Tome Pires, seorang penjelajah Portugal, mencatat dalam bukunya, Suma Oriental bahwa kota-kota di pesisir timur Sumatra antara suatu daerah yang disebutnya Arcat (sekitar Aru dan Rokan) hingga Jambi adalah pelabuhan dagang yang dikuasai oleh raja-raja dari Minangkabau. Di wilayah tersebut, para pedagang Minangkabau mendirikan kampung-kampung perdagangan di sepanjang Sungai Siak, Kampar, Rokan, dan Indragiri. Satu dari sekian banyak kampung yang terkenal adalah Senapelan yang kemudian berkembang menjadi Pekanbaru, yang kini menjadi ibu kota provinsi. Sejarah Riau pada masa pra-kolonial didominasi beberapa kerajaan otonom yang menguasai berbagai wilayah di Riau. Kerajaan yang terawal, Kerajaan Keritang, diduga telah muncul pada abad keenam, dengan wilayah kekuasaan diperkirakan terletak di Keritang, Indragiri Hilir. Kerajaan ini pernah menjadi wilayah taklukan Majapahit, namun seiring masukkan ajaran Islam, kerajaan tersebut dikuasai pula oleh Kesultanan Melaka. Selain kerajaan ini, terdapat pula Kerajaan Kemuning, Kerajaan Batin Enam Suku, dan Kerajaan Indragiri, semuanya diduga berpusat di Indragiri Hilir. hingga kedatangan kolonial, terdapat beberapa kerajaan dan kesultanan di Riau. Kerajaan Tambusai, Rambah, Kepenuhan, Rokan IV Koto dan Kunto Darussalam menguasai kawasan hulu sungai Rokan dan anak sungainya yang sekarang menjadi kabupaten Rokan Hulu. Kerajaan Kampar Kiri dan Singingi menguasai kawasan sehilir sungai Kampar Kiri dan Singingi yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten Kampar dan sebagian wilayah kabupaten Kuantan Singingi. Kerajaan Kuantan menguasai kawasan sehilir sungai Kuantan yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten Kuantan Singingi. Kesultanan Siak Sri Inderapura menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, kota Dumai, Siak, Kepulauan Meranti, sebagian kota Pekanbaru, kawasan sehilir sungai Tapung Kiri dan kanan serta Taratak Buluh dan sekitarnya yang sekarang masuk kabupaten Kampar. Kesultanan Pelalawan menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten Pelalawan. Dan kesultanan Indragiri menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir, sedangkan sebagian kawasan pesisir Indragiri dulunya menjadi wilayah kesultanan Lingga–Riau yang berpusat di Daik Lingga. Kawasan sehilir sungai Kampar Kanan dipimpin oleh Datuk-datuk adat mereka sendiri. Masa kerajaan Melayu Kesultanan Indragiri Kesultanan Indragiri didirikan pada tahun 1298 oleh Raja Merlang I, yang uniknya tidak berkedudukan di Indragiri, melainkan di Melaka. Urusan pemerintahan diserahkan pada para pembesar tradisional. Baru pada masa kekuasaan Narasinga II sekitar tahun 1473, para raja Indragiri mulai menetap di pusat pemerintahannya di Kota Tua. Pada tahun 1815, di bawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Rengat, yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu. Pada masa inilah Belanda mulai campur tangan dengan urusan internal Indragiri, termasuk dengan mengangkat seorang Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap. Dengan adanya traktat perdamaian dan persahabatan yang ditandatangani pada tanggal 27 September 1938 antara Indragiri dengan Belanda, maka Kesultanan Indragiri menjadi zelfbestuur lindungan Belanda, dipimpin seorang controleur yang memegang wewenang mutlak terhadap kekuasaan lokal. Kesultanan Siak Kesultanan Siak Sri Inderapura didirikan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung pada tahun 1723. Siak segera saja menjadi sebuah kekuatan besar yang dominan di wilayah Riau: atas perintah Raja Kecil, Siak menaklukkan Rokan pada 1726 dan membangun pangkalan armada laut di Pulau Bintan. Namun keagresifan Raja Kecil ini segera ditandingi oleh orang-orang Bugis pimpinan Yang Dipertuan Muda dan Raja Sulaiman. Raja Kecil terpaksa melepaskan pengaruhnya untuk menyatukan kepulauan-kepulauan di lepas pantai timur Sumatra di bawah bendera Siak, meskipun antara tahun 1740 hingga 1745 ia bangkit kembali dan menaklukkan beberapa kawasan di Semenanjung Malaya. Pada akhir abad ke-18, Siak telah menjelma menjadi kekuatan yang dominan di pesisir timur Sumatra. Pada tahun 1761, Sultan Abdul Jalil Syah III mengikat perjanjian eksklusif dengan Belanda, dalam urusan dagang dan hak atas kedaulatan wilayahnya, serta bantuan dalam bidang persenjataan. Walau kemudian muncul dualisme kepemimpinan di dalam tubuh kesultanan yang awalnya tanpa ada pertentangan di antara mereka, Raja Muhammad Ali, yang lebih disukai Belanda, kemudian menjadi penguasa Siak, sementara sepupunya Raja Ismail, tidak disukai oleh Belanda, muncul sebagai Raja Laut, menguasai perairan timur Sumatra sampai ke Laut Cina Selatan, membangun kekuatan di gugusan Pulau Tujuh. Tahun 1780, Siak menaklukkan daerah Langkat, termasuk wilayah Deli dan Serdang. Di bawah ikatan perjanjian kerjasama mereka dengan VOC, pada tahun 1784 Siak membantu tentara Belanda menyerang dan menundukkan Selangor, dan sebelumnya mereka telah bekerjasama memadamkan pemberontakan Raja Haji Fisabilillah di Pulau Penyengat. Masa kolonial Belanda Invasi Belanda yang agresif ke pantai timur Sumatra tidak dapat dihadang oleh Siak. Belanda mempersempit wilayah kedaulatan Siak, dengan mendirikan Keresidenan Riau (Residentie Riouw) di bawah pemerintahan Hindia Belanda yang berkedudukan di Tanjung Pinang. Para sultan Siak tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka telah terikat perjanjian dengan Belanda. Kedudukan Siak semakin melemah dengan adanya tarik-ulur antara Belanda dan Inggris yang kala itu menguasai Selat Melaka, untuk mendapatkan wilayah-wilayah strategis di pantai timur Sumatra. Para sultan Siak saat itu terpaksa menyerah kepada kehendak Belanda dan menandatangani perjanjian pada Juli 1873 yang menyerahkan Bengkalis kepada Belanda, dan mulai saat itu, wilayah-wilayah yang sebelumnya menjadi kekuasaan Siak satu demi satu berpindah tangan kepada Belanda. Pada masa yang hampir bersamaan, Indragiri juga mulai dipengaruhi oleh Belanda, namun akhirnya baru benar-benar berada di bawah kekuasaan Batavia pada tahun 1938. Penguasaan Belanda atas Siak kelak menjadi awal pecahnya Perang Aceh. Di pesisir, Belanda bergerak cepat menghapuskan kerajaan-kerajaan yang masih belum tunduk. Belanda menunjuk seorang residen di Tanjung Pinang untuk mengawasi daerah-daerah pesisir, dan Belanda berhasil memakzulkan Sultan Riau-Lingga, Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah pada Februari 1911. Pendudukan Jepang Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Riau menjadi salah satu sasaran utama untuk diduduki. Bala tentara Jepang menduduki Rengat pada 31 Maret 1942. Seluruh Riau dengan cepat tunduk di bawah pemerintahan Jepang. Salah satu peninggalan masa pendudukan Jepang adalah jalur kereta api sepanjang 220 km yang menghubungkan Muaro Sijunjung dan Pekanbaru yang terbengkalai. Ratusan ribu rakyat Riau dipaksa bekerja oleh tentara Jepang untuk menyelesaikan proyek ini. Era kemerdekaan Revolusi nasional dan Orde Lama Pada awal kemerdekaan Indonesia, bekas wilayah Keresidenan Riau dilebur dan tergabung dalam Provinsi Sumatra yang berpusat di Medan. Seiring dengan penumpasan simpatisan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Provinsi Sumatra dimekarkan lagi menjadi tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatra Tengah, dan Sumatera Selatan. Ketika itu, Sumatra Tengah menjadi basis terkuat dari PRRI, situasi ini menyebabkan pemerintah pusat membuat strategi memecah Sumatra Tengah dengan tujuan untuk melemahkan pergerakan PRRI. Selanjutnya pada tahun 1957, berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, Sumatra Tengah dimekarkan menjadi tiga provinsi yaitu Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Kemudian yang menjadi wilayah Provinsi Riau yang baru terbentuk adalah bekas wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura dan Keresidenan Riau serta ditambah Kampar. Riau sempat menjadi salah satu daerah yang terpengaruh Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia pada akhir 1950-an. Pemerintah pusat menggelar Operasi Tegas dibawah pimpinan Kaharuddin Nasution, yang kelak menjadi gubernur provinsi ini, dan berhasil menumpas sisa-sisa simpatisan PRRI. Setelah situasi keamanan berangsur pulih, pemerintah pusat mulai mempertimbangkan untuk memindahkan ibu kota provinsi dari Tanjung Pinang ke Pekanbaru, yang secara geografis terletak di tengah-tengah. Pemerintah akhirnya menetapkan Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi yang baru pada 20 Januari 1959 lewat Kepmendagri No. Desember 52/I/44-25. Masa Orde Baru Setelah jatuhnya Orde Lama, Riau menjadi salah satu tonggak pembangunan ekonomi Orde Baru yang kembali menggeliat. Pada tahun 1944, ahli geologi NPPM, Richard H. Hopper dan Toru Oki bersama timnya menemukan sumur minyak terbesar di Asia Tenggara yaitu di Minas, Siak. Sumur ini awalnya bernama Minas No. 1. Minas terkenal dengan jenis minyak Sumatra Light Crude (SLC) yang baik dan memiliki kadar belerang rendah. Pada masa awal 1950-an, sumur-sumur minyak baru ditemukan di Minas, Duri, Bengkalis, Pantaicermin, dan Petapahan. Eksploitasi minyak bumi di Riau dimulai di Blok Siak pada September 1963, dengan ditandatanganinya kontrak karya dengan PT California Texas Indonesia (kini menjadi Chevron Pacific Indonesia). Provinsi ini sempat diandalkan sebagai penyumbang 70 persen dari produksi minyak nasional pada tahun 1970-an. Riau juga menjadi tujuan utama program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintahan Soeharto. Banyak keluarga dari Pulau Jawa yang pindah ke perkebunan-perkebunan kelapa sawit yang baru dibuka di Riau, sehingga membentuk suatu komunitas tersendiri yang kini berjumlah cukup signifikan. Era reformasi Pada tahun 1999, Saleh Djasit terpilih menjadi putra daerah asli Riau kedua (selain Arifin Achmad) dan pertama dipilih oleh DPRD Provinsi sebagai gubernur. Pada tahun 2003, mantan Bupati Indragiri Hilir, Rusli Zainal, terpilih menjadi gubernur, dan terpilih kembali lewat pemilihan langsung oleh rakyat pada tahun 2008. Mulai tanggal 19 Februari 2014, Provinsi Riau secara resmi dipimpin oleh gubernur, Annas Maamun. Baru memimpin 7 Bulan, Annas Maamun dilengserkan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Menangkap Tangan Annas Maamun dalam kasus Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Kuansing. Saat ini provinsi Riau dipimpin oleh Arsyadjuliandi Rachman (Andi Rachman). Setelah kejatuhan Orde Baru, Riau menjadi salah satu sasaran provinsi yang akan dimekarkan. Pada tahun 2002, pemerintah menetapkan pemekaran Kepulauan Riau yang beribu kota di Tanjung Pinang, dari provinsi Riau. Kondisi dan sumber daya alam Geografi Luas wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 km², yang membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Malaka. Riau memiliki iklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun, serta rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari. Sumber daya alam Provinsi ini memiliki sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak bumi dan gas, serta emas, maupun hasil hutan dan perkebunannya. Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, secara bertahap mulai diterapkan sistem bagi hasil atau perimbangan keuangan antara pusat dengan daerah. Aturan baru ini memberi batasan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya, dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar. Demografi Jumlah penduduk provinsi Riau berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, sebanyak 6.493.603 jiwa. Kabupaten atau kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah kota Pekanbaru dengan jumlah penduduk ± 994 ribu jiwa. Sedangkan kabupaten atau kota dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah kabupaten Kepulauan Meranti yakni sebesar 210.407 jiwa. Suku bangsa Penduduk provinsi Riau terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010 menunjukkan bahwa Melayu adalah masyarakat terbesar dengan komposisi 33,35% dari seluruh penduduk Riau. Mereka umumnya berasal dari daerah pesisir di Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, hingga ke daerah daratan di Pelalawan, Siak, Pekanbaru, dan Indragiri Hulu. Suku bangsa lainnya yaitu Jawa (29,20%), Batak (12,55%), Minangkabau (12,29%), Banjar (4,13%), Bugis (1,95%), Tionghoa (1,85%), Sunda (1,44%), Nias (1,30%), dan lainnya 1,94%. Ada juga masyarakat asli Melayu Riau rumpun Minang seperti masyarakat Melayu Petalangan di sebagian Pelalawan, juga yang berasal dari Rokan Hulu, terutama Kampar, dan Kuantan Singingi memiliki kekerabatan dekat dengan Minangkabau karena wilayah-wilayah tersebut berdekatan bahkan berbatasan langsung dengan Sumatera Barat. Juga terdapat masyarakat Batak Mandailing di Rokan Hulu, yang kerap lebih mengaku sebagai Mandaling dan Melayu daripada sebagai Batak ataupun Minangkabau. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Riau, yakni; Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku asal Riau lainnya sudah termasuk 6 kelompok suku terasing seperti: Suku Hutan, Bonai, Talang mamak, Sakai, suku Akit, dan Orang Laut dari provinsi Riau. Sedangkan suku lain sisanya termasuk Aceh, Madura, Makassar, dan lain-lain. Abad ke-19, masyarakat Banjar dari Kalimantan Selatan dan Bugis dari Sulawesi Selatan, juga mulai berdatangan ke Riau. Mereka banyak bermukim di Indragiri Hilir khususnya Tembilahan. Dibukanya perusahaan pertambangan minyak Caltex pada tahun 1940-an di Rumbai, Pekanbaru, mendorong orang-orang dari daerah-daerah di Indonesia untuk mengadu nasib di Riau. Bahasa Riau merupakan provinsi dengan latar belakang penduduk yang majemuk, sehingga terdapat banyak bahasa yang dituturkan sehari-hari. Menurut sensus 2010, 40,05% penduduk Riau berusia 5 tahun ke atas berbicara menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan 58,68% menggunakan bahasa daerah. 1,27% sisanya menggunakan bahasa asing, tidak terdata/tidak didata (tidak diketahui), tidak ditanyakan, atau tidak menjawab. Bahasa-bahasa daerah yang dominan dituturkan di Riau, antara lain Melayu, Jawa, Minangkabau, Batak, dan Banjar. Bahasa Melayu, yang dikenal sebagai bahasa Melayu Riau beserta dialeknya, merupakan bahasa yang dipertuturkan secara luas oleh etnis Melayu yang merupakan penduduk asli Riau khususnya di daerah pesisir, seperti Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, hingga ke daerah daratan, seperti Pelalawan, Pekanbaru, Siak, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu. Bahasa Minangkabau dipergunakan secara luas/dominan menjadi bahasa perniagaan di perkotaan (Pekanbaru) dan di sebagian wilayah bagian barat Riau yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Selain menjadi bahasa yang digunakan masyarakat etnis Minangkabau dan digunakan di pasar-pasar/tempat perniagaan, dialek/bahasa Minangkabau juga bahkan dominan dan menjadi bahasa sehari-hari, bahasa pengantar/komunikasi (lingua franca), dan bahasa pergaulan masyarakat kota Pekanbaru. Di Pekanbaru sendiri mayoritas etnis Minang, etnis Minang merupakan etnis terbesar di Pekanbaru. Hal ini dikarenakan banyak orang Minang yang merantau lalu berniaga, bekerja, dan sekolah/kuliah di Riau hingga menetap dan menjadi warga Riau (khususnya Pekanbaru yang merupakan ibu kota provinsi Riau), ini juga menyebabkan logat khas Minang dengan ciri khas penambahan partikel "do" diakhir kalimat dan beberapa kosakata/partikel seperti "mah", "wak", dan lainnya banyak dipakai masyarakat kota Pekanbaru oleh non-Minang seperti pendatang lainnya ataupun masyarakat asli Melayu Riau itu sendiri. Bahasa Melayu lokal di daerah sekitar Pekanbaru yang dituturkan oleh masyarakat Melayu Riau memang terdengar banyak kemiripan dan ada beberapa persamaan dengan dialek bahasa Minangkabau terutama dari logatnya. Bahasa Melayu lokal disana juga memiliki ciri kata diakhiri "o" seperti Minang juga dengan beberapa kosakata yang sama dan banyak kemiripan terutama dari logat bahasa. Selain dituturkan di Pekanbaru, bahasa ini juga dituturkan oleh masyarakat asli Minang yang berada di sebagian wilayah yang berbatasan dengan Sumatera Barat di Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singingi. Ketiga daerah tersebut mempunyai banyak kemiripan dan persamaan dari adat-istiadat, budaya/kebudayaan, dan bahasa dengan daerah tetangganya di Sumatera Barat, serta mempunyai ciri dialek tersendiri yang agak berbeda dengan masyarakat Melayu Riau lainnya. Pada umumnya, penutur asli tersebut tidak menyebutkan bahasanya sebagai bahasa Minang, tetapi sebagai bahasa tersendiri atau sebagai dialek Melayu. Dialek-dialek rumpun Minang yang tersebar di Riau antara lain, dialek Melayu Kampar, dialek Melayu Kuantan, dan dialek Melayu Rokan. Dialek-dialek dari bahasa Batak, juga dipertuturkan di provinsi Riau. Khususnya Batak Toba dituturkan oleh masyarakat Batak Toba yang tinggal disekitar perkotaan (Pekanbaru & Dumai) serta daerah-daerah Riau lainnya di beberapa kabupaten., Batak Angkola, dialek Mandailing yang dituturkan oleh masyarakat Batak Angkola dan Batak Mandailing di wilayah kabupaten Rokan Hulu yang berbatasan dengan Sumatera Utara. Bahasa Banjar di Riau banyak dituturkan orang Banjar di Kabupaten Indragiri Hilir. Ada 4 dialek yang tersebar, yaitu dialek Pekan Kamis, dialek Simpang Gaung, dialek Sungai Raya-Sungai Piring, dan dialek Teluk Jira. Menurut perhitungan dialektrometri, dialek-dialek Banjar yang ada di Riau memiliki perbedaan cukup signifikan dari daerah asalnya di Kalimantan Selatan. Bahasa Banjar di Riau sudah tercampur dan terpengaruh beberapa bahasa salah satunya yang dominan ialah bahasa Melayu. Banyak kosakata yang diserap dari bahasa Melayu Riau (baik Indragiri Hilir dan sekitarnya maupun dialek Melayu Riau di wilayah lain), sisanya terdapat pula sebagian serapan dari bahasa Jawa dan Bugis. Selain itu dialek Hokkien juga masih banyak digunakan di kalangan masyarakat Tionghoa, terutama yang bermukim di Pekanbaru, Dumai, Selatpanjang, Bengkalis, dan Bagansiapiapi. Dalam skala yang cukup besar juga didapati penutur bahasa Jawa yang digunakan oleh keturunan para pendatang asal Jawa yang telah bermukim di Riau sejak masa penjajahan dahulu, serta oleh para transmigran dari pulau Jawa pada masa setelah kemerdekaan. Agama Dilihat dari komposisi penduduk, provinsi Riau yang penuh kemajemukan dengan latar belakang sosial budaya, bahasa, dan agama yang berbeda, pada dasarnya merupakan aset bagi daerah Riau sendiri. Agama-agama yang dianut penduduk provinsi ini sangat beragam, di antaranya Islam, Kristen Protestan, Buddha, Kristen Katolik, Konghucu, dan Hindu. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2023, mayoritas warga Riau menganut agama Islam. Penganut Islam Sunni sebanyak 87,04% yang umumnya dianut Melayu, Jawa, Minangkabau, Banjar, Bugis, Sunda, dan sebagian Batak, umumnya Mandailing & sebagian Angkola. Kemudian, Kekristenan dianut oleh 10,88% dengan rincian Protestanisme sebanyak 9,81% dan Katolik Roma sebanyak 1,08% yang kebanyakan berasal dari etnis Batak (Khususnya Toba, Simalungun, serta Pakpak), Nias, Karo, dan sebagian dianut etnis Jawa, Tionghoa, serta penduduk dari Indonesia Timur (suku asal NTT, Minahasa, dan Ambon). Penganut Buddhisme sebanyak 2,01% dan Konfusianisme/Konghucu sebanyak 0,03% yang berasal dari etnis Tionghoa serta sebagian Jawa dan suku lainnya juga menganut Buddha. Sekitar 0,01% menganut Hindu yang dianut oleh masyarakat suku Bali serta sebagian masyarakat keturunan India-Indonesia (Hindi & Tamil), dan agama tradisional sebanyak 0,01% yang umumnya dianut oleh beberapa masyarakat terasing di Riau, sisanya sebagian besar sudah menganut agama Islam tetapi ada pula yang menganut agama Buddha hingga Kristen. Berbagai sarana dan prasarana peribadatan bagi masyarakat Riau sudah terdapat di provinsi ini, seperti masjid & musala (Islam), gereja Protestan dan gereja Katolik (Kristen), vihara/wihara Buddha, serta kuil atau pura Hindu. Jumlah rumah ibadah ibadah di Riau hingga tahun 2021, yakni masjid sebanyak 6.318 bangunan, kemudian musala sebanyak 6.544 bangunan, gereja Protestan sebanyak 1.895 bangunan, gereja Katolik sebanyak 244 bangunan, vihara/wihara sebanyak 94 bangunan, beberapa kelenteng, dan pura atau kuil sebanyak 8 bangunan. Politik dan pemerintahan Kepala daerah Sejak berdirinya Provinsi Riau pada tahun 1958, provinsi ini telah dipimpin oleh tiga belas orang gubernur dan tujuh orang pejabat atau pelaksana tugas gubernur. Gubernur Riau petahana adalah Syamsuar, yang dilantik pada 20 Februari 2019 oleh Presiden Joko Widodo setelah memenangkan pemilihan gubernur tahun 2018. Dalam menjalankan tugasnya, Gubernur Riau dibantu oleh seorang Wakil Gubernur. Wakil Gubernur petahana adalah Edy Nasution, yang dilantik pada 20 Februari 2019 bersama Gubernur Syamsuar. DPRD Provinsi Pembagian administratif Pendidikan Riau mempunyai beberapa perguruan tinggi, di antaranya: Universitas Riau Universitas Islam Riau Universitas Muhammadiyah Riau Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Universitas Lancang Kuning Universitas Abdurrab Universitas Pasir Pengaraian Universitas Islam Indragiri Universitas Islam Kuantan Singingi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tuanku Tambusai Politeknik Negeri Bengkalis Politeknik Kampar Politeknik Caltex Riau Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tafaqquh Fiddin Dumai Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lancang Kuning Dumai STMIK AMIK & STT Dumai Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ar-Ridho Bagan Siapi-Api, Rokan Hilir Kesehatan Daftar rumah sakit di Provinsi Riau sebagai berikut: RSUD Arifin Achmad RSUD Petala Bumi RS Santa Maria RS Syafira RS Awal Bros RS Eka Hospital RS Lancang Kuning RS Islam Ibnu Sina RS dr.Tabrani Rab RSIA Andini RSIA Eria Bunda RST Korem 031/WB RS Polisi Bhayangkara Perekonomian Pertanian & perkebunan Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit, baik itu yang dikelola oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa. Untuk luas lahan perkebunan kelapa sawit saat ini provinsi Riau telah memiliki lahan seluas 1.34 juta hektare. Selain itu telah terdapat sekitar 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi coconut palm oil (CPO) 3.386.800 ton per tahun. Hutan & ikan Pembangunan kehutanan pada hakikatnya mencakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung, dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu. Hilangnya ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang mengabaikan aspek kelestarian. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. Masalah lain yang sangat merugikan tidak saja provinsi Riau pada khususnya tetapi Indonesia pada umumnya, adalah masalah ilegal logging yang menyebabkan berkurangnya kawasan hutan serta masalah pengerukan pasir secara liar. Industri Pada provinsi ini terdapat beberapa perusahaan berskala internasional yang bergerak di bidang minyak bumi dan gas serta pengolahan hasil hutan dan sawit. Selain itu terdapat juga industri pengolahan kopra dan karet. Beberapa perusahaan besar tersebut di antaranya Chevron Pacific Indonesia anak perusahaan Chevron Corporation, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Perawang, dan PT. Riau Andalan Pulp & Paper di Pangkalan Kerinci Komunikasi Pertambangan Hasil pertambangan provinsi Riau adalah Minyak bumi, Gas, dan Batu Bara. Transportasi Provinsi Riau merupakan satu-satunya provinsi yang mempunyai BUMD di bidang transportasi udara yakni PT. Riau Air, yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut. Riau Air mengoperasikan Fokker-50 buatan Belanda sebanyak lima armada, dan tahun 2008 perusahaan ini menambah dua armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100. Provinsi Riau memiliki Jalan Tol yang menghubungkan Kota Pekanbaru dan Kota Dumai yang bernama Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Jalan Tol Permai) memiliki panjang 131,5 KM dan melewati 3 Kabupaten yaitu Siak, Kampar, dan Bengkalis serta di Tol ini memiliki Jembatan Khusus untuk Gajah karena saat pembangunan melewati Balai Latihan Gajah tepatnya di kecamatan Minas. Riau memiliki Jalan Tol yang menghubungkan antara Kota Pekanbaru dan Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar bagian dari Ruas Jalan Tol Padang–Pekanbaru sepanjang 30,9 Km. Riau bersama PT Hutama Karya sedang menggesa progres proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra yaitu Jalan Tol Padang–Pekanbaru, Jalan Tol Rengat–Pekanbaru, Jalan Tol Duri-Rantau Prapat, dan Jalan Tol Dharmasraya-Kuansing-Inhu. Sehingga dengan keberadaan jalan tol tersebut akan bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau akan lebih baik. Provinsi Riau memiliki 3 bandara aktif seperti Bandara Sultan Syarif Kasim II di kota Pekanbaru, Bandara Pinang Kampai di kota Dumai, dan Bandara Japura di Rengat, Indragiri Hulu yang menghubungkan antar satu daerah ke daerah lain seperti Banda AcehMedan,Padang Jakarta,Bandung,Yogyakarta,Semarang,Surabaya dan bukan rute domsetik aja bahkan hingga ke internasional seperti Malaysia,Singapura,Thailand, dll. Riau juga memiiki pelabuhan penumpang yang berada di Bengkalis,Dumai,Pekanbaru,Selatpanjang yang melayani rute AKAP dan bahkan Internasional yaitu Malaysia. Keuangan & perbankan Untuk bidang perbankan di provinsi sangat berkembang pesat, ini ditandai banyaknya bank swasta dan BPR, selain bank milik pemerintah daerah seperti Bank Riau Kepri. Pariwisata Wisata alam Provinsi Riau sebenarnya memiliki bermacam-macam kawasan pariwisata alam di antaranya yaitu: Pulau Jemur Terletak lebih kurang 45 mil dari ibu kota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi, dan 45 mil dari negara tetangga yakni Malaysia, sedangkan provinsi Sumatera Utara adalah provinsi yang terdekat dari Pulau Jemur. Pulau Jemur sebenarnya merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau antara lain, Pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Labuhan Bilik, serta pulau-pulau kecil lainnya. Pulau-pulau yang terdapat di Pulau Jemur ini berbentuk lingkaran sehingga bagian tengahnya merupakan laut yang tenang. Pada musim angin barat laut tiba, gelombang laut di Selat Malaka sangat besar, dan biasanya nelayan-nelayan setempat berlindung di bagian tengah Pulau Jemur, karena air laut pada kawasan tersebut tenang. Setelah gelombang laut mengecil atau badai berkurang barulah para nelayan keluar untuk memulai aktivitas menangkap ikan kembali. Pulau Jemur memiliki pemandangan dan panorama alam yang indah, selain itu Pulau Jemur ini amat kaya dengan hasil lautnya, serta pulau ini dimanfaatkan oleh penyu untuk menyimpan telurnya di bawah lapisan pasir-pasir pantai. Selain itu pada pulau Jemur juga terdapat beberapa potensi wisata lain di antaranya adalah Gua Jepang, mercusuar, sisa-sisa pertahanan Jepang, batu Panglima Layar, taman laut dan pantai berpasir kuning emas. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) memiliki luas 144.223 Ha, dengan ekosistem hutan hujan tropika dataran rendah (lowland tropical rain forest), kawasan ini merupakan peralihan antara hutan rawa dan hutan pegunungan dengan ekosistem yang unik dan berbeda dibandingkan dengan kawasan taman nasional lainnya yang ada di Indonesia. Bukit Tiga Puluh merupakan hamparan perbukitan yang terpisah dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan dan berbatasan dengan provinsi Jambi, daerah ini merupakan daerah tangkapan air (catchment area) sehingga membentuk sungai-sungai kecil dan merupakan hulu dari sungai-sungai besar di daerah sekitarnya. Beberapa jenis fauna yang dapat dijumpai di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh antara lain: Harimau Sumatra, Beruang Madu, Tapir, Siamang, Kancil, Babi Hutan, Burung Rangkong, Kuaw, dan berbagai jenis satwa lainnya. Sedangkan jenis flora langka yang diduga endemik di kawasan tersebut adalah Cendawan Muka Rimau (Rafflesia haseltii). Selain merupakan habitat dari berbagai jenis flora dan fauna langka yang dilindungi, kawasan TNBT juga merupakan tempat hidup dan bermukim beberapa komunitas masyarakat suku asli seperti Talang Mamak, Anak Rimba, dan Melayu Tua. Pantai Rupat Utara Tanjung Medang Berlokasi di Kecamatan Rupat Utara, Pulau Rupat. Kawasan Pantai Pasir Panjang terdiri atas Tanjung Medang, Teluk Rhu dan Tanjung Punak di Kecamatan Rupat dan berhadapan langsung dengan Kota Dumai, dengan mudah dapat dicapai karena dari Dumai tersedia transportasi laut untuk penumpang umum. Pasir di pantai ini berwarna putih dan bersih yang memungkinkan pengunjung untuk mandi, berjemur, berolahraga air, rekreasi keluarga dan bersantai menikmati kejernihan air lautnya dengan ombak yang sedang. Pantai Ketapang & Pantai Makruh Rupat Tengah Berlokasi di Kecamatan Rupat Selatan, Kawasan Pantai berhadapan langsung dengan Selat Malaka,terdiri atas Pantai Ketapang, Pantai Lohong dan Pantai Makruh, tepatnya di Desa Sungai Cingam dan Desa Makruh. Panjang Garis Pantai +/- 4 KM dari Selat Morong sampai ke Pantai Makruh. Sarana transportasi darat dan laut dari Kota Dumai dapat ditempuh 1 Jam. Air Terjun Aek Martua Terletak di kecamatan Bangun Purba, kabupaten Rokan Hulu adalah air terjun bertingkat-tingkat, sehingga sering pula disebut air terjun tangga seribu, dapat ditempuh melalui jalan darat, kira-kira dua per tiga dari bawah terdapat kuburan pertapa Cipogas dengan air terjun yang bertingkat-tingkat dan sungguh mengagumkan untuk dinikmati. Objek Wisata Bono Terletak di Desa Teluk Meranti, sepanjang Sungai Kampar dan Sungai Rokan. Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini terjadi setiap hari, siang maupun malam hari. Hal yang menarik turis ke objek wisata ini adalah kegiatan berenang, memancing, naik sampan, dan kegiatan lainnya. Wisata Bahari di Kabupaten Siak Wisata bahari di kabupaten Siak yaitu Danau Pulau Besar yang terletak di Desa Zamrud, Kecamatan Siak Sri Indrapura. Danau ini memiliki luas sekitar 28.000 Ha, dan danau Naga di sungai Apit. Danau Bawah dan Danau Pulau Besar terletak dekat lapangan minyak Zamrud, Kecamatan Siak. Memiliki panorama indah yang mengagumkan dan menarik. Di sekitar danau masih ditemukan hutan yang masih asli. Kondisi danau maupun hutan di sekitar danau berstatus Suaka Marga Satwa yang luasnya mencapai 2.500 hektare, di mana masih terdapat berbagai aneka jenis satwa dan tumbuhan langka. Sumber daya hayati yang terdapat di danau ini seperti pinang merah, ikan arwana dan ikan Balido yang termasuk dilindungi. Keanekaragaman jenis satwa liar di Suaka Marga Satwa danau Pulau Besar dan danau Bawah merupakan kekayaan tersendiri sebagai objek wisata tirta di Riau Daratan. Wisata religi, budaya dan sejarah Provinsi Riau memiliki berbagai wisata religi, budaya maupun sejarah. Beberapa wisata religi, budaya, dan sejarah yang terkenal dari daerah Riau di antaranya: Bakar Tongkang di Bagansiapiapi Upacara bakar Tongkang yang merupakan upacara tradisional masyarakat Tionghoa berlokasi di Bagansiapiapi adalah wisata budaya unggulan provinsi Riau dari kabupaten Rokan Hilir dan telah menjadi wisata nasional bahkan terkenal hingga internasional. Upacara Bakar Tongkang ini diadakan setiap tahun di bulan Juni untuk penutupan segala kegiatan aktivitas di hari raya Imlek. Ketika pandemi Covid-19, perayaan ini ditiadakan mengingat masih tingginya angka penyebaran COVID-19 di Indonesia khususnya provinsi Riau dan juga mengundang kerumunan dan tidak menerapkan protokol kesehatan sehingga menyebabkan penularan covid-19. Perayaan Imlek di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti Acara Perayaan Imlek memang sudah menjadi bagian dari tradisi di Kota Selatpanjang. Hampir setiap tahun perayaan Imlek di kota ini dirayakan sangat meriah bahkan juga termasuk Perayaan Imlek yang paling meriah di kawasan Provinsi Riau. Apalagi pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah menjadikan ivent perayaan Imlek sebagai salah satu aset wisata tahunan yang masuk kedalam Kalender Wisata Riau. Puluhan ribu orang baik dari dalam maupun luar Selatpanjang, bahkan wisatawan dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, China, Taiwan, akan membanjiri Kota Selatpanjang untuk turut serta memeriahkan perayaan Imlek. Puncak acara Perayaan Tahun Baru Imlek di Selatpanjang berlangsung pada hari ke-6 bulan pertama Tahun Baru Imlek yang biasanya disebut Cue Lak Bahasa Hokkien,tetapi kemeriahannya mulai terasa dihari H-7 yaitu seminggu sebelum jatuhnya perayaan Imlek. Penyambutan tahun baru imlek di Selatpanjang di pusatkan di Vihara Sejahtera Sakti. Pada puncak perayaan Imlek, bertepatan dengan dilangsungkannya upacara ulang tahun dewa 清水祖師 Qing Shui Zu Shi. Pada momen ini, warga Tionghoa menyakini bahwa sang dewa sedang turun ke bumi dengan maksud untuk mengusir unsur-unsur kejahatan dan memberikan kemakmuran serta ketentraman bagi warga kota Selatpanjang. Untuk itu diadakan penyambutan khusus dengan menggotong tandu patung dewa dan diarak berkeliling kota melewati beberapa kelenteng lain disertai atraksi tarian liong (naga), dan barongsai (singa) yang diiringi seni budaya Jawa, Reog Ponorogo. Perayaan Cue Lak tersebut juga dihadiri oleh para tetua atau orang yang terpilih dan dirasuki oleh roh para dewa yang biasa disebut Thangkie, yaitu di mana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara roh dewa. Budaya ini memiliki kesamaan dengan masyarakat Singkawang (Kalimantan Barat) yang biasa dikenal dengan Tatung. Kelenteng Hoo Ann Kiong/Vihara Sejahtera Sakti Selatpanjang Kelenteng Hoo Ann Kiong (lebih dikenal luas sebagai Vihara Sejahtera Sakti/Tua Pek Kong Bio (bahasa Hokkien) adalah kelenteng tertua yang ada di Selatpanjang, dan juga merupakan Kelenteng Tertua di Provinsi Riau. Kelenteng ini didirikan pada masa kolonial Belanda dan sampai hari ini belum diketahui dengan pasti kapan berdirinya. Sejarawan memprediksi kelenteng ini berumur lebih dari 150 tahun, setelah dilihat dari relief arsitektur bangunannya. Kelenteng ini sangat dikenal luas oleh masyarakat Selatpanjang maupun masyarakat luar negeri terutama bagi wisatawan Singapura dan Malaysia sebagai tempat ibadah umat Buddha, maupun Konghucu. Mesjid Raya Pekanbaru Masjid Raya dan Makan Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan. Masjid Raya Pekanbaru terletak di Kecamatan Senapelan memiliki arsitektur tradisional yang amat menarik dan merupakan masjid tertua di Kota Pekanbaru. Masjid ini dibangun pada abad ke-18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di areal Masjid terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. Masih dalam areal kompleks masjid kita dapat mengunjungi makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766–1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibu kota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan dia mangkat tahun 1780. Istana Siak Sri Indrapura Kerajaan Siak adalah sebuah kerajaan Melayu-Islam yang terbesar di Riau. Mencapai masa kejayaannya pada abad ke-16 sampai abad ke-20. Dalam silsilah, sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1725 dengan 12 sultan yang pernah bertahta. Kini sebagai bukti sejarah atas kebesaran kerajaan Melayu Islam tersebut, dapat kita lihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama Assirayatul Hasyimah, lengkap dengan peralatan kerajaan. Sekarang Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain: kursi singgasana kerajaan yang berbalut emas, duplikat mahkota Kerajaan, brankas Kerajaan, payung Kerajaan, tombak Kerajaan, komet sebagai barang langka dan menurut cerita hanya ada dua di dunia, serta barang-barang lain-lainnya. Di samping istana kerajaan terdapat pula istana peraduan. Candi Muara Takus Candi Muara Takus terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Jaraknya kurang lebih 135 km dari Kota Pekanbaru. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 km dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan. Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, serta Palangka. Bahan bangunan candi terdiri dari batu pasir, batu sungai, dan batu bata. Menurut sumber tempatan, batu bata untuk bangunan ini dibuat di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa batu bata ke tempat candi, dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan. Cerita ini walaupun belum pasti kebenarannya memberikan gambaran bahwa pembangunan candi ini dilakukan secara bergotong royong oleh orang ramai. Selain Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka, di dalam kompleks candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Di luar kompleks ini terdapat pula bangunan-bangunan yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan jenis bangunannya. Kompleks candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat Buddhisme ini merupakan bukti pernahnya agama Buddha berkembang di kawasan ini beberapa abad yang silam. Kendatipun demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan abad kesebelas, ada yang mengatakan abad keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan sebagainya. Benteng Tujuh Lapis Benteng Tujuh Lapis terletak di daerah Dalu-Dalu, kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu. Benteng tanah ini dibuat oleh masyarakat Dalu-Dalu pada masa Perang Paderi atas petuah Tuanku Tambusai. Bekas benteng tersebut ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Di sekitar daerah Dalu-Dalu ini juga terdapat beberapa benteng yang disebut Kubu Gedung, Kubu Baling-Baling dan Kubu Talikemain. Benteng yang pada awalnya diberi nama Kubu Aur Duri ini juga sempat digunakan oleh Sultan Zainal Abidin untuk melawan penjajah Belanda. Lihat pula Daftar Provinsi Indonesia Melayu Riau Orang Kampar/Ocu Referensi Pranala luar Situs resmi provinsi Riau Situs Resmi Kementrian Pariwisata Portal Berita Riau Situs Berita Nasional Situs Berita Riau Provinsi di Indonesia
5,821
3771
https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa%20Barat
Jawa Barat
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat pulau Jawa, dengan ibu kota provinsi di Kota Bandung. Jawa Barat berbatasan dengan provinsi Banten dan wilayah ibu kota Jakarta di sebelah barat, Laut Jawa di utara, Provinsi Jawa Tengah di timur, dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Bersama dengan Provinsi Banten, Jawa Barat disebut sebagai Tatar Sunda atau Pasundan karena merupakan kampung asli masyarakat Sunda, suku terbesar kedua di Indonesia. Sejarah Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman buni (Bekasi kuno) bisa ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon. Wilayah Jawa Barat pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara. Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan Sunda beribu kota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor). Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cerbon (kelak menjadi Kota Cirebon) lepas dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Banten. Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu, meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa (sekarang Jakarta) kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau dikenal dengan Padrão Sunda Kelapa , ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrão di tepi Ci Liwung. Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon–Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon–Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon. Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran (ibu kota Kerajaan Sunda), dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram. Jawa Barat sebagai provinsi otonom ditetapkakn pada tahun 1926 ketika pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Penetapannya dalam rangka pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi pemerintahan. Status ini secara resmi ditetapkan pada tanggal 1 Januari 1926 melalui staatsblad (lembar negara) nomor 326 pada tahun 1926. Kemudian ditetapkan lagi dalam staatsblad nomor 27, 28 dan 438 pada tahun 1928, dan staatsblad nomor 507 pada tahun 1932. Pembentukan provinsi Jawa Barat merupakan pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu. Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia. Ibukota Jawa Barat berpindah silih berganti. Ibukota Jawa Barat yang mula-mula ditempatkan di Bandung pada 19 Agustus 1945 dipindah ke Indihiang, Tasikmalaya pada 21 Juli 1947. Selang beberapa hari kemudian, ibukota Jawa Barat dipindah dari Indihiang ke Lebak Siuh lalu ke Culamega kemudian ke Tawangbanteng. Raden Mas Sewaka kemudian ditangkap Belanda dalam Agresi Militer Belanda I. Ibukota Jawa Barat kemudian dipindah ke Wanayasa, Purwakarta pada 17 Agustus 1948. Saat ibukota Jawa Barat dipindah ke Wanayasa, Oja Soemantri membentuk pemerintahan Jawa Barat dengan nama Pemerintahan Republik Jawa Barat (PRJB). PRJB sendiri adalah suatu republik yang menolak Perjanjian Renville namun masih menyatakan setia pada semangat proklamasi 17 Agustus 1945. Ketika Raden Mas Sewaka menjadi gubernur, ibukota Jawa Barat dipindah dari Wanayasa ke Subang, Kuningan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan akibat Agresi Militer Belanda II. Tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB. Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950. Geografi Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Laut Jawa di sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta di sebelah barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremai, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa. Iklim Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu terendah tercatat yang dapat mencapai 9 °C di Puncak Gunung Pangrango dan tertinggi tercatat yang dapat mencapai 34 °C di Pantai Utara. Curah hujan rata-rata mencapai 2.000mm per tahun di seluruh provinsi. Adapun curah hujan di beberapa tempat di daerah pegunungan berkisar antara 3.000mm sampai 5.000mm per tahun. Pemerintahan Gubernur Gubernur merupakan jabatan tertinggi dalam pemerintahan provinsi Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat untuk masa jabatan 2018-2023 dijabat oleh Ridwan Kamil, dan didampingi oleh wakil gubernur, Uu Ruzhanul Ulum. Ridwan dan Ruzhanul menang pada Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2018. Mereka dilantik oleh presiden Indonesia, Joko Widodo, pada 5 September 2018 di Istana Negara Jakarta. Selanjutnya, setelah masa jabatan Ridwan dan Ruzhanul selesai pada 5 September 2023, penjabat gubernur Jawa Barat diberikan kepada Bey Triadi Machmudin. Ia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, tanggal 5 September 2023 di ruang Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat. Perwakilan Daerah Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD. Pembagian administratif Demografi Penduduk Jawa Barat merupakan wilayah berkaraktaristik kontras dengan dua identitas: masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah Jabodetabek (sekitar Jakarta) serta Bandung Raya; dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun. Tahun 2010, jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 43.053.732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa (65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor. Penduduk laki-laki Provinsi Jawa Barat sebanyak 21.907.040 jiwa dan perempuan sebanyak 21.146.692 jiwa. Seks Rasio adalah 104, berarti terdapat 104 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Seks rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Ciamis sebesar 98 dan tertinggi adalah Kabupaten Cianjur sebesar 107. Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 97 sampai dengan 113, dan dan kelompok umur 65-69 sebesar 96. Median umur penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2010 adalah 26,86 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat termasuk kategori menengah. Penduduk suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun. Rasio ketergantungan penduduk Provinsi Jawa Barat adalah 51,20. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 48,84 sementara di daerah perdesaan 55,92. Suku bangsa Penduduk asli provinsi Jawa Barat adalah Suku Sunda. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku bangsa Jawa Barat sangat beragam. Adapun jumlah penduduk provinsi Jawa Barat berdasarkan suku bangsa tahun 2010 dari 42.982.865 jiwa adalah suku Sunda sebanyak 30.889.910 jiwa (71,87%), kemudian suku Jawa 5.710.652 jiwa (13,29%), Betawi 2.664.143 (6,20%), Cirebon 1.812.842 jiwa (4,22%). Suku di luar pulau Jawa terbesar adalah suku Batak sebanyak 467.438 jiwa (1,09%), kemudian suku Minangkabau 272.018 jiwa (0,63%), Tionghoa 254.920 jiwa (0,59%) dan Melayu 190.224 jiwa (0,44%). Suku asal Sumatera Selatan sebanyak 95.502 jiwa (0,22%), asal Lampung 92.862 jiwa (0,22%), asal Banten 60.948 jiwa (0,14%), Madura 0,10% dan suku lainnya 0,99%. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2000 dan Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Jawa Barat: Data dari Sensus Penduduk Indonesia 2000 mencatat bahwa sebagian besar wilayah dari 22 kabupaten dan kota di Jawa Barat tahun 2000, mayoritas penduduknya berasal dari suku Sunda, kecuali di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Depok. Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon mayoritas orang Cirebon. Sementara Kabupaten Indramayu mayoritas orang Jawa, dan di Kota Bekasi sebagian besar orang Jawa. Kemudian Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi, sebagian besar penduduknya adalah orang Betawi. Suku lain dari luar Jawa dan suku lainnya kebanyakan adalah orang Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. Umumnya tersebar di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Bogor. Bahasa Selain bahasa resmi yakni bahasa Indonesia, mayoritas masyarakat Jawa Barat umumnya bertutur menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa asli mereka. Sementara di sebagian besar wilayah timur laut provinsi Jawa Barat seperti kabupaten dan kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, serta sebagian utara Kabupaten Subang dan sebagian utara Kabupaten Karawang (khususnya di kecamatan Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan) dituturkan bahasa Jawa Cirebonan dan bahasa Jawa Indramayu (Dermayonan) sedangkan daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi), kecamatan Parung, Tajurhalang, Bojonggede serta sebagian barat Gunung Sindur (Kabupaten Bogor), dan Kota Depok bagian barat dituturkan bahasa Betawi oleh pendatang etnis Betawi. Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali karena banyak pendatang yang sudah menggeser bahasa dan budaya Sunda. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya Bandung TV memiliki program berita menggunakan Bahasa Sunda serta Cirebon Radio yang menggunakan ragam Bahasa Cirebon. Begitu pula dengan media massa cetak yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah Manglé dan majalah Bina Da'wah yang diterbitkan oleh Dewan Da'wah Jawa Barat. Keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Jawa Barat sempat diuji ketika Kongres Jawa Barat yang ketiga disiapkan. Tepatnya di Kota Bandung tanggal 23 Februari 1948 Menurut Dayat Suryana dalam bukunya yang berjudul Provinsi Provinsi di Indonesia, peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 Februari 1948. Salah satu perwakilan warga Jawa Barat dari suku Sunda yaitu Soeria Kartalegawa yang juga ketua Partai Rakyat Pasundan (PRP) mengusulkan supaya pembicaraan dalam rapat badan perwakilan tersebut (Kongres Jawa Barat) dibolehkan mempergunakan bahasa Sunda, namun belakang usulan tersebut segera disanggah oleh perwakilan masyarakat Jawa Barat lainnya dari suku Cirebon yaitu Soekardi. Soekardi mencetuskan: Bahasa Sunda Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Jawa Barat, terutama di wilayah Parahyangan atau wilayah kebudayaan Priangan yang merupakan wilayah tempat tinggal tradisional Suku Sunda. Berdasarkan Pergub Jabar No.69 tahun 2013, Bahasa Sunda ditetapkan sebagai salah-satu mata pelajaran bahasa dan sastra daerah di Jawa Barat, bersama dengan bahasa Cirebon. Bahasa Sunda diajarkan di dua tingkat jenjang pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah lalu Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah) dan jenjang pendidikan menengah (Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliah). Dalam membantu keberlangsungan pendidikan Bahasa Sunda di Jawa Barat, pemerintah daerah Jawa Barat bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran dan Yayasan Kebudayaan Rancage menerbitkan Kamus Utama, yaitu kamus bahasa Sunda terlengkap yang terdiri dari 6 jilid, 10.000 halaman dan memuat 150.000 entri. Saat ini kamus tersebut sudah dikirim ke perpustakaan di Eropa seperti perpustakaan KITLV di Belanda. Bahasa Cirebon Pada sensus penduduk 2010 jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 46.497.175 jiwa sementara jumlah suku Cirebon pada sensus penduduk 2010 dengan survei awal pada wilayah inti suku Cirebon yaitu di kabupaten Cirebon, kota Cirebon dan kabupaten Indramayu adalah sebesar 1.812.842 jiwa, data tersebut menjelaskan bahwa jumlah suku Cirebon ada sekitar 4-5% dari total provinsi Jawa Barat. Secara budaya dan bahasa, suku Cirebon masih mewarisi kedekatan-kesekatan tersebut dengan suku Sunda. Ekonomi Manufaktur Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi untuk manufaktur termasuk di antaranya elektronik, industri kulit, pengolahan makanan, tekstil, furnitur dan industri pesawat. Minyak dan gas, serta industri petrokimia menjadi andalan Jawa Barat. Penyumbang terbesar terhadap GRDP Jawa Barat adalah sektor manufaktur (36,72%), hotel, perdagangan dan pertanian (14,45%), totalnya sebesar 51,17%. Jawa Barat menjadi pusat dari industri tekstil modern dan garmen nasional, berbeda dengan daerah lain yang menjadi pusat dari industri tekstil tradisional. Jawa Barat menyumbangkan hampir seperempat dari nilai total hasil produksi Indonesia di sektor non Migas. Ekspor utama tekstil, sekitar 55,45% dari total ekspor Jawa Barat. Jawa Barat juga menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi sumber produksi bijih besi untuk tujuan ekspor meski dalam jumlah yang sedikit. Selain itu, Jawa Barat menjadi lokasi produksi baja, alas kaki, furnitur, rotan, elektronika, dan komponen pesawat. Pertanian Pertanian menjadi salah satu sektor ekonomi unggulan di Jawa Barat. Pertanian di Jawa Barat mencakup komoditas utama yakni tanaman padi, palawija, dan hortikultura. Hasil pertanian sektor pangan dan buah-buahan mencakup kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpukat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak serta rambutan. Beberapa kabupaten menjadi penghasil tanaman bunga, seperti Cianjur, Garut, Kuningan, Bandung, Ciamis, Purwakarta, Bogor dan Sukabumi. Dalam situs resmi pemerintahan Jawa Barat mencatat hasil produksi padi tahun 1998 sebanyak 9.795.638 ton dari luas lahan 2.179.976 hektare. Jenis tanaman lainnya seperti jagung dengan hasil 426.430 ton dari 158.993 hektare, kemudian ubi kayu menghasilkan 1.650.881 ton dari 128.642 hektare. Hasil buah-buahan didominasi buah pisang yakni dengan hasil pisang 1.015.330,9 ton, kemudian mangga sebanyak 80.231,4 ton, kemudian salak sebanyak 64.885,4 ton, nangka 65.800,2 ton, dan lainnya. Kelautan dan perikanan Jawa Barat berhadapan dengan dua sisi lautan Jawa pada bagian utara dan samudra Hindia di bagian selatan dengan panjang pantai sekitar 1.000 km. Untuk pesisir selatan Jawa Barat, potensi tangkapan ikan diproyeksikan mencapai 1,2 juta ton per tahun meskipun hasil tangkapnya masih mencapai 11.000u ton per tahun. Total produksi ikan di Jawa Barat mencapai 1,6 juta ton per tahun dengan 280 ribu hingga 300 ribu atau 17,5% hingga 18,75% di antaranya berasal dari produksi ikan tangkap. Hasil tangkap ikan di pesisir selatan Jawa Barat baru mencapai 3,67% jumlah produksi ikan tangkap di provinsi Jawa Barat. Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat menyebutkan bahwa terdapat setidaknya 120 ribu nelayan di Jawa Barat dengan jumlah pembudidaya ikan yang diperkirakan mencapai angka jutaan orang. Mineral dan geotermal Minyak dapat ditemukan di sepanjang Laut Jawa, utara Jawa Barat, sementara cadangan geotermal (panas bumi) terdapat di beberapa derah di Jawa Barat. Tambang lain sepert Batu gamping, andesit, marmer, tanah liat merupakan pertambangan mineral yang dapat ditemukan, termasuk mineral lain yang cadangan depositnya sangat potensial, Emas yang dikelola PT Aneka Tambang, potensinya sebesar 5,5 million ton, dan menghasilkan 12,1 gram emas per ton. Pendidikan Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Barat, pada tahun 2021 dan 2022, jumlah Sekolah Dasar yang ada di provinsi Jawa Barat sebanyak 19.639 sekolah, dengan rincian 17.424 sekolah negeri dan 2.215 sekolah swasta. Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama terdapat 5.825 sekolah, dengan rincian 1.982 sekolah negeri, dan 3.843 sekolah swasta. Selanjutnya untuk tingkat Sekolah Menengah Atas, sebanyak 1.711 sekolah, dengan rincian sekolah negeri sebanyak 514 sekolah, dan sebanyak 1.192 sekolah swasta. Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 2.905 sekolah, dengan rincian 288 sekolah negeri dan 2.617 sekolah swasta. Sementara untuk tingkat perguruan tinggi, jumlah keseluruhan di Jawa Barat sebanyak 392 perguruan tinggi. 12 diantaranya adalah perguruan tinggi negeri, dan selebihnya 380 perguruan tinggi swasta. Jumlah ini menjadikan Jawa Barat memiliki perguruan tinggi terbanyak di Indonesia. Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Institut Pertanian Bogor, Universitas Telkom, lima perguruan tinggi di Jawa Barat yang masuk dalam peringkat 10 perguruan tinggi terbaik di Indonesia menurut UniRank, untuk tahun 2023. Sementara itu, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Islam Bandung, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, masuk dalam 100 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Kesenian Kesenian Jawa Barat kental dengan nuansa Sunda, Cirebon dan Betawi. Musik dan tarian menjadi bagian yang dapat mencirikan dan kekhasan provinsi Jawa Barat. Angklung, alat musik yang terbuat dari bambu terdaftar sebagai Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia dari UNESCO sejak November 2010. Pada tanggal 16 November 2022, mesin pencari internet Google, menjadikan Angklung sebagai Google Doodle di halaman depan, untuk merayakan Hari Angklung Sedunia. Angklung, alat musik yang lekat dengan budaya Sunda. Selain Angklung, pencak silat, juga menjadi bagian yang khas dengan Sunda. Bela diri silat ini mengakar dalam masyarakat Jawa Barat, meskipun bisa dijumpai di wilayah lainnya di Indonesia, maupun negara lain, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan lainnya. Silat memiliki aliran yang mencirikan dari daerah tertentu. Aliran pencak silat di Jawa Barat disebut aliran Cimande dan Cikalong. Beberapa kesenian dalam bentuk alat musik dan tarian lainnya yang ada di Jawa Barat yakni Jaipong di Kabupaten Karawang, Tari Topeng Cirebon, Wayang kulit Cirebon, Kuda Renggong, Sisingaan, Tarling, Degung, Calung, lagu Manuk Dadali, dan lainnya. Kuliner Seperti halnya provinsi lainnya di Indonesia, provinsi Jawa Barat memiliki beragam kuliner yang menjadi makanan khas daerah-daerah yang ada di Jawa Barat. Salah satu makanan yang dikenal dari Jawa Barat yakni Tahu Sumedang. Produksi tahu ini sendiri bahkan sudah tersebar ke provinsi lainnya di Indonesia. Dodol Garut juga menjadi makanan khas dari Garut, Jawa Barat. Makanan lain yang berasal dari Jawa Barat ialah Karedok, Serabi, Batagor, Seblak, Cilok, Pepes, Cireng, Cuanki, Colenak, Combro, Misro, Tutug Oncom atau biasa disingkat T.O, sega Jamblang, Galendo, Sale Pisang, Empal Gentong, Kecap Majalengka, Kicimpring, Opak dan lainnya. Mochi makanan khas Jepang, diadopsi menjadi makanan khas Kota Sukabumi. Lalap atau lalapan, makanan lalap yang terdiri dari berbagai jenis sayuran yang tidak dimasak, seperti mentimun, selada, terong, kacang panjang, kol, daun kemangi, merupakan tradisi yang berasal dari Jawa Barat. Lalap ini sudah banyak ditemukan di provinsi lainnya di Indonesia. Kesehatan Catatan dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa lima kabupaten dengan kasus demam berdarah dengue paling banyak se-Indonesia berada di wilayah Jawa Barat. Lima kabupaten tersebut meliputi Kota Bandung, dengan 4.196 kasus; Kabupaten Bandung, dengan 2.777 kasus; Kota Bekasi, dengan 2.059 kasus; Sumedang, dengan 1.647 kasus; serta Kota Tasikmalaya, dengan 1.542 kasus. Wacana perubahan nama Secara geografis, provinsi Banten merupakan provinsi di Jawa 'yang paling barat'. Nama Jawa Barat dianggap sudah tidak relevan sejak 2000, maka diusulkan perubahan nama provinsi. Wacana perubahan nama Jawa Barat menjadi beberapa nama lain sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan menjadi isu yang terus digulirkan masyarakat Jawa Barat. Usulan perubahan nama Jawa Barat kembali mencuat pada tahun 2022, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Jawa Barat, La Nyalla Mattalitti mendukung keinginan masyarakat Sunda yang merupakan etnis mayoritas di Jawa Barat untuk mengubah nama provinsinya. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengungkapkan bahwa "Terkait provinsi saya harus melihat secara fundamental karena Jawa Barat itu kalau secara judul itu bukan dari Jawa bagian barat dan Jawa paling barat tentu Banten. Jadi kalau disebut paling barat yang bukan Jawa Barat tapi Banten". Oleh karena itu, alasan penggantian nama Jawa Barat dinilai menjadi relevan. Terkait nama yang bisa merepresentasikan masyarakat Sunda, banyak pilihan nama yang bisa dipilih. Pada Juli 2022, Penyusunan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Provinsi Jawa Barat tengah disusun oleh DPR-RI. Akademisi pakar hukum tata negara Universitas Padjajaran, Indra Perwira, mengusulkan adanya perubahan nama Jawa Barat menjadi Tatar Sunda atau Pasundan. Indra Perwira mengungkapkan "Istilah Jawa Barat ini bentukan Belanda. Waktu kita merdeka, Bung Karno menetapkan Wiranatakusuma sebagai Wali Negara Pasundan". Indra juga menjelaskan bahwa nama Pasundan dan Tatar Sunda sejatinya tak merujuk pada satu etnis tertentu. Sebab, Jawa Barat saat ini terbangun dari tiga sub-kultur di wilayah tersebut dan Tatar Sunda hanya menunjukkan bentukan geografisnya. Atas aspek historis tersebut, Indra selaku akademisi pakar hukum tata negara sepakat agar RUU tentang Provinsi Jawa Barat itu mengubah pula nama Jawa Barat menjadi Pasundan atau Tatar Sunda. Lihat pula Daftar sesar di Jawa Barat Daftar gunung di Jawa Barat Referensi Bacaan lebih lanjut Raden Mas Sewaka, Tjorat-tjoret dari jaman ke djaman. Bandung: penerbit tidak diketahui, 1955. Suwangsa, Aat; Abidin, Zaenal; Ir. R.H. Ukar Bratakusumah dari Jaman Penjajahan Belanda Hingga Jaman Pembangunan: Seorang Pejuang dan Pelopor Pembangunan. Bandung: Yayasan Kudjang, 1995. Pranala luar Situs web resmi pemerintah provinsi Jawa Barat Situs web resmi panduan wisata Jawa Barat Provinsi di Indonesia
3,483
3774
https://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu
Bengkulu
Bengkulu (Jawi: بڠكولو Aksara Ulu: ꥏꤷꥍꤰꥈꤾꥈ) adalah sebuah wilayah provinsi yang berada di Pulau Sumatra, Indonesia. Ibu kota provinsi Bengkulu terletak di kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian Barat Daya Pulau Sumatra dan pantai barat di bagian Selatan Pulau Sumatra yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung di wilayah sekitarnya. Pada tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sebanyak 2.091.314 jiwa, dengan kepadatan 105 jiwa/km². Geografi Provinsi Bengkulu terletak di bagian Barat Daya Pulau Sumatera dan berada di pantai barat bagian Selatan Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan garis pantai Samudera Hindia di sisi barat provinsi tersebut. Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 19.919,33 km2, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan pertama di daratan Pulau Sumatera dan provinsi terkecil urutan kesepuluh di Indonesia. Namun, apabila di tambah dengan provinsi yang berbentuk kepulauan yang terpisah dari daratan Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan ketiga dari sepuluh provinsi yang terdapat di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Batas wilayah Berikut merupakan batas-batas wilayah dari Provinsi Bengkulu: Sejarah Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17. British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada. Bencoolen/Coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti tanah patah wilayah ini adalah wilayah patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut. Sejak tahun 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi. Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda. Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit. Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya. Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Wilayah Bengkulu dahulu juga meliputi Kawedanan Krui yang meliputi Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat saat ini. Akan tetapi, berdasarkan hasil plebisit pada tahun 1951, Krui menjadi bagian dari Lampung. Pada tanggal 18 November 1968 Bengkulu menjadi provinsi Indonesia ke-26 (termuda sebelum Timor Timur). Politik dan pemerintahan Daftar kabupaten Daftar kecamatan, desa, dan kelurahan Daftar gubernur Perwakilan Demografi Suku bangsa Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang heterogen dari segi suku bangsa. Penduduknya terdiri dari suku-suku asli dan masyarakat pendatang. Suku-suku asli Bengkulu meliputi suku Suku Rejang, Serawai, Mukomuko, Enggano, Kaur, Lembak, Pekal, Besemah, Semende, Merpas, Nasal dan Melayu Bengkulu. Di antara suku-suku asli, Rejang dan Serawai adalah dua suku dengan populasi tertinggi, masing-masing dengan persentase 20,60% dan 18,91%. Ada pula masyarakat pendatang meliputi Suku Jawa dengan persentase 22,64% sekaligus sebagai populasi etnis tunggal terbesar di Provinsi Bengkulu, Serawai, suku lokal lainnya, Melayu, Minangkabau, Batak, Sunda, Lampung, dan lainnya. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Bengkulu: Catatan:* Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, pribumi lainnya sudah termasuk suku-suku lokal lainnya, seperti: suku Lembak, Kaur, Mukomuko, Pekal, Enggano, Merpas, dan Nasal. Sedangkan suku lainnya sudah termasuk semua suku-suku pendatang lainnya, seperti: Bugis, Kerinci, Madura, Aceh, Mentawai, dan Nias. Seni dan budaya Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sebagi salah satu bagian warisan budaya Republik Indonesia serta turut memperkaya khazanah budaya di Indonesia. Kebudayaan Bengkulu sangat kental bercirikan dengan budaya Pribumi di Bengkulu yang memiliki beberapa ciri berbeda karena dipengaruhi oleh suku-suku berbeda yakni kebudayaan Rejang, Serawai, Melayu, Kaur, Mukomuko, Pekal, Lembak, Enggano, Merpas, & Nasal. Budaya tabut merupakan satu kultur unik yang memadukan tradisi lokal dengan Islam Syiah secara kultural. Tari tradisional Tari-tarian tradisional dari Bengkulu antara lain: Tari Tombak Kerbau Tari Gandai Tari Putri Gading Cempaka Tari Pukek Tari Andun Tari Kejei Tari Penyambutan Tari Bidadari Menimang Anak Seni musik Seni musiknya adalah: Geritan, cerita sambil berlagu. Serambeak, seni yang berupa patatah-petitih. Andei-andei, seni sastra yang berupa nasihat. Sambei, seni vokal khas suku Rejang yang biasanya untuk pesta perkawinan. Doll, seni musik yang di mainkan dengan cara di pukul yang terbuat dari bongkol kelapa. Dan biasa di mainkan dalam acara festival Tabot(bulan Muharram)atau acara penyambutan Lihat pula Pulau Enggano Referensi Keterangan Bacaan lanjutan Miller, C. 1777. "An Account of The Island of Sumatra". Philosophical Transactions of the Royal Society of London pp. 160–179. Pranala luar Situs web resmi pemerintah provinsi Informasi Lengkap Seputar Bengkulu Sejarah singkat Bengkulu. Rujukan untuk bagian Sejarah. ANTARANews Bengkulu. Rujukan untuk portal berita online terupdate Bengkulu. (Indonesia) Live Indonesia. ID, informasi soal komunitas dan kearifan lokal Bengkulu (Indonesia) www.jelajahhutan.com , informasi seputar wisata, kuliner, sosial dan budaya di Bengkulu History of Bengkulu, blog berisi informasi sejarah pendudukan Bengkulu oleh EIC. A. J. Stockwell. Britons in south-east Asia, Oxford Dictionary of National Biography, online edn., Oxford University Press, May 2007. Provinsi di Indonesia
952
3777
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung
Lampung
Lampung (aksara Lampung: ), adalah sebuah provinsi di bagian ujung selatan Pulau Sumatra, Indonesia. Ibu kota dan pusat pemerintahannya berada di Kota Bandar Lampung. Provinsi ini memiliki dua kota, yaitu Bandar Lampung dan Metro, serta 13 kabupaten. Posisi provinsi Lampung secara geografis di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah timur dengan Laut Jawa, di sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, serta di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda. Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama bernama Pelabuhan Internasional Panjang dan Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni, bandar udara utama yakni Bandara Internasional Radin Inten II terletak 28 km dari ibu kota provinsi, serta stasiun kereta api besar Tanjung Karang yang terletak di pusat ibu kota provinsi. Pada pertengahan tahun 2023, penduduk provinsi Lampung berjumlah 9.001.424 jiwa, dengan kepadatan 270 jiwa/km2. Sejarah Pada abad ke- 7 tahun 671 Masehi zaman pra-sejarah Lampung di Sumatra, Sriwijaya menguasai sebagian besar Asia Tenggara hingga abad ke-11 Masehi, di adad ke-13 tahun 1289 Masehi penyebaran Islam awal bermula dari Batu Brak di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni Dolmen dan Megalitikum tertua di tanah Lampung, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di Liwa. Pada abad ke-16 Masehi Penyebaran Islam juga masuk dari Banten ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan keresidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khazanah adat budaya di Nusantara. Oleh karenanya, pada zaman VOC di dapat dari berbagai sumber bawasanya Vereenigde Oostindische Compagnie (Persatuan Perusahaan Hindia Timur) yang berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800 selama abad ke-19 hingga abad ke-20, Hindia Belanda adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan Imperium Belanda. Tatanan sosial kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elite Belanda yang tinggi terpisah akan tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah oleh mereka, sedangkan istilah Indonesia digunakan untuk lokasi geografis setelah tahun 1880 Masehi, nama Hindia Belanda tercatat dalam dokumen VOC pada awal tahun 1620 Masehi. Daerah Lampung sendiri tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda. Lampung Tolang Pohwang kemungkinan besar pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda, setidaknya sampai abad ke-16. Sebelum akhirnya Kesultanan Banten menghancurkan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda. Sultan Banten yakni Sultan Ageng Tirtayasa, lalu tidak mengambil alih kekuasaan atas Lampung. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten karya Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut: Di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Dalam masa pemerintahannya, Sultan Ageng berupaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten yang terus mendapat hambatan karena dihalangi VOC yang bercokol di Batavia. VOC yang tidak suka dengan perkembangan Kesultanan Banten mencoba berbagai cara untuk menguasainya termasuk mencoba membujuk Sultan Abu Nashar Abdul Qahar, Putra Sultan Ageng untuk melawan Ayahnya sendiri. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Abu Nashar Abdul Qahar meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya ia menjanjikan akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Ageng Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten. Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan Abu Nashar Abdul Qahar menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Abu Nashar Abdul Qahar tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung. Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Abu Nashar Abdul Qahar yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung mengalami kegagalan disebabkan karena tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Abu Nashar Abdul Qahar yang bersekutu dengan kompeni, sebagian mereka masih tidak mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Kerajaan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh. Sementara itu timbul keraguan dari VOC mengenai status penguasaan Lampung di bawah Kekuasaan Kesultanan Banten, yang kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidaklah mutlak. Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "jenangan" atau kadang-kadang disebut gubernur hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan jenangan/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya. Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia tidak menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung. Kebesaran seorang Raffles terendus sejak dirinya berusia 14. Di masa remaja itu Raffles harus menggantikan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Sir Thomas Stamford Bingley Raffles (lahir di Jamaica, 6 Juli 1781 – meninggal di London, Inggris, 5 Juli 1826 pada umur 44 tahun) adalah seorang Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warga negara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura. Geografi Topografi Provinsi Lampung memiliki wilayah seluas 35.288,35 km2. Wilayahnya terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini berada di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah timur dengan Laut Jawa, di sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Kelagian, Pulau Sebesi, Pulau Pahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Pesisir Barat. Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatra. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas. Gunung Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain: Gunung Pesagi (3.262 Mdpl) di Liwa, Lampung Barat Gunung Tanggamus (2.100 Mdpl) di Kota Agung, Tanggamus Gunung Tebak (1.607 Mdpl) di Sumber Jaya, Lampung Barat Gunung Seminung (1.804 Mdpl) di Sukau, Lampung Barat Gunung Sekincau (1.718 Mdpl) Liwa, Lampung Barat Gunung Ratai (1.681 Mdpl) di Padang Cermin, Pesawaran Gunung Pesawaran (1.662 Mdpl) di Kedondong, Pesawaran Gunung Rindingan (1.506 Mdpl) di Pulau Panggung, Tanggamus Gunung Rajabasa (1.281 Mdpl) di Kalianda, Lampung Selatan Gunung Betung (1.240 Mdpl) di Pesawaran dan Bandar Lampung Gunung Krakatau (813 Mdpl) di Selat Sunda, Lampung Selatan Sungai Sungai-sungai yang mengalir di Lampung menurut panjang dan daerah tangkapan airnya adalah sebagai berikut: Way Sekampung, panjang 265 km, DTA 4.795,52 km2 Way Semaka, panjang 322,2 km, DTA 322.2 ha Way Seputih, panjang 190 km, DTA 7.149,26 km2 Way Jepara, panjang 50 km, DTA 1.285 km2 Way Tulangbawang, panjang 136 km, DTA 1.285 km2 Way Mesuji, panjang 220 km, DTA 2.053 km2 Way Seputih mengalir di daerah Kabupaten Lampung Tengah dengan anak-anak sungai yang panjangnya lebih dari 50 km adalah: Way Terusan, panjang 175 km, c.a. 1.500 km2 Way Pengubuan, panjang 165 km, c.a. 1.143,78 km2 Way Pegadungan, panjang 80 km, c.a. 975 km2 Way Raman, panjang 55 km, c.a. 200 km2 Way Tulangbawang mengalir di kabupaten Tulangbawang dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya: Way Kanan, panjang 51 km, c.a. 1.197 km2 Way Rarem, panjang 53,50 km, c.a. 870 km2 Way Umpu, panjang 100 km, c.a. 1.179 km2 Way Tahmy, panjang 60 km, c.a. 550 km2 Way Besay, panjang 113 km, c.a. 879 km2 Way Giham, panjang 80 km, c.a. 506,25 km2 Way Mesuji yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan Sumatera Selatan di sebelah utara mempunyai anak sungai bernama Sungai Buaya, sepanjang 70 km dengan c.a. 347,5 km2. Sedangkan Way Sekampung mengalir di daerah kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran dan Lampung Selatan. Anak sungainya banyak, tetapi tidak ada yang panjangnya sampai 100 km. Hanya ada satu sungai yang panjangnya 51 km dengan c.a. 106,97 km2 ialah Way Ketibung di Kalianda. Beberapa kota di daerah provinsi Lampung yang tingginya 50 m lebih dari permukaan laut adalah: Tanjungkarang (96 m), Kedaton (100 m), Metro (53), Gisting (480 m), Negeri Sakti (100 m), Pringsewu (50 m), Pekalongan (50 m), Batanghari (65 m), Punggur (50 m), Padang Ratu (56 m), Wonosobo (50 m), Kedondong (80 m), Sidomulyo (75 m), Kasui (200 m), Sri Menanti (320 m) dan Kota Liwa (850 m). Politik dan pemerintahan Daftar gubernur Dewan Perwakilan Kabupaten dan Kota Demografi Suku bangsa Provinsi Lampung menjadi salah satu provinsi di Indonesia di luar Pulau Jawa, tempat mayoritas penduduknya adalah suku Jawa, dengan total populasi tahun 2010 sebanyak 64,17% yang kebanyakkan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan sebagian kecil Jawa Barat. Sementara penduduk asli yakni suku Lampung berjumlah 13,56%. Diposisi ketiga ada suku Sunda berjumlah 11,88% (sudah gabungan suku Sunda asal Jawa Barat dan juga Sunda asal Banten) banyaknya etnis pendatang dari pulau Jawa ke provinsi Lampung disebabkan pulau Jawa yang tidak begitu besar tetapi penduduknya cukup ramai dan padat maka diadakan transmigrasi besar-besaran ke pulau lain khususnya pulau Sumatra di provinsi Lampung. Diposisi keempat dan kelima ada suku Melayu dengan persentase 5,64% dan juga Bali 1,38%. Suku Melayu sudah termasuk semua sub-suku Melayu asal Sumatera Selatan yang ada di provinsi Lampung seperti: Ogan, Semendo, Mesuji, dan Palembang. Suku Bali dari pulau Bali juga turut didatangkan ke provinsi Lampung secara besar-besaran karena adanya program transmigrasi. Masyarakat Melayu asal Sumatera Selatan seperti Ogan, Semendo, Mesuji, dan Palembang dapat ditemukan signifikan karena wilayah Sumatera Selatan dan Lampung berdekatan bahkan berbatasan langsung, mereka juga sudah lama bermigrasi ke provinsi Lampung. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Lampung: Catatan: suku lainnya sudah termasuk beberapa suku seperti (Madura, Betawi, Komering, suku asal Bengkulu, Arab, suku asal Sumatera lainnya, Tamil India, dan lain-lain) Bahasa Masyarakat Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain: Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu Semendo, Bahasa Melayu Ogan, Bahasa Melayu Mesuji, Bahasa Melayu Palembang, Bahasa Batak, Bahasa Minangkabau, Bahasa Mandarin & Bahasa Tionghoa, Bahasa Madura dan bahasa setempat yang disebut Bahasa Lampung. Agama Agama di provinsi Lampung beragam. Agama Islam menjadi agama terbesar/terbanyak jumlahnya yang kebanyakkan dipeluk oleh suku Jawa, Lampung, Sunda, Melayu, Minang, Bugis, serta sebagian kecil suku Batak dan lainnya. Kekristenan (Protestanisme & Katolik Roma) menjadi agama kedua terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Lampung setelah Islam dengan persentase sebanyak 2,42%. Untuk denominasi Protestan sebagian besar dianut oleh suku Batak, Jawa, serta sebagian Tionghoa dan lainnya. Sedangkan untuk denominasi Katolik kebanyakkan dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa, Jawa, serta sebagian suku Batak dan lainnya. Agama Hindu mayoritas dianut oleh masyarakat dari suku Bali. Selain itu, agama Hindu juga dianut oleh masyarakat keturunan India (Tamil) serta juga dianut oleh sebagian kecil suku Jawa. Agama Buddha kebanyakkan dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa serta sebagian kecil suku Jawa. Agama Konghucu umumnya hanya dianut oleh komunitas masyarakat Tionghoa lalu ada agama lainnya/kepercayaan, sisanya tidak terdata/tidak diketahui. Pendidikan Sekolah-sekolah di Lampung terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK dan juga Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun di artikel ini hanya akan menampilkan daftar perguruan tinggi saja, karena jumlah sekolah sangat banyak. Perguruan Tinggi Universitas Lampung (UNILA) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) UIN Raden Intan Lampung IAIN Jurai Siwo Metro Politeknik Negeri Lampung (POLINELA) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Lampung Universitas Teknokrat Indonesia IBI Darmajaya Bandar Lampung Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung Universitas Bandar Lampung Universitas Muhammadiyah Lampung Universitas Mitra Lampung Universitas Darmajaya Universitas Malahayati Universitas Tulang Bawang STKIP PGRI Bandar Lampung DCC Lampung STIE Gentiaras Universitas Rajabasa Universitas Islam Kalianda STAI Yasba Kalianda STIE Muhamadiyah Kalianda STIH Kalianda STKIP Kalianda AKPER Hampar Baiduri Kalianda AKBID Bunda Delima Kalianda Universitas Terbuka Ketapang DCC Kalianda Universitas Megou Pak Tulang Bawang Prasetiya Mandiri Lampung Universitas Muhammadiyah Metro STKIP Darmawacana Metro STKIP Muhammadiyah Pringsewu STKIP Muhammadiyah Kotabumi STMIK Pringsewu STAI Pringsewu STAI Maarif Metro STIE Lampung Timur STAI Darussalam Lampung Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung Ekonomi Masyarakat pesisir Lampung kebanyakan bekerja sebagai nelayan dan bercocok tanam. Dibeberapa daerah pesisir, komoditas perikanan seperti tambak udang lebih menonjol, bahkan untuk tingkat nasional dan internasional. Sedangkan masyarakat yang tinggal bukan di pesisir kebanyakan bertanam padi dan berkebun lada, kopi, cengkih, kayu manis dan lain-lain. Lampung fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, tebu, dan lain-lain. Selain hasil bumi Lampung juga merupakan kota pelabuhan karena Lampung adalah pintu gerbang untuk masuk ke pulau Sumatra. Dari hasil bumi tumbuhlah banyak industri-industri seperti di daerah Panjang, Natar, Tanjung Bintang, dan Bandar Jaya. Industri Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar di dunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Pabrik gula dapat menghasilkan produksi per tahun mencapai 600.000 ton oleh dua pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group. Pada tahun 2007 kembali diresmikan pembangunan satu pabrik gula di bawah PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI). Industri agrobisnis lainnya: nanas, ketela (ubi), kelapa sawit, kopi robusta, lada, cokelat, kakao, nata de coco dan lain-lain. Seni dan budaya Sastra Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung. Kehidupan sastra (Indonesia) di Lampung dapat dikatakan sangat ingar-bingar meskipun usia dunia kesusastraan Lampung relatif masih muda. Penyair dan seniman Lampung antara lain Thamrin Effendi, Isbedi ZS, A.M. Zulqornain, Sugandhi Putra, Djuhardi Basri, Naim Emel Prahana dan beberapa nama lainnya. Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti Iswadi Pratama, Budi P. Hatees, Panji Utama, Udo Z. Karzi, Ahmad Yulden Erwin, Christian Heru Cahyo, Oyos Saroso H.N., dan lain-lain. Menyusul kemudian Ari Pahala Hutabarat, Budi Elpiji, Rifian A. Chepy, Dahta Gautama dkk. Kini ada Dina Oktaviani, Alex R. Nainggolan, Jimmy Maruli Alfian, Y. Wibowo, Inggit Putria Marga, Nersalya Renata dan Lupita Lukman. Selain itu ada cerpenis Dyah Merta dan M. Arman AZ. Leksikon Seniman Lampung (2005) menyebutkan tidak kurang dari 36 penyair/sastrawan Lampung yang meramaikan lembar-lembar sastra koran, jurnal dan majalah seantero negeri. Tapis Lampung Kain Tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk"). Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak. Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas wilayah masing-masing. Salah satu jenis yakni kain tapis yang memiliki nilai estesis dari religi yang tinggi dan sudah dikenal di wilayah-wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri. Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung dari masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik fisik maupun spiritual. Kain tapis yakni pakaian adat Lampung. Pakaian adat itu itak saja berpungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam sekitar, tetapi juga berpungsi sebagai perhiasan, lambang kesucian, perlengkapan upacara sakral, bahkan merupakan lambang status social seseorang. Musik Jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau, contohnya adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata. Tarian Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung contohnya Tari Sembah (atau Tari Sigeh Penguten) dan Tari Melinting. Ritual Tari Sembah biasanya diadakan untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan. Selain sebagai ritual penyambutan, Tari Sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakat Lampung. Media massa Koran pertama di Lampung adalah Harian Tamtama (4 Oktober 1968). Pada awal dekade 1970-an terbit koran lokal Lampung, Pusiban, Indevenden, dan Post Ekonomi. Ketiganya kemudian bergabung menjadi Harian Lampung Post pada 1974. Sejak itu hingga menjelang era reformasi media yang ada yaitu Tamtama (kemudian berubah menjadi Lampung Ekspres) dan Lampung Post. Lampung Ekspres dimiliki Harun Muda Indrajaya, sedangkan Lampung Post pada awal 1990-an dibeli Surya Paloh. Memasuki era reformasi banyak koran bermunculan. Namun, sebagian besar tirasnya kecil dan masih mengandalkan sumber pengasilan dari iklan dan anggaran pemerintah daerah. Pada 2002 hingga 2011, terbit media milik NGO. Media dalam bentuk majalah yang bernama Sapu Lidi diterbitkan oleh Komite Anti Korupsi (KoAk) Lampung yang kemudian mati seiring berhentinya program dari lembaga donor. Lihat pula Suku Lampung Islam di Lampung Daftar tokoh Lampung Referensi Pranala luar Situs web resmi pemerintah provinsi Lampung Indonesia Travel: Informasi lengkap seputar Lampung repositori.kemdikbud.go.id -- Sejarah sosial Lampung Provinsi di Indonesia
2,999
3778
https://id.wikipedia.org/wiki/Sandiwara
Sandiwara
Sandiwara atau sering disebut juga lakon (dari Bahasa Jawa) adalah suatu jenis cerita, bisa dalam bentuk tertulis ataupun tak tertulis, yang terutama lebih ditujukan untuk dipentaskan daripada dibaca. Sebuah lakon tertulis merupakan suatu jenis karya sastra yang terdiri dari dialog antar para pelakon dan latar belakang kejadian. Lakon tidak tertulis biasanya diambil dari cerita yang sudah umum diketahui dan hanya menjabarkan secara umum jalan cerita dan karakter-karakter dalam cerita tersebut. Contoh karya lakon tertulis yang terkenal misalnya adalah Romeo and Juliet dari William Shakespeare. Sebuah sandiwara bisa berdasarkan naskah (skenario) atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi. Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia diartikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Kelompok Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu dapat ditemukan di Jawa Barat (terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal adalah kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah sandiwara ini dapat bersifat percintaan, raben, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman sejarah. Lakon dalam pewayangan Pengertian lakon dalam pergelaran wayang dapat diartikan sebuah ceritera yang akan disajikan dalam pergelaran tersebut. Lakon itu dapat merujuk pada suatu judul ceritera yang dipentaskan, misalnya Gatotkaca Lahir, Pandu Swargo, Kresna Duta, Brubuh Ngalengka, dan lain sebagainya. Sedangkan lakon dalam perngertian anak-anak muda dapat diartikan sebagai tokoh (peran utama), misalnya dalam suatu judul film yang diputar di televisi. Lakon dalam pergelaran wayang kulit sering diambil dari wiracarita Ramayana dan Mahabarata, dan juga sumber serat-serat Jawa yang ada, misalnya Serat Arjunasasrabahu, Dewa Ruci, dan ceritera carangan (ceritera karangan dalang) lainnya. Lakon sendiri dibedakan menjadi beberapa macam, yakni Lakon Baku dan Lakon Carangan. Lakon Baku bersumber dari buku-buku pedalangan tententu, sedangkan Lakon Carangan lebih merujuk kepada lakon-lakon yang diciptakan oleh para dalang senior untuk memenuhi kebutuhan penanggap wayang ataupun penguasa (pemerintah) di masanya. Macam-macam Lakon dalam pewayangan Lakon menurut jenisnya terdiri dari beberapa macam, di antarannya: lakon lahiran, lakon raben, lakon gugur, lakon wahyu, lakon banjaran, lakon gugat dan lakon broboh. Lakon Lahiran biasanya mengisahkan tentang lahirnya seorang tokoh dalam pewayangan, sebagai contoh lahirnya Dasamuka, lahirnya wisanggeni, lahirnya Gatotkaca, dan sebagainya. Lakon Raben biasanya mengisahkan tentang seorang kesatria yang menyunting seorang puteri untuk dijadikan istrinya. Lakon Raben yang paling terkenal adalah Rabine Premadi. Lakon Gugur biasanya menceriterakan wafatnya seorang tokoh wayang, misalnya Salya Gugur, Bisma Gugur, Duryodana Gugur, dan sebagainya. Lakon Wahyu menceriterakan mengenai keberuntungan seorang kesatria yang mendapatkan anugerah dari dewata karena kesucian hatinya dalam memaknai setiap cita-citanya. Lakon wahyu yang paling terkenal yakni Wahyu Makutharama. Lakon wahyu ini sangat banyak dan tergolong paling disukai masyarakat penggemar wayang. Karena sifatnya yang ringan, banyak humor, berpetuah, dan ramai dalam sajian, serta diyakini akan membawa berkah kebaikan pada penanggap pasca mengadakan pergelaran wayang. Lakon Banjaran merupakan kreativitas baru terutama dari Dalang Ki Timbul Hadiprayitno. Banjaran serupa visualisasi riwayat hidup seorang tokoh, lengkap dari lahir sampai mati. Maka lakon Banjaran Sangkuni menceritakan lahirnya Sangkuni dan nama aslinya, bagaimana ia mendapat jabatan patih di Astina, bagaimana ia menyulut pembakaran para Pandawa, sampai kematian Sangkuni dalam perang Baratayudha. Lakon Banjaran lainnya adalah Banjaran Durna, Banjaran Bhisma, Banjaran Salya, Banjaran Pandu dan sebagainya. Lakon Gugat merupakan semacam representasi visualiasi protes pada keadaan yang tidak beres atau ketidak-adilan. Misalnya, Pandawa Gugat, Pandu Gugat, Gatotkaca Gugat. Walaupun tidak menggunakan kata "gugat" namun lakon Petruk Jadi Ratu merepresentasikan gugatan orang kecil pada majikannya. Lakon Broboh menceritakan hancurnya suatu kerajaan. Maka ada lakon Brubuh Alengka dan Brubuh Astina Referensi Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jilid 9, 1990. Pranala luar Catatan N. Riantiarno dan Afrizal Malna pada Sayembara Penulisan Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta 2003 Contoh Naskah Drama Playwriting 101 Classic Plays Genre teater ar:تمثيلية
617
3779
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar%20tempat%20wisata%20di%20Indonesia
Daftar tempat wisata di Indonesia
Berikut adalah daftar tempat pariwisata di Indonesia berdasarkan provinsi. Silahkan kunjungi Pariwisata di Indonesia untuk informasi lebih lengkap. Aceh Kota Banda Aceh Masjid Raya Baiturrahman Makam Sultan Iskandar Muda PLTD Apung Museum Tsunami Aceh Museum Negeri Aceh Museum Rumah Cut Nyak Dhien Pelabuhan ulee lheue Masjid Baiturrahim Ulee Lheue Makam Raja Aceh Makam Syiah Kuala Makam Sultan Aceh Kandang XII Pantai Ulee Lheu Pantai Lampuuk Pantai Lhoknga Pantai Alue Naga Pantai pasir Putih Lhok Me Taman Putroe Phang Taman Ratu Safiatuddin Monumen Pesawat R. I Bukit Lhoknga Bukit Suharto Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Lapangan Blang Padang Kapal Tsunami Benteng Indrapatra Wahana Impian Malaka Aceh Besar Bendungan Brayen Pucok Krueng Pantai Pasir Putih (Lhok Mee) Ujong Pancu Air Terjun Kuta Malaka Air Terjun Suhom Gunung Seulawah Agam Gunung Seulawah Inong Tahura Pocut Meurah Intan Rumah Cut Nyak Dien Benteng Iskandar Muda Benteng Indraparta Masjid Tua Indrapuri Kota Sabang Kilo Meter Nol Sabang Air Terjun Pria Lot Pulau Weh Pantai Teupin Layeu Pantai Teupin Sirkui Pantai dan Bawah Laut Pulau Ibioh Pulau Rubiah Gunung Berapi Jaboi Sabang Hill Pantai Sumur Tiga Pulau Klah Benteng Jepang Danau Aneuk Laot Kota Sigli Alun-alun Kota Sigli Wisata Keumala Tangsep: Air Terjun, Air Panas Pulo Seunong, Krueng Geunei, Arung Jeram, dll Kabupaten Aceh Barat Pantai Lhok Bubon Pantai Batee Puteh Pantai Lanaga Pantai Pusong Sangkalan Pantai Cemara Indah Masjid Agung Meulaboh Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar Pantai batee Puteh Kabupaten Aceh Barat Daya Pantai Jilbab Pantai Pusong Sangkalan Pulau Gosong Krueng Babahrot Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Aceh Jaya Pulau Tsunami Arung Jeram Sungai Teunom Danau Laut Nie Pineung Suasa Pantai Kuala Dhoi Pantai Kuala Merisi Pantai Pasir Saka Pulau Reusam Lhok Geulumpang Teluk Rigaih Desa Batee Tutong Kabupaten Aceh Selatan Tapak Tuan Tapa Masjid Agung Istiqamah Tapaktuan Taman Putri Naga Pantai Cemara Gelombang 7 Pemandian Air Bentiang Pantai Setumpuk Sungai Alas - Arung Jeram Jambo Hatta Air Terjun Tingkat Tujuh Batu Hitam dan Batu Merah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Aceh Singkil Pulau Banyak Taman Laut Pulau Palambak Besar Taman Laut Pulau Bangkaru Air Terjun Si Lebuh Pantai Pulo Sarok Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Aceh Tamiang Pantai Kupang Bukit Kerang Pantai Kuala Penaga Pantai Kuala Genting Pantai Lubuk Air Terjun Kampung Selamat Air Terjun Pantai Cempa/ Sangka Pane Gua Pintu Kuari Air Terjun Alur Punti Pusung Cium Situs Bukit Kerang/bukit Remis Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Aceh Tengah Taman Nasional Gunung Leuser Pantan Terong, Bebesan Danau laut air tawar di dataran tinggi Gayo Goa loyang koro Masjid Ruhama Takengon Pantai menye bintang Arung Jeram dikrueng peusangan Kopi Gayo Kabupaten Aceh Tenggara Air Terjun Lawe Dua Air Terjun Lawe Sikap Arung Jeram Sungai Alas Kabupaten Aceh Timur Air Terjun Weh Hilang Pantai Kuala Beukah Pantai Kuala Parek Pantai Idi Cut Pantai Ketapang Mameh Kabupaten Aceh Utara Air Terjun Blang Kolam Wisata Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Permandian Krueng Sawang Pantai Ulee Rubek Pantai Lancok Pantai Sawang Masjid Raya Pase Tugu Pahlawan Cut Plieng Rumah Cut Meutia Kabupaten Bener Meriah Taman Nasional Gunung Leuser Air Terjun Tansaran Bidin Air Terjun Reje ilang Gunung Geureudong Kabupaten Bireuen Air Terjun Ceuraceu Krueng Simpo Pantai Calok Samalanga dan mamplam Pantai Krueng Juli dan Ujong Blang Pantai Peuneulet Baroh Pantai Kuala Jangka PPI Peudada Batee Iliek Ulee Kareung Rumah Tengku Di Awe Geutah Kabupaten Gayo Lues Taman Nasional Gunung Leuser Gunung Leuser Blangkejeren Ketambe Kedah Rumah Pohon Genting Air Terjun Rerebe Bukit Cinta Kabupaten Nagan Raya Krueng Isep Pantai Naga Permai Panorama Puncak Singgah Mata Kabupaten Pidie Tarian Meugroeb pidie Wisata Alue Landong Krueng Rhoep Waterfall Wisata Kuliner manisan di Adan Lingkok Kuwieng padang tiji Alue Putek di Kemukiman beungga Tahee Gantee Waterfall Teuraceu Angen Beungga, Air Terjun berbungkus hutan tropis Teuraceu Laot Kabupaten Pidie Jaya Pantai Manohara Pantai Khutang Pantai Panteraja Air Terjun Ulim Air Terjun Gunung Palang Kabupaten Simeulue Pantai Pasir Tinggi Danau Tawar Teluk Dalam Pulau Siumat Pulau Tepi Pantai Thailand Pantai Ganting Pantai Busung Kota Langsa Taman Bambu Runcing Kota Langsa Gedung Balee Juang Hutan Mangrove Langsa Hutan Lindung Langsa Pulau Teulaga Tujoh Pelabuhan Kuala Langsa Pantai Pasir Putih Langsa Pantai Kuala Geulumpang Pantai Kuala Parek Kota Lhokseumawe Islamic Center Lhokseumawe Waduk Jeulikat Waduk Pusong Taman Ngieng Jioeh Gua Jepang Taman Riyadhah Lapangan Hiraq Lhokseumawe Pantai Ujong Blang Pantai Rancong Buket Guha Jepang Pulau Seumadu Kota Subulussalam Air Terjun SKPC Air Terjun Kedabuhan Arung Jeram Lae Kombih Irigasi Bahorok Sungai Namo Buaya Wisata Alam Penuntungan Wisata Alam Indah Pendulangan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara Kota Medan Istana Maimun Masjid Raya Medan Rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan). Gedung Balai Kota Lama Medan Menara Air Tirtanadi (yang merupakan ikon kota Medan) Titi Gantung (sebuah jembatan di atas rel kereta api) Gedung London Sumatra Kantor Pos Medan Kabupaten Asahan Danau Teratai Air Terjun Unong Sisapa Air Terjun Simonang Monang Air Terjun Ponot Ponot Bedeng Arung Jeram Sungai Asahan Pelabuhan Bagan Asahan Danau di kelurahan kisaran naga Pasiran Kabupaten Dairi Taman Nasional Gunung Leuser Taman Wisata Iman Sidikalang Kabupaten Pakpak Bharat Air Terjun Lae Une Air Terjun Simbilulu Air Terjun Lae Singgabit Mbue Deng Sideban Kabupaten Deli Serdang Green Hill City Sungai Sembahe Air Terjun Dua Warna sampuran putih negeri sua Pantai Putra Deli Museum Deli Serdang Taman Buah Lubuk Pakam Danau Linting Pulau Siba Wisata Sawah di Denai Lama dan Pematang Johar Kabupaten Karo Gundaling Mikie Holiday (sebuah resort dengan fasilitas theme park) Gunung Sibayak Gunung Sinabung Taman Simalem Resort Air Terjun Si Piso-piso Desa Tongging (dikenal juga dengan nama Desa Tambusan) Deleng Sibuaten (kampung Naga Lingga Desa Merek) Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Taman Nasional Gunung Leuser Museum Daerah Langkat Pulau Kampai Bukit Lawang Masjid Azizi Kabupaten Simalungun Timuran Kebun Teh Sidamanik Tanjung Unta Tiga Ras Puncak Simarjarunjung Hutan Lindung Aek Nauli Haranggaol Kota Madya Pematangsiantar Taman Hewan Pematangsiantar Karang Anyer Kuil Buddha Quan im Kabupaten Toba Samosir Danau Toba Pulau Samosir Pusuk Buhit Tomok Hot Spring Panguluran Museum Batak Kabupaten Nias Museum Pusaka Nias Pantai Sorake Pantai Lagundri Lompat batu Nias Pantai Lawomaru Pantai Carlita Pantai Foa Muara Indah Kabupaten Tapanuli Selatan Aek Sijorni Air Terjun Silima-lima Air Terjun Sijunjung Parsalakan Air Terjun Sisoma Air Terjun Aek Malakkut Air Terjun Siondop Danau Siais Wisata Air Parsariran Kawah Harrite Sibual-buali Kota Binjai Sungai Binge Taman Balita Taman Selfie Binjai Wisata Kuliner Binjai Sumatera Barat Kota Padang Batu Malin Kundang Jembatan Sitti Nurbaya Museum Adityawarman Panorama Sitinjau Lauik Pantai Carolina Pantai Gandoriah Pantai Nirwana Pantai Padang Pantai Pasia Jambak Pulau Pasumpahan Pulau Sikuai Taman Raya Bung Hatta Taman Siti Nurbaya Kota Bukittinggi Benteng Fort de Kock Bukit Takuruang Istana Bung Hatta Jam Gadang Jembatan Limpapeh Jenjang 40 Jenjang Koto Gadang Koto Gadang, IV Koto, Agam Masjid Jamik Parabek Masjid Jamik Taluak Bukittinggi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta Museum Tri Daya Eka Dharma Ngarai Sianok Lubang Jepang Bukittinggi Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Tugu Pahlawan Tak Dikenal Kabupaten Agam Danau Maninjau Danau Tarusan Kamang Kelok 44 Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka Puncak Lawang Rumah Budaya Fadli Zon Tabek Gadang Sungai Tanang Janjang Sajuta Koto Gadang Kabupaten Lima Puluh Kota Batang Tabik Goa Ngalau Indah Kelok 9 Lembah Arau Kabupaten Tanah Datar Batu Batikam Benteng Van der Capellen Danau Singkarak Gedung Indo Jolito Istana Pagaruyung Lembah Anai Mifan Panorama Tabek Patah Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau Rumah Gadang Kampai Nan Panjang Puncak Pato Kabupaten Solok Danau Diatas dan Danau Dibawah Taman Nasional Kerinci Seblat Danau singkarak Janjang seribu Sulit Air Kebun teh Alahan Panjang Kabupaten Solok Selatan Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Pesisir Selatan Taman Nasional Kerinci Seblat Air Terjun Bayang Sani Jembatan akar Puncak langkisau di Painan (kota) Pantai Carocok Pantai Sago Peninggalan Istana Kerajaan Inderapura Pulau Cubadak Pulau Keong wisata mandeh sumur putri andam dewi) di sungai nyalo wisata mandeh Kabupaten Kepulauan Mentawai Pulau Siberut Taman Nasional Siberut Kota Solok Puncak Gagoan Rumah Pohon Laing Park Danau Singkarak Puncak Gobah Air Terjun Kapalo Banda Koto Hilalang Air Terjun Sarasah Batimpo Danau Talang Danau Dieteh dan Danau Dibawah Kebun Teh Alahan Panjang Masjid Agung Al-Muhsinin Kota Sawahlunto Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Sawahlunto Danau Kandi Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto Gudang Ransum Lubang Suro Museum Kereta Api Sawahlunto Taman Satwa Kandi (Kebun Binatang Sawahlunto) Puncak Poland Kabupaten Sijunjung dan Dharmasastra Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Sijunjung Ngalau Indah Aie Angek Sijunjung DAM Batang Hari Dharmasraya Bukit Kelelawar Aie Angek Sijunjung Candi Padang Raco Dharmasastra Napak tilas ekspedisi Pamalayu (tempat peletakan Arca Amogsaphasa) Dharmasraya Riau Kabupaten Bengkalis Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit batu Pantai Selatbaru Bengkalis Pantai Rupat Utara Kabupaten Indragiri Hilir Istana Kesultanan Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu Taman Nasional Tesso Nilo Taman Nasional Bukit Tigapuluh Kabupaten Kampar Masjid Jami Air Tiris Kubang Zoo Stanum Bangkinang Candi Muara Takus Danau Raja Kabupaten Kepulauan Meranti Pantai Motong Pantai Ceria Pulau Legenda Dedap Durhaka Tasik Putri Pepuyu Tasik Nembus Tasik Air Putih Kabupaten Kuantan Singingi Pacu Jalur Air Terjun Guruh Gemurai Air Terjun Batangkuban Panorama Bukit Cokiak Kabupaten Pelalawan Taman Nasional Tesso Nilo Istana Kesultanan Pelalawan Tugu Khatulistiwa Pangkalan Kuras Bono (ombak) Kabupaten Rokan Hilir Kepulauan Arwah Pulau Jemur Ritual Bakar Tongkang Danau Napangga Kabupaten Rokan Hulu Sumber Air Pawan Benteng Tujuh Lapis Air Terjun Aek Martua Benteng Tujuh Lapis Kabupaten Siak Istana Siak Sri Inderapura Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit batu Kota Dumai Pantai Teluk Makmur Kota Pekanbaru Perpustakaan Soeman HS Alam Mayang Mal SKA Masjid Raya Senapelan Danau Limbungan Bandar Serai Pasar Bawah Masjid Agung An-Nur Pekanbaru Kepulauan Riau Kabupaten Bintan Kepulauan Pulau Penyengat(Tempat Lahirnya Bahasa Indonesia) Pulau Bintan Sungai Sebong Pantai Trikora Gunung Bintan Air Terjun Gunung Bintan Air Terjun Gunung Lengkuas Bukit Kerang Bukit Pasir Air Adventures Flying Club Bintan Bintan Mangrove Danau Biru Kijang Kampung Wisata Panglong Makam 7 Putri Kerajaan Bintan Makam Sultan Abdullah Muayatsyah Kabupaten Karimun Pantai Pelawan Pantai Mutiara Lubuk Pantai Pongkar Air Terjun Pongkar Coastal Area Tanjung Balai Karimun Makam Sibadang Gunung Jantan Masjid Agung Karimun Pantai Telunas Pantai Gading Pantai Batu Limau Kabupaten Kepulauan Anambas Air Terjun Temurun Pulau Bawah (The Best Asia’s top five tropical island paradise CNN.COM) Pulau Penjalin Kecamatan Palmantak Pulau Durai (habitat Penyu Belimbing) Air Terjun Temburun Masjid Baiturrahim Pulau Piugus Sunset di Pantai Arung Hijau Pulau Telaga Pasir Busung Pantai Tanjung Momong Pantai Landai Pantai Kusik Kabupaten Lingga Pantai Penat Eksotisme Air Terjun Batu Ampar Pantai Batu Berdaun Kesejukan Alam Gunung Daik Pulau Berhala Air Terjun Resun Romantisme di Pulau Benan Pesona Pantai Dungun Eksotisme Pulau Penaah Pesona Pulau Lalang Masjid Jami’ Sultan Lingga Kabupaten Natuna Gunung Ranai Keindahan Alam Tanjung Senubing Hawainya Indonesia, Pantai Sisi di Pulau Serasan Granit Raksasa Nan Indah Batu Sindu Pantai Batu Kasah Taman Batu Raksasa Alif Stone Park Pantai Sahi Pantai Sengiap Pulau Sedanau Air Terjun Gunung Hiu Surga Pasir Putih Pantai Pasir Marus Masjid Agung Natuna Pesona Pulau Tiga Kota Batam Jembatan Barelang Alun-alun Engku Putri Wisata Sejarah Kampung Vietnam Wisata Religi Masjid Agung Batam Mega Wisata Ocarina Park Pantai Nongsa Pantai Melur Pantai Sekilak Kota Mati Marina City Masjid Muhammad Cheng Ho Bukit Senyum Pantai Melayu yang Menawan Kota Tanjung Pinang Pulau Penyengat(Tempat Lahirnya Bahasa Indonesia) Pantai Trikora Danau biru Bintan Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, Vihara Seribu Wajah di Tanjungpinang Masjid Raya Sultan Riau Masjid Pink Masjid Raya Dompak, Oase di Tanah Gersang Bukit Panglong, Bekas Galian Tambang Granit yang Jadi Danau Tugu Pensil, Simbol Pemberantasan Buta Aksara yang Ikonik Tepi Laut, Waterfront City Jambi Kota Jambi Candi Solok Sipin Danau Sipin Gentala Arasy Masjid Seribu Tiang Museum Siginjai Jambi Museum Juang Jambi Sungai Batanghari Tugu Keris Siginjai Kota Sungai Penuh Masjid Agung Pondok Tinggi Bukit Impian Taman Nasional Kerinci Seblat Bukit Khayangan Kabupaten Batanghari Sungai Batanghari Sungai Batang Tembesi Danau Ugo Kabupaten Bungo Air Terjun Tegan Kiri Kabupaten Kerinci Danau Kerinci Taman Nasional Kerinci Seblat Gunung Kerinci Air Panas Semurup Kebun Teh Kayu Aro Danau Kaco Air Terjun Telun Berasap Air Terjun Pancaro Rayo Gunung Tujuh Danau Gunung Tujuh Kabupaten Merangin Air Terjun Sigerincing Air Terjun Muara Karing Air Terjun Serintik Hujan Paneh Air Terjun Lematang Arung Jeram Batang Merangin Danau Pauh Geopark Merangin Gunung Masurai Gunung Sumbing Jam Gento Kebun Binatang Bukit Tiung Museum Geopark Merangin Prasasti Karang Berahi Rumah Tuo Rantau Panjang Taman Bunga Hesti's Garden Taman Bunga Merangin Garden Telago Biru Tugu Pedang Kabupaten Muaro Jambi Kompleks Candi Muaro Jambi Kabupaten Sarolangun Taman Nasional Bukit Duabelas Kabupaten Tanjung Jabung Barat Air Terjun Calista Irawan Air Terjun Bukit Bawah Wisata Bahari Pasir Putih Hutan Manggrove Kabupaten Tanjung Jabung Timur Taman Nasional Berbak (TNB) Makam Orang Kayo Hitam dan Orang Kayo Pingai Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur Kabupaten Tebo Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Taman Hutan Raya Bukit Sari Danau Sigombak Makam Sultan Thaha Syaifuddin dan Istana Sultan Thaha Syaifuddin Batu Menangis dan Air Terjun * Bulian Berdarah Sumatera Selatan Kabupaten Banyuasin Gunung Dempo Kabupaten Muara Enim Danau Segayam Kabupaten Musi Banyuasin Danau Ulak Lia Kabupaten Musi Rawas Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Ogan Komering Ulu Goa Putri Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Danau Ranau Kota Palembang Sungai Musi Jembatan Ampera Museum Sultan Mahmud Badaruddin 2 Museum Negeri Balaputra Dewa Mesjid Cheng Ho Palembang Masjid Agung Palembang Al-Qur’an Al-Akbar Rumah Limas Sumatera Selatan Rumah Rakit Sungai Musi Palembang Pulau Kemaro Lampung Kabupaten Lampung Barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Gunung Seminung Danau Ranau Bukit Mandi Angin Desa Wisata Lumbok Gunung Pesagi Wisata Alam Kubu Perahu Danau Suoh Sungai Way Besai Islamic Center Baitul Mukhlisin Batu Brak, Situs Megalitikum di Lampung Barat Kabupaten Lampung Selatan Anak Gunung Krakatau Menara Siger Pantai Pasir Putih Lampung Pulau Condong Pesisir Kalianda Kabupaten Lampung Tengah Air terjun Curup Tujuh Kabupaten Lampung Timur Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Pesawaran Pulau Pahawang Kabupaten Tanggamus Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Teluk Kiluan Kabupaten Way Kanan Air Terjun Putri Malu Bengkulu Kabupaten Bengkulu Selatan Pantai Pasir Bawah Sungai Manna Meriam Honisuit Bendungan Air Nipis Air Terjun Geluguran Air Terjun Batu Trika Air Terjun Curup Nerayan Kabupaten Bengkulu Tengah Dam Lubuk Serigo Taman Liku Sembilan Kolam Renang Putri Belanda Bunker Coa Sako Danau berwarna hijau/Danau exs Kabupaten Bengkulu Utara Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Rejang Lebong Taman Nasional Kerinci Seblat Kota Bengkulu Rumah Pengasingan Bung Karno Pantai Panjang Benteng Marlborough Bangka Belitung Kabupaten Bangka Pantai Parai Tenggiri Pantai Matras Pantai Tanjung Pesona Pantai Rebo Pantai Tongaci Pantai Tanjung Kelayang Pantai Teluk Uber Gunung Maras Pantai Turun Aban Pantai Rambak Kabupaten Belitung Pantai Tanjung Kelayang Pulau Lengkuas Pantai Tanjung Tinggi Bukit Perahu Pantai Punai Pulau Pasir Danau Kaolin Pantai Penyabong, Belitung Selatan Museum Kata Kabupaten Bangka Barat Pantai Pangana Pantai Panganak Rumah Pengasingan Bung Karno Kabupaten Bangka Tengah Pulau Ketawai Pulau Pelepas Pantai Tapak Hantu Kabupaten Bangka Selatan Pantai Batu Berdaun Pantai Tanjung Ru Sadai Pantai Tanjung Kerasak Pantai Gunung Namak Kabupaten Belitung Timur Pulau Memperak Pantai Nyiur Melambai Kota Pangkal Pinang Pantai Pasir Padi Bangka Botanical Garden Jembatan Emas Gorontalo Artikel utama untuk kategori ini adalah Pariwisata di Gorontalo. Kota Gorontalo Bukit Layang Pantai Tangga 2000 Pasar Sentral Gorontalo Pasar Kota Tua Gorontalo Belanja Sulaman Karawo Belanja Upiya Karanji Museum Sejarah Provinsi Gorontalo Monumen Nani Wartabone Benteng Otanaha Masjid Hunto Sultan Amai Makam Sultan Amai, Raja Pertama yang memeluk Islam Makam Aulia Ju Panggola Perkampungan Tionghoa Perkampungan Arab Wisata Kota Tua Gorontalo Kabupaten Gorontalo Desa Adat Bubohu Masjid Walima Emas, Desa Adat Bubohu Bantayo Po Boide (Rumah Raja-Raja Gorontalo) Menara Pakaya Taman budaya Limboto Puncak Dulamayo Pemandian Air Panas Pentadio Danau Limboto Pantai Botu Tonuo Monumen B. J. Habibie Museum Pendaratan Soekarno Kabupaten Gorontalo Utara Lito Saronde Lito Lampu Lito Diyonumo Pantai Dunu Cagar Alam Pulau Mas Pengamatan Konservasi Penyu di Cagar Alam Pulau Mas Pulo Cinta Air Terjun Hiyaliyo Da’a Benteng Oranye Benteng Mas Kabupaten Bone Bolango Taman Laut Olele Spot Koral Salvador Dali Spot Hiu Paus Botubarani Pantai Kurenai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Pengamatan Burung Maleo di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Ilomata River Camp Puncak Bukit Arang Pemandian Air Panas Lombongo Air Terjun Taluda'a Kabupaten Boalemo Suaka Margasatwa Nantu Pengamatan Babi Rusa di Suaka Margasatwa Nantu Pantai Ratu Tenilo Pantai Bolihutuo Air Terjun Tenilo Air Terjun Ayu Hulalo Kabupaten Pohuwato Pantai Pohon Cinta Cagar Alam Panua Perkampungan Torosiaje Suku Bajo Lito Bitila Lito Maruange Lito Lahe Lembah Permai Air Terjun Pancakarsa Jakarta Jawa Barat Banten Kabupaten Lebak Hutan Adat Kasepuhan Karang di Desa Jagaraksa, Kecamatan Muncang Pantai Sepang Urang Kanekes Kabupaten Pandeglang Wisata Air Panas Gunung Torong Tari Saman khas Pandeglang Taman Nasional Ujung Kulon Situs Batu Qur'an Situ Cipanganten Restoran dan Wisata Air DM Pemandian Cikoromoy Pasung Merah Pantai Tanjung Lesung Pantai Matahari Carita. Kabupaten Serang Pantai Anyer Pulau Dua/Pulau Burung Kota Tangerang Masjid Raya Al Azhom Bendungan Pintu Air Sepuluh Klenteng Boen Tek Bio Pantai Tanjung Pasir Pantai Tanjung Kait Masjid Pintu Seribu Wisata Kuliner di Pasar Lama Kota Tangerang Selatan Situ Cipondoh Situ Genting Hutan Kota BSD (Bumi Serpong Damai) Wisata Edukasi Kandang Jurang Doank Wisata Kota Tanah Tingal Jawa Tengah Kota Semarang Lawang Sewu Kota Lama Taman Budaya Raden Saleh Puri Maerokoco Pantai Marina Pantai Maron Sunan Kuning Tanggul Indah Masjid Agung Jawa Tengah Kabupaten Semarang Bandungan Rawa Pening Candi Gedongsongo Museum KA Ambarawa Kopeng Museum Ronggowarsito Museum Palagan Ambarawa Monumen Palagan Ambarawa Bukit Cinta Taman Wisata Alam Umbul Sidomukti Kabupaten Jepara Pulau Karimunjawa dan Gugusannya Pulau Panjang Pulau Mandalika Gunung Genuk Pantai Kartini Pantai Tirto Samodra Pantai Empu Rancak Pantai Pungkruk Pantai Guamanik Pecatu Pantai Teluk Awur Pantai Semat Pantai Ombak Mati Pantai Pailus Pantai Blebak Pantai Suweru Pantai Bayuran Pantai Beringin Pantai Pailus Air Terjun Songgo Langit Air Terjun Jurang Nganten Air Terjun Suroloyo Air Terjun Banyu Anjlok Air Terjun Nglamer Air Tejun Nglumprit Air Terjun Grinjingan Dowo Belik Bidadari dan Jaka Tarub Telaga Sejuta Akar Gua Tritip Gua Manik Gua Sakti Wono Pinus Setro Sreni Indah Benteng Portugis Benteng VOC Museum R.A Kartini Museum Gong Perdamaian Dunia Monumen Plasenta R.A Kartini Masjid Mantingan Gapura Masjid Jami' Baiturrohman I Masjid Agung Baitul Makmur Jepara Kelenteng Hian Thian Siang Tee Candi Angin Candi Bubrah Siti Inggil Keraton Kalinyamat Pertapaan Sonder Kura-Kura Ocean Park Tiara Park Waterboom and 3D Theater Kebonan Kampoeng Maen Pasar Apung Demaan Pasar Karangrandu (Pasar Jajanan tradisional khas Jepara) Pasar Ngabul (Pasar Durian) Jepara Trade and Tourism Center Shopping Centre Jepara (S.C.J) Jepara Ourland Park (JOP) Kabupaten Kudus Masjid Menara Kudus Air Terjun Monthel Air Terjun Gonggomino Air Tiga Rasa Rejenu Tugu Identitas Kudus The Peak View Waterboom Kolam Renang dan Pemancingan Honocoroko Kabupaten Demak Masjid Agung Demak Makam Kadilangu Pantai Morosari Agro Wisata Mlatiharjo Agro Wisata Citra-Delima Mranak Wisata Hutan Mangrove Penangkaran Burung Hantu (Tyto alba), Guntur Kabupaten Temanggung Monumen Meteorit Pikatan Water Park Taman Rekreasi Kartini Rest Area Kledung Pass Air Terjun Surodipo/Trocoh Air Terjun Lawe Kabupaten Wonosobo Agrowisata Tambi - Kec. Kejajar Agrowisata Tanjungsari - Kec. Sapuran Agrowisata Bedakah - Kec kertek Telaga Menjer - Kec. Garung Telaga Warna - Kec. Kejajajr Air Terjun SiKarim - Kec. Watumalang Curug Winong - Kec. Selomerto Pemandian Kalianget dan Mangli - Kec. Wonosobo Waduk Wadaslintang - Kec. Wadaslintang Kuburan Budha - Mlipak Kec. Wonosobo Kebun Salak - Kec. Sukoharjo Sentra Kerajinan - Kec. Sapuran Kabupaten Grobogan Bleduk Kuwu Api Abadi Mrapen Waduk Kedungombo Persawahan Selojari Sendang Coyo Waduk Nglangon Kabupaten Tegal Daftar Tempat Wisata Di Kabupaten Tegal - Jawa Tengah Guci Indah Pantai Purwahamba Indah (PURIN) Pantai Larangan Indah Pantai Demangharjo Indah (Pandemi) Museum Semedo Taman GBN Slawi Tugu Poci Masjid Agung Slawi Taman Rakyat Slawi (TRASA) Taman Bungah Praba Lintang Curug Luhur Curug pitu Curug Jedor Bukit Bintang Danau Beko Sindang Kemadu Goa Lawa Songgom Jembatan Gantung Danawarih Agrowisata Loco Antik Pangkah Guciku Hot Waterboom Sulaku Bumi Jawa Park Yogya Waterboom Slawi Curug Jejeg Agro Wisata Kebun Teh Tegal Gunung Sitanjung Surau Ponolawen Slutu Mlaku Wiew wana Wisata Waduk Cacaban The Baron Hill of Guci Wisata Taman Anggrek guci Kolam Renang Graha Tirta Ayu Kolam Renang Barokah Kolam Renang Rindu Alam Guci Forest Wahana Kebun Buah Balamoa Wisata Rodjo Tater Wisata Karang Cengis Alun Alun Hanggawana Slawi Maribaya Pantai Bongkok Kramat Pantai Larangan Indah Pantai Padaharja Pantai Pulau Kodok Kabupaten Pemalang Water Park Widuri Pemandian Moga Kabupaten Brebes Ciblon Waterboom Brebes Waduk Malahayu Waduk Penjalin Pantai Randusanga Telaga Renjeng Kabupaten Batang Pantai Sigandu Kabupaten Magelang Losari Coffee Plantation Candi Borobudur Candi Mendut Ketep Pass Candi Ngawen Babadan (Gardu Pandang/Pos Pengamatan Merapi) Curug Silawe Selomoyo (pemandangan alam lereng Gunung Sumbing) Kabupaten Kebumen Gua Jatijajar Pantai Ayah/Pantai Logending Gua Petruk Waduk Sempor Benteng Van Der Wijk Pantai Menganti Bukit Pentulu Indah Pantai Bocor Goa Petruk Goa Macan Goa Barat Puncak Pranji Air Terjun Sawangan Bukit Langit Kabupaten Banyumas Baturaden Bumi Perkemahan Baturraden Curug Cipendok Air Panas Kalibacin Museum Bank Rakyat Indonesia Curug Gede Masjid Saka Tunggal Kabupaten Cilacap Pantai Permisan Pantai Widarapayung Benteng Pendem Air Panas Cipari Gunung Selok Kabupaten Banjarnegara Pegunungan Dieng Kabupaten Boyolali Waduk Kedungombo Waduk Cengklik Candi Lawang Umbul Tlatar New Selo Kabupaten Karanganyar Grojogan Sewu (Tawangmangu) Candi Sukuh Candi Cetho Astana Giribangun Kebun Teh Kemuning Pemandian Sapta Tirta Kabupaten Sukoharjo Batu Seribu Pemandian Air Hangat Langenharjo Pandawa Water World Waduk Mulur Kabupaten Klaten Umbul Cokro Candi Sewu Candi Plaosan Rawa Jombor Makam Bayat Pabrik Gula Gondang Baru Deles Indah Kabupaten Sragen Ganesha Technopark Taman Dayu (Dayu Park/Taman Dayu Alam Asri) Sangiran Bayanan Waduk Ngablak Waduk Ketro Waduk Dung Ombo Gunung Kemukus Waduk Brambang Taman Kridoanggo Kolam Renang Kartika Kabupaten Wonogiri Girimanik atau Air Terjun Setren Hutan Wisata Ketu Waduk Gajah Mungkur Pantai Sembukan Pantai Nampu Khayangan Museum Karst Kota Magelang Bukit Tidar Taman Kyai Langgeng Kota Surakarta Keraton Kasunanan Taman Jurug (Taman Satwa Taru Jurug) Pura Mangkunegaran Museum Radya Pustaka Taman Balekambang Pasar Klewer Pasar Gede Benteng Vastenburg Taman Sriwedari (THR) Pasar Windujenar Solo City Walk Gladhag Langen Bogan House of Danar Hadi (Museum Batik Danar Hadi) Pusat Grosir Solo [PGS] Beteng Trade Center [BTC] Kota Tegal Pantai Alam Indah Pantai Pulau Kodok Pantai Muarareja Taman Pancasila Yogyakarta Kota Yogyakarta Alun-alun Utara Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta Taman Sari Yogyakarta Situs Warungboto Pura Pakualaman Purawisata Taman Pintar Yogyakarta Kotagede Kebun Binatang Gembira Loka Jalan Malioboro Tugu Yogyakarta Pasar Beringharjo Benteng Vredeburg Titik Nol Kilometer Yogyakarta Kabupaten Sleman Candi Prambanan Candi Ratu Boko Candi Ijo Candi Sambisari Candi Sari Candi Barong Candi Kalasan Candi Banyunibo Tebing Breksi Monumen Yogya Kembali Desa Wisata Ketingan Desa Wisata Kembangarum Sindu Kusuma Edupark Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" Museum Ullen Sentalu Museum Affandi Studio Alam Gamplong Kaliurang Bungker Kaliadem Bukit Klangon Gunung Merapi Merapi Park Stonehenge Merapi The Lost World Castle Bukit Teletubbies Grojogan Watu Purbo Ledok Sambi Kabupaten Gunungkidul Pantai Baron Pantai Kukup Pantai Krakal Pantai Indrayanti Pantai Sundak Pantai Drini Pantai Pok Tunggal Pantai Jogan Pantai Wediombo Pantai Somandeng Pantai Sepanjang Pantai Siung Pantai Srakung Pantai Watukodok Pantai Jungwok Pantai Gesing Pantai Kesirat Pantai Sadeng Pantai Timang Pantai Sadranan Pantai Nguyahan Pantai Ngobaran Pantai Ngrenehan Pantai Slili Air Terjun Sri Gethuk Gua Pindul Gua Jomblang Kali Suci Gunung Api Purba Embung Nglanggeran Bukit Bintang Taman Bunga Amarilis HeHa Sky View HeHa Ocean View Kabupaten Bantul Bukit Paralayang Parangtritis Pantai Parangtritis Pantai Parangkusumo Pantai Pandansimo Pantai Samas Pantai Goa Cemara Pantai Kuwaru Pantai Baru Pantai Pandansari Gumuk Pasir Yogyakarta Jalur Lintas Selatan Yogyakarta Taman Bunga Matahari JLS Taman Glugut Taman Jatilarangan Taman Puspa Gading Kalinampu Natural Park Selopamioro Adventure Park Gardu Pandang Lemah Rubuh Curug Pulosari Curug Banyunibo Air Terjun Kedung Tolok Air Terjun Kedung Pengilon Air Terjun Randusari Grojogan Lepo Grojogan Tuwondo Gua Selarong Makam Raja-raja Mataram Imogiri Desa Wisata Mangunan Desa Wisata Kasongan Pintu Langit Dahromo Hutan Pinus Mangunan Hutan Pinus Pengger Puncak Pinus Becici Bukit Lintang Sewu Kebun Buah Mangunan Rumag Hobbit Songgo Langit Seribu Batu Songgo Langit Watu Goyang Watu Amben Watu Mabur Bukit Pangguk Kediwung Jurang Tembelan Kanigoro Bukit Bego History of Java Museum Museum Gumuk Pasir Museum Soeharto Museum Wayang Kekayon Museum Purbakala Pleret Museum Tani Jawa Yogyakarta Grand Puri Water Park Kabupaten Kulon Progo Pantai Glagah Indah Pantai Trisik Pantai Congot Pantai Bugel Kawasan Kalibawang Air Terjun Sungai Mudal Air Terjun Kedung Pedut Air Terjun Kembang Soka Waduk Sermo Puncak Suroloyo Wisat Alam Kalibiru Bukit Wisata Pulepayung Kebun Teh Nglinggo Hutan Mangrove Wana Tirta Goa Maria Sendangsono Makam Simbah Kyai Krapyak Tsani Makam Nyi Ageng Serang Makam Girigondo Jawa Timur Kota dan kabupaten Jember Alun-alun Kota Jember Cafe Gumitir Rest Area Wisata Agro Mumbul Garden Pemandian dan Wisata Alam Patemon Pemandian Oleng Sibutong Pemandian Pontang Pemandian Kimmo Pemandian Kebon Agung Pantai Payangan Wisata Alam dan Pemandian Taman Botani Wisata Pantai Kucur dan Kampung Nelayan Puger Wisata Alam dan Pemandian Rembangan Resort Water Boom Niagara Pantai Paseban Pembuatan Crutu Bobbin Cigars Pantai Watu Ulo Jember Papuma Beach (Pasir Putih Malikan) - Jember Paintai Bandealit dan Taman Nasional Meru Betiri - Jember Kota Surabaya Kota Surabaya Jembatan Suramadu Kota Malang Kota Malang Museum Sejarah Bentoel - Malang Taman Tlogomas - Malang Kabupaten Malang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Taman Wisata Air Wendit - Malang Masjid Tiban Turen Pantai Sendang Biru - Malang Selatan Pulau Sempu - Malang Selatan Pantai Balekambang - Malang Selatan Pantai Ngliyep - Malang Selatan Kota Batu Batu Secret Zoo - Batu Museum Satwa - Batu Jawa Timur Park - Batu Batu Night Spectacular (BNS) - Batu Taman Rekreasi Selecta - Batu Kusuma Agrowisata - Batu Klub Bunga - Batu Wisata Petik Apel - Batu Desa Wisata - Batu Museum Angkut - Batu Songgoriti Tirta Nirwana Songgoriti Pemandian Air Panas Alami Songgoriti Cangar Pemandian Air Panas Cangar Kota Mojokerto Air Terjun Dlundung - Trawas - Mojokerto Madura Kabupaten Sumenep Pantai Lombang - Sumenep Pantai Slopeng - Sumenep Asta Tinggi Sumenep - Sumenep Keraton Sumenep - Sumenep Masjid Agung Sumenep Vihara Avalokitesvara Kota Tua Kalianget Museum Keraton Sumenep Karapan Sapi Tirta Sumekar Indah Sentra Batik Jembatan Nasional Suramadu Mercusuar Sembilangan Pantai Sembilangan Gili Labak Kota dan kabupaten Kediri Goa Selomangkleng Museum Airlangga Air Terjun Dolo Gereja puhsarang Waterpark kediri Arca Totok Kerot Monumen Simpang Lima Gumul Alun-Alun kota kediri Masjid agung kota kediri Alun-alun kabupaten kediri-pare Taman Ngronggo Taman kilisuci Pusat oleh-oleh Tahu Pong Candi surowono - pare Gumul Paradise Island Arum jeram-kepung kampung inggris-pare Wisata gunung kelud Jalan dhoho kota kediri Kabupaten Trenggalek Pantai Karanggongso - Trenggalek Pantai Prigi - Trenggalek Pantai Blado - Trenggalek Goa Lawa - Trenggalek Pantai Pelang - Trenggalek Kota dan Kabupaten Blitar Makam Bung Karno - Kota Blitar Istana Gebang - Kota Blitar Pantai Serang - Panggungrejo - Kabupaten Blitar Candi Penataran - Nglegok - Kabupaten Blitar Gunung Kelud - Kabupaten Blitar Pantai Tambakrejo - Tambakrejo - Kabupaten Blitar Candi Simping - Sumberjati - Kabupaten Blitar Kebon Rojo - Kota Blitar Makam Aryo Blitar - Kota Blitar Candi Sawentar - Garum - Kabupaten Blitar Candi Plumbangan Doko - Kabupaten Blitar Pantai Jolosutro Wates - Kabupaten Blitar Wisata Rambut Monte Gandusari - Kabupaten Blitar Goa Embultuk Bakung - Kabupaten Blitar Monumen PETA Kota Blitar Sumber Udel Kota Blitar Agrowisata Karangsari Karangsari - Kota Blitar Kota Banyuwangi Gunung Ijen - Banyuwangi Watu Dodol Pantai Blimbingsari Pantai Rajegwesi Teluk Biru - Muncar Pulau Merah Pantai Grajagan Pantai Bedul Kota Pasuruan Wisata Agro Banyu Biru Petirtaan Belahan Gunung Bromo Coban Baung Finna Golf Air Terjun Kakekbodo Sien Orchid Kebun Raya Purwodadi Taman Safari Indonesia 2 Tamandayu Ranu Grati Flora Hill Gunung Gangsir Temple Kota probolinggo Gunung Bromo Kabupaten Lumajang Kota lumajang atau disebut kabupaten lumajang adalah salah satu kabupaten di jawa timur yang memiliki pesona alam luar biasa. Lebih dari 65 objek wisata di 21 destinasi. Anda bisa menikmati keindahan alam yang alami Gunung Semeru Gunung Panderman Kabupaten Tulungagung Pantai Popoh - Tulungagung Pantai Sidem Pantai Gemah Ranu Gumbolo Goa Pasir Candi Gayatri Makam Sunan Kuning Kabupaten Pasuruan Air Terjun Kakek Bodo - Pandaan, Pasuruan Taman Safari Indonesia II - Prigen, Pasuruan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Kabupaten Magetan Telaga Sarangan - Magetan Kabupaten Nganjuk Air Terjun Sedudo - Sawahan, Nganjuk Kabupaten Lamongan Wisata Bahari Lamongan - Lamongan Maharani Zoo and Goa - Lamongan Kabupaten Gresik Pasir Putih Pantai Delegan - Delegan - Gresik Kabupaten Jombang Air Terjun Tretes Air Terjun Sekar pudak sari Air Terjun Selo Lapis Air Terjun Grenjeng Air Terjun Sanggar Air Terjun Sekelip Gua si Golo Golo Gua Sriti Waduk Jambe Embung Kedu Wisata Kedung Cinet Wisata Sendang Made Sumber Penganten Jombang Kabupaten Sumenep Taman Adipura kota Sumenep Museum Keraton Sumenep Masjid Agung Sumenep Makam Raja Sumenep Asta Tinggi Bukit Tinggi Daramista Pulau Oksigen Pulau Gili Labak Pulau Lombang Pantai Ropet Pantai Slopeng Bali Kuta Candi Dasa Garuda Wisnu Kencana atau GWK Jimbaran Kintamani Pantai Kuta Pantai Lovina Pantai Pandawa Pantai Kelingking atau Kelingking Beach Pantai Sanur Nusa Penida Nusa Ceningan Nusa Lembongan Nusa Dua Waterbom Bali Sangeh Tanah Lot Kebun Raya Bedugul Tirta Gangga Istana Tampaksiring Tenganan Taman Ujung Taman Werdhi Budaya Art Centre Ubud Legian Pura Luhur Uluwatu Pura Besakih Pura Tirta Empul Pura Goa Lawah Pura Goa Giri Putri Pura Ulun Danu Bratan Danau Bratan Danau Batur Gunung Agung Gunung Batur Pedungan Paviliun Kerta Gosa Taman Nasional Bali Barat Desa Penglipuran Amed Air Terjun Tegenungan Air Terjun Nungnung Monumen Bajra Sandhi Padangbai Alas Kedaton Bali Safari & Marine Park Tanjung Benoa Mandala Suci Wenara Wana atau Monkey Forest Pasih Uug atau Broken Bay Sungai Ayung Bukit Peninsula Nusa Tenggara Barat Kabupaten Lombok Barat Pantai Senggigi Taman Narmada Taman Suranadi Taman Mayura Gunung Rinjani Pura Lingsar Gili Nanggu Banyumulek, Kediri, Lombok Barat Kabupaten Lombok Timur Taman Nasional Gunung Rinjani Gunung Rinjani Air Terjun Otak Kokoq Kabupaten Lombok Tengah Pantai Kuta, Lombok Kampung Sade Gunung Rinjani Kabupaten Lombok Utara Desa Bayan Air Terjun Sendang Gile Kabupaten Dompu Gunung Tambora - Kec. Pekat Pantai Lakey Kabupaten Bima Gunung Tambora - Kec. Tambora Pantai Pink - Kec. Lambu Situs Wadu Pa'a (Batu Pahat) - Kec. Soromandi Pantai Lariti - Kec. Lambu Pantai Kalaki - Kec. Palibelo Pantai Lamere - Kec. Sape Pantai Papa - Kec. Lambu Pantai Torowamba - Kec. Sape Pantai Tanjung Meriam - Kec. Lambu Balapan Pacuan Kuda - Kec. Palibelo Wisata Pulau Kelapa - Kec. Lambu Wisata Pulau Kambing - Kec. Soromandi Cagar Budaya Uma Lengge - Kec. Donggo & Kec. Lambitu Wisata Bukit Pundu Nence - Kec. Wera Wisata Pulau Ular - Kec. Wera Pantai Wane - Kec. Monta Pantai Rontu - Kec. Monta Wisata Pulau Sangeang Api - Kec. Wera Wisata Kolam Pemandian Madapangga Kota Bima Pantai Lawata Museum Asi Mbojo (ex. Istana Kesultanan Bima) Museum Samparaja Pantai Kolo Pantai So 'Ati Pantai Sanumbe Wisata Puncak Jatiwangi Wisata Air Terju Busu Masjid Terapung Kota Bima Taman Amahami Makam Raja & Sultan Bima Kota Mataram Pura Miru Wisata Pura Taman Air Mayura Kawasan Kota Tua Ampenan Taman Sangkareang Museum Negeri Nusa Tenggara Barat Pura Meru Taman Udayana Makam Loang Baloq Masjid Islamic Center Lombok Plecing Kangkung Sate Bulayak Nasi Balap Puyung Ayam Taliwang Bebalung Makanan khas Lombok Ares Nusa Tenggara Timur Taman Nasional Komodo Kabupaten Alor Pulau Alor Kabupaten Ende Gunung Kelimutu Taman Nasional Kelimutu Danau Kelimutu Pantai Batu Biru Kabupaten Flores Timur Larantuka Kabupaten Lembata Bukit Cinta Kabupaten Manggarai Sawah Spider Web Kabupaten Manggarai Barat Taman Nasional Komodo Pulau Komodo Labuan Bajo, Komodo, Manggarai Barat Pulau Padar Goa Batu Cermin Manta Point Labuan Bajo Gili Laba Air Terjun Cunca Wulang Danau Sano Nggoang Kabupaten Manggarai Timur Gunung Poci Ndeki Pantai Cepi watu Pasir putih Gua Liangbala Pantai Mbalata Danau Rana Mese Danau Rana Tonjong Air Panas Rana Masak Air Terjun Cunca Rede & Air Terjun Cunca Ncuar Kabupaten Ngada Air Panas Mengeruda Taman Laut 17 Pulau Riung Kabupaten Rote Ndao Pantai Nemberalla Kabupaten Sumba Barat Nihiwatu Resort Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Kabupaten Sumba Barat Daya Air Terjun Waikelo Sawah Kabupaten Sumba Tengah Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Kabupaten Sumba Timur Taman Nasional Laiwangi Wanggameti Air Terjun Tanggedu Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Kabupaten Timor Tengah Selatan Air Terjun Tujuh Tingkat Oehala Gunung Mutis Kota Kupang Pantai Lasiana Kalimantan Barat Kabupaten Bengkayang Pantai Batu Payung Pantai Gosong Air terjun Riam Merasap Pulau Randayan Kabupaten Kapuas Hulu Taman Nasional Danau Sentarum Taman Nasional Betung Kerihun Kabupaten Kayong Utara Kepulauan Karimata Pulau Datok Kabupaten Ketapang Pantai Tanjung Belandang Taman Nasional Gunung Palung Kabupaten Landak Makam Juang Mandor Air terjun Melanggar Air Terjun Banangar Gua Sanjan Kabupaten Melawi Lawang Kuari Riam Kenebak Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya Kabupaten Sambas Pantai Polaria Pantai Sinam Danau Sebedang Cagar Alam Raya Pasi Pulau Temajuk Kabupaten Sintang Museum Dara Juanti Sintang Museum Kapuas Raya Danau Jemelak dan Kebiau Gunung Kelam Hutan Wisata Baning Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya Kota Singkawang Sinka Island Park Pantai Pasir Panjang Pantai Kura-kura Pulau Simping Kota Pontianak Tugu Khatulistiwa Museum Negeri Kalimantan Barat Istana Kesultanan Kadariah Pontianak Taman Alun Kapuas Pantai Kijing Kalimantan Selatan Pasar Terapung Muara Kuin (Kota Banjarmasin) Kabupaten Banjar Pasar Terapung Lok Baintan Pendulangan Intan Kampung Sasirangan Kabupaten Barito Kuala Pulau Kaget Jembatan Barito Pulau Kembang Pulau Bakut Kabupaten Hulu Sungai Selatan Loksado Air Terjun Haratai Air Panas Tanuhi Pasar Terapung Muara Kuin Kabupaten Hulu Sungai Tengah Taman Nasional Pegunungan Meratus Air Terjun Rampah Sungai Karuh Pagat, Batu Benawa Air Panas Hantakan Lok Laga Kabupaten Hulu Sungai Utara Candi Agung Amuntai Danau Panggang Kabupaten Tanah Bumbu Pantai Pagatan Kabupaten Tanah Laut Pulau Datu Pantai Takisung Pantai Batakan Air Terjun Bajuin Pantai Swarangan Gunung Kayanga Kota Banjarbaru Museum Lambung Mangkurat Pasar Intan Martapura Rumah Sangkut Gunung Kupang Hutan Kota Mentaos Kebun Raya Banua Agrowisata Kebun Durian Danau Seran Kota Banjarmasin Pasar Terapung Muara Kuin Pasar Terapung Siring Museum Wasaka Pulau Kembang Masjid Sultan Suriansyah Komplek Makam Sultan Suriansyah Komplek Makam Pangeran Antasari Taman siring sungai martapura Taman Kamboja Taman Budaya Kalimantan Selatan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Pusat Kuliner Tepi Sungai Martapura Kalimantan Tengah Kabupaten Barito Selatan Bundaran H. Indar Buntok Bundaran Sanggu Danau Malawen Danau Sadar Jembatan Kalahien Kampung Terapung Barito Selatan Kabupaten Barito Timur Air Terjun Riam Kendong Gunung Pukang Makam Temenggoeng Djaja Karti Taman Konservasi Anggrek Hitam Kabupaten Barito Utara Bukit Payung Monumen Panglima Batur Sungai Barito Kabupaten Gunung Mas Pegunungan Schwaner Kabupaten Kapuas Pulau Lampahen Sungai Kapuas Kabupaten Katingan Sungai Katingan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya Taman Nasional Sebangau Kabupaten Kotawaringin Barat Taman Nasional Tanjung Puting Astana Al Nursari Camp Leakey Istana Kuning Mesjid Kyai Gede Kabupaten Kotawaringin Timur Pantai Ujung Pandaran Hutan Sagonda Palangkaraya Bundaran Besar Palangkaraya Tugu Sukarno Palangkaraya Jembatan Kahayan Taman Kota PalangkaRaya Museum Balanga Rumah Adat Betang Palangkaraya Masjid Raya Darussalam Palangkaraya Danau Tahai Wisata Susur Sungai Kahayan Arboretum Nyaru Menteng Palangkaraya Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya Kalimantan Timur Kabupaten Berau Pantai Baba Gunung Talisan Pantai Batu Berdiri Pantai Biduk-Biduk Pantai Giring-Giring Pantai Harapan Air Terjun Jenum Air Terjun Tembalang Goa Mulut Besar Taman Sanggam Berau Sumber Air Panas Asin Pemapak Kampung Dayak Teluk Sumbang Desa Wisata Kampung Merasa Karst Sangkulirang-Mangkalihat Keraton Sambaliung Makam Raja Alam Sultan Alimuddin Danau Labuan Cermin Danau Labuan Kelambu Danau Nyadeng Danau Tebo Danau Ubur-Ubur Kakaban Kepulauan Derawan Pulau Derawan Pulau Maratua Pulau Kakaban Maratua, Berau Biduk-Biduk, Berau Berau Pulau Panjang Pulau Sangalaki Pulau Balikukup Pulau Bakungan Bilang-Bilangan Pulau Busung Pulau Kaniungan Besar Pulau Manimbora Pulau Maratua Kabupaten Kutai Barat Cagar Alam Kersik Luway Kabupaten Kutai Kartanegara Kedaton Kutai Kartanegara Sungai Mahakam Kota Balikpapan Hutan Mangrove Balikpapan Kalimantan Utara Kabupaten Nunukan Air Terjun Binusan Air Terjun Kirayan Air Terjun Sianak Air Terjun Ubal Along Alun-alun Kota Nunukan Bukit Damai Giram Lumut Islamic Center Nunukan Taman Nasional Kayan Mentarang Pulau Sebatik Kabupaten Bulungan Museum Kesultanan Bulungan Taman Nasional Kayan Mentarang Kabupaten Malinau Taman Nasional Kayan Mentarang Kota Tarakan Bukit Pohon Satu Sulawesi Selatan Kabupaten Bantaeng Pantai Marina, Banteang Kabupaten Bulukumba Pantai Tanjung Bira Pantai Apparalang Pulau Liukang Loe Permandian Alam Hila-Hila Kerajinan Perahu Pinisi Kawasan Adat Ammatoa Kabupaten Gowa Malino Benteng Somba Opu Museum Balla Lompoa Kabupaten Kepulauan Selayar Taman Laut Takabonerate Pantai Baloiya Pantai Timur Pantai Pa'badilang Kabupaten Luwu Timur Danau Matano Pantai Lemo Pulau Bulupoloe Kabupaten Maros Agrowisata Bontolabbu Agrowisata Mangambang 575 Agrowisata Pucak Air Terjun Bantimurung Air Terjun Jami Air Terjun Lacolla Air Terjun Lengang Laiya Air Terjun Pung Bunga Air Terjun Saliu Air Terjun Taipa Air Terjun Tumbu Cagar Alam Karenta Cagar Budaya Bulu Sipong Cagar Budaya Leang Panningnge Danau Kassi Kebo Geopark Maros-Pangkep Gua Mimpi Gua Timpuseng Grand Mall Maros Helena Sky Bridge Museum Daerah Kabupaten Maros Pantai Kuri Caddi Permandian Air Panas Rea Toa Rammang-Rammang Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung Taman Purbakala dan Prasejarah Leang-Leang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung Pulau camba cambang Leang Lonrong Taman Batu Karst Ballocci Goa Alam Leang Pa'niki Pulau Langkadea Pulau Pannambungan Pulau Kapoposang Permandian Matampa Mata Air Kalobang Kalengkere Air Terjun Kampoang Leang Kassi Kalibbong Alloa Air Terjun Senggerang Air Terjun Baruttung Air Terjun Lamussua Wisata Kuliner, Sop Sodara Pangkep, Dange. Wisata Budaya Tarian Bissu Bukit Sorongan Pulau Saugi Pulau Badi. Kabupaten Sinjai Pulau Sembilan Kabupaten Soppeng Air Panas Lejja Kabupaten Tana Toraja Tana Toraja Kabupaten Wajo Danau Tempe Kota Parepare Pantai Mattirotasi Kota Makassar Monumen Mandala Pantai Losari Pulau Samalona Fort Rotterdam Makam Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro, Kampung Melayu Malino Sulawesi Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe Gunung Api bawah laut, Pulau mangahetang taman laut Pulau Kahakitang Gunung Sahendarumang Nusa Tabukan Pulau Bukide, Tempat habitat Burung Maleo Pulau Liang, habitat burung kumkum putih Kabupaten Kepulauan Talaud Desa Adat Bannada Pantai Pesisir Timur Karakelang Goa Weta Air Terjun Ampadoap Kabupaten Minahasa Danau Tondano Makam Pahlawan Nasional Imam Bonjol, Pineleng Kabupaten Minahasa Utara Pantai Likupang Kota Manado Taman Nasional Bunaken Kuil Ban Hin Kiong Pantai Malalayang Kota Tomohon Gunung Mahawu Kota Bunga Tomohon Danau Tondano Danau Linau Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Pulau Lampu Pantai Indah Modisi Pantai Ponii Air Terjun Botuliodu Pantai Lungkap Pantai Biniha Timur Sulawesi Tenggara Kota Kendari Kendari Beach Pantai Toronipa Pantai Batu Gong Pantai Nambo Permandian Nanga-nanga Amarilis Museum Sulawesi Tenggara Taman Wali kota Kabupaten Muna Danau Napabale Situs Peninggalan Purbakala Liang Kobori dan Metanduno Masjid Tua Kota Muna Pantai Walengkabola Pantai Lagili Pantai Topa Pantai Meleura Permandian Wakantee Permandian Matakidi Permandian Lakanaha Permandian Wakumoro Permandian Katilombu Benteng Kota Tiworo Benteng Kota Lambiku Sentra Sarung Muna Pulau Indo Gua Lamburaya Kabupaten Wakatobi Taman Nasional Wakatobi Kabupaten Konawe Utara Pantai Tanjung Taipa Sumber Air panas Wolasea Telaga Tiga Warna Pulau Labengki Kabupaten Konawe Selatan Air Terjun Moramo Pulau Hari Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Sumber Air Panas Kaeendi Kota Bau-Bau Benteng Keraton Buton Benteng Keraton* Istana Malige Pulau Liwutongkidi Pantai Kamali Pantai Nirwana Sulawesi Tengah Kabupaten Sigi Taman Nasional Lore Lindu Danau Lindu Gunung Nokilalaki Paragliding Vayu Matantimali. Danau Bungi Penangkaran Burung Maleo, Saluki Air Panas Mantikole Area Wisata Pemancingan, Kotapulu Air Terjun Wera Warisan Budaya Bangga Arung Jeram Pakuli Desa Traditional Toro Air Panas Bora Warisan budaya Loru Jembatan Gantung Lariang Bukit Soeharto, Ngatabaru Megalithic Park Vatu Nonju Danau Tambing Arung Jeram, Sungai Lariang, Kabupaten Sigi Biromaru Kabupaten Donggala Pantai Tanjung Karang Pantai Boneoge Pusentasi (Pusat Laut ) Towale Pantai Pangi Masaingi, Toaya Pantai Sivalenta, Sirenja Pantai Kaluku, Limboro Pantai Bambarano Danau Talaga Danau Rano Pantai Enu Hutan Mangrove, Kabonga Besar Pulau Pasoso, Balaesang Pulau Katio Pulau Karupat Pulau Sapiang Kabupaten Tojo Una-Una Taman Nasional Kepulauan Togean Kepulauan Togean Pulau Kadidiri Pulau Malenge Pantai Matako Goa Tuo Mulangke Air Terjun Toliba Air Panas Marowo Pantai Keke Air Terjun Sansarino Goa Kakar Permandian Alami Malotong Permandian Alami Uefuntu Pulau Buka buka Pantai Tampo Sungai Bongka Dataran Bulan Pulau Taupan Kabupaten Capatana Pantai Tipae Pulau Poya Pulau Tangkubi Pantai Lindo Pulau Taipi Pulau Una-Una Pantai Bambu Pulau Pengempa Pulau Bolilanga Jembatan Bakau Pulau Malange Pulau Tiga Desa Dolong Tanjung Keramat Tanjung Api Gunung Colo Permandian Malotong Danau Mariana Danau Banana Kabupaten Poso Danau Poso Gua Latea Air Terjun Saluopa Air Terjun Sulewana Taman Anggrek Bancea, Tentena Goa Tangkaboba Perkebunan Teh Dan Kopi, Lembah Napu Kotu (Megalitic Stone) Lore Utara Gintu (Megalitic Stone) Lore Selatan Air Terjun Kilo, Poso Pesisir Pantai Toini, Poso Pesisir Labuan (Hutan Bakau) Lage Air Panas Pantango Pantai Siuri Kalamalea (Wisata Bawah Laut) Pantai Pasir Putih/Pantai Imbo Poso Kota Utara Kabupaten Morowali Taman Nasional Morowali Air terjun sakita Air terjun Buleleng Pulau Sombori Pantai Tangofa Air Terjun Fafongkalangua, Sakita Tompaika Sakita Kolam Sakita Mempueno Goa Berlian, Pulau Sambori Air Turun Bungku Pesisir Danau Rano Bae Pulau Dua Laut Pulau Tangofa Air Terjun Fafongkalangua,Sakita Rumah Terapung Sambori Pulau Umbele Pulau langala Kabupaten Morowali Utara Lambolo petasa Koromalino Tomata Air Terjun Beteleme Pulau Kayangan Permandian Bohoruru Puncak gunung Tingkea,o Pulau koko Sambori Kabupaten Banggai Teluk Lalong Niagara Cup Pantai Kilo 5 Bukit Keles Air terjun Paumarang Air terjun Salodik Pantai Pandan Wangi Bukit Telletubbies Pulau Dua Air Molino Tontuan Penangkaran Burung Maleo, Taima Air Terjun Taloyon Kabupaten Banggai Kepulauan Pulau Dua Permandian Molino Tontonan Permandian Luk Panenteng Pantai Luk Panenteng Air Terjun Tembang Danau Alani Danau Tendetung Danau Pai Sipuk, Desa Luk Panenteng Pantai Labuan, Desa Montop, Bulagi Utara Pantai Pasir Putih, Desa Palam, Tinangkung Utara Teluk Dongkalan Danau Batanggalang Pantai Teduang, Ambelang, Salakan, Banggai Pantai Tebeabul, Tinangkung Utara Pantai Bakalan, Kecamatan Tinangkung Taman Laut Bone Baru Pantai Togong Potil Pantai Lamopilogot Pulau Bandang Pulau Tolobundu Pulau Mbuang-Mbuang Kabupaten Banggai Laut Pantai Pasir Putih Pantai Kelapa Lima Pantai Bongo Pasir Timbul Pulau Bakakan Pulau Bandang Bone Baru Togong Potil Lamopilogot Pulau Tolobundu Pulau Mbuang-Mbuang Kabupaten Buol Pasir Putih Paleleh Batu Susun, Pantai Lakea Tirta Ria Permandian Kumaligon Pantai Nelam Pantai Negeri Lama Pantai Busak Pulau Busak Air Terjun Bodi Tanjung Dako Kabupaten Parigi Moutong Air Terjun Njinea Air Terjun Likunggavali Air Terjun Onggomojolo Penangkaran Burung Maleo, Sausu Tugu Khatulistiwa Pantai Sidoan Air Panas Sidoan Air Terjun Sidoan Goa Tingkulang Gunung Tinombala Pantai Anjungan Sail Tomini - Kayubura Kabupaten Toli-Toli Pulau Lutungan Tanjung Matop Air Terjun Sigelang Air Terjun Malangga Gunung Sojol Pulau Sabang Tende Pantai Lalos Kota Palu Pantai Talise Pantai Citraland Taipa Beach Gunung Gawalise Jembatan Palu IV Jembatan Lalove Sungai Palu Masjid Apung Masjid Raya Darussalam Palu Taman Vatulemo Taman GOR Bumi Perkemahan, Bukit Jabal Nur Hutan Kota Kampung Nelayan Bukit Salena Kawasan Religi SIS Al-Jufrie Palu Tugu Perdamaian Museum Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Kabupaten Majene Pantai Dato Air Terjun Talassang Malunda Pantai Barene Hutan Mangrove Baurung Pantai Batu Raja Pantai Pesuloang Majene Wisata Kuliner Somba Kabupaten Mamasa Negeri Di atas Awan Kabupaten Mamuju Pantai Lombang Lombang Pantai Manakarra Pulau Karampuang Kabupaten Mamuju Tengah Goa Nenek Pulao Goa Tambulan Polo Pantai Pantai Pangkang Pantai kombiling Air Terjun Batu Parigi. Kabupaten Mamuju Utara Pantai Cinoki Pantai Tanjung Babia Pantai Khayalan Baliri Pantai Vovasanggayu Gua Gumbasalu Gua lawa' Gua Ape Kabupaten Polewali Mandar Pantai Palippis Pantai Labuang Pantai Gonda Pulau Gunung Toraja Maluku Pulau Banda Kota Tual 66 Islands, Tual Pantai Pasir Panjang Ngurbloat, Tual (Pasir terhalus di Dunia) Pulau Bair (Raja Ampat-nya Maluku) Pantai Ngurfatur (Snake Island) Kuliner khas Tual (embal keju, kacang botol, embal kacang, embal bunga, Lutlutak) Goa Hawang Desa Wisata Budaya Banda Ely Snorkeling Pantai Ngursarnadan Mata Air Nen Masil Evu Pantai Ohoidertawun Kerajinan Tangan Perak, Besi, Tembikar Kerajinan Perhiasan Mutiara, Tual Kabupaten Buru Pantai Jikumerasa Pantai Merah Putih, Namlea Danau Rana Pesona Bupolo Pantai Lala Air Terjun Waeura Air Terjun Waetele Pantai Ratu (Pantai Waeperang) Benteng Kayeli Hutan Mangrove Teluk Kayeli. Tetralogi Buru Pramoedya Ananta Toer Kabupaten Buru Selatan Pulau Oki Pulau Masnana Pantai Leksula Air Jin Air Babunyi Pulau Tomoho Pantai Wamsoba Kabupaten Kepulauan Aru Pantai Kepulauan Kei (Indonesia Maldives) Pantai Pasir Panjang Pantai Batu Kora, Tanggul Pantai Wamar Pantai Papaliseran Pantai Lisi Bijarum Pantai Babi Pulau Merang Pantai Kora Evar Wisata Laut Wokam Kola Cendrawasih Kuning Besar Kabupaten Maluku Barat Daya Pantai Nama Pantai Kisar Pantai Purpura Tarik Wisata Budaya Tarian Peuk Tarian Seka Tarik Wisata Sejarah, Benteng Volens Haven Benteng Deles Haven, Pulau Kisar Tarik Wisata Cagar Alam Danau Tihu, Pulau Wetar Kabupaten Maluku Tengah Banda Neira Pulau Banda Pulau Molana Desa Haria, Saparua Pulau Pombo, Salahutu Pulau Ay Banda Pantai Liang Gereja Banda Neira Benteng Belgica Ora Beach Pulau Seram Taman Nasional Manusela Kabupaten Maluku Tenggara Desa Budaya Banda Ely Pantai Ngurtafur Kepulauan Kei Gua Hawang Habitat Burung Pelikan di Pasir Timbul, Ngurtafur Pantai Ngurbloat (Pantai Pasir Panjang), Pantai Pasir terhalus ke di dunia Sunset di Kei, Ngur Sarnadan, Ohoi lilir Snorkeling di Laguna Pulau Bair Pulau Adranan Gua Luvat Jejak Prasejarah Megalitikum Desa Adat Tanimbar Kei Pantai Ohoidertawun Kabupaten Maluku Tenggara Barat Pantai Ngurbloat Tugu Sinar Pagi Air Goa Hawang Kerajinan Patung Tumbur Perahu Batu (Natar Sory Farmompar) Pantai Kelyar Pelabuhan Laut Saumlaki Pantai Matakus dan Nustabun Kabupaten Seram Bagian Barat Pulau Osi Pantai Ora Niagara Waisia Lubang Buaya Morella Kabupaten Seram Bagian Timur Pantai Gumumae Bula Pantai Keter Pulau Kon Pulau Englas Pulau Karang Bais Danau Sole Kota Ambon Pantai Liang (Pantai Hunimua) Pantai Terindah di Indonesia (PBB, 1991) Pantai Pintu Kota, Dusun Airlouw, Nusaniwe Museum Siwa Lima Pantai Natsepa Pantai Santai Pantai Namasua Pantai Lawena Pantai Nusa Pombo Pantai Nanseri Pantai Desa Hukurila Pantai Pasir Panjang Pantai Namalatu Pantai Sopapei Pantai Lelisa Morea Desa Waai Gong Perdamaian Monumen Martha Christina Tiahahu Monumen Pattimura Benteng Victoria Benteng Amsterdam Benteng Ferangi Pemandian Air Panas Negeri Tulehu Pemandian Air Panas Hatuasa Kolam Pemandian Wailatu Museum Siwalima (Musium Kelautan) Gereja Silo (Gereja Tertua di Kota Ambon) Masjid Waulape (Masjid Unik dari Pelepah Sagu) Maluku Utara Kota Ternate Gunung Gamalama, Kota Ternate Batu Angus, Gunung Gamalama Ternate Perahu Melayang Pantai Sulamadaha Fort Oranje (Ternate) Danau Tolire, Ternate Utara Masjid Apung Ternate (Masjid Raya Al Munawwar Ternate ) Pantai Bobone Ici Benteng Kastela (Gam Lamo) Benteng Kalamata Benteng Oranje Benteng Kota Janji Benteng Tolukko Makam Sultan Baabullah Kedaton Kesultanan Ternate Masjid Sultan Ternate Masjid Raya Al Munawwar Ternate Pulau Maltara Pantai Tobololo Pantai Jikomalamo Pantai Kahona Pantai Kastela Pantai Sasa Pulau Maitara dan Tidore Danau Laguna Teluk Jailolo Taman Nukila Ternate Wonder Island Kota Tidore Kepulauan Taman Nasional Aketajawe-Lolobata Pantai Akesahu Pantai Tugulufa Masjid Yamp Istana Soasiu Benteng Tahula Benteng Tore Pulau Tidore Kabupaten Pulau Taliabu Pulau Samada Besar Pulau Seho Pulau Empat Tanjung Kodipo Tanjung Kramat Desa Lede Pulau Limbo Pulau Tikong Air Terjun Kalimat Pulau Tabila Pantai Pasir Anjing Air Bela Pantai Pulau Woyo Telaga Lekitobi Benteng Kawalo Pantai Lasseng Gunung Kukusang Goa Mawanga Kabupaten Pulau Morotai Pulau Sumsum Pulau Dodola Pulau Ngelengele Tanjung Gorango Air Terjun Leo-Leo Batu Kopi Pantai Gorua Air Terjun Raja Selancar Area, Tanjung Sopi Diving Spot Pulau Morotai Taman Kota Daruba Monumen and Teuro Nakamura Air Terjun Nakamura Selancar area Bere-Bere Kecil Landasan Pitu Air Kaca Pulau Tabailenge Pantai Rorasa Popogu Cave Air Terjun Bunga Kokote Museum Trikora & Perang Dunia ke II Army Dock & Navy Base Tank Amphibi Pulau Kokoya Pulau Kolorai Kabupaten Kepulauan Sula Pulau Pagama Benteng De Verwachting Pantai Fukweu Wae Sentosa (Sumber Mata Air) Pantai Wai Ipa Pantai Mangoli Air Terjun Wailau Teluk Paslal Pantai Manaf Selat Capalulu Pantai Fat Fina Koa Pantai Waigoiyofa Teluk Kabau Tanjung Batu Kapitan Pulau Ngofa Nini. Kabupaten Halmahera Utara Pulau Tagala Pulau Kakara Pantai Kupakupa Telaga Paca Pulau Kumo Pulau Rorangane Pantai Luari Pulau Meti Pulau Pasirtimbul Pantai Carlen Pitu Pulau Pawole Bukit Doa Dukono Lamo Air Terjun Jembatan Batu Air Terjun Kokoguru Mede Padi Wangongira Telaga Lina Kabupaten Halmahera Selatan Pantai Kupal Pantai Nusa Ra Pantai Derbi (Dermaga Biru) Keraton Sultan Bacan Mesjid Sultan Bacan Benteng Barneveld Cagar Alam Gunung Sibela Swering Labuha Air Terjun Amasing Pantai Panamboang Pantai Mandaong Pasir Putih Wayaua Air Terjun Bibinoi Air Mata Belanda Telaga Nusa Air Terjun Gandasuli Kabupaten Halmahera Timur Taman Nasional Aketajawe-Lolobata Air Terjun Tiga Bidadari Pantai Jara-jara Air Terjun Lembah Ayu Pulau To Pulau Plum Pulau Lewi Meriam dan Bunker Jepang Pulau Woto Taman Nasional Aketajawe Lolobata Batu Babua Pantai Tapalo Pulau Sai Suku Togutil Air Terjun Cibcebi pantai Mabapura di Kota Maba, pantai Buli di Kota Buli, pantai Lolobata di desa Lolobata, pantai Ekor di Nusa Jaya pantai Subaim (Pantai Mujui) di kota Subaim. Kabupaten Halmahera Tengah Taman Nasional Aketajawe-Lolobata Tepeleo Batu Dua Pulau Sayafi (Sajafi Island) Pulau Luwo Kepulauan Gebe Desa Wisata Nusliko Gua Boki Moruru Pulau Moor Telaga Legaye Lol (Yonelo) Festival Fagogoru (Tifa) Weda Resort Pantai Bay Wolot Tanjung Ngolo Popo Air Terjun Moreala Pulau Mtum Ya Pasi Gurango Pulau Dua Tanjung Ngolopopo Pulau Yevi Gugusan Pulau Sidanga Danau Lagailol Pulau Kuleyefo (Pulau Imam) & Pulau Dua Kabupaten Halmahera Barat Jailolo Festival Teluk Jailolo Pulau Babua Bukit Senyum 5000 Pulau Damar Kawasan Pengamatan Burung Bidadari Pantai Idamdehe Air Terjun Kahatola Mercusuar Tanjung Bobo Pantai Bobanehena Pantai Marimbati Pulau Pastofiri Pantai Arugasi Pantai Bobo Pantai Disa Pantai Gamsungi Gunung Gamkonora Telaga Rano Diving, blok Tanjung Kailupa, blok Pulau Babua, blok Atol Pastofiri, dan Loloda Telaga Todoke Desa Guaeria Pemandian Air Panas & Wisata Mangrove Gamtala Rumah Adat Sasadu Papua Teluk Cenderawasih Kabupaten Asmat Taman Nasional Lorentz Distrik Agats, Asmat Pesta Budaya Asmat Museum Kebudayaan dan Kerajinan Asmat Rawa Baki Pantai Pek Pulau Sengsara /Fumaripits Pantai Bayun 7 Pulau Tiga /Somel Pulau Lak / Mamats Adventure Rumah diatas pohon Kabupaten Biak Numfor Tanjung Saruri Pulau Owi Taman Laut Padaido Taman Laut Pulau Rani-Mapia Taman Laut Meos Indi Cendrawasih merah Kabupaten Boven Digoel Sungai Ampera Burung Cendrawasih 12 Antena Wisata Sejarah Penjara Bung Hatta Sungai Digoel Kabupaten Deiyai Danau Tigi Kabupaten Dogiyai Danau Makamo Kabupaten Intan Jaya Pegunungan Carstensz Kampung wisata Ugimba Kabupaten Jayapura Danau Sentani Danau Imfote (Danau Love) Cendrawasih Kabupaten Jayawijaya Taman Nasional Lorentz Lembah Baliem Wamena Danau Habema Air Garam Wamena Jembatan Gantung Sinatma Pasar Nayak Mumy of Jiwika Mumies of Akima Goa Contilola Pugima, Kampung tradisionil Wamerek, Kampung Tradisionil Hitegima, Kampung Tradisionil Obia, Desa Tradisional Kebun Raya Wamena Pegunungan Jayawijaya Puncak Trikora Puncak Yamin Puncak Mandala Barisan Sudirman Danau Larson Danau Discovery Danau Hoguyugu Kabupaten Keerom Air Terjun Selani Kabupaten Kepulauan Yapen Taman Nasional Teluk Cenderawasih Tugu Perjuangan Rakyat Serui Taman ODO Pantai Sarawandori Pulau Ambai Desa Nelayan Papuma Cendrawasih Cendrawasih Kuning Kecil Kabupaten Lanny Jaya Taman Nasional Lorentz Wisata Alam Kabupaten Mamberamo Raya Sungai Mamberamo (Indonesia Amazon) Danau Bira Gunung Foja Cendrawasih Parotia Kabupaten Mamberamo Tengah Sungai Mamberamo Kabupaten Mappi Perbukitan Tup Rumah Di Atas Pohon Kabupaten Merauke Taman Nasional Wasur Kota Merauke LIBRA (lingkaran Brawijaya) Pantai Lampu Satu Kearifan Lokal Masyarakat Adat Merauke Suku Marind Titik Perbatasan Papua-Papua Nugini Kabupaten Mimika Taman Nasional Lorentz Puncak Jaya (Puncak carstensz), Tembagapura, Air Terjun Utikini, Tembagapura Pulau Bidadari Pantai Kekwa Kabupaten Nabire Taman Nasional Teluk Cenderawasih Kabupaten Nduga Taman Nasional Lorentz (Nuri Kepala Hitam, Sanca Bulan, Anggrek Alam) Kabupaten Paniai Taman Nasional Lorentz Danau Paniai Kabupaten Pegunungan Bintang Pegunungan Bintang Adventure Kabupaten Puncak Taman Nasional Lorentz Kabupaten Puncak Jaya Taman Nasional Lorentz Kabupaten Sarmi Sungai Mamberamo Kabupaten Supiori Pantai Wafor Pantai Rani Anggrek Hutan Kabupaten Tolikara Taman Nasional Lorentz Danau Biuk Gunung Timoini Kabupaten Waropen Taman Nasional Teluk Cenderawasih Kabupaten Yahukimo Taman Nasional Lorentz Kabupaten Yalimo Air Terjun Key Trekking Kota Jayapura Danau Sentani Pantai Hamadi Festival Teluk Humboldt Taman Wisata Teluk Youtefa Papua Barat Kabupaten Fakfak Air Terjun Kiti-Kiti Pantai Patawana Air Terjun Tagor Masjid Tua Patimburak Situs Purbakala Tapurarang Pantai Pasir Putih Goa Kokas The Japanese Fortrees Kabupaten Kaimana Senja di Kaimana Kaimana Wisata Alam KM14 Kolam Sisir Lukisan Dinding Batu Teluk Triton Benteng Fort du Bus Danau Kamaka Situs Kerajaan Namatota Pulau Venue Kabupaten Manokwari Taman Nasional Teluk Cenderawasih Bawah Laut Teluk Doreri Cagar Alam Pegunungan Arfak Pantai Pasir Putih Yen Bebay Cagar Alam Pegunungan Wondiwoy Hutan Wisata Gunung Meja Pantai Bakaro Bendungan Prafi Pantai Maruni Pantai Amban Danau Anggi Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Selatan Gunung Botak Air Terjun Distrik Neney Kabupaten Maybrat Danau Uter Danau Framu, Ayamaru Kabupaten Pegunungan Arfak Danau Anggi Giji Danau Anggi Gida Rumah Kaki Seribu Kearifan Masyarakat Pegunungan Arfak Burung Pintar Burung Cendrawasih Taman Kupu-Kupu Pohon Pisang Raksasa Kabupaten Raja Ampat Raja Ampat Kepulauan Wayag Desa Waigeo Perairan Pulau Misool Cendrawasih Kuning Kecil, Misool Stasiun Pencucian Pari Manta Pulau Salawati Flora dan Fauna Diving Spot Cendrawasih Kabupaten Sorong Air Terjun Klasmis Air Terjun Asbaken Pantai Mailan Makbon Wisata Air Panas Objek Wisata Danau Uter Pantai seget Air Terjun, Kampung Klarion Embun Majaran Kabupaten Sorong Selatan Kali Biru (Sembra) Kabupaten Tambrauw Pantai Sausapor Pantai Werur Meossu atau pulau dua Pantai Jamurba Medi Kampung Senopi Tambrauw Mountain Kabupaten Teluk Bintuni Cagar Alam Teluk Bintuni Hutan Mangrove Terluas di papua Pantai Teluk Bintuni Danau Tanimaot Kabupaten Teluk Wondama Taman Nasional Teluk Cenderawasih Kota Sorong Pantai Tanjung Kasuari Pulau Um Pantai Pulau Buaya Pulau Mantan Danau Ayamaru Pantai Mailan Makbon Lihat pula Daftar pusat perbelanjaan di Indonesia Daftar pusat perbelanjaan di Jakarta Daftar pusat perbelanjaan di Bandung Daftar museum di Yogyakarta Referensi Pranala luar Situs resmi Budaya dan Pariwisata (Budpar) Indonesia Pesona Danau Uter BBC Travel: Indonesia Daftar tempat di Indonesia
8,606
3781
https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan
Permainan
Permainan sesuatu yang digunakan untuk bermain (sebuah mainan), sebuah barang atau sesuatu yang pada umumnya digunakan untuk hiburan atau kesenangan, dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pendidikan. Permainan berbeda dari pekerjaan, yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan upah, dan dari seni, yang lebih sering merupakan ekspresi elemen estetika atau ideologis. Namun, perbedaannya tidak jelas, dan banyak permainan juga dianggap sebagai karya (seperti pemain profesional olahraga atau permainan penonton) atau seni (seperti puzzle atau permainan yang melibatkan tata letak artistik seperti mahyong, solitaire, atau beberapa permainan video). Diuji sejak 2600 SM, permainan adalah bagian universal dari pengalaman manusia dan hadir dalam semua budaya. Permainan Kerajaan Ur, Senet, dan Mancala adalah beberapa permainan tertua yang diketahui. Definisi Jenis permainan Permainan anak-anak Di lingkungan yang masih terlihat keakraban antar anggota masyarakat, banyak permainan yang dilakukan oleh anak-anak secara beramai-ramai dengan teman-teman mereka di halaman atau di teras rumah. Mereka berkelompok, berlarian, atau duduk melingkar memainkan salah satu permainan dan tercipta keakraban. Beberapa permainan ini karena tercipta pada masa yang lama berlalu disebut dengan permainan tradisional, sedangkan di sisi lain beberapa permainan yang lebih akhir (dan biasanya menggunakan peralatan yang canggih) disebut permainan modern. Permainan dewasa Permainan elektronik Permainan elektronik adalah jenis-jenis permainan yang dapat dimainkan dengan media elektronik seperti konsol, ponsel, dan komputer. Terdapat tujuh kategori permainan elektronik, yaitu permainan petualangan, strategi, aksi, olahraga, simulasi, puzzle, dan simulasi. Permainan elektronik dapat dimainkan oleh siapa saja, secara umum terdapat empat kategori pemain, yaitu U3+ (Kelompok pemain berusia tiga tahun atau lebih), U7+ (Kelompok pemain berusia tujuh tahun atau lebih), U13+ (Kelompok pemain berusia tiga belas tahun atau lebih), dan U18+ (Kelompok pemain berusia delapan belas tahun atau lebih). Mengasah kemampuan mendidik anak dengan game tebak-tebakan bisa menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk mengajarkan anak-anak keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kerjasama. Berikut adalah beberapa ide permainan tebak-tebakan di smartphone yang dapat membantu mengasah kemampuan mendidik anak : Berikut adalah beberapa ide permainan tebak-tebakan di smartphone yang dapat membantu mengasah kemampuan mendidik anak: Tebak Gambar: Anda dapat menunjukkan gambar objek atau binatang pada anak-anak dan meminta mereka menebak namanya atau ciri-cirinya. Ini akan membantu anak-anak mengasah kemampuan memperhatikan detail dan mengembangkan kosakata mereka. Tebak Kata: Anda dapat memberikan beberapa petunjuk tentang kata tertentu, dan anak-anak harus menebak kata apa yang dimaksud. Ini membantu anak-anak mengasah kemampuan berpikir kritis dan memahami hubungan antara kata-kata. Tebak Angka: Anda dapat memberikan beberapa petunjuk tentang angka tertentu, dan anak-anak harus menebak angka apa yang dimaksud. Ini membantu anak-anak mengasah kemampuan berpikir logis dan matematika. Tebak Siapa: Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang seseorang dan meminta anak-anak menebak siapa orang itu. Ini dapat membantu anak-anak mengasah kemampuan mengingat dan memperhatikan detail. Tebak Lagu: Anda dapat memainkan beberapa baris lagu atau melodi dan meminta anak-anak menebak judul atau artisnya. Ini akan membantu anak-anak mengasah kemampuan musik dan memori. Dalam memainkan game tebak-tebakan, pastikan untuk memberikan dukungan positif dan memberikan pujian ketika anak-anak dapat menjawab dengan benar. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dan memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak. Selain itu, pastikan juga untuk mengubah tebak-tebakan agar tetap menarik dan menantang bagi anak-anak. Lihat pula Olahraga Boomerang Bola Voli Puzzle Referensi Bacaan lanjutan Komunitas Hong: Surga Permainan Anak Indonesia Ensiklopedia Advis Mainan Anak Tradisional Indonesia Avedon, Elliot; Sutton-Smith, Brian, The Study of Games. (Philadelphia: Wiley, 1971), reprinted Krieger, 1979. ISBN 0-89874-045-2 Aktivitas santai
551
3784
https://id.wikipedia.org/wiki/Hiburan
Hiburan
Hiburan adalah suatu bentuk kegiatan yang menarik perhatian dan minat penonton atau memberikan kesenangan dan kegembiraan. Ini bisa berupa ide atau tugas, tetapi lebih cenderung menjadi salah satu kegiatan atau peristiwa yang telah berkembang selama ribuan tahun khusus untuk tujuan menjaga perhatian audiens. Pada umumnya hiburan dapat berupa permainan video, musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan pada waktu senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan sebagai hiburan Bagi orang tertentu yang memiliki sifat workaholic, bekerja adalah hiburan dibandingkan dengan berdiam diri. Selain itu terdapat tempat-tempat hiburan atau kelab malam (nightclub) sebagai tempat-tempat untuk melepas lelah, umumnya berupa rumah makan atau restoran yang dilengkapi hotel serta sarana hiburan seperti musik, karaoke, serta opera. Ada pula yang menyediakan permainan seperti bilyar hingga sarana perjudian. Bagi kalangan tertentu, permainan judi (gambling) dianggap sebagai hiburan atau sarana membuang sial. Selain itu, di beberapa negara ada juga klab-klab malam yang diperuntukkan untuk pertemuan keluarga yang tentunya berbeda dengan kelab-kelab malam pada umumnya. Hiburan sering memberikan kesenangan, kenikmatan, dan tawa. Pada waktu atau konteks tertentu, ada juga tujuan tambahan yang serius. Misalnya, berbagai bentuk perayaan, festival religius, atau satire. Etimologi Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "Hiburan" berasal dari kata "Hibur" v, /hi·bur/ atau "Menghibur" /meng·hi·bur/ v, menyenangkan dan menyejukkan hati yang susah. Dengan demikian, berarti Hiburan dapat Diartikan sebagai sesuatu atau perbuatan yang dapat menghibur hati (melupakan kesedihan dan sebagainya). Entertainment Kamus Inggris Oxford memberikan asal Latin dan Perancis untuk kata "Entertainment", termasuk inter (antara) + tenir (untuk menahan) sebagai derivasi, memberikan terjemahan dari "memegang bersama" atau "memegang terjalin" dan "untuk terlibat, menjaga diduduki, perhatian pikiran atau waktu (seseorang)". Ini juga memberikan kata-kata seperti "merry-making", "pleasure", "delight", serta "untuk menerima sebagai tamu dan menunjukkan keramahan kepada". Ini mengutip penggunaan 1490 oleh William Caxton. Sejarah "Kerajinan kuno untuk mengomunikasikan peristiwa dan pengalaman, menggunakan kata-kata, gambar, suara, dan gerak tubuh" dengan menceritakan sebuah kisah bukan hanya sarana yang digunakan orang untuk mewariskan nilai-nilai budaya dan tradisi serta sejarah mereka dari satu generasi ke generasi lain, tetapi telah menjadi bagian penting dari sebagian besar bentuk hiburan sejak awal. Cerita masih diceritakan dalam bentuk awal, misalnya di sekitar api unggun saat berkemah, atau saat mendengarkan cerita budaya lain sebagai turis. "Urutan cerita paling awal yang kita miliki, sekarang tentu saja, berkomitmen untuk menulis, tidak diragukan lagi awalnya berbicara dari mulut ke telinga dan kekuatannya sebagai hiburan yang berasal dari elemen yang sama yang kita nikmati saat ini dalam film dan novel." Mendongeng merupakan kegiatan yang telah berkembang dan berkembang “menuju keragaman”. Banyak hiburan, termasuk mendongeng tetapi terutama musik dan drama, tetap akrab tetapi telah berkembang menjadi berbagai bentuk yang sesuai dengan preferensi pribadi dan ekspresi budaya yang sangat luas. Banyak jenis yang dicampur atau didukung oleh bentuk lain. Misalnya, drama, cerita, dan perjamuan (atau makan malam) biasanya ditingkatkan dengan musik; olahraga dan permainan dimasukkan ke dalam kegiatan lain untuk meningkatkan daya tarik. Beberapa mungkin telah berevolusi dari aktivitas yang serius atau perlu (seperti berlari dan melompat ) menjadi kompetisi dan kemudian menjadi hiburan. Dikatakan, misalnya, lompat galah itu"mungkin berasal dari Belanda, di mana orang-orang menggunakan galah panjang untuk melompati kanal-kanal lebar daripada memakai bakiak mereka berjalan bermil-mil ke jembatan terdekat. Yang lain berpendapat bahwa lompat galah digunakan dalam peperangan untuk melompati tembok benteng selama pertempuran." Peralatan untuk olahraga tersebut semakin canggih. Tiang lompat misalnya, awalnya terbuat dari kayu seperti abu, hickory atau hazel; pada abad ke-19 bambu digunakan dan pada abad ke-21 tiang dapat dibuat dari serat karbon. Kegiatan lain, seperti berjalan di atas panggung, masih terlihat di sirkuspertunjukan di abad 21. Pertarungan gladiator, juga dikenal sebagai "permainan gladiator", populer pada zaman Romawi, memberikan contoh yang baik dari aktivitas yang merupakan kombinasi dari olahraga, hukuman, dan hiburan. Referensi Olahraga Hiburan musik
633
3794
https://id.wikipedia.org/wiki/Fonologi
Fonologi
Fonologi atau ilmu bunyi kata adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia.. Bidang kajian fonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Asal kata fonologi, secara harfiah sederhana, terdiri dari gabungan kata fon (yang berarti bunyi) dan logi (yang berarti ilmu). Dalam khazanah bahasa Indonesia, istilah fonologi merupakan turunan kata dari bahasa Belanda, yaitu fonologie. Fonetik dan Fonemik Fonologi terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik. Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Dengan kata lain, fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia. Fonetik dibagi lagi atas 3 bagian, yaitu: Fonetik akustik Fonetik artikulatoris Fonetik auditoris Fonemik Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti. Unsur Produksi Bunyi Ada 3 (tiga) unsur penting ketika organ ucap manusia memproduksi bunyi atau fonem, yaitu: udara - sebagai penghantar bunyi, artikulator - bagian alat ucap yang bergerak, dan titik artikulasi (disebut juga artikulator pasif) - bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh artikulator. Istilah-istilah Terkait Fonologi Ada beberapa istilah lain yang berkaitan dengan fonologi, antara lain: fona, fonem, vokal, dan konsonan. Fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral atau masih belum terbukti membedakan arti, sedangkan fonem adalah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari: vokal, konsonan, diftong (vokal rangkap), dan kluster (konsonan rangkap). Vokal adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar tanpa rintangan. Dalam bahasa, khususnya bahasa Indonesia, terdapat huruf vokal. Huruf vokal merupakan huruf-huruf yang dapat berdiri tunggal dan menghasilkan bunyi sendiri. Huruf vokal terdiri atas: a, i, u, e, dan o. Huruf vokal sering pula disebut huruf hidup. Konsonan adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar dengan rintangan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan rintangan adalah terhambatnya udara keluar oleh adanya gerakan atau perubahan posisi artikulator. Terdapat pula istilah huruf konsonan, yaitu huruf-huruf yang tidak dapat berdiri tunggal dan membutuhkan keberadaan huruf vokal untuk menghasilkan bunyi. Huruf konsonan tersebut terdiri atas: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Huruf konsonan sering pula disebut sebagai huruf mati. Lihat pula Daftar istilah linguistik Referensi Bacaan terkait Linguistik Disiplin teknik
437
3796
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan
Kecamatan
Pada tingkat ketiga, Indonesia terbagi atas kecamatan, atau yang disebut dengan nama lain bila diatur khusus oleh peraturan daerah setempat. Kecamatan merupakan wilayah administratif yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah kabupaten/kota. Kecamatan dipimpin oleh seorang camat, yang diangkat dari kalangan pegawai negeri sipil oleh bupati/wali kota setempat dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota tersebut melalui sekretaris daerah kabupaten/kota. Pada beberapa kasus di Indonesia, ada kecamatan yang seakan-akan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding kecamatan-kecamatan di sekitarnya. Kecmatan tersebut menjadi pusat ekonomi, budaya, dan sejarah di dalam wilayah kabupaten tersebut. Contohnya adalah Kecamatan Jonggol pada wilayah Kabupaten Bogor bagian timur, Kecamatan Majenang pada wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat, dan Kecamatan Bumiayu pada wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan. Pada provinsi-provinsi di wilayah Pulau Papua, daerah ini disebut distrik. Sementara di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, daerah ini disebut kapanewon (bila berada dalam daerah kabupaten) atau kemantren (bila berada dalam daerah kota). Sejarah Kecamatan adalah bagian wilayah dari daerah kabupaten atau kota yang dipimpin oleh camat. Kecamatan diatur sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 24 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa "Kecamatan atau yang disebut dengan nama lain adalah bagian wilayah dari Daerah kabupaten/kota yang dipimpin oleh camat." Pada pasal selanjutnya dinyatakan bahwa: Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah provinsi dan Daerah provinsi itu dibagi atas Daerah kabupaten dan kota. Daerah kabupaten/kota dibagi atas Kecamatan dan Kecamatan dibagi atas kelurahan dan/atau Desa. Berdasarkan uraian tersebut di atas, pengertian kecamatan memiliki konteks 'kewilayahan'. Kecamatan juga dipandang sebagai Perangkat Daerah dari Kabupaten/Kota (Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah), berdasarkan ketentuan Pasal 209 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pememerintahan Daerah yang menyatakan bahwa: Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas: a. Sekretariat daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat; d. Dinas; e. Badan; dan f. Kecamatan. Jadi berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat dipahami bahwa dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia posisi Kecamatan berkedudukan sebagai perangkat daerah kabupaten/kota sekaligus penyelenggara pemerintahan umum (lihat pengertian wilayah administratif pada pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pememerintahan Daerah). Sebagai perangkat daerah, Camat melaksanakan sebagian kewenangan Bupati/Wali Kota yang dilimpahkan dan sebagai penyelenggara pemerintahan umum, Camat secara berjenjang melaksanakan tugas Pemerintah Pusat di Wilayah Kecamatan. Tugas pokok dan fungsi Kecamatan Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa. Penyelenggaraan urusan pemerintahan umum Mengkomunikasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat Mengkomunikasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum Mengkomunikasikan penerapan dan penegakan peraturan wilayah provinsi, Gubernur dan peraturan bupati Mengkomunikasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum Mengkomunikasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat kecamatan Melaksanakan urusan pemerintah dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan desa Melaksanakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan daerah yang ada di kecamatan Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh Bupati untuk melaksanakan sebagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Jenis layanan yang dilakukan di Kecamatan Berikut ini beberapa pelayanan administrasi terpadu kecamatan yang umum dilakukan : Pelayanan perizinan yaitu pengesahan dari pejabat setempat. Salah satunya ialah Penerbitan izin usaha mikro kecil atau IUMK. Pelayanan non perizinan: Bidang keamanan dan ketertiban Rekomendasi atau pengesahan surat pengantar permohonan surat keterangan catatan kepolisian atau SKCK yang sudah disahkan oleh desa. Pengesahan rekomendasi surat pengantar izin keramaian atau penutupan jalan. Rekomendasi atau pengesahan surat keterangan domisili seseorang, organisasi, atau lembaga. Bidang Umum: Rekomendasi atau pengesahan surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga atau KP4. Legalisasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Rekomendasi atau surat permohonan administrasi kependudukan. Rekomendasi atau pengesahan proposal perorangan maupun kelompok. Rekomendasi atau pengesahaan pembelian BBM berubsidi bagi pengecer, nelaya, maupun Isdustri. Pengesahan SPPT atau Surat Pemberitahuan Pajak Terutang. Rekomendasi atau pengesahaan surat pernyataan penghasilan. Bidang sosial kemasyarakatan: Rekomendasi atau pengesahaan surat keterangan miskin. Pembuatan atau pengesahaan surat keterangan dispensasi menikah. Rekomendasi atau pengesahaan surat permohonan perceraian. Rekomendasi atau pengesahaan surat pernyataan belum mengikat untuk segala kebutuhan. Rekomendasi atau pernyataan surat numpang nikah untuk dibawa ke KUA. Bidang perizinan tertentu: Rekomendasi atau pengesahan form permohonan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup atau SPPL. Pengesahaan atau rekomendasi form permohonan izin gangguan baru atau pergantian maupun perubahan. Rekomendasi atau pengesahan surat permohonan izin eksplorasi air tanah. Pengesahaan dan atau rekomendasi permohonan izin pemakaian atau pengusahaan air tanah dari sumur gali, sumur bor, maupun mata air atau izin tambang. (5) Penerbitan usaha UMKM Urusan Pemerintahan Umum Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Urusan ini diklasifikasikan meliputi: Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa; Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional; Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal. Urusan pemerintahan umum dimaksud dilaksanakan oleh gubernur dan bupati/wali kota di wilayah kerja masing-masing. Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur dan bupati/wali kota dibantu oleh Instansi Vertikal (Instansi Vertikal adalah perangkat kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian yang mengurus Urusan Pemerintahan yang tidak diserahkan kepada daerah otonom dalam wilayah tertentu dalam rangka Dekonsentrasi). Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri dan bupati/wali kota bertanggung jawab kepada Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. Gubernur dan bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum dibiayai dari APBN. Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat. Tujuan pembentukan Untuk mengetahui maksud dibentuknya Kecamatan dalam sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat dipahami melalui ketentuan Pasal 221 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa: "Daerah kabupaten/kota membentuk Kecamatan dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan". Definisi UU Nomor 5 Tahun 1974 Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah tidak ditemukan pendefinisan istilah kecamatan secara langsung, namun pada Pasal 72 diatur hal sebagai berikut: (1) Dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi, Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam Wilayah-wilayah Propinsi dan Ibu kota Negara. (2) Wilayah Propinsi dibagi dalam Wilayah-wilayah Kabupaten dan Kotamadya. (3) Wilayah Kabupaten dan Kotamadya dibagi dalam Wilayah-wilayah Kecamatan. (4) Apabila dipandang perlu sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, dalam Wilayah Kabupaten dapat dibentuk Kota Administratif yang pengaturannya ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka secara bebas definisi kecamatan adalah suatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi merupakan bagian dari wilayah kabupaten atau kotamadya. UU Nomor 22 Tahun 1999 Definisi Kecamatan menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana yang disebut pada Pasal 1 huruf m adalah sebagai berikut: “Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kabupaten dan Daerah Kota.” Sebagaimana definisi ini maka Kecamatan bukan lagi wilayah administrasi dalam rangka dekonsentrasi, menurut Undang-Undang ini kedudukannya diubah menjadi perangkat daerah kabupaten atau Daerah Kota. UU Nomor 32 Tahun 2004 Pendefinisian secara langsung dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah terdapat pada penjelasan pasal 126 ayat (1), yang menjelaskan sebagai berikut: “Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota.” Undang-Undang ini tidak mendefinisikan istilah kecamatan pada batang tubuhnya melainkan pada penjelasan pasalnya. Pendefinisian langsung istilah kecamatan pada batang tubuh terdapat pada peraturan pelaksanaannya, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan, yang menyatakan bahwa: “Kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah kabupaten/kota.” Peraturan Pemerintah ini menjelaskan bahwa kecamatan hanyalah sebatas status pada wilayah tertentu sebagai kecamatan di kabupaten/kota, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1 angka 6 sampai dengan 8, yang menyatakan: "Pembentukan kecamatan adalah pemberian status pada wilayah tertentu sebagai kecamatan di kabupaten/kota"."Penghapusan kecamatan adalah pencabutan status sebagai kecamatan di wilayah kabupaten/kota." "Penggabungan kecamatan adalah penyatuan kecamatan yang dihapus kepada kecamatan lain." Perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, kemudian dilanjutkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Perubahannya mencakup mengenai kedudukan kecamatan menjadi perangkat daerah kabupaten/kota, dan camat menjadi pelaksana sebagian urusan pemerintahan yang menjadi wewenang Bupati/Wali kota. Perubahan pentingnya yaitu: a. Kecamatan bukan lagi wilayah administrasi pemerintahan dan dipersepsikan merupakan wilayah kekuasaan camat. Dengan paradigma baru, Kecamatan merupakan suatu wilayah kerja atau areal tempat camat bekerja. b. Camat adalah perangkat Daerah Kabupaten dan Daerah Kota dan bukan lagi wilayah administrasi pemerintahan, dengan demikian camat bukan lagi penguasa tungggal yang berfungsi sebagai administrator pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, akan tetapi merupakan pelaksana sebagian wewenang yang dilimpahkan oleh Bupati/Wali kota. UU Nomor 23 Tahun 2014 Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 1 angka 24 disebutkan: “Kecamatan atau yang disebut dengan nama lain adalah bagian wilayah dari Daerah kabupaten/kota yang dipimpin oleh camat''.” Pendefinisian kecamatan menurut Undang-Undang ini “mengingatkan” akan definisi kecamatan menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974. Susunan organisasi Kecamatan adalah bagian wilayah dari daerah kabupaten/kota yang dipimpin oleh camat/Distrik. Sehingga dari pengertian tersebut, kedudukan kecamatan merupakan bagian wilayah dari daerah kabupaten/kota. Maksud adanya kecamatan adalah dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan ayat (1) Pasal 221 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan: "Daerah kabupaten/kota membentuk Kecamatan dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan". Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat/Distrik yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui Sekretaris Daerah (merujuk pada ketentuan Ayat (1) Pasal 224 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah). Berdasarkan pengertian ini, maka kedudukan Camat/Distrik berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan diklasifikasi atas: Kecamatan Tipe A yang dibentuk untuk kecamatan dengan beban kerja yang besar; dan Kecamatan Tipe B yang dibentuk untuk kecamatan dengan beban kerja yang kecil. Hubungan kerja Gambaran umum Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang -undang. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota atau antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, diatur dengan undang -undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Selain itu Negara mengakui dan menghormati satuan -satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Prinsip penyelenggaraan desentralisasi adalah otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengatur dan mengurus semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan peranserta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Kebijakan otonomi daerah dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara eksplisit memberikan otonomi yang luas kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah. Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan pembangunan daerah yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah lebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk mempercepat laju pembangunan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, maka implementasi kebijakan otonomi daerah telah mendorong terjadinya perubahan, baik secara struktural, fungsional maupun kultural dalam tatanan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu perubahan yang sangat esensial yaitu menyangkut kedudukan, tugas pokok dan fungsi kecamatan yang sebelumnya merupakan perangkat wilayah dalam kerangka asas dekonsentrasi, berubah statusnya menjadi perangkat daerah dalam kerangka asas desentralisasi. Sebagai perangkat daerah, Camat dalam menjalankan tugasnya mendapat pelimpahan kewenangan dari dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota. Pengaturan penyelenggaraan kecamatan baik dari sisi pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsinya secara legalistik diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sebagai perangkat daerah, Camat mendapatkan pelimpahan kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain itu kecamatan juga akan mengemban penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan. Camat dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota. Pertanggungjawaban Camat kepada bupati/wali kota melalui sekretaris daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti Camat merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah, karena secara struktural Camat berada langsung di bawah bupati/wali kota. Camat juga berperan sebagai kepala wilayah(wilayah kerja, namun tidak memiliki daerah dalam arti daerah kewenangan), karena melaksanakan tugas umum pemerintahan di wilayah kecamatan, khususnya tugas-tugas atributif dalam bidang koordinasi pemerintahan terhadap seluruh instansi pemerintah di wilayah kecamatan, penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban, penegakan peraturan perundang - undangan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, serta pelaksanaan tugas pemerintahan lainnya yang belum dilaksanakan oleh pemerintahan desa/kelurahan dan/atau instansi pemerintah lainnya di wilayah kecamatan. Oleh karena itu, kedudukan camat berbeda dengan kepala instansi pemerintahan lainnya di kecamatan, karena penyelenggaraan tugas instansi pemerintahan lainnya di kecamatan harus berada dalam koordinasi Camat. Camat sebagai perangkat daerah juga mempunyai kekhususan dibandingkan dengan perangkat daerah lainnya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk mendukung pelaksanaan asas desentralisasi. Kekhususan tersebut yaitu adanya suatu kewajiban mengintegrasikan nilai-nilai sosio kultural, menciptakan stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi dan budaya, mengupayakan terwujudnya ketenteraman dan ketertiban wilayah sebagai perwujudan kesejahteraan rakyat serta masyarakat dalam kerangka membangun integritas kesatuan wilayah. Dalam hal ini, fungsi utama camat selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga melakukan tugas-tugas pembinaan wilayah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/wali kota. Sehubungan dengan itu, Camat melaksanakan kewenangan pemerintahan dari 2 (dua) sumber yakni: pertama, bidang kewenangan dalam lingkup tugas umum pemerintahan; dan kedua, kewenangan bidang pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/wali kota dalam rangka pela ksanaan otonomi daerah. Dengan demikian, peran Camat dalam penyelenggaraan pemerintahan lebih sebagai pemberi makna pemerintahan di wilayah kecamatan, atas dasar pertimbangan demikian, maka Camat secara filosofis pemerintahan dipandang masih relevan untuk menggunakan tanda jabatan khusus sebagai perpanjangan tangan dari bupati/wali kota di wilayah kerjanya (Penjelasan Umum PP. 19 Tahun 2008). Referensi Pranala luar Lihat pula Daftar kecamatan di Indonesia Kabupaten Kota Desa Dusun Distrik Daftar provinsi di Indonesia Pekon Geografi Kecamatan di Indonesia
2,390
3800
https://id.wikipedia.org/wiki/Khalifah
Khalifah
Khalifah (; khalīfah) ada dua definisi yaitu gelar makhluk yang akan diciptakan Allah di bumi, yaitu Manusia, untuk menggantikan makhluk yang ada sebelumnya. Definisi kedua adalah gelar yang diberikan untuk penerus Muhammad dalam kepemimpinan umat Islam. Wilayah kewenangan khalifah disebut kekhalifahan atau Khilafah (; khilāfah). Gelar lain yang juga melekat dengan khalifah adalah amīr al-mu'minīn (أمير المؤمنين) Amirul Mukminin atau "pemimpin orang-orang yang beriman yang telah dibaiat dengan hukum Kitabillah wa Sunnah", meski pada keberjalanannya, gelar ini juga disandang oleh pemimpin Muslim selain khalifah. Sepanjang sejarahnya, peran khalifah dan bentuk kekhalifahan memiliki beragam corak yang sangat dipengaruhi keadaan politik dan keagamaan pada masa tersebut. Dilihat dari latar belakang khalifah, kekhalifahan dibagi ke dalam empat periode: Kekhalifahan Rasyidin (632–661), Kekhalifahan Umayyah (661–750), Kekhalifahan Abbasiyah (750–1258 dan 1261–1517), dan Kekhalifahan Utsmaniyah (1517–1924). Kekhalifahan dimulai seiring dibaiatnya Abu Bakar sebagai pemimpin umat Islam tepat setelah meninggalnya Muhammad pada tahun 632. Abu Bakar dan tiga penerusnya, semuanya sahabat Nabi dan memiliki hubungan kekerabatan dengan Muhammad, dikelompokkan sebagai Khulafaur Rasyidin atau Kekhalifahan Rasyidin. Pemilihan keempat khalifah pertama ini didasarkan melalui musyawarah dan kepantasan pribadi calon sehingga Kekhalifahan Rasyidin kerap dipandang sebagai bentuk awal demokrasi Islam. Setelah perang saudara pertama di penghujung masa Kekhalifahan Rasyidin, Hasan bin 'Ali menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Mu'awiyah yang kemudian mengubah bentuk kekhalifahan menjadi monarki-dinasti, menandai dimulainya masa Kekhalifahan Umayyah. Berpusat di Damaskus, Bani Umayyah memegang tampuk kekhalifahan selama hampir seabad sebelum akhirnya digulingkan kelompok Abbasiyah yang mendirikan kekhalifahan-dinasti mereka sendiri mulai tahun 750. Berbeda dengan masa Khulafaur Rasyidin atau Umayyah, khalifah pada masa Abbasiyah tidak lagi memimpin secara langsung seluruh wilayah dunia Islam dan wilayah kekuasaannya hanya berkisar di kawasan Mesopotamia. Beberapa kepala negara Muslim (bergelar amir atau sultan) memimpin wilayah kekuasaan mereka secara mandiri tanpa campur tangan khalifah. Meski begitu, khalifah tetap dipandang sebagai pemimpin dunia Islam secara keseluruhan dan kepala negara Muslim yang lain memberikan ketundukkan mereka secara simbolis kepada khalifah. Berbeda dengan Umayyah yang sangat bercorak Arab, Abbasiyah yang berpusat di kawasan Mesopotamia memberikan corak Persia yang kental pada kekhalifahan. Fungsi khalifah sebagai kepala negara lenyap seiring jatuhnya Baghdad oleh Mongol pada 1258. Keturunan Abbasiyah yang tersisa melanjutkan tampuk kekhalifahan di Mesir yang saat itu di bawah kekuasaan Kesultanan Mamluk. Tanpa wilayah kekuasaan dan kekuatan politik yang memadai, khalifah hanya berperan sebagai pemersatu umat Islam secara simbolis sehingga khalifah pada periode ini dikenal sebagai "khalifah bayangan." Setelah Kesultanan Mamluk ditaklukkan oleh Kesultanan Utsmani pada 1517, pemimpin Utsmani mengambil gelar khalifah untuk mereka sendiri. Gelar khalifah terbatas hanya sebagai pemimpin simbolis dunia Islam setelah 1258 dan hal itu tetap tidak berubah pada masa Utsmani. Para penguasa Utsmani memiliki kekuasaan karena kedudukan mereka sebagai sultan dan padisyah (kaisar), bukan karena status mereka sebagai khalifah. Pada praktiknya, para penguasa Utsmani terbilang sangat jarang menggunakan gelar khalifah (pemimpin umat Islam) mereka dalam perpolitikan dalam dan luar negeri dan lebih sering menggunakan status mereka sebagai sultan dan padisyah (kepala negara Utsmani). Gelar khalifah mulai digunakan penguasa Utsmani pada saat Perjanjian Küçük Kaynarca, untuk menegaskan kedudukannya sebagai pelindung umat Islam di Rusia. Sultan Abdul Hamid II merupakan penguasa Utsmani yang paling sering menggunakan gelar khalifah dalam upayanya menggalang persatuan di dunia Islam untuk menghadapi imperialisme Barat. Pada November 1922, Majelis Agung Nasional Turki membubarkan Kesultanan Utsmani dan sultan terakhirnya, Mehmed VI, diasingkan ke Malta. Meski begitu, Mustafa Kemal (Atatürk) belum berani membubarkan kekhalifahan demi menjaga dukungan masyarakat, juga karena kekhalifahan adalah lambang pemersatu umat Islam Sunni seluruh dunia, berbeda dengan Kesultanan Utsmani yang merupakan sebatas negara. Majelis Agung Nasional Turki kemudian mengangkat sepupu Mehmed VI sebagai Khalifah Abdul Mejid II pada 19 November 1922. Abdul Mejid II merupakan satu-satunya khalifah dari Wangsa Utsmani yang tidak merangkap sebagai sultan. Namun karena khawatir Abdul Mejid II akan menggunakan statusnya sebagai khalifah untuk campur tangan dalam urusan dalam dan luar negeri Turki sebagaimana yang dilakukan para Sultan Utsmani terdahulu, Majelis Agung Nasional Turki akhirnya membubarkan kekhalifahan pada 3 Maret 1924, menjadikan Abdul Mejid II sebagai khalifah terakhir. Negara-negara Muslim mempertanyakan keabsahan pembubaran kekhalifahan oleh pihak Turki dan terdapat beberapa pertemuan para tokoh Muslim terkait keberlangsungan kekhalifahan, tetapi tidak ada kesepakatan bersama yang dapat dicapai. Khalifah berbeda dengan sultan. Bila khalifah merupakan pemimpin seluruh umat Islam (baik secara hierarkis atau hanya sekadar simbolis), sultan merupakan kepala dari suatu negara Muslim tertentu dan bukan pemimpin umat Muslim secara keseluruhan. Kedua gelar ini kerap disamakan pada masa-masa sekarang, sangat mungkin lantaran penguasa Utsmani (negara adidaya Muslim terakhir pada milenium kedua) memegang kedua gelar ini secara bersamaan. Penguasa Utsmani merupakan seorang sultan dalam kapasitasnya sebagai kepala negara Utsmaniyah dan sebagai khalifah dalam artian pemimpin simbolis seluruh umat Islam. Etimologi Kata "khalifah" (; khalīfah) bermakna "penerus" atau "perwakilan." Dalam Al-Qur'an disebutkan, Dalam konteks khusus, khalifah adalah pengganti atau penerus Muhammad sebagai pemimpin umat Islam. Kepemimpinan umat ini memiliki dimensi duniawi dan agama, sehingga pada dasarnya, khalifah adalah pemimpin dan pembimbing umat Islam dalam urusan administratif kenegaraan ataupun moral dan agama. Secara tradisi, khalifah sendiri merupakan kependekan dari Khalīfat Rasūl Allāh (penerus utusan Allah). Khalifah juga dapat dimaknai sebagai kewenangan yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk mengelola alam untuk keperluan hidupnya. Kewenangan ini diberikan dengan adanya batasan atas tanggung-jawab yang baik dan tidak berlebihan. Bekal yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk memenuhi peran ini adalah akal. Keberadaan akal membuat manusia dapat melakukan pengamatan terhadap alam semesta. Dengan perannya ini, manusia diberi tanggung jawab untuk memakmurkan alam sehingga tercipta keseimbangan antara alam dan kehidupan manusia. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an pada Surah Luqman ayat 20. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah mengatur langit dan Bumi agar sesuai dengan kebutuhan hidup manusia secara sempurna. Ini dijadikan olehNya sebagai tanda-tanda kekuasaanNya. Sedangkan peran manusia sebagai pemakmur Bumi ditetapkan oleh Allah pada Surah Hud ayat 61. Ayat ini juga mengaitkan peran manusia sebagai pemakmur Bumi dan penciptaan manusia dari tanah. Khalifah utama Khulafaur Rasyidin Segera setelah kematian Muhammad pada 632, Abu Bakar dibaiat sebagai pemimpin umat Islam di Masjid Nabawi. Dikenal dengan sebutan Ash-Shiddiq (, "Tepercaya"), Abu Bakar termasuk salah satu pemeluk Islam awal dan melalui putrinya, 'Aisyah. Masa kekuasaannya yang singkat dikerahkan untuk menumpas pemberontakan dari berbagai suku Arab yang merasa tidak punya tanggung jawab kesetiaan lagi pada pihak Madinah sepeninggal Muhammad. Abu Bakar sangat menjaga agar kebijakan yang dia ambil tidak berbeda dengan Muhammad. Setelah Abu Bakar meninggal dunia pada 634 dengan meninggalkan keadaan kekhalifahan yang mulai stabil, 'Umar bin Khattab dibaiat sebagai khalifah kedua. Sebagaimana Abu Bakar, 'Umar juga merupakan mertua Muhammad melalui Hafshah. Di masanya, 'Umar melakukan berbagai pembaharuan dan perluasan. Tapal batas kekhalifahan meluas keluar dari semenanjung Arabia, mengakhiri riwayat Kekaisaran Sasaniyah dan mengambil alih dua pertiga wilayah Kekaisaran Romawi Timur. Segala capaiannya menjadikan 'Umar sebagai salah satu khalifah paling berpengaruh sepanjang sejarah. 'Utsman bin 'Affan meneruskan tampuk kekhalifahan sepeninggal 'Umar dan berbeda dengan pendahulunya, 'Utsman lebih memberikan kekuasaan otonomi yang lebih longgar pada bawahannya. Hal ini menjadikan perluasan wilayah kekhalifahan dapat dilangsungkan secara lebih mandiri, sehingga dapat mencapai wilayah yang lebih jauh. Pada masanya, kekhalifahan sudah mencapai sebagian wilayah Khorasan Raya (kawasan Asia Tengah) di batas timur. Di masanya, masyarakat menjadi lebih makmur dalam masalah ekonomi dan menikmati kebebasan yang lebih besar di bidang politik. Namun 'Utsman juga dikritik dengan dalih Nepotisme, karena lebih mendahulukan keluarga besarnya untuk mengisi berbagai kedudukan penting, menjadikan munculnya gelombang demonstrasi besar-besaran yang berujung pada pengepungan rumahnya pada tahun 656. 'Utsman yang tidak ingin menjadi penyebab perang saudara menolak bantuan militer dari kerabat dan pihak lain, menjadikannya terbunuh di akhir pengepungan. 'Ali mewarisi kedudukan khalifah setelahnya. Masa kekuasaannya merupakan salah satu masa-masa tersulit dalam sejarah Islam lantaran pada masa kekuasaannya terjadi perang saudara Islam pertama yang berawal dari terbunuhnya 'Utsman. 'Ali dibunuh kelompok Khawarij dan putranya, Hasan, diangkat menjadi khalifah oleh sekelompok Muslim pada 661. Namun beberapa bulan setelahnya, Hasan menyerahkan tampuk kekhalifahan kepada Mu'awiyah demi menghindari perang saudara lebih lanjut. Di wilayah yang dulu dikuasai Kekaisaran Sasaniyah dan Romawi, khalifah menurunkan pajak dan memberikan kelonggaran otonomi melalui gubernur pilihan mereka. Berkebalikan dengan Romawi, khalifah memberikan kebebasan beragama yang lebih luas dan memberikan masyarakat non-Muslim hak otonomi untuk mengatur urusan mereka sendiri. Segala kebijakan ini mengangkat moral dan kepercayaan masyarakat yang selama ini terbebani dengan pajak tinggi dan segala kekacauan yang diakibatkan Perang Romawi-Persia yang berturut-turut. Kerap dipandang sebagai bentuk ideal kekhalifahan oleh banyak umat Islam, khalifah pada masa ini memegang peran sebagai pemimpin umat Islam dalam urusan dunia dan agama. Tidak hanya dalam urusan kenegaraan, para khalifah juga merupakan pengambil keputusan dalam berbagai urusan yang berkaitan dengan ibadah. Kekhalifahan sendiri cenderung berwujud negara kesatuan pada masa ini dan para gubernur secara hierarkis berada di bawah khalifah. Wangsa Umayyah Setelah Hasan bin 'Ali turun takhta pada 661, Mu'awiyah berkuasa sebagai khalifah. Penetapan putranya sebagai putra mahkota membuat bentuk kekhalifahan berubah menjadi monarki dinasti yang kedudukan kepala negaranya diwariskan hanya di antara keluarga besar penguasa sebelumnya, dan dari sinilah Wangsa Umayyah lahir. Secara silsilah, khalifah dari Wangsa Umayyah terbagi menjadi dua: Kelompok Sufyani, yakni yang merupakan keturunan dari Abu Sufyan bin Harb. Ada tiga orang khalifah yang berasal dari garis Sufyani. Kelompok Marwani, merujuk kepada Marwan bin al-Hakam dan keturunannya. Ada sebelas orang khalifah yang berasal dari garis Marwani. Abu Sufyan dan Al-Hakam (ayah Marwan) adalah cucu dari Umayyah bin 'Abd asy-Syams dan dari sini nama Bani Umayyah ditetapkan. Wangsa Umayyah melanjutkan perluasan wilayah kekhalifahan, meliputi kawasan Transoxiana, Sindh, Arab Maghrib, dan Al-Andalusia, menjadikan kekhalifahan saat itu sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia yang pernah ada, baik dari segi luas wilayah maupun populasi, dengan luas mencakup 11,100,000 km2 dengan penduduk sekitar 33 juta jiwa. Pada masa Umayyah, bahasa Arab ditetapkan sebagai bahasa resmi dari kekhalifahan yang terdiri dari penduduk multi-etnis tersebut. Perpindahan agama besar-besaran menjadi mualaf juga terjadi pada masa Umayyah. Pembangunan banyak bangunan Muslim bersejarah juga dibangun pada masa ini, seperti Kubah Shakhrah di kompleks Masjid Al Aqsha dan Masjid Agung Umayyah. Umayyah juga memberikan kebebasan beragama pada umat non-Muslim dan meskipun mereka tidak bisa menempati hierarki teratas lembaga-lembaga penting, banyak yang menjadi pejabat tinggi di pemerintahan, menjadikan sebagian kalangan Muslim menilai bahwa Wangsa Umayyah terlalu sekuler. Umayyah juga mampu menyerap dan menghidupkan berbagai kebudayaan asli dari bangsa-bangsa yang telah tergabung dalam naungan kekhalifahan, salah satunya tercermin dari arsitektur. Masjid Agung Umayyah sebelumnya merupakan katedral Kristen yang dipersembahkan untuk Yohanes Pembaptis (Yahya dalam Islam) yang awalnya merupakan kuil Romawi untuk pemujaan Dewa Yupiter. Terlepas dari segala capaiannya, Umayyah dikritik karena sangat menganakemaskan Muslim Arab dibandingkan Muslim dari etnis lain yang jumlahnya semakin besar. Pembunuhan Husain dalam Pertempuran Karbala pada 680 oleh pihak Umayyah menjadikan perpecahan antara Sunni dan Syiah semakin nyata. Perang saudara juga melanda kekhalifahan mulai tahun 744, menjadikan kendali Wangsa Umayyah atas negara melemah. Gelombang non-Arab yang menjadi mualaf juga mengubah keadaan dalam negeri kekhalifahan karena banyak dari mereka yang lebih terdidik dari bangsa Arab sendiri, sehingga mengubah keadaan politik dalam kekhalifahan. Pada akhirnya, pendukung Bani Hasyim dan garis keturunan 'Ali berhasil meruntuhkan kekuasaan Umayyah pada 750. Banyak anggota Wangsa Umayyah yang dibunuh setelahnya, di antaranya adalah Marwan bin Muhammad yang merupakan khalifah terakhir dari Wangsa Umayyah di Syam. Di antara anggota Wangsa Umayyah yang selamat adalah 'Abdurrahman ad-Dakhil yang mengungsi ke Al-Andalus dan berkuasa di sana. Pada masa Umayyah, dimensi keagamaan dalam gelar khalifah memudar seiring menurunnya akhlak dan keagamaan dari sebagian khalifah. Ibnu Katsir menyebutkan kepribadian Khalifah Yazid yang suka mabuk-mabukan. Dari semua khalifah dari Wangsa Umayyah, 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dikenal yang paling saleh dan kerap dipandang sebagai khulafaur rasyidin kelima. Meski begitu, peran khalifah sebagai kepala negara dari seluruh dunia Islam masih terjaga. Wangsa Abbasyiah Wangsa Abbasiyah memegang tampuk kekhalifahan setelah kekuasaan Umayyah di Syam runtuh pada 750. Keluarga besar ini merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman Muhammad. Berpusat di kawasan Mesopotamia, Abbasiyah mengadopsi secara besar-besaran kebudayaan Persia ke dalam tubuh kekhalifahan. Pada keberjalanannya, wilayah kekuasaan khalifah pada masa Abbasiyah perlahan semakin menyusut hingga hanya di sekitar Mesopotamia. Banyak pihak mendirikan dinasti mereka sendiri dan menguasai suatu bagian dari dunia Islam seperti Wangsa Idrisiyyah yang menguasai Maroko, Aghlabiyyah yang memerintah di Ifriqiya, Dinasti Thuluniyah di Mesir dan Palestina, Bani Buwaih di Iran, Dinasti Samaniyah di Transoxiana, dan Seljuk yang menguasai wilayah yang sangat luas di kawasan Timur Tengah, Kaukasus, dan Asia Tengah. Sebagian dari penguasa dinasti ini menggunakan gelar amir atau bahkan syahansyah (raja diraja), gelar penguasa Persia pra-Islam. Pada masa ini mulai muncul gelar sultan yang mulai digunakan untuk kepala negara Muslim dan mulai menggeser penggunaan gelar amir. Meski banyak dari dinasti baru ini menguasai wilayah yang jauh lebih luas dari khalifah sendiri dan memerintah secara mandiri tanpa campur tangan khalifah, tetapi para amir dan sultan ini tetap mengakui kedaulatan khalifah atas mereka secara simbolis dan khalifah tetap dipandang sebagai pemimpin dunia Islam secara keseluruhan. Salah satu hal paling menonjol pada masa kekuasaan Abbasiyah adalah dukungan besar mereka pada ilmu pengetahuan, salah satunya adalah pembangunan Baitul Hikmah, tempat penerjemahan, pengumpulan, penggabungan, dan pengembangan ilmu dari kebudayaan Romawi kuno, Tiongkok, Persia, India, Mesir, Afrika Utara, Yunani, dan Romawi Timur. Tidak hanya menjadi jantung kekuasaan dan pemerintahan, Baghdad, dan dunia Islam secara umum, juga menjelma menjadi pusat ilmu pengetahuan, filsafat, pendidikan, dan kesehatan pada masa yang dikenal dengan zaman keemasan Islam. Pada berbagai bidang - matematika, astronomi, alkimia, kedokteran, optik, dan sebagainya - ilmuwan kekhalifahan berada pada garda terdepan dalam kemajuan ilmu pengetahuan pada masa itu. Tidak hanya Muslim, ilmuwan dari kalangan non-Muslim juga turut memberi sumbangsih besar pada perkembangan ini. Sastra dan literatur juga menjadi salah satu perhatian pada masa ini. Salah satu fiksi dari dunia Islam yang terkenal hingga saat ini, Seribu Satu Malam, yang merupakan kumpulan hikayat dan legenda, utamanya dikumpulkan pada masa Abbasiyah. Epik ini diyakini mulai terbentuk pada abad kesepuluh dan mencapai bentuk akhirnya pada abad keempat belas, jumlah dan jenis ceritanya berbeda-beda antara satu manuskrip dengan yang lain. Syair Arab juga mencapai puncaknya pada masa ini. Salah satu syair terkenal dalam masalah percintaan adalah Layla dan Majnun. Berbeda pada masa kekhalifahan sebelumnya, peran perempuan dalam ranah publik memudar di zaman Abbasiyah. Budaya Persia pra-Islam, utamanya di kalangan atas, sangat ketat dalam melakukan pemisahan dunia laki-laki dan perempuan. Perempuan kalangan atas hidup dipingit dalam harem sebagai lambang kesucian dan tingginya status sosial keluarga yang bersangkutan. Norma tersebut kemudian diadopsi Abbasiyah dan diikuti banyak umat Muslim pada masa-masa berikutnya. Berbeda pada masa sebelumnya, kekhalifahan sudah tidak bisa dikatakan sebagai negara kesatuan lagi. Banyak dinasti baru bermunculan dan pemimpin mereka berkuasa secara berdaulat tanpa campur tangan khalifah. Meski begitu, mereka masih memberikan ketundukkan mereka kepada khalifah meski hanya sebatas formalitas. Khalifah sendiri masih memiliki peran sebagai kepala negara sebagai penguasa di kawasan Mesopotamia. Peran khalifah sebagai kepala negara baru benar-benar lenyap setelah Hulagu Khan menduduki Baghdad pada 1258 dan membunuh Khalifah 'Abdullah Al-Musta'shim. Setelah peristiwa tersebut, dunia Islam mengalami kekosongan dari kepemimpinan khalifah selama sekitar tiga tahun. Dari naiknya Wangsa Abbasiyah setelah penggulingan Umayyah sampai jatuhnya Baghdad, terdapat 37 khalifah. Bani Abbasiyah di Kairo Setelah jatuhnya Baghdad, anggota Wangsa Abbasiyah yang selamat melarikan diri ke Mesir yang saat itu dikuasai Kesultanan Mamluk dan melanjutkan tampuk kekhalifahan di sana mulai tahun 1261. Namun berbeda saat masih di Baghdad, khalifah pada masa ini sama sekali tidak memiliki wilayah kekuasaan. Khalifah hanya mengurus permasalahan upacara dan keagamaan, sementara kekuatan politiknya sangat terbatas. Peran khalifah sebagai pemimpin umat Islam yang tadinya memiliki kekuatan politik sebagai kepala negara bergeser menjadi sepenuhnya hanya sekadar simbol. Hal ini mejadikan khalifah sering terombang-ambing saat terjadi guncangan di pemerintahan Mesir. Tidak hanya mampu menunjuk khalifah baru yang dikehendaki, Sultan Mamluk bahkan mampu menggulingkan khalifah yang masih bertakhta saat terjadi perselisihan. Keadaan tersebut membuat khalifah pada periode ini sering disebut sebagai "khalifah bayangan". Keadaan ini berlangsung sampai tahun 1517 saat Kesultanan Utsmani yang berpusat di Konstantinopel menduduki Mesir, mengakhiri riwayat Mamluk. Khalifah saat itu, Muhammad Al-Mutawakkil, kemudian menyerahkan gelar khalifah kepada Sultan Utsmani, Selim I, menandai berakhirnya peran Wangsa Abbasiyah dan Quraisy sebagai khalifah. Dari tahun 1261 sampai penaklukkan Mesir oleh Utsmani, terdapat 17 khalifah. Di antara mereka, tiga khalifah menjabat sebanyak dua kali dan seorang khalifah menjabat sebanyak tiga kali. Secara keseluruhan, Wangsa Abbasiyah menyandang gelar khalifah selama hampir tujuh setengah abad, menjadikannya sebagai dinasti terlama yang memegang peran sebagai pemimpin dunia Islam ini sepanjang sejarah kekhalifahan. Wangsa Utsmaniyah Sebelum menjadi sebuah kekaisaran lintas benua, Utsmani awalnya adalah sebuah kadipaten kecil di kawasan Anatolia yang merupakan bawahan Kesultanan Seljuk. Saat Seljuk di ambang keruntuhan, kadipaten-kadipaten di Anatolia memerdekakan diri, termasuk kadipaten yang berada di bawah pimpinan Osman. Perlahan kadipaten yang dipimpin Osman dan keturunannya meluaskan wilayah dan menyatukan kadipaten yang lain, juga mulai meluaskan wilayahnya ke kawasan Balkan. Anak keturunannya menggunakan nama Osman untuk nama dinasti dan negara mereka yang semakin berkembang ini, yang kemudian dieja menjadi Utsman atau Utsmaniyah di Indonesia dan Ottoman di Barat. Seiring menguatnya Kesultanan Utsmaniyah, para pemimpin mereka mulai mengklaim gelar khalifah untuk diri mereka sendiri, meski saat itu Wangsa Abbasiyah yang berada di Mesir masih memegang gelar ini dari generasi ke generasi. Klaim Utsmani atas kepemimpinan dunia Islam semakin menguat saat di bawah kepemimpinan Selim I, mereka menaklukkan Kesultanan Mamluk yang menguasai Mesir, Syam, dan Hijaz pada 1517. Wangsa Abbasiyah yang sejak tahun 1261 hidup dalam perlindungan Mamluk kemudian menyerahkan kedudukan mereka sebagai khalifah kepada pihak Utsmani, menjadikan Selim secara resmi sebagai khalifah pertama dari Wangsa Utsmani dan non-Arab. Semenjak jatuhnya Baghdad, khalifah kehilangan fungsinya sebagai kepala negara dan hanya berperan sebagai pemimpin dunia Islam secara simbolis. Keadaan itu sebenarnya tetap tidak berubah pada masa Utsmani. Para penguasa Utsmani memiliki kekuatan politik atas kedudukan mereka sebagai sultan dan padisyah, bukan karena status mereka sebagai khalifah. Pada praktiknya, penguasa Utsmani sangat jarang menggunakan gelar khalifah pada percaturan politik di dalam dan luar negeri. Di masa-masa selanjutnya, status penguasa Utsmani sebagai sultan melemah seiring bergesernya kendali pemerintahan di tangan wazir agung (perdana menteri) dan tokoh-tokoh terkemuka lain, tetapi fungsi khalifah justru makin berkembang. Gelar khalifah mulai digunakan saat Perjanjian Küçük Kaynarca (1774) yang dilakukan antara pihak Kesultanan Utsmani yang saat itu dipimpin Sultan Abdul Hamid I (berkuasa 1773 – 1789) dan Kekaisaran Rusia yang dipimpin Maharani Yekaterina II. Atas kemenangan Rusia atas Utsmani pada Perang Kozludzha, Utsmani dipaksa mengakui kedaulatan Kekhanan Krimea yang awalnya merupakan bawahan Utsmani dalam Perjanjian Küçük Kaynarca. Meski secara politik kehilangan Krimea, Abdul Hamid I menggunakan statusnya sebagai khalifah untuk menegaskan kepemimpinan keagamaannya atas Muslim Krimea. Yekaterina sendiri juga mengklaim sebagai pelindung umat Kristen Ortodoks di wilayah Utsmani pada perjanjian ini. Dari perjanjian ini, status khalifah yang merupakan pemimpin dunia Islam mulai berkembang dari yang hanya sekadar simbol menjadi sebuah gelar yang memiliki kekuatan politik. Di antara semua penguasa Utsmani, Sultan Abdul Hamid II (berkuasa 1876 – 1909) adalah yang paling sering menggunakan kedudukannya sebagai khalifah. Melalui statusnya sebagai khalifah, Abdul Hamid II berusaha menyatukan masyarakatnya yang multi-etnis atas dasar agama sebagai reaksi atas keadaan Utsmani yang semakin melemah dan terpecah, juga menghimpun kekuatan dari seluruh dunia Islam untuk bersatu dalam melawan imperialisme Barat. Upayanya ini mengancam negara-negara Eropa, yakni Austria melalui Muslim Albania, Rusia melalui Tatar dan Kurdi, Prancis melalui Muslim Maroko, dan Britania Raya melalui Muslim India. Upaya ini membuahkan hasil dalam beberapa hal. Setelah kemenangan Utsmani pada Perang Yunani-Turki, banyak umat Muslim memandang ini sebagai kemenangan Muslim. Pemberontakan dan penolakan penjajahan bangsa Eropa dilaporkan di surat kabar di berbagai wilayah Muslim. Meski berupaya menyatukan dunia Islam, atas permintaan duta Amerika untuk Utsmani Oscar Straus, Abdul Hamid II sepakat untuk menulis surat kepada Suku Suluk di Kesultanan Sulu agar mereka tidak melakukan perlawanan kepada Amerika. Hal ini menjadikan Muslim Sulu mengakui kedaulatan Amerika atas mereka. Terlepas dari segala hasil yang dicapai, upaya Abdul Hamid II dalam menyatukan masyarakat dengan identitas Islam tidak sepenuhnya berhasil. Hal ini karena besarnya jumlah populasi non-Muslim dan pengaruh Eropa atas Utsmani. Setelah Abdul Hamid II digulingkan pada 1909, baik status Sultan Utsmani maupun khalifah kehilangan kekuatan politiknya. Khalifah lain Sebagai posisi pemimpin dunia Islam, idealnya hanya ada satu khalifah dalam satu masa. Namun sejarah menyaksikan bahwa dalam beberapa kurun waktu, terdapat beberapa pihak yang mengklaim gelar khalifah selain khalifah utama. Beberapa alasan yang mendasarinya adalah reaksi penolakan atas kebijakan tertentu dari khalifah, kekuatan khalifah utama yang semakin memudar, atau pihak-pihak terkait merasa telah memiliki pengaruh yang cukup besar sehingga dipandang sebagai pemimpin dunia Islam. Mereka ini tidak dimasukkan ke dalam daftar khalifah utama atas dasar mereka klaim mereka sebagai khalifah tidak tersambung dengan khalifah sebelumnya. Pernyataan pihak-pihak lain ini sebagai khalifah tidak berarti bahwa mereka menyatakan diri sejajar dengan khalifah utama. Khalifah adalah posisi untuk pemimpin dunia Islam dan harusnya hanya ada satu khalifah pada satu masa. Saat pihak ini menyatakan dirinya sebagai khalifah, mereka menyatakan kepemimpinan atas seluruh umat Islam (terlepas wilayah kekuasaan mereka secara de facto) dan sekaligus memandang pihak lain sebagai khalifah yang tidak sah. 'Abdullah bin Zubair 'Abdullah bin Zubair adalah salah satu pihak awal yang melakukan pernyataan diri sebagai khalifah dan menjadi khalifah paralel saat Wangsa Umayyah di Damaskus juga masih menyandang gelar ini. Ayahnya adalah Zubair bin Awwam, keponakan Khadijah binti Khuwailid dari jalur ayah dan sepupu Muhammad dari jalur ibu. Ibunya adalah Asma', putri Khalifah Abu Bakar dan kakak ipar Muhammad. 'Abdullah bin Zubair pada awalnya menolak kesetiaan kepada khalifah setelah Mu'awiyah bin Abu Sufyan melantik putranya sendiri, Yazid, sebagai putra mahkota. Setelah Yazid mangkat setelah tiga tahun berkuasa dan kekuasaan diwariskan kepada putranya, Mu'awiyah II, 'Abdullah bin Zubair menyatakan dirinya sebagai amirul-mu'minin, salah satu gelar lain untuk khalifah. Kedudukannya sebagai khalifah diakui oleh masyarakat Hijaz, Yaman, Mesir, dan Iraq. Kekuasaan 'Abdullah bin Zubair berakhir saat Khalifah 'Abdul Malik bin Marwan mengutus Al-Hajjaj bin Yusuf untuk menundukkannya. Al-Hajjaj mengepung Makkah selama sekitar enam bulan dan banyak dari para pengikut 'Abdullah bin Zubair menyerah pada masa ini. 'Abdullah bin Zubair tetap menolak untuk menyerah dan melanjutkan perlawanan sampai dia terbunuh pada Oktober atau November 692. Wangsa Fatimiyah Wangsa Fatimiyah adalah dinasti beraliran Syi'ah Ismailiyah yang menyatakan diri sebagai keturunan putri bungsu Muhammad, Fatimah az-Zahra. Mereka mengklaim gelar khalifah mulai tahun 909 dan menjadi khalifah pesaing dari Wangsa Abbasiyah yang bertakhta di Mesopotamia. Pada masa puncaknya, Fatimiyah menguasai kawasan Afrika Utara, Sisilia, Syam, dan Hijaz. Fatimiyah awalnya berkuasa di kawasan Tunisia dan kemudian memindahkan ibu kotanya di Kairo setelah Mesir ditaklukkan pada 969. Fatimiyah membentuk tentara berlandas etnis yang terbukti membawa keberhasilan di medan perang, tetapi tidak dalam ranah politik dalam negeri. Perselisihan antar kelompok militer menjadikan kekuasaan dinasti ini merosot dengan cepat pada akhir abad kesebelas dan abad kedua belas. Shalahuddin mengakhiri kekuasaan dinasti ini pada 1171, mendirikan dinasti Al-Ayyubi yang menyatakan kesetiaan pada Wangsa Abbasiyah. Terdapat empat belas khalifah dari Wangsa Fatimiyah dan mereka berkuasa dalam rentang waktu lebih dari dua setengah abad. Khalifah di Kordoba Semenanjung Iberia, juga dikenal dengan Al-Andalusia, telah menjadi bagian dari kekhalifahan pada masa Umayyah. Setelah kekuasaan Umayyah di Syam runtuh pada 750, 'Abdurrahman ad-Dakhil pergi ke semenanjung Iberia dan menjadi penguasa di sana setelah menggulingkan penguasa sebelumnya, memerintah kawasan Iberia dari kota Kordoba. Meski moyangnya telah menyandang gelar khalifah selama hampir seabad saat berkuasa di Syam, anggota Wangsa Umayyah yang berkuasa di Iberia awalnya hanya menyandang gelar "amir" (setara dengan 'adipati') dan mengakui klaim pihak Abbasiyah sebagai pemimpin seluruh umat Islam, meski perselisihan di antara kedua belah pihak masih berlanjut. Namun setelah Fatimiyah yang mengklaim gelar khalifah mulai mengancam kekuasaan Umayyah di Al-Andalus, keturunan 'Abdurrahman ad-Dakhil, 'Abdurrahman III, menyatakan dirinya sebagai khalifah pada 16 Januari 929. Hal ini menjadikan terdapat tiga pihak yang mengklaim gelar khalifah: Abbasiyah di Baghdad, Fatimiyah yang berpusat di Mesir, dan penguasa di Kordoba. Tak hanya dalam masalah kekuasaan, Kordoba juga menjadi pesaing Baghdad terkait perannya sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya. Pada masa Al-Hakam II, perpustakaan istana memiliki 500.000 volume buku. Sebagai perbandingan, Biara Santo Gallen di Swiss hanya memiliki 100 volume. Universitas di Kordoba juga menjadi yang paling terkenal di dunia kala itu, didatangi murid Muslim ataupun Kristen dari segala penjuru Eropa Barat. Universitas ini melahirkan seratus lima puluh penulis. Universitas dan perpustakaan lain juga tersebar di kawasan Iberia pada masa ini. Pada keberjalanannya, kekuasaan Wangsa Umayyah di Andalusia semakin melemah, menjadikan Wangsa Hammud, sebuah dinasti Muslim Arab-Berber, mampu merebut tampuk kekhalifahan selama beberapa waktu. Umayyah dapat mengambil kembali status khalifah, tetapi negara tersebut sudah sangat melemah dengan beberapa wilayah telah lepas dari kendali khalifah. Penggulingan Hisyam III pada 1031 menjadi akhir dari riwayat khalifah di Kordoba. Setelahnya, wilayah yang dulu dikuasai khalifah terpecah menjadi negara-negara kecil yang disebut taifa. Meski khalifah di Kordoba hanya bertahan selama sekitar satu abad, kekuasaan umat Muslim di Andalusia masih berlanjut sampai Wangsa Nasrid penguasa Granada dikalahkan pihak Katolik Spanyol pada 1492. Keruntuhan kekhalifahan Setelah Abdul Hamid II digulingkan pada 1909, dua sultan penerusnya hampir kehilangan kekuatan politik sepenuhnya dan hanya berperan sebagai lambang kepala negara semata tanpa kekuasaan yang nyata. Kesultanan Utsmaniyah kehilangan sebagian besar wilayahnya setelah kalah dalam Perang Dunia I, menjadikan hanya menguasai kawasan Anatolia dan ujung tenggara Balkan. Istanbul (Konstantinopel) dikuasai Britania Raya setelahnya, menciptakan sebuah kevakuman politik dengan menawan banyak pejabat negara dan menutup kantor-kantor pemerintahan dengan paksa. Kekalahan Utsmani menimbulkan reaksi yang disebut Gerakan Khilafat sebagai bentuk kekhawatiran akan kesatuan umat Islam. Meski gerakan ini didengungkan di berbagai belahan dunia Islam, kegiatannya paling banyak dilangsungkan di India sehingga juga disebut Gerakan Muslim India. Sebagai pemenang perang, pihak Eropa menjanjikan untuk melindungi status penguasa Utsmani sebagai khalifah, tetapi Perjanjian Sèvres yang ditandatangani pada 1920 menjadikan kawasan Iraq, Syam, dan Mesir diserahkan pada negara-negara Eropa. Pada 1 November 1922, Majelis Agung Nasional Turki secara resmi membubarkan Kesultanan Utsmani. Sultan terakhirnya, Mehmed VI, diasingkan ke Malta. Setelah pembubaran Utsmani, Republik Turki yang berasaskan sekuler didirikan dengan Mustafa Kemal sebagai presiden pertamanya. Meski demikian, Mustafa Kemal tidak berani membubarkan kekhalifahan demi menjaga dukungan rakyat. Meski sudah kehilangan peran politiknya sejak lama, khalifah tetap dipandang sebagai lambang pemersatu umat Islam Sunni seluruh dunia. Pembubaran kesultanan juga lebih mudah lantaran keberlangsungan kekhalifahan saat itu menyenangkan para pendukung kesultanan. Pada 17 November 1922, Majelis Agung Nasional Turki mengangkat sepupu Mehmed VI sebagai Khalifah Abdul Mejid II. Hal ini menjadikan Abdul Mejid II sebagai satu-satunya khalifah dari Wangsa Utsmani yang tidak merangkap sebagai sultan. Hal tersebut menjadikan keadaan di Turki terbelah dengan pemerintahan republik yang baru di satu sisi dan pemerintahan Islam yang dikepalai khalifah di sisi lain. Khalifah memiliki perbendaharaan pribadi dan pelayanan pribadi, termasuk personel militer. Abdul Mejid II juga menerima duta asing, juga turut serta dalam upacara dan perayaan resmi. Mustafa Kemal mengkhawatirkan bahwa Abdul Mejid II nantinya akan memegang kendali urusan negara selayaknya seorang sultan. Dalam keadaan seperti ini, Maulana Mohammad Ali dan Maulana Syaukat Ali yang merupakan pemimpin Gerakan Khilafat menyebarkan pamflet yang menyerukan rakyat Turki untuk mendukung kekhalifahan demi kepentingan Islam. Oleh pihak republik, hal ini dipandang sebagai campur tangan pihak asing yang dapat membahayakan keamanan negara. Hal ini menjadi pembenaran Mustafa Kemal untuk mengakhiri kekhalifahan. Pada 3 Maret 1924, Majelis Agung Nasional Turki membubarkan kekhalifahan dan mengasingkan Abdul Mejid II beserta para pangeran dan putri Wangsa Utsmaniyah dari Republik Turki. Pasca pembubaran kekhalifahan Banyak pihak mempertanyakan keabsahan pembubaran kekhalifahan oleh pihak Turki secara sepihak. Syarif Makkah, Husain bin Ali, mengklaim gelar khalifah untuk dirinya sendiri. Mantan Sultan Mehmed VI memberi dukungan melalui telegram kepada Husain, tetapi pengakuannya tidak diterima oleh semua umat Muslim. Setelah Husain turun takhta, putranya tidak melanjutkan klaim ayahnya sebagai khalifah. Pada Mei 1926, diselenggarakan pertemuan di Kairo terkait upaya untuk kembali menegakkan kekhalifahan, tetapi banyak negara Muslim yang tidak hadir dan tidak ada tindakan nyata setelah pertemuan tersebut. Dua konferensi Islam juga diselenggarakan di Makkah (1926) dan Yerusalem (1927), tetapi tidak mencapai kesepakatan. Pada perkembangan selanjutnya, gelar Amir al-Mukmin disandang oleh Raja Maroko dan Mullah Mohammed Omar, pemimpin rezim Taliban di Afganistan, tetapi kebanyakan Muslim di luar daerah kekuasaan mereka menolak untuk mengakuinya. Saat ini banyak pecahan negara-negara muslim yang membentuk Organisasi Konferensi Islam atau OKI, sebuah organisasi internasional dengan pengaruh yang terbatas yang didirikan pada tahun 1969 beranggotakan negara-negara mayoritas Muslim. Peran dan kedudukan khalifah Kebanyakan akademisi menyetujui bahwa Muhammad tidak secara langsung menyarankan atau memerintahkan pembentukan kekhalifahan Islam setelah kematiannya. Permasalahan yang dihadapi ketika itu adalah mengenai pihak yang paling berhak menggantikan Muhammad sebagai pemimpin umat Islam dan batasan kekuasaan yang dimilikinya. Pengganti Muhammad Fred M. Donner dalam bukunya The Early Islamic Conquests (1981) berpendapat bahwa kebiasaan bangsa Arab ketika itu adalah untuk mengumpulkan para tokoh masyarakat dari suatu keluarga (bani dalam bahasa arab), atau suku, untuk bermusyawarah dan memilih pemimpin dari salah satu di antara mereka. Tidak ada prosedur spesifik dalam syuro atau musyawarah ini. Para kandidat biasanya memiliki keterkaitan silsilah dari pemimpin sebelumnya, walaupun hanya merupakan keluarga jauh. Hingga pada tiba saatnya Muhammad meninggal, kaum Muslim berdebat tentang siapa yang berhak untuk menjadi penerus kepemimpinan umat Islam hingga saat ini apa yang dibicarakan di dalam masa tenggang itu masih menjadi kontroversi di kalangan kaum Muslim. Namun dapat dipastikan bahwa mayoritas kaum Muslim yang hadir dalam musyawarah saat itu meyakini bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah penerus kepemimpinan umat Islam karena sebelum Muhammad meninggal, ia dipercaya untuk menggantikan posisi sebagai imam shalat. Pada akhirnya, Abu Bakar pun terpilih menjadi khalifah pertama dalam sejarah Islam. Namun beberapa kalangan dari kaum Muslim Makkah dan Madinah saat itu meyakini bahwa Muhammad telah memberikan banyak tanda yang menunjukan bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantunya, sebagai pengganti dirinya dan semua khalifah yang diangkat sebelum 'Ali dipandang sebagai khalifah yang tidak sah. Hal inilah yang memicu munculnya kaum Syiah belakangan pada masa kekhalifahan Muawiyah, lebih tepatnya setelah masa kekuasaan Ali bin Abi Thalib berakhir. Kekuasaan "Siapa yang akan menggantikan Muhammad" bukanlah satu-satunya masalah yang dihadapi umat Islam saat itu; tetapi juga menetapkan seberapa besar kekuasaan pengganti sang nabi. Berbeda dengan Muhammad, tidak satu pun dari para khalifah yang mendapatkan wahyu dari Allah. Untuk mengatasinya, wahyu Allah yang disampaikan oleh Muhammad kemudian ditulis dan dikumpulkan menjadi Al-Quran, dijadikan patokan dan sumber utama hukum Islam, dan menjadi batas kekuasaan khalifah Islam. Artinya, Khalifah adalah seseorang pemimpin yang tunduk pada Al-Qur'an dan Hadits dan kekuasaannya pun dibatasi keduanya. Bagaimanapun, ada beberapa bukti yang menunjukan bahwa khalifah mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas untuk memutuskan beberapa hal yang tidak tercantum dalam Al-Quran. Mereka juga mempercayai bahwa mereka adalah pempimpin spiritual umat islam, dan mengharapkan "kepatuhan kepada khalifah" sebagai ciri seorang muslim sejati. Sarjana modern Patricia Crone dan Martin Hinds, dalam bukunya God's Caliph, menggarisbawahi bahwa fakta tersebut membuat khalifah menjadi begitu penting dalam pandangan dunia Islam ketika itu. Mereka berpendapat bahwa pandangan tersebut kemudian hilang secara perlahan-lahan seiring dengan bertambah kuatnya pengaruh ulama di kalangan umat Islam. Kaum Muslim beranggapan bahwa ulama sama berhaknya menentukan apa yang dianggap legal dan baik di kalangan umat, sesuai dengan hadis yang menyebutkan bahwa suatu kaum akan ditinggalkan oleh Allah ketika mereka meninggalkan para ulama. Pemimpin umat Islam yang paling tepat, menurut pendapat para ulama, adalah pemimpin yang menjalankan saran-saran spiritual dari para ulama, sementara para khilafah hanya mengurusi hal-hal yang bersifat duniawi sehingga mengakibatkan perdebatan di antara keduanya. Perselisihan pendapat antara Khalifah dan para ulama tersebut menjadi konflik yang berlarut-larut dalam beberapa bagian sejarah kekhalifahan Islam. Namun akhirnya, konflik ini berakhir dengan kemenangan para ulama. Kekuasaan Khalifah selanjutnya menjadi terbatas pada hal yang bersifat keduniawian. Khalifah hanya dapat dianggap menjadi "Khalifah yang benar" apabila ia menjalankan saran spiritual para ulama. Patricia Crone dan Martin Hinds juga berpendapat bahwa muslim Syiah, dengan pandangan yang berlebihan kepada para imam, tetap menjaga kepercayaan murni umat islam, namun tidak semua ilmuwan setuju akan hal ini. Kebanyakan Muslim Sunni saat ini mempercayai bahwa para khalifah tidak selamanya hanya menjadi pemimpin masalah duniawi, dan ulama sepenuhnya bertanggung jawab atas arah spiritual umat islam dan hukum syariah umat islam. Mereka menyebut empat khalifah pertama sebagai Khulafaur Rasyidin, Khalifah yang diberi petunjuk, karena mereka menjalankan dan berpegang pada hukum yang terdapat pada Al-Quran dan sunnah Muhammad dalam segala hal. Mereka juga mempercayai bahwa sekali khalifah dipilih untuk memimpin, maka sepanjang hidupnya ia akan memerintah kecuali jika ia keluar dari aturan syariat. Karakter kepemimpinan Ibnu Taymiyah mengatakan bahwa karakter pemimpin Islam ialah menganggap bahwa otoritas dan kekuasaan yang dimilikinya adalah sebuah kepercayaan (amanah) dari umat Islam dan bukan kekuasaan yang mutlak dan absolut. Hal ini didasarkan pada hadis yang berbunyi: "It (sovereignty) is a trust, and on the Day of Judgment it will be a thing of sorrow and humiliation except for those who were deserving of it and did well." Hal ini sangat kontras dengan keadaan Eropa saat itu di mana kekuasaan raja sangat absolut dan mutlak. Peranan seorang kalifah telah ditulis dalam banyak sekali literatur oleh teolog islam. Imam Najm al-Din al-Nasafi menggambarkan khalifah sebagai berikut: "Umat Islam tidak berdaya tanpa seorang pemimpin (imam, dalam hal ini khalifah) yang dapat memimpin mereka untuk menentukan keputusan, memelihara dan menjaga daerah perbatasan, memperkuat angkatan bersenjata (untuk pertahanan negara), menerima zakat mereka (untuk kemudian dibagikan), menurunkan tingkat perampokan dan pencurian, menjaga ibadah pada hari jumat (salat jumat) dan hari raya, menghilangkan perselisihan di antara sesama, menghakimi dengan adil, menikahkan wanita yang tak memiliki wali. Sebuah keharusan bagi pemimpin untuk terbuka dan berbicara di depan orang yang dipimpinnya, tidak bersembunyi dan jauh dari rakyatnya.Ia sebaiknya berasal dari kaum Quraish dan bukan kaum lainnya, tetapi tidak harus dikhususkan untuk Bani Hasyim atau anak-anak Ali. Pemimpin bukanlah seseorang yang suci dari dosa, dan bukan pula seorang yang paling jenius pada masanya, tetapi ia adalah seorang yang memiliki kemampuan administratif dan memerintah, mampu dan tegas dalam mengeluarkan keputusan dan mampu menjaga hukum-hukum Islam untuk melindungi orang-orang yang terzalimi. Dan mampu memimpin dengan arif dan demokratif. Ibnu Khaldun kemudian menegaskan hal ini dan menjelaskan lebih jauh tentang kepemimpinan kekhahalifah secara lebih singkat: "Kekhalifahan harus mampu menggerakan umat untuk bertindak sesuai dengan ajaran Islam dan menyeimbangkan kewajiban di dunia dan akhirat. (Kewajiban di dunia) harus seimbang (dengan kewajiban untuk akhirat), seperti yang diperintahkan oleh Muhammad, semua kepentingan dunia harus mempertimbangkan keuntungan untuk kepentingan akhirat. Singkatnya, (Kekhalifahan) pada kenyataannya menggantikan Muhammad, beserta sebagian tugasnya, untuk melindungi agama dan menjalankan kekuasaan politik di dunia." Landasan agama Al-Qur'an Hadits Muhammad bersabda,"Bani Israil, kehidupan mereka selalu didampingi oleh para Nabi, bila satu Nabi meninggal dunia, akan dibangkitkan Nabi setelahnya. Dan sungguh tidak ada Nabi sepeninggal aku. Yang ada adalah para khalifah yang banyak jumlahnya". Para sahabat bertanya; "Apa yang Anda perintahkan kepada kami?". Muhammad menjawab: "Penuihilah baiat kepada khalifah yang pertama (lebih dahulu diangkat), berikanlah hak mereka karena Allah akan bertanya kepada mereka tentang kepemimpinan mereka". (H.R. Bukhari) "Apabila ada dua khalifah yang dibaiat, maka bunuhlah yang paling terakhir dari keduanya ." (H.R. Muslim) "Kekhalifahan di ummatku selama tiga puluh tahun kemudian setelah itu kerajaan." (H.R. Tirmidzi) “Akan ada masa kenabian pada kalian selama yg Allah kehendaki Allah mengangkat atau menghilangkan kalau Allah menghendaki. Lalu akan ada masa khilafah di atas manhaj nubuwwah selama Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat jika Allah menghendaki. Lalu ada masa kerajaan yg sangat kuat selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada masa kerajaan [kejam] selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj nubuwwah.“ Kemudian beliau diam.” (H.R. Ahmad) Ijma’ Sahabat Ijma’ Sahabat yang menekankan pentingnya pengangkatan dan pembaiatan pemimpin tampak jelas dalam kejadian bahwa mereka menunda kewajiban menguburkan jenazah Muhammad dan mendahulukan pengangkatan dan pembaiatan seorang pemimpin. Padahal menguburkan mayat secepatnya adalah suatu kewajiban dan diharamkan atas orang-orang yang wajib menyiapkan pemakaman jenazah untuk melakukan kesibukan lain sebelum jenazah dikebumikan. Namun, para Sahabat yang wajib menyiapkan pemakaman jenazah Muhammad ternyata sebagian di antaranya justru lebih mendahulukan usaha-usaha untuk mengangkat dan membaiat Khalifah daripada menguburkan jenazah Muhammad. Sedangkan sebagian Sahabat lain mendiamkan kesibukan mengangkat dan pembaiatan Khalifah tersebut, dan ikut pula bersama-sama menunda kewajiban menguburkan jenazah Muhammad sampai dua malam, padahal mereka mampu mengingkari hal ini dan mampu mengebumikan jenazah Nabi secepatnya. Fakta ini menunjukkan adanya kesepakatan (ijma’) mereka untuk segera melaksanakan kewajiban mengangkat dan membaiat pemimpin daripada menguburkan jenazah. Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah menyampaikan bahwa dia tidak mau dipanggil sebagai khalifatullah dan lebih memilih jika dipanggil sebagai khalifatur-rasul. Ada satu riwayat dari Umar bin Khattab pernah menanyakan kepada Salman, “Saya ini seorang Raja atau Khalifah?” Salman manjawab, “Jika engkau mengambil (hasil) dari bumi kaum Muslimin satu dirham atau lebih, lalu engkau pergunakan tidak pada tempatnya (berbuat zalim), maka sesungguhnya engkau adalah raja bukan Khalifah”. Mendengar jawaban itu Umar bin Khattab menangis. Dalil Dari Kaidah Syar’iyah Dalam usul fikih dikenal kaidah syar’iyah yang disepakati para ulama: "Sesuatu kewajiban yang tidak sempurna kecuali adanya sesuatu, maka sesuatu itu wajib pula keberadaannya." Menerapkan hukum-hukum yang berasal dari Allah dalam segala aspeknya adalah wajib. Sementara hal ini tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna tanpa adanya kekuasaan Islam. Pendapat Para Ulama Syaikh Abdurrahman Al Jaziri menyatakan, Imam Asy-Syaukani menuliskan, Ibnu Hazm mengatakan, Beberapa tulisan ulama yang menilai wajibnya keberadaan khilafah di antaranya Imam Al Mawardi dalam Al Ahkamush Shulthaniyah, hlm. 5; Abu Ya’la Al Farraa’ dalam Al Ahkamush Shulthaniyah, hlm.19; Ibnu Taimiyah dalam As Siyasah Asy Syar’iyah, hlm.161; Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ul Fatawa, jilid 28, hlm. 62; Imam Al Ghazali dalam Al Iqtishaad fil I’tiqad, hlm. 97; Ibnu Khaldun dalam Al Muqaddimah, hlm. 167; Imam Al Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi, juz 1, hlm.264; Ibnu Hajar Al Haitsami dalam Ash Shawa’iqul Muhriqah, hlm. 17; Ibnu Hajar A1 Asqallany dalam Fathul Bari, juz 13, hlm. 176; Imam An Nawawi dalam Syarah Muslim, juz 12, hlm. 205; Dr. Dhiya’uddin Ar Rais dalam Al Islam Wal Khilafah, hlm.99; Abdurrahman Abdul Khaliq dalam Asy Syura, hlm.26; Abdul Qadir Audah dalam Al Islam Wa Audla’una As Siyasiyah, hlm. 124; Dr. Mahmud Al Khalidi dalam Qawaid Nizham Al Hukum fil Islam, hlm. 248; dan Sulaiman Ad Diji dalam Al Imamah Al ‘Uzhma, hlm. 75; Muhammad Abduh dalam Al Islam Wan Nashraniyah, hlm. 61. Sedangkan beberapa karya ulama dan tokoh Islam yang menyatakan ketidakwajiban khalifah di antaranya adalah Al Islam Wa Usululul Hukm oleh Ali Abdur Raziq, Mabadi` Nizham Al Hukmi fil Islam oleh Abdul Hamid Mutawalli, dan Tidak Ada Negara Islam oleh Nurcholish Madjid. Daftar Khalifah Lihat pula Negara Islam Irak dan Syam Kekhalifahan dunia Kekhanan Keamiran Syah Padisyah Shaykh al-Islām Rujukan Daftar pustaka Barton, Simon (2004). A History of Spain. New York: Palgrave MacMillan. . . Crone, Patricia, and Martin Hinds. God's Caliph: Religious Authority in the First Centuries of Islam. Cambridge: Cambridge University Press, 1986. ISBN 0-521-32185-9. Donner, Fred. The Early Islamic Conquests. Princeton, New Jersey: Princeton University Press, 1981. ISBN 0-691-05327-8. Hourani, Albert. A History of the Arab Peoples, Faber and Faber, 1991. Previté-Orton, C. W (1971). The Shorter Cambridge Medieval History. Cambridge: Cambridge University Press. | Diterjemahkan oleh Seyyed Hossein Nasr. Gelar Islam Sejarah Islam
6,348
3801
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebun
Kebun
Kebun dalam pengertian di Indonesia adalah sebidang lahan, biasanya di tempat terbuka, yang mendapat perlakuan tertentu oleh manusia, khususnya sebagai tempat tumbuh tanaman. Pengertian kebun bersifat umum karena lahan yang ditumbuhi tumbuhan secara liar juga dapat disebut kebun, asalkan berada di wilayah permukiman. Dalam keadaan demikian, kebun dibedakan dari hutan dilihat dari jenis dan kepadatan tumbuhannya. Dalam ungkapan sehari-hari, kebun sering kali digunakan untuk menyebut perkebunan (seperti "kebun karet" atau "kebun kelapa") terutama bila ukurannya tidak terlalu luas dan tidak diusahakan secara intensif komersial. Kata kebun juga dipakai untuk menyebut pekarangan dan taman. Kebun dapat merupakan suatu pekarangan, tetapi tidak selalu demikian. Keseluruhan atau sebagian kebun dapat ditata menjadi taman. Kebun dapat dipadankan secara baik dengan orchard dalam bahasa Inggris. Kebun dengan pengertian demikian adalah suatu usaha pertanaman pohon atau semak secara monokultur, tetapi bukan terna, untuk menghasilkan bahan pangan. Lahan bagi kebun demikian ini telah dikenal sejak dulu, seperti kebun pala di Maluku dan berbagai kebun buah-buahan di berbagai tempat di Nusantara (seperti kebun durian, duku, rambutan, dan salak). Kebun dalam pengertian di Indonesia biasanya tidak memiliki sistem budidaya yang intensif dan sekadar menjadi tempat untuk menumbuhkan tanaman serta pengumpulan hasil panen. Tidak ada fasilitas penyortiran atau pengemasan yang tersedia di lahan tersebut. Di luar negeri, kebun apel, jeruk, pisang, dan zaitun diusahakan secara intensif dan dapat dikatakan sebagai perkebunan. Tata letak Metode persegi Metode persegi panjang Metode kwinkunks Metode segitiga Metode heksagon Metode kontur atau Terasiring Pranala luar Pertanian
241
3806
https://id.wikipedia.org/wiki/Fauna
Fauna
Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Istilah yang sejenis untuk tumbuhan adalah flora/nabatah dan untuk fungi adalah funga. Fauna, flora, funga, dan bentuk kehidupan lain dalam suatu kesatuan disebut biota. Penulisan flora dan fauna biasanya ditulis di depan nama geografis, misalnya fauna peralihan, fauna Asia, atau fauna Australia. Subdivisi fauna Epifauna Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah. Infauna Infauna adalah hewan akuatik yang hidup di dasar substratum, bukan di permukaannya. Biasanya, hewan infauna semakin jarang ditemukan seiring bertambahnya kedalam air dan jaraknya dari garis pantai. Mikrofauna Microfauna adalah hewan mikroskopik atau sangat kecil (biasanya termasuk hewan-hewan protozoa dan hewan yang sangat kecil, seperti rotifera). Makrofauna Macrofauna adalah organisme darat atau laut yang panjang tubuhnya lebih dari atau sama dengan satu milimeter. Megafauna Megafauna adalah hewan besar pada tempat dan zaman tertentu. Misalnya, megafauna Australia. Meiofauna Meiofauna adalah hewan invertebrata perairan berukuran kecil yang hidup di air tawar dan air laut (asin). Istilah Meiofauna diartikan sebagai kumpulan organisme yang lebih besar dari mikrofauna, tetapi lebih kecil dari makrofauna. Organisme ini bisa melewati saringan berukuran 1 mm, tetapi tidak dapat melewati saringan berukuran 45 μm (ukuran dapat berbeda-beda berdasarkan researcher). Mesofauna Mesofauna adalah hewan invertebrata daratan berukuran besar, seperti arthropoda, cacing tanah, and nematoda. Lain-Lain Meliputi avifauna, yang berarti "fauna unggas" dan piscifauna (atau ichthyofauna), yang berarti "fauna ikan". Persebaran fauna di dunia Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya perairan (sungai, danau, laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll), iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban, dll). Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu: Zona Australis Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, platipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular piton. Zona Ethiopian Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah afrika, badak afrika, gorila, babon, simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing. Zona Neartik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus berkantung, bison, muskox, caribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. Zona Neotropik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah. Zona Asiatis Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau. Zona Paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain. Referensi Ekologi Hewan
734
3807
https://id.wikipedia.org/wiki/Flora
Flora
Flora, dari bahasa Latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Australia. Untuk hewan hal ini disebut fauna/alam hewan. Alam tumbuhan dan hewan berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikrob. Flora, fauna dan bentuk-bentuk kehidupan yang lain semisal fungi, semuanya dikelompokkan sebagai biota. Pada sisi yang lain, kelompok-kelompok bakteria, alga, dan beberapa macam jasad renik yang lain, juga acap disebut flora; sehingga dikenal adanya flora bakteria, flora alga, flora pohon dan lain-lain. Flora berbeda, namun sering dikelirukan, dengan vegetasi; di mana flora secara ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok tetumbuhan yang berinteraksi membentuk suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, padang rumput, dan lain-lain). Etimologi Perkataan "flora" berasal dari bahasa Latin, yakni diambil dari Flora, nama seorang dewi pelindung bunga dan taman serta dewi kesuburan dalam Mitologi Romawi. Klasifikasi flora Pengelompokan tetumbuhan ke dalam flora biasanya didasarkan pada wilayah, perioda, lingkungan tertentu, atau iklim. Wilayah-wilayah yang berbeda secara geografis, misalnya pegunungan dibandingkan dataran, biasa memiliki flora yang berbeda. Flora juga bisa merujuk ke perioda waktu tertentu; flora fosil, misalnya, memuat jenis-jenis tetumbuhan yang didapati dalam bentuk fosil dari kurun waktu sejarah yang tertentu. Flora yang lain, didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus. Misalnya: Flora asli; ialah (daftar) tetumbuhan yang asli, yang hidup di suatu wilayah tertentu. Flora tanaman (pertanian dan hortikultura); mencakup melulu tetumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan manusia. Flora gulma; yakni (daftar) jenis-jenis tetumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh di lahan pertanian atau tempat lain, yang disusun dan dipelajari dalam kaitannya dengan upaya memberantas atau mengendalikan tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih lanjut atas jenis-jenis tumbuhan pengganggu (gulma); jenis-jenis invasif; serta jenis-jenis asing (eksotik). Satu contohnya adalah jenis-jenis yang dimuat dalam Weeds of Rice in Indonesia. Publikasi flora Flora yang berada di suatu wilayah atau perioda waktu tertentu biasa didokumentasi dan diterbitkan dalam suatu publikasi atau serial publikasi yang disebut Flora; pemberian huruf besar (kapitalisasi) di awal kata adalah untuk membedakan kedua pengertian itu. Sebagai contoh, Flora of Java Backer berisikan pertelaan aneka jenis flora yang hidup di Pulau Jawa. Sementara serial Flora Malesiana diterbitkan semenjak tahun 1950 oleh Nationaal Herbarium Nederland, mencakup seri Tumbuhan Berbiji dan Tumbuhan Paku yang menjadi kekayaan Kawasan Malesia. Selain daftar jenis-jenis tetumbuhan, Flora biasanya memuat pemerian setiap jenisnya, ilustrasinya (jika ada), dan kunci dikotomi untuk mencandra (mengenali) jenis-jenis tersebut. Juga lain-lain informasi yang dianggap penting dan terkait erat dengan keberadaan jenis tersebut di wilayah yang dipertelakan. Beberapa jenis Flora yang lain memiliki cakupan yang lebih terbatas. The Mountain Flora of Java (kini diterjemahkan sebagai Flora Pegunungan Jawa), yang diterbitkan pertama kali pada 1972, membahas aneka jenis tumbuhan yang menghuni wilayah-wilayah pegunungan Pulau Jawa. Akan tetapi di samping itu, buku ini juga membahas aneka aspek ekologi vegetasi yang melingkungi kekayaan flora tersebut. Buku yang lebih sederhana, Flora, untuk sekolah di Indonesia, diterjemahkan dari sebuah schoolflora berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi para pelajar; karena itu, meskipun tidak lengkap, buku ini cukup akurat untuk mencandra. Beberapa terbitan Flora klasik, di antaranya: Indonesia Herbarium Amboinense atau Het Amboinsche kruidboek (6 volume). Georg Eberhard Rumphius, 1741 (ditulis pada 1670–1690). Flora Javae. Carl Ludwig Blume & Joanne Baptista Fischer, 1828. India Hortus indicus malabaricus. Hendrik van Rheede, 1683–1703. Eropa Flora Scorer. Paolo Di Canio, 1723. Flora Suecica. Carolus Linnaeus, 1745. Flora Londinensis. William Curtis, 1777–1798. Inggris. Flora Graeca. John Sibthorp, 1806–1840. Inggris. Flora Danica. Simon Paulli, 1847. Denmark. Flora Jenensis. Heinrich Bernhard Rupp, 1718. Jerman. Lihat pula {{Portal box|Biologi| Catatan kaki Pranala luar eFloras — kumpulan Flora on-line Chilebosque — ceklis flora asli Cili Flora Eropa Barat-laut Flora Australia on-line Serial Flora Selandia Baru on-line Informasi Flora dan Fauna Indonesia Botani
616
3811
https://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi
Fiksi
Fiksi atau cerkan (cerita rekaan) adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi—dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Fiksi bisa diekspresikan dalam beragam format, termasuk tulisan, pertunjukan langsung, film, acara televisi, animasi, permainan video, dan permainan peran. Walaupun istilah fiksi ini awalnya lebih sering digunakan untuk bentuk sastra naratif, termasuk novel, novela, cerita pendek, dan sandiwara. Fiksi biasanya digunakan dalam arti paling sempit untuk segala "narasi sastra". Karya fiksi merupakan hasil dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya diasumsikan oleh audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya meski tetap harus logis. Dengan demikian, fiksi umumnya tidak diharapkan hanya menampilkan tokoh nyata atau deskripsi yang akurat secara faktual. Konteks fiksi dipahami sebagai sesuatu yang lebih terbuka terhadap penafsiran. Tokoh dan peristiwa di dalam dunia fiksi mungkin berlatar di dalam konteks mereka sendiri yang sepenuhnya terpisah dari dunia nyata: suatu semesta fiksi yang mandiri. Fiksi merupakan lawan kata untuk nonfiksi, yang tokoh-tokohnya memegang tanggung jawab untuk menampilkan fakta sejarah dan faktual; akan tetapi, perbedaan antara fiksi dan nonfiksi bisa menjadi tidak jelas, misalnya dalam sastra pascamodern. Format Secara tradisional, fiksi termasuk novel, cerita pendek, fabel, legenda, mitos, dongeng, epik dan puisi naratif, sandiwara (termasuk opera, teater musikal, drama, permainan boneka, dan berbagai jenis tarian teatrikal). Namun, fiksi juga dapat mencakup buku komik, berbagai kartun animasi, stop motion, anime, manga, film, permainan video, program radio, program televisi (komedi dan drama), dan lain sebagainya. Jenis fiksi sastra dalam prosa termasuk: Cerita pendek: Karya dengan setidaknya 2,000 kata namun di atas 7,500 kata. Novella: Karya dengan setidaknya 17,500 kata namun di bawah 50,000 kata. Karya Joseph Conrad bertajuk Heart of Darkness (1899) adalah contoh dari novella. Novel: Karya dengan 50,000 kata atau lebih. Cerita pendek Cerita pendek atau cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya. Cerpen merupakan salah satu karya sastra fiksi non-faktual. Fiksi cerpen sangatlah mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema bahasa, dan sudut pandang secara luas dibandingkan dengan karya fiksi yang lebih panjang. Ciri sebuah cerpen dapat dibaca sekali duduk, plot diarahkan hanya pada sebuah insiden atau peristiwa tunggal, watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh, dimensi ruang dan waktu terbatas, cerita lebih padat, memusat, mendalam, dan mencapai keutuhan secara eksklusi (terpisah atau khusus). Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang dipilih penulis dari naratif tersebut. Kata novel berasal dari Bahasa Italia, novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita” dan novel memiliki cerita yang lebih kompleks dari cerpen. Ciri sebuah novel adalah tidak dibaca sekali duduk, plot diarahkan pada insiden atau peristiwa jamak, watak tokoh dikembangkan secara penuh, dimensi ruang dan waktu yang lebih meluas, cerita lebih luas, dan mencapai keutuhan secara inklusi. Internet Internet memberikan pengaruh besar terhadap pembuatan dan penyebaran fiksi, menyebabkan munculnya keraguan pada kemampuan hak cipta sebagai cara untuk memastikan bahwa royalti dibayarkan kepada pemegang hak cipta. Selain itu, perpustakaan digital seperti Project Gutenberg membuat naskah-naskah domain umum menjadi lebih tersedia. Gabungan dari komputer rumahan yang tidak mahal, internet, dan kreativitas para penggunanya juga menghasilkan bentuk fiksi baru, misalnya permainan komputer interaktif atau komik yang dibuat melalui komputer. Banyak sekali forum untuk fiksi penggemar yang bisa dicari secara daring, di mana para pengikut setia dunia fiksi tertentu membuat dan menyebarkan cerita turunan. Internet juga digunakan untuk mengembangkan fiksi blog, di mana cerita ditampilkan melalui blog baik sebagai fiksi kilat atau blog serial, dan fiksi kolaboratif, di mana cerita ditulis dalam banyak bagian oleh para penulis berbeda, atau seluruh teksnya bisa direvisi oleh siapapun menggunakan suatu wiki. Genre Fiksi pada umumnya terbagi dalam sejumlah genre: bagian-bagian dari fiksi, masing-masingnya dibedakan oleh gaya, teknik naratif, isi media, atau kriteria yang didefinisikan secara populer. Meskipun sebuah karya tergolong imajiner tetapi ia memiliki golongan yang disebut Fiksi Non-fiksi (Nonfiction Fiction), yakni sebuah bentuk karya fiksi yang dasar ceritanya merupakan sebuah fakta. Yang termasuk kedalam Fiksi Non-fiksi adalah: Fiksi sejarah (Historical fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya merupakan sejarah. Novel ini terikat oleh fakta-fakta sejarah, tetapi fiksi ini memberikan ruang gerak untuk fiksionalitas, misalnya dengan memberitakan pikiran dan perasaan tokoh lewat percakapan. Sebagai contoh adalah Bendera Hitam dari Kurasan dan Tentara Islam di Tanah Galia karya Darji Zaidan. Fiksi ilmiah (Science fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fakta ilmu pengetahuan. Sebagai contoh novel ini adalah 1984, karya George Orwell. Genre ini misalnya, memprediksi atau mengandaikan teknologi yang bukan realita pada saat penciptaan karya tersebut: novel Jules Verne From the Earth to the Moon diterbitkan pada tahun 1865 dan pada tahun 1969, astronaut Neil Armstrong pertama kali mendarat di bulan. Fiksi biografis (Biographical fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fiksi biografis. Karya biografis juga memberikan ruang bagi fiksionalitas, misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog. Sebagai contoh karya biografis adalah Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams, Kuantar Kau ke Gerbang dan Tahta untuk Rakyat. Beberapa karya fiksi sedikit atau sangat digambarkan ulang berdasarkan pada beberapa kisah asli yang sebenarnya, atau sebuah biografi yang direkonstruksi. Seringkali, bahkan ketika cerita fiksi didasarkan pada fakta, mungkin terdapat penambahan dan pengurangan dari kisah nyata untuk membuatnya lebih menarik. Contohnya adalah The Things They Carried karya Tim O'Brien, serial cerita pendek mengenai Perang Vietnam. Karya fiksi yang secara eksplisit melibatkan unsur-unsur supernatural, magis, atau secara ilmiah tidak mungkin sering diklasifikasikan dalam genre fantasi, termasuk novel karya Lewis Carroll Alice In Wonderland, seri Harry Potter karya J. K. Rowling, dan The Lord of the Rings karya J. R. R. Tolkien. Pencipta fantasi terkadang memperkenalkan makhluk imajiner dan tokoh-tokoh seperti naga dan peri. Realisme Fiksi realistis biasanya melibatkan cerita yang latar dasarnya (waktu dan lokasi di dunia) adalah nyata dan kejadian-kejadiannya dapat terjadi secara layak dalam pengaturan dunia nyata; fiksi non-realistik melibatkan cerita yangterjadi pada latar sebaliknya, sering kali berlatar pada alam semesta yang sepenuhnya imajiner, sejarah alternatif dunia selain yang saat ini dipahami sebagai benar, atau lokasi atau waktu lain yang tidak nyata. Terkadang bahkan menghadirkan teknologi yang tidak mungkin atau pembangkangan terhadap hukum alam yang dipahami saat ini. Namun, semua jenis fiksi boleh jadi mengundang audiens mereka untuk mengeksplorasi ide-ide, masalah, atau kemungkinan yang nyata dalam latar imajiner. Kritikus sastra James Wood, berpendapat bahwa "fiksi adalah baik kecerdasan dan hal yang terlihat seakan-akan benar", yang berarti bahwa fiksi membutuhkan baik penemuan kreatif maupun tingkat kepercayaan yang dapat dipercaya, sebuah gagasan yang sering dikemas dalam istilah penyair Samuel Taylor Coleridge: penangguhan ketidakpercayaan. Juga, kemungkinan-kemungkinan fiktif yang tak terbatas itu sendiri menandakan ketidakmungkinan mengetahui realitas secara penuh, secara provokatif menunjukkan bahwa tidak ada kriteria untuk mengukur konstruksi realitas. Fiksi sastra Fiksi sastra diartikan sebagai karya fiksi yang dianggap memiliki nilai sastra, berbeda dari fiksi "genre" yang lebih komersial. Perbedaan ini bisa menjadi kontroversial di antara para kritikus dan cendekiawan. Neal Stephenson berpendapat bahwa walaupun definisi apapun adalah sederhana, tapi pada masa kini ada perbedaan budaya umum antara fiksi sastra dan genre. Di satu pihak, para penulis sastra saat ini sering disokong oleh pola, dengan dipekerjakan di universitas atau lembaga serupa, dan dengan keberlanjutan posisinya ditentukan tidak hanya oleh penjualan buku tetapi juga oleh kritik dari penulis sastra ternama lain serta kritikus. Di pihak lain, menurutnya, penulis fiksi genre cenderung menyokong diri mereka sendiri melalui penjualan buku. Akan tetapi, dalam suatu wawancara, John Updike mengeluhkan bahwa "kategori 'fiksi sastra' baru-baru ini muncul untuk menyiksa orang sepertiku yang hanya ingin menulis buku, dan jika ada yang mau membacanya, itu bagus, semakin banyak semakin meriah. ... Aku semacam penulis genre. Aku menulis fiksi sastra, yang mana seperti fiksi mata-mata atau chick lit". Perkembangan karya fiksi di Indonesia Pertama kali sebuah karya fiksi yang masuk ke Indonesia adalah karya novel terjemahan,masa ini dinamakan Sastra Melayu Lama sekitar tahun 1870-an. Pada tahun 1920 terbitlah karya sastra berupa prosa seperti novel, cerpen, drama dan lain sebagainya. Angkatan ini dikenal dengan Angkatan Balai Pustaka, karya karya novelis Indonesia yang terkenal pada masa ini adalah Siti Nurbaya, Salah Asuhan, dan Si Cebol Merindukan Bulan. Pada masa berikutnya muncullah angkatan Pujangga Baru sebagai reaksi keras atas banyak sensor oleh Penerbit Balai Pustaka. Karya-karya yang terkenal pada masa ini adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Belenggu dan Di Bawah Lindungan Ka'bah. Lalu muncullah Angkatan '45, angkatan ini lebih realistik dibanding angkatan sebelumnya. Sastrawan yang terkenal pada masa ini adalah: Chairil Anwar, Idrus, dan Trisno Sumardjo. Angkatan berikutnya adalah Angkatan 1950-1960. Ciri karya sastra dari angkatan ini di dominasi oleh cerpen dan puisi. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Karya yang terkenal pada masa ini adalah Mochtar Loebis, Ramadhan K.H, dan W.S. Rendra. Dan berikutnya datanglah Angkatan 1966-1970 yang karya sastranya menganut aliran surealis, arketipe dan absurd. Sastrawan terkenal pada masa ini adalah: Taufik Ismail, Umar Kayam, dan Titis Basino. Kemudian pada dekade berikutnya karya sastra lebih di dominasi oleh roman, angkatan ini dinamakan angkatan 1980-1990. Sastrawan terkenal pada zaman ini adalah Nh. Dini. dan berikutnya adalah Angkatan Reformasi. Pada masa ini banyaknya karya sastra berupa novel, cerpen dan puisi yang bertemakan sosial dan politik. Dan terakhir adalah Angkatan 2000-an. Novelis terkenal pada masa ini adalah Andrea Hirata Lihat pula Kartunis Karakter Sandiwara Catatan Referensi Bibliografi Eco, Umberto 2009. On the ontology of fictional characters: A semiotic approach . Sign Systems Studies 37(1/2): 82–98. Pranala luar Kate Colquhoun pada batas-batas kabur antara fiksi dan non-fiksi Contoh Majalah Serial Blog/Cerita Pendek Subhasis Chattopadhyay, 'Claiming the Domain of the Literary: Mourning the Death of Reading Fiction, Prabuddha Bharata or Awakened India 121 (6) (Juni 2016): 505-11 Sastra
1,606
3815
https://id.wikipedia.org/wiki/Konsonan%20geser
Konsonan geser
Frikatif adalah sebuah istilah linguistik, ini merupakan sejenis fonem tertentu. Frikatif dalam bahasa Indonesia adalah 'bunyi desah'. Frikatif, adalah fonem yang direalisasikan merupakan kombinasi antara sibilan dan eksplosif. Dengan ini frikatif bisa dikatakan merupakan semacam gugusan konsonan, misalkan /ts/. Konsonan frikatif dihasilkan dengan memaksa udara ke luar melalui saluran sempit yang dibentuk dengan merapatkan dua artikulator, misalnya bibir bawah dan deretan gigi atas. Untuk konsonan , bagian belakang lidah dirapatkan ke palat lunak. Ini juga dilakukan untuk bahasa Jerman , bunyi konsonan akhir nama Bach. Juga dapat dilakukan dengan merapatkan bagian samping lidah ke arah gigi geraham, yaitu untuk bunyi bahasa Wales , yang muncul dua kali dalam nama Llanelli. Aliran udara turbulen ini disebut frikasi (frication). Satu subset khusus dari frikatif adalah "sibilan" (sibilant). Pada waktu membentuk sibilant, udara masih dipaksa ke luar melalui saluran sempit, tetapi lidah juga digulung memanjang untuk mengarahkan udara ke tepi deretan gigi. Suara , , , dan (dipakai dalam bahasa Inggris) adalah contoh-contohnya. Dua istilah lain adalah "spirant" dan "strident", tetapi penggunaan kurang distandardisasi. "Spirant" dalam dipakai sebagai sinonim dari "frikatif", atau (seperti misalnya dalam bahasa Uralik) merujuk hanya kepada frikatif yang bukan sibilan. "Strident" dapat digunakan sebagai sinonim untuk "sibilant", tetapi beberapa pengarang memasukkannya ke dalam jenis konsonan frikatif labiodental dan/atau uvular. Daftar frikatif dalam fonologi bahasa Indonesia: /f/,/v/, /s/,/z/, /sy/,/kh/,/gh/. Lihat pula Daftar Istilah Linguistik Pranala luar Frikatif dalam bahasa Inggris Linguistik
231
3820
https://id.wikipedia.org/wiki/Juliana%20dari%20Belanda
Juliana dari Belanda
Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau () adalah Ratu Kerajaan Belanda dari 6 September 1948, sampai tanggal 30 April 1980, ulang tahunnya ke-71, ketika putrinya, Beatrix naik takhta. Juliana menikah dengan Bernhard dari Lippe Biesterfeld, seorang bangsawan Jerman, pada tanggal 7 Januari 1937 dan mendapatkan empat anak Beatrix (1938), Irene (1939), Putri Margriet (1943), dan Marijke (1947) yang namanya kemudian diganti menjadi Christina. Ratu Juliana naik takhta menggantikan ibunya, Ratu Wilhelmina, antara tahun 1947 – 1948. Pada 27 Desember 1949, ialah yang secara resmi menyerahkan kedaulatan Hindia Belanda kepada ketua delegasi Indonesia, Mohammad Hatta, dalam pertemuan di Istana Dam, Amsterdam. Rakyat Belanda menyukainya karena ia tidak terlalu menjunjung formalitas. Putrinya, Beatrix, malah dikenal lebih formal, seperti ayahnya, Pangeran Bernhard. Ratu Juliana pernah ke Indonesia pada tahun 1971 sambil membawa "oleh-oleh", antara lain naskah manuskrip Kakawin Nagarakretagama. Naskah lontar ini berasal dari Lombok dan sampai ke Belanda karena dijarah oleh KNIL pada tahun 1894, sewaktu tentara Belanda menaklukkan Lombok. Meski telah mengundurkan diri dari politik sejak tahun 1980, ia masih aktif di bidang sosial sampai tahun 1995. Setelah itu, Juliana diketahui mengidap penyakit demensia dan alzheimer hingga wafatnya pada 20 Maret 2004. Dialah Ratu Belanda yang akhirnya mengakui kedaulatan negara Indonesia setelah pertemuannya dengan Mohammad Hatta dalam penyelesaian Diplomasi di Konferensi Meja Bundar di Den Haag, pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949. Kehidupan Awal Juliana dilahirkan di Den Haag, anak dari Pangeran Hendrik, Adipati dari Mecklenburg-Schwerin dan Ratu Wilhemina dari Belanda. Juliana menghabiskan masa kecilnya di Istana Het Loo di Apeldoorn, dan di Istana Noordeinde serta Istana Huis ten Bosch di Den Haag. Sebuah sekolah kecil dibangun di Istana Noordeinde atas saran pengajar Jan Lightart sehingga, ketika berumur enam tahun, sang Putri bisa mendapatkan edukasi utamanya bersama dengan teman sebayanya. Teman sebayanya ialah Baroness Elise Bentinck, Baroness Elisabeth van Hardenbroek dan Jonkvrouw Miek de Jonge Seperti yang tercantm di konstitusi Belanda kalau dia harus siap meneruskan tahta di umur 18, pendidikan Putri Juliana berlangsung lebih cepat dari kebanyakan anak lainnya. Setelah 5 tahun pendidikan dasar, sang Putri mendapatkan pendidikan lanjutannya (hingga tingkat pra-universitas) oleh tutor privat. Pada 30 April 1927, Putri Juliana merayakan ulangtahunnya yang ke delapan belas. Dibawah konstitusi, dia secara resmi telah sampai pada umur yang cukup dan diasumsikan sudah bisa menerima hak prerogatif kerajaan, jika dibutuhkan. Dua hari kemudian ibunya menempatkan dia di “Raad van State” (“Dewan Negara”). Seorang wanita yang pendiam, pemalu dan masih muda yang mana ibunya yang religius berat melarangnya untuk menggunakan make-up, Juliana tidak cocok dengan imej seorang Putri Kerajaan. Dia akan, tanpa terkecuali, dicintai nyaris semua rakyat Belanda. Pada tahun yang sama, sang Putri masuk sebagai murid di Universitas Leiden. Pada tahun pertamanya masuk universitas, dia menghadiri kuliah di sosiologi, jurisprudensi, ekonomi, sejarah agama, sejarah parlementer dan hukum konstitusional. Di tengah masa pendidikannya dia juga masuk kelas tentang budaya Suriname dan Antillen Belanda, Piagam Kerajaan Belanda, hukum internasional, bidang internasional, sejarah, dan hukum Eropa. Dia juga diajar privat oleh C. Snouck Hurgronje dalam agama islam yang diamalkan oleh kebanyakan orang di Koloni Belanda. Sejalan dengan berlalunya waktu, Ratu Wilhemina mulai mencari suami yang cocok untuk putrinya. Ini lumayan sulit untuk seorang Pangeran yang Protestan untuk cocok dengan standar Kerajaan Belanda yang ketat. Putri dari Britania Raya dan Swedia telah memberi calon tetapi ditolak oleh sang Putri. Setelah bertemu yang mulia Pangeran Bernard dari Lippe Bietersfeld pada Olimpiade Musim Dingin 1936 di Bavaria, Pertunangan kerajaan Putri Juliana diatur oleh ibunya. Pangeran Bernhard adalah seorang pebisnis yang baik dan biarpun bukanlah playboy, merupakan “orang kota” yang gaya hidupnya mencengangkan. Putri Juliana jatuh cinta berat dengan tunangannya, cinta yang bertahan seumur hidup dan tak terpisahkan selama peperangan dengan banyaknya skandal di luar nikah dan anak sang Pangeran yang diketahui publik. Di dokumen yang legal yang menyatakan apa yang harus Pangeran Jerman boleh dan tidak boleh dilakukan, dan jumlah uang yang dia bisa harapkan dari kekayaan besar Keluarga Kerajaan Belanda, sang Ratu Wilhemmia tidak ada lagi kesempatan. Dokumen tersebut ditandatangani dan pertunangan pasangan tersebut diumumkan pada 8 September 1936. Pengumuman pernikahan memisahkan negara itu karena ada yang tidak percaya akan kepemimpinan Adolf Hitler. Setelah pernikahan, pada 24 November 1936, Pangeran Bernhard diberikan kewarganegaraan Belanda dan mengganti pengejaan namanya dari Jerman ke Belanda. Mereka menikah di Den Haag pada 7 Januari 1937, tanggal dimana kakek dan nenek Juliana, Raja William III dan Ratu Emma, menikah 58 tahun sebelumnya. Upacara sipilnya diadakan di Balai Kota The Hague dan pemberkatannya di Gereja Agung (St. Jacobskerek), juga di The Hague. Pasangan muda ini kemudian membeli rumah di Istana Soestdijk, Baarn. Pranala luar Queen Juliana (1909-2004) at the Dutch Royal House website Website resmi keluarga kerajaan Belanda Ratu Belanda Kerabat kerajaan Belanda Wanita Belanda Wanita Belanda dalam Perang Dunia II Jerman-Belanda Tokoh dari Den Haag Alumni Universitas Leiden
789
3849
https://id.wikipedia.org/wiki/Isa
Isa
Isa () adalah tokoh dalam Al-Qur'an yang merupakan seorang nabi yang ke-24 sekaligus rasul yang ke-13 serta merangkap dengan kedudukan sebagai ulul azmi yang ke-4 pada Islam. Ayat Nama Ada beberapa pendapat mengenai nama asli Isa. Sebagian menyatakan bahwa nama Yesus dalam bahasa Ibrani Yesyua‘ atau Y'syua‘ merupakan nama asli Isa. Nama ini disebut merupakan kependekan dari Yehosyua‘. Klemens dari Aleksandria dan Sirilus dari Yerusalem berpendapat bahwa nama Yunani Iēsous merupakan nama asli Isa dan nama ini bukan turunan dari bentuk Ibraninya. Pendapat lain menyatakan bahwa nama asli Isa menggunakan nama Aram , dibaca Yesyu‘ dalam dialek Suryani Barat atau Isyo‘ dalam dialek Suryani Timur, mengingat dia tumbuh dan berdakwah utamanya dengan bahasa Aram. Nama Yesus yang digunakan umat Kristen diturunkan dari nama Yunani Iēsous. Umat Kristen Arab menyebut Isa dengan Yasū‘ yang diturunkan dari Yesyua‘ dengan perubahan fonetik. Yasū‘ digunakan sejak sebelum masa Islam dan dan tetap digunakan pada masa-masa setelahnya. Asal-muasal nama Isa yang digunakan dalam Al-Qur'an masih belum sepenuhnya terpecahkan dan ada beberapa pendapat terkait hal ini. Turunan dari dialek Suryani Timur Isyo‘. Turunan dari nama ‘Esau. Namun tidak ada bukti bahwa umat Yahudi pernah menyebut Isa dengan nama ini. Merupakan bentuk penyerasian agar selaras dengan nama Musa, sebagai bentuk gaya puisi Al-Qur'an. Isa juga digunakan oleh beberapa kelompok Kristen di negara-negara Muslim. Terjemahan Injil Matius dalam bahasa Persia pada abad ke-14, salah satu manuskrip naskah terawal yang masih ada, menggunakan kata Isa. Kemudian, terjemahan dalam bahasa lainnya juga mengikuti penamaan tersebut. Beberapa terjemahan Evangelikal modern juga menggunakan kata Isa, seperti Life of Christ (Arab 1987) karya David Owen. Kisah Al-Qur'an (kitab suci Islam) menyebut nama Isa sebanyak 25 kali. Dia juga disebut ibnu Maryam sebanyak 23 kali dan Al-Masih 11 kali. Kisahnya disebutkan dalam Surah Ali 'Imran (3): 49-55, Al-Ma'idah (5): 110-118, dan Maryam (19): 24-36. Dalam Alkitab (kitab suci Kristen), kisahnya disebutkan dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Latar belakang Setelah Sulaiman mangkat, Kerajaan Israel terbagi menjadi dua: kerajaan di utara yang juga disebut Kerajaan Israel, tapi kerap disebut Kerajaan Utara atau Kerajaan Samaria untuk membedakan dengan Kerajaan Israel lama; dan Kerajaan Yehuda di selatan. Kerajaan Samaria ditaklukkan Asyur pada 720-an SM. Satu setengah abad kemudian, Kerajaan Yehuda ditaklukkan Babilonia Baru pada tahun 587 SM dan Bait Suci (Baitul Maqdis, Masjid Al-Aqsha) yang menjadi pusat ibadah Bani Israil turut dihancurkan. Banyak Bani Israil kemudian diasingkan ke Babilonia. Pada masa antara Sulaiman dan sebelum pengasingan Bani Israil ke Babilonia disebut periode Bait Suci pertama. Pada masa-masa selanjutnya, Bani Israil (sebutan untuk keturunan Ya'qub) juga kerap disebut dengan bangsa Yahudi, meski ada juga non-Bani Israil yang menjadi penganut ajaran Yahudi. Setelah lima puluh tahun di pengasingan, Kekaisaran Persia Akhemeniyah memperkenakan Bani Israil kembali ke Palestina dan Bait Suci kembali dibangun, menandakan dimulainya periode Bait Suci kedua. Antara tahun 332-160 SM, kawasan Palestina dikuasai dinasti-dinasti dari Yunani. Mereka mendorong proses Helenisasi di wilayah bawahannya, menjadikan kebudayaan Yunani sangat dominan di Palestina dan kehidupan sosial-keagamaan Bani Israil. Proses Helenisasi ini memicu umat Yahudi melancarkan Pemberontakan Makabe dan umat Yahudi berhasil berkuasa secara mandiri di bawah kepemimpinan Dinasti Yahudi Hashmonayim. Saat meluaskan wilayahnya, Hashmonayim juga memaksa penduduk taklukan untuk memeluk agama Yahudi, meskipun penduduknya bukanlah Bani Israil. Bangsa Edom kemudian menjadi Yahudi. Pada 37 SM, kekuasaan Hashmonayim atas Palestina berakhir, digantikan oleh Herodes yang Agung, raja bawahan Romawi. Herodes adalah keturunan bangsa Edom yang menjadi pemeluk Yahudi pada masa Hashmonayim. Setelah Herodes Agung mangkat pada 4 SM, wilayah Palestina dibagi-bagi untuk tiga putranya: Herodes Arkhelaus, Herodes Antipas, dan Herodes Filipus II. Secara resmi, mereka tidak menyandang gelar raja sebagaimana ayah mereka. Arkhelaus menyandang gelar etnark (semacam gubernur), sedangkan Antipas dan Filipus bergelar tetrark (semacam gubernur). Sebagaimana ayah mereka, ketiganya juga penguasa bawahan Kaisar Romawi. Isa dan Yahya hidup pada satu zaman. Mereka berdakwah di Palestina pada masa kekuasaan Kaisar Romawi kedua, Tiberius (berkuasa 14-37 M), saat Pontius Pilatus menjabat prefek (Wali negeri) Provinsi Iudaea (Palestina). Isa tumbuh di Galilea (Palestina utara) dan kebanyakan dakwahnya dilakukan di sana. Bahasa yang digunakan di Galilea dan Palestina pada masa itu termasuk bahasa Aram Palestina Yahudi, Ibrani, dan Yunani Koine, dengan dominan bahasa Aram. Ada konsensus substansial bahwa Isa memberikan sebagian besar ajarannya dalam bahasa Aram dialek Galilea. Keagamaan Saat berada di pengasingan Babilonia dan tidak adanya Bait Suci sebagai pusat peribadahan, rumah-rumah umat Yahudi (beit knesset atau sinagoga) menjadi tempat pertemuan utama untuk beribadah dan beth midrash sebagai tempat pembelajaran Taurat dan tafsirnya. Meski Akhemeniyah kemudian memperbolehkan Bani Israil kembali ke Palestina dan membangun Bait Suci kembali, Bani Israil tidak diizinkan mendirikan kerajaan. Tanpa keberadaan raja, kedudukan imam atau pendeta Yahudi (כֹּהֵן, kohen) menjadi sangat dominan dan kewenangan Bait Suci dalam kehidupan masyarakat semakin kuat. Di waktu inilah muncul aliran Saduki sebagai wadah para imam yang menjadi kelompok elit dalam masyarakat. Para imam Saduki memegang berbagai urusan kenegaraan, seperti mengurus urusan dalam negeri, mengumpulkan pajak, memimpin pasukan, dan mengelola hubungan dengan negara lain atau negara penguasa, seperti Romawi. Meski imam memegang kendali ritual di Bait Suci, ahli dan guru Taurat (kelak disebut rabi) yang mendominasi pengajaran Taurat. Kelompok Farisi muncul dari kalangan para guru dan ahli Taurat. Mereka populer di kalangan rakyat biasa, berbeda dengan Saduki yang diasosiasikan dengan kelas elit. Farisi sangat dikenal mendetail dalam hukum Taurat, menerapkan hukum Yahudi pada kegiatan-kegiatan duniawi untuk menguduskan dunia setiap hari. Kelahiran Al-Qur'an menjelaskan bahwa Maryam mengandung Isa secara mukjizat, yakni dalam keadaan perawan dan tanpa campur tangan laki-laki. Al-Qur'an dan keterangan para ulama menyebutkan bahwa Maryam keluar dari Baitul Maqdis ketika haid atau ada keperluan. Saat Maryam mengasingkan diri dari keluarganya ke sebelah timur, seorang laki-laki mendatanginya. Maryam yang sangat menjaga diri dari lelaki asing kemudian mengatakan, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa." Laki-laki yang ternyata adalah jelmaan Malaikat Jibril tersebut mengabarkan bahwa Maryam akan memiliki seorang putra. Maryam terheran-heran lantaran dia belum bersuami, juga menyatakan bahwa dirinya bukan pezina. Malaikat Jibril menyebutkan bahwa hal itu mudah bagi Allah dan sudah menjadi ketetapan-Nya. Alkitab menyebutkan bahwa Malaikat Jibril menyampaikan kabar tersebut saat Maryam ada di Nazaret. Disebutkan pula bahwa Maryam sudah berstatus sebagai tunangan seorang lelaki Bani Israil keturunan Dawud bernama Yusuf, tapi mereka belum hidup sebagai suami istri. Saat itu kerabat Maryam, Elisyeba, sedang mengandung Yahya dan usia kandungannya sudah sekitar enam bulan. Maryam melahirkan putranya, Isa, di Betlehem saat masa kekuasaan Kaisar Romawi Augustus. dan Palestina dipimpin Raja Herodes Agung. Para sarjana berpendapat bahwa Isa lahir antara tahun 6 sampai 4 SM. Al-Qur'an menjelaskan bahwa saat merasa sakit karena melahirkan, Maryam bersandar pada pohon kurma dan berujar, "Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan." Kemudian ada yang menyeru Maryam dari tempat yang rendah, mengatakan agar dia tidak bersedih dan Allah telah menjadikan anak sungai mengalir di bawahnya. Maryam juga diminta menggoyang-goyangkan pangkal pohon kurma supaya buah kurma akan jatuh pada Maryam. Maryam juga diperintahkan untuk tidak berbicara pada siapapun pada hari ini. Terkait sosok yang menyeru Maryam, sebagian penafsir menyebutkan bahwa dia adalah Jibril, sedangkan tafsiran lain menyebutkan bahwa dia adalah Isa. Dalam riwayat hadits disebutkan bahwa setiap bayi yang dilahirkan pasti akan menangis karena disentuh setan, kecuali Maryam dan putranya. Diterangkan dalam Al-Qur'an bahwa saat Maryam kembali dengan menggendong Isa, kaumnya mencelanya, menyatakan bahwa dia telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar. Mereka juga menyatakan, "Hai saudari Harun! Ayahmu bukanlah seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang pezina!" Namun Maryam tidak menjawab cercaan mereka dan memberi isyarat pada bayinya. Kaumnya terheran-heran karena diminta bicara dengan seorang bayi. Namun Isa yang masih bayi berbicara pada mereka, menjelaskan bahwa dirinya adalah hamba Allah yang diangkat sebagai nabi, dianugerahi kitab, dan diberkahi oleh Allah. Alkitab tidak menyebutkan mukjizat Isa yang bisa berbicara saat masih bayi. Hijrah Alkitab menyebutkan bahwa demi menghindari kelahiran seorang mesias, Raja Herodes Agung menitahkan agar membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem yang berumur dua tahun ke bawah. Isa, Maryam, dan Yusuf sendiri hijrah ke Mesir dan tinggal di sana. Peristiwa hijrahnya Isa dan Maryam ke Mesir tidak tercantum dalam Al-Qur'an, tetapi ayat yang menyatakan bahwa Allah melindungi Maryam dan putranya "di sebuah dataran tinggi dengan mata air yang mengalir" ditafsirkan sebagai isyarat akan hal tersebut. Tradisi Kristen Ortodoks menyebutkan bahwa Zakariyya dibunuh saat pembantaian anak-anak di Betlehem karena menyembunyikan keberadaan putranya, Yahya, yang lahir sekitar enam bulan sebelum Isa. Namun sebagian besar penulis biografi modern dari Herodes Agung menampik kisah pembantaian itu sebagai kenyataan sejarah dan memandangnya sebagai kisah buatan. Alkitab menyebutkan bahwa Isa, Maryam, dan Yusuf kembali lagi ke Palestina setelah Herodes Agung mangkat. Namun mereka tidak kembali ke Betlehem karena kawasan tersebut sekarang masuk dalam wilayah kekuasaan Herodes Arkhelaus. Akhirnya mereka tinggal di kawasan Galilea (Palestina utara) di kota Nazaret. Galilea masuk dalam wilayah kekuasaan Herodes Antipas. Herodes Agung diperkirakan mangkat pada 4 SM. Kehidupan Berbagai riwayat ulama menerangkan kehidupan Isa yang sangat sederhana. Disebutkan bahwa Isa merupakan pemimpin orang-orang zuhud di hari kiamat. Riwayat lain menjelaskan bahwa Isa mengenakan pakaian bulu, memakan dedaunan, tidak memiliki rumah, keluarga, harta benda, dan tidak menyimpan sesuatu untuk hari besok. Ada juga yang menyatakan bahwa Isa makan dari hasil ibunya sebagai tukang tenun. Kisah lain menerangkan bahwa saat Isa merasakan kenikmatan saat tidur dengan berbantalkan batu, Iblis menghampirinya dan berkata, "Wahai Isa, bukankah engkau pernah bilang bahwa engkau tidak menginginkan kenikmatan dunia? Bukankah batu itu bagian dari kenikmatan dunia?" Isa kemudian bangun dan melemparkan batu itu pada Iblis. Diterangkan bahwa suatu hari, Isa membawa emas dan pasir di masing-masing tangannya. Dia bertanya pada orang-orang mengenai benda yang lebih menyenangkan hati dan mereka menjawab emas. Isa kemudian membalas, "Bagiku, keduanya adalah sama." Yahya Isa dan Yahya hidup pada satu zaman. Alkitab menyebutkan bahwa saat Elisyeba mengandung Yahya dan kehamilannya memasuki usia enam bulan, Maryam mulai mengandung Isa. Dalam Al-Qur'an, Yahya disebutkan membenarkan kalimat atau firman dari Allah. Ayat selanjutnya menyebutkan bahwa yang dimaksud kalimat dari Allah adalah sosok Isa bin Maryam. Dalam Kristen, sosok Yahya utamanya memiliki peran khusus sebagai pendahulu kedatangan Isa yang dipandang sebagai mesias yang sudah dinubuatkan. Alkitab menyebutkan bahwa Yahya membaptis Isa di Sungai Yordan. Dakwah Isa diutus untuk berdakwah pada Bani Israil. Selain penyembahan pada Allah, seruan Isa yang paling sering disebutkan dalam Al-Qur'an adalah bahwa dia datang untuk membenarkan kitab Taurat. Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa Isa "menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu." Terkait ayat ini, sebagian ulama menafsirkan bahwa ajaran Isa tidak memperbarui Taurat sama sekali, tetapi hanya menjelaskan perkara yang disalahpahami dan diperselisihkan Bani Israil. Ulama lain berpendapat bahwa memang ajaran Isa mengubah dan memperbarui sebagian syariat Taurat. Meski demikian, Taurat tetap menjadi dasar utama dari ajaran Isa dan Injil berperan sebagai pelengkap dan penyempurna. Alkitab menjelaskan bahwa Isa tidak datang untuk menghapus syariat Taurat, tapi menggenapinya. Mukjizat Dalam menjelaskan seruan Isa, Al-Qur'an biasanya juga menyebutkan mukjizat-mukjizat Isa. Ada enam mukjizat Isa yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan sebagian besarnya disebutkan sekilas tanpa penjelasan terperinci. Berbagai literatur Muslim menuliskan dan merincikan mukjizat-mukjizat Isa dengan mengambil sumber di luar Al-Qur'an, seperti Alkitab, sumber non-kanon, dan cerita rakyat. Para ulama menyatakan bahwa Allah membekali nabi dengan mukjizat yang sesuai dengan keadaan zamannya. Pada masa Isa, sedang terkenal ilmu kesehatan dan biologi. Maka Isa dibekali mukjizat yang berkaitan dengan penyembuhan dan mengungguli ilmu kesehatan manusia pada masa itu, seperti menyembuhkan kebutaan dan membangkitkan orang mati. Bicara saat bayi Al-Qur'an menyebutkan bahwa Isa dapat berbicara saat masih bayi. Dia berbicara saat Maryam dituduh berzina, menjelaskan bahwa dirinya adalah hamba Allah yang diangkat sebagai nabi, dianugerahi kitab, dan diberkahi oleh Allah. Burung dari tanah Al-Qur'an juga menyebutkan bahwa Isa membuat burung dari tanah liat, kemudian meniupnya, sehingga menjadi burung yang hidup. Injil Kanak-Kanak Tomas menyebutkan bahwa Isa melakukan mukjizat itu saat masih kanak-kanak. Penyembuhan Mukjizat lain yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah menyembuhkan al-akmah dan kusta. Terkait makna al-akmah, sebagian ulama menafsirkan bahwa maknanya adalah orang yang dapat melihat di siang hari, tapi tidak bisa saat malam hari. Pendapat lain menyatakan sebaliknya. Ulama lain berpendapat bahwa maknanya adalah orang yang rabun. Pendapat lain menyebutkan bahwa makna al-akmah adalah orang yang buta sejak lahir. Alkitab mengisahkan bahwa Isa menyembuhkan dua orang buta yang mengikutinya. Namun meski Isa memperingatkan untuk jangan mengatakan kepada orang lain terkait masalah ini, dua orang itu justru menyebarkan kabar mukjizat Isa pada khalayak. Alkitab menerangkan bahwa Isa juga menyembuhkan orang yang lumpuh, bisu, tuli, dan lainnya. Tidak hanya penyakit fisik, Isa juga disebutkan mengusir setan yang merasuki manusia. Menghidupkan Isa juga dapat menghidupkan kembali orang yang mati. Dalam sebuah riwayat sahabat Nabi disebutkan bahwa Isa pernah membangkitkan Ham bin Nuh. Isa dan Ham kemudian bertanya jawab soal bahtera Nuh. Alkitab menjelaskan bahwa Isa menghidupkan seorang lelaki bernama Lazarus yang telah mati empat hari. Kejadian itu disaksikan keluarga Lazarus dan orang-orang yang datang melayat. Mengetahui hal tersembunyi Isa juga mampu mengetahui makanan yang telah disantap orang atau yang disimpan di rumah. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa mukjizat ini terjadi saat Isa masih kanak-kanak. Isa memberi tahu anak-anak sebayanya bahwa orang tua mereka memiliki makanan yang disembunyikan dan anak-anak itu kemudian meminta makanan tersebut pada orang tua mereka. Orang tua mereka menjadi tidak suka dengan Isa dan menganggapnya telah merusak anak mereka. Saat hendak menemui teman-teman bermainnya, Isa tidak menemui mereka karena orang tua mereka mengunci mereka di suatu rumah. Saat Isa mendengar suara gaduh dari rumah tersebut, orang tua mereka mengatakan kalau itu suara kera dan babi. Akhirnya anak-anak tersebut benar-benar berubah menjadi kera dan babi. Hidangan Al-Qur'an menjelaskan bahwa para pengikut Isa meminta hidangan dari langit. Isa kemudian berdoa agar Allah menurunkan hidangan dari langit dan hari turunnya akan menjadi hari raya bagi mereka. Beberapa ulama menafsirkan bahwa hidangan tersebut turun dari langit secara harfiah dan ditutupi dua awan. Pengikut Isa tidak mau makan sebelum Isa makan, tetapi Isa menyatakan bahwa pengikutnyalah yang harus memakannya karena mereka yang meminta. Setelahnya, Isa mengundang orang-orang miskin, papa, dan sakit untuk makan bersama hidangan tersebut. Mereka yang menderita penyakit menjadi sembuh setelah menyantapnya. Namun ada ulama yang berpendapat bahwa hidangan tersebut tidak jadi diturunkan. Al-Qur'an menerangkan bahwa setelah murid-murid Isa meminta hidangan dari langit, Isa berdoa memohon kepada Allah. Allah berfirman bahwa hidangan tersebut akan diturunkan, tetapi mereka yang tetap kafir setelah turunnya hidangan tersebut akan ditimpakan azab yang tidak pernah ditimpakan pada umat lain. Setelahnya, tidak ada lagi keterangan mengenai hidangan tersebut. Menurut pendapat ini, setelah mendapat peringatan dari Allah, para murid Isa tidak jadi meminta hidangan tersebut karena takut mendapat azab jika mereka mengingkarinya. Alkitab tidak menerangkan mengenai hidangan yang turun dari langit, tetapi disebutkan bahwa Isa memberkahi makanan yang jumlahnya sedikit hingga dapat disantap banyak orang. Disebutkan bahwa setelah mendengar Yahya dibunuh, Isa pergi mengasingkan diri. Namun banyak orang kemudian mengikutinya. Saat sudah mulai malam, Isa mengambil lima roti dan dua ikan, kemudian memecah-mecah dan membagikannya pada orang-orang. Disebutkan bahwa lima ribu laki-laki menyantap makanan tersebut sampai kenyang. Mukjizat lain Ada juga mukjizat Isa yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, seperti berjalan di atas air. Tantangan Berbeda pada masa Bait Suci pertama yang masih akrab dengan penyembahan berhala, umat Yahudi pada periode Bait Suci kedua (termasuk pada masa Isa) cenderung merupakan penganut monoteisme ketat. Bila rasul lain berdakwah pada umat musyrik yang menyekutukan Allah, Isa berdakwah pada umat yang sudah mengesakan Allah, tapi menyalahgunakan hukum-hukum Allah atau menjalankan dengan tidak semestinya. Alkitab menjelaskan bahwa Isa beberapa kali berselisih dengan kelompok Saduki dan Farisi dan memperingatkan murid-muridnya terhadap ajaran dua kelompok tersebut. Alkitab menggambarkan Farisi sebagai kelompok yang lebih mementingkan aturan lahiriah suatu hukum di atas makna yang ada dalam hukum tersebut. Isa mencela kaum Farisi yang tersibukkan mengurus hukum yang begitu terperinci, tetapi melupakan syariat Taurat yang paling utama, yakni keadilan, belas kasih, dan kesetiaan. Kaum Farisi juga dicela atas sikap riya' mereka, mengenakan busana yang membuat mereka terlihat seperti orang saleh di hadapan orang lain, dan gila pujian. Isa juga menyatakan bahwa kaum Farisi mendapat kekuasaan untuk menafsirkan hukum Musa dan dia meminta orang-orang untuk mematuhi ajaran kaum Farisi, tapi jangan meniru perbuatan mereka, karena kaum Farisi tidak menjalankan hal yang mereka ajarkan. Isa mencela dan mengibaratkan mereka seperti kuburan yang dilabur putih, tampak bagus di luar tetapi penuh tulang dan kebusukan di dalamnya. Isa juga berdebat dengan kelompok Saduki yang tidak mempercayai kebangkitan setelah mati dan mencela mereka sebagai orang yang tidak memahami kitab suci maupun kekuasaan Allah. Seruan Isa disambut banyak orang dan kabar mengenai mukjizatnya tersebar luas. Saat pergi ke Yerusalem bersama para muridnya, Isa memasuki Bait Suci (Baitul Maqdis), kemudian mengusir orang-orang yang berjual beli di sekitarnya, juga menjungkirbalikkan meja dan bangku pedagang. Hal ini menambah kebencian pihak berwenang Yahudi, yakni kaum Saduki dan Farisi. Sangat mungkin kelompok Saduki menentang Isa bukan karena ajarannya, tetapi lebih kepada alasan-alasan politik. Isa dipandang mengancam stabilitas di masyarakat, terutama setelah dia dan murid-muridnya memasuki Baitul Maqdis. Seruan Isa ditakutkan akan memprovokasi pihak Romawi untuk menyerang bangsa Yahudi, sehingga para imam dan kaum Farisi sepakat untuk membunuh Isa, tetapi mereka tidak bisa menangkapnya secara terang-terangan karena khawatir dengan perlawanan rakyat. Murid Al-Qur'an menyebut murid-murid Isa dengan sebutan Al-Hawariyyun (). Al-Qur'an tidak memberikan keterangan terperinci mengenai pengikut Isa mana saja yang masuk golongan hawariyyun dan para penafsir Muslim biasanya sepakat dengan nama-nama yang disebutkan dalam Alkitab. Dijelaskan dalam Alkitab bahwa Isa memiliki murid-murid pilihan yang disebut Dua Belas Rasul, yakni Simon Kefas (Petrus), Andreas, Yakobus (Ya'qub) bin Zebedeus, Yohanes (Yohanan) bin Zebedeus, Filipus, Bartolomeus, Tomas, Matius, Yakobus (Ya'qub) bin Alfeus, Yudas Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas (Yehuda) Iskariot. Di antara para murid, sosok Maria (Miryam) Magdalena disebut sebagai murid yang paling dekat dengan Isa dan paling memahami ajarannya, dan Maria dihormati sebagai "rasulnya para rasul". Sebagai catatan, istilah "rasul" (utusan) dalam konteks ini bermakna bahwa mereka adalah sosok yang diutus Isa untuk menyebarkan ajarannya dan memiliki makna yang berbeda dalam tradisi Islam (lihat rasul). Disebutkan pula bahwa Isa memiliki murid rahasia, yakni Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa hawariyyun menyatakan diri mereka sebagai penolong agama, orang yang beriman, dan berserah diri pada Allah, dan mereka dijadikan percontohan bagi orang beriman yang lain. Dikisahkan pula bahwa mereka meminta Isa untuk menurunkan hidangan dari langit untuk menguatkan iman mereka. Sebagian penafsir juga berpendapat bahwa tiga orang yang diutus pada suatu kaum yang dikisahkan dalam Surah Yasin adalah murid-murid Isa. Penyaliban Alkitab menyebutkan bahwa Yudas Iskariot mengkhianati Isa dan bekerja sama dengan para imam Yahudi untuk menangkapnya. Setelah Isa makan malam bersama murid-muridnya, mereka pergi ke Taman Getsemani di kaki bukit Zaitun, Yerusalem. Yudas Iskariot kemudian datang bersama sekelompok orang bersenjata yang dikirim oleh para imam kepala dan sesepuh Yahudi dan menangkap Isa. Isa kemudian dibawa ke Sanhedrin (badan peradilan Yahudi) untuk diadili, kemudian dibawa ke hadapan Pontius Pilatus. Isa sempat dibawa ke hadapan Herodes Antipas sebelum kemudian dikembalikan lagi ke Pilatus. Para imam dan tetua Yahudi menghasut orang-orang untuk mendesak Pilatus agar Isa disalib. Pilatus enggan menghukum orang yang tidak jelas kesalahannya, tapi tidak mau terjadi kerusuhan dan pemberontakan, sehingga dia menyerah dengan tuntutan orang-orang. Isa kemudian dipancang di kayu salib bersama dua orang penyamun. Setelah beberapa jam digantung di kayu salib, tubuh Isa diturunkan dan dibawa pergi oleh Yusuf dari Arimatea. Al-Qur'an tidak menyebutkan peristiwa penangkapan maupun proses penyaliban Isa, tetapi dalam Surah An-Nisa' disebutkan bahwa Isa tidak dibunuh maupun disalib, tetapi diserupakan seolah-olah Isa mati disalib. Menggunakan ayat ini sebagai dasar, mayoritas tradisi Islam menolak kematian Isa di kayu salib dan terdapat perbedaan pendapat dan teori mengenai makna "diserupakan" dalam ayat tersebut. Pendapat pertama, teori orang pengganti. Menurut teori ini, ada orang yang wajah dan perawakannya diserupakan dengan Isa, sehingga dialah yang ditangkap dan disalib, bukan Isa. Jati diri orang pengganti ini juga diperdebatkan. Pendapat kedua, teori koma. Menurut teori ini, Isa memang benar-benar ditangkap dan dipancang di kayu salib. Isa mengalami koma atau mati suri dalam proses penyaliban, tidak mati dalam arti sesungguhnya, tetapi diserupakan seperti sudah benar-benar mati di mata orang-orang. Dia kemudian diturunkan dari kayu salib dalam keadaan kritis, tetapi belum mati, dan dibawa pergi muridnya. Ada juga pendapat lain. Kepercayaan Isa yang tidak mati disalib tidak hanya dianut umat Muslim, tapi juga dianut oleh sebagian kecil kalangan Kristen. Begitu pula sebaliknya, kematian Isa di kayu salib juga dianut sebagian kalangan Muslim. Umat Kristen arus utama menyatakan bahwa Isa memang mati disalib, kemudian dibangkitkan kembali. Teori orang pengganti Keyakinan bahwa orang yang disalib adalah orang yang mirip dengan Isa dianut oleh penganut Gnostisisme, Mandaeisme, Muslim, dan Kristen Jepang. Departemen Agama Republik Indonesia mengacu pada teori ini dalam menerjemahkan Surah An-Nisa'. Sebagian menyebutkan bahwa jati diri dari orang pengganti tersebut adalah salah seorang musuh Isa, pendapat lain menyebutkan bahwa dia adalah pengikut Isa yang sengaja mengajukan diri untuk menjadi pengganti Isa. Sebagian sumber apokrif Gnostik menyebutkan bahwa orang pengganti Isa adalah Simon dari Kirene. Beberapa ulama seperti Al-Baidhawi, Ibnu Jarir ath-Thabari, dan Ibnu Katsir menyatakan bahwa ada murid setia Isa yang menawarkan diri menjadi pengganti Isa, tanpa menyebutkan jati diri murid tersebut secara terperinci. Dalam versi Injil Barnabas disebutkan bahwa orang pengganti tersebut adalah Yudas Iskariot. Disebutkan bahwa Isa dibawa pergi para malaikat melalui jendela. Saat Yudas masuk ruangan untuk mencari Isa, penampilannya diserupakan dengan Isa, sehingga pasukan yang masuk ruangan belakangan kemudian menangkapnya. Mati disalib Sebagian kalangan berpendapat bahwa Isa memang telah mati disalib. Ja'far ibn Mansur al-Yaman (w. 347 H/958 M), Abu Hatim Ahmad ibn Hamdan ar-Razi (filsuf Syi'ah, wafat 322 H/935 M), Abu Yaqub as-Sijistani (dai Syi'ah, wafat 358 H/971 M) , Mu'ayyad fi'l-Din as-Shirazi (ulama Syi'ah, w. 470 H/1078 M), dan kelompok Ikhwan As-Shafa juga menegaskan historisitas penyaliban, menyatakan bahwa Isa disalibkan dan tidak digantikan oleh orang lain sebagaimana dinyatakan dalam tafsiran pada umumnya. Terkait Surah An-Nisa' ayat 157, ulama Lebanon Mahmoud M. Ayoub menyatakan, "Al-Qur'an, seperti telah kita bahas, tidak menyangkal kematian Al-Masih. Sebaliknya, itu menantang manusia yang dalam kebodohan mereka telah menipu diri mereka sendiri untuk percaya bahwa mereka akan mengalahkan firman Ilahi, Isa Al-Masih, utusan Allah. Kematian Isa ditegaskan beberapa kali dan dalam berbagai konteks." Teori koma Menurut teori ini, Isa memang benar-benar ditangkap dan dipancang di kayu salib, kemudian pingsan atau koma dalam prosesnya. Namun Isa tampak serupa seperti sudah mati, sehingga dia kemudian diturunkan dari salib. Diperkirakan teori ini lahir pada sekitar abad ke-17 atau 18 di Barat. Beberapa cendekiawan Muslim modern seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik juga menggunakan teori ini dalam karya atau ceramah mereka. Dalam tulisan dan ceramahnya, Ahmed Deedat menganalisis kejadian penyaliban dalam Alkitab dan mengambil kesimpulan alternatif yang berbeda dengan yang diyakini umat Kristen. Terkait makna "disalib", Deedat memberikan permisalan dengan seorang yang diberi putusan untuk dieksekusi. Orang ini didudukkan di kursi listrik untuk disetrum, tetapi daya listriknya kurang sehingga orang ini masih hidup. Orang ini tidak bisa dikatakan telah dieksekusi hanya lantaran sudah disetrum, karena dia masih hidup. Dalam kejadian Isa, dia memang telah menjalani proses penyaliban, tapi tidak bisa dikatakan bahwa Isa telah disalib karena dia masih hidup. Makna "disalib" tidak hanya sekadar diikat di kayu salib, tetapi "membunuh dengan cara mengikat pada sebuah salib". Disebutkan bahwa setelah Isa digantung di kayu salib selama beberapa jam, umat Yahudi meminta agar dia dan dua penyamun itu diturunkan. Hal ini lantaran penyaliban terjadi pada hari Jum'at dan saat senja berarti sudah masuk hari suci pekanan Yahudi, Sabat. Untuk mempercepat kematian, penjagal bisa mematahkan kaki korban. Kedua kaki penyamun tersebut dipatahkan, tetapi tidak dengan Isa karena mereka melihat bahwa dia sudah mati. Kemudian salah satu prajurit menikam perut Isa sehingga keluarlah darah dan air. Deedat menyatakan bahwa kejadian tersebut adalah cara Allah menyelamatkan Isa. Dengan tidak dipatahkannya tulang Isa, dia selamat dari kematian. Dinyatakan pula bahwa saat mengalami rasa sakit yang sangat, seseorang akan pingsan. Dalam kasus Isa yang digantung di kayu salib, aliran darahnya berjalan sangat lambat lantaran posisi tubuhnya. Penikaman yang membuat darah dan air langsung keluar tersebut justru melancarkan kembali sirkulasi darah teratur kembali. Diangkat ke langit Al-Qur'an menyatakan bahwa Isa diangkat ke hadirat Allah dan ini menjadi pijakan dalam keyakinan tradisi Muslim pada umumnya bahwa Isa diangkat ke langit secara jasmaniah. Ada juga pendapat minoritas, mengacu pada penjelasan Mu'tazilah dan Syi'ah, yang menyatakan bahwa Isa hanya diangkat rohnya, tidak bersama tubuhnya. Waktu Al-Qur'an tidak menjelaskan secara rinci mengenai waktu kejadian tersebut dan setidaknya ada dua pendapat: Setelah penyaliban. Alkitab menjelaskan bahwa setelah keluar dari gua tempatnya dibaringkan (hidup kembali menurut ajaran Kristen, sadar dari pingsan atau koma menurut teori koma), Isa menemui beberapa muridnya. Setelahnya, dia diangkat ke langit disaksikan mereka. Ibnu Katsir juga menyatakan bahwa Isa diangkat setelah peristiwa penyaliban. Sebelum penyaliban. Injil Barnabas menyatakan bahwa Isa diangkat ke langit tepat sebelum para prajurit menangkapnya. Dalam pendapat kedua ini, biasanya disebutkan bahwa Isa kembali turun dan menemui murid-muridnya, kemudian kembali diangkat ke langit. Kematian Terdapat beberapa penafsiran mengenai makna dari kata mutawafik (متوفيك) dalam Surah Ali 'Imran ayat 55 dan Al-Maidah ayat 117. Tafsiran pertama, artinya adalah "untuk mengakhiri setelah jangka waktu tertentu" atau "mengambilmu". Dari penafsiran ini, kebanyakan umat Muslim percaya bahwa Isa mengalami kenaikan secara jasmani tanpa didahului atau disertai kematian. Tafsiran kedua, "mewafatkan", yakni mewafatkan Isa. Sebagian pihak, tidak semua, yang berpendapat bahwa mutawafik bermakna wafat menyatakan bahwa Isa telah wafat dan ini menjadi pijakan untuk mempertanyakan kebenaran mengenai kedatangannya kedua kali menjelang hari kiamat kelak. Bila ditafsirkan bahwa Isa telah wafat, maka setidaknya ada lima pendapat di kalangan umat Muslim perihal kematiannya: Wafat disalib Meninggal selama beberapa waktu, kemudian dihidupkan kembali, dan setelahnya diangkat ke langit. Isa selamat dari penyaliban, hidup normal selama bertahun-tahun, kemudian meninggal secara wajar. Pihak yang memegang pendapat ini di antaranya adalah kelompok Ahmadiyyah. Diyakini bahwa Isa pergi ke India bersama Maryam setelah selamat dari penyaliban, kemudian berdakwah kepada suku Bani Israil yang hilang di sana. Disebutkan bahwa Isa meninggal di Kashmir. Wafat setelah kenaikan. Sebagian ulama menyatakan bahwa kalimat "mewafatkanmu (mutawafik) dan mengangkatmu kepada-Ku" dalam Surah Ali 'Imran ayat 55 termasuk versi ungkapan muqaddam dan mu'akhkhar, yakni mendahulukan yang akhir dan mengakhirkan yang awal. Jadi maknanya adalah bahwa Isa diangkat terlebih dahulu, baru diwafatkan. Sebagian menyebutkan bahwa kematian Isa ini terjadi setelah kedatangannya yang kedua kali menjelang hari kiamat. Sebagian ulama berpendapat bahwa maknanya memang wafat, tapi bukan mati dalam arti yang sebenarnya, tetapi serupa dengan keadaan tidur, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Al-An'am (6): 60, "Dan Dialah Yang menidurkan kalian (yatawaffākum) di malam hari." Pandangan agama Kristen Isa (disebut Yesus dalam Kristen) adalah tokoh utama dalam Kristen. Pandangan Isa dalam Kristen beragam. Ada beberapa keyakinan yang dipegang oleh aliran-aliran Kristen, tapi ada juga doktrin-doktrin yang diakui satu aliran tetapi tidak diakui aliran lain dan terdapat perbedaan teologis di antara umat Kristen selama berabad-abad. Ajaran Kristen menyatakan bahwa kematian Isa di kayu salib dan kebangkitannya kembali menjadi penebusan atau keselamatan dosa manusia, baik dosa secara umum maupun dosa asal secara khusus. Setelah masa para rasul (murid Isa), terdapat perdebatan teologis dalam tubuh umat Kristen mengenai kedudukan Isa dan berbagai hal keagamaan lain, sehingga diadakanlah rangkaian konsili ekumenis, yakni pertemuan para pemuka agama Kristen untuk membahas dan mengambil keputusan yang menyangkut doktrin Gereja dan aturan praktisnya. Trinitas Trinitas adalah doktrin ketuhanan yang dianut Kristen arus utama. Doktrin ini menyatakan bahwa Tuhan itu satu, tapi memiliki tiga pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Dalam trinitas, Isa dipandang sebagai pribadi kedua Tuhan (Putra). Isa diyakini sebagai firman Allah yang menjadi daging (manusia). Isa juga disebutkan sepenuhnya Tuhan dan sepenuhnya manusia. Bapa, Putra, dan Roh Kudus dalam paham Trinitas sama dalam kesetaraan dan kekekalan, sama-sama tidak diciptakan dan tanpa awal mula, tetapi ketiganya bukan tiga Tuhan, tapi tiga pribadi Tuhan dalam satu entitas. Non-Trinitas Paham Trinitas tidak diterima secara universal dalam semua kalangan Kristen. Terdapat banyak sekali aliran Kristen non-trinitas dan mereka memiliki beragam paham mengenai Isa, ada yang memandangnya sebagai Tuhan, semi-ilahi, makhluk sempurna, dan lainnya. Triteisme: Meyakini bahwa Allah, Isa, dan Roh Kudus adalah tiga Tuhan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir atau Mormon: seperti Triteisme yang meyakini adanya tiga Tuhan. Mereka percaya bahwa Allah menciptakan Isa, sehingga Isa lebih rendah dari Allah, dan Isa yang menciptakan alam semesta. Arianisme: Isa bukan Tuhan, tetapi ilahi atau memiliki sifat ketuhanan. Dia adalah putra Tuhan Bapa dan diciptakan Tuhan Bapa, sehingga kedudukannya lebih rendah dari Bapa. Unitarianisme: Isa dipandang sebagai manusia agung dan nabi Tuhan, bahkan sangat mungkin juga makhluk supernatural, tapi bukan Tuhan itu sendiri Saksi-Saksi Yehuwa: Isa dipandang sebagai satu-satunya ciptaan langsung Allah, dan ciptaan Allah yang paling pertama. Mereka memberikan "sembah sujud" (penghormatan, sebagaimana kepada seorang raja) atau "pemujaan" kepada Isa. Mereka juga berdoa pada Isa karena Isa dipandang sebagai perantara antara Allah dan manusia. Sebelum terlahir sebagai manusia, Isa adalah Malaikat Mikail. Iglesia ni Cristo: gerakan keagamaan Kristen yang lahir di Filipina dan mengadopsi paham Unitarianisme. Isa dipandang sebagai makhluk Tuhan tertinggi dan menolak keilahiannya. Mereka berpandangan bahwa menyembah Isa adalah perintah Tuhan. Kristadelfian: Isa dipandang sebagai putra Tuhan Bapa, dia adalah manusia dan bukan Tuhan Yahudi Yahudi arus utama menolak gagasan bahwa Isa adalah Tuhan, atau seorang perantara Tuhan, ataupun bagian dari Trinitas. Mereka berkeyakinan bahwa Isa bukanlah Mesias, dengan alasan bahwa Isa tidak memenuhi nubuat Mesianik yang tertulis di dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan juga tidak memenuhi kualifikasi personal Mesias. Menurut tradisi Yahudi, tidak ada nabi lagi setelah Maleakhi, yang menyampaikan nubuat-nubuatnya pada abad ke-5 SM. Kritik Yahudi terhadap Isa telah ada sejak dahulu. Talmud, yang ditulis dan disusun dari abad ke-3 hingga ke-5 M, memuat kisah-kisah yang sejak abad pertengahan telah dianggap sebagai laporan-laporan yang merendahkan Isa. Dalam Talmud disebutkan bahwa Yesyu ha-nozri ("Yesus orang Nazaret"), murid dari Rabbi Yehoshua ben Peraḥya adalah seorang yang dihukum mati dengan dilempari (dirajam) batu karena mempraktikkan sihir, menyebabkan orang Israel menyembah berhala (menyembah Yesus) dan menyesatkan orang Yahudi. Islam Isa dipandang sebagai nabi dan rasul dalam Islam dan merupakan salah satu ulul azmi. Setidaknya ada tiga surah Al-Qur'an yang namanya memiliki kaitan dengan Isa: surah ketiga dinamai Ali 'Imran (keluarga Imran) yang merupakan nama kakek Isa, surah kelima dinamai Al-Ma'idah (hidangan) karena berisi Isa yang berdoa meminta hidangan dari langit, surah ke-19 dinamai Maryam yang merupakan nama ibu Isa. Isa lahir di perkirakan antara tahun 4 SM sampai sekitar 6 SM Penyebutannya dalam Al-Qur'an utamanya menekankan pada dua aspek: kemuliaan dan kemanusiaannya. Isa disebutkan sebagai sosok yang terkemuka di dunia dan akhirat, didekatkan kepada Allah, saleh, suci, dan diberkahi. Disebutkan pula bahwa Allah mengajarkan kitab, hikmah, Taurat, dan Injil kepada Isa. Umat Islam juga diperintahkan untuk beriman kepada wahyu Allah, baik yang diturunkan kepada Muhammad maupun kepada nabi-nabi yang lain, di antaranya adalah Isa, juga diperintahkan untuk tidak membeda-bedakan para nabi dan berserah diri kepada Allah. Di sisi lain, Isa juga disebutkan sebagai seorang hamba Allah dan tidak enggan untuk menjadi hamba Allah. Bersama Maryam, Isa disebutkan biasa menyantap makanan, ungkapan akan sisi kemanusiaannya. Penciptaan Isa juga disejajarkan dengan penciptaan Adam, menjelaskan bahwa penciptaan keduanya adalah karena kekuasaan Allah. Al-Qur'an juga memberikan penentangan terhadap berbagai macam paham yang mengultuskan Isa, seperti menganggapnya sebagai Tuhan, putra Allah, atau memandang bahwa Allah adalah Isa itu sendiri. Riwayat hadits menyebutkan berbagai hal terkait Isa. Nabi Muhammad menyatakan bahwa Isa adalah sosok berpostur tubuh sedang, berdada bidang, dan kulitnya kemerah-merahan seperti baru keluar dari pemandian. Saat peristiwa isra' mi'raj, Muhammad melihat Yahya dan Isa berada di langit kedua. Disebutkan bahwa pada hari kiamat kelak, Allah menjadikan Isa sebagai hujjah (alasan) bagi orang-orang fakir dan miskin. Maknanya adalah orang-orang di hari kiamat kelak tidak bisa beralasan bahwa mereka tidak bisa beribadah karena repot dengan kekurangan dan kefakiran, lantaran Isa yang sebegitu miskinnya saja tetap taat beribadah kepada Allah. Alkitab menyebutkan dua silsilah Isa: versi Injil Matius dan versi Injil Lukas. Meski Alkitab mengakui bahwa kehamilan Maryam yang perawan adalah mukjizat, silsilah Isa ditautkan dengan Yusuf, tunangan Maryam. Melalui Yusuf, kedua versi silsilah tersebut menyambungkan Isa dengan Dawud dari suku Yehuda, suku yang menurunkan raja-raja. Namun jumlah dan nama-nama orang yang disebutkan antara Yusuf dengan Dawud sangat berbeda antara satu versi dengan versi yang lain. Matius menyebutkan bahwa Yusuf adalah putra Ya'qub dan silsilahnya tersambung sampai Sulaiman bin Dawud. Ada 27 nama, terhitung dari Yusuf sampai Dawud. Lukas menyebutkan bahwa Yusuf adalah putra Eli atau Heli dan silsilahnya tersambung sampai Natan bin Dawud. Ada 42 nama, terhitung dari Yusuf sampai Dawud. Terkait perbedaan ini, ada yang menyebutkan bahwa silsilah Isa dalam Injil Lukas merupakan silsilah dari pihak ibu, sehingga sosok yang bernama Eli sebenarnya adalah ayah kandung Maryam. Ada juga pendapat minoritas bahwa silsilah Isa dalam Injil Matius yang merupakan silsilah Maryam sehingga menurut pendapat ini, ayah Maryam adalah Ya'qub. Terkait pendapat ini, disebutkan bahwa nama Maryam tidak disebutkan secara tersurat lantaran dalam tradisi Ibrani kuno, nama perempuan tidak diperkenankan dimasukkan dalam rantai silsilah, sehingga nama suaminya yang disebutkan sebagai gantinya. Pendapat lain, bersumber dari Injil Yakobus (bukan bagian resmi dari Alkitab) menyebutkan bahwa nama ayah Maryam adalah Yoakhim. Ada juga pendapat lain terkait perbedaan ini. Al-Qur'an dan hadis tidak memberikan keterangan mengenai silsilah Isa yang berujung pada Dawud. Sebagian ulama Muslim terdahulu, seperti Muhammad bin Ishaq dan Abul Qasim bin Asakir juga menyebutkan silsilah Isa. Kedua silsilah tersebut dimulai dari Isa bin Maryam binti 'Imran dan berujung pada Sulaiman bin Dawud, tapi ada perbedaan nama dan jumlah orang di antara kedua versi ini. Cendekiawan modern menyatakan bahwa silsilah Isa dalam Alkitab cenderung merupakan konstruksi teologis dan bukan kenyataan sejarah. Kalangan non-imam biasanya tidak mencatat silsilah keluarga mereka dan kontradiksi antara kedua versi silsilah tersebut menjadi bukti yang jelas bahwa keterangan tersebut tidak berasal dari catatan yang valid. Selain itu, penggunaan gelar seperti 'Anak Allah' dan 'Anak Dawud' dipandang sebagai bukti bahwa keterangan tersebut tidak berasal dari tradisi Injil yang paling awal. Raymond E. Brown, seorang imam Katolik Amerika, mengatakan silsilah itu "tidak memberi tahu kita tentang kakek-neneknya atau buyutnya". Marcus Borg dan John Dominic Crossan berpendapat bahwa kedua silsilah tersebut adalah keterangan buatan untuk mendukung klaim Isa sebagai mesias sesuai kriteria Yahudi yang menyatakan bahwa mesias yang akan datang merupakan keturunan Dawud. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa Isa merupakan keturunan Harun dari suku Lewi, suku yang menurunkan para imam. Alkitab menyebutkan bahwa Zakariyya dan istrinya, Elisyeba, adalah keturunan Harun dari suku Lewi dan disebutkan bahwa Maryam adalah kerabat Elisyeba. Dari ayat ini, sebagian cendekiawan Alkitab menyatakan bahwa Maryam adalah seorang suku Lewi, atau setidaknya separuh Lewi. Al-Qur'an menyebutkan Maryam sebagai "saudari Harun". Lantaran kata "saudari" bisa digunakan untuk merujuk pada hubungan kekerabatan dan keturunan yang lebih jauh dan luas, beberapa cendekiawan Muslim seperti Yusuf Ali dan Muhammad Asad berpendapat bahwa Maryam berasal dari suku Lewi. Bila mengacu pada pendapat ini, berarti Isa juga seorang Lewi secara biologis. Pengikut Salah satu istilah yang digunakan untuk merujuk pada pengikut awal Isa adalah "Yudeo-Kristen" atau "Kristen Ibrani". Para pengikut awal Isa menyebut diri mereka sendiri dengan "Sang Jalan" ( - hė hodós), mungkin mengacu pada ayat dalam Tanakh, "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan." Istilah Kristen (secara harfiah bermakna "pengikut Kristus") pertama kali digunakan dari masyarakat non-Yahudi kepada pengikut Isa di Antiokhia. Awalnya pengikut Isa seperti sekte atau gerakan keagamaan dalam tubuh Yahudi sebagaimana Farisi, Saduki, Eseni, dan Zelot. Komunitas ini awalnya terdiri dari bangsa Yahudi yang meyakini Isa sebagai mesias. Mereka tetap menjalankan syariat Taurat dan tradisi Yahudi, seperti menyucikan hari Sabat, khitan, menjaga makanan kosher, dan kehadiran di sinagoga. Sepeninggal Isa, pengikutnya menyebarkan ajarannya di kalangan bangsa Yahudi diaspora yang tersebar di luar Palestina. Dakwah mereka juga menarik perhatian kalangan goy (bangsa non-Yahudi, , jamak: goyim) dan mereka akhirnya juga menjadi target dakwah. Kelompok Yudeo Kristen tradisional (pengikut Isa dari kalangan Farisi) bersikukuh bahwa kelompok goy juga harus dikhitan dan menjalankan syariat Taurat lantaran dalam tradisi Yahudi, khitan menjadi tanda bukti seseorang tergabung ke dalam agama Ibrahim. Namun khitan dipandang sebagai hal menjijikkan dalam tradisi Yunani dan Romawi yang sedang mendominasi kawasan timur Laut Tengah. Paulus menentang penerapan tradisi Yahudi secara ketat kepada pengikut Isa dari kalangan goy, termasuk kewajiban khitan. Permasalahan ini dibawa dalam Konsili Yerusalem (sekitar 50 M) dan diputuskan bahwa pengikut Isa dari kalangan goy dibebaskan dari kewajiban menjalankan sebagian besar syariat Taurat. Meski disebutkan bahwa hasil konsili berasal dari kesepakatan, kalangan Yudeo Kristen tetap menentang keras. Pelonggaran ini menjadi ajaran Isa tersebar lebih jauh di luar kalangan bangsa Yahudi. Saat pengikut Isa semakin berkembang di kalangan goy, tradisi mereka berkembang dan semakin terpisah dengan akar Yahudi mereka. Sejarawan masih memperdebatkan waktu saat Kristen benar-benar menjadi agama baru dan terpisah dari Yahudi. Sejarawan Amerika Shaye J. D. Cohen menyatakan bahwa "terpisahnya Kristen dari Yahudi adalah sebuah proses, bukan peristiwa." Kristen awal tidak lagi menjadi sekte Yahudi saat mereka tidak lagi menjalankan tradisi Yahudi, seperti khitan. Perpisahan ini tidak hanya terjadi antara Kristen dengan Yahudi, tapi juga antara Kristen goy (juga disebut Kristen Paulus) dengan Yudeo Kristen. Baitul Maqdis (Bait Suci) kembali dihancurkan pada 70 M akibat Perang Yahudi-Romawi Pertama, menjadi pengalaman traumatis bagi bangsa Yahudi. Sekte Saduki, Eseni, dan Zelot lenyap setelahnya, tetapi Kristen awal dan Farisi tetap bertahan. Farisi kemudian bertransformasi menjadi Yahudi Rabinik, bentuk Yahudi paling umum sejak abad ke-6. Faktor yang berperan besar terhadap perpecahan di antara kedua kelompok tersebut adalah tafsiran keagamaan mereka terhadap kehancuran Baitul Maqdis kedua. Yahudi Rabinik memandang peristiwa tersebut sebagai hukuman karena mengabaikan Taurat. Kristen awal memandangnya sebagai hukuman bagi bangsa Yahudi karena menolak Isa, menjadikan mereka mengklaim diri sebagai "Israel sejati" yang baru. Klaim ini dianggap kalangan Yahudi Rabinik sebagai skandal. Lantaran umat Kristen awal percaya bahwa Isa telah menggantikan kedudukan Baitul Maqdis, mereka tidak begitu mempedulikan kehancuran Baitul Maqdis. Pada abad pertama dan kedua, umat Kristen semakin berkembang pesat. Bila jamaah Yudeo Kristen terpusat di Yerusalem pada abad pertama, Kristen goy semakin terdesentralisasi pada abad kedua. Kristen terbagi dalam berbagai kelompok, masing-masingnya memiliki penafsiran agama dan pandangan terkait Isa yang berbeda-beda satu sama lain. Belum ada penetapan resmi atau pihak berwenang yang memutuskan mengenai ajaran mana yang dipandang baku dan yang dipandang sebagai bid'ah dan sesat. Pada masa ini pula kelembagaan dalam Kristen mulai berkembang. Setelah diadakan pertemuan para pemuka umat Kristen di Konsili Nicea I pada 325 M untuk membahas berbagai perdebatan keagamaan, kelompok Yudeo Kristen mendapat penentangan ganda karena mereka tidak hanya ditentang pihak Yahudi Rabinik, tapi juga oleh Kristen goy yang mengakui Konsili Nicea. Kristen goy menjadi bentuk baku ajaran Kristen dan mengambil alih rumah ibadah umat Yudeo Kristen yang telah dipandang sebagai kelompok bid'ah. Paulus Beberapa pihak menyatakan bahwa Paulus telah menyimpangkan ajaran asli Isa atau klaim bahwa Kristen sebagian besar adalah ciptaannya. Dakwaan pertama termasuk pendapat dari komentator sekuler seperti filsuf Friedrich Nietzsche dan Bertrand Russell. Kritik Nietzsche didasarkan pada keberatan moralnya terhadap pemikiran Paulus. Kaum Anarkis Kristen, seperti Leo Tolstoy dan Ammon Hennacy, percaya bahwa Paulus menyimpangkan ajaran Isa. Tolstoy mengklaim bahwa Paulus berperan dalam "penyimpangan" gereja dari pengajaran dan praktik Isa, sementara Hennacy percaya "Paulus merusak pesan Kristus." Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat ketiga dan seorang penganut Deisme, menuliskan bahwa Paulus adalah orang pertama yang merusak doktrin Isa. Sudah dipercaya sejak lama dalam tradisi Muslim bahwa Paulus dengan sengaja merusak ajaran asli Isa, memasukkan elemen paganisme, sehingga Kristen menjadi agama penebusan dosa dengan memperkenalkan ajaran dosa asal dan kebutuhan manusia akan perlunya penebusan. Saif bin Umar menyatakan bahwa para rabi tertentu membujuk Paulus untuk secara sengaja membujuk umat Kristen awal. Ibnu Hazm Al-Andalusi (wafat 1064) mengulang pernyataan Saif. Syed Muhammad Naquib Al-Attas menuliskan bahwa Paulus menyalahartikan pesan Isa dan Rasyid Ridha (wafat 1935) mendakwa Paulus memperkenalkan ajaran syirik ke dalam Kekristenan. Umat Kristen sendiri tidak sepakat sejauh mana perselisihan antara Paulus dan jamaah Yerusalem. Kristen arus utama seperti Katolik Roma, Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, dan Protestan konservatif berpendapat bahwa tulisan-tulisan Paulus adalah penafsiran yang sah dari Injil. Gagasan bahwa Paulus yang menciptakan Kekristenan diperdebatkan oleh banyak penulis Kristen. Menurut Christopher Rowland, Kristen Paulus adalah pengembangan pemikiran tentang Isa dalam konteks dakwah pada kalangan non-Yahudi. Rowland berpendapat bahwa pengaruh Paulus dalam Kristen terlalu dilebih-lebihkan, menyimpulkan bahwa Paulus tidak mengubah secara material ajaran-ajaran Isa. Kedatangan kedua Tradisi Islam meyakini bahwa Isa akan turun kembali. Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai peristiwa ini secara tersurat, tetapi sebagian penafsir menyatakan bahwa Surah Az-Zukhruf (43) ayat 61 merupakan isyarat yang membenarkan keterangan bahwa Isa akan turun menjelang hari kiamat. Beberapa riwayat hadits menjelaskan hal ini secara jelas. Disebutkan bahwa kiamat tidak akan terjadi sebelum munculnya sepuluh tanda, di antaranya adalah turunnya Isa. Isa datang saat terjadi peperangan antara umat beriman dengan Dajjal dan pengikutnya. Dia turun di menara putih di sebelah timur Damaskus, kemudian menemui umat Muslim yang saat itu hendak melaksanakan shalat. Pemimpin mereka (Al-Mahdi) meminta Isa untuk memimpin shalat, tapi Isa menolaknya, mengatakan bahwa pemimpin kalian berasal dari kalangan kalian sendiri. Setelahnya, Isa akan membunuh Dajjal, menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah. Lihat pula Nabi-nabi, di antaranya: Ibrahim Musa Zakariyya Yahya Muhammad Maryam Bani Israil Yesus Eskatologi Islam Kiamat Catatan Rujukan B * مجاني لتأخذ نفسا ينظف ميسون الصهاينة المسيحيون ممتاز نية العالم فوضى غرفة الاسلام الدين ياسيف دقائق DJ * محمد محجي معزي الروح صحيح الدينونة الأخيرة في عزرا المسيح يحيا راجناروك صعود الفرقاطة من منطقة العديان الى بدن السفينة محكمة عزرا قذف قطعة نقدية للقرعة أستخدم أمينة (1976) ، مثال على المستقبل بين الأتاباي. yahtawi Chetmin China (1988) ealaa eanasir min Kach niyam، lakina stran ghair Mutawaqay yaqul "Leta swalker ha، sania aflam kahanist kenay inchi cha، kel ke ch chena ingel kenay koy lena dana ni ha" الغرض: -4 1987 (PAMU) ( SAMU) () 1987-16 2014 قسط. "" لوبريس نور إبراهيم ["الفاتح". محمد نور ابراهيم 1987 (تيراس دا فوركا). atlub (C) 2016 Macanan Perkuma 61. 6. Digongkang - "أنا أيلام" ؛ Daftar pustaka Brown, Schuyler. The Origins of Christianity: A Historical Introduction to the New Testament. Oxford University Press (1993). Pranala luar Islami.co: Kisah Nabi Isa AS Silsilah Nabi dan Rasul Yesus Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an Eskatologi Islam Nabi Alkitab Ibrani dalam Al-Qur'an Isa
6,881
3850
https://id.wikipedia.org/wiki/Injil
Injil
Al-Injil atau Kitab Injil (; ) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut Kekristenan. Keempat kitab tersebut, Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes, disebut "Kabar Baik", karena orang Kristen percaya bahwa narasi keempat Injil yang berpuncak pada kematian dan kebangkitan Yesus tersebut merupakan kisah penyelamatan Allah kepada umat manusia yang berdosa, agar manusia dapat kembali mengenal Allah yang sesungguhnya dan dapat masuk ke surga. Kata "Injil" Dalam bahasa Yunani disebut ευαγγέλιον (euangelion) yang berarti "Kabar Baik" atau "Berita Kesukaan", yang merujuk pada (BIS, TL, & Yunani). Injil dalam bahasa Inggris disebut Gospel, dari bahasa Inggris Kuno gōd-spell yang berarti "kabar baik", yang merupakan terjemahan kata-per-kata dari bahasa Yunani (eu- "baik", -angelion "kabar"). Kata "Injil" sendiri dalam Alkitab Terjemahan Baru muncul 124 kali (BIS menggunakan istilah "Kabar Baik", semuanya di Perjanjian Baru: 23 kali di keempat Injil, 17 kali di Kisah Para Rasul, 78 kali di Surat-Surat Paulus, 5 kali di Surat-Surat Lain, dan 1 kali di Kitab Wahyu. Beberapa ayat yang penting yang memuat kata ini antara lain : "Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah."; : ""Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"; : "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya."; : "Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya."; : "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya", dan di dalam Roma 1. Istilah "Injil" berasal dari bahasa Arab إنجيل (Injīl) yaitu kitab suci yang diturunkan kepada Isa Almasih. Begitu juga dengan istilah "Alkitab" berasal dari bahasa Arab الْكِتَابِ (Alkitab). Kata Injil dan Alkitab sering digunakan umat Kristen di daerah mayoritas Islam. Arti Injil biasanya mengandung arti: Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam Yesus dari Nazaret atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal usul penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihat Surat Roma 1:1 atau Markus 1:1). Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. Injil Tomas), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuah genre hipotetis dari sastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed., Das Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: The Gospel and the Gospels). Kata "injil" dipergunakan oleh Paulus sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus "kepada Injil yang aku beritakan kepadamu" (1 Korintus 15:1). Melalui berita itu, Paul menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan (15:3-8): "... bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya." Penggunaan kata injil (atau ekuivalennya dalam bahasa Yunani evangelion) untuk merujuk pada suatu genre tulisan yang khas yang berasal dari abad ke-2. Kata ini jelas digunakan untuk menunjuk suatu genre dalam Yustinus Martir (l.k. 155) dan dalam pengertian yang lebih kabur sebelumnya dalam Ignatius dari Antiokhia (l.k. 117). Penulisan Injil Beberapa catatan: Kitab Perjanjian Baru terbit antara tahun 50 dan 100 Masehi. Yang mula-mula adalah Surat-surat Paulus, kemudian barulah bagian-bagian lain. Beberapa abad sesudah Masehi, Gereja baru mensahkan kanon Kitab Perjanjian Baru setelah urutannya diubah dan sedapat mungkin disesuaikan dengan Sejarah Keselamatan (Intisari Iman Kristen oleh Ds.B.J. Boland, 1964). Umumnya boleh dikatakan bahwa kanon Perjanjian Baru sudah ditetapkan kira-kira pada tahun 200, secara definitif pada tahun 380 (Sejarah Gereja oleh Dr. H. Berkhof dan Dr.I.H. Enklaar, 1962). De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan. De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of verkeerd geschreven ... Artinya: Injil Matius yang berbahasa Arami telah lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka sering kali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... (Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius) Injil kanonik Dari banyak injil yang ditulis, ada empat injil yang diterima sebagai bagian dari Perjanjian Baru dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan oleh Irenaeus, l.k. 185. Dalam tulisannya yang diberi judul "Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompok Marsion - yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa. Irenaeus juga menentang beberapa kelompok yang menekankan tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti kelompok Valentinius (A.H. 1.11.9). Irenaeus menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja. "tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat," katanya, sambil mengajukan analogi sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan empat arah angin (1.11.8). Citranya ini, yang diambil dari Kitab Yehezkiel 1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat wajah—"Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang"— ekuivalen dengan Injil yang "berwajah empat", adalah lambang-lambang konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia. Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikan Yohanes sebagai lensa untuk membaca Matius, Markus dan Lukas. Pada peralihan abad ke-5, Gereja Barat di bawah Paus Innosensius I, mengakui sebuah kanon Alkitab yang meliputi keempat Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, yang sebelumnya telah ditetapkan pada sejumlah Sinode regional, yaitu Konsili Roma (382), Sinode Hippo (393), dan dua Sinode Kartago (397 dan 419). Kanon ini, yang sesuai dengan kanon Katolik modern, digunakan dalam Vulgata, sebuah terjemahan Alkitab dari awal abad ke-5 yang dikerjakan oleh Hieronimus atas permintaan Paus Damasus I pada 382. Waktu penulisan Perkiraan kurun waktu ditulisnya injil kanonik bervariasi, namun tidak lebih dari tahun 100 M. Jadi tidak lebih dari 70 tahun setelah Yesus Kristus meninggalkan dunia. Berikut perkiraan kurun waktu yang diberikan oleh Raymond E. Brown, dalam buku-nya "An Introduction to the New Testament", sebagai representasi atas konsensus umum para sarjana, pada tahun 1996: Markus: sekitar tahun 68–73, 65–70. Matius: sekitar tahun 70–100, 80–85. Lukas: sekitar tahun 80–100 (sebagian berpendapat pada tahun 85), 80–85. Yohanes: sekitar tahun 90–100, 90–110. Sedangkan, perkiraan kurun waktu yang diberikan dalam NIV Study Bible: Markus: sekitar tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an Matius: sekitar tahun 50-70-an Lukas: sekitar tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an Yohanes: sekitar tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70 Kanon Muratori (170 M) memaparkan urutan pembuatan Injil Lukas dan Yohanes sebagai berikut (bagian depan hilang, dan yang tersisa dimulai dengan kata "di mana ia" dan seterusnya; pengembangan terjemahan diletakkan di antara tanda kurung siku. Angka-angka menunjukkan nomor baris teks aslinya yang tersisa dan dapat dibaca): "(1) . . . di mana ia bagaimanapun juga turut hadir, dan karenanya ia menempatkannya [dalam tulisannya]. (2) Kitab Injil ketiga adalah menurut Lukas. (3) Lukas, tabib terkenal itu, setelah Kenaikan Kristus, (4-5) ketika Paulus membawanya bersama dia sebagai seorang yang mempelajari tentang hukum [Romawi], (6) menyusunnya atas namanya sendiri, menurut anggapan [umum]. Namun, ia sendiri tidak pernah (7) melihat Tuhan dalam daging; dan karenanya, sesuai peristiwa yang dapat dipastikannya, (8) demikianlah sesungguhnya ia memulai menceritakan kisah dari kelahiran Yohanes [Pembaptis]. (9) Yang keempat dari kitab-kitab Injil adalah dari Yohanes, [seorang] dari murid-murid. (10) Kepada murid-murid dan uskup-uskup sejawatnya, yang menghimbaunya [untuk menulis], (11) ia berkata, 'Berpuasalah bersamaku dari hari ini selama tiga hari, dan apa (12) yang akan dinyatakan kepada setiap orang (13) marilah kita mengatakannya satu dengan yang lain.' Pada malam yang sama itu dinyatakan (14) kepada Andreas, [salah satu] dari rasul-rasul, (15-16) bahwa Yohanes harus menuliskan semua hal atas namanya sementara yang lain harus memeriksanya. Dan demikianlah, meskipun berbagai (17) elemen sudah diajarkan dalam masing-masing kitab Injil [yang lain], (18) bagaimanapun juga hal ini tidak menyebabkan perubahan dalam iman (19) orang-orang percaya, karena oleh satu Roh yang berkuasa segala hal (20) telah dinyatakan dalam semua [kitab-kitab Injil]: mengenai (21) kelahiran, mengenai kesengsaraan, mengenai kebangkitan, (22) mengenai hidup bersama para murid-Nya, (23) dan mengenai dua kali kedatangan-Nya; (24) yang pertama dalam kemiskinan ketika Ia dihina, yang sudah terjadi, (25) yang kedua dalam kemuliaan kekuasaan kerajaan, (26) yang masih akan terjadi kelak. Apa (27) yang menakjubkan sehingga, jika Yohanes begitu konsisten (28) menyebutkan poin-poin khusus ini juga dalam surat-suratnya, (29) mengatakan tentang dirinya sendiri, 'Apa yang telah kami lihat dengan mata kami, (30) yang telah kami dengar dengan telinga kami dan dengan tangan kami (31) yang telah kami raba --itulah yang kami tuliskan kepada kamu'? [] (32) Karena dengan cara ini Ia mengaku [dirinya] bukan hanya sebagai saksi mata dan pendengar, (33) melainkan juga penulis dari semua perbuatan ajaib Tuhan, sesuai urutannya..." Injil Apokrif Beberapa injil yang tidak dikanonkan meskipun mempunyai keserupaan dalam hal sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalah gnostik dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam beberapa kasus dicap sebagai bid'ah. Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisan apokrif: Injil Tomas Injil Yudas Injil Filipus Injil Petrus Injil Maria Magdalena Injil Yakobus Injil Bartolomeus Injil Barnabas Injil Andreas Injil Nikodemus Injil Matias Injil Mesir Injil Ibrani Injil Nazaret Injil Ebionim (Ebionites) Injil Hawa Injil Kebenaran Injil Kesempurnaan Injil Empat Alam Surgawi (Four Heavenly Realms) Injil Dua Belas Injil Tujuh Puluh Injil Tadeus Injil Cerinthus Injil Basilides Injil Marsion Injil Appelles Injil Bardesanes Injil Mani Lihat juga "Injil Hermes" yang disalah-mengerti. "Injil Barnabas" Kitab yang sering disebut sebagai "Injil Barnabas" adalah pemalsuan abad ke-16 M. Penulisannya menggunakan bahasa Italia dan informasinya mengenai geografi Palestina banyak yang tidak masuk akal, menunjukkan bahwa penulis tidak pernah berada di tanah Israel. Selain itu, tidak satupun Injil kanonik yang ditulis menggunakan bahasa Italia (yang baru muncul sebagai bahasa tulis pada abad pertengahan, yaitu setelah abad ke-15 M), melainkan umumnya ditulis dalam bahasa Yunani atau Aram kuno. Terjemahan dalam bahasa Indonesia yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari buku yang ditulis oleh Lonsdale and Laura Ragg, namun komentar-komentar kritisnya mengenai bukti pemalsuan tidak diterjemahkan. Pengaruh Injil terhadap kebudayaan dan pengaruh kebudayaan terhadap Injil Injil dan Kebudayaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, pada saat Injil disampaikan maka kebudayaan ikut serta dalam pemberitaan Injil tersebut. keterkaitan antara injil dan kebudayaan seperti kulit dan buah, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. kebudayaan bisa saja menimbulkan efek positif terhadap injil namun bisa juga menimbulkan efek negatif. sebaga contoh, pada saat Injil disampaikan, maka seorang pembawa injil (misionaris) akan mengunakan kebudayaan masyarakat tersebut sebagai pendekatan sehingga injil yang disampaikan tersebut dapat dengan mudah diterima. Namun kebudayaan juga tentunya bisa menimbulkan efek negatif terhadap pengabaran Injil, jika kebudayaan suatu masyarakat sangat kental, misalnya agama leluhur suatu masyarakat sangat kental dan memiliki kefanatikan yang kuat maka tentunya Injil akan sulit untuk masuk menembus kedalam masyarakat tersebut. Lihat pula Alkitab Kitab Suci Septuaginta Yesus Kristus Perjanjian Lama Perjanjian Baru Pranala luar Pengantar Alkitab - Injil Pengantar ke dalam The Complete Gospels — sebuah ringkasan dan informasi mengenai kompilasi injil-injil kanonik dan non-kanonik dalam terjemahan bahasa Inggris - versi Inggris dari pranala sebelumnya. Lihat Injil Matius di Sabda.org. Lihat Injil Markus di Sabda.org. Lihat Injil Lukas di Sabda.org. Lihat Injil Yohanes di Sabda.org. Perjanjian Baru bahasa Yunani versi Interlinear Greek/Strong lengkap dengan kamus/leksikonnya. Perjanjian Baru bahasa Yunani khususnya teks Westcott-Hort dari 1881, digabung dengan varian-varian NA26/27. Quattuor Evangeliorum Consonantia - Harmoni Kitab-kitab Injil dalam bahasa Latin Quattuor Evangeliorum Consonantia - Harmoni Kitab-kitab Injil dalam bahasa Latin Artikel Catholic Encyclopedia Apakah Injil itu?. Diskusi terinci tentang varian-varian tekstual dalam kitab-kitab Injil — mencakup sekitar 1200 varian dalam 2000 halaman. Rujukan Kata dan frasa Perjanjian Baru Yesus Perjanjian Baru Kitab Perjanjian Baru
2,086
3876
https://id.wikipedia.org/wiki/Afrika%20Selatan
Afrika Selatan
Republik Afrika Selatan (), atau yang biasa disebut Afrika Selatan, disingkat dengan Afsel, adalah sebuah negara yang terletak di kawasan paling selatan Afrika. Afrika Selatan dibatasi oleh garis pantai sepanjang 2.798 km yang membentang di sepanjang Samudra Atlantik dan Hindia di sebelah selatan; di sebelah utara berbatasan dengan Namibia, Botswana, dan Zimbabwe; di sebelah timur dan timur laut berbatasan dengan Mozambik dan Eswatini; dan mengelilingi negara enklave Lesotho. Afrika Selatan adalah negara paling selatan di daratan utama Dunia Lama dan negara paling padat dengan wilayah yang terletak seluruhnya di selatan khatulistiwa. Afrika Selatan merupakan titik panas keanekaragaman hayati dengan keanekaragaman bioma dan kehidupan tumbuhan dan hewan yang unik. Afrika Selatan memiliki tiga ibu kota, dengan cabang pemerintahan eksekutif berada di Pretoria, yudikatif berada di Bloemfontein, dan legislatif berada di Kotа Tanjung. Kota terbesarnya adalah Johannesburg. Afrika Selatan sering dijuluki sebagai "Negeri Pelangi" karena keanekaragaman multikultural negara yang tergambarkan, terutama setelah era apartheid. Negara ini juga dikenal sebagai salah satu produsen berlian, emas, dan platinum di dunia. Sejarah Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika, dengan berbagai suku yang telah menghuni wilahnya perti suku Khoi, San, Xhosa dan Zulu. Bangsa yang pertama sekali menjajah negara ini adalah Belanda dimana mereka tiba di wilayah ini pada tahun 1652. Pada saat itu, Inggris juga meminati wilayah tersebut, terutama setelah penemuan cadangan berlian yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Inggris-Belanda dan dua Perang Boer. Pada tahun 1910, empat republik utama digabung di bawah Uni Afrika Selatan. Pada tahun 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania Raya sepenuhnya. Walaupun Afrika Selatan berada di bawah jajahannya, Britania Raya terpaksa berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner (sebutan untuk bangsa Belanda di Afrika). Pembagian kuasa ini berlanjut hingga tahun 1940-an, saat partai pro-Afrikaner, yaitu Partai Nasional memperoleh kursi mayoritas di parlemen. Strategi-strategi partai tersebut menciptakan dasar apartheid, yang disahkan pada tahun 1948, yakni suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun, pemerintahan Britania Raya kerap kali menggagalkan usaha apartheid yang menyeluruh di Afrika Selatan. Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah negara republik. 'Grand Apartheid' (apartheid besar) mulai dilaksanakan pada tahun1960-an. Politik ini menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi. Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut hingga akhir abad ke-20. Pada Februari 1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan tentangan hebat dari berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika, pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden F. W. de Klerk menarik balik larangan terhadap Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri yang lain dan membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan-lahan dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama diadakan pada tahun 1994. Kemenangan yang besar diraih oleh Partai Kongres Nasional Afrika, dan Nelson Mandela dilantik sebagai Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Walaupun kekuasaan sudah berada di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta penduduknya masih hidup dalam kemiskinan. Disaat Nelson Mandela menjadi presiden selama 5 tahun, pemerintahannya berjanji untuk melaksanakan perubahan terutama dalam isu-isu yang telah diabaikan semasa era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani oleh pemerintahan pimpinan KNA adalah seperti pengangguran, wabah AIDS, dan kekurangan perumahan dan pangan. Pemerintahan Mandela juga mula memperkenalkan kembali Afrika Selatan kepada ekonomi global setelah beberapa tahun diasingkan karena politik apartheid. Di samping itu, dalam usahanya untuk menyatukan rakyat, pemerintah juga membuat sebuah komite yang dikenal dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) di bawah pimpinan Uskup Desmond Tutu. Komite ini berperan untuk memantau badan-badan pemerintah seperti badan polisi agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis. Presiden Nelson Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian di tahap nasional dan mencoba untuk membina satu jati diri untuk Afrika Selatan dalam masyarakat majemuk yang terpisah oleh konflik berlarut-larut selama beberapa dasawarsa. Kemampuan Mandela jelas terbukti karena setelah tahun 1994 negara ini telah bebas dari konflik politik. Nelson Mandela melepas jabatannya sebagai presiden partai KNA pada Desember 1997 untuk memberi kesempatan kepada presiden yang baru, Thabo Mbeki. Mbeki dipilih sebagai presiden Afrika Selatan setelah memenangkan pemilu nasional pada tahun 1999. Partainya menang tipis dua pertiga mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan, terutama dari segi ekonomi negara. Kemerdekaan Empat tahun setelah negosiasi, Uni Afrika Selatan dibentuk berdasarkan sebuah undang-undang Parlemen Inggris dari cakupan bekas wilayah Koloni Tanjung, Transvaal, dan Natal, serta Negara Bebas Oranye pada tanggal 31 Mei 1910, persis delapan tahun setelah akhir Perang Boer Kedua. Uni Afrika Selatan yang baru didirikan tersebut merupakan salah satu dominion Britania Raya. Natives Land Act tahun 1913 sangat membatasi kepemilikan tanah oleh orang kulit hitam; pada jenjang itu, mereka hanya menguasai tujuh persen wilayah negara. Jumlah tanah yang dicadangkan untuk penduduk asli kemudian sedikit meningkat. Pada tahun 1931, Uni Afrika Selatan meraih kemerdekaan sepenuhnya dari Britania Raya dengan disahkannya UU Westminster, yang menghapus kekuasan Britania Raya untuk membuat dan mengatur undang-undang di Uni Afrika Selatan. Hanya tiga negara Afrika lainnya—Liberia, Etiopia, dan Mesir yang telah merdeka sebelumnya. Pada tahun 1934, Partai Afrika Selatan dan Partai Nasional bergabung untuk membentuk Partai Persatuan, mencoba rekonsiliasi antara etnis Afrikaner dan etnis kulit putih berbahasa Inggris. Apartheid Pada tahun 1948, Partai Nasional terpilih untuk menguasai Afrika Selatan. Hal ini memperkuat implementasi pemisahan rasial di bawah kekuasaan kolonial Inggris dan Belanda, dan pemerintahan Afrika Selatan selanjutnya sejak terbentuknya perserikatan (union). Pemerintahan Nasionalis mengatur jalannya undang-undang pemisahan, menggolongkan orang-orang ke dalam tiga ras, mengembangkan hak-hak dan batasan-batasan untuk masing-masing golongan, seperti hukum pass dan batasan permukiman. Minoritas kulit putih menguasai mayoritas kulit hitam yang jauh lebih besar. Sistem pemisahan ini kemudian dikenal secara kolektif sebagai apartheid. Perbedaan ini dimaksudkan orang kulit putih untuk mengontrol kekayaan yang mempercepat industrialisasi dari tahun 1950-an, '60-an, dan ' 70-an. Sementara orang kulit putih menikmati standar hidup tertinggi di Afrika, sebanding dengan negara-negara barat dunia pertama, mayoritas kulit hitam tetap dirugikan oleh hampir semua standar, termasuk pendapatan, pendidikan, perumahan, dan harapan hidup. Piagam Kebebasan yang diadopsi pada tahun 1955 oleh Aliansi Kongres menuntut dibentuknya lembaga masyarakat yang non-rasial dan diakhirinya diskriminasi. Pada tanggal 31 Mei 1961, mengikuti referendum orang-orang kulit putih, negara ini menjadi sebuah republik dan meninggalkan Persemakmuran. Ratu Elizabeth II tidak lagi menjadi kepala negara Gubernur Jenderal terakhir, C. R. Swart, diangkat menjadi presiden. Apartheid menjadi semakin kontroversial, mendorong ke arah meluasnya sanksi internasional, divestasi dan kerusuhan serta penindasan dalam Afrika Selatan. Suatu periode panjang penindasan oleh pemerintah, dan kadang-kadang dengan kekerasan, pemogokan, demonstrasi, protes, dan sabotase dengan menggunakan bom atau cara lain, oleh berbagai gerakan anti-apartheid yang diikuti terutama oleh Kongres Nasional Afrika (ANC). Demokrasi Pada tahun 1990, pemerintah Partai Nasional mengambil langkah pertama untuk menghapus diskriminasi dengan mencabut larangan terhadap ANC dan organisasi politik lainnya. Pemerintah membebaskan Nelson Mandela dari penjara setelah 27 tahun menjalani hukuman karena sabotase. Hal ini diikuti dengan sebuah proses negosiasi untuk mengakhiri apartheid di Afrika Selatan. Dengan persetujuan dari pemilih kulit putih dalam referendum 1992, pemerintah melanjutkan negosiasi. Afrika Selatan juga menghancurkan persenjataan nuklirnya dan menyetujui Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir. Afrika Selatan mengadakan pemilihan umum pertama pada tahun 1994, yang dimenangkan oleh ANC dengan suara mayoritas. ANC terus menguasai Afrika Selatan sejak saat itu. Negara tersebut bergabung kembali dengan Persemakmuran dan menjadi anggota Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC). Angka pengangguran tetap tinggi pasca era apartheid. Walaupun banyak orang kulit hitam sudah naik ke kelas menengah atau atas, tingkat pengangguran keseluruhan orang kulit hitam memburuk antara tahun 1994 dan 2003 dalam pengukuran resmi, tetapi menurun secara signifikan jika menggunakan definisi yang diperluas. Kemiskinan di kalangan kulit putih yang sebelumnya jarang terjadi meningkat. Selain itu, pemerintah telah berjuang untuk mencapai disiplin moneter dan fiskal untuk memastikan redistribusi kekayaan dan pertumbuhan ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Afrika Selatan terus meningkat hingga pertengahan 1990-an, kemudian turun dari tahun 1995 hingga 2005, sebelum mencapai puncak 1995-nya pada tahun 2013. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh pandemi HIV/AIDS Afrika Selatan yang membuat harapan hidup Afrika Selatan turun dari titik tertinggi 62,25 tahun pada tahun 1992 ke titik terendah 52,57 tahun pada tahun 2005, serta kegagalan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah pandemi tersebut di tahun-tahun awalnya. Geografi Afrika Selatan terletak di 29° 00' S, 24° 00' T. Luas kawasannya adalah 1.219.912 km² termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Pangeran Edward (Pulau Marion dan Pulau Prince Edward). Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di pantai timur. Arus utama di samudra-samudra tersebut adalah arus sejuk Benguela dan arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah Njesuthi pada ketinggian 3.408 m. Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini, iklimnya adalah Mediterania, di kawasan pendalaman ia beriklim sederhana, dan di timur laut iklimnya adalah subtropis. Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang kaya dengan bahan tambang bernilai seperti emas, platinum dan berlian. Bahan tambang semula jadinya termasuk emas, kromium, antimoni, arang, biji besi, manganese, nikel, fosfat, biji timah, uranium, berlian, platinum, kuprum, vanadium, garam, gas asli. Politik Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing. Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional (National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen. National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang telah menggantikan Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan. Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia 18 tahun ke atas diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004, di mana partai ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama Partai Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%), Demokrat Bebas atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP (1,65%) dan Partai Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%). Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubah undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri atau "Premier". Identitas nasional Lambang negara Lambang negara Afrika Selatan diperkenalkan pertama kali pada hari kemerdekaan Afrika Selatan 27 April 2000. Lambang ini menggantikan lambang lama yang digunakan sejak tahun 1910. Bendera nasional Bendera Afrika Selatan ini dipakai oleh pemerintahan sejak tanggal 27 April 1994, pada pemilihan umum pertama sejak berakhirnya apartheid. Bendera ini digunakan untuk melambangkan demokrasi Afrika Selatan. Bendera yang sediakalanya hanya untuk sementara ini, dan didesain oleh Frederick G. Brownell, diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga akhirnya dijadikan bendera nasional. Pembagian administratif Provinsi Afrika Selatan terdiri dari sembilan provinsi yaitu: Eastern Cape Free State Gauteng KwaZulu-Natal Limpopo Mpumalanga North West Northern Cape Western Cape Kota-kota utama Kota-kota utama di Afrika Selatan termasuk Johannesburg, Durban, Cape Town, Pretoria, Kimberley, Port Elizabeth dan Bloemfontein. Organisasi internasional Afrika Selatan adalah anggota beberapa organisasi internasional, di antaranya: ACP AfDB AU Persemakmuran FAO G-77 Gerakan Non-Blok PBB OPCW WHO WMO WTO Hubungan RI-Afrika Selatan Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah terjalin baik sejak tahun 1994 ketika kedua negara menandatangani komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik. Secara politis, Indonesia ikut mendukung perjuangan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang dulu dipimpin Nelson Mandela, untuk menentang apartheid. Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afrika Selatan sudah pernah dilakukan. Begitu sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali ke Indonesia, yakni ketika masih menjadi presiden (1997) dan setelah tak menjadi presiden (2002). Belakangan ini secara bergantian sejumlah pejabat kedua negara juga saling berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI pada April 2005, dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu yang hampir bersamaan untuk menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia mewakili almarhum ayahnya, Ir. Soekarno. Sementara itu sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai belahan dunia (diwakili oleh anak/keluarga terdekat) juga diundang di acara penghargaan ini, seperti Indira Gandhi, dan anak perempuan dari Jawarharlal Nehru dari India. Ekonomi Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia. Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektor pertambangan. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah digantikan oleh sektor produksi. Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan komoditas yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah. Namun demikian, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini. Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk menangani masalah ini. Sejak Afrika Selatan membuka perbatasannya selepas berakhirnya Apartheid, sindikat NAPZA internasional telah memasuki negara ini. Kini Afrika Selatan adalah produsen mariyuana terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe juga memberi dampak yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak investor asing khawatir masalah ini akan berpengaruh kepada Afrika Selatan. Pada tahun 2002, masalah-masalah ini telah menjadi faktor utama penurunan nilai Rand sebanyak 30 persen tetapi pada tahun 2004 mata uang Rand telah kembali kukuh. Akibat dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat dasawarsa, kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah paling utama pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada akhir 1980-an dianggarkan 16 juta penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3 juta orang berisiko kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun begitu, pemerintahan kulit hitam Afrika Selatan telah berhasil mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994 ke 24% pada tahun 2003. Demografi Demografi di Afrika Selatan dibagi menjadi empat kumpulan utama yaitu: orang kulit hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari Asia atau berdarah campuran) dan orang berbangsa India. Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit hitam yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri dari masyarakat majemuk yang dapat diklasifikasikan kepada empat kelompok etnis berdasarkan kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang terbesar yaitu 50% penduduk Afrika di sini adalah yang berbahasa Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok yang kedua terbesar adalah yang berbahasa Sotho-Tswana, termasuk beberapa bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di kebanyakan kawasan Highveld. Dua kelompok yang terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara dan wilayah Mpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara Afrika Selatan. Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda, Prancis, Inggris dan Jerman. Kebanyakan orang Eropa di negara ini adalah keturunan penjelajah-penjelajah awal di koloni Cape. Terdapat juga kelompok minoritas Portugis — kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia. 9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured. Bangsa ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal. Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa India yang berasal dari pedagang-pedagang India. Populasi Jumlah populasi Afrika Selatan lebih dari 60 juta orang, Afrika Selatan adalah negara terpadat ke-23 di dunia yang mencakup area seluas 1.221.037 km2. Sekitar 81% dari populasi Afrika Selatan adalah orang Kulit Hitam Afrika Selatan. Sisanya terdiri dari komunitas keturunan Eropa terbesar di Afrika (Kulit Putih Afrika Selatan), keturunan Asia (India-Afrika Selatan dan Tionghoa-Afrika Selatan), dan keturunan multiras (Kulit Berwarna Afrika Selatan). Afrika Selatan adalah masyarakat multietnis yang mencakup beragam budaya, bahasa, dan agama. Komposisi pluralistiknya tercermin dalam pengakuan konstitusi terhadap 11 bahasa resmi, menjadika Afrika Selatan sebagai negara dengan bahasa resmi terbanyak keempat di dunia. Menurut sensus 2011, dua bahasa pertama yang paling banyak digunakan adalah bahasa Zulu (22,7%) dan bahasa Xhosa (16,0%). Dua bahasa berikutnya berasal dari Eropa: Bahasa Afrikaans (13,5%) yang berkembang dari bahasa Belanda dan berfungsi sebagai bahasa ibu sebagian besar orang Kulit Berwarna dan Kulit Putih Afrika Selatan; dan bahasa Inggris (9,6%) yang mencerminkan warisan kolonialisme Inggris yang umumnya digunakan dalam kehidupan publik dan komersial sebagai basantara. Pendidikan Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun - atau tingkat. Namun, tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tidak diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar menawarkan tingkat 0. Tetapi tingkat ini dapat juga dibuat di TK. Lazimnya untuk memasuki universitas, seseorang wajib lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Malah beberapa universitas prestisius akan mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu, mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak untuk belajar di "technikon" atau kampus teknikal. Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikannya dirangka berdasarkan warna kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini. Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan yang besar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru telah membentuk suatu sistem pendidikan nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14 kementerian pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari 1996, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan menggantikan dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk mencapai objektif ini, pada 1999 pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak. Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6). Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan tinggi yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas dan 190.000 pelajar di "technikon" (institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan kulit putih. Tetapi sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam di universitas-universitas yang dikhususkan untuk pelajar kulit putih telah bertambah secara mendadak. Agama Menurut sensus tahun 2001, umat Kristen terdiri dari 79,8% total populasi, dengan mayoritasnya adalah anggota dari berbagai denominasi Protestan dan minoritas Katolik Roma dan Kristen lainnya. Dalam kategori Kristen termasuk Kristen Sion (11,1%), Pentakosta (Karismatik) (8,2%), Katolik Roma (7,1%), Metodis (6,8%), Reformasi Belanda (bahasa Afrikaans: Nederduits Gereformeerde Kerk; 6,7%), dan Anglikan (3,8% ). Anggota gereja-gereja Kristen sisanya terdiri atas 36% dari total populasi. Muslim terdiri dari 1,5% populasi, Hindu 1,2%, agama tradisional Afrika 0,3%, dan Yudaisme 0,2%. Sisa penduduk lainnya: 15,1% tidak memiliki afiliasi agama, 0,6% memilih kategori lainnya, dan 1,4% tidak spesifik. Selama abad ke-20, mayoritas orang keturunan Eropa adalah umat Kristen Protestan. Islam diperkenalkan oleh budak Melayu Cape dari yang dibawa oleh pemukim Belanda, Hindu diperkenalkan oleh pekerja kontrak yang diimpor dari anak benua India, dan Buddhisme diperkenalkan oleh imigran India dan Tiongkok. Pemukim Yahudi baru mulai berdatangan dalam jumlah besar pada tahun 1820-an. Budaya Pergaulan bebas di kalangan masyarakat Afrika Selatan di kawasan-kawasan perkotaan dan penindasan budaya kaum kulit hitam sewaktu era apartheid telah mengakibatkan hilangnya cara hidup lama di kota-kota di sini. Namun, budaya kulit hitam masih ada di kawasan pedesaan. Beberapa perbedaan budaya tetap ada di antara etnis-etnis di sana, seperti adat perkawinan dan hukum adat mereka. Tetapi pada umumnya, tradisi masyarakat kulit hitam adalah berlandaskan kepercayaan kepada dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa gaib. Poligami juga dibenarkan dan "lobolo" (maskawin) biasanya akan dibayar. Kerbau memainkan peranan penting dalam kebanyakan budaya, sebagai simbol kekayaan dan hewan korban. Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku San, beberapa di antaranya dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang direka secara teliti oleh suku Zulu juga merupakan kerajinan tangan yang populer di negara ini. Sayangnya, budaya kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi sehari-hari yang berkaitan erat dengan tradisi dan budaya kaum kulit hitam telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh yang paling ketara adalah pemusnahan "District Six", suatu kawasan multibudaya di Cape Town dan Sophiatown di Johannesburg, di mana banyak pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul dan mengasah kemahiran mereka. Antara kelompok musik terkenal termasuk Ladysmith Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika Selatan ke dunia Barat, sebelum dan juga selepas apartheid. Dari segi makanan, bistik atau sosis boerewors, sayur rebus dan chips (kentang goreng) adalah makanan utama, dan makanan yang lebih menantang biasanya agak menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih kepada daging. Makanan kaum Afrika jarang dijual di restoran-restoran disini, walaupun orang-orang dapat mendapatkan nasi yang murah serta "stew" dari gerai-gerai di perkotaan. Bir dan brandy merupakan minuman paling popular di kalangan masyarakatnya, dan anggur semakin popular di sini. Referensi Bacaan lebih lanjut Lihat pula Partai-partai politik Afrika Selatan Daftar Presiden dan Perdana Menteri Afrika Selatan Daftar perusahaan di Afrika Selatan Monumen bahasa Afrikaans Anti-Apartheid Movement Pranala luar Situs resmi Pemerintah Afrika Selatan Southafrica.net Negara di Afrika Negara G20 Negara anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
3,519
3881
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi
Candi
Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Bangunan ini digunakan sebagai tempat ritual ibadah, pemujaan dewa-dewi, penghormatan leluhur ataupun memuliakan Sang Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa Hindu-Buddha Indonesia klasik, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi merupakan bangunan replika tempat tinggal para dewa yang sebenarnya, yaitu Gunung Mahameru. Karena itu, seni arsitekturnya dihias dengan berbagai macam ukiran dan pahatan berupa pola hias yang disesuaikan dengan alam Gunung Mahameru. Candi-candi dan pesan yang disampaikan lewat arsitektur, relief, serta arca-arcanya tak pernah lepas dari unsur spiritualitas, daya cipta, dan keterampilan para pembuatnya. Beberapa candi seperti Candi Borobudur dan Prambanan dibangun amat megah, detail, kaya akan hiasan yang mewah, bercitarasa estetika yang luhur, dengan menggunakan teknologi arsitektur yang maju pada zamannya. Bangunan-bangunan ini hingga kini menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan dan peradaban nenek moyang bangsa Indonesia. Terminologi "Antara abad ke-7 dan ke-15 masehi, ratusan bangunan keagamaan dibangun dari bahan bata merah atau batu andesit di pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Bangunan ini disebut candi. Istilah ini juga merujuk kepada berbagai bangunan pra-Islam termasuk gerbang, dan bahkan pemandian, akan tetapi manifestasi utamanya tetap adalah bangunan suci keagamaan." <p style="text-align: right;">— Soekmono, R. "Candi:Symbol of the Universe". Istilah "Candi" diduga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan Dewi Durga sebagai dewi kematian. Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pedharmaan untuk memuliakan raja anumerta (yang sudah meninggal) contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Penafsiran yang berkembang di luar negeri — terutama di antara penutur bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya — adalah; istilah candi hanya merujuk kepada bangunan peninggalan era Hindu-Buddha di Indonesia, sedangkan dalam bahasa Melayu disebut dengan istilah kuil. Sama halnya dengan istilah wat yang dikaitkan dengan candi di Kamboja dan Thailand. Akan tetapi dari sudut pandang Bahasa Indonesia, istilah 'candi' juga merujuk kepada semua bangunan bersejarah Hindu-Buddha di seluruh dunia; tidak hanya di Nusantara, tetapi juga Kamboja, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Sri Lanka, India, dan Nepal; seperti candi Angkor Wat di Kamboja dan candi Khajuraho di India. Istilah candi juga terdengar mirip dengan istilah chedi dalam bahasa Thailand yang berarti 'stupa'. Candi di Indonesia Di Indonesia, candi dapat ditemukan di pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan, akan tetapi candi paling banyak ditemukan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebanyakan orang Indonesia mengetahui adanya candi-candi di Indonesia yang termasyhur seperti Borobudur, Prambanan, dan Mendut. Pada suatu era dalam sejarah Indonesia, yaitu dalam kurun abad ke-8 hingga ke-10 tercatat sebagai masa paling produktif dalam pembangunan candi. Pada kurun kerajaan Medang Mataram ini candi-candi besar dan kecil memenuhi dataran Kedu dan dataran Kewu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hanya peradaban yang cukup makmur dan terpenuhi kebutuhan sandang dan pangannya sajalah yang mampu menciptakan karya cipta arsitektur bernilai seni tinggi seperti ini. Beberapa candi yang bercorak Hindu di Indonesia adalah Candi Prambanan, Candi Jajaghu (Candi Jago), Candi Gedongsongo, Candi Dieng, Candi Panataran, Candi Angin, Candi Selogrio, Candi Pringapus, Candi Singhasari, dan Candi Kidal. Candi yang bercorak Buddha antara lain Candi Borobudur dan Candi Sewu. Candi Prambanan di Jawa Tengah adalah salah satu candi Hindu-Siwa yang paling indah. Candi itu didirikan pada abad ke-9 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Nama candi Kebanyakan candi-candi yang ditemukan di Indonesia tidak diketahui nama aslinya. Kesepakatan di dunia arkeologi adalah menamai candi itu berdasarkan nama desa tempat ditemukannya candi tersebut. Candi-candi yang sudah diketahui masyarakat sejak dulu, kadang kala juga disertai dengan legenda yang terkait dengannya. Ditambah lagi dengan temuan prasasti atau mungkin disebut dalam naskah kuno yang diduga merujuk kepada candi tersebut. Akibatnya nama candi dapat bermacam-macam, misalnya candi Prambanan, candi Rara Jonggrang, dan candi Siwagrha merujuk kepada kompleks candi yang sama. Prambanan adalah nama desa tempat candi itu berdiri. Rara Jonggrang adalah legenda rakyat setempat yang terkait candi tersebut. Sedangkan Siwagrha (Sanskerta: "rumah Siwa") adalah nama bangunan suci yang dipersembahkan untuk Siwa yang disebut dalam Prasasti Siwagrha dan merujuk kepada candi yang sama. Berikut adalah sebagian kecil candi-candi yang dapat diketahui kemungkinan nama aslinya: Selebihnya, nama candi-candi lain biasanya dinamakan berdasarkan nama desanya. Jenis dan fungsi Jenis berdasarkan agama Berdasarkan latar belakang keagamaannya, candi dapat dibedakan menjadi candi Hindu, candi Buddha, paduan sinkretis Siwa-Buddha, atau bangunan yang tidak jelas sifat keagamaanya dan mungkin bukan bangunan keagamaan. Candi Hindu, yaitu candi untuk memuliakan dewa-dewa Hindu seperti Siwa atau Wisnu, contoh: candi Prambanan, candi Gebang, kelompok candi Dieng, candi Gedong Songo, candi Panataran, dan candi Cangkuang. Candi Buddha, candi yang berfungsi untuk pemuliaan Buddha atau keperluan biksu sanggha, contoh candi Borobudur, candi Sewu, candi Kalasan, candi Sari, candi Plaosan, candi Banyunibo, candi Sumberawan, candi Jabung, kelompok candi Muaro Jambi, candi Muara Takus, dan candi Biaro Bahal. Candi Siwa-Buddha, candi sinkretis perpaduan Siwa dan Buddha, contoh: candi Jawi. Candi non-religius, candi sekuler atau tidak jelas sifat atau tujuan keagamaan-nya, contoh: candi Ratu Boko, Candi Angin, gapura Bajang Ratu, candi Tikus, candi Wringin Lawang. Jenis berdasarkan hierarki dan ukuran Dari ukuran, kerumitan, dan kemegahannya candi terbagi atas beberapa hierarki, dari candi terpenting yang biasanya sangat megah, hingga candi sederhana. Dari tingkat skala kepentingannya atau peruntukannya, candi terbagi menjadi: Candi Kerajaan, yaitu candi yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan, tempat digelarnya upacara-upacara keagamaan penting kerajaan. Candi kerajaan biasanya dibangun mewah, besar, dan luas. Contoh: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, dan Candi Panataran. Candi Wanua atau Watak, yaitu candi yang digunakan oleh masyarakat pada daerah atau desa tertentu pada suatu kerajaan. Candi ini biasanya kecil dan hanya bangunan tunggal yang tidak berkelompok. Contoh: candi yang berasal dari masa Majapahit, Candi Sanggrahan di Tulung Agung, Candi Gebang di Yogyakarta, dan Candi Pringapus. Candi Pribadi, yaitu candi yang digunakan untuk mendharmakan seorang tokoh, dapat dikatakan memiliki fungsi mirip makam. Contoh: Candi Kidal (pendharmaan Anusapati, raja Singhasari), candi Jajaghu (Pendharmaan Wisnuwardhana, raja Singhasari), Candi Rimbi (pendharmaan Tribhuwana Wijayatunggadewi, ibu Hayam Wuruk), Candi Tegowangi (pendharmaan Bhre Matahun), dan Candi Surawana (pendharmaan Bhre Wengker). Fungsi Candi dapat berfungsi sebagai: Candi Pemujaan: candi Hindu yang paling umum, dibangun untuk memuja dewa, dewi, atau bodhisatwa tertentu, contoh: candi Prambanan, candi Canggal, candi Sambisari, dan candi Ijo yang menyimpan lingga dan dipersembahkan utamanya untuk Siwa, candi Kalasan dibangun untuk memuliakan Dewi Tara, sedangkan candi Sewu untuk memuja Manjusri. Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha atau menyimpan relik buddhis, atau sarana ziarah agama Buddha. Secara tradisional stupa digunakan untuk menyimpan relikui buddhis seperti abu jenazah, kerangka, potongan kuku, rambut, atau gigi yang dipercaya milik Buddha Gautama, atau biksu Buddha terkemuka, atau keluarga kerajaan penganut Buddha. Beberapa stupa lainnya dibangun sebagai sarana ziarah dan ritual, contoh: candi Borobudur, candi Sumberawan, dan candi Muara Takus Candi Pedharmaan: sama dengan kategori candi pribadi, yakni candi yang dibangun untuk memuliakan arwah raja atau tokoh penting yang telah meninggal. Candi ini kadang berfungsi sebagai candi pemujaan juga karena arwah raja yang telah meninggal sering kali dianggap bersatu dengan dewa perwujudannya, contoh: candi Belahan tempat Airlangga dicandikan, arca perwujudannya adalah sebagai Wishnu menunggang Garuda. Candi Simping di Blitar, tempat Raden Wijaya didharmakan sebagai dewa Harihara. Candi Pertapaan: didirikan di lereng-lereng gunung tempat bertapa, contoh: candi-candi di lereng Gunung Penanggungan, kelompok candi Dieng dan candi Gedong Songo, serta Candi Liyangan di lereng timur Gunung Sundoro, diduga selain berfungsi sebagai pemujaan, juga merupakan tempat pertapaan sekaligus situs permukiman. Candi Wihara: didirikan untuk tempat para biksu atau pendeta tinggal dan bersemadi, candi seperti ini memiliki fungsi sebagai permukiman atau asrama, contoh: candi Sari dan Plaosan Candi Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contoh: gerbang di kompleks Ratu Boko, Bajang Ratu, Wringin Lawang, dan candi Plumbangan. Candi Petirtaan: didirikan didekat sumber air atau di tengah kolam dan fungsinya sebagai pemandian, contoh: Petirtaan Belahan, Jalatunda, dan candi Tikus Beberapa bangunan purbakala, seperti batur-batur landasan pendopo berumpak, tembok dan gerbang, dan bangunan lain yang sesungguhnya bukan merupakan candi, sering kali secara keliru disebut pula sebagai candi. Bangunan seperti ini banyak ditemukan di situs Trowulan, ataupun paseban atau pendopo di kompleks Ratu Boko yang bukan merupakan bangunan keagamaan. Arsitektur Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi pedoman-pedoman membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota dan desa. Lokasi Kitab-kitab ini juga memberikan pedoman mengenai pemilihan lokasi tempat candi akan dibangun. Hal ini terkait dengan pembiayaan candi, karena biasanya untuk pemeliharaan candi maka ditentukanlah tanah sima, yaitu tanah swatantra bebas pajak yang penghasilan panen berasnya diperuntukkan bagi pembangunan dan pemeliharaan candi. Beberapa prasasti menyebutkan hubungan antara bangunan suci dengan tanah sima ini. Selain itu pembangunan tata letak candi juga sering kali memperhitungkan letak astronomi (perbintangan). Beberapa ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai, terutama di dekat pertemuan dua buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, atau di lembah. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Elo dan sungai Progo. Sedangkan candi Prambanan terletak di dekat sungai Opak. Sebaran candi-candi di Jawa Tengah banyak tersebar di kawasan subur dataran Kedu dan dataran Kewu. Struktur Kebanyakan bentuk bangunan candi meniru tempat tinggal para dewa yang sesungguhnya, yaitu Gunung Mahameru. Oleh karena itu, seni arsitekturnya dihias dengan berbagai macam ukiran dan pahatan berupa pola yang menggambarkan alam Gunung Mahameru. Peninggalan-peninggalan purbakala, seperti bangunan-bangunan candi, patung-patung, prasasti-prasasti, dan ukiran-ukiran pada umumnya menunjukkan sifat kebudayaan Indonesia yang dilapisi oleh unsur-unsur Hindu-Budha. Pada hakikatnya, bentuk candi-candi di Indonesia adalah punden berundak, di mana punden berundak sendiri merupakan unsur asli Indonesia. Berdasarkan bagian-bagiannya, bangunan candi terdiri atas tiga bagian penting, antara lain, kaki, tubuh, dan atap. Kaki candi merupakan bagian bawah candi. Bagian ini melambangkan dunia bawah atau bhurloka. Pada konsep Buddha disebut kamadhatu. Yaitu menggambarkan dunia hewan, alam makhluk halus seperti iblis, raksasa dan asura, serta tempat manusia biasa yang masih terikat nafsu rendah. Bentuknya berupa bujur sangkar yang dilengkapi dengan jenjang pada salah satu sisinya. Bagian dasar candi ini sekaligus membentuk denahnya, dapat berbentuk persegi empat atau bujur sangkar. Tangga masuk candi terletak pada bagian ini, pada candi kecil tangga masuk hanya terdapat pada bagian depan, pada candi besar tangga masuk terdapat di empat penjuru mata angin. Biasanya pada kiri-kanan tangga masuk dihiasi ukiran makara. Pada dinding kaki candi biasanya dihiasi relief flora dan fauna berupa sulur-sulur tumbuhan, atau pada candi tertentu dihiasi figur penjaga seperti dwarapala. Pada bagian tengah alas candi, tepat di bawah ruang utama biasanya terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (peti batu). Sumur ini biasanya diisi sisa hewan kurban yang dikremasi, lalu diatasnya diletakkan pripih. Di dalam pripih ini biasanya terdapat abu jenazah raja serta relik benda-benda suci seperti lembaran emas bertuliskan mantra, kepingan uang kuno, permata, kaca, potongan emas, lembaran perak, dan cangkang kerang. Tubuh candi adalah bagian tengah candi yang berbentuk kubus yang dianggap sebagai dunia antara atau bhuwarloka. Pada konsep Buddha disebut rupadhatu. Yaitu menggambarkan dunia tempat manusia suci yang berupaya mencapai pencerahan dan kesempurnaan batiniah. Pada bagian depan terdapat gawang pintu menuju ruangan dalam candi. Gawang pintu candi ini biasanya dihiasi ukiran kepala kala tepat di atas-tengah pintu dan diapit pola makara di kiri dan kanan pintu. Tubuh candi terdiri dari garbagriha, yaitu sebuah bilik (kamar) yang ditengahnya berisi arca utama, misalnya arca dewa-dewi, bodhisatwa, atau Buddha yang dipuja di candi itu. Di bagian luar dinding di ketiga penjuru lainnya biasanya diberi relung-relung yang berukir relief atau diisi arca. Pada candi besar, relung keliling ini diperluas menjadi ruangan tersendiri selain ruangan utama di tengah. Terdapat jalan selasar keliling untuk menghubungkan ruang-ruang ini sekaligus untuk melakukan ritual yang disebut pradakshina. Pada lorong keliling ini dipasangi pagar langkan, dan pada galeri dinding tubuh candi maupun dinding pagar langkan biasanya dihiasi relief, baik yang bersifat naratif (berkisah) ataupun dekoratif (hiasan). Atap candi adalah bagian atas candi yang menjadi simbol dunia atas atau swarloka. Pada konsep Buddha disebut arupadhatu. Yaitu menggambarkan ranah surgawi tempat para dewa dan jiwa yang telah mencapai kesempurnaan bersemayam. Pada umumnya, atap candi terdiri dari tiga tingkatan yang semakin atas semakin kecil ukurannya. Sedangkan atap langgam Jawa Timur terdiri atas banyak tingkatan yang membentuk kurva limas yang menimbulkan efek ilusi perspektif yang mengesankan bangunan terlihat lebih tinggi. Pada puncak atap dimahkotai stupa, ratna, wajra, atau lingga semu. Pada candi-candi langgam Jawa Timur, kemuncak atau mastakanya berbentuk kubus atau silinder dagoba. Pada bagian sudut dan tengah atap biasanya dihiasi ornamen antefiks, yaitu ornamen dengan tiga bagian runcing penghias sudut. Kebanyakan dinding bagian atap dibiarkan polos, akan tetapi pada candi-candi besar, atap candi ada yang dihiasi berbagai ukiran, seperti relung berisi kepala dewa-dewa, relief dewa atau bodhisatwa, pola hias berbentuk permata atau kala, atau sulur-sulur untaian roncean bunga. Tata letak Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang berkelompok. Ada dua sistem dalam pengelompokan atau tata letak kompleks candi, yaitu: Sistem konsentris, sistem gugusan terpusat; yaitu posisi candi induk berada di tengah–tengah anak candi (candi perwara). Candi perwara disusun rapi berbaris mengelilingi candi induk. Sistem ini dipengaruhi tata letak denah mandala dari India. Contohnya kelompok Candi Prambanan dan Candi Sewu. Sistem berurutan, sistem gugusan linear berurutan; yaitu posisi candi perwara berada di depan candi induk. Ada yang disusun berurutan simetris, ada yang asimetris. Urutan pengunjung memasuki kawasan yang dianggap kurang suci berupa gerbang dan bangunan tambahan, sebelum memasuki kawasan tersuci tempat candi induk berdiri. Sistem ini merupakan sistem tata letak asli Nusantara yang memuliakan tempat yang tinggi, sehingga bangunan induk atau tersuci diletakkan paling tinggi di belakang mengikuti topografi alami ketinggian tanah tempat candi dibangun. Contohnya Candi Penataran dan Candi Sukuh. Sistem ini kemudian dilanjutkan dalam tata letak Pura Bali. Bahan bangunan Bahan material bangunan pembuat candi bergantung kepada lokasi dan ketersediaan bahan serta teknologi arsitektur masyarakat pendukungnya. Candi-candi di Jawa Tengah menggunakan batu andesit, sedangkan candi-candi pada masa Majapahit di Jawa Timur banyak menggunakan bata merah. Demikian pula candi-candi di Sumatra seperti Biaro Bahal, Muaro Jambi, dan Muara Takus yang berbahan bata merah. Bahan-bahan untuk membuat candi antara lain: Batu andesit, batu bekuan vulkanik yang ditatah membentuk kotak-kotak yang saling kunci. Batu andesit bahan candi harus dibedakan dari batu kali. Batu kali meskipun mirip andesit tetapi keras dan mudah pecah jika ditatah (sukar dibentuk). Batu andesit yang cocok untuk candi adalah yang terpendam di dalam tanah sehingga harus ditambang di tebing bukit. Batu putih (tuff), batu endapan piroklastik berwarna putih, digunakan di Candi Pembakaran di kompleks Ratu Boko. Bahan batu putih ini juga ditemukan dijadikan sebagai bahan isi candi, di mana bagian luarnya dilapis batu andesit Bata merah, dicetak dari lempung tanah merah yang dikeringkan dan dibakar. Candi Majapahit dan Sumatra banyak menggunakan bata merah. Stuko (stucco), yaitu bahan semacam beton dari tumbukan batu dan pasir. Bahan stuko ditemukan di percandian Batu Jaya. Bajralepa (vajralepa), yaitu bahan lepa pelapis dinding candi semacam plaster putih kekuningan untuk memperhalus dan memperindah sekaligus untuk melindungi dinding dari kerusakan. Bajralepa dibuat dari campuran pasir vulkanik dan kapur halus. Konon campuran bahan lain juga digunakan seperti getah tumbuhan, putih telur, dan lain-lain. Bekas-bekas bajralepa ditemukan di candi Sari dan candi Kalasan. Kini pelapis bajralepa telah banyak yang mengelupas. Kayu, beberapa candi diduga terbuat dari kayu atau memiliki komponen kayu. Candi kayu serupa dengan Pura Bali yang ditemukan kini. Beberapa candi tertinggal hanya batu umpak atau batur landasannya saja yang terbuat dari batu andesit atau bata, sedangkan atasnya yang terbuat dari bahan organik kayu telah lama musnah. Beberapa dasar batur di Trowulan Majapahit disebut candi, meskipun sesungguhnya merupakan landasan pendopo yang bertiang kayu. Candi Sambisari dan candi Kimpulan memiliki umpak yang diduga candi induknya dinaungi bangunan atap kayu. Beberapa candi seperti Candi Sari dan Candi Plaosan memiliki komponen kayu karena pada struktur batu ditemukan bekas lubang-lubang untuk meletakkan kayu gelagar penyangga lantai atas, serta lubang untuk menyisipkan daun pintu dan jeruji jendela. Gaya arsitektur Soekmono, seorang arkeolog terkemuka di Indonesia, mengidentifikasi perbedaan gaya arsitektur (langgam) antara candi Jawa tengah dengan candi Jawa Timur. Langgam Jawa Tengahan umumnya adalah candi yang berasal dari sebelum tahun 1000 masehi, sedangkan langgam Jawa Timuran umumnya adalah candi yang berasal dari sesudah tahun 1000 masehi. Candi-candi di Sumatra dan Bali, karena kemiripannya dikelompokkan ke dalam langgam Jawa Timur. Meskipun demikian terdapat beberapa pengecualian dalam pengelompokkan langgam candi ini. Sebagai contoh candi Penataran, Jawi, Jago, Kidal, dan candi Singhasari jelas masuk dalam kelompok langgam Jawa Timur, akan tetapi bahan bangunannya adalah batu andesit, sama dengan ciri candi langgam Jawa Tengah; dikontraskan dengan reruntuhan Trowulan seperti candi Brahu, serta candi Majapahit lainnya seperti candi Jabung dan candi Pari yang berbahan bata merah. Bentuk candi Prambanan adalah ramping serupa candi Jawa Timur, tetapi susunan dan bentuk atapnya adalah langgam Jawa Tengahan. Lokasi candi juga tidak menjamin kelompok langgamnya, misalnya candi Badut terletak di Malang, Jawa Timur, akan tetapi candi ini berlanggam Jawa Tengah yang berasal dari kurun waktu yang lebih tua pada abad ke-8 masehi. Bahkan dalam kelompok langgam Jawa Tengahan terdapat perbedaan tersendiri dan terbagi lebih lanjut antara langgam Jawa Tengah Utara (misalnya kelompok Candi Dieng) dengan Jawa Tengah Selatan (misalnya kelompok Candi Sewu). Candi Jawa Tengah Utara ukirannya lebih sederhana, bangunannya lebih kecil, dan kelompok candinya lebih sedikit; sedangkan langgam candi Jawa Tengah Selatan ukirannya lebih raya dan mewah, bangunannya lebih megah, serta candi dalam kompleksnya lebih banyak dengan tata letak yang teratur. Pada kurun akhir Majapahit, gaya arsitektur candi ditandai dengan kembalinya unsur-unsur langgam asli Nusantara bangsa Austronesia, seperti kembalinya bentuk punden berundak. Bentuk bangunan seperti ini tampak jelas pada candi Sukuh dan candi Cetho di lereng gunung Lawu, selain itu beberapa bangunan suci di lereng Gunung Penanggungan juga menampilkan ciri-ciri piramida berundak mirip bangunan piramida Amerika Tengah. Lihat pula Kuil Mandir Stupa Angkor Wat Daftar candi di Indonesia Galeri Pranala luar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Basis data mengenai Candi dari Perpusnas RI Yogyes.com Menjelajahi Candi-Candi Kuno di Yogyakarta Borobudur TV Basis data dan galeri mengenai Candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta Referensi Tempat suci Hindu Arsitektur Hindu Arsitektur Buddha
3,039
3888
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia dimulai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah dari pentungan sampai senjata nuklir. Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut pencemar dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. Contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional. Bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia. Penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka. Definisi dan penggunaan Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan. Istilah ini sering kali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861). Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri. Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu"). Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan, dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini. Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri. Kamus-kamus, dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan). Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini sering kali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya teknologi secara keseluruhan. Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi). Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat, dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini. Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun. Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer. Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis. Ilmu, rekayasa, dan teknologi Perbedaan antara ilmu, rekayasa dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah penyelidikan bernalar atau pengkajian fenomena ditujukan untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur dunia fenomenal dengan membekerjakan teknik-teknik formal seperti metode ilmiah. Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan seperti utilitas, kebergunaan dan keselamatan. Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, sering kali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, matematika, linguistika, dan sejarah guna mencapai suatu hasil yang praktis. Teknologi sering kali merupakan konsekuensi dari ilmu, dan rekayasa—meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia sering kali justru mendahului kedua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran elektron di dalam penghantar listrik, dengan menggunakan peralatan, dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur, dan teknisi untuk menciptakan peralatan, dan mesin-mesin baru, seperti semikonduktor, komputer, dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknologi", ketiga ranah ini sering kali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi. Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah Perang Dunia II, misalnya di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis Vannevar Bush mengenai kebijakan ilmu pascaperang, "Science—The Endless Frontier". Produk baru, industri baru dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam. Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar. Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung yang memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah. Sejarah Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran, dan hasil kebudayaan telah tampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode, dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical). Sejarah abad pertengahan dan modern (300–sekarang) Inovasi terus berkembang selama Abad Pertengahan dengan penemuan seperti sutera, tali kerah kuda dan ladam dalam beberapa ratus tahun pertama setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Teknologi abad pertengahan menggunakan mesin sederhana (seperti tuas, baut, dan katrol) yang digabungkan untuk membentuk peralatan lain yang lebih kompleks, seperti gerobak dorong, kincir angin dan jam dinding. Pada zaman Renaisans ditemukan mesin cetak yang memungkinkan dokumentasi pengetahuan lebih luas dan teknologi pun semakin berkaitan dengan sains. Kemajuan teknologi pada abad ini memungkinkan cadangan makanan dan barang yang lebih stabil. Dimulai di Inggris pada abad ke-18, Revolusi Industri merupakan periode penemuan teknologi-teknologi baru, terutama dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, metalurgi, dan transportasi yang digerakkan oleh penemuan tenaga uap. Teknologi naik ke babak berikutnya melalui revolusi industri kedua dengan penemuan listrik dan turunannya seperti motor listrik, lampu pijar, dan lain-lain. Kemajuan sains dan penemuan konsep baru memungkinkan adanya penerbangan dan kemajuan dalam bidang kedokteran, kimia, fisika, dan teknik. Selain itu juga memungkinkan pembangunan gedung pencakar langit dan kawasan urban yang penduduknya bergantung pada motor sebagai transportasi. Komunikasi juga berkembang dengan penemuan telegraf, telepon, radio, dan televisi. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pada bidang transportasi ditemukan pesawat dan mobil. Pada abad ke-20, semakin banyak penemuan baru. Dalam bidang fisika, ditemukannya fisi nuklir memicu penemuan senjata nuklir dan tenaga nuklir. Komputer juga ditemukan dan semakin mengecil ukurannya berkat transistor dan sirkuit terintegrasi. Teknologi informasi mengarah pada penemuan Internet, sehingga saat ini dikenal sebagai Era Informasi. Manusia juga dapat menjelajah luar angkasa dengan satelit (nantinya digunakan untuk telekomunikasi) dan misi mengirim manusia ke bulan. Dalam bidang kedokteran, ditemukan prosedur operasi jantung dan terapi sel induk dan penemuan berbagai obat-obatan baru. Teknik manufaktur dan konstruksi yang kompleks diperlukan untuk membuat dan menjaga seluruh teknologi baru ini. Mereka juga tidak lupa untuk mendukung dan mengembangkan generasi terbaru sehingga muncul peralatan lebih kompleks. Teknologi modern sangat bergantung pada pelatihan dan pendidikan–desainer, pembuat, perawatan, dan pemakainya sering kali membutuhkan pengetahuan dan pelatihan tertentu. Kemajuan Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari teknologi kuno, sederhana, hingga yang menghebohkan dunia. Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis, dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan objek-objek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien, dan cepat. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah. Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu: Kemajuan teknologi yang bersifat netral ()Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja ()Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan. Kemajuan teknologi yang hemat modal ()Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi, dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya. Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang. Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia zaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi. Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit, dan rumit. Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan, dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer, dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir, dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Dampak Bidang Pendidikan Pada tahun 1996, UNESCO mengeluarkan jurnal berjudul The International Commission on Education for the Twenty First Century yang berisi tentang bagaimana pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang harus dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran seperti belajar untuk menguasai pengetahuan, belajar untuk mengetahui keterampilan, belajar untuk mengembangkan diri, dan belajar untuk hidup bermasyarakat. Salah satu tanda yang paling menonjol pada dunia pendidikan dengan kontribusi teknologi adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga hubungan di antaranya menjadi semakin cepat dan mudah. Dalam konteks pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan, telah terbukti semakin menyempitnya dan meleburnya faktor ruang dan waktu yang selama ini menjadi pengahalang dan aspek penentu kecepatan serta keberhasilan penguasaan ilmu pengetahuan oleh umat manusia. Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran, penerapan teknologi di dalam kegiatan pembelajaran ditandai dengan munculnya e-learning yang telah memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik seperti audio atau video, TV interaktif, compact disc (CD), dan internet. Pentingnya peran teknologi informasi dalam dunia pendidikan membuat tenaga pendidik dan peserta didik dapat dengan mudah memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik atau buku elektronik untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal, majalah atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh dengan menyesuaikan kondisi dan situasi. Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat administratif dalam bidang pendidikan seperti alat bantu perbaikan keefektifan pengorganisasian lembaga pendidikan. Dengan menggunakan sistem komputer maka lembaga pendidikan dapat lebih mudah dan aman untuk mengelola data administrasi, meliputi data siswa, data guru, maupun data sekolah itu sendiri. Teknologi dalam dunia pendidikan juga dapat membantu tenaga pendidik untuk lebih banyak membuat bahan-bahan pelajaran agar peserta didik lebih banyak mendapatkan ilmu. Dengan tersedianya komputer, tenaga pendidik dapat menyusun rencana pembelajaran dan materi-materi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dipelajari dan dengan adanya internet juga memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi dengan mudah dari sumber berbeda yang direkomendasikan oleh tenaga pendidik. Dampak teknologi dalam dunia pendidikan memiliki tiga prinsip dasar dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan pada sumber belajar. Dengan berkembangnya penggunaan teknologi dalam pendidikan, maka terjadi pergeseran dalam proses pembelajaran seperti dari pelatihan ke penampilan peserta didik, dari ruang kelas sekolah ke di mana dan kapan saja bisa dilakukan proses belajar mengajar, dari menggunakan kertas dan buku beralih ke komputer dan laptop atau saluran online. Dalam dunia pendidikan, pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran akan lebih termotivasi apabila dibantu dengan penggunaan teknologi karena menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas, mempertinggi efektivitas, dan mengembangkan potensi dalam berpikir. Kemajuan teknologi digital dalam dunia pendidikan dapat membawa tenaga pendidik dan peserta didik ke dunia maya yang revolusioner, karena memudahkan dan dinamis dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi seperti internet yang menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik. Teknologi yang digunakan dalam proses belajar mengajar sering disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar di sekolah atau di luar sekolah. Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran sudah banyak digunakan, mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai teknologi yang canggih agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Bidang Ekonomi dan Bisnis Teknologi yang terus mengalami perkembangan bersamaan dengan proses globalisasi di dunia, bergerak menuju transformasi ekonomi yang dikenal dengan Knowledge Based Society (KBS). KBS merupakan tahapan lebih lanjut dari pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam menuju pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi dalam bidang ekonomi khususnya bisnis berperan sebagai sarana transaksi untuk bisnis online, yaitu dalam bentuk fasilitas media berupa internet. Situs web yang disediakan pelaku bisnis sebagai tempat konsumen untuk memilih dan meilhat barang-barang yang inginkan, kemudian pada transaksi juga dibutuhkan teknologi lain untuk mendukung bisnis online seperti pembayaran menggunakan aplikasi online. Masyarakat yang berbisnis dengan menerapkan teknologi informasi dapat membuat peluang pasar terbuka lebih luas. Berbisnis menggunakan jaringan internet dapat mempermudah dalam hal mempromosikan produk yang akan dijual, mencari konsumen yang membutuhkan barang, dan mencari pelanggan tetap. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bisnis seperti kompleksitas bisnis yang semakin meningkat yang dipengaruhi oleh pengaruh ekonomi internasional, kompetisi dalam bisnis yang berskala global, perkembangan dan pertumbuhan teknologi informasi, pendayagunaan waktu kerja, pertimbangan sosial dan kapasitas teknologi informasi yang dapat diakses. Bentuk kapasitas teknologi informasi yang bisa digunakan meliputi kapasitas pelayanan kebutuhan informasi, kapasitas interaksi dalam jaringan komputer atau berbasis online, dan kapasitas dalam kecepatan akses data dan jaringan. Perkembangan teknologi dapat diterima masyarakat dan negara secara luas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, karena teknologi memungkinkan bagi produsen untuk memproduksi lebih banyak output agar perekonomian meningkat dan mencapai hasil yang maksimum walaupun dengan tingkat input yang sama. Teknologi mempunyai pengaruh besar dalam mengembangkan pengetahuan manusia dalam bidang ekonomi terkait bagaimana menggabungkan sumber daya yang ada untuk memproduksi produk yang diinginkan atau dibutuhkan, untuk memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memenuhi keinginan masyarakat, termasuk metode teknis, keterampilan, proses, teknik, alat dan bahan baku. Teknologi juga disebut sebagai suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah dalam ranah bisnis. Kemunculan teknologi berbasis informasi pada bidang ekonomi khususnya bisnis membuat batasan ruang dan waktu antar perusahaan di berbagai negara menjadi berkurang karena melalui teknologi seperti internet, perusahaan dapat melakukan transaksi secara tidak langsung dan mengakses pasar yang berada di luar negeri. Masuknya teknologi informasi dan internet di Indonesia membuat masyarakat menjadi lupa dengan identitas dirinya seperti dapat mengubah kultur atau kebiasaan sehari-hari. Sebelumnya adanya teknologi informasi seperti internet, masyarakat dapat bekerja dengan santai meskipun pekerjaan akan lebih sulit karena tidak luasnya akses dalam mencari informasi. Dampak munculnya internet membuat persaingan menjadi global sehingga masyarakat ditantang untuk menghadapi persaingan global tersebut yang terjadi saat ini. Teknologi telah memberikan kontribusi secara signifikan terhadap bidang industrialisasi dan bisnis yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Pada level mikro, kemajuan suatu teknologi dimanfaatkan dalam perubahan struktur industri dan persaingan global. Pada level makro, teknologi dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi pada era global akan memberikan kontribusi yang lebih dari tahun sebelumnya dalam pembangunan ekonomi dunia. Untuk memenangkan persaingan di pasar global, setiap bisnis dan perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan dan mengelola teknologi lebih baik dalam menciptakan keunggulan bersaing (competitive advatages). Kesuksesan berbisnis dalam hal persaingan sangat ditentukan oleh penciptaan compettive advatages yang berbasis pada pengembangan teknologi itu sendiri. Pengembangan teknologi tersebut dibutuhkan pada setiap proses transformasi dibidang bisnis dari sejumlah modal untuk menghasilkan keuntungan besar yang dapat memberikan nilai tambah pada setiap tahapan proses transformasi dalam perusahaan. Dalam pengembangan teknologi, hampir setiap negara dan bisnis dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama, mengembangkan teknologi melalui proses invention and innovation. Kedua, mengembangkan teknologi melalui proses alih teknologi. Tidak ada negara dan bisnis apapun yang dapat memenuhi semua jenis teknologi yang dibutuhkan dalam proses membuat dan menjual hasil produksi. Dengan adanya kekurangan tersebut maka setiap negara atau bisnis dapat menerapkan model strategi teknologi seperti make some strategy atau metode pengembangan teknologi baru melalui R&D dan buy some strategy atau metode pengembangan yang diterapkan melalui proses alih teknologi. Bidang Sosial Dalam kehidupan sosial, manusia tidak dapat terlepas dari teknologi khususnya media sosial. Media sosial merupakan sebuah media berbasis online yang dapat membuat para penggunanya dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan wadah meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Bentuk seperti blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling sering digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Dampak positif munculnya media sosial dalam kehidupan masyarakat adalah memudahkan dalam berinteraksi dengan banyak orang, memperluas jaringan pertemanan, menghilangkan batasan jarak dan waktu, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung cepat dan biaya lebih murah. Dampak negatif dari kehadiran media sosial adalah memberikan jarak kepada orang di sekitar, interaksi secara tatap muka akan menurun drastis, membuat pengguna media sosial menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik antar kelompok, menimbulkan masalah pribadi, dan rentan terhadap pengaruh gaya hidup buruk orang lain. Media teknologi dalam ranah komunikasi dapat meningkatkan proses pencarian dan pengiriman informasi antar satu orang dengan orang lain. Biaya dan waktu dapat berkurang, sementara hasilnya akan lebih memuaskan seperti penggunaan media fax, email, Facebook, dan Twitter jika dibandingkan dengan menggunakan surat. Sehingga setiap orang dapat menggunakan waktunya secara efisien dan teratur. Kenyamanan dalam menggunakan teknologi yang dirasakan masyarakat dapat berpengaruh terhadap gaya hidup, tingkah laku individu baik itu pada saat sendiri maupun berkelompok. Teknologi yang menghadirkan aplikasi sosial media tersebut memudahkan pengguna untuk bisa berkomunikasi dengan orang-orang sampai ke penjuru dunia manapun dalam waktu sangat singkat dan sangat serta dapat mempengaruhi aktivitas bersosialisasi mereka. Teknologi berbasis media online seperti media sosial dapat menjadi salah satu inovasi perkembangan pembelajaran pada sektor pendidikan dasar di Indonesia yang bisa disebut dengan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) atau proses pengenalan awal terhadap teknologi kepada anak Indonesia. Dalam proses pengenalan tersebut peserta didik akan dipersilakan untuk terlibat aktif untuk berinteraksi dengan teknologi yang telah disediakan kemudian dalam program tersebut diberikan materi terkait pengembangan kemampuan problem solving, kreativitas, dan inovasi dalam bidang teknologi. Pemberian pendidikan teknologi yang dilakukan secara bertahap akan mengembangkan keterampilan dalam berpikir dan keterampilan vokasional. Di Indonesia terdapat sekitar 25 juta pengguna internet dan setiap tahun terus bertambah seiring berkembangnya teknologi. Kenaikan dipicu karena adanya kemudahan dalam mendapatkan, mengakses, dan mengendalikan informasi serta mengoperasikannya ke berbagai media. Dengan internet dan teknologi yang ada, masyarakat mampu berinteraksi secara bebas dan membentuk komunitas kecil maupun besar hanya dengan menekan tombol pada handphone atau alat media teknologi lainnya. Kemajuan teknologi yang sangat pesat semula bertujuan untuk memudahkan manusia dalam segala hal. Ketika urusan tersebut semakin mudah, maka muncul rasa malas dan keterasingan baru seperti memudarnya rasa solidaritas antar sesama, kebersamaan semakin pudar, dan silaturrahmi semakin berkurang. Penemuan seperti televisi, komputer, internet, dan handphone telah mengakibatkan masyarakat menjadi ketagihan dengan dunia layar. Teknologi memiliki dampak yang beragam dan memiliki pengaruh kuat di tengah kehidupan masyarakat seperti efektivitas teknologi secara fungsional sesuai yang diharapkan masyarakat, perubahan langsung di masyarakat dalam merespons teknologi, dan perubahan dari inovasi yang telah diantisipasi sebelumnya. Keberadaan teknologi sekarang tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan sosial politik yang melingkupinya. Kehadiran dan kemajuan teknologi sering digerakkan dan dipertajam oleh dukungan dan partisipasi para pemodal besar dalam setiap peralihan dan penemuan teknologi baru. Dukungan tersebut merupakan bentuk dari sistem ekonomi dan politik yang menggerakkan kepentingan dalam hal memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Dampak negatif yang lebih jauh, teknologi dapat mendorong terjadinya kerusakan dan penurunan moral dan akhlak. Masyarakat berubah menjadi kurang peka terhadap kehidupan sosial akibat hadirnya teknologi karena telah mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi ataupun sosial masyarakat. Teknologi tidak hanya sekadar digunakan untuk berkomunikasi dan mencari tugas, tetapi dapat memberikan akses kepada pengguna melihat situs atau website yang tidak seharusnya dilihat seperti, situs kekerasan dan situs pornografi. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang sangat mengkhawatirkan karena dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku sosial atau melunturkan nilai-nilai kebudayaan masyarakat. Bidang Pertanian Sektor pertanian adalah salah satu sektor terbesar dan paling penting yang menyediakan bahan pangan bagi setiap penduduk di negara berkembang khususnya di Indonesia. Sektor ini juga memberikan lapangan kerja yang sangat besar bagi hampir seluruh angkatan kerja yang ada saat ini. Pertanian dengan penghasilan padi sawah merupakan produk unggulan di sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia. Teknologi pertanian modern yang ada sekarang adalah teknologi pertanian yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat serta meningkatkan hasil produksi pertanian secara keseluruhan. Teknologi pertanian yang ada berupa mesin-mesin canggih yang diciptakan untuk pengolahan serta pengambilan hasil produksi seperti pada panen padi dalam pengolahan tanah sudah menggunakan mesin, bibit yang digunakan merupakan bibit unggul sudah terjamin kualitasnya, cara penanaman dengan menggunakan mesin tanam padi yang canggih, proses panen menggunakan mesin, sistem perekrutan tenaga kerja dilihat dari hasil kerja, pencarian tenaga kerja langsung pemilik, dan sistem pembagian hasil berupa uang atau hasil padi yang dipanen. Munculnya teknologi pertanian modern sangat berperan penting dalam memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat khususnya petani di daerah pedesaan. Perkembangan teknologi di sektor pertanian untuk membantu dalam hal pengolahan tanah, penarik air dari sumber air, dan alat bantu pemanen. Teknologi pertanian merupakan sebuah alat, cara atau metode yang dapat digunakan dalam memproses input pertanian sehingga menghasilkan output atau hasil pertanian yang maksimal sehingga memiliki daya guna baik berupa produk bahan mentah, setengah jadi maupun siap pakai dan dipasarkan. Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian telah membawa perubahan pada cara bercocok tanam masyarakat yang awalnya menggunakan peralatan-peralatan yang membutuhkan tenaga lebih menjadi lebih mudah dan efisien seperti dari penggunaan bajak dan garu menjadi traktor. Pengaruh masuknya teknologi pertanian terhadap kehidupan ekonomi dan budaya masyarakat di Indonesia dalam segi ekonomi terlihat dari penggunaan bibit unggul, pupuk kimia, penggunaan pestisida, dan pembangunan irigasi yang menambah hasil produksi bagi petani semakin meningkat. Meningkatnya hasil produksi dari petani membuat tingkat pendidikan anak petani, keadaan rumah dan kepemilikan barang sekunder yang sudah semakin membaik. Masuknya teknologi pertanian pada kehidupan budaya masyarakat memberikan pengaruh terhadap hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik membajak menggunakan sapi atau kerbau yang sudah digantikan oleh mesin traktor dan menumbuk padi diganti oleh teknik penggilingan padi menggunakan mesin. Kemunculan teknologi dalam sektor pertanian mempengaruhi kehidupan masyarakat yang mana dalam perubahan sosial dapat dilihat pada tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangnya interaksi sosial antar masyarakat dan hilangnya alat-alat pembajak sawah tradisional yang diturunkan secara turun-temurun. Adapun perubahan pada kondisi ekonomi dan dampak positinya adalah tingkat penghasilan petani semakin meningkat dan kondisi tempat tinggal semakin layak, sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangya kesempatan kerja yang sering dilakukan petani setiap hari. Produktivitas dalam bidang pertanian dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu mengembangkan teknologi sebelumnya dan mengadopsi teknologi baru serta melalui penggunaan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien dan tepat sasaran. Keberadaan teknologi adalah salah satu syarat yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pertanian. Teknologi berperan dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani karena teknologi turut menentukan proses produksi dan proses distribusi. Teknologi yang mendukung perkembangan pembangunan pertanian di Indonesia harus dapat digunakan pada kegiatan on farm dan off farm. Kegiatan on farm meliputi teknologi biologis yang menghasilkan produk pertanian, pertanian organik, dan pengadaan alat dan mesin pertanian. Sedangkan, kegiatan off farm meliputi teknologi untuk proses pengolahan, pengawetan, pengemasan, pengepakan, dan distribusi hasil panen. Dampak teknologi bagi para petani adalah adanya peningkatan status kesejahteraan baik dalam peningkatan berupa penghasilan, kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan maupun dalam berinteraksi secara luas dengan masyarakat dan berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan desa. Untuk mempercepat pembangunan dalam sektor pertanian dapat dilakukan dengan membangun hubungan kerjasama yang sinergis antara pemerintah, lembaga-lembaga penelitian, serta masyarakat agar semua pihak dapat berpartisipasi dengan maksimal. Teknologi dalam pertanian juga memiliki kekurangan seperti adanya penurunan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ingin bekerja sebagai buruh tani dan adanya ketergantungan petani kepada pemerintah terkait penyaluran bahan-bahan kimia untuk tanaman mereka. Upaya perbaikan sistem pertanian yang dilakukan oleh masyarakat terkhususnya petani mengarah ke pengembangan, pertumbuhan dan peningkatan produksi hasil panen menggunakan metode intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi di mana upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas petani, penyelamatan hasil panen dan peningkatan mutu hasil yang mempunyai daya saing tinggi dengan pasar global. Masyarakat yang bekerja sebagai petani di mana sebelumnya hanya bisa menggarap lahan untuk bertani dengan alat sederhana seperti parang, pacul, tembilang. Tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini telah mampu menciptakan alat yang lebih modern dan canggih seperti ditemukannya mesin penggarap tanah dan alat-alat yang lebih canggih dan mampu menunjang serta meningkatkan pendapatan masyarakat petani. Bidang Kesehatan Kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang pesat, dapat dilihat dari banyaknya temuan-temuan baru yang berhasil didapatkan dengan bantuan teknologi baik dalam bentuk pengorganisasian rumah sakit, pengobatan pasien, maupun penelitian dan pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Bentuk pelayanan kesehatan berbasis teknologi saat ini sangat diperhatikan dunia. Terutama pada peluang teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Pelayanan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh penggunaan teknologi berbasis digital dan penerapan intervensi kesehatan dalam bentuk teknologi digital yang sangat efektif dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat. Penerapan bentuk intervensi kesehatan berbasis teknologi digital dinilai sangat menguntungkan bagi masyarakat karena dapat memperlancar dan mempermudah akses pelayanan dan dapat memindahkan intervensi kesehatan masyarakat ke platform digital yang telah disediakan dan menghadirkan riset dengan tujuan untuk memajukan teori dan konsep pelayanan kesehatan itu sendiri. Teknologi informasi yang digunakan di bidang kesehatan memang dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien anak dan keluarga tetapi dibutuhkan juga proses pengamatan langsung dari perawat melalui perangkat agar mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian informasi dan memberikan asuhan keperawatan kepada anak dan remaja. Penggunaan internet pada rumah sakit digunakan hampir setiap hari dari pagi hingga malam. Penggunaan internet hanya dilakukan untuk kepentingan rumah sakit dan kebutuhan pasien tetapi ada perawat yang menggunakan untuk kebutuhan pribadi di waktu tertentu. Penggunaan internet oleh perawat di rumah sakit dipengaruhi oleh kebijakan organisasi, budaya kerja dan pemberian pelatihan terkait internet. Penggunaan software yang berbasis komputer pada bidang kesehatan khususnya rumah sakit adalah dapat memberikan informasi secara menyeluruh dalam pembuatan rencana keperawatan yang aman dan mudah. Informasi yang diberikan meliputi standar asuhan berdasarkan pembuktian masalah di klinik, cara penanganan, aturan dan rekomendasi perawatan, referensi dan cara penghitungan obat yang akurat, serta akses ke pusat data atau perpustakaan secara digital melalui media komputer. Software tersebut juga dapat mempercepat perawat dalam pengambilan keputusan dalam penanganan, membuat rencana asuhan keperawatan bagi pasien rawat jalan, mengingatkan perawat untuk memberikan tindakan pencegahan atau risiko terhadap alergi dengan menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien sebelum diberi obat sehingga perawat dapat memberikan respon cepat sesuai dengan kondisi pasien. Pemanfaatan software juga bermanfaat dalam pemberian informasi tentang panduan terkait cara identifikasi, proses pengkajian dan metode pemberian rekomendasi terkait penanganan kasus obesitas pada anak usia sekolah dan remaja. Penggunaan teknologi informasi dalam dokumentasi di bidang kesehatan atau keperawatan adalah cara yang baru dan mudah untuk merekam, memberikan dan menerima informasi pasien. Hal ini membuat perawat atau petugas rumah sakit bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi pasien. Sehingga diperlukan kebijakan dan pedoman yang sudah diatur oleh organisasi atau rumah sakit. Pengembangan dokumentasi dengan bantuan teknologi informasi dan sistem komputer harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip dan aturan dokumentasi terkait akses, penyimpanan, pengambilan dan pengiriman informasi seperti yang berlaku dalam sistem dokumentasi berbasis kertas atau manual. Proses dokumentasi juga digunakan untuk memenuhi standar profesional dan hukum yang berlaku. Dokumentasi sangat berguna untuk menunjukkan bahwa dalam hubungan petugas kesehatan dan klien sudah terjalin dengan baik, petugas telah menerapkan pengetahuan keperawatan serta membuat keputusan menurut standar profesional dan dapat sebagai bukti dalam proses hukum jika ada tuntutan hukum baik dari pasien maupun dari petugas kesehatan. Perkembangan teknologi kesehatan di luar negeri telah berkembang pesat pada seluruh aktivitas keperawatan, baik dalam bidang pelayanan, pendidikan maupun riset di bidang kesehatan. Sistem dokumentasi memberikan terhadap proses kontinuitas perawatan pasien dan memungkinkan perawat melakukan perawatan yang cepat dan lebih tepat. Proses dokumentasi berbasis teknologi informasi dalam bidang kesehatan untuk merekam jejak medis pasien memungkinkan perawat menggunakannya sebagai sarana belajar dan memahami pentingnya mendokumentasikan proses perawatan pasien serta menghemat waktu dalam menyusun rencana perawatan selanjutnya. Dokumentasi dapat menjadi sumber data di bidang kesehatan yang sangat berguna untuk membuat keputusan terkait pendanaan dan pengelolaan sumber daya serta memfasilitasi penelitian yang dapat meningkatkan kualitas praktik kesehatan dan perawatan pasien. Dalam bidang kesehatan, rumah sakit memerlukan teknologi yang mendukung agar sumber daya keperawatan dapat melangsungkan pelayanan kesehatan. Tanpa sistem teknologi berbasis informasi yang akurat, maka rumah sakit tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang dapat menunjang perbaikan dan perkembangan sumber daya keperawatan. Tujuan digunakan sistem informasi atau teknologi informasi manajemen pada bidang kesehatan adalah untuk memastikan tentang bagaimana agar informasi kesehatan yang akurat dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan, kemudian akan meningkatkan pelayanan kesehatan dalam skala nasional. Berkembangnya teknologi pada bidang kesehatan telah memunculkan metode baru untuk mempromosikan kesehatan yang dimediasi oleh perangkat komputer dan teknologi digital yang berfungsi untuk mengubah perilaku kesehatan masyarakat yang sering disebut dengan komunikasi kesehatan online (e-health). Penerapan teknologi pada industri kesehatan dengan model e-commerce dapat meningkatkan layanan hemat biaya kepada para pengguna jasa kesehatan. Teknologi berbasis video online dapat memberikan edukasi dan promosi tentang menjaga kesehatan masyarakat sekaligus menjadi media untuk promosi rumah sakit. Lihat pula Teknologi arsitektur Garis besar teknologi Daftar teknologi yang muncul Konvergensi teknologi Teknologi dan masyarakat Penilaian teknologi Teknologi hipotetis Filsafat teknologi Tekno-progresivisme Teknosentrisme Teknokrasi Teknokritisme Determinisme teknologi Evolusi teknologi Nasionalisme teknologi Singularitas teknologi Manajemen teknologi Tingkat kesiapan teknologi Teknorealisme Transhumanisme Perhitungan energi Nanososialisme Teknokapitalisme Difusi teknologi Model penerimaan teknologi Siklus hidup teknologi Transfer teknologi Jurnalisme teknologi Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Pranala luar Artikel topik utama
5,491
3891
https://id.wikipedia.org/wiki/Ramayana
Ramayana
Rāmāyana (; , , Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata. Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini. Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa dan Bali kuno, yaitu wayang dan sendra tari. Di India dalam bahasa Sanskerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut: Balakanda Ayodhyakanda Aranyakanda Kiskindhakanda Sundarakanda Yuddhakanda Uttarakanda Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuno, Uttarakanda didapati pula. Pengaruh dalam budaya Beberapa babak maupun adegan dalam Ramayana dituangkan ke dalam bentuk lukisan maupun pahatan dalam arsitektur bernuansa Hindu. Wiracarita Ramayana juga diangkat ke dalam budaya pewayangan di Nusantara, seperti misalnya di Jawa dan Bali. Selain itu di beberapa negara (seperti misalnya Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Philipina, dan lain-lain), Wiracarita Ramayana diangkat sebagai pertunjukan kesenian. Daftar kitab Wiracarita Ramayana terdiri dari tujuh kitab yang disebut Saptakanda. Urutan kitab menunjukkan kronologi peristiwa yang terjadi dalam Wiracarita Ramayana. Lihat di bawah ini: Ringkasan Cerita Prabu Dasarata dari Ayodhya Wiracarita Ramayana menceritakan kisah Sang Rama yang memerintah di Kerajaan Kosala, di sebelah utara Sungai Gangga, ibu kotanya Ayodhya. Sebelumnya diawali dengan kisah Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Dari Dewi Kosalya lahirlah Rama. Dari Dewi Kekayi, lahirlah Bharata. Dari Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama Lakshmana dan Satrugna. Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata. Pada suatu hari, Resi Wiswamitra meminta bantuan Rama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para rakshasa. Setelah berunding dengan Prabu Dasarata, Resi Wiswamitra dan Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Lakshmana. Selama perjalanannya, Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Resi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para raksasa yang mengganggu upacara para Resi. Ketika mereka melewati Mithila, Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sinta, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sinta, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya. Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada Bharata sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, tetapi Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Rama. Rama hidup di Hutan Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai raksasa, termasuk Surpanaka. Karena Surpanaka bernafsu dengan Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana. Surpanaka mengadu kepada Rawana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculik Sinta, istri Sang Rama. Dalam usaha penculikannya, Jatayu berusaha menolong namun tidak berhasil sehingga ia gugur. Rama yang mengetahui istrinya diculik mencari Rawana ke Kerajaan Alengka atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Sugriwa, Raja Kiskindha. Atas bantuan Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakaknya, Subali. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan ribuan wanara, mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka. Rama menggempur Rawana Rawana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk puteranya – Indrajit – untuk menggempur Rama. Nasihat Wibisana (adiknya) diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihak Rama. Indrajit melepas senjata nagapasa dan memperoleh kemenangan, tetapi tidak lama. Ia gugur di tangan Lakshmana. Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu persatu, Rawana tampil ke muka dan pertarungan berlangsung sengit. Dengan senjata panah Brahmāstra yang sakti, Rawana gugur sebagai ksatria. Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana. Sinta kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji. Rama, Sinta, dan Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan selamat. Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada Rama. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata menyambut mereka dengan takzim dan menyerahkan tahta kepada Rama. Tak lama menjadi Raja dan Ratu di Kerajaan Ayodhya, Rama mendengar desas desus rakyatnya tentang kesucian Sita. Rama pun mengusir Sita dalam keadaan hamil dan Sita pergi ke tempat Resi Walmiki. Disana Sita menceritakan perjalanannya dengan Rama. Sita melahirkan anak kembar, yaitu Kusa dan Lawa. Beberapa tahun kemudian Rama mengadakan Upacara Aswamedha di Kerajaan Ayodhya. Sita, Resi Walmiki, Kusa dan Lawa datang ke upacara tersebut. Lalu Kusa dan Lawa menyanyikan syair Ramayana. Rama kaget ada yang menceritakan perjalanannya. Setelah itu Sita bersumpah di depan semua orang " Jika aku suci maka Bumi akan menelanku." Tidak lama Ibu Dewi Pertiwi menjemput Sita dan ia pun ditelan Bumi. Rama yang sakit hati menanggalkan tubuhnya dan tidak lagi menjadi Perwujudan Wishnu. Rama pun meninggal di pantai Uttara. Kutipan dari Kakawin Ramayana Referensi Milner Rabb, Kate, National Epics, 1896 - See eText Project Gutenburg Raghunathan, N. (Trans), Srimad Valmiki Ramayanam, Vighneswara Publishing House, Madras (1981) A different Song - Article from "The Hindu" August 12, 2005 - Dr. Gauri Mahulikar Effect Of Ramayana On Various Cultures And Civilisations, Ramayan Institute Goldman, Robert P., The Ramayana of Valmiki: An Epic of Ancient India Princeton University Press, 1999 ISBN 0-691-01485-X S. S. N. Murthy, A note on the Ramayana, Jawaharlal Nehru University, New Delhi Arya, Ravi Prakash (ed.). Ramayana of Valmiki: Sanskrit Text and English Translation. (English translation according to M. N. Dutt, introduction by Dr. Ramashraya Sharma, 4-volume set) Parimal Publications: Delhi, 1998 ISBN 81-7110-156-9 Pranala luar Ramayana disusun menggunakan bahasa Sanskerta रामायण (Devanagari versi di Wikisource) Terjemahan bahasa Inggris Valmiki Ramayana translated by Ralph T. H. Griffith (1870-1874) Site with Valmiki Ramayana Text with Meaning Ramayana by Tulsidas Sundar Kanda Translated by Swami Satyananda, Devi Mandir (ISBN 1-877795-25-9) The Ramayana as told by Lynne Jessup, illustrated by Ruth Glen Little (ISBN 1-928875-02-5) Informasi dalam jaringan Tulsi Ramayana text, its Gujarati translation alongwith glossary of Ramayana characters and its places Fast Facts on the Ramayana Abridged Ramayana and Mahabharata by R.C. Dutt (1899) Online Ramayana (Registration Required) NASA Shuttle image of Palk Strait Satellite Photo of the Ancient Bridge known presently as Rama's Bridge Clay Sanskrit Library publishes classical Indian literature, including the Mahabharata and Ramayana, with facing-page text and translation. Also offers searchable corpus and downloadable materials. Karya yang terinspirasi dari Ramayana Illustrated Ramayana contains paintings, sculptures, and other Indian art inspired by Ramayana. Google Ramayana the story of rama and shinta which reappointed by Google. The Ramayana reliefs at Prambanan Marathi lyrical representation of Ramayana by G D Madgulkar and Sudhir Phadke Sita Sings the Blues - clips of a 21st century animated portrayal of the Ramayana from Sita's perspective Antiquus An Epic Power Metal band from Canada, uses Ramayana themed Lyrics in their Debut album called "Ramayana". Artikel Riset Effect of Ramayana on Various Cultures and Civilisations - (pdf format) The storyboard of the RAMAYANA - discusses adaptations in other nations Ramayana Indonesia Lihat pula Ramakien Sastra Hindu Sastra Dunia Sastra Jawa Sastra Melayu Sastra Hindu Mitologi Hindu Wiracarita
1,164
3897
https://id.wikipedia.org/wiki/Origami
Origami
Origami (折り紙, dari ori berarti "lipat", dan kami yang berarti "kertas" dalam bahasa Jepang) merupakan sebuah seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas yang disebut kertas origami atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Hasil origami merupakan hasil keterampilan tangan yang sangat teliti dan menarik untuk dipandang. Sejarah Dilansir dari buku The World Of Origami (1965) karya Isao Honda, sejarah origami diperkirakan bermula ketika manusia mulai memproduksi kertas. Produksi kertas terjadi pada abad pertama sekitar tahun 105 Masehi di Tiongkok oleh Ts’ai Lun. Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas dibawa ke Spanyol oleh orang Arab dan juga ke Jepang pada tahun 610 Masehi oleh seorang biksu Budha bernama Doncho (Dokyo) dari Goguryeo (semenanjung Korea). Ia memperkenalkan kertas dan tinta pada masyarakat Jepang di masa pemerintahan Kaisar wanita Suiko. Origami menjadi populer di kalangan orang Jepang sejak saat itu dan turun-temurun. Pada zaman Heian (741-1191 Masehi) origami dipercaya telah digunakan sebagai penutup botol sake (arak) ketika upacara penyembahan di kalangan kaum biksu Shinto, wanita dan anak-anak. Zaman Kamakura (1185-1333), bentuk origami yang dikenal disebut noshi. Noshi berasal dari singkatan kata noshi-awabi, yang artinya daging tiram tipis yang dijemur dan dianggap sebagai hidangan istimewa para orang Jepang. Origami berkembang dan dijadikan alat untuk memisahkan masyarakat golongan kelas atas dan kelas bawah. Jenis-jenis origami Origami Bergerak (Action Origami) Origami bergerak terbuat dari kertas yang bisa bergerak dengan bantuan tangan. Origami Modular Origami modular terdiri atas penggabungan sejumlah bagian yang identik untuk membentuk suatu model akhir. Sering kali bagian-bagiannya sederhana, tetapi perangkaian akhirnya lebih sulit. Banyak model origami modular adalah bola lipat dekoratif seperti kusudama, yang berbeda dari origami klasik karena potongan-potongannya bisa disatukan dengan menggunakan benang atau lem. Lipatan Golden Venture (atau sering juga disebut Origami 3D) adalah jenis origami modular. Di sini, kertas dilipat menjadi unit segitiga sederhana. Ratusan unit ini disisipkan satu sama lain untuk menciptakan karya yang rumit. Jumlah unit yang dibutuhkan tergantung pada tingkat kerumitan dan ukuran model. Lipatan Basah (Wet-Folding) Lipatan basah adalah teknik origami untuk menghasilkan model dengan lipatan yang melengkung. Kertas dibasahi supaya mudah dibentuk, dan bentuknya akan tetap dipertahankan saat mengering. Ini bisa digunakan, misalnya, untuk menghasilkan model hewan yang terlihat sangat alami. Perekat yang jernih dan keras apabila kering, tetapi larut dalam air apabila basah, dan menjadi lembut serta lentur, sering diaplikasikan pada kertas, baik pada tahap kertas sedang dibentuk, atau pada permukaan kertas yang sudah jadi. Origami Murni Origami murni merupakan jenis seni melipat kertas dengan urutan yang sangat ketat dan hanya boleh memainkan lipatan langsung yang dikembangkan oleh seniman origami Inggris bernama John Smith tahun 1970. Diagram Origami Untuk menunjukkan cara melipat origami, tersedia diagram lipatan yang mengilustrasikan proses pelipatan dalam bentuk gambar (atau bisa juga berupa foto). Dalam diagram origami, garis lipatan gunung biasanya digambarkan oleh garis titik garis titik (―・―・―・―・―) dan garis lipatan lembah oleh garis putus-putus (― ― ― ― ―). Diagram origami juga sering disertai dengan teks untuk memudahkan pemahaman. Lihat pula Hobi Kapal terbang kertas Sanggar Origami Indonesia Washi How to make the fastest paper airplane Referensi Pranala luar Papyromania (Inggris) Paper Planes Seni Budaya Jepang Kata dan frasa Jepang
517
3914
https://id.wikipedia.org/wiki/Layanan%20pesan%20singkat
Layanan pesan singkat
Layanan pesan singkat atau surat masa singkat (bahasa Inggris: Short Message Service, disingkat SMS) adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Pada mulanya SMS dirancang sebagai bagian daripada GSM, tetapi sekarang sudah didapatkan pada jejaring bergerak lainnya termasuk jejaring UMTS. Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, dengan kata lain sebuah pesan bisa memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang memakai Hanzi (Aksara Kanji / Hanja). Selain 140 bytes ini ada data-data lain yang termasuk. Adapula beberapa metode untuk mengirim pesan yang lebih dari 140 bytes, tetapi seorang pengguna harus membayar lebih dari sekali. SMS bisa pula untuk mengirim gambar, suara dan video. SMS bentuk ini disebut MMS. Pesan-pesan SMS dikirim dari sebuah telepon genggam ke pusat pesan (SMSC dalam bahasa Inggris), di sini pesan disimpan dan mencoba mengirimnya selama beberapa kali. Setelah sebuah waktu yang telah ditentukan, biasanya 1 hari atau 2 hari, lalu pesan dihapus. Seorang pengguna bisa mendapatkan konfirmasi dari pusat pesan ini. SMS sangat populer di Eropa, Asia dan Australia. Di Amerika Serikat, SMS secara relatif jarang digunakan. SMS populer karena relatif murah. Di Indonesia, tergantung perusahaannya sebuah SMS berkisar antara Rp. 250,- sampai Rp. 350,-. Karena kesulitan mengetik atau untuk menghemat tempat, biasanya pesan SMS disingkat-singkat. Tetapi kendala kesulitan sekarang sudah teratasi karena banyak telepon genggam yang memiliki fungsi kamus. Pesan-pesan SMS pernah mengakibatkan perubahan-perubahan kecil yang menarik dalam masyarakat. Beberapa cuplikan: Januari 2001, Joseph Estrada dipaksa turun takhta sebagai presiden Filipina. Kampanyenya dikoordinasi lewat SMS. Juli 2001, pemerintah Malaysia memutuskan bahwa dalam menjatuhkan talak tiga (dalam perceraian menurut agama Islam) tidak boleh memakai SMS. Siapa saja bisa meminjam atau mencuri telepon genggam dan mengirim pesan tersebut. Tidak ada bukti seperti tulisan, suara yang bisa dicamkan, atau saksi yang bisa mengesahkannya. Talak tersebut perlu didaftarkan di mahkamah atau kantor kadi sebelum disahkan. Awal Perkembangan Pada tahun 1980-an gagasan menambahkan fungsi pertukaran pesan teks untuk telepon seluler pada awalnya diusulkan oleh komunitas layanan ponsel. Pada bulan Desember 1982, Usulan pesan singkat untuk telepon seluler dikembangkan dan diusung oleh CEPT Group. GSM (Global System for Mobile Communications) berhasil disetujui, usulan tersebut adalah menambahkan fasilitas dan layanan pesan teks kedalam telepon seluler seperti fungsi fax agar pemngguna ponsel dapat pula berkomunikasi secara tulisan dengan layanan baru ini. Pada tahun 1980-an konsep ini juga direncanakan agar dapat melakukan pertukaran pesan secara langsung dan dalam cakupan yang luas seperti layanan panggilan ke operator yang berbeda. Kemudian pada tahun 1984, konsep ini dikembangkan lagi oleh perusahaan GSM Prancis yang bekerja sama dengan perusahaan dari Jerman, khususnya oleh Friedhelm Hillebrand dan Bernard Ghillebaert. Perkembangkan yang diusulkan adalah layanan pesan yang singkat, karena pada saat itu fungsi utama GSM adalah membuat dan menerima panggilan suara. Untuk mengoptimalkan fungsi layanan pesan singkat atau SMS ini, traffic atau arus komunikasi untuk SMS ini hanya menggunakan sedikit jalur sinyal, karena untuk melakukan panggilan dan menerima panggilan telepon, GSM harus menggunakan sinyal yang kuat. Dengan kata lain, SMS terbatas dalam penggunaan sinyal, karena fungsi utama system GSM adalah untuk membuat dan menerima panggilan. Oleh sebab itu, SMS hanya terbatas 160 karakter saja, yang mengharuskan pengguna telepon seluler untuk memadatkan (mempersingkat) kata yang digunakan. Permasalahan di negara-negara yang menginginkan pemutakhiran layanan ini adalah terfokus pada software berbeda yang dimiliki perusahaan-perusahaan yang memproduksi system seluler GSM dan operator-operator (service provider) yang belum semuanya mendukung fasilitas layanan pesan singkat ini, tetapi pada perkembangannya layanan pesan teks dapat dikembangkan pada software yang berbeda dan memungkinkan untuk melakukan pertukaran pesan dengan lancer dari operator dan jenis ponsel yang berbeda bahkan untuk Negara yang berbeda. Dan untuk lebih memudahan proses layanan ini dibuatlah konsep untuk menghindari hambatan akibat pesatnya arus layanan yang mulai popular ini yakni SMS center. Penkembangan SMS kemudian berlanjut dengan dibuatnya pengaturan tentang standar protokol kemudian dilanjutkan dengan pengaturan untuk jaringan pada tahun 1985-an yang pada awalnya hanya untuk di beberapa negara terutama kawasan Eropa. Dan untuk memastikan bahwa teknologi komunikasi ini benar-benar memenuhi standar, Implementasi dari konsep awal SMS kemudian dilakukan pada tahun 1990-an. Hasilnya, SMS pertama berhasil dikirim oleh jaringan SEMA group menggunakan PC ke handset Orbitel 901 dan diterima oleh jaringan GSM Vodafone di Inggris (UK) pada 3 Desember 1992. Percobaan selanjutnya adalah SMS pertama dari telepon seluler GSM untuk telepon seluler lainnya berhasil dilakukan oleh Riku Pihkonen, seorang mahasiswa teknik di Nokia pada tahun 1993. SMS kemudian berhasil untuk dikomersilkan dan kemudian berkembang pesat pada tahun 1993. Dimulai dari di Swedia oleh Aldicson dan TeliaSonera, dan kemudian diikuti oleh Fleet Call di US, Telenor di Norwegia dan BT celnet (sekarang :en:O2) di Inggris (UK). Perkembangan SMS Untuk Sistem Lain Pada awalnya SMS khusus dirancang dan dibuat hanya untuk ponsel GSM, tetapi kemudian dengan berkembang pesatnya teknologi-teknologi dalam kebutuhan komunikasi modern, layanan SMS mulai dikembangkan untuk berbagai jaringan selain GSM seperti Code division multiple access (Code Division Multiple Access) dan jaringan lain yang berkembang pada masa itu. Pada dasarnya CDMA berbeda dengan GSM, perbedaan terdapat pada frekuensi yang mengharuskan CDMA untuk mengadaptasi dan menanamkan fungsi SMS dar jaringan GSM. Perkembangan ini tentu dipengaruhi oleh gaya komunikasi baru yakni komunikasi dengan teks yang popular dan berorientasi pada keuntungan tinggi dari penyediaan layanan ini. Di sisi lain, perusahaan yang juga mengembangkan teknologi ini mulai memunculkan alternative layanan pesan teks yang berbeda seperti :en:SoftBank Mobile J-Phone yang mulai mengembangkan layanan J-Phone’s Skymail selain itu perusahaan lain seperti NTT Docomo mulai mengembangkan NTT Docomo’s Short Mail sebagai pengganti SMS namun terbatas hanya untuk jaringan (sistem ponsel) yang sama. Kemudian ada pula perkembangan seperti email mesagging dari ponsel seperti NTT Docomo’s i-mode dan Blackberry Messenger. Dan diketahui bahwa NTT Docomo dan Research In Motion memakai standar untuk mail protokol yang sejenis. Penyesuaian Ukuran Pesan Pada dasarnya semua pesan yang dikirim dengan SMS-MT (melalui aplikasi perangkat lunak) dan SMS-MO (melaui ponsel) panjang pesan hanya dibatasi pada 160 karakter untuk satu satuan SMS, Hal ini dipengaruhi oleh pemanfaatan ruang sisa pada jalur sinyal GSM. Lebih jelasnya, ruang sisa itu dibatasi sepanjang 140 :en:octets atau 1120 bits. Pembatasan ini telah mencakup proses untuk encoding-decoding dengan standar abjad yang berbeda untuk system ponsel atau jaringan yang berbeda. Ukuran standardnya adalah dengan ASCII 7 bit alfabet, kemudian mulai dikembangkan standard ISO/IEC_8859 8 bit alfabet dan /UTF-16/UCS-2 16 bit UTF-16 alfabet. Maksud dari :en:ASCII 7 bit alphabet adalah standard untuk karakter huruf inggris (UK) termasuk yang dipakai Indonesia. Dan panjang karakter maksimal per SMS adalah 160 karakter (semua karakter termasuk spasi). Sedangkan untuk ISO/IEC_8859 8 bit], karakter maksimal hanya 140 karakter dan untuk UTF-16/UCS-2 16 bit] alfabet maksimal 70 karakter termasuk pengembangan emoticon, yakni karakter khusus yang berbentuk symbol ekspresi atau sering disebut smilies () yang merupakan kombinasi dari beberapa karakter (bahasa system), dan diperutukan pada beberapa system yang menggunakan standard ini. Ada pula karakter-karakter khusus seperti huruf Arab, Jepang, Korea dll yang juga menggunakan tipe standard 16 bit. Standard 16 bit sendiri merupakan karakter UTF-16/UCS-2 Unicode UCS2 yang dapat melakukan proses encoding-decoding. Perkembangan dari segi ukuran lainnya adalah SMS dapat pula menerjemahkan data biner yang merupakan bentuk selain teks seperti nada dering, gambar, logo atau teks untuk operator dll yang memanfaatkan sisa 1120 bits ini. Keterbatan karakter SMS ini kemudian memunculkan konsep baru yaitu Long SMS. Yang kemudian memungkinkan untuk dapat mengirimkan pesan singkat panjang namun tetap dengan sisa ruang 1120 bits. Perkembangan ini berhasil memunculkan kekuatan baru SMS namun kapasitas maksimal tiap satuan SMS tetap mengacu pada ketiga standard (7 bits, 8 bits, atau 16 bits). Prosesnya adalah memecah pesan bila lebih dari karakter maksimal melebihi standard. Dimulai dengan pengkategorian User data Header berisi informasi segmentasi, kemudian mengirimkannya masing-masing sebagai satu pesan SMS. Setelah sampai di ponsel tujuan, system ponsel penerima akan menterjemahkan kembali pecahan Long SMS tersebut menjadi satu SMS, tetapi kembali lagi pada perbedaan teknologi masing-masing system ponsel, jika ponsel penerima hanya menggunakan standard 7 bits, maka satu pesan tersebut tetap diterjemahkan kedalam SMS yang membuat SMS terpecah dan menjadi beberapa pesan teks yang berbeda. Untuk menutupi kekurangan pada SMS maka dikembangkanlah EMS (Enhanced Mesagging Service) yang dapat memuat data biner seperti gambar bergerak (animasi) atau melodi yang sekarang lebih popular dengan sebutan MMS (Multimedia Messaging Service). Kelemahan Sistem SMS GSM yang telah memiliki jumlah pengguna terbesar di dunia ini, diketahui memiliki beberapa kelemahan yaitu kelemahan terhadap masalah keamanan sistem. Kelemahan itu dikarenakan SMS menggunakan standard pengkodingan yang universal, SMS dibangun dengan system bahasa program yang sejenis dengan bahasa program hardware seperti computer dan ponsel dapat menerjemahkan semua data dalam frekuensi tertentu yang terbuka (di udara). SMS juga memiliki kelemahan lain yaitu SMS palsu (fake SMS) yang dapat dikirim melalui media komunikasi lain seperti internet. Hal ini memacu kekhawatiran pada ruang lingkup pribadi dimana SMS biasa digunakan untuk melakukan pertukaran pesan yang sifatnya rahasia. Oktober 2002, peneliti mulai melakukan pengamatan mengenai celah keamanan SMS. peneliti tersebut berasal dari en:Universitas Negeri Pennsylvania yang kemudian mempublikasikan hasil temuannya mengenai keamanan SMS, dan disimpulkan bahwa para penyerang yang memahami kelemahan keamanan ini bisa memanfaatkan jaringan fungsional terbuka untuk bebas menyerang atau mengganggu. Kemudian industri GSM mulai mengidentifikasi sejumlah potensi serangan yang muncul memalui layanan pesan SMS yang diperkuat dengan hasil analisis yang telah dipulikasikan. Dan identifikasi tersebut memunculkan satu ancaman yang paling serius yaitu SMS Spoofing. SMS spoofing adalah bentuk penyamaran atau memanipulasi informasi seperti alamat atau data lainnya yang menyerupai user pada umumnya. Yang bahkan bisa melakukan roaming jaringan setempat :en:Home network (home network)] hingga ke jaringan asing :en:Foreign exchange service telecommunications (foreign network). Pada umumnya jika SMS spoofing berhasil melewati jaringan asal setempat, maka jaringan asal tersebut telah berhasil dibajak dan data-data dari jaringan tersebut dapat digunakan untuk menyerang jaringan asing. Pranala luar SMS tutorial 3GPP – The organization that maintains the SMS specification. SMS, the strange duckling of GSM ISO Standards (In Zip file format) GSM 03.38 to Unicode – the official GSM SMS FAQs (GSM-Technology.com) – includes definitions of Class 0, Class 1, Class 2 and Class 3 MT (Mobile Terminated) messages SMS PDU mode (PDU = Protocol Description Unit) Referensi Telekomunikasi Telepon genggam
1,663
3917
https://id.wikipedia.org/wiki/INRI
INRI
Huruf INRI adalah huruf-huruf singkatan dari kata-kata Latin yang terletak di atas salib Yesus: IESVS·NAZARENVS·REX·IVDÆORVM (Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum, yang berarti "Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi"), ditaruh oleh Pontius Pilatus. Dalam kitab , peristiwa ini ditulis sebagai berikut: Yesus Orang Nazaret Kata Orang Nazaret (Nazarenus) diyakini berasal dari akar kata Ibrani "נצר" (; = "Tunas" atau "taruk yang tumbuh"). Huruf "z" pada "Nazaret" dalam bahasa Ibrani ditulis dengan huruf "צ" (tsade [TS atau TZ]), seperti pada "netzer" (= bahasa Indonesia "tunas; taruk"), bukanlah huruf "ז" (zayin [Z]) yang membentuk kata "nazar" (= bahasa Indonesia "kaul"). Hal ini dikuatkan dengan penyebutan kota Nazaret dalam teks rabbinik Yahudi dari abad ke-4 M, misalnya "Midrash Qoheleth", yang menggunakan ejaan "N-TS-R" (menguatkan Referensi Matius 2:23 kepada Yesaya 11:1). Penemuan sebuah tulisan Ibrani di Kaisarea pada tahun 1962 juga menguatkan ejaan "N-TS-R". Meskipun tulisan dari Kaisarea ini bertarikh ~ 300 M, isinya memuat catatan penugasan sebuah keluarga imam ke kota Nazaret pada tahun ~ 150 M, yang menunjukkan bahwa pengejaan nama kota ini jauh lebih tua dari catatan itu sendiri. Yesus Kristus dibesarkan di Nazaret, sehingga dikenal dengan sebutan "Yesus orang Nazaret"+. Kata Ibrani "נצר" (; ="Tunas" atau "taruk yang tumbuh") mungkin merupakan akar kata dari nama Nazaret. Yesus disebut sebagai "orang Nazaret" (; , ; , netzeri) yang bisa berarti "orang dari Nazaret" atau "sang Tunas". Dia akan timbul sebagai Tunas dari tunggul Isai, yaitu ayah Daud, sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya dalam kitabnya pasal 11:1: "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah." Dengan demikian sebutan di atas kayu salib INRI, yang biasanya diartikan: "Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi" dapat pula diartikan: "Yesus, sang Tunas, Raja orang Yahudi" (bahasa Ibrani: Yeshua Ha-nozri Wu-melekh Ha-yehudim). Raja Kata Raja (Rex) merujuk pada gelar yang dimiliki oleh Yesus, sesuai dengan nubuatan di Perjanjian Lama (bdk. , ; ; ; 12:15; 18:37; ; ; 19:16). Ini bukan gelar resmi, karena yang menjadi raja pada waktu itu adalah Herodes. Sebelum mati, Yakub, leluhur bangsa Israel, memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari. Tentang Yehuda, Yakub berkata: Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa beina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia (Shiloh = Mesias) datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur. Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu. Yesus Kristus adalah keturunan suku Yehuda yang menerima warisan wasiat Yakub karena menjadi "Raja" atas segala raja. Imam-imam Yahudi menolak gelar tersebut, dan meminta untuk mengganti tulisan INRI tersebut, namun ditolak oleh Pilatus: Orang Yahudi Kata "Orang Yahudi" (Iudaeorum) merujuk kepada leluhur bangsa itu yaitu Yehuda, putra Yakub (yang juga dinamakan Israel). Teks Torah mencatat bahwa nama Yehuda merujuk kepada maksud Lea untuk memuji Yahweh, karena telah berhasil memperoleh empat orang anak. Nama Yehuda berasal dari kata odeh, yang berarti Aku akan menaikkan pujian. Dalam sastra rabinik klasik, nama ini ditafsirkan sebagai kombinasi dari nama Tuhan Yahweh dan sebuah dalet (huruf d dalam abjad Ibrani); dalam Gematria (perhitungan angka huruf), huruf dalet mempunyai nilai 4. Menurut sumber-sumber rabinik ini, angka ini merujuk Yehuda sebagai anak lelaki keempat Yakub. Jadi dalam bahasa Ibrani, kata "orang Yahudi" yaitu "Yehudim" mengacu kepada "orang-orang yang menaikkan pujian" bagi Allah. Dengan demikian sebutan di atas kayu salib INRI, yang biasanya diartikan: "Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi" dapat pula diartikan: "Yesus, sang Tunas, Raja orang-orang yang menaikkan pujian". Lihat pula Minggu Sengsara Pontius Pilatus Bagian Alkitab yang berkaitan: Yesaya 11, Matius 2, Yohanes 19 Referensi Istilah Kristen Penyaliban Yesus Kata dan frasa Latin Injil Yohanes Kata dan frasa Perjanjian Baru Akronim
659
3918
https://id.wikipedia.org/wiki/Jumat%20Agung
Jumat Agung
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota. Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari Rabu, tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jum'at. Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jum'at, tetapi tanggal terjadinya tidak diketahui dengan pasti, dan akhir-akhir ini diperkirakan terjadi pada tahun 33 Masehi, oleh dua kelompok ilmuwan, dan sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 34 Masehi oleh Isaac Newton via perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan besarnya bulan sabit. Dalam Alkitab Yesus di hadapan Mahkamah Agama Setelah sebelumnya mengadakan Perjamuan Malam (, , , ), Yesus bersama-sama dengan murid-murid-Nya pergi ke Taman Getsemani. Di sana Yesus berdoa. Setelah Yesus berdoa, maka datanglah Yudas, "dan bersama-sama serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi" . Yesus lalu dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi, di depan Imam Besar Kayafas. Sementara itu Petrus yang mengikuti hingga di halaman Mahkamah Agama dikenali sebagai pengikut Yesus namun ia menyangkal tiga kali, dan pada saat itu berkokoklah ayam. Petrus yang teringat apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu Petrus pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. Yesus di hadapan Pilatus Karena yang berhak menghukum mati seseorang hanyalah pemerintah Romawi, maka Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus. Yesus disiksa dan diolok-olok Setelah Yesus divonis hukuman salib oleh Pontius Pilatus, Yesus disiksa terlebih dahulu seperti yang umum dilakukan pada zaman Romawi. Yesus disalibkan Setelah disesah, maka Yesus dihukum mati di atas kayu salib di Bukit Golgota atau Kalvari Yesus wafat Yesus pun wafat di atas kayu salib, bukan karena Ia mati lemas atau kehabisan darah, tetapi Ia sendiri yang menyerahkan nyawa-Nya ke tangan Bapa-Nya. Perhitungan tanggal Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Paskah, yang perhitungan tanggalnya berbeda antara Gereja Timur dan Gereja Barat (lihat Computus untuk penjelasan lebih rinci). Paskah jatuh pada hari Minggu pertama sesudah Bulan Purnama Paskah, bulan purnama pada atau sesudah 21 Maret, yang dijadikan tanggal dari vernal equinox. Perhitungan Barat menggunakan Kalender Gregorian, sedangkan perhitungan Timur menggunakan Kalender Julian, di mana tanggal 21 Maret-nya kini bertepatan dengan tanggal 3 April menurut kalender Gregorian. Perhitungan-perhitungan untuk menentukan tanggal bulan purnama tersebut juga berbeda. Lihat Metode Penentuan Tanggal Paskah (Astronomical Society of South Australia). Karena Paskah di Gereja Barat dapat jatuh pada salah satu tanggal mulai tanggal 22 Maret sampai 25 April menurut kalender Gregorian, maka Jumat Agung dapat jatuh antara tanggal 20 Maret sampai 23 April. Dalam Gereja Timur, Paskah dapat jatuh antara 22 Maret sampai 25 April menurut kalender Julian (antara 4 April dan 8 Mei menurut kalender Gregorian, untuk periode 1900 dan 2099), jadi Jumat Agung dapat jatuh antara 19 Maret dan 22 April (atau antara 1 April dan 5 Mei menurut kalender Gregorian). Lihat pula Kematian Yesus Minggu Sengsara Sabtu Suci Paskah Doa Jumat Agung untuk Yahudi Referensi Pranala luar Situs Paskah dan Jumat Agung Indonesia Jumat Agung pada RE:Quest Peringatan Jumat Agung Ortodoks Timur Jumat Agung petunjuk-petunjuk dari Buku saku bagi para Petugas Gereja (Gereja Ortodoks Rusia) karya S. V. Bulgakov "Jumat Agung" artikel dari Catholic Encyclopedia Dari manakah istilah "Jumat Agung" berasal? United Methodist Church Ibadat Jumat Agung Episkopal Ibadat Jumat Agung Presbiterian Himne Jumat Agung di St-Takla.org (Gereja Ortodoks Koptik) Koenick v Felton perkara hukum—hak negara-negara bagian untuk menjadikan Hari Jumat Agung sebagai hari libur negara bagian dibela oleh Pengadilan Tinggi Amerika Serikat (findlaw.com) Naskah Minggu Ini: Jumat Agung Eksperimen Jumat Agung , sebuah pengujian yang dilakukan pada Jumat Agung, 1962, di Boston University untuk menentukan khasiat psilocybin untuk memfasilitasi pengalaman mistis. Paskah Hari raya di Indonesia Hari raya dan festival Kristiani Jumat Pekan Suci
629
3921
https://id.wikipedia.org/wiki/Tahu
Tahu
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Han. Versi tahu yang dikenal di Jepang adalah tahu sutra (絹漉し豆腐, kinugoshi tōfu). Tahu sutra lebih lunak dan kurang tahan terhadap pengolahan lebih lanjut, sehingga biasanya dikonsumsi mentah. Tahu secara umum dibawa para perantau Cina ke seluruh penjuru dunia sehingga menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia. Tahu di Indonesia Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning. Karena populernya, tahu menjadi bagian tak terpisahkan yang ditemui di tempat makan berbagai tingkat sosial di Indonesia, bersama-sama dengan tempe. Di Kediri tahu kuning menjadi makanan khas. Tahu ini dikenal sebagai tahu takwa. Tempat lain yang juga terasosiasi dengan tahu adalah Sumedang (tahu Sumedang). Tahu masih terkait dengan kembang tahu dan tauhue (juga disebut sebagai "kembang tahu") menurut cara pembuatannya. Aneka makanan yang melibatkan tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu campur, tahu guling, tahu isi (tahu bunting), perkedel tahu, dan kerupuk tahu, tahu pedes, tahu krispi, tahu petis dan tahu gimbal. Tahu goreng biasanya dihidangkan untuk menemani makanan berkuah cair, seperti mi bakso dan soto; atau batagor. Siomay, salah satu bentuk dimsum, juga menggunakan tahu kukus sebagai komponennya. Tahu di Korea Dubu adalah tahu Korea (豆腐, 두부). Orang Korea memanfaatkan tahu untuk berbagai jenis masakan. Referensi awal mengenai tahu di Korea dapat ditemukan dalam Catatan Mogeun (Mogeunjip) yang ditulis oleh Yi Saek (bernama pena Mogeun, 1328-1396) pada zaman Dinasti Goryeo (938-1392). Dalam satu puisinya, Yi Saek mengungkapkan kelezatan tahu yang baru saja dibuat. Referensi lain menuliskan tentang cara memasak tahu Korea dalam Yangchonjip oleh Gwon Geun serta Heo Gyun (1569-1618), seorang sastrawan Dinasti Joseon yang menulis artikel dalam Domundaejak tentang kelembutan rasa dubu yang dijual pedagang di luar Gerbang Changui. Sebuah catatan di Sejongsillok (Catatan Pemerintahan Raja Sejong) menyebutkan bahwa Kaisar Ming memuji kelezatan tahu di Joseon dan wanitanya pandai memasak makanan yang lezat. Catatan sejarah menunjukkan bahwa teknik membuat tahu diperkenalkan dari daratan Cina ke Korea pada zaman Dinasti Goryeo sejak abad ke-10. Dari Korea barulah tahu dikenalkan ke Jepang. Tahu Korea teksturnya di antara tahu Cina dan Jepang, tidak keras atau lembut. Orang Jepang memperkenalkan lebih banyak lagi jenis tahu ke Korea semasa Penjajahan Jepang atas Korea (1910-1945). Dubu jeongol, adalah masakan jeongol tahu dengan sejarah 200 tahun. Dubu jeongol direbus bersama daging sapi, kecambah, lobak putih, dropwort, jamur, bawang, wortel dan kaldu dalam panci besar. Dubu Buchim, tahu goreng, merupakan salah satu masakan yang disajikan dalam banchan. Tahu sutera (sundubu): adalah tahu lembut yang tidak diproses layaknya tahu biasa. Sundubu yang paling terkenal adalah sundubu dari Desa Chodang yang dinamakan Chodang Dubu, diproses dengan menggunakan air laut sehingga menghasilkan rasa yang unik. Sundubu dimakan dengan kecap dan bumbu-bumbu pedas sambil minum makgeolli. Dubu kimchi, tahu goreng dengan kimchi. Dubu jorim, tahu goreng dengan saus jorim yang terbuat dari campuran bumbu-bumbu. Sundubu jjigae adalah jjigae dengan gochujang berisi tahu sutera (sundubu) dan sayur-sayuran. Salah satu tempat pembuatan tahu tradisional di Korea yang paling terkenal adalah Kampung Chodang di Provinsi Gangwon. Di Chodang, tahu diproses dengan air laut yang disuling dari kedalaman 3 meter di bawah permukaan pasir. Sejarah Tahu Chodang bermula dari penemuan sebuah mata air pada tahun 1500-an oleh Heo Yeop, seorang pegawai negeri Joseon yang juga adik dari Heo Nanseolheon. Setelah mencicipi kelezatan air tersebut Heo Yeop lalu menggunakannya untuk pembuatan tahu. Ia menambahkan air laut untuk proses pengentalan. Tahu yang diciptakannya menghasilkan rasa yang unik. Sampai kini, tradisi membuat tahu dengan air laut masih dijalankan. Kampung asal tahu itu dinamakan sesuai nama pena Heo Yeop, yaitu Chodang. Referensi Pranala luar . . . . . . (In Chinese.) . . Knopper, Melissa. (Jan 2002), The joy of soy, The Rotarian, Vol. 180, No. 1, p. 16, > The Oxford companion to food Alan Davidson, Tom Jaine "The Secrets of Tofu across Japan" , sebuah film dokumenter berbahasa Inggris ½ jam dari lembaga penyiaran negara Jepang NHK World-Jepang menggambarkan produksi, penggunaan kuliner, dan makna budaya dari tahu. Artikel mengandung aksara Jepang Artikel mengandung aksara Korea Artikel mengandung aksara Thai Artikel mengandung aksara Han Artikel mengandung aksara Vietnam Bahan makanan Makanan hasil fermentasi Hidangan Korea Hidangan Tionghoa Produk kedelai Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia
778
3927
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni%20bela%20diri
Seni bela diri
Seni bela diri adalah seni yang timbul sebagai salah satu cara seseorang untuk mempertahankan atau membela diri, yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dari segala sesuatu yang mengancam hidupnya. Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisik. Hal inilah yang akan memicu aktivitas fisik sepanjang waktu. Disaat belum ada persejataan modern, manusia menggunakan dan memanfaatkan apa yang dimiliki dalam tubuh untuk melindungi diri. Kemampuan bertarung dipelajari sebagai cara untuk menyerang atau bertahan dari serangan, namun pada perkembangannya bela diri digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik seseorang. Dapat dikatakan bahwa seni bela diri tersebar di seluruh penjuru dunia dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri yang berkembang di daerah masing-masing maupun hasil serapan dari seni bela diri lain yang berkembang di daerah asalnya. Sebagai contoh, seni silat yang merupakan seni bela diri yang berkembang di negara ASEAN dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Brunei. Jenis-jenis Seni bela diri terbagi atas berbagai macam jenis, yaitu: seni tempur bersenjata tajam, seni tempur bersenjata tumpul/tidak tajam (kayu, bambu, dll), dan seni tempur tangan kosong. Pencak silat Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara (Indonesia). Unsur-unsur untuk membela diri dengan seni bela diri, yaitu dengan menggunakan pukulan dan tendangan. Pencak silat merupaka bela diri yang banyak diminati oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia. Seni bela diri di Indonesia Seni bela diri sudah ada di Indonesia dari masa Hindu-Budha, yang mana hal tersebut dapat dilihat dari penemuan artefak senjata dan pahatan relief-relief di candi Prambanan dan Borobudur yang isinya adalah sikap kuda-kuda silat. Di Indonesia sendiri terdapat salah satu budaya yang termasuk ke dalam seni bela diri yaitu pencak silat atau atau silat Indonesia. Sebagian besar daerah di Indonesia tidak menggunakan istilah pencak silat untuk merujuk kepada suatu aktivitas bela diri. Pencak diartikan sebagai gerakan serang untuk membela diri berupa tarian dan irama dengan peraturan (adat kesopanan) dan dapat dijadikan sebagai pertunjuk. Silat diartikan sebagai intisari pencak, sedangkan untuk berkelahi atau membela diri bukan lagi sekedar pertunjukan semata tapi istilah ‘pencak silat’ secara harfiah berarti bertarung dengan seni. Pencak silat didasarkan pada estetika seni, yakni wiraga, wirama, dan wirasa (bahasa Jawa) sebagai satu kesatuan. Pencak silat merupakan hasil budaya masyarakat di Indonesia untuk membela, mempertahankan, eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna untuk meningkatkan iman dan taqwa ke Maha Pencipta. Terdapat banyak manfaat yang diperoleh individu dalam pembelajaran pencak silat, seperti pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor. Pencak silat sudah masuk dalam dunia pendidikan seperti di berbagai sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi dengan berbagai aliran yang ada. Pencak silat menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang sangat digemari oleh siswa maupun mahasiswa karena memiliki banyak manfaat dan telah menjadi salah satu cabang olahraga yang ditandingkan di tingkat nasional maupun internasional. Terdapat 3 tampilan pencak silat yang ada di Indonesia, yaitu pencak silat asli (lokal dari Indonesia), pencak silat bukan asli (berasal dari kungfu dan jujitsu), dan pencak silat campuran (pencak silat yang memadukan antara pencak silat asli dan bukan asli). Pencak silat dibagi menjadi empat kategori yang dipertandingkan pada pertandingan pencak silat yaitu katagori tanding, tunggal, ganda dan regu. Lihat pula Daftar seni bela diri Seni bela diri Indonesia Pertahanan diri Referensi Daftar pustaka
558
3933
https://id.wikipedia.org/wiki/Flu%20burung
Flu burung
Flu burung (bahasa Inggris: avian influenza, disingkat AI) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang telah beradaptasi untuk menginfeksi burung. Penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomi yang tinggi karena membunuh ternak ayam dalam jumlah besar. Terkadang mamalia, termasuk manusia, dapat tertular flu burung. Penyebab Flu burung disebabkan oleh virus influenza A dari genus Alphainfluenzavirus, famili Orthomyxoviridae. Ia tergolong dalam grup V dalam klasifikasi Baltimore, yaitu virus dengan RNA utas tunggal negatif. Terdapat tujuh genus dalam famili Orthomyxoviridae, empat di antaranya adalah virus influenza, yaitu: Subtipe Virus influenza A memiliki beberapa protein pada permukaannya, di antaranya protein hemaglutinin (disingkat H atau HA) serta protein neuraminidase (disingkat NA atau N). Kombinasi jenis protein H dan protein N akan menentukan sifat dan penamaan subtipe virus influenza, misalnya H5N1. Hingga tahun 2019, telah ditemukan 18 jenis hemaglutinin (H1 sampai H18) dan 11 jenis neuraminidase (N1 sampai N11), tetapi hanya subtipe H1–H16 dan N1–N9 yang diidentifikasi dari virus yang menginfeksi burung. Sementara itu, ada dua subtipe yang diketahui tidak menginfeksi burung, yaitu H17N10 dan H18N11, yang keduanya diisolasi dari kelelawar. Patogenisitas Berdasarkan kemampuannya menimbulkan penyakit, flu burung dibagi menjadi dua jenis, yaitu flu burung dengan patogenisitas tinggi (HPAI) yang menyebabkan tingkat kematian yang tinggi, dan flu burung dengan patogenisitas rendah (LPAI) yang menyebabkan penyakit dengan tanda klinis yang ringan. Sebagian besar virus flu burung memiliki patogenisitas yang rendah (LPAI). Namun, beberapa beberapa di antara mereka mengalami mutasi genetik sehingga berubah menjadi HPAI. Secara alami, kasus HPAI disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5 atau H7. Walaupun demikian, mayoritas virus subtipe H5 dan H7 tergolong LPAI. Penentuan tingkat patogenisitas virus influenza A didasarkan pada karakteristik molekuler serta kemampuannya menimbulkan penyakit dan kematian pada ayam pada kondisi laboratorium, bukan berdasarkan beratnya derajat penyakit yang ditimbulkan pada manusia. Isolat virus flu burung digolongkan sebagai HPAI jika: Saat diinokulasi secara intravena terhadap minimum delapan ekor anak ayam peka berumur 4–8 minggu akan menyebabkan lebih dari 75% kematian dalam waktu 10 hari; Saat diinokulasi terhadap 10 ekor anak ayam peka berumur 6 minggu menghasilkan indeks patogenisitas intravena (IVPI) lebih dari 1,2; atau Isolat virus H5 dan H7 yang memiliki nilai IVPI tidak lebih dari 1,2 atau tidak menimbulkan 75% kematian pada uji letalitas intravena harus diurutkan (sekuensing) untuk menentukan apakah terdapat beberapa asam amino basa di lokasi pembelahan molekul hemaglutinin (HA0). Jika urutan asam aminonya mirip dengan isolat HPAI lainnya, maka isolat tersebut dianggap HPAI. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mendefinisikan kasus flu burung sebagai infeksi pada unggas yang disebabkan oleh: (1) Virus influenza A dengan patogenisitas tinggi (HPAI), dan (2) Virus influenza A subtipe H5 dan H7 dengan patogenisitas rendah (H5/H7 LPAI). Definisi ini dibuat sebagai batasan untuk kasus flu burung yang wajib dilaporkan kepada OIE. Oleh karena itu, flu burung patogenisitas rendah (LPAI) yang penyebabnya bukanlah subtipe H5 atau H7 tidak perlu dilaporkan kepada OIE. Nomenklatur dan klad Isolat virus influenza A subtipe H5 dapat dikelompokkan lebih lanjut menjadi beberapa klad dan diberi nama berdasarkan sistem nomenklatur yang standar. Standar pemberian nama ini meliputi jenis virus (misalnya A, B, atau C), asal spesies (misalnya canine, equine, chicken atau swine; identitas ini tidak dituliskan jika virus berasal dari manusia), asal lokasi geografis (misalnya Taiwan atau Vietnam), nomor strain (misalnya 1 atau 134), tahun isolasi (misalnya 2003), serta jenis antigen H dan N yang ditulis dalam tanda kurung apabila virus tersebut merupakan virus influenza A. Contoh: A/chicken/Pekalongan/BBVW308/2007(H5N1) A/chicken/Scotland/59(H5N1) Klad merupakan kelompok taksonomi berupa gambaran pohon kladistika untuk mengetahui hubungan kekerabatan. Penetapan klad virus flu burung dilakukan dengan pengurutan antigen H5, yang kemudian dikelompokkan dan diberi kode berupa angka. Sebagai contoh, hingga tahun 2008, semua virus H5N1 di Indonesia digolongkan dalam klad 2.1 dengan tiga turunan, yaitu 2.1.1, 2.1.2, dan 2.1.3. Virus klad 2.1.3 selanjutnya menyebar di banyak daerah di Indonesia. Pada bulan September 2012, isolat virus subtipe H5 dari bebek di Jawa Tengah dilaporkan berhubungan erat dengan klad 2.3.2.1 yang sebelumnya baru ditemukan di Vietnam, Tiongkok, dan Hong Kong. Situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyediakan gambaran lengkap pohon kladistika virus flu burung subtipe H5. Sifat alami dan perubahan antigen Kelangsungan hidup virus di lingkungan dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya jumlah virus, temperatur, paparan sinar matahari, keberadaan materi organik, pH dan salinitas (jika virus di air), serta kelembapan relatif (pada permukaan padat atau tinja). Virus influenza A rentan terhadap berbagai jenis disinfektan, di antaranya natrium hipoklorit, etanol 60–90%, senyawa amonium kuartener, aldehid, fenol, asam, dan iodin povidon, juga bisa diinaktivasi dengan pemanasan 56–60 °C selama minimum 60 menit serta oleh radiasi ionisasi atau pH ekstrem (pH 1–3 atau pH 10–14). Virus flu burung terus berubah dengan konstan. Ada dua cara mereka untuk berubah: Antigenic drift, yaitu ketika gen virus influenza mengalami perubahan-perubahan kecil seiring dengan waktu saat virus bereplikasi. Perubahan genetik yang kecil ini akan berakumulasi perlahan-lahan sehingga sifat antigeniknya berbeda dan tidak dikenali lagi oleh sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan komposisi vaksin influenza perlu ditinjau secara berkala agar dapat mengimbangi laju perubahan virus. Antigenic shift, yaitu ketika terjadi perubahan gen yang besar dan mendadak yang menghasilkan jenis protein H yang baru dan/atau kombinasi protein H dan N yang baru. Kebanyakan individu tidak memiliki kekebalan terhadap virus influenza yang baru ini sehingga menyebabkan terjadinya wabah penyakit yang luas. Spesies peka Virus influenza dapat menyerang berbagai spesies hewan dan penyakitnya diberi nama sesuai dengan jenis hewan yang diinfeksi, misalnya flu burung, flu babi, flu kuda, dan flu anjing. Mutasi genetik memungkinkan terjadinya infeksi silang antarspesies. Burung liar akuatik diduga merupakan reservoir alami virus flu burung. Virus flu burung telah diisolasi pada lebih dari 100 spesies burung liar, yang sebagian besar infeksinya disebabkan oleh virus LPAI. Infeksi umumnya ditemukan pada ordo Anseriformes (seperti bebek dan angsa) serta dua famili pada ordo Charadriiformes atau burung wader, yaitu famili Laridae (seperti burung camar) serta famili Scolopacidae (seperti burung trinil). Burung-burung yang telah didomestikasi, baik unggas (seperti ayam dan kalkun) maupun unggas air (bebek dan angsa) peka terhadap serangan virus flu burung. Kejadian penyakit Kasus pada hewan Flu burung pertama kali dilaporkan pada tahun 1878 di Italia. Awalnya, penyakit ini disangka sebagai kolera unggas bentuk akut dan septisemik. Virusnya sendiri belum diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai virus influenza hingga 1955. Sebelum dikenal sebagai flu burung, penyakit ini diberi nama pes unggas (fowl plague). Pada Simposium Internasional Flu Burung yang pertama pada tahun 1981, istilah HPAI mulai digunakan menggantikan pes unggas untuk menggambarkan bentuk flu burung yang sangat virulen. Istilah LPAI mulai digunakan pada tahun 2002 pada simposium yang kelima. Virus flu burung ditemukan di seluruh dunia dengan laporan isolasi dari benua Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa. Bukti serologis infeksi pada penguin di Antarktika juga telah ditemukan. Kasus pada manusia Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejumlah kasus flu burung pada manusia. Manusia dapat terinfeksi virus influenza A subtipe H5N1, H7N9, dan H9N2. Infeksi flu burung pada manusia pertama kali ditemukan di Hong Kong pada tahun 1997 dengan jumlah kasus 18 orang dan 6 di antaranya meninggal dunia. Temuan infeksi pada manusia selanjutnya dilaporkan di Tiongkok, Vietnam, Thailand, Kamboja, lalu Indonesia. Hingga 1 Oktober 2021, WHO telah mencatat sebanyak 863 kasus dengan 456 kematian pada manusia dengan rincian pada tabel di bawah ini. Jumlah kasus yang dilaporkan WHO adalah jumlah kasus yang telah diverifikasi dengan hasil laboratorium. Cara penularan Hewan Flu burung ditularkan melalui kontak langsung antara burung terinfeksi dengan burung sehat. Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, sepatu, kendaraan, maupun peralatan kandang. Partikel virus flu burung ditemukan pada sekresi dari hidung, mulut, dan mata; kotoran; serta permukaan luar telur yang dihasilkan oleh burung terinfeksi. Flu burung tidak termasuk penyakit yang menular melalui udara. Penularan dari satu peternakan ke peternakan lain terjadi melalui perpindahan unggas, produk unggas, orang, dan kendaraan yang digunakan untuk transportasi. Ketahanan virus dalam kotoran burung bergantung pada jumlah virus, suhu, dan kelembaban. Secara umum, virus lebih cepat mati jika suhu semakin tinggi dan tinja semakin kering. Manusia Meskipun tidak biasa bagi manusia untuk terinfeksi virus influenza A langsung dari hewan, infeksi secara sporadik yang disebabkan oleh virus flu burung dan virus flu babi telah dilaporkan. Sebagian besar kasus influenza A pada manusia (H5N1 dan H7N9) diasosiasikan dengan kontak dengan unggas terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi. Bukti epidemiologis dan virologis menunjukkan bahwa virus tidak mampu menular dari manusia ke manusia. Beberapa ilmuwan berpendapat flu burung tidak menular ke manusia karena perbedaan reseptor virus pada sel manusia dan sel burung. Manifestasi klinis Hewan Flu burung menyebabkan beragam manifestasi klinis bergantung pada jenis virus yang menginfeksi, jenis dan umur hewan terinfeksi, hingga faktor lingkungan. Virus HPAI mampu menyebabkan kematian mendadak sedangkan virus LPAI tidak menimbulkan tanda klinis atau hanya menyebabkan tanda klinis yang ringan. Tanda klinis yang sering ditemukan antara lain gangguan sistem pernapasan seperti leleran dari hidung dan mata, batuk, kesulitan bernapas (dispnea), pembengkakan sinus dan/atau kepala, penurunan nafsu makan dan minum, sianosis pada kulit yang tak berbulu, pial, dan jengger, diare, hingga inkoordinasi dan gangguan saraf. Pada ayam petelur, dapat terjadi penurunan produksi dan kualitas telur. Menurut OIE, masa inkubasi flu burung adalah 21 hari. Manusia Infeksi flu burung pada manusia dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas yang ringan (demam dan batuk) hingga pneumonia berat, sindrom gangguan pernapasan akut, syok, bahkan kematian. Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare lebih sering dilaporkan pada infeksi virus subtipe H5N1 sedangkan konjungtivitis dilaporkan pada infeksi subtipe H7. Diagnosis Hewan Identifikasi virus dilakukan untuk mengonfirmasi kasus klinis pada hewan, menilai bebasnya individu dari infeksi sebelum dilalulintaskan, menilai bebasnya populasi dari infeksi, dan serta mengetahui prevalensi infeksi dalam rangka surveilans penyakit. Metode uji yang dilakukan dapat berupa reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (RT-PCR), isolasi virus, dan deteksi antigen. Sementara itu, untuk mendeteksi respons kekebalan tubuh, misalnya memeriksa status kekebalan pascavaksinasi, uji hemaglutinasi inhibisi (untuk H5 atau H7), ELISA, dan imunodifusi gel agar (AGID; untuk influenza A) dapat digunakan. Diagnosis banding untuk flu burung pada unggas adalah penyakit Newcastle (ND), laringotrakeitis infeksius (ILT), bronkitis infeksius (IB), kolera unggas, dan infeksi Escherichia coli. Manusia Berdasarkan WHO dan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia, kasus flu burung pada manusia diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: (1) seseorang dalam investigasi; (2) kasus suspek; (3) kasus probabel; dan (4) kasus konfirmasi. Kasus konfirmasi adalah seseorang yang memenuhi kriteria kasus suspek atau probabel dan disertai satu dari hasil positif berikut ini yang dilaksanakan dalam suatu laboratorium influenza yang hasil pemeriksaan H5N1-nya: Hasil PCR H5 positif, Peningkatan ≥ 4 kali lipat titer antibodi netralisasi untuk H5N1 dari spesimen konvalesen dibandingkan dengan spesimen akut (diambil ≤ 7 hari setelah muncul gejala penyakit), dan titer antibodi netralisasi konvalesen harus pula ≥ 1/80, Isolasi virus H5N1, atau Titer antibodi mikronetralisasi H5N1 ≥ 1/80 pada spesimen serum yang diambil hari ke ≥ 14 setelah ditemukan penyakit, disertai hasil positif uji serologi lain, misalnya titer HI sel darah merah kuda ≥ 1/160 blot Western spesifik H5 positif. Pencegahan Flu burung dapat dicegah dengan pemberian vaksin, penerapan biosekuriti, pengendalian lalu lintas media pembawa virus influenza A, pemusnahan unggas secara selektif (depopulasi) di daerah tertular, dan pemusnahan unggas secara menyeluruh di daerah tertular baru. Orang yang sehari-hari bekerja dengan unggas atau orang yang merespons wabah flu burung disarankan mengikuti prosedur biosekuriti dan pengendalian infeksi, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan memperhatikan higiene tangan. Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Lihat pula Flu burung di Indonesia Pranala luar Influenza Zoonosis Penyakit burung dan unggas Flu burung
1,877
3935
https://id.wikipedia.org/wiki/Garuda
Garuda
Garuda , atau Garula dalam bahasa Pāli , adalah salah satu makhluk antropomorfis-mitologis dalam Hinduisme, Buddhisme, dan Jainisme. Menurut agama Hindu, ia merupakan wahana Dewa Wisnu (salah satu Trimurti atau tiga dewa utama); menurut agama Buddha, ia merupakan Dhammapala atau Astasena; dalam Jainisme, ia merupakan salah satu Yaksa (dewa pelindung) Tirthankara Shantinatha. Interpretasi fisik Garuda bermacam-macam. Kebanyakan, ia digambarkan bertubuh tertutup bulu emas, berwajah putih, dan bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip yang dimiliki burung elang, tetapi tubuhnya sering kali seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dalam salah satu cerita ia dapat menghalangi matahari. Kisah Garuda terdapat dalam kitab Mahabharata dan Purana yang berasal dari India. Bangsa Jepang juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut Karura. Di Thailand disebut sebagai Krut atau Pha Krut. Indonesia dan Thailand menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya. Kepercayaan Hindu Menurut kepercayaan Hindu, Garuda adalah seekor burung mitologis, berwujud setengah manusia setengah burung, mengabdi sebagai wahana Wisnu. Ia adalah raja burung-burung dan merupakan keturunan Resi Kasyapa dan Winata, salah seorang putri dari Daksa. Ia musuh bebuyutan para ular, sebuah sifat yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar dengan istri lain dari suaminya, yaitu Kadru, ibu para ular. Sinar Garuda sangat terang sehingga para dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan memujanya. Garuda sering kali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan. Ia memiliki putra bernama Sempati (Sampāti) dan istrinya adalah Unati atau Winayaka. Menurut kitab Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak boleh kaum brahmana. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi. Garuda dikatakan pernah mencuri amerta dari para dewa untuk membebaskan ibunya dari cengkeraman Kadru. Kemudian Indra mengetahuinya dan bertempur hebat dengannya. Amerta dapat direbut kembali, tetapi Indra luka parah dan kilatnya (bajra) menjadi rusak. Kepercayaan Buddhis Garuda, yang juga disebut Garula dalam bahasa Pali (bahasa pengantar naskah Buddhis), adalah golongan burung dengan sayap cemerlang dalam kepercayaan Buddhis. Menurut konsep agama Buddha tentang tumimbal lahir (saṃsāra), mereka adalah salah satu dari Astasena atau Astagatyaḥ, yaitu delapan kelompok makhluk gaib. Dalam seni rupa Buddha, mereka dirupakan dalam posisi duduk dan mendengarkan khotbah Sang Buddha. Musuh mereka adalah para Nāga (ular) dan kadangkala digambarkan sedang mencengkeram ular dengan cakarnya. Sebagaimana dalam kesenian Hindu, ikonografi yang berbentuk zoomorfis (wujud burung raksasa) maupun separuh antropomorfis (setengah burung, setengah manusia) merupakan hal yang lazim dalam tradisi Buddhis. Menurut agama Buddha, Garuda merupakan burung predator raksasa dengan ukuran bentang sayap mencapai 330 yojana. Mereka diceritakan sebagai makhluk dengan kecerdasan dan perkumpulan sosial. Kadangkala mereka juga disebut (bahasa Pāli: ), sebuah kata Sanskerta yang berarti "bersayap bagus". Sebagaimana kaum Nāga, mereka mengkombinasikan karakteristik hewan dan makhluk supernatural, dan dapat dianggap sebagai golongan dewa terendah. Bangsa Garuda memiliki raja beserta kota untuk mereka, dan setidaknya memiliki kekuatan gaib untuk berubah bentuk menjadi manusia jika mereka ingin berurusan dengan manusia. Menurut cerita Jataka, mereka merupakan penghuni Nagadipa atau Seruma. Bangsa Garuda merupakan musuh para Nāga, golongan makhluk berwujud ular raksasa yang diburu para Garuda. Pada suatu cerita, para Garuda menangkap para nāga dengan menerkam kepala mereka. Lambat laun, para nāga akhirnya mendapat akal bahwa dengan menelan batu besar, maka makin beratlah mereka untuk ditangkap oleh Garuda, sehingga melelahkan para Garuda dan membuat mereka mati kecapaian. Siasat tersebut akhirnya dibongkar oleh petapa Karambiya kepada salah satu Garuda, yang kemudian disuruh untuk menggigit bagian ekor nāga agar batu dimuntahkan (Pandara Jātaka, J.518). Bangsa Garuda adalah salah satu makhluk yang diperintahkan oleh Sakra untuk menjaga Gunung Sumeru dan surga (Pali: ) dari serangan para Asura. Dalam Maha-samaya Sutta (Digha Nikaya 20), Sang Buddha membuat perdamaian sementara antara para Naga dan Garuda. Nama lain Garuda memiliki banyak nama dan julukan. Di bawah ini disajikan nama-namanya berikut artinya: Nama-nama lain Garuda Kaśyapi Wainateya Suparṇna Garutmān Dakṣāya Śālmalin Tārkṣya Wināyaka Nama-nama julukan Sitānana, ‘wajah putih hijau’. Rakta-pakṣa, ‘sayap merah’. Śweta-rohita, ‘sang putih merah’. Suwarṇakāya, ‘tubuh emas’. Gaganeśwara, ‘raja langit’. Khageśwara, ‘raja burung’. Nāgāntaka, ‘pembunuh naga’. Pannaganāśana, ‘pembunuh naga’. Sarpārāti, ‘musuh ular-ular’. Taraswin, ‘yang cepat’. Rasāyana, ‘yang bergerak cepat sebagai perak’. Kāmachārin, ‘yang pergi sesukanya’. Kāmāyus, ‘yang hidup dengan senang’. Chirād, ‘makan banyak’. Wiṣṇuratha, ‘kereta Wisnu’. Amṛtāharaṇa, ‘pencuri amerta’. Sudhāhara, ‘pencuri’ Surendrajit, ‘penakluk Indra’. Bajrajit, ‘penakluk kilat’. Garuda sebagai lambang dan kebudayaan Lambang negara Garuda juga dipakai sebagai lambang negara Indonesia dan Thailand. Lambang kota Garuda dipakai sebagai lambang ibu kota Mongolia, Ulan Bator. Lambang perusahaan Garuda dipakai sebagai lambang maskapai penerbangan negara Indonesia, yaitu Garuda Indonesia. Kebudayaan Band beraliran death metal asal Florida Amerika yaitu Morbid Angel, menggunakan tokoh Garuda Bali dalam salah satu karya seni mereka. Referensi Makhluk dalam mitologi Hindu Makhluk dalam mitologi Buddha Burung mitologis Simbol nasional Thailand Simbol nasional Indonesia
781
3938
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Ibrani
Bahasa Ibrani
Bahasa Ibrani ( , atau ) adalah sebuah bahasa dari cabang rumpun bahasa Afro-Asia. Bahasa ini masuk dalam bahasa Semit dan menjadi bahasa resmi Israel. Bahasa Ibrani dituturkan oleh sebagian orang Yahudi di seluruh dunia. Secara kultural, bahasa ini dianggap sebagai bahasa orang Yahudi, meskipun bahasa ini juga dipergunakan oleh kelompok-kelompok non-Yahudi, seperti orang Samaria. Bahasa Ibrani hampir punah sebagai bahasa yang dituturkan pada Abad Kuno, namun terus digunakan sebagai bahasa liturgi Yudaisme dan bahasa sastra serta hanya dipakai untuk mempelajari Alkitab dan Mishnah saja. Tetapi pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, bahasa ini lahir kembali menjadi sebuah bahasa sejati dengan para penuturnya. Bahasa ini lalu menggantikan bahasa Arab, bahasa Ladino, bahasa Yiddish dan lain sebagainya sebagai bahasa utama kaum Yahudi sedunia dan di negara Israel kemudian hari. Bahasa Ibrani merupakan salah satu dari dua bahasa resmi Israel. Bahasa resmi lainnya adalah bahasa Arab. Dalam bahasa Ibrani sendiri, bahasa ini disebut עִבְרִית, atau I'vrit (IPA: [ivr\it] atau [ibr\it]). Bahasa Ibrani mirip sekali dengan bahasa Aram dan juga masih mirip dengan bahasa Arab. Bahkan kosakata Ibrani modern, banyak pula meminjam dari bahasa Arab. Sejarah Sebagai kewarganegaraan istilah "Ibrani" merujuk kepada Bani Israel purba, tetapi, sebagai bahasa, kata "Ibrani" merujuk kepada salah satu dari beberapa dialek bahasa Kanaan. Bahasa Ibrani (Israel) dan Moabit (Yordan) bisa disebut dialek Kanaan Selatan sedangkan Fenisia (Libanon) bisa disebut dialek Kanaan Utara. Bahasa Kanaan dekat berhubungan dengan Aram dan juga dengan bahasa Arab Selatan-Tengah dalam kadar lebih sedikit. Manakala dialek Kanaan lain telah punah, bahasa Ibrani terus hidup. Ibrani berkembang sebagai bahasa tuturan di Israel dari abad ke-10 SM hingga masa sebelum Zaman Bizantium pada abad ke-3 atau ke-4 Masehi. Selepas itu bahasa Ibrani diteruskan sebagai bahasa kesusasteraan hingga Era Moden sebagai bahasa tuturan pada abad ke-19. Bahasa Ibrani mengalami lima tahap perkembangan yang utama, yaitu: Ibrani Kuno (sebelum 500 SM) Ibrani Kitab Suci (~500-200 SM; mis. di kitab Ezra, Nehemia, Ester) Ibrani Mishnah (~200 SM - 600 M; mis. gulungan naskah Qumran) Ibrani Para Rabi (~600-1800 M) Ibrani Modern (abad ke-20 hingga sekarang) Huruf Ibrani Abjad Ibrani terdiri dari 22 huruf. Abjad Ibrani pada bagan di atas hanya terdiri dari konsonan saja (juga termasuk huruf alef dan ayin). Karena teks Ibrani kuno hanya ditulis dalam bentuk konsonan saja (tanpa vokal), maka pelafalannya didasarkan pada tradisi lisan yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Sistem penulisan vokal baru muncul sekitar tahun 500 M sampai 1000 M. Sistem penulisan vokal ini diadakan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi lisan tersebut. Teks Ibrani kuno yang tanpa vokal tersebut disebut 'teks tanpa titik'. Gulungan-gulungan yang terdapat di sinagoge-sinagoge dewasa ini ditulis dengan tidak membubuhkan vokal sebagaimana kebanyakan buku-buku, majalah-majalah dan surat-kabar-surat-kabar yang dicetak dalam huruf Ibrani modern. Penulisan yang dibubuhi vokal sangat besar manfaatnya bagi para pemula yang belajar bahasa Ibrani. Dialek dalam bahasa Ibrani Terdapat dua jenis tradisi pelafalan bahasa Ibrani, yaitu tradisi pelafalan sefardis dan tradisi pelafalan askenas. Tradisi pelafalan sefardis saat ini dipakai oleh orang-orang Yahudi di Eropa Barat dan juga menjadi pelafalan resmi negara Israel modern. Sedangkan tradisi pelafalan askenas sampai saat ini dipakai oleh perkumpulan-perkumpulan ibadah Yahudi di Eropa Timur. Contoh perbedaan dari kedua pelafalan tersebut di atas sebagai berikut: Sefardis: Wa'ani tfilati lekha hasyem et ratson ... Askenas : Wa'ani sfilosi lekho hasyem es rotson ... () Lihat pula Hatikvah (Lagu Kebangsaan Israel untuk contoh teks bahasa Ibrani dalam aksara Latin) Daftar nama Allah dalam bahasa Ibrani Keberhasilan pelestarian bahasa Ibrani Referensi Pustaka tambahan Zuckermann, Ghil'ad, 2003. Language Contact and Lexical Enrichment in Israeli Hebrew. Palgrave Macmillan. (ISBN 978-1-4039-1723-2 / ISBN 978-1-4039-3869-5) Pranala luar Kamus Indonesia-Ibrani Informasi tentang bahasa Ibrani Sebuah makalah polemik tentang status bahasa Ibrani modern oleh seorang pakar bahasa Semit; Prof. Dr. G. Zuckermann Informasi tentang bahasa-bahasa Yahudi Pelajaran dan latihan bahasa Ibrani yang ditulis oleh seorang Dosen Sekolah Tinggi Theologia Abdiel (Edisi Revisi 2006) Rumpun bahasa Semit Bahasa di Israel Bahasa berpola predikat–subjek–objek
643
3940
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum
Museum
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional. Keberadaan museum sangat penting karena memiliki tanggung jawab dan fungsi untuk melestarikan, membina, sekaligus mengembangkan budaya masyarakat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Melalui pesan-pesan yang dirangkai lewat display dan ruang pameran, museum di Indonesia berfungsi sebagai sarana komunikasi dan jembatan penghubung yang dapat memicu kesadaran dan pengetahuan bagi masyarakat. Keberadaan museum di Indonesia menjadi sangat penting mengingat museum tidak hanya memiliki fungsi sebagai pelindung benda cagar budaya, melainkan juga sebagai tempat pembentukan ideologi, disiplin, dan pengembangan pengetahuan bagi publik. Hal itu juga ditegaskan dalam kode etik ICOM, “Museum memiliki tugas penting untuk mengembangkan peran pendidikan dan menarik pengunjung lebih luas dari kalangan masyarakat, lokalitas, atau kelompok yang dilayaninya. Interaksi dengan masyarakat pendukung dan pembinaan serta promosi warisan yang diampunya merupakan bagian integral dari pendidikan yang harus dilaksanakan oleh museum. Sejarah Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Bangunan lain yg diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM. Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan. Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksinya di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia. Pada awalnya, museum bermula sebagai tempat untuk menyimpan koleksi milik individu, keluarga atau institusi kaya. Benda-benda yang disimpan biasanya merupakan karya seni dan benda-benda yang langka, atau kumpulan benda alam dan artefak arkeologi. Beberapa museum di dunia, di antaranya: Capitoline Museums, merupakan museum dengan koleksi seni yang ditujukan untuk publik yang paling tua di dunia, dimulai pada tahun 1471 ketika Paus Siktus IV mendonasikan sekelompok koleksi patung kuno untuk masyarakat Roma Museum Vatikan, merupakan museum kedua tertua di dunia, dibuka untuk unmum sejak 1501 oleh Paus Julius II Rumphius membangun sebuah museum botani di Ambon pada tahun 1662, dan membuat museum tersebut menjadi museum tertua di Indonesia. Tidak ada yang tersisa dari museum tersebut, kecuali dalam buku yang dia tulis sendiri, yang sekarang menjadi koleksi perpustakaan Museum Nasional Indonesia. Penerusnya adalah Ikatan Kesenian dan Ilmu Kerajaan di Batavia, yang dibangun pada 24 April 1778. Organisasi ini mendirikan sebuah museum dan perpustakaan, dan berperan penting dalam penelitian, dan pengumpulan bahan penelitian mengenai sejarah alam dan kebudayaan di Indonesia. British Museum di London, Inggris, didirikan pada tahun 1753 dan dibuka untuk publik pada 1759. Koleksi pribadi Sir Hans Sloane adalah dasar dari koleksi British Museum. Hermitage Museum dibangun pada tahun 1764 oleh Yekaterina II dari Rusia dan telah dibuka untuk umum sejak 1852. Museum Louvre di Paris Prancis, merupakan museum yang juga diletakkan pada bekas istana kerajaan, dibuka untuk publik pada tahun 1793. Tipe Museum memiliki beragam tipe, dari institusi yang besar dan mencakup banyak kategori, hingga institusi kecil yang memusatkan diri kepada subjek tertentu, lokasi, atau seseorang. Selain itu terdapat museum universal yang koleksinya merepresentasikan dunia dan biasanya koleksinya di antaranya seni, ilmu pengetahuan, sejarah dan sejarah alam. Tipe dan ukuran museum tercermin dalam koleksinya. Sebuah museum biasanya memiliki koleksi inti yang merupakan benda terpenting di bidangnya. Kategori museum-museum tersebut di antaranya: Museum arkeologi Museum arkeologi merupakan museum yang mengkhususkan diri untuk memajang artefak arkeologis. Museum arkeologi banyak yang bersifat museum terbuka (museum yang terdapat di ruang terbuka atau Open Air Museum). Di Indonesia, contoh dari museum arkeologi adalah Museum Trowulan di Trowulan, Jawa Timur. Museum seni Museum seni, lebih dikenal dengan nama galeri seni, merupakan sebuah ruangan untuk pameran benda seni, mulai dari seni visual yaitu di antaranya lukisan, gambar, dan patung. Beberapa contoh lainnya adalah seni keramik, seni logam dan furnitur. Contoh dari museum seni ini di Eropa adalah merbach-Cabinet di Basel, yang awalnya merupakan koleksi pribadi yang dijual kepada pemerintah kota Basel pada tahun 1661, dan menjadi museum untuk umum sejak tahun 1671. Saat ini, museum ini bernama Kunstmuseum Basel. Museum yang mengkhususkan diri sebagai museum seni, merupakan suatu hal yang baru. Salah satu yang pertama adalah Hermitage Museum di Saint Petersburg yang dibangun pada tahun 1764. Di Indonesia, contoh dari museum seni adalah Museum Affandi yang terletak di Yogyakarta. Museum biografi Museum Biografi merupakan museum yang didedikasikan kepada benda yang terkait dengan kehidupan seseorang atau sekelompok orang, dan terkadang memajang benda-benda yang mereka koleksi. Beberapa museum terletak di dalam rumah atau situs yang terkait dengan orang yang bersangkutan pada saat dia hidup. Contoh dari museum ini adalah Museum Edith Piaf di Paris. Di Indonesia, contoh museum biografi adalah Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. A.H. Nasution yang terletak di Jakarta Pusat, DKI Jaya. Museum anak Museum anak merupakan institusi yang menyediakan benda pameran dan program acara untuk menstimulasi pengalaman informal anak. Berlawanan dengan museum tradisiona; yang memiliki peraturan untuk tidak menyentuh benda pameran, museum ini biasanya memiliki benda yang dirancang untuk dimainkan oleh anak-anak. Museum anak kebanyakan merupakan organisasi nirlaba dan dikelola oleh sukarelawan atau oleh staf profesional dalam jumlah yang kecil. Contoh dari museum anak ini adalah Museum Anak Kolong Tangga yang terletak di Yogyakarta. Pada museum ini terdapat beberapa mainan anak tradisional. Museum universal Museum universal atau dikenal pula dalam bahasa Inggris sebagai Museum encyclopedic, merupakan museum yang umum kita jumpai. Biasanya merupakan institusi besar, yang bersifat nasional, dan memberikan informasi kepada pengunjung mengenai berbagai variasi dari tema lokal dan dunia. Museum ini penting karena meningkatkan rasa keingin-tahuan terhadap dunia. Contoh museum universal adalah British Museum di London, Inggris. Museum etnologi Museum etnologi merupakan museum yang mempelajari, mengumpulkan, merawat, dan memamerkan artefak dan objek yang berhubungan dengan etnologi dan antropologi. Museum seperti ini biasanya dibangun di negara yang memiliki kelompok etnis atau etnis minoritas yang berjumlah banyak. Contoh dari museum ini adalah Museum Indonesia di TMII. Museum rumah bersejarah Museum rumah bersejarah, atau yang lebih dikenal dengan rumah bersejarah adalah yang terbanyak jumlahnya di dunia dari kategori museum sejarah. Museum ini biasanya beroprasi dengan dana yang terbatas dan staff yang sedikit. Kebanyakan dikelola oleh relawan dan sering kali tidak memenuhi syarat untuk menjadi museum profesional. Contoh dari rumah bersejarah ini di Indonesia adalah Museum Sasmita Loka Ahmad Yani. Museum sejarah Museum sejarah mencakup pengetahuan sejarah dan kaitannya dengan masa kini dan masa depan. Beberapa di antara museum tersebut memiliki benda koleksi yang sangat beragam, mulai dari dokumen, artefak dalam berbagai bentuk, benda sejarah yang terkait dengan even kesejarahan tersebut. Ada beberapa macam museum sejarah, di antaranya, rumah bersejarah yang merupakan bangunan yang memiliki nilai sejarah atau arsitektural yang tinggi. Kedua adalah situs bersejarah yang menjadi museum, seperti Pulau Robben. Ketiga adalah museum ruang terbuka atau disebut juga dengan nama open air museum. Pada museum ini, para masyarakat yang berada di dalamnya berusaha untuk membuat ulang kehidupan pada suatu waktu dengan sebaik mungkin, termasuk di antaranya bangunan dan bahasa. Contoh museum sejarah di Indonesia adalah Museum Sumpah Pemuda dan Museum Fatahillah. Museum maritim Museum maritim merupakan museum yang mengkhususkan diri kepada peresentasi sejarah, budaya atau arkeologi maritim. Mereka menceritakan kaitan antara masyarakat dengan kehidupan yang berkaitan dengan air atau maritim. Museum bertema maritim menjadi media alternatif pendidikan non-formal yang berfungsi untuk merekonstruksi pola pikir maritim dan wawasan Nusantara. Selain itu, museum sebagai alat pendidikan zaman modern akan senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan dunia modern itu sendiri. Terdapat beberapa jenis museum maritim, di antaranya: Museum arkeologi maritim yang menceritakan mengenai kaitan arkeologi dengan maritim. Museum ini biasanya memajang dan mengawetkan kapal karam dan artefak yang terkait dengan lingkungannya. Museum sejarah maritim, merupakan museum yang mengedukasi masyarakat mengenai sejarah maritim di suatu komunitas atau masyarakat. Contoh dari museum ini adalah Museum Maritim San Francisco dan Mystic Seaport. Museum militer maritim. Contoh dari museum ini adalah Museum Nasional Angkatan Laut Amerika Serikat. Contoh lainnya adalah Museum Laut, Udara dan Luar Angkasa Intrepid. Museum maritim di Indonesia ada 4, yaitu: Museum Kapal Selam Senopati di Surabaya, Museum Kapal Samudraraksa di Magelang, Jawa Tengah, Museum Bahari Yogyakarta , dan Museum Bahari Jakarta. Museum militer dan perang Museum militer merupakan museum yang mengkhususkan diri terhadap sejarah militer. Benda yang biasa dipamerkan pada museum ini contohnya adalah senjata, seragam militer, dan bahkan kendaraan perang. Contoh dari museum ini adalah Museum Benteng Vredeburg dan Museum Monumen Yogya Kembali di Yogyakarta. Museum hidup Museum sejarah hidup menggabungkan arsitektur bersejarah, budaya material, dan interpretasi yang dilengakpi dengan pemandangan alam dan budaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendalam. Museum-museum ini termasuk museum yang memiliki koleksi, pelestarian atau interpretasi budaya material, keterampilan tradisional, dan proses sejarah. Pengaturan sejarah rekreasional yang mensimulasikan periode waktu lampau dapat menawarkan rasa perjalanan kembali ke masa lalu. Museum jenis ini termasuk dalam jenis museum terbuka. Lihat pula Daftar museum nasional Daftar museum di Indonesia Daftar museum di Jakarta Daftar museum di Paris Daftar museum dan institusi budaya di New York City Hari Museum Internasional Arkeologi Seni Galeri Referensi Pranala luar Direktorat Museum Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) Galeri Nasional Indonesia Museum Soesilo Soedarman Asosiasi Museum Indonesia Festival Museum Nusantara
1,561
3942
https://id.wikipedia.org/wiki/Paskah
Paskah
Paskah (, , Paskha; Pasḥa; dari Pesaḥ) adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan pada hari Jum'at sore, dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati di hari minggu pagi. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan. Paskah juga merujuk pada masa di dalam kalender gereja yang disebut masa Paskah, yaitu masa yang dirayakan dulu selama empat puluh hari sejak Minggu Paskah (puncak dari Pekan Suci) hingga hari Kenaikan Yesus namun sekarang masa tersebut diperpanjang hingga lima puluh hari, yaitu sampai dengan hari Pentakosta (yang artinya "hari kelima puluh" – hari ke-50 setelah Paskah, terjadi peristiwa turunnya Roh Kudus). Minggu pertama di dalam masa Paskah dinamakan Oktaf Paskah oleh Gereja Katolik Roma. Hari Paskah juga mengakhiri perayaan Pra-Paskah yang dimulai sejak empat puluh hari sebelum Kamis Putih, yaitu masa-masa berdoa, penyesalan, dan persiapan berkabung. Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah tanggalnya (dalam kekristenan disebut dengan perayaan yang berpindah) karena disesuaikan dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu), bukan tanggal tertentu di dalam kalender sipil. Hari raya-hari raya Kristen lainnya tanggalnya disesuaikan dengan hari Paskah tersebut dengan menggunakan sebuah formula kompleks. Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir bulan April (kekristenan ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal bulan Mei (kekristenan ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung kepada siklus bulan. Setelah ratusan tahun gereja-gereja tidak mencapai suatu kesepakatan, saat ini semua gereja telah menerima perhitungan Gereja Aleksandria (sekarang disebut Gereja Koptik) yang menentukan bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah Bulan Purnama Paskah, yaitu bulan purnama pertama yang hari keempat belasnya ("bulan purnama" gerejawi) jatuh pada atau setelah 21 Maret (titik Musim Semi Matahari/vernal equinox gerejawi) Minggu Paskah bukan perayaan yang sama (namun masih berhubungan) dengan Paskah Yahudi ( atau Pesakh) dalam hal simbolisme dan juga penanggalannya. Bahasa Indonesia tidak memiliki istilah yang berbeda untuk Paskah Pesakh (Yahudi) dan Paskah Paskha (Kristen) sebagaimana beberapa bahasa Eropa yang mempunyai dua istilah yang berbeda, oleh sebab itu kata Paskah dapat memiliki dua arti yang berbeda di dalam bahasa Indonesia. Banyak elemen budaya, termasuk kelinci Paskah, telur Paskah, dan mengirim kartu Paskah telah menjadi bagian dari perayaan Paskah modern, dan elemen-elemen tersebut biasa dirayakan oleh umat Kristen maupun non-Kristen. Paskah dalam kekristenan Paskah merupakan perayaan tertua di dalam gereja Kristen, penghubung antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Paus Leo Agung (440-461) menekankan pentingnya Paskah dan menyebutnya festum festorum – perayaan dari semua perayaan, dan berkata bahwa Natal hanya dirayakan untuk mempersiapkan perayaan Paskah. Menurut tradisi Sinoptik, Paskah menunjuk pada Perjamuan Kudus, yang didasari dari Perjamuan Malam, perjamuan perpisahan antara Yesus dan murid-murid Yesus. Pada malam itu, sebelum dihukum mati, Yesus memberikan makna baru bagi Paskah Yahudi. Roti dilambangkan sebagai tubuh Yesus dan anggur dilambangkan sebagai darah Yesus, yaitu perlambangan diri Yesus sebagai korban Paskah. Rasul Yohanes dan Pauluslah yang mengaitkan kematian Yesus sebagai penggenapan Paskah Perjanjian Lama (Yesus wafat pada saat domba-domba Paskah Yahudi dikorbankan di kenisah atau Bait Allah). Kematian dan kebangkitan Yesus inilah yang kemudian diasosiasikan dengan istilah Paskah dalam kekristenan. Karena Paskah dirayakan oleh gereja-gereja Kristen dengan suatu sakramen Ekaristi atau Perjamuan Kudus, sakramen tersebut dapat pula disebut sebagai Perjamuan Paskah Kristen, atau Perjamuan Kudus Jumat Agung, yang berbeda dari Perjamuan Paskah Yahudi. Banyak gereja Kristen saat ini merayakan perjamuan tersebut lebih dari sekali dalam setahun agar jemaat gereja selalu diingatkan akan peristiwa Paskah. Di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kata Paskah disebutkan sebanyak 80 kali dalam 72 ayat sementara di dalam terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) disebutkan sebanyak 86 kali dalam 77 ayat. Paskah pada gereja mula-mula Gereja mula-mula memperingati peristiwa kebangkitan Yesus dengan perjamuan sederhana dan berdoa. Kemudian dalam perjalanan misinya, Paulus terus mengingatkan jemaat gereja mula-mula akan pentingnya peristiwa kebangkitan Yesus dan perkataan Yesus pada waktu Perjamuan Malam Terakhir. Sumber yang paling awal yang menulis tentang Paskah adalah Melito dari Sardis yang menulis homili berjudul Peri Pascha (Tentang Paskah). Orang-orang Kristen pada zaman tersebut menapak tilas jalan salib (Via Dolorosa) yang dilalui oleh Tuhan Yesus. Kematiannya diperingati sebagai korban keselamatan dalam tradisi Yahudi (). Orang Kristen Yahudi terus merayakan Paskah Yahudi, namun mereka tidak lagi mengorbankan domba Paskah karena Kristus dianggap sebagai korban Paskah yang sejati. Perayaan ini diawali dengan berpuasa hingga Jumat jam 3 sore (ada yang melanjutkan hingga pagi Paskah). Perbedaan timbul di seputar tanggal Paskah. Orang Kristen Yahudi dan jemaat provinsi Asia merayakannya pada hari yang bersamaan dengan Paskah Yahudi, yaitu sehari setelah tanggal 14 Nisan (bulan pertama) menurut kalender mereka – kematian Yesus pada 15 Nisan dan kebangkitan Yesus pada 17 Nisan – tanpa mempedulikan harinya; namun orang Kristen non-Yahudi yang tinggal di Kekaisaran Romawi dan juga gereja di Roma dan Aleksandria merayakannya pada hari pertama, yaitu hari Minggu – hari kebangkitan Yesus, tanpa mempedulikan tanggalnya. Metode yang kedua inilah yang akhirnya lebih banyak digunakan di gereja, dan penganut metode yang pertama perlahan-lahan mulai tergusur. Uskup Viktor dari Roma pada akhir abad ke-2 menyatakan perayaan menurut tanggal 14 Nisan adalah bidat dan mengucilkan semua pengikutnya. Beberapa metode penghitungan yang lain di antaranya oleh beberapa uskup di Galia yang menghitung Paskah berdasarkan tanggal tertentu sesuai kalender Romawi, yaitu 25 Maret memperingati kematian Yesus dan 27 Maret memperingati kematian Yesus karena sejak abad ke-3 tanggal 25 Maret dianggap sebagai tanggal penyaliban. Namun metode yang terakhir ini tidak digunakan lama. Banyak kalender pada Abad Pertengahan yang mencatat tanggal perayaan ini (25 dan 27 Maret) untuk alasan historis, bukan liturgis. Kaum Montanis di Asia Minor merayakan Paskah pada hari Minggu pertama setelah 6 April. Berbagai variasi perhitungan tanggal Paskah tersebut terus berlangsung hingga abad ke-4. Perselisihan seputar penghitungan hari Minggu Paskah yang tepat tersebut akhirnya dibahas secara resmi pada Konsili Nicea I pada tahun 325 yang memutuskan bahwa hari Paskah adalah hari Minggu, namun tidak mematok hari Minggu tertentu. Kelompok yang merayakan Paskah dengan perhitungan Yahudi dinamakan "Quartodeciman" (bahasa Latin untuk 14) (Nisan) dan dikucilkan dari gereja. Uskup Aleksandria kemudian ditugaskan untuk mencari cara menghitung tanggal Paskah, karena kota itu dianggap sebagai otoritas tertinggi untuk hal-hal yang berhubungan dengan astronomi, dan sang uskup diharapkan dapat memutuskan hasilnya untuk diikuti keuskupan-keuskupan yang lain. Namun hasil yang diperoleh tidak memuaskan, terutama untuk gereja-gereja Latin. Banyak gereja masih memakai cara mereka sendiri-sendiri, termasuk gereja di Roma. Akhirnya baru pada abad ke-7 gereja-gereja berhasil mencapai kesepakatan mengenai perhitungan tanggal Minggu Paskah. (lebih lanjut lihat #Tanggal Paskah) Paskah menurut kalender liturgi Pada kekristenan ritus Latin (Barat), Paskah menandai berakhirnya masa Pra-Paskah, yaitu 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) menjelang Minggu Paskah. Sepekan sebelum Minggu Paskah disebut sebagai Pekan Suci. Hari Minggu sebelum Minggu Paskah, yaitu hari pertama Pekan Suci, adalah hari Minggu Palma yang memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem menaiki seekor keledai. Tiga hari terakhir sebelum Minggu Paskah disebut sebagai Kamis Putih atau Kamis Suci, Jumat Agung, dan Sabtu Suci atau Sabtu Sunyi, yang ketiganya sering disebut sebagai Trihari Suci atau Triduum Paskah; Kamis Putih memperingati Perjamuan Malam terakhir Yesus, Jumat Agung memperingati kematian Yesus, dan Sabtu Suci memperingati hari pada saat Yesus di dalam kuburan. Banyak gereja yang mulai merayakan Paskah semalam sebelumnya, yaitu dengan kebaktian Malam Paskah. Pada beberapa negara, Minggu Paskah dirayakan selama dua hari hingga Senin Paskah, dan hari-hari dalam sepekan setelah Minggu Paskah, yang disebut dengan Pekan Paskah, masing-masing diberi akhiran Paskah, seperti "Selasa Paskah", "Rabu Paskah", hingga Oktaf Paskah, yaitu hari Minggu setelah Minggu Paskah. Masa 40 hari (yang kemudian diperpanjang menjadi 50 hari atau 7 minggu) setelah Paskah biasa disebut dengan masa Paskah yang diakhiri dengan hari Pentakosta (hari ke-50). Pada kekristenan ritus Oriental (Timur), masa persiapan Paskah dikenal dengan nama masa Puasa Besar dan dimulai sejak Senin Bersih selama 40 hari (termasuk hari Minggu). Pekan terakhir dalam masa persiapan itu disebut dengan Pekan Palma, yang berakhir dengan hari Sabtu Lazarus. Sehari setelah itu adalah Minggu Palma, Pekan Suci, lalu Minggu Paskah. Pada Sabtu tengah malam menjelang Minggu Paskah perayaan Paskah resmi dimulai, yang terdiri atas Matins, Jam-jam Paskah, dan Liturgi Surgawi Paskah. Dengan demikian, liturgi tersebut dijamin merupakan liturgi pertama Minggu Paskah, sesuai gelarnya sebagai festum festorum – perayaan dari semua perayaan. Pekan setelah Minggu Paskah disebut sebagai Pekan Terang, sedangkan masa setelah Minggu Paskah hingga Minggu Para Kudus (hari Minggu setelah Pentakosta) disebut sebagai Pentakostarion. Paskah pada gereja modern Di dalam gereja-gereja Kristen, terutama Ritus Latin, perayaan dimulai pada hari Jumat Agung. Gereja-gereja biasanya menyelenggarakan kebaktian pada hari tersebut. Umat Katolik Roma biasanya juga berpuasa pada hari ini. Misanya diliputi dengan perasaan duka karena memperingati sengsara penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib. Gereja-gereja Protestan biasanya melanjutkan kebaktian dengan sakramen Perjamuan Paskah untuk memperingati Perjamuan Malam Terakhir Yesus. Lagu-lagu sendu seperti "Jangan Lupa Getsemani" juga dinyanyikan. Sang pastor atau pendeta kadang-kadang memberikan kotbah singkat. Gereja Katolik Roma tidak merayakan Sakramen Ekaristi pada hari ini. Dalam situasi normal juga tidak dilayankan Sakramen Pengakuan Dosa dan Pengurapan Orang Sakit. (lebih lengkapnya lihat Jumat Agung) Pada hari Sabtunya, gereja-gereja Katolik dan beberapa gereja Anglikan dan Lutheran juga menyelenggarakan kebaktian malam Paskah. Dalam kebaktian itu, sebuah lilin Paskah dinyalakan untuk melambangkan Kristus yang bangkit; Exultet atau proklamasi Paskah dinyanyikan. Ayat-ayat Alkitab dari Perjanjian Lama yang menceritakan keluarnya bangsa Israel dari Mesir dan nubuatan tentang Mesias dibacakan. Bagian kebaktian ini mencapai puncaknya dengan menyanyikan Gloria dan Alleluia, dan Injil tentang kisah kebangkitan dibacakan. Sama seperti kebaktian Jumat Agung, pastor atau pendeta kadang-kadang juga menyampaikan kotbah sesudah pembacaan Alkitab. Bagi gereja Katolik Roma, malam ini biasanya juga digunakan untuk sakramen baptisan kudus, malam penerimaan anggota jemaat gereja yang baru. Untuk anggota jemaat yang lain. Mereka juga menerima percikan air suci sebagai lambang perbaruan iman kepercayaan mereka. Kebaktian pada gereja-gereja Katolik Roma kemudian dilanjutkan dengan sakramen Konfirmasi. Kebaktian kemudian diakhiri dengan sakramen Ekaristi. Kebaktian malam Paskah ini memiliki bermacam-macam variasi. Beberapa gereja mengadakannya pada Umat Protestan biasanya menggabungkan kebaktian malam Paskah dengan kebaktian Minggu pagi, yaitu mengikuti kisah di Injil yang menceritakan para wanita yang datang ke kubur Yesus pada pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu. Ada gereja yang menyelenggarakannya pada sekitar subuh (kebaktian subuh), dan biasanya dilangsungkan di luar ruangan seperti halaman gereja atau taman di dekat gereja, namun banyak pula yang merayakannya setelah matahari terbit. Kebaktian Minggu untuk memperingati kebangkitan Yesus ini (baik bersama-sama atau berbeda dari kebaktian subuh tersebut) dirayakan dengan sikap penuh sukacita, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan juga lagu yang bernuansa kemenangan. Gereja-gereja yang cukup besar ada yang menggunakan instrumen-instrumen tiup (trompet, dsb.) untuk melengkapi instrumen-instrumen yang biasa digunakan. Kebanyakan gereja juga mendekorasi ruang ibadah dengan hiasan-hiasan dan bunga-bungaan (contohnya Bakung Paskah) Etimologi Istilah Paskah dalam bahasa-bahasa Latin biasanya diturunkan dari salah satu dari dua sumber: Paskha atau Pesakh dan Estre/Eostre atau Easter. Dalam bahasa-bahasa Slavia, biasanya istilah yang digunakan memiliki arti "Hari Agung". Bahasa-bahasa Semit, Roman, Keltik, Jermanik, dan Indonesia Istilah Yunani untuk Paskah, paskha/pascha, tidak ada hubungannya dengan kata kerja paschein, "menderita", meskipun para penulis simbolis sering menghubungkan keduanya; kata tersebut berasal dari bentuk bahasa Aram untuk kata dalam bahasa Ibrani pesach. Orang Yunani menyebut Paskah pascha anastasimon; Jumat Agung pascha staurosimon. Kata setara yang digunakan di dalam bahasa Latin adalah Pascha resurrectionis dan Pascha crucifixionis. Di dalam buku liturgi Katolik Romawi perayaannya diberi nama Dominica Resurrectionis; di buku liturgi Mozarabik In Lætatione Diei Pasch Resurrectionis; di buku liturgi Ambrosius In Die Sancto Paschæ.. Bahasa-bahasa Romans telah mengambil istilah Ibrani-Yunani tersebut: , Pascha; , Pasqua; , Pascua; , Pâques. Beberapa negara-negara Keltik dan Teutonik juga menggunakannya: , Pask; , Paschen (kata dalam bahasa Belanda yang betul sebenarnya adalah Pasen); dan , Påske; : Påsk (Huruf å merupakan huruf 'a' berganda dan dieja /o/, ejaan alternatifnya adalah Paaske atau Paask.); : Páskar; : Páskir; bahkan di beberapa provinsi Jerman di Rhein Hulu menggunakan istilah Paisken, bukan Ostern. Istilah tersebut, terutama di Spanyol dan Italia, mengalami perluasan makna dan memiliki makna tambahan "keheningan" dan digunakan untuk perayaan-perayaan lainnya, Pascua florida (Minggu Palma); Pascua de Pentecostes (Pentakosta); Pascua de la Natividad (Natal); Pascua de Epifania (Epifani) di Spanyol; Pasko (Natal); Pasko ng Pagkabuhay (Paskah Kebangkitan) di Filipina. Di beberapa wilayah di Prancis kebaktian Komuni Pertama juga disebut dengan Pâques, tidak peduli kapan dilangsungkannya. Orang-orang Kristen berbahasa atau bahasa Semit lainnya kebanyakan menggunakan istilah Pesaḥ. Istilah bahasa Arab untuk perayaan ini: , memiliki akar kata F-Ṣ-Ḥ, yang masih kognasi dengan P-S-Ḥ. Bahasa Arab juga menggunakan istilah , , yang berarti "perayaan kebangkitan", walaupun istilah ini lebih jarang digunakan. Bahasa Indonesia menggunakan istilah Paskah. Demikian juga bahasa Melayu, bahasa Jawa, dan bahasa-bahasa Nusantara lainnya. Bahasa-bahasa Anglo-Saxon Dalam bahasa Inggris, istilah Easter (Paskah) menurut Bede berasal dari bahasa Saxon, yaitu kata Ēastre atau Ēostre () yang masih berhubungan dengan Estre, seorang dewi bangsa Teutonik, dewi cahaya fajar dan musim semi, yang perayaannya berdekatan dengan perayaan Paskah, yang sudah tidak dikenal lagi pada zaman Bede, bahkan di "Edda"; bahasa Anglo-Saxon, termasuk : eâster, eâstron; Jerman Kuno: ôstra, ôstrara, ôstrarûn; : Ostern. April disebut easter-monadh. Bentuk plural eâstron digunakan, karena perayaannya berlangsung selama tujuh hari. Seperti bentuk plural dalam bahasa Prancis Pâques, istilah tersebut diterjemahkan dari bahasa Latin Festa Paschalia, seluruh Oktaf Paskah. Bahasa-bahasa Slavia Di dalam bahasa-bahasa Slavia istilah yang digunakan biasanya berarti "Hari Agung" atau "Malam Agung". dan , Wielkanoc dan Velikonoce yang berarti "Malam(-malam) Agung"; , Великдень (Velykden); , Великден (Velikden); , Вялікдзень (Vyalikdzyen) yang berarti "Hari Agung". , , dan menggunakan istilah Uskrs yang berarti "Kebangkitan". (Tiga istilah yang digunakan dalam aksara Kiril dan Latin: Ускрс->Uskrs, Васкрс->Vaskrs, Вeликден->Velikden) adalah perkecualian; ia menggunakan istilah Пасха (Paskha) yang meminjam dari bentuk melalui bahasa Gereja Slavonia Lama. Paskah dalam berbagai bahasa Tanggal Paskah Paskah (dan perayaan lain yang berhubungan) yang merupakan hari terpenting dalam kalender gerejawi disebut sebagai perayaan yang berpindah, yang berarti perayaannya tidak terpaku pada tanggal tertentu di dalam kalender Gregorian maupun Julian (yang sama-sama mengikuti perputaran matahari dan keempat musim) melainkan dihitung menurut kalender suryacandra seperti kalender Ibrani. Hal inilah yang mendasari ilmuwan-ilmuwan mempelajari astronomi secara sistematis. Di dalam kalender Gregorian, Paskah selalu jatuh pada hari Minggu antara 22 Maret dan 25 April (inklusif). Hari berikutnya, Senin Paskah, merupakan hari libur di banyak negara dengan tradisi Kristen yang kuat. Untuk negara-negara yang mengikuti kalender Julian untuk perayaan-perayaan keagamaan, Paskah juga jatuh pada hari Minggu antara 22 Maret (KJ) dan 25 April (KJ), yang dalam kalender Gregorian adalah 4 April-8 Mei (inklusif). Tanggal Paskah yang tepat pernah menjadi pokok perdebatan. Di dalam Konsili Nicaea I pada 325 diputuskan bahwa seluruh umat Kristen akan merayakan Paskah pada hari yang sama, yang akan dihitung secara berbeda dari perhitungan umat Yahudi untuk menentukan tanggal Paskah Yahudi. Karena tidak adanya catatan keputusan konsili yang selamat hingga zaman modern, ada kemungkinan bahwa konsili tersebut tidak memutuskan cara tertentu untuk menghitung tanggal Paskah. Epifanius dari Salamis menulis pada pertengahan abad ke-4: ...kaisar...menghimpun dewan dengan 318 uskup...di kota Nicea...Dalam konsili tersebut mereka juga menyetujui suatu kanon gerejawi, dan pada saat yang bersamaan menitahkan berkenaan dengan Paskah (Yahudi) bahwa diperlukan adanya satu permufakatan tentang perayaan hari Tuhan yang suci dan teramat penting tersebut. Karena hal tersebut diperingati secara berbeda-beda oleh orang-orang... Pada tahun berikutnya, cara perhitungan yang dikerjakan oleh gereja Aleksandria menjadi standar perhitungan. Secara perlahan sistem tersebut mulai tersebar ke gereja-gereja Kristen di Eropa. Gereja Roma meneruskan penggunaan siklus kalender suryacandra yang berusia 84 tahun sejak akhir abad ke-3 hingga 457. Gereja Roma terus menggunakan caranya sendiri hingga abad ke-6 saat metode Aleksandria telah dikonversikan ke kalender Julian oleh Dionysius Exiguus. Gereja mula-mula di Britania dan Irlandia juga menggunakan metode Roma yang lama tersebut hingga Sinode Whitby tahun 664 saat mereka mulai menggunakan metode Aleksandria. Gereja-gereja di belahan barat Eropa menggunakan metode Roma hingga akhir abad ke-8 pada masa pemerintahan Karel yang Agung, lalu mereka menggunakan metode Aleksandria. Namun, sejak Gereja Katolik mulai menggunakan kalender Gregorian menggantikan kalender Julian sejak 1582 dan Gereja Ortodoks Timur tetap berpegang pada kalender Julian, maka perayaan Paskah kembali dirayakan secara berbeda, dan perbedaan itu tetap ada hingga saat ini. Perhitungan Metode penghitungan computus paschalis sejak dulu dianggap sangat penting bahkan Durandus mengatakan bahwa seorang pastor tidak layak disebut pastor jika tidak tahu (cara menghitung) computus paschalis. Perhitungan dasar yang berlaku sejak Zaman Pertengahan adalah Paskah dirayakan pada hari Minggu setelah bulan purnama pertama setelah hari pertama musim semi (vernal equinox). Kalimat tersebut sebenarnya tidak tepat benar dengan sistem perhitungan gerejawi. Dalam perhitungan gerejawi, gereja-gereja Kristen menggunakan 21 Maret sebagai awal tanggal perhitungan Paskah, dari sana dicari kapan bulan purnama berikutnya, dst. Bagi gereja-gereja Ortodoks yang masih menggunakan kalender Julian, tanggal yang digunakan juga 21 Maret, namun dalam kalender Julian, sebagai akibatnya terdapat perbedaan-perbedaan seperti yang tampak pada bagan di kanan. Perhitungan yang kompleks tersebut kira-kira dapat disederhanakan sebagai berikut: Paskah ditentukan berdasarkan siklus suryacandra. Satu bulan dalam penanggalan candra (bulan) terdiri dari bulan-bulan sepanjang 30 hari dan 29 hari, berselang-seling, dengan satu bulan tambahan yang ditambahkan secara berkala agar pas dengan penanggalan surya (matahari). Dalam setiap tahun surya (1 Januari hingga 31 Desember), bulan candra dimulai dengan sebuah purnama gerejawi yang jatuh pada periode 29 hari di antara 8 Maret hingga 5 April (inklusif) dan dinamakan "bulan candra Paskah" tahun tersebut. Paskah adalah hari Minggu ke-3 dalam bulan candra Paskah, atau dengan kata lain hari Minggu setelah hari ke-14 bulan candra Paskah. Hari ke-14 itu sendiri dinamakan purnama Paskah, walaupun hari ke-14 pada bulan candra dapat berbeda dengan purnama astronomis hingga 2 hari lamanya. Karena purnama gerejawi jatuh pada tanggal 8 Maret hingga 5 April (>8 Maret & <=5 April), purnama Paskah atau hari ke-14-nya pasti jatuh pada tanggal 21 Maret hingga 18 April (>21 Maret & <=18 April). Dengan demikian Paskah menurut kalender Gregorian akan memiliki 35 kemungkinan hari – antara 22 Maret hingga 25 April (inklusif). Terakhir kali Paskah jatuh pada tanggal 22 Maret adalah pada tahun 1818 dan berikutnya adalah tahun 2285. Terakhir kali Paskah jatuh pada tanggal 25 April adalah pada 1943 dan berikutnya adalah tahun 2038. Siklus perputaran tangan-tanggal Paskah berulang tepat setiap 5.700.000 tahun; 19 April merupakan tanggal Paskah yang tersering, yang terjadi 220.400 kali, atau 3.9%, dibanding dengan median tanggal-tanggal lainnya sebanyak 189.525 kali atau 3.3%. Paskah menurut kalender Julian sering kali (sekitar 50%) dirayakan 1 minggu setelah kalender Gregorian, karena tidak adanya penyesuaian perhitungan tanggal seperti yang dilakukan di kalender Gregorian. Namun tidak jarang pula selisih waktunya hingga 3-4 minggu. Untuk menghindari perbedaan cara perhintungan Paskah, gereja Katolik telah membuat tabel tanggal Paskah menurut aturan di atas. Seluruh gereja yang merayakan Paskah merayakannya sesuai dengan tanggal di tabel. Beberapa algoritme yang digunakan untuk menghitung Paskah antara lain perhitungan Gregorian, algoritme Gauss, algoritme Gregorian anonim, dan algoritme Julian Meeus. Hubungan dengan penanggalan Paskah Yahudi Paskah Yahudi juga menggunakan kalender suryacandra untuk menghitung tanggal perayaan. Minggu Paskah biasanya jatuh sekitar seminggu setelah hari pertama Paskah Yahudi (tanggal 15 Nisan pada penanggalan Yahudi). Namun karena perbedaan sistem penghitungan tanggal suryacandra antara kalender Yahudi dan Gregorian, dalam siklus 19 tahun Paskah Yahudi jatuhnya satu bulan setelah hari Minggu Paskah, yaitu tahun ke-3, 11, dan 14 dalam siklus 19 tahun kalender Gregorian (atau tahun ke 19, 8, dan 11 berturut-turut pada siklus 19 tahun kalender Karena dalam kalender Yahudi modern tanggal 15 Nisan tidak pernah jatuh pada hari Senin, Rabu, atau Jumat, seder tanggal 15 Nisan tidak pernah jatuh pada malam Kamis Putih. Seder kedua, yang diperingati oleh sebagian komunitas Yahudi sebagai malam Paskah (Yahudi) kedua, dapat jatuh pada Kamis malam. Reformasi penanggalan Paskah Dalam sebuah kongres Pan-Ortodoks tahun 1923, uskup-uskup Gereja Ortodoks Timur bertemu di Konstantinopel di bawah kepemimpinan Patriark Meletios IV. Di dalam kongres tersebut para uskup menyetujui Perubahan kalender Julian. Aslinya, kalender ini akan dapat menentukan tanggal Paskah berdasarkan perhitungan astronomis yang berlandaskan meridian Yerusalem. Namun negara-negara yang menggunakan revisi tersebut hanya menggunakan revisi-revisi hari-hari raya yang memiliki tanggal tetap pada kalender Julian, revisi rumus perhitungan tanggal Paskah tidak pernah diterapkan di keuskupan Ortodoks manapun. Pada pertemuan puncak Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) di Aleppo, Suriah pada 1997, DGD mengusulkan reformasi penghitungan Paskah yang akan mempersatukan kembali kedua sistem yang ada (Barat/Gregorian dan Timur/Julian) dengan pengetahuan ilmu astronomis modern yang menghitung equinox musim semi astronomis dan bulan purnama di meridian Yerusalem, dan juga mengikuti Konsili Nicea I tentang penanggalan Paskah pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama. DGD melampirkan tabel di samping. Perubahan yang diusulkan DGD ini akan menyelesaikan masalah penanggalan dan menghilangkan perbedaan di antara gereja-gereja (ritus) Timur dan Barat. Reformasi ini diusulkan mulai digunakan sejak 2001, namun hingga kini hal tersebut belum digunakan oleh anggota manapun. Perayaan Paskah Tradisi Paskah Kristen Anak Domba Di antara simbol-simbol Paskah Kristiani yang populer, anak domba adalah yang paling penting dalam perayaan agung ini. Yesus Kristus sebagai "Anak Domba Paskah", sebagaimana yang diungkapkan Paulus dalam , dengan bendera kemenangan, dapat dilihat dalam lukisan-lukisan yang dipasang di rumah-rumah keluarga Eropa. Doa paling kuno untuk pemberkatan anak domba ditemukan dalam buku ritual abad ketujuh biara Benediktin di Bobbio, Italia. Dua ratus tahun kemudian Roma mempergunakannya dan sesudah itu, selama berabad-abad kemudian, menu utama santap malam Paus pada Hari Raya Paskah adalah anak domba panggang. Setelah abad kesepuluh, sebagai ganti anak domba utuh, disajikan potongan-potongan daging yang lebih kecil. Tradiri kuno anak domba Paskah juga mengilhami umat Kristiani untuk menyajikan daging anak domba sebagai hidangan populer pada masa Paskah. Hingga sekarang, daging anak domba disajikan sebagai menu utama Minggu Paskah di berbagai daerah di Eropa timur. Tetapi, sering kali bentuk-bentuk anak domba kecil terbuat dari mentega, roti ataupun gula-gula menggantikan sajian daging anak domba, dan menjadi hidangan utama jamuan Paskah. Tuguran Tuguran adalah tradisi penting dalam Gereja Katolik Roma, yang mencakup puasa sampai 40 jam mulai Jumat pagi sebelum Paskah. Hari Sabtu tengah malam mereka berbuka puasa, dengan menyanyikan kidung rohani, membaca kitab suci dan melakukan ritual dengan roti dan anggur. Misa fajar pada Minggu Paskah merupakan salah satu bentuk tuguran. Acara musik Paskah Di kota Winston-Salem, negara bagian North Carolina, AS terdapat sebuah jemaat Gereja Persaudaraan Moravia yang memiliki tradisi Paskah tahunan. Mulai hari Minggu pukul dua dini hari, para anggota gereja Moravia kota tersebut datang ke sebuah kuburan bersejarah bernama God's Acre untuk menyambut kebangkitan Yesus diiringi dengan koor alat-alat musik yang berjumlah hingga 500 alat musik. Acara ini sudah dilangsungkan setiap tahun selama lebih dari dua abad dan telah menarik ribuan turis setiap tahunnya sehingga kota Winston-Salem diberi julukan "Kota Paskah" (Easter City). Salubong Di Filipina yang mayoritasnya Katolik Roma, pada hari Minggu Paskah paginya diselenggarakan dengan perayaan yang penuh sukacita, yang dikenal dengan nama Salubong (Pertemuan). Pada festival tersebut patung raksasa Maria dan Yesus, dan beberapa orang suci lainnya, diarak di jalanan yang m. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan misa Paskah. Misa sehari penuh Di New Mexico, AS setiap tahun, sampai 50 ribu orang berbaris di jalan-jalan di negara bagian tersebut untuk mencapai sebuah gereja kecil berumur 200 tahun pada fajar Hari Paskah. Ada yang berjalan sejauh 165 kilometer. Gereja ini menyelenggarakan misa sehari penuh tanpa henti, memberikan sakramen komuni suci untuk semua umat yang datang. Gua Maria Di Nusa Tenggara Timur, Indonesia setiap menjelang Paskah, puluhan ribu peziarah mengunjungi Kapel Tuan Ma di Kota Larantuka, untuk menghormati Mater Dolorosa atau patung Bunda Maria. Selain hari Paskah, patung ini tidak diperkenankan dilihat untuk umum. Puluhan ribu umat Katolik dari berbagai daerah rela mengantre berjam-jam untuk dapat masuk dalam Kapel Tuan Ma. Di kapel itu, digelar upacara Muda Tuan atau pembersihan patung Bunda Maria. Selesai upacara, pintu-pintu kapela dibuka dan umat diperbolehkan masuk untuk memberikan penghormatan kepada Mater Dolorosa. Di dalam kapela, para peziarah menyalakan lilin sambil menyanyikan lagu-lagu untuk memuji Mater Dolorosa. Patung Mater Dolorosa hanya dapat dilihat setahun sekali pada saat menjelang Paskah. Prosesi kebangkitan Di Polandia, prosesi kebangkitan (Rezurekcja) dimulai pada misa Paskah pagi pada saat lonceng-lonceng gereja dibunyikan dengan suara nyaring untuk memperingati kebangkitan Yesus. Tradisi yang lain adalah Święconka, yakni pemberkatan keranjang Paskah oleh pastor pada Sabtu Suci. Kota Sevile di Spanyol biasanya menyelenggarakan perayaan Paskah yang sangat meriah. Selama Pekan Suci, prosesi demi prosesi berlangsung di kota tersebut (total 58 prosesi selama Pekan Suci 2007) yang tidak jarang diikuti oleh 3000 orang per prosesi. Pemain musik ikut dalam iring-iringan tersebut. Prosesi yang paling terkenal adalah pada Jumat Agung malam. Selain di Seville, kota-kota lainnya di Spanyol juga terkenal akan tradisi festival Paskah mereka, seperti kota Málaga, León, Cartagena, Castille, dll. Negara-negara lain yang memiliki tradisi Paskah yang kuat antara lain Italia, Malta, negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Latin. Telur Paskah Karena telur tidak diperkenankan untuk dimakan selama masa Pra-Paskah, maka pada hari Paskah telur kembali disantap bersama-sama, dan pada mulanya diberi warna merah untuk melambangkan sukacita Paskah. Tradisi ini tidak hanya ditemukan di gereja-gereja Latin, tapi juga Oriental. Pemberian makna simbolis yang mengkaitkan telur dengan kelahiran baru diperkirakan baru diciptakan lama setelah tradisi ini ada. Tradisi ini diduga berasal dari/dipengaruhi oleh paganisme. Pada beberapa negara, orang tua-orang tua baptis memberikan telur Paskah kepada anak-anak baptis mereka. Telur yang bewarna biasanya digunakan sebagai mainan anak-anak. Di Amerika Serikat terdapat permainan yang cukup populer, yang dikenal dengan sebutan "egg-picking" (mengambil telur). Permainan yang lain misalnya "egg-rolling" (menggelindingkan telur) yang dilakukan anak-anak pada Senin Paskah di halaman Gedung Putih di Washington. Prosesi membangunkan orang Di Puy, Prancis, ada tradisi Paskah yang tidak diketahui sejak kapan mulainya, yaitu pada saat menyanyikan mazmur Matins seorang penyanyi yang menjadi bagian dari koor tersebut absen, maka beberapa penyanyi dan seorang pendeta akan berjalan membawa salib prosesi dan air suci, lalu pergi ke rumah penyanyi yang absen tadi, sambil menyanyikan lagu "Haec Dies", lalu memerciknya dengan air suci jika ia masih berada di tempat tidur, lalu menuntunnya ke gereja. Sebagai hukuman atas absennya, ia harus membuatkan makan pagi untuk sang konduktor. Tradisi yang serupa juga ditemui di Nantes dan Angers pada abad ke-15; sinode melarangnya pada 1431 dan 1448. Pemberkatan makanan Di Gereja-gereja Latin dan Oriental, ada tradisi untuk memberkati makanan yang selama masa Pra-Paskah tidak boleh disantap sebelum memakannya pada hari Paskah, terutama daging, telur, mentega, dan keju. Mereka yang makan makanan tersebut sebelum diberkati, menurut kepercayaan pada masa lampau, akan dihukum oleh Tuhan. Pemberkatan rumah Pada malam Paskah rumah-rumah diberkati. untuk memperingati tradisi membubuhkan darah domba Paskah di tiang pintu rumah. Para pastor paroki (di Eropa) mengunjungi rumah-rumah di wilayah parokinya; tempat tinggal Paus juga diberkati pada hari ini oleh Paus sendiri. Tradisi Paskah sekuler Paskah saat ini telah menjadi salah satu hari raya yang penting secara ekonomi, terlihat dari banyaknya penjualan kartu Paskah, telur Paskah yang terbuat dari cokelat, serta pernak-pernik serta makanan-makanan bertemakan Paskah lainnya. Berawal dari Eropa dan Amerika Serikat, tradisi-tradisi Paskah yang sekuler mulai menyebar ke negara-negara lainnya di dunia, termasuk yang populasi Kristennya sedikit. Hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan banyak mengambil tema Paskah yang terlepas dari unsur kekristenannya. Di banyak negara-negara berbahasa Inggris seperti Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru tradisi Paskah yang berlangsung biasanya di seputar telur Paskah. Menghias telur Paskah pada hari Sabtu dan berburu telur-telur tersebut yang disembunyikan pada hari Minggunya. Selama lebih dari 100 tahun, anak-anak datang ke halaman Gedung Putih pada hari Senin Paskah, untuk ikut berburu telur Paskah. Di berbagai daerah di Jerman kelinci-kelinci Paskah dalam bentuk kue-kue dan gula-gula mulai populer di Jerman Selatan, dan sekarang kue dan gula-gula tersebut amat disukai anak-anak di berbagai macam negara. Ski Di negara-negara Skandinavia seperti Norwegia, Finlandia, Swedia, dan Denmark, banyak orang yang menjalankan tradisi lama ber-ski pada hari Paskah. Tradisi yang lain adalah mendandani anak-anak kecil dengan kostum untuk meminta permen ke tetangga-tetangga mereka. Api Paskah Di bagian utara dan timur Belanda (Twente dan Achterhoek) dan di Jerman Utara (Osterfeuer), api Paskah (Paasvuur) dinyalakan pada Minggu Paskah malam. Pada zaman dahulu, api Oster dinyalakan di atas gunung (gunung Easter/Osterberg) dan dinyalakan dari api yang baru pada kayu nodfyr; Ini merupakan tradisi pagan yang menyebar di benua Eropa yang melambangkan dimulainya musim semi dan berakhirnya musim dingin. Para uskup gereja mengeluarkan larangan terhadap penyalaan api ini, namun tidak berhasil menghapuskan tradisi non-Kristen ini. Gereja lalu mengadopsi upacara ini, dan memberi lambang yang baru, yaitu memperingati "tiang api" yang menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir dan kebangkitan Yesus; api Paskah yang baru ini dinyalakan pada hari Sabtu Suci dari batu api, melambangkan batu penutup kubur yang digulingkan ketika Yesus bangkit. Di beberapa tempat di Eropa sebuah lambang musim dingin dilemparkan ke api, namun di Rhine, Tyrol, dan Bohemia, yang dilemparkan ke api adalah lambang Yudas Olahraga dan perayaan Jemaat Yunani dan Rusia, setelah melewati masa Pra-Paskah mereka yang panjang, merayakan Paskah dengan olahraga-olahraga populer; di mana-mana ada musik, tari-tarian, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Di Rusia orang-orang boleh berkunjung ke menara lonceng gereja dan membunyikan sendiri loncengnya khusus pada hari tersebut, sebuah kesempatan yang jarang dilewatkan oleh penduduk setempat. Bola tangan Bola tangan merupakan salah satu kegiatan Paskah yang dilakukan di Prancis dan Jerman. Bola dapat melambangkan matahari. Para uskup, imam, dan biarawan, setelah melewati masa Pra-Paskah yang ketat, biasa bermain bola tangan sepanjang pekan Paskah. Kegiatan ini disebut dengan nama libertas Decembrica, karena sebelumnya pada bulan Desember para tuan biasa bermain bola dengan pelayan-pelayan dan gembala-gembala ternak mereka. Permainan bola tangan tersebut kemudian disambung dengan tari-tarian yang bahkan diikuti oleh para uskup dan biarawan. Di Inggris, permainan bola ini juga merupakan olahraga favorit Paskah, namun saat ini tradisi-tradisi tersebut telah menghilang. Festival Paskah Kota Salzburg di Austria setiap tahunnya mengadakan Festival Paskah Salzburg (Salzburger Osterfestspiele), yaitu festival opera dan musik klasik selama pekan Paskah. Festival itu telah berlangsung sejak 1967 dan diperkuat oleh Die Berliner Philharmoniker (Orkestra Filharmonik Berlin), Gustav Mahler Jugendorchester (Orkestra Muda Gustav Mahler), dll. Kelinci Paskah Kelinci Paskah merupakan simbol pagan dan selalu merupakan simbol kesuburan Kontroversi seputar Paskah Di Amerika Serikat terdapat beberapa kelompok yang mengusulkan penggantian istilah Jumat Agung dan Paskah (Good Friday dan Easter) menjadi Liburan Musim Semi (Spring Holiday). Istilah ini sudah digunakan pada beberapa sekolah-sekolah negeri di AS. Hal ini dipandang oleh kaum Kristiani sebagai usaha untuk sekularisasi perayaan keagamaan. Catatan Penyaliban ini dirayakan pada hari Jumat Agung. Jumat (hari I), Jumat sore-Sabtu sore (hari II), Sabtu sore-Minggu pagi (hari III). Umat Yahudi menghitung hari dimulai ketika matahari tenggelam. Yaitu perayaan selama delapan hari yang memperingati keluarnya bangsa Yahudi dari tanah Mesir yang dipimpin oleh nabi Musa, sebagaimana tertulis dalam kitab Keluaran di dalam Alkitab. Roti yang digunakan di sini adalah roti biasa yang beragi. cf. menggunakan kata roti (dalam bahasa Yunaninya arton, dari kata artos – roti biasa beragi – dan bukan azumos – roti tidak beragi). SarapanPagi: Perayaan Paskah dan Perjamuan yang Terakhir “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." Mulanya gereja Roma dan Aleksandria sama-sama merayakan Paskah pada hari Minggu pertama setelah purnama pertama setelah hari pertama musim semi. Hari pertama musim semi di Roma jatuh pada 25 Maret, di Aleksandria pada 21 Maret. Di Antiokhia Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama setelah Paskah Yahudi (14 Nisan). Ini juga merupakan salah satu alasan hari Sabat orang Kristen jatuh pada hari Minggu, bukan hari Sabtu seperti Sabbath orang Yahudi Mereka masih eksis hingga abad ke-4, ketika akhirnya Yohanes Krisostomos dan Nestorius, uskup Konsantinopel, menolak kelompok ini, seperti yang dicatat oleh sejarawan gereja Socrates Scholasticus dalam bukunya: Socrates. "Historia Ecclesiastica". 6.11. dan 7.29. di The Ecclesiastical History of Socrates, Bell and Sons, London, 1874, p. 318. Menurut perhitungan astronomis titik Musim Semi Matahari, yaitu hari pertama musim semi, sebenarnya dapat jatuh pada 20-21 Maret, namun konvensi gereja menetapkan tanggal 21 Maret untuk membantu perhitungan. cf. Montes, Marcos J. "Calculation of the Ecclesiastical Calendar" Diakses pada 2008-01-12 Paskah adalah hari Minggu pertama setelah (tidak pernah pada) tanggal 21 Maret, yaitu 22 Maret; jika 18 April merupakan hari Minggu, maka Paskah harus diundur selama sepekan (tujuh hari) hingga 25 April (baik kalender Gregorian maupun Julian). Perbedaannya yaitu penjadwalan penambahan bulan tambahan (bulan embolismik) setiap beberapa tahun agar tahunnya sama dengan penanggalan surya. Lihat pula Minggu Sengsara Perjamuan Terakhir Kamis Putih Penangkapan Yesus Pengadilan Yesus Kematian Yesus Jumat Agung Penguburan Yesus Sabtu Suci Kebangkitan Yesus Kenaikan Yesus Referensi Pranala luar Liturgi 50 Doa Katolik untuk Paskah Sumber Liturgi untuk Paskah Paskah Suci: Kebangkitan Tuhan kita (Orthodoks icon dan synaxarion) Tradisi Makna Liturgi Pekan Suci (Keuskupan Agung Ortodoks Yunani Australia) Paskah di Gereja Ortodoks Armenia Pandangan Katolik Roma tentang Paskah (dari Ensiklopedia Katolik) Paskah di Belarusia: Dalam Gambar dari situs resmi Republik Belarus Tradisi Paskah Polandia Perhitungan Kalkulator Paskah dan Paskah Abadi Paskah Julian dan Gregorian untuk tahun apa pun ditambah info lainnya Almanak — Tahun Kristen Paskah Julian atau Gregorian dan festival terkait untuk tahun apa pun Metode Penanggalan Paskah untuk kalkulator Tanggal untuk Paskah 1583–9999 Kalkulator Paskah Ortodoks Paskah Julian dan festival terkait dalam kalender Gregorian 1583–4099 Tentang Kalkulator Paskah Yunani dan Paskah Yunani Kalkulator Paskah Ortodoks dengan diskusi teknis dan kode sumber lengkap dalam javascript Lihat pula Kebangkitan Yesus Kedatangan Kedua Yesus Kristus
5,455
3953
https://id.wikipedia.org/wiki/Zen
Zen
Zen adalah salah satu aliran Buddha Mahayana. Kata Zen adalah bahasa Jepang yang berasal dari bahasa mandarin "Chan" (禪, Pinyin: Chán). Kata "Chan" sendiri berasal dari bahasa Pali "jhana" atau bahasa Sanskerta dhyana( ध्यान ). Dalam bahasa vietnam Zen dikenal sebagai “thiền” dan dalam bahasa korea dikenal sebagai “seon”. Jhana atau Dhyāna adalah sebuah kondisi batin yang terpusat yang ditemui dalam meditasi. Meski secara semantik, kata Chan sendiri berasal dari kata ‘dhyāna’ (Sansekerta) atau ‘jhana’ (Pali) atau 'Chan-na' 禪那 (Tionghoa). Zen tidak bertujuan pada pencapaian jhana. Ini sekadar menunjukkan bahwa ajaran Zen sangat menekankan pada aspek meditasi atau samadhi. Asal usul dan pengaruh Tao Ketika datang ke China dari India, ajaran Buddha awalnya disesuaikan dengan budaya dan pemahaman China sehingga terkena pengaruh Konfusianisme dan Taoisme. Goddard mengutip D.T. Suzuki dengan menyebut Chán sebagai sebuah “perubahan alami ajaran Buddha dalam kondisi Taois”. Dilihat dari penerimaan oleh karya Han Hinayana dan dari komentar-komentar awal, tampak bahwa ajaran Buddha dirasakan dan dicerna melalui Daoisme religius (Taoisme). Buddha dipandang sebagai orang asing yang abadi yang telah mencapai beberapa bentuk abadi Daois. Kehati-hatian umat Buddha dalam bernapas dianggap sebagai perluasan latihan pernapasan Daois. Terminologi Tao digunakan untuk mengekspresikan doktrin ajaran Buddha dalam terjemahan tertua dari teks-teks ajaran Buddha, dalam sebuah praktik yang disebut ko-i, yang berarti “sesuai dengan konsep-konsep”, saat ajaran Buddha versi China yang baru saja muncul harus bersaing dengan Taoisme dan Konfusianisme. Umat Buddha pertama yang direkrut di China adalah kaum Tao. Mereka mengembangkan penghargaan yang tinggi terhadap teknik meditasi Buddha yang baru diperkenalkan, dan memadukannya dengan meditasi Tao. Anggota awal ajaran Buddha versi China seperti Sengzhao dan Tao Sheng sangat dipengaruhi oleh karya-karya dasar keimanan Tao yang ditulis oleh Laozi dan Zhuangzi. Berlawanan dengan latar belakang ini, konsep kealamian Tao diwariskan oleh para siswa awal Chán: mereka mensejajarkan sifat Tao and Buddha yang tak terlukiskan sampai batas waktu tertentu. Dengan demikian, mereka tidak merasa terikat pada "kebijaksanaan sutra" yang abstrak atau sifat-Buddha yang ditekankan yang dapat ditemukan di kehidupan manusia "sehari-hari", sama halnya dengan Tao. Guru-guru Zen Aliran Zen dianggap bermula dari Bodhidharma. Ia berasal dari India dan merupakan murid generasi ke-28 setelah Mahakassapa (dalam Bahasa Pali; bahasa Sanskerta:Mahakasyapa). Sekitar tahun 520 dia pergi ke Tiongkok Selatan di kerajaan Liang. Dia kemudian bermeditasi selama 9 tahun menghadap dinding batu di wihara di Luoyang. Di sinilah juga dipercayai berdirinya wihara Shaolin (少林寺). Aliran Zen asli kemudian diteruskan sampai ke generasi ke-6 Hui Neng. Setelah itu aliran Zen berpencar di Tiongkok, dan Jepang. Bodhidharma (atau Damo 達摩) lahir sekitar 440 - meninggal sekitar 528 Dazu Huike (慧可) lahir 487 - meninggal 593 Jianzhi Sengcan (僧燦) lahir ? - meninggal 606 Dayi Daoxin (道信) lahir 580 - meninggal 651 Hung Ren (弘忍) lahir 601 - meninggal 674 Hui Neng (慧能) lahir 638 - meninggal 713 Ajaran Zen Meskipun narasi Zen menyatakan bahwa narasi tersebut adalah "penjabaran khusus di luar kitab suci" yang tidak tersusun atas kata-kata", Zen memang memiliki latar belakang doktrinal yang kaya. Yang paling penting adalah "ajaran yang paling mendasar adalah bahwa kita sudah sejak awal tercerahkan", dan idealisme Bodhisattva, yang melengkapi wawasan dengan Karunā, kasih sayang dengan semua makhluk hidup. Hampir tidak mungkin untuk menunjuk “ajaran Zen mana yang penting”, mengingat banyaknya macam aliran, sejarah yang disampaikan selama 1500 tahun, dan penekanan pada pemahaman yang apa adanya, kenyataan sebagaimana mestinya, yang harus diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari, tidak dalam kata-kata. Tetapi yang umum untuk sebagian besar aliran dan ajaran adalah penekanan pada pemahaman yang apa adanya, idealisme Bodhisattva, dan prioritas zazen. Ajaran Zen dapat disamakan dengan “jari yang menunjuk bulan”. Ajaran Zen mengarah ke bulan, membangitkan, “realisasi dari interpenetrasi dharmadhatu yang tidak segera terjadi”. Namun, tradisi Zen juga memperingatkan hal yang berlawanan dengan ajarannya, bahwa jari yang menunjuk, adalah wawasan itu sendiri. Berbagai tradisi meletakkan berbagai penekanan dalam ajaran dan praktik mereka: Ada dua cara yang berbeda untuk memahami dan benar-benar mempraktikkan Zen. Kedua cara yang berbeda ini dalam bahasa China disebut pen chueh dan shih-chueh. Istilah pen chueh mengacu pada keyakinan bahwa pikiran seseorang telah tercerahkan sejak awal, sementara shih-chueh mengacu pada keyakinan bahwa pada suatu titik dalam waktu, kita meloloskan diri dari penjara ketidaktahuan dan kebodohan menuju visi realisasi Zen yang sebenarnya: "Pencerahan kami adalah abadi, namun realisasi kita terjadi pada saatnya.” Menurut keyakinan ini, mengalami momen kebangkitan dalam hidup ini adalah sesuatu yang sangat penting. Praktik Zen Meditasi Zen Yang utama dalam praktik Zen adalah dhyana atau meditasi. Tradisi Zen menyatakan bahwa dalam praktik meditasi, pengertian tentang doktrin dan ajaran mengharuskan adanya penciptaan berbagai gagasan dan penampilan (Skt. saṃjñā; Ch. 相, Xiang) yang mengaburkan makna kebijaksanaan tiap sifat makhluk Buddha. Proses penemuan kembali ini disebut dengan berbagai istilah seperti “introspeksi”, “langkah mundur”, “berbalik-haluan” atau “melihat lebih dalam”. Mengamati napas Selama duduk bermeditasi, praktisi biasanya mengambil posisi seperti posisi lotus, setengah lotus, Burma, atau postur seiza, dengan menggunakan dhyāna mudrā. Untuk mengatur pikiran, kesadaran diarahkan dengan menghitung atau mengamati napas, atau dimasukkan ke dalam pusat energi di bawah pusar (lihat juga anapanasati). Seringkali, bantal persegi atau bulat ditempatkan di atas tikar empuk dan digunakan untuk duduk. Dalam beberapa kasus lain, kursi juga dapat digunakan. Praktik ini bisa disebut duduk dhyana, yang juga disebut zuochan (坐禅) dalam bahasa Tionghoa, dan zazen (坐禅) dalam bahasa Jepang. Mengamati pikiran Di aliran Zen Soto, meditasi tanpa objek, hasrat, atau isi, adalah bentuk utama dari praktik meditasi ini. Pelaku meditasi berusaha menyadari aliran pikiran yang memungkinkan pikiran tersebut untuk muncul dan hilang tanpa gangguan. Pembenaran secara tekstual, filosofis, dan fenomenologis yang cukup besar untuk praktik ini dapat ditemukan di seluruh Dogen Shōbōgenzō, seperti misalnya dalam buku "Principles of Zazen" dan "Universally Recommended Instructions for Zazen”. Dalam bahasa Jepang, praktik ini disebut shikantaza. Meditasi kelompok Intensif Tradisi Zen mencakup periode meditasi kelompok intensif di sebuah biara. Dalam rutinitas sehari-hari, para biarawan diharuskan untuk bermeditasi selama beberapa jam setiap hari. Namun, selama periode intensif ini, mereka mengabdikan diri semata-mata hanya untuk mempraktikkan meditasi duduk. Periode meditasi selama 30-50 menit yang berkali-kali disisipi dengan istirahat pendek, makan, dan kadang-kadang, pekerjaan jangka pendek harus dilakukan dengan kesadaran yang sama; tidur malam dilakukan seminimal mungkin: 7 jam atau kurang dari itu. Dalam praktik ajaran Buddha modern di Jepang, Taiwan, dan Barat, siswa biasa sering menghadiri sesi-sesi latihan yang intensif, yang panjangnya biasanya 1, 3, 5, atau 7 hari. Sesi-sesi latihan ini diadakan di banyak pusat Zen, terutama dalam rangka pencapaian Anuttarā Samyaksaṃbodhi Buddha. Salah satu aspek yang khas dari meditasi Zen dalam kelompok adalah penggunaan serpihan kayu datar yang digunakan untuk menjaga pelaku meditasi tetap fokus dan terjaga. Dalam bahasa Jepang, praktik ini disebut sesshin. Praktik Kōan Pada awal Dinasti Song, praktik dengan metode kōan menjadi populer, sedangkan yang lain mempraktikkan "iluminasi sunyi.” Hal ini menjadi sumber beberapa perbedaan antara tradisi Linji dan Caodong dalam praktiknya. Sebuah kōan, yang secara harfiah berarti "kasus umum", adalah sebuah cerita atau dialog yang menggambarkan interaksi antara seorang master Zen dan seorang siswanya. Anekdot ini mendemonstrasikan wawasan sang master. Kōan menekankan wawasan non-konsepsional yang ditunjukkan oleh ajaran Buddha. Kōan dapat digunakan untuk memancing timbulnya "keraguan besar", dan menguji kemajuan siswa dalam praktik Zen. Penanyaan Kōan dapat dipraktikkan selama duduk meditasi (zazen), meditasi berjalan (kinhin), dan seluruh aktivitas kehidupan sehari-hari. Praktik Kōan terutama ditekankan oleh aliran Rinzai Jepang, tetapi praktik ini juga dilakukan oleh aliran atau cabang Zen lain, tergantung dari cara mengajarnya. Penguasaan murid Zen atas kōan yang telah diberikan disajikan kepada guru dalam wawancara pribadi (dalam bahasa Jepang disebut sebagai dokusan (独 参), daisan (代 参), atau sanzen (参禅)). Meskipun tidak ada jawaban yang khusus untuk sebuah kōan, praktisi diharapkan untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang kōan dan Zen melalui tanggapan mereka. Guru dapat menyetujui atau tidak menyetujui jawaban tersebut dan membimbing siswa ke arah yang benar. Interaksi dengan guru Zen penting dalam Zen, tetapi hal ini membuat praktik Zen, setidaknya di Barat, rentan terhadap kesalahpahaman dan eksploitasi. Seni Zen Dari abad ke-12 dan abad ke-13, perkembangan lebih lanjut ialah seni Zen, mengikuti perkenalan aliran ini oleh Dogen dan Eisai setelah mereka pulang dari Tiongkok. Seni Zen sebagian besar memiliki ciri khas lukisan asli (seperti sumi-E dan Enso) dan puisi (khususnya haiku). Seni ini berusaha keras untuk mengungkapkan intisari sejati dunia melalui gaya impressionisme dan gambaran tak terhias yang tak "dualistik". Pencarian untuk penerangan "sesaat" juga menyebabkan perkembangan penting lain sastra derivatif seperti Chanoyu (upacara minum teh) atau Ikebana; seni merangkai bunga. Perkembangan ini sampai sejauh pendapat bahwa setiap kegiatan manusia merupakan sebuah kegiatan seni sarat dengan muatan spiritual dan estetika, pertama-tama apabila aktivitas itu berhubungan dengan teknik pertempuran (seni beladiri). Zen telah sangat mempengaruhi perkembangan seni bela diri seperti Kendo, Kyudo, Judo, Karate dan Aikido. Di Jepang kuno, Zen memiliki dampak besar pada prajurit Samurai, dan secara luas diadopsi sebagai agama resmi mereka. Samurai mencapai kesempurnaan dalam seni bela diri praktik Zazen. Praktik ini ideal bagi cara hidup Samurai karena menekankan pada diri ketenangan, kewaspadaan, dan kerelaan dalam menghadapi kematian. Bahkan dalam tingkat tertentu, Zen disebut agama Samurai. Pendekar besar Miyamoto Musashi dan beberapa 47 Ronin adalah pakar Zen. Zen di Indonesia Terdapat beberapa kelompok Zen yang sekarang berkembang di Indonesia, termasuk tradisi Plum Village, Dharma Drum Mountain (Chan Indonesia), dan Fo Guang Shan yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Referensi Pranala luar Pikiran Pemula Meditasi Zen Chan Indonesia Fundamentals of Meditation Buddhisme Mazhab-mazhab Buddhisme Mahayana Buddhisme di Jepang
1,536
3971
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Barat
Kabupaten Aceh Barat
Aceh Barat () adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum pemekaran, Aceh Barat mempunyai luas wilayah 10.097,04 km² atau 1.010.466 Ha dan merupakan bagian wilayah pantai Barat dan Selatan pulau Sumatra yang membentang dari barat ke Timur mulai dari kaki gunung Geurutee (perbatasan dengan Aceh Besar) sampai ke sisi Krueng Seumayam (perbatasan Aceh Selatan) dengan panjang garis pantai sejauh 250 km². Setelah dimekarkan luas wilayah menjadi 2.927,95 km² dan pada akhir tahun 2020 memiliki penduduk sebanyak 198.736 jiwa. Sejarah Masa kesultanan Aceh Wilayah bagian barat Kerajaan Aceh Darussalam mulai dibuka dan dibangun pada abad ke-16 atas prakarsa Sultan Saidil Mukamil (Sultan Aceh yang hidup antara tahun 1588-1604), kemudian dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda (Sultan Aceh yang hidup tahun 1607-1636) dengan mendatangkan orang-orang Aceh Rayeuk dan Pidie. Daerah ramai pertama adalah di teluk Meulaboh (Pasir Karam) yang diperintah oleh seorang raja yang bergelar Teuku Keujuruen Meulaboh dan Negeri Daya (Kecamatan Jaya) yang pada akhir abad ke-15 telah berdiri sebuah kerajaan dengan rajanya adalah Sultan Salatin Alaidin Riayat Syah dengan gelar Poteu Meureuhom Daya. Dari perkembangan selanjutnya, wilayah Aceh Barat diakhir abad ke-17 telah berkembang menjadi beberapa kerajaan kecil yang dipimpin oleh Uleebalang, yaitu: Kluang; Lamno; Kuala Lambeusoe; Kuala Daya; Kuala Unga; Babah Awe; Krueng No; Cara' Mon; Lhok Kruet; Babah Nipah; Lageun; Lhok Geulumpang; Rameue; Lhok Rigaih; Krueng Sabee; Teunom; Panga; Woyla; Bubon; Lhok Bubon; Meulaboh; Seunagan; Tripa; Seuneu'am; Tungkop; Beutong; Pameue; Teupah (Tapah); Simeulue; Salang; Leukon; Sigulai. Silsilah Raja Meulaboh Raja-raja yang pernah bertahta di kehulu-balangan Kaway XVI hanya dapat dilacak dari T. Tjik Pho Rahman, yang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama T. Tjik Masaid, yang kemudian diganti oleh anaknya lagi yang bernama T. Tjik Ali dan digantikan anaknya oleh T. Tjik Abah (sementara) dan kemudian diganti oleh T. Tjik Manso yang memiliki tiga orang anak yang tertua menjadi Raja Meulaboh bernama T. Tjik Raja Nagor yang pada tahun 1913 meninggal dunia karena diracun, dan kemudian digantikan oleh adiknya yang bernama Teuku Tjik Ali Akbar, sementara anak T. Tjik Raja Nagor yang bernama Teuku Raja Neh, masih kecil. Saat Teuku Raja Neh (ayah dari H.T. Rosman. mantan Bupati Aceh Barat) anak dari Teuku Tjik Raja Nagor besar ia menuntut agar kerajaan dikembalikan kepadanya, namun T. Tjik Ali Akbar yang dekat dengan Belanda malah mengfitnah Teuku Raja Neh sakit gila, sehingga menyebabkan T. Raja Neh dibuang ke Sabang. Pada tahun 1942 saat Jepang masuk ke Meulaboh, T. Tjik Ali Akbar dibunuh oleh Jepang bersama dengan Teuku Ben dan pada tahun 1978, mayatnya baru ditemukan di bekas Tangsi Belanda atau sekarang di Asrama tentara Desa Suak Indrapuri, kemudian Meulaboh diperintah para Wedana dan para Bupati dan kemudian pecah menjadi Aceh Selatan, Simeulue, Nagan Raya, Aceh Jaya. (teuku dadek) Dimasa penjajahan Belanda, melalui suatu perjanjian (Korte Verklaring), diakui bahwa masing-masing Uleebalang dapat menjalankan pemerintahan sendiri (Zelfsbestuur) atau swaparaja (landschap). Oleh Belanda Kerajaan Aceh dibentuk menjadi Gouvernement Atjeh en Onderhorigheden (Gubernemen Aceh dan Daerah Taklukannya) dan selanjutnya dengan dibentuknya Gouvernement Sumatra, Aceh dijadikan Keresidenan yang dibagi atas beberapa wilayah yang disebut afdeeling (provinsi) dan afdeeling dibagi lagi atas beberapa onderafdeeling (kabupaten) dan onderafdeeling dibagi menjadi beberapa landschap (kecamatan). Penjajahan Belanda Aceh Barat sangat berkaitan dengan sejarah Meulaboh, Ibu kota Kabupaten Aceh Barat yang terdiri dari Kecamatan Johan Pahlawan, sebagian Kaway XVI dan sebagian Kecamatan Meureubo adalah salah satu Kota yang paling tua di belahan Aceh bagian Barat dan Selatan. Menurut HM.Zainuddin dalam Bukunya Tarih Atjeh dan Nusantara, Meulaboh dulu dikenal sebagai Negeri Pasir Karam. Nama tersebut kemungkinan ada kaitannya dengan sejarah terjadinya tsunami di Kota Meulaboh pada masa lalu, yang pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi kembali. Meulaboh sudah berumur 402 tahun terhitung dari saat naik tahtanya Sultan Saidil Mukamil (1588-1604), catatan sejarah menunjukan bahwa Meulaboh sudah ada sejak Sultan tersebut berkuasa. Pada masa Kerajaan Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), demikian HM.Zainuddin negeri itu ditambah pembangunannya. Di Meulaboh waktu itu dibuka perkebunan merica, tetapi negeri ini tidak begitu ramai karena belum dapat menandingi Negeri Singkil yang banyak disinggahi kapal dagang untuk mengambil muatan kemenyan dan kapur barus. Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Djamalul Alam, Negeri Pasir Karam kembali ditambah pembangunannya dengan pembukaan kebun lada. Untuk mengolah kebun-kebun itu didatangkan orang-orang dari Pidie dan Aceh Besar. Karesidenan Aceh Seluruh wilayah Keresidenan Aceh dibagi menjadi 4 (empat) afdeeling yang salah satunya adalah Afdeeling Westkust van Atjeh atau Aceh Barat dengan ibu kotanya Meulaboh. Afdeeling Westkust van Atjeh (Aceh Barat) merupakan suatu daerah administratif yang meliputi wilayah sepanjang pantai barat Aceh, dari gunung Geurutee sampai daerah Singkil dan kepulauan Simeulue serta dibagi menjadi 6 (enam) onderafdeeling, yaitu: Meulaboh dengan ibu kota Meulaboh dengan Landschappennya Kaway XVI, Woyla, Bubon, Lhok Bubon, Seunagan, Seuneu'am, Beutong, Tungkop dan Pameue; Tjalang dengan ibu kota Tjalang (dan sebelum tahun 1910 ibu kotanya adalah Lhok Kruet) dengan Landschappennya Keluang, Kuala Daya, Lambeusoi, Kuala Unga, Lhok Kruet, Patek, Lageun, Rigaih, Krueng Sabee dan Teunom; Tapaktuan dengan ibu kota Tapak Tuan; Simeulue dengan ibu kota Sinabang dengan Landschappennya Teupah, Simalur, Salang, Leukon dan Sigulai; Zuid Atjeh dengan ibu kota Bakongan; Singkil dengan ibu kota Singkil. Penjajahan Jepang Di zaman penjajahan Jepang (1942–1945) struktur wilayah administrasi ini tidak banyak berubah kecuali penggantian nama dalam bahasa Jepang, seperti Afdeeling menjadi Bunsyu yang dikepalai oleh Bunsyucho, Onderafdeeling menjadi Gun yang dikepalai oleh Guncho dan Landschap menjadi Son yang dikepalai oleh Soncho. Masa kemerdekaan Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Sumatera Utara, wilayah Aceh Barat dimekarkan menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten Aceh Barat dengan Ibu kota Meulaboh terdiri dari tiga wilayah yaitu Meulaboh, Calang dan Simeulue, dengan jumlah kecamatan sebanyak 19 (sembilan belas) kecamatan yaitu Kaway XVI; Johan Pahlwan; Seunagan; Kuala; Beutong; Darul Makmur; Samatiga; Woyla; Sungai Mas; Teunom; Krueng Sabee; Setia Bakti; Sampoi Niet; Jaya; Simeulue Timur; Simeulue Tengah; Simeulue Barat; Teupah Selatan dan Salang. Sedangkan Kabupaten Aceh Selatan, meliputi wilayah Tapak Tuan, Bakongan dan Singkil dengan ibu kotanya Tapak Tuan. Pada tahun 1996 Kabupaten Aceh Barat dimekarkan lagi menjadi 2 (dua) Kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh Barat meliputi kecamatan Kaway XVI; Johan Pahlwan; Seunagan; Kuala; Beutong; Darul Makmur; Samatiga; Woyla; Sungai Mas; Teunom; Krueng Sabee; Setia Bakti; Sampoi Niet; Jaya dengan ibu kotanya Meulaboh dan Kabupaten Adminstrtif Simeulue meliputi kecamatan Simeulue Timur; Simeulue Tengah; Simeulue Barat; Teupah Selatan dan Salang dengan ibu kotanya Sinabang. Kemudian pada tahun 2000 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5, Kabupaten Aceh Barat dimekarkan dengan menambah 6 (enam) kecamatan baru yaitu Kecamatan Panga; Arongan Lambalek; Bubon; Pantee Ceureumen; Meureubo dan Seunagan Timur. Dengan pemekaran ini Kabupaten Aceh Barat memiliki 20 (dua puluh) Kecamatan, 7 (tujuh) Kelurahan dan 207 Desa. Selanjutnya pada tahun 2002 Kabupaten Aceh Barat daratan yang luasnya 1.010.466 Ha, kini telah dimekarkan menjadi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 4 Tahun 2002. Geografi Sebelum pemekaran, Kabupaten Aceh Barat mempunyai luas wilayah 10.097.04 km² atau 1.010.466 hektare dan secara astronomi terletak pada 2°00'-5°16' Lintang Utara dan 95°10' Bujur Timur dan merupakan bagian wilayah pantai barat dan selatan kepulauan Sumatra yang membentang dari barat ke timur mulai dari kaki Gunung Geurutee (perbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar) sampai kesisi Krueng Seumayam (perbatasan Aceh Selatan) dengan panjang garis pantai sejauh 250 Km. Batas Wilayah Setelah pemekaran letak geografis Kabupaten Aceh Barat secara astronomi terletak pada 04°61'-04°47' Lintang Utara dan 95°00'- 86°30' Bujur Timur dengan luas wilayah 2.927,95 km² dengan batas-batas sebagai berikut: Rata-rata Suhu, Curah Hujan dan Hari Hujan Pemerintahan Kabupaten ini dipimpin oleh seorang Bupati yang terpilih dalam setiap Pilkada. Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Program strategis pembangunan daerah Pembangunan Kabupaten Aceh Barat mencakup semua kegiatan pembangunan daerah dan sektoral yang dikelola oleh pemerintah bersama masyarakat. Titik berat pembangunan diletakan pada bidang ekonomi kerakyatan melalui peningkatan dan perluasan pertanian dalam arti luas sebagai penggerak utama pembangunan yang saling terkait secara terpadu dengan bidang-bidang pembangunan lainnya dalam suatu kebijakan pembangunan. Maka ditetapkan prioritas pembangunan sebagai berikut: Meningkatkan pelaksanaan Syariat Islam, peran ulama dan adat istiadat. Peningkatan Sumber Daya Manusia. Pemberdayaan ekonomi masyarakat. Meningkatakan aksesibilitas daerah. Meningkatkan pendapatan daerah. Lambang daerah Lambang daerah Kabupaten Aceh Barat ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Barat No. 12 Tahun 1976 Tanggal 26 November 1976 tentang Lambang Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor Pem./10/32/46-263 Tanggal 17 Mei 1976 serta telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Tingkat II Aceh Barat Nomor 10 Tahun 1980 Tanggal 3 Januari 1980. Lambang Kabupaten Aceh Barat mempunyai perisai berbentuk kubah masjid yang berisi lukisan lukisan dengan bentuk, warna dan perbandingan ukuran tertentu dan mempunyai maksud serta makna sebagai berikut: Perisai berbentuk kubah masjid, melambangkan ketahanan Nasional dan kerukunan yang dijiwai oleh semangat keagamaan; Bintang persegi lima, melambangkan falsafah negara, Pancasila; Kupiah Meukeutop, melambangkan kepemimpinan; Dua tangkai kiri kanan yang mengapit Kupiah Meukeutop terdiri dari kapas, padi, kelapa dan cengkih, melambangkan kesuburan dan kemakmuran daerah; Rencong, melambangkan jiwa patriotik/kepahlawanan rakyat; Kitab dan Kalam, melambangkan ilmu pengetahuan dan peradaban; Tulisan "Aceh Barat" mengandung arti bahwa semua unsur tersebut di atas terdapat di dalam Kabupaten Aceh Barat. Lambang Daerah ini digunakan sebagai merek bagi perkantoran pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan ; Sebagai petanda batas wilayah Kabupaten Aceh Barat dengan Kabupaten lainnya. Sebagai cap atau stempel jabatan dinas. Sebagai lencana yang digunakan oleh pegawai pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang sedang menjalankan tugasnya. Sebagai panji atau bendera digunakan oleh suatu rombongan yang mewakili atau atas nama pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan dapat dipergunakan pada tempat-tempat upacara resmi, pintu gerbang dan lain sebagainya. Lambang daerah Kabupaten Aceh Barat ini dilarang digunakan apabila bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1976 dan barang siapa yang melanggarnya dapat dikenakan hukuman selama-lamanya 1 bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah). Pendidikan Aceh Barat memiliki beberapa kampus negeri yaitu : Universitas Teuku Umar (UTU) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Poltekkes Aceh Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat Kesehatan Referensi Lihat pula Meulaboh Aceh Jaya Nagan Raya Simeulue Kesultanan Aceh Pranala luar BPS Kabupaten Aceh Barat, 2007 Luas Kabupaten Aceh Barat menurut Situs Resmi Pemerintah Aceh Profil Aceh Barat di situs NAD Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Situs Aceh Barat di tripod Kabupaten Aceh Barat. Harian Kompas, 21 Juni 2002 Aceh Barat Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1956 Pendirian tahun 1956 di Indonesia
1,718
3973
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Besar
Kabupaten Aceh Besar
Aceh Besar () adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan kabupaten terbarat di Indonesia. Sebelum dimekarkan pada akhir tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar awalnya berada di Kota Banda Aceh. Setelah Kota Banda Aceh berpisah menjadi kotamadya tersendiri, ibu kota kabupaten dipindahkan ke Jantho di Pegunungan Seulawah. Kabupaten Aceh Besar juga merupakan tempat kelahiran pahlawan nasional Cut Nyak Dhien yang berasal dari Lampadang. Sejarah Pada waktu Aceh masih sebagai sebuah kerajaan, yang dimaksud dengan Aceh atau Kerajaan Aceh adalah wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Kabupaten Aceh Besar ditambah dengan beberapa kenegerian/daerah yang telah menjadi bagian dari Kabupaten Pidie. Selain itu, juga termasuk Pulau Weh (sekarang telah menjadi pemerintah kota Sabang), sebagian wilayah pemerintah kota Banda Aceh, dan beberapa kenegerian/daerah dari wilayah Kabupaten Aceh Barat. Aceh Besar dalam istilah Aceh disebut Aceh Rayeuk. Penyebutan Aceh Rayeuk sebagai Aceh yang sebenarnya karena daerah inilah yang pada mulanya menjadi inti Kerajaan Aceh dan juga karena di situlah terletak ibu kota kerjaaan yang bernama Bandar Aceh atau Bandar Aceh Darussalam. Untuk nama Aceh Rayeuk ada juga yang menamakan dengan sebutan Aceh Lhee Sagoe (Aceh Tiga Sagi). Sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956, Kabupaten Aceh Besar merupakan daerah yang terdiri dari tiga kawedanan, yaitu Kawedanan Seulimum, Kawedanan Lhoknga dan Kawedanan Sabang. Akhirnya dengan perjuangan yang panjang Kabupaten Aceh besar disahkan menjadi daerah otonom melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 dengan ibu kotanya pada waktu itu adalah Banda Aceh dan juga merupakan wilayah hukum Kotamadya Banda Aceh. Sehubungan dengan tuntutan dan perkembangan daerah yang semakin maju dan berwawasan luas, Kota Banda Aceh sebagai ibu kota dianggap kurang efisien lagi, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Usaha pemindahan ibu kota tersebut dari Kota Banda Aceh mulai dirintis sejak tahun 1969, lokasi awalnya dipilih Kecamatan Indrapuri yang jaraknya 25 km dari Kota Banda Aceh. Usaha pemindahan tersebut belum berhasil dan belum dapat dilaksanakan sebagaimana diharapkan. Kemudian pada tahun 1976 usaha perintisan pemindahan ibu kota untuk kedua kalinya mulai dilaksanakan lagi dengan memilih lokasi yang lain yaitu di Kecamatan Seulimeum tepatnya di kemukiman Janthoi yang jaraknya sekitar 52 km dari Kota Banda Aceh. Akhirnya usaha yang terakhir ini berhasil dengan ditandai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1976 tentang Pemindahan Ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar dari wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Banda Aceh ke kemukiman Janthoi di Kecamatan Seulimeum, Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan Konsultan PT Markam Jaya yang ditinjau dari segala aspek dapat disimpulkan bahwa yang dianggap memenuhi syarat sebagai ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar adalah Kemukiman Janthoi dengan nama Kota Jantho. Setelah ditetapkan Kota Jantho sebagai ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar yang baru, maka secara bertahap pemindahan ibu kota terus dimulai, dan akhirnya secara serentak seluruh aktivitas perkantoran resmi dipindahkan dari Banda Aceh ke Kota Jantho pada tanggal 29 Agustus 1983, dan peresmiannya dilakukan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada masa itu, yaitu Bapak Soepardjo Rustam pada tanggal 3 Mei 1984. Di Kota Jantho hanya terdapat kompleks perumahan dan kantor-kantor pemerintahan, tidak ada losmen ataupun hotel. Kota Jantho dihubungkan dengan labi-labi dengan jarak 60 km dari Banda Aceh, 28 km menuju Saree, dan 12 km menuju jalan utama Banda Aceh–Medan. Kira-kira 12 km dari Kota Jantho ini terdapat air terjun. Geografi Wilayah darat Aceh Besar berbatasan dengan Kota Banda Aceh di sisi utara, Kabupaten Aceh Jaya di sebelah barat daya, serta Kabupaten Pidie di sisi selatan dan tenggara. Aceh Besar juga mempunyai wilayah kepulauan yaitu wilayah Kecamatan Pulo Aceh. Kabupaten Aceh Besar bagian kepulauan di sisi barat, timur dan utaranya dibatasi dengan Samudera Indonesia, Selat Malaka, dan Teluk Benggala, yang memisahkannya dengan Pulau Weh, tempat di mana Kota Sabang berada. Pulau-pulau utamanya adalah Pulau Breueh dan Pulau Nasi. Secara geografis sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Besar berada pada hulu aliran Sungai Krueng Aceh. Saat ini kondisi tutupan lahan adalah 62,5% (menurut data citra landsat tahun 2007). Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang merupakan bandara internasional dan menjadi salah satu pintu gerbang untuk masuk ke Provinsi Aceh berada di wilayah kabupaten ini. Pulau Benggala yang merupakan pulau paling barat dalam wilayah Republik Indonesia merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Besar. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Pariwisata Wisata Sejarah Rumah Cut Nyak Dhien. Pada mulanya merupakan tempat tinggal Cut Nyak Dhien. Di dalamnya berisi koleksi sejarah Aceh yang dikelola dan dirawat oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Hanya fondasi yang asli dari bangunan ini, sedangkan yang berdiri sekarang ini adalah hasil renovasi bangunan yang sebelumnya telah dibakar oleh Belanda. Masjid Tua Indrapuri. Mesjid ini terletak sekitar 25 km ke selatan arah ke Medan dan dapat ditempuh dengan transportasi apapun. Wilayah Indrapuri dulunya merupakan Kerajaan Hindu dan merupakan tempat pemujaan sebelum Islam masuk. Kemudian, Sultan Iskandar Muda memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Dan setelah seluruh masyarakat memeluk Islam, tempat yang sebelumnya kuil diubah menjadi sebuah masjid. Bangunan masjid berdiri di atas tanah seluas 33.875 m², terletak di ketinggian 4,8 meter di atas permukaan laut dan berada sekitar 150 meter dari tepi Sungai Krueng Aceh. Kuta Indra Patra. Benteng ini terletak ± 19 km dari Banda Aceh arah ke Krueng Raya, dekat Pantai Ujong Batee. Menurut riwayat dibangun pada masa pra Islam di Aceh yaitu pada masa Kerajaan Hindu, Indra Patra. Namun ada sumber yang menyebutkan bahwa benteng ini dibangun pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dalam upaya menahan serangan Portugis. Benteng ini sangat besar fungsinya pada zaman Sultan Iskandar Muda yang angkatan lautnya terkenal kuat di Asia Tenggara. Makam Laksamana Malahayati, terletak sekitar 32 km dari Kota Banda Aceh. Ia adalah seorang laksamana wanita pertama di dunia modern yang memimpin armada laut pada masa pemerintahan Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV. Perpustakaan Kuno Tanoh Abee, terdapat di Desa Tanoh Abee di kaki Gunung Seulawah, Aceh Besar. Perpustakaan Tanoh Abee terletak di dalam kompleks Dayah Tanoh Abee yang didirikan oleh keluarga Fairus yang mencapai klimaks kejayaannya pada masa pimpinan Syekh Abdul Wahab yang terkenal dengan sebutan Teungku Chik Tanoh Abee. Ia meninggal pada tahun 1894 dan dimakamkan di Tanoh Abee. Pengumpulan naskah (manuskrip) Dayah Tanoh Abee telah dimulai sejak Syekh Abdul Rahim, kakek dari Syekh Abdul Wahab. Naskah yang terakhir ditulis pada masa Syekh Muhammad Sa’id, anak Syekh Abdul Wahab yang meninggal dunia pada tahun 1901 di Banda Aceh, dalam tahanan Belanda. Rumoh Teunun Nyak Mu, merupakan pusat produksi tenun asli khas Aceh, yang berlokasi di Gampong Siem, Mukim Siem, Kecamatan Darussalam. Lokasi ini berjarak 12 km sebelah timur Kota Banda Aceh. Di Rumoh Teunun Nyak Mu ini di produksi aneka kain tenun Aceh dengan beragam motif khas Aceh. Wisata Alam Pantai Lhok Nga Pantai Lam Pu'uk Pantai Ujong Batee Pantai Lhok Me Air terjun Suhom, Lhoong Air terjun Kuta Malaka Air terjun Peukan Biluy Waduk Keuliling Taman Hutan Rakyat Po Cut Meurah Intan Pusat Latihan Gajah Saree Gunung Seulawah Agam Cagar Alam Jantho Pemandian alam di Brayeun Leupung Pantai Lhok Seudu Galeri Kebudayaan Kuliner Khas Kabupaten Aceh Besar terkenal dengan salah satu makanan khasnya, yakni Bolu manis ala Aceh yang terkonsentrasi di kecamatan Peukan Bada. Bolu ini terkenal dengan citarasanya yang khas, namun kesulitan pengembangan karena kendala dana selain kondisi yang belum sepenuhnya stabil. Selain itu ada pula gulai kambing (kari) dan ayam tangkap yang terkenal kelezatannya serta Sie rebuh (daging Rebus) dan asam keu eung (asam pedas). Referensi Lihat pula Kota Jantho Pranala luar Situs Resmi Kabupaten Aceh Besar Aceh Besar Aceh Besar
1,249
3974
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Selatan
Kabupaten Aceh Selatan
Aceh Selatan () adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, calon wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956. Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, diikuti oleh Kecamatan Kluet Utara. Sementara jumlah penduduk tersedikit adalah Kecamatan Sawang. Sebagian penduduk terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai. Geografi Batas wilayah Kabupaten Aceh Selatan memiliki batas wilayah sebagai berikut: Topografi Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal. Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan luas 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektare selebihnya tersebar pada berbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (di atas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki luas terbesar yakni 152.648 hektare (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektare (9,92%). Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektare dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha). Bentangan lautan dan daratan yang luas dinilai sangat strategis untuk dikembangkan, khususnya di sektor perikanan tangkap maupun ikan air tawar. Pemerintahan Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak abad ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem adat matrilineal, namun mereka masih menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari. Referensi Pranala luar UURI No.4 Tahun 2002 Peta Kabupaten Aceh Selatan Lambang Kabupaten Aceh Selatan Penduduk Kabupaten Aceh Selatan Aceh Selatan Aceh Selatan
347
3975
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Tengah
Kabupaten Aceh Tengah
Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya adalah Takengon, sebuah kota kecil berhawa sejuk yang berada di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatra. Geografi Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan Dataran Tinggi Gayo. Kabupaten lain yang berada di kawasan ini adalah Kabupaten Bener Meriah serta Kabupaten Gayo Lues. Tiga kota utamanya yaitu Takengon, Blang Kejeren, dan Simpang Tiga Redelong. Jalan yang menghubungkan ketiga kota ini melewati daerah dengan pemandangan yang sangat indah. Pada masa lalu daerah Gayo merupakan kawasan yang terpencil sebelum pembangunan jalan dilaksanakan di daerah ini. Kabupaten Aceh Tengah merupakan dataran tinggi dengan ketinggian antara 200 – 2600 meter diatas permukaan laut dengan luas wilayah sebesar 4.454,50 km2. Kabupaten Aceh Tengah memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 295 desa, yaitu: Batas wilayah Sejarah Masa Hindia Belanda Kedatangan kaum kolonial Hindia Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi perkebunan Tanah Gayo yang sangat cocok untuk budidaya kopi arabika, tembakau dan damar. Pada periode itu wilayah Kabupaten Aceh Tengah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai ibu kotanya. Dalam masa kolonial Hindia Belanda tersebut di kawasan Takengon didirikan sebuah perusahaan pengolahan kopi dan damar. Sejak saat itu pula kawasan Takengon mulai berkembang menjadi sebuah pusat pemasaran hasil bumi Dataran Tinggi Gayo, khususnya sayuran dan kopi. Masa Penjajahan Jepang Sebutan Onder Afdeeling Takengon pada era Hindia Belanda, berubah menjadi Gun pada masa pendudukan Jepang (1942-1945). Gun dipimpin oleh Gunco. Masa Kemerdekaan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sebutan tersebut berganti menjadi wilayah yang kemudian berubah lagi menjadi kabupaten. Aceh Tengah berdiri sebagai satuan administratif pada tanggal 14 April 1948 berdasarkan Oendang-Oendang Nomor 10 Tahoen 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-Undang Nomor 7 (Darurat) Tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga kawedanan, yaitu Kawedanan Takengon, Kawedanan Gayo Lues, dan Kawedanan Tanah Alas. Potensi Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah memiliki beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, diantaranya, Sekolah Tinggi Agama Negeri Gajah Putih Takengon, Universitas Gajah Putih Takengon, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHMAD), Sekolah Tinggi Ilmu Kependidikan Muhammadiyah, dan Perguruan Tinggi Al-Wasliyah. Pariwisata, Adat, dan Budaya Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah adalah Danau Laut Tawar, Pantan Terong (Atraksi Pemandangan), Taman Buru Linge Isak (Berburu), Gua Loyang Koro, Loyang Pukes, Loyang Datu, Burni Klieten (hiking), Gayo Waterpark (Wahana Wisata Keluarga) dan Krueng Peusangan Arum Jeram. Didong merupakan salah satu kesenian asli yang berasal dari daerah dataran tinggi ini. Sekelompok orang duduk bersila membentuk lingkaran. Salah seorang ceh akan mendendangkan syair-syair dalam Bahasa Gayo dan anggota yang lain akan mengiringi dengan tepukan tangan dan tepukan bantal kecil dengan ritme yang harmonis. Masyarakat Aceh Tengah memiliki tradisi tahunan pada saat perayaan proklamasi Indonesia yaitu pacu kuda tradisional. Hal yang unik dari pacu kuda tradisional ini adalah jokinya yang muda berumur antara 10-16 tahun. Selain itu, joki juga tidak menggunakan sadel dan mulai tahun 2011, Pacuan Kuda diselengarakan 2 kali dalam setahun, di bulan Agustus pada saat perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan bulan Februari untuk memperingati hari ulang tahun kota Takengon yang jatuh pada tanggal 17 Februari setiap tahunnya. Pertanian dan Perkebunan Sebagian besar masyarakat Kabupaten Aceh Tengah berprofesi sebagai Petani. Kabupaten Aceh Tengah menghasilkan salah satu jenis Kopi Arabika terbaik di dunia dengan luas lahan mencapai 48.300 Hektar, dengan rata-rata produksi per hektare sebanyak 720 kilogram. Komoditas penting selain kopi adalah tebu dengan luas areal 8.000 Hektar, serta kakao seluar 2.322 hektare, kemudian terdapat pula tanaman sayur mayur dan palawija. Demografi Penduduk Aceh Tengah Merupakan Suku Gayo. Masyarakat Aceh Tengah beragama Islam. Pada umumnya, orang Gayo, dikenal dari sifat mereka yang sangat menentang segala bentuk penjajahan. Daerah ini dulu dikenal sebagai kawasan yang sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat di Gayo banyak yang memelihara kerbau, sehingga ada yang mengatakan jika melihat banyak kerbau di Aceh maka orang itu sedang berada di Gayo. Pemerintahan Daftar Bupati Sekretaris kabupaten H. Darul Aman (1946-1955) M. Yacub Daud, B.A. (1955-1961) H. Mohd. Rizal, S.H. (1957-1961) Drs. H. Mahmud Ibrahim (1961-1985) Drs. M. Syarif (1985-1991) Drs. Buchari Isaq (1991-1992) Fauzi Abdullah, S.E. (1992-1994) Armia, S.E. (1994-1999) Drs. Ibnu Hadjar Laut Tawar (1999-2002) Ir. H. Nasaruddin (2002-2005) Muhammad Ibrahim, SE (2005-2009) Drs. H. Khairul Asmara (2009–2012) Drs. H. Taufik. MM (2012–2015) Karimansyah. I, SE, MM (2015–sekarang) Dewan Perwakilan Kecamatan Sampai dengan tahun 2017, Kabupaten Aceh Tengah terdiri dari 14 kecamatan dan 295 desa, antara lain; Linge Silih Nara Bebesen Pegasing Bintang Ketol Kebayakan Kute Panang Celala Laut Tawar Atu Lintang Jagong Jeget Bies Rusip Antara Referensi Pranala luar Takengon Didong Gayo Aceh Tengah Aceh Tengah
757
3976
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupatem Aceh Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini adalah Kota Kutacane, Kabupaten ini terdiri dari wilayah dataran tinggi Pegunungan Leuser, serta wilayah dataran rendah yang berada di Lembah Alas. Letak kabupaten ini berada di wilayah tenggara provinsi Aceh yang langsung berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara. Sejarah Sejarah awal Kabupaten Aceh Tenggara dimulai dari penyusunan pemerintahan di seluruh wilayah Aceh pada awal tahun 1946 dengan mengelompokkan daerah-daerah yang berada kawasan tengah Aceh, yakni Takengon, Gayo Lues, dan Tanah Alas ke dalam satu "keluhakan" yang disebut Keluhakan Aceh Tengah. Ibukota keluhakan direncanakan digilir setiap enam bulan antara Takengon, Blangkejeren, dan Kutacane. Jarak yang sangat jauh dan waktu yang sangat lama antara Kutacane Takengon, sekitar 250 km ditempuh dalam waktu 5-8 hari dengan kaki, atau jika menggunakan kendaraan harus melalui Aceh Timur dan Aceh Utara dengan menempuh jarak sekitar 850 km, menyebabkan pelaksanaan pemerintahan tidak berjalan efektif sehingga pada tanggal 21 September 1953 beberapa tokoh yang berasal dari Sumatera Utara mencoba memasukkan daerah Tanah Alas ke dalam wilayah Sumatera Utara. Namun upaya ini tidak mendapat dukungan dari rakyat di Tanah Alas dan perlawanan dari Daud Beureueh sebagai pimpinan militer Aceh. Hal ini mendorong pemimpin di Tanah Alas dan Gayo Lues untuk membentuk kabupaten sendiri, terlepas dari Kabupaten Aceh Tengah. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Wali kota Syahadat berhasil membuat Pangkowilhan I Letjend. Koesno Oetomo secara de facto mengesahkan Daerah Tanah Alas dan Gayo Lues Menjadi Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 14 November 1967. Pada tahun 1974, setelah berjuang selama 17 tahun sejak tahun 1956, Pemerintah akhirnya menerbitkan UU No. 4 tahun 1974 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara dan peresmiannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Amir Machmud pada tanggal 26 Juni 1974 dalam suatu acara peresmian di Kutacane. Pada hari itu juga Gubernur Daerah Istimewa Aceh A. Muzakkir Walad melantik Wali kota Syahadat sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 24 Juli 1975 Wali kota Syahadat secara definitif diangkat sebagai Bupati Aceh Tenggara yang pertama. Kemudian pada tanggal 10 April 2002, 57% dari wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dimekarkan untuk membentuk Kabupaten Gayo Lues berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002. Geografi Batas wilayah Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Kecamatan Babul Makmur Kecamatan Babul Rahmah Kecamatan Babussalam Kecamatan Badar Kecamatan Bambel Kecamatan Bukit Tusam Kecamatan Darul Hasanah Kecamatan Deleng Phokisen Kecamatan Ketambe Kecamatan Lawe Alas Kecamatan Lawe Bulan Kecamatan Lawe Sigala-gala Kecamatan Lawe Sumur Kecamatan Leuser Kecamatan Semadam Kecamatan Tanah Alas Demografi Kabupaten Aceh Tenggara lebih multikultural dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang ada di provinsi Aceh lainnya, Yakni didiami lebih dari 2 atau 3 suku yaitu; suku Alas sebagai suku asli dan terbesar, Selanjutnya Suku Karo, Toba, Singkil, Minang, Gayo, Jawa, Pakpak, Angkola, Mandailing, Tionghoa, Aceh dan Melayu. Ekonomi Komoditi Sektor Peternakan Sapi: 35.137 ekor/thn Kerbau: 3.386 ekor/thn Kambing: 7.998 ekor/thn Domba: 8.341 ekor/thn Ayam Buras: 302.906 ekor/thn Ayam Pedaging: 39.380 ekor/thn Itik: 182.003 ekor/thn Kuda: 198 ekor/thn Komoditi Sektor Buah-buahan Komoditi Sektor Perkebunan Komoditi Andalan Kabupaten Aceh Tenggara adalah penghasil tertinggi kakao (Coklat) terbesar di Provinsi Aceh dengan luas 19.994 hektar dengan jumlah produksi sebanyak 8.843 ton/hektar dengan hasil produktipitas 455 Kg/hektar/tahun dari sebanyak 21.623 jumlah petani. selain itu Kabupaten Aceh Tenggara juga dikenal sebagai penghasil kemiri terbesar di Aceh dan salah satu lumbung padi tak hanya bagi Provinsi Aceh tetapi juga bagi provinsi Sumatera Utara. Komoditas unggulan lainnya adalah karet, kayu glondongan, ikan air tawar dengan luas area Darat 3782.84 ton dan sungai 1583.21 ton. Durian, Rambutan dan Avokad Pariwisata Tempat Wisata Benteng Kuta Reh Taman Nasional Gunung Leuser Arung Jeram Sungai Alas Air Terjun Lawe Gurah (Simpur Jaya, Ketambe) Air Terjun Ketambe Air Terjun Lawe Dua Air Terjun Gulo Air Terjun Bakbahu (Deleng Pokhisen) Air Terjun Pokhisen (Jambur Lateng) Air Terjun Sampuran Manuk Air Terjun Lawe Sikap (Mbarung) Festival Seni Gayo-Alas Bukit Cinta (Bukit Mbarung) Pemandian Air Panas Lawe Ger-ger Pemandian Air Panas Uning Sigugur Jamur Mamang Pantai Goyang Pantai Barat Pantai Timur Masjid Agung At-Taqwa Intan Waterboom Pondok Jamniz Pondok Wisata Batu Mbogoh Alas Hills (Bukit Mbarung) Referensi Pranala luar Situs Independen Putera Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Aceh Tenggara Aceh Tenggara
682
3977
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Timur
Kabupaten Aceh Timur
Aceh Timur () adalah sebuah kabupaten yang berada di sisi timur provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini juga termasuk kabupaten kaya minyak selain Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Kawasan ini juga termasuk markas Gerakan Aceh Merdeka sebelum diberlakukannya Darurat Militer sejak Mei 2003. Sebelum penerapan Darurat Militer ini, kawasan Aceh Timur termasuk kawasan hitam, terutama di kawasan Peureulak dan sekitarnya. Geografi Batas wilayah Profil daerah Kabupaten Aceh Timur memiliki luas wilayah sebesar 6.040,60 Km², secara administratif Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 kecamatan, 54 mukim, 513 desa, 1 kelurahan dan 1.596 dusun. Nama-nama Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Timur adalah Kecamatan Simpang Ulim, Kecamatan Julok, Kecamatan Nurussalam, Kecamatan Darul Aman, Kecamatan Idi Rayeuk, Kecamatan Peureulak, Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Serba Jadi, Kecamatan Rantau Peureulak, Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Madat, Kecamatan Indra Makmur, Kecamatan Idi Tunong, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Peudawa, Kecamatan Peurelak Timur, Kecamatan Peureulak Barat, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Darul Ihsan, Kecamatan Peunaron, Kecamatan Idi Timur, dan Kecamatan Darul Falah. Secara umum Kabupaten Aceh Timur merupakan dataran rendah, perbukitan, sebagian berawa-rawa dan hutan mangrove, dengan ketinggian berada 0–308 m di atas permukaan laut. Keadaan topografi daerah Kabupaten Aceh Timur dikelompokkan atas 4 kelas lereng yaitu: 0-2%, 2-15%, 5-40% dan > 40%. Dilihat dari penyebaran lereng tersebut yaitu memiliki kemiringan lereng >40% hanya sebesar 6,7% yaitu meliputi Kecamatan Birem Bayeun dan Serbajadi. Sedangkan wilayah yang memiliki kemiringan lereng 0-2%,2-15% dan 5-40% meliputi seluruh Kecamatan. Komoditas unggulan Kabupaten Aceh Timur yaitu sektor pertanian dan jasa. Sektor pertanian komoditas unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditas Kelapa Sawit, Kakao, Karet dan Kelapa. Sub sektor pertanian komoditas yang diunggulkan berupa Jagung dan Ubi kayu. Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di Kabupaten ini Tersedia 1 Pelabuhan Industri, yaitu Pelabuhan Idi. Untuk industri tersedia 6 kawasan industri, yaitu Kawasan Industri UMKM Pisang Sale, Kawasan Industri Kelapa Terpadu, Kawasan Industri Pengolahan Rotan, Kawasan Industri Agro dan Perikanan, Kawasan Industri Kelapa Terpadu Timur (KITAT) dan Kawasan Industri Migas Pertambangan dan Energi yang didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi. Pariwisatanya yaitu wisata alam, wisata adat dan budaya. Sejarah Masa Prasejarah-Kerajaan Daratan Aceh Timur telah didiami manusia sejak Zaman Batu Pertengahan (Zaman Mesolitikum). Hal ini didasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh DR. H. Kupper yang menyebutkan bahwa telah dijumpai perkakas yang terbuat dari batu bergosok sebelah yang digunakan oleh manusia pada penggalian di kawasan antara Kuta Binjai dan Alue Ie Mirah ± 15 Km dari Kota Idi. Zaman Batu Muda (Neolitikum) di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu, muncul Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang menyebar ke berbagai penjuru termasuk Aceh Timur dan Aceh Utara. Kebudayaan mereka lebih maju dibandingkan dengan bangsa sebelumnya, mereka telah memasak makanan dan bercocok tanam. Kemudian sekitar 300 tahun SM, muncul Bangsa Deutoro Malay (Melayu Baru) dengan kebudayaan yang lebih maju. Kedatangan mereka di Aceh membuat sebagian Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang tidak mau berassimilasi mengungsi ke pedalaman. Menurut para ahli sejarah sisa-sisa Bangsa Proto Malay ini adalah nenek moyangnya orang Gayo, Batak, Nias dan Toraja. Manakala perjalanan laut telah maju pesat, berdatangan pula ke Aceh para pedagang Parsia (Persia sekarang), Gujarat (India), China dan Eropa untuk berdagang dan mencari kayu pohon Peureulak untuk dijadikan kapal. Setelah agama Islam berkembang di semenanjung Arab diutus pula para pendakwah ke timur untuk menyebarkan agama Islam. Mereka ada yang mendarat di Peureulak dan menetap disana. Pada hari Selasa 1 Muharram 225 H (840 M), diproklamirkan berdiri nya Kerajaan Islam Peureulak dengan dinobatkannya Sayed Maulana Abdul Aziz Syah (840-864 M) sebagai raja pertama, dengan ibu kota kerajaan bernama Bandar Khalifah. Ibnu Bathuthah dan Marco Polo pernah berkunjung ke Peureulak dan menulis dalam catatannya bahwa negeri itu telah maju pesat di bawah pemerintahan seorang raja yang taat beragama, dan masyarakatnya telah menganut agama Islam. Pemekaran Sejak tahun 2000, Kabupaten Aceh Timur mengalami pemekaran yang ditujukan agar pembangunan kawasan itu merata. Daerah hasil pemekaran itu antara lain: Kota Langsa yang pada awalnya pusat ibu kota Kabupaten Aceh Timur kemudian berubah status menjadi Kota Administratif Langsa dan akhirnya menjadi Kota Langsa. Kabupaten Aceh Tamiang yang mencakup 12 kecamatan. Pemindahan Ibu kota Sebelumnya ibu kota Kabupaten Aceh Timur adalah Kota Langsa tetapi dengan disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibu kota Kabupaten Aceh Timur dipindahkan ke Idi Rayeuk yang berpenduduk sekitar 34.282 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010). Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Tokoh Terkenal Hasballah M. Thaib Ishak Daud Syamsudin Mahmud Muslim Hasballah Sofyan Djalil Teuku Chik Mohammad Thayeb Hadi Thayeb Teuku Jacob Lihat pula Kota Langsa Kabupaten Aceh Tamiang Referensi Pranala luar Aceh Timur Aceh Timur
759
3978
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Aceh%20Utara
Kabupaten Aceh Utara
Aceh Utara () adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke Lhoksukon, menyusul dijadikannya Lhokseumawe sebagai kota otonom. Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau Jawa, khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas alam cair PT Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974. Di daerah wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM). Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai unggulan reputasi sendiri sebagai penghasil beras yang sangat penting. maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah Tingkat II yang paling potensial di provinsi dan pendapatan per kapita di atas paras Rp. 1,4 juta tanpa migas atau Rp. 6 juta dengan migas. Ladang gas dan minyak ditemukan di Lhokseumawe, ibu kota Aceh Utara sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang melimpah. Sejak saat itu, gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) yang diolah di kilang PT Arun Natural Gas Liquefaction (NGL) Co, yang berasal dari instalasi ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah mengubah wilayah ini menjadi kawasan industri petrokimia modern. Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT Exxon Mobil Oil Indonesia tentu menjadi salah satu faktur keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8,6 triliun Pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4,7 triliun. Di bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk yang beragama Islam yang taat beragama. Pada tahun 1994, tercatat 782 orang yang berangkat naik haji. Geografi Wilayah Aceh Utara memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi, dari daerah dataran rendah yang luas di utara memanjang barat ke timur hingga daerah pegunungan di selatan. Ketinggian rata-rata wilayah Aceh Utara adalah 125 m. Jalan lintas timur Sumatra melintasi wilayah dataran rendah sehingga menjadikan wilayah rendah ini menjadi kawasan yang lebih berkembang secara ekonomi dibanding wilayah selatan yang ada dipedalaman. Pada wilayah dataran rendah lebih sering dilanda banjir ketika curah hujan tinggi di selatan, salah satu wilayah yang menjadi daerah langganan banjir kiriman dari selatan adalah kecamatan Lhoksukon, Matangkuli, Pirak, Samudera, Lapang, Tanah Luas, Tanah Pasir dan Meurah Mulia. Luapan dari sungai Keureutoe dan Sungai Pasee menjadi momok tahunan bagi masyarakat Aceh Utara di kecamatan-kecamatan tersebut. Wilayah dataran rendah didominasi oleh lahan pertanian berupa persawahan dan permukiman penduduk, dipesisir terdiri dari tambak perikanan air asin sementara di wilayah dataran tinggi lahan perkebunan yang mulai digarap secara meluas oleh masyarakat. Potensi pertanian di Aceh Utara masih belum bisa diandalkan guna meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dikarenakan sistem pengairan persawahan masih mengandalkan irigasi tradisional dan sebagiannya malah masih berupa sawah tadah hujan. Dibidang perkebunan sendiri Aceh Utara memiliki perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara I yang mengelola lahan perkebunan kelapa sawit pada areal seluas 46.377 ha, karet 11.918 ha dan kakao seluas 354 ha. Selain penanaman komoditas pada areal sendiri + inti, PTPN I juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 16.832 ha yang terdiri dari areal kelapa sawit 6.714 dan karet 10.118 ha. Pada awalnya PTPN I ini juga mengelola perkebunan tebu yang diproduksi menjadi gula di pabrik gula Cot Girek, tetapi pabrik tersebut tidak beroperasi lama hingga pada akhirnya dikonversi menjadi pabrik pengolahan kelapa sawit. Batas wilayah Sejarah Aceh Utara sekarang menempati bekas wilayah Kerajaan Islam Samudera Pasai. Kesultanan Pasai menurut beberapa pendapat disebutkan sebagai kerajaan pertama yang mengadopsi sistem pemerintahan Islam di Nusantara. Kesultanan Pasai mengalami lebih kurang 300 tahun masa jaya hingga kedatangan penjelajah dari Eropa yang menundukkan kesultanan itu hingga hampir tak bersisa. Sedikit saja dari jejak sejarah kebesaran Kesultanan Pasai yang masih kita jumpai saat ini. Situs sejarah Kesultanan Samudera Pasai yang paling menonjol adalah kompleks makam Sultan Malikussaleh dan Makam Sultanah Nahrasiyah yang berlokasi di pesisir kecamatan Samudera sekarang. Pada masa lalu sering kali artefak sejarah berupa koin uang emas ditemukan terpendam berserakan di tanah pada bekas pertapakan ibu kota Kesultanan Pasai masa lampau, tetapi kini penemuan ini sudah jarang terjadi. Ketika Belanda menginvasi Aceh dan berhasil menegakkan pemerintahan kolonial pada 1904, Aceh Utara ditetapkan sebagai sebuah (Kabupaten) Afdeeling yang dipimpin oleh Asisten Residen. Wilayah yang luas ini dinamakan sebagai Afdeeling Noord Kust Van Aceh (Kabupaten Aceh Utara). Afdeeling ini dibagi dalam 3 onderafdeeling (Kewedanaan) yang dikepalai seorang Countroleur (Wedana) yaitu: Onder Afdeeling Bireuen, Onder Afdeeling Lhokseumawe dan Onder Afdeeling Lhoksukon. Disamping itu pemerintah Hindia Belanda juga menetapkan beberapa Daerah Kekuasaan Ulee Balang yang memiliki pemerintahan sendiri terhadap daerah dan rakyatnya. Daerah ini dinamakan sebagai Zelf Bestuur yaitu Selain Onder Afdeeling tersebut di Aceh Utara juga terdapat beberapa Daerah Ulee Balang (Zelf Bestuur) yang berhak memerintah sendiri terhadap daerah dan rakyatnya yaitu Ulee Balang Keureutoe, Geureugok, Jeumpa, dan Peusangan masing-masing Zelf Bestuur ini dipimpin oleh Ampon Chik. Setelah masa kemerdekaan wilayah pemerintahan Aceh Utara dipertahankan pada wilayah yang pernah ditetapkan oleh Belanda. Berdasarkan Undang Undang Nomor I tahun 1957 dan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 6 tahun 1959. Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara terbagi dalam 3 (tiga) Kewedanaan yaitu: Kewedanaan Bireuen terdiri atas 7 kecamatan, Kewedanan Lhokseumawe terdiri atas 8 Kecamatan, Kewedanaan Lhoksukon terdiri atas 8 kecamatan. Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan wilayah, pertambahan penduduk dan semangat otonomi daerah pada tahun 1999 pada bekas kewedanaan Bireun ditetapkan menjadi Kabupaten Bireuen dan pada tahun 2001 Kota Lhokseumawe menyusul menjadi kotamadya yang baru lepas dari Kabupaten Aceh Utara. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara atau juga dikenal dengan DPRK Aceh Utara merupakan lembaga legislatif Unikameral yang menjadi mitra kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara yang sebelumnya berada di Kota Lhokseumawe, sekarang dipindahkan ke induk Ibukota Aceh Utara yang berada di Landing, Lhoksukon. Kecamatan Demografi Komposisi penduduk berdasarkan etnis di Aceh Utara diisi oleh beberapa etnis yang terbesar adalah etnis Aceh, etnis Jawa, Gayo, Batak, dan Melayu. Mayoritas agama yang dianut adalah agama Islam hampir 99%, sedikit sekali non muslim dalam komposisi beragama masyarakat di Aceh Utara. Karena itu di wilayah Aceh Utara bahkan tidak menemukan satupun sarana rumah peribadatan selain masjid, mushala dan meunasah. Pendidikan Perguruan Tinggi di Aceh Utara Universitas Malikussaleh IAIN Malikussaleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Getsempena, Lhoksukon Sekolah Tinggi Agama Islam Jami`atul Tarbiyah, Lhoksukon Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah, Baktiya Akademi Kesehatan Aceh Utara Ekonomi Sebagian besar masyarakat Aceh Utara bekerja dibidang pertanian, tingginya angka pengangguran disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM membuat tidak banyak usaha jasa dan industri yang berkembang. Berbanding terbalik pada masa lalu ketika sektor migas menjadi primadona di Aceh Utara banyak masyarakatnya yang direkrut di perusahaan-perusahaan eksplorasi migas meski hanya menempati posisi-posisi rendahan. Seiring dengan berakhirnya era migas dan diperparah oleh konflik politik dan keamanan di Aceh, maka menurun pula sektor jasa dan industri yang berlokasi di Aceh Utara. Namun pada tahun 2017 Kabupaten Aceh Utara mendapat urutan pertama penduduk paling banyak miskin atau termiskin di Aceh, yakni mencapai 118.740 jiwa. Industri Sejak masa 70'an Aceh Utara merupakan daerah Industri di Aceh, tak heran pada saat itu Aceh Utara disebut sebagai Kota Petro Dolar, karena saat itu Aceh Utara termasuk daerah paling kaya di Indonesia karena sebagai penghasil Migas terbesar di Indonesia dikala itu, walaupun hasil Sumber Daya Alam melimpah, tetapi tidak memberi efek yang signifikan untuk rakyat Aceh Utara. Adapun industri yang ada di Aceh Utara, antara lain yaitu; PT Pupuk Iskandar Muda, di Krueng Geukuh PT ASEAN Aceh Fertilizer, di Krueng Geukuh PT ExxonMobil Indonesia, di Landing. PT Kertas Kraft Aceh, di Jamuan. PT Arun Natural Gas Liquefaction Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe Pariwisata Dua destinasi wisata sejarah yang ada di Aceh Utara adalah situs sejarah bekas Kesultanan Samudera Pasai di Kecamatan Samudera, Rumah Cut Meutia di kecamatan Pirak Timu dan tugu perjuangan Teungku Abdul Jalil Cot Plieng di kecamatan Syamtalira Bayu. Sedangkan destinasi wisata alamnya adalah air terjun Blang Kulam di kecamatan Kuta Makmur, pemandian Krueng Sawang di kecamatan Sawang dan pantai Ulee Reubek di kecamatan Seunuddon, tempat wisata pegunungan yang berada di Gunung Salak Nisam Antara, Aceh Utara. Transportasi Aceh Utara adalah satu-satunya daerah di provinsi Aceh yang termasuk memiliki sarana transportasi paling lengkap. Bus umum antar kota antar provinsi melayani pengguna di jalan lintas Sumatra sepanjang hari dan malam. Bagi pengguna moda transportasi udara terdapat Bandar Udara Malikus Saleh yang berada di kecamatan Muara Batu. Bandara ini mulai ramai didarati pesawat terbang berbadan sedang yang mengangkut penumpang menuju Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara. Untuk angkutan laut juga telah tersedia pelabuhan Krueng Geukueh yang dibangun sebagai pelabuhan industri dan sarana pengangkutan komoditas pertanian serta industri. Kereta api juga telah tersedia sarananya di Aceh Utara, jalur rel kereta api jarak dekat telah menghubungkan antara kota Lhokseumawe dengan Kutablang,Bireuen saat ini telah beroperasi. Selain itu alat transportasi yang lazim digunakan masyarakat adalah becak mesin untuk penggunaan antar desa dalam jarak dekat juga tersedia bus mini yang mengangkut pengguna pada jarak jauh dan sedang. Alat transportasi alternatif lain adalah RBT atau Ojek yang melayani penumpang di pedesaan. Transportasi Darat Terminal Krueng Mane Terminal Krueng Geukuh Terminal Geudong Terminal Lhoksukon Terminal Panton Labu. Transportasi Udara Bandar Udara Malikus Saleh, di Pinto Makmur Bandar Udara Lhok Sukon di Landing. Transportasi Laut Pelabuhan Internasional Samudera Pasai, Krueng Geukuh Stasiun Kereta Api Stasiun Kereta Api Krueng Mane Stasiun Kereta Api Bungkaih Stasiun Kereta Api Krueng Geukuh. Referensi Lihat pula Pemerintahan Aceh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara Pranala luar Situs resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Aceh Utara Aceh Utara Pemerintahan Aceh Sumatra
1,595
3979
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Banda%20Aceh
Kota Banda Aceh
Banda Aceh () merupakan kota sekaligus ibu kota dari provinsi Aceh, Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan provinsi, Kota Banda Aceh menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Kota Banda Aceh juga merupakan kota Islam yang paling tua di Asia Tenggara, di mana Kota Banda Aceh merupakan ibu kota dari Kesultanan Aceh. Sejarah Banda Aceh sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun di atas puing-puing kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha yang pernah ada sebelumnya, seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan Indrapura (Indrapuri). Dari batu nisan Sultan Firman Syah, salah seorang sultan yang pernah memerintah Kesultanan Aceh, didapat keterangan bahwa Kesultanan Aceh beribu kota di Kutaraja (Banda Aceh). (H. Mohammad Said a, 1981:157). Kemunculan Kesultanan Aceh Darussalam yang beribu kota di Banda Aceh tidak lepas dari eksistensi Kerajaan Hindu Lamuri. Pada akhir abad ke-15, dengan terjalinnya suatu hubungan baik dengan kerajaan tetangganya, maka pusat singgasana Kerajaan Lamuri dipindahkan ke Meukuta Alam. Lokasi istana Meukuta Alam berada di wilayah Banda Aceh. Sultan Ali Mughayat Syah menjadi sultan terakhir bagi Kerajaan Islam Aceh sekaligus menjadi sultan pertama bagi Kesultanan Aceh Darussalam. Ia memerintah selama 10 tahun dengan beribu kota di Banda Aceh. Pada batu nisan Sultan Ali Mughayat Syah terdapat tulisan yang menyatakan bahwa Sultan Ali Mughayat Syah meninggal dunia pada hari Senin tanggal 12 Zulhijah 936 Hijriah. Tanggal kematiannya bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 1530 Masehi. Kendati masa pemerintahan Sultan Mughayat Syah relatif singkat, namun ia berhasil membangun Banda Aceh sebagai pusat peradaban Islam di Asia Tenggara. Pada masa ini, Banda Aceh telah berevolusi menjadi salah satu kota pusat pertahanan yang ikut mengamankan jalur perdagangan maritim dan lalu lintas jemaah haji dari perompakan yang dilakukan armada Portugis. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh tumbuh kembali sebagai pusat perdagangan maritim, khususnya untuk komoditas lada yang saat itu sangat tinggi permintaannya dari Eropa. Iskandar Muda menjadikan Banda Aceh sebagai taman dunia, yang dimulai dari komplek istana. Komplek istana Kesultanan Aceh juga dinamai Darud Dunya (Taman Dunia). Pada masa agresi kedua Belanda, terjadi evakuasi besar-besaran pasukan Aceh keluar dari Banda Aceh yang kemudian dirayakan oleh Van Swieten dengan memproklamasikan jatuhnya kesultanan Aceh dan mengubah nama Banda Aceh menjadi Kuta Raja. Setelah masuk dalam pangkuan Pemerintah Republik Indonesia baru sejak 28 Desember 1962 nama kota ini kembali diganti menjadi Banda Aceh berdasarkan Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah bertanggal 9 Mei 1963 No. Des 52/1/43-43. Pada tanggal 26 Desember 2004, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9,2 Skala Richter di Samudra Hindia. Bencana ini menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Pemerintah Kota Banda Aceh, jumlah penduduk Kota Banda Aceh hingga akhir Mei 2019 adalah sebesar 270.321 jiwa. Geografi Letak Kota Banda Aceh secara astronomi berada di belahan Bumi bagian utara. Tititk koordinat Kota Banda Aceh berada di antara 05°16'15"–05°36'16" Lintang Utara dan 95°16'15"–95°22'35" Bujur Timur. Ketinggian terendah pada wilayah Kota Banda Aceh adalah 0,45 meter di bawah permukaan laut, sedangkan ketinggian tertingginya adalah 1 meter di atas permukaan laut. Sementara ketinggian rata-rata di wilayah Kota Banda Aceh adalah 0,80 meter di atas permukaan laut. Batas Wilayah Kota Banda Aceh berbatasan dengan beberapa wilayah yaitu; Geologi Berdasarkan peta geologi lembar Banda Aceh, Sumatra (Bennet et al, 1981), wilayah Kota Banda Aceh umumnya tersusun oleh endapan kuarter yang terdiri dari endapan pematang pantai, endapan rawa, dan endapan aluvial berumur Pleistosen dan Holosen. Berdasarkan data pemboran, lapisan endapan aluvial dekat dengan pantai dapat mencapai ketebalan 206 meter di bawah permukaan tanah di daerah Cot Paya di sebelah Timur Sungai Krueng Aceh. Sementara itu, beberapa puluh kilometer ke arah hulu di daerah Lambaro, endapan aluvium mempunyai ketebalan minimum 70 meter dengan proporsi 20% pasir dan 80% lempung pasiran hingga pasir lempungan (Ploethner dan Siemon, 2006). Iklim Seperti wilayah lain di Indonesia, Kota Banda Aceh memiliki iklim tropis yang disertai dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahunan di wilayah kota Banda Aceh berkisar antara 1039 hingga 1907 milimeter. Rata-rata suhu udara di wilayah Banda Aceh adalah 25°–28 °C. Tingkat kelembapan udara di wilayah ini berada pada angka 70% hingga 80%. Pemerintahan Daftar Wali kota Dewan Perwakilan Kecamatan Ekonomi Kesehatan Rumah sakit Media Massa Radio Kota Banda Aceh juga memiliki beberapa terdiri dari 25-stasiun radio bersiaran lokal seperti: Televisi Analog Stasiun analog (PAL) beroperasi hingga 7 Juli 2023. Digital Televisi Analog Tidak Beroperasi Pariwisata Kota Banda Aceh sebagai ibu kota dari Kesultanan Aceh Darussalam yang dahulunya merupakan salah satu dari lima Kerajaan Islam terbesar di dunia menyimpan berbagai situs peninggalan sejarah dari berbagai masa, mulai dari masa Kesultanan, masa Kolonial Belanda, masa bergabung dalam bingkai NKRI, masa konflik hingga tsunami. Berbagai situs objek wisata tersebut antara lain adalah Masjid Raya Baiturrahman, Komplek Taman Ghairah, Museum Sejarah Aceh, Museum Tsunami Aceh, Makam Sultan Iskandar Muda dan berbagai macam situs peninggalan sejarah lainnya terdapat di berbagai sudut kota Islam tertua di Asia Tenggara ini. Galeri Kota kembar Martapura, Indonesia Samarkand, Uzbekistan Apeldoorn, Belanda Sana'a, Yaman Referensi Pranala luar Situs Resmi Pemerintah Kota Banda Aceh Situs Resmi Bappeda Kota Banda Aceh Situs resmi pariwisata Kota Banda Aceh Lihat Juga Daftar Wali Kota Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh
867
3980
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Pidie
Kabupaten Pidie
Pidie adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini berada di Sigli, kabupaten ini merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar kedua di provinsi Aceh setelah kabupaten Aceh Utara. Jumlah penduduk kabupaten Pidie pada tahun 2021 sebanyak 435.492 jiwa, dengan kepadatan 141 jiwa/km2. Sejarah Kerajaan Pedir Pidie sebelumnya adalah kerajaan Pedir yang berbeda dengan Aceh, sehingga sampai sekarang Pidie tidak disebut sebagai Aceh Pidie, melainkan kabupaten Pidie saja. Ketika terjadi konfrontasi dengan Portugal, maka kerajaan Pedir menggabungkan diri dengan Kerajaan Aceh untuk melawan Penjajah Portugis. Daerah ini merupakan tempat cikal bakal lahirnya Gerakan Aceh Merdeka atau Hasan Tiro yang kini bermukim di Swedia. Namun anehnya, pergolakan justru paling banyak terjadi di kawasan tetangganya dibanding Pidie sendiri. Ketika Meureudu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kerajaan Poli (Pedir) sebagai cikal bakal daerah Pidie. Keberadaan dan sejarah kerajaan-kerajaan tersebut masih perlu ditelusuri lagi. Catatan-catatan sejarah yang ada sekarang, hanya sedikit yang menjelaskan tentang hal itu. Meski demikian, kedatangan Sultan Iskandar Muda ke Negeri Meureudu sebelum menyerang Pahang di Semenanjung Malaya bisa membuka sedikit tabir informasi tersebut. Informasi tentang kerajaan-kerajaan di Pidie dan Pidie Jaya sekarang lebih banyak didominasi oleh sejarah daerah tersebut setelah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam. Malah Negeri Meureudu dalam Kerajaan Aceh Darussalam memiliki peranan penting sebagai lumbung pangan. Informasi-informasi tentang keberadaan Negeri Meureudu sebelum Kerajaan Aceh Darussalam masih perlu penelitian lebih lanjut. Untuk membuka tabir informasi ke arah sana, keterangan dari sejarawan H M Zainuddin bisa menjadi informasi awal. H M Zainuddin dalam makalahnya Aceh Dalam Inskripsi dan Lintasan Sejarah pada seminar sejarah dan budaya Aceh pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) II Agustus 1972 mengungkapkan, sebelum Islam masuk ke Aceh, di Aceh telah berkembang kota-kota kerajan hindu seperti: Kerajaan Poli di Pidie yang berkembang sekitar tahun 413 M. Kerajan Sahe sering juga di sebut Sanghela di kawasan Ulei Gle dan Meureudu, kerajan ini terbentuk dan dibawa oleh pendatang dari pulau Ceylon. Kerajaan Indrapuri di Indrapuri. Kerajaan Indrapatra di Ladong. Kerajaan Indrapurwa di Lampageu, Kuala pancu (Ujong Pancu, -red). Semua kota-kota Hindu tersebut setelah islam kuat di Aceh dihancurkan. Bekas-bekas kerajaan itu masih bisa diperiksa walau sudah tertimbun, seperti di kawasan Paya Seutui Kecamatan Ulim (perbatasan Ulim dengan Meurah Dua), reruntuhan di Ladong. Bahkan menurut H M Zainuddin, masjid Indrapuri dibangun diatas reruntuhan candi. Pada tahun 1830, Haji Muhammad, yang lebih dikenal sebagai Tuanku Tambusi juga meruntuhkan candi-candi dan batunya kemudian dimanfaatkan untuk membangun masjid dan benteng-benteng. Untuk mengungkap tentang keberadaan Kerajaan Sahe/Sanghela itu, maka perlu diadakan penelitian secara arkeologi ke daerah Paya Seutui yang disebut H M Zainuddin tersebut. Dalam makalahnya H M Zainuddin mengatak pernah ada temuan sisa-sisa kerajaan Sahe/Sanghela itu di kawasan persawahan di Paya Seutui, namun ia tidak jelas menyebutkan di Paya Seutui bagian mana itu ditemukan. Untuk mengetahui keberadaan para pendiri dan penduduk Kerajaan Sahe/Sanghela tersebut, informasi dari asal-usul kerajaan Poli/Pedir di Kabupaten Pidie sekarang mungkin bisa membantu, karena keberadaan negeri Meureudu dan Negeri Pedir keduanya tak bisa dipisahkan. Selama ini kita mengetahui asal mula daerah Pidie sekarang adalah Kerajaan Poli atau Pedir, tapi ternyata jauh sebelumnya sudah ada Kerajaan Sama Indra sebagai cikal bakalnya. Kuat dugaan, Kerajaan Sama Indra ini berkembang pada waktu yang sama dengan kerajaan Sahe/Sanghela di Meureudu atau bisa jadi satu kesatuan yang hidup saling berdampingan. Informasi tentang keberadaan Kerajaan Sama Indra ini diungkap oleh sejarawan lainnya, M Junus Djamil dalam sebuah buku yang disusun dengan ketikan mesin tik. Buku dengan judul Silsilah Tawarick Radja-radja Kerajaan Aceh itu diterbitkan oleh Adjdam-I/Iskandar Muda tidak lagi jelas tahun penerbitnya. Tapi pada kata pengantar yang ditulis dengan ejaan lama oleh Perwira Adjudan Djendral Kodam-I/Iskandar Muda, T Muhammad Ali, tertera 21 Agustus 1968. Buku setebal 57 halaman itu pada halaman 24 berisi tentang sejarah Negeri Pidie/Sjahir Poli. Kerajaan ini digambarkan sebagai daerah dataran rendah yang luas dengan tanah yang subur, sehingga kehidupan penduduknya makmur. M Junus Djamil menyebutkan batas-batas kerajaan ini meliputi, sebelah timur dengan Kerajaan Samudra/Pasai, sebelah barat dengan Kerajaan Aceh Darussalam, sebelah selatan dengan pegunungan, serta dengan selat Malaka di sebelah utara. Bila merujuk pada batas yang disebutkan tersebut, berarti kerajaan Sahe/Sanghela termasuk dalam wilayah kerjaan Sama Indra di bagian timur. Suku yang mendiami kerajaan ini berasal dari Mon Khmer yang datang dari Asia Tenggara yakni dari Negeri Campa. Suku Mon Khmer itu datang ke Poli beberapa abad sebelum masehi. Rombongan ini dipimpin oleh Sjahir Pauling yang kemudian dikenal sebagai Sjahir Poli. Mereka kemudian berbaur dengan masyarakat sekitar yang telah lebih dahulu mendiami kawasan tersebut. Setelah berlabuh dan menetap di kawasan itu, Sjahir Poli mendirikan sebuah kerajaan yang dinamai Kerajaan Sama Indra. Waktu itu mereka masih menganut agama Budha Mahayana atau Himayana. Oleh M Junus Djamil diyakini dari agama ini kemudian masuk pengaruh Hindu. Tentang kedatangan bangsa Mon Khmer itu juga diungkapkan H Muhammad Said dalam makalah sejarahnya, Wajah Rakyat Aceh dalam Lintasan Sejarah, pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) II, Agustus 1972 Ia menjelaskan, pada tahun 1891, seorang peneliti asing bernama G K Nieman sudah menemukan 150 kata dari bahasa Campa dalam bahasa Aceh. Demikian juga dengan bahasa Khmer (Kamboja) tetapi yang sangat dominan adalah bahasa Melayu dan bahasa Arab. Sementara tentang pengaruh Hindu di Aceh pernah diungkapkan oleh sejarawan Belanda JC Van Luer, yang mengatakan bahwa sejarah dan budaya Aceh sebelum kedatangan Islam dan bangsa barat telah terisi dengan landasan Hindu-sentris (Indonesia Trade and Society, hal 261) Lama kelamaan Kerajaan Sama Indra pecah mejadi beberapa kerajaan kecil. Seperti pecahnya Kerajaan Indra Purwa (Lamuri) menjadi Kerajaan Indrapuri, Indrapatra, Indrapurwa dan Indrajaya yang dikenal sebagai kerajaan Panton Rie atau Kantoli di Lhokseudu. Bisa jadi juga, Kerjaan Sahe/Sanghela berdiri setelah Kerajaan Sama Indra ini pecah menjadi beberapa kerajaan kecil, hingga kemudian membentuk sebuah kerajaan tersendiri. Kala itu Kerajaan Sama Indra menjadi saingan Kerajaan Indrapurba (Lamuri) di sebelah barat dan kerajaan Plak Plieng (Kerajaan Panca Warna) di sebelah timur. Kerajaan Sama Indra mengalami goncangan dan perubahan yang berat kala itu. Menurut M Junus Djamil, pada pertengahan abad ke-14 masehi penduduk di Kerajaan Sama Indra beralih dari agama lama menjadi pemeluk agama Islam, setelah kerajaan itu diserang oleh Kerajaan Aceh Darussalam yang dipimpin Sultan Mansyur Syah (1354 – 1408 M). Selanjutnya, pengaruh Islam yang dibawa oleh orang-orang dari Kerajaan Aceh Darussalam terus mengikis ajaran hindu dan budha di daerah tersebut. Setelah kerajaan Sama Indra takluk pada Kerajaan Aceh Darussalam, makan sultan Aceh selanjutnya, Sultan Mahmud II Alaiddin Johan Sjah mengangkat Raja Husein Sjah menjadi sultan muda di negeri Sama Indra yang otonom di bawah Kerajaan Aceh Darussalam. Kerajaan Sama Indra kemudian berganti nama menjadi Kerajaan Pedir, yang lama kelamaan berubah menjadi Pidie seperti yang dikenal sekarang. Meski sebagai kerajaan otonom di bawah Kerajaan Aceh Darussalam, peranan raja negeri Pidie tetap dipererhitungkan. Malah, setiap keputusan Majelis Mahkamah Rakyat Kerajaan Aceh Darussalam, sultan tidak memberi cap geulanteu (stempel halilintar) sebelum mendapat persetujuan dari Laksamana Raja Maharaja Pidie. Maha Raja Pidie beserta uleebalang syik dalam Kerajaan Aceh Darussalam berhak mengatur daerah kekuasaannya menurut putusan balai rakyat negeri masing-masing. Masih menurut M Junus Djamil, setelah Sultan Mahmud II Alaiddin Jauhan Syah raja Kerajaan Aceh Darussalam Mangkat, maka Sultan Husain Syah selaku Maharaja Pidie diangkat sebagai penggantinya. Ia memerintah Kerajaan Aceh dari tahun 1465 sampai 1480 Masehi. Kemudian untuk Maharaja Pidie yang baru diangkat anaknya yang bernama Malik Sulaiman Noer. Sementara putranya yang satu lagi, Malik Munawar Syah diangkat menjadi raja muda dan laksamana di daerah timur, yang mencakup wilayah Samudra/Pase, Peureulak, Teuminga dan Aru dengan pusat pemerintahan di Pangkalan Nala (Pulau Kampey). Geografi Batas Wilayah Batas wilayah kabupaten Pidie adalah sebagai berikut; Iklim Iklim Tropis (Dataran Rendah/Pesisir Pantai) ; Iklim Sejuk (Dataran Tinggi /Lembah/Pegunungan) Curah Hujan dan Suhu Rata-Rata Curah Hujan 1.532 mm pertahun ; Suhu rata-rata 24° – 32 °C Panjang Pantai dan Sungai Sungai 567, 40 KM ; Garis Pantai 42,9 KM Jenis Tanah Alluvial (Kembang Tanjong, Pidie, Simpang Tiga); Hydromof (Peukan Baro,Geulumpang Tiga, Mutiara, Titeue, Keumala, Tiro, Teurusep, Muara Tiga) ; Podsolik (Padang Tiji, Kota Sigli, Indra Jaya, Tangse) Penggunaan Tanah Sawah 29.391 Ha Pekarangan 9.175 Tegalan/Kebun 26.857 Ladang/Huma 19.772 Padang Penggembalaan 16.194 Hutan Rakyat 23.782 Hutan Negara 81.448 Perkebunan 21.212 Rawa-Rawa 2.128 Tambak 2.890 Tebat/Empang 162 Pemukiman 30.714 Belum diupayakan 78.093 Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi 220.917 jiwa laki-laki ( 49,78 % ) + 222.801 jiwa perempuan ( 50,22 % ) = 443.718 jiwa ; 117.592 KK. Kepadatan, Laju Pertumbahan Penduduk dan Jumlah Jiwa/KK Kepadatan 143 jiwa / Km2 ; Laju pertumbuhan 2,29 % ; ­+ 4 Jiwa / KK Jumlah Penduduk per Kecamatan Batee 20.405 Jiwa Delima 22.986 Geumpang 6.657 Glumpang Tiga 19.542 Indra Jaya 24.987 Kembang Tanjong 22.561 Kota Sigli 22.311 Mila 10.221 Muara Tiga 19.367 Mutiara 21.267 Padang Tiji 23.575 Peukan Baro 20.314 Pidie 45.630 Sakti 21.752 Simpang Tiga 24.180 Tangse 27.720 Tiro/Truseb 8.298 Keumala 10.468 Mutiara Timur 36.451 Grong-Grong 7.018 Mane 9.391 Glumpang Baro 11.439 Titeue 7.178 Kelompok Umur 0-4 Thn 34.296 Jiwa ; 5-9 Thn 42.433 ; 10-14 Thn 42.433 ; 15-19 Thn 41.190 ; 20-24 Thn 43.501 ; 25-29 Thn 44.798 ; 30-34 Thn 39.172 ; 35-39 Thn 32.514 ; 40-44 Thn 27.837 ; 45-49 Thn 20.968 ; 50-54 Thn 19.253 ; 55-59 Thn 14.938 ; 60-64 Thn 12.670 ; 65-69 Thn 8.814 ; 70-74 Thn 8.183 ; Di atas 74 Thn 10.185; 00 Tingkat Pendidikan Strata 3 = 16 Jiwa ; Strata 2 = 462 ; Srata 1 = 12.137 ; D-III = 7.107 ; D-II = 6.506 ; SLTA = 94.284 ; SLTP = 79.226 ; SD = 90.451; Tidak Tamat SD = 64.650 ; Belum Sekolah = 88.135 Mata Pencaharian PNS 9.545 Jiwa ; TNI 964 ; POLRI 1.075 ; Pensiunan 3.523 ; Ibu Rumah Tangga 70.703 ; Pelajar/Mahasiswa 112.834 ; Pengusaha 2.570 ; Petani/Pekebun 60.963 ; Peternak 125 ; Nelayan 3.929 ; Industri 143 ; Konstruksi 88 ; Transportasi 261 ; Kary.Swasta 1.685 ; Kary.BUMN 300 ; Honorer 3.516 ; Buruh Harian Lepas 2.516 ; Buruh Tani 4.722 ; Buruh Perikanan 649 ; Buruh Peternakan 38 ; Pembantu Rumah Tangga 244 ; Tukang Cukur 142 ; Tukang Listrik 86 ; Tukang Batu 518 ; Tukang Kayu 1.654 ; Tukang Sol Sepatu 26 ; Tukang Las 182 ; Tukang Jahit 1.052 ; Tukang Gigi 9 ; Penata Rias 18 ; Penata Busana 11 ; Penata Rambut 33 ; Mekanik 439 ; Seniman 34 ; Tabib 20 ; Perajin 6 ; Perancang Busana 6 ; Penerjemah 3 ; Imam Masjid 57 ; Pastor 1 ; Wartawan 33 ; Ustaz/Mubaligh 794 ; Juru Masak 19 ; Promotor Acara 1 ; Agt. DPR-RI 5 ; Menteri 1; Gubernur 1; Bupati 1 ; Wakil Bupati 1 ; Agt. DPRA 6 ; Agt DPRK 45 ; Dosen 79 ; Guru 4.005 ; Pengacara 13 ; Notaris 5 ; Arsitek 6 ; Akuntan 1 ; Konsultan 21 ; Dokter 112 ; Bidan 511 ; Perawat 295 ; Apoteker 15 ; Penyiar TV 2 ; Penyiar Radio 7 ; Pelaut 50 ; Peneliti 9 ; Sopir 2.771 ; Pialang 6 ; Paranormal 11 ; Pedagang 11.766 ; Perangkat Gampong 124 ; Keuchik Gampong 209 ; Wiraswasta 36.668 ; Belum Bekerja 101,244 ; Lain-lain 99 Sarana Ibadah Masjid 181 unit ; Meunasah 1.023 ; Mushalla 121 Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) tahun 2017 adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. Pada tahun 2017 Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Pidie tingkat SD/MI 100 persen, tingkat SMP/MTs sebesar 97,62 persen dan tingkat SMA/SMK/MA sebesar 88,85 persen. Sarana Pendidikan Agama Pesantren 242 unit ; Balai Dayah 85 ; Balai Pengajian 379 ; Majelis Taqlim 980 Sarana Pendidikan TK/RA 70 unit ; SD 277 ; SMP 54 ; SMU 26 ; SMK 8 ; MIN 53 ; MIS 8 ; MTsN 13 ; MTsS 13 ; MAN 8 ; MAS 5 ; Universitas/PT 2 ; Akademi 7 Kesehatan Sarana Kesehatan Pukesmas 26 unit ; Pukesmas Pembantu 70 ; Poskesdes 79 ; Posyandu 764 ; Polindes 79 Tenaga Kesehatan Spesialis Kandungan 4 orang ; Spesialis Peny.Dalam 2 ; Spesialis Anak 2 ; Spesialis Mata 2 ; Spesialis THT 2 ; Spesialis Jiwa 2 ; Spesialis Saraf 3 ; Spesialis Ortopedi 1 ; Spesialis Bedah 2 ; Spesialis Urologi 1 ; Spesialis Patologi Klinik 1 ; Spesialis Radiologi 1 ; Dokter umum 76; Dokter Gigi 10 Ekonomi Potensi Alam Tanaman Pangan (Padi, Kedelai, Kacang Tanah, dan Jagung), Palawija (Cabe, Tomat, Bawang Merah, dan Tomat), Hortikultura (Melinjo, Durian, Rambutan, Jeruk dan Mangga). Perkebunan (Kopi, Kelapa, Pinang, Kakao, Kemiri, Randu dan Nilam). Peternakan (Sapi, Kerbau, Kambing, Ayam dan Itik). Pariwisata (Air Terjun, Kolam Air Panas, Situs Bersejarah dan Pantai), Kehutanan (Kayu, Rotan, Flora dan Fauna). Bahan Tambang/Galian ( Emas, Timah, Tembaga, Mangan, Pasir Besi, Batu, Gamping, Batu Gip Promium, Molidenium, Fosfat, Tanah Liat, Supertenit, Borit, Batu Sabak,) dll Pertanian Luas Sawah 29.391 Ha terdiri dari sawah berpengairan: Teknis 3.700 Ha ; Semi Teknis 15.522 Ha ; Sederhana 6.365 Ha ; Non PU 1.932 ; Tadah Hujan 1.958 Ha Sawah yang ditanami Dua Kali Setahun seluas 17.553 Ha dan yang Satu kali Setahun 13.584 Ha Jenis atau Varietas yang dianjurkan: Ciherang, Mikongga, Cigeulis, Impari 13 (Padi) ; Anjasmoro, Kipas Merah, Kipas Putih, Mutiara (Kedelai) ; Bisi 2, Bisi 9, Pioneer 21 (Jagung) Peternakan Sapi 65.660 ekor Kerbau 16.858 Kambing 68.111 Domba 4.028 Ayam Buras 556.887; Ayam Broiler 129.816 Ayam Ras 3.630 Itik 498.764 Puyuh 4.520 Angsa 2.780 Industri Pangan Emping Melinjo 1.326 unit usaha Bubuk Kopi 14 Kerupuk Kulit 5 Tempe 18 Tahu 4 Asam Kana 3 Roti Kering 5 Roti Basah 3 Dodol Halua 38 Kerupuk Tepung 4 Pengupasan Kopi Pengupasan Kacang 7 Kipang Beras/Kacang 3 Peyek Kacang 12 Es Lilin 6 Es Balok 3 Tepung Beras 19 Sirup/Limun 4 Kacang Asin 5 Keripik Pisang 6 Kerupuk Ubi 3 Bumbu Masak 8 Pengasinan Ikan 5 Emping Beras 6 Air minum isi ulang 76 Mie Basah 12 Jamu Bubuk 1 Garam Rakyat 358 Coklat 1 Potensi Wisata Monumen Tsunami (Kota Sigli) Air Terjun Kolam Air Panas Krueng Geunie Arung Jeram (Tangse) Guha Tujoh (Laweung) Masjid Po Teumeureuhom (Mutiara Barat) Tungkat Po Teumeureuhom (Masjid Labui) Pantai (Kota Sigli, Mantak Tari, Jeumeurang, Pusong, Biheue) Benteng Kuta Asan (Lampoh Lada) Rumah Adat Bentara Pineung (Pekan Baro) Rumah Adat Bentara Blang (Simpang Tiga) Situs bersejarah lainnya berupa Masjid dan Makam Para Ulama, Syuhada dan Raja/Bangsawan (tersebar di beberapa Kecamatan) Lingkok Kuwieng (Padang Tiji) Rumoh Geudong (Bili aron, Glumpang Tiga) Koperasi KUD 32 unit ; Non KUD 489 unit ; Jumlah Anggota 38.185 orang Pasar Pasar Tradisional 32 unit Pasar Lokal 10 Pasar Swalayan/Toserba 17 Pasar Grosir 4 Pertokoan 3.200 Perbankan Bank Aceh Bank Aceh Syariah Bank BRI Bank BNI Bank Muamalat Bank Syariah Mandiri Bank Mandiri Bank BTPN Bank Pundi Bank Danamon Bank BPR Tgk Syik Pante Kulu Bank Mustakim Transportasi Angkutan Barang & Jasa 752 unit Bus Besar 112 Bus Kecil 25 Labi-labi 366 Truk Sedang 46 Truk Besar 30 Pick Up Kecil 153 ; Becak 302 Jalan Panjang Jalan Negara 96,00 Km Jalan Provinsi 267,58 Km Jalan Kabupaten 1.084,150 Km Jalan Gampong 1.798,03 Km Perhotelan Riza Hotel Grand Blang Asan Hotel Hotel Cempaka Losmen Paris Losmen Batik Losmen Mali Losmen Mali II Wisma Mutia Wisma Seulawah Wisma Dian Wisma Safira Tokoh Pidie Daftar tokoh-tokoh Pidie diantaranya: Teungku Daud Beureueh, Gubernur Aceh ke-2 (1948-1952) Mr. Teuku Mohammad Hasan, Gubernur Sumatra (1945-1948) Prof. Ibrahim Hasan, Menteri Negara Urusan Pangan Indonesia (1993-1995) Dr. Ir. Mustafa Abubakar, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-6 (2009-2011) Dr. Hasballah M Saad, Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia (1999-2000) Dr. Tengku Hasan di Tiro, Wali Neugara Aceh (1976-2010) dr. Husaini M. Hasan, Sekretaris Neugara Aceh (1976-1985) dr. Zaini Abdullah (24 April 1940), Gubernur Aceh ke-17 (2012-2017) Dr.(H.C.) Sanusi Juned, Ph.D, Menteri Besar Kedah ke-7, Malaysia (1996-1999) Ismail Hassan Metareum, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (1992-1997) Ibrahim Richard, Pengusaha Aceh di Indonesia (1965-2012). Referensi Lihat pula Kabupaten Pidie Jaya Kerajaan Pedir Pranala luar Situs Resmi Pemerintah Acéh Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Pidie Situs Resmi BPS Kabupaten Pidie Pidie Pidie
2,632
3981
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Sabang
Kota Sabang
Sabang adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota ini berupa kepulauan di seberang utara Pulau Sumatra, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara dan barat Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo. Pada tahun 2021 jumlah penduduk kota Sabang sebanyak 42.559 jiwa, dengan kepadatan 278 jiwa/km². Sabang merupakan "titik nol" untuk wilayah barat Indonesia. Sejarah Setelah pembukaan Terusan Suez pada tahun 1869, kepulauan Indonesia tidak lagi dapat dicapai dari Selat Sunda, tetapi melalui Selat Malaka, dan tentu saja melewati pulau Weh. Ketika VOC sebagai serikat dagang Belanda dibubarkan pada tahun 1799, didirikanlah Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) yang membeli rempah-rempah dan hasil perkebunan di wilayah koloninya dengan harga murah yang membuat keuntungan besar bagi Belanda. Tahun 1881 Belanda mendirikan Kolen Station di teluk Sabang yang terkenal dengan pelabuhan alamnya. Tahun 1883 didirikan "Atjeh Associate" oleh Factorij van de Nederlandsche Handel Maatschappij (Pabrik NHM) dan De Lange & Co. di Batavia (Jakarta) untuk mengoperasikan pelabuhan dan stasiun batubara di Sabang. Awalnya pelabuhan ini dimaksudkan sebagai stasiun batubara untuk Angkatan Laut Belanda, tetapi kemudian juga melayani kapal dagang umum. Pada tahun 1895 sebuah depot batubara atau pelabuhan alam yang bernama Kolen Station selesai dibangun dengan kapasitas 25.000 ton batubara yang berasal dari Sumatera Barat. Pelabuhan juga menyediakan bahan bakar minyak yang dikirim dari Palembang. Kapal uap dari banyak negara, singgah untuk mengambil bahan bakar batubara, air segar, ataupun memanfaatkan fasilitas perbaikan kapal (docking). Tahun 1896 Sabang dibuka sebagai pelabuhan bebas (vrij haven) untuk perdagangan umum dan sebagai pelabuhan transit barang-barang terutama dari hasil pertanian Deli, sehingga Sabang mulai dikenal oleh lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia. Tahun 1899 Ernst Heldring mengenali potensi Sabang untuk menjadi pelabuhan internasional dan mengusulkan pengembangan pelabuhan Sabang pada NHM dan beberapa perusahaan Belanda lainnya melalui bukunya yang berjudul Oost Azie en Indie (Asia Timur dan Hindia). Balthazar Heldring selaku presiden direktur NHM menyambut baik usulan ini dan pada tahun itu juga mengubah Atjeh Associate menjadi N.V. Zeehaven en Kolenstation Sabang te Batavia (Perusahaan Pelabuhan Sabang dan Stasiun Batubara Batavia) yang kemudian dikenal dengan Sabang Maatschappij atau Sabang Mij, dan merehabilitasi infrastruktur pelabuhan agar layak menjadi pelabuhan bertaraf internasional. Dengan demikian, sebelum Perang Dunia II, pelabuhan Sabang adalah pelabuhan yang sangat penting dibandingkan Singapura. Perang Dunia II ikut memengaruhi kondisi Sabang dimana pada tahun 1942 Sabang diduduki pasukan Jepang dan dijadikan basis pertahanan maritim wilayah barat yang terbesar di Sumatra. Kemudian Sabang sebagai pelabuhan bebas ditutup dan pelabuhan Sabang dijadikan sebagai pelabuhan militer Jepang, kemudian dibom pesawat Sekutu dan mengalami kerusakan fisik hingga kemudian terpaksa ditutup. Tahun 1945 Sabang mendapat dua kali serangan dari pasukan Sekutu dan menghancurkan sebagian infrastruktur. Kemudian Indonesia merdeka tetapi Sabang masih menjadi wilayah koloni Belanda. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Sabang menjadi pusat pertahanan Angkatan Laut Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan wewenang penuh dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertahanan RIS Nomor 9/MP/50. Semua aset pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli Pemerintah Indonesia. Kemudian pada tahun 1965 dibentuk pemerintahan Kotapraja Sabang berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 1965 dan dirintisnya gagasan awal untuk membuka kembali Sabang sebagai pelabuhan bebas dan kawasan perdagangan bebas. Gagasan itu kemudian diwujudkan dan diperkuat dengan terbitnya UU Nomor 3 Tahun 1970 tentang Perdagangan Bebas Sabang dan UU Nomor 4 Tahun 1970 tentang ditetapkannya Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Walau demikian, atas alasan pembukaan Pulau Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Sabang terpaksa dimatikan berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1985. Kemudian pada tahun 1993 dibentuk Kerja Sama Ekonomi Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang membuat Sabang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi di kawasan Asia Selatan. Pada tahun 1997 di Pantai Gapang, Sabang, berlangsung Jambore Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang diprakarsai BPPT dengan fokus kajian ingin mengembangkan kembali Sabang. Disusul kemudian pada tahun 1998 Kota Sabang dan Kecamatan Pulo Aceh dijadikan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) yang bersama-sama KAPET lainnya, diresmikan oleh Presiden BJ Habibie dengan Keputusan Presiden Nomor 171 Tahun 1998 pada tanggal 28 September 1998. Era baru untuk Sabang, ketika pada tahun 2000 terjadi Pencanangan Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid di Sabang dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2000 pada tanggal 22 Januari 2000. Hal ini berlanjut dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2000 tanggal 1 September 2000, yang selanjutnya disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Aktivitas Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang pada tahun 2002 mulai berdenyut dengan masuknya barang-barang dari luar negeri ke kawasan Sabang. Tetapi pada tahun 2004 aktivitas ini terhenti karena Aceh ditetapkan sebagai Daerah Darurat Militer. Sabang juga mengalami gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, namun karena palung-palung di Teluk Sabang yang sangat dalam mengakibatkan Sabang selamat dari tsunami. Sabang kemudian dijadikan sebagai tempat transit udara dan laut yang membawa bantuan untuk korban tsunami di daratan Aceh. Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh]-Nias menetapkan Sabang sebagai tempat transit untuk pengiriman material konstruksi dan lainnya yang akan dipergunakan di daratan Aceh. Geografi Wilayah Kota Sabang secara geografis berada pada titik koordinat 95°13'02" – 95°22'36" Bujur Timur dan 05°46'28" –05°54'-28" Lintang Utara. Kota Sabang merupakan wilayah administratif paling utara di Aceh dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India. Wilayah Kota Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudra Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudra Hindia di Barat. Pulau Pulau Klah (0,186 km²) Pulau Rondo (0,650 km²) Pulau Rubiah (0,357 km²) Pulau Seulako (0,055 km²) Pulau Weh (121 km²) Topografi Dataran rendah (3%) Bergelombang (10%) Berbukit-bukit (35%) Bergunung (52%) Di sepanjang pantai penuh dengan batu-batuan. Pulau Weh Di Pulau Weh terdapat sebuah danau bernama Danau Aneuk Laot. Tipe danau ini adalah danau air tawar. Pulau Weh merupakan sebuah pulau vulkanik, sebuah pulau atol (pulau karang) yang proses terjadinya mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang berbeda. Umumnya Pulau Weh terdiri atas dua jenis batuan, yaitu tuf marina dan batuan inti. Tuf marina dijumpai hampir sepanjang pantai sampai pada ketinggian 40 sampai 50 meter. Lapisan tuf yang terlebar didapat di sekitar kota Sabang, di bagian pantai berlapis sempit. Batuan sempit adalah batuan vulkanik yang bersifat andesitik. Berdasarkan wilayah, tampak bahwa wilayah barat Pulau Weh terdapat topografi paling berat. Mulai dari Sarong Kris sebagai puncak tertinggi di sebelah Timur, terdapat tiga barisan punggung yang berjolak menuju ke Barat Laut, sehingga lembah-lembah yang ada di antara punggung itu sempit. Topografi di sebelah Timur terdapat sebuah pegunungan yang arahnya dari Utara ke Selatan yang memisahkan Pulau Weh Timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak yang tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Di antara bagian Barat dan Timur terdapat aliran dua buah sungai, yaitu Sungai Pria Laot dan Sungai Raya. Daerah ini merupakan sebuah slenk dari sebuah fleksun (patokan yang tidak sempurna). Kondisi geologis wilayah ini terdiri dari 70% batuan vulkanis (andesite), 27% batuan sedimen (line stone dan sand stone), dan 3% endapan aluvial (recent deposit). Cuaca Pulau Weh mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan lazimnya jatuh pada bulan September sampai Februari. Musim kemarau pada bulan Maret hingga bulan Agustus. Menurut hasil pengukuran Stasiun Meteorologi Sabang, curah hujan yang tercatat rata-rata 1.745–2.232 mm/tahun, dengan angka terendah pada bulan Maret sebesar 18 mm dan angka tertinggi pada bulan September sebesar 276 mm. Pada bulan September dan Oktober terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Pemerintahan Daftar Wali kota Dewan Perwakilan Kecamatan Kesehatan Pariwisata Selain terkenal dengan keindahan alamnya, pantainya, air lautnya yang biru, Sabang juga sering dijadikan sebagai tempat untuk kegitan wisata, seperti sail Sabang dan event yang lainnya. Demografi Penduduk Kota Sabang hasil sensus penduduk tahun 2010 berjumlah ±30.653 jiwa yang terdiri atas 15.600 jiwa laki-laki dan 15.053 jiwa perempuan. Dengan kepadatan penduduk sekitar 200 jiwa/km². Dan pada tahun 2011 penduduknya berjumlah 31.355 jiwa. Sekolah di Kota Sabang SMA Negeri 1 Sabang SMA Negeri 2 Sabang SMK Negeri 1 Sabang SMAI AL–MUJADDID MAN 1 Sabang Referensi Pranala luar Sabang Sabang Kawasan Perdagangan Bebas Indonesia Pendirian tahun 1965 di Indonesia
1,349
3982
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Asahan
Kabupaten Asahan
Asahan (Jawi: اسهن) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini beribukota di Kisaran dan mempunyai wilayah seluas 3.732,97 km². Ibu kota terdahulu kabupaten Asahan ialah Tanjung Balai, yang kemudian dimekarkan menjadi kota otonom. Asahan merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang membentuk lembaga pengawas pelayanan umum bernama Ombudsman Daerah Asahan, melalui SK Bupati Asahan Nomor: 419-Huk/Tahun 2004, tanggal 20 Oktober 2004. Di era kolonial, wilayah ini disebut sebagai Assaban oleh orang Eropa. Pada tahun 2021, penduduk Kabupaten Asahan sebanyak 777.626 jiwa. Sejarah Awal dari sejarah Asahan dapat dikatakan bermula dari perjalanan sultan Aceh, Sultan Iskandar Muda, ke Johor dan Malaka pada 1612. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan hulu sungai, yang kemudian dinamakan "Asahan". Perjalanan dilanjutkan ke sebuah “Tanjung” yang merupakan pertemuan antara sungai Asahan dengan sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga, Sultan Iskandar Muda mendirikan pelataran sebagai “balai” untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah yang cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka membuatnya semakin dikenal dengan nama “Tanjung Balai”. Dari perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan salah seorang puteri Raja Simargolang lahirlah putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan Asahan I. Pemerintahan kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 sejak dilantiknya Sultan Asahan yang I s.d. XI. Dalam pemerintahan daerah Asahan, pemerintahan juga dilaksanakan oleh datuk-datuk di wilayah Batu Bara dan kemungkinan kerajaan-kerajaan kecil lainnya. Pada 22 September 1865, kesultanan Asahan berhasil dikuasai Belanda. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda. Kekuasaan pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler, yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867, Nomor 2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: Onder Afdeling Batu Bara Onder Afdeling Asahan Onder Afdeling Labuhan Batu. Kerajaan Sultan Asahan dan pemerintahan Datuk-Datuk di wilayah Batu Bara tetap diakui oleh Belanda, namun tidak berkuasa penuh sebagaimana sebelumnya. Wilayah pemerintahan Kesultanan dibagi atas Distrik dan Onder Distrik yaitu: Distrik Tanjung Balai dan Onder Distrik Sungai Kepayang. Distrik Kisaran. Distrik Bandar Pulau dan Onder Distrik Bandar Pasir Mandoge. Sedangkan wilayah pemerintahan Datuk-datuk di Batu Bara dibagi menjadi wilayah Self Bestuur yaitu: Self Bestuur Indrapura Self Bestuur Lima Puluh Self Bestuur Pesisir Self Bestuur Suku Dua (Bogak dan Lima Laras). Pemerintahan Belanda berhasil ditundukkan Jepang (tanggal 13 Maret 1942), sejak saat itu Pemerintahan Fasisme Jepang disusun menggantikan Pemerintahan Belanda. Pemerintahan Fasisme Jepang dipimpin oleh Letnan T. Jamada dengan struktur pemerintahan Belanda yaitu Asahan Bunsyu dan bawahannya Fuku Bunsyu Batu bara. Selain itu, wilayah yang lebih kecil di bagi menjadi Distrik yaitu Distrik Tanjung Balai, Kisaran, Bandar Pulau, Pulau Rakyat dan Sei Kepayang. Pemerintahan Fasisme Jepang berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 dan 17 Agustus 1945 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia diproklamirkan. Sesuai dengan perkembangan Ketatanegaraan Republik Indonesia ,maka berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1945, Komite Nasional Indonesia Wilayah Asahan di bentuk pada bulan September 1945. Pada saat itu pemerintahan yang di pegang oleh Jepang sudah tidak ada lagi, tapi pemerintahan Kesultanan dan pemerintahan Fuku Bunsyu di Batu Bara masih tetap ada. Tanggal 15 Maret 1946, berlaku struktur pemerintahan Republik Indonesia di Asahan dan wilayah Asahan di pimpin oleh Abdullah Eteng sebagai kepala wilayah dan Sori Harahap sebagai wakil kepala wilayah, sedangkan wilayah Asahan dibagi atas 5 (lima) Kewedanan, yaitu: Kewedanan Tanjung Balai Kewedanan Kisaran Kewedanan Batubara Utara Kewedanan Batubara Selatan Kewedanan Bandar Pulau. Kemudian setiap tahun tanggal 15 Maret diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Asahan. Pada Konferensi Pamong Praja se-Keresidenan Sumatra Timur pada bulan Juni 1946 diadakan penyempurnaan struktur pemerintahan, yaitu: Sebutan Wilayah Asahan diganti dengan Kabupaten Asahan Sebutan Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Bupati Sebutan Wakil Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Patih Berdasarkan keputusan DPRD-GR Tk. II Asahan No. 3/DPR-GR/1963 Tanggal 16 Februari 1963 diusulkan ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari Kotamadya Tanjung Balai ke kota Kisaran dengan alasan supaya Kotamadya Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri dan juga letak Kota Kisaran lebih strategis untuk wilayah Asahan. Hal ini baru teralisasi pada tanggal 20 Mei 1968 yang diperkuat dengan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 28, Tambahan Negara Nomor 3166. Pada 1982, Kota Kisaran ditetapkan menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1982, Lembaran Negara Nomor 26 Tahun 1982. Dengan adanya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26-432 tanggal 27 Januari 1986 dibentuk Wilayah Kerja Pembantu Bupati Asahan dengan 3 (tiga) wilayah Pembantu Asahan Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 4 Tahun 1981 dan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1983 tentang Pembentukan, Penyatuan, Pemecahan dan Penghapusan Desa di Daerah Tingkat II Asahan telah dibentuk 40 ( empat puluh) Desa Persiapan dan Kelurahan Persiapan sebanyak 15 (lima belas) yang tersebar dibeberapa Kecamatan, yang peresmian pendefinitifan-nya dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara pada tanggal 20 Februari 1997, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 146/2622/SK/Tahun 1996 tanggal 7 Agustus 1996. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 138/ 814.K/Tahun 1993 tanggal 5 Maret 1993 telah dibentuk Perwakilan Kecamatan di 3 (tiga) Kecamatan, masingmasing sebagai berikut : Perwakilan Kecamatan Sei Suka di Kecamatan Air Putih Perwakilan Kecamatan Sei Balai di Kecamatan Tanjung Tiram Perwakilan Kecamatan Aek Kuasan di Kecamatan Pulau Rakyat Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Asahan no. 323 tanggal 20 September 2000 dan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan no. 28 tanggal 19 September 2000 telah menetapkan tiga kecamatan perwakilan yaitu Kecamatan Sei Suka, Aek Kuasan dan Sei Balai menjadi kecamatan yang Definitif. Kemudian berdasarkan Peraturan Bupati Asahan Nomor 9 Tahun 2006 tanggal 30 Oktober 2006 dibentuk 5 (lima ) desa baru hasil pemekaran yaitu : Desa Tomuan Holbung, pemekaran dari desa Huta Padang, Kec. BP Mandoge Desa Mekar Sari, pemekaran dari desa Pulau Rakyat Tua, Kec. Pulau Rakyat Desa Sipaku Area, pemekaran dari desa Simpang Empat, kec. Simpang Empat Desa Sentang, pemekaran dari desa Lima Laras, kec. Tanjung Tiram Desa Suka Ramai, pemekaran dari desa Limau Sundai, kec. Air Putih. Pada pertengahan tahun 2007, berdasarkan Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2007 tanggal 15 Juni 2007 tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Asahan dan Batu Bara. Wilayah Asahan terdiri atas 13 kecamatan sedangkan Batu Bara 7 kecamatan. Pada 15 Juni 2007, juga dikeluarkan keputusan Bupati Asahan Nomor 196-Pem/2007 mengenai penetapan Desa Air Putih, Suka Makmur dan Desa Gajah masuk dalam wilayah Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Sebelumnya ketiga desa tersebut masuk dalam wilayah kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara, namun mereka memilih bergabung dengan Kabupaten Asahan. Geografi Secara astronomis Kabupaten Asahan berada pada 2°03'- 3°26' Lintang Utara, 99°1'-100°0' Bujur Timur dengan ketinggian 0–1.000 meter di atas permukaan laut. Batas wilayah Kabupaten Asahan memiliki batas wilayah sebagai berikut: Pemerintahan Kepala daerah Bupati Asahan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Asahan. Bupati Asahan bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Asahan ialah Surya, dengan wakil bupati Taufik Zainal Abidin. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Asahan 2020. Surya dan Taufik dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 Kota Medan, untuk masa jabatan 2021-2024. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Suku bangsa Penduduk Kabupaten Asahan yang majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, ras dan adat istiadat (SARA), yang menciptakan berbagai budaya berbaur. Suku Melayu merupakan suku asli yang mendiami kabupaten ini. Orang Melayu di Asahan kebanyakan tinggal di pesisir pantai dekat selat malaka, dan masyarakat Melayu ini disebut Melayu Asahan. Ada pula suku Batak yang sebagian besar adalah Angkola, Toba, Mandailing, Simalungun dan sebagian Karo dan Pakpak. Suku Batak banyak tinggal terutama wilayah Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Toba. Salah satu daerah di Asahan yang memiliki penduduk mayoritas Suku Batak ialah kecamatan Bandar Pasir Mandoge yang dimana penduduknya dikenal dengan istilah Batak Pardembanan. Sementara di wilayah perkotaan seperti Kisaran Kota banyak terdapat keturunan Tionghoa. Orang Jawa dari masa transmigrasi juga banyak terdapat di kabupaten ini dan menjadi mayoritas dari keseluruhan etnis yang ada di Asahan. Berikut adalah daftar banyaknya penduduk Kabupaten Asahan berdasarkan suku bangsa, pada tahun 2010: Catatan: Suku lainnya, sebagian besar adalah Tionghoa yang ada di Kisaran, kemudian Nias, dan suku lainnya. Agama Keragaman suku bangsa di Asahan juga menjadi salah satu faktor dalam perbedaan agama yang dianut warga Asahan. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, mayoritas warganya menganut agama Islam. Adapun persentasi penduduk Kabupaten Asahan menurut agama yang dianut yakni Islam sebanyak 88,94%, kemudian Kristen sebanyak 9,83%, yang kebanyakan Protestan yakni 9,15%, dan selebihnya Katolik sebanyak 0,68%. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 1,02%, kemudian Hindu sebanyak 0,02% dan lainnya 0,19%. Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 796 masjid, 588 musala, 306 gereja Protestan, 40 gereja Katolik, dan 15 vihara. Pendidikan Kabupaten Asahan memiliki setidaknya 8 perguruan tinggi sederajat, yang umumnya adalah sekolah swasta. Nama-nama perguruan tinggi di Asahan yakni Universitas Asahan, Institut Agama Islam Daar Al Uluum, STIH Muhammadiyah, STIE Muhammadiyah, STMIK Royal, STIKES Asyifa, AKBID Bina Daya Husada, dan AKPER Yagma. Pariwisata Objek Wisata Berikut ini beberapa tempat wisata yang ada di Kabupaten Asahan: Perkebunan Sejarah Perkebunan Pada akhir abad ke-19 Sumatra Timur telah menjadi salah satu lokasi usaha paling intensif dan paling berhasil perusahaan-perusahaan perkebunan asing di dunia ketiga. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Asahan merupakan bagian dari Afdeeling yang berada di bawah keresidenan Sumatra Timur. Afdeeling Asahan mengalami perubahan besar ketika Deli Spoorweg Maatschappij melakukan perluasan jalur kereta api, yang berimbas banyaknya masuk investor. Investor-investor ini menanamkan modalnya dengan membuka berbagai komoditas perkebunan seperti, Karet, Tembakau, dan Teh. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan perkebunan yang terdapat di Afdeeling Asahan pada masa Hindia Belanda: Hollandsch Amerikaansche Plantage Maatschappij (HAPM) Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam (RCMA) Bandar Rubber Maatschappij Cie des Coutchous de Padang (perkebunan Bandar Pulau) Societe des Plantations de Teluk Dalam Gunung Melayu Plantagen Gessellschaft (perusahaan Swiss) Maatschappij voor Onderneming in Nederlandsch Indie (Sei Raja) Asahan Tabak Maatschappy Silau (ATMS) Sumatra Rubber Cultuur Maatschappij Serbajadi Sukaraja Cultuur Maatschappij Haboko Tea Company Ltd. (perkebunan Teh) Koloniale Cultuur Cie (Pulahan) Rubber Maatschappij Ambalutu Hessa Rubber Maatschappij (HRM) Continental Plantation Company (Huta Padang) Asahan Cultuur Maatschappij (Aek Loba) Berikut ini adalah daftar nama-nama perusahaan perkebunan yang saat ini masih beroperasi di Kabupaten Asahan: PT Perkebunan Nusantara III (Karet, Kelapa Sawit) PT Perkebunan Nusantara IV (Kelapa Sawit) PT Sari Persada Raya (Kelapa Sawit) PT Aren Pratama (Kelapa Sawit) PT Bakrie Sumatera Plantations (Karet, Kelapa Sawit) PT Jaya Baru Pertama (Kelapa Sawit) PT Nagali Subur Jaya (Kelapa Sawit) PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate (Karet) PT Sawit Sumber Makmur (Kelapa Sawit) PT Pastima (Kelapa Sawit) PT Gunung Melayu (Kelapa Sawit) PT PP London Sumatra Indonesia (Kelapa Sawit) PT Saudara Sejati Luhur (Kelapa Sawit) PT Lamhotma (Kelapa Sawit) PT Socfin Indonesia (Kelapa Sawit) PT Citra Sawit Indah Lestari (Kelapa Sawit) PT Inti Palm Sumatra (Kelapa Sawit) PT Warisan Telma (Kelapa Sawit) PT Padasa Enam Utama (Kelapa Sawit) PT Pulau Maria Jaya (Kelapa Sawit) PT Pulahan Seruwai (Kelapa Sawit) PT Sijabut (Kelapa Sawit) PT Tinggi Raja (Kelapa Sawit) Referensi Pranala luar Situs Pemkab Asahan Situs Ombudsman Daerah Asahan Asahan Asahan
1,827
3983
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Binjai
Kota Binjai
Binjai (abjad Jawi: بنجاي) adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak sekitar 22 km di sebelah barat ibu kota Provinsi Sumatera Utara, yaitu Kota Medan. Sebelum berstatus kota, Binjai adalah ibu kota Kabupaten Langkat yang kemudian dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan. Jumlah penduduk Kota Binjai sebanyak 279.302 jiwa (2021), dengan kepadatan 3.095 jiwa/km². Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh Jalan Raya Lintas Sumatra yang menghubungkan antara Medan dan Banda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari provinsi Aceh. Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai ini telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia seperti Blitar, Jawa Timur menjadi komoditas unggulan daerah tersebut. Sejarah Pada masa silam kota Binjai disebut sebagai sebuah kota yang terletak di antara Sungai Mencirim di sebelah timur dan Sungai Bingai di sebelah barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu Kesultanan Deli dan Kerajaan Langkat. Berdasarkan penuturan para leluhur, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah dijumpai, kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon Binjai (Mangifera caesia) yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke Sungai Wampu, sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik. Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akhirnya berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari Stabat, Tanjung Pura dan juga dari Selat Malaka. Kemudian nama pohon Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. Binjai adalah sejenis pohon yang buahnya dapat dimakan. Pohon tersebut juga dikenal dengan nama embacang. Kata Binjai berasal dari bahasa Melayu. Dalam versi lain yang merujuk dari beberapa referensi, asal-muasal kata "Binjai" merupakan kata baku dari istilah "Binjéi" yang merupakan makna dari kata "ben" dan "i-jéi" yang dalam bahasa Karo artinya "bermalam di sini". Pengertian ini dipercaya oleh sebagian masyarakat asli kota Binjai, khususnya etnis Karo. Hal ini berdasarkan fakta sejarah bahwa pada masa dahulu kala, kota Binjai merupakan perkampungan yang berada di jalur yang digunakan oleh "Perlanja Sira" yang dalam istilah Karo merupakan pedagang yang membawa barang dagangan dari dataran tinggi Karo dan menukarnya (barter) dengan pedagang garam di daerah pesisir Langkat. Perjalanan yang ditempuh Perlanja Sira ini hanya dengan berjalan kaki menembus hutan belantara menyusuri jalur tepi sungai dari dataran tinggi Karo ke pesisir Langkat dan tidak dapat ditempuh dalam waktu satu atau dua hari, sehingga selalu bermalam di tempat yang sama, begitu juga sebaliknya, kembali dari dataran rendah Karo yaitu pesisir Langkat, Para perlanja sira ini kembali bermalam di tempat yang sama pula, selanjutnya seiring waktu menjadi sebuah perkampungan yang mereka namai dengan "Kuta Benjéi". Masa Pendudukan Belanda Pada tahun 1823, Gubernur Inggris yang berkedudukan di Pulau Penang mengutus John Anderson ke pesisir Sumatra timur dan dalam catatannya disebutkan sebuah kampung yang bernama "Ba Bingai". Sejak tahun 1822, Binjai telah dijadikan bandar/pelabuhan dimana hasil pertanian lada yang diekspor adalah berasal dari perkebunan lada di sekitar ketapangai (pungai) atau Kelurahan Kebun Lada/Damai. Selanjutnya pada tahun 1864, Daerah Deli telah dicoba ditanami tembakau oleh pioner Belanda bernama J. Nienkyis yang mendorong didirikannya Deli Maatschappij pada tahun 1866. Orang Belanda berusaha menguasai Tanah Deli menggunakan politik pecah belah melalui pengangkatan datuk-datuk. Usaha ini ditentang oleh Datuk Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat, sementara Datuk Sunggal tidak menyetujui pemberian konsensi tanah kepada perusahaan Rotterdenmy oleh Sultan Deli karena tanpa persetujuan. Di bawah kepemimpinan Datuk Sunggal bersama rakyatnya di Timbang Langkat (Binjai) dibuat benteng pertahanan untuk menghadapi Belanda. Belanda merasa terhina atas tindakan ini dan memerintahkan kapten Koops untuk menumpas para datuk yang menentang Belanda. Pada 17 Mei 1872 terjadilah pertempuran yang sengit antara Datuk/masyarakat dengan Belanda. Peristiwa perlawanan inilah yang menjadi tonggak sejarah dan ditetapkan sebagai hari jadi Kota Binjai. Perjuangan para datuk/rakyat terus berkobar dan pada akhirnya pada 24 Oktober 1872 Datuk Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat dapat ditangkap Belanda dan kemudian pada tahun 1873 dibuang ke Cilacap. Pada tahun 1917 oleh Pemerintah Belanda dikeluarkan Instelling Ordonantie No.12 dimana Binjai dijadikan Gemeente dengan luas 267 Ha. Masa Pendudukan Jepang Pada tahun 1942-1945 Binjai dibawah Pemerintahan Jepang dengan kepala pemerintahan Kagujawa (dengan sebutan Guserbu) dan tahun 1944/1945 pemerintahan kota dipimpin oleh ketua Dewan Eksekutif J. Runnanbi dengan anggota Dr. RM Djulham, Natangsa Sembiring dan Tan Hong Poh. Masa Kemerdekaan Indonesia Pada tahun 1945, (saat revolusi) sebagai kepala pemerintahan Binjai adalah RM. Ibnu. Pada 29 Oktober 1945, T. Amir Hamzah diangkat menjadi residen Langkat oleh komite nasional. Pada masa pendudukan Belanda tahun 1947 Binjai berada di bawah Asisten Residen J. Bunger dan RM. Ibnu sebagai Wakil Wali Kota Binjai. Pada tahun 1948 -1950 pemerintahan Kota Binjai dipegang oleh ASC More. Tahun 1950-1956 Binjai menjadi kota Administratif kabupaten Langkat dan sebagai wali kota adalah OK Salamuddin kemudian T. Ubaidullah Tahun 1953-1956. Berdasarkan Undang-Undang Daruat No.9 Tahun 1956 Kota Binjai menjadi otonom dengan wali kota pertama SS Parumuhan. Dalam perkembangannya Kota Binjai sebagai salah satu daerah tingkat II di propinsi Sumatera Utara telah membenahi dirinya dengan melakukan pemekaran wilayahnya. Semenjak ditetapkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1986 wilayah kota Binjai telah diperluas menjadi 90,23 km2 dengan 5 wilayah kecamatan yang terdiri dari 11 desa dan 11 kelurahan. Setelah diadakan pemecahan desa dan kelurahan pada tahun 1993 maka jumlah desa menjadi 17 dan kelurahan 20. Perubahan ini berdasarkan Keputusan Gubenur Sumatera Utara No.140-1395 /SK/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang Pembentukan 6 Desa Persiapan dan Kelurahan Persiapan di Kota Binjai. Berdasarkan SK Gubenur Sumatera Utara No.146-2624/SK/1996 tanggal 7 Agustus 1996, 17 desa menjadi kelurahan. Geografi Letak geografis Binjai 03°03'40"–03°40'02" LU dan 98°27'03"–98°39'32" BT. Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas permukaan laut. Sebenarnya, Binjai hanya berjarak 8 km dari Medan bila dihitung dari perbatasan di antara kedua wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli Serdang. Jalan Raya Medan Binjai yang panjangnya 22 km, 9 km pertama berada di dalam wilayah Kota Medan, Km 10 sampai Km 17 berada dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang dan mulai Km 17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai. Ada 2 sungai yang membelah Kota Binjai yaitu Sungai Bingai dan Mencirim yang menyuplai kebutuhan sumber air bersih bagi PDAM Tirta Sari Binjai untuk kemudian disalurkan untuk kebutuhan penduduk kota. Namun di pinggiran kota, masih banyak penduduk yang menggantungkan kebutuhan air mereka kepada air sumur yang memang masih layak dikonsumsi. Batas Wilayah Pemerintahan Daftar Wali Kota Dewan Perwakilan Kecamatan Kota Binjai terbagi atas 5 kecamatan yang kemudian dibagi lagi menjadi 37 kelurahan dan desa. Sedianya Binjai hanyalah sebuah kecamatan di dalam lingkup Kabupaten Langkat. Lima kecamatan tersebut masing-masing adalah: Binjai Kota Binjai Utara Binjai Selatan Binjai Barat Binjai Timur Kecamatan Binjai Kota, Binjai Timur dan Binjai Selatan baru dibentuk pada tahun 1981. Kota Binjai sebelumnya merupakan tempat bermarkas Kepolisian Resort Langkat yang mengurusi urusan kepolisian Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Pada tahun 2001, Polres Langkat kemudian dipindahkan bermarkas di Stabat, ibu kota Kabupaten Langkat. Sedangkan untuk Kota Binjai dibentuk Kepolisian Resort Kota Binjai (Polresta Binjai). Tepat di depan kantor wali kota, terdapat Lapangan Merdeka dan Pendopo Umar Baki di Jalan Veteran. Lapangan Merdeka merupakan alun-alun warga Kota Binjai sedangkan Pendopo Umar Baki adalah gedung serba guna untuk melangsungkan banyak acara resmi maupun tidak resmi. Demografi Kota Binjai merupakan kota multi etnis, yang dihuni oleh suku Melayu, Batak, termasuk Toba, Karo, Mandailing, Angkola, kemudian Jawa, Tionghoa, dan suku lainnya. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada April 2016 adalah 267.901 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.961,86 iwa/km². Tenaga kerja produktif sekitar 160.000 jiwa. Banyak juga penduduk Binjai yang bekerja di Medan karena transportasi dan jarak yang relatif dekat. Agama Agama di Binjai terutama: Islam–dipeluk mayoritas suku Melayu, Jawa, Batak Mandailing dan sebagian suku Karo dan Toba. Kristen–dipeluk sebagian besar suku Karo, Batak Toba, Nias, dan sebagian Tionghoa. Buddha–dipeluk mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di Binjai Kota dan Binjai Barat. Hindu–ada 1 pura di Binjai berlokasi di Jalan Ahmad Yani, agama Hindu dipeluk terutama oleh etnis India dan beberapa dari suku Bali. Ekonomi Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi pertanian. Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di kawasan Binjai Barat. Kawasan Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkih Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga adalah penghasil minyak bumi dan gas ditandai dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, Kecamatan Binjai Utara. Data tahun 1999 menunjukkan bahwa 29% dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan sektor industri menyumbang nilai 23% dari total kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah sebesar Rp. 3,3 juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita provinsi Sumatera Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap sebesar 5,68 persen pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 5,32 persen. Secara umum ada empat sektor yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa–jasa Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan rambutan yang mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun. Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak dibarengi dengan modernisasi industri pengolahan rambutan menjadi komoditas unggulan yang bernilai plus dibandingkan dengan hanya menjual buah rambutan itu sendiri, misalnya industri pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang komplet. Pusat Perbelanjaan Pusat perbelanjaan tradisional di Binjai melayani penjual dan pembeli dari Binjai sendiri dan Kabupaten Langkat. Pasar tradisional misalnya: Pusat Pasar Tavip–merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai, lokasi di Binjai Kota. Pasar Kebun Lada–berlokasi di Binjai Utara Pasar Brahrang–berlokasi di Binjai Barat Pasar Rambung–berlokasi di Binjai Selatan Pasar Trengganu–berlokasi di Binjai Timur Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti: Binjai Supermall Pusat perbelanjaan Suzuya Mini Market Tahiti Mall Ramayana Pertokoan komersial yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko (ruko) sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, juga ada Jalan Ahmad Yani (d/h Jalan Bangkatan) yang menjadi pusat makanan di malam hari. Pendidikan Sampai saat ini, jumlah sekolah umum yang terdaftar di Pemerintah Dati II Binjai adalah 154 SD, 37 SMP, 9 MT, 31 SMU dan 10 MA, keseluruhan berjumlah 241 buah. Jumlah penduduk usia sekolah wajib (di bawah 19 tahun) adalah 78.000 jiwa. Dari total jumlah 241 buah sekolah ini, 85 sekolah di antaranya terletak di Binjai Utara. Salah satu sekolah yang terkenal adalah Sekolah Swasta Methodist Binjai yang masuk dalam 40 sekolah unggulan menurut majalah GATRA dengan judul "40+ Sekolah Unggulan" untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Transportasi Sarana transportasi di dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin roda tiga yang unik dan mobil angkutan umum yang disebut sudako. Untuk transportasi ke luar kota, selain transportasi jalan, ada juga kereta api yang menghubungkan Binjai dengan Medan dan Kwala di Kabupaten Langkat. Sampai dengan tahun 2007, prasarana jalan di Kota Binjai terdiri dari: Jalan aspal 298 kilometer Jalan kerikil 31 kilometer Jalan tanah 91 kilometer Letak Binjai sekitar 2 jam perjalanan darat ke Bandara Kualanamu, Medan. Selain itu, pelabuhan terdekat juga telah dihubungkan dengan jalan tol Medan-Binjai dan jalan tol Belmera. Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang. Pariwisata Kota Binjai berkembang dengan pesat dan terus berbenah menjadi kota tujuan wisata. Sejumlah objek wisata alam atau sejarah di kota ini, antara lain; Arum Jeram Sungai Binge; Masjid Agung Binjai; Pantai Sei Bingei; Tugu Perjuangan 1945; dan Vihara Setia Buddha. Telekomunikasi Kota Binjai dengan kode pos 20700, saat ini mempunyai satu kantor pos induk di Jalan Jenderal Sudirman dengan dua kantor pos pembantu. Kesehatan Rumah Sakit Ada 7 rumah sakit besar kecil yang melayani kebutuhan kesehatan penduduk Binjai yaitu: RS Korem 023 Binjai RS Umum Binjai (Dr. Djoelham) RS Bangkatan RS PTP IX RS Bidadari RS Umum Latersia RS Umum Artha Medica Lain-lain Ikon kota Salah satu ikon Kota Binjai adalah Tugu Perjuangan 1945 yang menjadi perlambang pintu gerbang Kota Binjai menyambut kedatangan pengunjung dari luar kota.Tidak banyak yang mengetahui, bahwa peranan Muhammadiyah di awal-awal kemerdekaan tahun 1945 sangat-sangat dominan. Pengibaran sang saka Merah Putih pada tanggal 06 September 1945 bertepatan dengan 1 syawal 1365 H (Hari Jumat)dilaksanakan oleh Pengurus dan Anggota Muhammadiyah serta masyarakat umum lainnya segera setelah menerima telegram bahwa Republik Indonesia sudah MERDEKA.Pengakuan Pemko dalam hal ini dapat dilihat dengan adanya tatengger di jalan Perintis Kemerdekaan. Selain itu, sebelumnya Binjai juga mempunyai ikon lain yaitu tugu air peninggalan zaman Belanda di Jalan Jenderal Sudirman yang sebelumnya digunakan untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah di dalam kota. Namun peninggalan bersejarah ini beberapa tahun lalu telah digantikan dengan jejeran rumah toko. Pintu gerbang ke Langkat Binjai juga adalah salah satu tempat transit bagi wisatawan yang ingin menuju ke kawasan wisata Bukit Lawang di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat yang berjarak 68 km di barat laut Binjai. Bukit Lawang juga merupakan daerah konservasi mawas Sumatra (orang utan merah). Bentrokan TNI dan Polisi Binjai pernah beberapa kali menjadi objek perhatian nasional karena beberapa peristiwa di antaranya peristiwa bentrokan anggota TNI dengan Polri yang mengakibatkan korban jiwa baik dari kedua belah pihak maupun dari sipil pada akhir tahun 2002. 2 unit yang bersengketa yaitu unit Yonif Linud 100/Prajurit Setia (Linud 100/PS) dari Kodam I/Bukit Barisan dan unit elite Brigade Mobil (Brimob) dari Polda Sumatera Utara. Tokoh Binjai Amir Hamzah, sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru, Pahlawan Nasional Rizaldi Siagian, musikus Pontas Purba, konduktor & musikus Mulai Sebayang, Mantan Wali Kota Binjai Abadi Barus, Mantan Wali Kota Binjai Ali Umri, Mantan Wali Kota Binjai Ir. H. Djaili Azwar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Komisaris Utama Bank Sumut M.S. Kaban, Mantan Menteri Kehutanan RI; Ketua Umum Partai Bulan Bintang Latief Sitepu, aktor dan pesinetron senior Indra Jegel, pelawak tunggal dan aktor Kota persahabatan Blitar (2016) Singapura (2016) Lihat pula Daftar Daerah Tingkat II Referensi Pranala luar Situs resmi Pemerintah Kota Binjai Binjai Binjai
2,406
3984
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Dairi
Kabupaten Dairi
Dairi (Surat Batak: ) adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota Dairi terletak di kecamatan Sidikalang. Tahun 2003, kabupaten ini dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai hasil pemekaran, dengan dasar hukum Undang Undang Nomor 9 Tahun 2003, tanggal 25 Februari 2003. Kabupaten Dairi merupakan salah satu dari 33 kabupaten/kota yang ada di provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 192.780 hektare, yaitu sekitar 2,69% dari luas provinsi Sumatera Utara (7.160.000 hektare) yang terletak di sebelah barat laut. Geografi kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 hingga 1.250 meter di atas permukaan laut, dengan 15 kecamatan. Jumlah penduduk kabupaten Dairi pertengahan tahun 2023 sebanyak 322.122 jiwa. Dairi berbatasan langsung dengan Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Tenggara di provinsi Aceh. Sejarah Pada Masa Agresi 1 Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947, maka ditetapkanlah Hatian Paulus Manurung sebagai Kepala Daerah Tk. II pertama di Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1947 (catatan: hari bersejarah ini berdasarkan kesepakatan pemerintah dan masyarakat kelak dikukuhkan sebagai hari jadi Kabupaten Dairi, melalui Keputusan DPRD Kab. Dati II Dairi Nomor 4/K-DPRD/1997 tanggal 26 April 1977). Paulus Manurung adalah seorang Ahli Hukum dari Medan, Ketua Pengadilan Tebing Tinggi, Pendidik, merupakan Bupati Pertama Kabupaten Dairi. Pada Masa Sesudah Tahun 1960 Kabupaten Dairi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Dairi, selanjutnya wilayahnya ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Wilayah Kecamatan di Kabupaten Dairi, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara. Penjabat Bupati Kepala Daerah Dairi pertama ditetapkan Rambio Muda Aritonang yang bertugas mempersiapkan pembentukan DPRD Dairi serta pemilihan Bupati definitif. Pada kesempatan pertama Bupati Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah Mayor Raja Nembah Maha pada tanggal 2 Mei 1964. Sejak tahun 1999 sampai dengan 2009 Kabupaten Dairi dipimpin oleh Bupati Dr. Master Parulian Tumangger dan selanjutnya digantikan oleh wakilnya, Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro. Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro dan Irwansyah Pasi, S.H. menjadi Bupati dan Wakil Bupati Dairi periode 2009-2014. Geografi Batas wilayah Pemerintahan Bupati Bupati Dairi adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Dairi. Bupati Dairi bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Dairi ialah Eddy Keleng Ate Berutu, dengan wakil bupati Jimmy Andrea Lukita Sihombing. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Dairi 2018. Eddy Berutu merupakan bupati Dairi ke-20 setelah kabupaten ini didirikan. Sementara Jimmy Sihombing menjadi wakil bupati Dairi diusia yang masih muda, dilantik ketika ia masih berusia 27 tahun. Mereka dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 24 April 2019 di Kota Medan. Dewan Perwakilan Kecamatan Kabupaten Dairi terdiri dari 15 kecamatan yaitu: Berampu Gunung Sitember Lae Parira Parbuluan Pegagan Hilir Sidikalang Siempat Nempu Siempat Nempu Hilir Siempat Nempu Hulu Silahisabungan Silima Pungga Pungga Sitinjo Sumbul Tanah Pinem Tigalingga Demografi Suku bangsa dan Bahasa Penduduk asli yang mendiami wilayah kabupaten Dairi adalah suku Batak Pakpak. Dan suku lain umumnya adalah suku Batak Toba, Karo, dan pendatang dari daerah lain seperti suku Jawa, Tionghoa, Aceh, Minangkabau dan lainnya. Bahasa yang digunakan selain bahasa nasional bahasa Indonesia adalah bahasa Batak Toba, Pakpak, dan Karo. Suku Pakpak terbagi menjadi 5 suak berdasarkan wilayah persebarannya. Kelima puak tersebut adalah: Suak Simsim. Mereka adalah orang Pakpak yang menetap dan memiliki hak ulayat di daerah Simsim. Marga-marga yang termasuk ke golongan ini adalah marga Berutu, Sinamo, Padang, Solin, Banurea, Boang Manalu, Cibro, Sitakar, dan lain-lain. Dan kelompok ini menyebar di seluruh wilayah kabupaten Dairi. Suak Keppas. Mereka adalah orang Pakpak yang tinggal dan memakai berdialek Keppas. Marga-marga yang masuk ke golongan ini adalah marga Ujung, Bintang, Bako, Maha, dan lain-lain. Wilayah kecamatan utamanya ada di kecamatan Sidikalang, Silima Pungga-pungga, Tanah Pinem, dan kecamatan Sitinjo. Suak Pegagan. Mereka adalah orang Pakpak yang berasal dan memakai berdialek Pegagan. Marga-marga yang termasuk ke golongan ini adalah marga Lingga, Mataniari, Maibang, Manik, Siketang, dan lain-lain. Mereka banyak bermukim di Kecamatan Sumbul, Pegagan Hilir, dan Kecamatan Tigalingga di Kabupaten Dairi. Suak Kelasen. Mereka adalah orang Pakpak yang bermukim di daerah Kelasen, yaitu di sekitar perbatasan Kabupaten Dairi dan sebagian Kabupaten Humbang Hasundutan, khususnya kecamatan Parlilitan dan Pakkat. Marga-marga yang masuk dalam golongan ini adalah marga Tumangger, Siketang, Tinambunan, Anak Ampun, Kesogihen (Hasugian), Maharaja, Meka, Berasa, dan lain-lain. Suak Boang. Mereka adalah orang Pakpak yang menyebar di sekitar Kabupaten Aceh Singkil, dan sebagian di kabupaten Dairi. Mereka menuturkan bahasa Pakpak dengan dialek Boang. Marga-marga yang termasuk suak Boang adalah marga Sambo, Penarik, dan Saraan. Agama Pada tahun 2021, jumlah penduduk kabupaten Dairi sebanyak 318.616 jiwa. Berdasarkan agama yang dianut, mayoritas penduduk kabupaten Dairi memeluk agama Kekristenan. Adapun persentasi penduduk kabupaten Dairi menurut agama yang dianut adalah Kristen 84,09%, dimana Protestan 72,80% dan Katolik 11,29%. Sebagian lagi memeluk agama Islam 15,66%, kemudian Buddha 0,10%, Hindu 0,01% dan Lainnya 0,14%. Untuk rumah ibadah, terdapat 963 gereja Protestan, 147 gereja Katolik, 143 masjid, 1 vihara dan 1 pura. Kuliner Salah satu produk kuliner paling terkenal dari kabupaten Dairi adalah Kopi Sidikalang. Kopi Sidikalang sudah populer bagi pecinta kopi, baik masyarakat Indonesia bahkan dunia. Data dari Badan Pusat Statistik kabupaten Dairi 2021, luas perkebunan kopi di kabupaten Dairi mencapai 13.190 hektar untuk tahun 2020. Penghasilan perkebunan kopi juga merupakan yang tertinggi dibanding perkebunan lainnya seperti karet, kakao, dan kelapa, dan tahun 2020 menghasil 10.188 ton. Pariwisata Objek Wisata Beberapa wisata yang ada di kabupaten Dairi, diantaranya; Tugu Makam Raja Silahi Sabungan Panorama Puncak Sidiangkat Taman Wisata Iman Dairi Wisata Letter Z Aek Sipaulak Hosa Hutan Wisata Lae Pondom Pariwisata Pantai Silalahi: Rumah Tanggal, Tumaras, Sialaman Panorama Lae Nauli Air Terjun Lae Basbas Danau di atas Gunung Kempawa Panorama Gua Dalam / Panjang Kendet Liang Air Terjun Lae Pendaroh Benda Bersejarah Batu Aceh Bangunan Jerro Pakpak Panorama Kangkung Uruk Simbelin Mata Lae Bonian Panorama Silumboyah Bantun Kerbo Referensi Lihat pula Kabupaten Pakpak Bharat Pranala luar Kabupaten Dairi. Harian Kompas, 30 April 2003 Dairi Dairi
988
3985
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Deli%20Serdang
Kabupaten Deli Serdang
Deli Serdang (Jawi: دلي سرداڠ; Surat Batak: ) adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Lubuk Pakam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Deli Serdang 2021, penduduk kabupaten ini berjumlah 1.931.441 jiwa (2020), dan merupakan jumlah penduduk terbanyak berdasarkan kabupaten di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup baik. Selain memiliki sumber daya alam yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakan oleh hampir semua suku-suku yang ada di Nusantara. Adapun etnis asli penghuni Deli Serdang adalah etnis Melayu Deli dan sebagian dari etnis Melayu Serdang yang penamaan kabupaten ini juga di ambil dari dua kesultanan, yakni Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang. Etnis Batak Karo juga menjadi penghuni asli di beberapa kecamatan di kabupaten ini, yang rata-rata mendiami wilayah hulu/wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo. Kemudian Batak Toba, Batak Simalungun dan etnis Batak lainnya ditambah beberapa suku pendatang yang dominan seperti dari Jawa, Minangkabau, Nias, Tionghoa, India, dan lain-lain juga menempati kabupaten ini. Dahulu, wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang yang berpusat di Perbaungan. Bandar udara baru untuk Kota Medan yang menggantikan Bandar Udara Polonia, yakni Bandar Udara Kualanamu, terletak di kabupaten ini, tepatnya berada di Kecamatan Beringin. Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang. Sejarah Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan. Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan menjadi Daerah Otonom sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1984 tentang Undang-Undang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 7 Darurat Tahun 1965. Hari jadi Kabupaten Deli Serdang ditetapkan tanggal 1 Juli 1946. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibu kota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 23 Desember 1986. Sesuai dengan dikeluarkan UU Nomor 36 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003, Kabupaten Deli Serdang telah dimekarkan menjadi dua wilayah yakni Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai, secara administratif Pemerintah Kabupaten Deli Serdang kini terdiri atas 22 kecamatan yang di dalamnya terdapat 14 kelurahan dan 380 desa. Sebelum Kemerdekaan Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang yang berpusat di Perbaungan. RIS Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatra Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar NST (Negara Sumatra Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan wilayah Sumatra Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST membentuk Permusyawaratan Rakyat se-Sumatra Timur menentang Kongres Rakyat Sumatra Timur yang dibentuk oleh Front Nasional. Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian bergabung dengan Negara Republik Indonesia (NRI), sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatra Timur (NST) tidak bersedia. Negara Kesatuan Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah dengan NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Pembagian Sumatra Timur ke dalam 5 Afdeling Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat dalam sejarah bahwa Sumatra Timur dibagi atas 5 (lima) Afdeling, salah satu di antaranya Deli en Serdang, Afdeling ini dipimpin seorang Asisten Residen beribu Kota Medan serta terbagi atas empat Onderafdeling yaitu Beneden Deli beribu kota Medan, Bovan Deli beribu kota Pancur Batu, Serdang beribu kota Lubuk Pakam, Padang Bedagai beribu kota Tebing Tinggi dan masing-masing dipimpin oleh Kontrolir. Keresidenan Sumatra Timur Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatra Timur tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatra Timur dibagi menjadi 6 (enam). Kabupaten ini terdiri atas 6 (enam) kawedanan yaitu Deli Hulu, Deli Hilir, Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagai/Kota Tebing Tinggi pada waktu itu ibu kota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian dengan Besluit Wali Negara tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut adalah Deli Serdang dengan ibu kota Medan meliputi Lubuk Pakam, Deli Hilir, Deli Hulu, Serdang, Padang, dan Bedagai. Kabupaten Deli dan Serdang Pada tanggal 14 November 1956, Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan menjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang-Undang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956. Untuk merealisasikannya dibentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan Pewakilan Daerah (DPD). Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang Tahun demi tahun berlalu setelah melalui berbagai usaha penelitian dan seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu (sekarang Pemerintah Kabupaten Deli Serdang), akhirnya disepakati dan ditetapkanlah bahwa Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang adalah tanggal 1 Juli 1946. Perpindahan Ibu kota Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibu kota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 23 Desember 1986. Demikian pula pergantian pimpinan di daerah ini pun telah terjadi beberapa kali. Perubahan Luas Wilayah Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, dan Kota Binjai yang berada di daerah perbatasan pada beberapa waktu yang lalu meminta/mengadakan perluasan daerah, sehingga luasnya berkurang menjadi 4.397,94 km². Diawal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahannya, karena memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah Kota Medan adalah "Tanah Deli" yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir Jalan Lintas Sumatra lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibu kota Kabupaten Deli Serdang. Pada tahun 2004, Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara Geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan lahirnya Kabupaten baru Serdang Bedagai sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh. Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka luas wilayahnya sekarang menjadi 2.394,62 km² terdiri dari 22 kecamatan dan 394 desa/kelurahan, yang terhampar mencapai 3,34% dari luas Sumatera Utara. Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Bupati Deli Serdang bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Deli Serdang ialah Ashari Tambunan, dengan wakil bupati Ali Yusuf Siregar. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Deli Serdang 2018, untuk periode tahun 2019-2024. Ashari dan Ali dilantik oleh gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 23 April 2019 di Kota Medan. Dewan Perwakilan Kecamatan Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan sebagai berikut: Bangun Purba Batang Kuis Beringin Biru-Biru Deli Tua Galang Gunung Meriah Hamparan Perak Kutalimbaru Labuhan Deli Lubuk Pakam (ibu kota kabupaten) Namo Rambe Pagar Merbau Pancur Batu Pantai Labu Patumbak Percut Sei Tuan Sibolangit Sinembah Tanjung Muda Hilir Sinembah Tanjung Muda Hulu Sunggal Tanjung Morawa Penduduk Penduduk Deli Serdang terdiri dari: Suku Jawa 35,5%, Melayu 25,5%, Batak 31% (sudah termasuk semua sub-suku Batak seperti: Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, bahkan Angkola serta Pakpak), dan juga suku-suku lainnya seperti: Tionghoa, Minang, Nias, Aceh, Tamil-India, dan lain-lain dengan persentase 8%. Sedangkan agama yang dianut oleh masyarakat Deli Serdang berdasarkan Data Kependudukan 2018 adalah Islam (78,16 %), Kristen (19,63%: Protestan 16,81% dan Katolik 2,82%), kemudian Buddha (2,05%), Hindu (0,47%) dan Konghucu (0,01%). Seni budaya Lagu Daerah Selayang Pandang (Melayu Deli) Tari Daerah Serampang 12 (Melayu Deli) Makan Sirih (Melayu Deli) Pariwisata Beberapa objek wisata alam yang ada di Kabupaten Deli Serdang ialah; Masjid Agung Lubuk Pakam Lau Simempar Gunung Meriah Museum Daerah Deli Serdang Rumah Datuk di Hamparan Perak dan Batang Kuis Pantai Labu, terletak di kecamatan Pantai Labu. Magic Eye 3D Museum. Objek wisata yang baru ada di kabupaten ini terletak di kecamatan Batang Kuis, tepatnya 7,5 km sebelum menuju Bandara Internasional Kuala Namu. Lau Mentar Canyon, Lokasinya terletak di kecamatan Sibolangit. Sumber Air Panas Negeri Suah, terletak di desa Gugung, Sibolangit. Air Terjun Dwi Warna, terletak di desa Gugung, kecamatan Sibolangit. Hill Park Sibolangit, lokasinya yang tidak jauh dari Kota Medan, terletak di desa Suka Makmur, jalan lintas Medan ke Kabanjahe. Danau Linting Pulau Siba, terletak di semenanjung desa Sei Baharu di kecamatan Hamparan Perak. Dikembangkan oleh pihak swasta menjadi lokasi wisata bahari. Terdapat beberapa jenis permainan wisata air dan juga penginapan untuk para pengunjung. Pemandian Air Panas Embun Pagi Penen, Frans Betala, Pemandian Alam Kasanova dan Pemandian Alam Sarilaba Biru Indah di kecamatan Sibiru-Biru. Pantai Pasir Putih dan Pantai Beting Camar di kecamatan Hamparan Perak. Air Terjun Tarak Enggang, Pemandian Pagar Salju dan Pemandian Pagar Manik di kecamatan Bangun Purba. Pantai Percut dan Taman Air Percut di kecamatan Percut Sei Tuan. Taman Rekreasi Bagan Serdang, Pantai Putra Deli, Pantai Serambi Deli, Pantai Muara Indah di kecamatan Pantai Labu. Lau Jabi Negeri Gugung, Pemandian Alam Elva, Pemandian Alam Rindu, Pemandian Alam Karoja, Taman Hutan Wisata Sibolangit, Air Terjun Tujuh Tingkat, Air Terjun dan Pemandian Alam Loknya, PT Taman Rekreasi Deli, Lorena, Bumi Perkemahan Pramuka, Pemandian Alam Bolbrem dan Retreat Center di Kecamatan Sibolangit. Air Terjun Pelangi Indah dan Air Panas Gunung Manumpak di kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu. Agro Wisata Kampung Bunga di kecamatan Tanjung Morawa. Referensi Lihat pula Kesultanan Deli Kesultanan Serdang Kabupaten Serdang Bedagai Pranala luar Situs resmi Wisata di Deli Serdang Deli Serdang Deli Serdang
1,640
3987
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu
Labuhanbatu (abjad Jawi: لابهان بتو) adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat. Pada tahun 2022, penduduk kabupaten Labuhanbatu berjumlah 508.024 jiwa, dengan kepadatan 240 jiwa/km2. Kabupaten Labuhanbatu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatra dan berada pada persimpangan menuju provinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatra dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Dua Kesultanan besar pernah berdiri di sini, yakni Kesultanan Bilah yang beribu kota di Negeri Lama dan Kesultanan Panai yang beribu kota di Labuhan Bilik. Geografi Pada mulanya luas kabupaten ini adalah 9.223,18 km² atau setara dengan 12,87% dari luas Wilayah Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Tapanuli Selatan, sedangkan jumlah penduduknya sebanyak 1.431.605 jiwa pada tahun 2007. Kabupaten Labuhanbatu terletak pada koordinat 10 260 – 20 110 Lintang Utara dan 910 010 – 950 530 Bujur timur. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka luas kabupaten ini menjadi 2.561,38 km² dan penduduknya sebanyak 493.899 jiwa pada tahun 2020. Pada tahun 2003 Kabupaten ini menjadi salah satu daerah kabupaten/kota dengan ekonomi terbaik se-indonesia. Batas wilayah Pemerintahan Kepala daerah Bupati menjadi pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu. Bupati Labuhanbatu bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara atas wilayah Labuhanbatu. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Labuhanbatu ialah Erik Adtrada Ritonga, didampingi wakil bupati Ellya Rosa Siregar. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Labuhanbatu 2020. Erik menjadi bupati definitif Kabupaten Labuhanbatu yang ke-20. Erik dan Ellya dilantik oleh gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 13 September 2021 di Kota Medan, untuk periode jabatan 2021-2024. Dewan Perwakilan Kecamatan Pada mulanya, jumlah kecamatan di kabupaten ini adalah 22 kecamatan. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka jumlah kecamatan di kabupaten ini menjadi 9 kecamatan. Berikut nama-nama kecamatan tersebut: Bilah Barat Bilah Hilir Bilah Hulu Panai Hilir Panai Hulu Panai Tengah Pangkatan Rantau Selatan Rantau Utara Pemekaran 2008 Sejak 24 Juni 2008, jumlah kecamatan di kabupaten Labuhanbatu berkurang dengan adanya pemekaran dari kabupaten ini, yaitu melalui pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kabupaten Labuhanbatu Utara Aek Kuo Aek Natas Kualuh Hilir Kualuh Hulu Kualuh Leidong Kualuh Selatan Marbau Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kampung Rakyat Kota Pinang Silangkitang Sei Kanan Torgamba Demografi Suku bangsa Penduduk kabupaten Labuhanbatu memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak dan Jawa. Meski demikian, nilai budaya Melayu sebagai suku bangsa asli di Labuhanbatu masih menjadi bagian penting dalam masyarakat Labuhanbatu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebanyak 44,43% penduduk Labuhanbatu berasal dari suku Batak. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu termasuk Batak Angkola, Mandailing, Toba, dan beberapa dari Pakpak dan Karo. Kemudian, penduduk dari suku Jawa sebanyak 40,51%. Penduduk dari suku Melayu sebanyak 8,18% yang kebanyakan berada di kecamatan Panai Tengah, Panai Hilir, Panai Hulu dan Bilah Hilir. Berbagai kegiatan suku Melayu juga diadakan di Labuhanbatu, untuk menjaga dan melestarikan budaya Melayu di Labuhanbatu. Kemudian penduduk dari suku Minangkabau sebanyak 0,96%, kemudian Aceh sebanyak 0,25%. Suku lain sebanyak 5,67%, termasuk Tionghoa, Nias, dan lainnya. Agama Selain suku bangsa yang berbeda-beda, keyakinan dan agama yang dianut masyarakat Labuhanbatu juga beragam. Dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk Labuhanbatu menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 82,92%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 15,11%, dimana Protestan sebanyak 13,95% dan Katolik sebanyak 1,16%. Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 1,60%, umumnya adalah warga Tionghoa yang kebanyakan berada di kecamatan Rantau Utara. Kemudian, sebagian kecil menganut agama Hindu yakni 0,01% dan lainnya sebanyak 0,36%. Untuk sarana rumah ibadah di Kabupaten Labuhanbatu hingga tahun 2021, terdapat 553 masjid, 265 musala, 226 gereja Protestan, 34 gereja Katolik dan 12 vihara. Pendidikan Saat ini di kabupaten Labuhan batu memiliki setidaknya 239 Sekolah Dasar, 33 Sekolah Menengah Pertama dan 15 Sekolah Menengah Atas yang semuanya berstatus negeri menurut BPS kabupaten ini. serta 3 perguruan tinggi swasta: STMIK MULIA DARMA Universitas Labuhan Batu (ULB) Universitas Islam Labuhanbatu (UNISLA) Universitas Al – Washliyah Labuhanbatu (UNIVA) STITA AL -BUKHARY AKBID IKABINA LABUHANBATU Transportasi Laut Pelabuhan Tanjung Sarang Elang, di Kecamatan Panai Hulu Pelabuhan Sei Berombang, di Kecamatan Panai Hilir Pariwisata Objek wisata Pemandian Alam Aek Pala, di Kecamatan Bilah Barat Air Terjun Linggahara (Air Terjun Baru) di Kecamatan Rantau Selatan Pulau Sikantan di Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai Hulu Aek Sirao-rao, Lingga Tiga, di Kecamatan Bilah Hulu Wisata Tugu Juang 45, Lobusona, di Kecamatan Rantau Selatan Air Terjun Sampuran, Padang Bulan di Kecamatan Rantau Utara Alam Bandar Kumbul Bumi Perkemahan di Kecamatan Bilah Barat Pantai Indah Alam Lestari (Pantai Kahona) di Kecamatan Panai Hilir Air Terjun Batu Licin, Lobusona di Kecamatan Rantau Selatan Air Terjun Taslim, Aek Mation di Kecamatan Rantau Utara Aek Makkusaksak/sak-sak, Bandar Tinggi di Kecamatan Bilah Hulu Puncak Bukit Torpis Referensi Lihat pula Kabupaten Labuhanbatu Utara Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pranala luar Labuhanbatu Labuhanbatu
864
3988
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Langkat
Kabupaten Langkat
Langkat (Jawi: لڠكت; Surat Batak: ) adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Stabat. Kabupaten Langkat terdiri dari 23 kecamatan dengan luas 6.273,29 km² dan berpenduduk sejumlah 1.030.202 jiwa (2020). Nama Langkat diambil dari nama Kesultanan Langkat, kesultanan yang dahulu pernah memerintah di wilayah Kabupaten Langkat. Geografi Batas Wilayah Kabupaten Langkat berbatasan langsung dengan Provinsi Aceh. Adapun batas wilayah kabupaten berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut: Sejarah Masa Pemerintahan Belanda dan Jepang Pada masa Pemerintahan Belanda, Kabupaten Langkat masih berstatus keresidenan dan kesultanan (kerajaan) dengan pimpinan pemerintahan yang disebut Residen dan berkedudukan di Binjai dengan Residennya Morry Agesten. Residen mempunyai wewenang mendampingi Sultan Langkat di bidang orang-orang asing saja sedangkan bagi orang-orang asli (pribumi/ bumiputera) berada di tangan pemerintahan kesultanan Langkat. Kesultanan Langkat berturut-turut dijabat oleh: 1. Sultan Haji Musa Almahadamsyah 1865-1892, 2. Sultan Tengku Abdul Aziz Abdul Jalik Rakhmatsyah 1893-1927 3. Sultan Mahmud 1927-1945/46 Di bawah pemerintahan Kesultanan dan Assisten Residen struktur pemerintahan disebut LUHAK dan di bawah luhak disebut Kejuruan (Raja kecil) dan Distrik, secara berjenjang disebut Penghulu Balai (Raja Kecil Karo) yang berada di desa. Pemerintahan Luhak dipimpin seorang Pangeran, Pemerintahan Kejuruan dipimpin seorang Datuk, Pemerintahan Distrik dipimpin seorang kepala Distrik, dan untuk jabatan kepala kejuruan/Datuk harus dipegang oleh penduduk asli yang pernah menjadi raja di daerahnya. Pemerintahan Kesultanan di Langkat dibagi atas 3 (tiga) kepala Luhak, yakni: Luhak Langkat Hulu Berkedudukan di Binjai dipimpin oleh T. Pangeran Adil. Wilayah ini terdiri dari 3 Kejuruan dan 2 Distrik yaitu: Kejuruan Selesai Kejuruan Bahorok Kejuruan Sei Bingai Distrik Kwala Distrik Salapian Luhak Langkat Hilir Berkedudukan di Tanjung Pura dipimpin oleh Pangeran Tengku Jambak/ T. Pangeran Ahmad. Wilayah ini mempunyai 2 kejuruan dan 4 distrik yaitu: Kejuruan Stabat Kejuruan Bingei Distrik Secanggang Distrik Padang Tualang Distrik Cempa Distrik Pantai Cermin Luhak Teluk Haru Berkedudukan di Pangkalan Berandan dipimpin oleh Pangeran Tumenggung (Tengku Djakfar). Wilayah ini terdiri dari satu kejuruan dan dua distrik. Kejuruan Besitang meliputi Langkat Tamiang dan Salahaji. Distrik Pulau Kampai Distrik Sei Lepan Masa Kemerdekaan Awal tahun 1942, kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda beralih ke Pemerintahan Jepang, namun sistem pemerintahan tidak mengalami perubahan, hanya sebutan keresidenan berubah menjadi SYU, yang dipimpin oleh syucokan. Afdeling diganti dengan bunsyu dipimpin oleh bunsyuco. Kekuasaan Jepang ini berakhir pada saat kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatra dipimpin oleh seorang Gubernur yaitu Teuku Muhammad Hasan, sedangkan Kabupaten Langkat tetap dengan status keresidenan dengan asisten residennya atau kepala pemerintahannya dijabat oleh Tengku Amir Hamzah, yang kemudian diganti oleh Adnan Nur Lubis dengan sebutan Bupati. Pada tahun 1947-1949, terjadi agresi militer Belanda I, dan II, dan Kabupaten Langkat terbagi dua, yaitu Pemerintahan Negara Sumatra Timur (NST) yang berkedudukan di Binjai dengan kepala Pemerintahannya Wan Umaruddin dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedudukan di Pangkalan Berandan, dipimpin oleh Tengku Ubaidulah. Berdasarkan PP No.7 Tahun 1956 secara administratif Kabupaten Langkat menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri dengan kepala daerahnya (Bupati) Netap Bukit. Mengingat luas Kabupaten Langkat, maka Kabupaten Langkat dibagi menjadi 3 (tiga) kewedanan yaitu: Kewedanan Langkat Hulu berkedudukan di Binjai Kewedanan Langkat Hilir berkedudukan di Tanjung Pura Kewedanan Teluk Haru berkedudukan di Pangkalan Berandan. Pada tahun 1963 wilayah kewedanan dihapus sedangkan tugas-tugas administrasi pemerintahan langsung di bawah Bupati serta Assiten Wedana (Camat) sebagai perangkat akhir. Tahun 1965-1966 jabatan Bupati Kdh. Tingkat II Langkat dipegang oleh seorang Caretaker (Wongso) dan selanjutnya oleh Sutikno yang pada waktu itu sebagai Dan Dim 0202 Langkat. Pemerintahan Daftar Bupati Bupati Langkat adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Langkat. Bupati Langkat bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Langkat ialah Terbit Rencana Perangin Angin, dengan Wakil Bupati Syah Afandin. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Langkat 2018. Terbit dan Afandin dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 20 Februari 2019 di Kota Medan, untuk masa jabatan 2019-2024. Namun, pada 18 Januari 2022, Terbit Rencana ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi di suatu tempat di Kota Binjai. Terbit dan sejumlah pejabat di Kabupaten Langkat terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT). Dengan ditangkapnya Terbit, maka Syah Afandin menjadi pelaksana tugas bupati. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Penduduk Berdasarkan angka hasil Sensus Penduduk tahun 2000, penduduk Kabupaten Langkat berjumlah 902.986 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,14 persen pada periode 1990-2000 dan kepadatan penduduk sebesar 144,17 jiwa per km2. sedangkan tahun 1990 adalah sebesar 1,07 persen. Untuk tahun 2008, berdasarkan hasil proyeksi penduduk Kabupaten Langkat bertambah menjadi 1.042.523 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,80 untuk periode 2005-2010. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Stabat yaitu sebanyak 83.223 jiwa sedangkan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Pematang Jaya sebesar 14.779 jiwa. Kecamatan Stabat merupakan kecamatan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan 918 jiwa per km2 dan Kecamatan Batang Serangan merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yaitu sebesar 42 jiwa per km2. Jumlah penduduk Kabupaten Langkat per jenis kelamin lebih banyak laki-laki dibandingkan penduduk perempuan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk laki-laki sebesar 521.484 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebanyak 521.039 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 100,09 persen. Suku bangsa Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000, penduduk Kabupaten Langkat sangat heterogen dengan mayoritas bersuku bangsa Jawa. Adapun besaran penduduk Langkat menurut suku bangsa ialah suku Jawa sebanyak 56,87%, kemudian Batak sebanyak 17,52% dengan mayoritas Karo sebanyak 10,22%, kemudian Toba 4,76% dan Mandailing serta Angkola sebanyak 2,54%. Penduduk Melayu sebanyak 14,93%, diikuti orang Aceh sebanyak 2,29%, orang Minangkabau 1,29%, Tionghoa 0,88%, Nias 0,19% dan suku lainnya sebanyak 6,10%. Sedangkan agama yang dianut penduduk Kabupaten Langkat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Langkat tahun 2020 mencatat bahwa mayoritas warga memeluk agama Islam yakni 89,41%, kemudian Kristen 9,42% (Protestan 7,36% dan Katolik 2,06%), Buddha 0,87%, Hindu 0,21% dan lainnya 0,08%. Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 1.082 masjid, 1.003 mushala, 429 gereja Protestan, 46 gereja Katolik, 18 vihara dan 8 pura atau kuil. Pariwisata Objek wisata Bukit Lawang Tangkahan Masjid Azizi Batu Katak Tokoh Syeikh Abdul Wahab Rokan Syeikh Muhammad Husni Ginting Al-Langkati Al-Azhari Amir Hamzah Datok Haji Nordin gelar Datok Setia Bakti H.Tengku MHD Khalid Bin Sultan Mangedar Syamsul Arifin Markus Horison Prof. Dr. Djohar Arifin Husin Arman Chandra Ariel_(penyanyi) Vokalis band Noah Lihat pula Kesultanan Langkat Suku Melayu Langkat Masjid Azizi Referensi Pranala luar Daftar Kecamatan Kabupaten Langkat Kabupaten di Sumatera Utara Kabupaten di Sumatra Kabupaten di Indonesia Taneh Karo
1,051
3990
https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau%20Nias
Pulau Nias
Pulau Nias (bahasa Nias: Tanö Niha) adalah sebutan untuk pulau dan kepulauan yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatra, Indonesia, dan secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Pulau ini merupakan pulau terbesar di antara gugusan pulau di pantai barat Sumatra, dihuni oleh mayoritas suku Nias (Ono Niha). Daerah ini memiliki objek wisata seperti selancar, rumah tradisional, penyelaman, hombo batu (lompat batu). Pulau dengan luas wilayah 5.625 km² ini berpenduduk hampir 1.000.000 jiwa. Pulau Nias terbagi atas lima daerah administrasi, satu kota dan empat kabupaten. Pembagian daerah pemerintahan Kabupaten Nias Kabupaten Nias Selatan Kota Gunungsitoli Kabupaten Nias Utara Kabupaten Nias Barat Tsunami & gempa bumi 2004 dan 2005 Pada 26 Desember 2004, gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi di wilayah pantai barat pulau ini sehingga memunculkan tsunami setinggi 10 meter di daerah Sirombu dan Mandrehe. Korban jiwa akibat insiden ini berjumlah sekitar 200 jiwa dan ratusan keluarga kehilangan rumah. Pada 28 Maret 2005, pulau ini kembali diguncang gempa bumi dengan besaran 8,7 SR. Lebih dari seribu menjadi korban jiwa lebih dua ribu luka-luka. Korban materi paling banyak terasa di Gunungsitoli, dengan bangunan roboh diperkirakan sekitar 65%. Sarana transportasi Perjalanan menuju Pulau Nias dari Kota Medan (ibu kota Provinsi Sumatera Utara) dapat ditempuh melalui dua jalur perhubungan yakni perhubungan darat-laut dan perhubungan udara. Apabila memilih perjalanan darat-laut maka perjalanan dari Kota Medan menuju Pelabuhan Sibolga dapat ditempuh selama kurang lebih 10-12 jam menggunakan angkutan darat seperti mobil pribadi, bus umum, atau mobil travel. Di pelabuhan ini, perjalanan menuju Pulau Nias dapat menggunakan Kapal Ferry yang setiap hari berlayar dari dan menuju Pulau Nias. Perjalanan laut ini dapat ditempuh selama 12 jam perjalanan. Apabila memilih perjalanan udara, penerbangan dari Kota Medan ke Gunungsitoli dapat ditempuh dari Bandar Udara Internasional Kualanamu dalam waktu kurang lebih 55 menit menuju ke Bandar Udara Binaka, dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Citilink dan juga maskapai Lion Air Group yang dioperasikan oleh anak perusahaannya Wings Air. Pada pertengahan Juli 2016, penerbangan dari Kota Padang menuju Kota Gunungsitoli juga dioperasikan oleh Wings Air setiap hari. Meskipun sebelumnya di jalur ini sudah ada Susi Air yang melayani penerbangan dari Kota Padang, Sumatera Barat ke Pulau Nias tetapi penerbangan ini harus transit terlebih dahulu di Pulau Tello (Kepulauan Batu, Nias Selatan). Pada tahun 2018 sudah ada penerbangan langsung dari bandara Soekarno-Hatta ke Binaka dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan menempuh perjalanan udara selama 2-3 jam. Sarana transportasi darat Mulai 30 Januari 2021, tersedia dua unit bus DAMRI yang pengadaannya kerja sama antara Pemerintah Nias Selatan dan Forum Komunikasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkompida) yang melayani rute Telukdalam-Terminal Faekhu di Kilometer 7 Kota Gunungsitoli (ulang-alik). Dikenakan ongkos Rp 30.000 untuk umum, sedangkan khusus untuk pelajar dan mahasiswa dikenakan ongkos Rp 2.000. Bus berangkat dari Kota Telukdalam sekitar pukul 14.00, sedangkan dari Terminal Faekhu berangkat pada pukul 08.00. Referensi Pulau di Indonesia Pulau di Sumatera Utara Suku Nias Budaya Nias Nias
478
3992
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Sibolga
Kota Sibolga
Sibolga (Surat Batak: ) adalah salah satu kota yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari Utara ke Selatan dan berada pada kawasan Teluk Tapian Nauli. Jaraknya sekitar 350 km dari Kota Medan, atau sekitar 8 jam perjalanan. Kota Sibolga hanya memiliki luas 10,77 km² dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Sibolga 2023, kota ini memiliki penduduk sebanyak 90.366 jiwa, dengan kepadatan penduduk 8.391 jiwa/km². Pada masa Hindia Belanda, kota ini merupakan ibu kota dari Keresidenan Tapanuli. Setelah masa kemerdekaan hingga tahun 1998, Sibolga menjadi kotamadya Sibolga. Geografi Topografi Kota Sibolga terletak di pesisir barat provinsi Sumatera Utara. Lokasinya berada di sebelah selatan Danau Toba. Wilayah Kota Sibolga terbagi menjadi daratan pantai, lereng, dan pegunungan. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0-150 meter dpl, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %. Iklim Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32 °C dan minimum 21.6 °C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang. Batas-batas wilayahnya: timur, selatan, utara pada Kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudra Hindia. Sementara sungai-sungai yang mengalir di kota tersebut adalah Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon, dan Aek Horsik. Pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali kota Sibolga adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Sibolga. Wali kota Sibolga bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, Wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Sibolga ialah Jamaluddin Pohan, dengan wakil wali kota Pantas Maruba Lumbantobing. Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Sibolga 2020. Jamaluddin merupakan Wali kota Sibolga ke-21 setelah kota ini didirikan. Jamaluddin dan Pantas dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 di Kota Medan, untuk masa jabatan 2021-2024. Dewan Perwakilan Kecamatan Semboyan dan Mars "Negeri Berbilang Kaum" merupakan semboyan keberagaman di kota ini. Mengingat berbagai suku bangsa yang mendiami Sibolga, seperti Batak, Minang, Nias, Tionghoa, Jawa, dan lainnya, maka semboyan sebagai negeri bagi berbilang kaum mengakar dalam kehidupan bersama. Di beberapa sudut kota, tiga kata tersebut dengan mudah dapat ditemukan. Mars Sibolga "Hidup rukun damai sentosa, Bersatu padu membangun negara, Bersama masyarakat Sibolga, Dari berbagai suku dan agama, Berbilang kaumlah semboyannya, Kota perekat Sumatera Utara, Dengan lambangnya saiyo sakato, Maju dan jayalah kota Sibolga, Mari melangkah bergandengan tangan, Bahu-membahu jalin persatuan, Kebersamaan hidup berdampingan, Berjayalah.. Rahmat Tuhan Maha Esa didambakan, Raih tingkatkanlah kesejahteraan, Dipimpin wali kota yang bijaksana, Sibolga nauli makmur sejahtera." Demografi Penduduk Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 (SP2010), jumlah penduduk Kota Sibolga sementara adalah 84.481 orang, yang terdiri atas 42.408 laki-laki dan 42.073 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut Kecamatan Sibolga Selatan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 30.082 orang, sedangkan kecamatan yang jumlah penduduknya terkecil adalah Kecamatan Sibolga Kota yaitu 14.304 orang. Dengan luas wilayah Kota Sibolga sekitar 10,77 km² serta didiami oleh 89.584 orang (2020), maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Sibolga adalah sebanyak 8.318 orang per km². Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Sibolga Sambas yakni sebanyak 12.537 orang per km², sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Sibolga Kota yakni 5.558 orang per km². Suku bangsa Masyarakat Sibolga terdiri dari bermacam-macam etnis, antara lain Batak Toba, Pesisir, Batak Mandailing, Batak Angkola, Batak Karo, Nias, Minang, Jawa dan Tionghoa. Dalam kesehariannya, bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Pesisir (bahaso Baiko) yang merupakan salah satu dialek bahasa Minangkabau. Selain itu juga dituturkan bahasa Indonesia, Batak Toba, dan lainnya. Agama Berdasarkan agama yang dianut, Penduduk Kota Sibolga cukup beragam. Agama Islam mayoritas dipeluk warga sibolga, namun agama Kristen juga banyak dianut oleh penduduk. Dengan demikian, keharmonisan dalam beragama di Sibolga sangat terjaga dengan baik. Semua warga saling hidup berdampingan meskipun berbeda keyakinan. Berikut jumlah atau persentase penduduk Kota Sibolga berdasarkan agama tahun 2015: Islam: dipeluk oleh suku Pesisir, Melayu, Batak Mandailing, Batak Angkola, sebagian Batak Toba, Batak Pakpak dan Batak Karo atau Simalungun Protestan: dipeluk oleh suku Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Nias, Sebagian Batak Angkola, dan Tionghoa Katolik: sebagian dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias dan Tionghoa Buddha: dipeluk oleh sebagian suku peranakan Tionghoa Ekonomi Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, jasa, perdagangan dan industri maritim. Hasil utama perikanan, antara lain, kerapu, tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, sardines, lencam dan teri. Kesehatan Transportasi Untuk perhubungan darat, Sibolga telah terhubung dengan kota-kota lain di Sumatera Utara, yakni dengan Padang Sidempuan, Pakkat, dan Tarutung. Berbagai moda transportasi publik sudah tersedia dan biasanya berangkat pada pagi atau malam hari. Waktu tempuh sekitar delapan jam perjalanan. Melalui jalur udara, Sibolga juga dapat diakses melalui Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing yang berada di Tapanuli Tengah, yang melayani rute dari/ke Medan dan Jakarta. Pesawat yang digunakan masih berukuran kecil meski jadwal penerbangan sudah mulai tertata rapi. Pelabuhan laut Sibolga, merupakan tempat penyeberangan menuju Pulau Nias dan kota-kota pesisir barat Sumatra lainnya. Di pelabuhan ini juga berlabuh KM Lambelu dan KM Umsini, yang melayani rute Sibolga-Gunung Sitoli-Padang. Tokoh Beberapa tokoh yang berasal dari Sibolga, di antaranya adalah: Ferdinand Lumban Tobing Rinto Harahap Jan Sihar Aritonang Williardi Wizard Putri Ayu Silaen Iwan Simatupang Dolorosa Sinaga Mufidah Jusuf Kalla Referensi Pranala luar Situs web resmi kota Sibolga Sibolga Sibolga
897
3993
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Simalungun
Kabupaten Simalungun
Simalungun (Surat Batak: ) adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan rumah bagi masyarakat Batak Simalungun. Pusat pemerintahan atau ibu kota dari kabupaten ini telah resmi berpindah ke kecamatan Raya pada tanggal 23 Juni 2008 dari Kota Pematangsiantar yang telah menjadi daerah otonom, setelah tertunda selama beberapa waktu. Pada tahun 2021, penduduk Kabupaten Simalungun berdasarkan Kementerian Dalam Negeri 2021 berjumlah 1.038.120 jiwa, dengan kepadatan 237 jiwa/km². Geografi Kabupaten ini memiliki 32 kecamatan dengan luas 438.660 ha atau 6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Hatonduhan dengan luas 33.626 ha, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dengan luas 3.897 ha. Keseluruhan kecamatan terdiri dari 386 desa/nagori dan 27 kelurahan (2021). Kota Pematangsiantar merupakan enklave dari kabupaten ini. Batas wilayah Pemerintahan Dewan Perwakilan Bupati dan Wakil Bupati Simalungun adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Simalungun. Bupati Simalungun bertanggung jawab kepada gubernur Provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Simalungun ialah Radiapoh Hasiholan Sinaga, dengan Wakil Bupati Zonny Waldi. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Simalungun 2020, untuk periode tahun 2021-2024. Mereka dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di Kota Medan. Kecamatan Kabupaten Simalungun terdiri dari 32 kecamatan yaitu: Bandar Bandar Huluan Bandar Masilam Bosar Maligas Dolog Masagal Dolok Batunanggar Dolok Panribuan Dolok Pardamean Dolok Silau Girsang Sipangan Bolon Gunung Malela Gunung Maligas Haranggaol Horison Hatonduhan Huta Bayu Raja Jawa Maraja Bah Jambi Jorlang Hataran Panei Panombeian Panei Pematang Bandar Pematang Sidamanik Pematang Silima Huta Purba Raya Raya Kahean Siantar Sidamanik Silau Kahean Silimakuta Tanah Jawa Tapian Dolok Ujung Padang Lambang Arti lambang kabupaten Simalungun adalah: Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau lahan. Bagian atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam yang bersuat (bersifat) putih dan pada hiou Suri-suri tertulis nama "Simalungun" dengan warna putih. Pada petak tengah dengan latar belakang warna kuning emas terdapat gambar rumah balai adat dengan susunan galang 10, 7 anak tangga, jerjak 8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima, dan pada rabung atas terdapat gambar kepala kerbau dengan warna atap hitam dan galang warna putih. Pada petak kiri atas dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar daun teh sebanyak 8 helai berwarna hijau. Pada petak kanan atas dengan latar belakang warna putih terdapat gambar Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi daripada di sampingnya berwarna biru dan sebelah bawah gelombang danau empat baris berwarna biru muda. Pada petak kiri bawah dengan latar belakang warna putih terdapat gambar setangkai padi dengan jumlah padi 17 butir berwarna kuning emas. Pada petak kanan bawah dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar bunga kapas 5 kuntum berwarna putih dan kelopak bunga berwarna hijau. Garis batas-batas petak dengan warna hitam dan sebelah luar perisai tepi hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih. Pita sebelah bawah perisai berwarna putih dengan tepi berwarna hitam. Di pita tersebut tertulis semboyan lambang, yaitu "HABONARON DO BONA", kata dalam bahasa Simalungun yang berarti kebenaran itu adalah pokok. Makna gambar-gambar pada lambang: Lambang berbentuk perisai menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negara. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbol yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara Republik Indonesia. Padi dan Kapas adalah kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan. Daun teh adalah hasil utama dari Daerah Simalungun. Gunung dan danau menggambarkan keindahan alamnya. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat. Rumah Balai adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat, kebudayaan, dan kesenian daerah. Penduduk Suku Tidak ada data resmi mengenai besaran jumlah etnis atau suku yang ada di kabupaten Simalungun. Namun kabupaten ini merupakan kawasan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat suku asli Batak Simalungun. Selain suku Batak Simalungun, wilayah ini juga dihuni oleh beberapa suku lainnya yang tergolong sebagai rumpun suku Batak yaitu: Batak Toba, Karo, Mandailing, Angkola, dan Pakpak. Selain dihuni oleh masyarakat rumpun suku Batak, wilayah ini juga dihuni oleh masyarakat suku pendatang seperti suku Jawa yang merupakan suku pendatang terbanyak di Kabupaten Simalungun dengan jumlah populasi serta persentase yang cukup signifikan dan tidak berbeda jauh dengan jumlah populasi/persentase suku Batak. Ada pula suku pendatang lainnya, suku-suku tersebut ialah: Minangkabau, Aceh, Tionghoa, Melayu, Nias, Sunda, dan lainnya. Agama Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2022 menunjukkan bahwa agama mayoritas penduduk kabupaten Simalungun adalah Islam Sunni yang dipeluk oleh sebagian besar penduduk yang mencakup 56,77% dari total jumlah penduduk. Banyak diantaranya tinggal jauh dari Danau Toba dan mayoritas berada di bagian timur Kabupaten Simalungun. Umumnya dianut oleh suku Jawa, Mandailing, Angkola, Minangkabau, Aceh, Melayu, dan Sunda, serta sebagian Batak Simalungun, Batak Toba, dan Karo. Kekristenan (Protestanisme dan Katolik Roma) dengan persentase 42,93%. Rinciannya adalah Protestan 37,29% dan Katolik 5,64%. Baik Kristen Protestan dan Katolik umumnya dianut oleh masyarakat Batak Simalungun, Batak Toba, Karo, dan juga oleh Suku Nias. Mereka umumnya merupakan penduduk yang tinggal dekat kawasan Danau Toba. Buddhisme 0,22% dan Konfusianisme 0,02% umumnya dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang ada di Kabupaten Simalungun. Hinduisme 0,05% umumnya dianut oleh masyarakat keturunan Tamil-India. Selain agama-agama di atas ada pula yang menganut agama lainnya. Agama tersebut adalah agama kepercayaan nenek moyang/leluhur (agama tradisional) yang didalamnya terdapat unsur-unsur mistis/mistik serta unsur animisme dan dinamisme. Ajaran agama ini tersisa hanya 0,01% dari keseluruhan penduduk umumnya dianut oleh kalangan dari suku Batak (terutama Batak Toba). Agama ini biasa disebut oleh penganutnya sebagai Agama Malim/Ugamo Malim/Ajaran Malim atau dengan istilah umum sebagai Parmalim. Ekonomi Potensi ekonomi Kabupaten Simalungun sebagian besar terletak pada produksi pertaniannya. Produksi lainnya adalah hasil industri pengolahan dan jasa. Pertanian dan Perkebunan Selama tahun 2020, Kabupaten Simalungun menghasilkan antara lain 336.332 ton padi, 234.977 ton jagung, dan 213.319 ton ubi kayu yang menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai penghasil padi, jagung, dan ubi kayu terbesar di Sumatera Utara. Produksi tanaman pangan lainnya yang cukup besar dari kabupaten ini adalah kedelai, kacang tanah, dan ubi jalar. Tanaman perkebunan rakyat yang memberikan kontribusi sebesar 25,41% terhadap PDRB Simalungun antara lain karet, kelapa sawit, kopi, teh, aren, vanili, kelapa, cokelat, cengkih, kulit manis, kemiri, lada, dan pinang. Industri Kabupaten Simalungun adalah salah satu lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia yang dikenal dengan nama Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. KEK ini difokuskan untuk industri kelapa sawit dan disambungkan ke Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung di Kabupaten Batu Bara. Beberapa perusahaan yang ada di KEK ini antara lain PT Unilever Oleochemical, PT Industri Nabati Lestari, dan PT Aice Sumatra Industri. Transportasi Darat Kabupaten Simalungun menjadi kawasan Transit dan terletak di Jalan Raya Medan-Pematangsiantar yang merupakan bagian dari Jalan Lintas Tengah Sumatra. Ibukota kabupaten di Raya juga merupakan titik temu antara lingkar Danau toba dan Kota Pematangsiantar menuju Berastagi maupun sebaliknya. Jalan Tol Tebingtinggi-Danau Toba juga menjadi prioritas pemerintah dalam promosi pariwisata Danau Toba. Pariwisata Kabupaten Simalungun memiliki 57 titik lokasi objek wisata, terdiri atas 30 lokasi wisata alam, 14 lokasi wisata agro, 4 lokasi wisata budaya, dan selebihnya adalah lokasi wisata rekreasi lainnya. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon merupakan kecamatan yang memiliki objek wisata terbanyak. Dan di kecamatan itu pula terdapat objek wisata yang paling diandalkan, yaitu Danau Toba yang bisa dinikmati dari Parapat, berjarak tempuh 172 km dari Medan atau 74 km dari Raya. Pada tahun 2020, industri pariwisata Simalungun bertumpu pada 11 hotel bintang dan 78 hotel melati. Jumlah hotel bintang tersebut adalah yang terbanyak kedua di Sumatera Utara setelah Kota Medan. Galeri Referensi Pranala luar Situs resmi Kabupaten Simalungun Kementerian Dalam Negeri Profil Kabupaten Simalungun Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun Kabupaten Simalungun Simalungun Simalungun Simalungun
1,232
3994
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Tanjungbalai
Kota Tanjungbalai
Tanjungbalai atau Tanjung Balai (Jawi: تنجوڠ بلاي) adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km² dan penduduk berjumlah 175.233 jiwa tahun 2019. Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak tempuh dari Kota Medan lebih kurang 186 KM atau sekitar 5 jam perjalanan kendaraan. Sebelum Kota Tanjung Balai diperluas dari hanya 199 ha (2 km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjung Balai diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjung Balai dan Kabupaten Asahan. Sejarah Berdasarkan sejarah, keberadaaan Kota Tanjung Balai tidak dapat dipisahkan dengan Kesultanan Asahan yang telah berdiri ± 392 tahun yang lalu. Tepatnya dengan penobatan Sultan Abdul Jalil sebagai sultan pertama Kesultanan Asahan di Kampung Tanjung yang merupakan cikal bakal nama Tanjung Balai pada tahun 1620. Asal-usul nama Kota Tanjung Balai menurut cerita rakyat bermula dari sebuah balai yang ada di sekitar ujung tanjung di muara sungai Silau dan aliran sungai Asahan. Lama – kelamaan balai tersebut semakin ramai disinggahi karena letaknya yang strategis sebagai bandar kecil tempat melintas bagi orang-orang yang ingin berpergian ke hulu Sungai Silau dan Sungai Asahan. Selanjutnya kampung tersebut dan wilayah sekitarnya dinamakan "Kampung Tanjung" dan orang lazim menyebutnya “ Balai di Tanjung”. Tanggal 27 Desember yang merupakan hari mangkatnya Sultan Kerajaan Aceh Sultan Iskandar Muda yang merupakan ayahanda Sultan Abdul Jalil yang kemudian telah dijadikan sebagai hari lahir Kota Tanjung Balai yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan DPRD Kotamadya Tanjung Balai Nomor 4 / DPRD / TB / 1986 tanggal 25 November 1986. Kerajaan Asahan pernah diperintah oleh 8 orang raja sejak raja pertama Sultan Abdul Jalil pada tahun 1620 sampai dengan raja terakhir Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah pada tahun 1933. Raja terakhir mangkat pada tanggal 17 April 1980 di Medan dan dimakamkan di lingkungan Masjid Raya Tanjung Balai. Di zaman penjajahan Belanda, pertumbuhan dan perkembangan Kota Tanjung Balai semakin meningkat dan strategis. Kota Tanjung Balai dijadikan sebagai Gementee berdasarkan Besluit G.G. tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl. 1917 Nomor 284. Hal ini sejalan dengan berdirinya perkebunan – perkebunan di daerah Asahan dan Sumatera Timur, seperti H.A.P.M, SIPEF, London Sumatera (Lonsum) dan lain-lain. Pembangunan jalur transportasi seperti jalan, jembatan dan jalur kereta api mempermudah akses ke Kota Tanjung Balai. Sehingga hasil-hasil dari perkebunan dapat dipasarkan dengan lancar ke luar negeri melalui pelabuhan Tanjung Balai. Maka Kota Tanjung Balai berkembang sebagai kota pelabuhan yang diperhitungkan di pantai timur Sumatera Utara. Pembukaan kantor – kantor dagang berbagai maskapai Belanda di Tanjung Balai pada abad XX, seperti K.P.M., Borsumeij dan lain-lain, maka mulailah bangsa Eropa menetap di Kota Tanjung Balai. Asisten Resident van Asahan berkedudukan di Tanjung Balai yang jabatannya bertindak sebagai Wali kota dan Ketua Dewan Kota (Voorzitter van den Gemeenteraad). Maka mulai saat itu Kota Tanjung Balai selain tempat kedudukan Raja, juga merupakan tempat kedudukan Asisten Resident. Sejak kemerdekaan Republik Indonesia, keberadaan Kota Tanjung Balai sebagai daerah otonom ditetapkan berdasarkan Undang – Undang Nomor 9 Darurat Tahun 1956 (LN Tahun 1956 Nomor 60, TLN Nomor 1092) tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota – Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara, nama Gementee Tanjung Balai diganti dengan Kota Kecil Tanjung Balai. Berdasarkan Surat Mendagri Nomor U.P.15/2/3 tanggal 18 September 1956, jabatan Walikota Tanjung Balai terpisah dari Bupati Asahan. Selanjutnya dengan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1957, nama Kota Kecil Tanjung Balai diganti menjadi Kotapraja Tanjung Balai. Pada waktu Gementee Tanjung Balai didirikan tahun 1917, luas wilayah Kota Tanjung Balai hanya 106 Ha. Atas persetujuan Bupati Asahan melalui Maklumat Nomor 260 tanggal 11 Januari 1958, daerah – daerah yang dikeluarkan (menurut Stbl. 1917 Nomor 641) dikembalikan pada batas semula, sehingga luasnya menjadi ± 190 – 200 Ha ( ±2 km²). Berdasarkan Sensus penduduk tahun 1980, dengan luas wilayah 2 km² dan jumlah penduduk ± 40.000 jiwa (kepadatan penduduk ± 20.000 jiwa per km²), menjadikan Kota Tanjung Balai sebagai Kota terpadat di Asia Tenggara saat itu. Selanjutnya dengan terbitnya PP Nomor : 11 Tahun 1984 (LN Tahun 1984 Nomor 12) tanggal 29 Maret 1984, maka oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Mendagri, pada tanggal 5 Januari 1985 telah meresmikan terbentuknya 2 (dua) Kecamatan di Kotamadya Dati II Tanjung Balai, yaitu Kecamatan Tanjung Balai Selatan dan Kecamatan Tanjung Balai Utara. Kemudian berdasarkan PP Nomor 20 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II Tanjung Balai dengan Kabupaten Dati II Asahan, serta Inmendagri Nomor 22 Tahun 1987 tentang Pelaksanaan PP Nomor 20 tahun 1987, maka luas wilayah Kota Tanjung Balai berubah menjadi 6.052 Ha dengan 5 Kecamatan 11 Kelurahan dan 19 Desa. Berdasarkan Perda Nomor 23 Tahun 2001 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan di Wilayah Kota Tanjung Balai, 19 Desa tersebut telah diubah statusnya menjadi Kelurahan. Semenjak itulah di Kota Tanjung Balai terdapat 5 Kecamatan dengan 30 Kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai Nomor 4 tahun 2005 telah ditetapkan pembentukan kecamatan Datuk Bandar Timur sebagai hasil pemekaran kecamatan Datuk Bandar. Selanjutnya berdasarkan Perda Kota Tanjung Balai Nomor 3 Tahun 2006 telah ditetapkan pembentukan kelurahan Pantai Johor di kecamatan Datuk Bandar. Dengan demikian sampai saat ini, Kota Tanjung Balai terdiri dari 6 kecamatan dan 31 kelurahan. Geografi Letak Kota Tanjung Balai berada di antara 2°58'00" Lintang Utara dan 99°48'00" Bujur Timur. Luas wilayahnya adalah 60,52 km². Kota Tanjung Balai menjadi tempat pertemuan bagi dua sungai besar yang bermuara ke Selat Malaka, yaitu Sungai Silau dan Sungai Asahan. Lokasi pertemuan kedua sungai ini berada di timur laut Kota Tanjung Balai. Kota Tanjung Balai memiliki sebuah pelabuhan bernama Pelabuhan Teluk Nibung. Lokasinya berada di Kecamatan Teluk Nibung. Pelabuhan Teluk Nibung merupakan pelabuhan tertua kedua di provinsi Sumatera Utara sesudah Pelabuhan Belawan. Keberadaan Pelabuhan Teluk Nibung telah dikenal sejak zaman kolonial Belanda sebagai pelabuhan internasional yang memiliki kegiatan ekspor-impor yang cukup ramai dikunjungi karena berdekatan dengan negara tetangga Malaysia, Singapura, dan Thailand. Selain itu, Kota Tanjung Balai juga memiliki jembatan terpanjang di provinsi Sumatera Utara sepanjang ±600 m yang menghubungkan Kota Tanjung Balai dengan desa Sei Kepayang Kiri, Sei Kepayang Tengah, dan Sei Kepayang Kanan kabupaten Asahan, serta Open Stage yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tanjungbalai, yang berdiri megah di atas Lapangan Pasir Kota Tanjung Balai. Batas Wilayah dengan batas-batas sebagai berikut: Kota Tanjung Balai terletak di antara 2º58' Lintang Utara dan 99º48' Bujur Timur. Posisi Kota Tanjung Balai berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0–3 m di atas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Tanjung Balai secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan, 31 Kelurahan. Luas wilayah Kota Tanjung Balai 6.052 Ha (60,52 km²) Potensi Unggulan Daerah Berdasarkan letak geografis yang sangat strategis, maka potensi Kota Tanjung Balai yang dapat dikembangkan antara lain : Sebagai Pusat Pelayanan Sekunder A yakni Pusat Pembangunan Kawasan Sektor Unggulan meliputi : Perkebunan, Pertanian dan Industri terhadap wilayah hinterland-nya sesuai Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara. Sebagai jalur transit perdagangan internasional dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura dan Pelabuhan alternatif bagi daerah hinterland, seperti : Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Kepulauan Riau, Pesisir Provinsi Riau dan kota-kota besar lainnya di Sumatera Utara. Mempunyai lahan yang cukup luas dan produktif untuk pengembangan sebagai kota industri, perdagangan, pelayanan jasa telekomunikasi yang didukung oleh Pelabuhan Teluk Nibung sebagai andalan keluar masuk barang (ekspor – impor) dan penumpang. Dapat dilalui dengan sarana transportasi baik darat maupun sungai. Fasilitas andalan yang tersedia seperti; jaringan air minum, listrik, transportasi darat dan kereta api, sarana pendidikan, sarana kesehatan, serta sarana lainnya. Mempunyai sumber daya alam yang dapat dikembangkan di sektor perikanan khsususnya perikanan tangkap dan budidaya. Sumber Daya Manusia yang dapat dikembangkan sebagai modal pembangunan kedepan. Sumber Daya Alam yang tersedia seperti : kandungan mineral, galian C Sungai Silau dan Sungai Asahan. Sumber daya alam yang sangat besar dari sungai Asahan adalah pasir sungai. Pasir sungai Asahan ini merupakan bahan alami yang terbentuk dari proses pengikisan tanah disepanjang sungai mulai dari hulu hingga hilir. Pasir sungai Asahan mengandung 70-80% silica. Dengan kandungan silica yang besar ini, pasir sungai Asahan mempunyai karakteristik yang khas dan sangat baik untuk beberapa bahan baku, diantaranya : Bahan baku industri kaca Bahan baku penyaring dan penjernih air Bahan baku pencampur dalam industri keramik dan porselin Bahan baku untuk konstruksi Pemerintahan Daftar Wali Kota Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Kota Tanjung Balai berjumlah 179.035 jiwa yang terdiri atas 90.583 jiwa pria dan 88.452 jiwa perempuan. Penduduk Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluk Nibung dengan jumlah penduduk 41.483 jiwa sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Tanjung Balai Utara Dengan jumlah penduduk 17.930 jiwa. Dan Berikut adalah tabel penduduk Kota Tanjung Balai Per Kecamatan Tahun 2020 : Suku Tanjung Balai yang dalam sejarahnya menjadi kota perdagangan tidak diragukan lagi merupakan kota multietnis. Berbagai suku bangsa bercampur di sini: Batak, Melayu, Jawa, Tionghoa adalah sebagian dari etnik yang bermukim di kota ini. Namun suku asli kota ini ialah orang Melayu. Berdasarkan data pemerintah Kota Tanjung Balai tahun 2015, suku Batak termasuk Toba, Angkola, Mandailing, Simalungun, Karo dan Pakpak sebanyak 42,56%. Kemudian diikuti Jawa, Melayu dan lainnya. Agama Berdasarkan data pemerintah Kota Tanjung Balai menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kota Tanjung Balai memeluk agama Islam sebanyak 84,67 persen. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Buddha, Katolik, dan sebagian kecil menganut agama Hindu serta kepercayaan. Kesehatan Pendidikan Ekonomi Perbankan Bank SUMUT Bank Mandiri Bank BRI Bank BCA Bank Syariah Indonesia Bank BNI Bank Danamon Bank Mega Bank Panin Bank QNB Indonesia Pariwisata Wisata kuliner Beberapa makanan khas kota Tanjungbalai diantaranya sebagai berikut : • Kerang daguk (Kerang batu) • Kerang bulu • Ikan asin mayung •Ikan teri Medan (Teri putih) •Udang asin (Udang pukul) •Gulai masam •Sayur daun ubi tumbuk •Kerang "kemudi kapal" (Kerang hijau) •Utak kotam •Sombam ikan •Anyang pakis dan Anyang kepah. Wisata Alam • Water Front Tanjungbalai, yang terletak di ujung Kota Tanjungbalai dan di tepi sungai Asahan. • Pulau Beswesen Lain-lain Setiap akhir tahun, diadakan Pesta Kerang atau Peringatan Hari Jadi Kota Tanjungbalai guna memperingati Hari Ulang Tahun Kota Tanjungbalai. Kota ini dijuluki "Kota Kerang". (hal ini dikarenakan dulu Kota Tanjungbalai pernah menghasilkan Kerang dalam jumlah yang besar, tetapi beberapa waktu belakangan ini produksi Kerang jauh menurun dikarenakan ekosistim yang tidak mendukung) Kota ini memiliki jembatan terpanjang di Sumatera Utara yang melintasi Sungai Asahan. Tanjungbalai pernah menerima Anugerah Adipura sebagai kota terbersih se-Indonesia pada tahun 2008, 2009, 2012, dan 2013. Referensi Pranala luar Portal Resmi Pemerintah Kota Tanjungbalai Badan Pusat Statistik Kota Tanjung Balai Kota di Sumatera Utara
1,767
3995
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Tapanuli%20Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan
Tapanuli Selatan (Surat Batak: ) adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya berada di kecamatan Sipirok. Kabupaten ini awalnya merupakan kabupaten yang cukup luas dan beribukota di Padang Sidempuan. Daerah-daerah yang telah berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan adalah Kabupaten Mandailing Natal, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Padang Lawas. Setelah pemekaran, ibu kota kabupaten ini pindah ke kecamatan Sipirok. Jumlah penduduk Tapanuli Selatan pada pertengahan tahun 2023 berjumlah 317.080 jiwa. Di kabupaten ini terdapat objek wisata Danau Marsabut dan Danau Siais. Bahasa yang digunakan masyarakatnya adalah bahasa Batak Angkola. Agama mayoritas penduduknya adalah Islam. Motto daerah kabupaten ini adalah (Bahasa Angkola) yang artinya "Seiya sekata". Geografi Letak Di sebelah utara, kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara. Di bagian timur, berbatasan dengan kabupaten Padang Lawas dan Padang Lawas Utara, sebelah barat dan selatan berbatasan dengan kabupaten Mandailing Natal, dan tepat di tengah wilayahnya, terdapat kota Padang Sidempuan yang seluruhnya dikelilingi oleh kabupaten ini. Topografi Secara garis besar, kabupaten ini dilintasi oleh pegunungan Bukit Barisan, sehingga diseluruh penampakannya pasti terlihat bukit di mana-mana. Kabupaten ini masih memiliki daerah reservasi air di kawasan hutan Batang Toru yang masih kaya akan flora dan fauna yang sudah langka seperti kancil, rusa, kelinci, harimau, kucing hutan, tapir, anggrek hutan dan lain-lain. Dan sekarang sudah diusulkan menjadi kawasan Hutan Lindung. Karena sudah sangat rawan dengan perambahan hutan yang mengancam kehidupan yang ada di sekitar kawasan tersebut. Terdapat beberapa bukit dan gunung yang terkenal, antara lain Gunung Lubuk raya, Gunung Sibual-buali (masih aktif, dan memiliki geyser dan sumber air panas yang di tampung di dua kolam pemandian umum di daerah Sipirok, bukit (tor) Simago-mago, dan lain-lain. Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Bupati Tapanuli Selatan bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Tapanuli Selatan ialah Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, dengan wakil bupati Rasyid Assaf Dongoran. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Tapanuli Selatan 2020. Dolly Pasaribu merupakan bupati ke-21 setelah kemerdekaan, dilantik pada 25 Februari 2021 di Kota Medan. Dewan Perwakilan Kecamatan Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 15 kecamatan, dengan kecamatan yang baru dimekarkan tahun 2017 yakni kecamatan Angkola Muara Tais. Adapun 15 kecamatan di kabupaten Tapanuli Selatan yaitu: Aek Bilah Angkola Barat Angkola Muara Tais Angkola Sangkunur Angkola Selatan Angkola Timur Arse Batang Angkola Batang Toru Marancar Muara Batang Toru Saipar Dolok Hole Sayur Matinggi Sipirok Tano Tombangan Angkola Demografi Suku Penduduk asli di Tapanuli Selatan adalah suku Batak Angkola, yang masih dekat dengan suku Batak Toba. Selain suku Batak Angkola, ada juga suku lainnya, umumnya adalah Batak Toba dan Batak Mandailing. Meskipun sering disamakan, namun suku Angkola dan Mandailing adalah suku yang berbeda. Suku Batak Angkola sendiri mengenal paham kekerabatan patrilineal, sehingga orang Batak Angkola mengenal marga. Marga-marga orang Batak Angkola antara lain Siregar, Harahap, Hasibuan, Rambe, Daulay, Tanjung, Ritonga, Pane, Lubis, Nasution, Hutasuhut, dan lainnya. Orang Batak Angkola juga mengenal pelarangan kawin antar semarga. Rumah adat masyarakat Batak Angkola disebut Bagas Godang, yang masih mirip dengan Rumah Bolon dalam suku Batak Toba, namun arti keduanya secara harafiah sama yakni Rumah Besar. Bagas Godang berbentuk rumah panggung dan didominasi warna hitam, dengan atap memakai ijuk, dan dinding yang terbuat dari papan. Jika Jabu Bolon banyak ditambahi ornamen kepala Kerbau, sementara untuk Bagas Godang tidak demikian. Bahasa Bahasa yang digunakan masyarakat Tapanuli Selatan selain bahasa resmi nasional bahasa Indonesia adalah bahasa Batak Angkola. Bahasa Batak Angkola digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam acara adat. Bahasa Angkola sedikit lebih lembut dibanding bahasa Batak Toba. Namun, orang Batak Angkola lebih mudah mengerti bahasa Batak Toba dan Mandailing, dibanding bahasa suku sub Batak lainnya, yakni Simalungun, Karo dan Pakpak. Dalam buku penelitian tahun 1997, berjudul "Fonologi Bahasa Angkola" yang disusun oleh Tumpal H. Dongoran, dkk, menyebutkan bahwa cerita turun temurun, orang Batak Angkola dahulu berasal dari kawasan Toba. Karena hal itu, banyak kesamaan yang lebih mencolok antara orang Batak Angkola dengan Batak Toba dan Mandailing. Kesamaan itu juga termasuk dalam bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Agama Jumlah penduduk kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2021 berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri catatan kependudukan dan sipil, yakni 314.887 jiwa, dengan kepadatan 52 jiwa/km. Sementara agama yang dianut, yakni Islam dan Kristen. Adapun persentasi penduduk Tapanuli Selatan menurut agama yang dianut yakni Islam 78,99%, kemudian Kristen 21,00%, di mana Protestan 19,68% dan Katolik 1,32%, dan sebagian kecil beragama Budha yakni 0,01%. Pemeluk agama Islam menyebar dan mayoritas suku Batak Angkola, Batak Mandailing dan minoritas sebagian suku Batak Toba yang hampir di semua kecamatan. Sementara Kristen menjadi mayoritas suku Batak Toba dan minoritas sebagian suku Batak Angkola di kecamatan Tano Tombangan Angkola atau sering disingkat Tantom, dan di kecamatan Angkola Sangkunur. Dan cukup signifikan di kecamatan Angkola Selatan, dan Batang Toru. Pariwisata Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki beberapa objek wisata, antara lain Danau Buatan Cekdam di daerah Pargarutan), Danau Siasis, Danau Marsabut, Pemandian Aek Parsariran (di daerah Batang Toru), Pemandian Aek Sijorni, bukit (tor) Simago-mago (Sipirok). Ada juga Istana Adat di Muara Tais, wisata kerajinan tenun kain ulos tradisional dan panorama alam dengan suhu sejuk di daerah Sipirok. Ekonomi Secara umum, mata pencaharian masyarakat di kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebagai petani dan berkebun. Hasil pertanian yang terkenal adalah kopi, padi, salak, karet, kakao, kelapa, kulit manis, kemiri, cabe, bawang merah, bawang daun, dan sayur-sayuran. Pemekaran Sejak 10 Agustus 2007, jumlah kecamatan di kabupaten Tapanuli Selatan berkurang dengan adanya pemekaran dari kabupaten ini, yaitu melalui pembentukan Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Kabupaten Padang Lawas Kecamatan yang masuk ke wilayah Kabupaten Padang Lawas, yakni; Barumun Barumun Tengah Batang Lubu Sutam Huristak Huta Raja Tinggi Lubuk Barumun Sosa Sosopan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas Utara Kecamatan yang masuk ke wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara yakni; Batang Onang Dolok Dolok Sigompulon Halongonan Padang Bolak Padang Bolak Julu Portibi Simangambat Lihat Pula Daftar marga Suku Batak Referensi Pranala luar Portal resmi pemkab Tapanuli Selatan Tapanuli Selatan Tapanuli Selatan
992
3996
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Tapanuli%20Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah
Tapanuli Tengah (Surat Batak: ) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, dengan ibukotanya adalah Pandan yang lokasinya berbatasan dengan Kota Sibolga. Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai Daerah Otonom dipertegas oleh Pemerintah dengan Undang-undang Nomor 7 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Tengah adalah tanggal 24 Agustus 1945. Geografis Kabupaten Tapanuli Tengah secara administraif merupakan salah satu daerah di wilayah pesisir barat Provinsi Sumatera Utara. Lokasinya berada di sebelah selatan Danau Toba. Panjang garis pantai di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatra dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil dengan luas wilayah 2.188 km². Batas wilayah Topografi Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit–bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang. Klimatologi Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09 °C. Dalam periode bulan Januari – Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,53 °C dan suhu minimum mencapai 21,72 °C. Pada tahun 2006, curah hujan rata-rata 4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7 knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban udara rata-rata 84,58%. Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Bupati Tapanuli Tengah bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Pemilihan umum Bupati Tapanuli Tengah 2017, dimenangkan oleh pasangan Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Darwin Sitompul. Keduanya dilantik oleh gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, pada 22 Mei 2017 di Kota Medan, untuk masa jabatan 2017-2022. Setelah masa tugas berakhir pada 22 Mei 2022, penjabat bupati Tapanuli Tengah diberikan kepada Yetty Sembiring, yang sebelumnya adalah sekretaris daerah Tapanuli Tengah . Ia bertugas sejak 24 Mei 2022 hingga 14 November 2022. Selanjutnya, posisi penjabat bupati digantikan oleh Elfin Elyas Nainggolan. Elfin dilantik oleh gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada tanggal 14 November 2022 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan. Dewan Perwakilan Kecamatan Wilayah administrasi Kabupaten Tanauli Tengah dibagi menjadi 20 kecamatan, berada disepanjang pesisir Barat provinsi Sumtara Utara; Andam Dewi Badiri Barus Barus Utara Kolang Lumut Manduamas Pandan (Ibukota) Pasaribu Tobing Pinangsori Sarudik Sibabangun Sirandorung Sitahuis Sorkam Sorkam Barat Sosor Gadong Suka Bangun Tapian Nauli Tukka Demografi Penduduk Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2010 berpenduduk sekitar 311.232 jiwa dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2005-2010 sebesar 1,86% per tahun. Dan pada tahun 2021 penduduk Tapanuli Tengah berjumlah 365.177 jiwa, dengan komposisi penduduk dimana laki-laki berjumlah 183.814 dan perempuan 181.365 jiwa (49,80%). Suku Bangsa Tapanuli Tengah adalah kabupaten yang berada di pesisir barat Sumatera Utara. Mayoritas penduduknya adalah suku Batak, khususnya Batak Toba, dan juga suku Pesisir yang sampai hari ini masih menuturkan bahasa Minangkabau dialek Pasisi. Ada juga sebahagian lagi Batak Mandailing, Batak Angkola, Batak Simalungun, Batak Karo, dan Batak Dairi. Suku pendatang lainnya yang mendiami Tapanuli Tengah cukup beragam seperti Minangkabau, Nias, Jawa, Aceh, Singkil, Tionghoa, dan suku lainnya. Agama Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2021, sebagian besar penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah memeluk Agama Kekristenan yakni 57,32%, dimana mayoritas memeluk Protestan 44,91%, dan selebihnya Katolik sebanyak 12,41%. Pemeluk agama Islam juga cukup signifikan yakni 42,53% yang banyak dianut etnis Melayu pesisir dan sebagian dari suku Batak. Sebagian kecil memeluk Parmalim 0,10%, kemudian Buddha 0,05% yang umumnya dianut oleh etnis Tionghoa, dan Hindu dianut kurang dari 0,01%. Agama Kristen Protestan atau Katolik banyak dianut oleh Suku Batak Toba, Suku Batak Karo, Batak Dairi, Batak Simalungun, dan Nias, dan sebagian etnis Batak Angkola atau Mandailing, dan Tionghoa. Sementara agama Islam di Tapanuli Tengah umumnya dianut oleh Suku Batak Angkola, Batak Mandailing, sebagian Batak Toba, Sebagian Suku Batak Dairi (Pakpak), Minangkabau, dan Suku Melayu. Organisasi/Komunitas/Film Tapanuli Tengah adalah kabupaten yang memiliki segudang keunggulan mulai dari Keindahan Alam, Cagar budaya, dll. Tapanuli Tengah juga pernah menjadi lokasi syuting film Hollywood yaitu King Kong dan juga menjadi tempat lokasi syuting Film Mursala yang sekaligus memperkenalkan Tapanuli Tengah. Di Tapanuli Tengah banyak kita temui Organisasi, baik itu Partai Politik, Karang Taruna, Forum Anak Horas Tapteng, KNPI dan masih banyak lagi. Ekonomi Pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah dilaksanakan dengan konsep pembangunan Tapanuli Growth yaitu sinergi kabupaten/kota lingkup Kawasan Barat Sumatera Utara, Aceh Singkil dan Simeulue (provinsi Aceh) untuk menciptakan pola pertumbuhan kawasan yang kompetitif dengan Kawasan Industri Terpadu Labuan Angin. Kabupaten Tapanuli Tengah kini menjadi pusat koleksi (hub) komoditas unggulan daerah. Persoalan mendasar masyarakat Tapanuli Tengah, seperti halnya daerah lain di Kawasan Barat Sumatera Utara secara ekonomi selama ini adalah kemiskinan dan pengangguran. Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah topografi wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit (Bukit Barisan), sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya alam, infrastruktur, akses informasi dan arus modal. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut dengan percepatan pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui investasi, baik investasi pemerintah maupun swasta dengan konsep pembangunan Tapanuli Growth. Referensi Pranala luar Situs resmi pemerintahan kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten di Sumatera Utara Kabupaten di Indonesia
855
3997
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Tapanuli%20Utara
Kabupaten Tapanuli Utara
Tapanuli Utara (Surat Batak Toba: ) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia yang ibu kotanya berada di kecamatan Tarutung. Jumlah penduduk kabupaten Tapanuli Utara per tanggal 30 Juni 2023 sebanyak 323.652 jiwa, dengan kepadatan penduduk 85 jiwa/km² dan kabupaten ini merupakan kawasan yang mayoritas penduduknya adalah etnis Batak Toba. Sebelum dimekarkan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba (sebelumnya bernama Kabupaten Toba Samosir), dan Kabupaten Humbang Hasundutan adalah bagian dari Tapanuli Utara. Sejarah Masa Pemerintahaan Hindia Belanda Pada masa Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk Kabupaten Dairi dan Toba Samosir yang sekarang termasuk dalam keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang Residen bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Keresidenan Tapanuli yang dulu disebut Residentie Tapanuli terdiri dari 4 Afdeling (Kabupaten) yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang Sidempuan, Afdeling Sibolga dan Afdeling Nias. Afdeling Batak Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibu kotanya Tarutung yang terdiri 5 Onder Afdeling (Wilayah) yaitu: Onder Afdeling Silindung (Wilayah Silindung) ibu kotanya Tarutung. Onder Afdeling Hoovlakte Van Toba (Wilayah Humbang) ibu kotanya Siborongborong. Onder Afdeling Toba (Wilayah Toba) ibu kotanya Balige. Onder Afdeling Samosir (Wilayah Samosir) ibu kotanya Pangururan. Onder Afdeling Dairi Landen (Kabupaten Dairi sekarang) ibu kotanya Sidikalang. Tiap-tiap Onder Afdeling mempuyai satu Distrik (Kewedanaan) dipimpin seorang Distrikchoolfd bangsa Indonesia yang disebut Demang dan membawahi beberapa Onder Distrikten (Kecamatan) yang dipimpin oleh seorang Asisten Demang. Menjelang Perang Dunia II, distrik-distrik di seluruh keresidenan Tapanuli dihapuskan dan beberapa Demang yang mengepalai distrik-distrik sebelumnya diperbantukan ke kantor Controleur masing-masing dan disebut namanya Demang Terbeschingking. Dengan penghapusan ini para Asisten Demang yang ada di kantor Demang itu ditetapkan menjadi Asisten Demang di Onder Distrik bersangkutan. Kemudian tiap Onder Distrik membawahi beberapa negeri yang dipimpin oleh seorang kepala Negeri yang disebut Negeri Hoofd. Pada waktu berikutnya diubah dan dilaksanakan pemilihan, tetapi tetap memperhatikan asal usulnya. Negeri-negeri ini terdiri dari beberapa kampung, yang dipimpin seorang kepala kampung yang disebut Kampung Hoafd dan juga diangkat serupa dengan pengangkatan Negeri Hoofd. Negeri dan Kampung Hoofd statusnya bukan pegawai negeri, tetapi pejabat-pejabat yang berdiri sendiri di negeri atau kampungnya. Mereka tidak menerima gaji dari pemerintah tetapi dari upah pungut pajak dan khusus Negeri Hoofd menerima tiap-tiap tahun upah yang disebut Yoarliykse Begroting. Tugas utama Negeri dan Kampung Hoofd ialah memelihara keamanan dan ketertiban, memungut pajak/blasting/rodi dari penduduk Negeri/Kampung masing-masing. Blasting/rodi ditetapkan tiap-tiap tahun oleh Kontraleur sesudah panen padi. Pada waktu pendudukan tentara Jepang Tahun 1942-1945 struktur pemerintahan di Tapanuli Utara hampir tidak berubah, hanya namanya yang berubah seperti: Asistent Resident diganti dengan nama Gunseibu dan menguasai seluruh tanah batak dan disebut Tanah Batak Sityotyo. Demang-demang Terbeschiking menjadi Guntyome memimpin masing-masing wilayah yang disebut Gunyakusyo. Asisten Demang tetap berada di posnya masing-masing dengan nama Huku Guntyo dan kecamatannya diganti dengan nama Huku Gunyakusyo. Negeri dan Kampung Hoofd tetap memimpin Negeri/Kampungnya masing-masing dengan mengubah namanya menjadi Kepala Negeri dan Kepala kampung. Masa Pemerintahan Republik Indonesia Sesudah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah mulailah membentuk struktur pemerintahan baik di pusat dan di daerah. Dengan diangkatnya dr. Ferdinand Lumban Tobing sebagai Residen Tapanuli, disusunlah struktur pemerintahan dalam negeri di Tapanuli khususnya di Tapanuli Utara sebagai berikut: Nama Afdeling Batak Landen diganti menjadi Luhak Tanah batak dan sebagai luhak pertama diangkat Cornelis Sihombing. Nama Budrafdeling diganti menjadi Urung dipimpin Kepala Urung, Para Demang memimpin Onder Afdeling sebagai Kepala Urung. Onder Distrik diganti menjadi Urung kecil dan dipimpin Kepala Urung Kecil yang dulu disebut Asisten Demang. Selanjutnya dalam waktu tidak begitu lama terjadi perubahan, nama Luhak diganti menjadi kabupaten yang dipimpin Bupati, Urung menjadi Wilayah yang dipimpin Demang, serta Urung Kecil menjadi Kecamatan yang dipimpin oleh Asisten Demang. Pada tahun 1946 Kabupaten Tanah Batak terdiri dari 5 (lima) wilayah yaitu Wilayah Silindung, Wilayah Humbang, Wilayah Toba, Wilayah Samosir dan Wilayah Dairi yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang. Kecamatan-kecamatan tetap seperti yang ditinggalkan Jepang. Pada Tahun 1947 terjadi Agresi I oleh Belanda di mana Belanda mulai menduduki daerah Sumatra Timur maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan strategis dan untuk memperkuat pemerintahan dan pertahanan, Kabupaten Tanah Batak dibagi menjadi 4 (empat) kabupaten. Wilayah menjadi kabupaten dan memperbanyak kecamatan. Tahun 1948 terjadi Agresi II oleh Belanda, untuk mempermudah hubungan sipil dan Tentara Republik, maka pejabat-pejabat Pemerintahan Sipil dimiliterkan dengan jabatan Bupati Militer, Wedana Militer dan Camat Militer. Untuk mempercepat hubungan dengan rakyat, kewedanaan dihapuskan dan para camat langsung secara administratif ke Bupati. Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada pengesahan kedaulatan, pada permulaan tahun 1950 di Tapanuli dibentuk Kabupaten baru yaitu Kabupaten Tapanuli Utara (dulu Kabupaten Batak), Kabupaten Tapanuli Selatan (dulu Kabupaten Padang Sidempuan), Kabupaten Tapanuli Tengah (dulu Kabupaten Sibolga) dan Kabupaten Nias. Dengan terbentuknya kabupaten ini, maka kabupaten-kabupaten yang dibentuk pada tahun 1947 dibubarkan. Di samping itu di setiap kabupaten dibentuk badan legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Sementara yang anggotanya dari anggota partai politik setempat. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara meliputi Dairi pada waktu itu, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan, pada tahun 1956 dibentuk Kabupaten Dairi yang terpisah dari Kabupaten Tapanuli Utara. Salah satu upaya untuk mempercepat laju pembangunan ditinjau dari aspek pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan hasil-hasil pembangunan dan stabilitas keamanan adalah dengan jalan pemekaran wilayah. Pada tahun 1998 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal. Kemudian pada tahun 2003 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan kembali menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Undang-undang No. 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Setelah Kabupaten Tapanuli Utara berpisah dengan Kabupaten Humbang Hasundutan, jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara menjadi 15 kecamatan. Kecamatan yang masih tetap dalam Kabupaten Tapanuli Utara yaitu Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siatas Barita, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Simangumban, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pangaribuan, Kecamatan Garoga, Kecamatan Sipahutar, Kecamatan Siborongborong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Muara. Sebagian perairan Danau Toba dimanfaatkan untuk irigasi, pengembangan perikanan maupun pembangkit tenaga listrik. Keindahan alam dengan panorama, khususnya Pulau Sibandang di kawasan Danau Toba di Kecamatan Muara, dan wisata rohani Salib Kasih. Kekayaan seni budaya asli merupakan potensi daerah dalam upaya mengembangkan kepariwisataan nasional. Potensi lain terdapat berbagai jenis mineral, seperti kaolin, batu gamping, belerang, batu besi, mika, batubara, panas bumi, dan sebagainya. Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Bupati Tapanuli Utara bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Tapanuli Utara ialah Nikson Nababan, dengan wakil bupati Sarlandy Hutabarat. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Tapanuli Utara 2018. Nikson merupakan bupati Tapanuli Utara ke-21 setelah kemerdekaan, dilantik pada 23 April 2019 di Kota Medan, dan ini merupakan jabatan periode kedua bagi Nikson sebagai bupati. Dewan Perwakilan Kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari 15 kecamatan, dengan 11 kelurahan dan 241 desa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2019 mencatat bahwa Kecamatan terluas ada di kecamatan Garoga yakni 567,58 km² dan jumlah penduduk terbanyak terdapat di kecamatan Siborongborong dengan jumlah penduduk 47.428 jiwa. Sementara itu, kecamatan yang memiliki kelurahan terbanyak ada di Ibukota kabupaten Tarutung yakni 7 kelurahan dari total 11 kelurahan yang ada. Demografi Suku bangsa Kabupaten Tapanuli Utara merupakan rumah bagi suku Batak Toba. Ini juga mencakup kabupaten yang sudah dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara, yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Tidak ada data resmi besaran jumlah etnis di Tapanuli Utara, namun secara keseluruhan didominasi oleh suku Batak Toba. Selain itu, ada sebagian kecil yang merupakan suku terdekat Batak Toba, yakni Batak Angkola, Batak Simalungun, Batak Karo, Mandailing dan Batak Pakpak. Ada pula sebagian kecil orang Jawa, Minangkabau dan Tionghoa, yang kebanyakan terdapat di Tarutung dan Siborongborong, umumnya sebagai pedagang, atau pelaku usaha makanan. Agama Mayoritas penduduk kabupaten Tapanuli Utara memeluk agama Kristen, sebagian beragama Islam dan sebagian kecil beragama Buddha. Suku asli di kabupaten Tapanuli Utara yakni Batak Toba, umumnya memeluk agama Kristen Protestan dan sebagian memeluk Katolik, Islam dan kepercayaan asli suku Batak yaitu Parmalim. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021 mencatat bahwa 95,18% penduduk Tapanuli Utara memeluk agama Kristen, dimana 90,43% Protestan dan 4,75% Katolik. Kemudian sebagian lagi beragama Islam yakni 4,76%, yang banyak bermukim di kecamatan Simangumban, kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan yang banyak diantaranya merupakan Batak Angkola atau Mandailing, dan juga di Pahae Jae dan Tarutung. Sebagian kecil memeluk agama Buddha yakni 0,04% dari etnis Tionghoa, umumnya di Tarutung dan Siborongborong dan sebanyak 0,02% masih menganut kepercayaan lama Batak, Parmalim. Salah satu pusat gereja Kristen Protestan terbesar di Indonesia yaitu Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP, terletak di kabupaten Tapanuli Utara, tepatnya berada di ibukota kabupaten, Tarutung. HKBP memiliki jumlah jemaat yang cukup banyak dan juga telah tersebar diberbagai provinsi di Indonesia bahkan di beberapa negara luar seperti Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat. HKBP sendiri menjadi organisasi terbesar ketiga di Indonesia setelah Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Sarana peribadatan yang ada di Tapanuli Utara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tapanuli Utara tahun 2021: Bahasa Batak Toba yang merupakan suku asli dan dominan di Tapanuli Utara, memengaruhi pada Bahasa komunikasi yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Batak Toba adalah Bahasa Utama yang digunakan oleh penduduk Tapanuli Utara, selain dari Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi Indonesia. Sementara di beberapa kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Angkola kerap terjadi percampuran. Hal ini bisa dijumpai di kecamatan Pangaribuan, daerah Pahae, dan kecamatan Garoga. Meski memiliki beberapa kosakata berbeda, pada dasarnya masyarakat Batak Toba dan Angkola bisa saling mengerti bahasa satu dengan yang lainnya. Aksara dasar (ina ni surat) dalam surat Batak merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/. Terdapat 19 aksara dasar yang dimiliki semua varian aksara Batak, sementara beberapa aksara dasar yang hanya digunakan pada varian tertentu. Bentuknya dapat dilihat sebagaimana berikut: Bentuk-bentuk di atas merupakan bentuk yang digeneralisasi, tidak jarang suatu naskah menggunakan varian bentuk aksara atau tarikan garis yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Batak lainnya, sesuai daerah asal dan media yang digunakan. Aksara i () dan u () hanya digunakan untuk suku kata terbuka, misal pada kata dan ina dan ulu . Untuk suku kata tertutup yang diawali dengan bunyi i atau u, digunakanlah aksara a ( atau ) bersama diaktirik untuk masing-masing vokal, misal pada kata indung dan umpama . Perekonomian Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara memiliki beberapa tempat wisata. Salah satu yang paling terkenal adalah wisata Salib Kasih. Sebagai kawasan yang mayoritas memeluk agama Kristen, kawasan ini sering dijadikan sebagai wisata rohani, baik dari daerah maupun wisatawan mancanegara. Presiden Indonesia Joko Widodo dalam kunjungannya ke Salib Kasih 30 Juli 2019 juga mengapresiasi kawasan ini. Pemerintah pusat turut ambil bagian dalam pengembangan kawasan wisata Salib Kasih bisa ditingkatkan, sebagai upaya meningkatkan pariwisata di kawasan Danau Toba dan sekitarnya. Salib Kasih berada di kecamatan Siatas Barita tidak jauh dari ibukota kabupaten, Tarutung. Selain Salib Kasih, ada pula tempat wisata lainnya yang tepat berada di pinggir Danau Toba, yakni Panatapan Huta Ginjang, yang terletak di Huta Ginjang, kecamatan Muara. Dari tempat ini, wisatawan bisa melihat keindahan dan sekeliling Danau Toba. Masih di kecamatan Muara, ada juga Tugu Toga Aritonang dan tugu Bukit Doa. Ada pula tempat wisata permandian air panas. Tempat permandian Air Soda Sirara, yang disinyalir hanya ada dua tempat wisata seperti ini, yakni di Tarutung, Tapanuli Utara dan satu lagi di Venezuela. Tempat wisata lain yang menjadi tempat wisata di Tapanuli Utara adalah Sopo Partungkoan, yang merupakan gedung kesenian dan kebudayaan Tapanuli Utara. Transportasi Kabupaten Tapanuli Utara memiliki bandara Internasional sebagai sarana pintu masuk menuju tempat wisata di kawasan Danau Toba. Bandar Udara Internasional Silangit menjadi sarana transportasi penting bagi pergerakan ekonomi di Tapanuli Utara. Maskapai seperti Sriwijaya dan Garuda Indonesia telah membuka rute langsung dari Jakarta. Sedangkan tujuan internasional, bandara Silangit juga telah memiliki rute ke Singapura. Selain pesawat udara, transportasi darat juga bisa dijumpai di Tapanuli Utara, berbagai taksi, bus antarkota dan provinsi juga banyak dijumpai disini, dengan tarif yang bervariasi. Pendidikan Setidaknya ada 5 kampus Sekolah Tinggi atau Universitas di kabupaten Tapanuli Utara, yakni Institut Agama Kristen Negeri, Tarutung (IAKN Tarutung), Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara di Siborongborong, Sekolah Pendeta HKBP, Akademi Keperawatan Tarutung Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dan Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. IAKN Tarutung memiliki 5 program studi jenjang Diploma (D3) hingga Pasca Sarjana (S2), meliputi Pendidikan Agama Kristen (PAK), Teologi, Musik Gereja, Pastoral Konseling dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Sedangkan Universitas Sisingamangaraja XII Siborongborong, memiliki 8 program studi jenjang Sarjana (S1), yakni Program studi Agroteknologi, Ilmu Hukum, Manajemen, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Teknik Industri dan Teknik Sipil. Lihat pula Gereja Suku Batak Toba Daftar marga Suku Batak Referensi Pranala luar Website resmi Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten di Sumatera Utara Kabupaten di Indonesia
2,105
3998
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Tebing%20Tinggi
Kota Tebing Tinggi
Tebing Tinggi (abjad Jawi: تبيڠ تيڠڬي) adalah sebuah kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota Tebing Tinggi berada ditengah-tengah Kabupaten Serdang Bedagai, dengan luas wilayah 38,44 km² dan pada tahun 2020 memiliki penduduk sebanyak 172.838 jiwa, dengan kepadatan 4.496 jiwa/km². Geografi Menurut Data Badan Informasi dan Komunikasi Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibu kota Provinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatra yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatra melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong. Batas Wilayah Iklim Tebing Tinggi beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25°–27 °C. Sebagaimana kota di Sumatera Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mm/tahun dengan kelembaban udara 80%-90%. Hidrologi Di Tebing Tinggi terdapat empat sungai yang mengalir dari barat menuju timur. Keempat sungai tersebut adalah Sungai Padang, Sungai Bahilang, Sungai Kalembah, dan Sungai Sibaran. Daerah sekitar Sungai Padang dan Bahilang merupakan wilayah potensi banjir, yaitu Kelurahan Bandar Utama, Persiakan, Bandar Sono, Mandailing, Bagelan, Rambung, Tambangan, Brohal dan Rantau Laban. Sejarah Datuk Bandar Kajum Damanik Daratan yang terhampar di sepanjang pinggiran Sungai Padang dan Sungai Bahilang itu mulai dihuni sebagai tempat tinggal sekitar tahun 1864. Inilah pernyataan resmi pertama yang dibuat oleh sejumlah tokoh masyarakat Kota Tebing Tinggi pada tahun 1987. Pernyataan ini terdapat dalam makalah berjudul "Kertas Kerja Mengenai Pokok-Pokok Pikiran Sekitar Hari Penetapan Berdirinya Kotamadya Daerah Tingkat II Tebing Tinggi". Makalah ini kemudian dijadikan sebagai Perda yang menetapkan bahwa awal berdirinya Kota Tebing Tinggi adalah 1 Juli 1917. Dalam makalah itu dipaparkan bagaimana perkembangan daerah ini pasca tahun 1864. Dimana dalam tahun berikutnya, berdasarkan penuturan lisan, seorang bangsawan dari wilayah Bandar Simalungun (sekarang masuk wilayah Pagurawan) bernama Datuk Bandar Kajum bersama pengikut setianya menyusuri sungai Padang untuk mencari hunian baru, hingga kemudian mendarat dan bermukim di sekitar aliran sungai besar itu. Pemukiman itu bernama Kampung Tanjung Marulak (sekarang Kelurahan Tanjung Marulak, Rambutan). Sayangnya, kehidupan bangsawan dari Bandar ini tidaklah tenteram, karena dia terus saja diburu oleh tentara Kerajaan Raya. Maka, Datuk Bandar Kajum memindahkan pemukimannya ke suatu lokasi yang persis berada di bibir sungai Padang. Pemukiman itu merupakan sebuah tebing yang tinggi. Dia dan para pengikutnya mendirikan hunian di atas tebing yang tinggi itu sembari memagarinya dengan kayu yang kokoh. Pemukiman Datuk Bandar Kajum inilah yang sekarang berlokasi di Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Padang Hilir dan kini menjadi lokasi pemakaman keturunan Datuk Bandar Kajum, kemudian yang diyakini sebagai cikal bakal nama Tebing Tinggi. Pada masa itu, tentara dari Kerajaan Raya suatu kali kembali menyerang Kampung Tebing Tinggi untuk menangkap Datuk Bandar Kajum, tetapi karena tidak berada di tempat, Datuk Bandar Kajum yang bergelar Datuk Punggawa ini selamat. Sedangkan keluarganya, bersama pengikutnya, melarikan diri ke Perkebunan Rambutan yang saat itu dibawah kekuasaan Kolonial Belanda. Dibantu oleh Belanda, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan serangan balasan terhadap tentara Kerajaan Raya ini. Dalam peperangan itu, ia bersama pengikutnya berhasil mengalahkan penyerang. Setelah suasana kembali aman, untuk tetap menjaga ketentraman daerah itu, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan perjanjian dengan Belanda. Oleh Belanda, daerah kekuasaan Datuk Bandar Kajum ini dilebur menjadi wilayah taklukan Kerajaan Deli. Penandatanganan perjanjian itu, dilakukan Datuk Bandar Kajum dan Belanda di sebuah sampan bernama "Sagur" di sekitar muara sungai Bahilang. Adalah Datuk Idris Hood bersama Adnan Ilyas, Drs. Mulia Sianipar, Amirullah, Kasmiran, Djunjung Siregar, Mangara Sirait, Sjahnan dan O.K.Siradjoel Abidin yang membuat kertas kerja itu dan berusaha menggali sejarah berdirinya Kota Tebing Tinggi. Namun, sebagian besar tokoh ini sudah wafat, sehingga kalangan generasi muda merasa kesulitan untuk melacak akar historis daerah yang bergelar kota lemang itu. Salah satu di antara tokoh itu yang masih hidup adalah Mangara Sirait, mantan anggota DPRD Tebing Tinggi, yang kini bermukim di belakang LP Tebing Tinggi. Pertanyaan yang paling mendasar saat ini adalah, apakah nama daerah hunian dan tempat tinggal di sepanjang aliran sungai Padang dan sungai Bahilang itu sebelum nama "Tebing Tinggi" muncul dalam data sejarah? Kerajaan Padang "Daerah itu bernama Kerajaan Padang," tegas Amiruddin Damanik, warga Desa Kuta Baru, Tebingtinggi, Serdang Bedagai.Jauh sebelum ada kampung Tebing Tinggi, sepanjang aliran sungai Padang dari hulu hingga hilir, daerah itu merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Padang. Kerajaan ini dulunya merupakan daerah otonom di bawah Kerajaan Deli yang berpusat di Deli Tua, jelas Amiruddin Damanik yang merupakan mantan penghulu pada masa penghujung berakhirnya kerajaan itu menjelang kemerdekaan Republik Indonesia. Pusat kerajaan ini, lanjut dia, berada di Kampung Bandar Sakti (sekarang Bandar Sakti, Bajenis, Tebing Tinggi) yang merupakan pelabuhan sungai dan menjadi pusat perdagangan Kerajaan Padang dengan kerajaan lain. "Waktu itu sungai merupakan sarana transportasi utama, jadi wajar kalau ibu kota Kerajaan Padang berada di tepian sungai Padang," terang laki-laki yang terlihat masih memiliki ingatan kuat meski fisiknya sudah sepuh. Pusat administrasi Kerajaan Padang berada di sebuah bangunan bergaya arsitektur Eropa yang saat ini menjadi markas Koramil 013, di Jalan K.F.Tandean. Bangunan itulah yang menjadi saksi bisu keberadaan Kerajaan Padang. Sedangkan istana raja, lokasinya tidak berapa jauh dari pusat administrasi kerajaan.“Seingat saya, dulu istana itu masih ada di belakang panglong, bersisian dengan Jalan Dr. Kumpulan Pane dan masih terlihat dari persimpangan Jalan KF Tandean. Tapi sekarang entah ada lagi entah tidak,” tutur Amiruddin Damanik, yang mengaku sudah belasan tahun tidak ke kota (Tebing Tinggi).Historis Kerajaan Padang ini,dapat dilacak juga melalui cerita lisan, bermula dari memerintahnya seorang penguasa bernama Raja Syah Bokar. Bersama raja ini ada beberapa pembantu raja yang dikenal cukup berpengaruh masa itu, mereka adalah Panglima Daud berkedudukan sebagai panglima perang dan Orang Kaya Bakir sebagai bendahara kerajaan. Di bawah pengaruh raja ini, Kerajaan Padang memiliki daerah yang luas terdiri dari puluhan kampung dan dipimpin kepala kampung masing-masing. Tiap-tiap kampung merupakan daerah otonom tetapi tunduk pada kekuasaan Kerajaan Padang. Di sebelah utara, Kerajaan Padang berbatasan dengan perkebunan Rambutan yang dikuasai Belanda. Di sebelah selatan, Kerajaan Padang memiliki kampung-kampung yang menjadi batas wilayahnya dengan Kerajaan Raya, Simalungun. Kampung itu adalah Huta Padang dan Bartong –saat ini berada di Kec.Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagei. Ke arah barat, kerajaan ini mencapai Kampung Pertapaan –sekarang masuk Kec. Dolok Masihul, Sergai. Demikian pula ke arah timur, kerajaan ini memiliki batas hingga ke Bandar Khalifah—sekarang Kec. Bandar Khalifah, Sergai. Kerajaan Padang masa itu dihuni penduduk dari multi etnis, baik etnis lokal maupun dari mancanegara. Hingga kini bukti-bukti multi etnisitas itu terlihat dari penamaan kampung-kampung yang ada di Kota Tebing Tinggi., seperti, Kampung Jawa, Kampung Begelen, Kampung Rao, Kampung Mandailing, Kampung Tempel, Kampung Batak dan Kampung Keling. Penamaan kampung yang terakhir ini berlokasi di pinggiran sungai Padang –saat ini terletak di Kelurahan Tanjung Marulak—menginformasikan bahwa pada masa Kerajaan Padang wilayah itu sudah di huni salah satu suku bangsa dari anak benua India. Bukti arkeologis keberadaan etnis anak benua India itu dengan pernah ditemukannya bangkai sebuah perahu bergaya Hindu mengendap dari kedalaman sungai Padang di Desa Kuta Baru sekira lima tahun lalu. Namun sayang, bangkai kapal itu hancur karena tidak terawat. Demikian pula dengan keberadaan etnis Tionghoa telah ada seiring dengan perkembangan hubungan Kerajaan Padang dengan kerajaan lain. Etnis Tionghoa kala itu, banyak menghuni pinggiran muara sungai Bahilang. Kelompok mereka dipimpin seorang kapitan. “Hingga kini kalau saya tidak salah kediaman kapitan Cina iu masih ada di Jalan Iskandar Muda berhadapan dengan bekas bioskop Metro,” tegas orang tua yang enggan di panggil kakek itu. Di samping kedua etnis ini, orang-orang Belanda juga belakangan menghuni Kerajaan Padang . Ini dibuktikan dengan adanya perkuburan mereka yang disebut Kerkof (kuburan) di Kampung Bagelen –sekarang di Jalan Cemara. Beberapa kampung yang spesifik dari kegiatan penduduk kala itu juga masih terabadikan hingga kini, misalnya Kampung Bicara, Bandar Sono, Kampung Persiakan, Kampung Durian, Kampung Jati, Kampung Sawo, Kampung Kurnia, Kampung Jeruk, Kampung Semut, Kampung Tambangan, Kampung Sigiling dan Kampung Badak Bejuang serta beberapa kampung lainnya. Batas Kerajaan Padang “Sebelum sampai Sipispis, ada satu kampung bernama Bartong, itulah batas wilayah terjauh Kerajaan Padang,” tegas tokoh sepuh itu yang pernah menjadi tahanan politik di awal Orde Baru. Batas itu diperoleh Kerajaan Padang setelah memenangkan pe perangan dengan Kerajaan Raya. “Perang itu bernama perang Lopot-Lopot, artinya perang intip-mengintip,” jelas penutur ini. Asal terjadinya perang, ujar Amiruddin, bermula dari seringnya muncul gangguan yang kadang-kadang berakhir dengan pembunuhan dari orang-orang Kerajaan Raya terhadap masyarakat di sekitar Kampung Bulian. Akibatnya, karena ketakutan, penduduk Kampung Bulian banyak yang mengungsi hingga ke Bandar Sakti. Melihat keadaan ini, pasukan Kerajaan Padang kemudian membuat sebuah jembatan di atas sungai Kelembah. Maksudnya untuk mengontrol siapa saja orang-orang yang keluar-masuk ke ibu kota kerajaan. Ternyata, dibuatnya jembatan itu membuat Kerajaan Raya tidak senang, sehingga mereka selalu saja mengganggu ketentraman warga di Kerajaan Padang. Menghadapi keadaan tidak tenteram itu, Raja Syah Bokar kemudian memerintahkan Panglima Daud untuk mengusir para pengacau itu. Dalam pengusiran itu, Panglima Daud melakukan penaklukan terhadap beberapa kampung lainnya, hingga kemudian panglima Kerajaan Padang ini menghentikan pengejaran di Kampung Bartong. Kampung inilah yang dijadikan batas Kerajaan Padang. Usai peperangan, Kerajaan Padang harus menghadapi suatu masa pancaroba dalam bentuk perebutan kekuasaan. Dalam suatu acara perburuan di Bandar Khalifah, Raja Syah Bokar karena pengkhianatan panglimanya, mati terbunuh. Lalu, sepeninggal sang raja, kekuasaan dikendalikan oleh OK Bakir. Bendaharawan kerajaan ini menjalankan pemerintahan menunggu dua anak Raja Syah Bokar yang bernama Tengku Alamsyah dan Tengku Hasyim menamatkan sekolahnya di Batavia. Dalam catatan penutur, di saat jabatan di pangku OK Bakir inilah Kerajaan Padang kemudian takluk di bawah Kerajaan Deli yang otomatis menjadi taklukan Kolonial Belanda. Sebagai bukti ketundukan terhadap Kerajaan Deli, kerajaan induk ini kemudian mengirim salah seorang petingginya menjadi pemangku raja di Kerajaan Padang. Petinggi Kerajaan Deli itu bernama Tengku Jalal yang kemudian menjabat sebagai raja menanti keturunan raja yang wafat pulang dari tugas belajar. Selesai menamatkan sekolah, kedua keturunan raja ini kemudian kembali ke Kerajaan Padang untuk melanjutkan tampuk kekuasaan. Pemegang tampuk kekuasaan pertama jatuh ke tangan anak tertua yakni Tengku Alamsyah. Baru kemudian diserahkan kepada anak lainnya yakni Tengku Hasyim. Di tangan Tengku Hasyim ini, gejolak menuntut kemerdekaan terhadap Kolonial Belanda menggemuruh. Sehingga akhirnya seluruh wilayah Kerajaan Padang melebur menjadi Tebing Tinggi dengan batas-batas yang ditentukan administrasi Kolonial Belanda. Batas-batas inilah yang hingga kini menjadi patok administrasi Kota Tebing Tinggi. Akan halnya Datuk Bandar Kajum, berdasarkan pada penuturan historis lebih awal ini, diperkirakan sebagai salah seorang pemuka masyarakat di Kerajaan Padang. Dia, mendapatkan kehormatan dari penguasa Kerajaan Padang dengan gelar Datuk Punggawa karena kesertaannya dalam perang menghadapi Kerajaan Raya. Datuk Bandar Kajum pun kemudian diberikan tanah dan wewenang untuk membangun pemukiman yang kemudian disebut Kampung Tebing Tinggi. Lalu, dari pelacakan akar historis Kota Tebing Tinggi pada masa lalu, setidaknya harapan masyarakat Kota Tebing Tinggi untuk melakukan pemekaran wilayah, sebenarnya memiliki momentum historisitas yang bisa jadi memiliki validitas kuat. Jika menggunakan data sejarah di atas—meski merupakan data lisan—sebenarnya wilayah Kota Tebing Tinggi sekarang ini lebih kecil dari wilayah Kerajaan Padang yang berpusat di kota itu. Ada puluhan desa dan kampung di hinterland yang dulunya merupakan wilayah Kerajaan Padang. Namun karena keberadaan wilayah Tebing Tinggi ini hanya didasarkan pada data Kolonial Belanda, keadaannya menjadi riskan. Kota Tebing Tinggi sebagai ibu kota Kerajaan Padang harus kehilangan puluhan kampung yang dulunya merupakan bagian dari Kota Tebing Tinggi masa lalu itu. Penjajahan Kolonial Belanda telah merugikan Tebing Tinggi dalam soal administrasi kewilayahan. Sudah saatnya memang kita menagih kembali daerah Tebing Tinggi yang hilang berdasarkan wilayah Kerajaan Padang. Ayo bung, kita mekarkan Kota Tebing Tinggi berdasarkan data historis itu. Masa Penjajahan Belanda Pada tahun 1887, oleh pemerintah Hindia Belanda, Tebing Tinggi ditetapkan sebagai kota pemerintahan dimana pada tahun tersebut juga dibangun perkebunan besar yang berlokasi di sekitar Kota Tebing Tinggi (hinterland). Pada tahun 1904, menjelang persiapan Tebing Tinggi menjadi kota otonom, didirikan sebuah Badan Pemerintahan yang bernama Plaatselijkke Fonds oleh Cultuur Paad Soematera Timoer. Pada tanggal 23 Juli 1903, pemerintah Hindia Belanda menetapkan daerah Otonom Kota kecil Tebing Tinggi menjadi pemerintahan kota Tebing Tinggi sebagai daerah otonom dengan sistim desentralisasi. Pada tahun 1910, sebelum di laksanakannya Zelf Bestuur Padang (Kerajaan Padang), maka telah dibuat titik "Pole Gruth" yaitu pusat perkembangan kota sebagai jarak ukur antara Kota Tebing Tinggi dengan kota sekitarnya. Patok Pole Gruth tersebut terletak di tengah-tengah Taman Bunga di lokasi Rumah Sakit Umum Herna. Untuk menunjang jalannya roda pemerintahan maka diadakan kutipan-kutipan berupa Cukai Pekan, Iuran penerangan dan lain-lain yang berjalan dengan baik. Pada masa Tebing Tinggi menjadi Kota Otonom maka untuk melaksanakan Pemerintahan, selanjutnya dibentuk Badan Gementeraad Tebing Tinggi, yang beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang Bangsa Eropa, 3 orang Bumiputera, dan 1 orang Bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan kepada Akta Perjanjian Pemerintah Belanda dengan Sultan Deli, bahwa dalam lingkungan Zelfbestuur didudukan orang asing Eropa dan yang dipersamakan dan ditambah dengan orang-orang Timur Asing. Pada masa itu, adanya perbedaan golongan penduduk, menyebabkan adanya perbedaan pengaturan penguasaan tanah. Untuk mengadakan pengutipan-pengutipan yang disebut setoran retribusi dan pajak daerah, diangkatlah pada waktu itu Penghulu Pekan. Tugas Penghulu Pekan ini juga termasuk menyampaikan perintah-perintah atau kewajiban-kewajiban kepada Rakyat kota Tebing Tinggi yang masuk daerah Zelfbestuur. Dalam perkembangan selanjutnya informasi Kota Tebing Tinggi sebagai kota Otonom dapat kita baca dari tulisan J.J.Mendelaar, dalam “NOTA BERTREFENDE DEGEMENTE TEBING TINGGI” yang dibuatnya sekitar bulan Juli 1930. Dalam salah satu bab dari tulisan tersebut dinyatakan bahwa setelah beberapa tahun dalam keadaan vakum mengenai perluasan pelaksanaan Desentralisasi, maka pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Desentralisasiewet berdirilah Gementee Tebing tinggi dengan Stelings Ordanitie Van Statblaad 1917 yang berlaku 1 Juli 1917. Karenanya, tanggal 1 Juli inilah yang menjadi Hari jadi Kota Tebing Tinggi. Masa Pendudukan Jepang Pada masa pendudukan Jepang, pelaksanaan pemerintah di Tebing Tinggi tidak lagi dilaksanakan oleh Dewan Kota yang bernama Gementeeraad. Pemerintah Jepang menggantikannya dengan nama Dewan Gementee Tebing Tinggi. Menjelang Proklamasi (masih pada masa Jepang) pemerintahan kota Tebing Tinggi tidak berjalan dengan baik. Masa Indonesia Merdeka Pada tanggal 20 November 1945, Dewan kota disusun kembali. Dalam formasi keanggotaannya sudah mengalami kemajuan, yang para anggota Dewan Kota terdiri dari pemuka Masyarakat dan Anggota Komite Nasional Daerah. Dewan Kota ini juga tidak berjalan lama, karena pada tanggal 13 Desember 1945, terjadilah pertempuran dengan Militer Jepeng dan sampai sekarang terkenal dengan Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945, yang diperingati setiap tahun. Pada tanggal 17 Mei 1946, Gubernur Sumatera Utara menerbitkan suatu keputusan No.103 tentang pembentukan Dewan Kota Tebing Tinggi, yang selanjutnya disempurnakan kembali dengan nama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, walaupun pada waktu itu ketua Dewan dirangkap Bupati Deli Serdang. Ketika Agresi pertama Belanda yang dilancarkan pada tanggal 21 Juli 1947, Dewan Kota Tebing Tinggi dibekukan, demikian pula keadaan pada waktu berdirinya Negara Sumatra Timur, Kota Tebing Tinggi tidak mempunyai Dewan Kota untuk melaksanakan tugas pemerintahan. Pada masa RIS, Dewan kota diadakan berdasarkan peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1950. Tetapi dalam proses pelaksanaannya, panitia pemilihan belum sempat menjalankan tugasnya, Peraturan Pemerintah No. 39 tersebut telah dibatalkan. Menurut undang-undang No.1 tahun 1957, pemerintah di daerah ini menganut asas Otonomi daerah yang seluasnya. Walaupun dalam undang-undang tersebut ditetapkan bahwa daerah ini berhak mempunyai DPRD yang diambil dari hasil Pemilihan Umum 1955, tetapi berdasarkan undang-undang darurat 1956 DPRD PERALIHAN kota Tebing Tinggi hanya mempunyai 10 (Sepuluh) orang anggota. Setelah keluarnya Undang-Undang No. 5 tahun 1974, tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pemerintahan di Kota Tebing Tinggi sudah relatif lebih baik dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Tetapi, walaupun sudah memiliki perangkat yang cukup baik, namun karena terbatasnya kemampuan daerah dalam mendukung pengadaan dalam berbagai fasilitas yang di butuhkan, roda pemerintahan di daerah ternyata masih banyak mengalami hambatan. Pada tahun 1980 Presiden Republik Indonesia telah mengganugerakan tanda kehormatan "PARASAMYA PURNA KARYA NUGRAHA" kepada Kotamadya Dati II Tebing Tinggi sebagai penghargaan tertinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan pembangunan Lima Tahun Kedua, sehingga dinilai telah memberikan kemampuan bagi pembangunan, demi kemajuan Negara Indonesia pada umumnya daerah khususnya. Peristiwa penting Kerusuhan Mei 1998 Saat lahirnya Reformasi Indonesia pada Mei 1998, Kota Tebing Tinggi juga tak luput dari kerusuhan terhadap etnis Tionghoa. Masyarakat yang saat itu tercekik ekonominya karena harga yang membubung tinggi, beramai-ramai melakukan penjarahan toko-toko milik etnis Tionghoa. Pertokoan Jalan Suprapto dan KH Dahlan tak luput dari penjarahan. Beberapa kilang padi milik etnis Tionghoa juga dijarah. Dampaknya seluruh pertokoan di seluruh kota tutup, bahkan selama tiga tahun sejak penjarahan, kota Tebing Tinggi sepertinya lumpuh pada malam hari karena tidak adanya toko yang berani buka pada malam hari. Banjir Besar 2001 Akhir Tahun 2001, banjir besar melanda hampir seluruh pesisir timur Sumatera Utara. Tebing Tinggi juga tidak luput dari bencana besar ini. Dua sungai besar yang membelah kota ini, yakni Sungai Padang dan Sungai Bahilang meluap. Selama tiga hari air merendam yang ada, ditambah dengan lumpuhnya aktivitas masyarakat kota. Beberapa kendaraan antar kota dari dan menuju Kota Medan terjebak banjir dan terpaksa menginap di jalanan kota Tebing Tinggi. Tidak ada korban jiwa dalam banjir ini, namun kerugian materi yang ada, tidak bisa terelakan. Pemerintahan Daftar Wali Kota Dewan Perwakilan Kecamatan Penduduk Penduduk asli di kota ini adalah suku Melayu. Kota Tebing Tinggi salah satu kota yang sangat beragam berdasarkan suku dan agama di Indonesia. Empat suku yang mendominasi ialah suku Melayu, Batak, Jawa dan Tionghoa. Dan beberapa suku lainnya juga ada di kota ini, termasuk suku Minangkabau, Nias dan Aceh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Tebing Tinggi tahun 2021 mencata bahwa mayoritas penduduk kota Tebing Tinggi menganut agama Islam yakni 80,08%, kemudian Kristen 13,37% dimana Protestan sebanyak 12,12% dan Katolik 1,25%. Penganut agama Buddha sebanyak 6,39%, Hindu 0,13 % dan Konghucu 0,03%. Kesehatan Pendidikan Tebing Tinggi Memiliki beberapa Fasilitas Pendidikan Swasta maupun Negeri. Beberapa sekolah Swasta yakni Yayasan Perguruan F. Tandean, Yayasan Nasional Budi Dharma, Yayasan Perguruan Kristen Ostrom Methodist, Yayasan Perguruan Methodist-1, Perg.Nasional Ir.H.Djuanda, Taman Siswa, RA Kartini, Yayasan STM YPD, Perg.Nasional Diponegoro dan masih banyak lagi yang tersebar Di Kota Tebing Tinggi. Tebing Tinggi juga memiliki 10 Sekolah Lanjutan Pertama Negeri. Antara lain SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3 dan Masih Banyak lagi. Tebing Tinggi juga memiliki 4 Sekolah Lanjutan atas Negeri, dan 4 Sekolah Menengah Kejuruan. Diantaranya SMA N 1, SMA N 2, SMA N 3 dan SMA N 4. SMK N 1, SMK N 2, SMK N 3, dan SMK N 4. Kantor Pemerintahan Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebing Tinggi berada Di jalan Gereja No.10 Dan Bersebelahan dengan RS Umum Herna serta didepan Sekolah Swasta Ostrom Methodist.Dan sejak Agustus 2014 Kantor Dinas Pendidikan dipindah ke Jalan K.L.Yos Sudarso di samping SMAN1 dan SMAN3 atau di simpang beo. Makanan khas Lemang Makanan dari kota Tebing Tinggi adalah Lemang. Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi tepung beras bercampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang di atas tungku panjang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat, dengan campuran selai bahkan durian. Pusat penjualan lemang di Tebing Tinggi adalah di seruas jalan bernama Jalan KH Dahlan berseberangan dengan Masjid Raya Tebing Tinggi, masyarakat lebih mengenalnya sebagai Jalan Tjong A fie. Lemang yang paling terkenal adalah Lemang Batok. Lemang produksi kota Tebing Tinggi sangat terkenal lezat dan lemak. Karena kelezatannya itulah kota Tebing Tinggi juga dijuluki sebagai Kota Lemang. Kue Kacang Sejak sekitar tahun 2005 di Tebing Tinggi muncul makanan baru, yakni Kue Kacang (di kota lain disebut Bakpia). Kue kacang yang terkenal adalah kue kacang bermerek Rajawali, Beo dan Garuda. Kue kacang banyak dijual di terminal Pajak (Pasar) Mini Tebing Tinggi. Karena kelezatannya dan harga yang ekonomis, Kue Kacang mulai menjadi ikon baru kuliner Tebing Tinggi selain Lemang. Halua Halua merupakan manisan khas melayu. Halua bisa terbuat dari Buah Pepaya yang ditebuk atau dibuat anyaman yang disebut Buku Bemban, Pucuk Pohon Pepaya, Buah Paria, cabai, Meregat, Gelugur dan berbagai bahan lainnya. Meskipun tidak menjadi produksi bisnis, Halua akan tetap ada dalam upacara adat maupun lebaran. Prestasi Tebing Tinggi Juga pernah meraih beberapa Prestasi Domestik maupun Internasional oleh beberapa Pelajar Kota Tebing Tinggi. di antaranya Tahun 2010 Salah satu Pelajar SD Sw Ostrom Methodist Pernah menjuarai Lomba Sempoa Tingkat Asia Tenggara yakni Natalia Miralda Sembiring. Lalu Salah satu pelajar Dari SMP Negeri 1 yang pernah mendapatkan mendali perunggu Olimpiade tingkat Nasional. Dan dari segi statistik Nilai Ujian Nasional, Tebing Tinggi pernah Juga mencatatkan sebagai Kota dengan Nilai UN tertinggi ke-3 di Sumatera Utara. Serta salah satu Pelajar Tingkat SD Sw Ostrom Methodist atas nama Jesica Disriena Nababan Meraih Nilai UN Tertinggi Ke-3 se-Sumatera Utara. Tokoh lahir di Tebing Tinggi Sarwata Takdir Rahmadi Tino Sidin Kaharuddin Syah Mardiono Anton Medan Saut Situmorang Referensi Pranala luar Situs Web Resmi Pemerintah Kota Tebing Tinggi Website Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Tebing Tinggi Potensi Kota Tebing Tinggi Tebing Tinggi Tebing Tinggi
3,391
3999
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Bengkulu
Kota Bengkulu
Kota Bengkulu (; Rejang: ꥏꤷꥍꤰꥈꤾꥈ, abjad Jawi: كوتا بڠكولو) adalah ibu kota Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatra, setelah Kota Padang. Sebelumnya kawasan ini suatu kesatuan dengan Kesultanan Palembang Darussalam, Kemudian dikuasai Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda. Kota ini juga menjadi tempat pengasingan Bung Karno dalam kurun tahun 1939–1942 pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota kelahiran salah satu istrinya, Fatmawati. Kota Bengkulu memiliki luas wilayah sebesar 152,00 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 sebesar 371.828 jiwa yang terdiri atas 187.655 orang laki-laki dan 184.173 orang perempuan. Kota Bengkulu Berbatasan dengan Kabupaten Seluma di Selatan, Samudra Hindia di Barat dan Kabupaten Bengkulu Tengah di Utara dan Timur. Geografi Kota Bengkulu terletak di kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Kota ini memiliki luas wilayah 144,52 km² dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 meter. Sebagai daerah yang berada di pesisiran, Kota Bengkulu tidak memiliki wilayah yang berjarak lebih dari 30 km dari pesisir pantai. Kota ini dilayani oleh Pelabuhan Pulau Baai yang merupakan pelabuhan samudera satu-satunya di Provinsi Bengkulu. Selain wilayah yang berada di daratan Sumatra, Kota Bengkulu juga membawahi sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Tikus. Sejarah Pada awal abad ke-17, daerah Bengkulu berada di bawah penguasa dari Minangkabau. Kedatangan orang Eropa ke kepulauan Indonesia disebabkan oleh keinginan memperoleh langsung rempah-rempah dari sumbernya. Di sejumlah negara Eropa didirikan maskapai yang tujuannya adalah mencari rempah-rempah dan menjualnya di pasar Eropa. Orang Belanda mendirikan VOC atau Verenigde Oost Indië Compagnie atau "maskapai serikat untuk Hindia Timur". Orang Inggris mendirikan East India Company atau "maskapai untuk Hindia Timur". Salah satu rempah-rempah yang dicari adalah lada. Salah satu daerah di mana lada tumbuh adalah bagian selatan pulau Sumatra. Tahun 1633 VOC mendirikan pos perdagangan di Bengkulu. Kemudian VOC mengusir Inggris dari Banten. Ini memaksa East India Company, yang tetap ingin terlibat dalam perdagangan lada, mendirikan tahun 1685 suatu pos di Bengkulu, "Bencoolen" dalam bahasa Inggris, dengan tujuan mencari lada. Untuk melindungi pos ini, Inggris mengirim pasukan kecil. Untuk menampung pasukan tersebut dibangun suatu benteng, Fort Marlborough. Inggris menduduki Bengkulu selama 140 tahun. Dalam masa ini ratusan prajurit Inggris meninggal karena kolera, malaria dan disenteri. Kehidupan di Bengkulu sangat susah bagi orang Inggris, dibandingkan dengan India. Saat itu perjalanan pelayaran dari Inggris ke Bengkulu memakan waktu 8 bulan. Pertentangan muncul antara penguasa di London dan India di satu pihak, dan mereka yang ingin mempertahankan pendudukan Inggris di Sumatra untuk melanjutkan perdagangan lada. Di samping Fort Marlborough, Company juga membangun Fort York di Bengkulu dan Fort Anne di Mukomuko. Terjadi juga bentrokan dengan penduduk setempat. Tahun 1719 Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu. Inggris kemudian kembali. Namun tahun 1760 Fort Marlborough menyerah kepada pasukan yang dikirim Prancis. Tahun 1807 resident Inggris Thomas Parr dibunuh. Parr diganti Thomas Stamford Raffles, yang berusaha menjalin hubungan yang damai antara pihak Inggris dan penguasa setempat. Di bawah perjanjian Inggris-Belanda yang ditandatangani tahun 1824, Inggris menyerahkan Bengkulu ke Belanda, dan Belanda menyerahkan Melaka ke Inggris. Namun, Belanda baru sungguh-sungguh mendirikan administrasi kolonialnya di Bengkulu tahun 1868. Karena produksi rempah-rempah sudah lama menurun, Belanda berusaha membangkitkannya kembali. Ekonomi Bengkulu membaik dan kota Bengkulu berkembang. Tahun 1878 Belanda menjadikan Bengkulu residentie terpisah dari Sumatera Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, Bengkulu merupakan salah satu Kota Kecil dengan luas 17,6 km² dalam provinsi Sumatera Selatan. Penyebutan Kota Kecil ini kemudian berubah menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintah daerah. Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang pembentukan Provinsi Bengkulu, Kotamadya Bengkulu sekaligus menjadi ibu kota bagi provinsi tersebut. Namun UU tersebut baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Juni 1968 setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 821.27-039 tanggal 22 Januari 1981, Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu selanjutnya dibagi dalam 2 wilayah setingkat kecamatan yaitu Kecamatan Teluk Segara dan Kecamatan Gading Cempaka. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bengkulu Nomor 440 dan 444 Tahun 1981 serta dikuatkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 141 Tahun 1982 tanggal 1 Oktober 1982, penyebutan wilayah Kedatukan dihapus dan Kepemangkuan menjadi kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1982, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu terdiri atas 2 Wilayah Kecamatan Definitif dengan Kecamatan Teluk Segara membawahi 17 Kelurahan dan Kecamatan Gading Cempaka membawahi 21 kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1986, luas wilayah Kotamadya Bengkulu bertambah menjadi 144,52 km² dan terdiri atas 4 wilayah kecamatan, 38 kelurahan serta 17 desa. Pemerintahan Daftar Wali Kota Dewan Perwakilan Kecamatan Pariwisata Pada kota ini terdapat beberapa bangunan dan benteng peninggalan Inggris, diantaranya Fort Marlborough yang didirikan tahun 1713 pada Pantai Panjang, Monumen Hamilton dan Monumen Parr pada kawasan pusat kota, Objek wisata Rumah Pengasingan Bung Karno terletak di jalan Soekarno-Hatta. Dan Masjid Jamik yang didesain oleh Ir. Soekarno. Kota Bengkulu juga memiliki sejumlah andalan tempat wisata lain seperti, Kampung China, Pantai Tapak Paderi, Pantai Jakat, Danau Dendam Tak Sudah dan wisata Pelabuhan Pulau Baai . Tak cuma itu, sejumlah potensi kuliner Kota Bengkulu juga menarik. Beberapa diantaranya seperti Pendap, Lempuk Durian, Pondok Durian Bengkulu, Bai Tat, dan lain sebagainya. Salah satu yang bisa menjadi rujukan untuk berbelanja oleh-oleh, para pelancong bisa mendatangi daerah Anggut Kota Bengkulu. Kawasan ini sudah ditetapkan pemerintah lokal menjadi sentra khas oleh-oleh. Pendidikan Universitas Bengkulu (UNIB) merupakan salah satu perguruan tinggi yang terdapat di kota Bengkulu. Universitas ini memiliki kawasan dengan luas 1.707.409 ha pada 8 lokasi yang berbeda. Perhubungan Bandar Udara Fatmawati Soekarno merupakan Bandar Udara (bandara) di kota Bengkulu yang sebelumnya bernama Bandara Padang Kemiling, sedangkan untuk melayani transportasi laut di kota ini digunakan pelabuhan Pulau Baai atau disebut juga pelabuhan Bengkulu yang selesai dibangun pada tahun 1984, sebelumnya kawasan ini merupakan suatu lagun atau kolam yang terbentuk oleh lidah pasir yang membujur dari arah selatan ke utara. Kependudukan Jumlah Penduduk Kota Bengkulu hasil Sensus Penduduk 2010 Berjumlah 308.544 jiwa yang terdiri atas 155.288 jiwa laki-laki dan 153.256 jiwa perempuan dengan angka Seks Rasio sebesar 101. Penduduk Kota Bengkulu masih bertumpu di Kecamatan Gading Cempaka yang memiliki jumlah penduduk 78.767 jiwa (25.53% Dari Populasi Kota Bengkulu) dan Kecamatan Sungai Serut memiliki jumlah penduduk terkecil di Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk 21.981 jiwa (7.12% Dari Populasi Kota Bengkulu). Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bengkulu (LPP) Kota Bengkulu dari tahun 2000-2010 tercatat sebesar 2,90 persen. Dengan Luas wilayah Kota Bengkulu 144,52 km² yang dihuni 308.544 orang maka kepadatannya adalah 2.135 orang per kilometer persegi. Masyarakat Kota Bengkulu hampir 95% memeluk Agama Islam, 4% Kristen dan Katolik, Dan Agama yang lainnya hanya 1 persen. Kesehatan Media Surat kabar Pedoman Bengkulu Rakyat Bengkulu Bengkulu Ekspress Radar Bengkulu Buliran Bengkulu Radio 87,7 MHz–Dehasen FM 90,1 MHz–Najamuddin FM 90,9 MHz–RRI Pro 3 91,7 MHz–RRI Pro 4 92,5 MHz–RRI Pro 1 96 MHz–Suara Bengkulu 96,8 MHz–Sehati FM 97,6 MHz–Elfaz FM 99,2 MHz–Swara Unib FM 101,1 MHz–Shinta FM 101,9 MHz–Lesitta FM 102,7 MHz–Trans FM 103,5 MHz–Radio Santana 104,3 MHz–Jazirah FM 105,1 MHz–RRI Pro 2 105,9 MHz–Flamboyan FM 107,7 MHz–Agroviice FM Televisi Kota kembar Blitar, Jawa Timur, Indonesia Gorontalo, Indonesia – Boise, Idaho, Amerika Serikat Zamboanga City, Filipina Lihat pula Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu Referensi Pranala luar Situs web resmi Pemerintah Kota Bengkulu Bengkulu, Kota Bengkulu Bengkulu
1,199
4000
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Bengkulu%20Utara
Kabupaten Bengkulu Utara
Bengkulu Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten yang terletak di kawasan pesisir Pantai Barat Sumatra dengan ibu kotanya Arga Makmur. Kota Arga Makmur berjarak sekitar 60 km dari Kota Bengkulu. Sebelum dimekarkan, kabupaten Bengkulu Utara memiliki luas 9.585,24 km², di mana wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Mukomuko masih menjadi wilayah kabupaten ini. Setelah dimekarkan, Bengkulu Utara memiliki luas wilayah 4.424,60 km². Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 296.523 jiwa, dengan kepadatan 67 jiwa/km². Sejarah Pada saat Bengkulu masih bersama ke Provinsi Sumatera Selatan, UU Darurat No.4 Tahun 1956 menyatakan Bengkulu Utara sebagai kabupaten dalam Provinsi Sumatera Selatan dengan ibu kota di Kotamadya Bengkulu. Saat pemekaran Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan bagian dari Provinsi Bengkulu melalui UU No. 09 Tahun 1967 (UU Pembentukan Provinsi Bengkulu). Setelah perpindahan ibu kota dari Kota Bengkulu, sejak tahun 1976 ibu kota Kabupaten Bengkulu Utara pindah dari Kota Bengkulu ke Kota Arga Makmur (melalui PP No. 23 Tahun 1976). Pemekaran Kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan UU. Nomor 23 Tahun 2003, Kabupaten Bengkulu Utara mekar menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Geografi Koordinat geografis Bengkulu Utara di posisi 2015 – 4o LS dan 1020 32 -1020 8 BT dengan luas wilayah 4.424,60 km2. Garis pantai yang dimiliki Kabupaten Bengkulu Utara dengan panjang 262,63 km yang mempunyai potensi sumber daya pesisir, pantai, dan laut baik hayati maupun nonhayati yang cukup besar berpeluang untuk dapat dikembangkan dan dikelola sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah. Kondisi tanah di Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari Latasol: 29.01 %, Asosiasi Latosol dan PMK: 1,42%, Asosiasi MPK dan Lotosol: 25,36%, Pedsolik Merah Kuning: 1,16%, aluvial:3,15%, Organosol dan lain-lain: 39,90%. Dari sisi hidrologis, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki Banyak sungai yang verhulu di sisi timur bukit barisan dan mengalir ke Samudra Indonesia. Di antarasungai-sungai yang ada beberapa sungai yang dapat dilayari oleh kapal dengan bobot mati 25 ton. Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian dibawah 150 m dpl terdapat di bagian barat membujur searah pantai dari selatan ke utara, sedangkan di bagian timur topografinya berbukit-bukit dengan ketinggian 541 m dpl. Kabupaten Bengkulu Utara, berbatasan dengan: Batas Wilayah Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Masyarakat Bengkulu Utara dari segi bahasanya dibedakan atas beberapa golongan yaitu Suku Rejang, Suku Pekal, Suku Enggano dan suku pendatang (Jawa, Minang, Sunda, Bali, Madura dan Batak). Masyarakat suku Rejang merupakan suku dengan populasi terbesar di Kabupaten Bengkulu Utara. Masyarakat suku Rejang terdiri atas dua dialek, yaitu Rejang daratan yang bahasannya sama dengan masyarakat suku Rejang di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Lebong. Mereka pada umumnya mendiami wilayah kecamatan yang berbatasan dengan ketiga daerah tersebut. Dialek lainnya adalah suku Rejang pesisir yang mendiami daerah di pesisir, yaitu Kecamatan Kerkap, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Air Napal, Kecamatan Air Besi, dan sekitarnya. Suku terbesar kedua adalah suku Jawa, mereka mendiami daerah bekas transmigrasi yang banyak tersebar di setiap kecamatan. Selain itu, ada suku Enggano yang mendiami di pulau Enggano. Suku Pekal adalah masyarakat yang mendiami di Kecamatan Ketahun, Kecamatan Putri Hijau, dan Kecamatan Napal Putih. Penduduk Berdasarkan sensus penduduk 2010, Kabupaten Bengkulu Utara berpenduduk 257.675 jiwa yang terdiri atas 132.583 laki-laki dan 125.092 perempuan. Dengan luas wilayah 4.424,60 km², maka rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Bengkulu Utara sekitar 58,23 per km². Pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2010 sekitar 3,54 persen per tahun. Itu merupakan pertumbuhan penduduk terbesar di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Kepadatan penduduk terbesar berada di Kecamatan Arga Makmur dengan jumlah sekitar 474,57 jiwa/km². Kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Enggano dengan populasi 6,71 jiwa/km². Catatan: Kecamatan Tanjung Agung Palik, Armajaya, Hulu Palik, Ulok Kupai, dan Air Padang belum ada pada saat sensus dilakukan. Ekonomi Perkebunan Perkebunan kelapa sawit merupakan areal perkebunan yang sangat luas di Kabupaten Bengkulu Utara dan sangat diminati oleh para investor dan masyarakat pada umunya. Pola pembinaan perkebunan di Kabupaten Bengkulu Utara yang menjadikan kemitraan sebagai basis utamanya adalah: Pola PIR (perkebunan inti rakyat), dikenal dengan adanya plasma (milik masyarakat) dan inti (milik perusahaan). Pola PBS (perkebunan besar swasta), dilakukan oleh PBSN maupun PMA. Pola UPT (unit pelaksana teknis), dilakukan pembinaan secara menyeluruh hingga kelembagaan petani. Pola parsial/swadaya. Sebelum pemekaran daerah Mukomuko dan Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara adalah penghasil minyak sawit terbesar di provinsi Bengkulu dengan pabrik pengolahan kelapa sawit terbanyak. Setelah pemekaran, pabrik pengolah kelapa sawit di kabupaten ini ada empat, yaitu: PT Agricinal PT Puding Mas PT Alno PT Sandabi Perkebunan karet merupakan unggulan kedua yang diminati oleh para investor dan masyarakat. Di Kabupaten Bengkulu Utara hanya ada satu pabrik pengolahan Karet, yaitu PT Pamorganda di Kecamatan Putri Hijau. Perikanan Kabupaten Bengkulu Utara mempunyai wilayah laut dengan panjang pantai 262,63 km, 40 desa pesisir, dan 2.436 orang nelayan dengan potensi perikanan laut sekitar 13.060,30 ton. Kabupaten yang mempunyai satu pulau besar dan beberapa pulau kecil dengan sumberdaya hayati seperti ikan, udang, moluska, kepiting, rumput laut, hutan bakau, karang, padang lamun, penyu, dan biota lainnya. Selain potensial di bidang perikanan hasil laut, Kabupaten Bengkulu Utara juga terkenal sebagai pengahasil perikanan air tawar terbesar di provinsi Bengkulu. 40 % total produksi ikan air tawar provinsi Bengkulu adalah dari Bengkulu Utara. Sentra perikanan air tawar di Bengkulu Utara adalah di Kecamatan Padang Jaya dan telah ditetapkan sebagi Mina Politan perikanan air tawar. Usaha budidaya perikanan air tawar di Kabupaten Bengkulu Utara didukung oleh Balai Benih Ikan pemerintah daerah, Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) di Marga Sakti, dan Kolam Air Deras di desa Pagar Ruyung. Jumlah Balai Benih Ikan dan Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT), dan Kolam Air Deras (KAD) di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut: Pertambangan Pertambangan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara di antaranya adalah batu bara. Produksi batu bara pada tahun 2004 mencapai 205.541,56 ton. Kabupaten Bengkulu Utara merupakan daerah penghasil batu bara terbesar di pProvinsi Bengkulu. Beberapa perusahaan tambang batu bara yang masih melakukan eksploitasi di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut: PT Rekasindo Guriang, lokasi Penambangan di Kecamatan Putri Hijau. Perusahaan ini juga mempunyai pelabuhan khusus batu bara yang berlokasi di Pasar Sebelat. PT Injatama, lokasi penambangan di desa Tanjung Dalam. Perusahaan ini juga mempunyai pelabuhan khusus batu bara di desa Pasar Ketahun. PT Bara Adhipratama, lokasi penambangan di desa Bukit Harapan, Napal Putih, Bengkulu Utara. Penambangan emas dan perak beroperasi sampai bulan April 1995, dan perusahan pertambangan tidak lagi berproduksi. Lokasi penambangan tersebut berlokasi di Lebong Tandai. Setelah ditinggal oleh CV Firman Ketahun, selanjutnya dikelola oleh masyarakat secara tradisional. Aset peninggalan perusahaan penambangan yang berupa jalan lori, masih ada dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alat transportasi Lebong Tandai. Pariwisata Bengkulu Utara memiliki banyak tempat wisata alam dan budaya, di antaranya Tapak Balai di Palik, Batu Layang, Pantai Kota Agung, Pantai Urai, Pantai Putri Hijau, Makam Panglima Ratu Samban, Sawah Kemumu, Air terjun Curug 9, Air terjun Air Bagus, Air Terjun Batu Roto, Sungai Lorong Watu, Bendungan Dam Air Lais, dan Palak Siring yang merupakan salah satu habitat bunga Rafflesia, Air terjun Kencing Kudo KTM Lagita komplek KTM Lagita, Sungai Gunung Selan, Desa Tambak Rejo daerah budidaya ikan, rest Area D6 Ketahun, Pulau dua Enggano, alun-alun Rajo Malim Paduko, hutan sirkuit Abu Zahar, Sungai Senali, Tugu Amanah, Bundaran Arga Makmur, Dan Air Lais, Pantai Serangai, air terjun Alas Bangun Desa Tanjung Dalam, Pantai Air Sabu Ketahun, air terjun Kokoi, Sungai Taba Tembilang, Danau Gedang, pantai Lais, pulau Mega Putri Hijau. Objek wisata lainnya yang tak kalah menarik adalah Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat di Kecamatan Putri Hijau. Surat Kabar Harian dan Media Online di Kabupaten Bengkulu Utara: Surat Kabar Harian Radar Utara dan www.radarutara.id Media Online: Pedomanbengkulu.com Referensi Pranala luar Situs web resmi Pemerintah Daerah Bengkulu Utara Situs web resmi BPBD Bengkulu Utara Situs web resmi Direktorat Pengembangan Potensi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bappeda Pemerintah Daerah Bengkulu Utara Bengkulu Utara Bengkulu Utara
1,287
4001
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Bengkulu%20Selatan
Kabupaten Bengkulu Selatan
Bengkulu Selatan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Manna. Kabupaten Bengkulu Selatan berdiri berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 Nomor GB/27/1949 tentang pengangkatan Baksir sebagai Bupati Bengkulu Selatan (sebelumnya bernama kabupaten Manna Kaur 1945–1948 dan kabupaten Seluma Manna Kaur 1948–1949). Pada perkembangan selanjutnya dikuatkan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 14 November 1956 dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1956 (Tambahan Lembaran Negara 109). Berdasarkan kesepakatan masyarakat tanggal 7 Juni 2005, dikuatkan oleh Perda No. 20 tanggal 31 Desember 2005 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah No. 13 Tanggal 2 Januari 2006 Seri C maka tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten Bengkulu Selatan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 kabupaten Bengkulu Selatan mengalami pemekaran wilayah menjadi kabupaten Kaur, kabupaten Seluma, dan Bengkulu Selatan. Bahasa daerah di kabupaten Bengkulu Selatan adalah bahasa Melayu Tengah yang terdiri dari dua dialek yaitu dialek Besemah yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan kabupaten Kaur, sedangkan dialek Serawai mayoritas digunakan di kabupaten ini. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Penduduk Pada hasil sensus 2015, penduduk kabupaten Bengkulu Selatan berjumlah 152.194 jiwa. Sementara pada tahun 2021, jumlah penduduk Bengkulu Selatan berjumlah 166.249 jiwa, dengan kepadatan 140 jiwa/km². Lihat juga Pengadilan Agama Manna Referensi Pranala luar Bengkulu Selatan Bengkulu Selatan
219
4002
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Rejang%20Lebong
Kabupaten Rejang Lebong
Rejang Lebong adalah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.515,76 km² dan populasi sekitar 257.498 jiwa (2016). Ibu kotanya adalah Kecamatan Curup Kota yang berada pada ketinggian 600-700 mdpl. Kabupaten ini terletak di luak Ulu Musi, sebuah lembah di tengah rangkaian Bukit Barisan dan berjarak 85 km dari Kota Bengkulu yang merupakan ibu kota provinsi. Penduduk asli terdiri dari 2 suku utama yaitu suku Rejang dan Melayu. Suku Rejang mendiami tanah atas yaitu kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Tengah, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya, dan sebagian Selupu Rejang. Suku Lembak mendiami tanah bawah yaitu kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Sindang Kelingi. Geografis Batas Wilayah Batas-batas wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Berikut ini adalah perbatasannya dengan kabupaten lainnya: Letak Koordinat Kabupaten Rejang Lebong dengan terletak pada posisi 102°19'-102°57' Bujur Timur dan 2°22'07''- 3°31' Lintang Selatan. Topografi Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit-bukit, terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 hingga 1000 m dpl. Secara umum kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong sebagai berikut: Kelerengan: datar sampai bergelombang, Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial, Tekstur Tanah: sedang, lempung dan sedikit berpasir dengan pH tanah 4,5 –7,5 , Kedalaman efektif Tanah : sebagian besar terdiri atas kedalaman 60 cm hingga lebih dari 90 cm, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan 0 – 10 %. Iklim Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Rejang Lebong beriklim tropis dengan tipe (Af). Curah hujan rata-rata 233,75 mm/bulan, dengan jumlah hari hujan rata rata 14,6 hari/bulan pada musim kemarau dan 23,2 hari/bulan pada musim penghujan. Sementara suhu normal rata-rata 17,73 °C – 30,94 °C dengan kelembaban nisbi rata-rata 85,5 %. Suhu udara maksimum pada tahun 2003 terjadi pada bulan Juni dan Oktober yaitu 36 °C dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Juli yaitu 16,2 °C. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Jarak dari Ibukota kabupaten Jarak dari Curup yang merupakan ibukota Kabupaten Rejang Lebong dengan beberapa kota atau ibukota kabupaten lain adalah sebagai berikut. Catatan: Prakiraan jarak berikut sangat bergantung pada situasi dan kondsi lalu lintas di lapangan.ngan Penduduk Suku bangsa Mayoritas penduduk kabupaten Rejang Lebong merupakan suku Rejang yang jumlahnya mencapai 43%, disusul suku Jawa yang merupakan pendatang dengan jumlah sekitar 35,2%. Suku pribumi selain suku Rejang adalah Suku Melayu Lembak . Walaupun didominasi oleh suku Rejang dan suku Jawa, penduduk di Rejang Lebong sangatlah majemuk baik dari segi kesukuan, ras maupun keagamaan. Hal itu terjadi karena sejak zaman Belanda tepatnya pada tahun 1904, Provinsi Bengkulu dibuka bagi daerah transmigrasi. Suku-suku yang ada dan telah menetap secara turun-temurun di Rejang Lebong yaitu sebagai berikut: Melayu Kaur Suku Kaur datang dari sudut tenggara provinsi Bengkulu. Suku Kaur datang ke Rejang Lebong untuk mengadu nasib. Melayu Musi Suku Musi yang datang dari Sumatera Selatan kebanyakan datang atas kemauan menuntut ilmu dan belajar. Melayu Palembang Orang Palembang dikota Curup sudah sangat banyak dan mereka bersama suku Jawa sudah menjadi kaum pendatang terbesar di Rejang Lebong. Madura Suku Madura datang atas alasan keinginan kuat untuk bertani dan berdagang Sunda Suku Sunda banyak mendiami perkotaan dan wilayah transmigrasi Talang Benih. Melayu Serawai Suku Melayu Serawai banyak menjadi petani di dataran tinggi dan pedalaman. Suku Serawai datang dari bagian lain di selatan provinsi Bengkulu. Melayu besemah Suku Melayu Besemah adalah penduduk asli provinsi Sumatera Selatan. Saat ini, suku Besemah kebanyak berdiam di Curup Tengah. Pendatang Melayu Suku Melayu di Rejang Lebong berasal dari keturunan yang berbeda-beda. Ada yang asalnya dari Bangka, Deli, Kepri, Riau, Jambi bahkan Pontianak, Malaysia, dan Sambas. Suku Minang Suku Minang mayoritas berdagang dan hidup di daerah perkotaan. Ambon Ada beberapa keluarga Ambon yang tinggal di Rejang Lebong atas dasar tugas sebagai misionaris ke pedalaman. Suku Batak Suku Batak yang ada saat ini sudah cukup banyak populasinya dan telah bermukim tiga atau dua generasi. Banyak orang Batak yang menikah dengan suku Rejang dan suku Lembak. Suku Batak juga banyak yang bermukim di daerah pedalaman di kabupaten Rajang Lebong. Lampung Suku Lampung datang kebanyakan sebagai pengusaha. Keturunan India banyak mendiami perkotaan dan wilayah Kampung Jawa, Curup. Kebanyakan orang-orang India disini adalah orang-orang generasi ke lima atau ke empat. Orang India Curup memeluk agama Islam Sunni. Tionghoa Tionghoa pada umumnya berprofesi di bidang perdagangan dan berdiam wilayah Pasar Tengah. Kebanyakan beragama Katolik, Protestan, dan Buddha. Minahasa Sama halnya dengan suku Ambon, orang Minahasa/Manado datang ke Rejang Lebong atas alasan tugas sebagai misionaris ke daerah-daerah. Bali Orang Bali tinggal di kampung-kampung Bali, mayoritas beragama Hindu namun banyak pula yang beragama Islam. Pura agama Hindu ada di kecamatan Sindang Kelingi. Suku Kerinci Melayu kerinci atau masyarakat setempat menyebutnya sebagai orang kincai,merupakan suku pendatang dari kerinci yang berada diwilayah propinsi jambi, umumnya mereka petani, dan tak sedikit yang sukses di pemerintahan Agama Agama utama yang dianut masyarakat di Rejang Lebong adalah agama Islam dengan persentase 97%. Kemudian agama-agama lain dalam komposisi yang lebih kecil (Kristen Protestan 0.87%, Katolik 0.48%, Kong Hu Chu 0.01%, Buddha 0.25%, dan Hindu 0.02%). Ada juga beberapa penduduk yang masih menganut aliran kepercayaan suku, sekitar 0.04%. Rumah ibadah yang ada di Rejang Lebong yaitu: Masjid berjumlah 1096 buah. Gereja Protestan berjumlah 12 buah (di antaranya adalah GPdI, HKI, HKBP, Gereja Kristen Rejang, GPIB, GKSBS, GKII, GKI, dan GBI). Gereja Katolik berjumlah 3 buah. Vihara Berjumlah 2 buah dan 1 dalam pembangunan. Pura dalam tahap pembangunan. Ekonomi Mata pencarian penduduk didominasi oleh pertanian (80%), pedagangan, PNS, wiraswasta, dan lain-lain. Perkebunan rakyat yang terdapat di kabupaten ini adalah perkebunan kopi dan karet. Produktivitas kebun kopi di Rejang Lebong tergolong tinggi dan merupakan produsen kopi ke-6 terbesar di Sumatra. Palawija banyak ditanam di lereng Bukit Kaba, Rejang Lebong terkenal sebagai lumbung padi,sayur dan umbi-umbian di Bengkulu. Sebagian lagi merupakan petani penyadap aren sekaligus pembuat gula aren dan gula semut. Produksi gula aren dan gula semut Rejang Lebong sangat terkenal bahkan sampai ke manca negara. Sedangkan perkebunan perusahaan swasta skala besar yakni kebun teh di lereng Bukit Daun. Barang tambang atau galian yang ada diwilayah ini didominasi galian C seperti: batu kali batu pasir pasir pasir merah pasir emas kaolin tanah liat lempung pasir besi granit batu gunung Potensi-potensi tambang yang lain ialah panas bumi bukit Kaba, batubara di Kota Padang, Emas di Bermani Ulu, Biji Besi di Kota Padang dan cadangan minyak (tentatif) di Curup Utara. Olahraga Rejang Lebong memiliki beberapa klub olahraga yang masih aktif berkompetisi. Persirel dan Curup FC merupakan dua klub sepak bola dan saat ini bermain di Liga 3 serta ada beberapa klub bola basket yang kerap kali mengikuti kejuaraan antar provinsi. Pariwisata Objek wisata Kecamatan Curup Suban Air Panas Kolam Renang Muna Tirta Danau Talang Kering Air Terjun Talang Rimbo Masjid Agung Curup Rumah Adat Rejang Lebong Bendungan Musi Kejalo Objek Wisata Alam “DIOBAGITE” Air terjun Batu Betiang Kecamatan Bermani Ulu Monumen Perjuangan Desa Taba Renah Kebun Teh "Agro Teh" Kecamatan Selupu Rejang Telaga Tiga Warna Air Terjun Bertingkat Bukit Kaba Danau Mas Harun Bastari Objek Wisata Agropolitan Kecamatan Sindang Kelingi Air Panas/Air Terjun/Sarang Walet Air Terjun Desa Cahaya Negeri Air Terjun Desa Beringin Tiga Air Terjun Tri Muara Karang Sungai air panas Padang Ulak Tanding Air Terjun Kepala Curup Cek Dam (Danau Buatan) Peninggalan Benda Sejarah Desa Apur Air Terjun/Gua Curup Beraput Desa Apur Air Terjun Sungai Napal Kota Padang Air Terjun Curup Embun Desa UPT Trans Air Terjun Angin Desa Lubuk Mumpo Air Terjun dan Gua La Desa Suka Merindu Lihat juga Sejarah Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Lebong Kabupaten Kepahiang Bengkulu Referensi Daftar pustaka Pranala luar Situs web resmi Rejang Lebong Rejang Lebong Rejang Lebong
1,255
4004
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Batanghari
Kabupaten Batanghari
Batanghari adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan kabupaten tertua di provinsi Jambi yang resmi berdiri pada 1 Desember 1948. Ibukota kabupaten Batanghari berada di kecamatan Muara Bulian. Pada pertengahan tahun 2023, penduduk kabupaten ini berjumlah 308.753 jiwa, dengan kepadatan 52 jiwa/km². Geografi Batas Wilayah Topografi Secara topografis Kabupaten Batanghari merupakan wilayah dataran rendah dan rawa yang dibelah Sungai Batanghari dan sepanjang tahun tergenang air, di mana menurut elevasinya daerah ini terdiri dari: 0-10 meter dari permukaan laut (11,80 %), 11-100 meter dari permukaan laut (83,70 %), 4,50 % wilayahnya berada pada ketinggian 101-500 meter dari permukaan laut. Luas Wilayah Luas Wilayah Kabupaten Batanghari adalah 5.804,83 km² atau 580.483 Ha salah satu Kabupaten terluas di Provinsi Jambi. Berikut adalah luas wialyah Kabupaten Batanghari menurut Kecamatan beserta persentase terhadap luas Kabupaten Batanghari (%): Sejarah Kabupaten Batanghari dibentuk pada 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 November 1948 dengan pusat pemerintahannya di Kota Jambi. Pada tahun 1963, pusat pemerintahan daerah ini dipindahkan ke Kenali Asam, 10 km dari Kota Jambi. Kemudian pada tahun 1979, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1979, ibu kota kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam ke Muara Bulian, 64 km dari Kota Jambi sampai saat ini. Pemekaran pertama Batanghari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran, awalnya kabupaten yang berada di Sumatra Bagian Tengah ini berdasarkan UU No. 7 Tahun 1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Batanghari yang saat itu ibu kotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung beribu kota Kuala Tungkal. (Yang kemudian dimekarkan menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur) Pemekaran kedua Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi Daerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batanghari dengan ibukota Muara Bulian dan Muaro Jambi ibu kotanya di Sengeti. Pemerintahan Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Adapun ibu kota dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Batanghari: Kecamatan Pemayung: Kelurahan Jembatan Mas Kecamatan Bajubang: Kelurahan Bajubang Kecamatan Muara Bulian: Kelurahan Rengas Condong Kecamatan Maro Sebo Ilir: Kelurahan Terusan Kecamatan Muara Tembesi: Kelurahan Pasar Muara Tembesi Kecamatan Batin XXIV: Kelurahan Muara Jangga Kecamatan Mersam: Kelurahan Kembang Paseban Kecamatan Maro Sebo Ulu: Kelurahan Simpang Sungai Rengas Demografi Penduduk Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk kabupaten Batanghari berjumlah 241.334 jiwa yang terdiri atas 123.515 laki-laki dan 117.819 jiwa perempuan. Dibandingkan pada tahun 2000 penduduk kabupaten Batanghari berjumlah 190.636 jiwa, jadi dapat disimpulkan penduduk kabupaten Batanghari mengalami pertambahan penduduk ± 50.698 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2010 sekitar 2,40 persen/tahun. Berikut adalah daftar Penduduk kabupaten Batanghari tahun 2010, menurut kecamatan: Suku Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk kabupaten Batanghari merupakan suku Jambi, yakni yang sudah termasuk semua sub-suku Melayu Jambi (Batin, Penghulu dan Pindah). Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian dari Minangkabau, Sunda, Batak, Kerinci, Banjar dan suku lainnya. Kesehatan Rumah Sakit RSUD H. Abdoel Madjid Batoe Batang Hari (Muara Bulian) RS Mitra Medika Batang Hari (Muara Bulian) Puskesmas Puskesmas Jembatan Mas (Pemayung) Puskesmas Selat (Pemayung) Puskesmas Penerokan (Bajubang) Puskesmas Batin (Bajubang) Puskesmas Muara Bulian (Muara Bulian) Puskesmas Aro (Muara Bulian) Puskesmas Tenam (Muara Bulian) Puskesmas Pasar Terusan (Muara Bulian) Puskesmas Maro Sebo Ilir (Maro Sebo Ilir) Puskesmas Tidar Kuranji (Maro Sebo Ilir) Puskesmas Muara Tembesi (Muara Tembesi) Puskesmas Pasar Muara Tembesi (Muara Tembesi) Puskesmas Durian Luncuk (Batin XXIV) Puskesmas Jangga Baru (Batin XXIV) Puskesmas Mersam (Mersam) Puskesmas Sungai Puar (Mersam) Puskesmas Sungai Rengas (Maro Sebo Ulu) Pendidikan Perguruan Tinggi (PT) Universitas Jambi (khusus FKIP PGSD) (Negeri) Universitas Graha Karya Muara Bulian (Swasta) IAI-Nusantara Batang Hari (Swasta) Akper YPSBR Muara Bulian (Swasta) Pondok Pesantren (PP/Ponpes) PP. Darul Aufa–Muara Bulian PP. Irsyadul Ibad–Pemayung PP. Darusy Syafiiyah–Pemayung PP. Darul Qur'an Al Islami–Sridadi Muara Bulian PP. Arrahman Litahfidzhil Qur'an–Muara Bulian PP. Zulhijjah–Muara Bulian PP. Al Muhajirin–Muara Bulian PP. Darul Ikhwan–Maro Sebo Ilir PP. Nurul Ikhsan–Muara Tembesi PP. Al Irsyadiyah–Batin XXIV PP. Darussalam–Mersam PP. Al Sulthon–Mersam PP. Darul Hijrah–Maro Sebo Ulu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) MAN 1 Batang Hari–Muara Bulian MAN 2 Batang Hari–Muara Tembesi MAN 3 Batang Hari–Muara Bulian MAN 4 Batang Hari–Muara Tembesi MAN 5 Batang Hari–Pemayung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) SMKN 1 Batang Hari–Muara Bulian SMKN 2 Batang Hari–Muara Bulian SMKN 3 Batang Hari–Batin XXIV SMKN 4 Batang Hari–Maro Sebo Ulu SMKN 5 Batang Hari–Muara Bulian SMKN 6 Batang Hari–Mersam SMKN 7 Batang Hari–Bajubang SMKN 8 Batang Hari–Maro Sebo Ilir Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) SMAN 1 Batang Hari–Muara Bulian SMAN 2 Batang Hari–Muara Tembesi SMAN 3 Batang Hari–Batin XXIV SMAN 4 Batang Hari–Mersam SMAN 5 Batang Hari–Bajubang SMAN 6 Batang Hari–Muara Bulian SMAN 7 Batang Hari–Maro Sebo Ulu SMAN 8 Batang Hari–Pemayung SMAN 9 Batang Hari–Batin XXIV SMAN 10 Batang Hari–Muara Bulian SMAN 11 Batang Hari–Maro Sebo Ilir Ekonomi Kompleks Bulian Business Center Pasar Keramat Tinggi Transportasi Transportasi Umum Mobil Putih/BHI = Terminal Kabupaten Batang Hari–Terminal Alam Barajo Kota Jambi Mobil Angkot Merah = Sungai Buluh–BBC (Bulian Bisnis Center)–Terminal/Pasar Kramat Tinggi (Pasar Baru Kabupaten Batang Hari) Mobil Angkot Putih = Paal V Muara Bulian/Rengas Condong–BBC (Bulian Bisnis Center)–Terminal/Pasar Kramat Tinggi (Pasar Baru Kabupaten Batang Hari) Olahraga Kabupaten Batanghari adalah tempat asal atau home base tim sepak bola Persibri Batanghari, dan PS Batanghari. Pariwisata Kuliner Tempoyak, Makanan khas masyarakat Kabupaten Batang Hari dan Provinsi Jambi adalah tempoyak ikan patin makanan ini berbahan utama fermentasi dari buah durian. Gulai Terjun/Gulai Talang, Pada masa lalu, leluhur warga Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi memiliki satu kebiasaan menarik. Mereka biasa memasak makan siang di kebun, yang di sebut talang dalam bahasa setempat. Memasak makan siangnya pun dari bahan-bahan yang mudah di dapat di kebun. Referensi Lihat juga Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kabupaten Muaro Jambi Pranala luar Batanghari Batanghari
965
4007
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Kerinci
Kabupaten Kerinci
Kerinci adalah kabupaten paling barat di provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan daerah wisata unggulan provinsi Jambi, yang dikenal dengan sebutan sekepal tanah dari surga. Sejak 2011, kabupaten ini beribu kota di Siulak. Sebelumnya pusat pemerintahan terletak di Sungai Penuh, yang saat ini berstatus sebagai kota. Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil yaitu Kurinji, yang merupakan bunga yang tumbuh di daerah pegunungan di India Selatan. Geografi Batas Wilayah Kerinci berada di ujung barat Provinsi Jambi dengan batas wilayah sebagai berikut: Sejarah Bukti kehadiran manusia modern (Homo sapiens) terawal di kawasan Kerinci ditemukan di Gua Ulu Tiangko (Merangin Sekarang). Indikasi tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Bennet Bronsot dan Teguh Asmar (1941). Mereka berhasil menemukan adanya serpihan batu obsidian dan sisa tulang hewan. Penanggalan menggunakan radiokarbon menunjukkan aktivitas manusia modern pada sekitar 15.000 tahun yang lalu. MASA PRAAKSARA* Migrasi para penutur Austronesia ke wilayah Kerinci terjadi pada sekitar 3500 tahun yang lalu. Bukti kehadiran mereka terdapat di situs Bukit Arat, dan situs Koto Pekih dengan temuan alat-alat neolitik dan tembikar slip merah. Bukti paleoekologi di sekitar Danau Bento juga menunjukkan kehadiran Austronesia di sana berupa indikasi aktivitas pertanian padi dan pengembalaan kerbau. Permukiman prasejarah yang lebih muda di Kerinci berlangsung pada abad ke-5 hingga abad ke-9 Masehi dengan tinggalan berupa megalitik Batu Silindrik, bekas rumah panggung, dan kubur tempayan yang berada satu lapisan budaya dengan temuan artefak perunggu dan besi. MASA KERAJAAN* Pengaruh Hindu-Buddha di kawasan Kerinci belum terungkap sepenuhnya. Temuan lepas berupa arca perunggu Awalokisterwara dan Dipalaksmi pada zaman Kolonial menunjukkan adanya pengaruh Hindu-Buddha di wilayah ini. Pada Abad ke-14 M, Maharaja Dharmasraya dari Kerajaan Malayu di Hulu Batanghari menganugerahkan Kitab Undang-Undang kepada para Dipati di Silunjur Bhumi Kurinci. Kitab tersebut ditulis oleh Kuja Ali Dipati dan sekarang masih tersimpan sebagai pusaka Luhah Depati Talam, Dusun Tanjung Tanah. Antara Abad 15-16 M, Kerajaan Jambi mulai menancapkan kekuasaan politiknya di wilayah Kerinci. Kerajaan Jambi mendudukkan pejabatnya sebagai wakil raja bergelar Pangeran Temenggung Mangku Negara di Muaro Masumai (Merangin, Sekarang). Pangeran Temengggung bertugas mengontrol dan menghubungkan para penguasa di wilayah Puncak Jambi yakni Serampas dan Kerinci dengan kekuasaan Kesultanan Jambi di hilir. Bukti hubungan antara Depati (kepala klan) di wilayah Kerinci berupa puluhan naskah surat piagam Raja yang masih disimpan sebagai pusaka hingga kini. Di masa ini, terbentuk persekutuan para Depati di Kerinci seperti Depati IV dan Delapan Helai Kain dengan balai pertemuan berada di Sanggaran Agung. Pada sekitar abad ke-17 M, para Depati di Kerinci mengadakan perjanjian dengan Kesultanan Inderapura di Pesisir Barat Sumatera. Perjanjian ini dikenal dengan nama Persumpahan Bukit Tinjau Laut karena dilaksanakan di Bukit tersebut. Perjanjian Bukit Tinjau Laut dihadiri oleh pihak Kesultanan Jambi yang diwakili Pangeran Temenggung, pihak Kesultanan Inderapura diwakili oleh Sultan Muhammadsyah atau dikenal dengan gelar Tuanku Berdarah Putih, dan pihak Kerinci yang diwakili oleh Depati Rencong Telang dari Pulau Sangkar dan Depati Rajo Mudo dari Kemantan. Isi perjanjian tersebut adalah untuk saling menjaga keamanan penduduk di tiga wilayah tersebut ketika mereka berniaga ke wilayah lain. Selain itu, perjanjian juga meliputi pemberlakuan mata uang yang berbeda di masing-masing wilayah tersebut “pitis sekeping dibagi tiga” serta aturan-aturan keringanan cukai bagi para peniaga Kerinci di Inderapura. Pada abad ke-17 hingga abad ke-19 M,mulai terbentuk pemerintahan federasi lain di luar Depati IV dan VII Helai Kain di Kerinci. Seperti pemerintahan Siulak Tanah Sekudung pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Zainuddin, Kumun Tanah Kurnia pada masa Sultan Masud Badrudin, dan Tanah Pegawai Rajo Pegawai Jenang di Sungai Penuh pada masa Pangeran Sukarta Negara. MASA KOLONIAL* Pada awal abad ke-19 M, orang-orang Eropa mulai mempelajari kawasan Kerinci dan penduduknya. Pada tahun 1800, Mr. Campbell seorang berkebangsaan Inggris yang berkedudukan di Muko-Muko masuk ke wilayah Kerinci secara diam-diam. Pada tahun 1901, utusan Belanda bernama Imam Marusa dari Muko-Muko terbunuh di Dusun Lolo dalam perjalanan pulang setelah menghadap Depati IV di Kerinci. Pembunuhan tersebut karena Imam Marusa dituduh memalsukan surat dari Depati IV yang berbunyi mengizinkan Belanda mendirikan loji di Kerinci. Pada tahun 1903 M, Belanda berhasil membujuk Sultan Rusli, kepala Regent sekaligus Sultan Indrapura untuk untuk membawa pasukan ekspedisi Belanda ke Alam Kerinci. Pasukan Belanda masuk melalui Tapan menuju Koto Limau Sering turun di Sekungkung dan kemudian membuat markas di Rawang. Pasukan Belanda lalu melakukan menaklukkan dusun-dusun di Kerinci untuk tunduk kepada Belanda. Perlawanan keras dari penduduk Kerinci berlangsung di beberapa lokasi yakni Hiang, Pulau Tengah, dan Lolo. Di tiga tempat ini sejumlah pasukan Belanda berhasil dibunuh oleh hulubalang Kerinci. Pada September 1903, seluruh Dusun di Kerinci berhasil ditaklukkan. Untuk sementara waktu, Kerinci menjadi bagian Residentie Palembang sebagaimana wilayah bekas Kesultanan Jambi lainnya. Pada tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kerinci bagian dari Residentie Djambi atau Keresidenan Jambi setelah Djambi dipisahkan dari Residentie Palembang. Saat itu, Kerinci atau Korintji berstatus onderafdelling di bawah afdeeling Djambi Bovenlanden. Pada tahun 1912, status administratif Kerinci dinaikkan dari onderafdeeling menjadi afdeeling di bawah Residentie Djambi. Pada tahun 1920-1, afdeeling Korintji dikeluarkan dari Residentie Djambi dan kemudian dimasukkan ke dalam Karesidenan Sumatra's Westkust (Keresidenan Sumatera Barat). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat onderafdeeling di bawah Afdeeling Painan. Pada akhir era Kolonial, Kerinci berada dalam satu onderafdeeling dengan Inderapura. MASA KEMERDEKAAN* Pada era Kemerdekaan, Kerinci merupakan wilayah setingkat kewedanan di bawah Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci. Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci berada di bawah Keresidenan Sumatera Barat, Subprovinsi Sumatera Tengah, Provinsi Sumatera. Kewedanan Kerinci terbagi menjadi tiga Kecamatan yaitu: Kecamatan Kerinci Hulu terdiri dari Kemendapoan Danau Bento, Kemendapoan Natasari, Kemendapoan Siulak (Wilayah Adat tanah Sekudung) serta Kemendapoan Semurup, Kecamatan Kerinci tengah terdiri dari Kemendapoan Depati Tujuh, Kemendapoan Kemantan, Kemendapoan Rawang, Kemendapoan Sungai Tutung, Kemendapoan Limo Dusun, Kemendapoan Penawar, Kemendapoan Hiang,dan Kemendapoan Keliling danau, Kecamatan Kerinci Hilir terdiri dari kemendapoan seleman,Kemendapoan 3 Helai Kain, kemendapoan Lempur, dan Kemendapoan Lolo. Pada tahun 1954, ketika rakyat Jambi berjuang untuk mendirikan Provinsi Jambi, salah seorang tokoh masyarakat Kerinci datang ke Bangko untuk menghadiri pertemuan dengan Front Pemuda Jambi. Kedatangan beliau dalam rangka untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Kerinci terkait keinginan mereka untuk bergabung dengan Provinsi Jambi yang akan dibentuk. Salah satu tokoh Kerinci yang hadir yakni Sati Depati Anom mengatakan bahwa "Pucuk Jambi Sembilan Lurah", tidak lengkap kalau di dalamnya tidak termasuk Kerinci. Melalui UU No 61 tahun 1958, pada tahun 1958 Kerinci ditetapkan menjadi satu kabupaten yang berdiri sendiri, dan masuk ke dalam wilayah Provinsi Jambi. Etimologi Nama "Kerinci" berasal dari bahasa Tamil "Kurinci". Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga Kurinci (Latin Strobilanthus. Dengan demikian Kurinci juga berarti 'kawasan pegunungan'. Zaman dahulu, Sumatra dikenal dengan istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau emas). Kala itu Kerinci, Lebong, dan Minangkabau menjadi wilayah penghasil emas utama di Indonesia (walaupun kebanyakan sumber emas terdapat di luar Kabupaten Kerinci di daerah Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan Megalitik dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh Budha termasuk keramik Tiongkok. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar. Awalnya Kerinci adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (Kinci atau Kince atau “Kincai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Pemekaran Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, beberapa bekas kecamatan di Kabupaten Kerinci ditetapkan untuk menjadi bagian dari Kota Sungai Penuh. Kecamatan-kecamatan yang dimaksud adalah: Hamparan Rawang Kumun Debai Pesisir Bukit Sungai Penuh Tanah Kampung Demografi Suku bangsa Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, sebagian besar penduduk Kabupaten Kerinci berasal dari suku Kerinci. Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian dari Minangkabau, Sunda, Batak, Jambi, Tionghoa, dan suku lainnya. Data ini masih termasuk untuk Kota Sungai Penuh sebelum dimekarkan pada tahun 2008. Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Kerinci berdasarkan suku bangsa: Budaya Masyarakat Kerinci menganut sistem adat matrilineal. Rumah suku Kerinci disebut "Larik", yang terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung dan dihuni oleh beberapa keluarga yang masih satu keturunan. Suku Kerinci memiliki banyak tarian tradisional seperti Tarian Asyeik Naik Mahligai, Mandi Taman, Ngayun Luci tarian ini merupakan peninggalan dari tradisi Animisme. Setelah masuknya Islam, Berkembang Tarian yang lebih Islami seperti tari Rangguk, Sike Rebana, dan Iyo-iyo. Suku Kerinci juga memiliki sastra Lisan yang tertuang dalam bentuk Tale, Barendih, Mantau, Nyaho, Kunun dan K'ba. Selain itu,Suku Kerinci memiliki seni bela diridan permainan tradisional seperti Pencak Silat dan Ngadu Tanduk. Bahasa Bahasa Kerinci termasuk salah satu anak cabang Bahasa Austronesia, yang dekat dengan Bahasa Melayu Jambi dan Bahasa Minangkabau. Ada lebih dari 130 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci. --> Ekonomi Agrobisnis Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Kerinci adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi: Sayur mayur: tomat, cabai, kubis, labu, wortel, sawi, kol, buncis, kacang panjang, mentimun, kentang, dll Padi Tebu Tanaman hias Kayu-kayuan: Sengon, Jabon Hasil perikanan & peternakan meliputi: Daging & telur ayam kampung (Ayam Buras) Daging & telur ayam ras Daging Sapi Ikan Lele Ikan Nila Industri Industri di Kabupaten Kerinci banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi: Industri teh Industri makanan olahan (dodol kentang, keripik kentang, aneka camilan, dll) Industri minuman olahan (Teh Kulit Kayu Manis/Teh Kayu Manis, Minuman Herbal dari rempahan, (seperti: Sari Kunyit Sirih, Sari Kunyit Putih, Sari Jahe Merah, Sari Temulawak), sirup kayu manis, dll) Industri pemotongan & pengolahan kayu Industri pengolahan daging ayam kampung Transportasi Darat Terminal Semurup, salah satu terminal bayangan. Ada 2 lagi Terminal namun masih tahap pembangunan. Ada beberpa mobil travel yang bisa digunakan antara lain: Kerinci Wisata Express Safa Marwa Ayu Transport Kerinci Utama, dsb Udara Bandar Udara Depati Parbo yang terletak di Sitinjau Laut saat ini melayani jurusan penerbangan Kerinci - Muara Bungo - Jambi ( Wings Air ), rencana jurusan baru Kerinci - Pekanbaru, Kerinci - Jakarta, Kerinci - Palembang, Kerinci - Batam, Kerinci - Padang dan Kerinci - Kuala Lumpur. Pariwisata Kabupaten Kerinci dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jambi. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Kerinci. Wisata Gunung Gunung Kerinci lewat desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci Gunung Kunyit lewat desa Talang Kemuning, Bukit Kerman, Kerinci Gunung Tujuh lewat desa Pelompek, Kayu Aro, Kerinci Wisata Danau Danau Kerinci pesanggrahan desa Sanggaran Agung, Danau Kerinci, Kerinci Danau Gunung Tujuh lewat desa Pelompek, Gunung Tujuh, Kerinci Danau Kaco Lewat Gunung Raya, Kerinci Danau Lingkat lewat Gunung Raya, Kerinci Danau Duo lewat Gunung Raya, Kerinci Danau Nyalo lewat Gunung Raya, Kerinci Danau Kecik lewat Gunung Raya, Kerinci Rawa Bento lewat Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci Danau Belibis lewat desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci Wisata Air Terjun Air Terjun Telun Berasap lewat kecamatan Kayu Aro, Kerinci Air Terjun Pancaro Rayo lewat Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci Air Terjun Talang Kemulun lewat desa Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci Air Terjun Pendung lewat desa Pendung Hilir, Air Hangat, Kerinci Air Terjun Tri Kontra lewat desa Pauh Tinggi, Gunung Tujuh, Kerinci Air Terjun Sungai Medang lewat desa Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci Wisata Perkemahan Bukit Tirai Embun lewat desa Danau Tinggi, Gunung Kerinci, Kerinci Negla lewat desa Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci Bukit Panawa lewat Kecamatan Keliling Danau, Kerinci Bukit Villa Indah lewat desa Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci Bukit Casseavera lewat desa Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci Wisata Pemandian Air Panas Semurup lewat kecamatan Air Hangat, Kerinci Air Panas Sungai Tutung lewat desa Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci Air Panas Sungai Medang lewat desa Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci Wisata Sejarah Makam Keramat Koto payung semurup tinggi, batu lesung, batu bersurat, wisata budaya, sejarah dan religi semurup kerinci, jambi. Kampung Batu Megalitikum desa Muak, Bukit Kerman, Kerinci Wisata Agro Kebun Teh Kayu Aro kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat dan Gunung Tujuh Wisata Peternakan Lebah Madu lewat desa Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci Wisata Religi Masjid Keramat desa Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci Kuliner Khas Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya: Beras padi payo Gulai ikan semah Dendeng batokok kincai Makanan ringan Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya: Dodol Kentang Dadeah Gudok Minuman Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya: Sirup Kayu Manis Jahe Merah Pendidikan Perguruan Tinggi Kerinci memiliki bebrepa perguruan tinggi diantaranya sebagai berikut. Institut Agama Islam Negeri Kerinci STIE Sakti Alam Kerinci STIA Nusantara Sakti Sungai Penuh STKIP Muhamadiyah Sungai Penuh STIT YPI Kerinci AMIK Depati Parbo Kerinci Sekolah Menengah Atas Saat Ini Kabupaten Kerinci memiliki 14 SMA Negeri yang tersebar di tiap daerah Kabupaten Kerinci. SMA Negeri 1 Kerinci SMA Negeri 2 Kerinci SMA Negeri 3 Kerinci SMA Negeri 4 Kerinci SMA Negeri 5 Kerinci SMA Negeri 6 Kerinci SMA Negeri 7 Kerinci SMA Negeri 8 Kerinci SMA Negeri 9 Kerinci SMA Negeri 10 Kerinci SMA Negeri 11 Kerinci SMA Negeri 12 Kerinci SMA Negeri 13 Kerinci SMA Negeri 14 Kerinci Lihat pula Daftar tokoh Kota Sungaipenuh Referensi Pranala luar Tempo Interaktif Dokumentasi pusaka warisan nenek moyang suku Kerinci . Jambi Jambi
2,156
4011
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Bengkalis
Kabupaten Bengkalis
Bengkalis adalah salah satu kabupaten di provinsi Riau, Indonesia. Ibu kotanya berada di Bengkalis Kota. Wilayah dari kabupaten ini mencakup daratan bagian Timur Pulau Sumatra dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 6.973,00 km². Jumlah penduduk Bengkalis pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 651.835 jiwa. Penduduk aslinya terdiri dari suku Melayu, suku Sakai dan suku Akik. Ibu kota kabupaten berada di kecamatan Bengkalis tepatnya berada di Pulau Bengkalis yang terpisah dari Pulau Sumatra. Pulau Bengkalis sendiri berada tepat di muara Sungai Siak, sehingga dikatakan bahwa Pulau Bengkalis adalah delta sungai Siak. Kota terbesar di kabupaten ini adalah kota Duri, yang berada di kecamatan Mandau. Penghasilan terbesar Kabupaten Bengkalis adalah minyak bumi yang menjadi sumber terbesar APBD-nya bersama dengan gas. Kabupaten Bengkalis mempunyai letak yang sangat strategis, karena dilalui oleh jalur perkapalan internasional menuju ke Selat Malaka. Bengkalis juga termasuk dalam salah satu program Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Geografis Kabupaten Bengkalis terletak di sebelah timur Pulau Sumatra yang mencakup area seluas 8.403,28 km² dengan batas sebagai berikut: Bengkalis merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 2 - 6,1 meter dari permukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik. Di daerah ini juga terdapat beberapa sungai, tasik (danau) serta 24 pulau besar dan kecil. Beberapa di antara pulau besar itu adalah Pulau Rupat (1.524,84 km²) dan Pulau Bengkalis (938,40 km²). Bengkalis mempunyai iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh iklim laut dengan temperatur 26 °C – 32 °C. Musim hujan biasanya terjadi sekitar bulan September – Januari, dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 809–4.078 mm/tahun. Periode musim kemarau biasanya terjadi antara bulan Februari hingga Agustus. Pemerintahan Bupati Pejabat tertinggi dalam pemerintahan kabupaten Bengkalis ialah bupati. Saat ini, bupati yang menjabat di Bengkalis ialah Kasmarni, didampingi wakil bupati, Bagus Santoso. Kasmarni dan Bagus merupakan pemenang pada pemilihan umum bupati Bengkalis tahun 2020. Mereka secara resmi dilantik oleh gubernur Riau, Syamsuar, pada 26 Februari 2021, di Balai Pelangi Komplek Gubernur Riau, Kota Pekanbaru. Pelantikan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Secara Administrasi Pemerintah, Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 11 Kecamatan, 19 Kelurahan dan 136 desa, dengan luas wilayah 8.403,28 km². Tercatat jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis 651.853 jiwa (2023) dengan sifatnya yang heterogen, mayoritas penduduknya adalah penganut agama Islam. Mayoritas penduduk Bengaklis adalah suku Melayu. Selain itu, juga terdapat suku-suku lainnya seperti suku Jawa yang mayoritas tinggal di Desa Pedekik dan desa Wonosari, suku Minang, suku Batak, suku Bugis, etnis Tionghoa dan sebagainya. Bengkalis sebagai ibu kota kabupaten dikenal juga dengan julukan Kota Terubuk, karena daerah ini adalah penghasil telur ikan Terubuk yang sangat disukai masyarakat lokal karena rasanya yang amat lezat dan tentu saja menyebabkan harga telur ikan Terubuk menjadi lebih mahal. Kota lainnya adalah Duri sebagai daerah penghasil minyak bumi. Perekonomian Sebelum dibagi menjadi 4 daerah otonom, kabupaten Bengkalis adalah penghasil minyak terbesar di provinsi Riau dan di Indonesia. Eksplorasi minyak ini dilakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia dan konsesi dengan Kondur Petroleum. Karena memiliki daerah perairan yang cukup luas, maka Bengkalis sangat berpotensi menghasilkan ikan laut, selain itu juga terdapat budidaya ikan kakap putih di tepi sungai. Komoditas utama di sektor perkebunan termasuk kelapa, karet dan minyak sawit dan VCO. Tanaman penting lainnya seperti kopi, coklat dan buah pinang. Di Kabupaten Bengkalis terdapat hutan seluas 463.441 ha yang tersebar di 8 kecamatan di kabupaten ini. Hutan di daerah ini terdiri dari berbagai macam flora dan fauna. Hutan mangrove banyak terdapat di tepian pantai. Hutan lainnya ada yang menghasilkan kayu gelondongan, rotan, resin dan bahan baku lainnya yang berasal dari hutan. Selain daripada kilang pengelolaan minyak yang dimiliki oleh Pertamina UP II Sungai Pakning, saat ini juga terdapat beberapa industri seperti kayu gergaji, perabotan dan mangrove arang. Komoditas hasil panen yang ada di Kabupaten Bengkalis berupa beras di lahan seluas 14.319 ha, Sagu 17.710 ha, ubi kayu 1.273 ha, jagung 402 ha, kacang 162 ha, buah-buahan (durian, pisang, rambutan, nenas, mangga dan lain-lain) serta sayur-sayuran 1.151 ha. Beberapa daerah ditunjuk untuk pengembangan komoditas hasil panen sebagai berikut: Pengembangan beras di Bantan dan Bukit Batu. Pengembangan komoditas buah-buahan di Bengkalis. Komoditas sayur-sayuran di Bengkalis, Rupat, Mandau dan Bukit Batu. Perhubungan Transportasi darat Kota Duri dan Sungai Pakning dapat dihubungkan dengan jalan raya untuk menuju ke Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, dan kota-kota lainnya di Sumatra. Fasilitas jalan raya di Kabupaten Bengkalis khususnya di Pulau Bengkalis telah menggunakan aspal hotmix, tetapi masih belum mencapai daerah pelosok yang masih harus sabar menikmati fasilitas jalan aspal biasa. Kota Duri sekarang sudah mulai terhubung dengan Jalan Tol Pekanbaru–Dumai yang pintu masuknya berada di Kecamatan Pinggir, Bengkalis atau tepatnya lebih kurang 6 km dari pusat kota Duri, dan memangkas waktu sebesar 2 hingga 3 jam saja dari Pekanbaru ke Dumai. Transportasi laut Faslitas tranportasi laut di Kabupaten Bengkalis dilayani oleh kapal-kapal kargo kelas menengah dan kapal penumpang feri cepat berjenis speed boat. Pelabuhan laut di Kabupaten Bengkalis cukup banyak, sebagian besar adalah pelabuhan rakyat yang di singgahi oleh kapal-kapal kelas kecil dan menengah. Sementara pelabuhan besar di Pulau Bengkalis ada 2, yaitu pelabuhan utama Bandar Sri Laksamana dan sebuah pelabuhan laut bernama pelabuhan Bandar Sri Setia Raja yang melayani jalur internasional yang berada di daerah Selat Baru, kecamatan Bantan. Melayani rute Bengkalis–Muar, Malaysia. Pelabuhan ini di beri nama Bandar Sri Setia Raja, sesuai dengan nama seorang tokoh masyarakat Melayu-Bengkalis pada dahulu kala. Juga melayani jalur tujuan domestik seperti Dumai, Selatpanjang, Batam, Tanjung Pinang, dll. Mulai tanggal 13 April 2021, Roll on roll off (Roro) yang menghubungkan antara Bengkalis dan Sungai Pakning, dibuka secara operasional selama 24 jam penuh demi menunjang kegiatan aktivitas ekonomi masyarakat Bengkalis. Transportasi udara Untuk transportasi udara, terdapat sebuah Bandar udara perintis yang bernama Bandar Udara Sei Selari yang berada di Sungai Pakning. Bandar udara ini merupakan milik dari PT Pertamina UP II Dumai di Sei. Pakning untuk kebutuhan transportasi perusahan minyak negara tersebut dan juga untuk aktivitas perusahaan minyak Kondur Petroleum S.A., sebuah perusahaan minyak swasta milik anak negeri. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 34 tahun 2003, penetapan sementara Bandar Udara Sei Selari, Sei Pakning milik PT Pertamina UP II Dumai di Sei Pakning sebagai bandar udara khusus yang dapat melayani penerbangan bagi kepentingan umum. Pariwisata Letak geografis Kabupaten Bengkalis terdiri dari pulau-pulau dengan daerah pantai pesisir yang menghadap langsung ke Selat Malaka dengan pemandangan yang indah – sangat menjadi perhatian para turis, berpusat di Pulau Rupat. Untuk akomodasi bagi para pengunjung, maka disediakan beberapa hotel di Bengkalis, Duri, Sungai Pakning dan Tanjung Lapin serta Rupat Utara. Pantai Pasir Panjang di Pulau Rupat Berlokasi di Selat Malaka dan merupakan pantai kebangaan dari 3 daerah di Pulau Rupat, yaitu Tanjung Medang, Tanjung Rhu dan Tanjung Punak. Tempat ini dapat dicapai dengan boat kecil yang dikenal dengan nama ‘pompong’ dari Dumai. Perjalanan akan memakan waktu selama 15 menit dengan boat dan 45 menit dengan kendaraan beroda dua (ojek). Jalur ini dilalui oleh boat nasional dan pengunjung internasional karena keindahan pantai Rupat dan pemandangan laut yang nyaman. Rencananya akan dibangun jembatan sepanjang 50 km untuk menghubungkan pulau ini dengan Malaka – Malaysia. Di pulau Rupat juga dapat ditemukan komunitas suku terbelakang yang disebut dengan suku Akit yang melakukan berbagai atraksi untuk menghibur pengunjung. Pantai Selat Baru Berlokasi di pantai Timur Bengkalis, tepatnya di kecamatan Bantan yang terbentang sepanjang 4 km dengan ciri khas yang unik berupa bibir pantai yang melebar ke arah laut (± 100 m) pada saat air laut surut. Keadaan ini membuat pengunjung pantai dapat bermain sepuasnya di sepanjang pantai. Tidak jauh dari bibir pantai, mengalir sungai kecil yang diberi nama Sungai Liong. Sepanjang tepi sungai terdapat tempat pengembang-biakkan telur ikan Kakap Putih. Tepat di muara Sungai Liong kini berdiri sebuah Pelabuhan Laut yang melayari rute internasional bernama Bandar Sri Setia Raja yang diresmikan oleh Gubernur Riau, HM. Rusli Zainal, SE, MP, pada tanggal 1 Maret 2010 yang melayari rute salah satunya Bengkalis–Muar, Malaysia. Hutan Lindung dan Pusat Pelatihan Gajah Hutan lindung dan kawasan konversi margasatwa terdapat di daerah Bukit Batu dan kecamatan Mandau yang dimiliki oleh Departemen Kehutanan RI.. Daerah Sebanga – Duri yang berjarak ± 40 km dari kota Pekanbaru merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, di tempat ini beberapa gajah dilatih untuk melakukan berbagai atraksi yang dapat menghibur pengunjung. Kawasan Konservasi Gajah ini merupakan bagian dari TAHURA (Taman Hutan Raya) Sultan Syarif Hasyim dan sudah berulang kali diliput oleh tim Jejak Petualang serta acara-acara lain yang berbau Dokumenter Petualangan oleh stasiun TV swasta. Kota Duri Terletak pada jarak 89 km dari Minas atau 119 km dari Pekanbaru, Duri adalah salah satu kota penting yang menghasilkan minyak. Di daerah ini terdapat pipa minyak berukuran besar dengan diameter 60 inci di sepanjang jalan dan kilang minyak Dumai. Referensi Lihat Pula Pulau Bengkalis Pranala luar Kabupaten Bengkalis Bengkalis Bengkalis
1,457
4012
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Indragiri%20Hilir
Kabupaten Indragiri Hilir
Indragiri Hilir adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Riau, Indonesia. Ibu kotanya kabupaten ini adalah Kecamatan Tembilahan Kota. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, jumlah penduduk Indragiri Hilir sebanyak 652.342 jiwa (2021). Kabupaten ini berbatasan dengan provinsi Jambi, tepatnya kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan provinsi Kepulauan Riau, yakni kabupaten Lingga. Sejarah Untuk melihat latar belakang sejarah berdirinya Kabupaten Indragiri Hilir sebagai salah satu daerah otonomi dapat ditinjau dalam dua periode, yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode sesudah kemerdekaan Republik Indonesia. Kerajaan Keritang Kerajaan ini didirikan sekitar awal abad ke-6 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Keritang sekarang. Seni budayanya banyak dipengaruhi oleh agama Hindu, sebagaimana terlihat pada arsitektur bangunan istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh. Sayangnya, saat ini peninggalan kerajaan tersebut tidak lagi bisa dijumpai Kerajaan Kemuning Kerajaan Kemuning didirikan oleh Raja Singapura ke-V, Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain atau Prameswara. Tahun 1231 diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Bukti peninggalan kerajaan berupa selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan. Kerajaan Batin Enam Suku Pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian utara, yaitu di daerah Gaung Anak Serka, Batang Tuaka, Mandah dan Guntung dikuasai oleh raja-raja kecil bekas penguasa kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut. Di antaranya terdapat Enam Batin (Kepala Suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Nan Enam Suku, yakni: Suku Raja Asal di daerah Gaung. Suku Raja Rubiah di daerah Gaung. Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka. Suku Raja Mafait di daerah Guntung. Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah. Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka. Kerajaan Indragiri Kerajaan Indragiri diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar Raja Merlang I berkedudukan di Malaka. Demikian pula dengan penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II, tetap berkedudukan di Malaka, sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. pada tahun 1473, sewaktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV), dia menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di Pekan Tua sekarang. Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Rengat. dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, Belanda mulai campur tangan terhadap kerajaan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura. Selanjutnya, pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang–orang dari suku Banjar dan suku Bugis sebagai akibat kurang amannya daerah asal mereka. Khusus untuk suku Banjar, perpindahannya akibat dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Gubernement pada tahun 1859 sehingga terjadi peperangan sampai tahun 1863. Masa penjajahan Belanda Dengan adanya Tractaat Van Vrindchaap (perjanjian perdamaian dan persahabatan) tanggal 27 September 1938 antara Kerajaan Indragiri dengan Belanda, maka Kesultanan Indragiri menjadi Zelfbestuur. berdasarkan ketentuan tersebut, di wilayah Indragiri Hilir ditempatkan seorang Controlleur yang membawahi 6 daerah keamiran, yaitu: Amir Tembilahan di Tembilahan. Amir Batang Tuaka di Sungai Luar. Amir Tempuling di Sungai Salak. Amir Mandah dan Gaung di Khairiah Mandah. Amir Enok di Enok. Amir Reteh di Kotabaru. Controlleur memegang wewenang semua jawatan, bahkan juga menjadi hakim di pengadilan wilayah ini sehingga Zelfbestuur Kerajaan Indragiri terus dipersempit sampai dengan masuknya Jepang tahun 1942. Masa pendudukan Jepang Balatentara Jepang memasuki Indragiri Hilir pada tanggal 31 Maret 1942 melalui Singapura terus ke Rengat. Tanggal 2 April 1942 Jepang menerima penyerahan tanpa syarat dari pihak Belanda yang waktu itu dibawah Controlleur K. Ehling. Sebelum tentara Jepang mendarat untuk pertama kalinya di daerah ini dikumandangkan lagu Indonesia Raya yang dipelopori oleh Ibnu Abbas. Pada masa pendudukan Jepang ini Indragiri Hilir dikepalai oleh seorang Cun Cho yang berkedudukan di Tembilahan dengan membawahi 5 Ku Cho, yaitu: Ku Cho Tembilahan dan Tempuling di Tembilahan. Ku Cho Sungai Luar. Ku Cho Enok. Ku Cho Reteh. Ku Cho Mandah. Pemerintahan Jepang di Indragiri Hilir sampai bulan Oktober 1945 selama lebih kurang 3,5 tahun. Masa Kemerdekaan Indonesia Pada awal kemerdekaan Indonesia, Indragiri (Hulu dan Hilir) masih merupakan satu kabupaten. Kabupaten Indragiri ini terdiri atas 3 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Kuantan Singingi dengan ibu kotanya Teluk Kuantan, Kewedanaan Indragiri Hulu dengan ibu kotanya Rengat dan Kewedanaan Indragiri Hilir dengan ibu kotanya Tembilahan. Kewedanaan Indragiri Hilir membawahi 6 wilayah yaitu: Wilayah Tempuling/Tembilahan. Wilayah Enok. Wilayah Gaung Anak Serka. Wilayah Mandah/Kateman. Wilayah Kuala Indragiri. Wilayah Reteh Geografis Kabupaten Indragiri Hilir terletak di sebelah timur Provinsi Riau atau pada bagian pesisir timur Pulau Sumatra. Secara resmi, kabupaten ini terbentuk pada tanggal 14 Juni 1965 sesuai dengan tanggal ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965. Oleh karena letak posisi Kabupaten Indragiri Hilir di pesisir timur Pulau Sumatera, kabupaten ini dapat dikategorikan sebagai daerah dataran rendah hingga pesisir pantai. Panjang garis pantai Kabupaten Indragiri Hilir adalah 339,5 km dan luas perairan laut meliputi 6.318 km² atau sekitar 54,43 % dari luas wilayah. Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan bagian wilayah Provinsi Riau, memiliki luas wilayah 1.367.551 Ha, dengan jumlah pulau-pulau kecil sebanyak 25 pulau. Secara geografis terletak pada posisi 0°36' Lintang Utara – 1°07' Lintang Selatan dan 104°10'–102°32' Bujur Timur. Batas Wilayah Batas wilayah Kabupaten Indragiri Hilir antara lain meliputi: Topografi Sebagian besar wilayah Kabupaten Indragiri Hilir merupakan dataran rendah, yaitu daerah endapan sungai, daerah rawa dengan tanah gambut (peat), dan daerah hutan payau (mangrove). Selain itu, wilayahnya juga terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil. Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir rata-rata memiliki ketinggian 0–3 Meter di atas permukaan laut. Daerah yang landai ini sebagian besar terletak di dekat pantai atau sungai. Sedangkan sebagian kecilnya 6,69 % berupa daerah berbukit-bukit dengan ketinggian rata-rata 6–35 meter dari permukaan laut yang terdapat di bagian selatan Sungai Reteh, Kecamatan Keritang. Daerah ini termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Secara fisiografis, wilayah Kabupaten Indragiri Hilir terbelah-belah oleh beberapa sungai, terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-pulau. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kemiringan lereng wilayah Kabupaten Indragiri Hilir di dominasi oleh kemiringan 0–2%, seluas 1.298.763 Ha (94,97%), kemiringan 3–5% seluas 9.710 Ha (0,71%), kemiringan 16–40% seluas 21.197 Ha (1,55 %) dan kemiringan di atas 40% seluas 37.744 Ha (2,76%). Sedangkan khusus kondisi topografi untuk Kawasan Kuala Enok didominasi oleh lahan dengan kemiringan 0–8%. Iklim Seperti wilayah lain di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Riau, wilayah kabupaten Indragiri Hilir beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi hampir di sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34 °C dengan tingkat kelembapan relatif yang cenderung tinggi antara 70%–90%. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Pemekaran Kabupaten Indragiri Masyarakat Indragiri Hilir memohon kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Riau, agar Indragiri Hilir dimekarkan menjadi kabupaten Daerah Tingkat II yang berdiri sendiri (otonom). Setelah melalui penelitian, baik oleh Gubernur maupun Departemen Dalam Negeri, maka pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Provinsi Riau) tanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir. Pada tanggal 14 Juni 1965, dikeluarkanlah Undang-undang nomor 6 tahun 1965 Lembaran Negara Republik Indonesia no. 49, maka Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir resmi dimekarkan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (sekarang Kabupaten Indragiri Hilir) yang berdiri sendiri, yang pelaksanaannya terhitung tanggal 20 November 1965. Pendidikan kabupaten ini memiliki lembaga pendidikan tinggi diantaranya Sekolah Tinggi Agama Islam Auliaurrasyidin Tembilahan, Universitas Islam Indragiri, STIT Ar Risalah Sungai Guntung Kateman dan Akbid Puri Husada Tembilahan. Ekonomi Pertanian Dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah dan letak geografis yang sangat strategis, Indragiri Hilir terus memacu diri mengembangkan kawasannya menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Riau dan pusat pertumbuhan kebudayaan ekonomi Riau dan Pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Sebagai Kabupaten tumbuh dan berkembang pada gerbang selatan provinsi Riau yang bersebelah dan menjadi hinderland Malaysia dan Singapura, serta selangkah dari pusat pertumbuhan Batam dan Bintan, masuknya investor. Potensi sumber daya alam Indragiri Hilir harus dikelola industri-industri hilir yang bermanfaat bagi daerah dan masyarakat. Untuk itu pemerintah Kabupaten harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur guna memudahkan hadirnya para investor lokal, regional bahkan internasional. Pemerintah Indragiri Hilir akan memberikan pelayanan terbaik yang diperlukan oleh calon penanam modal itu. Salah satu diantaranya adalah memberikan pelayanan terpadu satu pintu yang di kenal sebagai One Door Service. Dengan One Door Service calon investor akan mendapat pelayanan memuaskan, sejak dari informasi peluang bisnis. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam serta menyimpan berbagai potensi ekonomi, Indragiri Hilir menjanjikan banyak kemungkinan pada masa depan. Didukung letak geografis yang strategis serta ditunjang tersedianya berbagai infrastruktur dan kebijakan pemerintah yang positif daerah ini merupakan lahan investasi yang layak diperhitungkan dalam era ekonomi global. Untuk menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi dan mempermudah investasi, pemerintah daerah telah membangun berbagai infrastruktur terutama yang berkaitan dengan sektor pertanian. Potensi lahan basah (pasang surut) untuk persawahan di Kabupaten Indragiri Hilir seluas ± 57.642 ha, yang belum dimanfaatkan seluas ± 23.965 ha dan yang sudah dimanfaatkan seluas ± 33.677 ha. Dengan produksi padi 127.369,48 GKG. Untuk potensi pengembangan lahan kering seluas ± 169.000 ha, yang belum dimanfaatkan seluas ± 84.648 ha dan yang telah dimanfaatkan seluas ± 74.136 ha, dipergunakan untuk pengembangan palawija dengan luas areal ± 13.476 ha, dengan produksi 1.448 ton dan buah-buahan dengan luas ± 1.247 ha, dengan produksi 27.958,04 ton, sayur-sayuran dengan luas ± 1.247 ha, dengan produksi 1.448 ton dan buah-buahan dengan luas ± 5.320,80 ha, dengan produksi 82.105,38 ton. Perkebunan Kebun Kelapa identik dengan Indragiri Hilir dan Indragiri Hilir adalah sentra kebun kelapa paling luas di Indonesia, menjadi hamparan kebun kelapa dunia. Di sini pohon-pohon kelapa tumbuh dengan suburnya dari lahan-lahan yang semula hutan rawa-rawa. Sebagai negara pemilik kebun kelapa terluas di dunia, Indonesia mempunyai perkebunan seluas 3,7 juta hektare yang tersebar di kepulauan kelapa. Wilayah Kateman atau yang lebih di kenal dengan sebagai Sungai Guntung adalah Kecamatan yang memiliki kebun kelapa paling luas disana. Kebun-kebun ini adalah milik PT. Pulau Sambu, sebuah perusahaan agrobisnis yang memiliki kebun sekaligus pabrik minyak kelapa di Indragiri Hilir. Kebun kelapa di sana dikelola secara profesional. Hamparan kebun itu bukan hanya subur, produktif dan dihandalkan, tetapi juga indah mengasyikan. Kebun Kelapa Guntung sudah menjadi objek wisata atau agrowisata yang luar biasa. Dan inilah kebun kelapa raksasa dan daya tarik wisata yang tiada tara. Kabarnya disekitar pantai akan dibuat badan jalan, sepanjang tepi kanal dan tanggul akan dapat dilalui kendaraan. yang kedua adalah perkebunan kelapa sawit, indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia sebagian besar kelapa sawit indonesia berasal dari perkebunan di indragiri hilir, karena semakin murahnya harga kelapa (biasa) di indragiri hilir petani kelapa di inhil banyak yang beralih menjadi petani kelapa sawit hasilnya inhil sekarang menjadi daerah yang terkenal dengan kelapasa sawitnya Panjang kanal disambung-sambung akan mencapai 32.000 kilometer Luar biasa! itulah potret sekilas Negeri Sejuta Kelapa di Negeri Seribu Parit ini. Selain kelapa sebagai hasil bumi kabupaten ini, kelapas sawit juga menjadi sumber daya alam terdapat banyak di barat kabupaten ini seperti di kecamatan tempuling, enok, kempas jaya dan teluk kiambang salag satu desa penghasil sawit terbesar di kabupaten ini. Peternakan Potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk usaha ternak pada sub sektor peternakan seluas ± 225.863 ha, dengan daya tampung ± 902.452 ekor dipergunakan untuk ternak besar (sapi). Adapun jumlah ternak besar saat ini ± 11.678 ekor dan ternak kecil (kambing dan domba) ± 30.862 ekor, sedangkan untuk kebutuhan daging di Kabupaten Indragiri Hilir ± 2.995.744 ton dan kebutuhan telur ± 1.671.054 kg. Yang mampu dihasilkan usaha peternakan untuk daging ± 45% dan untuk telur ± 35.31%, maka peluang potensi pengembangan pasar lokal untuk daging dan telur sangat cukup terbuka. Perikanan Program kerjapembangunan perikanan di Kabupaten Indragiri Hilir telah mengacu pada 4 (empat)usaha pokok, yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi,serta terus meningkatkan peranan perusahaan swasta dalam dunia perikanan dalam rangka pemerataan dan peningkatan pendapatan nelayan/petani ikan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha, memenuhi kebutuhan konsumen ikan dalam negeri, penyediaan bahan baku industri dan peningkatan ekspor. Disamping itu sekaligus dapat diarahkan untuk pemerataan kesempatan berusaha serta penyerapan tenaga kerja dengan tetap menjaga sumber daya dan lingkungan hidup perairan. Mengacu kepada tujuanpembangunan perikanan Riau dengan memperhatikan kondisi dan potensi perikanan didaerah ini, maka program kerja pembangunan perikanan Indragiri Hilir dirumuskan sebagai berikut: Peningkatan produksi dan produktivitas nelayan serta pengembangan usaha budidaya pertambakan dalam rangka peningkatan pendapatan. Peningkatan institusi pemasaran dan pemerataan distribusi perikanan untuk mempermudah suplai ikan bagi masyarakat yang bermukim di pedalaman. Peningkatan ekspor sekaligus menekan impor komoditas perikanan. Pemanfataan seefesien mungkin serta pemeliharaan kelestarian sumber daya dan lingkungan perairan. Meningkatkan peranan sub sektor perikanan dalam kegiatan dan pembangunan pedesaan terutama dalam hal menciptakan peluang bekerja dan berusaha. Evaluasi pelaksanaan tugas sub sektor perikanan Indragiri Hilir disusun berdasarkan realisasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan Indragiri Hilir serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh nelayan/petani ikan di daerah ini sehingga akan tergambarpencapaian sasaran target berdasarkan yang telah diprogramkan. Luas lahan potensial untuk usaha pengembangan budidaya air payau (tambak) sekitar 13.000 hektare, sedangkan untuk budidaya air tawar (kolam) sekitar 1.657 Ha. Jumlah penduduk yang berusaha di bidang perikanan baik secara langsung maupun tidak langsung/sambilan. Pertambangan Batubara Granit Pasir Pasir Sungai (Pasir Timbun) Pasir Kuarsa Tanah Liat Kaolin Gambut Tanah Urug Baru-baru ini ditemukan sumur migas baru di Inhil (sekitar perbatasan Inhil-Inhu). Referensi Pranala luar Indragiri Hilir Indragiri Hilir
2,164
4013
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Kampar
Kabupaten Kampar
Kampar adalah sebuah wilayah kabupaten yang berada di provinsi Riau, Indonesia. Di samping julukan sebagai Bumi Sarimadu, Kampar juga dikenal dengan julukan Serambi Mekkah di provinsi Riau. Kabupaten ini memiliki luas 11.289,28 km² atau 12,26% dari luas provinsi Riau dan jumlah penduduk berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2022 berjumlah 847.236 jiwa. Ibu kota Kampar berada di Bangkinang. Sejarah Pada awalnya Kampar termasuk sebuah kawasan yang luas, merupakan sebuah kawasan yang dilalui oleh sebuah sungai besar, yang disebut dengan Sungai Kampar. Berkaitan dengan Prasasti Kedukan Bukit, beberapa sejarahwan menafsirkan Minanga Tanvar dapat bermaksud dengan pertemuan dua sungai yang diasumsikan pertemuan Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Penafsiran ini didukung dengan penemuan Candi Muara Takus di tepian Sungai Kampar Kanan, yang diperkirakan telah ada pada masa Sriwijaya. Berdasarkan Sulalatus Salatin, disebutkan adanya keterkaitan Kesultanan Melayu Melaka dengan Kampar. Kemudian juga disebutkan Sultan Melaka terakhir, Sultan Mahmud Shah setelah jatuhnya Bintan tahun 1526 ke tangan Portugis, melarikan diri ke Kampar, dua tahun berikutnya mangkat dan dimakamkan di Kampar. Dalam catatan Portugal, disebutkan bahwa di Kampar waktu itu telah dipimpim oleh seorang raja, yang juga memiliki hubungan dengan penguasa Minangkabau. Tomas Dias dalam ekspedisinya ke pedalaman Minangkabau tahun 1684, menyebutkan bahwa ia menelusuri Sungai Siak kemudian sampai pada suatu kawasan, pindah dan melanjutkan perjalanan darat menuju Sungai Kampar. Dalam perjalanan tersebut ia berjumpa dengan penguasa setempat dan meminta izin menuju Pagaruyung. Perkembangan Pada tanggal 9 Oktober 2015 Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi kebakaran hutan dan lahan, di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Geografi Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 211.289,28 km² merupakan daerah yang terletak antara 1°00’40” Lintang Utara sampai 0°27’00” Lintang Selatan dan 100°28’30” – 101°14’30” Bujur Timur. Batas-batas daerah Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut: Batas Wilayah Kabupaten Kampar dilalui oleh dua buah sungai besar dan beberapa sungai kecil, di antaranya Sungai Kampar yang panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dan lebar rata-rata 143 meter. Seluruh bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang meliputi Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Kuok, Kampar, Siak Hulu, dan Kampar Kiri. Kemudian Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya ± 90 km dengan kedalaman rata-rata 8 – 12 m yang melintasi kecamatan Tapung. Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian masih berfungsi baik sebagai sarana perhubungan, sumber air bersih, budi daya ikan, maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang). Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis, suhu minimum terjadi pada bulan November dan Desember yaitu sebesar 21 °C. Suhu maksimum terjadi pada Juli dengan temperatur 35 °C. Jumlah hari hujan pada tahun 2009, yang terbanyak adalah di sekitar Bangkinang Seberang dan Kampar Kiri. Pemerintahan Kabupaten Kampar pada awalnya berada dalam Provinsi Sumatra Tengah, dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1956 dengan ibu kota Bangkinang. Kemudian masuk wilayah Provinsi Riau, berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 dan dikukuhkan oleh Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958. Kemudian untuk perkembangan Kota Pekanbaru, Pemerintah daerah Kampar menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru, yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1987. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor: KPTS. 318VII1987 tanggal 17 Juli 1987, Kabupaten Kampar terdiri dari 19 kecamatan dengan dua Pembantu Bupati. Pembantu Bupati Wilayah I berkedudukan di Pasir Pangarayan dan Pembantu Bupati Wilayah II di Pangkalan Kerinci. Pembantu Bupati Wilayah I mengkoordinir wilayah Kecamatan Rambah, Tandun, Rokan IV Koto, Kunto Darussalam, Kepenuhan, dan Tambusai. Pembantu Bupati Wilayah II mengkoordinir wilayah Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bunut, dan Kuala Kampar. Sedangkan kecamatan lainnya yang tidak termasuk wilayah pembantu Bupati wilayah I & II berada langsung di bawah koordinator Kabupaten. Daftar Bupati Yang menjabat sebagai bupati di Kampar saat ini ialah Muhammad Firdaus, ia merupakan penjabat bupati Kampar sejak 23 Mei 2023, setelah dilantik oleh gubernur Riau Syamsuar di Kota Pekanbaru. Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Kampar tahun 2010 tercatat 688,204 orang, yang terdiri dari penduduk laki-laki 354,836 jiwa dan wanita 333,368 jiwa. Ratio jenis kelamin (perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan) adalah 109. Mayoritas Penduduk Kabupaten Kampar adalah orang Kampar yang merupakan bagian dari Orang Minangkabau. Mereka juga kerap menyebut dirinya sebagai ughang (orang) Ocu yang tersebar di sebagian besar wilayah Kampar dengan persukuan Domo, Malayu, Piliong/Piliang, Mandailiong, Putopang, Caniago, Kampai, Bendang, dan lainnya. Masyarakat Kampar dari segi adat-istiadat, budaya, dan bahasa mereka adalah bagian masyarakat Minangkabau. Selanjutnya terdapat juga etnis Jawa yang sebagian telah menetap di Kampar sejak masa penjajahan dan masa kemerdekaan melalui program transmigrasi yang tersebar di sentra-sentra permukiman transmigrasi. Didapati pula penduduk beretnis Batak, pendatang beretnis Minangkabau asal Sumatera Barat, dan lainnya. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu 333 jiwa/km², diikuti oleh Kecamatan Kampar Utara 226 jiwa/km². Selain itu lima kecamatan yang agak padat penduduknya berada di Kecamatan Rumbio Jaya, Bangkinang, Kuok, Perhentian Raja, dan Kampar Timur, masing –masing 216 jiwa/km², 191 jiwa/km², 158 jiwa/km², 154 dan 131 jiwa/km². Sedangkan dua kecamatan yang relatif jarang penduduknya yaitu Kecamatan Kampar Kiri Hulu dengan kepadatan 9 jiwa/km² dan Kampar Kiri Hilir dengan 13 jiwa/km². Agama Penduduk kabupaten Kampar mayoritas beragama Islam, diikuti oleh Protestan, Katolik, Budha, dan Hindu. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dalam catatan kependudukan dan sipil hingga semester 1 tahun 2023 mencatat pemeluk agama Islam berjumlah 761.742 jiwa (89,12%) dari 854.738 jiwa penduduk. Selanjutnya pemeluk agama Kekristenan sebanyak 92.595 jiwa (10,83%), dimana Protestan sebanyak 83.858 jiwa (9,81%) dan Katolik sebanyak 8.737 jiwa (1,02%). Pemeluk agama Kristen banyak terdapat di kecamatan Tapung Hulu, Siak Hulu, Tapung Hilir dan Tapung. Meski pada umumnya semua kecamatan di kabupaten Kampar adalah mayoritas beragama Islam. Sebagian kecil menganut agama Buddha sebanyak 0,04% atau 315 jiwa, dan selebih menganut agama Hindu sebanyak 0,01%. Rumah ibadah yang terdapat di kabupaten Kampar yakni rumah ibadah berupa masjid sebanyak 794 bangunan, musholah 1.169 bangunan. Masjid Jami Air Tiris, termasuk salah satu masjid tertua di Kabupaten Kampar. Gereja protestan berjumlah 234 bangunan, dan paling banyak berada di kecamatan Tapung yakni 74 bangunan gereja. Dan bangunan gereja Katolik berjumlah 21 bangunan. Ekonomi Kabupaten Kampar mempunyai banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan, terutama di bidang pertanian dan perikanan darat. Sebagian besar penduduk (67.22%) bekerja di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Hanya sebagian kecil (0.22%) yang bekerja di sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, disamping pemerintahan. Sebagai salah satu daerah terluas di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar secara berkelanjutan melakukan peningkatan fasilitas dan infrastruktur seperti jaringan jalan raya (1.856,56 km), jaringan listrik (72,082 KWH) dengan 5 unit pembangkit tenaga diesel Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Koto Panjang yang memproduksi energi dengan kapasitas tersambung sebesar 114,240 KWH. Fasilitas lain yang juga telah tersedia antara lain layanan telekomunikasi (telepon kabel, telepon seluler, dan jaringan internet) dan jaringan air bersih dengan kapasitas produksi sebesar 1,532,284 m³. Pertanian Bidang pertanian seperti kelapa sawit dan karet yang merupakan salah satu tanaman yang sangat cocok buat lahan yang ada di Kabupaten kampar. Perkebunan Khusus perkebunan perkebunan sawit untuk saat ini Kabupaten Kampar mempunyai luas lahan 241,5 ribu hektare dengan potensi crude palm oil (CPO) sebanyak 966 ribu ton. Perikanan Di bidang perikanan budidaya ikan patin yang dikembangkan melalui keramba (kolam ikan berupa rakit) di sepanjang sungai kampar, ini terlihat banyaknya keramba yang berjejer rapi di sepanjang sungai kampardan adanya kerjasama antara Pemda Kampar dengan PT Benecom dengan jumlah investasi Rp. 30 miliar yang mana kedepannya Kampar akan menjadi sentra ikan patin dengan produksi 220 ton per hari. Pariwisata Kabupaten Kampar memiliki kawasan situs purbakala yang diperkirakan telah ada pada masa Sriwijaya yaitu Candi Muara Takus, kawasan ini selain menjadi kawasan cagar budaya juga menjadi tujuan wisata religi bagi umat Buddha. Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, XIII Koto Kampar, Kampar. Selain itu masyarakat Kampar yang beragama Islam, masih melestarikan tradisi mandi balimau bakasai yaitu mandi membersihkan diri di Sungai Kampar terutama dalam menyambut bulan Ramadan. Kemudian terdapat juga tradisi Ma'awuo ikan yaitu tradisi menangkap ikan secara bersama-sama (ikan larangan) setahun sekali, terutama pada kawasan Danau Bokuok (Kecamatan Tambang) dan Sungai Subayang di Desa Domo (Kecamatan Kampar Kiri Hulu). Budaya masyarakat Kampar tidak lepas dari pengaruh Minangkabau, yang identik dengan sebutan Kampar Limo Koto dan dahulunya merupakan bagian dari Pagaruyung. Limo Koto terdiri dari Kuok, Salo, Bangkinang, Air Tiris dan Rumbio. Terdapat banyak persukuan yang masih dilestarikan hingga kini, termasuk model kekerabatan dari jalur ibu (matrilineal). Konsep adat dan tradisi persukuannya sama dengan konsep Minang khususnya di Luhak Limopuluah. Bahasa sehari-hari masyarakat Kampar mirip dengan Bahasa Minangkabau, atau disebut dengan Bahasa Ocu salah satu varian yang mirip dengan bahasa digunakan di Luhak Limopuluah. Bahasa ini berlainan aksen dengan varian Bahasa Minangkabau yang dipakai oleh masyarakat Luhak Agam, Luhak Tanah Datar maupun kawasan pesisir Minangkabau lainnya. Di samping itu, Kampar Limo Koto juga memiliki semacam alat musik tradisional yang disebut dengan Calempong dan Oguong. Referensi Daftar Pustaka Sejarah daerah Riau, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977. Pranala luar Situs web resmi Kabupaten Kampar Kampar Kampar
1,479
4014
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Indragiri%20Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu atau sering disingkat Inhu adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Riau, Indonesia. Penduduk aslinya terdiri dari suku Melayu terutama di kecamatan Peranap, Batang Paranap, Kelayang dan Rakit Kulim. Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah satu kabupaten di provinsi Riau yang masih memiliki komunitas suku terasing, yaitu suku Talang Mamak yang mendiami kecamatan Rakit Kulim, Rengat Barat, Batang Cenaku, Seberida dan Batang Gansal. Luas kabupaten ini 8.198,71 km2, dengan jumlah penduduk semester 1 tahun 2023 sebanyak 466.436 jiwa dan kepadatan penduduk 57 jiwa/km2. Dan ibukota kabupaten berada di kecamatan Rengat. Sejarah Suku-suku terasing yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu awalnya tergabung dengan kerajaan Indragiri. Namun sekitar abad ke-13 di bawah pimpinan Datuk Perpatih Nan Sebatang—salah seorang pembesar Kerajaan Pagaruyung Minangkabau—mereka memisahkan diri dan membangun kampung Petalangan di Durian Cacar. Mengingat jasa-jasa Datuk Perpatih terhadap kerajaan Indragiri, Sultan Indragiri memberikan status daerah istimewa untuk wilayah Petalangan. Derah Petalangan tersebut diduga asal muasal kata Talang dan kata Mamak sendiri merupakan panggilan kehormatan Sultan Indragiri kepada Datuk Perpatih. Oleh karena itu,masyarakat keturunan yang dibawa oleh Datuk Perpatih ini disebut Talang Mamak. Sekarang keturunannya tersebar di Kecamatan Siberida dan Pasir Penyu.Mereka umumnya bertani dan berkebun terutama menyadap karet hutan.Kegiatan ini dilakukan turun-temurun hingga sekarang.Tidak mengherankan bila pekerjaan ini menjadi cikal bakal bagi masyarakat Indragiri Hulu yang sebagian besar hidup dari pohon karet. Potensi Komoditas perkebunan yang berkembang di Indragiri Hulu tidak hanya karet. kelapa sawit, kakao, pinang juga sudah dikembangkan. Akan tetapi, di antara produk perkebunan tersebut, yang dominan di wilayah ini, karet dan kelapa sawit. Lahan perkebunan karet dan sawit tersebut menyebar di seluruh wilayah Indragiri Hulu. Hampir di semua kecamatan dapat dijumpai lahan perkebunan. Total luas lahan perkebunan karet sebesar 77.582 hektar (tahun 2000) dan banyak dijumpai di Kecamatan Kelayang, Siberida dan Peranap. Total luas perkebunan kelapa sawit sebesar 99.792 hektar (tahun 2000). Sebagian besar terletak di Kecamatan Pasir Penyu, Siberida dan Peranap. Tidak mengherankan bila sampai 1999, perekonomian Kabupaten Indragiri Hulu ini bersandar pada pertanian terutama sektor perkebunan yang nilainya mencapai Rp 124 miliar. Pemerintahan Daftar Bupati Bupati merupakan jabatan tertinggi dalam pemerintahan kabupaten Indragiri Hulu. Saat ini, bupati Indragiri Hulu dijabat oleh Rezita Meylani Yopi, dan didampingi wakil bupati, Junaidi Rachmat. Dewan Perwakilan Kecamatan Referensi Indragiri Hulu Indragiri Hulu
371
4015
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan%20Riau
Kepulauan Riau
Kepulauan Riau (disingkat Kepri) adalah sebuah wilayah provinsi yang terletak di Indonesia. Provinsi ini beribu kota di Kota Tanjungpinang. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara Laut Natuna Utara; Provinsi Kalimantan Barat dan Malaysia di sebelah timur; Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; negara Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau di sebelah barat. Provinsi ini termasuk provinsi berbentuk kepulauan di Indonesia. Tahun 2020, penduduk Kepulauan Riau berjumlah 2.064.564 jiwa, dengan kepadatan 252 jiwa/km2, dan 58% penduduknya berada di Kota Batam. Dan pada pertengahan tahun 2023, penduduk Kepulauan Riau sebanyak 2.150.329 jiwa. Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota, 52 kecamatan serta 299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan lautan, dan hanya sekitar 4% daratan. Nama Ada tiga kemungkinan asal kata riau yang menjadi nama provinsi ini. Pertama, dari kata Portugis, rio berarti sungai. Pada tahun 1514, terdapat sebuah ekspedisi militer Portugis yang menelusuri Sungai Siak, dengan tujuan mencari lokasi sebuah kerajaan yang diyakini mereka ada pada kawasan tersebut, dan sekaligus mengejar pengikut Sultan Mahmud Syah yang melarikan diri setelah kejatuhan Kesultanan Malaka. Versi kedua menyebutkan bahwa riau berasal dari kata riahi yang berarti air laut. Kata ini diduga berasal dari tokoh Sinbad al-Bahar dalam kitab Seribu Satu Malam, dan versi ketiga menyebutkan bahwa kata ini berasal dari penuturan masyarakat setempat, diangkat dari kata rioh atau riuh, yang berarti ramai, hiruk pikuk orang bekerja. Asal usul nama Riau juga menuai polemik di antara budayawan Riau dan Kepulauan Riau. Kedua kubu ini menilai bahwa nama Riau berasal dari provinsinya masing-masing dengan versi sejarah yang berbeda. Sejarah Masa Kesultanan Melayu Masa Islam di Kepulauan Riau berkembang dengan berdirinya Kesultanan Johor, Sejarah Johor dimulai pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka. Sebelumnya daerah Johor Dan Riau merupakan bagian dari Kesultanan Malaka, kemudian Malaka jatuh akibat penaklukan Portugis pada tahun 1511. Berdasarkan Sulalatus Salatin, setelah wafatnya Sultan Malaka, Mahmud Syah tahun 1528 di Kampar, Sultan Alauddin Syah, salah seorang putra raja Malaka, menjadikan Johor sebagai pusat pemerintahannya dan kemudian dikenal sebagai Kesultanan Johor Sebagai pewaris Malaka, Sultan Johor mewarisi wilayah Johor, Pahang, Selangor, Riau sebagai wilayah kedaulatannya. Pengaruh perjanjian London tahun 1824 bekas wilayah Kesultanan Johor dibagi dua atas wilayah jajahan Inggris dan Belanda. Bagian Belanda menjadi Kesultanan Riau Lingga Setelah kemerdekaan Indonesia dan Malaysia, Johor kemudian menjadi salah satu negara bagian Malaysia pada tahun 1963. Dan Kepulauan Riau menjadi Provinsi Riau digabung dengan Wilayah Bekas Kesultanan Siak Sri inderapura. Masa Kesultanan Riau-Lingga Kesultanan Riau-Lingga adalah salah satu kerajaan Islam yang didirikan di Pulau Lingga. Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah Kesultanan Johor atas perjanjian yang disetujui oleh Britania Raya dan Hindia Belanda atau Dikenal Juga Traktat London, Pendirinya adalah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah. Wilayah Kesultanan Riau-Lingga mencakup provinsi Kepulauan Riau. Pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga awalnya berada di Pulau Penyengat Tanjung Pinang, tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga. Kesultanan Riau-Lingga berakhir pada tanggal 3 Februari 1911 dan menjadi kekuasaan sepenuhnya Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Kesultanan ini berperan dalam pengembangan Bahasa Melayu Riau sebagai bahasa standar yang kemudian ditetapkan sebagai Bahasa Indonesia. Masa Kolonial Hindia Belanda Masa Kolonial sangat berpengaruh dalam sejarah Kepulauan Riau. Julukan Hawaii Van Lingga yang diberikan kepada pulau Penuba, penggunaan uang tersendiri bagi Kepulauan Riau, dan terbentuknya Karesidenan Riouw menjadi bukti pengaruh kuat para kolonial di Kepulauan Riau. Pada tahun 1922, Afdeeling Tanjung Pinang membawahi empat onder-afdeeling yang terdiri dari Onder-Afdeeling Tanjung Pinang, Onder-Afdeeling Karimun, Onder-Afdeeling Lingga, dan Onder-Afdeeling Pulau Tujuh yang dibagi ke dalam dua ressort, yakni ressort Kepulauan Anambas dan ressort Kepulauan Natuna. Adapun Afdeeling Indragiri yang terdiri dari Kuantan, Indragirische Bovenlanden dan Indragirische Benedenlanden, yang pada awal mulanya merupakan satu kesatuan dengan Kepulauan Riau, pada akhirnya, sesudah tahun 1950-an,dimasukkan ke dalam Riau. Setelah masa kemerdekaan, Kepulauan Riau bergabung dengan wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatra sehingga membentuk provinsi Riau. Dahulunya, Kepulauan Riau juga menggunakan mata uang tersendiri bernama Uang Kepulauan Riau (KR). Namun secara perlahan, penggunaan mata uang ini dihentikan dan digantikan dengan mata uang Rupiah. Setelah lama bergabung dengan Riau, Kepulauan Riau akhirnya memutuskan untuk memisahkan diri dengan membentuk Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR). Perjuangan BP3KR akhirnya membuahkan hasil dengan pemekaran provinsi Kepulauan Riau dari Riau pada tanggal 24 September 2002. Sejarah setelah pembentukan provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga. Batas wilayah Adapun batas wilayah provinsi Kepulauan Riau, yakni: Geografi Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar, dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ibu kota provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjungpinang. Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut, dan udara yang strategis, dan terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar. Titik tertinggi di Kepulauan Riau adalah Gunung Daik (1.165 mdpl) yang terdapat di pulau Lingga. Sumber daya alam Kepri memiliki potensi sumber daya alam mineral, dan energi yang relatif cukup besar, dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi, dan gas alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit, dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C seperti granit, pasir, dan kuarsa. Pemerintahan Gubernur Gubernur bertanggungjawab atas wilayah provinsi Kepulauan Riau. Saat ini, gubernur atau kepala daerah yang menjabat di provinsi Kepulauan Riau ialah Ansar Ahmad, dengan wakil gubernur Marlin Agustina. Mereka menang pada Pemilihan umum Gubernur Kepulauan Riau 2020. Ansar merupakan gubernur Kepulauan Riau ke-5, sejak provinsi ini dibentuk. Ansar dan Marlin dilantik oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 25 Februari 2021, untuk masa jabatan 2021-2024. Perwakilan Kabupaten dan kota Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatra. Provinsi Kepulauan Riau terdiri ata 5 kabupaten dan 2 kota. Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di provinsi Kepulauan Riau. Demografi Suku bangsa Suku bangsa asli/lokal yang terdapat di provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu Riau dan Orang Laut. Adapun etnis pendatang lainnya yang dominan yaitu Jawa, Tionghoa, Batak, Minangkabau, Bugis, Toraja, Sunda, suku asal NTT, Banjar, dan suku lainnya, yaitu Aceh, Arab, India, Nias, Madura, Karo, Bajau, Melayu Jambi, Melayu Palembang, Melayu Bengkulu, juga suku Melayu lainnya, dan suku lain-lain yang bukan penduduk asli/lokal (setempat) di provinsi Kepulauan Riau melainkan pendatang/perantau dari daerah lain (luar Kepri/luar pulau). Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, keberagaman suku atau etnis berdasarkan hasil data survei, didominasi oleh lima suku dari 1.672.891 jiwa. Dengan mayoritas penduduk Kepulauan Riau adalah orang Melayu, kemudian Jawa, Batak, Tionghoa, dan Minang. Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Kepulauan Riau tahun 2010: Agama Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri per tanggal 30 Juni 2023 mencatat bahwa mayoritas penduduk Kepulauan Riau menganut agama Islam. Adapun persentase agama penduduk di provinsi Kepulauan Riau menurut agama yang dianut adalah Islam sebanyak 78,36%, kemudian Kekristenan sebanyak 14,55% dengan rincian Protestan sebanyak 11,98% dan Katolik sebanyak 2,55%. Penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 6,88%, kemudian sebagian kecil beragama Konghucu sebanyak 0,15%, Hindu sebanyak 0,04% dan Kepercayaan 0,02%. Bahasa Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor, dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau. Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu: Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah tersebar keseluruh Nusantara, sehingga sudah dipahami oleh masyarakat, bahasa ini sudah lama menjadi bahasa antar suku di Nusantara. Bahasa Melayu Riau sudah dibina sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya, sehingga bahasa ini sudah menjadi standar. Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra, buku-buku sejarah, dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru. Pendidikan Beberapa Perguruan tinggi yang ada di Kepulauan Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) (Tanjungpinang) Universitas Batam Universitas Internasional Batam Universitas Riau Kepulauan (Batam) Universitas Putera Batam Universitas Karimun Universitas Universal (Batam) Universitas Ibnu Sina (Batam) Institut Teknologi Batam Institut Kesehatan Mitra Bunda (Batam) Institut Teknologi dan Bisnis Indobaru Nasional (Batam) Institut Agama Islam Abdullah Said Batam Politeknik Negeri Batam Politeknik Pariwisata Batam Politeknik Bintan Cakrawala (Lagoi-Bintan) Politeknik Lingga (Politeknik Kesehatan) Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang STISIPOL Raja Haji (Tanjungpinang) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bentara Persada Batam STMIK Putera Batam STIKES Hang Tuah Tanjungpinang STIE Pembangunan Tanjungpinang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cakrawala (Karimun) Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karimun (Batam) STIKES Awal Bros Batam STISIP Bunda Tanah Melayu (Lingga) Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Muhammadiyah Batam STIE Nagoya Indonesia (Batam) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo (Batam) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Bintan) STAI Ibnu Sina Batam STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang STAI Natuna STEI Ar - Rachman (Batam) STIDKI Al-AZIZ Batam STIQ Kepulauan Riau (Batam) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lingga Kepulauan Riau Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hidayatullah Batam Kepulauan Riau Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Kepulauan Riau (Tanjungpinang) Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Batam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Internasional Muhammadiyah Batam Sekolah Tinggi Agama Islam Paduka Anambas Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Mumtaz (Karimun) Sekolah Tinggi Teologi Basom (Batam) Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Batam STT Lintas Budaya Batam Sekolah Tinggi Teologi Calvary Batam Sekolah Tinggi Teologi Huperetes Batam Sekolah Tinggi Teologi Presbyterian Batam Sekolah Tinggi Teologi Sidang Jemaat Kristus (Batam) Sekolah Tinggi Teologi Pantekosta Batam Sekolah Tinggi Agama Kristen PAIS Batam Sekolah Tinggi Teologi Real Batam STT IKAT Batam STT Krisba Batam Sekolah Tinggi Teologi Injil Bhakti Caraka Batam Sekolah Tinggi Teologi Tabgha Batam Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam Akademi Bahasa Asing Permata Harapan Batam Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam Akademi Kebidanan Anugerah Bintan (Tanjungpinang) Akademi Kebidanan Putra Jaya Mandiri Batam Akademi Kesehatan Kartini Batam Akademi Komunitas Digital Kreatif Malay Batam Perekonomian Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan, dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (6,69%). PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp 22,808 juta, dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp20,397 juta, dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp 22,418 juta. Kelautan Sebagai provinsi kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air laut, dan air tawar. Di kota Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya. Di Kota Batam tepatnya didaerah Telaga Punggur, ada satu pelabuhan perikanan yang dikelola murni oleh swasta. Pelabuhan Perikanan Swasta Telaga Punggur diresmikan pada tanggal 08 Januari 2010 oleh Menteri Kelautan, dan Perikanan R.I Dr. Ir. H. Fadel Muhammad. Letak pelabuhan perikanan swasta Telaga Punggur sangat strategis karena berhadapan dengan jalur lintas kapal penangkapan ikan antara Provinsi Kepri, dan Natuna, Natuna Utara (ZEEI), Laut Cina Selatan serta keberadaan pelabuhan perikanan swasta Telaga Punggur di Kota Batam sangat dekat dengan negara Singapura yang dapat meningkatkan ekspor hasil laut, dan menambah pendapatan asli daerah. Peternakan Potensi di bidang peternakan difokuskan pada ternak itik, ternak sapi, ternak ayam, ternak babi, dan ternak kambing yang umumnya masih dilaksanakan oleh peternakan kecil. Pertanian Hampir diseluruh wilayah kabupaten/kota di provinsi Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian, dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota Batam. Disamping palawija, dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi, gambir, nenas serta cengkih sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di kabupaten Bintan dan Lingga sangat cocok untuk ditanami buah-buahan, dan sayuran. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit. Salah satu perkebunan kelapa sawit terbesar di Kepulauan Riau terdapat di kawasan Tirta Madu. Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di provinsi Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten, dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa di kota Batam, Pantai Pelawan di kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di kabupaten Bintan, Pantai Batu Kasah Natuna. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti selam permukaan. Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah, dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional. Kawasan wisata di Kepulauan Riau juga mendapat banyak penghargaan. Treasure Bay di Lagoi, Bintan merupakan kolam renang air asin terbesar di Asia Tenggara, Patung Dewi Kwan Im di KTM Resort yang tertinggi se-Asia Tenggara, Vihara Avalokitesvara Graha yang terbesar se-Asia Tenggara, Patung Dewi Kwan Im di dalam Vihara Avalokitesvara Graha merupakan patung Dewi Kwan Im terbesar yang terdapat dalam sebuah ruangan se-Indonesia, Pulau Bawah di Anambas yang termasuk pulau tropis terbaik Asia versi CNN, Pantai Sisi di Natuna yang termasuk pantai alami terbaik di dunia versi majalah Island, dan Funtasy Island yang merupakan kawasan agrowisata terbesar di dunia. Transportasi Sistem transportasi yang terdapat di provinsi ini sangat beragam, sesuai dengan kondisi alam, dan jarak antar wilayahnya. Adapun jenis transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah: Transportasi laut Perahu motor kecil (pompong), banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland). Kapal ferry (MV), merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang–Batam–Karimun–Lingga). SpeadBoat, merupakan transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang–Lobam–Batam. KM. Perintis, merupakan salah satu transportasi laut menuju ke dan dari kabupaten Natuna, kepulauan Anambas, juga kepulauan Tambelan. Pelni merupakan salah satu transpotasi masyarakat Karimun, Bintan, dan Batam menuju daratan Sumatra atau pulau Jawa. ASDP atau Kapal RoRo (Roll On Roll Off) merupakan salah satu transportasi laut utama bagi masyarakat Tanjungpinang, Bintan, Batam, Karimun, dan Lingga. Transportasi darat Taksi, merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Bintan Timur, Kabupaten Bintan). Angkutan kota (angkot), memiliki perbedaan sebutan di masing-masing daerah, di kota Tanjungpinang sebutan untuk angkot adalah "Transport", sedangkan di kota Batam disebut "Metro Trans". Bus, untuk Kota Batam, bus sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya: Damri, dan bus kota (Busway). Di Kota Tanjungpinang, bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Bintan Utara, Kabupaten Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus anak sekolah. Becak motor, di kawasan pesisir (hinterland) seperti kawasan Belakang Padang, dan pulau Penyengat terdapat sebuah transportasi darat yang cukup unik, yakni Becak Motor. Ojek. Pembangunan monorail di Kota Batam Transportasi udara Provinsi ini memiliki 5 bandara udara, yakni: Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Bandara Sei Bati di Karimun, Bandara Ranai di Natuna, Bandara Dabo di Dabo Singkep (Lingga) dan Bandara Matak di Matak (Kepulauan Anambas). Bandara Internasional Hang Nadim (Batam) merupakan sebuah kebanggaan bagi provinsi Kepulauan Riau, karena bandara ini mempunyai landasan terpanjang di Asia Tenggara. Dalam waktu dekat, sebuah bandara baru akan dibangun di provinsi ini yang terletak di Kabupaten Bintan Utara. Bandara baru ini dinamakan Bandara Busung yang konon dikabarkan akan menempati luas area sampai 170 hektare. Bandara baru juga akan dibangun di Tambelan, Bintan dan Letung, Kepulauan Anambas. Seni dan budaya Musik Musik Melayu Kepulauan Riau, dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuno kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo, dan lainnya. Tarian Tari Melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten, dan kota antara lain: Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare, Tari Dondang Sayang, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam. Seni teater Teater Melayu yang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau antara lain; Teater Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang, Batam; Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau, dan Ranai; Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai, dan Wayang Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat. Teater dari daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan Riau antara lain seperti: Randai, Ketoprak, Wayang Orang, Dul Muluk, dan Manora. Semuanya dikembangkan oleh masyarakat, dan suku lain yang berada di provinsi Kepulauan Riau. Lihat pula Daftar pulau di Provinsi Kepulauan Riau Pulau Dompak Daftar tokoh Kepulauan Riau Referensi Pranala luar Situs web resmi pemerintah provinsi Kepripos Situs web resmi Badan Otorita Batam Situs web resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Sistem Informasi Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Provinsi di Indonesia Pendirian tahun 2004 di Indonesia
3,128
4016
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Pekanbaru
Kota Pekanbaru
Pekanbaru (Jawi: ڤكنبارو) adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di pulau Sumatra dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi, dan urbanisasi yang tinggi. Pekanbaru terletak di tepian Sungai Siak dan pada awalnya merupakan sebuah kota kecil yang memiliki pekan (pasar) yang bernama Payung Sekaki atau Senapelan. Pada abad ke-18, wilayah yang kini menjadi Pekanbaru berada pada lingkar pengaruh Kesultanan Siak, dan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Pekan) secara luas dianggap sebagai pendiri kota Pekanbaru modern; hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Pekanbaru menjadi sebuah "kota kecil" pada tahun 1948 dan kotapraja pada tahun 1956, sebelum ditetapkan menjadi ibu kota provinsi Riau sebagai pengganti dari Tanjung Pinang pada tahun 1959. Perekonomian Pekanbaru didukung oleh perdagangan dan pertambangan minyak bumi. Kota ini memiliki sebuah bandar udara internasional, terminal bus antar kota dan antar provinsi, serta dua pelabuhan. Populasi Pekanbaru bersifat kosmopolitan, dipengaruhi oleh letak strategisnya di tengah-tengah Lintas Timur Jalan Raya Lintas Sumatra. Beberapa etnis yang memiliki populasi signifikan di kota ini antara lain adalah suku Minangkabau, Orang Ocu, Melayu, Jawa, Batak, dan Tionghoa. Sejarah Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat permukiman yang ramai. Sultan Siak ke-4 Sultan Alamuddin Syah memindahkan pusat kekuasaan Siak dari Mempura ke Senapelan pada tahun 1762. Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" dari Kesultanan Siak, yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini. Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No. 1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Sejak tanggal 1 Mei 1932 berdasarkan Staatsblad Tahun 1932 Nomor 135, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Onderafdeeling Kampar Kiri dan Pekanbaru dijadikan sebagai ibu kota Onderafdeeling Kampar Kiri yang dikepalai oleh controleur. Pada tanggal 1 Januari 1941 berdasarkan Staatsblad Tahun 1940 Nomor 565, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Residentie Riouw (Keresidenan Riau) yang sebelumnya berada di Residentie Oostkust van Sumatra (Keresidenan Sumatra Timur). Pada saat Pendudukan Jepang, Pekanbaru dijadikan sebagai ibu kota Rio Shū yang dikepalai oleh shūchōkan. Selepas kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Ketetapan Gubernur Sumatra di Medan tanggal 7 Mei 1946 Nomor 103, Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut haminte (kotapraja). Kemudian pada tanggal 19 Maret 1956, berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956, Pekanbaru (Pakanbaru) menjadi daerah otonom kota kecil dalam lingkungan Provinsi Sumatra Tengah. Selanjutnya sejak tanggal 9 Agustus 1957 berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Provinsi Riau yang baru terbentuk. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota Provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Desember 52/I/44-25. Sebelumnya, ibu kota Provinsi Riau adalah Tanjung Pinang, yang kini menjadi ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Geografi Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatra, terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar. Kota ini dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5–50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1 °C hingga 35,6 °C, dan suhu minimum antara 20,2 °C hingga 23,0 °C. Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62,96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km², setelah Pemerintah daerah Kampar menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru, yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987. Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan pada kota ini dimekarkan menjadi 12 kecamatan. Pemerintahan Sejarah Pemerintahan Pasca PRRI Kota Pekanbaru secara administratif dipimpin oleh seorang wali kota. Efektivitas pemerintahan kota di Pekanbaru adalah setelah berakhirnya peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, walau pada 14 Mei 1958 OKM Jamil telah ditunjuk menjadi Wali Kota Pekanbaru, namun pengaruh perang saudara membuat roda pemerintahan jadi tidak menentu. Pada 9 November 1959, kembali ditunjuk Datuk Wan Abdul Rahman sebagai wali kota berikutnya, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Kampar. Selanjutnya pada 29 Maret 1962, digantikan oleh Tengku Bay, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Bupati Indragiri. Orde Baru Dimulainya dengan menguatnya pemerintahan Orde Baru, membawa beberapa perubahan pada sistem pemerintahan dalam Provinsi Riau, termasuk Kota Pekanbaru. Dominasi militer mulai mengambil peran dalam pemerintahan serta ditambah dengan munculnya hegemoni satu kekuatan politik juga mewarnai pemerintahan Kota Pekanbaru. Selanjutnya pada 1 Juni 1968, diangkat Raja Rusli B.A. sebagai wali kota sampai tanggal 10 Desember 1970, dan digantikan oleh Drs. Abdul Rahman Hamid, yang memeintah lebih dari 10 tahun. Kemudian pada masa berikutnya mulai diterapkan penertiban periode pemerintahan kota, dan pada 5 Juli 1981, terpilih Ibrahim Arsyad, S.H., pada 21 Juli 1986 digantikan oleh Drs. Farouq Alwi, berikutnya pada 22 Juli 1991 terpilih H. Oesman Effendi Apan, S.H., memerintah selama dua periode. Otonomi Daerah Memasuki era pemerintahan otonomi daerah yang lebih luas, telah menimbulkan euforia yang berlebihan pada beberapa kelompok masyarakat di Pekanbaru, kecendrungan tertentu terutama berkaitan dengan politik dan ekonomi, mendorong masyarakatnya berlaku diskriminasi. Klaim beberapa kelompok masyarakatnya atas keutamaan mereka dibandingkan kelompok lainnya, dapat menjadi api dalam sekam, jika dibiarkan akan dapat menimbulkan disintegrasi pada masyarakat Kota Pekanbaru. Pada tahun 2001 terpilih Drs. H. Herman Abdullah M.M. sebagai wali kota, memerintah selama dua periode, ia termasuk salah satu wali kota yang berhasil dalam menertibkan sistem birokrasi pemerintahan Pekanbaru, sehingga mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya. Namun pada tahun 2010 berdasarkan survei persepsi kota-kota di seluruh Indonesia oleh Transparency International Indonesia (TII), kota ini termasuk kota terkorup di Indonesia bersama dengan Kota Cirebon. Hal ini dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi Indonesia (IPK-Indonesia) 2010 yang merupakan pengukuran tingkat korupsi pemerintah daerah di Indonesia. Pekanbaru mendapat nilai IPK sebesar 3.61, dengan rentang indeks 0 sampai 10. Pemilihan Langsung Pada tanggal 21 Juni 2006, dilaksanakan pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara langsung, dengan dua pasangan calon yang ikut serta yaitu Erwandy Saleh–Ayat Cahyadi yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Herman Abdullah–Erizal Muluk yang diusung oleh Golkar. Pada tanggal 18 Mei 2011 untuk kedua kalinya diselenggarakan pemilihan wali kota dan wakilnya secara langsung oleh masyarakat Pekanbaru, H. Firdaus S.T., M.T. terpilih dengan suara terbanyak, namun berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia hasil tersebut dibatalkan dan mesti diadakan pemungutan suara ulang (PSU). Untuk mengisi kekosongan pemerintahan kota, Gubernur Riau Drs. H. Rusli Zainal mengangkat Dr. H. Syamsurizal S.E., M.M., sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru. Kemudian berdasarkan PSU tanggal 21 Desember 2011, Firdaus kembali memenangi pemilihan kepala daerah Kota Pekanbaru, walau dalam pelaksanaan PSU tersebut hanya 253.232 masyarakat atau 49% saja yang menggunakan hak pilihnya. Daftar Wali Kota Walikota Pekanbaru dijabat oleh Firdaus, dan wakil walikota dijabat oleh Ayat Cahyadi. Mereka menjabat sejak 22 Mei 2017 hingga 22 Mei 2022. Setelah masa tugas berakhir, saat ini posisi penjabat walikota diberikan kepada Muflihun. Ia mulai dilantik sebagai penjabat walikota pada 23 Mei 2022, dan masa tugas hingga pemilihan walikota periode selanjutnya. Dewan Perwakilan Kecamatan Pada tanggal 30 Desember 2020 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 2 Tahun 2020 , Pemerintah Kota Pekanbaru secara resmi melakukan pemekaran dan penyesuaian serta penghapusan kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru. Sehingga total saat ini Kota Pekanbaru memiliki 15 kecamatan dengan 83 kelurahan. Adapun wilayah pemekaran dimaksud yakni: Penghapusan nama Kecamatan Tampan dan sekaligus melakukan pemekaran menjadi dua wilayah yakni Kecamatan Bina Widya dan Kecamatan Tuah Madani, dengan Kecamatan Bina Widya terdiri dari 5 kelurahan antara lain Simpangbaru, Bina Widya, Tobek Godang, Delima dan Sungaisibam (pemindahan kelurahan dari Kecamatan Payung Sekaki); sementara Kecamatan Tuah Madani terdiri dari Kelurahan Tuah Madani, Air Putih, Tuah Karya, Sialang Munggu dan Sidomulyo Barat. Pemindahan nama Kecamatan Rumbai menggantikan Kecamatan Rumbai Pesisir; wilayah ini kemudian dimekarkan menjadi Kecamatan Rumbai dan Rumbai Timur, sedangkan Kecamatan Rumbai lama berganti nama dengan Rumbai Barat. Adapun Kecamatan Rumbai memiliki kelurahan masing-masing Sri Meranti, Umban Sari, Palas, Limbungan Baru, Lembah Damai, dan Meranti Pandak. Sementara Rumbai Timur terdiri dari 5 kelurahan yakni Tebing Tinggi Okura, Sungai Ukai, Sungai Ambang, Lembah Sari dan Limbungan; sedangkan Rumbai Barat terdiri dari 6 kelurahan antara lain Rumbai Bukit, Muara Fajar Barat, Muara Fajar Timur, Rantau Panjang, Maharani dan Agrowisata. Pemekaran Kecamatan Tenayan Raya dengan penambahan kecamatan Kulim. Wilayah ini dibagi masing-masing Kecamatan Tenayan Raya terdiri dari 8 kelurahan yakni Sialang Sakti, Bambu Kuning, Industri Tenayan, Melebung, Tuah Negeri, Rejosari, Bencah Lesung, dan Tangkerang Timur. Sedangkan 5 kelurahan lain masuk ke Kecamatan Kulim yakni Kelurahan Kulim, Pebatuan, Mentangor, Pematang Kapau dan Sialang Rampai. Demografi Suku bangsa Pada tahun 2014, Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di Pulau Sumatra, setelah Medan, Palembang dan Bandar Lampung, sekaligus kota terbesar kesepuluh di Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya. Etnis Minang merupakan menjadi etnis mayoritas/terbesar pertama dengan persentase sekitar 37,96%. Etnis Minang umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang. Populasi yang cukup besar telah mengantarkan Bahasa Minang sebagai bahasa pasar dan pergaulan yang umum digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru serta juga bahasa Melayu lokal yang kurang dominan tetapi tetap bahasa Indonesia utama untuk bahasa persatuan komunikasi antar suku. Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah Jawa, Batak, dan Tionghoa. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan Suku Melayu mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota, namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi Kepulauan Riau dari pemekaran Provinsi Riau. Masyarakat Tionghoa Pekanbaru pada umumnya merupakan pengusaha, pedagang dan pelaku ekonomi. Selain berasal dari Pekanbaru sendiri, masyarakat Tionghoa yang bermukim di Pekanbaru banyak yang berasal dari wilayah pesisir Provinsi Riau, seperti dari Selatpanjang, Bengkalis dan Bagan Siapi-api. Selain itu, masyarakat Tionghoa dari Medan dan Padang juga banyak ditemui di Pekanbaru, terutama setelah era milenium dikarenakan perekonomian Pekanbaru yang bertumbuh sangat pesat hingga sekarang. Masyarakat Jawa awalnya banyak didatangkan sebagai petani pada masa pendudukan tentara Jepang, sebagian mereka juga sekaligus sebagai rōmusha dalam pembangunan Jalur kereta api Pekanbaru-Muaro. Sampai tahun 1950 kelompok etnik ini telah menjadi pemilik lahan yang signifikan di Kota Pekanbaru. Namun perkembangan kota yang mengubah fungsi lahan menjadi kawasan perkantoran dan bisnis, mendorong kelompok masyarakat ini mencari lahan pengganti di luar kota, namun banyak juga yang beralih okupansi. Berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, membuka banyak peluang pekerjaan, hal ini juga menjadi pendorong berdatangannya masyarakat Batak. Pasca PRRI eksistensi kelompok ini makin menguat setelah beberapa tokoh masyarakatnya memiliki jabatan penting di pemerintahan, terutama pada masa Kaharuddin Nasution menjadi "Penguasa Perang Riau Daratan". Agama Agama Islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Sebagian lagi memeluk agama Kristen (Protestan dan Katolik), Buddha, Hindu, dan Konghucu juga terdapat di kota ini. Dari data Kementerian Dalam Negeri tanggal 31 Desember 2022, banyaknya penduduk Pekanbaru berdasarkan agama yang dianut yakni agama Islam sebanyak 84,53%. Kemudian penduduk yang menganut agama Kekristenan sebanyak 11,74%, dengan rincian Protestan sebanyak 10,24% dan Katolik sebanyak 1,50%. Buddha dianut oleh 3,70% penduduk Pekanbaru, selebihnya menganut agama Hindu sebanyak 0,02%, dan Konghucu sebanyak 0,01%. Sebagai bagian dalam pembangunan kehidupan beragama, Kota Pekanbaru tahun 1994, ditunjuk untuk pertama kalinya menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat nasional yang ke-17. Pada perlombaan membaca Al-quran ini, jika sebelumnya diikuti oleh satu orang utusan, untuk setiap wilayah provinsi, maka pada MTQ ini setiap provinsi mengirimkan 6 orang utusan. Perekonomian Saat ini Pekanbaru telah menjadi kota metropolitan, yaitu dengan nama Pekansikawan, (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan). Perkembangan perekonomian Pekanbaru, sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan minyak, pabrik pulp dan kertas, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya. Kota Pekanbaru pada triwulan I 2010 mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,79%, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,30%. Berdasarkan kelompoknya, inflasi terjadi hampir pada semua kelompok barang dan jasa kecuali kelompok sandang dan kelompok kesehatan yang pada triwulan laporan tercatat mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,88% dan 0,02%. Secara tahunan inflasi kota Pekanbaru pada bulan Maret 2010 tercatat sebesar 2,26%, terus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2010 yaitu 2,07% pada bulan Januari 2010 dan 2,14% pada bulan Februari 2010. Posisi Sungai Siak sebagai jalur perdagangan Pekanbaru, telah memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekomoni kota ini. Penemuan cadangan minyak bumi pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini. Selain itu, muncul beberapa pusat perbelanjaan modern, diantaranya: Plaza Senapelan, Plaza Citra, Plaza Sukaramai, Mal Pekanbaru, Mal SKA, Mal Ciputra Seraya, Lotte Mart, Metropolitan Trade Center, The Central, Panam Square, Giant, Robinson, Transmart Pekanbaru dan Living World. Walau di tengah perkembangan pusat perbelanjaan modern ini, pemerintah kota terus berusaha untuk tetap menjadikan pasar tradisional yang ada dapat bertahan, di antaranya dengan melakukan peremajaan, memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendukungnya. Beberapa pasar tradisional yang masih berdiri, antara lain Pasar Bawah, Pasar Raya Senapelan (Pasar Kodim), Pasar Andil, Pasar Rumbai, Pasar Limapuluh dan Pasar Cik Puan. Sementara dalam pertumbuhan bidang industri di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 3,82 %, dengan kelompok industri terbesar pada sektor industri logam, mesin, elektronika dan aneka, kemudian disusul industri pertanian dan kehutanan. Selain itu beberapa investasi yang ditanamkan di kota ini sebagian besar digunakan untuk penambahan bahan baku, penambahan peralatan dan perluasan bangunan, sebagian kecil lainnya digunakan untuk industri baru. Kesehatan Kota Pekanbaru memiliki beberapa rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah Pekanbaru mencoba melengkapi sarana dan prasarana yang ada saat ini diantaranya akan membangun gedung baru untuk Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad yang saat ini baru memiliki 264 kamar untuk rawat inap. Dengan selesainya bangunan tersebut, kapasitas rawat inap RSUD Arifin Achmad, akan bertambah menjadi 400 kamar. Sementara kehadiran rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta di kota ini cukup signifikan antara lain Rumah Sakit Santa Maria yang sebelumnya bernama Balai Pengobatan Santa Maria, Aulia Hospital, RS Syafira, Rumah Sakit Prima, Rumah Sakit Zainab, Rumah Sakit AURI, Rumah Sakit Petala Bumi, Rumah Sakit Polisi, Rumah Sakit Ibnu Sina yang didirikan oleh YARSI Riau kemudian dikelola oleh PT Syifa Utama, Rumah Sakit Awal Bros, Rumah Sakit Awal Bros Panam, Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani, Rumah Sakit Bina Kasih, Pekanbaru Medical Centre (PMC) dan Eka Hospital. Sampai tahun 2006 penyebaran dan pelayanan puskesmas di kota Pekanbaru masih belum merata terhadap masyarakatnya yaitu dengan ratio 1,99. Sementara persentase kunjungan penduduk memanfaatkan puskesmas baru sekitar 19%. Hal ini dimungkinkan karena telah banyaknya rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan yang lebih baik. Pendidikan Beberapa perguruan tinggi juga terdapat di kota ini, di antaranya adalah Politeknik Caltex Riau, Universitas Riau, Universitas Islam Riau, UIN Suska, Universitas Muhammadiyah Riau, dan Universitas Lancang Kuning. Sampai tahun 2008, di Kota Pekanbaru baru sekitar 13,87% masyarakatnya dengan pendidikan tamatan perguruan tinggi, dan masih didominasi oleh tamatan SLTA sekitar 37,32%. Sedangkan tidak memiliki ijazah sama sekali sebanyak 12,94% dari penduduk Kota Pekanbaru yang berumur 10 tahun ke atas. Perpustakaan Soeman Hs merupakan perpustakaan pemerintah provinsi Riau, didirikan untuk penunjang pendidikan masyarakat Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya. Perpustakaan ini terletak di jantung Kota Pekanbaru, termasuk salah satu perpustakaan "termegah di Indonesia", dengan arsitektur yang unik serta telah memiliki koleksi 300 ribu buku sampai tahun 2008. Nama perpustakaan ini diabadikan dari nama seorang guru dan sastrawan Riau, Soeman Hs. Pelayanan umum Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik dimasa mendatang, pemerintah kota Pekanbaru telah mengusahakan pembebasan lahan seluas 40 ha untuk pembangunan PLTU Tenayan Raya. Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Pemerintah kota melalui PDAM memanfaatkan air permukaan dari Sungai Siak yang mempunyai kapasitas 5000 liter/detik sebagai sumber air baku bagi Instalasi Pengolah Air Bersih, yang terpasang dengan kapasitas 380 liter/detik. Selanjutnya sistem pengolahan penuh dan chlorinasi digunakan untuk memproduksi air bersih dengan kapasitas 350 liter/detik. Dari kapasitas produksi yang ada, telah terdistribusi dalam 18.660 unit Sambungan Rumah (SR) dan 45 Hidran Umum (HU). Setiap SR rata-rata digunakan 5 – 6 orang dan HU dapat digunakan 100 orang. Fasilitas ini memang belum mencukupi kebutuhan keseluruhan masyarakat kota ini, sehingga sebagian besar masyarakat masih memanfaatkan secara langsung air permukaan dari sungai Siak tersebut. Saat ini pemerintah kota telah menetapkan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di 2 lokasi dengan metode open dumping, yaitu kawasan Limbungan seluas 5 Ha dengan jarak dari kawasan permukiman 19 km dan Kulim seluas 3 Ha dengan jarak dari kawasan permukiman 8 km. Selain itu gerobak sampah masih digunakan untuk pengumpulan tak langsung, jumlah total gerobak yang ada saat ini adalah 305 buah dengan kapasitas rata-rata 1 m³ untuk melayani pengumpulan individual pada 5 wilayah pengumpulan. Sarana pemindahan yang ada berupa bak sampah pasangan batu-bata dan pelat baja sebanyak 32 buah dengan daya tampung 157.5 m³. Saat ini kapasitas penampungan TPS baru mencapai 8 % terhadap total timbunan yang ada. Untuk armada angkutan pengambilan sampah langsung digunakan truk bak terbuka, jumlah pengangkutan yang dilakukan adalah 2 – 3 kali per harinya, sehingga kapasitas pengangkutan baru mencapai 20 %. Sedangkan setiap harinya terdapat 170 m³ timbunan sampah, sehingga jumlah sampah yang telah dikelola dan terangkut sampai ke TPA baru mencapai 120 m³/hari atau sekitar 60 %. Daerah kota Pekanbaru yang memiliki ketinggian antara 1 sampai 20 meter dengan curah hujan dalam klasifikasi sedang, yaitu antara 100-200 per bulan. Secara umum permasalahan banjir di kota ini adalah masalah genangan air, baik akibat adanya limpasan dari saluran drainase yang ada maupun akibat terhambatnya pengaliran air. Saluran drainase yang ada saat ini baru mencakup 13.930 Ha, yang terdiri dari sistem drainase besar sepanjang 10.123 meter, sistem drainase kecil sepanjang 15.456 m dan sistem drainase tersier sepanjang 7.789 m. Pemerintah kota saat menetapkan pengembangkan kawasan permukiman perkotaan ke arah ke selatan, timur dan barat kota (kecamatan Tampan, kecamatan Marpoyan Damai, kecamatan Bukit Raya, kecamatan Tenayan Raya, dan kecamatan Payung Sekaki). Sedangkan Kecamatan Senapelan, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Sail dan Kecamatan Limapuluh sebagai kawasan perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan regional dan internasional, perumahan perkotaan (town house dan apartemen), yang diintegasikan dengan sistem jaringan transportasi massal dan sistem jaringan transportasi regional melalui jalan tol, akses ke bandara dan pelabuhan di Sungai Siak. Transportasi Pekanbaru dihubungkan oleh jaringan jalan yang tersambung dari arah Padang di sebelah barat, Medan dan Banda Aceh di sebelah utara, serta Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung di sebelah selatan. Terminal Bandar Raya Payung Sekaki merupakan pusat pelayanan transportasi antar kota dan antar provinsi, yang telah direncanakan pemerintah setempat menjadi sarana orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan akses ke sistem jaringan transportasi regional, bandara, dan pelabuhan. Bandara Sultan Syarif Kasim II menjadi salah satu bandar udara tersibuk di Sumatra dan dicanangkan akan menjadi salah satu bandara internasional di pulau Sumatra. Berdasarkan data yang diperoleh dari Angkasa Pura II pada tahun 2011 penumpang yang melalui bandara ini mencapai angka 1.259.993 penumpang per tahun. Pelabuhan Pekanbaru yang terletak di tepi Sungai Siak dan berjarak 96 mil ke muara sungai, menjadi sarana transportasi untuk komoditas ekspor seperti kelapa sawit. Selain itu, pelabuhan ini juga menghubungkan Pekanbaru dengan kawasan di pesisi Provinsi Riau seperti Selat Panjang, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Sungai Pakning dan lain sebagianya serta kota–kota di Kepulauan Riau, seperti Tanjung Pinang dan Batam. Selain itu, Trans Metro Pekanbaru merupakan sarana transportasi massal jalur darat di Kota Pekanbaru, sekaligus sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota ini. Pada masa pendudukan tentara Jepang, dilakukan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Pekanbaru menuju Padang melalui Sawahlunto. Proyek ini sebelumnya telah direncanakan pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan diselesai pada 15 Agustus 1945, walau sampai sekarang jalur ini tidak pernah diaktifkan lagi. Pariwisata Kota Pekanbaru memiliki beberapa bangunan dengan ciri khas arsitektur Melayu diantaranya bangunan Balai Adat Melayu Riau yang terletak di jalan Diponegoro, Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai atasnya terpampang beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji sastrawan keturunan Bugis. Pada bagian kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat dibaca pasal 1–4, sedangkan pasal 5–12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama. Kemudian di jalan Sudirman terdapat Gedung Taman Budaya Riau, gedung ini berfungsi sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sementara bersebelahan dengan gedung ini terdapat Museum Sang Nila Utama, merupakan museum daerah Riau yang memiliki berbagai koleksi benda bersejarah, seni, dan budaya. Museum ini menyandang nama seorang tokoh legenda dalam Sulalatus Salatin, pendiri Singapura. Selanjutnya Anjung Seni Idrus Tintin salah satu ikon budaya di Kota Pekanbaru, merupakan bangunan dengan arsitektur tradisional, menggunakan nama seorang seniman Riau, Idrus Tintin, dibangun pada kawasan yang dahulunya menjadi tempat penyelengaraan MTQ ke-17. Pada kawasan Senapelan terdapat Masjid Raya Pekanbaru yang sebelumnya dikenal dengan nama Masjid Alam, dibangun sekitar abad ke-18 dengan gaya arsitektur tradisional dan merupakan masjid tertua di Kota Pekanbaru. Sementara Tradisi Petang Megang disaat memasuki bulan Ramadan telah dilakukan sejak masa Kesultanan Siak masih tetap diselenggarakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Pada tahun 2011, masyarakat Pariaman untuk pertama kalinya mengadakan pesta budaya Tabuik di Pekanbaru. Seperti hal di daerah asalnya, perayaan ini diselenggarakan pada bulan Muharram, untuk memperingati peristiwa Pertempuran Karbala. Meski bukan tradisi lokal, hal ini menunjukkan keanekaragaman sekaligus salah satu iven untuk pengembangan sektor pariwisata. Sementara setiap tahunnya, komunitas Tionghoa di Pekanbaru juga menyelenggarakan perayaan Tahun Baru Imlek, kemudian ditutup dengan perayaan Cap Go Meh. Pesta ini umumnya dipusatkan di kawasan Senapelan terutama pada beberapa vihara besar seperti di Vihara Dharma Loka atau Vihara Tridharma Dewi Sakti. Olahraga PSPS Pekanbaru merupakan klub utama sepak bola yang dimiliki oleh kota ini, dan bermarkas di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai. Namun pada tahun 2010 stadion ini direnovasi, karena stadion ini juga persiapkan sebagai salah satu venue pada Pekan Olahraga Nasional XVIII 2012 Riau. Sehingga pada kompetisi LSI, PSPS untuk sementara waktu pada pertandingan kandang menggunakan Stadion Agus Salim dan Stadion Kuansing. Sejak tahun 2009 kota ini mulai membenahi berbagai fasilitas olahraga setelah provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional XVIII dan kualifikasi Piala Asia U-22 tahun 2012. Untuk menyambut perhelatan akbar tersebut, Pekanbaru membangun Stadion Utama Riau dengan kapasitas 43.923 kursi. Selain itu, Lapangan Golf tersebar di beberapa tempat pada kawasan kota ini, antara lain Pekanbaru Golf Course Country Club di Kubang Kulim, Simpang Tiga Golf Course di Kompleks AURI, Rumbai Golf Course di Kompleks IKSORA Rumbai, dan Lapangan Golf Labersa di Kompleks Labersa. Referensi Pranala luar Pekanbaru Pekanbaru Pekanbaru
3,746
4017
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Agam
Kabupaten Agam
Agam adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Penamaan kabupaten ini dengan nama kabupaten Agam, didasari oleh Tambo, di mana sebelumnya beberapa nagari yang berada dalam kawasan kabupaten ini sekarang, dahulunya dikenal juga dengan nama Luhak Agam. Sejarah Kawasan kabupaten ini bermula dari kumpulan beberapa nagari yang pernah ada dalam kawasan Luhak Agam, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kawasan ini dijadikan Onderafdeeling Oud Agam dengan kota Bukittinggi sebagai ibu kotanya pada masa itu. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1998, ditetapkan pada 7 Januari 1998, ibu kota kabupaten Agam secara resmi dipindahkan ke Lubuk Basung. Geografis Kabupaten Agam terletak pada koordinat 00º01'34"– 00º28'43" LS dan 99º46'39"–100º32'50" BT dengan luas 2.232,30 km², atau setara dengan 5,29% dari luas provinsi Sumatera Barat yang mencapai 42.297,30 km². Kabupaten ini dilalui wilayah pegunungan yang terbentuk dari 2 jalur basin, yaitu Batang Agam di bagian utara dan Batang Antokan di bagian selatan. Pulau Tangah dan pulau Ujung adalah 2 pulau yang ada di kabupaten Agam dengan luas masing-masing 1 km². Kabupaten Agam memiliki garis pantai sepanjang 43 km dan sungai berukuran kecil yang bermuara di Samudera Hindia, seperti Batang Agam, dan Batang Antokan. Di kabupaten ini menjulang 2 gunung, yaitu gunung Marapi di kecamatan Banuhampu dan gunung Singgalang di kecamatan IV Koto yang masing-masing memiliki tinggi 2.891 meter dan 2.877 meter. Selain itu, membentang pula sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, yaitu danau Maninjau yang memiliki luas 9,95 km². Lebih dari 38,1% luas kabupaten ini, atau sekitar 85 km² merupakan daerah yang masih ditutupi hutan lebat. Hutan-hutan tersebut, selain menjadi cadangan persediaan air, merupakan suaka bagi berbagai hewan yang dilindungi, di antaranya harimau Sumatra, rusa, kijang, siamang, dan berbagai jenis burung seperti burung kuau, burung muo, burung ketitiran, burung pungguk, dan burung balam. Batas wilayah Kabupaten Agam memiliki batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai berikut: Kota Bukittinggi merupakan enklave dari kabupaten ini. Topografi Kabupaten Agam memiliki ketinggian yang sangat bervariasi, yaitu antara 0 meter sampai 2.891 meter di atas permukaan laut dengan gunung Marapi di kecamatan Banuhampu sebagai titik tertinggi. Topografi bagian barat kabupaten ini relatif datar dengan kemiringan kurang dari 8%, sedangkan bagian selatan dan tenggara relatif curam dengan kemiringan lebih dari 45%. Berdasarkan elevasi atau kemiringan wilayah, Kabupaten Agam dibagi dalam 4 (empat) bagian kawasan wilayah sebagai berikut: Kemiringan 0-2%, daerah datar seluas 65.340 Ha. Kemiringan 2-15%, daerah landai seluas 28.482 Ha. Kemiringan 15-40%, daerah berombak, berbukit sampai terjal seluas 41.612 Ha. Kemiringan > 40%, daerah kemiringan sangat terjal seluas 77.024 Ha. Berikut adalah wilayah kecamatan-kecamatan berdasarkan tingkat ketinggian dari permukaan laut: Wilayah dengan ketinggian 0–500 mdpl seluas 44,55% sebagain besar berada di wilayah barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya. Wilayah dengan ketinggian 500 – 1.000 m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah Kecamatan Baso 725 – 1.525 m dpl, Kecamatan IV Angkek Candung, Kecamatan Malalak 425 – 2.075 m dpl, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Palembayan 50 – 1.425 m dpl, Kecamatan Palupuh 325 – 1.650 m dpl, Kecamatan Banuhampu 925 – 2.750 m dpl dan Kecamatan Sungai Puar 625 – 1.150 m dpl. Wilayah dengan ketinggian > 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian Kecamatan IV Koto 850 – 2.750 m dpl, Kecamatan Matur 825 – 1.375 m dpl dan Kecamatan Canduang, Sungai Puar 1.150 – 2.625 m dpl. Iklim Seperti daerah lainnya di Sumatera Barat, kabupaten Agam mempunyai iklim tropis dengan kisaran suhu minimun 25 °C dan maksimum 33 °C dan tingkat kelembapan nisbi ±83%. Tingkat curah hujan di kabupaten Agam mencapai rata-rata 2.700–3.500 mm per tahun, di mana daerah sekeliling gunung lebih tinggi curah hujannya dibanding daerah pantai. Sedangkan kecepatan angin minimun di kabupaten ini adalah 4 km/jam dan maksimum 20 km/jam. Pemerintahan Sistem administrasi pemerintahan di kabupaten Agam terbagi dalam 16 kecamatan, 82 nagari, dan 467 jorong dengan ibu kota terletak di Lubuk Basung. Sejak keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1999 tentang perubahan batas wilayah kota Bukittinggi dan kabupaten Agam, timbul konflik dan penolakan dari masyarakat yang wilayahnya dimasukan ke dalam wilayah administrasi kota Bukittinggi. Masyarakat Agam merasa nyaman dengan penerapan pemerintahan nagari dibandingkan berada dalam sistem kelurahan. Selain itu timbul asumsi, masyarakat kota yang telah heterogen juga dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada tradisi adat dan kekayaan yang selama ini dimiliki oleh nagari. Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Jumlah penduduk kabupaten Agam pada sensus tahun 2008 mencapai 445.387 orang, terdiri dari 215.097 laki-laki dan 230.290 perempuan. Kecamatan Lubuk Basung merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 62.131. Dengan luas wilayah 2.232,30 km² dan didiami oleh 445.387 orang, maka dapat dipastikan bahwa tingkat kepadatan penduduk kabupaten ini adalah 199 orang per km², di mana kecamatan IV Angkek merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya, yaitu 1.223 orang per km². Kabupaten ini memiliki jumlah angkatan kerja 203.799 orang dan sekitar 11.435 orang di antaranya merupakan pengangguran. Kabupaten ini didominasi oleh suku bangsa Minangkabau, tetapi terdapat pula suku bangsa lainnya seperti Jawa dan Batak. Pendidikan Kesehatan Kabupaten Agam telah memiliki 22 unit puskesmas, 122 unit puskesmas pembantu, dan 29 unit puskesmas keliling. Selain itu, terdapat pula sebuah rumah sakit umum milik pemerintah daerah setempat yang terletak di kecamatan Lubuk Basung. Perhubungan Kabupaten Agam mempunyai posisi yang strategis karena dilewati oleh jalur arteri primer yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Medan maupun Kota Pekanbaru. Ekonomi Saat ini, perekonomian kabupaten Agam dibentuk oleh sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pertambangan, pariwisata dan industri. Kontribusi sektor-sektor tersebut cukup signifikan bagi kehidupan sosial budaya masyarakat di kabupaten Agam dan hal ini juga disokong dengan selesainya pembangunan tiga buah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Maninjau atau PLTA Maninjau dan dua buah PLTA di Batang Agam sebagai salah satu sumber energi listrik. PLTA Maninjau I menghasilkan listrik 68 MW, Maninjau II 39 MW, dan Maninjau III 16 MW. Sementara PLTA Batang Agam I dan II masing-masing memproduksi listrik 10 MW. Sebagai mata pencaharian utama dari penduduk di kabupaten Agam adalah pada bidang pertanian, dengan padi sebagai produk unggulan, produksi padi dari kawasan ini dapat mencapai 12.992 ton. Padi beserta sayuran seperti kol, kentang, tomat, cabai, dan wortel merupakan komoditas pertanian yang cukup dominan dan menjadi pemasok utama bagi kawasan lainnya. Kabupaten ini telah memanfaatkan lahan untuk pertanian tanaman pangan ini sudah mencakup sekitar 36% dari luas wilayahnya. Selain itu perkembangan komoditas sayuran sangat didukung pula oleh kondisi fisik wilayah yang sebagian besar berada pada daerah ketinggian. Kabupaten Agam berpotensi pada sektor perkebunan, terutama dengan komoditas andalannya, yaitu kelapa sawit. Nilai ekspor yang diperoleh dari kelapa sawit cukup tinggi, karena permintaan akan kelapa sawit di pasaran internasional juga cukup tinggi. Selain itu di kabupaten Agam masih terdapat komoditas andalan lainnya seperti kakao dan kopi. Tanaman lain yang menghasilkan produksi besar adalah tebu dan kulit manis, walaupun volume produksinya tidak sebesar kelapa sawit. Sementara itu pengembangan perikanan selain dari hasil laut, adalah pengembangan perikanan air tawar di antaranya ikan nila, juga terus ditingkatkan terutama pada kecamatan Tanjung Raya dan Lubuk Basung. Pembudidayaan dengan pola intensif ini dilakukan melalui pembudidayaan ikan di Kolam Air Tawar (KAT) 544,94 Ha, Kolam Jaring Apung (KJA) 595, Unit Keramba (KRB) 440 unit dan sawah (SWH) 37,70 Ha. Dan hasil produksi perikanan ini berpotensi untuk diekspor, terutama dalam bentuk fillet ikan nila. Saat ini kegiatan pertambangan di kabupaten Agam belum dikelola dan dikembangkan, padahal di dalam tanahnya tersimpan bahan galian strategis yang belum tersentuh sama sekali. Di kawasan kabupaten Agam terindikasi zona alterasi dan mineralisasi yang membawa mineral logam, endapan pasir besi serta bahan galian industri lebih kurang 12 macam. Sumber daya alam Sumber daya alam utama di daerah pantai adalah kopra, tebu, jagung, bawang merah, berbagai jenis kacang-kacangan, dan padi. Daerah yang lebih tinggi antara lain menghasilkan cengkih, kentang, kol, sawi, buncis, bawang prei, kopi, nilam, gambir, dan karet. Sejak beberapa tahun terakhir tanaman markisa juga dipopulerkan di Agam, yang hasilnya diolah menjadi sirup lalu dipasarkan ke luar kabupaten Agam. Kebun kelapa meliputi daerah seluas 56.744 hektare dengan produksi yang mencapai rata-rata 3.000 ton per tahun. Kebun karet yang kebanyakan dikelola oleh penduduk setempat, meliputi luas 244 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 95 ton per tahun. Pariwisata Seperti pada umumnya wilayah di provinsi Sumatera Barat, kabupaten Agam memiliki bentang alam yang cukup indah. Hal ini berpotensi sebagai objek pariwisata alam. Selain itu banyak pula objek-objek yang merupakan peninggalan dari zaman dahulu. Objek wisata terkenal antara lain: Kelok 44 (Kelok Ampek Puluh Ampek), Puncak Lawang, Danau Maninjau, Janjang Sajuta (Pakan Sinayan), Banto Royo, Danau Tarusan Kamang, Ngarai Sianok, Janjang Koto Gadang, Tabek Gadang (Sungai Tanang), dan lain-lain. Referensi Pranala luar www.agamkab.go.id Situs web resmi kabupaten Agam regionalinvestment.com Profil Daerah Kabupaten Agam www.depdagri.go.id Kabupaten Agam Agam Agam
1,427
4018
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota%20Bukittinggi
Kota Bukittinggi
Bukittinggi (; Jawi, بوكيق تيڠڬي) adalah kota dengan perekonomian terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sebagai enklave dari Kabupaten Agam, kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatra dan Provinsi Sumatra Tengah. Kota ini pada zaman kolonial Belanda disebut dengan Fort de Kock dan mendapat julukan sebagai Parijs van Sumatra. Bukittinggi dikenal sebagai kota perjuangan bangsa dan merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia, di antaranya adalah Mohammad Hatta dan Assaat yang masing-masing merupakan proklamator dan pejabat presiden Republik Indonesia. Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Pegunungan Bukit Barisan atau sekitar 90 km arah utara dari Kota Padang. Kota ini berada di tepi Ngarai Sianok dan dikelilingi oleh dua gunung yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Lokasinya pada ketinggian 909–941 mdpl menjadikan Bukittinggi kota berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9 °C. Luas Bukittinggi secara de jure adalah 145,29 km², mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 1999. Namun, karena penolakan sebagian masyarakat Kabupaten Agam, luas wilayah secara de facto saat ini adalah 25,24 km², yang menjadikan Bukittinggi sebagai salah satu kota dengan wilayah tersempit di Indonesia. Kota Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatra. Pusat perdagangan utamanya terdapat di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning. Dari sektor perekonomian, Bukittinggi merupakan kota dengan PDRB terbesar kedua di Sumatera Barat, setelah Kota Padang. Tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah Jam Gadang, yaitu sebuah menara jam yang terletak di jantung kota sekaligus menjadi simbol bagi Bukittinggi. Sejarah Kota Bukittinggi semula merupakan pasar (pekan) bagi masyarakat Agam Tuo. Setelah kedatangan Belanda, kota ini menjadi kubu pertahanan mereka untuk melawan Kaum Padri. Pada tahun 1825, Belanda mendirikan benteng di salah satu bukit yang terdapat di dalam kota ini. Tempat ini dikenal sebagai benteng Fort de Kock, sekaligus menjadi tempat peristirahatan opsir-opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kawasan ini selalu ditingkatkan perannya dalam ketatanegaraan yang kemudian berkembang menjadi sebuah stadsgemeente (kota), dan juga berfungsi sebagai ibu kota Afdeeling Padangsche Bovenlanden dan Onderafdeeling Oud Agam. Pada masa pendudukan Jepang, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pengendalian pemerintahan militernya untuk kawasan Sumatra, bahkan sampai ke Singapura dan Thailand. Kota ini menjadi tempat kedudukan komandan militer ke-25 Kempetai, di bawah pimpinan Mayor Jenderal Hirano Toyoji. Kemudian kota ini berganti nama dari Stadsgemeente Fort de Kock menjadi Bukittinggi Si Yaku Sho yang daerahnya diperluas dengan memasukkan nagari-nagari sekitarnya seperti Sianok Anam Suku, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba, dan Bukit Batabuah. Sekarang nagari-nagari tersebut masuk ke dalam wilayah Kabupaten Agam. Setelah kemerdekaan Indonesia, Bukittinggi ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatra, dengan gubernurnya Mr. Teuku Muhammad Hasan. Kemudian Bukittinggi juga ditetapkan sebagai wilayah pemerintahan kota berdasarkan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatra Nomor 391 tanggal 9 Juni 1947. Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kota Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan, ketika pada tanggal 19 Desember 1948 kota ini ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Di kemudian hari, peristiwa ini ditetapkan sebagai Hari Bela Negara, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006. Selanjutnya Kota Bukittinggi menjadi kota besar berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam lingkungan daerah Provinsi Sumatra Tengah masa itu, yang meliputi wilayah Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau sekarang. Dalam rangka perluasan wilayah kota, pada tahun 1999 pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1999 yang isinya menggabungkan nagari-nagari di sekitar Bukittinggi ke dalam wilayah kota. Nagari-nagari tersebut yaitu Cingkariang, Gaduik, Sianok Anam Suku, Guguak Tabek Sarojo, Ampang Gadang, Ladang Laweh, Pakan Sinayan, Kubang Putiah, Pasia, Kapau, Batu Taba, dan Koto Gadang. Namun, sebagian masyarakat Kabupaten Agam menolak untuk bergabung dengan Bukittinggi sehingga, peraturan tersebut hingga saat ini belum dapat dilaksanakan. Pemerintah Kota menetapkan hari jadi Kota Bukittinggi pada tanggal 22 Desember 1784. Geografi Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Bukit Barisan yang membujur sepanjang pulau Sumatra, dan dikelilingi oleh dua gunung berapi yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Kota ini berada pada ketinggian 909–941 meter di atas permukaan laut, dan memiliki hawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9 °C. Sementara itu, dari total luas wilayah Kota Bukittinggi saat ini (25,24 km²), 82,8% telah diperuntukkan menjadi lahan budidaya, sedangkan sisanya merupakan hutan lindung. Kota ini memiliki topografi berbukit-bukit dan berlembah, beberapa bukit tersebut tersebar dalam wilayah perkotaan, di antaranya Bukit Ambacang, Bukit Tambun Tulang, Bukit Mandiangin, Bukit Campago, Bukit Kubangankabau, Bukit Pinang Nan Sabatang, Bukit Canggang, Bukit Paninjauan, dan sebagainya. Selain itu, terdapat lembah yang dikenal dengan Ngarai Sianok dengan kedalaman yang bervariasi antara 75–110 m, yang di dasarnya mengalir sebuah sungai yang disebut dengan Batang Masang. Penduduk Perkembangan penduduk Bukittinggi tidak terlepas dari berubahnya peran kota ini menjadi pusat perdagangan di dataran tinggi Minangkabau. Hal ini ditandai dengan dibangunnya pasar oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1890 dengan nama loods. Masyarakat setempat mengejanya dengan loih, dengan atap melengkung kemudian dikenal dengan nama Loih Galuang. Saat ini Bukittinggi merupakan kota terpadat di Provinsi Sumatera Barat, dengan tingkat kepadatan mencapai 4.400 jiwa/km². Jumlah angkatan kerja sebanyak 52.631 orang dan sekitar 3.845 orang di antaranya merupakan pengangguran. Kota ini didominasi oleh etnis Minangkabau, namun terdapat juga etnis Tionghoa, Jawa, Tamil, dan Batak. Masyarakat Tionghoa datang bersamaan dengan munculnya pasar-pasar di Bukittinggi. Mereka diizinkan pemerintah Hindia Belanda membangun toko/kios pada kaki bukit Benteng Fort de Kock, yang terletak di bagian barat kota, membujur dari selatan ke utara, dan saat ini dikenal dengan nama Kampung Cino. Sementara pedagang India ditempatkan di kaki bukit sebelah utara, melingkar dari arah timur ke barat dan sekarang disebut juga Kampung Keling. Pemerintahan Daftar Wali Kota Sejak tahun 1918 Kota Bukittinggi telah berstatus gemeente, selanjutnya tahun 1930 wilayah kota ini diperluas menjadi 5,2 km². Pada masa pendudukan Jepang wilayah kota ini kembali diperluas. Kemudian di awal kemerdekaan Indonesia terjadi tumpang tindih batas-batas wilayah kota ini karena penetapan sepihak baik masa Hindia Belanda maupun Jepang. Saat ini batas wilayah pemerintahan kota dikelilingi oleh Kabupaten Agam, dan konfik antara kedua pemerintah daerah tersebut tentang batas wilayah masih berlanjut, ditambah setelah keluarnya Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1999 tentang perubahan batas wilayah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Dari peraturan pemerintah (PP) ini luas wilayah Kota Bukittinggi bertambah menjadi 145.29,90 km², dengan memasukkan beberapa nagari yang sebelumnya pada masa pendudukan Jepang berada dalam wilayah administrasi Kota Bukittinggi. Namun seiring bergulirnya reformasi pemerintahan yang memberikan hak otonomi yang luas kepada kabupaten dan kota, muncul kembali penolakan dari masyarakat Kabupaten Agam atas perluasan dan pengembangan wilayah Kota Bukittinggi tersebut. Bagi masyarakat Kabupaten Agam yang masuk ke dalam wilayah perluasan kota ini, merasa rugi karena dengan kembalinya penerapan model pemerintahan nagari lebih menjanjikan, dibandingkan berada dalam sistem kelurahan. Selain itu timbul asumsi, masyarakat kota yang telah heterogen juga dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada tradisi adat dan kekayaan yang selama ini dimiliki oleh nagari. Dewan Perwakilan Kecamatan Pendidikan Sejak zaman kolonialis Belanda, kota ini telah menjadi pusat pendidikan di Pulau Sumatra. Dimulai sejak tahun 1872, dengan berdirinya Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers (sekolah guru untuk guru-guru bumiputra) atau dikenal juga dengan nama sekolah radja, yang selanjutnya berkembang menjadi volksschool atau sekolah rakyat. Kemudian pada tahun 1912 muncul Hollandsch Inlandsche School (HIS), yang dilanjutkan dengan berdirinya Sekolah Pamong Opleiding School voor Inlandsch Ambtenaren (OSVIA) tahun 1918. Pada tahun 1926 juga telah berdiri MULO di Kota Bukittinggi. Pada masa awal kemerdekaan di kota ini pernah berdiri sekolah Polwan dan Kadet serta sekolah Pamong Praja yang pertama di Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan FKIP Universitas Andalas (sekarang Universitas Negeri Padang) juga pertama kali didirikan di kota ini sebelum dipindahkan ke Kota Padang. Kesehatan Kota Bukittinggi telah memiliki pelayanan kesehatan yang baik, kota dengan luas relatif kecil ini telah memiliki 5 rumah sakit, yaitu 3 milik pemerintah dan 2 milik swasta. Selain itu, juga didukung oleh 5 puskesmas, 6 puskesmas keliling, dan 15 puskesmas pembantu. Salah satu yang utama adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Mochtar, merupakan rumah sakit umum milik pemerintah bertipe B dengan jumlah tempat tidur sebanyak 299. Rumah Sakit Stroke Nasional yang terdapat di kota ini, merupakan rumah sakit milik pemerintah dengan pelayanan khusus penyakit stroke, dan memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 124 buah. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit khusus pengobatan stroke pertama di Indonesia dan ketiga di dunia. Selain itu terdapat juga Rumah Sakit Islam Ibnu Sina, sebuah rumah sakit swasta yang telah memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 136 buah. Sementara itu untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, sampai tahun 2009 terdapat delapan institusi pendidikan tenaga kesehatan di Kota Bukittinggi. Dua institusi milik pemerintah (Poltekes) dan enam dikelola oleh pihak swasta. Perhubungan Kota Bukittinggi berada pada posisi strategis Jalur Lintas Sumatra, yang menghubungkan Padang, Medan, dan Palembang, serta berada di antara Padang dan Pekanbaru. Terminal Aur Kuning merupakan terminal utama untuk angkutan transportasi darat di kota ini. Sementara untuk transportasi dalam kota, tersedia angkutan kota, taksi, dan bendi (kereta kuda). Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum, seluruh jalan di kota ini panjangnya mencapai 196 km, termasuk jalan negara dan jalan provinsi. Sebelumnya kota ini dilalui oleh jalur kereta api yang menghubungkan Payakumbuh dan Padang yang dibangun sekitar awal abad ke-20. Namun pada dekade 1970-an, sarana transportasi ini tidak diaktifkan lagi. Kota ini juga telah memiliki sarana transportasi udara non-kelas yang bernama Bandar Udara Gadut. Ekonomi Perkembangan pasar Loih Galuang yang sekarang disebut juga Pasar Ateh, membuat pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1900 mengembangkan sebuah loods ke arah timur, tepatnya pada kawasan pinggang bukit yang berdekatan dengan selokan yang mengalir di kaki bukit. Karena lokasi pasar tersebut berada di kemiringan, masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Pasar Teleng (Miring) atau Pasar Lereng. Perkembangan berikutnya di sekitar kawasan tersebut muncul lagi beberapa pasar, di antaranya Pasar Bawah dan Pasar Banto. Pasar-pasar tradisional di sekitar kawasan Jam Gadang ini, kemudian berkembang menjadi tempat penjualan hasil kerajinan tangan dan cendera mata khas Minangkabau. Dalam penataan pasar, pemerintah Hindia Belanda juga menghubungkan setiap pasar tersebut dengan janjang (anak tangga), dan di antara anak tangga yang terkenal adalah Janjang 40. Untuk mengurangi penumpukan pada satu kawasan, pemerintah Bukittinggi kemudian mengembangkan kawasan perkotaan ke arah timur dengan membangun Pasar Aur Kuning, yang saat ini merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatra. Disebabkan luas wilayah yang kecil, sektor perdagangan merupakan salah satu pilihan bagi pemerintah Bukittinggi dalam meningkatkan pendapatan penduduknya. Selain itu pemerintah Bukittinggi juga menelurkan beberapa program dalam mengentaskan kemiskinan, di antaranya pelatihan keterampilan membordir dan pelatihan pembuatan kebaya, serta penumbuhan wirausaha baru. Bordir asli Bukittinggi biasanya menggunakan teknik krancang langsung yang tergolong rumit dan memakan waktu. Ini berbeda dengan barang hasil serupa buatan Tasikmalaya, Jawa Barat yang menggunakan teknik krancang solder. Pariwisata Industri pariwisata merupakan salah satu sektor andalan Kota Bukittinggi. Banyaknya objek wisata yang menarik, menjadikan kota ini dijuluki sebagai "kota wisata". Pada tahun 2012, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi kota ini mencapai 26.629 orang. Saat ini di Bukittinggi terdapat sekitar 60 hotel dan 15 biro perjalanan. Hotel-hotel yang terdapat di Bukittinggi antara lain The Hills, Hotel Pusako, dan Grand Rocky Hotel. Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata utama. Taman Panorama yang terletak di dalam kota Bukittinggi memungkinkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut dengan Lubang Japang. Untuk mengunjungi nagari Koto Gadang di bawah ngarai, wisatawan bisa melalui Janjang Koto Gadang. Jenjang yang memiliki panjang sekitar 1 km ini, memiliki desain seperti Tembok Besar Tiongkok. Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika Rumah Gadang yang berfungsi sebagai museum kebudayaan Minangkabau. Kebun Binatang Bukittinggi dan Benteng Fort de Kock, dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut Jembatan Limpapeh. Jembatan penyeberangan Limpapeh berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di Kota Bukittinggi. Pasar Ateh (Pasar Atas) berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Di Pasar Ateh terdapat banyak penjual kerajinan tangan dan bordir, serta makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat, seperti keripik sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, karupuak jangek yang dibuat dari bahan kulit sapi atau kerbau, dan karak kaliang, sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8. Olahraga Masyarakat Bukittinggi sangat menyukai olahraga berkuda, dan setiap tahunnya kota ini mengadakan lomba pacuan kuda di Bukit Ambacang, yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1889. Perlombaan pacuan kuda ini merupakan rangkaian perlombaan pacuan kuda yang diadakan di beberapa kawasan lain di Sumatera Barat. Dengan adanya perlombaan ini, mendorong para peternak kuda untuk tetap bertahan dan memanfaatkan tradisi ini sebagai sumber mata pencarian. Pers dan Media Sekitar tahun 1924 di kota ini diterbitkan surat kabar Periodik yang dipimpin oleh S. Moesjafir, kemudian disusul penerbitan surat kabar mingguan Doenia Achirat oleh Sain al Malik dan Soetan Perpatih, namun surat kabar ini tidak berumur panjang. Selain itu beberapa tokoh pers wanita di kota ini seperti Djanewar Djalil dan Sjamsidar Jahja juga menerbitkan surat kabar Soeara Poetri yang mengetengahkan beberapa isu emansipasi wanita. Pada masa pendudukan Jepang, di kota ini pernah didirikan pemancar radio terbesar untuk Pulau Sumatra. Pemancar ini dalam rangka mengibarkan semangat rakyat untuk menunjang kepentingan Perang Asia Timur Raya versi Jepang. Di kota ini terdapat beberapa stasiun pemancar radio sebagai sarana informasi dan hiburan masyarakat, antara lain: RRI Bukittinggi, Elsi FM, SK FM, dan GRC FM. Kota Saudara Kota lain yang menjadi Sister City dari kota Bukittinggi adalah: Seremban, Malaysia Galeri Referensi Pranala luar Situs web resmi kota Bukittinggi Situs Resmi Kementrian Pariwisata Bukittinggi Bukittinggi Bekas ibu kota provinsi di Indonesia
2,233
4019
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten%20Lima%20Puluh%20Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota
Lima Puluh Kota (; Jawi, ليمو ڤولوه كوتو) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Nagari Sarilamak. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.354,30 km2 dan berpenduduk sebanyak 348.555 jiwa (Sensus Penduduk 2010). Kabupaten ini terletak di bagian timur wilayah provinsi Sumatera Barat atau 124 km dari Kota Padang, ibu kota provinsi. Sejarah Menurut tukang kaba, dalam salah satu tambo- cerita historis tetang asal-usul dan silsilah nenek moyang orang Minangkabau di Sumatera Barat terdapat sebuah kerajaan Pariangan yang dipimpin oleh Datuak Badaryo Kayo. Ia memiliki saudara seayah bernama Datuak Ketumanggugan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang. Suatu hari kedua saudara ini bertemu Datuak Bandaryo Kayo guna membicarakan masalah kepadatan penduduk di kerajaan tersebut. Dalam pertemuan itu disepakati untuk memindahkan sebagian peduduk kerajaan ke daerah pemukiman baru. Setelah mengetahui daerah-daerah yang akan dijadikan permukiman baru, mulailah pemindahan sebagai penduduk ke tiga arah yakni Utara, Barat dan Timur. Daerah permukiman baru di sebelah Barat kemudian diberi nama Luhak (daerah) Agam. Daerah sebelah Timur dinamakan Luhak Tanah Datar. Semetara itu, Datuak Sri Maharajo Nan Banego memimpin 50 orang menuju ke arah Utara, daerah Payakumbuh. Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Luhak Lima Puluah yang dalam perkembanganya menjadi Kabupaten 50 Kota. Untuk mengenang searah asal-usul nama kabupaten ini, pada lambang daerahnya kemudian dicatumkan angka 50. Peninggalan sejarah Di pelosok desa Mahat, kecamatan Bukit Barisan, banyak ditemukan peninggalan kebudayaan megalitikum. Di desa ini dapat disaksikan pemandangan kumpulan batu-batu menhir dengan latar belakang perkebunan tanaman gambir yang menyerupai panorama perkebunan teh di daerah Puncak, Jawa Barat. Karena pemandangan inilah, pada tahun 1981 desa Mahat dimasukkan dalam salah satu objek wisata dari 73 objek wisata di kabupaten ini. Menurut sebagian sejarawan, Minanga Tamwan berada di hulu sungai Kampar, di sebelah timur kabupaten Lima Puluh Kota. Daerah ini tercantum dalam Prasasti Kedukan Bukit sebagai daerah asal Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya. Dalam prasasti tersebut Dapunta Hyang membawa 20.000 tentara dengan perbekalan sebanyak dua ratus peti berjalan dengan perahu, dan yang berjalan kaki sebanyak seribu tiga ratus dua belas orang. Tambo Minangkabau mencatat bahwa Dapunta Hyang turun dari Gunung Marapi ke Minanga Tamwan dan keturunannya meluaskan rantau ke selatan Sumatra. Minanga Tamwan atau Minanga Kabwa diperkirakan merupakan asal usul nama Minangkabau. Geografis Batas Wilayah Kota Payakumbuh merupakan enklave kabupaten ini. Pemerintahan Daftar Bupati Dewan Perwakilan Kecamatan Demografi Penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, berjumlah 348.555 jiwa yang terdiri atas 172.571 Laki-Laki dan 175.984 Perempuan. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki kepadatan penduduk 98 jiwa per km², dan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun sekitar 1,11 persen per tahun. Pariwisata Objek Cagar Budaya Kawasan megalit Belubus Kawasan Megalit Maek Situs Cagar Budaya PDRI Kototinggi Peninggalan Rumah Tan Malaka Objek Wisata Alam Lembah Harau Batang Tabik Waterpark Panorama Selat Malaka Danau Buatan Koto Panjang Wisata Alam Kapalo Banda (WAKanda) Panorama Bukik Kanduang Panorama Kayu Kolek Gunung Bungsu Taeh Bukik Air terjun Sialang Sago Air Terjun sarasah Bunta Air terjun sarasah murai Air terjun sarasah Donat Air terjun aka barayun Air terjun Lubuk Bulan Air terjun sarasah tanggo Air terjun sarasah barasok Air terjun Lubuk batang Ikan banyak pandan gadang Queen Park boncah Godang Panorama Lingkueh Pantai Lonta Sialang Danau Aia Sonsang Bukit Batu Manda Padang Mangateh Kampung Sarosah Harau Kampung Guguak Lago Embung Baboy Bukit Landmark Pemandian Aia Baba Bukit Kelinci Bukit Posuak Panorama Kubua Jawi Ngalau Indah Sumber : Google Referensi Pranala luar Situs web Kabupaten Lima Puluh Kota Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota - Data Sekolah Lima Puluh Kota Lima Puluh Kota
584